plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - usd … · immediately get complete independence (de...

107
i Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata Dalam Diplomasi Kemerdekaan Republik Indonesia (1946-1949) Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Syarat Kelulusan Pada Program Studi Sejarah Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Disusun oleh : Magdalena Dian Pratiwi NIM :104314009 PROGRAM STUDI SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: tranlien

Post on 10-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

i

Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata Dalam Diplomasi

Kemerdekaan Republik Indonesia

(1946-1949)

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Syarat Kelulusan

Pada Program Studi Sejarah

Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Disusun oleh :

Magdalena Dian Pratiwi

NIM :104314009

PROGRAM STUDI SEJARAH

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

iv

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 9 Maret 2015

Penyusun

(Magdalena Dian Pratiwi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

v

Lembar Pernyataan Persetujuan

Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Magdalena Dian Pratiwi

Nomor Mahasiswa : 104314009

Demi pengembangan ilmu pengetahuan memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Peranan Mgr. Albertus

Soegijapranata, SJ Dalam Diplomasi Kemerdekaan Republik Indonesia (1946-

1949)”. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, dan mengalihkan dalam bentuk media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 9 Maret 2015

Yang menyatakan

Magdalena Dian Pratiwi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

vi

MOTO

“Orang yang dalam mewartakan Kitab Suci tidak tahu bagaimana secara bijak

membahas masalah –masalah kemasyarakatan berarti tidak tahu bagaimana

mewartakan Kitab Suci” (Henry Ward bacher)

“Apa artinya terlahir sebagai bangsa yang merdeka jika gagal untuk mendidik diri

sendiri?" (Soegija)

“Learning without thinking is useless, but thinking without learning is very

dangerous!” (Soekarno, Di Bawah Bendera Revolusi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

vii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

Tuhan Yesus yang selalu memberikan kemampuan untuk saya terutama dalam

menyelesaikan studi di bangku kuliah selama 5 tahun ini.

Kedua orangtua saya, Soetjipta, BA dan Hanna Wasinah, yang selama ini telah

berjuang dan memberikan semua yang terbaik untuk saya

Kakak saya, Nusantara Nugraha Putra

Adik-adik saya, Patristika Megatiara, Elisabeth Anggun Kurnia dan Ekin

Njotoatmodjo yang selalu menemani saya dengan canda tawa mereka.

Serta untuk sahabat-sahabat saya Lidwina Fitriana Setyaningsih, Epifani Wahyaning

Pudyastuti dan Petrus Kingkin Prahara, yang selalu menjadi sahabat terbaik saya

dalam suka dan duka.

Almamaterku Universitas Sanata Dharma yang Tercinta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

viii

ABSTRAK

Penulisan skrispi yang berjudul : “Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

Dalam Diplomasi Kemerdekaan Republik Indonesia (1946-1949)”. Penulisan ini

berusaha mengkaji dan menganalisis akan peranan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

atau lebih dikenal dengan nama Soegija, dalam usaha diplomasi kemerdekaan

Indonesia antara tahun 1946-1949. Indonesia pasca memproklamirkan

kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, tidak langsung mendapatkan kemerdekaan

yang utuh (de facto dan de jure). Hal tersebut dikarenakan pihak Belanda yang

pernah menjajah Indonesia selama berpuluh-puluh tahun, belum mau mengakui

kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia. Selain itu Belanda juga ingin menguasai

kembali Indonesia. Oleh karena itu para pemimpin bangsa berusaha dengan keras

mempertahankan kemerdekaan Indonesia dengan berbagai cara. Para pemimpin

Indonesia juga mengadakn perundingan-perundingan dengan Belanda, maupun

negara-negara lain untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan atas kemerdekaan

Indonesia. Bukan hanya delegasi pemerintah yang melakukan diplomasi. Ada

beberapa tokoh agama yang juga ikut serta dalam melakukan perundingan untuk

mendapatkan pengakuan dan dukungan atas kemerdekaan Indonesia, salah satunya

adalah Soegija. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang

mendorong Soegija melakukan diplomasi, usaha apa saja yang dilakukan Soegija

dalam diplomasi, serta akibat apa saja yang didapat dari keterlibatan Soegija dalam

diplomasi kemerdekaan.

Penelitian ini merupakan penelitian historis, yang menggunakan metode

sejarah untuk menelaah kembali peristiwa yang terjadi pada masa lampau, dengan

menggunakan data yang berupa fakta historis. Dengan cara pengumpulan data,

seleksi data, analisis data, dan penulisan data (historiografi).

Hasil penelitian yang diperoleh adalah adanya faktor dalam dan faktor luar

yang mendorong Soegija dalam melakukan usaha diplomasi untuk membantu

pemerintah Indonesia mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Soegija mencoba

menyampaikan kepada masyarakat internasional akan penderitaan rakyat Indonesia

akibat dari aksi-aksi militer yang dilakukan oleh Belanda. Usaha Soegija dalam

berdiplomasi berdampak terhadap gelombang dukungan dari masyarakat

internasional akan kemerdekaan Indonesia semakin meningkat. Sehingga terlihat jelas

peranan Soegija membantu pemerintah Indonesia dalam berdiplomasi.

Kata Kunci : Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, Diplomasi, Kemerdekaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

ix

ABSTRACT

Skripsi entitled: "The Role of Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ In Diplomacy

Independence of Republic Indonesia (1946-1949) ". Writing is trying to assess and

analyze the role of Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ or better known as Soegija, the

diplomatic efforts of Indonesian independence between the years 1946-1949.

Indonesian post-proclaimed its independence on August 17, 1945, Indonesia was not

immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the

Dutch were never colonized Indonesia for decades, have not been willing to

recognize the sovereignty and independence of Indonesia. Besides the Netherlands

also wanted to regain control of Indonesia. Therefore, the nation's leaders tried hard

to maintain the independence of Indonesia in various ways. Indonesian leaders also

try to have a negotiations with the Netherlands, and other countries to gain

recognition and support for the independence of Indonesia. Not only the government

delegation diplomacy. There are some religious leaders who also participated in the

negotiations to gain recognition and support for the independence of Indonesia, one

of them is Soegija. Soegija a Catholic leaders in Indonesia. This study aims to

determine what factors are pushing Soegija diplomacy, whatever efforts are made

Soegija in diplomacy, as well as any result obtained from Soegija involvement in

diplomacy independence.

This study is a historical research, which uses historical method to review the

events that happened in the past, using the data in the form of historical facts. By way

of data collection, data selection, data analysis, and writing of data (historiography).

The results obtained are the factors and external factors that encourage

Soegija in conducting diplomatic efforts to help the Indonesian government to

maintain the independence of Indonesia. Soegija tried to convey to the international

community of the plight of the people of Indonesia as a result of military actions

undertaken by the Dutch. Soegija in diplomacy efforts have an impact on the wave of

support from the international community will further increase the independence of

Indonesia. So obvious role Soegija assist the Indonesian government in diplomacy.

Keywords: Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, Diplomacy, Independence.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

x

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya ingin mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha

Esa atas segala kasih dan karunia Nya yang telah diberikan kepada saya, sepanjang

hidup saya.Berkat kasihnya pula maka saya dapat menyelesaikan skripsi ini.Tidak

ada sebuah karya yang lahir dengan sendirinya, tentu ada orang-orang yang berjasa

dibalik setiap karya, demikian dalam penulisan skripsi ini yang lahir karena dukungan

dari banyak pihak. Oleh karena itu dengan ketulusan saya ingin mengucapkan

terimakasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada :

• Bapak Dr. F. X. Siswadi, M. A. selaku Dekan Fakultas Sastra, Universitas

Sanata Dharma, beserta para staf yang telah memberikan kesempatan serta ijin

untuk menyelesaikan skripsi ini.

• Dosen pembimbing saya, Rm. Gregorius, Budi Subanar, SJ., yang senantiasa

meluangkan waktu untuk memberikan kritik dan sarannya guna kelancaran

penulisan skripsi ini. Serta memberikan saya data-data primer yang sangat

berguna untuk penelitian ini.

• Dosen-dosen di jurusan Ilmu Sejarah Universitas Sanata Dharma : Bapak Drs.

Silverio R. L. Aji Sampurno, M. Hum. selaku dosen pendamping akademik,

Bapak Hb. Hery Santosa, M. Hum selaku Wakil Kepala Prodi Ilmu Sejarah,

Bapak Drs. Ign. Sandiwan Suharso., Bapak Dr. H. Purwanta, M. A., Bapak

Dr. Anton Haryono, M. Hum., Rm. F. X. Baskara T. Wardaya, SJ., Rm. Budi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

xi

Susanto, SJ., serta Ibu Dr. Lucia Juningsih selaku Ketua Program Studi

Sejarah..

• Pak F. Tri Haryadi yang selalu membantu dalam mengurus masalah

administrasi para mahasiswa Ilmu Sejarah.

• Seluruh staf Wakil Rektor 3, Rm. Kuntoro Adi, SJ., Rm. Mutiara Andalas,

SJ., Pak Tri dan Ibu Nova, terimakasih telah memberikan kepercayaan kepada

saya sebagai penerima beasiswa penuh 4 tahun.

• Seluruh guru di SMA DOMINIKUS, Wonosari beserta staff administrasi

• Teman-teman Prodi Sejarah angkatan 2010, Yohanes Rangga Ferry

Setiawan, Hernowo Adi Saputra, Gerfasius Tasen, Dyah Indrawati, V.

Stephanie Woro Nariswari, Adelfina Mariana Lotu dan Daniela Hyasinta

Rika, terimakasih telah menjadi sahabat, saudara dan motivator untuk saya

selama 4 tahun ini, dan semoga persahabatan serta persaudaraan kita tidak

berakhir setelah 4 tahun ini.

• Seluruh kakak tingkat / alumnus Ilmu Sejarah, Mas Kresna Duta, Mas Agus

Budi Purwanta, Mas Bondan Pamungkas, Mbak Ismiati, Mbak Silvia Ajeng

Dewanti, Mbak Ifa, Mbak Tatik, Mbak Dyah Palupi, Mas Deaz, Mas Aryo,

Mas Audy, Mbak Wahyu, Mbak Krisna, Kak Gia, Kak Tian, Bene, Mas

Irawan, Didin, Belo, Adul, Mbak Ayunda, Mbak Silvi, Mbak Yuli serta Sr.

Mena Ximenes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

xii

• Teman-teman angkatan 2011 hingga 2013 Ilmu Sejarah, Bitto, Yasmine,

Fauzan, Rico, Desline, Juan, Mas Adit, Garit, Ndoi, Ryan, Pilus, Novi, Elsa,

Lisa, Ayu, Didi, Kevin, Tony, Luis dan teman-teman yang belum saya

sebutkan.

• Teman-teman KKN REGULER XLVI, Samuel, Vira, Disti, Bono, Inggrid,

Jeje, Reza dan Reri

• Ibu Tari dan Mas Eren yang telah menjadi bagian dari keluarga saya

• Teman-teman kerja di Sekretariat PKKN : Vivien, Mas Wahyu, Mbak Anggi,

Anes, Bogi, Kak Five, Anna, Steve, Asti, Tyas, Andre, Hani, Wulan, Nia,

Widia, Andrew, Dimas, Antok, Mayang, Milia, Qori dan Rocky, terimakasih

sudah menjadi bagian dalam hidup saya.

• Rekan-rekan kerja saya di SMP GLORIA 2, Surabaya. Terimakasih atas

segala doa, dukungan dan pengertiannya dalam proses pengerjaan skripsi ini.

Sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat selesai dengan baik.

• Murid-murid saya di SMP GLORIA 2, Surabaya. Terimakasih untuk doa dan

dukungannya selama ini.

• Para pengurus KKN di PKKN USD Bapak Punto, Bapak Chosa, Bapak

Stevan, Ibu Santi dan Ibu Wiwid.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

xiii

• Teman-teman penerima Beasiswa Penuh Dirjen Dikti angkatan 2010 dan

2011, Meika, Joko, Dovi, Rakeh, Astri, Evi, Ratri, Sri, Miko, Tutik dan

lainnya.

• Kepada seluruh keluarga besar dari kedua orangtua saya, baik yang berada di

Surabaya, Semarang, Solo, Wonosari dan Jakarta.

• Teman-teman yang ada di Surabaya, Mila, Ika, Hastono, Tuwek, Aldo,

Rangga, Anita, Rien, Mas Johan, Alvonsa Melisa, Sinta, Aurelia, Imanuel,

Stevy Nanlohy, Nora Nababan, Stephanus, eric Carlos, Maya, Agnes dan

Alm. Chepy, terimakasih tetap menajadi sahabat bagi saya.

• Teman-teman alumnus SMA DOMINIKUS, Wonosari, Sita, Titis, VIka,

Nining, Evi, April, Advend, Argo, Igna, Dwi, Anung, Dody (Ucok), Wahyu,

Dezvi, Rima, Eka, Panji, Alm. Kodrat, Ndaru, Norma, Farida, Novi, Siwir,

Pandu, Bayu, Timor, Anto, Koko serta teman-teman lainnya yang belum

disebutkan

• Keluarga besar REMASA GMS Surabaya, Melisa, Ce Ezra, Ko Jefry, Ko

Luis, Ko Lukas, Pdm. Philip Mantofa, Bre., Ce Lydia, Ce Chrisrin, Ko Redo

dan semua keluarga besar GMS Surabaya.

• Keluarga Besar GBI Wonosari, Bapak Pdt. Suryadi beserta keluarga dan

teman-teman YOUTH GBI Wonosari, terimakasih karena telah mendukung

saya dan keluarga selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

xiv

• Segenap staff kerja Perpustakaaan Universitas Sanara Dharma, Yogyakarta.

• Serta para pihak yang belum saya sebutkan satu persatu, yang telah berjasa

dalam kehidupan saya selama ini.

Karya ini belum sempurna dan masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu saya

menerima kritik dan saran agar membuat karya penulisan berikutnya menjadi jauh

lebih baik.Akhir kata dengan segala kerendahan hati saya persembahkan skripsi

ini.Semoga hasil penelitian ini berguna bagi para pembaca sekalian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

xv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................. iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ....................................................... v

MOTO .............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

ABSTRAK ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... xii

DAFTAR ISI .................................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 8

C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 10

D. Rumusan Masalah ................................................................................ 10

E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 11

F. Manfaat Peneltian................................................................................. 12

G. Kerangka Teori..................................................................................... 12

H. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 15

I. Metode Penelitian................................................................................. 18

J. Sistematika Penulisan .......................................................................... 20

BAB II. ALASAN MGR. ALBERTUS SOEGIJAPRANATA, SJ MELAKUKAN

USAHA DIPLOMASI PASCA KEMERDEKAAN RI

A. Sejarah Singkat Kehidupan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ ............ 24

B. Situasi Indonesia Pada Masa Penjajahan Jepang ................................. 33

C. Situasi Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan .............................. 36

D. Orang-orang Yang Mempengaruhi Pemikiran Mgr. Albertus

Soegijapranata ...................................................................................... 40

E. Pandangan Kebangsaan Mgr. Albertus Soegijapranata ....................... 43

BAB III. USAHA-USAHA MGR. ALBERTUS SOEGIJAPRANATA, SJ

DALAM MELAKUKAN DIPLOMASI (1946=1949)

A. Keterlibatan dan Usaha-usaha Diplomasi Soegija Dalam Peristiwa-

Peristiwa di Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan(1946-1947) .. .50

B. Keterlibatan dan Usaha-usaha Diplomasi Soegija Dalam Peristiwa-

Peristiwa di Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ..... 55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

xvi

BAB IV. DAMPAK-DAMPAK YANG DITIMBULKAN DARI KETERLIBATAN

MGR. ALBERTUS SOEGIJAPRANATA, SJ DALAM USAHA

DIPLOMASI

A. Dampak Bagi Gereja dan Umat Katolik di Indonesia .......................... 64

B. Dampak Bagi Bangsa Indonesia .......................................................... 70

C. Tanggapan Berbagai Pihak Terhadap Keterlibatan Mgr. Albertus

Soegijapranata dalam Diplomasi Kemerdekaan Indonesia .................. 73

BAB V. KESIMPULAN .................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 87

LAMPIRAN ..................................................................................................... 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ atau lebih sering dipanggil Soegija1,

merupakan putera pribumi Indonesia pertama yang diangkat menjadi vikaris apostolik

dengan gelar uskup danaba2, oleh pimpinan tertinggi umat katolik sedunia yaitu Paus

Pius XI. Pengangkatan Soegija sebagai Vikaris apostolik terjadi pada tahun 1940.

Soegija diangkat sebagai vikaris apostolik di Vikariat Apostolik Semarang. Vikariat

Apostolik kemudian pada tahun 1960-1961 berubah menjadi Keuskupan Agung

Semarang. Vikariat Apostolik Semarang merupakan pecahan dari Vikariat Apostolik

Batavia3.

Selain dikenal sebagai seorang pemuka agama Katolik, Soegija juga dikenal

sebagai seseorang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dan

1 Pada penulisan selanjutnya akan menggunakan kata Soegija.

2 Uskup adalah pimpinan Gereja setempat yang bernama Keuskupan dan

merupakan bagian dari hirerarki Gereja Katolik Roma setelah Sri Paus (Uskup

AgungRoma) dan Kardinal. Dalam kedudukannya ini, Uskup sering disebut sebagai

pengganti dari para rasul Kristus. Setiap Uskup, dengan sendirinya menjadi bagian

dari jajaran para Uskup sedunia (Collegium Episcopale) di bawah pimpinan Sri Paus

dan bertanggungjawab atas seluruh Gereja Katolik (Paroki-paroki) yang berada di

dalam wilayah Keuskupannya.

3 Budi Subanar. SJ, Kilasan Kisah Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, (2012)

hlm iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

2

negaranya. Hal tersebut dapat dilihat dari semboyan Soegija yang berbunyi “100 %

Katolik, 100 % Indonesia” yang sangat terkenal terutama di kalangan umat katolik di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

2

Indonesia. Semboyan tersebut merupakan cerminan diri dari seorang Soegija. Saat

menjadi uskup Soegija mengajak umat Katolik Indonesia untuk mengintegrasikan

sekaligus antara kekatolikan dan nasionalisme1.

Rasa nasionalisme yang dimiliki oleh Soegija tidak muncul begitu saja.

Soegija merupakan salah satu lulusan dari Kolose Xaverius, yang didirikan oleh

Franz van Lith, SJ di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah. Soegija muda juga dididik

secara langsung oleh Franz van Lith, SJ atau yang lebih akrab dipanggil sebagai Van

Lith. Hal tersebut membuat pemikiran Soegija banyak diinspirasi oleh Van Lith.

Salah satunya adalah rasa nasionalisme yang tinggi kepada bangsa dan negara.

Walaupun bukan orang asli pribumi, namun Van Lith memiliki rasa kepedulian yang

tinggi terhadap nasib bangsa Indonesia. Rasa kepedulian itu tumbuh akibat dari reaksi

atas perlakuan pemerintah kolonial Belanda yang menjadikan masyarakat pribumi

sebagai kelas bawah. Dari sanalah muncul rasa pembelaan terhadap nasib masyarakat

pribumi dalam diri Van Lith.

Dalam pembelaan terhadap masyarakat pribumi yang tertindas Van Lith tidak

hanya berteori belaka ataupun hanya sebatas omong kosong. Van Lith menunjukkan

tindakan nyata dalam membela masyarakat pribumi yang tertindas, selain itu juga

memberikan bantuan yang dapat meningkatkan derajad masyarakat pribumi sebagai

seorang manusia.Misalnya, Van Lith mencarikan pekerjaan untuk murid-muridnya

yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, Van Lith

1Budi Subanar. SJ, Kilasan Kisah Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, (2012),

hal 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

3

juga membela secara langsung orang-orang pribumi yang sedang berperkara dengan

pihak pemerintah, serta memberikan pengertian mengenai hak-hak yang dimiliki oleh

masyarakat pribumi2.

Salah satu contoh pembelaan yang dilakukan oleh Van Lith adalah secara

langsung menemui pegawai pemerintah yang berhubungan dengan orang yang

dibelanya. Selain itu Van Lith juga memberikan pengertian mengenai hak-hak kaum

pribumi ketika mengadakan kunjungan ke wilayah-wilayah pedesaan. Pembelaan

yang dilakukan oleh Van Lith terhadap kaum pribumi yang lemah tidak hanya

dilakukan dengan memberi nasehat dan pertimbangan, atau dengan bantuan karitatif

saja, tetapi pembelaan yang ia lakukan adalah menyadarkan kaum pribumi akan hak-

hak mereka serta pembelaan nyata dengan berani berhadapan dengan Instansi yang

berwenang. Contoh lainnya adalah saat Van Lith menjadi anggota

Heerzeningcommitte3. Van Lith pernah menuliskan peringatan kepada golongan

Kristen Belanda dengan mengungkapkan kekecewaannya terhadap perilaku orang

Belada yang sering mengintimidasi orang-orang pribumi. Van Lith menyerukan agar

orang-orang golongan Kristen Belanda menghargai hak-hak orang Pribumi seperti

mereka menghargai hak-hak orang Belanda dan Indo Eropa. Van Lith juga meminta,

2Ibid., hal.13

3Komite yang dibentuk untuk memberikan bahan-bahan konsultasi dalam

rangka persiapan pembentukan sistem pemerintahan baru di wilayah koloni dalam

menghadapi kecenderungan dari pihak-pihak wakil orang-orang Belanda yang tidak

menguntungkan kepada kaum pribumi, Van Lith secara keras menentang sistem

perwakilan yang tidak menguntungkan kaum pribumi tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

4

agar orang Belanda, orang-orang Indo Eropa, dan orang-orang Jawa hidup sebagai

saudara.

