pola komunikasi pemberdayaan perempuan dalam … · perempuan bukan diciptakan dari tulang ubun...

16
POLA KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN HUKUM (Studi Kasus Pendamping Kantor Pelayanan Bantuan Hukum ATMA Dalam Memberdayakan Perempuan Korban KDRT Di Surakarta) TESIS Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Ilmu Komunikasi Minat Utama Manajemen Komunikasi Oleh RAMOS ANDREW ONDIHON SIMANJUNTAK S231108019 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

Upload: dangkhuong

Post on 19-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

POLA KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN HUKUM

(Studi Kasus Pendamping Kantor Pelayanan Bantuan Hukum

ATMA Dalam Memberdayakan Perempuan Korban KDRT Di

Surakarta)

TESIS

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Ilmu Komunikasi

Minat Utama Manajemen Komunikasi

Oleh

RAMOS ANDREW ONDIHON SIMANJUNTAK

S231108019

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2016

ii

iii

iv

v

MOTTO

“Tidak baik kalau manusia seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong

baginya, yang sepadan dengan dia.”

Kejadian 2:18

Perempuan bukan diciptakan dari tulang ubun-ubun,

karena berbahaya jika membiarkannya dalam sanjung puja

Bukan pula diciptakan dari tulang kaki ,

karena nista, diinjak dan diperbudak

Melainkan Perempuan diciptakan dari tulang rusuk kiri,

dekat di hati untuk dicintai, dekat dg tangan untuk dilindungi..

selama-lamanya......

Kahlil Gibran

vi

PERSEMBAHAN

Tesis ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Para pejuang HAM yang tidak akan pernah diam melihat ketidakadilan

Istriku tercinta

Keluargaku Terkasih

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus sehingga

penyusunan tesis yang berjudul “POLA KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI PERMASALAHAN HUKUM (Studi

Kasus Pendamping Kantor Pelayanan Bantuan Hukum ATMA Dalam

Memberdayakan Korban KDRT Di Surakarta” dapat berjalan dengan baik. Semua

proses yang telah dilalui penulis merupakan sebuah pelajaran yang sangat

berharga dan berjalan di dalam rencana Tuhan.

Penelitian ini melihat hubungan yang terjadi antara pendamping dengan

korban KDRT. Karena dengan terbentuknya hubungan, maka dapat membantu

proses pemberdayaan bagi korban KDRT. Untuk membentuk hubungan yang

lebih dalam, terdapat proses kepercayaan yang meliputinya. Dengan semakin

percayanya antar pelaku komunikasi, maka hubungan yang ada juga akan semakin

dalam. Dibutuhkan kepercayaan dan hubungan yang dalam, karena informasi

mengenai kronologi kasus ada pada daerah yang pribadi. Maka dibutuhkan proses

pembentukan hubungan yang cepat, agar proses pemberdayaan korban dapat

berlangsung dengan cepat juga. Penelitian ini memiliki hubungan dengan gender,

karena yang diteliti merupakan permasalahan gender. Akan tetapi agar tidak

melenceng dari konteks komunikasi, maka peneliti tetap melihat hubungan yang

terjadi dengan teori komunikasi yang membahas tentang gender. Penulis

merasakan ada beberapa hambatan ketika melakukan penelitian. Hambatan

tersebut adalah informasi yang diberikan oleh informan tidak langsung, yang

dalam artian membutuhkan ingatan memori dari informan, padahal informasi

viii

yang akan diberikan mengundang kesedihan bagi beberapa informan, sehingga

membutuhkan jangka waktu yang lebih lama untuk menggali informasi.Waktu

bertemu dengan informan sangat susah, mengingat kesibukan mereka dan

perjalanan kasus yang sangat berat bagi beberapa informan.

Di dalam penulisan tesis ini tentunya melibatkan banyak pihak yang telah

memberikan kontribusi kepada penulis baik secara moril maupun materiil, secara

akademis maupun non akademis. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Ravik Karsidi,M.S selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret, beserta seluruh jajaran Pembantu Rektor Universitas Sebelas

Maret.

2. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatulah, M.Pd. selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, beserta jajaran Asisten

Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

3. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D selaku Kepala Program Studi

Pascasarjana Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret dan

pembimbung I.

4. Dr. Y. Slamet, M.Sc., Ph.D selaku pembimbing II

5. Seluruh Pengajar Program Studi Ilmu Komunikasi Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan utama baik secara

moral maupun material sehingga dapat menyelesaikan Tesis dengan

baik.

ix

7. Stephani Elisabeth Alim yang merupakan istri dari penulis yang telah

memberikan doa dan dengan kesabarannya memberikan dukungan

kepada penulis.

8. Teman-teman Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi khususnya angkatan

2011, baik dari teori maupun manajemen komunikasi, dengan

kebersamaan telah memberikan banyak masukan kepada penulis. Dan

teman-teman seperjuangan dalam pembuatan dan penulisan tesis.

9. KPBH ATMA beserta staff dan semua pejuang HAM yang telah

membantu penulis.

10. Dan seluruh pihak yang membantu terselesaikannya penulisan ini yang

tidak dapat dituliskan satu per satu.

Penulis menyadari adanya kekurangan dari penelitian ini, oleh karena itu peneliti

sangat mengaharapkan adanya kritik dan saran yang membangun sehingga hasil

penelitian akan semakin baik. Selanjutnya peneliti juga berharap agar hasil

penelitian ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak, baik secara teoritis untuk

kalangan akademisi, metodologis bagi para peneliti, maupun praktis bagi para

pejuang pergerakan HAM dan Gender di Indonesia.

Surakarta, November 2016

Penulis,

Ramos Andrew Ondihon Simanjuntak

x

DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i

PENGESAHAN PEMBIMBING ................................................................. ii

PENGESAHAN PENGUJI .......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ......................................................... iv

MOTTO ........................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiv

ABSTRAK .................................................................................................... xv

ABSTRACT ................................................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 14

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 15

BAB II. KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Kajian Konsep ..................................................................................... 17

B. Landasan Teori .................................................................................... 18

1. Komunikasi ................................................................................... 18

1.1 Komunikasi Interpersonal ..................................................... 23

1.2 Mengembangkan Hubungan ................................................. 30

1.3 Memlihara Hubungan............................................................ 38

2. Gender .......................................................................................... 43

2.1 Genderlecht Style ................................................................. 44

2.2 Standpoint Theory ................................................................. 47

2.3 Muted Group Theory ............................................................. 55

3. Pemberdayaan .............................................................................. 60

xi

C. Penelitian Terdahulu ........................................................................... 68

D. Kerangka Berpikir .............................................................................. 74

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu ............................................................................. 78

B. Jenis Penelitian ................................................................................... 78

C. Subjek Penelitian ................................................................................ 81

D. Data dan Sumber Data ....................................................................... 84

E. Teknik Sampling ................................................................................ 83

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 85

G. Validitas Data ...................................................................................... 88

H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 89

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Profil Singkat Yayasan ATMA .......................................................... 93

B. Biodata dan Kronologi Kasus ............................................................ 96

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan........................................................ 105

