plh rangkuman air, tanah, udara dan global warmg
DESCRIPTION
rangkuman super lengkap,. untuk pelajaran PLH kelas 9 SMPTRANSCRIPT
PENCEMARAN AIR
Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar disebabkan oleh tangan manusia.
Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di perairan seperti sungai, kali, danau, laut,
air tanah, dan sebagainya. Sedangkan pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik
di kota maupun di desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah
tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian tanah, pasir,
bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita.
Jumlah pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu
mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan untuk memurnikan
pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik, DDT, deterjen dan sebagainya yang tidak
ramah lingkungan akan semakin memperparah kondisi pengrusakan alam yang kian hari kian
bertambah parah.
Sebab Pencemaran Lingkungan di Air dan di Tanah :
1. Erosi dan curah hujan yang tinggi.
2. Sampah buangan manusia dari rumah-rumah atau pemukiman penduduk.
3. Zat kimia dari lokasi rumah penduduk, pertanian, industri, dan sebagainya.
Salah satu penyebab pencemaran di air yang paling terkenal adalah akibat penggunaan zat kimia
pemberantas hama DDT. DDT digunakan oleh para petani untuk mengusir dan membunuh hama yang
menyerang lahan pertanian.
DDT tidak hanya berdampak pada hama namun juga binatang-binatang lain yang ada di sekitarnya
dah bahkan di tempat yang sangat jauh sekalipun akibat proses aliran rantai makanan dari satu hewan
ke hewan lainnya yang mengakumulasi zat DDT. Dengan demikian seluruh hewan yang ada pada
rantai makanan akan tercemar oleh DDT termasuk pada manusia. DDT yang telah masuk ke dalam
tubuh akan larut dalam lemak, sehingga tubuh kita akan menjadi pusat polutan yang semakin hari akan
terakumulasi hingga mengakibatkan efek yang lebih menakutkan.
Akibat adanya biological magnification / pembesaran biologis pada organisme yang disebabkan
oleh penggunaan DDT.
1. Merusak jaringan tubuh makhluk hidup.
2. Menimbulkan otot kejang, otot lehah dan bisa juga kelumpuhan.
3. menghambat proses pengapuran dinding telur pada hewan bertelur sehingga telurnya tidak
dapat menetas.
4. lambat laun bisa menyebabkan penyakit kanker pada tubuh.
1
Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman sepertinya menjadi salah satu
sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada
masyarakat perkotaan di Indonesia.
Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan
oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak
dan akibat merugikan bagi manusia itu pula.
Penggunaan deterjen yang berlebihan merangsang tumbuhnya eceng gondok.
Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan
menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya. Perubahan
ini diakibatkan oleh aktivitas manusia.
Limbah Pemukiman. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian
menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga.
Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik
serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri
seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas,
plastik , gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat
diuraikan oleh bakteri (non biodegrable).
Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial
mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak
diantaranya:
1. Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan
oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
2. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga
menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
3. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang
lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
2
4. Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai
atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia
crassipes).
5. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air
danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan
mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
6. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan
tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
7. Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air
juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan
oleh limbah pertambangan.
Menangani Limbah Pemukiman. Perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk berlaku
bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya.
Pengelolaan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, melakukan 3R (Reuse
Reduce dan Recycle), serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan air
semisal sungai dan danau perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran
air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga (pemukiman).
Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan sebuah tindakan kecil sebagai awalan; memulai dari diri
sendiri!
Upaya Penanggulangan Pencemaran Air
Pencemaran adalah suatu penyimpangan dari keadaan normalnya. Jadi pencemaran air tanah adalah
suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normal. Keadaan normal air
tergantung pada factor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air. Pencemar air
dikelompokkan dalam, pencemar bahan buangan organic, pencemar bahan buangan an organic , dan
bahan buangan zat kimia.(Natah, 2007, Jurnal Pemukiman)
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah bagian
penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi.
Meskipun dunia penuh dengan air, hanya tiga persen itu minum. Termasuk dalam sumber 3% air
minum adalah sungai, musim semi, sungai, danau, dan air terjun yang terus menerus terancam dan
terkontaminasi oleh berbagai faktor yang menyebabkan pencemaran air. Walaupun fenomena alam
seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga mengakibatkan perubahan yang besar terhadap
kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran. Pencegahan Pencemaran Air dengan
3
5R adalah Reduce, Reuse, Recycle, Recharge dan Recovery. Dua yang terakhir adalah usaha
pemulihan, misalnya dengan pembuatan lubang biopori dan sumur resapan. Sedangkan contoh recycle
yaitu dengan memanfaatkan air mandi untuk menyiram tanaman atau nyuci kendaraan.
10 Cara Mencegah Pencemaran Air, yaitu
1. Gunakan air dengan bijaksana.
2. Kurangi penggunaan deterjen.
3. Kurangi konsumsi obat-obat kimia.
4. Kurangi penggunaan obat nyamuk dan pembasmi serangga.
5. Kurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai.
6. Kelola sampah rumah tangga dengan baik.
7. Menanam pohon.
8. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.
9. Menggalakkan industri daur ulang.
10. Pengelolaan limbah pada industri rumah tangga
Sampai batas – batas tertentu sebenarnya air secara alamiah akan mampu membersihkan zat pencemar
tersebut. Namun karena jumlah zat pencemaran berlebihan maka kemampuan itu menjadi hilang. Air
yang tercemar dapat dikurangi kadar pencemarannya dengan menyaring, mengencerkan, dan
mengendapkan.
Usaha-usaha Mengatasi dan Mencegah Polusi Air Tanah
Pengenceran dan penguraian polutan air tanah sulit sekali karena airnya tidak mengalir dan tidak
mengandung bakteri pengurai yang aerob jadi, air tanah yang tercemar akan tetap tercemar dalam yang
waktu yang sangat lama, walau tidak ada bahan pencemaran yang masuk.
Karena ini banyak usaha untuk menajaga agar tanah tetap bersih misalnya:
1. Menempatkan daerah industri atau pabrik jauh dari daerah perumahan atau pemukiman.
2. Pembuangan limbah industri diatur sehingga tidak mencermari lingkungan atau ekosistem.
3. Pengawasan terhadap penggunaan jenis – jenis pestisida dan zat – zat kimia lain yang dapat
menimbulkan pencemaran.