Rasa nasionalisme dan contoh-contoh konkrit dalam membela masyarakat

yang tertindas itulah yang diharapkan oleh Van Lith dapat ditularkan kepada murid-

muridnya. Rasa nasionalisme dan rasa solidaritas terhadap kaum tertindas yang

dimiliki oleh Van Lith, yang dikemudian hari menjadi inspirasi bagi Soegija untuk

melanjutkan semangat nasionalisme sang guru, yaitu dengan memilih jalan hidupnya

sebagai seorang imam. Dengan menjadi seorang imam Soegija berharap bisa

mengabdi sepenuhnya bagi bangsa dan negara. Soegija mengatakan pilihan untuk

menjadi imam bukan hanya dilatarbelakangi oleh faktor relijius semata, namun

karena adanya dorongan dari rasa nasionalisme. Oleh karena itu Soegija pun ingin

mengabdikan hidupnya bukan hanya kepada Gereja namun juga kepada bangsa dan

negaranya.

Rasa nasionalisme inilah yang pada akhirnya membuat Soegija ikut terjun

dalam memperjuangkan kemerdekaan Bangsa Indonesia pada masa pergerakan

nasional. Bahkan hingga pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia Soegija berperan

dalam menggalang dukungan dan pengakuan dunia internasional atas kemerdekaan

dan kedaulatan Indonesia sebagai bangsa dan negara. Dengan cara diplomasi serta

kedudukannya sebagai seorang uskup, Soegija berusaha mendapatkan dukungan dan

pengakuan kemerdekaan Indonesia dari negara-negara lain.

Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata.SJ Dalam Usaha Diplomasi Indonesia

pada masa Kemerdekaan Republik Indonesia (1946-1949) inilah yang menjadi topik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

5

dari penelitian ini. Fokus penelitian ini adalah mengenai perjuangan Soegija yang

notabene merupakan seorang pemimpin agama Katolik yang terjun dalam kancah

diplomasi yang dilakukan pemerintah RI masa itu untuk mendapatkan dukungan dan

pengakuan dari bangsa–bangsa lain terhadap kemerdekaan Indonesia. Alasan

terjunnya Soegija dalam perjuangan diplomasi Indonesia, karena pasca Indonesia

memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Belanda masih belum

merelakan negara jajahannya yang memiliki kekayaan alam yang melimpah tersebut

untuk merdeka.

Hal itulah yang pada akhirnya membuat Belanda melakukan penyerangan

terhadap Indonesia khususnya di daerah Jawa dan Sumatera (Agresi Militer Belanda

I, 15 Juli 1947), dan dilanjutkan kembali dengan menyerang Yogyakarta, pada Juli

1947 dan Desember 1949 merupakan ibu kota Indonesia (Agresi Belanda II, 19

Desember 1948)4.

Salah satu bentuk konkrit semangat pengabdian kepada bangsa dan negara

yang dimiliki oleh Soegija, terlihat ketika Soegija memindahkan pusat pemerintahan

keuskupannya dari Semarang ke Bintaran, Yogyakarta. Karena pada saat itu ibu kota

RI berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta, yang disebabkan oleh serangan pasukan

Belanda ke Indonesia khususnya Jakarta yang merupakan ibukota dan pusat

pemerintahan RI. Situasi Jakarta yang tidak aman tersebut yang kemudian membuat

4Departemen Pendidikan dan kebudayaan Indonesia, 30 Tahun Indonesia

Merdeka, hlm 144, 191

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

6

pemerintah Indonesia memutuskan untuk memindahkan ibu kota Indonesia ke

Yogyakarta pada tanggal 6 Januari 1946.

Dalam menghadapi serangan Belanda ke Indonesia, pemerintah RI melakukan

usaha diplomasi untuk mengusir kekuatan pasukan Belanda dari Indonesia. Baik

dengan cara perang seperti yang dilakukan Jenderal Soedirman, maupun dengan cara

berdiplomasi dengan negara-negara internasional seperti yang dilakukan oleh

pemerintah. Usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia tersebut

bertujuan untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara lain untuk mengusir

kekuatan tentara Belanda dari Indonesia, serta agar Indonesia mendapatkan

pengakuan kedaulatan sebagai bangsa dan negara yang merdeka.

Peranan Soegija dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia juga mendapatkan

pengakuan dari pemerintah Indonesia saat itu. Soegija memiliki hubungan yang baik

dengan para pemimpin bangsa ini, misalkan saja dengan Presiden pertama RI, Ir.

Soekarno atau juga dengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Salah satu contoh

kedekatan Soegija dengan pemerintah Indonesia adalah saat menemani Presiden

Soekarno untuk bertemu dengan Nuntius5 Vatikan untuk Indonesia yang bernama de

Jounge d’ardoya, yang pada saat itu melakukan tugas untuk mengakui kemerdekaan

RI. Adapun yang melatarbelakangi penelitian mengenai Perananan Mgr. Albertus

Soegijapranata, SJ Dalam Diplomasi Kemerdekaan RI (1946-1949) ialah

dimaksudkan untuk mengungkapkan sisi lain dari Soegija, yang tidak hanya berperan

5Sebutan untuk Duta Besar Vatikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

7

sebagai seorang pemuka agama Katolik, tetapi juga berperan penting terhadap

diplomasi kemerdekaan Indonesia. Selain itu penelitian ini juga bermaksud

menunjukkan kekhususan Soegija dalam berdiplomasi, dengan melihat usaha

diplomasi yang dilakukan oleh Soegija dalam membantu pemerintah Indonesia

mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sehingga pada nantinya penelitian ini

diharapkan dapat menambah penulisan mengenai sejarah nasional Indonesia,

terutama sejarah kemerdekaan Indonesia.

Penulisan ini juga ingin meninjau lebih dalam peranan dari Soegija dalam

perjuangan kemerdekaan Indonesia, terutama peranan Soegija dalam berdiplomasi

dengan berbagai pihak guna menggalang dukungan bagi kemerdekaan Indonesia.

Penelitian ini bukan hanya sekedar menarasikan ataupun memaparkan data-data yang

ada mengenai ketelibatan Soegija dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia

khususnya dalam bidang diplomasi. Penelitian ini juga ingin memberikan pandangan

lain mengenai sosok dari Soegija dan bagaimana usaha Soegija dalam melakukan

diplomasi.

A. Identifikasi Masalah

Dalam konteks permasalahan sebuah penelitian, terlebih dahulu yang harus

dilakukan sebelum memulai penelitian adalah menentukan tema besar yang akan

difokuskan dalam penelitian. Baru setelah menentukan tema besar dari penelitian

langkah yang harus dilakukan berikutnya adalah mengkerucutkan tema atau memilih

tema kecil. Hal tersebut bertujuan untuk mempermudah mengidentifikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

8

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian, sehingga mempermudah untuk

mencari sumber atau data yang sesuai dengan tema penelitian. Semuanya itu

bertujuan untuk memfokuskan penelitian tersebut, agar pembahasan dalam sebuah

penelitian tidak melenceng dari permasalahan-permasalahan yang telah ditentukan di

awal.

Berpegang dari paparan di atas, penelitian kali ini mengangkat mengenai Mgr.

Albertus Soegijapranata, SJ (Soegija) sebagai subjek penelitian. Dengan spesifikasi

topik mengenai “Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ Dalam Diplomasi

Kemerdekaan RI (1946-1949)”.

Sebagai seorang uskup, Soegija tidak hanya berperan dalam memimpin

umatnya untuk menjadi seorang Katolik sejati, namun Soegija juga merupakan sosok

agamawan sekaligus negarawan. Karena sebagai seorang tokoh agama, Soegija juga

berperan dalam proses kemerdekaan Indonesia, terutama seusai Indonesia

memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Dari paparan di atas, permasalahan yang akan difokuskan dalam penelitian ini

adalah

1. Mengenai latar belakang Mgr. Albertus Soegijapranata. SJ dalam melakukan

diplomasi dengan dunia Internasional. Bagian ini akan Menjelaskan mengenai

situasi Indonesia setelah memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.

Kemudian akan diperkuat dengan pandangan kebangsaan menurut Soegija. Serta

pemikiran-pemikiran dari beberapa tokoh yang mempengaruhi pemikiran

Soegija. Ini merupakan konteks khusus: bersifat personal dan nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

9

2. Usaha-usaha, serta proses yang dilakukan oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

dalam melakukan diplomasi dengan dunia Internasional, guna meminta

dukungan dari negara-negara internasional, seperti Vatikan dan pihak-pihak

lainnya. Bukan hanya melalui diplomasi secara resmi, seperti melalui surat-surat

kepada para pemimpin negara seperti yang dilakukan kepada Paus di Vatikan,

namun juga melalui tulisan-tulisan dari Soegija yang dimuat di beberapa koran

maupun majalah nasional dan internasional. Serta ditambahkan beberapa tokoh

yang ikut berperan dalam diplomasi kemerdekaan Indonesia sebagai bahan

pembanding dengan usaha diplomasi yang dilakukan oleh Soegija. Ini

merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan Soegija dalam melakukan

diplomasi kemerdekaan RI.

3. Dampak-dampak dari keterlibatan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dalam

diplomasinya dengan dunia internasional, baik dampak bagi bangsa Indonesia,

dampak bagi umat Katolik Indonesia. Ditambahkan juga bagaimanakah

tanggapan pihak-pihak yang terkait dengan keikutsertaan Soegija dalam usaha

perjuangan kemerdekaan Indonesia. Ini untuk melihat tanggapan pihak lain atas

usaha diplomasi yang dilakukan Soegija.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

10

B. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini periodisasi yang akan dipilih adalah dari tahun 1946-

1949. Periodisasi tersebut ditujukan agar pembahasan mengenai peristiwa yang

berhubungan dengan Soegija sebelum dan sesudah periode tersebut tidak masuk

kedalam fokus dari penelitian ini. Tahun 1946 dipilih sebagai saat di mana Ibukota RI

berpindah dari Jakarta ke Yogyakarta, tepatnya sejak 4 Januari 1946. Tahun 1949

dipilih sebagai masa setelah ditanda tanganinya Perjanjian dari Konferensi Meja

Bundar (KMB) di Jakarta dan di Den Haag, 27 Desember 1949. Sedangkan topik

yang dipilih adalah peranan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dalam usaha diplomasi

kemerdekaan RI bertujuan untuk memfokuskan penelitian ini hanya kepada peranan

Soegija dalam bidang diplomasi saja.

C. Rumusan Masalah

Bedasarkan identifikasi masalah yang telah dipaparkan dalam latar belakang

penelitian ini, serta pembatasan permasalahan dalam penelitian kali ini, maka

memunculkan tiga pertanyaan dalam permasalahan yang berkaitan dengan topik

penelitian yang mengangkat mengenai “Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata Dalam

Usaha Diplomasi Kemerdekaan RI (1946-1949)”, Adapun rumusan masalah tersebut

adalah sebagai berikut :

1. Mengapa Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ melakukan diplomasi dengan dunia

internasional pasca kemerdekaan RI ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

11

2. Bagaimana usaha yang dilakukan oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dalam

usaha diplomasi dengan dunia internasional pasca kemerdekaan RI ?

3. Dampak-dampak apa sajakah yang ditimbulkan dari keterlibatan Mgr. Albertus

Soegijapranata, SJ dalam usaha diplomasi dengan dunia internasional pasca

kemerdekaan RI ?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian mengenai Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dalam

usaha diplomasi kemerdekaan RI (1946-1949) adalah pertama, bertujuan untuk

mengetahui hal-hal yang melatarbelakangi Soegija dalam melakukan usaha diplomasi

kemerdekaan Indonesia. Kedua, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakam-

tindakan atau usaha Soegija dalam berdiplomasi, serta kekhasan Soegija dalam

berdiplomasi. Ketiga, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak-dampak apa

sajakah yang ditimbulkan atas keterlibatan Soegija dalam diplomasi kemerdekaan

Indonesia. Baik dampak bagi umat Katolik di Indonesia maupun bagi bangsa

Indonesia secara umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

12

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian mengenai Peranan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

dalam usaha diplomasi kemerdekaan RI (1946-1949) ialah :

Dapat memberikan wacana baru terhadap peranan Soegija di dalam mempertahankan

kemerdekaan Indonesia terutama dalam hal diplomasi pada periode tersebut.

Pertama, memahami latar belakang Soegija dalam melakukan usaha

diplomasi, kedua mengetahui bahwa tindakan diplomasi tidak hanya dapat dilakukan

dengan jalur resmi (melalui pemerintah), tetapi juga dapat dilakukan dengan cara lain

seperti yang dilakukan oleh Soegija, dan yang ketiga adalah mengetahui dampak

apakah yang dihasilkan dari usaha diplomasi yang dilakukan oleh Soegija.

F. Kerangka Teori

Sebuah penulisan sejarah bukan hanya menarasikan sebuah peristiwa yang telah

terjadi pada masa lalu tetapi penulisan sejarah juga wajib menerangkan peristiwa

sejarah tersebut secara lebih mendalam dan terperinci. Hal ini dapat dilakukan setelah

menganalisis peristiwa tersebut. Sebelum melanjutkan penulisan ini, \perlu diketahui

apakah yang dimaksud dengan “Diplomasi”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia

dikatakan bahwa kata diplomasi memiliki tiga makna. Pertama diplomasi dapat

diartikan sebagai “urusan atau penyelenggaraan perhubungan resmi antara negara

dengan negara”. Kedua diplomasi juga bisa berarti “pengetahuan dan kecakapan

menggunakan perkataan-perkataan antara negara dengan negara”. Yang ketiga adalah

“kecakapan menggunakan perkataan-perkataan yang samar-samar atau sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

13

berhati-hati dalam berunding, menghadapi orang lain dsb6”. Dari makna kata

diplomasi tersebut, dalam penelitian ini maka makna yang sesuai untuk “diplomasi”

dalam permasalahan dari penulisan ini adalah makna yang ketiga yaitu “kecakapan

menggunakan perkataan-perkataan yang samar-samar atau sangat berhati-hati dalam

berunding, menghadapi orang lain dsb”. Jadi, pengertian yang terkait pada pokok

yang ketiga.

Langkah yang sangat penting dalam menganalisis sebuah peristiwa sejarah ialah

dengan menyediakan suatu kerangka pemikiran atau kerangka referensi yang

mencakup pelbagai konsep dan teori yang akan dipakai dalam membuat analisis

tersebut7. Berkaitan dengan hal tersebut, untuk memperjelas arah dan batasan

pembahasan mengenai peranan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dalam usaha

diplomasi kemerdekaan RI, diperlukan sebuah teori yang cocok untuk menganalisi

topik dari penelitian ini. Adapun teori yang dianggap cocok dengan topik penelitian

ini ialah teori peran. Alasan mengapa teori tersebut yang dianggap cocok untuk topik

penelitian ini, karena penelitian ini memfokuskan kepada peran dari Mgr. Albertus

Soegijapranata, SJ dalam usaha diplomasi pasca kemerdekaan RI.

Kata peran berarti sesuatu yang menjadi bagian atau memegang pimpinan yang

terutama. Peranan menurut Levinson sebagaimana dikutip oleh Soejono Soekanto,

sebagai berikut: peranan adalah sesuatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan

6. Ibid., hal 253

7Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah,

(1992). Hlm 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

14

individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Ttitik Peranan meliputi norma-

norma yang dikembangkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat.,

Ttitik Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang

membimbing seseorang dalam kehidupan kemasyarakatan8. Peran dalam konotasi

ilmu sosial berarti menunjuk suatu fungsi yang dibawakan seseorang ketika

menduduki suatu karakterisasi (posisi) dalam struktur sosial9

Dalam melaksanakan peranannya dalam masyarakat seseorang yang berada dalam

kelas tertentu akan menunjukkan perilaku yang berbeda dengan masyarakat pada

umumnya dan memiliki dampak besar bagi kehidupan masyarakat umum, terutama

dalam tahap aksi. Aksi merupakan suatu perilaku yang dibedakan atas sesuatu hal

yang berkaitan apakah hal tersebut pernah dipelajari atau belum, keterarahan pada

tujuan dan juga penampakan dari suatu hal yang dikehendaki. Seseorang yang

memiliki peran dalam masyarakat memiliki kewajiban untuk menjadi contoh

(patokan) bagi masyarakat dalam menjalankan norma-nomrma yang hidup dalam

masyarakat.

Menurut Biddle dan Thomas peran adalah rangkaian rumusan yang membatasi

perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu. Misalnya

dalam sebuah negara, seorang pemimipin diharapkan dapat memberikan

8Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar (1982), Hlm. 238

9Edy Suhardono, Teori Peran, Konsep, Derivasi dan Implikasinya (1994), Hlm

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

15

kesejahteraan bagi rakyatnya, dapat menjadi panutan rakyatnya serta menjadi

pelindung untuk rakyatnya10

.

Setelah memaparkan apakah itu peran dan bagaimana teori peran bekerja dalam

membantu memahami bagaimana seorang individu dapat memberikan dampak bagi

orang lain. Diharapkan teori tersebut juga dapat membantu penulisan ini untuk

menelisik lebih dalam bagaimana sosok Soegija menjalankan peranannya sebagi

seorang tokoh agama yang ikut terjun dalam kancah diplomasi kemerdekaan RI.

G. Tinjauan Pustaka

Dalam melakukan penelitian yang mengangkat topik mengenai Peranan Mgr.

Albertus Soegijapranata, SJ dalam usaha diplomasi kemerdekaan RI (1946-1949)

dilakukan terlebih dahulu sebuah riset kepustakaan yang berkaitan dengan Mgr.

Albertus Soegijapranata.Hasil dari riset tersebut didapatkan bahwa cukup banyak

penulisan-penulisan yang mengangkat kisah dari Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

sebagai objek penelitian.

Adapun penulisan-penulisan mengenai Soegija yang telah ada adalah “Mgr.

Albertus Soegijapranata, S. J Antara Gereja dan Negara” karya Anhar Gongong.

Secara keseluruhan buku ini menuliskan bahwa Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

bukan hanya merupakan seorang pemimpin agama, namun Mgr. Albertus

Soegijapranata, SJ juga merupakan seorang nasionalis sejati. Soegija mengabdi

10. W. J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (1985), Hal. 735

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

16

kepada bangsa dan negaranya tanpa memandang status sosial, budaya maupun

agama.Dalam buku ini juga dibahas mengenai peranan Soegija pada masa penjajahan

Belanda, Jepang hingga pada masa kemerdekaan RI.

Buku karya Ayu Utami yang menjadikan Soegija sebagai objek penulisannya.

Buku karya Ayu Utami ini berjudul “Soegija 100 % Indonesia”.Dalam buku Soegija

100 % Indonesia, Ayu Utami menuliskan mengenai perjalanan hidup dari Soegija

dari masa remaja hingga akhir hayat Soegija. Dalam buku ini juga dituliskan

mengenai peranan-peranan Soegija dalam Gereja Katolik di Indonesia, serta peranan

dalam kemerdekaan Indonesia.Buku ini sedikit membahas mengenai peranan Soegija

dalam bidang diplomasi nasional maupun internasional, tetapi pembahasan tersebut

tidaklah mendalam.

Ada juga beberapa penulisan karya Rm. Budi Subanar, S.J yang merupakan

salah satu pengajar di Pasca Sarjana Ilmu Religi dan Budaya Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta, seperti Biografi Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ yang

berjudul Soegija si Anak Bethlehem van Java, yang diterbitkan pada tahun 2003.

Buku Soegija si Anak Bethlehem van Java lebih kepada biografi dari Mgr. Albertus

Soegijapranata, SJ, namun periode yang dibahas hanya dari masa penjajahan Belanda

hingga masa penjajahan Jepang. Periode pada masa pasca kemerdekaan tidak dibahas

dalam buku ini.

