pneumatik 1 (rangkaian dasar)
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
1/31
Rangkaian hidrolik
Sebuah diagram rangkaian hidrolik akan menunjukkan bagaimana sebuah rangkaian
hidrolik itu disusun atau dibangun.
Setiap bagian dari sebuah rangkaian hidrolik akan digambarkan sebagai simbol (lambang) dan
akan dihubungkan satu dengan lainnya sesuai dengan perencanaan atau design yang
diinginkan. Pipa-pipa penghubung antara satu bagian dengan bagian lainnya akan digambarkan
sebagai sebuah garis.
Tahap-tahap fungsi masing-masing bagian dari sebuah sistem hidrolik dapat dilihat dari diagram
rangkaian hidroliknya (circuit diagram). Biasanya juga tersedia daftar langkah kerja setiap bagian
dari rangkaian hidrolik tersebut, sehingga dengan mudah dapat diketahui aktu kerja dari setiap
bagian dengan tepat.!alau diperhatikan dari beberapa diagram rangkaian hidrolik, maka akan dijumpai bermacam-
macam "ariasi langkah kerja (sitching se#uences) sebuah rangkaian hidrolik. $ni adalah bagian
dari pengembangan pemakaian sistem hidrolik.
1. Sistem Hidrolik Sederhana (Simple Hydraulic System)
%ambar berikut ini adalah sebuah rangkaian hidrolik yang sangat sederhana. Sebuah
pompa (no.&), yang mempunyai kapasitas pemompaan yang tetap, menghisap fluida dari sebuah
tanki reser"oir dan mengirimkan fluida tersebut keseluruh rangkaian hidrolik. Pada posisi netral
katup pengatur manual (manually directional control "al"e, no.'), fluida hidrolik akan bersirkulasi
bebas tanpa bertekanan dari pompa kembali ke tanki reser"oir. danya dua buah pegas pada sisi
kiri dan kanan katup pengatur, memaksa katup pengatur berada pada posisi netral.
pabila katup pengatur (no.') digerakkan kekanan (pada posisi panah yang sejajar), maka fluida
akan masuk kedalam ruangan piston dari silinder (no.). *aka piston rod akan bergerak keluar
atau kekanan.
!ecepatan gerak piston rod tergantung pada aliran dari pompa dan ukuran dari piston (luasan
penampang piston).
%aya yang terjadi pada piston rod, tergantung pada luasan penampang piston dan tekanan kerja
sistem. Tekanan kerja sistem maksimum dan pembebanan sistem hidrolik dapat diatur pada
katup pengatur tekanan (pressure relief "al"e no.+).
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &
%ambar &. angkaian hidrolik sederhana
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
2/31
Tekanan sesungguhnya yang tersedia untuk mengatasi tahanan yang harus diatasi dapat dibaca
pada alat pengukur tekanan (pressure gauge no.).
2. Sistem hidrolik dengan katup pengatur arah yang dihubungkan seri
pabila pada sistem hidrolik sederhana, yang telah dibicarakan sebelumnya,
ditambahkan satu atau lebih katup-katup pengatur, maka ada satu sistem yang disebut dengan
"series sitching se!uence". Sistem ini adalah sistem yang menghubungkan saluran kembali
(ke tanki) pada katup pengatur pertama kepada saluran masuk katup pengatur kedua.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
3/31
Perlu
diperhatikan disini, baha sistem ini kerjanya sangat terbatas. /ang dimaksudkan dengan sangatterbatas disini adalah, baha silinder-silinder harus bekerja bergantian, karena katup-katup
pengaturpun harus bekerja bergantian. !alau beroperasi bersama-sama maka gerakan dari
masing-masing silinder akan kacau, karena tekanan dan kecepatan fluida terganggu.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 +
%ambar . Sistem hidrolik dengan katup pengatur arah seri
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
4/31
. Sistem hidrolik paralel dengan beberapa katup pengatur arah.