4. Memperluas gerakan penghijauan.
5. Tindakan tegas terhadap perilaku pencemaran lingkungan.
6. Memberikan kesadaran terhadap masyaratkat tentang arti lingkungan hidup sehingga
manusia lebih lebih mencintai lingkungan hidupnya.
7. Melakukan intensifikasi pertanian
4
Langkah Penyelesaian Penanggulangan pencemaran air
Penyelesaian masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian. Langkah
pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya untuk mencegah dampak
lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah
sampah yang dihasilkan, menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).
Di bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai, mengurangi jumlah limbah,
dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT (Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-
angsur menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala produk dan proses
kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat berbahaya.
Tindakan pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah tangga, atau bahan
bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula
dilakukan dengan kegiatan konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi
alternatif, dan pembangunan berkelanjutan
Langkah pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan sehat. Pengendalian
dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan, monitoring lingkungan dan penggunaan
teknologi untuk mengatasi masalah lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim,
penipisan lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak antara satu negara
dengan negara lain. (Artikel kimia, 02 Januari 2009,Dampak Pencemaran Lingkungan )
Menanggulangi Pencemaran Air
1. Banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai cara penanggulangan pencemaran air.
2. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau mengeksploitasi
sumber mata air agar tidak tercemar.
3. Tidak membuang sampah ke sungai.
4. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga.
5. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya bersatu dengan air
sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem.
6. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber-sumber air bersih lainnya tidak
tercemar.
Beberapa cara penanggulangan pencemaran air tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Program Pengendalian Pencemaran dan Pengrusakan Lingkungan
• Mengurangi beban pencemaran badan air oleh industri dan domestik.
• Mengurangi beban emisi dari kendaraan bermotor dan industri.
5
• Mengawasi pemanfaatan B3 dan pembuangan limbah B3.
• Mengembangkan produksi yang lebih bersih (cleaner production) dan EPCM (Environmental
Pollution Control Manager).
2. Program Rehabilitasi dan Konservasi SDA dan Lingkungan Hidup
• Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan kritis.
• Menanggulangi kerusakan lahan bekas pertambangan, TPA, dan bencana.
• Meningkatkan konservasi air bawah tanah.
• Rehabilitasi dan konservasi keanekaragaman hayati.
Seharusnya, kita berperilaku terpuji dan santun terhadap lingkungan. Memuliakan air adalah salah satu
bentuk wujud nyata yang bisa kita lakukan guna kelangsungan hidup bersama.( Artikel, Cara
Penanggulangan Pencemaran Air, AnneAhira.com)
Pada dasarnya ada tiga cara yang dapat dilakukan dalam rangka pencegahan pencemaran
lingkungan, yaitu:
1. Secara Administratif
Upaya pencegahan pencemaran lingkungan secara administratif adalah pencegahan
pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah dengan cara mengeluarkan kebijakan atau
peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Contohnya adalah dengan keluarnya undang-
undang tentang pokok-pokok pengelolaan lingkungan hidup yang dikeluarkan oleh presiden Republik
Indonesia pada tanggal 11 Maret 1982. Dengan adanya AMDAL sebelum adanya proyek
pembangunan pabrik dan proyek yang lainnya.
2. Secara Teknologis
Cara ini ditempuh dengan mewajibkan pabrik untuk memiliki unit pengolahan limbah sendiri.
Sebelum limbah pabrik dibuang ke lingkungan, pabrik wajib mengolah limbah tersebut terlebih dahulu
sehingga menjadi zat yang tidak berbahaya bagi lingkungan.
3. Secara Edukatif
Cara ini ditempuh dengan melakukan penyuluhan terhadap masyarakat akan pentingnya
lingkungan dan betapa bahayanya pencemaran lingkungan. Selain itu, dapat dilakukan melalui jalur
pendidikan-pendidikan formal atau sekolah.( ahmad cecep sofyan Hariri, 2010 Biologi
PENCEMARAN LAUT
Belakangan kita sering membaca kejadian pencemaran laut. Berbagai pihak mengeluhkan salah satu
ancaman terhadap lingkungan ini. Beberapa menyalahkan industri besar yang kurang peduli, lainnya
6
menyebutkan hanya kesalahan prosedur, lainnya beranggapan semua punya potensi untuk mencemari
laut. Berikut lebih jauh dibahas tentang seluk beluk pencemaran laut.
Pencemaran laut didefinisikan sebagai peristiwa masuknya partikel kimia, limbah industri, pertanian
dan perumahan, kebisingan, atau penyebaran organisme invasif (asing) ke dalam laut, yang berpotensi
memberi efek berbahaya.
Dalam sebuah kasus pencemaran, banyak bahan kimia yang berbahaya berbentuk partikel kecil yang
kemudian diambil oleh plankton dan binatang dasar, yang sebagian besar adalah pengurai ataupun
filter feeder(menyaring air). Dengan cara ini, racun yang terkonsentrasi dalam laut masuk ke dalam
rantai makanan, semakin panjang rantai yang terkontaminasi, kemungkinan semakin besar pula kadar
racun yang tersimpan. Pada banyak kasus lainnya, banyak dari partikel kimiawi ini bereaksi dengan
oksigen, menyebabkan perairan menjadi anoxic.
Sebagian besar sumber pencemaran laut berasal dari daratan, baik tertiup angin, terhanyut maupun
melalui tumpahan. Berikut beberapa sumber polutan yang masuk ke laut.
Buangan Kapal
Kapal dapat mencemari sungai dan samudera dalam banyak cara. Antara lain melalui tumpahan
minyak, air penyaring dan residu bahan bakar. Polusi dari kapal dapat mencemari pelabuhan, sungai
dan lautan. Kapal juga membuat polusi suara yang mengganggu kehidupan liar alam, dan air dari
balast tank dapat menyebarkan ganggang/alga berbahaya dan spesies asing yang dapat mempengaruhi
ekosistem lokal.
Salah satu kasus terburuk dari satu spesies invasif menyebabkan kerugian bagi suatu ekosistem, yang
tampaknya tidak berbahaya salah satunya adalah ubur-ubur. Mnemiopsis leidyi, suatu spesies ubur-
ubur yang tersebar, sehingga sekarang mendiami muara di banyak bagian dunia.