Ada juga buku yang berjudul “Kilasan Kisah Soegijapranta”, buku buah

karya dari Budi Subanar ini terdiri dari banyak topik yang membahas mengenai

kehidupan, peranan dan pemikiran dari Soegija. Buku tersebut terdiri dari beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

17

sub bab yang membahas kehidupan Soegija dan pemikiran kebangsaan Soegija. Salah

satu topik yang ada dalam buku tersebut ialah mengenai peran Soegija dalam

menyuarakan keperihatian Indonesia di Dunia Internasional.Namun, porsi dari

pembahasan topik tersebut hanya terdiri dari 15 halaman. Di dalam buku ini penulis

menuliskan beberapa usaha diplomasi yang dilakukan Soegija dengan dunia

Internasional, namun penulis tidak menambahkan dampak konkrit dari keikutsertaan

Soegija dalam usahanya berdiplomasi. Oleh karena itu penelitian ini selain

menuliskan mengenai usaha-usaha diplomasi dari Soegija, juga akan mencantumkan

dampak-dampak yang dihasilkan oleh usaha diplomasi Soegija bagi kemerdekaan

Indonesia, bangsa Indonesia, serta bagi kehidupan umat Katolik di Indonesia.

Buku lain yang dijadikan sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini adalah

buku dari Budi Subanar, berjudul “Kesaksian Revolusioner Seorang Uskup di Masa

Perang, Catatan Harian Mgr A. Soegijapranata, SJ (13 Februari 1947 - 17 Agustus

1949)”. Buku ini berisikan terjemahan catatan-catatan harian dari Soegija yang

aslinya menggunakan Bahasa Jawa dengan sedikit campuran Bahasa Belanda dan

istilah bahasa Latin, ke Bahasa Indonesia.

Selain karya penulisan, terdapat pula film yang mengangkat kisah kehidupan

Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J yang disutradarai oleh Garin Nugroho. Film

tersebut diadopsi dari buku karya Budi Subanar yang berjudul, “Kesaksian

Revolusioner Seorang Uskup Di Masa Perang, Catatan Harian Mgr. Albertus

Soegijapranata, SJ”. Dalam film itu diceritakan berbagai kejadian yang dialami

langsung oleh Soegija dari masa penjajahan Belanda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

18

Walau banyak karya penulisan yang membahas mengenai sosok Soegija yang

merupakan uskup pribumi pertama, serta perjalanan hidup Soegija tetapi belum ada

karya penulisan yang secara khusus dan spesifik membahas mengenai peranan

Soegija dalam usaha diplomasi kemerdekaan Indonesia.

H. Metode Penelitian

Metode penelitian sejarah lazim juga disebut sebagai metode sejarah. Metode

berarti cara, jalan atau petunjuk pelaksanaan atau petunjuk teknis. Metode di sini

dapat dibedakan dari metodologi, sebab metodologi adalah “science of methods”,

yakni ilmu yang membicarakan jalan. Sementara yang dimaksud dengan penelitian,

menurut Soerjono Soekanto adalah kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisis

dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten. Banyak

definisi tentang penelitian tergantung dari mana sudut pandang yang dipilih oleh

setiap masing-masing orang. Penelitian dapat didefinisikan sebagai upaya mencari

jawaban yang benar atas suatu masalah berdasarkan logika dan didukung oleh fakta

empirik. Dapat pula dikatakan bahwa penelitian adalah kegiatan yang dilakukan

secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolahan data, serta menarik

kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu11

.

Dari penjelasan diatas maka penelitian ini menggunakan sebuah metode

penelitian untuk menjawab permasalahan-permasalahan dalam topik

11 Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, (2007), Hal. 53.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

19

penelitian.Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif dan termasuk kategori

studi kepustakaan. Dalam pelaksanaan penelitian sumber-sumber yang digunakan

adalah sumber literature, baik berupa buku-buku, catatan, maupun laporan hasil

penelitian yang sudah ada lebih dahulu. Adapun metode penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah

1. Pengumpulan Data dan Seleksi Data

Ada macam-macam cara yang dapat dilakukan dalam pengumpulan data,

tetapi penulis hanya menggunakan satu teknik saja dalam pengumpulan data dalam

penelitian ini.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah awal dalam penelitian, karena

tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik

pengumpulan data, peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data

yang ditetapkan.

Dalam menjawab berbagai masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini,

metode pertama yang dilakukan adalah pengumpulan data (sumber). Sumber yang

dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari dua bagian yakni sumber primer dan

sumber sekunder. Sumber primer yang berupa tulisan hasil karya Soegijo atau pun

naskah sejaman dengan soegija, naskah yang dipergunakan dalam penulisan ini

adalah Surat-surat Gembala yang ditulis oleh Soegija yang juga dapat digunakan

sebagai sumber teks, serta catatan-catatan harian dari Soegija yang telah

diterjemahkan dengan menggunakan Bahasa Indonesia dengan ejaan yang

disemprnakan . Sumber sekunder yang dipergunakan pada penelitian ini adalah buku-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

20

buku yang membahas mengenai kehidupan Soegija, buku-buku yang membahas

peristiwa ataupun situasi Indonesia, khususnya Yogyakarta pada periode 1946-1949

dan buku-buku lain yang dapat membantu dalam penelitian ini. Teknik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah studi teks yang juga didukung dengan studi

pustaka. Sehingga data-data yang dipergunakan untuk penelitian mengenai Peranan

Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dalam usaha diplomasi kemerdekaan Indonesia

dalam periode 1946-1949 adalah berupa sumber tertulis.

Sumber-sumber tertulis yang dipergunakan ialah tulisan-tulisan dari para

peneliti lain yang juga pernah meneliti mengenai kehidupan Soegija. Selain untuk

sebagai sumber penulisan, teks-teks tersebut juga digunakan untuk membandingkan

penelitian-penelitian mengenai Soegija yang telah ada sebelumnya, dengan penelitian

yang akan dilakukan ini.

Selain menggunakan sumber-sumber penulisan dari para peneliti lain,

penelitian ini juga menggunakan koran-koran dan majalah-majalah yang pernah

memuat tulisan mengenai Soegija, maupun koran-koran ataupun majalah-majalah

lama yang pernah memuat tulisan buah karya Soegija sendiri.

Dalam melakukan proses pengumpulan data tersebut, diperlukan pencarian

sumber-sumber tertulis yang sesuai dengan topik penelitian ini. Pencarian sumber

tersebut dalam penelitian ini akan dilakukan di Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma, dan dari pihak terkait yang memiliki sumber arsip dari Soegija dalam hal ini

adalah dari Romo Budi Subanar, SJ selaku dosen pembimbing dalam penulisan

skripsi ini, yang juga merupakan salah satu dosen di Pasca Sarjana Ilmu Religi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

21

Budaya, Universitas Sanata Dharma. Sumber-sumber yang dipakai dalam penelitian

ini hanyalah sumber-sumber tertulis yang memuat kehidupan mengenai Soegija,

terutama yang berhubungan mengenai peranan Soegija pada masa perjuangan

kemerdekaan Indonesia. Setelah melakukan proses pengumpulan data, dilanjutkan

dengan seleksi data. Seleksi data dilakukan untuk mempermudah penelitian dalam

mencari data-data yang sesuai dengan topik penelitian, agar data-data yang tidak

sesuai dengan topik penelitian dapat dikesampingkan.

Analisis Data

Data-data yang telah berhasil diperoleh kemudian akan dibandingkan sesuai

dengan konteks zaman di masa itu. Data-data tersebut akan ditelaah dan bandingkan

dengan data-data lainnya yang berkaitan dengan topik dan tema dalam penelitian ini.

Hal ini dilakukan agar menemukan gambaran yang sesuai dalam melihat peranan

Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ dalam usaha diplomasi kemerdekaan RI, khususnya

dalam periode tahun 1946 hingga 1949. Periode tersebut dipilih karena pada tahun

1946 merupakan awal bagi Soegija ikut dalam melakukan usaha diplomasi

kemerdekaan. Karena pada tahun tersebut pusat Keuskupan Semarang dipindahkan

dari Semarang ke Yogyakarta, dengan tujuan agar Soegija dapat lebih dekat dan bisa

secara langsung berkomunikasi dengan para pemimpin negara. Karena pada tahun

1946 tersebut, pusat pemerintahan Indonesia juga dipindahkan dari Jakarta ke

Yogyakarta akibat dari kedatangan Belanda yang membonceng tentara NICA.

Sedangkan tahun 1949 dipilih, karena pada tahun tersebut tepatnya pada 19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

22

Desember 1949, Belanda resmi mengakui kedaulatan Indonesia dalam perjanjian

KMB. Yang berarti mengakhiri segala upaya dari seluruh pihak yang berjuang dalam

mempertahankan kemerdekaan Indonesia, baik perjuangan fisik maupun perjuangan

diplomasi.

Analisa yang digunakan dalam penelitian ini didasari oleh teori-teori yang

dipinjam dari ilmu-ilmu bantu dalam penyusunan karya sejarah ini. Adapun seperti

yang disebutkan dalam kerangka teori, teori yang dipergunakan dalam penelitian ini

diambil dari salah satu teori dalam ilmu sosiologi, yaitu teori peran.

I. Sistematika Penulisan

Guna mempermudah pemahaman mengenai hasil dari penelitian ini, dalam

menjelaskan permasalahan-permasalahan yang telah dibuat akan dipaparkan dalam

beberapa bagian (bab) yang pembagian isinya :

Bab I berisikan penjelasan tentang latar belakang dari penelitian ini, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, manfaat penelitian, kajian pustaka,

landasan teori, metode penelitian dan terakhir adalah sistematika penulisan.

Bab II berisi latar belakang mengapa Soegija melakukan diplomasi dengan dunia

internasional. Dengan membahas pandangan kebangsaan Soegija, siapa sajakah tokoh

yang memiliki pengaruh terhadap pemikiran dari Soegija. Serta situasi Indonesia pada

tahun 1946 hingga 1949.

Bab III, merupakan bagian penjelasan mengenai keterlibatan dan usaha Soegija

dalam berdiplomasi dengan pihak-pihak terkait guna mendapatkan dukungan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

23

pengakuan atas kemerdekaan Indonesia, sehingga Indonesia dapat mempertahankan

kemerdekaan. Artinya menempatkan usaha Soegija di dalam konteks diplomasi

Indonesia.

Bab IV menjelaskan dampak-dampak yang muncul dari keterlibatan Soegija atas

usahanya berdiplomasi dengan pihak-pihak terkait guna mempertahankan

kemerdekaan Indonesia. Baik dampak bagi bangsa Indonesia saat itu secara umum

dan umat Katolik Indonesia, beserta tanggapan dari pihak-pihak yang terkait atas

keikutsertaan Soegija dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Bab V merupakan bagian penutup, berisi kesimpulan-kesimpulan yang ditarik

dari paparan penjelasan atas permasalahan-permasalahan yang ada dalam penelitian

ini dengan menggunakan teori yang telah dipilih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

24

BAB II

Alasan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ Melakukan Usaha

Diplomasi Pasca Kemerdekaan RI

A. Sejarah Singkat Kehidupan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ terlahir dengan nama Soegija. Soegija.lahir

di Surakarta, 25 November 1986. Soegija merupakan anak kelima dari sembilan

bersaudara dari keluarga Karijosoedarmo yang merupakan salah satu abdi dalem

Kraton Surakarta.Ayah Soegija merupakan orang Yogyakarta, sedangkan ibunya asli

dari Surakarta. Soegija terlahir dalam keluarga muslim, kakeknya merupakan seorang

kyai yang cukup terkenal di Yogyakarta, yang bernama Kyai Soepo.

Soegija kemudian pindah dari Surakarta ke Yogyakarta, di Yogyakarta

Soegija dan keluarganya tinggal di Kampung Ngabean. Kampung Ngabean

merupakan sebuah kampung yang letaknya berada di sebelah barat Kraton

Yogyakarta.Soegija kecil menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat (SR)1. Awalnya

Soegija bersekolah di Sekolah Rakyat Ngabean yang terletak tidak jauh dari

1Sekolah Rakyat merupakan Sekolah Pendidikan Dasar pada masa Hindia-

Belanda. Saat inidisebut sebagai Sekolah Dasar (SD)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

25

kediaman orangtuanya, namun sekolah tersebut baru dimulai pada siang hari. Saat

dibuka SR baru di daerah Wirogunan yang jam belajarnya dimulai pada pagi hari,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

25

Soegija pun pindah ke sekolah tersebut. Pendidikan di SR diselesaikan Soegija hanya

sampai kelas tiga saja.

Soegija kembali melanjutkan pendidikannya di Hollandsch Indlandsche

School (HIS) di daerah Lempuyangan yang terletak di sebelah utara daerah

Wirogunan. Hollandsch Indlandsche School merupakan sekolah tingkat pendidikan

dasar yang memperkenalkan bahasa Belanda. Setelah menyelesaikan pendidikan

dasarnya di HIS, Soegija melanjutkan pendidikannya di Kolose Xaverius, Muntilan.

Masuknya Soegija kecil di sekolah yang dipimpin langsung oleh Van Lith, tidak lain

dan tidak bukan merupakan jasa dari Van Lith sendiri. Van Lith sering melakukan

kunjungan ke sekolah-sekolah rakyat di daerah Yogyakarta. Van Lith juga sering

melakukan kunjungan ke rumah-rumah keluarga petani di sekitar Muntilan, hal

tersebut dilakukan Van Lith untuk berbincang kepada para petaniakan pentingnya

pendidikan bagi anak-anak mereka. Van Lith bertemu dengan Soegija kecil saat

melakukan kunjungan di SR Wirogunan.

Pada tahun 1910, Soegija mulai mengenyam pendidikan di Kolose Xaverius.

Muntilan di bawah pengajaran Van Lith sendiri. Saat masuk ke Kolose Xaverius,

Muntilan, Soegija mengatakan bahwa dirinya tidak tertarik untuk menjadi seorang

Katolik.Hal tersebut dikatakannya langsung kepada ayahnya dan Martens, yang

merupakan seorang imam yang menjadi salah satu pamongnya di Muntilan. Bahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

26

Soegija mengejek para imam Belanda datang ke Jawa hanya untuk mengeruk

kekayaan, setelah itu akan pulang ke negeri Belanda1.

Namun rupanya Soegija tidak dapat memegang perkataannya untuk tidak

menjadi seorang Katolik. Di asrama Soegija sering berdiskusi dengan beberapa imam

yang juga merupakan guru di Kolose Xaverius, Muntilan. Hasil diskusi tersebu yang

membuat Soegija merenung saat mengetahui para imam tersebut cukup senang

mendapat kesempatan mengabdikan diri bagi sesama dengan mengajar dan

mempersiapkan tunas-tunas masa depan walaupun tidak digaji. Hal tersebut

merupakan tugas mulia sekaligus cerminan pengabdian kepada Tuhan. Mengetahui

kenyataan tersebutSoegija menjadi berpikir bahwa sangatlah mulia tujuan dari para

imam tersebut. Dari situ sempat terbersit di benak Soegija untuk menjadi seorang

imam. Menurut Soegija bila menjadi seorang imam, Soegija dapat mengabi kepada

bangsanya, membantu bangsanya yang selama ini jiwanya terluka akibat penjajahan

dan bagi Soegija menjadi iman dapat mencurahkan seluruh perhatiannya kepada

permasalahan kemanusiaan sekaligus mengabdi kepada Tuhan.

Kekeluargaan dan keakraban yang terjalin antara guru dan murid serta

pelatihan siswa menjadi manusia yang bertanggung jawab dalam kehidupan di

asrama pun ikut mempengaruhi dalam pembentukan karakter dan cara pandang

Soegija. Lambat laun Soegija mulai merasakan adanya perubahan dalam dirinya

terutama cara hidup dan doanya. Perubahan yang semakin membuat Soegija merasa

1G. Budi Subanar, SJ, Soegija, Catatan Harian Seorang Pejuang

Kemanusiaan, Yogyakarta : Galang Press, 2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

27

menjadi manusia yang lebih baik itu membuat Soegija pada akhirnya memberanikan

diri untuk meminta ijin kepada pengajarnya yang merupakan seorang imam untuk

mengikuti pelajaran Katolik di sekolah.Pada awalnya permintaan Soegija tidak

diijinkan oleh romo.Setelah setahun tinggal di Muntilan, Soegija kemudian mengikuti

pelajaran magang agama Katolik, mulanya lebih didorong oleh keingintahuannya.

Namun kemudian ia minta untuk dibaptis2. Tepatnya Pada 24 Desember 1910,

Soegija memantapkan hati mendapat sakramen baptisan dengan memilih nama baptis

Albertus. Soegija sangat bersyukur karena kedua orangtuanya bisa menerima

pilihannya untuk berpindah keyakinan, asalkan dia bisa hidup selaras dengan

keyakinan baru yang dipilihnya walaupun hal tersebut bertentangan dengan keinginan

kedua orangtuanya.

Soegija berhasil menyelesaikan studinya di Kolose Xaverius, Muntilan pada

tahun 1915. Setelah lulus Soegija menjalani praktik selama satu tahun sebagai guru di

almamaternya. Seusai menjalani praktik sebagai guru, Soegija menyatakan niatnya

untuk menjadi seorang imam. Setelah menyatakan ingin menjadi seorang imam, pada

tahun 1916 Soegija memulai pendidikannya di Seminari Menengah di Kolose

Xaverius Muntilan.Oleh sebab itu selama tiga tahun lamanya Soegija mendalami

pelajaran bahasa Yunani, Latin, dan Perancis. Selain itu Soegija juga harus

mendalami hal-hal yang berhubungan dengan kesusastraan dan filsafat untuk

mempersiapkan diri memasuki jenjang pendidikan selanjutnya untuk menjadi seorang

2G. Budi Subanar, SJ, Kilasan Kisah Soegijapranata,2012. Hlm

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

28

imam. Hasil belajar Soegija tersebut pada nantinya membuat Soegija memiliki

keahlian dalam bidang menulis, salah satunya adalah ketika Soegija menjadi redaktur

di Majalah Swaratama.

Setelah menempuh pendidikan di Seminari Menengah Kolose Xaverius,

Muntilan selama tiga tahun, pada tahun 1919 bertepatan dengan berakhirnya Perang

Dunia I, Soegija berangkat ke Negeri Belanda untuk mempersiapkan dirinya sebagai

imam. Untuk persiapan ke arah itu Soegija harus menjalani sejumlah tahapan

pembinaan rohani dan pendidikan formal3. Adapun hal-hal yang harus dijalani oleh

Soegija sesaat setiba di Belanda adalah menambah pengetahuan dan penguasaan

terhadap bahasa-bahasa asing, terutama bahasa Yunani dan bahasa Latin. Di Belanda

Soegija belajar di sebuah asrama milik Ordo Salib Suci di Kota Uden, yang terletak

di Belanda bagian Utara.

Setelah satu tahun menjalani persiapan di Belanda untuk menjadi seorang

imam maka pada tanggal 27 September 1920, Soegija menjalani masa novisiat

selama dua tahun di Novisiat Serikat Yesus, Mariendaal, Grave, yang letaknya tidak

jauh dari Kota Uden.Pada masa novisiat selama dua tahun Soegija dibekali dengan

pengenalan terhadap semangat-semangat (visi-misi) dari Serikat Yesus. Selain itu

selama masa novisiat, Soegija juga digembleng kerohaniannya dengan mengolah

pengalaman untuk merasakan bagaimana mengandalkan kasih Tuhan dan merespon

kasih tersebut dengan penuh kesungguhan, penyerahan diri dan kerendahan hati.

3G. Budi Subanar, op. cit.,Hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

29

Seusai menjalani masa novisiat selama dua tahun, Soegija mengucapkan kaul

prasetyanya di dalam Serikat Yesus untuk hidup miskin murni dan taat sesuai dengan

nasihat injil. Sesudah itu Soegija menjalani masa yang disebut masa yuniorat untuk

kembali menekuni dan mengembangkan wawasan humaniora sebelum kemudian

memasuki jenjang studi formal di bidang filsafat4. Soegija belajar dan mendalami

filsafat terlebih dahulu di Mariendaal, Belanda.

Tahun 1923-1926 Soegija melanjutkan studi filsafatnya di Kolose Berchman,

di Kota Oudenbosch, Belanda.Kolose Berchman merupakan salah satu kolose milik

Serikat Yesus. Di sana Soegija belajar filsafat dengan mendalami kerangkan

pemikiran dari St. Thomas Aquinas, sesuai dengan titah dari Paus Leo IXII. Dalam

suratnya Aeterni Patris ditulis pada bulan Agustus 1879, Paus Leo IXII

menganjurkan pengajaran filsafat di Seminari perlu kembali mempelajari filsafat

thomistik5.

Setelah selesai menjalani masa pendidikannya di Negeri Belanda, maka pada

bulan September 1926 Soegija kembali ke Yogyakarta dan menjadi guru di tempat

dirinya dulu menimba ilmu yaitu di Kolose Xaverius, Muntilan, selama dua tahun.

Sayangnya, beberapa bulan sebelum kepulangan Soegija ke Yogyakarta, sang guru

yaitu Frans Van Lith, SJ meninggal dunia. Oleh karena itu Soegija beserta beberapa

4Ibid., hlm,.13.