1. Komunikasi Antarpribadi.............................................................. 106

1.1 Sikap Empati ........................................................................... 107

1.2 Sikap Mendukung dan Sikap Positif ....................................... 109

1.3 Kesetaraan ............................................................................... 110

1.4 Keterbukaan ............................................................................ 111

2. Mengembangkan Hubungan ......................................................... 113

2.1 Tahap Orientasi ....................................................................... 113

2.1.1 Keterbukaan Diri ............................................................ 115

2.2 Tahap Pertukaran Afektif Eksploratif ..................................... 117

2.3 Tahap Pertukaran Afektif ........................................................ 118

2.3.1 Komunikasi Verbal Secara Intens .................................. 120

2.3.2 Ekspresi Yang Mendukung Hubungan ......................... 121

2.3.3 Kesamaan Dalam Tujuan ............................................... 123

2.3.4 Prinsip Untung-Rugi ...................................................... 125

2.3.5 Faktor Pendorong Dari Luar .......................................... 127

xii

2.4 Tahap Pertukaran Yang Stabil ................................................ 130

2.4.1 Perbedaan Geologis ........................................................ 131

2.4.2 Profesionalisme Pendamping ......................................... 131

2.4.3 Sifat Hubungan Pendamping dan Korban ...................... 132

2.4.4 Depenetrasi Hubungan ................................................... 133

3. Memelihara Hubungan.................................................................. 134

3.1 Konflik .................................................................................... 136

3.1.1 Integration-Separation ................................................... 136

3.1.2 Berekspresi-Tidak Berekspresi ...................................... 138

3.1.3 Kestabilan-Perubahan .................................................... 138

3.2 Dialog ...................................................................................... 141

3.2.1 Dialog Sebagai Proses Pokok ........................................ 141

3.2.2 Dialog Sebagai Aliran Dialektika .................................. 143

3.2.3 Dialog Sebagai Estetika ................................................. 144

3.2.4 Dialog Sebagai Kepekaan Kritis .................................... 145

3.3 Bentuk Hubungan Antara Pendamping Dan Korban .............. 145

3.4 Melihat Kasus KDRT Dari Luar ............................................. 146

4. Komunikasi Berdasarkan Gender ................................................. 149

4.1 Gaya Berkomunikasi ............................................................... 150

4.1.1 Korban ............................................................................ 151

4.1.2 Pendamping .................................................................... 153

4.2 Sudut Pandang ........................................................................ 156

4.21 Korban ............................................................................. 156

4.2.2 Pendamping .................................................................... 163

5. Pemberdayaan ............................................................................... 169

5.1 Pemberdayaan Yang Berasal Dari Internal ............................. 171

5.1.1 Dibangunnya Konsep Diri Pada Korban ........................ 172

5.1.2 Kekuatan Untuk Memilih ............................................... 173

5.1.3 Ikut Serta Di Dalam Proses ............................................ 174

5.2 Pemberdayaan Yang Berasal Dari Eksternal .......................... 175

5.2.1 Proses Mediasi ............................................................... 176

xiii

5.2.2 Pendamping .................................................................... 176

5.2.3 Program Pelatihan .......................................................... 178

BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ......................................................................................... 180

B. Implikasi ............................................................................................. 185

1. Implikasi Teoritis ......................................................................... 185

2. Implikasi Metodologis ................................................................. 187

3. Implikasi Praktis .......................................................................... 187

C. Saran ................................................................................................... 188

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 190

LAMPIRAN .................................................................................................. 196

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Proses Komunikasi ........................................................ 21

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran .................................................................... 75

Gambar 4.1 Pelatihan yang diadakan oleh ATMA ......................................... 94

Gambar 4.2 Baner perjuangan untuk perempuan ............................................ 95

xv

Ramos Andrew Ondihon Simanjuntak, S231108019. 2016. POLA

KOMUNIKASI PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM

MENGHADAPI PERMASALAHAN HUKUM (STUDI KASUS

PENDAMPING KANTOR PELAYANAN BANTUAN HUKUM ATMA

DALAM MEMBERDAYAKAN PEREMPUAN KORBAN KDRT DI

SURAKARTA). TESIS, Pembimbing I: Dra. Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D.

Pembimbing II: Dr. Y. Slamet, M.Sc., Ph.D. Program Studi Ilmu Komunikasi

dengan Minat Utama Manajemen Komunikasi. Program Pascasarjana. Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