Sebuah "ariable displacement pump (no.&), dimana kapasitas pemompaannya bisa diatur
oleh sebuah motor pengatur (no.), menghisap fluida dari tanki dan mengirimkannya kepada
sistem hidrolik yang dihubungkan dengan pompa tersebut.
Saluran ini terbagi menjadi tiga cabang, dimana silinder-silinder 0, 1 dan &2 akan dilayani oleh
katup-katup pengatur , dan 3.
!atup-katup pengatur dan silinder-silinder dihubungkan secara parallel. Pada contoh gambar
diatas, katup dan katup mempunyai port P, port , Port B dan port T, dimana masing-masing
katup adalah pada kedudukan netral. !atup pengatur 3 mempunyai port P dimana kedudukan
katup adalah pada posisi kanan.
Sistem tekanan yang diatur pada katup pengatur tekanan (pilot operated "al"e no.+), sangat
membantu kerja katup pengatur.4engan menekan tombol dari katup pengatur arah +5 (no.'), tekanan kerja didalam rangkaian
hidrolik dapat dibaca pada alat pengukur tekanan.
Sebuah double acting telescopic cylinder 0, sebuah differential cylinder 1 yang dilengkapi dengan
sebuah constant cushioning pada bagian pistonnya, dan sebuah silinder tunggal berpegas balik
&2 adalah silinder-silinder yang akan dioperasikan pada rangkaian ini. Sistem hubungan parallel
ini memungkinkan bergeraknya (bekerjanya) beberapa silinder pada saat yang bersamaan.
$nipun kalau kapasitas fluida dan tekanan fluida yang dipompakan kedalam sistem ini mencukupi.
!alau kebutuhan tekanan dan kapasitas fluida kerja tidak tercukupi maka kerja dari silinder-
silinder tersebut akan bekerja berdasarkan tekanan fluida dan kapasitas fluida yang ada. $ni
berarati baha silinder dengan tekanan kerja yang paling rendah akan bergerak dahulu.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 '
%ambar +. Sistem hidrolik paralel dengan beberapa katup pengatur arah
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
5/31
Bila silinder yang pertama ini sampai pada akhir pergerakannya maka tekanan didalam sistem
akan mulai naik lagi sampai pada tekanan kerja yang dibutuhkan oleh silinder selanjutnya. 6leh
sebab itu silinder-silinder (dalam hal ini piston rodnya) akan bergerak bergantian sesuai dengan
kebutuhan tekanan kerjanya.
#. Sistem hidrolik dengan tingkat pengatur tekanan
Rudy Soenoko Pneumatik 2012
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
6/31
*isalkan didalam suatu sistem hidrolik dibutuhkan tiga tingkat tekanan (misalnya untuk
mengatur kecepatan suatu actuator yang ber"ariasi), maka yang dapat dilakukan adalah dengan
menghubungkan sistem saluran tertentu dengan dua buah pengatur tekanan tambahan atau
dengan pilot "al"es.
Pilot operated relief "al"e (pada gambar no.&) dihubungkan dengan salah satu atau kedua relief
"al"e + dan relief "a"e ', dimana sistem kerja penghubungannya diatur oleh katup pengatur .
pabila katup pengatur arah ini ada pada posisi netral (ditengah-tengah), maka katup + dan
katup ' akan dihubungkan langsung dengan tanki reser"oir. 4imana tekanan sistem hidrolik pada
kondisi ini adalah sesuai dengan tekanan yang diatur oleh katup & (pressure relief "al"e &).
Rudy Soenoko Pneumatik 2012
%ambar '. Sistem hidrolik dengan + tingkat pengatur tekanan
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
7/31
pabila katup pengatur tekanan + atau katup pengatur tekanan ' bekerja, yaitu dengan
mengatur katup pengatur arah kekiri atau kekanan maka katup + atau katup ' akan bekerja
bersama-sama dengan katup no &. 4alam hal ini tekanan sistem akan mengikuti tekanan yang
lebih kecil. 7adi pengaturan tekanan maksimum harus selalu dilakukan pada katup pengatur
tekanan &, yang kemudian disusul dengan pengaturan tekanan yang lebih rendah pada katup
pengatur tekanan + atau katup pengatur '.