5Thomistik meliputi teologi (bukti keberadaan Tuhan dan Sifat-Nya),

metafisika, teori kejahatan, hukum (keabadian, akhirat, alam, dan manusia), teori

pengetahuan, etika, psikologi dan politik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

30

murid yang dahulu berada di bawah pengajaran Van Lith menulis sebuah obitari guna

mengenang jasa-jasa Van Lith. Hal tersebut dilakukan Soegija beserta kawan-

kawannya untuk tetap bisa meneruskan kembali semangar dari ajaran Van Lith.

Pelajaran dan praktik hidup dari Van Lith yang berusaha diteruskan oleh Soegija

adalah menanamkan kekristenan, patriotisme dan nasionalisme dalam diri orang-

orang muda Jawa yang dilayaninya. Selain menjadi guru di alamamaternya, Soegija

juga menjadi editor di majalah Swaratama, yang merupakan majalah menggunakan

bahasa Jawa.Majalah ini merupakan majalah yang dikelola oleh para alumni Kolose

Xaverius, yang di dalamnya tertulis berbagai macam artikel dengan berbagai tema

seperti permasalahan sosial, budaya dan agama.Soegija pernah menulis kursus

singkat marxisme dalam bahasa Jawa6.

Baru dua tahun kembali ke almamaternya, pada tahun 1928 Soegija harus

kembali ke Negeri Belanda untuk menjalani tugas studi teologi. Soegija harus

menjalani studi teologi selama empat tahun lamanya. Satu tahun sebelum studi

teologinya selesai, tepatnya pada 15 Agustus 1931 Soegija ditahbiskan sebagai imam.

Semenjak menerima tahbisan, Soegija menambahkan sebuah kata yang lain sehingga

namanya menjadi Albertus. Soegijapranata atau biasa disebut A, Soegijapranata. Hal

tersebut dapat dilacak melalui tulisan-tulisannya di majalah St. Claverbond, Berichten

uit Java. Sebelum ditahbiskan imam, karangan-karangan Rm. Soegija ditandai

dengan nama A. Soegija, SJ, atau dengan inisial AS, setelah menjadi imam,

6Ibid., hlm14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

31

karangan-karangannya di majalah St. Claverbond ditandai dengan nama A.

Soegijapranata, SJ7.

Perubahan nama dari Soegija menjadi Albertus. Soegijapranata, tidak

dilakukan Soegija tanpa alasan. Nama Pranata ditambahkan Soegija di belakang

namanya memiliki makna yang dipercayai oleh Soegija sendiri. Pranata dalam bahasa

Jawa sendiri mengandung arti menyembah, mengabdi, tatanan atau aturan.

Sedangkan nama Soegija yang diberikan oleh orangtuanya bermakna orang yang

kaya, dengan pendidikan bahasa, sopan santun dan budi pekerti. Sementara inisial A,

yang ditambahkan di depan namanya merupakan inisial nama yang diambil dari

Santo Albertus Magnus yang dipilih Soegija sebagai Santo pelindungnya. Santo

Albertus Magnus merupakan tokoh pemikir abad IXI. Selain dipilih sebagai

pelindungnya, Soegija memilih Santo Albertus karena Soegija ingin menjadikan

teladan hidup Santo Albertus sebagai teladan hidupnya. Yang mana Santo Albertus

merupakan sosok yang gemar menimba ilmu. Seperti kebanyakan orang Jawa pada

umumnya yang percaya akan doa di balik setiap nama yang disandang seseorang,

demikian pula Soegija. Perubahan namanya dijadikan acuan bagi dirinya untuk

membantu mengarahkan hidupnya di masa-masa yang akan datang.

Setelah ditahbiskan sebagai seorang imam, baru pada akhir tahun 1933

Soegija kembali ke Indonesia. Sekembalinya di Indonesia, Soegija ditugaskan untuk

menjadi imam di Gereja Katolik Kidul Loji, Yogyakarta bersama Van Driesche.

7Ibid., hlm 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

32

Setahun melayani di Gereja Kidul Loji, Soegija dipindahtugaskan ke Gereja Bintaran,

Yogyakarta yang merupakan Gereja khusus bagi kaum pribumi. Baru pada tahun

1940 Soegija diangkat menjadi Vikaris Apostolik Semarang atau setara

kedudukannya dengan uskup. Penunjukkan Soegija sebagai seorang uskup tak pelak

atas permintaan dari Williens yang merupakan Vikaris Apostolik Batavia yang

mengirimkan sebuah telegram kepada Paus Pius IXII yang meminta agar dibentuk

sebuah Vikaris Apostolik Semarang dengan pemimpin yang terpisah dengan Vikaris

Apostolik di Batavia karena melihat kondisi dunia yang tengah menghadapi Perang

Dunia II (PD II). Pertimbangannya adalah bahwa perlu adanya seorang uskup

pribumi untuk memimpin para umat. Selain itu Williens juga meminta agar Vikaris

Apostolik Semarang dipilih dari Serikat Yesus karena wilayah tersebut adalah

wilayah karya misi dari Serikat Yesus. Telegram dari Williens disambut positif oleh

pihak Vatikan dengan dikirimkannya telegram balasan yang mempersilahkan

Williens untuk mengangkat Vikaris Apostolik yang baru tanpa menunggu surat

perintah dari Vatikan. Tepatnya pada 1 Agustus 1940, Mgr. Albertus Soegijapranata,

SJ diangkat untuk menjadi Vikaris Apostolik Semarang. Yang secara resmi menjadi

pemimpin Gereja Katolik yang meliputi Karesidenan di Jawa Tengah, seperti

Semarang, Jepara dan Rembang, serta Karesidenan Kedu (Magelang dan

Temanggung), dan juga seluruh wilayah Surakarta dan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

33

A. Situasi Indonesia Pada Masa Penjajahan Jepang

Baru satu tahun Soegija menjabat uskup, angkatan udara Jepang menyerang

pangkalan militer Amerika Serikat di Pearl Harbour, Hawai, 8 Desember 1941.

Akibatnya, berkobar Perang Pasifik yang meluas hingga ke wilayah Hindia Belanda.

Jepang berhasil masuk ke Indonesia pada 1942 dan menyudahi penjajahan Belanda

yang kurang lebih berlangsung tiga abad lamanya. Saat Jepang mulai masuk ke

Indonesia, mereka menyita semua hal yang berbau Belanda. Para imam, suster dan

pekerja di kalangan gereja pun tak luput ditangkap, dijadikan sandera bahkan

dibunuh. Apapun yang mereka lakukan dianggap bentuk tindakan mendukung

Belanda. Sekolah yang dikelola para imam dan suster pun dirampas, tak terkecuali

seminari menengah. Untuk mengelabui pasukan Jepang, Soegija meminta orang-

orang mengisi ruangan-ruangan kosong agar terkesan ada penghuninya. Dengan cara

itu, Soegija berhasil menyelamatkan bangunan gereja dari rampasan pasukan Jepang.

Dalam ketenangannya, Soegija mencoba memahami perasaan rakyat pada

masa itu. Dalam hatinya, Soegija paham bahwa rakyat pasti mengalami ketakutan

setelah diserbu oleh pasukan Jepang. Situasi Indoneisa pada saat itu semakin rumit,

hal tersebut disebabkan saat itu para gerilyawan Indonesia tidak lagi hanya melawan

Belanda, tapi juga Jepang. Sementara Jepang mulai melakukan perampasan terhadap

semua hal yang berbau Belanda, ternyata Belanda melanggar kesepakatan gencatan

senjata dengan Jepang. Rakyat Indonesiapun menjadi tumbal dari serdadu Belanda

dan Jepang sekaligus. Banyak toko dijarah, kaum buruh harus bekerja ekstra keras

dan banyak orang akhirnya memilih mengungsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

34

Melihat kondisi tersebut, Soegija berpikir bahwa kondisi tersebut tidak bisa

dibiarkan terus menerus berlangsung. Saat memimpin sebuah misa Soegija berkata

kepasa umatnya, “Secepatnya.Ini saatnya kita terpanggil mempertahankan hak

agama dan hak bangsa kita”. Salah satu tindakan nyata Soegija untuk

mempertahankan hak agama dan bangsanya terlihat saat Gereja Randusari hendak

disita oleh Jepang untuk dijadikan markas, Soegija dengan tegas menolak, kepada

tentara Jepang, Soegija mengatakan ”ini adalah tempat yang suci. Saya tidak akan

memberi ijin. Penggal dulu kepala saya maka tuan baru boleh memakainya” kepada

tentara Jepang.

Saat meletus Perang Lima Hari melawan Jepang untuk mempertahankan

kemerdekaan di Semarang pada 15-20 Oktober 1945, Soegija bertahan untuk tidak

meninggalkan kota. Orang-orang yang saat itu tidak mau mengungsi, termasuk

Soegija, dianggap sebagai penghianat. Selain menunjukkan pengabdiannya kepada

agama dan bangsanya dengan menolak tegas kemauan para tentara Jepang yang ingin

mengambil alih bangunan Gereja, pada masa penjajahan Jepang Soegija juga pernah

menjadi salah satu mediator pada pertemuan antara pemuda pejuang Indonesia

dengan tentara Sekutu dan Jepang di serambi pastoran Gedangan. Soegija mendesak

dilakukannya gencatan senjata antara pihak-pihak yang saat itu sedang

berperang.Seraya menengahi konflik segitiga antara pasukan gerilyawan Indonesia-

Jepang dan sekutu, Soegija ikut menata pemerintahan dan memperbaiki kondisi

masyarakat Semarang. Proses keterlibatan Soegija menjadi mediator berawal saat

pertempuran lima hari pecah di Semarang, yang menandai kedatangan tentara sekutu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

35

Saat itu, Semarang diblokade Jepang menyusul serangan yang dilancarkan para

pemuda Indonesia.

Dengan mendesak pihak sekutu untuk berunding dengan pihak Jepang,

Soegija memanfaatkan tentara sekutu untuk meredam kekuatan pasukan Jepang.

Akhirnya kedua pihak bertemu di Pastoran Gedangan. Peristiwa ini sekaligus

menunjukkan keberhasilan dan keunggulan Soegija dalam berdiplomasi. Setelah

melakukan perundingan dengan pihak Sekutu.T idak lama setelah dilakukannya

perundingan tersebut, Jepang mengakhiri blokadenya di Semarang.

Perang Lima Hari yang berlangsung di Semarang membuat rakyat Indonesia

semakin menderita. Kelaparan terjadi di mana-mana, saluran air dan listrik macet.

Harga beras dan bahan makanan melambung jauh dari jangkauan rakyat kecil.

Kondisi itu menyulut kerusuhan besar di Semarang. Perampokan dan penjarahan

terjadi di berbagai daerah di Semarang, yang mengakibatkan diberlakukannya jam

malam. Didorong keprihatinan akan penderitaan para rakyat, para tokoh agama di

Semarang pada 20 November 1945, termasuk Soegija, membentuk sebuah komite

yang ditujukan untuk meringankan penderitaan masyarakat kecil. Komite tersebut

diberi nama Komite Penolong Rakyat (KPR), yang diketuai oleh Dwijosewoyo yang

merupakan wakil dari golongan Katolik, dan Sadat Kadarisman perwakilan dari

golongan Islam. Atas nama KPR, Soegija mengirim utusan ke Jakarta untuk bertemu

Perdana Menteri Sjahrir. Pemerintah pusat meresponnya dengan mengutus Mr.

Wongsonegoro ke Semarang selain itu Pemerintah Pusat juga mengirimkan bantuan

berupa beras dan bahan makanan untuk rakyat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

36

B. Situasi Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan

Setelah Jepang menyerah kepada sekutu pada tahun 1945, Bangsa Indonesia

tidak maumenyianyiakan kesempatan tersebut untuk memproklamasikan

kemerdekaan Indonesia. Dengan desakan para pemuda Indonesia, akhirnya Ir.

Seokarno beserta kawan-kawan segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia

pada 17 Agustus 1945. Desakan para pemuda kepada Ir. Soekarno dan Moh.Hatta

bukannya tanpa alasan. Para pemuda ingin menunjukkan kepada dunia bahwa

kemerdekaan bangsa Indonesia bukanlah pemberian dari negara lain, melainkan buah

dari perjuangan rakyat Indonesia dalam melepaskan diri dari penjajahan asing.

Kemerdekaan Indonesia disambut dengan suka cita oleh seluruh rakyat Indonesia,

termasuk oleh Belanda.

Namun berbeda dengan rakyat Indonesia, bila rakyat Indonesia bahagia

menyambut kemerdekaan tersebut yang menandai lepasnya mereka dari segala

bentuk penjajahan negara asing, maka Belanda merasa bahagia karena Belanda

memiliki keinginan untuk kembali menguasai Indonesia dengan seluruh kekayaan

alam Indonesia. Tidak lama setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, pasukan

Belanda dengan “membonceng” NICA8 berhasil kembali masuk ke Indonesia.

8Netherlands-Indies Civil Administration (Pemerintahan Sipil Hindia

Belanda) adalah tentara sekutu yang bertugas mengontrol daerah Hindia Belanda

setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu pada Perang Dunia II pada

pertengahan 14 Agustus1945. NICA menumpang sekutu sewaktu datang ke Indonesia

setelah berakhirnya Perang Dunia II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

37

Sebenarnya NICA bukan merupakan organisasi bentukan pemerintah Belanda

melainkan bentukan sekutu Amerika, namun banyak orang-orang Belanda yang

direkrut untuk menjadi anggota NICA.Situasi tersebut dimanfaatkan oleh Belanda

untuk menguasai Indonesia, sehingga terjadi kembali pertempuran antara pasukan

Belanda dengan rakyat Indonesia di beberapa daerah di Indonesia.Karena kalah

dalam hal persenjataan dan pasukan militer, maka beberapa daerah seperti Sulawesi

dan Kalimantan berhasil direbut oleh Belanda.

Jakarta sebagai ibukota Indonesia juga tidak luput dari serangan pasukan

Belanda. Oleh karena itu para pemimpin negara memutuskan untuk memindahkan

pusat pemerintahan ke daerah lain yang jauh lebih aman. Hingga pada akhirnya

pemerintah Indonesia memutuskan untuk memindahkan ibukota ke Yogyakarta.Maka

pada tanggal 4 Januari1946, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Moh.Hatta

dengan menggunakan kereta api, pindah ke Yogyakarta sekaligus untuk

memindahkan pusat pemerintahan. Walau meninggalkan Jakarta, Presiden Soekarno

mengutus Sutan Syahrir dan kelompok yang pro-negosiasi dengan Belanda untuk

tetap di Jakarta agar dapat melakukan perundingan dengan pihak Belanda.

Hasil dari negoisasi antara Belanda dan Indonesia adalah ditandatanganinya

Perjanjian Linggarjati pada 15 November 1946. Isi dari perjanjian tersebut antara

lain:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

38

Belanda mengakui secara de facto Republik Indonesia dengan wilayah

kekuasaan yang meliputi Sumatra, Jawa dan Madura. Belanda harus

meninggalkan wilayah de facto paling lambat 1 Januari1949.

Republik Indonesia dan Belanda akan bekerja sama dalam membentuk

Negara Indonesia Serikat, dengan nama Republik Indonesia Serikat, yang

salah satu bagiannya adalah Republik Indonesia

Republik Indonesia Serikat dan Belanda akan membentuk Uni Indonesia -

Belanda dengan Ratu Belanda sebagai ketuanya9.

Namun rupanya Belanda berusaha mengingkari perjanjian tersebut.Terbukti

pihak Belanda berusaha mendirikan Negara Indonesia Timur pada tahun 1946 dan

Negara Pasundan pada 4 Mei 1947.Selain itu Belanda juga melakukan aksi

polisionilnya yang pertama atau biasa dikenal dengan sebutan Agresi Militer Belanda

I. Serangan di beberapa daerah, seperti di Jawa Timur, Agresi Militer Belanda

tersebut telah dilancarkan tentara Belanda sejak tanggal 20 Juli 1947.Fokus serangan

tentara Belanda di tiga tempat, yaitu Sumatera Timur, Jawa Tengah dan Jawa

Timur.Di Sumatera Timur, sasaran mereka adalah daerah perkebunan tembakau,

sedangkan di Jawa Tengah mereka menguasai seluruh Pantai Utara, dan di Jawa

Timur, sasaran utamanya adalah wilayah – wilayah yang terdapat perkebunan tebu

dan pabrik-pabrik gula. Aksi militer Belanda tersebut berhasil merebut daerah-daerah

9Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 30 Tahun Indonesia

Merdeka, 1945-1940

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

39

di wilayah Republik Indonesia yang sangat penting dan kaya akan pelabuhan,

perkebunan dan pertambangan. Selain itu pada 29 Juli 1947, pesawat Dakota

Republik dengan simbol Palang Merah di badan pesawat yang membawa obat-obatan

dari Singapura dan sumbangan dari Palang Merah Malaya ditembak jatuh oleh

Belanda yang mengakibatkan tewasnya Abdulrahman Saleh dan Adi Soetjipto

Serangan militer Belanda tidak berhenti sampai di Agresi Militer Belanda I

saja, pada tahun 1948 pasukan Belanda kembali melakukan penyerangan terhadap

pemerintah RI. Kali ini sasarannya adalah Yogyakarta yang merupakan pusat

pemerintahan Indonesia masa itu. Agresi Militer Belanda II atau biasa juga disebut

dengan Operasi Gagak, terjadi pada 19 Desember 1948 yang diawali dengan serangan

terhadap Yogyakarta, serta penangkapan Presiden Soekarno, Mohammad Hatta,

Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya.

Jatuhnya ibukota negara ini menyebabkan dibentuknya Pemerintah Darurat

Republik Indonesia di Sumatra yang dipimpin oleh Mr. Sjafruddin Prawiranegara.

Pada hari pertama Agresi Militer Belanda II, pasukan udara Belanda melakukan

pengeboman terhadap Pangkalan Udara Indonesia yang terletak di Maguwo,

Yogyakarta. Menghadapi serangan Belanda yang kedua tersebut para pemimpin

militer Indonesia tidak tinggal diam. Jenderal Soedirman selaku pimpinan militer

Indonesia saat itu segera mengumumkan pertempuran terhadap pasukan Belanda.

Dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia, para pemimpin republik ini banyak

melakukan perundingan-perundingan (diplomasi) baik dengan pihak Belanda maupun

dengan negara-negara lain seperti Amerika, Inggris bahkan dengan PBB. Adapun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

40

beberapa perundingan yang pernah dilakukan oleh Indonesia pada masa Perang

Revolusi antara lain adalah Perjanjian Linggarjati yang disepakati antara Belanda dan

Indonesia, namun pada akhirnya dicurangi oleh pihak Belanda, Perundingan Renville,

Perundingan Kaliurang, Perundingan Roem-Royen dan yang terakhir adalah

Konferensi Meja Bundar yang diadakan di Belanda. Dalam Konferensi Meja Bundar

yang diadakan pada 23 Agustus 1949 yang inti dari hasil konfrensi tersebut adalah

Belanda mengakui kedaulatan Indonesia.

C. Orang-orang yang Mempengaruhi Pemikiran Mgr. Albertus

Soegijapranata,SJ.

Soegija pernah mengenyam pendidikan di sekolah yang didirikan oleh Franz

Van Lith, SJ atau yang lebih akrab dipanggil Van Lith di Muntilan, Magelang. Dalam

menjalani pendidikannya di sekolah tersebut Soegija didampingi oleh guru

pendamping yaitu Van Drieesche. Kedua tokoh tersebut sangat mempengaruhi

pemikiran Soegija muda di masa yang akan datang, saat Soegija menjadi seorang

uskup dan negarawan.

Van Lith, merupakan salah satu pastor dari Sarikat Yesuit yang berasal dari

Belanda, oleh Sarikat Yesuit Belanda Van Lith ditunjuk sebagai misionaris di

Indonesia. Setelah berada di Indonesia, Van Lith mulai belajar dan menyelam dalam

kehidupan rakyat pribumi sehingga tidak ada benteng pemisah antara Van Lith,

dengan masyarakat pribumi.Dalam misinya Van Lith, mendirikan sekolah sederhana

bagi anak-anak, sekolah tersebut semakin hari kian berkembang. Dalam mendidik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

41

anak-anak didiknya, termasuk Soegija muda, Van Lith, menciptakan keakraban yang

sehat diantara murid-muridnya. Van Lith, tidak hanya mengajarkan kepada anak-anak

didiknya mengenai hal-hal yang berbau liturgi atau teologis saja, namun juga

menanamkkan rasa nasionalisme sebagai sebuah bangsa.

Van Lith, sering memancing murid-muridnya dengan cerita-cerita lucu yang

mengundang tawa. Atau melontarkan ejekan yang mengundang protes dan

pertentangan. Anak-anak pun akan membalasnya. Van Lith, menciptakan suasana

agar anak berusaha untuk saling membela diri. Dengan demikian sekaligus juga untuk

membangun kesadaran sebagai suatu bangsayang mempunyai harga diri10

.

