polemik palawija di gunung kidul

5
ANALISIS ARTIKEL POLEMIK PALAWIJA DI GUNUNG KIDUL Disusun oleh: Tiara Wahidah (15/379214/TP/11170) FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015

Upload: tiara-wahidah

Post on 10-Feb-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

About pertanian yogya

TRANSCRIPT

Page 1: Polemik Palawija Di Gunung Kidul

ANALISIS ARTIKEL

POLEMIK PALAWIJA DI GUNUNG KIDUL

Disusun oleh:

Tiara Wahidah (15/379214/TP/11170)

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: Polemik Palawija Di Gunung Kidul

Petani Diimbau Tanam Palawija pada Musim Kemarau

Dinas Pertanian Derah Istimewa Yogyakarta mengimbau para petani untk

memprioritaskan penanaman palawija demi menjaga ketahanan pangan pada musin kemarau.

Palawija dianggap sebagai tanaman yang paling efektif dan tidak banyak membutuhkan air,

guna mengantisipasi kemungkinan munculnya El-Nino yang berdampak kekeringan.

“Memasuki musim kemarau agar petani mempersiapkan tanaman palawija. Namun

karena hingga awal juni hujan masih turun, silahkan saja kalau masih menanam padi asal

benar-benar diperhitungkan” Kata kepala Dinas Pertanian ( Distan) Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY), Sasongko di Yogyakarta, Senin.

Petani diharapkan dapat mewaspadai anomaly cuaca yang terjadi di musim kemarau

ini. Meskipun hujan masih turun, namun petani diminta untuk tidak terkecoh untuk

menanami seluruh lahan dengan padi. Karena resiko akan sangat besar jika seluruhnya

ditanami dengan padi.

Sementara itu, daerah yang memiliki ketersediaan air paling sedikit ketika musim

kemarau di DIY terdapat dikabupaten gunung kidul. Di daerah tersebut ia mengimbau agar

lebih memprioritaskan tanaman palawija.

Bagi petani yang menanam palawija, Distan mengimbau agar melengkapinya dengan

pembuatan parit di sekitar lahan. Parit ini berfungsi untuk mengalihkan air agar tidak

merendam tanaman palawija yang tidak tahan genangan air.

“Parit juga berfungsi yntuk menyimpan persediaan air ketika hujan benar-benar sudah

tidak turun. Parit bisa dibuat dengan membujur atau melintang” katanya.

Tanaman Palawija yang disarankan ditanam antara lain jagung, kedelai, serta kacang

panjang.

Page 3: Polemik Palawija Di Gunung Kidul

Analisis Artikel:

Palawija merupakan tanaman yang membutuhkan sedikit air sehingga penanamannya

relative lebih mudah dari pada jagung yang mebutuhkan banyak air. Ditengah kemarau

panjang yang tengah melanda sebagian besar belahan dunia, termasuk Indonesia, sangat bijak

untuk menanam palawija. Meskipun ada sebagian petani yang enggan beralih, namun

penanaman palawija yang telah disarankan oleh Dinas Pertanian Derah Istimewa Yogyakarta

merupakan solusi yang tepat menghadapi El-Nino yang tengan melanda Dunia.

Meskipun masih banyak polemik yang terjadi terkait penanaman palawija. Namun

sudah semestinya, para petani mengindahkan himbauan yang telah dikeluarkan pihak Distan.

Karena cuaca yang tidak menentu akan menjadikan resiko yang lebih besar jika ditanami

padi.

Daerah Gunung Kidul, DIY merupakan daerah paling kering di DIY yang akan sangat

kekurangan air jika musim kemarau. Meski banyak polemik yang ditimbulkan dari

penanaman palawija, namun sebaiknya tetap dilaksanakan. Para petani menganggap bahwa

lahan mereka masih bisa ditanami padi meskipun persediaan air terbatas.

Sasongko, Kepala Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta mengatakan kendati

musim kemarau, hingga saat ini masih terjadi panen padi di beberapa kabupaten. Hanya saja

serapan produksinyatidak sebanyak musim penghujan. Namun pihaknya tetap optimis target

produksi padi selama 2015 sebanyak 924.000 ton padi tercapai (Hakim, 2014)

Penanaman palawija memang sebenarnya menjadi solusi yang sangat tepat

menghadapi badi El-Nino yang sedang melanda dunia. Indonesia sebagai Negara yang agraris

seharusnya sudah mempunyai antisipasi agar produksi pangan yang sudah ada sebelumnya

tetap berkembang dan musnah. Indonesia sebagai Negara yang kaya akan pangan local harus

tetap berdiri di tengah kemarau panjang yang terjadi di Indonesia.