$. Sistem hidrolik dengan Differential switching Cylinder
(pengaturan gerak maju dan mundur sebuah actuator dengan memanfaatkan perbedaan
penampang).
$stilah 8differential sitching8 bukanlah suatu istilah yang baru dalam dunia hidrolik. Sifat
istimea dari sirkuit ini adalah selalu diisinya bagian piston no.& (pada gambar berikut) denganfluida bertekanan, sedangkan bagian piston no. (pada posisi normal katup pengatur arah +)
akan selalu dihubungkan dengan tanki reser"oir.
Tekanan yang bekerja pada bagian depan dan belakang dari piston inilah yang membedakan
gaya yang bekerja pada masing-masing luasan ini (luasan annulus dan luasan piston5spool),
inilah yang dimaksudkan dengan 8differential sitching8.
Sistem ini dipakai apabila sistem yang bekerja membutuhkan gaya clamping hidrolik sedangkan
pompa yang dipakai adalah pompa yang sekecil mungkin.
Bila piston rod bergerak keluar, maka fluida dari bagian & akan keluar melalui pipa saluran '
dan akan masuk bersama dengan aliran fluida yang dipompakan dari pompa
kedalam bagian spool atau bagian silinder no .
/ang perlu diperhatikan adalah gaya yang bekerja pada piston rod maupun gaya yang bekerja
pada bagian spool (no.), sebab tekanan yang bekerja pada rod adalah selisih tekanan antara
tekanan yang bekerja pada piston area dengan luasan annulus.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 3
%ambar $. Sistem hidrolik dengan Differential switching Cylinder
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
8/31
pabila dipilih perbandingan &9 antara luasan annulus dengan luasan piston, maka keuntungan
tambahan yang akan didapatkan adalah kecepatan maju dan kecepatan kembali dari piston rod
yang sama besarnya.
&. Sistem hidrolik dengan double shut'o pada satu silinder
pabila sebuah silinder hidrolik harus dapat bekerja untuk dua arah gerakan (kekiri dan
kekanan) dan bisa berhenti pada suatu posisi gerakan tertentu (mis. setengah dari seluruh
perjalanan lengkap piston rod), maka dibutuhkan dua buah check "al"e untuk menahan posisi
rod pada posisi yang diinginkan tersebut. Satu dipasang sebelum saluran
masuk port , dan yang satu lagi dipasang pada saluran masuk port B.
Pada posisi katup pengatur seperti terlihat pada diagram (pada posisi netral), piston rod tidak bisa
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 0
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
9/31
digerakkan baik kekiri maupun kekanan, sekalipun diberikan gaya dari luar.
*asing-masing check "al"e ini dengan rapatnya akan menahan aliran fluida balik, dimana
bekerjanya check "al"e ini tergantung gaya luar yang mempengaruhinya. pabila gaya luar
menekan piston rod kekiri, maka check "al"e sebelah kiri yang bertugas untuk menahan aliran
balik. 4emikian pula sebaliknya. /ang perlu diingat adalah, apabila katup pengatur berada pada
kedudukan netral maka saluran masuk ke check "al"e kiri maupun saluran masuk check "al"e
yang kanan harus dihubungkan dengan tanki reser"oir, agar tekanan didalam kedua saluran
masuk tidak mengganggu kerja spool didalam double check "al"e.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 1
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
10/31
.Sistem hidrolik yang dilengkapi dengan *ackpressure +al+e dan ,heck +al+e.
pabila sebuah beban atau gaya mempengaruhi sebuah silinder (actuator) secara terusmenerus, maka kedudukan piston rod pada silinder harus dijaga agar posisinya tidak
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &2
%ambar &. Sistem hidrolik dengan double shut-off pada satu silinder
%ambar . Sistem hidrolik dengan Backpressure "al"e dan :heck "al"e.