Walaupun seorang Belanda, namun Van Lith, memiliki rasa empati terhadap

penindasan yang dialami oleh masyarakat pribumi akibat dari penjajahan orang-orang

sebangsanya. Dalam sebuah tulisannya, Van Lith, menuliskan

“Keinginan untuk mendominasi setiap orang Jawa, hanya karena dia seorang

Jawa, sama halnya dengan bermain api. Hargailah hak-hak pribumi, kalau kamu

juga menginginkan hak-hakmu diakui.Lepaskanlah dengan sukarela hak-hakmu

yang semu, dan tanggalkanlah juga privilegi-privelegi yang kalin peroleh.Ingatlah

bahwa di dalam Gereja Kristus tidak ada lagi pembedaan apakah dia orang Jahudi,

orang Romawi atau orang Yunani, juga tidak ada pembedaan apakah dia orang

Belanda atau orang Jawa. Dan kiranya apa yang sejak awal telah menjadi norma di

dalam gereja sekarang hendaknya menjadi norma juga di luar gereja. Orang

Belanda, orang-orang Indo-Eropa dan orang-orang Jawa mulai sekarang dan

seterusnya akan hidup sebagai saudara. Jika tidak maka dalam waktu dekat pasti

akan terjadi perpecahan11

10

op cit., Hlm 11

11

Ibid., hlm12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

42

Sedangkan Van Drieensche mengajarkan kepada murid-muridnya termasuk

Soegija mengenai Sepuluh Perintah Allah, yang mana Van Drieensche menekankan

perintah keempat dari Sepuluh Perintah Allah yang berbunyi “Hormatilah Ayah dan

ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu”.

Dalam pengajaran kepada murid-muridnya Van Drieensche mengartikan kata

“ayah-ibu” tidak hanya dalam makna sempit yang memiliki makna sebagai orangtua

yang melahirkan, menghidupi dan memberikan pendidikan, serta memenuhi segala

kebutuhan hidup anak-anaknya. Oleh Van Drieesche makna kata “ayah-ibu” juga

diartikan sebagai tanah air yang memberi kehidupan. Dengan interpretasi tersebut

sekaligus menanamkan cinta tanah air12

. Ajaran-ajaran dari kedua tokoh tersebut yang

pada perjalanan hidup Soegija dijadikan sebagai pedoman dalam penggembalaannya

sebagai imam dalam Gereja Katolik maupun sebagai seorang negarawan.

Selain belajar banyak hal mengenai cinta kasih dan pengabdian kepada

sesama terutama rakyat kecil yang tertindas, Soegija juga belajar mengenai rasa

toleransi, yang mau menerima perbedaan pendapat, perbedaan pola pikir dan

perbedaan keyakinan dari kedua orangtuanya. Di saat Soegija memutuskan untuk

dibaptis kedua orangtua Soegija beserta kakak dan adik Soegija menerima

perpindahan iman Soegija. Pada saat Soegija memberitau kedua orangtuanya bahwa

dirinya telah dibaptis, ayah dan ibu Soegika mengatakan bahwa bagi orang jawa

semua agama itu baik apabila dijalankan dengan benar dan membuat manusia

12

Ibid., hlm. 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

43

berubah menjadi lebih baik. Selain itu pada saat Soegija mengambil keputusan untuk

menjadi seorang imam, ibu Soegija menerimanya dengan ikhlas dan memberikan

restunya kepada Soegija. Sikap keluarga tersebut yang membuat Soegija pada

nantinya menjunjung tinggi rasa toleransi antar umat beragama dan mau menerima

perbedaan di dalam lingkungannya. Oleh sebab itu Soegija bisa diterima oleh hampir

seluruh rakyat Indonesia, bahkan Soegija juga menjalin hubungan yang akrab dengan

para petinggi Negara Indonesia saat itu, misalkan seperti dengan Presiden Soekarno,

Sri Sultan Hamengkubowono IX dan I.J Kasimo

D. Pandangan Kebangsaan Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ

Soegija bukan hanya seorang tokoh agama, namun juga dikenal sebagai

seorang yang memiliki rasa nasionalisme yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya.

Soegija terkenal dengan semboyan 100 % Katolik, 100% Indonesia. Semboyan

Soegija tersebut merupakan ungkapan yang menunjukkaan bahwa Soegija tidak

hanya ingin menjadi seorang Katolik sejati yang taat dalam melakukan ritual dan

ajaran agamanya saja. Namun juga ingin menunjukkan bahwa dirinya ingin menjadi

seorang Indonesia sejati. Semboyan tersebut bukan hanya ditujukan kepada dirinya

saja, namun Soegija juga menyerukan semboyan 100% Katolik, 100% Indonesia,

kepada seluruh umat Katolik Indonesia. Soegija ingin mengajak umat Katolik

Indonesia untuk mengintegrasikan sekaligus antara kekatolikan dan nasionalisme. Hal

tersebut dilakukan dengan cara mengajarkan tentang pengertian Gereja dan peran

negara dalam hubungan timbal balik. Soegija menegaskan :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

44

“Negara tugasnya memelihara, menyatukan, mengatur serta mengurus

kehidupan rakyat dengan bertindak yang terarah pada kesejahteraan, ketentraman,

kepentingan umum yang bersifat sementara, bersifat lahiriah dan duniawi.Sedang

Gereja Katolik bertugas memelihara, membimbing dan mengembangkan

kehidupan rohani manusia dengan mengurus segala hal yang ada hubungannya

dengan agama, peribadatan, kesusilaan, kerohanian yang sifatnya tetap, kekal,

surgawi dan mengatasi kodrat.

…Dengan menjamin ketentraman, norma-norma, kesejahteraan, budaya, dan

hak-hak asasi, negara mempersiapkan suatu iklim yang perlu bagi perkembangan

keagamaan dan moralitas, Gereja Katolik dengan menjaga hidup keagamaan,

moralitas, kejujuran, kesetiaan terhadap janji, keadilan, cinta kepada sesama,

dedikasi terhadap pekerjaan dan lembaga; dengan cara mendidik untuk menaruh

hormat kepada pemimpin, dan mengarahkan untuk bertindak seturut hukum,

berarti Gereja membangun suatu dasar yang kokoh bagi masyarakat dan

pemerintah”13

.

Dari kata-kata tersebut, Soegija ingin menunjukkan bahwa sejatinya, Gereja

Katolik dan Negara memiliki peranan penting dalam kehidupan umat manusia guna

mencapai kepada kehidupan yang diimpikan setiap orang. Oleh karena itu haruslah

umat Katolik memiliki kesadaran untuk mengabdi tidak hanya kepada Gereja Katolik

saja atau Negara saja, namun mengabdi kepada Gereja Katolik dan Negara secara

seimbang.

Soegija memberikan landasan moral sosial dan landasan teologis bagi

pengintegrasian kekatolikan dan nasionalisme. Soegija memberikan contoh dari

perintah ke empat dari sepuluh Perintah Allah. Soegija pernah mengatakan,

“Sebagaimana dalam Katekismus-kita wajib mencintai Gereja Kudus, dan kita juga

wajib mencintai negara, dengan seluruh hati kita. Selain itu beliau juga mengingatkan

13

Anhar Gonggong. Mgr. Albertus Soegijapranata SJ: Antara Gereja dan

Negara, 2011. Hlm 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

45

akan ajaran Yesus, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang menajadi hak kaisar, dan

berikanlah kepada Allah apa yang menjadi hak Allah”14

.

Semangat nasionalisme yang dimiliki Soegija dapat diketahui dari motivasi

ketika Soegija memutuskan untuk menjadi seorang imam. Sebelum kepindahannya ke

Semarang tahun 1947 sebagai uskup, Soegija menungkapkan motivasinya untuk

menjadi imam.

“Keputusanku untuk menjadi imam itu karena didorong untuk mengabdi

bangsa.Saya telah mencari beberapa kemungkinan profesi, tetapi tidak ada yang lebih

memungkinkan untuk memuliakan Tuhan dan sekaligus mengabdi bangsa selain

menjadi imam”15

.

Sikap patriotisme dalam membela bangsa dan negara, rasa kemanusiaan yang

besar dan berani membela kaum yang tertindas, yang ada dalam diri Soegija tidak

muncul begitu saja. Semua itu tumbuh akibat dari perjalanan hidup yang dialami

Soegija sewaktu masih kanak-kanak hingga ketika Soegija menjadi seorang calon

imam. Dalam kehidupannya Soegija menyaksikan langsung bagaimana bangsanya

berada di bawah kekuasaan asing yang merendahkan harkat dan martabat bangsanya,

Soegija juga melihat langsung bagaimana peperangan menghancurkan masa depan

orang banyak dan menimbulkan kerugian yang besar. Pengalaman tersebut yang

14

Budi Subanar, G, Kilasan Kisah Soegijapranata, Yogyakarta : Sanata

Dharma, 2012. Hlm 21

15

Ibid, Hlm 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

46

kemudian membangun karakter Soegija sebagai pembela kemanusiaan dan ikut

berjuang demi mewujudkan kemerdekaan bangsanya.

Pada saat masih duduk di HIS Soegija dan kawan-kawannya yang merupakan

kaum pribumi pernah berkelahi dengan anak-anak Belanda atau anak-anak Indo yang

sering mengejek dan menganggap remeh anal-anak pribumi. Bukan hanya berkelahi

secara fisik ataupun berdebat, tak jarang Soegija dan kawan-kawannya menantang

anak-anak Belanda dan anak-anak Indo untuk bertanding sepak bola, guna

menunjukkan siapa yang lebih hebat diantara mereka. Hal-hal tersebut merupakan

cara Soegija dan anak-anak pribumi pada umumnya untuk membela diri mereka.

Karena pada masa itu bila terjadi perkelahian antara anak-anak pribumi dengan anak-

anak Belanda ataupun Indo, pihak anak-anak pribumilah yang akan dipersalahkan.

Tidak ada yang memihak anak-anak pribumi walaupun mereka benar sekalipun. Dari

pengalaman itulah Soegija belajar untuk terus membela harkat dan martabat kaum

pribumi hingga dirinya menjadi seorang imam.

Seperti yang dikemukakan di atas bahwa sejak kecil Soegija sudah melihat

penderitaan bangsanya yang dijajah dan menerima perlakuan diskriminatif dari

kalangan orang-orang non pribumi. Dalam hidupnya Soegija tidak hanya melihat

langsung penderitaan yang dialami bangsanya, namun Soegija juga melihat langsung

penderitaan masyarakat dunia terutama Eropa yang diakibatkan oleh Perang Dunia I

yang berakhir pada tahun 1919. Bertepatan saat Soegija harus pergi ke Belanda untuk

menyelesaikan studi filsafatnya. Di sepanjang perjalanan hingga sampai ke negeri

Belanda, Soegija melihat dampak buruk yang ditimbulkan karena adanya peperangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

47

di Eropa. Di mana banyak bangunan-bangunan yang hancur, perekonomian yang

hancur dan bagaimana susahnya masyarakat Eropa berusaha bangkit dari

keterpurukannya pasca Perang Dunia I. Tak hanya itu Soegija juga melihat orang-

orang yang harus menderita secara fisik maupun mental, setelah mengalami langsung

peperangan yang telah menelan banyak korban jiwa.

Dari pengalaman tersebut pula batin Soegija semakin terusik, Soegija kembali

memikirkan nasib bangsanya yang sudah dijajah terlalu lama. Dari sana Soegija mula

berfikir mengenai kemerdekaan, bagaiman harusnya sebuah bangsa dan negara itu

harus merdeka agar hidup dengan tenang dan sejahtera. Setelah menyelesaikan studi

filsafatnya, Soegija semakin giat menyuarakan impiannya akan sebuah negara yang

merdeka, yang diperintah sendiri oleh kaum pribumi. Secara khusus Soegija

menginginkan kemerdekaan untuk bangsanya, yang merupakan negeri yang terdiri

dari beragam suku. Soegija menginginkan orang dari bangsanya sendirilah yang akan

memimpin Indonesia demi terwujudnya kesejahteraan yang merata.

Semangat mengabdi untuk Gereja, negara dan bangsa ditunjukkan sepanjang

hidup Soegija. Salah satu contohnya adalah saat Pemerintah Republik Indonesia

mendapatkan ancaman dari Belanda yang kembali dengan mengatasnamakan NICA,

yang kemudian membuat para pemimpin negeri ini memutuskan untuk memindah

pusat pemerintahan ke Yogyakarta. Mengetahui hal tersebut Soegija berniat

memindahkan pusat pemerintahan keuskupannya dari Semarang ke Daerah Bintaran,

Yogyakarta. Selain itu dalam kesehariannya, Soegija tidak hanya bergaul dengan

orang-orang Katolik. Perhatian dan aktivitasnya tidak hanya bersinggungan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

48

hal-hal liturgi dan rohani saja. Berbagai aktivitas sosial juga dilakukan oleh Seogija,

misalkan seperti memberi perhatian dalam bidang pendidikan, perhatian pada mereka

yang memikul tanggung jawab, atau mereka yang bermasalah, dan juga perhatian

pada mereka yang menjadi pengungsi pada masa pemerintahan Jepang ataupun juga

pada masa perang kemerdekaan. Di samping itu, Soegija juga sering mengadakan

pertemuan dan pembicaraan (berdiskusi) dengan pihak-pihak non-Katolik.

Bagi Soegija, Indonesia bukan hanya terdiri dari orang Jawa, Sumatera, Nusa

Tenggara, Kalimanatan atau yang lainnya. Indonesia merupakan satu kesatuan ras,

etnis, budaya dan bahasa, sehingga dalam kehidupannya Soegija juga menyetarakan

kedudukan semua orang yang ia jumpai. Seperti gurunya Van Lith, Soegija juga

memfokuskan dirinya untuk membela kaum tertindas, membela hak manusia yang

dilanggar. Misalkan seperti yang dilakukan oleh Soegija saat membela Indonesia

ketika menghadapi serangan militer Belanda I dan II pada tahun 1947 dan 1948. Pada

masa perang pasca kemerdekaan RI Soegija tidak menggunakan senjata dalam

menghadapi Belanda, namun menggunakan kuasanya sebagai seorang uskup dengan

cara berdiplomasi untuk meminta militer Belanda menghentikan penyerangan

terhadap Indonesia.

Mgr. Albertus Soegijapranata merupakan pahlawan tanpa senjata. Karena

bagaimanapun juga Soegija memiliki peran dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia, terutama pada masa perang revolusi (pasca proklamasi kemerdekaan).

Namun bedanya perjuangan Soegija dengan tentara Indonesia masa itu adalah cara

untuk berjuang. Perjuangan Soegija dilakukan dengan cara diplomasi non resmi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

49

Dengan kekuatan pena dan tulisan-tulisan Soegija, serta kemampuan Soegija dalam

menjalin relasi dengan banyak pihak. Tak heran oleh Presiden Soekarno, Soegija

diangkat menjadi salah satu penasehat Presiden pada tahun 1949. Bahkan peranan

Soegija cukup kuat ketika mempengaruhi dunia internasional, ketika Soegija

mengatakan bahwa Indonesia sudah siap merdeka dan penjajahan itu tidak bisa

diterima16

.

Dari paparan panjang di atas dapat diketahui bahwa alasan Soegija melakukan

usaha diplomasi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dikarenakan bela

rasa yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya, serta pengabdiannya sebagai imam

kepada Tuhan karena salah satu tugas dari gereja adalah membela kaum yang

tertindas. Tumbuhnya bela rasa dalam diri Soegija tidak luput dari pengaruh para

pengajar Soegija di Kolose Xaverius, Muntilan dan kedua orangtuanya, serta

pengalaman Soegija yang melihat langsung bagaimana kehancuran akibat dari sebuah

penjajahandan peperangan pada saat dirinya remaja, bahkan ketika Soegija telah

menjadi seorang imam.

16

http://www.dnaberita.com/berita-68582-relevansi-visi-soegijapranata-

dalam-pluralisme.html

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

50

BAB III

Usaha-usaha Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ Dalam Melakukan

Diplomasi (1946 -1949)

-

A. Keterlibatan dan Usaha-usaha Diplomasi Soegija Dalam Peristiwa-

Peristiwa di Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan Tahun 1946-1947

Belanda kembali ke Indonesia bersama dengan NICA pada 16 September

1945, kurang dari satu bulan setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia. NICA yang diketuai oleh Jenderal van Mook, pada awalnya bertugas

untuk menjaga kestabilitasan di Indonesia dan memastikan pemerintah dan pasukan

Jepang benar-benar pergi dari Indonesia. Namun, rupanya van Mook memiliki niat

lain yaitu ingin merebut Indonesia kembali untuk dijadikan salah satu wilayah

pemerintah Belanda. Secara tegas van Mook menyatakan bahwa Negara Republik

Indonesia tidak pernah ada. Van Mook menyatakan bahwa Negara Republik

Indonesia merupakan negara boneka bentukan Jepang. Demikian pula dengan

pemimpin-pemimpin Negara Indonesia.

Tak perlu waktu lama bagi Belanda dan NICA untuk kembali menyerang Indonesia.

Dibantu oleh bekas pasukan KNIL yang pernah ditawan pada masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

51

pemerintahan Jepang, Belanda melakukan aksi terornya diberbagai wilayah

Indonesia seperti di Surabaya, Bandung, Ambarawa, Semarang dan Medan. Bahkan

Jakarta yang merupakan ibukota Negara Indonesia tak luput dari aksi teror pasukan

Belanda (KNIL dan NICA). Karena situasi ibukota negara yang semakin tidak

kondusif, serta mengancam keselamatan para pemimpin negara, maka diputuskan

pada 4 Januari 1946 ibukota Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta secara diam-diam.

Kepindahan tersebut juga ditujukan sebagai strategi untuk mempertahankan

kemerdekaan dan melindungi pemerintahan Indonesia.

Berkaitan dengan pemindahan pusat pemerintahan ke Yogyakarta, maka

Soegija yang pada saat itu telah menjadi seorang uskup memiliki niatan untuk ikut

memindahkan Kantor Pusat Vikariat Apostolik Semarang ke Yogyakarta.

Pemindahan tersebut bukan tanpa alasan dilakukan oleh Soegija. Keputusan Soegija

untuk pindah didasari agar Soegija bisa memantau secara langsung situasi dan

kondisi pemerintah Indonesia, serta dapat secara langsung berkomunikasi dengan

para pemimpin negara. Namun keinginan Soegija tersebut baru dapat direalisasikan

pada 13 Februari 1947. Pemilihan tanggal tersebut bukan tanpa alasan, sehari

sebelumnya atau 12 Februari 1947, Presiden Soekarno menyerukan gencatan senjata

antara Indonesia dengan Belanda. Sehingga ketika situasi aman tersebut, Soegija

segera bergegas untuk berangkat ke Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

52

Namun sebulan sebelum pindah ke Yogyakarta, atau tepatnya pada 18 Januari

1947 Soegija melakukan usaha diplomasinya dengan mengirimkan surat kepada

Ketua Kongregasi Propaganda Fide yang berada di Vatikan. Dalam surat tersebut ada

tiga pokok masalah yang dituliskan oleh Soegija, pertama adalah pengalaman sikap

militer Jepang terhadap karya misi di Indonesia. Kedua, situasi aktual yang berkaitan

dengan usaha diplomasi yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk

menghadapi pemerintah Belanda. Dan yang ketiga berkaitan dengan rencana

penunjukkan nuntius untuk Indonesia1. Berkaitan dengan poin yang ketiga, Soegija

memberikan masukan kepada pihak Vatikan agar nuntius yang akan ditunjuk bukan

merupakan kebangsaan Amerika atau Belanda. Mengingat nuntius adalah wakil Paus,

sehingga diharapkan nuntius yang ditunjuk tidak terlibat dalam kancah politik.

Seperti mempertimbangkan masukan dari Soegija, maka pada akhirnya pihak Vatikan

menunjuk Mgr. George de Jonge d’ Ardoya asal Finlandia menjadi nuntius untuk

Indonesia.

Dari hal tersebut dapat terlihat bagaimana usaha Soegija meyakinkan pihak

Vatikan atas penunjukkan nuntius untuk Indonesia. Usul Soegija agar Vatikan tidak

memilih duta yang berkebangsaan Amerika dan Belanda, dimaksudkan Soegija agar

kehadiran nuntius tersebut tidak menciptakan polemik baru dalam diri rakyat

Indonesia, yang ditakutkan akan berujung pada penolakan dari rakyat apabila nuntius

1G. Budi Subanar, SJ, Kilasan Kisah Soegijapranata, Yogyakarta : Penerbit USD,

2012, Hlm 42-43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

53

yang ditunjuk adalah orang Belanda atau Amerika. Karena bagaimanapun juga pada

saat itu masyarakat Indonesia sangat antipati terhadap orang Katolik terutama yang

berkebangsaan Belanda.

