pola asuh orang tua dalam mengembangkan …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/skripsi ika...

125
POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK KELOMPOK B DI RA PERWANIDA KADIPATEN KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Ika Tri Wulandari NIM. 11614046 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2019

Upload: others

Post on 26-Oct-2019

20 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

POLA ASUH ORANG TUA

DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK

KELOMPOK B DI RA PERWANIDA KADIPATEN

KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Ika Tri Wulandari

NIM. 11614046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2019

Page 2: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 3: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

i

POLA ASUH ORANG TUA

DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK

KELOMPOK B DI RA PERWANIDA KADIPATEN

KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2018/2019

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

Ika Tri Wulandari

NIM. 11614046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2019

Page 4: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

ii

Page 5: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

iii

Page 6: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

iv

Page 7: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

v

MOTTO

(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan)

seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya

Allah akan mendatangkannya (membalasinya)”. Sesungguhnya Allah Maha Halus

lagi Maha Mengetahui (QS. Luqman: 16).

Page 8: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia-Nya,

skripsi ini penulis persembahkan untuk:

1. Bapak dan Ibu tersayang, Shobar, S.Pd.I. dan Sholikah yang senantiasa

membimbing, mendidik, membesarkanku, memberikan do’a, nasihat, kasih

sayang, dan motivasi dalam kehidupanku.

2. Saudara kandungku kedua kakakku Muh. Arif Usman, S.Pt. dan Budi Dwi

Cahyono, S.Pt. atas motivasi yang tak ada hentinya kepadaku sehingga proses

penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

3. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis sebutkan

satu per satu.

Page 9: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW yang

telah menuntun umatnya ke jalan kebenaran dan keadilan.

Skripsi ini disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

kelulusan Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini S1 Fakultas Tarbiyah

dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dalam penulisan

skripsi ini, banyak pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan, oleh

karena itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Islam

Anak Usia Dini IAIN Salatiga.

4. Bapak Wahidin, S.Pd.I, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing saya dari semester awal sampai saat ini, yang sudah

meluangkan waktu untuk bimbingan dengan penuh kesabaran, dan Bapak

Agung Hidayatulloh selaku dosen PIAUD yang selalu memberikan

dukungan.

Page 10: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

viii

5. Bapak Dr. Wahyudhiana, M.M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam menyusun skripsi ini.

6. Segenap dosen dan civitas akademik Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

IAIN Salatiga atas seluruh ilmu yang telah diberikan.

7. Kedua orang tua, Bapak Shobar, S.Pd.I. dan Ibu Sholikah yang selalu

memberi dukungan, motivasi, serta do’a sehingga penulis mampu

menyelesaikan skripsi ini.

8. Kedua kakakku, Muh. Arif Usman, S.Pt. dan Budi Dwi Cahyono, S.Pt. yang

selalu memberi dukungan serta motivasi.

9. Ibu Tevi Tri Wahyuni, S.Pd. selaku Kepala Sekolah RA Perwanida Kadipaten

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali yang telah memberi izin untuk

melakukan penelitian skripsi.

10. Ibu Kistyarini, selaku guru kelas B RA Perwanida Kadipaten Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali yang telah membantu dalam melakukan

penelitian.

11. Kepada wali murid kelas B RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali yang telah membantu penulis dalam melakukan

penelitian.

12. Teman-temanku kos Makmur Siti Nur Kholipah, Lisna Lulu’ Annikmah, Dwi

Aprilia Hasanah, Dyah Ayu Dwi Jayanti, Diah Artiana Putri, Wachidatus

Sofiyah, Fikri Novianti Salim, dan Revi Gustin Retnowati.

Page 11: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

ix

13. Kawan-kawan seperjuangan PIAUD angkatan 2014, teman-teman KKN

posko 50 Desa Kauman Kecamatan Kemusu Kabupaten Boyolali yang telah

memberikan semangat dalam belajar dan banyak memotivasi peneliti.

14. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

Besar harapan penulis semoga amal baik tersebut diterima Allah SWT.

Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi ini.

Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca.

Salatiga, 13 Februari 2019

Penulis

Page 12: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR

LEMBAR BERLOGO IAIN

HALAMAN SAMPUL DALAM ............................................................................ i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................... ii

PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................................ iii

PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ....................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ............................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv

ABSTRAK ........................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 6

E. Penegasan Istilah .......................................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ................................................................................... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori ........................................................................................... 11

1. Pola Asuh Orang Tua ............................................................................. 11

Page 13: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

xi

a. Pengertian Pola Asuh Orang Tua....................................................... 11

b. Tipe-Tipe Pola Asuh Orang Tua ....................................................... 13

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua ............... 17

2. Kemandirian Anak Usia Dini ................................................................. 20

a. Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini .......................................... 20

b. Ciri-Ciri Kemandirian Anak Usia Dini ............................................. 25

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia Dini ... 27

d. Cara Orang Tua Melatih Kemandirian Anak Usia Dini .................... 29

B. Kajian Pustaka ............................................................................................ 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 37

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................................... 38

C. Sumber Data ............................................................................................... 38

D. Prosedur Pengumpulan Data ...................................................................... 39

E. Analisis Data .............................................................................................. 41

F. Pengecekan Keabsahan Data ...................................................................... 43

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data .............................................................................................. 46

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...................................................... 46

2. Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelompok B RA Perwanida Kadipaten ... 49

3. Kemandirian Anak Kelompok B RA Perwanida Kadipaten .................. 53

B. Analisis Data .............................................................................................. 57

1. Pola Asuh Orang Tua Siswa Kelompok B RA Perwanida Kadipaten ... 58

a. Pola Asuh Demokratis ....................................................................... 59

b. Pola Asuh Otoriter ............................................................................. 62

2. Kemandirian Anak Kelompok B RA Perwanida Kadipaten .................. 65

Page 14: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 73

B. Saran ........................................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 15: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Data yang Diperlukan di RA Perwanida Kadipaten .............................. 41

Tabel 4.1 Data Tenaga Pendidik RA Perwanida Kadipaten .................................. 48

Tabel 4.2 Data Siswa RA Perwanida Kadipaten .................................................... 48

Tabel 4.3 Data Siswa dan Wali Siswa Kelompok B RA Perwanida Kadipaten .... 48

Page 16: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data ......................................................... 43

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik ............................................................................. 44

Gambar 3.3 Triangulasi Sumber ............................................................................ 45

Page 17: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Catatan Lapangan

Lampiran 2 Pedoman Wawancara

Lampiran 3 Transkrip Wawancara

Lampiran 4 Dokumentasi

Lampiran 5 Surat Izin Penelitian

Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 7 Surat Penunjukan Pembimbing

Lampiran 8 Lembar Konsultasi

Lampiran 9 SKK

Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Penulis

Page 18: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

xvi

ABSTRAK

Wulandari, Ika Tri. 2019. Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan

Kemandirian Anak Kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi.

Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen

Pembimbing: Dr. Wahyudhiana, M.M.Pd.

Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua; Kemandirian Anak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola asuh orang tua dalam

mengembangkan kemandirian anak kelompok B di RA Perwanida Kadipaten

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Pertanyaan

yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah: Bagaimana pola asuh yang

diterapkan orang tua dalam mengembangkan kemandirian pada anak kelompok B

di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Sumber data dalam

penelitian ini diperoleh dari informan yaitu orang tua dan guru siswa kelompok B

RA Perwanida Kadipaten, dan subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok

B RA Perwanida Kadipaten. Pengumpulan data ini dilakukan dengan observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

metode deskriptif kualitatif yaitu penyajian data dalam bentuk tulisan dan

menerangkan apa adanya sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian.

Pemeriksaan keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi teknik

dan triangulasi sumber.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola asuh yang diterapkan orang

tua siswa kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali adalah pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter. Pola asuh

demokratis yaitu ditunjukkan dengan hasil wawancara bahwa orang tua memberi

kebebasan kepada anak, akan tetapi orang tua tetap mengawasi dan mengontrol

anak. Pola asuh otoriter yaitu ditunjukkan dengan hasil wawancara bahwa orang

tua menuntut anak untuk harus menuruti semua peraturan yang telah dibuat.

Sedangkan kemandirian siswa kelompok B di RA Perwanida Kadipaten sudah

berkembang dengan baik. Hal tersebut dibuktikan dari hasil penelitian bahwa

anak sudah mampu untuk melakukan keperluannya sendiri. Yaitu anak sudah

mampu untuk mandi, memakai baju, memakai sepatu, makan, dan ke toilet sendiri

tanpa harus ditunggu. Tidak hanya itu, anak juga mampu untuk mengatur waktu

sendiri tanpa harus diingatkan oleh orang tua. Anak mampu untuk mengatur

waktu untuk tidur siang, dan waktu untuk belajar. Dalam mengembangkan

kemandirian anak juga terdapat faktor yang mempengaruhi. Menurut hasil

penelitian faktor yang mempengaruhi perkembangan kemandirian anak adalah

faktor pola asuh yang diterapkan oleh orang tua.

Page 19: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Anak adalah anugerah dalam sebuah keluarga. Orang tua mempunyai

tanggung jawab yang besar dalam mengasuh dan mendidik anak agar menjadi

penerus yang berguna bagi keluarga serta berguna bagi bangsa dan negara.

Generasi yang baik, dapat dilihat dari perilaku dan kegiatan sehari-hari yang

dilakukan anak. Maka dari itu, pola asuh orang tua sangat dibutuhkan anak

dalam masa perkembangannya sejak mereka dilahirkan hingga mereka

memiliki kemandirian dan rasa tanggung jawab atas dirinya sendiri.

Menurut Fadlillah (2012: 19), anak usia dini ialah kelompok anak yang

berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik.

Yaitu, pola pertumbuhan dan perkembangan (koordinasi motorik halus dan

kasar), inteligensi (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan

spiritual), sosial emosional (sikap dan perilaku serta agama), bahasa, dan

komunikasi yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan

perkembangan anak.

Jadi, dapat dipahami anak usia dini ialah anak yang berkisar antara usia

0-6 tahun yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang luar biasa

sehingga memunculkan berbagai keunikan pada dirinya. Pada tahap inilah,

masa yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan yang nantinya

diharapkan dapat membentuk kepribadiannya.

Page 20: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

2

Keluarga adalah pendidik pertama bagi anak, terutama orang tua.

Karena dari dalam keluargalah semuanya dimulai. Khususnya cara orang tua

dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang tua salah, maka

akan berakibat fatal bagi kehidupan anak selanjutnya. Pola asuh orang tua

sangatlah penting dalam menumbuhkan kemandirian pada anak. Terutama

pada anak usia dini. Akan tetapi kebanyakan dari orang tua melarang anak

untuk bertanya hal yang mungkin membuat anak penasaran. Orang tua juga

melarang anak untuk melakukan kegiatan ini dan itu. Perlu diketahui bahwa

hal tersebut akan membuat anak merasa terkekang dan anak merasa tidak

percaya diri ketika akan melakukan kegiatan yang anak sukai. Semua itu akan

membuat anak menjadi tidak mandiri dalam semua hal.

Menurut Fadlillah dan Khorida (2013: 195), mandiri adalah sikap dan

perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan

tugas-tugas. Mandiri bagi anak sangat penting. Dengan mempunyai sifat

mandiri, anak tidak akan mudah bergantung kepada orang lain. Banyak yang

menyebutkan bahwa anak sulit mengalami kemandirian karena seringnya

dimanja dan dilarang mengerjakan ini dan itu. Sedangkan menurut Kanisius

(2006: 45-47), anak mandiri pada dasarnya adalah anak yang mampu berpikir

dan berbuat untuk dirinya sendiri. Seorang anak yang mandiri biasanya aktif,

kreatif, kompeten, tidak tergantung pada orang lain dan tampak spontan.

Kemandirian menjadi penting dalam kehidupan seseorang. Oleh karena

itu, orang tua perlu melatih kemandirian anak sejak dini. Orang tua harus

memiliki kepekaan terhadap setiap proses perkembangan anak dan menjadi

Page 21: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

3

fasilitator bagi perkembangannya. Zaman yang serba modern seperti ini, segala

sesuatu diciptakan serba instan. Misalnya, bila anak menginginkan sesuatu dan

apabila keinginannya tersebut tidak segera dituruti, maka anak akan

menunjukkan sikap marah, putus asa dan lain-lain. Anak juga serba

berkecukupan dalam hal sarana dan prasarana atau segala fasilitas yang

diberikan oleh orang tuanya. Apabila orang tua sibuk dengan urusan mereka

masing-masing, maka anak bisa jadi dinomorduakan. Bahkan tidak sedikit juga

anak yang kesehariannya hidup dengan pengasuhnya karena orang tua mereka

sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Hal tersebut membuat anak merasa bebas untuk meminta apapun karena

akan dituruti oleh pengasuhnya ataupun oleh orang tuanya jika mereka

menunjukkan sikap kecewa atau marah, apa bila keinginan mereka tidak

terpenuhi, dengan begitu anak menjadi tidak mandiri, anak kurang percaya diri

dihadapan orang banyak, anak kurang bisa bersosialisasi dengan teman sebaya

disekolah maupun dirumah dan anak menjadi bergantung kepada orang lain.

Maka dari itu menumbuhkan kemandirian anak sejak usia dini sangatlah

penting, karena dengan begitu akan mengantarkan anak menjadi pribadi yang

mandiri, anak tidak manja dan anak tidak bergantung pada orang lain.

Biasanya anak usia dini rasa keingintahuan mereka sangatlah tinggi.

Mereka juga sangat senang sekali jika mendapat reward atau hadiah setelah

mereka menunjukkan sebuah prestasi. Walaupun itu hanya dengan sebuah

pujian. Terkadang rasa keinginantahuan mereka dianggap sepele bahkan

dianggap oleh kebanyakan orang tua bahwa anak terlalu banyak tanya,

Page 22: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

4

hiperaktif dan tidak bisa diam. Akan tetapi perlu disadari bahwa jika anak

menunjukkan sikap tersebut, justru sebagai orang tua harus bangga dan senang

melihat anak menunjukkan sikap tersebut. Berarti, rasa keingintahuan anak

tinggi. Dan itu akan melatih anak untuk berani bertanya, berani bersosialisasi

dengan teman disekolah atau dilingkungan rumah serta membuat anak untuk

berani mengambil suatu keputusan.

Membiarkan anak melakukan suatu kegiatan sesuai dengan rasa

keingintahuan anak dan membiarkan anak memecahkan masalah dengan

memberikan mereka kesempatan untuk berpendapat, semua itu akan membuat

anak menjadi pribadi yang mandiri dan tidak bergantung pada orang lain. Jika

kelangsungan kematangan diawali dari sebuah ketergantungan, maka orang tua

harus sadar hal ini sejak semula. Ini berarti orang tua tidak bisa memaksa anak

mandiri sebelum waktunya. Memaksa anak untuk mandiri sebelum waktunya,

merupakan maltreatment yang nantinya bisa menyebabkan anak mengalami

gangguan perkembangan sehingga bukan kematangan yang didapatkan, tetapi

anak tidak mampu untuk menyesuaikan diri secara sehat pada setiap tahap

perkembangan dalam hidupnya.

Mengingat kemandirian anak sangat penting bagi kelangsungan

perkembangan anak, maka dari itu sangat penting untuk disikapi bersama-sama

oleh orang tua dan guru dengan memberikan contoh perilaku yang

mencerminkan kemandirian seorang anak, dan mengajari anak untuk dapat

melakukan kegiatan yang dikehendaki dan melatih anak untuk menyelesaikan

Page 23: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

5

masalah yang sedang dihadapi tanpa meminta bantuan dari orang lain terutama

orang tua, serta pola asuh yang baik sesuai dengan anak usia dini.

Berdasarkan hasil observasi penelitian di RA Perwanida Kadipaten

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali peneliti melihat perilaku siswa

kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali ada sebagian kemandirian anak yang masih kurang berkembang

dengan baik. Yaitu dengan melihat anak belum mampu menyelesaikan sendiri

tugas yang diberikan guru dan anak juga belum mampu melakukan sendiri

kegiatan yang dikehendaki tanpa meminta bantuan dari teman maupun guru.

Hal tersebut dibuktikan dengan hasil observasi dan wawancara awal peneliti di

Desa Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali terhadap orang tua

bahwa masih terdapat anak yang belum mandiri anak pada saat mandi masih

dibantu orang tua, anak pada saat makan masih disuapi orang tuanya, anak

pada saat memakai pakaian masih dibantu orang tuanya, anak memakai sepatu

masih dibantu orang tuanya, anak masih ditunggu pada saat ke toilet.