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
11/31
berubah dikarenakan kebocoran pada katup pengatur. Pencegahan pertama adalah dengan
memasangkan pilot operated check "al"e & pada saluran kembali.
Selain check "al"e &, sebuah backpressure "al"e (dimana katup ini terdiri dari sebuah check
"al"e dan sebuah pressure relief "al"e yang dipasang secara parallel) harus pula dipasangkan
seperti tertera pada gambar diatas. 4imana tekanan maksimum katup ini adalah sekitar &2;
lebih besar dari beban yang harus ditahan. $ni dilakukan untuk mengatasi pengaruh hydraulic
backpressure, yaitu tekanan yang terjadi pada saluran balik dikarenakan adanya gaya beban
pada piston rod. Piston rod akan bergerak kebaah apabila bagian dari piston diberikan
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &&
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
12/31
tekanan fluida. !ecepatan gerak turun diatur oleh flo control "al"e +. :heck "al"e yang
dipasang secara paralel dengan control "al"e ini memungkinkan gerakan piston kembali dengan
cepat.
-. Sistem hidrolik dengan pengatur tekanan yang berbeda pada dua buah silinder dalam
gerakan mau dan mundur.
/ang dimaksudkan dengan judul diatas adalah pengaturan gerak dari dua buah silinder
(actuator) yang berbeda aktu gerak maju dan mundurnya. 4alam gerakan maju, actuator kedua
tidak akan maju sebelum actuator pertama selesai menempuh seluruh lintasannya. 4emikian
pula gerakan kembalinya, sekali lagi, actuator kedua tidak akan bergerak kembali sebelum
actuator pertama kembali sepenuhnya pada posisi semula.
:ontoh yang paling tepat untuk rangkaian ini adalah proses chucking dan proses boring.Sistem ini dipakai untuk meyakinkan baha benda kerja betul-betul dipegang oleh chuck
sebelum proses pengeboran dilakukan.
!atup pengatur disini yang dipakai adalah dari jenis '5 dengan sistem operasi pedal.
!edudukan aal kedua actuator (untuk chucking dan boring) adalah pada kedudukan piston rod
didalam silinder (inside position). pabila katup pengatur dipindahkan posisinya (dengan
menginjak pedal pengatur) maka port P akan berhubungan dengan port B sedangkan port akan
langsung dihubungkan dengan tanki (port T).
*inyak akan mengalir langsung kedalam silinder untuk chucking melalui katup pengatur tekanan
. Piston rod untuk chucking bergerak keluar. Saluran yang menuju silinder untuk boring ditahan
oleh katup pengatur tekanan +.
pabila rod untuk chucking telah mencapai posisi ackir, maka tekanan didalam saluran akan naik
(tekanan didalam chucking silinder diatur oleh katup pengatur tekanan ). Tekanan didalam
sistem, (dari pompa ke pengatur tekanan) akan naik terus sampai pada tekanan yang diatur pada
katup pengatur tekanan +. pabila tekanan telah mencapai tekanan katup + ini maka katup
pengatur tekanan + ini akan terbuka, yang selanjutnya akan menggerakkan rod didalam boring
silinder. !ecepatan gerak rod ini diatur oleh katup (flo control "al"e).
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
13/31
%ambar -. Pencekaman dan pengeboran sistem hidrolik
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
14/31
benda kerjanya sebelum rod pada boring kembali ke posisi semula (piston rod masuk didalam
silinder). 4engan melepaskan pedal pengatur maka katup pengatur & akan kembali pada
kedudukannya yang semula, dan aal gerakan kembali akan dimulai. *inyak akan segera
mencapai silinder untuk boring dimana hubungan dengan silinder chucking terisolir oleh katup
pengatur tekanan '.