Jika Indonesia ingin menjadi Negara yang berbasis pertanian, maka perlu diadakan

trobosan-trobosan yang menunjang pertumbuhan pertanian. Badai panas yang diprediksi

lebih panjang oleh BMKG ini harus dijadikan momentum bagi Indonesia untuk memperkaya

sector pertanian. Indonesia yang kebanyakan lahan pertaniannya ditanami oleh tanaman padi,

harus berkembang. Keanekaragaman pangan inileh yang akan medukung program

diversifikasi pangan yang dilakukan oleh pemerintah. Tujuannya tidak lain adalah untuk

menciptakan kedaulatan dan ketahanan pangan Indonesia. Dan juga untuk memasukkakn

Indonesia dalam pasar dunia.

Williem, L., dkk (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Pola Spesialisasi

Perdagangan Indonesia dengan Jepang dan Cina, menunjukkan bahwa Indonesia memiliki

Page 4: Polemik Palawija Di Gunung Kidul

keunggulan komparatif terhadap Jepang dan Cina masih berbasis bahan-bahan mentah dan

berbasis sumber daya alam. Artinya, Indonesia masih memiliki potensi untuk

mengembangkan ketahanan pangan nasional berbasis kearifan lokal. Untuk mengembalikan

kejayaan pangan nasional pemerintah perlu berbenah diri dengan kembali melakukan

penganekaragaman pangan. Diversifikasi pangan nasional perlu segera dilakukan tanpa

mengabaikan program swasembada pangan.

Secara perlahan masyarakat perlu Indonesia diajak kembali menerapkan pola pangan

zaman sebelum orde baru. Dimana masyarakat Sulawesi, Maluku, dan Papua kembali

mengandalkan sagu sebagai bahan makanan utama. Selain itu, masyarakat Jawa dapat

kembali mengonsumsi tanaman palawija, seperti singkong, kentang, dan ubi. Hal yang sama

perlu dilakukan pada daerah lainnya, di mana keanekaragaman kebutuhan pangan menjadi

fokus utama. Dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada satu jenis komoditas

pertanian saja. Apalagi ketidaktentuan cuaca karena perubahan iklim tidak jarang memicu

terjadinya gagal panen. Selain itu, langkah ini merupakan salah satu cara meredam

ketergantungan Indonesia terhadap pangan impor.

Untuk itulah, masyarakat dan para petani perlu menanam palawija. Momentum badai

El-Nino bisa dijadikan momentum bagi Indonesia untuk bangkit dari keterpurukan pangan.

Jika sudah banyak tanaman palawija yang ditanam, maka sudah pasti masyaarakat akan bisa

beradaptasi untuk mengikuti program diversifikasi pangan yang tengah direncanakan oleh

pemerintah. Bahkan Indonesia juga bisa menguasai pasar ekspor jika program program

pertanian yang telah diagendakan benar-benar terpenuhi.

Untuk itu, sudah sepantasnya para petani memikirka jaca yang efektif dalam

menggarap lahannya. Para petani ahrus pandai melihat kondisi yang ada. Jangan hanya

memaksakan kehendak yang ada. Di tengah kondisi cuaca kemarau yang panjang, sebaiknya

para petani menanam tanaman palawija yang membutuhkan sedikit air. Khususnya bagi

petani di Gunung Kidul yang rawan akan kekeringan. Banyak tanaman palawija yang tentu

keuntungannya juga hampir sama dengan tanaman padi. Buat apa Indonesia berlomba-lomba

menanam padi namun akhirnya masih kekurangan juga?. Sudah saatnya para petani juga

mendukung program pemerintah untuk diversifikasi pangan. Dalam hal itu, petani berperan

penting dalan menyediakan pangan yang bisa digunakan sebagai pengganti beras. Petani juga

bisa memulai program diversifikasi tersebut dengan memulai menanam tanaman palawija.

Dengan banyaknya palawija yang ditanam, maka kebutuhan pangan akan terpenuhi dan

Indonesia tidak bergantung pada beras dan gandum kembali. Karena pada dasarnya tanaman

padi dan palawija mempunyai ungsi dan kedudukan yang sama.

Page 5: Polemik Palawija Di Gunung Kidul

Pemerintah juga berperan penting untuk terus aktif memberikan masukan kepada para

petani untuk menanam palawija. Pemerintah sangat berperan untuk memberikan situasi

terkini terkait kondisi cuaca dan alin-lain sehingga para petani lebih memahami situasi dalam

mengetahui peluang lahan.

DAFTAR PUSTAKA

Hakim, Lukman.2015. Distan DIY Sarankan Petani Segera Tanam Palawija. Diunduh dari

http://www.antarayogya.com/ pada Sabtu 01 Agustus 2015

Hakim, Lukman.2014.Distan Imbau Petani Tanam Palawija Antisipasi Kekeringan. Diunduh

dari http://www.antarayogya.com/ pada Sabtu 01 Agustus 2015

Hakim, Lukman.2013. Petani Diimbau Tanam Palawija Pada Musim Kemarau. Diunduh dari

http://www.antarayogya.com/berita pada Sabtu 01 Agustus 2015

Redaksi. 2013. Hutan Desa di Gunung Kidul. Diunduh dari http://javlec.org/ pada Sabtu 01

Agustus 2015