plesteran & acian

4
Plesteran merupakan penutup dinding yang terdiri dari bahan semen (semen Portland/PC) dan pasir pasangan. Sedangkan acian adalah campuran antara semen PC dengan air saja. Permukaan dinding baik berupa dinding batu bata, batako dan dinding bata ringan dapat ditutup dengan plesteran di bagian luarnya. Untuk menampilkan tekstur yang rapih dan rata setelah diplester dilanjutkan dengan proses acian. Pekerjaan plesteran dinding sebaiknya dikerjakan setelah selesai pemasangan instalasi listrik, pipa dan plumbing seluruh bangunan. Jika ingin mendapatkan mutu atau kualitas plesteran dan acian yang bagus, sebaiknya lakukan pekerjaan acian setelah umur plesteran dinding mencapai umur 2 – 3 hari. Hal ini dimaksudkan supaya plesteran sudah cukup kering untuk dilakukan pekerjaan acian. Beberapa kasus sering terlihat retak-retak pada dinding, hal ini dikarenakan plesteran pada dinding tersebut langsung diaci ketika kadar airnya masih jenuh. Supaya tidak terjadi kondisi yang demikian maka diberi waktu yang cukup agar plesteran mengering dengan maksimal kemudian baru dapat ditutup dengan acian. Untuk plesteran dinding yang perlu kedap air atau pasangan bata dibawah permukaan tanah sampai ketinggian 40 cm dari permukaan lantai dipakai perbandingan campuran PC dan pasir pasang adalah 1pc : 2psr. Demikian juga untuk plesteran pada beton dan daerah basah seperti dinding kamar mandi, wc atau toilet menggunakan jenis campuran tersebut. Sedangkan untuk bidang lainnya menggunakan plesteran campuran 1pc:4psr. Diusahakan supaya jarak waktu pencampuran adukan tadi dengan pemasangan tidak lebih dari 30 menit terutama untuk adukan kedap air, untuk itu harus disiapkan sedemikan rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering. Pada acian atau plesteran halus dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran kering benar. Plesteran pada beton, sebelum diplester permukaannya dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan semua lubang bekas pengikat bekisting harus tertutp dengan adukan plesteran. Apabila dalam permukaan satu bidang datar terdapat pertemuan dengan bahan yang beda jenis seperti dinding bata dengan kusen, harus diberi naat atau tali air dengan ukuran lebar 0,7 cm dengan kedalaman 1,0 cm. Yang perlu diperhatikan lagi adalah toleransi kelengkungan atau cembung permukaan bidang datar tidak boleh melebihi 0,5 cm untuk setiap jarak 2,0 m. Umumnya setelah rumah ditempati beberapa bulan, maka mulai terlihat dinding retak-retak rambut. Kejadian retak-retak rambut pada dinding sbetulnya bisa diminimalisir dengan tata cara pelaksanaan pekerjaan yang benar. Biasanya kejadian dinding retak rambut karena bangunan rumah tersebut dilaksanakan dalam waktu yang relative cepat (dikejar target), sehingga ada tahapan-tahapan yang terlewati, pada hal tahapan-tahapan tersebut yang bisa meminimalisir terjadinya retak-retak rambut pada dinding.