Saat rod pada boring silinder selesai melakukan perjalanannya, maka tekanan sistem akan naik.
pabila tekan sistem mencapai tekanan yang telah diatur pada katup pengatur tekanan ' maka
katup akan membuka hubungannya dengan silinder chucking, dan rod pada silinder chucking
akan kembali pada posisi masuk.
4idalam sistem ini, pompa yang dibutuhkan adalah pompa dari jenis 8self priming pressure
compensated dengan "ariable stroke8, dimana tekanan maksimum operasi diatur dari pompa ini.
/. Sistem hidrolik mesin press dengan memanaatkan Preill al+e dan ast orard
,ylinder.
*esin-mesin press biasanya membutuhkan gaya yang besar, oleh sebab itu pada
umumnya yang dibutuhkan adalah silinder-silinder dengan "olume yang besar. 4alam hal ini
Prefill "al"e dipakai untuk menghindari pemakaian pompa berukuran besar yang sangat mahal
harganya. Seperti dijelaskan sebelumnya baha 8Prefill =al"e8 ini adalah sejenis pilot operated
"al"e berukuran besar.
,ara keranya adalah sbb
Pertama-tama posisi lengan press berada diatas. %erakan lengan press akan kebaah apabila
katup pengatur '5+ (no.) bekerja pada kedudukan panah bersilang, dimana tekanan minyak
akan menggerakan kedua silinder no.& (fast forard cylinder). >luida minyak yang dibutuhkan
untuk mengisi silinder yang besar didapatkan dari tanki + melalui pilot operated check "al"e '.
Sesudah lengan press menyentuh benda kerja, maka gaya reaksi pada rod silinder akan
bertambah besar dan tekanan didalam sistem akan naik. !atup pengatur tekanan akan
membuka dan fluida dari katup pengatur akan masuk kedalam silinder press yang besar. Pada
kondisi ini ketiga luasan piston akan mendapatkan tekanan maksimum. Prefill "al"e akan tetap
tertahan pada kondisi menutup terhadap tanki reser"oir atas.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &'
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
15/31
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
16/31
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &
%ambar /. Sistem hidrolik mesin press dengan memanfaatkan Prefil l =al"e dan >ast >orard
:ylinder
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
17/31
Pada gerakan kembali (keatas), piston pada silinder yang besar tidak akan bertekanan (bagian
). Pada saat itu juga, port ? pada prefill "al"e akan bertekanan (karena dihubungkan dengan
saluran tekanan balik), dan katup pada preffil "al"e akan membuka, sehingga minyak dapat
dialirkan kembali ke tanki +.
10. Sistem hidrolik untuk keseimbangan beberapa silinder hidrolik
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &3
%ambar 10. Sistem hidrolik untuk keseimbangan beberapa silinder hidrolik
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
18/31
Sistem yang dipakai ini disebut dengan 8Boden :able8. Sistem ini sangat baik dan sangat
membantu, sekalipun sistem ini cukup mahal.
4ua buah silinder (seperti dalam contoh gambar dibaah ini), yang mempunyai ukuran
yang sama dengan tambahan piston rod pada sisinya yang lain, dipasangkan secara seri. 6leh
sebab itu gerakan kedua silinder ini akan sama, kalau silinder pertama bergerak kebaah maka
silinder kedua akan bergerak kebaah pula, demikian pula sebaliknya. /ang menjadi masalah
untuk sistem hubungan seri ini adalah, kalau terjadi sedikit kebocoran maka salah satu silinder
tidak akan bekerja5bergerak sampai pada akhir geraknya.
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
19/31
piston selalu sama sampai pada akhir lintasannya, maka katup pengatur tidak aktif lagi.
11. 3ontrol sinkronisasi berdasarkan pada tekanan minyak kembali
angkaian hidrolik yang disajikan berikut ini adalah sebuah kontrol sinkronisasi untuk
sebuah mesin bending yang menggunakan + buah roll.