Pertama kali ditemukan pada tahun 1982, dan diduga telah dibawa ke Laut Hitam dalam air pemberat
kapal. Populasi ubur-ubur melonjak secara eksponensial dan pada tahun 1988, hal tersebut
mendatangkan malapetaka atas industri perikanan lokal.
Plastik
Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang, terapung dan terendap di lautan.
80% (Delapan puluh persen) dari sampah di laut adalah plastik, sebuah komponen yang telah dengan
cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang menumpuk
hingga seratus juta metrik ton.
Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat di laut berbahaya untuk satwa liar dan
perikanan. Organisme perairan dapat terancam akibat terbelit, sesak napas, maupun termakan.
Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau hilang di laut. Jaring ini dikenal
sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba, penyu, hiu, dugong, burung laut, kepiting,
7
dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit membatasi gerakan, menyebabkan luka dan infeksi, dan
menghalangi hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan untuk bernapas.
Racun
Selain plastik, ada masalah-masalah tertentu dengan racun yang tidak hancur dengan cepat di
lingkungan laut. Terbagi dua, pertama kelompok racun yang suafatnya cenderung masuk terus
menerus seperti pestisida, furan, dioksin dan fenol. Terdapat pula logam berat, suatu unsur kimia
metalik yang memiliki kepadatan yang relatif tinggi dan bersifat racun atau beracun pada konsentrasi
rendah. Contoh logam berat yang sering mencemari adalah air raksa, timah, nikel, arsenik dan
kadmium.
Ketika pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam jaring makanan di
laut. Dalam jaringmakanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat
berbahaya bagi hewan laut , seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia.
Racun semacam itu dapat terakumulasi dalam jaringan berbagai jenis kehidupan air dalam proses yang
disebut bioakumulasi. Racun ini juga diketahui terakumulasi dalam dasar perairan, seperti muara dan
teluk berlumpur. Bahan-bahan ini dapat menyebabkan mutasi keturunan dari organisme yang tercemar
serta penyakit dan kematian secara massal seperti yang terjadi pada kasus yang terjadi di Teluk
Minamata.
Eutrofikasi
Peristiwa Eutrofikasi adalah kejadian peningkatan/pengkayaan nutrisi, biasanya senyawa yang
mengandung nitrogen atau fosfor, dalam ekosistem. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan
produktivitas primer (ditandai peningkatan pertumbuhan tanaman yang berlebihan dan cenderung
cepat membusuk). Efek lebih lanjut termasuk penurunan kadar oksigen, penurunan kualitas air, serta
tentunya menganggu kestabilan populasi organisme lain.
Muara merupakan wilayah yang paling rentan mengalami eutrofikasi karena nutrisi yang diturunkan
dari tanah akan terkonsentrasi. Nutrisi ini kemudian dibawa oleh air hujan masuk ke lingkungan laut ,
dan cendrung menumpuk di muara.
The World Resources Institute telah mengidentifikasi 375 hipoksia (kekurangan oksigen) wilayah
pesisir di seluruh dunia. Laporan ini menyebutkan kejadian ini terkonsentrasi di wilayah pesisir di
Eropa Barat, Timur dan pantai Selatan Amerika Serikat, dan Asia Timur, terutama di Jepang. Salah
satu contohnya adalah meningkatnya alga merah secara signifikan (red tide) yang membunuh ikan dan
mamalia laut serta menyebabkan masalah pernapasan pada manusia dan beberapa hewan domestik.
Umumnya terjadi saat organisme mendekati ke arah pantai.
Peningkatan keasaman
Lautan biasanya menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Karena kadar karbon dioksida atmosfer
8
meningkat, lautan menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat mempengaruhi
kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka.
Polusi Kebisingan
Kehidupan laut dapat rentan terhadap pencemaran kebisingan atau suara dari sumber seperti kapal
yang lewat, survei seismik eksplorasi minyak, dan frekuensi sonar angkatan laut. Perjalanan suara
lebih cepat di laut daripada di udara.
Hewan laut, seperti paus, cenderung memiliki penglihatan lemah, dan hidup di dunia yang sebagian
besar ditentukan oleh informasi akustik. Hal ini berlaku juga untuk banyak ikan laut yang hidup lebih
dalam di dunia kegelapan. Dilaporkan bahwa antara tahun 1950 dan 1975, ambien kebisingan di laut
naik sekitar sepuluh desibel (telah meningkat sepuluh kali lipat).
Jelas sekarang bahwa sumber pencemaran sangat bervariasi. Tidak hanya dari hal-hal yang menurut
kita hanya bisa dilakukan oleh industri besar, namun juga bisa disebabkan oleh aktiftas harian kita.
PENCEMARAN TANAH
Penyebab Pencemaran Tanah
Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti
kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang
ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari
permukaan tanah.. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga
tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air
dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.
Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian .
Limbah domestik
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha
hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah padat berupa sampah anorganik. Jenis sampah ini
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (non-
biodegradable), misalnya kan-tong plastik, bekas kaleng
minuman, bekas botol plastik air mineral, dsb.
9
2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap
kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan
dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.
Limbah industri
Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha
hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat
berupa limbah padat dan cair.
1. Limbah industri berupa limbah padat yang
merupakan hasil buangan industri berupa
padatan, lumpur, bubur yang berasal dari
proses pengolahan. Misalnya sisa
pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon,
plywood, pengawetan buah, ikan daging dll.
2. Limbah cair yang merupakan hasil
pengolahan dalam suatu proses produksi,
misalnya sisa-sisa pengolahan industri
pelapisan logam dan industri kimia lainnya.
Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan
boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari
proses industri pelapisan logam
Limbah pertanian
Limbah pertanian berupa sisa-sisa
pupuk sintetik untuk menyuburkan
tanah/tanaman, misalnya pupuk urea
10
Pestisida pemberantas hama tanaman, misalnya DDT.
Dampak Pencemaran Tanah
Timbulan sampah yang berasal dari
limbah domestik dapat mengganggu/
mencemari karena: lindi (air sampah),
bau dan estika. Timbulan sampah juga
menutupi permukaan tanah sehingga
tanah tidak bisa dimanfaatkan.