Ditahun yang sama, tepatnya pada bulan Juli 1947, Belanda melakukan

serangan ke Yogyakarta atau lebih sering dikenal dengan istilah Agresi Militer

Belanda I. Serangan Belanda tersebut membuat situasi Yogyakarta yang semula

kondusif menjadi mencekam, jam malampun diberlakukan. Tak hanya itu banyak

orang yang pergi meinggalkan kota untuk mengungsi. Baku tembak antara pasukan

Belanda yang berusaha menduduki kota, dengan pasukan Indonesia yang terus

berusaha mempertahankan ibukota terus terjadi. Bahkan pada 30 Juli 1947 pasukan

Belanda tidak segan-segan menembak jatuh Pesawat Dakota yang berisikan bantuan

obat-obatan dari India. Akibat penembakan tersebut pilot Pesawat Dakota yaitu Adi

Soetjipto pun tewas.

Saat menerima kabar tewasnya Adi Soetjipto, Soegija sedang berada di Solo

untuk menghadiri Misa peringatan hari Santo Ignatius. Dua hari setelah peristiwa

tertembaknya Pesawat Dakota tersebut Soegija pada pukul 20.00 WIB berpidato di

Studio Poerwosari2 (RRI Solo). Dalam pidato tersebut Soegija menghimbau agar baik

pihak Belanda dan Indonesia mengupayakan adanya sebuah perundingan gencatan

2G. Budi Subanar, SJ., Kesaksian Revolusioner Seorang Uskup Di Masa Perang,

Catatan Harian Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, 13 Februari 1947-17 Agustus

1949, Yogyakarta : Galang Press, 2003, Hlm 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

54

senjata. Menurut Soegija, gencatan senjata amatlah penting untuk menjaga

kehormatan kedua negara tersebut di mata dunia.

Baru pada tanggal 4 Agustus 1947, Belanda dan Indonesia mengadakan

gencatan senjata. Walau demikian pihak Belanda tetap terus melakukan penyerangan

dan berusaha memperluas wilayah kekuasaannya di Indonesia. Menanggapi hal

tersebut maka PBB segera bertindak dengan membentuk sebuah komisi jasa baik

yang disebut dengan KTN (Komisi Tiga Negara). KTN bertugas untuk

mempertemukan kedua belah pihak yang bertikai dalam sebuah perundingan. Baru

pada 8 Desember 1947, kedua belah pihak menyetujui adanya penghentian tembak

menembak. Di mana persetujuan tersebut merupakan salah satu hasil dari

perundingan Renville. Hasil dari perundingan tersebut baru resmi ditandatangani

pada 17 Januari 1948.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

55

A. Keterlibatan dan Usaha-usaha Diplomasi Soegija Dalam Peristiwa-

Peristiwa di Indonesia Pasca Proklamasi Kemerdekaan Tahun 1948-1949

Perundingan Renville yang digagas oleh KTN bentukan PBB, ternyata tidak

memiliki kekuatan besar untuk mengurungkan niat Belanda untuk tidak kembali

menyerang Indonesia. Terbukti pada Desember 1948, pihak Belanda secara sepihak

mengingkari isi Perundingan Renville. Belanda kembali berusaha menyerang dan

menduduki Yogyakarta yang merupakan ibukota dan pusat pemerintahan Indonesia.

Pada 19 Desember 1948, sebelum pasukan Belanda kembali menyerang, para

pasukan Indonesia dan laskar-laskar yang terdiri dari rakyat Indonesia mengadakan

latihan rutin. Latihan tersebut diadakan dengan tujuan mengasah kemampuan

bertempur para pasukan tersebut. Bahkan orang-orang yang merupakan bagian dapur

umum dan PMI (Palang Merah Indonesia) ikut berpartisipasi dalam laitihan tersebut.

Sejak pagi hari semua orang yang terlibat dalam latihan tersebut berkumpul di

Lapangan Maguwo (Sekarang Bandara Adi Soetjipto). Lapangan Udara Maguwo,

pada saat itu merupakan pusat militer Indonesia.

Namun diluar dugaan banyak pihak, pada hari itu pula Pasukan Belanda

kembali melakukan serangan di Lapangan Udara Maguwo. Peristiwa tersebut dikenal

sebagai Agresi Militer Belanda II. Serangan tersebut dipimpin oleh Jenderal Spoor.

Lapangan Udara Maguwo dipilih menjadi sasaran utama penyerangan Belanda, selain

karena merupakan pusat militer Indonesia, Lapangan Udara Maguwo juga sering

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

56

digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk menembus blokade Belanda dan juga

mendatangkan bantuan obat-obatan dari luar negeri bagi pasukan dan rakyat

Indonesia. Tak hanya itu, Lapangan Udara Maguwo juga digunakan sebagai lalu

lintas masuknya para diplomat asing untuk bertemu dengan para pemimpin negara3.

Sehingga tak heran Jenderal Spoor menjadikan Lapangan Udara Maguwo sebagai

pijakan bagi pasukan Belanda untuk mendobrak pertahanan Indonesia saat itu.

Tidak siap menghadapi serangan asli dari Belanda dan kekuatan persenjataan

yang tidak seimbang, maka dengan mudah pasukan Belanda untuk menguasai

Lapangan Udara Maguwo. Setelah berhasil menguasai Lapangan Udara Maguwo,

pasukan Belanda merangsek masuk ke arah pusat kota dan mengepung hampir

seluruh wilayah Yogyakarta. Tentara Indonesia yang kalah jumlah, tidak dapat

berbuat banyak selain menghambat pasukan Belanda agar tidak sampai ke pusat

pemerintahan4. Situasi Yogyakarta kembali mencekam, pemerintah langsung

mengadakan rapat untuk membahas langkah apa yang akan diambil untuk mengatasi

situasi tersebut di Istana Negara (Sekarang Gedung Agung) yang berhadapan dengan

Benteng Vredesburg.

3Julius Pour, Doorstoor Naar Djokdja, Pertikaian Pemimpin Sipil-Militer, Jakarta :

Kompas, 2009, Hlm. 1-2

4Atmakusumah, Takhta Untuk Rakyat, Celah-celah Kehidupan Sultan

Hamengkubuwana IX, Jakarta : Gramedia, 1982, Hlm 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

57

Pada saat rapat sedang berlangsung terdengar bunyi ledakan dari luar, ternyata

pasukan Belanda menjatuhkan bom di sekitar tempar tersebut. Pada Agresi Militer

Belanda II ini pula, pihak Belanda berhasil menangkap beberapa pemimpin negara

diantaranya Presiden Soekarno, Sutan Sjahrir dan Haji Agus Salim. Mereka bertiga

ditangkap dan kemudian diasingkan ke Brastagi. Sementara Moh. Hatta, Moh. Roem

dan Mr Ali Sastroamidjojo ditangkap dan diasingkan ke Bangka. Sementara para

pemimpin negara yang tidak tertangkap melarikan diri ke luar kota, dan sebagian

bersembunyi di kota dan menjadi “manusia siluman” yang aktif pada gerakan bawah

tanah. Sedangkan beberapa ikut dalam serangan gerilya yang dipimpin oleh Jenderal

Soedirman.

Dalam peristiwa sekitar Agresi Militer Belanda II, Soegija juga menuliskan

peristiwa tersebut dalam catatah hariannya. Pada catatan Soegija yang bertanggal 19

Desember 1948 tertulis :

“R.K menerimakan sakramen tobat, menerimakan komuni dan

Misa biasa jam 8. Jam 6 mulai gemuruh suara kapal terbang. Koster

menghadap R.K. di tempat menerimakan sakramaen tobat, bertanya

Misa meriah atau Misa biasa. R. K. memerintahkan Misa meriah

seperti biasa, karena hanya mengira latihan biasa. Sesudah jam 9

mendengar bahwa Belanda mulai mendatangkan : Pesawat pemburu,

pesawat pembom. Jam 10 pesawat pergi, tapi tidak lama datang 3

pesawat pembom. Sesudah berputar-putar jam 11 mulai mengebom

kota bagian tengah. Bom-boman terus tidak ada redanya. Di mana-

mana sudah terdengar suara pesawat, senapan, senapan mesin dan

meriam. Sejumlah pengungsi minta tempat di pasturan Bintaran.

Upacara gereja dibatalkan. Pastor v. Thiel dan Kunkels pergi ke

Bintaran karena terjadi bom-boman di Beteng. Sesudah makan R.P. v.

Thiel disarankan untuk terus tinggal di Bintaran, R. D . Kunkels

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

58

pulang ke Setjadiningratan. Bom-boman berlangsung seharian suntuk,

jam 12 mulai tembak-menembak, jam 2 ada berita Jogja dididuki

tentara K.N.I.L. Sejumlah orang mengungsi di Pasturan Bintaran.

Malam harinya bergiliran jaga. Sumitra datang minta instruksi5”

Tak hanya itu catatan harian Soegija setelah tanggal 19 Desemeber 1948 juga

banyak menuliskan peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah Agresi Militer Belanda II

hari pertama selesai. Bahkan pada catatan harian Soegija tertanggal 21 Desember

1948, Soegija menulis jika mendapatkan kabar bahwa beberapa pemimpin negara

berhasil ditangkap dan diasingkan oleh Belanda. Secara khusus keterlibatan Soegija

dalam diplomasi berkaitan dengan peristiwa Agresi Militer Belanda II tersebut adalah

ketika tulisan Soegija dimuat pada surat kabar The Commonweal terbitan Amerika.

Dalam tulisan tersebut Soegija menuliskan berbagai serangan yang dilakukan oleh

pasukan Belanda dan dampak dari serangan tersebut bagi kehidupan rakyat Indonesia

terutama bagi anak-anak, seperti kemiskinan dan pembodohan. Tulisan Soegija pada

surat kabar tersebut mendapatkan reaksi positif dari masyarakat internasional.

Terbukti Soegija mendapatkan kiriman bantuan berupa buku-buku dan majalah dari

berbagai pihak yang ditujukan kepada anak-anak Indonesia6.

5Op cit, Hlm 150-151

6G. Budi Subanar, SJ, Kilasan Kisah Soegijapranata, Yogyakarta : Penerbit USD,

2012, Hlm 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

59

Tulisan Soegija dalam harian The Commonweal, tidak luput dari peran

seorang peneliti Amerika yang bernama G. Mc. T. Kahin yang pada saat itu sedang

berada di Yogyakarta untuk melakukan penelitian tentang Indonesia. Dalam

kunjungannya tersebut, G. Mc. T. Kahin menyempatkan diri untuk menemui Soegija

dan berbincang langsung dengan Soegija mengenai situasi Indonesia saat itu.

Pertemuan Soegija dengan G. Mc. T. Kahin dituliskan Soegija pada catatan harian

yang bertanggal 19 November 1948.

Tak hanya menuliskan keperihatinan atas aksi militer Belanda di Indonesia

dalam surat kabar, Soegija juga menuliskan keperihatinannya dalam surat gembala

yang ditulisnya langsung, yang pada saat misa akan dibacakan. Pada Surat Gembala

yang tertanggal 2 Februari 1949, Soegija menuliskan keperihatinannya atas

penjajahan yang masih terjadi, baik di Indonesia maupun di negara lain. Seogija

menyatakan bahwa penjajahan merupakan salah satu bentuk pelanggaran terhadap

hak asasi manusia untuk merdeka. Dalam surat gembala tersebut Soegija menuliskan

demikian :

“Sungguhlah barang siapa kasih akan sesama manusia, sekurang-

kurangnya haruslah mengakui dan menghormati hak-haknya.Adapun

tujuh hukum yang terakhir dari hukum-hukum sepuluh perintah Tuhan,

itulah bermaksud untuk memperlindungkan hak-hak manusia yang

terpenting.Hukum yang kelima menghormati dasar hak-hak manusia,

ialah hak atas hidup.Hukum yang keempat, keenam dan kesembilan

untuk memeliharakan hidup rumah tangga dan keluarga, yang

merupakan sumber hidup bangsa dan mewujudkan tempat latihan buat

anak cucu dan orang tuanya sendiri.Hukum yang ketujuh itulah untuk

mempertahankan hak-hak tiap manusia tentang miliknya dan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

60

buah pekerjaannya.Hukum yang kedelapan membela hak tentang

kebenaran dan tentang saling percaya, yang sangat dihajatkan buat

pergaulan hidup manusia yang teratur.

Hak-hak tersebut memang merupakan dasar-dasar hidup manusia

dan masyarakat.Asalnya tiada dari Negara, tetapi dari Tuhan, chalak

bangsa manusia, dari pada itu dipeliharakan dan diawasi oleh Tuhan

sendiri.Tiada terdapatlah suatu Negara yang mengaruniakan itu”kepada

manusia, atau yang dapat merampasnya.Tak adalah undang-undang

manusia yang dapat membinasakannya.Hak-hak itu tidak tak boleh

diasingkan.Hak-hak tersebut niscaya menuntut keselamatan manusia7.”

Selain itu kaitan Soegija dengan peristiwa sekitar Agresi Militer Belanda II

adalah ketika Soegia mengirimkan surat kepada Sultan Hamengkubuwana IX yang

menghimbau kepada Sultan Hamengkubuwana IX agar tidak meninggalkan istana.

Hal tersebut dituliskan Soegija dalam catatan harian Soegija yang tertanggal 5 Januari

1949. Surat tersebut dikirimkan Soegija kepada Sultan Hamengkubawana IX karena

Soegija mendapatkan kabar akan niat Sultan Hamengkubuwana IX yang ingin ikut

dalam perang gerilya pimpinan Jenderal Soedirman. Dalam surat tersebut, dalam

surat tersebut Soegija menuliskan pemikirannya, jika sampai Sultan

Hamengkubuwana IX meninggalkan istana dan diketahui oleh pihak Belanda, maka

kemungkinan besar pasukan Belanda akan melakukan tindakan keras terhadap rakyat,

7Surat Gembala 2 Februari 1949, (Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan

yang disempurnakan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

61

dan juga bisa menciptakan perpecah dalam tubuh Kraton Yogyakarta seperti yang

sudah pernah Belanda lakukan di masa lalu8.

Mempertimbangkan saran dari Soegija, maka Sultan Hamengkubuwana IX

mengurungkan niatnya untuk ikut dalam perang gerilya. Sultan Hamengkubuwana IX

memilih untuk memantau situasi Yogyakarta dari dalam istana. Tak hanya berhenti di

situ peranan Soegija dalam diplomasi juga dilakukan Soegija dengan tulisan dan hasil

wawancara Soegija dengan berbagai wartawan dari dalam dan luar negeri. Hal

tersebut dapat diketahui dari catatan harian Soegija yang tertanggal 14 Februari 1949.

Dalam catatan harian Soegija menuliskan bahwa Soegija didatangi oleh wartwawan

Seito Sapad Mazin, Koresponden Antara dan Sin Po9. Sedangkan untuk tulisan

Soegija dimuat dalam Koran ANP terbitan Amsterdam yang tertanggal 16 Mei 1949,

yang kemudian dikutip kembali oleh harian Merdeka pada terbitan 17 Mei 1949.

Dalam tulisan tersebut, Soegija mengkritik keras terhadap aksi-aksi militer yang

dilakukan oleh Belanda. Adapun kutipan tulisan Soegija pada harian Merdeka

berbunyi

“…. menyatakan kesan-kesan saya sendiri tentang cara dilakukannya aksi

militer itu. sebab disitu terlah terjadi perbuatan-perbuatan yang menurut pendapat

38.G. Budi Subanar, SJ, Kesaksian Revolusioner Seorang Uskup Di Masa Perang,

Catatan Harian Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ, 13 Februari 1947-17 Agustus

1949, Yogyakarta : Galang Press, 2003, Hlm 157

9Ibid, Hlm 166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

62

saya dapat disangsikan, apakah dibolehkan. Apabila saya merenungkan sekali lagi

semua perslah dan palporan tentang kejadian-kejadian sebagai akibat atau berhubung

dengan aksi militer itu yang saya terima baik dari orang-orang agama atau orang-

orang biasa ….”10

.

Dari tulisan Soegija tersebut dapat diketahui bagaimana Soegija

mempertanyakan bagaimana tanggungjawab pemerintah Belanda atas aksi-aski

militer yang dilakukan di Indonesia, yang mengakibat penderitaan dan tewasnya

rakyat Indonesia. Tulisan-tulisan Soegija maupun hasil wawancara Soegija yang

dimuat dalam berbagai media masa baik luar maupun dalam negeri banyak dibaca

oleh masyarakat dunia dan berhasil merebut empati dari masyarakat dunia. Salah satu

buktinya adalah ketika Soegija mendapatkan surat dari seseorang yang menyatakan

walaupun bukan seorang Kristen, pengirim surat tersebut mengatakan sangat

menghargai usaha Soegija dalam perjuangan Indonesia dan mendukung Indonesia

merdeka11

.

Dari beberapa usaha yang dilakukan Soegija dalam memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia, dapat disimpulkan bahwa walaupun Soegija tidak masuk

dalam barisan pemerintahan seperti Mohammad Roem, Moh Hatta ataupun para

10Merdeka, 17 Mei 1949 (Kutipan sudah disesuaikan dengan ejaan yang

disempurnakan)

11G. Budi Subanar, SJ. Kilasan Kisah Soegijapranata, Yogyakarta : Penerbit USD,

2012, Hlm 45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

63

diplomat resmi lainnya, Soegija tidak memiliki batasan dalam berjuang. Soegija

melakukan diplomasi dengan caranya sendiri yaitu melalui tulisan dan wawancara

dengan berbagai media untuk menghimpun dukungan dunia demi terwujudnya

kemerdekaan Indonesia yang utuh. Dan walaupun Soegija bukanlah seorang

wartawan ataupun seorang jurnalis, Soegija tetap mampu menyampaikan pemikiran-

pemikirannya mengenai penjajahan dan mimpi untuk merdeka, serta himbauan

kepada umat Katolik untuk ikut andil dalam usaha kemerdekaan Indonesia melalui

surat-surat Gembala yang ditulis oleh Soegija sendiri. Tulisan-tulisan Soegija banyak

berisi mengenai keperihatinan Soegija akan kondisi rakyat Indonesia yang dirampas

haknya sebagai manusia yang merdeka oleh Belanda. Yang kemudian tulisan tersebut

mendapatkan respon positif dari berbagai pihak, baik dari dalam maupun luar negeri.

Selain itu dari paparan panjang di atas, dapat dilihat bagaimana Soegija dapat

menjalin relasi yang baik dari berbagai pihak mulai dari Vatikan, pemerintah

Indonesia, peneliti, hingga wartawan asing. Relasi Soegija dengan berbagai pihak

tersebut tidak dapat dipungkiri menjadi salah satu kekuatan Soegija dalam melakukan

diplomasi untuk menggalang dukungan demi membantu pemerintah Indonesia

mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

64

BAB IV

Dampak-dampak yang Ditimbulkan Dari Keterlibatan Mgr.

Albertus Soegijapranata, SJ Dalam Usaha Diplommasi

A. Dampak Bagi Gereja dan Umat Katolik di Indonesia

Setelah melalui perjalanan panjang untuk mempertahankan kemerdekaan

Indonesia, akhirnya pada 27 Desember 1949, Belanda mau mengakui kedaulatan

Indonesia. Perjuangan fisik dan diplomasi yang dilakukan oleh berbagai pihak

terbayar sudah dengan pengakuan Belanda tersebut. Baik kalangan dari pemerintah

maupun warga sipil rela mengorbankan tenaga, pikiran bahkan nyawa mereka untuk

mewujudkan mimpi rakyat Indonesia untuk merdeka. Salah satu orang yang berjasa

dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah Mgr. Albertus Soegijapranta, SJ

atau lebih akrab disapa Soegija. Walaupun bukan dari kalangan pemerintah namun

Soegija memiliki inisiatif sendiri untuk ikut berjuang, dalam hal ini Soegija memilih

jalur diplomasi.

Tidak dapat dipungkiri keterlibatan Soegija dalam melakukan diplomasi guna

memepertahankan kemerdekaan Indonesia juga memiliki peranan yang sangat

penting dalam sejarah Indonesia.Walaupun bukan seorang diplomat resmi

pemerintah, namun sosok Soegija memiliki jasa dalam menghimpun dukungan dari

berbagai pihak yang mendukung kemerdekaan Indonesia. Usaha – usaha Soegija

dalam berdiplomasi terbukti berhasil. Peran Soegija yang berhasil melakukan

diplomasi tersebut bukan hanya berdampak semakin banyaknya pihak yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

65

mendukung kemerdekaan Indonesia, namun keikutsertaan Soegija dalam

berdiplomasi juga berdampak bagi kehidupan Gereja dan umat Katolik di Tanah Air.

Hal tersebut berkaitan erat dengan jabatan uskup yang diemban Soegija pada masa

itu.

Sebagai seorang pemimpin agama Katolik, Soegija sering menghimbau umatnya

baik umat yang merupakan orang pribumi ataupun orang – orang non pribumi (Eropa

termasuk orang Belanda dan juga Tionghoa) untuk bersama – sama ikut dalam

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Salah satu contohnya adalah tulisan

Soegija di Majalah Swaratama yang berbunyi :

“Memang, tidak sedikit jumlahnya orang yang kemudian luntur, menjadi

sama seperti kanan-kirinya, hilang kekhasannya sebagai Katolik. Sebagian

malah menjadi enggan kalau ketahuan bahwa dirinya Katolik; bangga bahwa

dapat menyatu dengan menyamar, berkulit bunglon.Betapa kasihan.