Keberadaan jasa pengasuh anak yang menjadikan orang tua lebih leluasa

bekerja tanpa perlu meluangkan waktu untuk melatih kemandirian pada anak.

Kondisi kesibukan orang tua untuk mencari nafkah, berakibat

berkurangnya perhatian terhadap kemandirian anak. Berdasarkan latar

belakang tersebut, maka layak untuk dikaji lebih lanjut dalam sebuah penelitian

yang berjudul: “Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan

Kemandirian Anak Kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019”.

Page 24: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut: “Bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua

dalam mengembangkan kemandirian pada anak Kelompok B di RA Perwanida

Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai

oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: untuk mengetahui

bagaimana pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mengembangkan

kemandirian pada anak kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

ilmu dan pengetahuan khususnya bagi orang tua mengenai kemandirian

anak usia dini.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Orang Tua

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai panduan kepada orang

tua dalam mendidik dan mengarahkan anak untuk bersikap mandiri.

Page 25: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

7

b. Bagi Guru

Penelitian ini diharapkan menjadi acuan guru dalam menerapkan pola

asuh yang tepat dalam pengasuhan anak didiknya, sehingga

perkembangan kemandirian anak dapat berjalan dengan baik.

E. Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi interprestasi yang keliru serta salah paham didalam

memahami suatu kata atau kalimat, maka perlu penulis jelaskan judul

penelitian diatas.

1. Pola Asuh Orang Tua

Pola asuh orang tua adalah cara orang tua dalam mengasuh, merawat

dan membimbing anak untuk bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri

sejak usia dini hingga dapat diterapkan kelak anak menjadi dewasa agar

anak tidak bergantung pada orang lain dan dapat bertanggung jawab atas

dirinya sendiri serta dapat mencapai kesuksesannya dengan usaha mereka

sendiri.

Terdapat tiga pola asuh yang dilakukan orang tua pada anaknya,

yaitu:

a. Pola Asuh Otoriter

b. Pola Asuh Demokratis

c. Pola Asuh Permisif

Page 26: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

8

2. Kemandirian Anak Usia Dini

Menurut Fadlillah & Khorida (2013:195), mandiri adalah sikap dan

perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas. Mandiri bagi anak sangat penting. Dengan

mempunyai sifat mandiri, anak tidak akan mudah bergantung kepada orang

lain. Banyak yang menyebutkan bahwa anak sulit mengalami kemandirian

karena seringnya dimanja dan dilarang mengerjakan ini dan itu.

Kemandirian sangat penting untuk diajarkan kepada anak.

Tujuannya, supaya anak ketika dewasa nanti dapat melakukan aktivitas

dengan mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Bila anak

mempunyai jiwa kemandirian yang cukup tinggi, ia akan dapat menjalani

kehidupan ini dengan baik.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kemandirian merupakan sikap

seseorang yang tidak bergantung pada orang lain. Khususnya pada anak usia

dini yaitu sikap seorang anak yang bisa melakukan suatu kegiatan tanpa ada

campur tangan atau bantuan dari orang lain terutama kedua orang tuanya

serta berani mengambil resiko karena sudah bisa berpikir dan

mempertimbangkan dengan apa yang akan dilakukan.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pemahaman dalam skripsi ini, penulis akan

membagi dalam beberapa bab. Dengan harapan agar pembahasan dalam skripsi

Page 27: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

9

ini dapat tersusun dengan baik dan dapat memenuhi standar penulisan sebagai

karya ilmiah. Adapun sitematika pembagian bab sebagai berikut:

BAB I pendahuluan menjelaskan secara umum tentang arah dan

maksud penelitian yang dilakukan oleh peneliti mengenai pola asuh orang tua

terhadap kemandirian anak, sehingga pembaca dapat mengetahui latar

belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

penegasan istilah, dan sistematika penelitian.

BAB II kajian pustaka menjelaskan mengenai teori-teori yang relevan

dan sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan di lapangan mengenai pola

asuh orang tua terhadap kemandirian anak, yaitu teori tentang pengertian pola

asuh orang tua, jenis-jenis pola asuh orang tua, dan faktor yang mempengaruhi

pola asuh orang tua. Selain itu juga akan diuraikan tentang pengertian

kemandirian anak usia dini, ciri-ciri kemandirian anak, faktor pendorong

kemandirian anak usia dini, cara untuk mengembangkan kemandirian anak usia

dini, dan kajian pustaka.

BAB III metode penelitian menjelaskan mengenai jenis penelitaian

yang digunakan dalam pengambilan data, lokasi dan waktu penelitian, sumber

data, prosedur pengumpulan data, analisis data, dan pengecekan keabsahan

data.

BAB IV paparan dan analisis data menjelaskan tentang paparan data,

dan analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan di

lapangan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi berupa gambaran

Page 28: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

10

tentang pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak kelompok B RA

Perwanida Desa Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali.

BAB V penutup memuat pokok atau kesimpulan dari beberapa bab

terdahulu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti. Selain itu

peneliti juga akan memberikan tindak lanjut, saran-saran yang berkaitan

dengan pola asuh orang tua terhadap kemandirian anak usia dini.

Page 29: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pola Asuh Orang Tua

a. Pengertian Pola Asuh Orang Tua

Secara etimologi pengasuhan berasal dari kata “asuh” yang

artinya pemimpin, pengelola, pembimbing, sehingga “pengasuh” adalah

orang yang melaksanakan tugas membimbing, memimpin atau

mengelola. Pengasuhan yang dimaksud disini adalah mengasuh anak.

Mengasuh anak adalah mendidik dan memelihara anak, seperti mengurus

makanannya, minumnya, pakaiannya dan keberhasilannya dalam periode

yang pertama sampai dewasa. Dengan pengertian tersebut, dapat

dipahami bahwa pengasuhan anak yang dimaksud adalah kepemimpinan

dan bimbingan yang dilakukan terhadap anak yang bekaitan dengan

kepentingan hidupnya (Hasan, 2013: 21).

Menurut Mansur (2005: 350), pola asuh merupakan suatu cara

terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya

sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya.

Sedangkan menurut Wibowo (2013: 75-76), pola asuh atau parenting

style adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk

karakter anak. Hal ini didasari bahwa pendidikan dalam keluarga

merupakan pendidikan utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa

Page 30: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

12

digantikan oleh lembaga pendidikan manapun. Keluarga yang harmonis,

rukun dan damai akan tercermin dari kondisi psikologis dan karakter

anak-anaknya. Begitu sebaliknya, anak yang kurang berbakti, tidak

hormat, bertabiat buruk sering melakukan tindakan diluar moral

kemanusiaan atau berkarakter buruk, lebih banyak disebabkan oleh

ketidakharmonisan dalam keluarganya yang bersangkutan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang pengertian pola

asuh orang tua, maka dapat disimpulkan bahwa pola asuh orang tua

adalah cara orang tua dalam mengasuh, merawat dan membimbing anak

untuk bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri sejak usia dini hingga

dapat diterapkan kelak anak menjadi dewasa agar anak tidak bergantung

pada orang lain dan dapat bertanggung jawab atas dirinya sendiri serta

dapat mencapai kesuksesannya dengan usaha mereka sendiri.

Sebagaimana dalam ayat Al-Qur’an dijelaskan mengenai cara

orang tua dalam mendidik anak yang tertuang dalam Firman Allah SWT

(QS. At-Tahrim: 6).

عليها والحجارة الناس وقىدها نارا وأهليكم أنفسكم قىا آمنىا الذين أيها يا

يعصىن ل شداد غلظ ملئكة يؤمزون ما ويفعلىن أمزهم ما الل

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan

keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan

batu, penjaganya Malaikat-Malaikat yang kasar lagi bengis, yang tidak

mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintah-Nya kepada mereka dan

selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya” (QS. At-Tahrim: 6).

Page 31: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

13

Ayat tersebut dapat dijelaskan bahwa keluarga adalah tempat

pendidikan pertama dan utama bagi anak. Maka dari itu sudah mejadi

kewajiban orang tua terutama ayah sebagai kepala keluarga untuk

membimbing anak dan istrinya untuk menjadi pribadi yang baik. Dapat

disimpulkan bahwa orang tua memiliki kewajiban untuk membimbing

anak-anaknya agar menjadi pribadi yang baik. Yaitu mengajarkan anak

untuk mandiri sejak usia dini. Karena dengan mengajari anak untuk

mandiri sejak dini, maka anak akan terlatih untuk dapat mengerjakan

sendiri kegiatan yang dikehendaki tanpa harus bergantung pada orang

lain terutama pada orang tua.

b. Jenis-Jenis Pola Asuh Orang Tua

Menurut Hurlock, Hardy & Heyes (Wibowo, 2013: 76-77) ada

tiga jenis pola asuh yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya,

yaitu:

1) Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter ini ciri utamanya adalah orang tua membuat

hampir semua keputusan. Anak-anak mereka dipaksa tunduk, patuh

dan tidak boleh bertanya apalagi membantah. Ciri-ciri pola asuh

otoriter, yaitu:

a) Kekuasaan orang tua sangat dominan

b) Anak tidak diakui sebagai pribadi

c) Kontrol terhadap tingkah laku anak sangat ketat

d) Orang tua akan sering menghukum jika anak tidak patuh

Page 32: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

14

Menurut Subini (2013: 144-147), bahwa tipe pola asuh otoriter

dapat menimbulkan akibat terhadap anak, berikut akibat yang terjadi

terhadap anak dengan tipe pola asuh otoriter:

a) Dapat menimbulkan depresi pada anak

b) Hubungan anak dan orang tua tidak akrab

c) Anak cenderung menurut karena takut, bukan karena hormat atau

kewajiban

d) Anak menjadi terkekang

e) Kemungkinan berontak diluar rumah sangat tinggi karena

melampiaskan emosinya saat dalam rumah

f) Dapat mengakibatkan dendam pada anak

2) Pola Asuh Demokratis

Pola asuh ini bertolak belakang dengan pola asuh otoriter.

Orang tua memberikan kebebasan kepada putra-putrinya untuk

berpendapat dan menentukan masa depannya. Ciri-ciri pola asuh

demokratis, yaitu:

a) Orang tua senantiasa mendorong anak untuk membicarakan apa

yang menjadi cita-cita, harapan dan kebutuhan mereka

b) Ada kerjasama yang harmonis antara orang tua dan anak

c) Anak diakui sebagai pribadi

d) Orang tua membimbing dan mengarahkan anak

e) Ada kontrol dari orang tua yang tidak kaku

Page 33: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

15

Menurut Djamarah (2018: 61), bahwa tipe pola asuh

demokratis dapat menimbulkan akibat terhadap anak, berikut akibat

yang terjadi terhadap anak dengan tipe pola asuh demokratis:

a) Bertanggung jawab

b) Mampu mengembangkan potensi kepemimpinan yang dimiliki

c) Mendorong anak untuk mandiri

d) Mempunyai kontrol diri dan rasa percaya dirinya terpupuk

e) Mempunyai keinginan berprestasi dan bisa berkomunikasi

f) Baik dengan teman-teman dan orang dewasa

g) Anak lebih kreatif

h) Komunikasi lancar

i) berjiwa besar

3) Pola Asuh Permisif

Pola asuh permisif merupakan lawan dari pola asuh otoriter.

Kelebihan pola asuh permisif ini anak bisa menentukan apa yang

mereka inginkan. Namun, jika anak tidak dapat mengontrol dan

mengendalikan diri sendiri, mereka justru akan terjerumus pada hal-

hal yang negatif. Ciri-ciri pola asuh permisif, yaitu:

a) Orang tua memberikan kebebasan penuh pada anak untuk berbuat

b) Dominasi pada anak

c) Sikap longgar atau kebebasan dari orang tua

d) Tidak ada bimbingan dan pengarahan dari orang tua

Page 34: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

16

e) Kontrol dan perhatian orang tua terhadap anak sangat kurang,

bahkan tidak ada.

Menurut Subini (2013: 144-147), bahwa tipe pola asuh

permisif dapat menimbulkan akibat terhadap anak, berikut akibat yang

terjadi terhadap anak dengan tipe pola asuh permisif:

a) Anak-anak cenderung tidak ulet dalam usaha mencapai sesuatu

b) Cepat meninggalkan tugas yang sulit

c) Lebih banyak menuntut pemuasan segera tanpa usaha yang

sungguh-sungguh

d) Mereka cenderung mengandalkan orang lain

e) Kurang memiliki rasa tanggung jawab

f) Menimbulkan permasalahan emosi dan perilaku anak

g) Suka merengek bahkan merajuk hingga keinginannya terpenuhi

h) Kontrol impuls yang buruk bagi anak

Berdasarkan uraian diatas tentang jenis-jenis pola asuh orang tua,

maka dapat disimpulkan bahwa ada tiga jenis pola asuh orang tua, yaitu

pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif.

Pola asuh otoriter adalah orang tua yang mendidik anaknya

dengan kaku dan keras. Semua pendapat orang tua harus dianggap benar

oleh anak. Semua perintah orang tua harus dituruti oleh anak. Bahkan

jika anak tidak menuruti perintah orang tua maka akan mendapat

hukuman. Ciri-ciri pola asuh ini yaitu adanya hukuman fisik bila anak

Page 35: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

17

tidak patuh, pengasuhan yang kaku, dominan orang tua, anak tidak diakui

secara pribadi tanpa dilibatkan dalam pengambilan keputusan.

Pola asuh demokratis adalah orang tua yang mengasuh anaknya

dengan mengakui kemampuan anak. Anak diberi kebebasan untuk

memilih apa yang dikehendaki, tetapi tetap dalam kontrol orang tua.

Anak diberi kesempatan untuk berpendapat dan orang tua mau untuk

mendengarkannya. Ciri-ciri pola asuh ini yaitu anak diberi kebebasan

dalam berpendapat, anak diakui secara pribadi serta dilibatkan dalam

pengambilan keputusan, memprioritaskan kepentingan anak akan tetapi

tidak ragu untuk mengendalikan anak, dalam pengasuhan tidak kaku.

Pola asuh permisif adalah orang tua yang mengasuh anaknya

dengan memberi kebebasan seluas-luasnya. Permintaan anak selalu

dipenuhi oleh orang tua. Ciri-ciri pola asuh ini yaitu orang tua

memberikan kebebasan penuh kepada anak, orang tua kurang

memperhatikan keinginan anak, dominan kepada anak, orang tua jarang

memberikan hukuman kepada anak.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pola Asuh Orang Tua

Menurut Hurlock (1999), pola asuh orang tua dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya adalah sebagai berikut:

1) Kepribadian Orang Tua

Setiap orang berbeda dalam tingkat energi, kesabaran, intelegensi,

sikap dan kematangannya. Karakteristik tersebut akan mempengaruhi

kemampuan orang tua untuk memenuhi tuntutan peran sebagai orang

Page 36: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

18

tua dan bagaimana tingkat sensifitas orang tua terhadap kebutuhan

anak-anaknya.

2) Keyakinan

Keyakinan yang dimiliki orang tua mengenai pengasuhan akan

mempengaruhi nilai dari pola asuh dan akan mempengaruhi tingkah

lakunya dalam mengasuh anak-anaknya.