Selain itu, timbunan sampah dapat
menghasilkan gas nitrogen dan asam
sulfida, adanya zat mercury, chrom
dan arsen pada timbunan sampah
dapat menimbulkan gangguan
terhadap bio tanah, tumbuhan,
merusak struktur permukaan dan
tekstur tanah. Limbah lain seperti
oksida logam, baik yang terlarut
maupun tidak pada permukaan tanah
menjadi racun.
Cara Menanggulangi Pencemaran Tanah
Limbah domestik yang berjumlah sangat banyak memerlukan penanganan khusus
agar tidak mencemari tanah. Pertama sampah tersebut kita pisahkan ke dalam
sampah organik yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme (biodegradable) dan
11
sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable). Oleh
karena itu, sangatlah bijaksana jika setiap rumah tangga dapat memisahkan sampah
atau limbah atas dua bagian yakni organik dan anorganik dalam dua wadah yang
berbeda sebelum diangkut ketempat pembuangan akhir.
Sampah organik yang terbiodegradasi dapat diolah, misalnya dijadikan bahan urukan, ke-mudian kita
tutup dengan tanah sehingga terdapat permukaan tanah yang dapat kita pakai lagi; dibuat kompos;
khusus kotoran hewan dapat dibuat biogas dll.
Sampah anorganik yang tidak dapat diurai oleh mikroorganisme. Cara penanganan yang terbaik
dengan pendaur-ulangan sampah.
PENCEMARAN UDARA
Pengertian Pencemaran Udara
12
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer
dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir
yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia
secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan.
Pencemaran Udara
Klasifikasi Pencemar Udara :
1. Pencemar primer : pencemar yang di timbulkan langsung dari sumber pencemaran udara.
2. Pencemar sekunder : pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer.
Contoh: Sulfur dioksida, Sulfur monoksida dan uap air akan menghasilkan asam sulfurik.
Pencemaran Udara
Jenis-jenis Bahan Pencemar:
- Karbon monoksida (CO)
- Nitrogen dioksida (N02)
- Sulfur Dioksida (S02)
- CFC
- Karbon dioksida (CO2)
- Ozon (03 )
- Benda Partikulat (PM)
- Timah (Pb)
- HydroCarbon (HC)
13
Penyebab Utama Pencemaran Udara :
Di kota besar sangat sulit untuk mendapat udara yang segar, diperkirakan 70 % pencemaran yang
terjadi adalah akibat adanya kendaraan bermotor.
Contoh : di Jakarta antara tahun 1993-1997 terjadi peningkatan jumlah kendaraan berupa :
- Sepeda motor 207 %
- Mobil penumpang 177 %
- Mobil barang 176 %
- Bus 138 %
Pencemaran Udara akibat Kendaraan Bermotor
Dampak Pencemaran Udara :
- Penipisan Ozon
- Pemanasan Global ( Global Warming )
- Penyakit pernapasan, misalnya : jantung, paru-paru dan tenggorokan
- Terganggunya fungsi reproduksi
- Stres dan penurunan tingkat produktivitas
- Kesehatan dan penurunan kemampuan mental anak-anak
- Penurunan tingkat kecerdasan (IQ) anak-anak.
Sampah semakin memperparah Pencemaran Udara
Solusi :
Clean Air Act yang dibuat oleh pemerintah dan menambah pajak bagi industri yang melakukan
pencemaran udara.
Mengembangkan teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diperbaharui diantaranya Fuel
Cell dan Solar Cell.
14
Menghemat Energi yang digunakan.
Menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
Penyebab POLUSI UDARA
1. Faktor Internal (alamiah)
Contoh : Debu yang berterbangan akibat tiupan angin proses pembusukan sampa dan lain-lain.
2. Faktor Eksternal (Hasil Kegiatan Manusia)
Contoh : Hasil pembakaran bahan bakar fosil, debu/serbuk dari kegiatan industry pemakaian zat-zat
kimia yang disemprotkan keudara, suara bising akibat kendaraan bermotor, asap orang merokok dan
lain-lain.
a. Pengaruh pencemaran udara terhadap lapisan ozon
Kerusakan lapisan ozon disebabkan karena bereaksi dengan radikal bebas Chlor. Radikal Chlor berasal
dari senyawa CFC yang banyak digunakan sebagai bahan pendingin AC, Lemari es dan juga
digunakan pada bahan penyemprot ensektisida, penyemprot cat, penyemprot rambut, penyemprto
parfum serta pada pelarut bahan pencuci kering ( Dry Cleaning). Senyawa CFC dikenal dengan nama
dangan Freon.
Dengan bocoran CFC ke udara, maka CFC akan bergerak kelapisan Atmosfer. Pada lapisan ini,
dibawah pengaruh radiasi sinar Ultraviolet berenergi tinggi, bahan tersebut terurai dan membebaskan
atom klor. Klor akan mempercepat pemecahan ozon menjadi gas oksigen (O2). Di perkirakan suatu
atom Klor akan dapat mengurai 100.000 molekul O3 Di samping, itu gas dari rumah kaca dan
beberapa atom lainnya seperti bahan yang mengandung bromium (Br), yang disebut halon juga ikut
memperbesar pemecahan ozon tersebut.
b. Pengaruh lubang ozon terhadap kehidupan
Dengan berkurangnya lapisan ozon dalam atmosfer, maka radiasi ultraviolet lebih banyak sampai
kepermukaan bumi. Badan proteksi lingkungan Amerika (EPA) memperkirakan 5% ozon yang
berkurang akan dapat menyebabkan gannguan pada makhluk hidup sebagai berikut:
Lebih banyak kangker sel basal dan sel squamous, tetapi akan segera sembuh bila cepat
diobati.
Lebih banyak kasus kangker kulit melanoma yang sering berakibat fatal dan menyebapkan
kematian tiap tahun.
Menaikan kasuk katarak pada mata, kulit terbakar pada matahari dan kangker pada mata sapi.
Menghambat daya kebal pada manusia sehingga lebih mudah terinfeksi penyakit.
Peningkatan kasus kerusakan mata akibat asap fotokimia.
Penurunan produksi tanaman pangan seperti beras, jagung dan kedelai.