Sebagai contoh, dua buah roll silinder (lihat diagram) bisa diatur kearah horisontal, sedangkan roll
silinder yang atas bisa digerakkan kearah "ertikal. 4engan sistem ini, sinkronisasi
(keseimbangan) akan didapatkan dengan melepaskan
fluida kembali ke tanki reser"oir dari silinder yang
sedang dalam kondisi aktif. 4alam rangkaian ini
silinder & dan &+ masing-masing dilayani oleh sebuah
pompa (pompa & dan pompa ), sehingga masing-masing mendapatkan pemasukkan minyak bertekanan
dari sumber yang berbeda. *asing-masing silinder
tidak bisa mempengaruhi satu dengan yang lainnya.
Pelepasan fluida kembali dilakukan melalui katup
pengatur &'.
Pada operasi normal, katup pengatur harus mengatur
perbedaan yang terjadi karena9
&. perbedaan aliran dari kedua pompa
. adanya kebocoran pada masing-masing rangkaian
+. adanya perbedaan kelonggaran pada bantalan
rah gerakan dari silinder diatur oleh katup pengatur 0 dan 1, !atup pengatur tekanan &2 dan &&
dipakai sebagai backpressure "al"e, untuk menahan turunnya piston rod karena beratnya sendiri.
!etepatan penyeimbangan (sinkronisasi) tergantung pada kepekaan menentukan kesalahan
(error diagnosis). !alau kita perhatikan diagram, maka terlihat baha lengan & akan dipakai
untuk mengatur katup &'. %erakan lengan & ini dihubungkan dengan peralatan sinkronisasi &
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &1
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
20/31
(yang terdiri dari sebuah rantai atau sebuah pita baja) yang diatur kerjanya dan dihubungkan
sedemikian rupa dengan roller, seperti terlihat pada gambar rangkaian hidrolik.
pabila salah satu silinder masih tetap bergerak maju (dimana seharusnya silinder ini sudah
berhenti bergerak pada kedudukan tertentu), maka peralatan sinkronisasi & akan bergerak
sesuai dengan gerakan yang dilakukan oleh silinder. %erakan ini mempengaruhi lengan & yang
pada akhirnya akan mengaktifkan katup pengatur sinkronisasi &', sehingga saluran minyak
bertekanan yang masih mempengaruhi gerakan silinder maju akan dihubungkan langsung
dengan tanki dan gerakan silinder maju akan terhenti bahkan cenderung akan kembali pada
kedudukan normal.
!embalinya keposisi normal ini bisa disebabkan karena tekanan balik silinder itu sendiri atau
karena pengaruh sinkronisasi dari silinder yang lainnya (tergantung pada lengan & yang akan
mempengaruhi kerja katup &').*isalnya, piston rod sebelah kanan bergerak terus maju (arah keluar silinder), maka peralatan &
akan mengangkat lengan & dan menekan katup pengatur &' pada posisi B berhubungan
dengan P.
Pengaturan sinkronisasi ini bekerja untuk dua arah. !erja alat ini akan lebih baik apabila pengatur
kerjanya diatur dengan sistem rangkaian listrik (dengan memanfaatkan limit sitch sebagai
sensor sentuhnya). 4emikian pula untuk pengaturan katup 0 dan 1 sebaiknya dipakai sistem
pengatur listrik.
12. ork 4it ,ontrol
angkaian yang disajikan adalah berupa control block (ini terlihat dari batas block berupa
garis dashdot).
Block ini terdiri dari + katup pengatur yang dipasang parallel.
!atup pengatur & adalah untuk silnder yang mengangkat carrier.
!atup pengatur adalah untuk tilting (memiringkan bagian pengangkat). Sedangkan katup
pengatur + adalah untuk penggerak penjepit carrier.
pabila katup pengatur ( ay "al"es) pada posisi netral, maka aliran akan melintasi ketiga katup
pengatur ini tanpa tekanan (dimana P dihubungkan langsung ke tanki T).