3) Persamaan dengan Pola Asuh yang Diterima Orang Tua

Bila orang tua merasa bahwa orang tua mereka dahulu berhasil

menerapkan pola asuhnya pada anak dengan baik, maka mereka akan

menggunakan teknik serupa dalam mengasuh anak bila mereka

merasa pola asuh yang digunakan orang tua mereka tidak tepat, maka

orang tua akan beralih ke teknik pola asuh yang lain:

a) Penyesuaian dengan Cara Disetujui Kelompok

Orang tua yang baru memiliki anak atau yang lebih muda dan

kurang berpengalaman lebih dipengaruhi oleh apa yang dianggap

anggota kelompok (bisa berupa keluarga besar, masyarakat)

merupakan cara terbaik dalam mendidik anak.

b) Usia Orang Tua

Orang tua yang berusia muda cenderung lebih demokratis dan

permisif bila dibandingkan dengan orang tua yang berusia tua.

c) Pendidikan Orang Tua

Orang tua yang telah mendapatkan pendidikan yang tinggi, dan

mengikuti kursus dalam mengasuh anak lebih menggunakan teknik

Page 37: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

19

pengasuhan authoritative dibandingkan dengan orang tua yang

tidak mendapatkan pendidikan dan pelatihan dalam mengasuh

anak.

d) Jenis Kelamin

Ibu pada umumnya lebih mengerti anak dan mereka cenderung

kurang otoriter bila dibandingkan dengan bapak.

e) Status Sosial Ekonomi

Orang tua dari kelas menengah dan rendah cenderung lebih keras,

mamaksa dan kurang toleran dibandingkan dengan orang tua dari

kelas atas.

f) Konsep Mengenai Peran Orang Tua Dewasa

Orang tua yang mempertahankan konsep tradisional cenderung

lebih otoriter dibanding orang tua yang menganut konsep modern.

g) Jenis Kelamin Anak

Orang tua umumnya lebih keras terhadap anak perempuan dari

pada anak laki-laki.

h) Usia Anak

Usia anak dapat mempengaruhi tugas-tugas pengasuhan dan

harapan orang tua.

i) Temperamen

Pola asuh yang diterapkan orang tua akan sangat mempengaruhi

temperamen seorang anak. Anak yang menarik dan dapat

Page 38: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

20

beradaptasi akan berbeda pengasuhannya dibandingkan dengan

anak yang cerewet dan kaku.

j) Kemampuan Anak

Orang tua akan membedakan perlakuan yang akan diberikan untuk

anak yang berbakat dengan anak yang memiliki masalah dalam

perkembangannya.

k) Situasi

Anak yang mengalami rasa takut dan kecemasan biasanya tidak

diberi hukuman oleh orang tua. Tetapi sebaliknya, jika anak

menentang dan berperilaku agresif kemungkinan orang tua akan

mengasuh dengan pola outhoritative.

2. Kemandirian Anak Usia Dini

a. Pengertian Kemandirian Anak Usia Dini

Kemandirian sangat penting untuk diajarkan kepada anak.

Tujuannya, supaya anak ketika dewasa nanti dapat melakukan aktivitas

dengan mandiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Bila anak

mempunyai jiwa kemandirian yang cukup tinggi, ia akan dapat menjalani

kehidupan ini dengan baik.

Menurut Poerwodarminto (1984: 630), kemandirian berasal dari

kata mandiri artinya berdiri sendiri. Dalam melakukan apa saja untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya tidak lagi memerlukan bantuan dari

orang lain, atau mampu menyelesaikan pekerjaannya sendiri, mampu

mengatasi kesulitan hidupnya sendiri.

Page 39: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

21

Mandiri adalah sikap dan perilaku yang tidak mudah bergantung

pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas. Mandiri bagi anak

sangat penting. Dengan mempunyai sifat mandiri, anak tidak akan mudah

bergantung kepada orang lain. Banyak yang menyebutkan bahwa anak

sulit mengalami kemandirian karena seringnya dimanja dan dilarang

mengerjakan ini dan itu (Fadlillah dan Khorida, 2013: 195).

Sigmund Freud dalam Fadlillah dan Khorida (2013: 121),

memberikan suatu ungkapan Child is Father of man artinya anak adalah

ayah dari manusia. Maksudnya masa anak sangat berpengaruh terhadap

perkembangan kepribadian masa dewasa seseorang. Ungkapan Freud

tersebut menunjukkan bahwa perkembangan anak sejak kecil akan

berpengaruh ketika anak tersebut dewasa. Pengalaman-pengalaman yang

diperoleh anak secara tidak langsung akan tertanam pada diri seorang

anak. Anak yang terbiasa beraktivitas dan berkreativitas, akan lebih

mudah tertanamkan kemandirian ketika nantinya dewasa.

Sedangkan menurut Kanisius (2006: 45-47), Anak mandiri pada

dasarnya adalah anak yang mampu berpikir dan berbuat untuk dirinya

sendiri. Seorang anak yang mandiri biasanya aktif, kreatif, kompeten,

tidak tergantung pada orang lain dan tampak spontan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang kemandirian anak

usia dini dapat disimpulkan bahwa kemandirian anak usia dini adalah

kemampuan anak untuk melakukan sendiri kegiatan yang ia pilih dan

kehendaki tanpa bantuan orang lain disekitarnya, terutama bantuan dari

Page 40: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

22

orang tua maupun anggota keluarga lainnya. Anak bisa memilih dan

memilah apa yang menurutnya baik atau buruk bagi dirinya sendiri. Serta

anak juga berani mengambil resiko dan bertanggung jawab atas apa yang

dikerjakan tanpa harus berpikir panjang atau harus meminta pendapat

pada orang lain yaitu dengan cara bertanya secara terus menerus.

Menurut Kanisius (2006), banyak pengamatan menunjukkan

bahwa anak-anak, khususnya di Indonesia sering mengalami

keterlambatan dalam kemandirian. Hal ini disebabkan sejak kecil anak

tidak diajarkan kemandirian oleh orang tuanya. Berikut beberapa sebab

mengapa anak sering mengalami keterlambatan kemandirian:

1) Anak Terlalu Dimanjakan

Banyak orang tua yang selalu memanjakan anaknya. Segala

sesuatu yang diinginkan anak, pasti dituruti oleh orang tuanya.

Padahal, yang demikian ini secara tidak langsung dapat menghambat

kemandirian anak. Sebab, seorang anak tidak perlu berusaha untuk

memenuhi kebutuhan dirinya karena sudah dicukupi dan dipenuhi

oleh kedua orang tuanya.

Sebagai contoh dalam hal makan, anak tidak perlu repot-repot

mengambil makanan sendiri didapur, orang tua sudah mengambilkan

dan menyiapkannya. Bahkan terkadang anak masih disuapi dan tidak

dibolehkan makan sendiri. Hal ini disebabkan, jika anak makan

sendiri dikhawatirkan akan mengotori dirinya dan makanannya

terbuang dengan sia-sia.

Page 41: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

23

Contoh lain adalah dalam hal mandi dan berpakaian. Banyak

orang tua di Indonesia yang cenderung memandikan dan memakaikan

pakaian untuk anaknya. Seorang anak tidak diperkenankan untuk

belajar mandi sendiri dan memakai pakaiannya sendiri. Bahkan jika

anak ingin mandi sendiri, orang tua cenderung melarangnya.

Alasannya, khawatir jika anak mandi sendiri tidak bersih dan hanya

bermain-main air atau sabun saja sehingga mandinya terasa sangat

lama. Demikian halnya dalam berpakaian juga demikian.

2) Membatasi Aktivitas dan Kreativitas Anak

Anak usia dini merupakan masa ketika anak memiliki berbagai

kekhasan dalam bertingkah laku. Bentuk tubuhnya yang mungil dan

tingkah lakunya yang lucu, membuat orang dewasa merasa senang,

gemas dan terkesan. Namun terkadang, juga membuat orang dewasa

merasa kesal jika tingkah laku anak berlebihan dan tidak bisa

dikendalikan.

Segala bentuk aktivitas dan kreativitas yang ditunjukkan

seorang anak pada dasarnya merupakan fitrah. Disebabkan memang

masa usia dini adalah masa perkembangan dan pertumbuhan yang

akan membentuk kepribadiannya ketika dewasa. Seorang anak belum

mengerti apakah yang ia lakukan tersebut berbahaya atau tidak,

bermanfaat atau merugikan serta benar maupun salah. Bagi mereka

yang terpenting adalah merasa senang dan nyaman dalam

melakukannya. Maka, sudah menjadi tugas orang tua ataupun

Page 42: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

24

pendidik untuk membimbing dan mengarahkan anak dalam

beraktivitas dan berkreativitas, supaya yang dilakukannya tersebut

dapat bermanfaat bagi dirinya sehingga nantinya mampu membentuk

kepribadian yang baik.

Kemandirian pada anak sangat penting karena merupakan salah

satu life skill yang perlu dimiliki. Pada dasarnya setiap anak dilahirkan

dengan potensi menjadi mandiri, salah satunya tampak pada keinginan

anak untuk mengeksplorasi lingkungannya sejak bayi. Secara sederhana

sebenarnya hampir semua kemampuan yang dimiliki anak sangat

dipengaruhi oleh pola asuh orang tuanya dan faktor lingkungan lainnya

walaupun memang sebagian ditentukan secara genetis. Dalam hal

kemandirian, pola asuh dan lingkungan sebenarnya lebih besar dari

pengaruh genetis. Jika ada anak yang menjadi sangat tergantung

kemungkinan besar lebih disebabkan adanya kesalahan perlakuan oleh

lingkungannya. Berdasarkan konsep diatas maka kemandirian pada anak

juga dapat dikembangkan asal kita tahu cara membentuknya.

Memupuk kemandirian pada anak harus dilakukan sejak dini,

tetapi tetap harus dalam kerangka proses perkembangan manusia.

Artinya, orang tua tidak boleh melupakan bahwa seorang anak bukanlah

miniatur orang dewasa, sehingga ia tidak bisa dituntut menjadi dewasa

sebelum waktunya. Orang tua harus memiliki kepekaan terhadap setiap

proses perkembangan anak dan menjadi fasilitator bagi

perkembangannya.

Page 43: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

25

Jika kelangsungan kematangan diawali dari sebuah

ketergantungan, maka orang tua harus sadar hal ini sejak semula. Ini

berarti orang tua tidak bisa memaksa anak mandiri sebelum waktunya.

Kemandirian harus ditingkatkan setahap demi setahap seiring dengan

perkembangan motorik, afeksi, dan kognitif anak. Memaksa anak untuk

mandiri sebelum waktunya, merupakan maltreatment yang nantinya bisa

menyebabkan anak mengalami gangguan perkembangan sehingga bukan

kematangan yang didapatkan, tetapi anak tidak mampu untuk

menyesuaikan diri secara sehat pada setiap tahap perkembangan dalam

hidupnya.

Maka dari itu sebagai orang tua jangan terlalu membatasi

aktivitas dan kreativitas seorang anak. Sebab, dengan membatasi

aktivitas dan kreativitas anak, berarti secara tidak langsung orang tua

telah menghambat atau memperlambat kemandirian anak.

b. Ciri-Ciri Kemandirian Anak Usia Dini

Kemandirian akan mengantarkan anak memiliki kepercayaan dan

motivasi intristik yang tinggi. Untuk mengetahui ciri-ciri kemandirian,

terlebih dahulu harus mengetahui aspek-aspek kemandirian, menurut

Kanisius (2006: 32), memiliki empat aspek yang terdiri dari:

1) Aspek Intelektual

Aspek ini ditunjukkan dengan kemauan untuk berpikir dan

menyelesaikan masalah sendiri.

Page 44: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

26

2) Aspek Sosial

Aspek ini ditunjukkan dengan kemauan untuk membina relasi secara

aktif.

3) Aspek Emosi

Aspek ini ditunjukkan dengan kemauan untuk mengelola emosinya

sendiri.

4) Aspek Ekonomi

Aspek ini ditunjukkan dengan kemauan untuk mengatur ekonomi

sendiri.

Menurut Prayitno dan Amti (2013: 117), ada lima asas

kemandirian pada anak yaitu:

1) Mengenal diri sendiri dan lingkungan sebagaimana adanya.

2) Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamis.

3) Mengambil keputusan untuk dan oleh diri sendiri.

4) Mengarahkan diri sesuai dengan keputusan itu.

5) Mewujudkan diri secara optimal sesuai dengan potensi, minat, dan

kemampuan-kemampuan yang dimilikinya.

Sedangkan menurut Kanisius (2006: 45-47), ada beberapa ciri

khas anak mandiri antara lain:

1) mempunyai kecenderungan memecahkan masalah dari pada berkutat

dalam kekhawatiran bila terlibat masalah.

Page 45: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

27

2) tidak takut mengambil resiko karena sudah mempertimbangkan baik

buruknya, percaya terhadap penilaian sendiri sehingga tidak sedikit-

sedikit bertanya atau minta bantuan.

3) mempunyai kontrol yang lebih baik terhadap hidupnya.

Dari beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

anak yang mandiri yaitu anak yang mampu memecahkan masalah

sendiri, tidak takut mengambil resiko, mempunyai kepercayaan sendiri

bahwa dirinya mampu untuk melakukan suatu pekerjaan tanpa bantuan

orang lain.

c. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemandirian Anak Usia Dini

Menurut Soejtiningsih (1995), faktor-faktor yang mempengaruhi

kemandirian anak usia dini terbagi menjadi dua faktor yaitu:

1) Faktor Internal

Faktor internal merupakan faktor yang ada dalam diri anak itu

sendiri yang meliputi emosi dan intelektual.

a) Faktor Emosi

Faktor yang ditunjukkan dengan kemampuan mengontrol emosi

dan tidak terganggunya kebutuhan emosi anak.

b) Faktor Intelektual

Faktor yang ditunjukkan dengan kemampuan untuk mengatasi

masalah yang dihadapi anak.

Page 46: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

28

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor yang datang atau ada dari luar

anak itu sendiri yang meliputi lingkungan, karakteristik sosial,

stimulasi, pola asuh yang dipengaruhi oleh komunikasi yang dibangun

dalam keluarga, cinta dan kasih sayang, kualitas informasi anak dan

orang tua yang dipengaruhi pendidikan orang tua, dan status

pekerjaan.

a) Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang menentukan tercapai atau

tidaknya kemandirian anak usia prasekolah. Pada usia ini anak

membutuhkan kebebasan untuk bergerak kesana kemari dan

mempelajari lingkungan.

b) Karakteristik Sosial

Karakteristik sosial dapat mempengaruhi kemandirian anak,

misalnya tingkat kemandirian anak dari keluarga miskin berbeda

dengan anak-anak dari keluarga kaya.

c) Stimulus

Anak yang mendapat stimulus yang terarah dan teratur akan lebih

cepat mandiri dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat

stimulasi.

d) Pola Asuh

Anak dapat mandiri dengan diberi kesempatan, dukungan dan

peran orang tua sebagai pengasuh.

Page 47: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

29

e) Cinta dan Kasih Sayang

Cinta dan kasih sayang kepada anak hendaknya diberikan

sewajarnya karena jika diberikan berlebihan, anak menjadi kurang

mandiri. Hal ini dapat diatasi bila interaksi dua arah antara orang

tua dan anak berjalan lancar dan baik.

f) Kualitas Informasi Anak dan Orang Tua yang Dipengaruhi

Pendidikan Orang Tua

Dengan pendidikan yang baik, informasi dapat diberikan pada anak

karena orang tua dapat menerima informasi dari luar terutama cara

meningkatkan kemandirian anak.

g) Status Pekerjaan

Apabila orang tua bekerja diluar rumah untuk mencari nafkah,

maka orang tua tidak bisa memantau kemandirian anak sesuai

perkembangan usianya.

d. Cara Orang Tua Melatih Kemandirian Anak Usia Dini

Menurut Kanisius (2006: 20-22), membangun kelekatan dengan

anak tidak otomatis berdampak ketergantungan anak. Agar kelekatan

tidak berujung pada ketergantungan, maka orang tua perlu memberikan

bimbingan dan pelatihan pada anak-anak untuk melakukan keperluan-

keperluannya sendiri sesuai dengan tingkat usia anak. Seringkali orang

tua menunjukkan kasih sayang pada anak dengan melayani semua

kebutuhan anak. Kecenderungan memanjakan anak ini juga banyak

dijumpai pada orang tua yang sibuk bekerja. Rasa bersalah karena

Page 48: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

30

kurangnya waktu bersama anak dikompensasikan dengan usaha melayani

semua kebutuhan anak, baik oleh dirinya sendiri atau pun penugasan

pada pembantu.

Kemandirian anak dapat dilatih melalui hal-hal yang sederhana.

Yang paling penting adalah orang tua harus dapat menghargai anak dan

tidak terlalu mengendalikan anak. Berikut ini beberapa cara yang dapat

dilakukan orang tua untuk melatih kemandirian anak tetap menjalin

kedekatan emosional dengan anak.

1) Mengajak dan menyemangati anak untuk melakukan keperluannya

sendiri, seperti belajar memakai atau melepas baju sendiri. Anak perlu

disemangati bahwa mereka dapat melakukannya. Adakalanya mereka

tidak langsung berhasil. Orang tua perlu menyemangati anak bahwa

lain kali pasti akan berhasil jika mau terus berlatih.

2) Melatih anak untuk dapat melakukan keperluannya sendiri dapat

dilakukan dengan bermain. Orang tua perlu membuat aktivitas latihan

menjadi aktivitas yang menyenangkan anak. Dalam hal ini orang tua

harus kreatif dan tidak malu untuk bermain bersama anak.

3) Memberikan pujian pada anak bila ia dapat melakukan sesuatu adalah

penting. Hal ini akan meningkatkan rasa percaya diri anak untuk

melakukan keperluannya sendiri.

Cara mengembangkan kemandirian pada anak pada prinsipnya

adalah dengan memberikan kesempatan untuk terlibat dalam berbagai

aktivitas. Semakin banyak kesempatan maka anak akan semakin terampil

Page 49: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

31

mengembangkan skillnya sehingga lebih percaya diri. Beberapa hal yang

seharusnya dilakukan dan sebaiknya tidak dilakukan orang tua dalam

mengembangkan kemandirian anak menurut Kanisius (2006: 49-53),

dapat dilihat pada paparan berikut ini:

1) Hal-Hal yang Seharusnya Dilakukan Orang Tua dalam

Mengembangkan Kemandirian Anak.

a) Anak didorong agar mau melakukan sendiri kegiatan sehari-hari

yang ia jalani seperi gosok gigi, makan sendiri, bersisir, berpakaian

dan lain sebagainya segera setelah mereka mampu melakukannya

sendiri.

b) Anak diberi kesempatan sesekali mengambil keputusan sendiri,

misalnya memilih baju yang akan dipakainya.

c) Anak diberi kesempatan untuk bermain sendiri tanpa ditemani

sehingga terlatih untuk mengembangkan ide dan berikir untuk

dirinya. Agar tidak terjadi kecelakaan maka atur ruangan tempat

bermain anak sehingga tidak ada barang yang berbahaya.

d) Biarkan anak mengerjakan segala sesuatu sendiri, walaupun sering

membuat kesalahan.

e) Ketika bermain bersama bermainlah sesuai keinginan anak, jika

anak tergantung pada orang tua maka beri dorongan untuk

berinisiatif dan dukung keputusannya.

f) Dorong anak untuk mengungkapkan perasaan dan idenya.

Page 50: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

32

g) Latihlah anak untuk bersosialisasi, sehingga anak belajar

menghadapi problem sosial yang lebih kompleks. Jika anak ragu-

ragu atau takut cobalah menemaninya terlebih dahulu, sehingga

anak tidak terpaksa.

h) Untuk anak yang lebih besar, mulai ajak anak untuk mengurus

rumah misalnya dengan menyiram taman, membersihkan meja,

menyapu dan lain-lain. Hal ini sebenarnya bisa dimulai ketika anak

kecil mulai tertarik untuk melakukan kegiatan yang sedang

dilakukan orang tuanya. Biarkan saja anak melakukan sebatas

kemampuannya walaupun pada saat itu biasanya akan merepotkan.

Jika orang tua melarang mereka biasanya setelah ketertarikan itu

hilang maka mereka cenderung menolak tugas yang diberikan oleh

orang tua.

i) Ketika anak mulai memahami konsep waktu dorong mereka untuk

mengatur jadwal pribadinya, misalnya kapan akan belajar, bermain,

les dan sebagainya. Orang tua bisa mendampingi dengan

menanyakan alasan-alasan pengaturan waktunya.

j) Anak juga perlu diberi tanggung jawab dan konsekuensinya bila

tidak memenuhi tanggung jawabnya. Hal ini akan membantu anak

mengembangkan rasa keberartian sekaligus disiplin.

k) Kesehatan dan kekuatan biasanya berkaitan juga dengan

kemandirian, sehingga berikan menu yang sehat pada anak dan ajak

anak untuk berolah raga atau melakukan aktivitas fisik.

Page 51: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

33

2) Hal-Hal yang Seharusnya Tidak Dilakukan Orang Tua dalam

Mengembangkan Kemandirian Anak.

a) Jika anak ingin mencoba hal baru, orang tua tidak perlu menunggui

dan terlalu mengkhawatirkannya. Jangan juga memberikan

instruksi terus menerus. Sikap seperti ini justru akan

mengembangkan perasaan ragu-ragu pada anak dan menghilangkan

kesempatan bagi anak untuk berpikir sendiri.

b) Orang tua jangan tergesa-gesa memberikan bantuan pada saat anak

meminta pertolongan. Dorong anak untuk berpikir sendiri, jika

tidak berhasil juga berikan bimbingan tidak langsung.

c) Jangan memberikan tuntutan dan beban yang terlalu tinggi pada

anak. Misalnya, anak usia 5 tahun harus bisa membuat jadwal

pribadi. Beban yang terlalu tinggi akan sulit dipenuhi anak,

sehingga anak justru akan merasa gagal dan menjadi tidak percaya

diri. Jadi orang tua perlu mengetahui juga tahapan perkembangan

anak sehingga dapat memberikan tugas yang tepat.

d) Jangan hanya berfokus pada hasil, tetapi hargai setiap usaha anak.

e) Jangan pernah melabel anak dengan istilah bodoh atau kalimat lain

jika anak belum mampu menyelesaikan tugasnya.

Prinsip mendidik kemandirian adalah melatihkan pada saat yang

tepat. Latihan yang terlalu awal justru akan membuat anak akan merasa

tidak aman dan menjadi tertekan. Namun, apabila terlambat maka orang

Page 52: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

34

tua akan kesulitan mengubah sifat ketergantungan anak terhadap orang

tua.

B. Kajian Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini peneliti menggali informasi dari penelitian-

penelitian sebelumnya sebagai bahan perbandingan, baik mengenai kekurangan

atau kelebihan yang sudah ada. Selain itu, peneliti juga menggali informasi dari

buku-buku maupun skripsi dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang

ada sebelumnya tentang teori yang berkaitan dengan judul yang digunakan

untuk memperoleh landasan teori ilmiah.

1. Skripsi yang ditulis oleh Banawati Nur Hidayah, fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Surakarta 2017 yang berjudul “Pola

Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini di

Dukuh Branglor Mancasan Baki Sukoharjo Tahun 2017”. Dari hasil

penelitian menunjukkan bahwa orang tua selalu mengasuh anak untuk

mandiri dalam mengembangkan kemandirian melalui pola asuh demokratis

yaitu dengan cara orang tua memotivasi dan melatih anak untuk melakukan

kegiatan sehari-hari dengan mandiri.

Dari penelitian yang dilakukan oleh Banawati Nur Hidayah dapat

disimpulkan bahwa pola asuh yang dapat mengembangkan kemandirian

anak ialah pola asuh demokratis, karena pola asuh demokratis sendiri

merupakan pola asuh yang memberikan dorongan, dan arahan kepada anak

untuk melakukan suatu hal sesuai dengan keinginan anak.

Page 53: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

35

2. Skripsi yang ditulis oleh Ipah Saripah, Fakultas Ilmu Pendidikan,

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2014 yang berjudul “Peran

Orang Tua dalam Mengembangkan Kemandirian Anak Usia Dini Melalui

Pola Asuh Demokratis Dilingkungan Keluarga (Studi Deskriptif pada Tiga

Keluarga di RT 04 RW 08 Desa Lembang Kecamatan Lembang) Tahun

2014”. Dari hasil penelitian menunjukkan perkembangan kemandirian anak

dipengaruhi oleh pola asuh demokratis. (1) dasar orang tua melakukan pola

asuh demokrastis dalam mengembangkan kemandirian anak dipengaruhi

oleh kesadaran dan tanggungjawab orang tua terhadap anaknya, peran

sebagai pendidik, pengasuh, panutan dan sebagai teman bagi anak. (2)

Penerapan pola asuh demokratis yang dilakukan yaitu dengan dilakukan

kontrol atau pengawasan yang luwes terhadap anak dengan komunikasi

yang terbuka dan interaktif. (3) Perkembangan kemandirian anak ditunjukan

dengan anak yang sudah mampu menacapai indikator kemandirian sesuai

dengan usianya, seperti mampu membersihkan dirinya sendiri, makan

sendiri dan menalikan tali sepatu sendiri, dan lain sebagainnya (4) faktor

cppendukung dan penghambat kemandirian dengan pola asuh demokratis

dalam perkembangan anak diperoleh dari pola komunikasi dan interaksi

yang dilakukan setiap hari serta pembiasan-pembiasaan yang dilakukan

orang tua.

3. Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang ditulis oleh Kustinah Sunarty,

Fakultas Ilmu Penidikan, Universitas Negeri Makassar 2016, yang berjudul

“Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Kemandirian Anak”. Hasil

Page 54: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

36

penelitiannya menunjukkan jenis pola asuh yang digunakan orang tua dapat

meningkatkan kemandirian anak. Serta menunjukkan yang positif dan

signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemandirian anak.

4. Skripsi yang ditulis oleh Ma’fiyatun Insiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta 2017 yang

berjudul “Peran Pola Asuh Orang Tua dalam Pembentukan Kepribadian

Anak Usia Dini di Kelas A1 RA DWP UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta”.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pola asuh yang diterapkan oleh

orang tua Arman dan Bona adalah pola asuh autoritatif. Dalam

pembentukan kepribadian anak juga terdapat beberapa faktor yang

mempengaruhi menurut hasil penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi

pembentukan kepribadian adalah faktor keluarga, faktor masyarakat, faktor

sekolah, dan faktor agama.

Page 55: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2010: 3), metode penelitian dapat diartikan sebagai

suatu cara ilmiah yang dilakukan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode deskriptif adalah

suatu cara untuk memaparkan atau menggambarkan suatu masalah.

Berkaitan dengan hal tersebut, Moleong (2007: 6) menyatakan sebagai

berikut:

“Penelitian kualitiatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami

fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi

dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah

dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah”.

Berdasarkan hal yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan

penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan berkomunikasi

secara langsung dengan subjek yang diteliti serta dapat mengamati sejak awal

sampai akhir proses penelitian. Fakta atau data itulah yang nantinya diberi

makna sesuai dengan teori-teori dengan fokus masalah yang diteliti. Penelitian

ini menggunakan pendekatan kualitatif agar dapat memahami dan

mengungkapkan secara mendalam yaitu Bagaimana Pola Asuh Orang Tua

dalam Mengembangkan Kemandirian Anak.

Page 56: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali. Adapun peneliti memilih lokasi di RA

Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali dengan

alasan karena di RA Perwanida Kadipaten belum pernah diteliti sebelumnya

mengenai kemandirian anak terutama pada anak kelompok B. Sehingga

peneliti tertarik dan ingin meneliti lebih jauh lagi.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 8 Desember 2018-2 Januari 2019.

C. Sumber Data

Menurut Moleong (2007: 157), data utama dalam penelitian kualitatif

ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen

dan lain-lain. Jadi, dalam penelitian data yang terkumpul terdiri dari data

primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil

wawancara yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap

dapat memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di lapangan.

Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi langsung

tentang pola asuh yang diterapkan oleh orang tua anak didik dan

pengamatan langsung terhadap peserta didik di RA Perwanida Kadipaten

Page 57: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

39

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali. Adapun sumber data langsung

penulis peroleh dari orang tua, peserta didik.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak

langsung dari informan di lapangan, seperti dokumen dan sebagainya yang

berkaitan serta berhubungan dengan masalah yang sedang diteliti. Dokumen

yang digunakan meliputi lokasi sekolah untuk memperkuat penemuan dan

melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui wawancara langsung

dengan orang tua dan observasi langsung terhadap perkembangan

kemandirian anak kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu

menggunakan metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi

dengan keterangan sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Hadi sebagaimana dikutip oleh Sugiyono mengemukakan bahwa,

observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Sugiyono, 2010:

203).

Page 58: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

40

Penelitian ini, observasi dilakukan dengan mengamati secara

langsung untuk mengetahui kemandirian anak. Observasi yaitu teknik

pengumpulan data dimana penulis mengadakan pengamatan yang berada di

lingkungan RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali. Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data dari

lingkungan sekolah tersebut.

2. Metode Wawancara

Menurut Moleong (2007: 186), wawancara adalah percakapan

dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu

pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviwee) yang memberikan jawaban atas petanyaan itu. Wawancara

dilakukan secara mendalam dan terstruktur kepada subjek penelitian dengan

pedoman yang telah dibuat, setiap responden diberi pertanyaan yang sama

dan pengumpul data mencatatnya.

Penelitian ini menggunakan wawancara mendalam untuk

mendapatkan informasi yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dalam

mengembangkan kemandirian anak.

3. Metode Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian,

peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto,

gambar hidup, sketsa dan lain-lain (Sugiyono, 2010).

Page 59: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

41

Penelitian ini, dokumentasi dilakukan oleh peneliti guna

mengumpulkan data. Data tersebut ialah berbentuk foto dari kegiatan yang

dilakukan siswa kelas B di RA Perwanida Kadipaten, data profil sekolah,

dan foto kegiatan wawancara.

Tabel 3.1

Dokumen yang Diperlukan

NO. Jenis Pengumpulan Data

1. Lokasi RA Perwanida Kadipaten

2. Nama siswa RA Perwanida Kadipaten

3. Nama guru RA Perwanida Kadipaten

E. Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis

data. Analisis data ini dilakukan secara kualitatif. Menurut Sugiyono (2010:

335), analisis data kualitatif adalah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis menggunakan versi Miles and Huberman, bahwa aktivitas

dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung

secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas

dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan data conclusion

drawing/verification.

Page 60: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

42

1. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi

akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti

untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam

bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk

memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan

apa yang telah dipahami. Penyajian data dalam penelitian ini, peneliti

memaparkan dengan teks naratif guna mempermudah untuk memahami

tentang informasi tersebut.

3. Conclusing Drawing/Verification

Langkah selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Kesimpulan awal yang ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang

ditemukan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan

konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka

kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

Page 61: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

43

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak, karena seperti telah ditemukan bahwa masalah dan rumusan

dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang

setelah penelitian berada di lapangan.

Langkah-langkah dalam analisis data tersebut dapat digambarkan

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data

(Sugiyono, 2010: 338)

F. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data dalam penelitian kualitatif, merupakan salah satu

bagian yang sangat penting untuk mengetahui kebenaran data dan hasil

penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan menggunakan teknik

triangulasi dalam pengumpulan data, maka data yang diperoleh akan lebih

Penyajian data

Penarikan

kesimpulan

Reduksi data

Pengumpulan

data

Page 62: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

44

konsisten sehingga menjadi suatu data yang valid dan bisa dipertanggung

jawabkan.