15
Kenaikan suhu udara (pengaruh gas rumah kaca) karena terjadi perubahn iklim, penurunan
produksi pertanian, dan kematian hewan liar yang dilindungi.
Karena penyebab utama kerusakan lapisan ozon adalah CFC, maka perlu dilakukan pembatasan
penggunaan CFC dalam kehidupan sehari-hari. Yaitu sebagai berikut:
Penghentian penggunaan CFC dalam penyemprotan aerosol dan pendingin ruangan.
Penghentian produk busa plasktik yang menggunakan bahan lain.
Bengkel mobil untuk pengisian Freon untuk AC yang mudah bocor harus diganti atau
dihentikan
Mencega penggunaan CFC, halon, metal klorofal dan karbon tetraklorid.
Walaupun produksi dan penggunaan CFC segera dihentikan, namun akan diperlukan waktu
100 tahun untuk memulikan kondisi ozon seperti semula.
Apa itu Pemanasan Global
Secara singkat pemansan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi.
Pertanyaannya adalah: mengapa suhu permukaan bumi bisa meningkat.
Penyebab Pemanasan Global
Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini
menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-
gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab
dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB)
membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on
Climate Change (IPCC). Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti
terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan
penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat
kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan,
kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut . Salah satu hal
pertama yang mereka temukan adalah bahwa beberapa jenis gas rumah kaca bertanggung
jawab langsung terhadap pemanasan yang kita alami, dan manusialah kontributor terbesar
dari terciptanya gas-gas rumah kaca tersebut. Kebanyakan dari gas rumah kaca ini
dihasilkan oleh peternakan, pembakaran bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor,
pabrik-pabrik modern, peternakan, serta pembangkit tenaga listrik.
16
Gas Rumah Kaca
Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda.
Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan
istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di
atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas
matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu
tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas
matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk
menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi
terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas
matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan
tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana
(CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan
hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan
untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya
berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-
pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke
atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda.
Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh
sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2.
Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2.
Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan
hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak
negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.
17
Apa Penyebab Utama Pemanasan Global?
Dalam laporan PBB (FAO) yang berjudul Livestock's Long Shadow: Enviromental
Issues and Options (Dirilis bulan November 2006), PBB mencatat bahwa industri
peternakan adalah penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar (18%), jumlah ini lebih
banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia (13%).
Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9 % karbon dioksida, 37% gas metana
(efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65 % nitro oksida (efek pemanasan
296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam. Peternakan
menyita 30% dari seluruh permukaan tanah kering di Bumi dan 33% dari area tanah yang
subur dijadikan ladang untuk menanam pakan ternak. Peternakan juga penyebab dari
80% penggundulan Hutan Amazon.
Sedangkan laporan yang baru saja dirilis World Watch Institut menyatakan bahwa
peternakan bertanggung jawab atas sedikitnya 51 persen dari pemanasan global.
Penulisnya, Dr. Robert Goodland, mantan penasihat utama bidang lingkungan untuk
Bank Dunia, dan staf riset Bank Dunia Jeff Anhang, membuatnya berdasarkan
“Bayangan Panjang Peternakan”, laporan yang diterbitkan pada tahun 2006 oleh
Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO). Mereka menghitung bidang yang
sebelumnya dan memperbarui hal lainnya, termasuk siklus hidup emisi produksi ikan
yang diternakkan, CO2 dari pernapasan hewan, dan koreksi perhitungan sebenarnya yang
menghasilkan lebih dari dua kali lipat jumlah hewan ternak yang dilaporkan di planet ini.
Emisi metana dari hewan ternak juga berperan sebesar 72 kali lebih dalam menyerap
18
panas di atmosfer
daripada CO2. Hal ini
mewakili kenaikan
yang lebih akurat dari perhitungan asli FAO dengan potensi pemanasan sebesar 23 kali.
Meskipun demikian, para peneliti itu memberitahu bahwa perkiraan mereka adalah
minimal, dan karena itu total emisi 51 persen masih konservatif.
Bahan-Bahan Perusak Ozon
Bahan-bahan perusak lapisan ozon (BPO) yang dipakai di Indonesia dan penggolongannya
berdasarkan Protokol Montreal adalah:
1. Annex A Group I: CFC-11, CFC-12, CFC-113, dan CFC-115. CFC pertama sekali ditemukan tahun
1930-an. Masyarakat dunia bisa menikmatinya sebagai gas freon yang dipakai dalam lemari es, AC,
dan aerosol, dalam produksi busa (foam) dan untuk sterilisasi.
2. Annex A Group II: Halon-1211, Halon-1301. Halon digunakan untuk pemadaman kebakaran.
3. Annex B Group II: Carbon Tetra Chloride (CTC). Carbon tetra klorida (CCl4) digunakan sebagai
bahan baku dalam pembuatan CFC-11 dan CFC-12, untuk pembuatan beberapa jenis pestisida, sebagai
pelarut dalam produksi karet dan zat warna sintetis, sebagai metal dereaser, dry-cleaning agent,
pemadam kebakaran, dan juga untuk fumigasi biji-bijian.
4. Annex B Group III: Methylchloroform. Methylchloroform juga dikenal sebagai Trichloroethane
digunakan untuk pelarut dan pencucian logam di berbagai industri, untuk dry-cleaning, penghilang
debu pada industri tekstil, untuk aerosol, pembuatan senyawa fluorokarbon dan bahan kimia lain,
untuk industri semi- konduktor, industri baja, industri tinta, dan sebagainya.
5. Annex E: Methyl Bromide .
Dari BPO di atas, yang terbanyak dikonsumsi adalah CFC. Indonesia termasuk dalam katagori negara
artikel 5 karena konsumsi CFC dan Halon kurang dari 0,3 kg/kapita/ tahun.