Sebuah pembagi aliran (no. ) dipasangkan pada saluran P. lat ini membagikan aliran fluida ke
katup pengatur dan + terpisah dari katup pengatur &.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 2
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
21/31
%ambar 1. !ontrol sinkronisasi berdasarkan pada tekanan minyak kembali
:ara ini dipakai untuk memisahkan aliran fluida antara & dengan dan +. Sebagai contoh
misalkan katup pengatur hanya membutuhkan kecepatan rendah sedangkan katup pengatur &
tetap membutuhkan kecepatan tinggi, maka dengan adanya pembagi aliran ini masing-masing
bisa bekerja dengan kecepatannya masing-masing. Sistem ini biasanya dipakai untuk rangkaian
hidrolik yang mempunyai pompa yang berkemampuan sangat terbatas.
Pembagi tekanan ini menjamin aliran fluida tidak mengganggu katup pengatur satu dengan yang
lainnya.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 &
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
22/31
%ambar 1. >ork @ift :ontrol
10. 3atup Pengatur 5rah(Directional Control Valve)
!atup pengatur arah adalah peralatan yang banyak dipakai pada sebuah peralatan yang
melibatkan sebuah rangkaian hidrolik. !atup pengatur arah ini adalah salah satu peralatan yang
minimum harus ada pada sebuah rangkaian hidrolik. Sebuah rangkaian hidrolik sederhana sudah
dapat dipastikan akan mempunyai sebuah katup pengatur arah, karena peralatan ini mutlak
dibutuhkan untuk suatu rangkaian hidrolik. Sebagai gambaran sebuah rangkaian hidrolik
sederhana minimal antara lain harus mempunyai peralatan, pompa hidrolik, tanki reser"oir,
simple check valve, katup pelepas tekanan (pressure relieve valve), katup pengatur arah dan
sebuah silinder hidrolik (actuator). Bagian-bagian yang telah disebutkan ini dapat dilihat pada
diagram rangkaian hidrolik pada gambar .&. yaitu diagam rangkaian hidrolik sederhana.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
23/31
%ambar 1$. @ambang katup pengatur arah '5+, sistem manual
!atup pengatur arah ada bermacam-macam jenis dan bentuknya dimana jenis dan bentuk ini
akan keperluan pada pemakaiannya. Sebagai contoh sebuah katup pengatur arah jenis '5+ ('5+
Directional Control Valve), katup ini mempunyai ' saluran penghu-bung yaitu port yang akan
dihubungkan dengan saluran bagian depan silinder hidrolik, port B yang akan dihubungkan
dengan bagian belakang silinder hidrolik, port P yang akan dihubungkan langsung dengan
pompa hidrolik dan port T yang dihubungkan dengan tanki reser"oir. !atup ini mempunyai +
macam posisi arahan, yaitu posisi arah kiri, posisi arah kanan dan posisi netral. %ambar .&'.
menunjukkan gambar sebuah katup pemgatur arah '5+ (' saluran penghubung dan + posisi
arahan) yang dioperasikan secara manual, sedangkan %ambar .&. adalah lambang dari
peralatan tersebut.
Telah disebutkan diatas baha ada beberapa jenis dan bentuk katup pengatur arah antara lainadalah katup jenis '5, +5, 5+ dan tentunya sistem pengoperasiannya yang antara lain adalah
sistem manual, sistem pedal dan sistem elektromagnetik atau solenoid.
.+. 4asar Teori yang digunakan.
Rudy Soenoko Pneumatik 2012 +
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
24/31
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
25/31
!atup pengatur tekanan (pressure relief "al"e) adalah perlengkapan untuk mengatur
start, stop dan arah aliran fluida didalam sistem hidrolik. Tugas yang lain katup pengatur tekanan
ini adalah mengatur tekanan perantara yang dibaa dari pompa atau dari bejana akumulator.
!atup pengatur tekanan ini termasuk dalam jenis katup pengatur tekanan yaitu bagian utama
yang mempengaruhi tekanan atau diatur oleh tekanan. Tujuan dari pengaturan ini adalah agar
tekanan didalam sistem tidak melebihi tekanan yang diijinkan.
