pola keruangan desa dan kota.pptx

15
Pola Keruangan Desa dan Kota Onny Setyowati, S.Pd

Upload: onny-selalu

Post on 03-Oct-2015

679 views

Category:

Documents


152 download

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Pola Keruangan Desa dan Kota Onny Setyowati, S.PdKesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal usul serta adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem pemerintahan nasional dan berada di daerah kabupaten. (Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999)Unsur-unsur Desa :DaerahPendudukTata KehidupanA.DESAMasyarakatnya masih bersifat homogenKepercayaan dan tradisi masih dipegang teguhLapangan kerja masih bersifat agrarisHubungan kekerabatan masih sangat erat Sifat gotong royong masih tertanam kuat pada masy.desaProses sosial masih di masyarakat desa masih berjalan lambat.Penduduk desa merupakan gemeinschaft (paguyuban)

Ciri-ciri DesaSebagai pemasok tenaga kerjaSebagai pemasok bahan mentah dan bahan bakuSebagai penyangga kota (hinterland)Sebagai daerah tujuan pariwisata alam.Fungsi DesaPotensi FisikManusiaAirIklim dan anginTanahPotensi Non fisikMasyarakat desaLembaga desaPerangkat desaPotensi DesaDesa Tradisional : desa yang letaknya terisolir dan didiami suku terasing, penduduknya cenderung tertutupDesa Swadaya : desa yang hampir seluruh penduduknya memenuhi kebutuhan sendiri dan masih bergantung dengan alam.Desa Swakarya : desa yang penduduknya mampu memenuhi kebutuhan sendiri dan hasil produksinya telah dijual ke daerah lain.Desa Swasembada : desa yang mampu mengembangkan semua potensi yang ada secara optimal serta menyerap teknologi maju untuk memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.Klasifikasi Desa berdasarkan perkembangannyaPola Memanjang (linier)Memanjang jalan rayaMemanjang sungaiMemanjang garis pantaiMemanjang rel kereta apiPola Memusat/mengelompokPola menyebarPola Permukiman Desa

Pola Memanjang JalanPola MemusatB. KOTAsuatu sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi, strata sosial ekonomi yang heterogen dan kehidupan materealistis (R. Bintarto)pusat permukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan administrasi yang diatur dalam perundang-undangan, serta permukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. (Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987, pasal 1)Sistem perekonomian bersifat non agrarisKehidupan masyarakat nya heterogen dan individualisNorma dan adat istiadat telah pudarPola pikir masyarakat kota realistis dan rasionalAdanya kesenjangan sosial antara golongan masyarakat kaya dan masy. MiskinPenduduk kota bersifat gesselschaft (patembayan)Ciri-ciri KotaPusat kegiatan pendudukPusat pemasaran dan kegiatan ekonomiPusat pelayanan sosial, politik dan budayaPusat pendorong perkembangan daerah dan nasionalPusat penyediaan fasilitas penunjang pertumbuhannya.Fungsi KotaKota Megapolitan, : penduduk atas 5 juta orang.Metropolitan : jumlah penduduk antara 15 jutaKota besar : jumlah penduduk antara 500.0001 juta Kota sedang: jumlah penduduk antara 100.000500.000Kota kecil : jumlah penduduk antara 20.000100.000 Klasifikasi Kota Berdasarkan Jumlah penduduknyaStruktur KotaTeori Konsentris ( Erness W. Burgess)CBD Industri dan ManufakturPermukiman kelas bawahPermukiman kelas menengahPermukiman kelas atasPenglaju ( commuter)

123456

Teori Sektoral (Homer Hoyt)CBD Industri dan ManufakturPermukiman kelas bawahPermukiman kelas menengahPermukiman kelas atas

Teori Inti Berganda (multiple nuclei)1. pusat kota atau CBD;2. kawasan niaga dan industri ringan3. kawasan murbawisma, tempat tinggal berkualitas rendah;4. kawasan madyawisma, tempat tinggal berkualitas menengah;5. kawasan adiwisma, tempat tinggal berkualitas tinggi;6. pusat industri berat;7. pusat niaga/perbelanjaan lain di pinggiran;8. upakota, untuk kawasan madyawisma dan adiwisma;9. upakota (suburb) kawasan industri.