Kebijakan dalam Perlindungan Lapisan Ozon Pada tahun 1981, melalui keputusan UNEP Governing
Council yang merupakan Working Group beranggotakan wakil dari berbagai negara, telah menyusun
konsep "Konvensi untuk Perlindungan Lapisan Ozon". Dan, pada tahun 1985, dokumen ini yang
dikenal sebagai Konvensi Wina tentang Perlindungan Ozon telah diadopsi oleh negara-negara Uni
Eropa dan 21 negara lainnya. Protokol Montreal yang berisi tentang Bahan Perusak Lapisan Ozon
(Ozone Depleting Substances) ditetapkan pada tanggal 16 September 1987 dan berlaku sejak Januari
1989. Tanggal tersebut dijadikan dasar dalam memperingati hari ozon sedunia. Disetujuinya
Amandemen Copenhagen pada tahun 1992 yang menetapkan penghentian produksi CFC di negara
maju pada tahun 1996 dan di negara berkembang pada tahun 2010. Belanda, Jerman, dan Denmark
19
yang memutuskan menghapus penggunaan bahan perusak ozon pada tahun 1994. Amerika
melakukannya pada tahun 1996.
Pada tahun 1992, Indonesia meratifikasi Protokol Montreal dan Konvensi Wina melalui Keppres
Nomor 23 Tahun 1992 tentang Pengesahan Konvensi Wina dan Protokol Montreal. Pada tanggal 1
Agustus 1994, lahir UU No 6 Tahun 1994 mengenai Pengesahan Konvensi Kerangka Kerja PBB
tentang Perubahan Iklim. Kemudian PP No 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.
Indonesia menargetkan penghapusan bahan perusak ozon pada tahun 2007.
Pada bulan Desember 1997 di Kyoto, Jepang disepakati Protokol Kyoto yang berisikan bahwa negara-
negara industri harus mengurangi emisi-emisi dari 6 gas rumah kaca dengan rata-rata lebih dari 5,2
persen selama 2008-2012. Uni Eropa dan Australia berkomitmen mengurangi CO2 sebesar 8 persen,
Iceland sebesar 10 persen, dan Amerika Serikat sebesar 7 persen. Hasil penelitian para ahli lingkungan
dan meteorologi AS menemukan bahwa akan terjadi bencana efek rumah kaca yang diakibatkan oleh
peningkatan CO2. Namun, Amerika Serikat membatalkan kesepakatannya mengenai protokol tersebut
melalui surat tertanggal 12 Maret 2001, dengan alasan mengganggap CO2 bukan salah satu zat
pencemar (emiten) dan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi AS.
Pengertian efek rumah kaca, Istilah efek rumah kaca atau dalam bahasa inggris disebut dengan green
house effect ini dulu berasal dari pengalaman para petani yang tinggal di daerah beriklim sedang yang
memanfaatkan rumah kaca untuk menanam sayur mayur dan juga bunga bungaan. Mengapa para
petani menanam sayuran di dalam rumah kaca ? Karena di dalam rumah kaca suhunya lebih tinggi
dari pada di luar rumah kaca. Suhu di dalam rumah kaca bisa lebih tinggi dari pada di luar, karena
Cahaya matahari yang menembus kaca akan dipantulkan kembali oleh benda benda di dalam ruangan
rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar infra merah, tapi gelombang panas tersebut
terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak bercampur dengan udara dingin di luar ruangan 20
rumah kaca tersebut. itulah gambaran sederhana mengenai terjadinya efek rumah kaca atau disingkat
dengan ERL.
kemudian dari pengalaman para petani di atas dikaitkan dengan apa yang terjadi pada bumi dan
atmosfir. Lapisan atmosfir yang terdiri dari, berturut-turut : troposfir, stratosfir, mesosfir dan
termosfer: Lapisan terbawah (troposfir) adalah bagian yang terpenting dalam kasus efek rumah kaca
atau ERK. Sekitar 35% dari radiasi matahari tidak sampai ke permukaan bumi. Hampir seluruh radiasi
yang bergelombang pendek (sinar alpha, beta dan ultraviolet) diserap oleh tiga lapisan teratas. Yang
lainnya dihamburkan dan dipantulkan kembali ke ruang angkasa oleh molekul gas, awan dan partikel.
Sisanya yang 65% masuk ke dalam troposfir. Di dalam troposfir ini, 14 % diserap oleh uap air, debu,
dan gas-gas tertentu sehingga hanya sekitar 51% yang sampai ke permukaan bumi. Dari 51% ini, 37%
merupakan radiasi langsung dan 14% radiasi difus yang telah mengalami penghamburan dalam lapisan
troposfir oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima bumi, sebagian diserap sebagian
dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali dalam bentuk sinar inframerah.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang antara lain berupa
uap air atau H20, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas inframerah ini terperangkap dalam
lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik.
Terjadilah Efek Rumah Kaca. Gas yang menyerap sinar inframerah disebut Gas Rumah Kaca
disingkat dengan GRK.
Seandainya tidak ada ERK, suhu rata-rata bumi akan sekitar minus 180 derajat C — terlalu dingin
untuk kehidupan manusia. Dengan adanya ERK, suhu rata-rata bumi 330 derajat C lebih tinggi, yaitu
150 derajat C. jadi dengan adanya efek rumah kaca menjadikan suhu bumi layak untuk kehidupan
manusia.
Namun, ketika pancaran kembali sinar inframerah terperangkap oleh CO2 dan gas lainnya, maka sinar
inframerah akan kembali memantul ke bumi dan suhu bumi menjadi naik. Dibandingkan dengan pada
tahun 50-an misalnya, saat ini suhu bumi telah naik sekitar 0,20 derajat C lebih.
Hal tersebut bisa terjadi karena berubahnya komposisi GRK (gas rumah kaca), yaitu meningkatnya
konsentrasi GRK secara global akibat kegiatan manusia terutama yang berhubungan dengan
pembakaran bahan bakar fosil (minyak, gas, dan batubara) seperti pada pembangkitan tenaga listrik,
kendaraan bermotor, AC, komputer, memasak. Selain itu GRK juga dihasilkan dari pembakaran dan
penggundulan hutan serta aktivitas pertanian dan peternakan, GRK yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut, seperti karbondioksida, metana, dan nitroksida. hal tersebut di atas juga merupakan salah satu
penyebab pemanasan global yang terjadi saat ini.
Gambar di bawah ini merupakan contoh dari efek rumah kaca yang sudah berubah komposisi gas
rumah kaca nya,
21
A. Apa Ozon itu ?
Ozon merupakan gas yang secara alami terdapat didalm atmosfer. Lapisan ozon mulai dikenal oleh
seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839.
Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara
berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita
semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan
salah satu unsur pembentuk plastik. Setiap molekul ozon mengandung 3 atom oksigen dengan rumus
kimia O3. Ozon ditemukan terutama di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon
atmospheric terdapat di Troposfir, suatu lapisan Tamosfir yang paling dekat dengan bumi (mulai dari
permukaan bumi hingga 10-16 Km).
Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas pencemar hasil aktivitas
manusia, sehingga berbahaya terhadap system kehidupan. Sisanya sebanyak 90% terdapat di
Stratosfir, terutama antara bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 Km. Ozon di stratosfir
ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer) dan sangat berguna bagi system
kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun
1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut
merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu
berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat
dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon.
B.Manfaat Ozon
Lapisan ozon melindungi bumi dari paparan sinar Ultra Violet B (UV-B) yang sangat berbahaya bagi
makhluk hidup di muka bumi. UV-B yang mempunyai panjang gelombang 280-315 nm, sebagian
diserap oleh lapisan ozon, dengan demikian jumlah UV-B yang mencapai bumi jumlahnya sangat
sedikit. Paparan UV-B terhadap manusia dapat mengakibatkan penyakit kanker kulit, katarak dan
22
mengurangi system kekebalan tubuh. Paparan UV-B juga dapat merusak kehidupan tanaman,
organisme bersel satu dan ekosistem perairan. Sedangkan UV-A (dengan panjang gelombang 315-400
nm) tidak diserap oleh lapisan ozon. Radiasi UV-A dari sinar matahari sangat bermanfaat bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup di permukaan bumi.
Lapisan ozon sangat penting karena ia menyerap radiasi ultra violet (UV) dari matahari untuk
melindungi radiasi yang tinggi sampai ke permukaan bumi. Radiasi dalam bentuk UV spektrum
mempunyai jarak gelombang yang lebih pendek daripada cahaya. Radiasi UV dengan jarak gelombang
adalah di antara 280 hingga 315 nanometer yang dikenali UV-B dan ia merusak hampir semua
kehidupan. Dengan menyerap radiasi UV-B sebelum ia sampai ke permukaan bumi, lapisan ozon
melindungi bumi dari efek radiasi yang merusak kehidupan.
Ozon stratospheric juga memberi efek pada suhu atmosfer yang menentukan suhu dunia. Berdasar
hasil penelitian ilmuwan, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin
menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon ini.
CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur,
pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. Para ilmuwan
sebenarnya sudah membuat teori dan ramalan mengenai penipisan lapisan ozon ini tahun 1970an.
C. Kenapa Ozon rusak ?
Kerusakan lapisan ozon adalah istilah yang sering digunakan untuk mendeskripsikan berkurangnya
atau hilangnya lapisan ozon yang terdapat pada lapisan atmosfir. Berdasarkan laporan dari NASA
bahwa lubang ozon di Antartika telah mencapai 29 juta Km². Konsentrasi rata – rata lapisan ozon
kurang dari 200 DU dikategorikan sebagai lubang ozon (Ozone Hole). Penyebab rusaknya atau
menipisnya lapisan ozon yaitu oleh Bahan Perusak Ozon (BPO) yang diemisikan dari berbagai
kegiatan, baik dalam menggunakan atau memproduksi barang mengandung BPO. Ancaman yang
diketahui terhadap keseimbangan ozon adalah kloroflorokarbon (CFC) yang mengakibatkan
menipisnya lapisan ozon. CFC digunakan oleh masyarakat modern dengan cara yang tidak terkira
banyaknya, misalnya dengan :
AC,Kulkas,bahan dorong dalam penyembur (aerosol), diantaranya kaleng semprot untuk pengharum
ruangan, penyemprot rambut atau parfum
pembuatan busa,bahan pelarut terutama bagi kilang-kilang elektronik.
Satu buah molekul CFC memiliki masa hidup 50 hingga 100 tahun dalam atmosfer sebelum
dihapuskan. Dalam waktu kira-kira 5 tahun, CFC bergerak naik dengan perlahan ke dalam stratosfer
(10 – 50 km). Molekul CFC terurai setelah bercampur dengan sinar UV, dan membebaskan atom
KLORIN. Atom klorin ini berupaya memusnahkan ozon dan menghasilkan LUBANG OZON.
Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar UV memasuki bumi.
Lubang ozon di Antartika disebabkan oleh penipisan lapisan ozon antara ketinggian tertentu seluruh
23
Antartika pada musim semi. Pembentukan ‘lubang’ tersebut terjadi setiap bulan September dan pulih
ke keadaan normal pada lewat musin semi atau awal musim panas.
Dalam bulan Oktober 1987, 1989, 1990 dan 1991, lubang ozon yang luas telah dilacak di seluruh
Antartika dengan kenaikan 60% pengurangan ozon berbanding dengan permukaan lubang pra-ozon.
Pada bulan Oktober 1991, permukaan terendah atmosfer ozon yang pernah dicatat telah terjadi di
seluruh Antartika
1975, dikhawatirkan aktivitas manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas permintaan
“United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulai Penyelidikan Ozon Global dan
Proyek Pemantauan untuk mengkoordinasi pemantauan dan penyelidikan ozon dalam jangka panjang.
Semua data dari tapak pemantauan di seluruh dunia diantarkan ke Pusat Data Ozon Dunia di Toronto,
Kanada, yang tersedia kepada masyarakat ilmiah internasional.
1977, pertemuan pakar UNEP mengambil tindakan Rencana Dunia terhadap lapisan ozon; 1987,
ditandatangani Protokol Montreal, suatu perjanjian untuk perlindungan terhadap lapisan ozon.
Protokol ini kemudian diratifikasi oleh 36 negara termasuk Amerika Serikat. 1990 Pelarangan total
terhadap penggunaan CFC sejak diusulkan oleh Komunitas Eropa (sekarang Uni Eropa) pada tahun
1989, yang juga disetujui oleh Presiden AS George Bush.
1991 Untuk memonitor berkurangnya ozon secara global, National Aeronautics and Space
Administration (NASA) meluncurkan Satelit Peneliti Atmosfer. Satelit dengan berat 7 ton ini
mengorbit pada ketinggian 600 km (372 mil) untuk mengukur variasi ozon pada berbagai ketinggian
dan menyediakan gambaran jelas pertama tentang kimiawi atmosfer di atas. 1995, lebih dari 100
negara setuju untuk secara bertahap menghentikan produksi pestisida metil bromida di negara-negara
maju. Bahan ini diperkirakan dapat menyebabkan pengurangan lapisan ozon hingga 15 persen pada
tahun 2000.
1995 CFC tidak diproduksi lagi di negara maju pada akhir tahun dan dihentikan secara bertahap di
negara berkembang hingga tahun 2010.
Hidrofluorokarbon atau HCFC, yang lebih sedikit menyebabkan kerusakan lapisan ozon bila
dibandingkan CFC, digunakan sementara sebagai pengganti CFC.
D. Efek Dari Kerusakan Ozon
Penipisan lapisan ozon akan menyebabkan lebih banyak sinar radiasi ultra ungu memasuki bumi.
Radiasi ultra ungu ini dapat membuat efek pada kesehatan manusia, memusnahkan kehidupan laut,
ekosistem, mengurangi hasil pertanian dan hutan. Efek utama pada manusia adalah peningkatan
penyakit kanker kulit karena selain itu dapat merusak mata termasuk kataraks dan juga mungkin akan
melemahkan sistem imunisasi badan.
24
Pada bidang pertanian, penerimaan sinar ultra violet pada tanaman dapat memusnahkan hasil tanaman
utama dunia. Hasil kajian menunjukkan hasil tanaman seperti 'barli' dan 'oat' menunjukkan penurunan
karena penerimaan sinar radiasi yang semakin tinggi. Tanaman diperkirakan akan mengalami
kelambatan pertumbuhan, bahkan akan cenderung kerdil, sehingga merusak hasil panen dan hutan-
hutan yang ada. Radiasi penuh ini juga dapat mematikan anak-anak ikan, kepiting dan udang di lautan,
serta mengurangi jumlah plankton yang menjadi salah satu sumber makanan kebanyakan hewan-
hewan laut. Kerusakan lapisan ozon juga memiliki pengaruh langsung pada pemanasan bumi yang
sering disebut sebagai "efek rumah kaca". Usaha-usaha untuk mencegah penipisan ozon menjadi mulai
dilakukan bersama oleh semua negara di dunia. Usaha itu pun telah di galakkan secara serius melalui
UNEP (United Nation Environment Programme) salah satu organisasi PBB yang bergerak dibidang
program perlindungan lingkungan dan alam.
Menipisnya lapisan ozon dalam atmosfer bagian atas diperkirakan menjadi penyebab meningkatnya
penyakit kanker kulit dan katarak pada manusia, merusak tanaman pangan tertentu, mempengaruhi
plankton yang akan berakibat pada rantai makanan di laut, dan meningkatnya karbondioksida (lihat
pemanasan global) akibat berkurangnya tanaman dan plankton. Sebaliknya, terlalu banyak ozon di
bagian bawah atmosfer membantu terjadinya kabut campur asap, yang berkaitan dengan iritasi saluran
pernapasan dan penyakit pernapasan akut bagi mereka yang menderita masalah kardiopulmoner.
Oleh karena itu, kita semua harus memandang serius masalah ini dan berupaya untuk mencegah atau
meminimalkan penipisan lapisan ozon di alam ini dengan cara meminimalkan penggunaan bahan-
bahan yang dapat mempertipis ozon agar generasi yang akan datang dapat mewarisi alam sekitar yang
masih baik.
E. Pengendalian Kerusakan Ozon
Sehubungan dengan pengendalian kerusakan ozon, Pemerintah Indonesia pasti telah menetapkan
berbagai kebijakan terkait dengan langkah-langkah yang harus ditempuh seperti kebijakan
pengurangan pemakaian BPO terutama CFC sampai penghentian impor BPO pada akhir 2007 ini.
Namun demikian, kebijakan itu tidak akan efektif jika tidak diikuti kegiatan penyebarluasan
permasalahan ozon ini kepada seluruh tingkatan pada masyarakat. Kota-desa, suami-isteri, orang tua-
anak, guru-murid, kelompok pekerja formal-non formal, teknisi lemari es dan AC, petani, nelayan, dan
lainnya, kalau bisa semua mendapatkan pengenalan pentingnya ozon dan bahayanya jika lapisan ozon
ini rusak.
Pengalaman penulis, ibu-ibu rumah tangga dan anak sekolah merupakan sasaran yang utama dalam
kegiatan penyadartahuan semacam ini. Terlebih lagi jika menggunakan sarana multimedia akan
memberikan hasil yang lebih efektif, misalnya dengan pemutaran film Ozzy Ozone kepada siswa
sekolah dasar dan ibu-ibu mereka. Film yang sangat bagus dan menumbuhkan antusiasme yang besar
pada siswa sekolah.
25
Beberapa kegiatan ramah ozon (ozone friendly) harus digalakkan dan disosialisasikan untuk
mengubah secara bertahap perilaku manusianya. Upaya ini harus selalu menerapkan prinsip 4R
(reduce, reuse, recycle, replace/replant).
Kurangi pemakaian barang-barang yang memiliki bahan BPO. Di rumah dan perkantoran, minimalkan
jumlah Air Conditioner yang digunakan. Perlukah semua ruangan kantor memiliki ada AC, bahkan
sering dijumpai jumlahnya lebih dari satu? Atau perlukah setiap kamar tidur dipasang AC hanya
karena kita punya uang dan mampu membelinya? Pemborosan yang tidak perlu, disamping kita harus
menghemat energi.
Solusinya antara lain : diperlukan desain arsitektur yang lebih baik sehingga udara segar dapat masuk
dengan leluasa ke dalam ruangan kantor atau kamar tidur sehingga keperluan AC bisa dikurangi.
Sesuaikan kapasitas AC dengan luas ruangan sehingga lebih efektif.
Dalam tahun 1975, dikhuatiri bahawa aktiviti manusia akan mengancam lapisan ozon. Oleh itu atas
permintaan “United Nations Environment Programme” (UNEP), WMO memulakan Penyelidikan
Ozon Global dan Projek Pemantauan untuk mengkoordinasi secara jangka panjang pemantauan dan
penyelidikan ozon.
26