Upload: fita

Post on 24-Sep-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Konstruksi

TRANSCRIPT

Plesteran merupakan penutup dinding yang terdiri dari bahan semen (semen Portland/PC) dan pasir pasangan. Sedangkan acian adalah campuran antara semen PC dengan air saja.Permukaan dinding baik berupadinding batu bata, batako dandinding bataringan dapat ditutup dengan plesteran di bagian luarnya. Untuk menampilkan tekstur yang rapih dan rata setelah diplester dilanjutkan dengan proses acian.Pekerjaan plesteran dinding sebaiknya dikerjakan setelah selesai pemasangan instalasi listrik, pipa dan plumbing seluruh bangunan.Jika ingin mendapatkan mutu atau kualitas plesteran dan acian yang bagus, sebaiknya lakukan pekerjaan acian setelah umur plesteran dinding mencapai umur 2 3 hari. Hal ini dimaksudkan supaya plesteran sudah cukup kering untuk dilakukan pekerjaan acian.Beberapa kasus sering terlihat retak-retak pada dinding, hal ini dikarenakan plesteran pada dinding tersebut langsung diaci ketika kadar airnya masih jenuh. Supaya tidak terjadi kondisi yang demikian maka diberi waktu yang cukup agar plesteran mengering dengan maksimal kemudian baru dapat ditutup dengan acian.Untuk plesteran dinding yang perlu kedap air atau pasangan bata dibawah permukaan tanah sampai ketinggian 40 cm dari permukaan lantai dipakai perbandingan campuran PC dan pasir pasang adalah 1pc : 2psr. Demikian juga untuk plesteran pada beton dan daerah basah seperti dinding kamar mandi, wc atau toilet menggunakan jenis campuran tersebut. Sedangkan untuk bidang lainnya menggunakan plesteran campuran 1pc:4psr.Diusahakan supaya jarak waktu pencampuran adukan tadi dengan pemasangan tidak lebih dari 30 menit terutama untuk adukan kedap air, untuk itu harus disiapkan sedemikan rupa sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.Pada acian atau plesteran halus dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran kering benar.Plesteran pada beton, sebelum diplester permukaannya dibersihkan dari sisa-sisa bekisting dan semua lubang bekas pengikat bekisting harus tertutp dengan adukan plesteran.Apabila dalam permukaan satu bidang datar terdapat pertemuan dengan bahan yang beda jenis seperti dinding bata dengan kusen, harus diberi naat atau tali air dengan ukuran lebar 0,7 cm dengan kedalaman 1,0 cm.Yang perlu diperhatikan lagi adalah toleransi kelengkungan atau cembung permukaan bidang datar tidak boleh melebihi 0,5 cm untuk setiap jarak 2,0 m.

Umumnya setelah rumah ditempati beberapa bulan, maka mulai terlihat dinding retak-retak rambut.

Kejadian retak-retak rambut pada dinding sbetulnya bisa diminimalisir dengan tata cara pelaksanaan pekerjaan yang benar.

Biasanya kejadian dinding retak rambut karena bangunan rumah tersebut dilaksanakan dalam waktu yang relative cepat (dikejar target), sehingga ada tahapan-tahapan yang terlewati, pada hal tahapan-tahapan tersebut yang bisa meminimalisir terjadinya retak-retak rambut pada dinding.

Untuk melakukan tata cara dan tahapan yang benar membutuhkan waktu, agar hasil dari plester dan acian kwalitasnya baik.

Tata cara dan tahapan pekerjaan Plesteran dan Acian :

Pada saat pemasangan dinding bata, lakukan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan Sore) selama 1 minggu pada pasangan dinding yang sudah selesai terpasang, agar pengeringan adukan semen pada dinding bata pengeringannya merata dan bertahap.

Setelah tahapan penyiraman dinding bata selesai, barulah dimulai pelaksanaan pekerjaan plesteran dinding.

Sebelum memulai pekerjaan plesteran, dinding bata disiram air terlebih dahulu secara merata, agar supaya plesteran dapat lebih meresap kedalam bata.

Lakukanlah pelaksanaan pekerjaan plesteran diselesaikan perbidang dinding, jangan sampai terjadi pelaksaan pekerjaan plesteran dilaksanakan dua hari (disambung), untuk menghindari terjadinya retakan pada sambungan plesteran.

Setiap plesteran yang sudah selesai dilakukan, segera keesokan harinya permukaan plesteran tersebut disiram dengan merata pagi dan sore selama 1 minggu.

Setelah pelaksanaan penyiraman selama 1 minggu selesai, barulah pelaksanaan pekerjaan acian dapat dilaksanakan.

Demikian pula pelaksaan pekerjaan acian pada satu bidang dinding jangan sampai terputus (dikerjakan lagi pada keesokan harinya), untuk menghindari terjadinya retak pada sambungan acian.

Setelah acian benar-benar kering (tidak keluar air lagi) baru dapat dilakukan pekerjaan Pengecatan dinding tersebut.

Untuk mendapatkan hasil yang baik dan meminimalisir terjadinya keretakan rambut pada dinding, tergantung dari kecermatan dan pengawasan dilapangan terhadap tahapan penyiraman dinding tersebut.

Berikut ini contoh metode cara plesteran dinding yang baik1. Pasang dinding batu bata / atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan menghemat pekerjaan plesteran.2. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah dan rata dalam kondisi jenuh air.3. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan.4. pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.5. tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang dikemudian hari.6. pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan menggunakan alat jidar.7. setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak terjadi keretakan dinding.8. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-benar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing dinding menjadi retak-retak rambut.Syarat-syarat pekerjaan plesteran yang baik adalah Permukaan rata dan halus tali air lurus dan rapi tidak keropos ketegakan dinding lurus dan rapi ketebalan plesteran hemat.Demikian sebuah contoh metode