ABSTRAK

Fenomena gunung es pada kasus-kasus KDRT dapat terjadi karena

perempuan yang menjadi korban KDRT seringkali tidak mengetahui harus

berbuat apa, agar dapat terlepas dari belenggu penindasan. Penelitian ini

bertujuan: (1). Mendeskripsikan pola komunikasi pendamping KPBH ATMA

selaku komunikator dalam melakukan pemberdayaan dan pendampingan kepada

kaum perempuan yang merupakan korban KDRT. (2). Mendeskripsikan pola

komunikasi korban KDRT selaku komunikan ketika mereka mendapat

pendampingan oleh KPBH ATMA.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus yang menekankan

pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara

dengan dua orang pendamping dari KPBH ATMA dan dua orang korban KDRT

yang didampingi oleh KPBH ATMA. Teknik sampling yang digunakan adalah

judgement sampling. Data dianalisa dengan menggunakan model analisa interaktif

dan validitasnya menggunakan teknik triangulasi dan peer review. Teori

komunikasi yang melihat tentang hubungan dan gender digunakan pada penelitian

ini, dan untuk melengkapi dibahas tentang pemberdayaan.

Penelitian memperlihatkan proses hubungan antara pendamping dengan

korban KDRT dalam usaha pemberdayaannya. Hubungan yang terbentuk dari

awal pertemuan hingga proses hukum yang telah mencapai putusan dan korban

KDRT dapat menjadi berdaya. Hubungan yang terbentuk dapat berlangsung cepat

hingga ke daerah yang lebih bersifat pribadi, akan tetapi hubungan tersebut tidak

langsung menjadi dalam dan stabil, karena dalam proses pemberdayaan

pendamping tidak dapat terlalu jauh masuk ke dalam kehidupan korban yang

dapat mengakibatkan kurangnya obyektifitas dalam pemberdayaan. Saran peneliti

untuk penelitian selanjutnya adalah untuk dapat meneliti permasalahan KDRT

dari awal penanganan kasus, dengan cara terjun langsung ikut mendampingi

korban. Agar setiap proses dialog dan ekspresi yang ada didapatkan secara lebih

mendetail.

Kata kunci: Hubungan. Gender. Pemberdayaan.

xvi

Ramos Andrew Ondihon Simanjuntak, S231108019. 2016. EMPOWERMENT

OF WOMEN IN FACING LEGAL ISSUES (CASE STUDY PATTERN OF

COMMUNICATION ASSISTANCE FROM OFFICE OF LEGAL AID

SERVICES ATMA IN EMPOWERING WOMEN VICTIMS OF

DOMESTIC VIOLENCE IN SURAKARTA). Thesis. Supervisor I: Dra.

Prahastiwi Utari, M.Si., Ph.D. Supervisor II: Dr. Y. Slamet, M.Sc., Ph.D.

Communication Science courses with a major interestin communication

management, Graduate Program, Sebelas Maret University Surakarta.

ABSTRACT

Iceberg phenomenon in cases of domestic violence can occur for women

who are victims of domestic violence often do not know what to do, so that can be

detached from the shackles of oppression. This research aims to: (1). Describe

communication patterns of assistance from KPBH ATMA as communicators in

empowerment and assistance to women who are victims of domestic violence. (2).

Describe the communication patterns victims of domestic violance as a

communicant when they got assistance by KPBH ATMA.

The research method used is a case study which emphasizes a qualitative

approach. Data were collected by observation, interview with two assistants from

KPBH ATMA and two victims of domestic violence who was accompanied by

KPBH ATMA. The sampling technique used is judgment sampling. Data were

analyzed using a model of interactive analysis and validity using triangulation

techniques and peer review. Communication theory which saw about relationships

and gender used in this research, and to supplement the discussion about

empowerment.

Research shows the relationship between assistance with victims of

domestic violence in an effort empowerment. The relationships formed from the

beginning of the meeting until the legal process has been to reach a verdict and

victims of domestic violence can get empowerment. The relationships formed can

take place quickly to the area a more personal nature, but the relationship did not

immediately become deep and stable, because in the process of empowerment

assistance can not be too far into the victim's life, which could lead to a lack of

objectivity in the empowerment. Researcher suggestions for further research is to

be able to investigate the problem of domestic violance early, by into the process

or directly accompany the victim. In order for any process of dialogue and

expression that is obtained in more detail.

Keywords: Relationship. Gender. Empowerment.