Menurut Moleong (2007: 326), agar hasil dapat dipertanggung

jawabkan maka diperhatikan pengecekan data apakah data yang disajikan valid

atau tidak, maka diperlukan teknik atau kevalidan data. Untuk memeriksa

keabsahan data peneliti menggunakan teknik triangulasi. Menurut Sugiyono

(2010: 330), triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang

besifat menggabungkan dari beberapa teknik pengumpulan data dan sumber

data yang telah ada. Penelitian ini, menggunakan dua macam triangulasi yaitu:

1. Triangulasi Teknik

Menurut Sugiyono (2010: 330), triangulasi teknik berarti peneliti

menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk

mendapatkan data dari sumber yang dalam. Peneliti menggunakan observasi

partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data

yang sama secara serempak. Triangulasi teknik dapat dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik

(Sugiyono, 2010: 331)

Observasi partisipatif

Dokumentasi

Wawncara mendalam

Sumber

data sama

Page 63: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

45

2. Triangulasi Sumber

Menurut Sugiyono (2010: 330), triangulasi sumber berarti untuk

mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang

sama. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.3 Triangulasi Sumber

(Sugiyono, 2010: 331)

Wawancara

mendalam B

C

A

Page 64: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

46

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

Fakta yang akan diuraikan dalam bab ini merupakan fakta yang

ditemukan dalam penelitian tentang pola asuh orang tua dalam

mengembangkan kemandirian anak kelompok B di RA Perwanida Kadipaten

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2018/2019. Secara

rinci, uraian fakta yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dikemukakan

sebagai berikut:

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Letak Geografis RA Perwanida Kadipaten

Penelitian ini dilaksanakan di RA Perwanida Kadipaten yang

beralamatkan di Desa Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali. Secara geografis RA Perwanida Kadipaten terletak dibagian

Timur Kantor Balai Desa Kadipaten kurang lebih satu kilometer dari

Kantor Balai Desa Kadipaten. Adapun batasan-batasan RA Perwanida

Kadipaten sebagai berikut:

1) Sebelah utara : berbatasan dengan desa Kadirejo

2) Sebelah selatan : berbatasan dengan desa Karangmojo

3) Sebelah timur : berbatasan dengan desa Karanggondang

4) Sebelah barat : berbatasan dengan desa Jetis

Page 65: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

47

Oleh karena itu RA Perwanida Kadipaten berada ditengah-tengah

Desa Kadipaten.

b. Profil Sekolah

RA Perwanida Kadipaten terletak di Dusun Kadipaten RT 17 RW

03 Desa Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali, yang berdiri

pada tahun 1984 dibawah naungan Yayasan Perwanida dengan izin

operasional pada tanggal 26 Juli 1989. RA Perwanida Kadipaten

memiliki tiga tenaga pendidik.

c. Sarana dan Prasarana

Seperti sekolah-sekolah pada umumnya, RA Perwanida

Kadipaten memiliki 1 gedung yang letaknya berdekatan dengan MI

Muhammadiyah Kadipaten dalam satu komplek, dilengkapi dengan

berbagai fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar seperti, 2 ruang

kelas, 1 ruang guru, perpustakaan, tempat parkir, toilet, beberapa APE

outdoor seperti, jungkat-jungkit, dan perosotan.

d. Pendidik dan Siswa RA Perwanida Kadipaten

Tenaga pendidik RA Perwanida Kadipaten sebagian besar berasal

dari luar Desa Kadipaten. Sedangkan sebagian besar siswa RA

Perwanida Kadipaten berasal dari Desa Kadipaten. Berikut data tenaga

pendidik dan siswa RA Perwanida Kadipaten dapat dilihat dalam tabel

4.1 dan tabel 4.2 dibawah ini:

Page 66: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

48

Tabel 4.1

Data Tenaga Pendidik RA Perwanida Kadipaten

No Nama Pendidikan

Terakhir Jabatan Status

1. Tevi Tri

Wahyuni, S. Pd. S1 PAUD

Kepala

Sekolah GTY

2. Fikri Novianti

Salim SLTA

Guru

Kelompok A GTY

3. Kistyarini SLTA Guru

Kelompok B GTY

Tabel 4.2

Data Siswa RA Perwanida Kadipaten

No Kelompok L P Jumlah

1. Kelompok A 7 4 11

2. Kelompok B 5 13 18

JUMLAH 29

Data tersebut merupakan data keseluruhan tenaga pendidik dan

siswa di RA Perwanida Kadipaten secara umum. Adapun data siswa dan

wali siswa RA Perwanida Kadipaten khususnya pada kelompok B secara

rinci dapat dilihat dalam tabel 4.3 dibawah ini:

Tabel 4.3

Data Siswa dan Wali Siswa Kelompok B RA Perwanida Kadipaten

No. Nama Siswa Wali Siswa Alamat

1. Aulia Qori` Fathonah Bp. Juweni Kadipaten RT 19/03

2. Naura Desi Maharani Bp. Kamin Samsul Ma`arif Kadipaten RT 19/03

3. Naila Azalia Nabila Bp. Putut Priyadi Kadipaten RT 17/03

4. Wenita Okviana Bp. Maryanto Karanggondang RT 22/03

5. Afdhol Fahrizal Fahmi Bp. Slamet Nur Widodo Kadipaten RT 19/03

6. Hasna Azimah Al Kahfi Bp. Ali Mabrur Karangmojo RT 03/01

7. Alan Nafis Al Hakim Bp. Ragel Akhirihyanto Kadipaten RT 19/03

8. Hasna Aufa Akhsanti Bp. Sunarno Gempol Bajing RT 21/03

9. Tety Yanterira Bp. Riyanto Gempol Bajing RT 20/03

10. Alkhalifi Dzikri Alim Bp. Ali Imron Kadipaten RT 16/03

11. Viola Yunika Kartikasari Bp. Ngateman Kadipaten RT 15/03

12. Devina Adelia Putri Bp. Mujiyono Semawung RT 02/01

13. Aisyah Umi Safitri Bp. Panggih Kadipaten RT 17/03

14. Rina Dwi Septiana Bp. Nur Muntolib Kadipaten RT 17/03

15. Nadila Nur Aini Bp. Budiyono Semawung RT 01/01

Page 67: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

49

16. Zahra Rejeki Bp. Sriyanto Gempol Bajing RT 21/03

17. Raditia Vicky Alfaro Bp. Tomy Maulana Mojosawit RT 06/01

18. Dimas Revian Yudistira Bp. Sriyanto Mojosawit RT 06/01

e. Visi

Terbentuknya Anak didik yang cerdas, beriman, Taqwa, berakhlak mulia,

disiplin, bertanggung jawab, dan mempunyai kecakapan hidup.

f. Misi

1) Menanamkan nilai keagamaan.

2) Melaksanakan PAIKEM (Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif,

Efektif, Menyenangkan).

3) Menanamkan kejujuran dan sopan santun.

g. Tujuan

1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui optimalisasi dan efektivitas

pembelajaran.

2) Meningkatkan peran serta dan tanggung jawab masyarakat terhadap

pendidikan.

3) Merangsang minat masyarakat untuk tetap menyekolahkan anak-

anaknya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Pola Asuh Orang Tua siswa Kelompok B di RA Perwanida Kadipaten

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

Untuk mengetahui pola asuh orang tua dalam mengembangkan

kemandirian anak kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali, peneliti melakukan wawancara dengan orang

Page 68: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

50

tua dari siswa kelompok B. Berikut hasil wawancara kepada informan SA,

TB, Y, TS, dan AM adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 8 Desember 2018-2

Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali, mengenai pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anak, dapat

dipaparkan sesuai dengan indikator pertanyaan sebagai berikut:

a. Orang Tua dalam Menerapkan Aturan Terhadap Anak

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Buat peraturan. Ada perjanjian terlebih dahulu dengan anak”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Ada peraturan. Anak harus diatur, tapi masih tetap saya beri

kebebasan, begitu”.

Hasil wawancara dengan Y orang tua dari siswa ZR yang ditemui

pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan bahwa:

“Kalau jam-jam tertentu itu harus di rumah. Seperti waktu dzuhur

harus di rumah. Tidak boleh bermain. Tetapi ya nurut. Karena

sudah terbiasa sudah dibiasakan kalau sebelum adzan dzuhur

harus sudah ada di rumah”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Tidak ada, tapi tetap dikontrol”.

Page 69: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

51

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa HAAK yang

ditemui pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Tidak ada”.

b. Kebebasan yang Diberikan Orang Tua

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Diberi kebebasan. Tapi tetap diawasi. Tidak saya bebaskan

semua”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Diberi kebebasan, tapi tetap saya awasi”.

Hasil wawancara dengan Y orang tua wali dari siswa ZR yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Diberi kebebasan. Yang penting tidak sampai diluar kawasan

rumah, maksudnya seperti tidak terlalu bebas tapi ya tetap diawasi

begitu”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Ada kebebasan. Kasihan kalau dikekang tapi tetap

dikontrol”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa HAAK yang

ditemui pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa:

Page 70: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

52

“Saya beri kebebasan. Misalnya sedang main, ya tidak saya

larang atau saya cari-cari suruh pulang begitu. Nanti anaknya

pulang sendiri, sudah bisa mengatur sendiri. Oh, ini sudah

waktunya pulang begitu. Jadi saya bebaskan anak saya, tapi tetap

saya kontrol. Soalnya ibunya ngajar, jadi sama saya kalau di

rumah. Jadi supaya tidak tertekan begitu, kasihan kalau terlalu

dilarang-larang atau dikekang-kekang”.

c. Pengontrolan Orang Tua terhadap Keinginan Anak

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Tidak saya turuti semua, kalau bisa ya dikasih. Kalau tidak ya

tidak dikasih”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Diberi kebebasan. Cuma tidak semuanya. Ada batasannya”.

Hasil wawancara dengan Y orang tua wali dari siswa ZR yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Ya tidak selalu dituruti. misalnya minta apa, nanti dulu, ya tidak

bisa. Ngeyel, nangis anaknya. Ya kalau ada ya dikasih, kalau

tidak ya dibiarkan sampai dia diam sendiri begitu. Jadi biar

belajar. Jadi tidak selalu dituruti. Tapi ya tidak sampai dipukul

paling ya dimarahi”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Tidak. Dilihat dulu kondisi keuangan kira-kira

mintanya apa dulu. Paling ya jajan kalau mainan tidak”.

Page 71: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

53

Hasil wawancara dengan AM orang tua wali dari siswa HAAK

yang ditemui pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Kadang dituruti kadang tidak. Kalau mendidik anak

jangan selalu dituruti. Nanti malah jadi manja, tidak bisa mandiri”.

3. Kemandirian Siswa Kelompok B di RA Perwanida Kadipaten

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

Kemandirian siswa kelompok B RA Perwanida Kadipaten sangatlah

beragam. Ada sebagian anak yang sudah bisa mandiri dan ada juga yang

belum bisa mandiri. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, peneliti

menemukan bahwa sebagian anak sudah mandiri. Yaitu, anak mampu

mengerjakan tugas yang diberikan guru tanpa bantuan dari orang lain.

Namun ada juga sebagian anak yang belum mandiri. Yaitu, anak belum

mampu mengerjakan tugas yang diberikan guru tanpa bantuan dari orang

lain.

Dari pengamatan yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa

semua siswa kelompok B RA Perwanida Kadipaten yang berjumlah 18

anak, tidak semua anak mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru

tanpa bantuan dari orang lain. Anak yang sudah mampu mengerjakan tugas

yang diberikan guru tanpa bantuan dari orang lain berjumlah 15 anak. Ada

juga anak yang belum mampu menyelesaikan tugas yang diberikan guru

tanpa bantuan dari orang lain, yaitu berjumlah 3 anak. Hal tersebut

dibuktikan dengan anak tersebut menunggu bantuan dari teman atau guru

Page 72: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

54

untuk membantu menyelesaikannya dan selalu bertanya secara terus

menerus tanpa ada kemauan untuk menyelesaikan sendiri terlebih dahulu.

Hasil yang didapat oleh peneliti ketika melakukan wawancara

dengan beberapa narasumber, yaitu orang tua siswa kelompok B RA

Perwanida Kadipaten, bahwa kemandirian anak kelompok B RA Perwanida

Kadipaten, dilihat dari beberapa indikator pertanyaan sebagai berikut:

a. Kemampuan Anak Mengambil Resiko dalam Memecahkan Masalah

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari AFF yang ditemui

pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan bahwa:

“Bertanya. beranya terus, kalau belum bisa sendiri, sampai dia tahu

begitu”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Tanya dulu. Yang emosi Ibunya”.

Hasil wawancara dengan Y wali dari siswa ZR yang ditemui pada

8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan bahwa:

“Tanya. Bu, saya mau kesini boleh tidak? Karena dimarahi.

Karena bapaknya agak mengekang, sebenarnya yang mengekang

bapaknya, jangan nak-jangan nak, sebenarnya inginnya ibunya itu

biar semaunya anak sendiri begitu. Jadi anaknya manut, tapi ya

juga takut”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Kadang minta pendapat kadang tidak, kalau

pelajaran, ada PR kadang minta pendapat”.

Page 73: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

55

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari HAAK yang ditemui

pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan bahwa:

“Kadang ya tanya ibu. Tapi anak saya itu apa-apa sendiri dulu

begitu. Kalau sudah tidak bisa baru bertanya. Karena anaknya itu

mandiri kok. Pintar dia”.

b. Kemampuan Anak dalam Mengontrol Diri

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Ya tanya terus mbak, sampai Ibunya bisa menjawab. Soalnya

kalau belum dijawab dia marah mbak. Sudah bisa mengontrol

emosinya. ya kalau ditempat umum gitu misalnya tidak dituruti

apa maunya ya nurut mbak tidak ngeyel apa lagi nangis. Karena

Ibunya agak galak mbak, jadi nurut”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Ya namanya anak segitu kalau ngatur sendiri ya belum bisa ya

mbak waktunya, terus terang tapi kalu diingatlkan baru ngerti, ya

nurut karena sudah terbiasa tadi”.

Hasil wawancara dengan Y orang tua dari siswa ZR yang ditemui

pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan bahwa:

“Belum bisa mengontrol mbak. Apa-apa kalau tidak bisa saja dia marah”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa:

“Waktunya tidur ya tidur, makan ya makan. Kalau tidur siangnya

yang susah mbak, main sama kakaknya. Kalau waktunya ngaji ya

Page 74: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

56

ngaji. Semangatnya kalau yang ngaji itu mbak, kalau jam 3 sore

itu pasti sudah mandi sendiri tanpa disuruh”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa HAAK yang

ditemui pada 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa:

“Sudah bisa. Pemikirannya sudah dewasa, maksudnya begini,

dewasanya itu dalam arti sudah bisa mengerti begitu, jadi nurut

anaknya, karena sudah saya biasakan. Karena sudah punya adik

juga, jadi saya ajarkan untuk mengalah dengan adiknya begitu,

jadi anaknya sudah terbiasa apa-apa sudah harus bisa sendiri

karena sudah besar begitu. Jadi mandirinya itu bukan karena

paksaan begitu”.

c. Kemampuan Anak dalam Melakukan Keperluan Sendiri Tanpa Bantuan

Orang Lain

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Kalau mandi mau sendiri mbak, sudah bisa. Tapi kadang ya

sama ibu, karena itu mbak, agak manja. Jadi belum semua bisa

sendiri mbak. Manja banget mbak ini. kalau ke kamar mandi ya

masih sama Ibu. Tapi kalau cebok ya sudah bisa sendiri mbak,

tapi minta ditunggu, tapi saya nunggu itu cuma mengarahkan

mbak. Takut mbak, jadi karena takut”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Begini mbak, misalkan kalau mamanya lagi sibuk gitu suruh

mandi sendiri mau, tapi kalau mamanya disuruh ini itu ya mau,

anaknya itu gampang diatur kok mbak”.

Page 75: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

57

Hasil wawancara dengan Y orang tua dari siswa ZR yang ditemui

pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan bahwa:

“Belum bisa mbak. Apa-apa semuanya minta tolong. Anaknya itu suka

marah-marah mbak”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua wali dari siswa HAA yang

ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Minta tolong misal pakai sepatu kaos kaki minta tolong. Mandi

bisa kadang kadang kaos kakinya yang belum mbak. Bisa sendiri

ke toilet. Cebok aja sudah bisa sendiri mbak. Soalnya sudah saya

ajari dari TK A, kan takutnya kalau disekolah mbak. Ya walaupun

ada guru, kan ya kasihan sama gurunya. Jadi anak ya tetap harus

diajari”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua wali dari siswa HAAK

yang ditemui pada 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Sendiri, sudah bisa sendiri”.

B. Analisis Data

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan oleh peneliti ketika

melakukan penelitian di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong

Kabupaten Boyolali dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi

yaitu dengan informan orang tua dari siswa kelompok B. Maka penulis dapat

menganalisis hal-hal apa saja yang terkait dengan pola asuh orang tua dalam

mengembangkan kemandirian anak.

Page 76: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

58

Kemudian setelah penulis melakukan wawancara dengan informan,

dan melakukan pengamatan, maka peneliti selanjutnya akan memaparkan hasil

temuan di lapangan berdasarkan dengan fokus penelitan sebagai berikut:

1. Pola Asuh yang Diterapkan Orang Tua Siswa Kelompok B di RA

Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

Menurut Mansur (2005: 350), pola asuh merupakan suatu cara

terbaik yang dapat ditempuh orang tua dalam mendidik anak-anaknya

sebagai perwujudan dari rasa tanggung jawab kepada anak-anaknya.

Sedangkan menurut Wibowo (2013: 75-76), pola asuh atau parenting style

adalah salah satu faktor yang secara signifikan turut membentuk karakter

anak. Hal ini didasari bahwa pendidikan dalam keluarga merupakan

pendidikan utama dan pertama bagi anak, yang tidak bisa digantikan oleh

lembaga pendidikan manapun. Keluarga yang harmonis, rukun dan damai

akan tercermin dari kondisi psikologis dan karakter anak-anaknya.

Cara orang tua siswa kelompok B RA Perwanida Kadipaten dalam

mengasuh anak berbeda-beda, orang tua siswa kelompok B RA Perwanida

Kadipaten memberikan kebebasan kepada anak-anakny. Akan tetai orang

tua tetap memberikan kontrol dan pengawasan, dengan tujuan agar anak

menjadi mandiri dan lebih baik dalam kehidupan sehari-hari.

Dari hasil penelitian yang didapat oleh peneliti bahwa pola asuh

yang diterapkan oleh orang tua siswa kelompok B RA Perwanida Kadipaten

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali yaitu pola asuh demokratis dan

pola asuh otoriter, diantaranya sebagai berikut:

Page 77: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

59

a. Pola Asuh Demokratis

Menurut Hurlock, Hardy & Heyes (Wibowo 2013: 76-77), Pola

asuh demokratis yaitu pola asuh orang tua yang ditandai dengan orang

tua memberikan kebebasan kepada anak untuk berpendapat dan

menentukan masa depannya. Jadi, pola asuh demokratis adalah orang tua

yang mengasuh anaknya dengan mengakui kemampuan anak. Anak

diberi kebebasan untuk memilih apa yang dikehendaki, tetapi tetap dalam

kontrol orang tua. Anak diberi kesempatan untuk berpendapat dan orang

tua mau untuk mendengarkannya.

Teori tersebut mendukung hasil wawancara dengan beberapa

informan yaitu orang tua dari siswa kelompok B RA Perwanida

Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali, sesuai dengan

indikator pertanyaan: orang tua memberikan kebebasan kepada anak

akan tetapi orang tua tetap memberi pengawasan dan kontrol terhadap

anak, orang tua dalam menerapkan peraturan pada anak, dan kontrol

orang tua terhadap keinginan anak.

Informan SA, TS, AM, memberikan kebebasan kepada anak

tetapi anak tetap dalam pengawasan dari orang tua. Dalam pengawasan

orang tua memberikan aturan-aturan yang harus anak taati, jika anak

tidak menaati aturan-aturan yang diberikan orang tua memberikan

nasihat, orang tua juga memberikan kontrol terhadap keinginan-

keinginan anak.

Page 78: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

60

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti terhadap orang tua

murid kelompok B RA Perwanida Kadipaten sebagai berikut:

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Saya beri kebebasan. Tapi tetap diawasi.

Tidak saya bebaskan semua”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada hari sabtu 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Saya beri kebebasan. Kasihan kalau dikekang

tapi tetap dikontrol”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa ADA yang

ditemui pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten yang

menyatakan bahwa: “Diberi kebebasan, tapi tetap saya awasi”.

Hasil wawancara tersebut dapat diperkuat oleh pernyataan orang

tua mengenai penerapan aturan terhadap anak, yaitu dengan pernyataan

berikut:

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Membuat peraturan. Ada perjanjian terlebih

dahulu dengan anak”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Tidak ada, tapi tetap dikontrol”.

Page 79: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

61

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa HAAK yang

ditemui pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten yang

menyatakan bahwa:

“Tidak ada sih mbak. Karena anaknya itu sudah terbiasa teratur.

Jadi saya tidak membuat peraturan khusus pada anak begitu tidak

mbak”.

Hasil wawancara tersebut dapat diperkuat oleh pernyataan orang

tua mengenai pemberian kontrol terhadap keinginan anak, yaitu dengan

pernyataan berikut:

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Tidak saya turuti semua, kalau bisa ya diberi.

Kalau tidak ya tidak diberi”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Tidak. Dilihat dulu kondisi keuangan kira-kira

mintanya apa dulu. Paling ya jajan, kalau mainan tidak”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua wali dari siswa HAAK

yang ditemui pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Kadang dituruti kadang tidak. Kalau mendidik

anak jangan selalu dituruti. Nanti jadi manja, tidak bisa mandiri”.

Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, maka

peneliti menyimpulkan bahwa informan SA, TS, dan AM mendidik dan

menerapkan pola asuh kepada anaknya dengan tipe pola asuh demokratis,

Page 80: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

62

yaitu dengan memberi kebebasan pada anak. Akan tetapi tetap

mengontrol dan mengawasi anak. Jika anak tidak menuruti peraturan

yang telah orang tua buat, SA, TS, dan AM tidak memarahi anak, dan

memberi pengertian secara halus.

b. Pola Asuh Otoriter

Menurut Hurlock, Hardy & Heyes (Wibowo 2013: 76-77), Pola

asuh otoriter ini ciri utamanya adalah orang tua membuat hampir semua

keputusan. Anak-anak mereka dipaksa tunduk, patuh dan tidak boleh

bertanya apalagi membantah. Jadi, Pola asuh otoriter adalah orang tua

yang mendidik anaknya dengan kaku dan keras. Semua pendapat orang

tua harus dianggap benar oleh anak. Semua perintah orang tua harus

dituruti oleh anak.

Teori tersebut mendukung hasil wawancara dengan beberapa

narasumber yaitu orang tua dari siswa kelompok B RA Perwanida

Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali sesuai dengan

indikator pertanyaan yaitu kebebasan yang diberikan orang tua kepada

anak, sebagai berikut:

Hasil wawancara dengan Y orang tua dari siswa ZR yang ditemui

pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten yang

menyatakan bahwa:

“Tanya. Bu, saya mau kesini boleh tidak? karena biasanya

dimarahi Bapaknya. Karena agak mengekang. Sebenarnya yang

mengekang itu Bapaknya, jangan nak-jangan nak, sebenarnya

Ibunya ingin anaknya itu semaunya asal masih tetap diawasi dan

dikontrol. Jadi kadang anaknya sering takut”.

Page 81: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

63

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Tidak saya bebaskan. Saya atur. Harus nurut”.

Hasil wawancara tersebut dapat diperkuat oleh pernyataan orang

tua mengenai penerapan aturan terhadap anak, yaitu dengan pernyataan

berikut:

Hasil wawancara dengan Y wali dari ZR yang ditemui pada hari

sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten yang menyatakan

bahwa:

“kalau jam-jam tertentu harus ada dirumah. Seperti adzan dzuhur

harus sudah dirumah. Tidak boleh main begitu. Kalau tidak nurut

ya dimarahi”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Saya atur. Misalnya jam segini harus tidur, ya

tidur. Waktunya main ya main. Harus nurut”.

Hasil wawancara tersebut dapat diperkuat oleh pernyataan orang

tua mengenai pengontrolan orang tua terhadap keinginan anak, yaitu

dengan pernyataan berikut:

Hasil wawancara dengan Y wali dari siswa ZR yang ditemui pada

hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten yang

menyatakan bahwa:

“tidak selalu dituruti. misalnya minta apa, nanti dulu, ya tidak

bisa. Ngeyel, nangis anaknya. Kalau ada ya diberi, kalau tidak ya

dibiarkan sampai dia diam sendiri begitu. Jadi biar belajar. Jadi

Page 82: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

64

tidak selalu dituruti. Tapi ya tidak sampai dipukul paling ya

dimarahi”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

yang menyatakan bahwa: “Tidak semua dituruti. Tidak usah, sudah besar

begitu”.

Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti, maka

peneliti menyimpulkan bahwa informan Y orang tua dari siswa ZR dan

TB orang tua dari siswa NNA mendidik dan menerapkan pola asuh

kepada anaknya dengan tipe pola asuh otorier, yaitu dengan menuntut

anaknya untuk menuruti semua peraturan yang telah dibuat maupun yang

dikehendaki dari orang tua. Jika anak tidak menurutinya, Y orang tua dari

siswa ZR dan TB orang tua dari siswa NNA memarahi anak, dan tidak

memberi pengertian secara halus.

Hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti dan telah

dipaparkan diatas, pola asuh yang diterapkan oleh orang tua siswa kelompok

B RA Perwanida kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali yaitu

pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter.

Pola asuh demokratis yaitu orang tua memberi kebebasan terhadap

anak. Akan tetapi orang tua tetap mengawasi, mengontrol, dan membimbing

anak. Tetapi, ada juga orang tua siswa kelas B RA Perwanida Kadipaten

yang menerapkan pola asuh otoriter. Yaitu, dengan orang tua menuntut anak

untuk menuruti semua peraturan yang telah dibuat oleh orang tua. Dan jika

anak tidak menurutinya orang tua memarahi anak.

Page 83: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

65

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, tujuan yang hendak dicapai

dari pola asuh orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak usia dini

adalah adanya perubahan tingkah laku anak agar anak menjadi mandiri,

tidak bergantung pada orang tua dan orang lain.

2. Perkembangan Kemandirian Anak Kelompok B di RA Perwanida

Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali

Menurut Fadlillah dan Khorida (2013: 195), mandiri adalah sikap

dan perilaku yang tidak mudah bergantung pada orang lain dalam

menyelesaikan tugas-tugas. Sedangkan menurut Kanisius (2006: 45-47),

Anak mandiri pada dasarnya adalah anak yang mampu berpikir dan berbuat

untuk dirinya sendiri. Seorang anak yang mandiri biasanya aktif, kreatif,

kompeten, tidak tergantung pada orang lain dan tampak spontan.

Ciri-ciri kemandirian anak, menurut Kanisius (2006: 45-47),

diantaranya, mempunyai kecenderungan memecahkan masalah dari pada

berkutat dalam kekhawatiran bila terlibat masalah, tidak takut mengambil

resiko karena sudah mempertimbangkan baik buruknya, percaya terhadap

penilaian sendiri sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya atau minta bantuan,

mempunyai kontrol yang lebih baik terhadap hidupnya.

Pada dasarnya setiap anak dilahirkan dengan potensi menjadi

mandiri, salah satunya tampak pada keinginan anak untuk mengeksplorasi

lingkungannya sejak bayi. Secara sederhana sebenarnya hampir semua

kemampuan yang dimiliki anak sangat dipengaruhi oleh pola asuh orang

Page 84: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

66

tuanya. Orang tua harus memiliki kepekaan terhadap setiap proses

perkembangan anak dan menjadi fasilitator bagi perkembangannya.

Kemandirian harus ditingkatkan setahap demi setahap seiring dengan

perkembangan anak. Memaksa anak untuk mandiri sebelum waktunya,

merupakan maltreatment yang nantinya bisa menyebabkan anak mengalami

gangguan perkembangan sehingga bukan kematangan yang didapatkan,

tetapi anak tidak mampu untuk menyesuaikan diri secara sehat pada setiap

tahap perkembangan dalam hidupnya.

Maka dari itu sebagai orang tua jangan terlalu membatasi aktivitas

dan kreativitas seorang anak. Sebab, dengan membatasi aktivitas dan

kreativitas anak, berarti secara tidak langsung orang tua telah menghambat

atau memperlambat kemandirian anak.

Teori tersebut mendukung hasil wawancara dengan beberapa

informan yaitu orang tua dari siswa kelompok B RA Perwanida Kadipaten

Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali mengenai kemandirian anak,

sesuai dengan indikator pertanyaan yaitu, kemampuan anak mengambil

resiko dalam memecahkan masalah, kemampuan anak dalam mengontrol

diri, dan kemampuan anak dalam melakukan keperluan sendiri tanpa

bantuan orang lain, sebagai berikut:

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Tanya mbak. Tanya terus kalau tidak bisa. Sampai dia

tahu baru berhenti bertanya”.

Page 85: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

67

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang

ditemui pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa:

“Berusaha menyelesaikan sendiri dulu, kalau tidak bisa baru

bertanya. Karena anaknya itu, aku bisa sendiri-aku bisa sendiri

begitu, jadi semangat begitu”.

Hasil wawancara dengan Y orang tua dari siswa ZR yang ditemui

pada hari sabtu 8 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Bertanya. Buk, saya mau kesini boleh tidak? Karena dimarahi.

Soalnya bapaknya agak mengekang, sebenarnya yang mengekang

bapaknya, jangan nak-jangan nak, sebenarnya inginnya ibunya itu

biar maunya anak sendiri begitu. Jadi anaknya takut”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang

ditemui pada hari sabtu 15 Desember 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Kadang minta pendapat kadang tidak, kalau pelajaran,

ada PR kadang minta pendapat”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa HAAK yang

ditemui pada hari Sabtu 15 Januari 2018 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa:

“Ya kadang tanya Ibunya. Tapi anak saya itu apa-apa berusaha

sendiri dulu begitu mbak. Kalau sudah tidak bisa baru bertanya.

Karena anaknya itu mandiri kok mbak. Pintar dia”.

Untuk memperkuat pernyataan orang tua mengenai kemampuan

anak dalam memecahkan masalah, peneliti melakkan wawancara kembali

mengenai kemampuan anak dalam mengontrol diri. Hasil wawancara

tersebut sebagai berikut:

Page 86: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

68

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Bisa mbak. Sudah bisa mengontol emosi. Ya misal, kalau di tempat

umum begitu minta sesuatu kalau tidak dituruti apa maunya ya nurut

mbak. Tidak ngeyel atau nangis begitu”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Tidak. Dulu waktu belum sekolah belum bisa. Tapi sekarang sudah

sekolah sudah dinasihati secara halus, sudah bisa mengontrol

emosinya”.

Hasil wawancara dengan Y orang tua dari siswa ZR yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Belum bisa mengontrol emosi, mudah marah-marah nanti reda

sendiri emosinya”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Kadang masih belum bisa. Kalau sama kakaknya suka berantem,

ya namanya anak kecil ya mbak”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa HAAK yang

ditemui pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa:

“Ya sudah bisa mbak kalau mengontrol emosi. Pemikirannya sudah

dewasa, maksudnya gini mbak, dewasanya itu dalam arti sudah bisa

mengerti gitu mbak, karena sudah saya biasakan mbak. Karena

Page 87: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

69

sudah punya adik juga, jadi saya ajarkan untuk mengalah sama

adiknya gitu”.

Dari pernyataan diatas dapat diperkuat kembali mengenai

kemampuan anak dalam mengatur waktu, dengan hasil wawancara sebagai

berikut:

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Ya kalau mengatur waktu belum bisa mbak, tapi kalau melakukan

apa-apa sudah bisa sendiri”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Namanya anak segitu kalau mengatur waktu sendiri belum bisa,

terus terang tapi kalu diingatkan baru mengerti, menurut karena

sudah terbiasa tadi”.

Hasil wawancara dengan Y orang tua dari siswa ZR yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Belum bisa mengatur waktu mbak. Kalau apa-apa saja dia itu

ngeyel kok, jadi kalau mengatur waktu ya harus diingatkan dulu

mbak”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Waktunya tidur ya tidur, makan ya makan. Kalau tidur siang yang

susah, main dengan kakaknya. Kalau waktunya ngaji ya ngaji.

Page 88: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

70

Semangatnya kalau yang ngaji itu, kalau jam 3 sore itu pasti sudah

mandi sendiri tanpa disuruh”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa HAAK yang

ditemui pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa:

“Sudah bisa. Pemikirannya sudah dewasa, maksudnya begini,

dewasanya itu dalam arti sudah bisa mengerti, jadi nurut anaknya,

karena sudah saya biasakan. Karena sudah punya adik juga, jadi saya

ajarkan untuk mengalah dengan adiknya begitu. Jadi dia sudah

terbiasa apa-apa sudah harus bisa sendiri karena sudah besar begitu.

Jadi mandirinya itu bukan karena paksaan begitu”.

Hasil wawancara tersebut dapat diperkuat oleh pernyataan orang tua

mengenai kemampuan anak dalam melakukan keperluan sendiri tanpa

bantuan orang lain, yaitu dengan pernyataan berikut:

Hasil wawancara dengan SA orang tua dari siswa AFF yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Kalau mandi mau sendiri, sudah bisa. Tapi kadang sama ibunya,

soalnya agak manja. Jadi belum semua bisa sendiri. Manja banget.

Kalau ke kamar mandi masih dengan ibu. Tapi kalau cebok itu sudah

bisa. Tapi minta ditunggu, tapi saya hanya mengarahkan saja. Takut,

jadi karena takut dia begitu”.

Hasil wawancara dengan TB orang tua dari siswa NNA yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Begini, misalnya kalau ibunya sedang sibuk disuruh mandi sendiri

mau, tapi kalau ibunya menyuruh ini itu ya mau, anaknya itu

gampang diatur kok”.

Page 89: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

71

Hasil wawancara dengan Y orang tua dari siswa ZR yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa: “Semua selalu minta tolong mbak”.

Hasil wawancara dengan TS orang tua dari siswa HAA yang ditemui

pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten menyatakan

bahwa:

“Minta tolong, misal memakai sepatu, kaos kaki minta tolong.

Mandi bisa kadang-kadang kaos kakinya yang belum. Bisa sendiri ke

toilet. Cebok saja sudah bisa sendiri. Soalnya sudah saya ajari dari

TK A, kan takutnya kalau disekolah. Ya walaupun ada guru, kan ya

kasihan sama gurunya. Jadi anak ya tetap harus diajari”.

Hasil wawancara dengan AM orang tua dari siswa HAAK yang

ditemui pada hari Rabu 2 Januari 2019 di RA Perwanida Kadipaten

menyatakan bahwa: “Sendiri, sudah bisa sendiri”.

Dari hasil wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti dan telah

dipaparkan diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa anak yang belum

mandiri yaitu, ZR dan NNA. Hal tersebut dibuktikan bahwa dengan pola

asuh otoriter, kemandirin ZR dan NNA kurang berkembang dengan baik.

Dibuktikan dengan ZR dan NNA belum mampu untuk mengontrol emosi,

belum mampu untuk berusaha menyelesaikan pekerjaan sendiri tanpa

bantuan dari orang lain, dan belum mampu untuk mengatur waktu serta

belum mampu mengerjakan kebutuhannya sendiri.

Sedangkan dari hasil observasi yang sudah dilakukan, peneliti

mengamati bahwa kemandirian anak Kelompok B RA Perwanida

Kadipaten, untuk sebagian besar sudah berkembang dengan baik. Hal

Page 90: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

72

tersebut dibuktikan, dari 18 siswa kelompok B RA Perwanida Kadipaten,

siswa yang sudah mandiri yaitu, siswa yang sudah mampu menyelesaikan

tugas yang diberikan guru tanpa bantuan dari orang lain berjumlah 15 anak.

Sedangkan siswa yang belum mandiri yaitu, siswa yang belum mampu

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tanpa bantuan dari orang lain

berjumlah 3 anak.

Menurut hasil wawancara dengan informan K, guru kelas B RA

Perwanida Kadipaten, hal yang menyebabkan ketiga siswa tersebut belum

mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru tanpa bantuan dari

orang lain, disebabkan karena orang tua dari ketiga siswa tersebut bekerja,

dan anak tersebut sehari-hari di rumah hanya dengan neneknya. Jadi, hal

tersebut membuat orang tua kurang memberi perhatian pada anak.

Dari hasil observasi dan wawancara yang sudah dilakukan oleh peneliti

dan telah dipaparkan dan dianalisis diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa

pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak

kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali, yaitu pola asuh demokratis dan pola asuh otoriter. Sedangkan

kemandirian anak kelompok B di RA Perwanida Kadipaten sudah berkembang

dengan baik.

Page 91: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

73

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan dari hasil pembahasan

tentang pola asuh orang tua dalam mengembangkan kemandirian anak

kelompok B di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan Andong Kabupaten

Boyolali. Maka dapat disimpulkan bahwa orang tua mengasuh anak dalam

mengembangkan kemandirian melalui pola asuh:

1. Pola asuh demokratis, yaitu. Orang tua memberi kebebasan akan tetapi tetap

memberi kontrol kepada anak.

2. Pola asuh otoriter, yaitu orang tua terlalu melarang dan mengekang anak

dengan menuntut anak untuk menuruti semua peraturan yang telah dibuat

oleh orang tua.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis

memberikan saran sebagai berikut:

1. Kepada Orang Tua

Orang tua agar menyadari bahwa keluarga merupakan tempat

pertama dan utama bagi anak untuk belajar. Maka orang tua hendaknya

menanamkan kemandirian anak sejak dini. Karena dengan menanamkan

kemandirian anak sejak dini maka kemandirian anak akan berkembang

Page 92: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

74

dengan baik sesuai dengan masa perkembangan anak. Anak juga dapat

melakukan suatu kegiatan yang diiginkan tanpa harus bergantung dengan

orang lain. Oleh karena itu hendaklah orang tua menerapkan pola asuh yang

sesuai dalam membimbing anak dengan bijak.

2. Kepada Masyarakat

Masyarakat agar lebih memperhatikan mengenai perkembangan

anak. Yaitu dengan menanamkan kemandirian anak sejak usia dini. Karena

dengan menanamkan kemandirian pada anak sejak dini akan membuat anak

menjadi mandiri dan tidak bergantung pada orang lain terutama bergantung

pada orang tua.

3. Kepada Pembaca

Kepada para pembaca dimohon memberikan masukan apabila terjadi

kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Sehingga diharapkan mampu

memberi manfaat baik mengenai pengembangan kemandirian anak usia

dini.

Page 93: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

DAFTAR PUSTAKA

Adawiah, Rabiatul. 2017. Pola Asuh Orang Tua dan Implikasinya terhadap

Pendidikan Anak (Studi pada Masyarakat Dayak di Kecamatan Halong

Kabupaten Balangan). Pendidikan Kewarganegaraan. 7(1): 36-37.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2018. Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam

Keluarga: Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta:

Rineka Cipta.

Fadlillah, Muhammad. 2012. Desain Pembelajaran PAUD: Panduan untuk

Pendidik, Mahasiswa & Pengelola Pendidikan Anak Usia Dini Tinjauan

Teoritik & Praktik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Fadlillah, Muhammad, dan Lilif Mualifatu Khorida. 2013. Pendidikan Karakter

Anak Usia Dini Konsep & Aplikasinya dalam PAUD. Jogjakarta: Ar Ruzz

Media.

Hasan, Maimunah. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: Diva Press.

Hidayah, Banawati Nur. 2017. Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan

Kemandirian Anak Usia Dini di Dukuh Branglor Mancasan Baki

Sukoharjo Tahun 2017. Skripsi. Surakarta: Jurusan Pendidikan Islam Anak

Usia Dini IAIN Surakarta.

Hurlock, E.B. 1999. Chlid Development Jilid II, terjemahan Tjandrasa, Jakarta:

Erlangga.

https://www.fiqihmuslim.com/2017/08/ayat/al-quran-tentangpendidikan.html

diakses pada tanggal 29 Januari 2019 Pukul 11:46

Jannah, Miftakhul. 2013. Perkembangan Kemandirian Anak Usia Dini (Usia 4-6

Tahun) di Taman Kanak-Kanak Assalam Surabaya. Perkembangan

Kemandirian. 1(3).

Kanisius. 2006. Membuat Prioritas, Melatih Anak Mandiri. Yogyakarta: Pustaka

Familia.

Mansur. 2005. Pendidikan Anak Usia Dini dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka

Belajar.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Poerwadarminto, WJS. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Page 94: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

Prayitno, Amti Erman. 2013. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:

Rineka Cipta.

Saripah, Ipah. 2014. Peran Orang Tua dalam Mengembangkan Kemandirian

Anak Usia Dini melalui Pola Asuh Demokratis di Lingkungan Keluarga.

Skripsi tidak diterbitkan. Bandung: Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak. Jakarta: EGC. 1995

Subini, Nini. 2013. Mengatasi Kesulitan Belajar Pada Anak. Jogjakarta:

Javalitera.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunarty, Kustiah. 2016. Hubungan Pola Asuh Orang Tua dan Kemandirian Anak.

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2(3): 152-160.

Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Usia Dini Strategi Membangun

Karakter di Usia Emas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Page 95: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

LAMPIRAN

Page 96: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

CATATAN LAPANGAN

No. Tanggal Kegiatan

1. 07 Desember 2018

Melakukan observasi, menyerahkan surat izin

penelitian dari kampus, dan mencari data profil

sekolah.

2. 08 Desember 2018 Wawancara dengan informan SA, TB, dan Y.

3. 15 Desember 2018 Wawancara dengan informan TS, dan AM.

4. 02 Januari 2019

Wawancara kembali dengan informan SA, TB,

dan TS.

5. 03 Januari 2019

Meminta surat bukti benar-benar telah melakukan

penelitian di RA Perwanida Kadipaten Kecamatan

Andong Kabupaten Boyolali.

Page 97: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengasuh anak?

2. Dalam mengasuh anak, apakah Bapak/Ibu membuat peraturan sendiri atau

sesuai dengan kesepakatan anak?

3. Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika anak tidak menuruti peraturan yang telah

Bapak/Ibu buat? (Misal: memarahi, menghukum).

4. Apakah kekuasaan penuh ada pada Bapak/Ibu? Atau ada kerjasama Bapak/Ibu

dengan anak?

5. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengontrol anak?

6. Apakah Bapak/Ibu memberi kebebasan pada anak?

7. Apakah Bapak/Ibu selalu menuruti permintaan anak?

8. Apakah anak Bapak/Ibu sudah bisa mengontrol emosi?

9. Jika anak mengalami kesulitan dalam melakukan suatu kegiatan, apakah anak

selalu meminta bantuan Bapak/Ibu atau mencoba untuk menyelesaikannya

sendiri?

10. Apakah anak Bapak/Ibu sudah bisa melakukan keperluannya sendiri?

Misalnya: memakai baju sendiri, memakai sepatu sendiri, bisa mandi sendiri,

makan tidak disuapi, ke toilet tidak diantar atau ditunggu.

11. Apakah anak Bapak/Ibu sudah bisa mengatur waktu sendiri? Misal, mengatur

waktu untuk tidur siang, waktu untuk makan, waktu untuk belajar, dan waktu

untuk bermain.

Page 98: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Siti Asngadah (SA)

Orang tua dari siswa : Afdhol Fahrizal Fahmi (AFF)

Hari/Tanggal : Sabtu, 8 Desember 2018

Tempat : RA Perwanida Kadipaten

Person Tanya Jawab

Pola Asuh Kemandirian

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengasuh anak?

“Carane nggih dikandani, digatekke

ngoten”. [caranya ya diberi tahu,

diperhatikan begitu].

Peneliti

Informan

Dalam mengasuh anak, apakah

Bapak/Ibu membuat peraturan

sendiri atau sesuai dengan

kesepakatan anak?

“Nggih buat peraturan mbak. Ada

perjanjian dulu mbak sama anak”.

[ya buat peraturan mbak. Ada

perjanjian dulu mbak dengan anak].

Peneliti

Informan

Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak tidak menuruti peraturan yang

telah Bapak/Ibu buat? (Misal:

memarahi, menghukum).

“Nggih dikandani alon-alon mawon

ngoten mbak. Marakke niku nganu

radik wedi kalih mae”. [ya diberitahu

secara halus saja begitu mbak.

Soalnya itu agak takut sama Ibu].

Peneliti

Informan

Apakah kekuasaan penuh ada pada

Bapak/Ibu? Atau ada kerjasama

Bapak/Ibu dengan anak?

“Mboten mbak. Nggih buat

peraturan mbak. Ada perjanjian dulu

mbak sama anak” [Tidak mbak. Ya

buat peraturan mbak. Tapi ada

perjanjian dulu dengan anak].

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengontrol anak?

“Carane nggih dikandani, digatekke

ngoten”. [Caranya ya diberi tahu,

diperhatikan, diawasi, kalau salah ya

diberitahu secara halus begitu].

Page 99: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu memberi

kebebasan pada anak?

“Nggih diberi kebebasan mbak. Tapi

nggih tetep diawasi. Mboten kulo

larang sedanten”. [ya diberi

kebebasan mbak. Tapi tetap diawasi.

Tidak saya larang semua].

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu selalu menuruti

permintaan anak?

“Mboten mbak, nek saget nggih

diparingi. Nek mboten nggih mboten

diparingi”. [Tidak mbak. Kalau bisa

ya dikasih, kalau tidak ya tidak

dikasih].

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa

mengontrol emosi?

“Nggih tanya terus mbak sama

yang belum pernah dilihat,

sampek mae saget jawab. Soale

nek dereng dijawab niku mrikune

nesu mbak. Saget mbak. Mpun

saget ngontrol emosine. Nggih

kalau ditempat umum gitu misale

gak dituruti nopo maune nggih

manut mbak mboten ngeyel nopo

nangis ngoten mboten. Marakke

mae rodok galak mbak, dadi

manut”.

Peneliti

Informan

Jika anak mengalami kesulitan

dalam melakukan suatu kegiatan,

apakah anak selalu meminta

bantuan Bapak/Ibu atau mencoba

untuk menyelesaikannya sendiri?

“Tanglet riyen. Ajeng dolan nggih

tanglet riyen angsal nopo mboten

ngoten”. [tanya dulu. Misal, mau

main ya tanya duluboleh atau

tidak begitu].

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa

melakukan keperluannya sendiri?

Misalnya: memakai baju sendiri,

memakai sepatu sendiri, bisa

mandi sendiri, makan tidak

disuapi, ke toilet tidak diantar atau

ditunggu.

“Nek mandi purun kiyambak,

Page 100: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

mpun saget mbak. Tapi kadang

nggih kalih mae. Dadi belum

semua bisa sendiri mbak. Nek

teng kamar mandi nggih tasih

kalih mae mbak. Tapi nek cebok

ngoten nggih mpun saget mbak,

tapi nggih minta ditunggu, tapi

kulo nunggu niku naming ngarhke

ngoten mbak”. [Kalau mandi mau

sendiri, sudah bisa mbak. Tapi

kadang ya sama Ibu. Jadi belum

semua bisa sendiri mbak. Kalau

ke toilet ya masih sama Ibu. Tapi

kalau cebok sudah bisa sendiri.

Tapi ya masih minta ditunggu.

Tapi saya menunggu itu hanya

mengarahkan].

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa mengatur

waktu sendiri? Misal, mengatur

waktu untuk tidur siang, waktu

untuk makan, waktu untuk belajar,

dan waktu untuk bermain.

“Ya kalau mengatur waktu sendiri

kadang sudah bisa kadang belum

mbak. Ya ini juga sudah

dibiasakan”.

Page 101: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Tatik Beni (TB)

Orang tua dari siswa : Nadila Nur Aini (NNA)

Hari/Tanggal : Sabtu, 8 Desember 2018

Tempat : RA Perwanida Kadipaten

Person Tanya Jawab

Pola Asuh Kemandirian

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengasuh anak?

“Carane nggih dikandani,

digatekke ngoten” [Caranya ya

diberitahu, diawasi begitu].

Peneliti

Informan

Dalam mengasuh anak, apakah

Bapak/Ibu membuat peraturan

sendiri atau sesuai dengan

kesepakatan anak?

“Ya saya buat aturan mbak. Jadi

saya membuat aturan itu anaknya

juga tahu”.

Peneliti

Informan

Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak tidak menuruti peraturan yang

telah Bapak/Ibu buat? (Misal:

memarahi, menghukum).

“Yaa namanya anak kecil ya mbak,

kadang nurut kadang tidak, ya

kadang harus diberi tahu kalau

tidak nurut. Paling ya dimarahi.”.

Peneliti

Informan

Apakah kekuasaan penuh ada pada

Bapak/Ibu? Atau ada kerjasama

Bapak/Ibu dengan anak?

“Harus nurut mbak. Ya kadang juga

anaknya tuh sadar sendiri. Ini

waktunya belajar mak? Terus dia

ya belajar gitu mbak”.

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengontrol anak?

“Diberi kebebasan. Cuma tidak

semuanya. Ada batasannya, selalu

saya awasi dan saya kontrol terus

mbak”.

Peneliti

Apakah Bapak/Ibu memberi

kebebasan pada anak?

Page 102: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

Informan “Saya atur mbak. Misalnya jam

segini harus tidur, ya tidur.

Waktunya main ya main”.

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu selalu menuruti

permintaan anak?

“Tidak. Dilihat dulu kondisi

keuangan kira-kira mintanya apa

dulu. Paling ya jajan kalau mainan

tidak”.

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa

mengontrol emosi?

“Enggak, dulu pas belum sekolah

ya iyaa tapi sekarang udah sekolah

udah dinasihati secara halus sudah

sekolah ini yaa sudah bisa

mengontrol emosi”.

Peneliti

Informan

Jika anak mengalami kesulitan

dalam melakukan suatu kegiatan,

apakah anak selalu meminta

bantuan Bapak/Ibu atau mencoba

untuk menyelesaikannya sendiri?

“Berusaha menyelesaikan sendiri

dulu, kalau enggak bisa baru tanya.

Tapi banyak tanyanya”.

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa

melakukan keperluannya sendiri?

Misalnya: memakai baju sendiri,

memakai sepatu sendiri, bisa

mandi sendiri, makan tidak disuapi,

ke toilet tidak diantar atau

ditunggu.

“Gini mbak, misalkan kalau

mamaknya lagi sibuk gitu suruh

mandi sendiri mau, tapi kalau

mamaknya enggak sibuk ya minta

sama mamaknya”.

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa mengatur

waktu sendiri? Misal, mengatur

waktu untuk tidur siang, waktu

untuk makan, waktu untuk belajar,

dan waktu untuk bermain.

“Ya namanya anak umur segitu

kalau ngatur sendiri yaa belum bisa

yaa mbak waktunya, terus terang

tapi kalu diingatkan baru ngerti, ya

nurut karena sudah terbiasa tadi”.

Page 103: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Yunita (Y)

Orang tua dari siswa : Zahara Rejeki (ZR)

Hari/Tanggal : Sabtu, 8 Desember 2018

Tempat : RA Perwanida Kadipaten

Person Tanya Jawab

Pola Asuh Kemandirian

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengasuh anak?

“Ya diawasi, dibimbing, dikontrol”.

Peneliti

Informan

Dalam mengasuh anak, apakah

Bapak/Ibu membuat peraturan

sendiri?

“Kalau jam-jam tertentu tuh harus

dirumah. Koyo bedhug dzuhur

harus dirumah. Enggak boleh main

ngoten niku”. [kalau jam-jam

tertentu harus di rumah. Seperti

waktu dzuhur harus di rumah.

Tidak boleh main seperti itu].

Peneliti

Informan

Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak tidak menuruti peraturan yang

telah Bapak/Ibu buat? (Misal:

memarahi, menghukum).

“Dimarahi. Kalau terlalu sampe

melakukan hal yang bener-bener

keterlaluan ya dipukul atau dicubit.

Tapi nek mboten kelewatan nggih

mboten. Yo jennenge bocah aktif

kan yo pripun to”. [dimarahi. Kalau

terlalu sampai melakukan hal yang

benar-benar keterlaluan ya dipukul

atau dicubit. Tapi kalau tidak

kelewatan ya tidak. Ya namanya

anak kecil aktif ya gimana ya].

Peneliti

Informan

Apakah kekuasaan penuh ada pada

Bapak/Ibu? Atau ada kerjasama

Bapak/Ibu dengan anak?

“Bapak e agak ngekang, sebenere

yg ngekang bapak e, ojo nduk-jo

nduk, sebenere pengene jadi

bocahe ki kadang suka wedi

Page 104: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

ngono”.[Bapaknya mengekang.

Sebenarnya yang mengekang

bapaknya mbak. Jadi anaknya itu

kadang takut].

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu memberi

kebebasan pada anak?

“Ya diberi kebebasan. Yang

penting enggak sampek di luar

kawasan rumah, maksudte koyo

enggak terlau bebas tapi yo tetep

diawasi gitu mbak. Kalau minta

sesuatu ya harus. Sakniki yo sakniki

ngoten. Bocahe mboten saget nek

entar dulu-entar dulu gitu. Ya

enggak selalu dituruti. Umpamanya

nyuwun niki bentar dulu, nggih

mboten saget. Ya kalau ada ya

dikasih, kalau enggak ya ben sak

dieme dia gitu. Jadi biar belajar.

Jadi enggak selalu diturutin. Tapi

ya ndak sampek dipukul paling ya

dimarahi”. [ya diberi kebebasan.

Yang penting tidak sampai diluar

kawasan rumah. Maksudnya seperti

tidak terlalu bebas tapi ya tetap

diawasi begitu mbak. Kalau minta

sesuatu ya harus. Sekarang ya

sekarang. Anaknya tidak bisa kalau

nanti-nanti. Ya tidak selalu dituruti.

Misalnya minta ini, nanti dulu, ya

tidak bisa. Ya kalau ada ya diberi.

Kalau tidak ya biar diam sendiri dia

kalau nangis. Jadi biar belajar, tidak

selalu dituruti. Tapi ya tidak sampai

dipukul, paling ya dimarahi].

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu selalu menuruti

permintaan anak?

“Ya enggak selalu dituruti.

Misalnya minta ini, bentar dulu, ya

tidak mau. Ya kalau ada ya dikasih,

kalau enggak ya biar sak dieme dia

gitu. Jadi biar belajar. Jadi enggak

selalu diturutin. Tapi ya ndak

sampek dipukul paling ya

dimarahi”.

Peneliti Apakah anak sudah bisa

Page 105: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

Informan

mengontrol emosi?

“Teriak-teriak anaknya. Emosian”.

Peneliti

Informan

Jika anak mengalami kesulitan

dalam melakukan suatu kegiatan,

apakah anak selalu meminta

bantuan Bapak/Ibu atau mencoba

untuk menyelesaikannya sendiri?

“Ya, selalu tanya minta tolong”.

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa melakukan

keperluannya sendiri? Misalnya:

memakai baju sendiri, memakai

sepatu sendiri, bisa mandi sendiri,

makan tidak disuapi, ke toilet tidak

diantar atau ditunggu.

“Belum bisa mbak”.

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa mengatur

waktu sendiri? Misal, mengatur

waktu untuk tidur siang, waktu

untuk makan, waktu untuk belajar,

dan waktu untuk bermain.

“Belum bisa mbak”.

Page 106: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Tutik Sunarti (TS)

Orang tua dari siswa : Hasna Aufa Akhsanti (HAA)

Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Desember 2018

Tempat : RA Perwanida Kadipaten

Person Tanya Jawab

Pola Asuh Kemandirian

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengasuh anak?

“Dikandani nggih diparingi

kebebasan tapi ya tetep mantau”.

[diberi tahu ya diberi kebebasan,

tappi ya tetap dipantau].

Peneliti

Informan

Dalam mengasuh anak, apakah

Bapak/Ibu membuat peraturan

sendiri?

“Tidak ada sih mbak, tapi tetap saya

awasi dan saya kontrol”.

Peneliti

Informan

Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak tidak menuruti peraturan yang

telah Bapak/Ibu buat? (Misal:

memarahi, menghukum).

“Sebenere nggih harus mbak. Tapi

nggih nurut bocahe mbak”.

[sebenarnya ya harus mbak. Tapi

anaknya nurut. Ya diberitahu secara

halus. Dinasihati begitu mbak].

Peneliti

Informan

Apakah kekuasaan penuh ada pada

Bapak/Ibu? Atau ada kerjasama

Bapak/Ibu dengan anak?

“Kalau pendapate baik yang

didengarkan dibimbing, kalau

pendapate enggak baik, yaa

dinasihati”. [kalau pendapatnya baik

ya didengarkan, dibimbing. Kalau

pendapatnya tidak baik ya

dinasihati].

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengontrol anak?

“Nggih kulo beri kebebasan mbak,

tapi nggih tetep kulo kontrol, mboten

kulo bebaske sedanten”. [ya saya

Page 107: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

beri kebebasan mbak. Tapi ya tetap

saya kontrol, tidak saya bebaskan

semua].

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu memberi

kebebasan pada anak?

“Nggih kulo beri kebebasan mbak,

tapi nggih tetep kulo kontrol, mboten

kulo bebaske sedanten”.

[Ya ada kebebasan, tapi tidak semua

saya bebaskan mbak kasihan, tapi

tetap dikontrol].

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu selalu menuruti

permintaan anak?

“Mboten mbak. Kadang nggih nak

nyuwun dolanan mboten dituruti nak

nyuwun makanan nggih diparingi,

dituruti mbak. Soalnya mainannya

itu sudah banyak kok mbak. Jadi

dikasih pengertian beli yang lain aja

gitu. Nggih dikandani alus mangkih

nak gadah arto yo nduk ditumbaske.

Anak e nggih mpun saget ngerti og

mbak. Soale mpun kulo biasakke dari

kecil mbak. Nek mboten ngoten

mangkih ndak manja mbak mboten

saget mandiri. lihat kondisi

keuangan juga mbak”. [tidak mbak.

Kadang ya kalau minta mainan tidak

dituruti kalau minta makanan ya

dikasih, dituruti mbak. Karena

mainannya sudah banyak kok mbak.

Jadi diberi pengertian, untuk beli

yang lain saja begitu. Ya diberitahu

secara halus nanti kalau punya uang

ya nak, dibelikan. Anaknya ya sudah

mengerti kok mbak. Karena sudah

saya biasakan dari kecil. Kalau tidak

begitu nanti tidak bisa mandiri mbak.

Ya lihat kondisi keuangan juga

mbak].

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa

mengontrol emosi?

“Kadang masih mbak, belum bisa.

Kalau sama kakaknya suka

berantem, ya namanya anak kecil

ya mbak”. [kadang masih mbak,

Page 108: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

belum bisa. Kalau dengan kakaknya

masih suka bertengkar. Ya namanya

juga anak kecil ya mbak].

Peneliti

Informan

Jika anak mengalami kesulitan

dalam melakukan suatu kegiatan,

apakah anak selalu meminta

bantuan Bapak/Ibu atau mencoba

untuk menyelesaikannya sendiri?

“Kadang minta pendapat kadang

enggak kalau pelajaran mbak ada

PR kadang minta pendapat”.

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa melakukan

keperluannya sendiri? Misalnya:

memakai baju sendiri, memakai

sepatu sendiri, bisa mandi sendiri,

makan tidak disuapi, ke toilet tidak

diantar atau ditunggu.

“Mandiri mbak anaknya. Kalau

mandi, pakai sepatu, pakai baju,

makan sendiri, ke toilet sudah bisa

sendiri, tapi kalu baju yang ada

kancingnya kadang bisa kadang

enggak, masih dibantu mbak.

Namanya yaa masih anak kecil yaa

mbak”. [mandiri mbak anaknya.

Kalau mandi, pakai sepatu, pakai

baju, makan sendiri, ke toilet sudah

bisa sendiri, tapi kalau baju yang

ada kancingnya kadang bisa kadang

tidak, masih dibantu mbak.

Namanya ya masih anak kecil ya

mbak].

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa mengatur

waktu sendiri? Misal, mengatur

waktu untuk tidur siang, waktu

untuk makan, waktu untuk belajar,

dan waktu untuk bermain.

“Waktunya tidur ya tidur, makan ya

makan. Kalau tidur siangnya yang

susah mbak, main sama kakaknya.

Kalau waktunya ngaji ya ngaji.

Semangatnya kalau yang ngaji itu

mbak, kalau jam 3 sore itu pasti

udah mandi sendiri tanpa disuruh.

Cebok aja sudah bisa sendiri mbak.

Soalnya sudah saya ajari dari TK A,

Page 109: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

kan takunya kalau di sekolah mbak.

Ya walaupun ada guru, tapi ya

kasihan sama gurunya. Jadi anak ya

tetap harus diajari”.

Page 110: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

TRANSKRIP WAWANCARA

Informan : Ali Mabrur (AM)

Orang tua dari siswa : Hasna Azimah Al Kahfi (HAAK)

Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Desember 2018

Tempat : RA Perwanida Kadipaten

Person Tanya Jawab

Pola Asuh Kemandirian

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengasuh anak?

“nggih diatur mbak. Nggih

dibilangin, nggak usah dimarahin,

dialus”. [Ya diatur mbak, diberi tahu

secara halus, tidak usah dimarahi].

Peneliti

Informan

Dalam mengasuh anak, apakah

Bapak/Ibu membuat peraturan

sendiri?

“Tidak ada sih mbak”.

Peneliti

Informan

Apa yang Bapak/Ibu lakukan jika

anak tidak menuruti peraturan yang

telah Bapak/Ibu buat? (Misal:

memarahi, menghukum).

“Enggak ada sih mbak”.

Peneliti

Informan

Apakah kekuasaan penuh ada pada

Bapak/Ibu? Atau ada kerjasama

Bapak/Ibu dengan anak?

“Ya saya beri kebebasan mbak.

Misalnya pas main yaa enggak tak

larang atau tak cari-cari suruh

pulang gitu mbak. Nanti anaknya

pulang sendiri, sudah bisa mengatur

sendiri. Oh, ini sudah waktunya

pulang gitu. Jadi saya bebaskan anak

saya mbak, tapi tetap saya kontrol.

Soale kan ibuk e ngajar kan mbak,

jadi sama saya kalau di rumah itu.

Jadi biar nggak tertekan ngoten

mbak, mesakke nek terlalu dilarang-

larang atau dikekang-kekang mbak”.

Peneliti

Informan

Bagaimana cara Bapak/Ibu

mengontrol anak?

“Ya saya beri kebebasan mbak.

Misalnya waktu main ya enggak saya

Page 111: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

larang atau saya cari-cari suruh

pulang gitu mbak. Nanti anaknya

pulang sendiri, sudah bisa mengatur

sendiri. Oh, ini sudah waktunya

pulang gitu. Jadi saya bebaskan anak

saya mbak, tapi tetap saya kontrol.

Soalnya ibunya ngajar mbak, jadi

sama saya kalau di rumah itu. Jadi

biar tidak tertekan begitu mbak,

kasihan kalau terlalu dilarang-larang

atau dikekang-kekang mbak”.

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu memberi

kebebasan pada anak?

“Ya saya beri kebebasan mbak, tapi

tetap saya kontrol. Soalnya Jadi biar

tidak tertekan begitu mbak, kasihan

kalau terlalu dilarang-larang atau

dikekang-kekang mbak”.

Peneliti

Informan

Apakah Bapak/Ibu selalu menuruti

permintaan anak?

“Nggih kadang dituruti kadang

nggih mboten, kalau mendidik anak

kan jangan selalu dituruti yaa mbak,

nanti nek manja malah mboten saget

mandiri”. [ya kadang dituruti kadang

ya tidak. Kalau mendidik anak

jangan selalu dituruti ya mbak. Nanti

malah jadi manja malah tidak bisa

mandiri].

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa

mengontrol emosi?

“Sudah bisa mbak, soanya sudah

saya biasakan. Karena juga sudah

punya adik, jadi dibiasakan untuk

mengalah dengan adiknya, begiu

mbak”.

Peneliti

Informan

Jika anak mengalami kesulitan

dalam melakukan suatu kegiatan,

apakah anak selalu meminta

bantuan Bapak/Ibu atau mencoba

untuk menyelesaikannya sendiri?

“Nggih tanya ibuk. Kadang nggih

tanya ibuk. Tapi anak saya tuh apa-

apa sendiri dulu gitu mbak, nek

mpun mboten saget lagek tanglet.

Wong anak e itu mandiri og mbak.

Page 112: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

Pinter dia”. [ya tanya Ibu. Kadang

ya tanya Ibu, tapi anak saya tuh

apa-apa sendiri dulu begitu mbak.

Kalau sudah tidak bisa baru

bertanya. Anaknya itu mandiri kok

mbak. Pintar dia].

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa melakukan

keperluannya sendiri? Misalnya:

memakai baju sendiri, memakai

sepatu sendiri, bisa mandi sendiri,

makan tidak disuapi, ke toilet tidak

diantar atau ditunggu.

“Sendiri mbak, sudah bisa sendiri”.

Peneliti

Informan

Apakah anak sudah bisa mengatur

waktu sendiri? Misal, mengatur

waktu untuk tidur siang, waktu

untuk makan, waktu untuk belajar,

dan waktu untuk bermain.

“Ya sudah bisa. Pemikirannya

sudah dewasa, maksudnya gini

mbak, dewasanya itu dalam arti

sudah bisa mengerti begitu mbak,

jadi nurut anaknya, karena sudah

saya biasakan mbak. Karena ya

sudah punya adik juga, jadi saya

ajarkan untuk mengalah dengan

adiknya begitu. Jadi dia sudah

terbiasa apa-apa sudah harus bisa

sendiri karena sudah besar begitu

mbak. Jadi mandirinya itu bukan

karena paksaan begitu mbak”.

Page 113: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

DOKUMENTASI

Data Siswa Kelompok B RA Perwanida Kadipaten

Data Guru RA Perwanida Kadipaten

Data Profil RA Perwanida Kadipaten

Page 114: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

Wawancara dengan Informan SA dan TB

Wawancara dengan Informan Y dan TS

Wawancara dengan Informan AM

Page 115: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

Wawancara dengan Guru RA Perwanida Kadipaten

Dokumentasi Siswa Saat Kegiatan di Kelas

Dokumentasi dengan Guru dan Siswa Kelompok B RA Perwanida Kadipaten

Page 116: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

Dokumentasi Kemandirian Anak Kelompok B RA Perwanida Kadipaten

Page 117: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 118: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 119: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 120: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 121: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 122: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 123: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 124: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang
Page 125: POLA ASUH ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/5252/1/SKRIPSI IKA TRI WULANDARI... · dalam mengasuh anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Ika Tri Wulandari

2. Tempat/Tanggal Lahir : Boyolali, 18 Juli 1996

3. Alamat : Karangmojo, RT 09/RW 03, Kec. Klego

Kab. Boyolali

4. No. HP : 085865593169

5. Alamat Email : [email protected]

6. Riwayat Pendidikan :

a. RA Perwanida Karangmojo Tahun 2000-2002

b. MI Miftahul Ulum Karangmojo Tahun 2002-2008

c. MTs N Andong Tahun 2008-2011

d. SMA N 1 Andong Tahun 2011-2014

e. IAIN Salatiga Tahun 2014-2019