… Swara-Tama tidak bermaksud membujuk orang berkalung

Rosario,menjajar medali-medali, dan mendaras doa sepanjang jalan. Yang

dituju (oleh Swara-Tama) adalah agar dapat member tuntunan dan melatih

cara hidup Katolik lahir-batin, tidak memandang tempat, derajat kedudukan

maupun asal-usul. Segala pengalaman hidup akan dibeber dan dibahas dalam

kacamata Katolik, agar para pembaca senantiasa memegang tekad serta

keyakinannya baik di gereja, di jalan, di tempat perjamuan, pekerjaan dan

tempat hiburan, atau dimana pun tanpa peduli kanan-kirinya, agar jelas

memperlihatkan bahwa kehidupannya telah dilandasi keyakinan akan

kehidupan yang luhur”1

Dalam tuilisannya tersebut, Soegija meminta seluruh umat Katolik di Inonesia

tidak memandang warna kulit maupun status sosial antara satu dengan yang lain.

1. Swaratama XXI, 7 Mei 1941 (Tulisan sudah disesuaikan dengan ejaan yang

disempurnakan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

66

Soegija menghimbau agar seluruh umat Katolik di Indonesia untuk memberikan yang

terbaik yang mereka miliki untuk bangsa dan negara. Dengan cara itulah maka

mereka bisa menjadi seorang Katolik yang sesungguhnya.

Selain itu di masa penjajahan Belanda hingga masa revolusi kemerdekaan,

banyak masyarakat pribumi non Katolik yang menganggap orang – orang Katolik

merupakan kaki tangan pemerintah Belanda. Hal tersebut dapat diketahui dari

pidato Soegija yang tertulis demikian :

“Bergabung dalam pergerakan nasional dengan menggunakan suatu asas

Katolik akan menarik simpati orang lain pada iman kita… Terlebih

usaha tersebut merupakan jawaban yan paling baik untuk menangkal

tuduhan para musuh yang setiap kali mengatakan bahwa orang Katolik

pribumi adalah kaki tangan dari penguasa colonial, dan murid-murid

dari kaum imprealis dan kolonialis”2.

Oleh sebab itu Soegija berusaha untuk merubah pandangan masyarakat non

Katolik tersebut dan ingin menyatukan umat Katolik dengan masyarakat non Katolik.

Pada masa revolusi kemerdekaan banyak pula umat katolik yang ikut berjuang

mempertahankan kemerdekaan Indonesia terutama para pemuda Katolik.Secara

khusus Soegija mengatakan bahwa para pemuda Katolik merupakan kusuma bangsa

dan harapan Gereja.Keikutsertaan umat katolik dan Soegija dalam berjuang

mempertahankan kemerdekaan Indonesia itu membuat Presiden Soekarno

mengapresiasi dan mengakui eksistensi para umat Katolik dalam memperjuangkan

kemerdekaan Indonesia.

2G. Budi Subanar, SJ, Kilasan Kisah Mgr.A. Soegijapranata, SJ (2012), Hlm 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

67

Salah satu bentuk apresiasi Presiden Soekarno terhadap umat Katolik di Indonesia

adalah dengan menghadiahkan sebuah lukisan Bunda Maria yang dibelinya dari

seorang pelukis berkebangsaan Italia yang diserahkan oleh kurir kepada Soegija pada

10 Agustus 1948. Selain itu, bersamaan dengan lukisan Bunda Maria tersebut,

Presiden Soekarno juga menuliskan sepucuk surat yang ditujukan kepada Soegija.

Dalam penutup surat tersebut Presiden menyampaikan harapannya kepada umat

Katolik di Indonesia tetap sejahtera dalam Republik.

Tak hanya mendapatkan pengakuan dari pemerintanh Indonesia, Soegija juga

mampu mengubah pandangan umat pribumi non Katolik yang pada awalnya

menganggap umat Katolik sebagai kaki tangan pemerintah Belanda. Dari usaha

Soegija dan umat Katolik Indonesia, Soegija pernah mendapatkan surat yang berisi

penghormatan kepada Soegija atas usahanya dalam ikut mempertahankan

kemerdekaan Indonesia. Surat tersebut berasal dari seseorang yang beragama lain.

Bahkan setelah masa revolusi kemerdekaan, Soegija masih gencar mengajak umat

Katolik Indonesia untuk bersama mengisi kemerdekaan dengan hal – hal yang

berguna, serta menjaga hubungan baik dengan umat beragama lain. Seperti yang

dikemukakan Soegija dalam Surat Gembala yang bertanggal 12 Februari 1952, yang

berisi :

“Sebagai golongan yang kecil kita hidup di antara berjuta – juta penduduk

yang berbedaan perkara agama dan keyakinan.Kesejahteraan tanah dan

keselamatan umum, pun pula kepentingan kita sendiri, meminta supaya kita

hidup bersatu dan berdamai, tambahan pula kerja bersama – sama dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

68

segala warga negara dan golongan, yang sungguh memperhatikan kepentingan

nusa dan bangsa”3.

Soegija pun tanpa lelah mengingatkan kepada umat Katolik di Indonesia akan

tanggungjawab mereka sebagai bangsa Indonesia. Mereka memiliki kewajiban untuk

mencurahkan tenaga dan pikirannya demi bangsa dan negara. Salah satu surat yang

disampaikannya untuk umat Katolik di seluruh Indonesia pada tahun 1957.

“Berkenaan dengan seribu satu kesulitan dan kesukaran, yang dihadapi oleh

Negara kita yang masih muda, dengan rendah dan gerak hati kami

memperingatakan kepada segenap umat Katolik di Seluruh Indonesia akan

kewajibannya kepada Nusa dan Bangsa, justru pada dewasa ini, seperti apa

yang tercantum dalam hokum perintah Tuhan yang keempat. Dalam segala

ihwal dan untung malang hendaknya umat Katolik selalu hormat lahir batin

kepada Pemerintah yang sah dan taat kepada undang – undang peraturannya,

yang berdasarkan hukum alam. Sebagai keturunan bangsa Indonesia dan

warga negara Republik Indonesia kita diwajibkan menaruh cinta kasih yang

sejati terhadap tanah air dan bangsa kita dan patuh kepada pemerintah kita”4.

Selain itu pada saat menjadi anggota konsili Vatikan pada tahun 1962, Soegija

mengutarakan tentang situasi Gereja di Indonesia dan menjelaskan bahwa Pancasila

menjadi dasar negara Republik Indonesia dan ideologi bangsa Indonesia kepada

seluruh uskup dari berbagai negara yang datang pada pertemuan tersebut. Soegija

menjelaskan bahwa Pancasila merupakan cerminan atas keinginan bangsa Indonesia

untuk menjalankan agama dan keyakinannya dengan penuh kedamaian dan hidup

3 Anhar Gonggon, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ Antara Gereja dan

Negara, Hal 25

4Ibid., Hal 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

69

dalam toleransi antar umat beragama.Serta saling menghormat, menghargai dan

saling membantu dalam kehidupan bermasyarakat.Soegija yakin bahwa dengan

menerapkan Pancasila sebagai dasar negara, bangsa Indonesia mampu

menanggulangi gejala desintegrasi bangsa.Oleh karena itu peran Soegija dalam

diplomasi kemerdekaan Indonesia memiliki dampak postif bagi perkembangan dan

eksistensi Gereja dan umat Katolik di Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

Selain hal itu pasca Indonesia berhasil membuat Belanda mengakui kemerdekaan

Indonesia, peran Soegija dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tidak berhenti

begitu saja. Usai masa-masa sulit tersebut Soegija kembali ke Semarang, walau

demikian Soegija tetap mencurahkan perhatiannya kepada permasalahan-

permasalahan baru Indonesia pada masa kemerdekaan.Salah satu yang menjadi fokus

Soegija adalah dalam hal ekonomi dan pendidikan.Salah satu contohnya adalah

Soegija sering memberikan pedoman-pedoman kehidupan dan memperhatikan

pendidikan anak-anak Katholik, serta sosial ekonomi mereka. Dalam bidang

ekonomi, pada tahun 19 Juni 1954 Soegija membentuk sebuah organisasi buruh yang

bernama Organisasi Buruh Pancasila. Sejak saat itu mulai berkembanglah organisasi-

organisasi sosial yang di bentuk oleh warga Katholik di seluruh Vikariat Semarang.

Dalam pembentukan organisasi tersebut Soegija ingin umat Katolik di Indonesia ikut

membantu dan mengisi kemerdekaan dengan peduli terhadap permasalahan-

permasalahan sosial di sekitar mereka dengan tidak membawa nama agama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

70

melainkan karena umat Katolik Indonesia merupakan bagian dalam diri Bangsa

Indonesia.

Kehadiran Soegija dalam dunia politik di Indonesia juga memberikan dampak

positif bagi umat Katolik Indonesia, hal tersebut dikarenakan Soegija juga berjuang

demi umat Katolik Indonesia, agar umat Katolik Indonesia dapat ikut serta

membangun bangsa dan negara Indonesia yang baru saja merdeka.

A. Dampak Bagi Bangsa Indonesia

Dalam melakukan usaha diplomasi untuk menggalang dukungan demi

mempertahankan kemerdekaan Indonesia, Soegija berhasil meyakinkan berbagai

pihak untuk mendukung kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia sebagai sebuah

bangsa dan negara.Salah satunya adalah usaha yang dilakukan Soegija dalam

meyakinkan pihak Vatikan untuk mengakui kemerdekaan RI. Seperti yang

disinggung dalam bab sebelumnya, Soegija mengirimkan surat kepada Vatikan pada

18 Januari 1947, Soegija menceritakan mengenai situasi dan kondisi Indonesia serta

masyarakat Indonesia pada masa penjajahan Jepang dan pada saat Belanda masuk

kembali ke Indonesia di bawah bendera NICA. Dengan tutur kata yang penuh

kewibawaan Soegija meminta agar Vatikan mau mendukung Indonesia. Surat

tersebut merupakan surat balasan dari Soegija terhadap surat yang dikirimkan oleh

Kardinal Fumasoni Biondi yang dikirim pada 20 Desember 1946. Dalam balasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

71

surat tersebut Soegija juga memberikan beberapa masukan kepada Vatikan guna

penunjukkan nuntius Vatikan di Indonesia. Soegija menyampaikan agar nuntius yang

ditunjuk merupakan sosok yang dapat diterima oleh semua pihak, baik pihak

penguasa sipil maupun pemerintah Indonesia, dam karena nuntius merupakan wakil

dari Paus, hendaknya nuntius tersebut nerupakan sosok yang dapat bekerjasama

dengan para uskup dan tidak terlibat dalam politik. Hal tersebut disampaikan Soegija

agar pada nantinya kehadiran nuntius tersebut tidak menimbulkan perdebatan,

sehingga perlu dipertimbangkan pula kewarganegaraan dari nuntius tersebut. Soegija

menyampaikan pula ada baiknya jika nuntius berasal dari Italia atau Finlandia, bukan

orang Amerika ataupun Belanda. Masukkan tersebut bertujuan agar asal-usul

kebaangsaan nuntius tidak dipermasalahkan dikemudian hari.

Berselang dua bulan setelah dikirimnya surat balasan dari Soegija kepada pihak

Vatikan, maka pada 16 Maret 1947 Vatikan menjadi mengakui kemerdekaan dan

kedaulatan baik secara de facto maupun de jure Indonesia sebagai bangsa dan negara.

Selain itu Vatikan juga ikut menghimbau kepada pemerintah Belanda untuk

menghentikan aksi polisinilnya di Indonesia. Vatikan merupakan negara yang cukup

berpengaruh terhadap politik dunia, terutana Amerika dan Inggris. Hal itu

dikarenakan dalam PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) nuntius Vatikan merupakan

ketua yang membawahi seluruh duta besar negara-negara Barat. Oleh karena itu

dengan Vatikan mendukung kemerdekaan Indonesia, dianggap dapat mempengaruhi

suara dari negara-negara Eropa lainnya agar kemudian ikut mendukung kemerdekaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

72

Indonesia. Tentunya hal tersebut menjadi penyemangat bagi pemerintah maupun

rakyat Indonesia untuk terus berjuang demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia,

karena semakin banyak pihak di luar sana yang memberikan dukungannya bagi

terwujudnya kemerdekaan Indonesia yang utuh.

Tak berhenti dengan melakukan diplomasi dengan Vatikan, keahlian Soegija

dalam bertutur kata baik lisan maupun tertulis digunakan Soegija sebagai alat untuk

menyerukan keperihatinannya terhadap pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) yang

dilakukan oleh pasukan Belanda terhadap masyarakat Indonesia. Pergaulan Soegija

yang luas dengan berbagai pihak memudahkannya untuk mencari jalan guna

mendapatkan dukungan bagi kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu dengan Vatikan mengakui Indonesia sebagai negara yang

merdeka dan berdaulat merupakan suatu hal yang berarti bagi pemerintah Indonesia

dan rakyat Indonesia sendiri. Maka tak heran bila Presiden Soekarno sangat

berterimaksih kepada Soegija dan memberikan apresiasi atas usaha Soegija tersebut.

Terbukti pada tahun 1957, Presiden Soekarno pernah menawari Soegija untuk ikut

menjadi bagian dalam Dewan Nasional untuk menjadi wakil dari suara Partai Katolik

Indonesia (Dewan Nasional merupakan sebuah lembaga yang didirikan pada masa

pemerintahan Presiden Soekarno di tahun 1957. Dewan Nasional dibentuk dari

adanya hasil Konsepsi Presiden yang diserukan oleh Presiden Soekarno pada 21

Februari 1957. Konsepsi tersebut diputuskan oleh Presiden Soekarno sebagai langkah

atas timbulnya konflik internal dalam badan pemerintahan dan partai-partai politik di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

73

Indonesia yang mempertanyakan apakah Pancasila akan tetap dipertahankan atau

diganti dengan ajaran agama Islam sebagai dasar negara. Konsepsi tersebut

memutuskan untuk menghapus sistem parlementer yang dianggap oleh Presiden

Soekarno tidak mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi

pemerintah dan bangsa Indonesia masa itu), namun tawaran untuk duduk dalam

Dewan Nasional ditolak Soegija. Soegija justru memberikan kesempatan orang

kepercayaannya untuk mewakili suara Parta Katolik Indonesia dalam Dewan

Nasional.

B. Tanggapan Berbagai Pihak Terhadap Keterlibatan Mgr. Albertus

Soegijapranata dalam Diplomasi Kemerdekaan Indonesia.

Kedudukan Soegija sebagai seorang pemimpin agama Katolik tidak menghalangi

Soegija untuk ikut terjun dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.Keterlibatan

Soegija dalam ikut berjuang pada masa perjungan kemerdekaan Indonesia hingga

pasca kemerdekaan Indonesia mendapatkan berbagai tanggapan dari berbagai pihak,

baik dari kalangan dalam Gereja Katolik dan para pemimpin bangsa pada masa itu.

Dari kalangan Gereja Katolik Indonesia sendiri mendukung dan memberikan

apresiasi kepada Soegija atas usahanya dalam ikut memperjuangkan kemerdekaan

Indonesia dan ikut serta dalam memikirkan permasalahan bangsa pasca merdeka.

Bahkan rekan sekolah Soegija pada saat di Muntilan, I.J Kasimo mendukung

keterlibatan Soegija dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Walaupun saat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

74

Presiden Soekarno memutuskan untuk memasukan PKI (Partai Komunis Indonesia)

sebagai salah satu bagian dalam Republik Indonesia, Soegija dan I. J Kasimo

memiliki pandangan lain. Soegija mendukung keputusan Presiden Soekarno yang

memasukan PKI dalam bagian RI, sedangkan I. J Kasimo beserta beberapa anggota

Partai Katolik menentang keputusan Presiden itu5. Selain disambut baik oleh

kalangan Katolik Indonesia, eksistensi Soegija tersebut juga mendapatkan respon

positif dari nuntius Vatikan untuk Indonesia, Mgr. George de Jonge d’ Ardoya dan

pihak Vatikan, hingga pihak Vatikan mengangkat Soegija sebagai anggota Konsili

Vatikan. Pengangkatan Soegija sebagai anggota Konsili Vatikan bukan diputuskan

berdasarkan karena Soegija adalah uskup, namun juga berdasarkan atas tindakan-

tindakan berani Soegija dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia yang dinilai

sebagai tindakan yang mencerminkan seorang Katolik sejati.

Bagai dua sisi mata uang keterlibatan Soegija dalam perjuangan sebelum

maupun sesudah kemerdekaan Indonesia, juga tidak luput dari kritikan dari kalangan

Gereja Katolik, terutama dari Kalangan Gereja Katolik Belanda. Terutama ketika

hubungan antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Belanda kembali

memanas ketika memeperebutkan Irian barat (sekarang Irian Jaya), Baik dari pihak

Belanda maupun Indonesia bersikeras untuk memasukan Irian Barat sebagai daerah

teoterial masing-masing. Kaitan permasalahan tersebut dengan posisi Soegija adalah

karena sebagai seorang uskup dalam Vikariat Semarang, Soegija memiliki hubungan

5Anhar Gonggon, Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ Antara Gereja dan

Negara, Jakarta : Grasindo, 1993, Hlm.91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

75

yang luas dengan orang-orang berbangsa Belanda terutama kaum Katolik Belanda

baik yang berada di Indonesia maupun di Belanda sendiri. Di sisi lain Soegija

merupakan warga negara Indonesia yang memiliki kewajiban untuk terus membela

tanah airnya. Posisi Soegija makin sulit terutama ketika Partai Katolik Belanda

menjadi salah satu partai yang mendukung Politik Kolonialisme di Hindia-Belanda6.

Akhirnya karena rasa cinta terhadap bangsa dan negaranya, Soegija lebih memilih

untuk membela Indonesia.Sikap Soegija tersebut mendapatkan kritikan dari Prof.

Romme yang merupakan seorang tokoh Partai Katolik Belanda dan beberapa anggota

Partai Katolik Belanda yang mengatakan tidak seharusnya Soegija terlalu ikut campur

dalam masalah politik praktis.

Sedangkan dari pihak pemerintah Indonesia sendiri, keikutsertaan Soegija dalam

memperjuangkan kemerdekaan Indonesia disambut hangat oleh beberapa pemimpin

negara saat itu seperti Presiden Soekarno, Sri Sultan Hamengkubowono IX dan

beberapa petinggi militer Indonesia. Tak jarang para pemimpin negara meminta

masukan-masukan dari Soegija terhadap situasi negara pada saat itu. Tak jarang para

pemimpin negara tersebut berkirim surat dengan Soegija untuk membahas situasi

negara. Bahkan Soegija juga sering diundang dalam acara yang diadakan oleh

pemerintah Indonesia yang pada saat itu masih terpusat di Yogyakarta.

Seperti yang dikemukakan sebelumya. Soegija juga pernah mendapatkan

tawaran dari Presiden Soekarno untuk mewakili golongan Katolik Indonesia dalam

6Ibid, Hlm. 89-90.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

76

Dewan Nasional, akan tetapi Soegija menolak tawaran Presiden Soekarno tersebut7.

Walau demikian Soegija tetap menjadi penasehat diluar pemerintahan dan masih suka

membahas permasalahan negara dengan para pemimpin negeri. Kemampuan Soegija

dalam berdiplomasi tidak diragukan lagi oleh para pemimpin negara, bahkan para

pemimpin negara bukan hanya menghormati Soegija sebagai pemuka agama namun

juga dihormati sebagai seorang negarawan. Rasa hormat kepada Soegija ditunjukkan

oleh Presiden Soekarno ketika mendengar kabar meninggalnya Soegija di neegri

Belanda pada 22 Juli 1963.Saat itu ada wacana untuk menyemayamkan jasad Soegija

di Belanda, namun Presiden Soekarno tidak menghendaki hal tersebut. Presiden

Soekarno segera memerintahkan anak buahnya untuk membawa pulang jenasah

Soegija ke tanah air untuk dimakamkan di Taman Pahlawan Semarang.

Layaknya pemakaman seorang anggota militer atau seorang negarawan,

pemakaman Soegija diiringi pula dengan upacara kebesaran militer. Hal tersebut

dilakukan pemerintah Indonesia untuk menghargai dan menghormati seluruh

tindakan Soegija demi membela tanah air. Untuk menghormati jasa dari Soegija

dalam proses perjuangan Indonesia demi mengukuhkan kemerdekaanya maka

Presiden Soekarno menyematkan gelar Pahlawan Nasional kepada Soegija pada 26

Juli 1963, tepat empat hari setelah Soegija wafat.

