pokok bahasan 6 -...
TRANSCRIPT
REPITABILITAS
Dalam animal breeding, ripitabilitas sangat
penting. Ripitabilitas hanya dapat dihitung
ketika sifat tersebut dapat diukur pada
individu yang sama beberapa kali.
Proporsi varian genetik terhadap varian total
Nilai antara 0 – 1 atau 0 – 100%
Heritabilitas tidak mencerminkan derajad genetik suatu sifat, tetapi heritabilitas mengukur proporsi dari varian penotip yang dipengaruhi oleh faktor varian genetik.
Terdapat 2 macam heritabilitas : › Heritabilitas arti luas (broad-sense heritability)
› Heritabilitas arti sempit (narrow-sense heritability)
Heritabilitas arti luas (broad-sense heritability) adalah rasio dari varian genetik total terhadap varian penotip total. › H = ²g/²p
Heritabilitas arti luas dipakai apabila bekerja dengan klone atau galur homosigot atau hibrida F1, karena pengaruh aditifnya tidak akan berubah-ubah
Heritabilitas arti sempit (narrow-sense
heritability) adalah rasio dari varian genetik
aditif terhadap varian penotip total.
› h2 = ²a/²p
Heritabilitas arti sempit dipakai apabila
bekerja dengan populasi segregasi awal
dan populasi heterogen (cross pollinated).
Pada populasi demikian yang berubah-
ubah adalah genetik aditifnya.
Bagian dari ragam total (Vp) suatu populasi
yang disebabkan oleh karena perbedaan
antar individu yang berkarakter permanen.
Derajat kesamaan antar pengamatan
(pengukuran) yang dilakukan berulang
selama masa hidup produktif seekor ternak.
Apabila repitabilitas tinggi, maka ternak
tersebut menunjukan keunggulan pula pada
produksi berikutnya, begitu juga sebaliknya.
Repitabilitas meliputi semua pengaruh genetik
ditambah pengaruh faktor lingkungan yang
berkarakteristik permanen.
Nilai ripitabilitas menunjukan suatu kemungkinan sifat tersebut diulang selama ternak-ternak tersebut hidup. Nilainya berkisar antara 0 sampai satu. Nilai ripitabilitas selalu lebih besar atau sama dengan nilai heritabilitas.
Contoh:
Sifat pada seekor ternak mungkin diukur lebih dari satu kali, misalnya pada sapi perah diukur pada laktasi satu, dua dan seterusnya. Apabila sifat tersebut diukur lebih dari satu kali, maka kita bisa menduga prestasi ternak ternak tersebut seumur hidupnya. Ukuran yang dipakai adalah Nilai Ripitabilitas.
Didasarkan pada penampilan seekor ternak
pada beberapa periode produksi selama
ternak tersebut hidup. Misal:
› Sapi perah : laktasi I,II, dst
› Domba : pencukuran wol I,II, dst
Beberapa kali penampilan produksi individu
pada suatu populasi menjadi penting dalam
pendugaan nilai ripitabilitas.
Merupakan program seleksi ternak untuk
tetap mempertahankan ternak yang
penampilan produksinya dianggap baik
pada suatu populasi peternakan
berdasarkan prestasi produksi pada awal
periode produksi
› Nilai ripitabilitas dapat diinterprestasikan sebagai
ukuran tingkat hubungan antar catatan berulang
. Dalam hal ini ripitabilitas merupakan suatu
korelasi antara produksi pada periode satu
dengan produksi pada periode berikutnya
Rendah : r < 0,2
Sedang : r = 0,2 -0,4
Tinggi : r ≥ 0,4
› Makin besar nilai ripitabitas suatu
sifat, maka makin baik suatu
catatan berulang sebagai suatu
indikator kemampuan berproduksi
Ada 2, yaitu:
› Korelasi antar kelas (interclass)
Digunakan untuk menduga nilai ripitabilitas sifat dari
sekelompok individu, dimana setiap individu hanya
mempunyai dua catatan penampilan dari sifat
tersebut.
› Korelasi dalam kelass (intraclass)
Digunakan bila setiap individu mempunyai
lebih dari 2 data hasil
pengukuran/penimbangan produksi. Cara
penghitungannya dengan menggunakan
analisis ragam.
Menaksir nilai maksimum yang dapat dicapai
heritabilitas
Menaksir kemampuan produksi dalam
masa produktif seekor ternak.
Meningkatkan ketelitian seleksi.
› Ketika r tinggi kita dapat menyisihkan hewan
dari kinerja yang buruk berdasarkan catatan
pertama
› Ketika r rendah, hewan harus menunggu
catatan selanjutnya sebelum membuat
keputusan pemusnahan pada hewan.
• Apabila nilai repitabilitas suatu
karakteristik tinggi, maka dalam seleksi
calon bibit, ternak dapat dipilih
berdasarkan fenotipiknya (karakteristik
yang kita ukur).
Berguna dalam prediksi kemampuan
memproduksi dan record selanjutnya
pada hewan:
› Jika r tinggi, kita dapat memprediksi catatan
berikutnya hewan lebih akurat
› Jika r rendah maka prediksi catatan
berikutnya memiliki akurasi rendah.
Ripitabilitas penting dalam prediksi nilai
pemuliaan (breeding values) dari
beberapa catatan pada hewan yang
sama.
Kekuatan hubungan. Oleh karena itu,
ripitabilitas dapat diperkirakan sebagai
korelasi antara catatan (records) pada
hewan yang sama.
Kekuatan hubungan antara catatan
kinerja tunggal dan kemampuan
memproduksi (efek permanen).
Heritabilitas adalah parameter genetik yang mengukur kemampuan suatu genotipe dalam populasi tanaman untuk mewariskan karakter yang dimiliki atau suatu pendugaan yang mengukur sampai sejauh mana variabilitas penampilan suatu genotype dalam populasi tanaman terutama yang disebabkan oleh peranan faktor genetik.
Hubungan antara produksi pertama dengan produksi berikutnya pada individu tersebut diamati sebagai pengulangan penampilan produksi yang biasa disebut repitabilitas (angka pengulangan) disimbolkan dengan huruf t. repitabilitas merupakan parameter genetic yang penting dalam ilmu pemuliaan ternak selain heritabilitas.