4idalam katup pengatur tekanan ini fluida bertekanan mengalir ke dalam pengatur
tekanan dan bekerja tergantung pada diafragma. Pegas yang memberikan gaya tekan dapat
diperbesar atau diperkecil melalui pengaturan baut pengatur yang terdapat pada sisi luar
diafragma. pabila fluida bertekanan dipakai pada saluran keluar maka gaya tekan akan bekerja
menurut diafragma yang mengecil. 4engan demikian pegas tekan dapat mendorong tangkai
katup ke atas. >luida bertekanan dapat mengalir melalui penampang lintang yang keluar daripengatur tekanan.
2.#. 6nergi pergerakan luida dalam pipa
4ari persamaan momentum untuk pergerakan fluida dalam integrasi "olume kendali
(control volume), maka persamaan "olume kendali untuk konser"asi massa adalah sbb9
dimana 9 e D u F (=
5) F gG HsD 2, HshearD 2, HotherD 2.
sehingga persamaan energy menjadi 9
.'.&. !oefisien Inergi !inetik
!oefisien energi kinetik didefinisikan sebagai J 9
Rudy Soenoko Pneumatik 2012
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
26/31
.'.. ead @oss
ead @oss yang didefinisikan sebagai h ltadalah sbb9
.'.+. Perhitungan ead @oss
ead @oss total adalah penjumlahan dari major losses h lyaitu kerugian karena gesekan dan
minor losses hlm, yaitu kerugian karena adanya sambungan, perubahan penampang, adanya
katup dsb. 6leh sebab itu mayor losses dan minor losses akan dihitung atau dipertimbangkan
secara terpisah.
Major Losses (Friction Loss)adalah sbb9
Sedangkan Minor Lossesadalah 9
dimana koefisien kerugian A, hanya akan didapatkan secara percobaan untuk setiap kondisi.
Sebagai contoh minor head lossadalah sbb9
@eD panjang pipa lurus
Rudy Soenoko Pneumatik 2012
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
27/31
27
7585R 36P9S85355:
&. Baumeister, *arkKs Standard andbook for *echanical Ingineering, *c %ra illBook :ompany, Ce /ork, &13.
. :armichael, :olin, !enKt *echanical IngineeringKs andbook, 7ohn Hilley L Sons
$nc, @ondon, &1&.
+. !hana, S!, ighay Ingineering, Cem :hand and Bross oorke, &102.
'. Patient, Peter, Pengantar $lmu Teknik Pneumatika, %ramedia, 7akarta, &10.
. SI andbook =ol., Parts and :omponenets, Society of utomoti"e Ingineers
$nc., Harrendale, &10.
. Sugihartono, 4rs, 4asar-dasar !ontrol Pneumatik, Tarsito, Bandung, &10.
3. Sugihartono, 4rs, Sistem !ontrol dan Pesaat Tenaga idrolik, Tarito, Bandung,
&10.
Rudy SoenokoMEKAT1/WP51
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
28/31
28
3585 P6:%5:85R
4engan memanjatkan puji syukur kehadirat llah SHT, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Cya penyusun dapat menyelesaikan penelitian ini.dapun materi yang penyusun bahas adalah mengenai 9
8PICICT$S$IC *BTC P4 4$I:T$6C@ :6CT6@ =@=I 4C
PISSebruari &11
Peneliti
Rudy SoenokoMEKAT1/WP51
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
29/31
iii
7585R ;S;
alaman
!T PIC%CT i$C%!SC ii
4>T $S$ iii
4>T %*B "
BB $. PIC4
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
30/31
iv
.'.&. !oefisien Inergi !inetik 3
.'.. ead @oss 3
.'.+. Perhitungan ead @oss 3
BB $$$. P6SI4T P
-
7/25/2019 Pneumatik 1 (Rangkaian Dasar)
31/31
7585R %5