7Ibid, Hlm 91

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

77

BAB V

KESIMPULAN

Mgr. Albertus Soegijapranata, SJ atau yang lebih akrab dengan sapaan

Soegija merupakan seorang pemuka agama yang sangat peduli terhadap nasib bangsa

dan negaranya. Oleh karena itu walaupun Soegija adalah seorang imam, tidak ada

batasan bagi Soegija untuk ikut membantu langsung dalam perjuangan kemerdekaan

Indonesia. Kebanyakan rakyat Indonesia memilih untuk ikut ambil bagian dalam

perang militer maupun perang grilya melawan penjajah, Soegija memilih jalan

diplomasi untuk memperjuangkan nasib kemerdekaan Indonesia yang diusik oleh

Belanda.

Dari hasil penelitian mengenai Soegija dalam perjuangan diplomasi kemerdekaan

Indonesia 1946-1950, dapat diketahui faktor-faktor yang mendorong Soegija dalam

melakukan diplomasi. Secara khusus faktor-faktor yang mempengaruhi Soegija

dalam melakukan diplomasi demi membantu pemerintah Indonesia mempertahankan

kemerdekaan Indonesia dapat dibagi menjadi dua faktor, yaitu fakor dalam dan faktor

luar. Faktor dari dalam yang mendukung atau mendorong Soegija dalam melakukan

diplomasi kemerdekaan adalah orang-orang terdekat Soegija yaitu keluarga dan para

pendidiknya di Kolose Xaverius, Muntilan seperti Van Lith. Keluarga Soegija

memberikan pelajaran kepada Soegija untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

78

selalu berbuat baik, menjadi orang yang peduli terhadap sesama, dan mengajarkan

Soegija bagaimana menghargai dan menerima perbedaan. Ajaran dari keluarga

tersebut membuat Soegija pada akhirnya memiliki bela rasa yang tinggi terhadap

orang lain, dan menghargai perbedaan. Hal tersebut pula yang kemudian diajarkan

oleh Soegija sebagai seorang imam kepada umat Katolik di Indonesia. Di mana

Soegija selalu mengajak para umat Katolik di Indonesia dari berbagai golongan untuk

ikut membantu dan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia, bergabung

dengan rakyat untuk berjuang.

Sedangkan para pendidik Soegija seperti Van Lith dengan ajaran-ajaran yang

diberikan semasa Soegija bersekolah di Kolose Xaverius, Muntilan, selalu mengajari

para murid untuk membela diri dari segala bentuk ketidakadilan. Van Lith juga

berjasa untuk menumbuhkan bela rasa terhadap kaum tertindas dalam diri para murid

di Kolose Xaverius termasuk dalam diri Soegija. Oleh karena itu saat menjadi

seorang imam hal tersebut tetap dipegang teguh oleh Soegija, sehingga Soegija tak

enggan untuk ikut terjun langsung dalam membela bangsa dan rakyat Indonesia.

Sedangkan faktor luar yang mempengaruhi atau mendorong Soegija dalam

melakukan diplomasi kemerdekaan ialah pengalaman hidup Soegija semasa kecil

hingga Soegija menjadi seorang imam, dan juga pendidikan Soegija semasa

menjalani masa studi untuk menjadi seorang imam. Dari sejak Soegija kecil hingga

menjadi seorang imam, Soegija selalu melihat dan mengalami secara langsung

bagaimana penderitaan rakyat Indonesia yang selalu dijajah oleh bangsa asing, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

79

mengalami banyak ketidakadilan dalam kehidupan rakyat Indonesia. Bahkan Soegija

juga pernah mengalami sendiri semasa Soegija masih kanak-kanak. Soegija dan

kawan-kawan yang merupakan orang pribumi selalu diolok oleh anak-anak orang

Eropa. Bahkan ketika terjadi pertengkaran antara anak-anak golongan pribumi

dengan anak-anak golongan Eropa baik guru maupun pihak berwajib akan lebih

membela anak-anak golongan Eropa. Selain itu semasa Soegija menempuh

pendidikan sebagai seorang imam di Belanda pada tahun 1919, Soegija melihat

langsung bagaimana Eropa hancur akibat dari Perang Dunia I. Soegija melihat

banyak orang yang menderita baik fisik maupun psikis akibat perang tersebut.

Pengalaman-pengalaman tersebutlah yang membuat Soegija akhirnya memikirkan

mengenai nasib bangsa Indonesia yang telah lama dijajah. Soegija mulai memikirkan

makna merdeka dan pentingnya kemerdekaan bagi sebuah bangsa maupun individu.

Ditambah lagi pada saat perang kemerdekaan banyak rakyat Indonesia yang

menganggap bahwa orang-orang Katolik dan para imam adalah kaki tangan Belanda,

Soegija juga berusaha untuk merubah pandangan rakyat Indonesia terhadap orang-

orang Katolik di Indonesia. Maka dari sanalah muncul dorongan dalam diri Soegija

untuk ikut berjuang membela bangsa dan negara.

Selain itu pendidikan yang ditempuh Soegija saat akan menjadi imam, juga

banyak mempengaruhi pola pikir dan sikap Soegija, serta mengembangkan

kemampuan Soegija dalam menulis. Karena untuk menjadi seorang imam, Soegija

diharuskan untuk belajar filsafat dan berbagai bahasa asing seperti Yunani, Latin dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

80

Belanda. Selain itu untuk menjadi seorang imam, Soegija juga perlu mendalami Kitab

Suci dan ajaran Kristus yang selalu didasari akan kasih. Maka dari itu sebagai

seorang individu, Soegija selalu berusaha mewujudkan cinta kasih terhadap sesama

terutama kaum tertindas. Dan pendidikan tersebut yang membuat Soegija memiliki

keahlian dalam menulis, yang mana kemampuan menulis tersebut menjadi salah satu

cara bagi Soegija dalam melakukan diplomasi.

Dalam melakukan usaha-usaha diplomasi, Soegija melakukan berbagai cara

guna mendapat dukungan dunia internasional untuk mendukung kemerdekaan

Indonesia. Salah satunya adalah melakukan diplomasi dengan pemerintah (negara),

Soegija mencoba melakukan diplomasi secara tidak langsung dengan Vatikan. Cara

yang dilakukan Soegija adalah mengirimkan sebuah surat pada 18 Januari 1947,

dalam surat tersebut Soegija menuliskan aksi-aksi militer yang dilakukan oleh

Belanda. Selain itu Soegija juga memberikan masukan untuk penunjukkan nuntius

yang akan mewakili Paus di Vatikan. Dalam kaitan dengan penunjukkan nuntius,

Soegija memberi saran agar nuntius yang ditunjuk berasal dari negara yang tidak

akan menimbulkan pertentangan pada diri rakyat Indonesia. Dari hal tersebut dapat

dilihat, bagaimana Soegija berusaha mengambil simpati dari Vatikan untuk mau

membela dan mendukung Indonesia, dengan menceritakan berbagai aksi militer

Belanda yang membuat penderitaan bagi rakyat Indonesia. Serta usul atas

penunjukkan nuntius juga dilakukan Soegija agar tidak terjadi permasalahan di

Indonesia yang dapat mengakibatkan bertambahnya penderitaan rakyat. Sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

81

dengan pihak-pihak lain Soegija melakukan usaha diplomasi melalui wawancara

dengan berbagai media, dalam setiap wawancara Soegija tidak lupa untuk selalu

mempertanyakan tanggungjawab Belanda terhadap penderitaan rakyat Indonesia

akibat aksi militer Belanda. Selain itu Soegija juga banyak menuliskan mengenai

kekejaman pasukan Belanda dan penderitaan rakyat Indonesia. Yang mana banyak

tulisan-tulisan Soegija mendapat dukungan dari banyak pihak. Dalam kaitannya

dengan status Soegija sebagai seorang imam, Soegija juga sering melakukan

diplomasi secara tidak langsung dengan para umat Katolik di Indonesia dengan cara

mengajak umat Katolik di Indonesia untuk berjuang bersama mempertahankan

kemerdekaan, seperti yang dilakukan Soegija dalam surat-surat gembala yang

ditulisnya sendiri. Soegija juga pernah berusaha untuk menyerukan agar Belanda dan

Indonesia untuk melakukan gencatan senjata dan mengadakan perundingan, saat

Belanda melakukan Agresi Militer I pada Juli 1947. Dari hal-hal tersebut dapat dilihat

kekhasan Soegija dalam melakukan diplomasi.

1. Kekhasan sebagai pemimpin agama yang terlibat dalam diplomasi :

Sebagai seorang uskup (imam) tentunya pergaulan Soegija sangatlah luas

tidak hanya bergaul dengan kalangan pribumi, pergaulan Soegija juga mencakup

umat Katolik non pribumi termasuk orang-orang Belanda. Pada saat pengangkatan

Soegija sebagai uskup, selain beberapa pemimpin Indonesia yang hadir ada beberapa

perwakilan dari pemerintah Hindia-Belanda yang juga menghadiri upacara

pengangkatan Soegija tersebut. Sebagai ucapan terimakasih Soegija atas dukungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

82

pihak-pihak tersebut, Soegija pun berusaha menjalin komunikasi dan hubungan baik

dengan pihak-pihak tersebut termasuk dengan para pemimpin Hindia-Belanda.

Sehingga tidak heran apabila banyak kalangan termasuk para pemimpin Hindia-

Belanda yang segan dengan Soegija. Inilah kekhasan bidang pergaulan, atau relasi

berdasar kedudukannya sebagai pemimpin agama.

Keuntungan yang dimiliki oleh Soegija sebagai seorang imam adalah

memiliki kemampuan untuk mempengaruhi umat Katolik Indonesia, baik dari kaum

pribumi maupun umat Katolik non-Pribumi. Hal tersebut disadari betul oleh Soegija

sehingga pengaruh dan kedudukannya sebagi seorang uskup dimanfaatkan untuk

mengajak umat Katolik di Indonesia ikut berjuang dalam memperjuangkan dan

mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Soegija tidak ingin umat Katolik Indonesia

hanya berdiam diri melihat kemerdekaan bangsanya dipermainkan dan direbut oleh

bangsa lain. Soegija mengingatkan bahwa umat Katolik yang berada di Indonesia

merupakan bagian dari bangsa dan negara Indonesia, oleh karena itu umat Katolik di

Indonesia memiliki kewajiban untuk memperjuangkan nasib bangsa dan Indonesia

untuk menjadi jauh lebih baik. Di samping itu setiap Soegija memimpin misa, Soegija

selalu menekankan akan pentingnya menjunjung tinggi kesatuan sebagai umat

manusia, tanpa memandang agama, ras dan etnis. Terlihat jelas bahwa Soegija

merupakan sosok yang menghargai perbedaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

83

2. Sebagai imam dan uskup mendapat pendidikan khusus: bidang iman dan

moral

Sebagai seorang imam, Soegija mendapatkan berbagai macam pengetahuan

pada masa studinya.Untuk menjadi seorang imam pada masa itu, Soegija harus

menempuh pendidikan teologi terlebih dahulu di Negeri Belanda. Selama masa studi

tersebut Soegija banyak belajar mengenai filsafat, bahasa latin dan tentu bahasa

Belanda. Sebelum ditahbiskan sebagai imam, Soegija juga pernah mengajar sebagai

guru aljabar, agama dan bahasa jawa di almamaternya yaitu di Kolose Xaverius,

Muntilan. Pengalaman mengajar dan ilmu yang didapatkan Soegija saat belajar di

negeri Belanda membuat Soegija memiliki kemampuan lebih dalam bidang menulis,

selain itu jabatannya sebagai seorang imam membuat Soegija fasih dalam berbicara di

depan khalayak ramai. Ini kekhasan Soegija dalam bidang pengetahuan.

Sebagai seorang imam dan uskup yang mendalami teologi pastinya Soegija

belajar banyak mengenai ajaran cinta kasih yang diajarkan oleh Kristus. Hal tersebut

pulalah yang berusaha diwujudkan Soegija dalam karya misinya. Bahkan rasa cinta

kasih Soegija ditunjukkan ketika Soegija menyerukan keperihatinannya terhadap

nasib rakyat Indonesia pada masa penjajahan maupun pasca kemerdekaan Indonesia.

3. Berdiplomasi Melalui Tulisan

Tidak hanya melakukan komunikasi dengan pihak Belanda seperti yang

dilakukan Soegija pada saat meminta pihak Belanda untuk menghentikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

84

serangannya pada Agresi Militer Belanda I, namun Soegija juga melakukakan

diplomasi lewat tulisan-tulisan yang sering dimuat dalam media cetak baik media

cetak dalam negeri dan luar negeri. Tulisan-tulisan Soegija pada masa itu didominasi

mengenai keperhatinan Soegija terhadap situasi bangsa Indonesia masa itu , yang

mana haknya sebagai bangsa dan manusia yang merdeka direbut karena penjajahan

Belanda. Dengan menuliskan hal tersebut Soegija berharap bahwa masyarakat dunia

terutama umat Katolik di seluruh dunia membaca tulisan tersebut dan bersimpati

terhadap nasib rakyat Indonesia, serta berharap bahwa masyarakat dunia akan

mendukung kemerdekaan Indonesia.

Kemampuan Soegija dalam menulis itulah yang menjadikan nilai lebih dari

perjuangan Soegija dalam berdiplomasi demi mempertahankan kemerdekaan

Indonesia. Dengan tulisan yang ditulis Soegija masyarakat dunia yang semula tidak

tahu akan situasi sebenarnya Indonesia pada saat itu menjadi terbuka matanya. Selain

itu tulisan Soegija juga mengugah banyak pihak untuk mendukung kemerdekaan

Indonesia, seperti yang telah dituliskan sebelumnya. Kekhasan tulisan dari Soegija

adalah dalam hal isi. Tulisan yang dihasilkan Soegija berfokus dalam bidang

kemanusiaan. Dalam tulisannya Soegija selalu menyatakan keperihatinannya akan

nasib rakyat Indonesia, atau manusia di belahan bumi apapun yang sedang

mengalami penjajahan. Karena bagi Soegija penjajahan merupakan hal yang

merenggut kebebasan hak asasi seseorang atau sebuah negara untuk merdeka. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

85

tersebut dapat terlihat dari kutipan Surat Gembala yang ditulis Soegija pada tahun

1949.

Pemikiran-pemikiran kritis Soegija dalam melihat situasi bangsa Indonesia

saat itu dan usaha-usaha Soegija dalam berdiplomasi mendapatkan tanggapan postif

oleh para pemimpin negara. Karena mudah bergaul maka Soegija memiliki hubungan

yang dekat dengan Presiden Soekarno, Sri Sultan Hamenkubowono IX dan beberapa

pemimpin negara lainnya. Bahkan Soegija sering membahasi mengenai persoalan

negeri bersama para pemimpin negara, selain itu para pemimpin negara juga tak

jarang meminta masukan-masukan dari Soegija. Namun tanggapan negatif pun juga

diterima Soegija dari Partai Katolik Belanda. Tetapi bagaimanapun juga usaha

Soegija dalam berdiplomasi memberikan akibat positif bagi bangsa Indonesia dan

umat Katolik di Indonesia.

Untuk bangsa Indonesia, usaha Soegija tersebut membuat masyarakat dunia

mengetahui situasi di Indonesia dan banyak dukungan yang didapat untuk Indonesia.

Salah satunya adalah Vatikan ikut membantu Indonesia untuk menyerukan

penghentian aksi militer Belanda di Indonesia. Sedangkan untuk umat Katolik di

Indonesia, usaha Soegija tersebut mengakibatkan eksistensi umat Katolik di

Indonesia diakui oleh Presiden Soekarno, dan perlahan golongan non Katolik

merubah pandangannya terhadap umat Katolik Indonesia..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

86

Dari semua paparan yang telah dijelaskan mengenai sosok Soegija dan

usahanya dalam berdiplomasi, dapat diketahui nilai lebih apa sajakah yang dimiliki

oleh Soegija dalam melakukan usaha diplomasinya, baik dilihat dari dalam pribadi

Soegija maupun langkah-langkah yang dilakukan Soegija dalam melakukan

diplomasinya hingga mencapai keberhasilan dalam menggalang dukungan dari

berbagai pihak demi kemerdekaan Indonesia.

Oleh karena itu maka peranan Soegija dalam kemerdekaan Indonesia tidak

dapat begitu saja dilupakan. Sama dengan para pejuang kemerdekaan yang

menggunakan jalan berperang maupun para diplomat resmi pemerintahan, Soegija

pun memiliki peranan besar dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. Soegija bukan

hanya merupakan seorang uskup pribumi pertama, namun Soegija juga pantas disebut

sebagai negarawan. Untuk menghargai jasa-jasa Soegija, maka Presiden Soekarno

menobatkan Soegija sebagai Pahlawan Nasional pada 26 Juli atau 4 hari setelah

Soegija wafat. Jika pemerintah ataupun bangsa Indonesia tidak mengakui peranan

Soegija dalam perjuangan kemerdekaan, tentu Presiden Soekarno tidak akan

memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Soegija. Sehingga dari gelar yang

diberikan oleh pemerintah tersebut dapat dibuktikan bahwa Soegija memiliki peranan

penting dalam proses panjang kemerdekaan Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

87

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER PRIMER :

Surat Gembala, tertanggal 11 Februari 1941

Swaratama XXI, 7 Mei 1941

Surat Gembala, tertanggal 1 Februari 1942

Surat Gembala, dalam rangka hari peringatan Santa Maria kelihatan di Lourdes.

Tertanggal 11 Februari 1943

Surat Gembala, dalam rangka hari peringatan Santa Maria kelihatan di Lourdes,

tertanggal 11 Februari 1944

Surat Gembala, tertanggal 22 Januari 1948

Swaratama XXI, 7 Mei 1941

The Commonweal, 31 Desember 1948

Surat Gembala, tertanggal 2 Februari 1949

Merdeka, KL & KNIL berlainan dasar tudjuan dengan TNI, Pendapat Mgr.

Sugiopranoto tentang aksi militer II, 17 Mei 1949

Surat Gembala, tertanggal 3 Februari 1950

Teks Kata Sambutan dalam rangka peringatan kemerdekaan Indonesia, tertanggal 17

Agustus 1952

Budi Subanar. G, Kesaksian Revolusioner Seorang Uskup Di Masa

Perang,Yogyakarta : Galang Press, 2003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

88

SUMBER SEKUNDER :

Anhar Gonggong. Mgr. Albertus Soegijapranata SJ: Antara Gereja dan Negara,

Jakarta :Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Atmakusumah, Takhta Untuk Rakyat, Celah-celah Kehidupan Sultan Hamengku

Buwono IX, Jakarta : Kompas Gramedia, 2011.

Ayu Utami, Soegija 100 % Indonesia, Jakarta :Gramedia Pustaka Utama, 2012.

Budi Subanar, G,Si Anak Betlehem Van Java, Biografi Mgr. Albertus Soegijapranata,

SJ, Yogyakarta :Kanisius, 2003.

_________________,Kilasan Kisah Soegijapranata, Jakarta : Kepustakaan Populer

Gramedia, 2012.

_________________,Kesaksian Revolusioner Seorang Uskup Di Masa

Perang,Yogyakarta : Galang Press, 2003.

_________________,Soegija, Catatan Harian Seorang Pejuang

Kemanusiaan,Yogyakarta :Galang Press, 2012.

_________________, Menuju Gereja Mandiri: Sejarah Keuskupan Agung Semarang

di Bawah Dua Uskup (1940–1981), Yogyakarta: Sanata Dharma, 2005.

Dudung Abdurahman, Metodologi Penelitian Sejarah, Yogyakarta : Ar-Ruzz Media,

2007.

Edy Suhardono, Teori Peran, Konsep, Derivasi dan Implikasinya, Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama, 1994.

Iin Nur Insaniwati, Moh. Roem, Karier Politik dan Perjuangannya (1924-1968),

Magelang : Yayasan IndonesiaTera, 2002

Julius Pour, Doorstoot Naar Djokja, Pertikaian Pemimpin Sipil-Militer,Jakarta :

Kompas, 2009.

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Jakarta

:Gramedia Pustaka Utama, 1995

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Rajawali Press, 1982.

Theo Sudimin, MS, dkk, Semangat dan Perjuangan Mgr. Albertus Soegijapranata,

Semarang : Universitas Katholik Indonesia, 2002

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - USD … · immediately get complete independence (de facto and de jure). That is because the Dutch were never colonized Indonesia for decades,

89

Tim Wartawan Kompas dan Redaksi Penerbit Gramedia, I. J Kasimo, Hidup dan

Perjuangannya, Jakarta : PT Gramedia, 1980.

Tribuana Said, H. Rosihan Anwar, Wartawan Dengan Aneka Citra, Jakarta :

KOMPAS, 1992

W. J. Poerwadinata ,Kamus Basar Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai Pustaka.

1985

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, 30 Tahun Indonesia Merdeka,

1945-1949

Sumber Internet

http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengumpulan-data-dan-instrumen-

penelitian/ (Diunduh pada Selasa, 11 Februari 2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI