plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3)...

188
i PROSES KREATIF KARYA SINEMATOGRAFI FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA” Tugas Akhir Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh ANGELA FRENZIA B. NIM 054114024 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA September 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: phungtruc

Post on 03-Apr-2019

236 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

i

PROSES KREATIF

KARYA SINEMATOGRAFI

FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh

ANGELA FRENZIA B.

NIM 054114024

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA JURUSAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA September 2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Ada dua jenis manusia di dunia ini,

seorang realis dan pemimpi.

Mereka yang realis tahu kemana akan pergi

Mereka yang pemimpi telah tiba disana

(Robert Orben)

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk:

Bapa di Surga

Yesus dan Bunda Maria

Mama dan Papa

Kaum miskin di Indonesia

Teman-teman yang bergerak bagi keadilan si miskin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

vii

ABSTRAK

Frenzia, Angela. 2010. Proses Kreatif Karya Sinematografi Film Pendek “Lampu-Lampu Ampera”. Tugas Akhir Strata 1 (S-1). Yogyakarta : Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma. Tugas Akhir karya sinematografi ini memaparkan proses kreatif pembuatan film pendek karya penulis yang berjudul “Lampu-Lampu Ampera”. Tugas akhir ini bertujuan menjabarkan proses pembuatan karya sinematografi mulai dari tahap awal atau pra produksi, tahap pengambilan gambar atau produksi dan tahap editing atau pasca produksi, hingga menjadi suatu karya utuh film pendek “Lampu-Lampu Ampera”. Proses pembuatan karya sinematografi film pendek “Lampu-Lampu Ampera” ini melewati beberapa tahapan yaitu (1) tahap pra produksi atau perencanaan kegiatan seperti penciptaan skenario, pembuatan Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget pembentukaan tim inti, perekrutan pemain, pencarian lokasi shooting, tata ruang, juga tata rias dan properti, (2) tahap produksi seperti shooting film pendek meliputi penetapan skenario akhir, penetapan lokasi shooting, persiapan peralatan shooting, peran dan tugas kru, juga pemain film pendek, (3) tahap pasca produksi seperti proses editing gambar, editing suara, dan tata musik. Film pendek “Lampu-Lampu Ampera” menceritakan seorang transmigran remaja jalanan bernama Ilham yang sangat ingin rumahnya dialiri listrik agar dapat merasakan cahaya lampu di rumahnya. Keinginan Ilham ini dilatarbelakangi oleh berkilaunya kota Palembang oleh lampu listrik, namun tidak di rumahnya. Ilham mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaknya kepada emaknya. Namun emak yang juga tidak tahu banyak, membuat Ilham jengkel dan pergi dari rumah. Di tengah kekecewaan karena Ilham tidak menemukan titik terang, Ilham menemukan koran yang terdapat berita mengenai PLN dan Ampera. Akhirnya Ilham memberanikan diri utnuk pergi ke kantor PLN. Sesampainya di kantor PLN, Ilham malah ciut melihat beberapa satpam. Namun seseorang perempuan membantu Ilham dan memberikan informasi, Melihat keadaan kantor yang sepi, Ilham mencoba memasuki sebuah ruangan. Di ruangan itu ia bertemu dengan salah satu karyawan. Mereka pun berbincang-bincang. Melihat ada peluang baik, Ilham meminta karyawan tersebut membantunya memindahkan lampu yang ada di Ampera ke rumah Ilham. Hal itu tidak disambut baik, Ilham justru diusir. Ilham gagal, namun ia tidak menyerah. Di otaknya masih tersimpan cara lain untuk mendapatkan lampu. Pada saat itu, Ilham bertemu dengan Agus, sahabatnya dan menceritakan kejadian di PLN. Ilham mengutarakan niatnya untuk mencongkel lampu lalu lintas yang baru dibuat di perempatan jalan karena menurut Ilham lampu itu bisa hidup tanpa listrik. Ternyata lampu itu sama sekali tidak menyala. Digantungnya lampu di langit-langit rumahnya dengan harapan akan menyala walau sedikit. Lampu tetap tidak menyala. Keesokannya Ilham mencoba peruntungan dengan meminta lampu di kantor DPRD. Hal itu ia lakukan karena sebelumnya ia mendengar bahwa semua orang melakukan demo dan meminta banyak hal di kantor DPRD tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

viii

Sesampainya di kantor DPRD, Ilham dan Agus justru bingung akan meminta kepada siapa. Mereka pun pulang setelah menunggu berjam-jam. Keesokannya, lampu curian itu dibuang Ilham dan Ilham pun sadar bahwa terlalu sulit baginya untuk menyicipi cahaya lampu listrik. Setelah melalui kegiatan pengambilan gambar, hasil yang didapat dari proses tersebut adalah (1) film pendek berjudul “Lampu-Lampu Ampera” berbentuk Video Compact Disc dan Digital Video Disc, (2) sebuah laporan akhir pertanggungjawaban karya sinematografi film pendek “Lampu-Lampu Ampera” yang menjabarkan proses pembuatan karya sinematografi film pendek “Lampu-Lampu Ampera.” Kemudian, penulis menyimpulkan bahwa film pendek “Lampu-Lampu Ampera” merupakan visualisasi dari realita kesenjangan sosial yang ada di kota Palembang. Selain sebagai pembelajaran untuk dapat menghasilkan karya yang lebih baik nantinya, film pendek “Lampu-Lampu Ampera” tersirat bebrapa kritikan terhadap pemerintah kota Palembang dalam membuat kebijakan. Penulis memilih untuk mengangkat fenomena listrik di kota Palembang dan memberi judul film pendek ini ”Lampu-Lampu Ampera” karena menurut penulis, lampu-Lampu Ampera yang banyak mewakili banyak permasalahan di kota palembang. Dalam membuat film pendek “Lampu-Lampu Ampera” ini, bukanlah dana yang besar yang menjadi pegangan, melainkan sikap mau berproses hingga sebuah hasil karya film yang artistik dan bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

ix

ABSTRACT

Frenzia, Angela. 2010. Proses Kreatif Karya Sinematografi Film Pendek “Lampu-Lampu Ampera.” Tugas Akhir Strata 1 (S-1). Yogyakarta : Indonesian Literature Study Program, Indonesian Literature Department, Indonesian Literature Faculty, Sanata Dharma University. This Final Paper on cinematography exposed the creative process in making a short movie, “Lampu-Lampu Ampera” written by the paper writer. This Final Paper aimed at the explanation of the process in making the cinematograph started from the first stage or pre-production, filming process or production, editing process or post-production, to a complete work of short movie entitled “Lampu-Lampu Ampera”. The process in making the cinematograph had gone through some stages. The first stage was (1) pre-production. This stage included script creating process, planning and storyboarding, crew and team recruitment, characters development and audition process, fund raising, filming locations, planning for the settings, sound system, make up and properties, (2) production stage was about the production or filming process. It included script revision, the final plan of locations, the fixed plan of tools and equipments using, team works, and the performance of actors and actresses, (3) editing stage was about the post-production. It contained of the editing process for the film, sound, and music. Short movie “Lampu-Lampu Ampera” tells a story about Ilham, a young transmigrator who wanted to see the lights of electricity lamps in his house. The gap between the luxury lights of Palembang City and his dark house was the reason of his desire. He tried to find the answers of the questions stressed his mind by asking his mother. His mother’s lacks of answers and resignation made him mad. He went out then to find the answers somewhere. In his desperation, he decided to cut his hair off to get rid of his bad luck. By doing this, he wished to get what he wanted. Soon as his hair cut, he found a newspaper which posted an article about The State Electricity Enterprise (PLN) and The Ampera Bridge. He also read an article about electricity and PLN. He forced himself to go to the PLN office. As he arrived there, he almost lost his guts seeing some security officers. A woman helped him by giving some information which rebuilt his confidence. He walked into the office without any doubt and fear. Seeing that there was nobody there, he straightly entered a room. He met an officer there. The officer asked him why he was there. They had a small talk then. Seeing that there was a good chance, Ilham asked the officer to help him taking the lights at the Ampera Bridge and placed them in his house. The officer was angry and asked him to leave the office.He failed but he did not give up. He still had another idea in his mind to get the lights. At the same time, he met his friend, Agus. He told Agus about what had happened in the office before. After busking in the street, he uttered his plan to steal a new traffic light at a crossroad. He thought that the lamp could catch a light without the electricity. Indeed, he was completely wrong; no light came from the lamp. Nevertheless, he believed that there would be a miracle. He hung the lamp on the roof and expected that it would catch a light. He found that it was

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

x

still a lamp with no light. The next morning, he tried his luck by coming to Indonesian Legislative Assembly (DPRD) office to ask another lamp. He often saw many people arranged demonstrations and asked many things there. When he and Agus arrived at the office, they did not know what they should do there. Finally, they went home after waiting for hours. A day later, Ilham threw the stolen lamp away. Finally he realized that it was just too difficult to get electricity and saw its lights. The results after the filming process were (1) a short movie entitled “Lampu-Lampu Ampera” in the Compact Disc and Digital Video Disc format, (2) a Final Report of a short movie entitled “Lampu-Lampu Ampera” which exposed and revealed the process in making the short movie. The writer concludes that a short movie is one way to keep the existence of local movies. It is an educative process to produce a better work in the future. A short movie has a close relationship with literature because it reflects the integrity of the filmmaker in expressing human life and his idea which is represented in the script acted by the actors. A short movie is the expression of an artwork that delivers certain message. It is conveyed to audience through the combination of pictures and sounds. In the process of making a short movie, the most important thing is not about the budget but the will to learn and involve in the process to make an artistic and meaningful work.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala berkat dan karunianya yang

melimpah sehingga panulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Tugas akhir ini disusun

untuk memenuhi salah satu syarat akhir untuk menempuh ujian sarjana di Fakultas Sastra,

Jurusan Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis sadar bahwa tugas akhir ini terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak.

Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu terwujudnya tugas akhir ini, yaitu:

1. S.E. Peni Adji, S.S., M. Hum. selaku dosen pembimbing I, terima kasih telah

membantu, memberi masukan, membimbing dengan sabar hingga saya dapat

menyelasaikan tugas akhir ini.

2. Drs. B. Rahmanto, M. Hum. selaku dosen pembimbing II, terima kasih telah

memberi kepercayaan dan kesempatan kepada saya untuk menyelesaikan tugas

akhir ini.

3. Dra. Tjandrasih, M. Hum. Terima kasih telah membimbing saya dan bersedia

mendengarkan keluh kesah selama melakukan studi di prodi Sastra Indonesia.

4. Dr. I. Prapromo Baryadi, M. Hum., Drs. Heri Antono, M. Hum,. Drs. Ari

Subagyo, M. Hum., Drs. Yoseph Yapi Taum, M. Hum., Drs. FX. Santosa, S. U.,

dan seluruh dosen Sastra Indonesia, terima kasih atas ilmu dan pengetahuan yang

telah diberikan selama saya menempuh pendidikan di prodi Sastra Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xii

5. Kepada Bpk. Widodo, kakungku Hilarius Suyono B.A dan kepada (Alm)Bapak

Arwan Tuti Arta, terima kasih telah memberikan sebuah nasehat kepada saya,

sehingga saya kembali bangkit dan mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Kepada Ayahanda P. Franz Sarjiana, terima kasih atas doa, semangat, nasihat,

saran, kritik, kepercayaan, kesabaran, dana yang tak terhingga yang telah

diberikan kepada saya hingga saya dapat menyelesaikan pendidikan S1.

7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

mengalami kecelakaan, terima kasih telah memberi pelajaran berharga bahwa kita

tak harus berputus asa ketika kita jatuh, melainkan bangkit dan mencoba untuk

kembali berjalan. Terima kasih juga atas limpahan doa, kasih sayang, perhatian,

yang diberikan kepada saya, hingga saya pun bangkit dan menyelesaikan

pendidikan S1.

8. Untuk “Bunnyku”, terima kasih atas kesabaranmu yang teramat sangat, perhatian

yang berlimpah,bantuanmu dalam segala hal, semangat yang tak putus-putus

kepadaku dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Terima kasih juga, karena

kamu telah menunjukkan arti hidup yang sesungguhnya.

9. Kepada Tante Ririn, Tante Naning, dan Om Nonot, sebagai pengganti mama dan

papaku di Jogja, terima kasih atas perhatian, kasih sayang, semangat, doa dan

wejangan yang telah diberikan kepada saya, hingga saya berhasil menyelesaikan

tugas akhir ini.

10. Untuk Tim film dan semua yang telah membantu pembuatan film pendek

“Lampu-Lampu Ampera”: Andika Kartika Putra, Singgih Setyawan, Felix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xiii

11. Untuk Tim film dan semua yang telah membantu pembuatan film pendek

“Lampu-Lampu Ampera”: Andika Kartika Putra, Singgih Setyawan, Felix

T.A, Priska B.A, Maria Sari, Windy Novatrin, Felicia Joelian, Nancy, Bpk.Eddy,

Bpk. Yohanes Alwi, Ibu Diana Rina, Bpk. Sukirman, Kak Deli, duMas Pras,

Mas Menyun, Mbak Rosa, PT. PLN Persero Cabang Palembang, Warga

Pemukiman Pemulung di Ringroad, dan semua yang tak bisa disebutkan satu-

persatu. Terima kasih semuanya, tanpa bantuan kalian semuanya, “Lampu-

Lampu Ampera” mungkin hanya sekedar judul.

12. Kepada semua karyawan Universitas Sanata Dharma terutama Bpk. Kemis,

terima kasih atas ketulusan dan senyum kalian sehingga telah membuat kampus

kita menjadi lebih bersahabat.

13. Kepada semua kaum miskin dan Anak-anak jalanan, terima kasih telah menjadi

inspirasi hingga terwujudlah film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

Penulis menyadari benar bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, Oleh karena

itu, saran dan kritik dari semua pihak terhadap saya dengan tujuan dapat memperbaiki

tugas akhir ini, saya terima dengan lapang dada. Penulis juga berharap skripsi ini dapat

menjadi renungan hidup bagi kita semua.

Yogyakarta, 10 Juli 2010

I FILM PENDEK “LAMPU-LAMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xiv

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI............................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................................................ v

PERNYATAAN PUBLIKASI.............................................................................. vi

ABSTRAK.............................................................................................................. vii

ABSTRACT........................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR........................................................................................... xi

DAFTAR ISI........................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................... 5

1.5 Landasan Teori........................................................................................ 5

1.5.1 Film................................................................................................ 5

1.5.2 Skenario......................................................................................... 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xv

1.5.2.1 Ide Cerita........................................................................... 6

1.5.2.2 Melakukan Observasi dan Riset......................................... 6

1.5.2.3 Alur Cerita........................................................................... 7

1.5.2.4 Sinopsis............................................................................... 8

1.5.2.5 Tokoh.................................................................................. 8

1.5.2.6 Penulisan Skenario.............................................................. 11

1.5.3 Tim Inti........................................................................................... 12

1.5.3.1 Produser............................................................................. 12

1.5.3.2 Sutradara............................................................................ 13

1.5.3.3 Penata Fotografi dan Operator Kamera............................. 14

1.5.3.4 Penata Artistik.................................................................... 18

1.5.3.5 Pencatat Adegan dan Petugas Clapper.............................. 20

1.5.4 Script Breakdown,Storyboard dan Breakdown Budget................. 21

1.5.5 Pemain............................................................................................ 23

1.5.6 Editing ............................................................................................ 24

1.6 Metodologi Penelitian.............................................................................. 26

1.7 Sistematika Penyajian............................................................................... 27

BAB II TAHAP PRA PRODUKSI

FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”............................. 28

2.1 Skenario................................................................................................... 28

2.1.1 Mencari Ide Cerita......................................................................... 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xvi

2.1.2 Observasi dan Riset........................................................................ 29

2.1.3 Alur Cerita...................................................................................... 30

2.1.4 Sinopsis........................................................................................... 32

2.1.5 Tokoh.............................................................................................. 33

2.1.5.1 Tokoh Ilham........................................................................ 34

2.1.5.2 Tokoh Agus........................................................................ 35

2.1.5.3 Tokoh Pak Santo................................................................ 37

2.1.5.4 Tokoh Emak....................................................................... 38

2.1.5.5 Tokoh Bu Santo.................................................................. 39

2.1.5.6 Tokoh Pelanggan PLN........................................................ 40

2.1.6 Penulisan Skenario.......................................................................... 42

2.2 Tim Inti.................................................................................................... 56

2.3 Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget ........................ 57

2.4 Pemain...................................................................................................... 58

2.5 Pencarian Lokasi...................................................................................... 60

2.6 Tata Ruang............................................................................................... 61

2.7 Tata Rias dan Properti.............................................................................. 63

BAB III TAHAP PRODUKSI

FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”............................. 64

3.1 Skenario Akhir......................................................................................... 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xvii

3.2 Lokasi Shooting....................................................................................... 96

3.3 Peralatan Shooting................................................................................... 99

3.4 Peran dan Tugas Tim Inti......................................................................... 100

3.4.1 Sutradara dan Produser.................................................................. 101

3.4.1.1 Sutradara............................................................................. 101

3.4.1.2 Produser.............................................................................. 106

3.4.2 Penata Artistik................................................................................ 107

3.4.2.1 Penataan Ruang/ Setting..................................................... 107

3.4.2.2 Properti................................................................................ 109

3.4.2.3 Kostum............................................................................... 110

3.4.3 Penata Fotografi.............................................................................. 112

3.4.4 Operator Kamera/ Kameraman....................................................... 113

3.4.4.1 Angle Kamera..................................................................... 114

3.4.4.2 Jenis Shot........................................................................... 118

3.4.4.3 Pergerakan Kamera............................................................. 123

3.4.5 Pencatat Adegan dan Petugas Clapper.......................................... 128

3.5 Akting Pemain......................................................................................... 129

3.5.1 Tokoh Utama “Ilham” ................................................................... 130

3.5.2 Tokoh Pembantu “Agus” .............................................................. 131

3.5.3 Tokoh Pembantu “Pak Santo” ...................................................... 132

3.5.4 Tokoh Pembantu “Emak Yati” ............................................... 134

3.5.5 Tokoh Pembantu “Istri Pak Santo” ............................................... 135

3.5.6 Tokoh Pembantu “Pelanggan PLN” ............................................. 136

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xviii

3.5.7 Tokoh Figuran “Sekuriti PLN” ..................................................... 137

3.5.8 Tokoh Figuran “Tukang Pangkas Rambut” .................................. 138

BAB IV TAHAP PASCA PRODUKSI

FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”.............................. 140

4.1 Editing Gambar........................................................................................ 140

4.2 Editing Suara............................................................................................ 143

4.3 Tata Musik................................................................................................ 144

BAB V PENTUTUP........................................................................................... 148

5.1 Kesimpulan.............................................................................................. 148

5.2 Saran........................................................................................................ 150

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 152

LAMPIRAN........................................................................................................... 153

1. Contoh Script Breakdown....................................................................... 153

2. Contoh Rancangan Kostum Pemain........................................................ 159

3. Contoh Working Schedule........................................................................ 163

4. Contoh Breakdown Budget..................................................................... 164

5. Contoh Storyboard................................................................................. 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambar Rancangan Penataan ruang tamu, rumah Bpk. Santo... 62

Gambar 2. Gambar Rancangan Penataan rumah Ilham................................. 62

Gambar 3. Jembatan Ampera, Palembang................................................. 97

Gambar 4. Benteng Kuto Besak, Palembang.............................................. 97

Gambar 5. Rumah Pemulung di jln. Ringroad, Jogja................................. 97

Gambar 6. Depan Degung PDRD, Palembang................................................... 97

Gambar 7. Clapper, Handycam, DVD, dan Mini DV........................................ 100

Gambar 8. Camera Digital................................................................................... 100

Gambar 9. Handycam Mini DV................................................................. ........ 100

Gambar 10. Tripod....................................................................................... ........ 100

Gambar 11 dan 12. Gambar Contoh arah gerak pemain................................. 102

Gambar 13 dan 14. Gambar Situasi saat sutradara dan kru melakukan

diskusi.................................................................................................................... 104

Gambar 15 dan 16. Gambar saat Sutradara sedang mengarahkan

kameraman..................................................................................................... 105

Gambar 17 dan 18. Gambar saat sutradara mengarahkan

pemain................................................................................................................ 105

Gambar 19 dan 20. Gambar Tim film sedang menata rumah pemulung

di Ringroad........................................................................................................... 109

Gambar 21 dan22. Gambar Tim film dibantu warga membenahi bagian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xx

depan dan ruangan....................................................................................... ........ 109

Gambar 23. Radio.................................................................................................. 110

Gambar 24. Kipas Sate.......................................................................................... 110

Gambar 25. Pakaian Lusuh.................................................................................. 110

Gambar 26. Toples/kue kering................................................................... ........ 110

Gambar 27. Gitar................................................................................................... 110

Gambar 28. Bolham 20 watt....................................................................... ......... 110

Gambar 29 dan 30. Penata rias merias pemeran Emak................................... 112

Gambar 31 dan 32. Hasil foto angle terbaik untuk pengambilan gambar....... 113

Gambar 33. Foto untuk dokumentasi......................................................... ......... 113

Gambar 34. Penata fotografi mencari angle................................................ 113

Gambar 35.Contoh hasil Teknik Eye Profil pada adegan di kantor

PLN................................................................................................................. 115

Gambar 36. Contoh hasil Frog Eye Low untuk adegan Ilham

bingung........................................................................................................... 115

Gambar 37. Contoh hasil High Angle untuk adegan Emak melipat

pakaian........................................................................................................... 116

Gambar 38. Contoh hasil Low Angle Perview untuk adegan Ilham pulang

ke rumah.......................................................................................................... 117

Gambar 39. Contoh hasil Over Shoulder untuk adegan Ilham bertemu

Seorang pelanggan PLN........................................................................................ 117

Gambar 40. Contoh hasil Bird Eye View untuk adegan Ilham & Pak Santo

di ruangan....................................................................................................... 118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xxi

Gambar 41. Contoh gambar adegan menggunakan framing CU..................... 119

Gambar 42. Contoh gambar adegan menggunakan framing MCU................. 119

Gambar 43. Contoh gambar adegan menggunakan framing MS..................... 120

Gambar 44. Contoh gambar adegan menggunakan framing MLS.................. 121

Gambar 45. Contoh gambar adegan menggunakan framing LS..................... 121

Gambar 46. Contoh gambar adegan menggunakan framing ELS................... 122

Gambar 47. Contoh gambar adegan dengan 1 objek/ 1 shot............................ 123

Gambar 48. Conoth gambar adegan dengan 2 objek/ 2 shot............................. 123

Gambar 49. Contoh gambar gerak tilt-down...................................................... 124

Gambar 50. Contoh gambar gerak tilt-up.......................................................... 125

Gambar 51. Contoh gambar gerak kamera pan right...................................... 126

Gambar 52. Contoh gambar gerak kamera pan left................................... 126

Gambar 53. Contoh gambar gerak kamera track in.......................................... 127

Gambar 54. Contoh gambar kamera melakukan zoom in............................... 128

Gambar 55 dan 56. Gambar petugas clapper sekaligus pencatat adegan.... 129

Gambar 57 dan 58. Andika Kartika Putra memerankan tokoh Ilham dalam

film pendek “Lampu-Lampu Ampera”..................................................... 131

Gambar 59 dan 60. Felix Tri Artanto memerankan tokoh Agus dalam film

pendek “Lampu-Lampu Ampera”............................................................. 132

Gambar 61 dan 62. Singgih Setyawan memerankan tokoh Pak Santo dalam

film pendek “Lampu-Lampu Ampera”..................................................... 133

Gambar 63 dan 64. Maria Sari Awida memerankan tokoh Emak dalam film

pendek “Lampu-Lampu Ampera”............................................................. 135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

xxii

Gambar 65 dan 66. Windy Novatrin memerankan tokoh Istri Pak Santo

dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.......................................... 136

Gambar 67 dan 68. Felicia Joelian memerankan tokoh Pelanggan PLN dalam

film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.................................................... 137

Gambar 69. Bpk. Eddy memerankan tokoh Sekuriti PLN dalam film pendek

“Lampu-Lampu Ampera”.......................................................................... 138

Gambar 70. Cipto memerankan tukang pangkas rambut dalam film pendek

“Lampu-Lampu Ampera”.......................................................................... 139

Gambar 71. Contoh gambar transisi dissolve..................................................... 142

Gambar 72. Contoh gambar transisi fade out/ fade to black............................ 142

Gambar 73. Contoh gambar transisi fade in/ fade to white............................... 143

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kata pengantar buku “Film Pinggiran Antologi Film Pendek,

Film Eksperimental, dan Film Dokumenter” (2008), Prakosa melalui David

mengemukakan bahwa film pendek Indonesia mempunyai sejarahnya sendiri yang

bukan merupakan bagian dari sejarah film cerita di Indonesia. Ia lalu mengutamakan

bahwa sejarah film pendek harus dilihat sebagai sejarah dari sejumlah rangsangan.

yang kadangkala hanya berlangsung sesaat.

Menurut Prakosa (2008: 30) beranggapan jika ditarik garis dari keseluruhan

film-film pendek dari Filipina, Taiwan, Singapura, dan sebagian dari Indonesia, yang

mayoritas para pembuatnya adalah anak-anak muda, yang baru menyelesaikan

pendidikan sinematografinya, adalah tampak sekali adanya kesetaraan visi, kekuatan

pemanfaatan teknologi sinematografi, dan kebanyakan mau tidak mau masih ada

pengaruh visi tradisi film cerita yang di negaranya sangat kuat mengakar dari tahun

ke tahun.

Hal tersebut membuktikan bahwa film pendek bukanlah suatu karya yang

tidak berarti dan dapat dipandang sebelah mata. Dalam perkembangannya film

pendek menjadi suatu pilihan bagi para pembuat film pemula untuk mengungkap

realita yang ada di masyarakat, seperti sosial, politik atau bahkan kebudayaan. Film

pendek pun kini lebih diminati oleh para pembuat film yang lebih menyukai cerminan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

2

kejujuran kehidupan manusia daripada film percintaan yang dibumbui secara

berlebihan. Film pendek memenangkan hati para pembuat film muda yang tidak

mempunyai sponsor karena tidak memakan biaya puluhan juta. Film pendek yang

memberi ruang bagi para pembuat film untuk mengatur sendiri segala sesuatunya

yang berkaitan dengan pembuatan film tersebut.

Inilah yang menjadi pertimbangan penulis untuk membuat karya

sinematografi yang berupa film pendek berjudul “Lampu-Lampu Ampera” guna

memenuhi tugas akhir perkuliahan. Pemilihan karya sinematografi film pendek

inipun didukung oleh beberapa mata perkuliahan yang didapatkan di Prodi Sastra

Indonesia.

Film pendek “Lampu-Lampu Ampera” menceritakan seorang pengamen

perantauan bernama Ilham. Ilham adalah anak putus sekolah yang lugu tetapi

mempunya rasa ingin tahu yang besar. Ilham yang sangat ingin rumahnya terang

seperti Ampera ini berusaha untuk mendapatkan penerangan di perusahaan listrik,

mencuri lampu lalu lintas, hingga ke gedung DPR. Ilham sempat diusir dari kantor

karena memaksa karyawan PLN untuk memindahkan lampu-lampu di Ampera ke

rumahnya. Tak hanya itu, Ilham pun terpaksa mencuri bolham lampu lalu-lintas agar

dapat dipasang di rumahnya. Namun rumahnya tetap gelap, tidak seperti Ampera.

Sampai akhirnya ia pun meminta lampu di gedung DPRD. Kisah lugu seorang Ilham

dalam memperjuangkan keinginan sederhananya inilah yang akan diangkat dalam

film pendek ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

3

Tema dari film ini adalah semua orang berhak atas terang, tidak hanya jembatan

Ampera. Pemikiran sederhana penulis tentang film ini terinspirasi dari realita

kesenjangan yang tampak di kota Palembang. Mengamati Palembang sebagai kota

yang baru-baru ini dijadikan sebagai kota wisata sehingga pemerintah setempat

menghabiskan energi listrik hanya untuk menerangi tempat-tempat wisata. Padahal di

sisi lain banyak kaum miskin yang terpaksa harus mencuri aliran listrik untuk sekedar

menerangi rumahnya yang berukuran 3x3 meter. Bahkan banyak rumah yang sama

sekali tidak tersentuh oleh listrik. Keironisan ini membuktikan bahwa hanya kaum

berada (diibaratkan ampera) yang mempunyai hak untuk menikmati apa pun

termaksud cahaya yang mahal atau lampu listrik. Realita ini diekspresikan dalam

sebuah film pendek berjudul “Lampu-Lampu Ampera”.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam karya sinematografi film pendek

“Lampu-Lampu Ampera” ini yaitu:

1.2.1 Bagaimana tahap praproduksi yang meliputi skenario, Script Breakdown

Storyboard dan Breakdown Budget,pembentukaan tim inti, perekrutan

pemain, pencarian lokasi shooting, tata ruang, juga tata rias dan properti

“Lampu-Lampu Ampera”?

1.2.2 Bagaimana tahap produksi yang meliputi skenario akhir, lokasi shooting,

peralatan shooting, peran dan tugas tim inti, dan pemain film pendek

“Lampu-Lampu Ampera”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

4

1.2.3 Bagaimana tahap pascaproduksi yang meliputi edting gambar, editing suara,

dan tata musik, hingga menghasilkan film pendek “Lampu-Lampu Ampera”?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang permasalahan dan rumusan masalah yang

diuraikan di atas, pembuatan karya sinematografi film pendek ini bertujuan :

1.3.1 Melakukan tahap praproduksi yang meliputi penciptaan skenario, pembuatan

Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget, pembentukaan tim

inti, perekrutan pemain, pencarian lokasi shooting, tata ruang, juga tata rias

dan properti “Lampu-Lampu Ampera”.

1.3.2 Melakukan tahap produksi yaitu shooting film pendek meliputi penetapan

skenario akhir, penetapan lokasi shooting, persiapan peralatan shooting, peran

dan tugas kru, juga pemain film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

1.3.3 Mengerjakan tahap pascaproduksi yang meliputi proses editing gambar,

editing suara, dan tata musik, hingga dihasilkan film pendek “Lampu-Lampu

Ampera”

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil pembuatan karya film pendek tersebut diharapkan dapat bermanfaat:

1.4.1 Manfaat teoritis, hasil dari pembuatan film pendek ini diharapkan dapat

mengungkapkan sebuah proses pembuatan sinematografi film pendek dari

awal hingga akhir film.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

5

1.4.2 Manfaat praktis, hasil pembuatan film pendek ini dapat dijadikan salah satu

wujud ekspresi seni berupa karya sinematografi film pendek.

1.5 Landasan Teori

1.5.1 Film Pendek

Prakosa (2008: 3) berpendapat bahwa film pendek tak akan sama dengan

dunia film cerita komersial. Dunia film pedek tak akan mengenal star system, tak

mengenal peraturan produksi yang rumit, juga tak mangenal ballyhoo yang besar

dipajang di depan gedung bioskop. Dan, tampaknya tak mengenal keglamouran, Film

pendek masih dianggap sebagai sesuatu yang sangat ekslusif.

Film pendek dan eksperimental secara murni memang dikenal sebagai media

ungkapan batin yang jujur (Prakosa, 2008: 31).

Effendy (2008: 13) mengatakan bahwa durasi film pendek biasanya di bawah

60 menit. Di banyak negara seperti Jerman, Australia, Kanada, dan Amerika Serikat,

film cerita pendek dijadikan laboratorium eksperimen dan batu loncatan bagi

seseorang/sekelompok orang untuk kemudian memproduksi film cerita panjang. Jenis

film ini banyak dihasilkan oleh para mahasiswa jurusan film atau orang/kelompok

yang menyukai dunia film dan ingin berlatih membuat film dengan baik.

1.5.2 Skenario

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

6

Sebelum memasuki tahap membuat skenario, perlu ditentukan dahulu

beberapa hal yang berkaitan dengan cerita yang akan ditulis. Untuk itu ada berbagai

hal yang harus diperhatikan, yaitu:

1.5.2.1 Mencari Ide Cerita

Ide cerita adalah gagasan yang nantinya akan dituangkan menjadi sebuah

cerita ke dalam skenario. (Lutters, 2004:46).

Widagdo dan Gora, dalam buku “Bikin Sendiri Film Kamu” (2004: 19),

mengatakan bahwa [...] menemukan inspirasi ide cerita scenario, sama seperti

mencari jarum di tumpukan jarum. Artinya sebenarnya jika kita mau, sumber

inspirasi sudah ada dimana-mana, hanya saja bagaimana kepekaan kita untuk

memikirnya secara lebih mendalam.

1.5.2.2 Melakukan Observasi dan Riset

Observasi adalah pengamatan terhadap sebuah kasus untuk kebutuhan

penulisan skenario. Pengamatan yang dimaksud di sini bukan sebatas mengamati atau

melihat secara fisik dari dekat atau dari jauh, namun yang lebih penting kita harus

dapat menyelami dan ikut merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut.

(Lutters, 2004:59).

Riset hampir sama dengan observasi, namun lebih diartikan sebagai penelitian

yang sifatnya mencari data kebenaran tentang sesuatu hal. Riset ini biasanya

dibutuhkan jika kita mendapat pesanan tulisan tentang hal-hal yang bertemakan

sejarah atau memerlukan penyelidikan ilmiah (Lutters, 2004:61).

1.5.2.3 Merancang Alur Cerita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

7

Alur cerita sama dengan jalan cerita, atau sering kita sebut plot. Tidak ada

cerita tanpa jalan cerita atau plot. Jadi plot adalah hal yang wajib dalam membuat

sebuah cerita, termasuk cerita untuk skenario film dan sinetron. Plot yang berkaitan

dengan penulisan skenario dapat dibagi menjadi plot lurus dan plot bercabang

(Lutters, 2004:50).

1.5.2.4 Sinopsis

Menurut Lutters (2004: 61), Skenario [...] adalah ringkasan cerita. Namun

dalam sebuah cerita film atau sinetron, sinopsis bukan sekedar ringkasan cerita,

melainkan sebuah ikhtisar yang mmeuat semua data dan informasi dalam skenario.

Dalam sinopsis untuk film dan sinetron, ada beberapa hal yang harus termuat, yakni

isi cerita, keinginan dan tujuan dari cerita, hambatan dan cara penanggulangannya,

karakter tokoh-tokohnya, lokasi dan waktu kejadian, serta inti pembicaraan.

Untuk sebuah penulisan skenario, peran sinopsis cukup penting guna mengisi

skenario yang akan dibuat. [...], bagi penulis yang mendapat pesanan cerita, justru

diminta membuat sinopsisnya dahulu sebelum membuat skenario(Lutters, 2004:62).

1.5.2.5 Profil dan Tipologi Tokoh

Dalam buku “Kunci Sukses Menulis Skenario” (2004: 69-79), Lutters

menjabarkan mengenai nama, usia, status, profesi, tipe fisik dan psikis, juga latar

belakang seorang tokoh dalam sebuah film cukup penting. Berikut penjabaran

tersebut:

a. Nama tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

8

b. Nama tokoh harus disesuaikan dengan banyak hal. [...] Selain itu, saat

menuliskan nama tokoh dalam profil [...] mencantumkan embel-embel nama

tokoh[...]. Nama beken juga menjadi salah satu hal yang penting pula untuk

dicantumkan dalam profil tokoh.

c. Usia tokoh

Penulisan usia tokoh perlu untuk kebutuhan make-up sehingga jika ada peran

yang membutuhkan alat-alat make-up spesial akan dapat diketahui dari profil

ini

d. Status

Status yang dimaksud di sini bukanlah status dalam arti umum, misalnya

pelajar, mahasiswa, lajang atau sudah menikah. Status dalam keluarga pun

perlu ditegaskan dalam sebuah skenario, misalnya status sebagai suami, istri,

anak, janda atau duda.

e. Agama

Pencantuman agama sebenarnya tidak mutlak.[...] jika cerita tidak berkisah

tentang agama, tetapi kita ingin menunjukkan bahwa agama menjadi satu hal

yang sangat mempengaruhi si tokoh maka agama juga perlu disebutkan.

f. Profesi atau Jabatan

Profesi dan jabatan perlu ditulisakan jika dalam skenario profesi/jabatan tokoh

akan menjadi bagian yang diceritakan.

g. Tipologi tokoh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

9

Tipologi tokoh adalah istilah psikologis untuk membedakan manusia

berdasarkan beberapa tipe. Tipologi tokoh dibedakan menjadi:

Tipe Fisik

Tipe fisik terbagi menjadi empat ciri, yaitu:

- Piknis

Tipe piknis mengarah pada tubuh dengan ciri-ciri pendek, berat badan

melebihi berat normal. Jenis tubuh ini memperlihatkan banyak lemak

sehingga tulang-tulangnya tidak tampak.

- Leptosom

Tipe leptosom mengarah pada tubuh yang tinggi dan kurus. Berat

badan kurang dari normal. Jenis tubuh ini [...] tulang-tulang terlihat

menonjol. Wajah cenderung memelas dan sedih.

- Atletis

Tipe tubuh atletis adalah tipe tubuh yang mengarah pada bentuk tubuh

yang tinggi dan kekar. Tidak banyak lemak, tapi juga tidak tampak

tulang-tulang di tubuhnya. Yang tampak lebih menonjol adalah urat-

urat. Biasanya badannya tegap dan kuat. Perbandingan berat badan

seimbang.

- Displatis

Displastis adalah bentuk tubuh khas dan unik dan tidak umum.

Kategori ini tidak bisa dijabarkan dengna detail tertentu, meningat tipe

ini menyimpang dari konstitusi normal, atau bisa dibilang spesifik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

10

Tipe Psikis

Tipe psikis merupakan penggolongan manusia berdasarkan tempramen.

Tipe psikis dibagi menjadi empat yaitu:

- Sanguinis

Tipe sanguinis memiliki sifat-sifat dasar yang dalam pergaulan ia

ramah, supel, periang [...]. Cepat bosan dengan hal yang serius.

Namun, sangat suka pada hal-hal yang bersifat hiburan.

- melankolis

Tipe melankolis memiliki sifat dasar yang selalu curiga terhadap orang

lain, kurang percaya dan tidak mudah menerima keramahan orang.

- Koleris

Tipe koleris memiliki sifat-sifat dasar yang cepat terbakar/marah,

tetapi juga cepat padam tanpa benci atau dendam. Tindakannya cepat

tidak stabil. Selalu tampak sibuk[...], suka bermurah hati dan

melindungi.

- Flegmatis

Tipe flegmatis memiliki sifat-sifat dasar yang cool, atau lambat

menjadi panas. Namun, jika dia sudah panas, panasnya itu akan tahan

lama. Dengan kata lain, jika dia sudah cocok dengan suatu bidang atau

hal yang dicintainya, dia akan setia. [...], penyabar.

h. Ciri khusus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

11

Ciri-ciri khusus yang dimaksud adalah ciri-ciri fisik ataupun kelakuan dari

tokoh-tokoh yang ada. Ciri-ciri khusus ini [...] untuk tanda bahwa tokoh

tersebut memiliki suatu kelebihan atau kekurangan pada dirinya yang

berkaitan dengan perannya.

i. Latar belakang

Latar belakang tokoh adalah hal-hal yang berkaitan dengan masa lalu tokoh

tersebut yang masih mempengaruhi sikap hidup tokoh hingga saat ini. Hal

yang berhubungan dengan latar belakang tokoh yaitu: latar belakang keluarga,

budaya, ekonomi, sosial, dan pendidikan.

1.5.2.6 Penulisan Skenario

Skenario adalah naskah cerita yang sudah lengkap dengan deskripsi dan

dialog yang matang dan siap digarap dalam bentuk visual. Skenario merupakan jiwa

dari sebuah tayangan film. Marselli Sumarno dalam buku “Dasar-Dasar Apresiasi

Film” melalui Lutters dalam bukunya “Kunci Sukses Menulis Skenario” (2004:90-

91), menjabarkan bahwa skenario diibaratkan seperti cetak biru bagi insinyur atau

kerangka bagi tubuh manusia.[...] Skenario adalah sesuatu yang membuat hidup

sebuah tontonan atau film. [...] Dalam membuat skenario tidak perlu mencantumkan

sudut atau angle kamera, istilah-istilah penyutradaraan yang detail

Menurut Lutters, dalam buku “Kunci Sukses Menulis Skenario” (2004: 91-

94), penulisan skenario perlu memperhatikan beberapa format yaitu judul scene,

nama pemeran, deskripsi visual, tokoh dialog, beat, dan dialog. Namun yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

12

digunakan dalam skenario film pendek “Lampu-Lampu Ampera nantinya adalah

sebagai berikut:

a. Judul Scene

Berisi nomor scene1.; keterangan luar atau dalam ruangan, EXT./INT.;

keterangan tempat kejadian atau ruangan, RUMAH MARKUS; RUANG

TAMU; waktu kejadian; PAGI/SIANG/SORE/MALAM.

b. Tokoh Dialog

Bagian ini menerangkan NAMA tokoh yang sedang berdialog [...].

c. Deskripsi Visual

Berisikan tentang keterangan suasana, peristiwa yang terkandung dalam scene

tersebut.

d. Beat

[...] Beat adalah kata kerja aktif yang berisikan pikiran, perasaan, dan emosi

tokoh. [...]. Contoh,(menyesali perbuatannya), (menangisi ibunya), (memarahi

adiknya), dll.

e. Dialog

Di bagian ini terdapat kalimat dialog yang nantinya akan diucapkan oleh

pemain. Dialog dibutuhkan untuk menyampaikan hal-hal yang tidak bisa

dilakukan hanya dengan gerak dan gambar, [...].

1.5.3 Tim Inti

1.5.3.1 Produser

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

13

Produser mengepalai depertemen produksi yang biasa jadi penggerak awal

sebuah produksi film (Effendy, 2008: 59). Menurut Effendy dalam buku “Mari

Membuat Film” (2008:59-61), Sebutan produser berbeda-berda sesuai tugas dan

peranannya. Produser diklasifikasikan menjadi empat, yaitu: Executive producer,

associate producer, producer dan line producer. Executive producer disandang oleh

satu atau sejumlah orang yang menjadi inisiator produksi sebuah film. Merekalah

yang bertanggung jawab atas penggalangan dana produksi. Associate producer

adalah satu atau sejumlah orang yang punya hak mengetahui jalannya produksi [...]

tak punya hak untuk mencampuri keputusan yang diambil dalam sebuah produksi

film. [...]. Predikat ini diberikan kepada institusi yang terlibat dalam pendanaan film.

Producer disandang oleh orang yang memproduksi sebuah film, bukan membiayai

sebuah atau menanam investasi dalam sebuah produksi film. Tugas produser adalah

memimpin seluruh tim produksi sesuai tujuan yang ditetapkan bersama, baik dalam

aspek kreatif maupun maanagemen produksi,[...]. Line producer [...] tugasnya

membantu memberi masukkan dan alternatif atas masalah-masalah yang dihadapi

oleh seluruh departemen dalam batasan anggaran yang sudah disepakati, line

producer tidak ikut campur dalam urusan kreatif. Dengan begitu line producer tidak

terlibat dalam proses casting (penentuan pemeran) dan pengambangan skenario.

1.5.3.2 Sutradara

Pekerjaan sutradara dimulai dari membedah skenario ke dalam konsep kreatif

tentang arahan gaya pengambilan gambar. Selanjutnya mengurai setiap adegan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

14

membuat uraian arah pengambilan gambar dari tiap adegan [...], kemudian

diterjemahkan ke dalam storyboard [...] yang akan direkam menjadi sebuah film. [...]

Sutradara kemudian memberi pengarahan tentang film yang akan digarap. Untuk itu,

sutradara harus berkomunikasi secara intensif dengan tim inti lainnya seperti penata

fotografi, penata artistik bahkan editor (Effendy, 2008: 62).

Tugas sutradara adalah menciptakan sebuah hasil karya menarik dari ide-ide

yang dicetuskan atau yang ada dalam naskah. [...]. Sutradara juga disebut pencipta

karena menciptakan sebuah ide yang masih dibuat dalam bentuk tulisan menjadi

gambar atau visual. Selain itu seorang sutradara juga harus memiliki kemampuan

memimpin karena ia akan mengarahkan banyak orang yang ahli di bidangnya, seperti

juru kamera, juru lampu dan pemain sehingga mereka bekerja berdasarkan apa yang

diinginkan sutradara (Dennis, 2008: 03).

Tuntutan seorang sutradara adalah harus kreatif. Maksudnya adalah dapat

menciptakan sesuatu yang menarik dan beda.[...]. Sebagai seorang pemimpin,

sutradara pun dituntut untuk mengetahui dan memahami bidang lain yang digeluti

para pekerja dalam tim kerjanya. Karena menyutradarai pemain, maka sutradara

dituntut mengerti seluk-beluk seni peran. Ia harus tahu bagaimana akting yang alami

atau kaku. Begitu juga dengan hal yang berkaitan dengan kamera, sutradara

setidaknya mengerti tentang berbagai jenis kamera, manfaat pemakaian setiap jenis

kamera dan sebagainya. (Dennis, 2008: 04).

Widagdo dan Gora, dalam buku “Bikin Sendiri Film Kamu” (2004: 41),

menjelaskan bahwa sutradara harus mewaspadai kendala dan hambatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

15

mungkin terjadi. Dia harus mempunyai alternatif rencana sebagai strategi jika rencana

A tidak berjalan, maka sudah ada rencana B, C, dan seterusnya dengan maksud agar

produksi tidak terhenti hanya karena beberapa kendala kecil saja. Sutradara harus

yakin dengan kemampuannya untuk dapat mengatasi keadaan di lapangan.

1.5.3.3 Penata Fotografi dan Operator Kamera

Penata fotografi merancang tata cahaya dan tata kamera yang sesuai.

Kemudian, menyusun daftar seputar lampu yang akan dipakai; kamera yang

digunakan, jenis film, lensa, dan filter lensa; serta peralatan khusus lainnya (Dennis,

2008:10). [...] Operator kamera adalah orang yang mengoperasikan kamera, [...]

Operator kamera bertanggung jawab mengoperasikan kamera tanpa menentukan

lensa atau filter kamera apa yang cocok atau jenis dan filter lampu apa yang dipakai.

Pendeknya, penata fotografi merancang apa yang harus dilakukan oleh para operator

kamera atau kameraman (Effendy, 2008: 67).

Shot selama produksi film memiliki arti proses perekaman gambar kamera

diaktifkan (on) hingga kamera dihentikan (off) atau sering juga diistilahkan satu kali

take (pengambilan gambar). Sementara shot setelah film telah terjadi, memiliki arti

satu rangkaian gambar utuh yang tidak terinterupsi oleh potongan gambar.[...]. Shot

merupakan unsur terkecil dari film.[...]. Sekumpulan beberapa shot biasanya dapat

menjadi sebuah adegan (Pratista, 2008: 29).

Adegan adalah satu segmen pendek dari keseluruhan cerita yang

memperlihatkan satu aksi berkesinambungan yang diikat oleh ruang, waktu, isi cerita,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

16

tema, karakter atau motif. Satu adegan umumnya terdiri dari beberapa shot yang

saling berhubungan (Pratista, 2008: 29-30).

Dalam suatu pengambilan gambar seorang operator kamera dibantu penata

fotografi harus mengetahui jarak, sudut, kemiringan serta ketinggian kamera terhadap

objek, serta pergerakan kamera untuk mendapatkan gambar yang diinginkan. Dalam

buku “Memahami Film” (2008: 104-110), Pratista menjabarkan mengenai hal

tersebut :

1.5.3.3.1 Jarak

Jarak yang dimaksud adalah dimensi jarak kamera terhadap objek dalam

kamera. Teknis jarak diukur menggunakan skala manusia. Dimensi jarak kamera

terhadap objek dikelompokkan menjadi tujuh;

a. Extreme Long Shot

Extreme long shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari objeknya.

Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Menggambarkan sebuah objek yang

sangat jauh atau panorama yang luas.[...].

b. Long Shot

Pada jarak long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar

belakang masih dominan.[...].

c. Medium Long Shot

Pada jarak ini tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh

fisik manusia dan lingkungan sekitar relatif seimbang.

d. Medium Shot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

17

Pada jarak ini memperlihatkan tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gestur

serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai dominan dalam

frame.

e. Medium Close-up

Pada jarak ini diperlihatkan tubuh manusia dari dada ke atas. Tubuh manusia

mulai mendominasi frame dan latar belakang tidak lagi dominan.[...].

f. Close-up

Umumnya memperlihatkan wajah, tangan, kaki atau sebuah objek kecil

lainnya. [...] memperlihatkan ekspresi wajah dengan jelas. Close-up biasa

digunakan untuk adegan dialog yang lebih intim. Close-up juga

memperlihatkan sangat mendetail sebuah benda atau objek.

g. Extreme Close-up

Pada jarak terdekat ini mampu memperlihatkan lebih mendetail bagian dari

wajah seperti mata, telinga, hidung atau bagian dari sebuah objek.

Namun jarak-jarak tersebut bukanlah hal yang bersifat baku.[...] Jarak apa saja dapat

digunakan sesuai dengan kebutuhan, tuntutan serta selera.

1.5.3.3.2 Sudut

Sudut kamera adalah sudut pandang kamera terhadap objek yang berada

dalam sebuah frame. Secara umum sudut kamera dapat dibagi menjadi tiga, yakni;

high angle (kamera melihat obyek dalam frame yang berada di bawahnya) , straight-

on angle (kamera melihat objek dalam frame secara lurus) , serta low-angle (kamera

melihat obyek dalam frame yang berada di atasnya).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

18

1.5.3.3.3 Pergerakan kamera

Dalam produksi film, kamera sangat dimungkinkan untuk bergerak bebas.

[...]. Pergerakan kamera berfungsi umumnya untuk mengikuti pergerakan seorang

karakter serta obyek. Pergerakan kamera seringkali juga digunakan untuk

menggambarkan situasi dan suasana sebuah lokasi atau suatu panorama. Pergerakan

kamera secara teknis sebenarnya tidak terhitung namun secara umum dikelompokkan

menjadi empat, yakni,

a. Pan

merupakan singkatan dari panorama. Istilah panorama digunakan karena

umumnya menggambarkan pemandangan[...]. Pan adalah pergerakan kamera

secara horisontal (kanan ke kiri) dengan posisi kamera statis.

b. Tilt

Tilt merupakan pergerakan kamera secara vertikal (atas-bawah atau bawah-

atas) dengan posisi kamera statis.

c. Track

Tracking shot atau dolly shot merupakan pergerakan kamera akibat perubahan

posisi kamera secara horisontal. [...]. Pergerakan dapat bervaiasi yakni, maju,

mundur, atau menyamping.

d. Crane shot

Crane shot adalah pergerakan kamera akibat perubahan posisi kamera secara

vertikal, horisontal atau kemana saja selama masih di atas permukaan

tanah(melayang).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

19

1.5.3.4 Penata Artistik

Bertugas menerjemahkan apa yang jadi keinginan kreatif sutradara dan

merancangnya. [...]. Penata artistik juga menata ruang dan tata letak, perabot,[...], tata

rias, busana, property, luar bidang gambar, dan tata letak pemeran.[...] Untuk itu

diperlukan pengetahuan luas dalam soal kreatif dan teknis agar mampu menuangkan

keinginan sutradara menjadi rancangan yang diterima dan dimengerti oleh semua

pihak (Effendy, 2008: 65-66).

Aspek utama tim penata artistik, yaitu:

1.5.3.4.1 Setting

Setting adalah seluruh latar bersama propertinya. Properti dalam hal ini adalah

semua benda tidak bergerak seperti perabot, pintu, jendela, kursi, lampu,pohon dan

sebagainya. Setting digunakan dalam sebuah film umumnya dibuat senyata mungkin

dengan konteks ceritanya. Setting yang sempurna pada prinsipnya adalah setting yang

otentik. Setting harus mampu menyakinkan penontonnya jika film tersebut tampak

sungguh-sungguh terjadi pada lokasi dan waktu sesuai konteks cerita filmnya [...]

(Pratista, 2008: 62).

Dalam buku “Memahami Film” (2008: 63-65), Pratista menjabarkan

mengenai Jenis-jenis Setting, yaitu; set studio, Shot on location dan set virtual. Set

studio adalah membangun sebuah studio besar dam melakukan penyetingan pada

studio tersebut sesuai dengan tempat yang dibutuhkan dalam film. Shot on location

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

20

biasanya menggunakan lokasi aktual yang sesungguhnya. Dan Set virtual adalah

teknik manipulasi setting yang dilakukan dengan menggunakan teknologi komputer.

[...]. Fungsi utama setting adalah memberikan petunjuk kepada penonton

tentang waktu dan ruang agar memberikan informasi yang kuat dalam mendukung

cerita filmnya. Selain berfungsi sebagai latar ceritaitu, Setting juga dapat menjadi

petunjuk status sosial karakter seorang tokoh dalam film juga menjadi pembangun

mood sesuai dengan tuntutan cerita (Pratista, 2008: 66).

1.5.3.4.2 Kostum dan tata rias

Kostum adalah segala sesuatu hal yang dikenakan pemain bersama seluruh

aksesorisnya. Aksesoris kostum termasuk di antaranya topi, perhiasan, jam tangan,

kacamata, sepatu, tongkat, dan sebagainya. Dalam sebuah film, busana tidak hanya

sekedar sebagai penutup tubuh semata, namun juga memiliki beberapa fungsi sesuai

dengan konteks naratifnya (Pratista, 2008: 71).

Tata rias wajah memiliki fungsi untuk menunjukkan usia dan untuk

menggambarkan wajah nonmanusia. Tata rias wajah biasanya digunakan karena

wajah pemain tidak seperti yang diharapkan dalam cerita film. [...] (Pratista, 2008:

74).

1.5.3.5 Pencatat Adegan dan Petugas Clapper

Pencatat adegan bertugas mencatat tiap pergantian shot, pengulangan take,

pemeran, scene, tanggal dan waktu take dan kameraman. Sedangkan Petugas clapper

bertugas membawa clapper board yang berisi scene, take, date, director, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

21

sebagainya untuk kemudian diketukkan pasa saat shooting dialog ketika kamera

gambar dan alat rekam suara berputar dalam kecepatan yang sinkron (Effendy, 2008:

132).

1.5.4 Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget

Dalam buku “Bekerja Sebagai Sutradara” (2008: 14-15), Dennis merincikan

26 format atau hal-hal yang tertera pada Script Breakdown. Namun yang digunakan

dalam skenario film pendek “Lampu-Lampu Ampera nantinya adalah sebagai berikut:

a. Date, yaitu tempat untuk mengisi tanggal saat script breakdown ini

diisi.

b. Script version date, yaitu untuk mengisi tanggal versi skenario yang

dipakai untuk menyiapkan shooting.

c. Production Company, yaitu tempat untuk mencantumkan nama dan

nomor telepon rumah produksi yang memproduksi film tersebut.

d. Title/no of episodes, yaitu tempat untuk menuliskan film yang kita

produksi. [...].

e. Page count, yaitu panjang adegan dari skenario yang kita buat.

f. Location or set, pencantuman lokasi sesuai dengan skenario.

g. Scene no, yaitu tempat untuk menuliskan nomor adegan sesuai dengan

yang tercantum dalam skenario.

h. Int/Ext, yaitu tempat untuk menuliskan adegan terjadi di dalam(int)

atau di luar(ext) ruangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

22

i. Day/Night, yaitu tempat menuliskan waktu saat adegan berlangsung,

siang atau malam hari.

j. Description, [...] tercatat kejadian spesifik yang ada dalam adegan.

k. Cast, bagian ini mencatat semua pemeran yang melakukan dialog

termasuk peran pendukung.

l. Wardobe, bagian yang mencatat pakaian yang dikenakan para

pemeran.

m. Extras/Atmosphere, mencantumkan jumlah orang yang dibutuhkan

untuk mendukung suasana dalam sebuah adegan.

n. Make up/hair do, bagian ini mencantumkan catatan khusus tentang

tata rias dan rambut untuk tiap peran.

o. Vehicles or Animal, mencatat kendaraan dan binatang yang ada.

p. Props, Sey Dressing,Greenery, mencatat benda yang dipakai/properti

yang digunakan.

q. Sound/Music, mencatat kebutuhan akan efek suara, seperti suara

mobil.

[...] Storyboard yaitu rangkaian gambar ala komik yang memuat informasi

tentang ruang dan tata letak pemeran atau (blocking) (Effendy, 2008:61).

Storyboard merupakan sejumlah sketsa yang menggambarkan aksi di dalam

film/video/musik/ilkan atau bagian khusus dari film yang disusun teratur pada papan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

23

buletin, dilengkapi dengan dialog yang sesuai waktunya atau deskripsi adegan

(Dennis, 2008: 09).

Script Breakdown [...] memungkinkan anda untuk mengetahui rincian

kebutuhan shooting berikut biaya yang dibutuhkan serta memuungkinkan mengatur

jadwal shotting shedule (Effendy, 2008: 29). Storyboard ini akan memudahkan tim

lokasi dalam menerjemahkan lokasi sesuai visi sutradara (Dennis, 2008: 14).

Berakdown Budget adalah biaya kebutuhan produksi dari masing-masing

departement, yang dirinci secara detail (Widagdo dan Gora, 2004: 173).

1.5.5 Pemain

[...] merupakan pelaku cerita yang memotivasi dan selalu bergerak dalam

melakukan sebuah aksi. Hal yang perlu kita catat adalah pelaku cerita dapat memiliki

wujud fisik yang beragam dan tidak selalu wujud manusia. [...] dikelompokkan

menjadi beberapa jenis sesuai tuntutan dan fungsinya dalam sebuah film. dan

terakhir yang merupakan salah satu kunci utama untuk menentukan keberhasilan

sebuah film adalah perfoma dari seorang pemain (akting) (Pratista, 2008: 80).

Penampilan seorang aktor dalam film secara umum dapat dibagi dua yakni,

visual dan audio. Secara visual menyangkut aspek fisik yakni, gerak tubuh (gesture),

serta ekspresi wajah. [...](Pratista, 2008: 85).

Akting pemain sering pula diperdebatkan pencapaian realistiknya. Akting

realistik adalah penampilan fisik, gesture, ekspresi, serta gaya bicara yang sama

dengan seseorang dalam kenyataan sehari-hari. Akting realistik memang lebih sering

dipuji pata pengamat film (Pratista, 2008: 85).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

24

1.5.6 Editing

Proses pengambilan gambar telah selesai, dan setelah itu produksi film

memasuki tahap editing. Dalam tahap ini, shot-shot yang telah diambil, dipilih, diolah

dan dirangkai hingga menjadi satu rangkaian kesatuan yang utuh. Aspek editing

bersama pergerakan kamera merupakan unsur sinematik yang murni oleh seni film.

Sejak awal perkembangan, para pembuat film telah menyadari betapa kuatnya

pengaruh teknik editing untuk memanipulasi ruang dan waktu (Pratista, 2008: 132).

Mereka bahkan menganggap aspek editing adalah unsur dasar pembentuk sinema

(Pratista, 2008: 132).

Definisi editing setelah filmnya jadi (pasca produksi) adalah teknik-teknik

yang digunakan untuk menghubungkan tiap shot-nya. [...]. Adapun sineas memiliki

wilayah kontrol yang luas untuk menghubungkan shot-shot dalam film mereka. [...].

Sineas juga dapat memilih pentuk perubahan sesuai tuntutan naratif dan estetik yang

ia inginkan. Editing dibagi dua jenis, yakni editing kontinu dan editing diskontinu.

Editing kontinu adalah perpindahan shot langsung tanpa terjadi lompatan waktu.

Sebbaliknya editing diskontinu adalah perpindahan shot dengan terjadi lompatan

waktu. Adapun bentuk-bentuk editing menurut Pratista (2008: 123-126) dalam

bukunya “Memahami Film” adalah:

a. Cut

Cut merupakan transisi shot ke shot lainnya secara langsung. Shot A langsung

berubah seketika menjadi shot B. Dalam film jenis apa pun bentuk editing ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

25

adalah yang paling umum digunakan. Cut Sifatnya amat fleksibel hingga

memungkinkan untuk editing kontinu ataupun diskontinu.

b. Wipe

Wipe adalah transisi shot dimana frame sebuah shot bergeser ke arah kiri,

kanan, atas, bawah atau lainnya hingga berganti menjadi sebuah shot baru. Teknik

ini biasanya digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu tidak

berselisih jauh(Selanng beberapa menit). [...] Teknik wipe dapat digunakan pula

untuk editing kontinu seperti jika sebuah karakter atau obyek bergerak melintas

sebuah tiang atau pohon besar. Teknik wipe dapat “disembunyikan” melalui

obyek-obyek tersebut sehingga shot tidak tampak terputus.

c. Disolve

Disolve merupakan transisi dimana gambar pada shot sebelumnya selama

sesaat bertumpuk dengan shot setelahnya. Selama sesaat bayangan gambar shot A

bertumpuk dengan bayangan gambar shot B. Seringkali digunakan untuk

menunjukkan perubahan waktu pada ruang yang sama.

d. Fade

Fade merupakan transisi shot secara bertahap dimana gambar secara perlahan

intensitasnya bertambah gelap sehingga seluruh gambar berwarna hitam dan ketika

gambar muncul kembali bertambah terang, dan shot telah berganti. Pada umumnya

digunakan untuk perpindahan shot yang terputus waktu secara signifikan, seperti

berganti hari, bulan, bahkan tahun. Fade-out umumnya digunakan untuk menutup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

26

adegan dengan intensitas gambar bertambah gelap sementara fade-in digunakan

utnuk membuka sebuah adegan dengan intensitas gambar bertambah terang

1.6 Metodologi Penelitian

Untuk menyusun skenario, digunakan metode observasi ke pemukiman

kumuh yang terletak di pinggiran Jembatan Ampera dan di pinggiran Sungai Musi II

yang berada di Kota Palembang. Kemudian untuk mendapatkan data-data yang

menunjang skenario, dilakukan riset sederhana atau penyelidikan untuk mencocokkan

kebenaran yang ada dengan opini masyarakat yang ada di pinggiran Jembatan

Ampera dan Musi II. Riset dilakukan di PT. PLN Cabang Palembang dan melakukan

wawancara langsung dengan beberapa karyawan PT. PLN tersebut mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan informasi penting untuk menunjang skenario. Hasil observasi

dan riset sederhana tersebut kemudian diekspresikan dalam bentuk skenario. Setelah

skenario dibuat, dilakukan proses pra produksi (pembentukan tim inti, perancangan

script Breakdown dan Story Board, pembuatan Breakdown Budget, pencarian lokasi

syuting, tata ruang/setting, dan, rancangan tata cahaya), proses produksi (skenario

awal dan akhir, penetapan lokasi shooting, persiapan peralatan shooting, peran dan

tugas kru, dan akting pemain), dan proses pasca produksi (pengeditan gambar, suara,

penataan musik, pengkoreksian, dan penetapan hasil editing). Tahap-tahap tersebut

dideskripsikan menjadi laporan tugas akhir ini.

1.7 Sistematika Penyajian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

27

Penelitian ini disajikan dalam 4 bab. Bab I merupakan bab yang berisi

pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, tinjauan pustaka dan landasan teori, metode penelitian, sistematika

penyajian. Bab II merupakan bab yang berisi perencanaan kegiatan produksi atau

masa pra produksi sinematografi film pendek “Lampu-Lampu Ampera” yang

meliputi skenario, Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget,

pembentukaan tim inti, perekrutan pemain, , pencarian lokasi shooting, tata ruang,

juga tata rias dan properti. Bab III merupakan hasil kegiatan produksi atau tahap

shooting sinematografi film pendek “lampu-Lampu Ampera” yang meliputi skenario

akhir, lokasi shooting, peralatan shooting, peran dan tugas tim inti, dan pemain. Bab

IV merupakan kegiatan pasca produksi yang berisi tahapan kegiatan editing yang

meliputi edting gambar, editing suara, dan tata musik. Bab V merupakan bab penutup

berisi kesimpulan dan saran. Diluar keempat bab tersebut terdapat lampiran yang

berisi dokumentasi produksi film, storyboard, scripbreakdown, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

28

BAB II

TAHAP PRA PRODUKSI

FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”

Tahap pra produksi merupakan tahap ketika pembuat film merencanakan

kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada pelaksanaan produksi. Tahap pra

produksi dalam pembuatan film haruslah terencana dengan baik agar pelaksanaan

produksi akan lebih efisian. Dengan perencanaan kegiatan pembuat film dapat

menghemat waktu, tenaga dan biaya. Berikut ini merupakan penjabaran mengenai

kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yang berupa skenario, Script Breakdown,

Storyboard dan Breakdown Budget, pembentukaan tim inti, perekrutan pemain, ,

pencarian lokasi shooting, tata ruang, juga tata rias dan properti “Lampu-Lampu

Ampera”:

2.1 Skenario

Skenario film pendek “Lampu-Lampu Ampera diciptakan pada tanggal 16

hingga 25 Febuari 2009. Untuk dapat menciptakan sebuah skenario utuh, penulis

terlebih dahulu melakukan beberapa tahapan seperti:

2.1.1 Mencari Ide Cerita

Ide cerita bermula dari pengalaman salah satu keluarga yang merupakan

karyawan Perusahaan Listrik di Palembang. Ia mengalami kejadian unik saat bekerja.

Seorang anak kecil mendatanginya di ruang kerja untuk meminta tolong dipasangkan

aliran listrik secara resmi karena anak itu tidak mau mencuri aliran listrik seperti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

29

tetangga-tetangganya. Namun, begitu tahu tarif pemasangan listrik mahal, anak itu

pamit pulang dan berjanji akan mengumpulkan uang untuk memasang aliran listrik di

rumahnya. Merasa iba, namun tidak berhak untuk bertindak karena tidak memiliki

kedudukan tinggi, maka karyawan tersebut hanya memberinya uang sekadarnya

untuk ditabung.

Pengalaman menarik inilah yang menjadi ide cerita bagi penulis. Selain

kejadian itu, penulis juga mengamati perubahan keadaan kota Palembang yang baru

saja dijadikan salah satu kota Wisata Indonesia. Kota Palembang yang terlihat megah

karena lampu-lampu yang terang dan berwarna-warni, menyimpan banyak

kejanggalan. Pemasangan lampu sorot, lampu berwarna-warni di berbagai tempat

wisata di Palembang membutuhkan ribuan volt listrik. Hal ini membuat Perusahaan

Listrik di kota Palembang kerepotan karena mereka harus melakukan pemadaman

bergilir terhadap rumah-rumah warga di kota Palembang. Pengalaman tersebut

menarik bagi penulis untuk digarap menjadi sebuah skenario.

2.1.2 Observasi dan Riset

Observasi adalah hal penting yang harus dilakukan oleh penulis skenario.

Penulis skenario melakukan pengamatan terhadap seorang transmigran bernama Madi

yang berprofesi sebagai tukang becak dan tinggal di pemukiman kumuh yang terletak

di perbatasan kota Palembang dengan kabupaten lain. Penulis melakukan pendekatan

dengan cara mengobrol dan menanyakan mengenai kehidupan sehari-hari. Penulis

juga menanyakan apakah rumahnya dialiri listrik atau tidak. Setelah itu, penulis

mendatangi pemukiman kumuh yang tidak dialiri listrik untuk sekedar mengamati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

30

keseharian kaum miskin tersebut. Di pemukiman tersebut, ada beberapa warga yang

mencuri aliran listrik, warga yang rumahnya tidak dialiri listrik, biasanya

berbondong-bondong mendatangi warga lain yang mencuri aliran listrik untuk

sekadar menonton televisi.

Dari hasil pengamatan singkat tersebut kemudian penulis mencoba mencari

kebenaran dan informasi lainnya melalui wawancara dengan salah satu karyawan PT.

PLN. Karyawan PT. PLN tersebut mengatakan bahwa penggunaan lampu berdaya

listrik yang besar harus diimbangi dengan pemadaman bergilir. Namun, warga kota

Palembang tidak bisa menerima kebijakan tersebut. Info lain yang didapat adalah

pemerintah kota seringkali tidak tepat waktu dalam melakukan pembayaran rekening

lisrik untuk penerangan kota dan tempat wisata, dan berbagai informasi lainnya yang

kemudian dijadikan data untuk skenario.

2.1.3 Merancang Alur Cerita

Alur lurus yang ceritanya hanya terfokus pada konflik sentral Ilham dalam

mendapatkan lampu untuk menerangi rumahnya. mengemukakan rancangan alur

cerita film pendek “Lampu-Lampu Ampera menggunakan teori Hudson yang terdapat

dalam buku “Kunci Sukses Menulis Skenario” (Lutters, 2006: 53), yang terdiri dari:

2.1.3.1 Pengenalan

Pada pengenalan akan diperlihatkan kegiatan sehari- hari Ilham sebagai

pengamen lampu merah yang biasa mengamen terkadang hingga malam dan

tidur di pinggir jalan.

2.1.3.2 Awal konflik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

31

Pada awal konflik akan ditandai dengan percakapan Ilham dengan ibunya

mengenai kota Palembang dengan lampu-lampunya yang megah, namun sangat

bertolak belakang dengan rumahnya.

2.1.3.3 Pertumbuhan Laku

Pada pertumbuuhan laku akann diperlihatkan Ilham yang berusaha mencari

jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab oleh ibunya.

Ilham akhirnya pergi ke kantor PLN.

2.1.3.4 Klimaks

Pada tahap ini, akan diperlihatkan ketika Ilham membicarakan keinginannya

dengan salah satu karyawan PLN, namun perdebatanlah yang terjadi sampai

akhirnya Ilham diusir dari kantor tersebut dan pada akhirnya Ilham dan Agus

mencuri lampu lalu-lintas yang masih baru.

2.1.3.5 Penurunan laku

Kekecewaan Ilham karena lampu lalu-lintas itu tidak bisa hidup. Ilham

mencoba meminta lampu di kantor DPRD, namun sesampainya di kantor

DPRD, Ilham dan Agus bingung akan meminta kepada siapa. Alhasil mereka

hanya menunggu di luar gerbang akan diperlihatkan pada tahap ini.

2.1.3.6 Penyelesaian

Diperlihatkan ketika lham keesokan harinya menyerah dan meletakkan lampu

lalu-lintas itu tepat di bawah tulisan DPRD. Hal ini merupakan akhir dari cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

32

2.1.4. Sinopsis

“Lampu-Lampu Ampera” adalah cerita seorang transmigran remaja jalanan

bernama Ilham yang sangat ingin rumahnya dialiri aliran listrik agar dapat merasakan

sedikit cahaya lampu ada di rumahnya. Keinginan Ilham ini dilatarbelakangi oleh

berkilaunya kota Palembang oleh lampu listrik, namun tidak di rumahnya. Ilham

mencoba mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang ada dibenaknya kepada

emaknya. Namun emak yang juga tidak tahu banyak dan nrimo itu, membuat Ilham

jengkel dan pergi dari rumah untuk mencari jawaban tersebut. Di tengah kekecewaan

karena Ilham tidak menemukan titik terang, ia memutuskan untuk memotong

rambutnya dengan harapan semua kesialannya akan hilang dan ia akan berhasil

mendapatkan keinginannya tersebut. Benar saja usai potong rambut, Ilham

menemukan koran yang berisikan tentang PLN dan Ampera. Tidak hanya itu Ilham

melihat tulisan mengenai listrik dan PLN. Akhirnya Ilham memberanikan diri untuk

pergi ke kantor PLN.

Sesampainya di kantor PLN, Ilham malah ciut karena melihat beberapa

satpam. Namun seorang ibu membantu Ilham dan memberikan informasi, sehingga

kepercayaan diri Ilham muncul dan Ilham kembali melanjutkan langkahnya ke dalam

kantor tanpa takut dan ragu. Melihat keadaan kantor yang sepi, Ilham mencoba

memasuki sebuah ruangan. Di ruangan itu ia bertemu dengan salah satu karyawan.

Karyawan tersebut menanyakan perihal kedatangan Ilham. Mereka pun berbincang-

bincang. Melihat ada peluang baik, Ilham meminta karyawan tersebut membantunya

memindahkan lampu yang ada di Ampera ke rumahnya Ilham. Hal itu tidak disambut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

33

baik, tetapi Ilham justru diusir dari ruangan tersebut. Ilham gagal, namun ia tidak

menyerah. Di otaknya masih tersimpan cara lain untuk mendapatkan lampu.

Di saat itu, Ilham bertemu dengan Agus, sahabatnya dan menceritakan

kejadian di PLN. Usai mengamen Ilham mengutarakan niatnya untuk mencongkel

lampu lalu lintas yang baru dibuat di perempatan jalan karena menurut Ilham lampu

itu bisa hidup tanpa listrik. Ternyata lampu itu sama sekali tidak menyala, namun

Ilham tetap menunggu keajaiban. Digantungnya lampu di langit-langit rumahnya

dengan harapan akan menyala walau sedikit. Ternyata Lampu tetap tidak menyala.

Keesokannya Ilham mencoba peruntungan dengan meminta lampu di kantor

DPRD. Hal itu ia lakukan karena sebelumnya ia selalu melihat dan mendengar bahwa

semua orang melakukan demo dan meminta banyak hal di kantor DPRD tersebut.

Sesampainya di kantor DPRD, Ilham dan Agus justru bingung akan meminta kepada

siapa dan bagaimana caranya. Mereka pun pulang setelah menunggu berjam-jam.

Keesokannya, lampu curian itu dibuang Ilham dan Ilham pun sadar bahwa terlalu

sulit baginya untuk menyicipi cahaya lampu listrik.

2.1.5 Tokoh

Untuk dapat menentukan pemain, penciptaan profil sangat diperlukan. Tidak

detail memang ,namun yang terpenting adalah gambaran mengenai tokoh tersebut.

Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar memudahkan dalam pencarian pemain.

Jika pemain sesuai atau mendekati dengan karakter maupun ciri-ciri fisik tokoh,

maka peran yang akan dimainkan berkesan alamiah. Selain itu, akan memudahkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

34

penata rias dalam merias pemain agar sesuai dengan karakter tokoh dalam film.

Berikut ini merupakan profil dari tokoh-tokoh utama dan pembantu:

2.1.5.1 Tokoh Ilham

Nama lengkap: Ilham Saputro Eko.

Nama Panggilan: Ilham.

Usia: 18 tahun.

Status: Anak tunggal dari Emak Yati, sahabat Agus.

Agama: Islam.

Profesi: Pengamen jalanan.

Ciri Khusus:

Rambut ikal bergelombang seperti ibunya. Malas mandi dan ganti baju. Selain

itu Ilham sangat gemar merokok. Gaya bicaranya berlogat Jawa namun menggunakan

bahasa Palembang. Ketika sedang bersemangat, Ilham akan berbicara dengan lantang

dan tegas. Namun ketika Ilham sedang sedih atau binggung, nada suaranya terkesan

memelas dan terputus-putus.

Latar belakang:

Ilham adalah anak tunggal dari pasangan Yati dan Darso. Yati seorang buruh

cuci sedangkan almarhum Darso, semasa hidupnya adalah buruh bangunan dan

pekerja kasar. Setelah ditinggal mati oleh ayahnya, Ilham diajak ibunya pindah ke

Palembang dan tinggal di pemukiman kumuh transmigran dari pulau Jawa.. Karena

bertempat tinggal di pemukiman kumuh yang rata-rata para pekerja kasar dan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

35

transmigran, maka Ilham harus mampu bertahan hidup dan mau berusaha untuk

mendapatkan sesuatu. Ilham hanya mengenyam pendidikan hingga kelas 5 SD.

Dalam pergaulannya, Ilham hanya mengenal teman-teman satu profesinya

(pengamen) yang sama-sama mencari nafkah di perempatan jl. Jendral Sudirman, dan

teman-teman sebayanya yang tinggal di pemukiman kumuh transmigran dari pulau

Jawa. Sahabat karib Ilham adalah Agus.

Tipologi tokoh:

Secara fisik Ilham memiliki tipe tubuh atletis. Tinggi badannya 176 cm dan

berat badannya 75 kg. Badannya tegap dan proporsional. Warna rambut hitam dan

memiliki bentuk muka oval. Sedangkan secara psikis, Ilham yang bersuku bangsa

Jawa ini tipe orang yang flegmatis. Ilham orang yang sabar, polos namun ia cukup

kritis untuk ukuran anak putus sekolah. Ilham tidak tempramental, ia lebih suka

mencari tempat yang tenang dan menyendiri jika sedang marah atau sedih.

2.1.5.2 Tokoh Agus

Nama lengkap: Muhammat Agus.

Nama panggilan: Agus.

Usia: 16 tahun.

Status: Tetangga, teman satu profesi dan teman dekat Ilham.

Agama: Islam.

Profesi: Pengamen jalanan.

Ciri khusus:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

36

Agus mempunyai bekas luka jahitan di dekat mata sebelah kiri. Kebiasaan

khususnya selalu membawa gitar pemberian kakaknya. Gaya bicaranya bersuara agak

berat/ bass karena pubertas. Karena bersahabat dengan Ilham, yang bahasanya

campur aduk, Agus terkadang menggunakan bahasa Indonesia jika bersama Ilham.

Namun, logat dan cengkok nada khas Melayu tetap ada.

Latar Belakang:

Anak kedua dari 4 bersaudara ini merupakan tetangga Ilham dan sahabat

baik Ilham. Agus lahir dan besar di Palembang. Ayahnya, Ngadiyo seorang tukang

sampah keliling sedangkan ibunya Zulziyah, merupakan ibu rumah tangga, dan kakak

laki-lakinya seorang pencopet. Dari kakaknya Agus mendapatkan sebuah gitar yang

menghantar ia menjadi musisi jalanan. Trauma masa lalunya yang pernah

ditinggalkan temannya saat dikeroyok oleh orang banyak karena dikira pencuri,

menjadikan Ilham orang yang selektif dalam memilih teman dekat.

Tipologi Tokoh:

Secara fisik Agus memiliki tipe tubuh letopsom. Tinggi badannya 174 cm dan

berat badannya 49kg. Badannya kurus dan agak bungkuk. Rambutnya coklat karena

terbakar matahari.Bentuk muka kotak. Sedangkan secara psikis, Agus yang bersuku

bangsa Jawa-Melayu ini tipe orang Melankolis. Tidak mudah percaya dengan orang

yang belum dikenal, namun setia terhadap teman dekat, penurut, dan lebih suka

menjadi pengikut. Namun Agus memiliki angan-angan menjadi penyanyi pop

terkenal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

37

2.1.5.3 Tokoh Pak Santo

Nama lengkap: Santo Antonius.

Nama Panggilan: Santo.

Usia: 34 tahun.

Status: Seorang suami yang belum dikaruniai anak.

Agama: Katolik.

Profesi: Tim inti Akuntan PT. PLN Persero Cabang Palembang .

Ciri Khusus: Rambut sedikit beruban, gaya bicaranya datar dan agak kaku.

Latar belakang:

Pak Santo mejabat kepala atau koordinator bagian akuntansi di PT. PLN

Cabang Palembang setelah ia berhasil menyelesaikan pendidikan S1 Jurusan

Akuntansi di salah satu Universitas Swasta di Jakarta .Ia Adalah orang Keturunan

Jawa. Pak Santo merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Ayahnya bernama Ir.

Hartono seorang pensiunan Karyawan Perusahaan swasta. Ibunya bernama Ranti

seorang pensiunan Kepala Sekolah Menengah Pertama. Kedua adik laki-lakinya

masih berkuliah. Dalam lingkungan kerja dan pergaulan, Pak Santo dikenal sebagai

orang yang tulus, tidak pamrih, bertanggung jawab dan sangat disegani. Istrinya

adalah keturunan Thionghoa dan lebih muda 4 tahun darinya.

Tipologi tokoh:

Secara fisik Pak Santo memiliki tipe tubuh atletis. Tinggi badannya 178 cm

dengan berat badannya 74kg. Badannya besar dan kekar. Warna rambut hitam dan

memiliki bentuk muka oval. Sedangkan secara psikis, Pak Santo tipe orang yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

38

koleris. Pak Santo orang yang konservatif dan amat mencintai pekerjaannya. Pak

Santo juga sosok pekerja keras, patuh, dan jujur. Pak Santo gampang gampang

tersentuh hatinya jika melihat orang lain sedang dalam kesusahan, namun ia tegas bila

menyangkut urusan pekerjaan.

2.1.5.4 Tokoh Emak

Nama lengkap: Yati.

Nama Panggilan: Emak Yati.

Usia: 48 tahun.

Status: Janda yang mempunyai seorang anak lelaki bernama Ilham.

Agama: Islam.

Profesi: Buruh cuci, terkadang kerja di pasar.

Ciri khusus:

Badan gemuk, mempunyai tahi lalat di hidung sebelah kiri, laki leter O karena

gemuk. Gaya bicaranya berlogat jawa dengan penggunaan bahasa jawa bukan krama.

Karena terbiasa dengan transmigran lain yang sudah terpengaruh budaya palembang,

terkadang nada bicara Emak naik di akhir kalimat dan sedikit keras.

Latar Belakang:

Perempuan tamatan Sekolah Dasar ini mendapat sebutan Emak dari orang-

orang sekitar. Janda bernama asli Yati ini pindah ke Palembang dengan membawa

anaknya karena ditinggal mati oleh suaminya Rusdi. Ayahnya bernama Giyono,

hanyalah seorang buruh tani yang sekarang sudah tidak bekerja lagi, sedangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

39

almarhum ibunya, bernama Sumi, hanya ibu rumah tangga pedesaan. Emak adalah

perempuan jawa yang berasal dari kelas bawah..

Tipologi Tokoh:

Secara fisik Emak Yati memiliki tipe tubuh piknis. Tinggi badannya 153 cm

dan berat badannya 80kg. Badannya gempal dengan warna kulit sawo matang, rambut

panjang tidak terurus karena sering diikat. Sedangkan secara psikis, Emak Yati

merupakan tipe orang Sanguinis. Walaupun hidup susah, emak tetap ikhlas dan

menerima nasibnya. Ia cepat beradaptasi dan mudah diterima oleh orang-orang di

pemukiman tempat ia tinggal. Namun, Emak tidak suka dengan hal-hal yang berbau

politik dan yang bersifat kekerasan.

2.1.5.5 Tokoh Ibu Santo

Nama lengkap: Agatha Novatrin

Nama Panggilan: Agatha

Usia: 30 tahun.

Status: Istri dari Bpk. Santo Antonius.

Agama: Katolik

Profesi: Ibu rumah tangga, pengusaha catering.

Ciri khusus:

Agatha pandai bermain alat musik piano. Agatha sering memainkan poni

rambutnya. Gaya bicaranya pelan dan lembut. Bahasa yang dipakai adalah bahasa

Indonesia, karena istri dari pak Santo ini lama tinggal di Jakarta.

Latar Belakang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

40

Perempuan keturunan China, anak ke dua dari dua bersaudara ini

mengenyam pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi. Ia berhasil meraih gelar

S1, fakultas Komunikasi di salah satu Universitas Swasta di Jakarta. Dalam menjalin

relasi, wanita yang belum dikaruniai anak ini aktif dalam kegiatan Wanita Katholik di

sala satu gereja di Palembang. Ayahnya Yohanes Hadi seorang Dosen sedangkan

ibunya, Silvani Lukman adalah pensiunan karyawan sebuah BANK. Keluarga Agatha

merupakan keturunan China yang tidak rasisme.

Tipologi Tokoh:

Secara fisik Agatha memiliki tipe tubuh atletis. Tinggi badannya 168 cm dan

berat badannya 80kg. Badannya berisi, mata sipit, kulit kuning langsat. Agatha

memiliki model rambut panjang lurus tergerai dan terawat dengan warna hitam pekat.

Sedangkan secara psikis, Agatha merupakan tipe orang Flegmatis. atau istri pak

Santo merupakan istri yang penyabar, perhatian, lembut dan elegan. Dia bukanlah

tipe perempuan yang suka berdandan dan memakai perhiasan mewah. Agatha sosok

perempuan berpendidikan yang santun dan sederhana. Agatha yang pemalu ini lebih

senang mendengarkan cerita dan memberi saran kepada orang lain yang meminta

pendapatnya saja.

2.1.5.6 Tokoh Pelanggan PLN

Nama lengkap: Yuliana

Nama Panggilan: Yuli

Usia: 32 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

41

Status: Pelanggan PT. PLN. Seorang wirasuasta yang melajang

Agama: Kristen Protestan

Profesi: Pengelola dan pemilik sebuah rumah makan moderen di Palembang.

Ciri khusus:

Yuli mempunyai tahi lalat di bawah hidung sebelah kanan. Bicaranya Agak

cepat, namun tetap santun. Keturunan China ini biasa menggunakan bahasa Indonesia

namun, logat Melayu tetap nampak.

Latar Belakang:

Yuliana, tidak menyelesaikan kuliahnya di salah satu Universitas Swasta di

Palembang. Ia lebih memilih untuk membuka usaha dan dapat memberi pekerjaan

bagi orang lain. Tokoh Pelanggan PLN (Yuliana) merupakan wanita single yang

mandiri. Yuliana memiliki usaha di bidang kuliner.

Tipologi Tokoh:

Secara fisik Yuli memiliki tipe tubuh piknis. Tinggi badannya 156 cm dan berat

badannya 60kg. Badannya agak gempal dan pipinya temban, mata sipit, kulit kuning

langsat. Yuli memiliki model rambut sebahu berwarna hitam, namun agak sedikit

berantakan karena sibuk. Sedangkan secara psikis, Yuli merupakan tipe orang

Sanguinis. Yuli ramah, supel, dan pintar bernegosiasi. Yuli tidak menyukai kegiatan

yang bersifat teoritis. Ia lebih menyukai kegiatan-kegiatan yang santai dan

menyenangkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

42

2.1.6 Skenario Awal

Skenario film pendek “Lampu-Lampu Ampera” ditulis oleh Angela Frenzia

Betyarini sutradara sekaligus produser film ini. Skenario awal terdiri 10 scene

dengan tambahan 1 adegan pembukaan berupa gambar gerak dan 2 adegan penutup.

Berikut ini merupakan bentuk utuh skenario awal:

OPENING TASE: EXT. AMPERA

Palembang menyinarkan cahayanya. Lampu-lampu berhamburan di sekeliing

Jembatan Ampera. Ditambah dengan kerlap-kerlip lampu di pusat kota. Perlahan terlihat dua orang lelaki muda tidur pulas. Anak yang satu memegangi gitarnya,

dan yang satu lagi meringkuk kedinginan.

1. EXT. Benteng Kuto Besak – MORNING

ACT- ILHAM, ANAK SEKOLAH

Seorang lelaki tidur di depan Benteng yang merupakan tempat wisata tersebut. Seorang anak sekolah yang hendak melewati tempat itu jatuh tersandung

ANAK SEKOLAH Heh, Heh, Bangun! ANAK SEKOLAH Aduh! ILHAM Huah, , Haduh, ANAK SEKOLAH Ganggu orang lewat! Sana pergi!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

43

2. INT. RUMAH ILHAM – AFTERNOON ACT- EMAK, ILHAM

Dari kejauhan Ilham berjalan menuju rumahnya yang kumuh dan reot. Ilham masuk dan bertemu dengan emaknya. Emak tengah mengambil bahu-baju dari jemuran dam membawanya masuk, lalu melipatinya.. Ilham masuk. Emak melihat raut wajah Ilham.

EMAK Dari mana saja, sama siapa kau? Semalaman dak

pulang… (Emak berhenti melipat baju dan mendekati Ilham.

Ilham hanya memandangi emak sambil menggaruk-garuk rambutnya karena gatal.)

ILHAM Semalem tu aku pergi sama Agus, Cari makan, trus kito

tidur di Benteng, males balek. Tidur di rumah samo di jalan samo bae.

EMAK Ya udah. Mandi dulu sana! Ganti baju, baju udah berapa

minggu kamu dak ganti baju. ILHAM (Mencuim baju dan keleknya.) Emang Ilham masih punya baju lain? Jeda EMAK Itu emak nemu kemarin. Lumayan buat ganti. ILHAM (Melihat baju yang diberi emak. Ilham membuka radio kesayangannya, lalu didengarnya

berita demo di DPRD Palembang.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

44

ILHAM Mak, emak sudah lihat kan di jalan-jalan tu lampu di

mana-mana. Di jembatan Ampera tu terang betul. Air mancurnya juga ada lampu. Di perempatan tuh juga. Jadi kepikiran aku mak.

EMAK Mikir apa Ilham…Ilham, ngaya! SD aja ndak lulus. ILHAM Emangnya anak dak lulus SD dak boleh mikir! Dari

kemarin aku lihat kota kita ini terang nian. Lampu ada di mana-mana. Tapi tempat kita ini dak ada lampunya?

EMAK Ya, beda lah Ilham. Lampu yang d ijalan-jalan itu kan

ada yang bayari. Sampe pajak motornya, pajak mobilnya, itu kan dibayari semua.

ILHAM Mak, bukannya motor sama mobil itu ada lampunya

sendiri? EMAK Kurang terang kali lampunya. ILHAM Kurang terang gimana mak? Dak ngerti aku. Ngomong

sama emak ni dak nyambung! EMAK Ya, mau gimana lagi, emang begitu dari sanonya kali? ILHAM Sanonya mana? Pemerintah? Lihatlah mak rumah kito ini. Gelep, dak ada lampunya,

eh, kok malah sanonya itu pasang lampu di jalanan meriahnyo minta ampun. Mubazir kan, mending kasih kito dikit lampunyo…

(Emak hanya diam. Dia sudah tak tahu lagi harus

menjawab apa. Ilham lalu pergi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

45

EMAK Heh, kemana lagi Ilham? Oalah Ham…Ham…Wong susah kok nganeh-aneh.

Ilham pergi meninggalkan rumahnya kemudian ia berjalan menuju sebuah pangkas rambut. Di situ ia menunggu giliran sembari membaca koran yang beberapa beritanya berisikan kebobrokan pemerintah kota.

3. EXT. SIMPANG JALAN– AFTERNOON

ACT- ILHAM Ilham duduk di perempatan dan memandangi tulisan iklan. Ilham tertegun

ILHAM Bayarlah listerik tepat pada waktunya.

Ilham menggut-manggut setelah menemukan jawaban dari pertanyaannya. Kemudian beranjak dari persimpangan tersebut,

4. EXT. DEPAN KANTOR PLN – AFTERNOON ACT- ILHAM, ORANG 1 Ilham memandangi kantor PLN dengan terkesima. Dilihatnya patung maskot PLN dengan takjub.

ILHAM Ai, besar nian kantor ini. Kalah Balai Desa sama

Lapangan Sepak bola di kampung aku. (Ilham mengendap-endap hendak masuk ke sana.

Seseorang perempuan yang baru keluar dari kantor memperhatikan gerak-gerik Ilham. Perempuan itu mendekatinya.)

ORANG 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

46

Dek, kenapa sembuyi-sembuyi begitu? ILHAM Bu, mau beli listrik di sini bukan? ORANG 1 Waduh, beli listrik? Ini bukan toko, ini kantor, jadi

enggak menjual listrik. ILHAM Ai, bohong ibu ni. Tadi aku lihat ada tulisan

“BAYARLAH LISTRIK TEPAT PADA WAKTUNYA”

ORANG 1 O, mau pasang listrik? Adek masuk aja ke sana. Tanya

bagian pemasangan listrik! Nah, nanti dipasang deh listrik di rumah adek.

ILHAM O, iya …iya, gampang kayaknya. Makasih ya bu

5. INT. RUANG AKUNTANSI LISTRIK – AFTERNOON

ACT- ILHAM, PAK SANTO Ilham berhasil masuk ke dalam kantor. Namun, ia tidak menemukan bagian pemasangan listrik. Raut muka Ilham menunjukan kebingungan. Ada banyak ruangan di kantor itu. Ia nampak bingung masuk ke ruangan yang mana. Dengan ragu-ragu ia membuka pintu sebuah ruangan Dilihatnya seorang bapak sedang menelepon. Ilham berdiri menunggu bapak itu selesai menelepon. Bapak tersebut kaget melihat seorang anak dengan dandanan yang kumal masuk ke ruangannya. Diperhatikannya Ilham. Dilihatnya dari ujung kaki hingga ujung rambut.

PAK SANTO Kamu kok bisa masuk ke ruangan ini? Kamu mau apa?

Jangan-jangan kamu mau mencuri ya? Kamu jangan macam-macam ya! Mau saya laporkan ke kantor polisi?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

47

ILHAM Jangan…Jangan pak. Aku cuma mau minta tolong pak PAK SANTO Adek mau minta sumbangan? Aduh dek, di sini itu dak

menerima permintaan sumbangan. Ini bukan yayasan sosial. Ini kantor perusahaan listrik negara. Sana, pergi!

ILHAM Nah, itu dia pak maksud saya. Aku mau minta listrik

pak untuk di rumah saya. Ilham agak berbisik Bapak ini ni, mentang-mentang aku gembel dikira mau

minta sumbangan aku. Gembel-gembel begini masih lebih terhormat daripada koruspor, eh, ko…rupsor. Ai bukan koruptor!

PAK SANTO

Heh, kamu mau pasang listrik di rumahmu? Kenapa tidak ayah atau ibumu saja yang kemari?

ILHAM Aku Cuma tinggal dengan emakku. Emak sudah tua.

Pak, rumah kami itu gelap terus, makanya aku mau minta listrik.

PAK SANTO Di mana rumah kamu memangnya? ILHAM Plaju, Pinggir Musi pak bawah Ampera. PAK SANTO Itu kan pemukiman kumuh.

Jeda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

48

Bapak sepertinya tidak bisa bantu dek. Emm, begini saja, bapak beri uang, agar kamu membeli penerangan lain selain lampu. Bagaimana?

ILHAM Selain lampu? PAK SANTO Iya, , , lilin atau lampu sentir ILHAM Saya maunya listrik dan lampu. Lilin itu kurang terang

pak! PAK SANTO Untuk punya listrik dan lampu, kamu harus membayar

biaya administrasinya. ILHAM Ha, astrerasi? Membayar uang maksudnya? Aku punya.

Ini 20ribu. PAK SANTO Hhahaha…dek, biayanya itu maksimal 1 juta. Punya

1juta. Orang-orang itu saja ngutang untuk bisa pasang listrik di jalan-jalan itu. Memangnya punya uang segitu?

ILHAM Hah, 1 juta ya pak? Dak punya kalau sebanyak itu. Jeda Pak, kalau begitu, saya minta tolong bapak untuk bantu

mindahin lampu-lampu yang di ampera itu ke rumah saya saja pak?

PAK SANTO Sinting kamu…Jangan macam-macam ya! (Mengangkat gagang telepon dan memencet angka.) Securiti, keruangan saya segera!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

49

ILHAM Pak, tunggu dulu pak. Daripada di jalan, lampunya

mubazir pak. PAK SANTO Duh, pusing saya. Sudah, sudah, lebih baik kamu pergi

dari ruangan saya. Kepala saya sudah pusing. Sana, pergi sana!

ILHAM Pak,…

(Terdengar suara langkah kaki satpam. Lalu satpam itu membuka pintu. Pak Santo mengisyaratkan dengan gerakan kepala untuk membawa Ilham keluar dari ruangannya. Satpam memegang lengan Ilham dan membawanya keluar dari ruangan tersebut. Ilham pun berteriak)

Pak, , ,saya cuma minta satu lampu saja pak……satu

lampu saja paaaaakkkk! 6. EXT. BENTENG KUTO BESAK– LATE AFTERNOON

ACT- ILHAM, AGUS Tampak Ilham sedang duduk di bangku benteng. Tampak suasana di sana sangat indah. Cukup pantas jika dijadikan Kota Visit Indonesia. Wajahnya terlihat letih. Tak lama, Agus yang baru pulang ngamen, menghampiri Ilham.

AGUS Ilham, woey, Bro! Dari mana kau? Ku cari ke rumah, dak

ada. Ngamen sendiri aku, jadinya. ILHAM Ai, , pening..pening kepala aku ni. Jeda Tadi tuh aku abis minta listrik buat rumah aku biar dak

gelep terus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

50

AGUS Oey, minta juga aku kalo gitu. Di mana mintanya? ILHAM Di PLN. Gus, ,Gus, ,Kau nak minta? Boro-boro! Aku bae

dak dikasih, malah di usir aku. AGUS Na, kok diusir Ham? ILHAM Ternyato listrik tu bayar. 1 juta. Nak pake apa aku bayar?

Pake gitar kau? Ai, sudahlah. Ngamen bae kito. AGUS Listriknyo? ILHAM Tenang, aku punya akal. Nanti tapi aku kasih tau.

Ngamen dulu kito. AGUS Ham, aku dari tadi udah ngamen. ILHAM Yo, ngamen lagi. Ye dak CS.

7. EXT. PEREMPATAN JALAN – NIGHT

ACT- ILHAM, AGUS Ilham dan Agus mengamen di perempatan lampu merah. Keduanya tampak begitu semangat. Tak lama mereka duduk di pinggir jalan. Agus kemudian mendekati dinding pertokoan dan buang air kecil. Tampak air kencingnya amat deras mengucur. Sedang Ilham menghitung uang hasil mengamen. Tak lama perhatian Ilham beralih pada lampu merah di perempatan tersebut.

AGUS Ham, apa rencana kau tadi? ILHAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

51

Gus, , ,sini Gus! Liat lampu merah itu na! Kadang mati, kadang hidup, dak kayak lampu lain, idup terus. Nah, berarti lampu itu dak pake listrik. Iya dak Gus?

AGUS Iya. Pinter kau Ham ILHAM Nah, kito ambil bae lampu itu. AGUS Yuk… (Kemudian mereka berdua menuju ke arah lampu lalu

lintas yang dimaksud mereka. Kemudian tampak dari bawah Agus keberatan menyangga Ilham yang sedang mempereteli lampu tersebut. Entah bagaimana cara Ilham. Namun ia berhasil membongkar lampu tersebut.)

ILHAM Bisa Gus, gampang ternyata AGUS Cepet Ham, pegel bahu aku! (Tak lama terdengar teriakan seseorang. Kedua anak

lelaki itu pun menoleh ke arah suara. Lalu mereka segera kabur)

ILHAM dan AGUS Kabur……Kabur…..

8. EXT. AMPERA – AFTERNOON

ACT- ILHAM, AGUS Di jembatan tersebut, tampak Ilham dan Agus sedang bediskusi. Ilham menimbang-nimbang lampu yang semalam dicurinya. Namun dari semalam bolham itu tak juga menyala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

52

AGUS Tunggu aja Ham, Kurang lama kali njemurnya. Jadi

tenaganya belum penuh. Makanya belum bisa nyala. Sabar, Orang sabar di sayang Alloh.

ILHAM Serasa ustad bae kau ini. Ke mesjid be setaon sekali.

Sudahlah, percuma! Lama nunggunya! Dari semalam dak hidup hidup ini lampu.

AGUS Mungkin nanti malam hidup? Atau besok pagi, atau

siangnya. Ham, sudah lapar aku. Pulang dulu kita ya! ILHAM Ya sudah, aku juga ngantuk Gus (Agus beranjak dari tempatnya disusul Ilham. Namun

Ilham kembali menoleh lampu yang ditinggalkannya, lama Ilham mematung, dan akhirnya diambilnya kembali lampu itu.)

Tunggu Gus!

9. INT. RUMAH PAK SANTO – LATE AFTERNOON ACT- PAK SANTO, ISTRI

Setelah pulang dari tempat kerjanya pak Santo langsung menuju ruang makan. Terlihat istrinya menyiapkan makanan untuknya

PAK SANTO Ahhhhh….. ISTRI Bagaimana hari ini pa? Sembari menyiapkan makanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

53

PAK SANTO Memang susah menjadi pegawai kayak papa nie. ISTRI Lho kenapa? PAK SANTO Iya! Birokrasi pemerintahan selalu menekan kita untuk

hemat daya. Sementara di lapangan banyak pemborosan listrik.

ISTRI Terus PAK SANTO Nah, warga yang kurang mampu selalu memprotes

kenapa biaya listrik mahal. Mereka butuh subsidilah, PLN tidak tanggung jawablah, sementara kita dapet duit darimana? Orang-orang saja utang sama PLN. Alasannya ingin membuat Palembang jadi kota yang megah.

ISTRI Tapi kasian juga mereka yang tidak mampu ya? PAK SANTO Iya, seperti pengamen yang menemui papa, ma. ISTRI Kenapa memangnya Pa? PAK SANTO Dia itu sepertinya pengamen, nah anak itu ingin

rumahnya dipasangi listrik. Namun dia tidak ada biaya. Nah, masak papa disuruh mindah lampu-lampu ampera ke rumahnya.

ISTRI Tertawa kecil PAK SANTO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

54

Padahal bapak sudah tawarin dia uang, tapi anak itu tidak mau. Terpaksa bapak panggil satpam buat usir anak itu keluar.

ISTRI Bapak tega? PAK SANTO Sebenarnya tidak, tapi mau bagaimana? Semua itu selalu

ada prosedurnya dan prosedur itu pasti ada biaya! Huh, bikin darah tinggi aja…

(terlihat mereka masih bercakap, lampu di atasnya

menerangi seluruh ruangan itu. Kelesuan malam seusai rutinitas kerja. Namun rumah itu masih menyala, menyudutkan malam.)

DISSOVLE TO :

Dari atas langit-langit gelap terlihat bolam lampu mati, menggantung. Di bawahnya Emak dan Ilham sedang makan ditemani sebuah cahaya kecil. Ilham seperti masih menununggu bolam lampu itu bersinar di atasnya. Namun, ia tidak lagi peduli. Perutnya yang keroncongan membuat ia lupa pada bolam yang menggantung.

10. EXT. DEPAN GEDUNG DPRD. SIANG ACT- ILHAM, AGUS.

Ilham dan Agus terlihat berjalan di suatu tempat, Agus membawa gitarnya. Mereka terlihat membicarakan sesuatu.

Ilham : Gus, semalem aku punya ide, setelah kupikir-pikir ada

satu tempat yang bisa kita mintai listrik!!!!!!! Agus : O ya? Dimana man?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

55

Ilham : Ahhh…sudah kau ikut aja! Mereka berjalan menembus panas aspal trotoar,

sementara jalanan acuh menyapu mereka. Ilham : Nah ini dia!!!! Agus : Lho kok disini Ham? Ilham : Weeee, jangan salah! Kata orang-orang dan kata berita,

kalau kita punya permintaan dan kita minta di sini pasti akan dikabulkan,Bro.

Agus : Ah yang bener? Ilham : Iya!!! Agus : Terus mintanya sama siapa? Ilham : (Ia terdiam, wajahnya mencari sesuatu di dalam pagar

tinggi itu. Matanya terus mencari, ia pun menaiki pagar tersebut.)

Agus : Gimana ni? (Beberapa jam kemudian mereka lelah menunggu… Sampai akhirnya Agus dan Ilham pergi.)

CLOSEING TASE:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

56

Lampu yang sengaja dibuang atau tidak sengaja dibuang terlihat tergelentak di bawah tulisan DPRD

Iham menyerah, pikirannya melayang entah ke mana. Di tepi Sungai Musi ia merenung...atau mungkin melamun. Hanya ditemani sebatang rokok.

2.2 Tim Inti

Proses pembuatan film pendek “Lampu-Lampu Ampera”, sutradara dan kru-

kru lainnya memiliki lebih dari satu peran. Sutradara juga membantu kru yang lain

dalam melakukan pengambilan gambar atau bahkan membuat set tempat. Seorang

pemeran pun dapat menjadi penata cahaya atau petugas cleaper jika tidak sedang

bermain. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar kru dalam film pendek tidak terlalu

banyak sehingga penghematan biaya dari semua segi dapat dilakukan. Dalam proses

film pendek tidak dibutuhkan kru yang banyak, karena selain dana pembuatan

terbatas, kru yang terlalu banyak justru tidak efektif dalam pembuatan sebuah film

pendek. Dalam film pendek“Lampu-Lampu Ampera”, terdapat tim inti yang terdiri

dari:

Producer dan Sutradara: Angela Frenzia Betyarini.

Penata Artistik: Andika Kartika dan Priska B. Artanti.

Operator Camera: Fadeli Sukirman, Singgih Setyawan, dan Andika Kartika.

Penata Fotografi: Windy Novatrin dan Maria S. Awida.

Penata Cahaya: Felix Tri Artanto dan Singgih Setyawan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

57

Cleaper dan Pencatat adegan: Felicia Joelian dan Raynanci Yonita

2.3 Script Breakdown, Storyboard dan Breakdown Budget

Pembuatan Script Breakdown dan Storyboard dilakukan tanggal 06-15 Juni

2009. Pembuatan Script Breakdown dan Storyboard dilakukan oleh penulis skenario.

Scriptbreakdown dalam Film pendek “Lampu-Lampu Ampera”, bertujuan

memudahkan sutradara dan kru lain dalam menyiapkan kebutuhan untuk shooting

dan juga untuk pemeran yang akan melakukan akting dan dialog. Penata rias akan

merias pemeran sesuai dengan make-up dan hair do yang ada pada scriptbreakdown.

Tim artistik akan lebih mudah mempersiapkan properti yang digunakan karena sudah

dituliskan dalam scriptbreakdown.

Storyboard dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera” ini hanya untuk

adegan di rumah Ilham, Simpang jalan, Benteng Kuto Besak, Jembatan Ampera dan

Adegan Ilham di tepi Sungai Musi. Adegan-adegan yang dibuatkan storyboard

adalah adegan yang lokasinya sudah fix, dan beberapa adegan tidak dibuatkan

storyboardnya. Ini merupakan kesepakatan antara sutradara dan kameraman.

Storyboard yang telah dibuat tidak sepenuhnya harus digunakan. Jika dalam

pelaksanaannya, kru dan sutradara mendapati ganjalan, sutradara bersama

kameraman berimprovisasi untuk mencari angle baru yang sesuai bagi adegan

tersebut. Contoh script breakdown dan storyboard terdapat pada lembar lampiran.

Sebelum melakukan pencarian dana, sebelummya dibuat breakdown budget.

Breakdown Budget adalah perencanaan anggaran kebutuhan dari awal produksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

58

hingga akhir produksi. Hal ini dilakukan agar biaya yang dikeluarkan untuk produksi

film tersebut tidak membengkak. Selain itu dengan membuat anggaran, hal-hal

seperti biaya tak terduga dapat dihindari.

Breakdown Budget terdiri dari anggaran dana pra-produksi, produksi dan

pasca produksi. Ketiga hal itu terbagi lagi ke dalam beberapa unsur yaitu: konsumsi,

transportasi, buku panduan guna mendukung proses pengambilan gambar, penyewaan

peralatan shooting, kaset mini DV, pembelian property dan proses pengeditan.

Setelah diketahui biaya secara keseluruhan, barulah pencarian dana dilakukan.

Namun dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera” dana berasal dari produser film.

Hal ini cukup memudahkan proses produksi film dalam hal pendanaan. Contoh

Breakdown budget film pendek “Lampu-Lampu Ampera” terdapat pada lembar

lampiran.

2.4 Pemain

Usai menyiapkan keperluan produksi, sutradara atau produser kemudian

mencari pemain yang sesuai dengan kriteria. Dalam film pendek “Lampu-Lampu

Ampera”, sebagian besar pemain pernah berkecimpung dalam dunia seni peran,

beberapa lainnya tidak. Namun, ini cukup menguntungkan sutradara. Dua orang

pemain merupakan bagian dari tim inti yaitu penata artistik dan penata kamera/

operator kamera. Tim inti tidak hanya terdiri dari satu orang, melainkan terdiri dari

tiga hingga dua orang. Sehingga walaupun ada pemain yang juga menjadi penata

artistik atau operator kamera, pengambilan gambar dapat berjalan dengan baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

59

Pemain direkrut karena mendekati karakter bahkan ciri-ciri fisik dari tokoh dalam

film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

Pemain-pemain dalam film ini, berasal dari tempat dan pendidikan yang

berbeda. Pemain-pemain dalam film ini, berasal dari Yogyakarta dan Palembang.

Peran utama Ilham dimainkan mahasiswa Universitas Sanata Dharma Fakultas Sastra

Prodi Sastra Indonesia bernama Andika Kartika Putra. Peran pembantu yaitu Agus

diperankan oleh siswa jurusan IPS SMU Xaverius 3 Palembang. Peran Emak

dimainkan oleh Maria Sari Awida, mahasisiwi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Fakultas Hukum, Peran Pak Santo dimainkan oleh Singgih Setyawan, mahasiswa

Universitas Akademi Komputer Yogyakarta Fakultas Teknik Informatika, Peran Istri

Pak Santo dimainkan oleh Windy Novatin mahasiswa Universitas Malaysia Fakultas

Desain Grafis dan seorang ibu pelanggan PLN diperankan oleh mahasiswa

Universitas Parahyangan Bandung Fakultas Ekonomi bernama Felicia Joelian. Selain

itu terdapat peran pelengkap antara lain seorang pemain berprofesi sebagai Security

PT. PLN cabang Palembang yang memerankan Security , dan seorang lainnya

Alumnus SMU Negri di Yogyakarta yang memerankan tukang potong rambut.

Langkah selanjutnya adalah pengarahan pemain untuk berperan sebagai tokoh

dalam film. Karena sebagian besar pernah berkecimpung di dunia seni peran, baik itu

terater maupun film, maka latihan yang dilakukan tidak begitu lama. Sutradara hanya

melakukan reading bersama pemain sebanyak lima kali dan melakukan 1 kali latihan

dasar yang terdiri dari gesture karakter dalam naskah skenario, latihan suara, dan

latihan artikulasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

60

2.5 Pencarian lokasi

Dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera, pencarian lokasi untuk

pengambilan gambar, dilakukan di beberapa tempat. Tempat-tempat yang sudah

diperkirakan tersebut adalah Benteng Kuto Besak, Pinggiran Sungai Musi, Jembatan

Ampera, Kantor DPRD Sumsel dan Kantor PT. PLN Cabang Palembang, Rumah

pribadi di perumahan Sukarami Indah. Dalam melakukan pencarian lokasi, tim juga

harus memperhatikan beberapa hal berikut ini:

2.6.1 Izin

Izin didapatkan dari pemilik lokasi dan pengurus wilayah setempat seperti

RT, RW atau Lurah. Izin tidak harus bersifat tertulis, yang terpenting, tim

sudah berkoordinasi dengan pengurus setempat dan pemilik tempat agar

pengambilan gambar berjalan dengan baik.

2.6.2 Keamanan

Pada lokasi tertentu seperti tempat terbuka, pengamanan harus dilakukan. Jika

dirasa tempat terlalu ramai, atau ada yang menonton proses pengambilan

gambar, maka tim harus melakukan pengamanan dengan meletakkan

peralatan yang akan dipakai dan barang-barang pribadi pada satu tempat dan

salah satu tim menjaga barang-barang tersebut.

2.6.3 Cuaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

61

Perubahan cuaca, arah mata angin, arah terbit dan tenggelamnya matahari

perlu dicatat untuk menghindari gagalnya pengambilan gambar karena

perubahan cuaca.

2.6.4 Foto lokasi

Lokasi-lokasi tersebut didokumentasikan. Foto tersebut sangat bermanfaat

bagi tim untuk mengidentifikasi ruang.

2.6 Tata Ruang

Dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera” digunakan setting cerita in door

yang dibuat oleh penulis skenario atau sutradara. Rancangan ini kemudian oleh

penata artistik dikembangkan atau disesuaikan dengan lokasi yang ada. Walaupun

sutradara sudah memiliki rancangan sendiri, namun tim penata artistik tetap membuat

rancangan yang sudah disesuaikan dengan lokasi yang ada. Hasil rancangan ini

kemudian dikoreksi kembali oleh kru, dan jika sudah sesuai maka tim penata artistik

dapat melakukan tugasnya yaitu melakukan penataan ruang.

Setting in door sangat memerlukan denah ruang. Dengan adanya denah raung

yang sudah dilengkapi dengan peralatan, maka penataan ruang akan lebih mudah.

Jika denah sudah dibuat, maka tugas selanjutnya adalah melengkapi property yang

belum tersedia. Sedangkan untuk setting out door, penataan ruang tidak terlalu

diperlukan, cukup mengandalkan situasi yang ada di sekitar lokasi. Berikut ini

merupakan contoh denah penataan ruang:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

62

Gambar 1. Gambar Rancangan penataan ruang tamu rumah Bpk. Santo.

Gambar 2. Gambar Rancangan penataan rumah Ilham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

63

2.7 Tata rias dan properti

Penata rias bertugas merias para pemain agar mendekati atau sama dengan

karakter tokoh film. Penata rias diperkenankan memilih riasan dan kostum namun

tetap harus sesuai dengan karakter tokoh dalam film. Riasan tidak perlu berlebihan

seperti riasan teater.

Properti yang digunakan pemain sesuai dengan gambaran dari sutradara.

Properti pemain sangat barguna untuk bisnis akting mereka saat pengambilan gambar

berlangsung. Properti tersebut antara lain lampu bolham, tikar, kain-kain bekas,

pakaian-pakaian lusuh, radio baterai, gitar, kipas sate, bantal lusuh, rantang, lauk,

nasi, lilin, meja, kursi tamu, kursi kantor, lemari, majalah, telepon kantor, name tag ,

kertas-kertas, air mineral, vas bunga, pohon natal, piano, sofa, kipas angin, gordyn,

lampu, dan lain sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

64

BAB III

TAHAP PRODUKSI

FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”

Tahap produksi adalah tahap melakukan kegiatan pengambilan gambar atau

shooting sesuai dengan konsep yang dibuat (Bekerja Sebagai Sutradara, 2008). Pada

tahap produksi akan dijabarkan skenario akhir, lokasi shooting, peralatan shooting,

peran dan tugas tim inti, dan pemain film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

3.1 Perubahan Skenario dan Skenario Akhir

Skenario film pendek “Lampu-Lampu Ampera” dibuat oleh Angela Frenzia

Betyarini sekaligus sutradara dan produser film ini. Pembuatan skenario awal terdiri

10 scene dengan tambahan 1 adegan pembukaan berupa gambar gerak dan 2 adegan

penutup. Setelah melakukan pengambilan gambar dan masuk ke proses pengeditan,

terdapat beberapa perubahan adegan menjadi gambar gerak untuk pembukaan, 12

scene, dan gambar gerak untuk penutup adegan. Improvisasi pada saat pengambilan

gambar dalam bentuk dialog maupun gerak tubuh cukup banyak dilakukan, namun

tidak sampai mengubah jalan cerita. Improvisasai tersebut terjadi karena arahan

sutradara pada saat latihan utntuk tidak segan-segan melakukan improvisasi gerak

tubuh dan dialog senyaman mungkin, namun sutradara meminta agar para pemain

tidak sampai menghilangkan pesan cerita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

65

Berikut ini merupakan perubaan-perubahan yang terjadi pada Skenario film pendek “Lampu-Lampu Ampera”:

OPENING TASE: EXT. AMPERA

Palembang menyinarkan cahayanya. Lampu-lampu berhamburan di sekeliing

Jembatan Ampera. Ditambah dengan kerlap-kerlip lampu di pusat kota. Perlahan terlihat dua orang lelaki muda tidur pulas. Anak yang satu memegangi gitarnya,

dan yang satu lagi meringkuk kedinginan.

Pada adegan pembukaan ini, tidak ada penambahan ataupun pengurangan.

Semua sesuai dengan skenario awal.

1. EXT. Benteng Kuto Besak – MORNING

ACT- ILHAM, ANAK SEKOLAH

Seorang lelaki tidur di depan Benteng yang merupakan tempat wisata tersebut. Seorang anak sekolah yang hendak melewati tempat itu jatuh tersandung

ANAK SEKOLAH Heh, Heh, Bangun! ANAK SEKOLAH Aduh! ILHAM Huah, , Haduh, ANAK SEKOLAH Ganggu orang lewat! Sana pergi!

Adegan pada scene ini tidak ditampilkan dalam film dikarenakan ada beberapa hal

yang kurang sesuai dengan keinginan sutradara dan dianggap tidak begitu

penting.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

66

2. INT. RUMAH ILHAM – AFTERNOON ACT- EMAK, ILHAM

Dari kejauhan Ilham berjalan menuju rumahnya yang kumuh dan reot. Ilham masuk dan bertemu dengan emaknya. Emak tengah mengambil baju-baju dari jemuran dam membawanya masuk, lalu melipatinya.. Ilham masuk. Emak melihat raut wajah Ilham.

EMAK Dari mana saja, sama siapa kau? Semalaman dak

pulang… (Emak berhenti melipat baju dan mendekati Ilham.

Ilham hanya memandangi emak sambil menggaruk-garuk rambutnya karena gatal.)

ILHAM Semalem tu aku pergi sama Agus, Cari makan, trus kito

tidur di Benteng, males balek. Tidur di rumah samo di jalan samo bae.

EMAK Ya udah. Mandi dulu sana! Ganti baju, baju udah berapa

minggu kamu dak ganti baju. ILHAM (Mencuim baju dan keleknya.) Emang Ilham masih punya baju lain? Jeda EMAK Itu emak nemu kemarin. Lumayan buat ganti. ILHAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

67

(Melihat baju yang diberi emak. Ilham membuka radio kesayangannya, lalu didengarnya

berita demo di DPRD Palembang.) ILHAM Mak, emak sudah lihat kan di jalan-jalan tu lampu di

mana-mana. Di jembatan Ampera tu terang betul. Air mancurnya juga ada lampu. Di perempatan tuh juga. Jadi kepikiran aku mak.

EMAK Mikir apa Ilham…Ilham, ngaya! SD aja ndak lulus. ILHAM Emangnya anak dak lulus SD dak boleh mikir! Dari

kemarin aku lihat kota kita ini terang nian. Lampu ada di mana-mana. Tapi tempat kita ini dak ada lampunya?

EMAK Ya, beda lah Ilham. Lampu yang di jalan-jalan itu kan

ada yang bayari. Sampe pajak motornya, pajak mobilnya, itu kan dibayari semua.

ILHAM Mak, bukannya motor sama mobil itu ada lampunya

sendiri? EMAK Kurang terang kali lampunya. ILHAM Kurang terang gimana mak? Dak ngerti aku. Ngomong

sama emak ni dak nyambung! EMAK Ya, mau gimana lagi, emang begitu dari sanonya kali? ILHAM Sanonya mana? Pemerintah? Lihatlah mak rumah kito ini. Gelep, dak ada lampunya,

eh, kok malah sanonya itu pasang lampu di jalanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

68

meriahnyo minta ampun. Mubazir kan, mending kasih kito dikit lampunyo…

(Emak hanya diam. Dia sudah tak tahu lagi harus

menjawab apa. Ilham lalu pergi) EMAK Heh, kemana lagi Ilham? Oalah Ham…Ham…Wong susah kok nganeh-aneh.

Ilham pergi meninggalkan rumahnya kemudian ia berjalan menuju sebuah pangkas rambut. Di situ ia menunggu giliran sembari membaca koran yang beberapa beritanya berisikan kebobrokan pemerintah kota.

Perubahan dialog terjadi cukup banyak pada scene di atas. Hal ini karena

para pemain melakukan improvisasi. Dikarenakan scene 1 tidak dipakai, adegan

pada scene di atas menjadi scene 1. Penambahan adegan pun terjadi pada awal

scene ini. Adegan Ilham pulang ke perumahan kumuh, dan sebelum memasuki

rumah Ilham membasuh muka, membasahi rambut, kaki dan tangannya di tempat

penampungan air yang tak jauh dari rumah Ilham. Perubahan lain adalah adegan

Ilham di sebuah tempat pangkas rambut dijadikan scene berikutnya yaitu scene 2.

3. EXT. SIMPANG JALAN– AFTERNOON

ACT- ILHAM Ilham duduk di perempatan dan memandangi tulisan iklan. Ilham tertegun

ILHAM Bayarlah listerik tepat pada waktunya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

69

Ilham menggut-manggut setelah menemukan jawaban dari pertanyaannya. Kemudian beranjak dari persimpangan tersebut,

Tidak banyak terjadi perubahan dialog pada scene 3.

4. EXT. DEPAN KANTOR PLN – AFTERNOON ACT- ILHAM, ORANG 1 Ilham memandangi kantor PLN dengan terkesima. Dilihatnya patung maskot PLN dengan takjub.

ILHAM Ai, besar nian kantor ini. Kalah Balai Desa sama

Lapangan Sepak bola di kampung aku. (Ilham mengendap-endap hendak masuk ke sana.

Seseorang perempuan yang baru keluar dari kantor memperhatikan gerak-gerik Ilham. Perempuan itu mendekatinya.)

ORANG 1 Dek, kenapa sembuyi-sembuyi begitu? ILHAM Bu, mau beli listrik di sini bukan? ORANG 1 Waduh, beli listrik? Ini bukan toko, ini kantor, jadi

enggak menjual listrik. ILHAM Ai, bohong ibu ni. Tadi aku lihat ada tulisan

“BAYARLAH LISTRIK TEPAT PADA WAKTUNYA”

ORANG 1 O, mau pasang listrik? Adek masuk aja ke sana. Tanya

bagian pemasangan listrik! Nah, nanti dipasang deh listrik di rumah adek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

70

ILHAM O, iya …iya, gampang kayaknya. Makasih ya bu

Pada scene 4 terdapat penambahan adegan saat pengambilan gambar berlangsung,

yaitu Ilham masuk ke halaman depan kantor lalu bersembunyi di balik sebuah

mobil. Seorang perempuan melihat Ilham bersembunyi di balik mobilnya, lalu

menepuk bahu Ilham dari belakang. Tambahan lain adalah Ilham memasuki

kantor menaiki tangga tanpa rasa takut lagi terhadap orang yang berpakaian

satpam.

5. INT. RUANG AKUNTANSI LISTRIK – AFTERNOON

ACT- ILHAM, PAK SANTO Ilham berhasil masuk ke dalam kantor. Namun, ia tidak menemukan bagian pemasangan listrik. Raut muka Ilham menunjukan kebingungan. Ada banyak ruangan di kantor itu. Ia nampak bingung masuk ke ruangan yang mana. Dengan ragu-ragu ia membuka pintu sebuah ruangan Dilihatnya seorang bapak sedang menelepon. Ilham berdiri menunggu bapak itu selesai menelepon. Bapak tersebut kaget melihat seorang anak dengan dandanan yang kumal masuk ke ruangannya. Diperhatikannya Ilham. Dilihatnya dari ujung kaki hingga ujung rambut.

PAK SANTO Kamu kok bisa masuk ke ruangan ini? Kamu mau apa?

Jangan-jangan kamu mau mencuri ya? Kamu jangan macam-macam ya! Mau saya laporkan ke kantor polisi?

ILHAM Jangan…Jangan pak. Aku cuma mau minta tolong pak PAK SANTO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

71

Adek mau minta sumbangan? Aduh dek, di sini itu dak menerima permintaan sumbangan. Ini bukan yayasan sosial. Ini kantor perusahaan listrik negara. Sana, pergi!

ILHAM Nah, itu dia pak maksud saya. Aku mau minta listrik

pak untuk di rumah saya. Ilham agak berbisik Bapak ini ni, mentang-mentang aku gembel dikira mau

minta sumbangan aku. Gembel-gembel begini masih lebih terhormat daripada koruspor, eh, ko…rupsor. Ai bukan koruptor!

PAK SANTO

Heh, kamu mau pasang listrik di rumahmu? Kenapa tidak ayah atau ibumu saja yang kemari?

ILHAM Aku Cuma tinggal dengan emakku. Emak sudah tua.

Pak, rumah kami itu gelap terus, makanya aku mau minta listrik.

PAK SANTO Di mana rumah kamu memangnya? ILHAM Plaju, Pinggir Musi pak bawah Ampera. PAK SANTO Itu kan pemukiman kumuh.

Jeda Bapak sepertinya tidak bisa bantu dek. Emm, begini saja,

bapak beri uang, agar kamu membeli penerangan lain selain lampu. Bagaimana?

ILHAM Selain lampu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

72

PAK SANTO Iya, , , lilin atau lampu sentir ILHAM Saya maunya listrik dan lampu. Lilin itu kurang terang

pak! PAK SANTO Untuk punya listrik dan lampu, kamu harus membayar

biaya administrasinya. ILHAM Ha, astrerasi? Membayar uang maksudnya? Aku punya.

Ini 20ribu. PAK SANTO Hhahaha…dek, biayanya itu maksimal 1 juta. Punya

1juta. Orang-orang itu saja ngutang untuk bisa pasang listrik di jalan-jalan itu. Memangnya punya uang segitu?

ILHAM Hah, 1 juta ya pak? Dak punya kalau sebanyak itu. Jeda Pak, kalau begitu, saya minta tolong bapak untuk bantu

mindahin lampu-lampu yang di ampera itu ke rumah saya saja pak?

PAK SANTO Sinting kamu…Jangan macam-macam ya! (Mengangkat gagang telepon dan memencet angka.) Securiti, keruangan saya segera! ILHAM Pak, tunggu dulu pak. Daripada di jalan, lampunya

mubazir pak. PAK SANTO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

73

Duh, pusing saya. Sudah, sudah, lebih baik kamu pergi dari ruangan saya. Kepala saya sudah pusing. Sana, pergi sana!

ILHAM Pak,…

(Terdengar suara langkah kaki satpam. Lalu satpam itu membuka pintu. Pak Santo mengisyaratkan dengan gerakan kepala untuk membawa Ilham keluar dari ruangannya. Satpam memegang lengan Ilham dan membawanya keluar dari ruangan tersebut. Ilham pun berteriak)

Pak, , ,saya cuma minta satu lampu saja pak……satu

lampu saja paaaaakkkk!

Pada scene 5 terdapat sedikit perubahan dialog oleh tokoh Pak Santo untuk

mempermudah pemain berdialog, namun tidak sampai mengubah jalan cerita.

6. EXT. BENTENG KUTO BESAK– LATE AFTERNOON

ACT- ILHAM, AGUS Tampak Ilham sedang duduk di bangku benteng. Tampak suasana di sana sangat indah. Cukup pantas jika dijadikan Kota Visit Indonesia. Wajahnya terlihat letih. Tak lama, Agus yang baru pulang ngamen, menghampiri Ilham.

AGUS Ilham, woey, Bro! Dari mana kau? Ku cari ke rumah, dak

ada. Ngamen sendiri aku, jadinya. ILHAM Ai, , pening..pening kepala aku ni. Jeda Tadi tuh aku abis minta listrik buat rumah aku biar dak

gelep terus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

74

AGUS Oey, minta juga aku kalo gitu. Di mana mintanya? ILHAM Di PLN. Gus, ,Gus, ,Kau nak minta? Boro-boro! Aku bae

dak dikasih, malah di usir aku. AGUS Na, kok diusir Ham? ILHAM Ternyato listrik tu bayar. 1 juta. Nak pake apa aku bayar?

Pake gitar kau? Ai, sudahlah. Ngamen bae kito. AGUS Listriknyo? ILHAM Tenang, aku punya akal. Nanti tapi aku kasih tau.

Ngamen dulu kito. AGUS Ham, aku dari tadi udah ngamen. ILHAM Yo, ngamen lagi. Ye dak CS.

Terdapat penambahan scene sesudah scene 6 ini. Scene 7 adalah scene dengan

adegan Ilham dan Agus mengamen di perempatan lampu merah.

7. EXT. PEREMPATAN JALAN – NIGHT

ACT- ILHAM, AGUS Ilham dan Agus mengamen di perempatan lampu merah. Keduanya tampak begitu semangat. Tak lama mereka duduk di pinggir jalan. Agus kemudian mendekati dinding pertokoan dan buang air kecil. Tampak air kencingnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

75

amat deras mengucur. Sedang Ilham menghitung uang hasil mengamen. Tak lama perhatian Ilham beralih pada lampu merah di perempatan tersebut.

AGUS Ham, apa rencana kau tadi? ILHAM Gus, , ,sini Gus! Liat lampu merah itu na! Kadang mati,

kadang hidup, dak kayak lampu lain, idup terus. Nah, berarti lampu itu dak pake listrik. Iya dak Gus?

AGUS Iya. Pinter kau Ham ILHAM Nah, kito ambil bae lampu itu. AGUS Yuk… (Kemudian mereka berdua menuju ke arah lampu lalu

lintas yang dimaksud mereka. Kemudian tampak dari bawah Agus keberatan menyangga Ilham yang sedang mempereteli lampu tersebut. Entah bagaimana cara Ilham. Namun ia berhasil membongkar lampu tersebut.)

ILHAM Bisa Gus, gampang ternyata AGUS Cepet Ham, pegel bahu aku! (Tak lama terdengar teriakan seseorang. Kedua anak

lelaki itu pun menoleh ke arah suara. Lalu mereka segera kabur)

ILHAM dan AGUS Kabur……Kabur…..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

76

Scene di atas berubah menjadi scene 8. Di awal skenario Agus yang seharusnya

melakukan adegan kencing, namun pada pengambilan gambar, pemeran

digantikan oleh Ilham. Pada adegan pencurian bolham lampu lalu-lintas, adegan

yang seharusnya adalah Agus menyangga Ilham untuk merusak bolham dan

membawanya, namun pada adegan ini Ilham yang menyangga Agus. Hal tersebut

karena postur tubuh pemeran tokoh Ilham lebih besar ketimbang pemeran tokoh

Agus. Lokasi adegan kencing yang awalnya di tetapkan dipertokoan, pada

pengambilan gambar, adegan tersebut dilakukan di bawah jembatan layang

perempatan jalan. Mengikuti perubahan pada scene-scene sebelumnya, scene di

atas menjadi scene 8.

8. EXT. AMPERA – AFTERNOON

ACT- ILHAM, AGUS Di jembatan tersebut, tampak Ilham dan Agus sedang bediskusi. Ilham menimbang-nimbang lampu yang semalam dicurinya. Namun dari semalam bolham itu tak juga menyala.

AGUS Tunggu aja Ham, Kurang lama kali njemurnya. Jadi

tenaganya belum penuh. Makanya belum bisa nyala. Sabar, Orang sabar di sayang Alloh.

ILHAM Serasa ustad bae kau ini. Ke mesjid be setaon sekali.

Sudahlah, percuma! Lama nunggunya! Dari semalam dak hidup hidup ini lampu.

AGUS Mungkin nanti malam hidup? Atau besok pagi, atau

siangnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

77

Ham, sudah lapar aku. Pulang dulu kita ya! ILHAM Ya sudah, aku juga ngantuk Gus (Agus beranjak dari tempatnya disusul Ilham. Namun

Ilham kembali menoleh lampu yang ditinggalkannya, lama Ilham mematung, dan akhirnya diambilnya kembali lampu itu.)

Tunggu Gus!

Scene di atas mengalami perubahan setelah masuk di bagian editing. Setelah

dilakukan pengamatan ulang scene di atas diubah menjadi scene 10. Pada dialog

terdapat sedikit perubahan untuk menyesuaikan keadaan pada saat pengambilan

gambar.

9. INT. RUMAH PAK SANTO – LATE AFTERNOON ACT- PAK SANTO, ISTRI

Setelah pulang dari tempat kerjanya pak Santo langsung menuju ruang makan. Terlihat istrinya menyiapkan makanan untuknya

PAK SANTO Ahhhhh….. ISTRI Bagaimana hari ini pa? Sembari menyiapkan makanan PAK SANTO Memang susah menjadi pegawai kayak papa nie. ISTRI Lho kenapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

78

PAK SANTO Iya! Birokrasi pemerintahan selalu menekan kita untuk

hemat daya. Sementara di lapangan banyak pemborosan listrik.

ISTRI Terus PAK SANTO Nah, warga yang kurang mampu selalu memprotes

kenapa biaya listrik mahal. Mereka butuh subsidilah, PLN tidak tanggung jawablah, sementara kita dapet duit darimana? Orang-orang saja utang sama PLN. Alasannya ingin membuat Palembang jadi kota yang megah.

ISTRI Tapi kasian juga mereka yang tidak mampu ya? PAK SANTO Iya, seperti pengamen yang menemui papa, ma. ISTRI Kenapa memangnya Pa? PAK SANTO Dia itu sepertinya pengamen, nah anak itu ingin

rumahnya dipasangi listrik. Namun dia tidak ada biaya. Nah, masak papa disuruh mindah lampu-lampu ampera ke rumahnya.

ISTRI Tertawa kecil PAK SANTO Padahal bapak sudah tawarin dia uang, tapi anak itu

tidak mau. Terpaksa bapak panggil satpam buat usir anak itu keluar.

ISTRI Bapak tega? PAK SANTO

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

79

Sebenarnya tidak, tapi mau bagaimana? Semua itu selalu ada prosedurnya dan prosedur itu pasti ada biaya! Huh, bikin darah tinggi aja…

(terlihat mereka masih bercakap, lampu di atasnya

menerangi seluruh ruangan itu. Kelesuan malam seusai rutinitas kerja. Namun rumah itu masih menyala, menyudutkan malam.)

Pada skenario adegan yang terjadi seharusnya adalah Pak Santo dan Bu Santo

mengobrol di ruang makan sembari bu Santo menyiapkan makanan. Namun saat

mengecek lokasi dan mengkonfirmasikan untuk pengambilan gambar, pemilik

rumah hanya mengijinkan untuk melakukan pengambilan gambar di wilayah

ruang tamu dan ruang keluarga. Sehingga kru memutuskan untuk memilih ruang

tamu untuk melakukan adegan di atas. Karena adanya perubahan tempat, di akhir

adegan terdapat perubahan dialog untuk menyesuaikan keadaan yang terjadi.

Terdapat pula adegan tambahan yaitu adegan Istri pak Santo bermain piano

sembari menunggu suaminya pulang.

DISSOVLE TO :

Dari atas langit-langit gelap terlihat bolam lampu mati, menggantung. Di bawahnya Emak dan Ilham sedang makan ditemani sebuah cahaya kecil. Ilham seperti masih menununggu bolam lampu itu bersinar di atasnya. Namun, ia tidak lagi peduli. Perutnya yang keroncongan membuat ia lupa pada bolam yang menggantung.

Setelah sampai pada tahap pengeditan, adegan di atas menjadi scene 11.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

80

10. EXT. DEPAN GEDUNG DPRD. SIANG ACT- ILHAM, AGUS.

Ilham dan Agus terlihat berjalan di suatu tempat, Agus membawa gitarnya. Mereka terlihat membicarakan sesuatu.

Ilham : Gus, semalem aku punya ide, setelah kupikir-pikir ada

satu tempat yang bisa kita mintai listrik!!!!!!! Agus : O ya? Dimana man? Ilham : Ahhh…sudah kau ikut aja! Mereka berjalan menembus panas aspal trotoar,

sementara jalanan acuh menyapu mereka. Ilham : Nah ini dia!!!! Agus : Lho kok disini Ham? Ilham : Weeee, jangan salah! Kata orang-orang dan kata berita,

kalau kita punya permintaan dan kita minta di sini pasti akan dikabulkan bro!

Agus : Ah yang bener? Ilham : Iya!!! Agus : Terus mintanya sama siapa? Ilham :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

81

(Ia terdiam, wajahnya mencari sesuatu di dalam pagar tinggi itu. Matanya terus mencari, ia pun menaiki pagar tersebut.)

Agus : Gimana ni? (Beberapa jam kemudian mereka lelah menunggu… Sampai akhirnya Agus dan Ilham pergi.)

Scene di atas menjadi scene 12.

CLOSEING TASE:

Lampu yang sengaja dibuang atau tidak sengaja dibuang terlihat tergelentak di bawah tulisan DPRD

Setelah mengalami proses pengeditan, adegan di atas menjadi adegan dalam scene 13.

Iham menyerah, pikirannya melayang entah ke mana. Di tepi Sungai Musi ia merenung...atau mungkin melamun. Hanya ditemani sebatang rokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

82

Berikut ini adalah skenario akhir film pendek “Lampu-Lampu Ampera”:

OPENING TASE: EXT. AMPERA

Palembang menyinarkan cahayanya. Lampu-lampu berhamburan di sekeliing Jembatan Ampera, Benteng Kuto Besak dan Rumah makan apung River Side.

Ditambah dengan kerlap-kerlip lampu di pusat kota. Perlahan terlihat dua orang lelaki muda tidur pulas. Anak yang satu memegangi gitarnya, dan yang satu lagi

meringkuk kedinginan. 1. INT. RUMAH ILHAM – AFTERNOON ACT- EMAK, ILHAM

Ilham mencuci muka, membasahi rambut, kaki dan tangannya di bak penampungan air di sebelah rumahnya. Tampak bak tersebut berlumut dan tidak terawat. Kemudian Ilham berjalan menuju rumahnya yang kumuh. Ilham masuk dan bertemu dengan emaknya. Emak tengah mengangkati pakaian yang dijemurnya, lalu melipatinya. Ilham masuk. Emak melihat raut wajah Ilham.

EMAK Dari mana saja kamu le, Semalaman ndak pulang. Sama

siapa tho le? (Emak tetap melipati baju. Ilham mengambil kipas

sembari mengipasi diri..) ILHAM Semalem tu aku sama Agus mak, ngamen, trus tidur di

Benteng, lagian tidur di rumah samo di jalan samo bae.

EMAK Ya udah. Mandi dulu sana! Ganti baju, bajumu udah

berapa minggu kamu dak ganti baju hayo?

ILHAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

83

(Mencuim baju dan keleknya.) Emang aku punya baju lain? Jeda EMAK Nih,kemarin emak baru dapet rejeki. Lumayan buat

ganti tho. ILHAM (Melihat baju yang diberi emak. Ilham membuka radio kesayangannya, terdengar suara

penyiar radio “Selamat pagi, sekitar 300 pedagang kaki wilayah pasar 16 ilir

yang menjadi korban penggusuran satpol PP berdemo di kantor DPRD Sumsel. Demo ini membuat jalan raya di sekitarnya menjadi macet”.)

ILHAM Demo terus, kapan damainya. Mak, emak sudah lihat

kan di jalan-jalan tu lampu di mana-mana. Di jembatan ampera, air mancurnya juga. Di perempatan lebih banyak lagi. Jadi kepikiran aku mak.

EMAK Ealah Ilham...Ilham, Mikir apa tho kamu tuh? Ngaya

banget! SD aja ndak lulus. ILHAM Emangnya mesti lulus SD baru boleh mikir mak! Dari

dulu aku lihat kota kita ini terang nian. Lampu ada dimana-mana. Sementara di tempat kita ini dak ada lampunya?

EMAK Ya, beda lah Ilham. Lampu dijalan-jalan itu ada yang

bayari. Dari pajak motornya, pajak mobilnya, Semua itu ada yang mbayari.

ILHAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

84

Tapi mak, bukannya motor sama mobil itu sudah ada lampunya sendiri?

EMAK Ya...Kurang terang kali nak, lampunya. ILHAM Kurang terang gimana mak? Ndak nyambung ngomong

sama emak! EMAK Ya, mau gimana lagi, sudah dari sananya kali? ILHAM Mana? Pemerintah? Lihatlah mak rumah kito ini. Gelep, dak ada lampunya,

tapi di jalan-jalan meriah nian lampunya. Coba buat kita sikok, kan lumayan dari pada di jalan-jalan itu mubazir.

(Emak hanya diam. Dia tak tahu lagi harus menjawab

apa. Ilham lalu pergi) EMAK Heh, mau kemana lagi Ilham? Udah mendung gini. Oalah Ham…Ham…Wong susah kok nganeh-aneh tho

nak. 2. EXT. PANGKAS RAMBUT – AFTERNOON ACT- ILHAM

Ilham berjalan menuju sebuah pangkas rambut. Usai memangkas rambutnya, Ilham tak sengaja melihat sebuah koran kota yang beberapa beritanya berisikan tentang pemerintahan kota Palembang.

3. EXT. SIMPANG JALAN– AFTERNOON

ACT- ILHAM Ilham duduk di perempatan dan memandangi tulisan iklan. Ilham tertegun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

85

ILHAM Bayarlah listerik tepat pada waktunya. Listrik itu bayar,

Dimana belinya? Di tempatnya cik Eli kali ye. O, di PLN!

Ilham menggut-manggut setelah menemukan jawaban dari pertanyaannya. Kemudian beranjak dari persimpangan tersebut.

4. EXT. DEPAN KANTOR PLN – AFTERNOON ACT- ILHAM, ORANG 1 Ilham sampai di depan Kantor PLN. Ketika hendak masuk ke dalam Ilham agak takut melihat beberapa orang yang dikiranya satpam. Ilham bersembunyi di balik mobil.

ILHAM Gilo, satpamnyo banyak nian. (Seseorang perempuan yang baru keluar dari samping

kantor memperhatikan gerak-gerik Ilham. Perempuan itu mendekatinya.)

ORANG 1 Dek, lagi ngapain? ILHAM Eh, idak bu. Mau tanya, di sini jual listrik dak? ORANG 1 Waduh, beli listrik? Ini kantor bukan toko, jadi enggak

jual listrik. ILHAM Ai, bohong ibu ni. Di sana tadi aku lihat ada tulisan

“BAYARLAH LISTRIK TEPAT PADA WAKTUNYA”

ORANG 1 O, mau pasang listrik? Adek masuk aja ke dalam. Tanya

bagian pemasangan listrik! Nah, nanti dipasang listrik di rumah adek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

86

ILHAM O, iya …iya, gampang kayaknya. Makasih ya bu (Ilham berjalan masuk tanpa rasa takut terhadap

satpam.)

5. INT. RUANG AKUNTANSI LISTRIK – AFTERNOON

ACT- ILHAM, PAK SANTO Ilham menaiki tangga menuju lantai dua. Namun, ia tidak menemukan bagian pemasangan listrik. Ada banyak ruangan di kantor itu. Ia nampak bingung masuk ke ruangan yang mana. Dengan ragu-ragu ia membuka pintu sebuah ruangan. Dilihatnya seorang bapak sedang menelepon. Ilham berdiri menunggu bapak itu selesai menelepon. Bapak tersebut heran melihat seorang anak dengan dandanan yang kumal masuk ke ruangannya.

PAK SANTO Lho, kamu kok bisa masuk ke ruangan ini? Mau ngapain

kamu? Jangan-jangan kamu mau mencuri ya? Nanti saya laporkan ke kantor polisi!

ILHAM Jangan…Jangan pak. Saya cuma mau minta tolong pak PAK SANTO Minta tolong apa? Minta sumbangan? Di sini itu tidak

memberikan sumbangan. Ini bukan yayasan sosial. Ini kantor listrik negara. Sana, pergi!

ILHAM Nah, itu dia pak maksud saya. Aku mau minta listrik

pak, untuk di rumah saya. PAK SANTO

Kamu mau pasang listrik di rumahmu? Kenapa tidak orang tuamu saja yang kemari?

ILHAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

87

Saya itu cuma tinggal dengan emak. Emak sudah tua. Pak, rumah kami itu gelap terus, makanya aku mau minta listrik.

PAK SANTO Memangnya rumah kamu di mana? ILHAM Pinggir sungai Musi itu lho pak bawah jembatan. PAK SANTO Itu kan pemukiman kumuh.

Jeda Bapak sepertinya tidak bisa bantu dek. Atau, begini saja,

bapak beri uang, agar kamu membeli penerangan lain selain lampu. Bagaimana?

(Mengeluarkan selembar uang Lima Puluh Ribu) ILHAM Selain lampu? PAK SANTO Iya, , , lilin atau lampu sentir ILHAM Saya maunya listrik dan lampu. Lilin itu kurang terang

pak! PAK SANTO Untuk punya listrik dan lampu, kamu harus membayar

biaya administrasinya. ILHAM Ha, astrerasi? PAK SANTO Iya, uang. ILHAM O, uang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

88

(Mengelurkan selembar uang Dua Puluh Ribu.) PAK SANTO Hah 20 ribu? …dek, biayanya itu 1 juta. ILHAM 1 juta pak? PAK SANTO Punya 1juta. Orang-orang itu saja ngutang untuk bisa

pasang listrik di jalan-jalan itu. Memangnya punya uang segitu?

ILHAM Dak punya kalau sebanyak itu. Jeda Atau begini saja pak, saya minta tolong bapak untuk

bantu mindahin lampu-lampu yang di ampera itu ke rumah saya saja pak?

PAK SANTO Sinting kamu…Jangan macam-macam ya! (Mengangkat gagang telepon dan memencet angka.) Securiti, keruangan saya segera! ILHAM Pak, tunggu dulu pak. Daripada di jalan, lampunya

mubazir pak. PAK SANTO Sudah, sudah, lebih baik kamu pergi dari ruangan saya.

Kepala saya sudah pusing. Sana, pergi sana! ILHAM Pak,…

(Securiti mengetuk pintu, lalu membuka pintu)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

89

SECURITI Siap pak. PAK SANTO Bawa anak ini keluar! ILHAM Tapi pak! (Securiti menyeret Ilham ke luar ruangan.)

6. EXT. BENTENG KUTO BESAK– LATE AFTERNOON

ACT- ILHAM, AGUS Ilham sedang duduk di bangku benteng. Tampak suasana di sana sangat indah. Wajahnya terlihat letih. Tak lama, Agus yang baru pulang ngamen, menghampiri Ilham.

AGUS Ilham, kemano kau Ham? Kucari ke rumah, dak ada. ILHAM Ai, , pening..pening kepala aku ni. Jeda Tadi tuh aku abis minta listrik buat rumah aku biar dak

gelep terus. AGUS Oey, dimana mintanyo? Mau aku. ILHAM Di PLN. Gus, ,Gus, , Boro-boro! Aku malah di usir. AGUS Kenapa diusir Ham? ILHAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

90

Ternyato listrik tu bayar. 1 juta. Dari mano duit sebanyak itu? Jual gitar kau? Ai, sudahlah. Ngamen bae kito.

AGUS Listriknyo? ILHAM Tenang, aku punya akal. Nanti aku kasih tau. Sekarang

ngamen dulu bae kito. AGUS Ham, aku tadi udah ngamen. ILHAM Yo, ngamen lagi. AGUS Yo udahlah

7. EXT. PEREMPATAN JALAN – LATE AFTERNOON

ACT- ILHAM, AGUS Ilham dan Agus menuju ke perempatan jalan raya. Sesampainya di sana , mereka berdua langsung mengamen dari mobil ke mobil.

8. EXT. PEREMPATAN JALAN – NIGHT

ACT- ILHAM, AGUS Ilham dan Agus tampak letih. Agus duduk di bawah jembatan layang sambil menghitung uang, sedangkan Ilham kencing di dinding jembatan layang yang baru dibangun itu.

AGUS Ada rencana apa tadi Ham? ILHAM Gus, , ,sini Gus! Liat lampu merah itu na! Kadang mati,

kadang hidup, dak kayak lampu lain, idup terus. Nah, berarti lampu itu dak pake listrik. Iya dak Gus?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

91

AGUS Iya. Pinter kau Ham ILHAM Nah, kito ambil bae lampu itu. AGUS Yuk… (Kemudian mereka berdua menuju ke arah lampu lalu

lintas yang dimaksud mereka. Kemudian tampak dari bawah Ilham keberatan menyangga Agus yang sedang mempereteli lampu tersebut. Entah bagaimana caranya. Namun ia berhasil membongkar lampu tersebut. Tak lama terdengar teriakan seseorang. Keduanya segera kabur).

9. INT. RUANG TAMU RUMAH PAK SANTO – LATE AFTERNOON ACT- PAK SANTO, ISTRI

Setelah pulang dari tempat kerjanya, pak Santo menuju ke rumah. Di rumah, terlihat istrinya memainkan alat musik piano sembari menanti suaminya pulang.

PAK SANTO Ma... ISTRI Eh, papa. (Membawakan tas dan menutup pintu) PAK SANTO Haahhh... Memang susah menjadi pegawai kayak papa nie. ISTRI Lho kenapa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

92

PAK SANTO Iya! Birokrasi pemerintahan selalu menekan kita untuk

hemat daya. Sementara dilapangan banyak pemborosan listrik.

ISTRI Terus PAK SANTO Nah, warga yang kurang mampu selalu memprotes

kenapa biaya listrik mahal. Mereka butuh subsidilah, PLN tidak tanggung jawablah, sementara kita dapet duit darimana? Orang-orang saja utang sama PLN. Alasannya ingin membuat Palembang jadi kota yang megah.

ISTRI Tapi kasian juga ya mereka yang tidak mampu? PAK SANTO Iya, seperti anak kecil tadi siang. ISTRI Kenapa memangnya Pa? PAK SANTO Dia itu sepertinya pengamen, nah anak itu ingin

rumahnya dipasangi listrik. Namun dia tidak ada biaya. Masa... papa yang disuruh mindahin lampu-lampu ampera ke rumahnya.

ISTRI (Tertawa kecil) PAK SANTO Padahal bapak sudah tawarin dia uang, tapi anak itu

tidak mau. Terpaksa bapak panggil satpam buat usir anak itu keluar.

ISTRI Bapak tega?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

93

PAK SANTO Sebenarnya tidak, tapi mau bagaimana? Semua itu selalu

ada prosedurnya dan prosedur itu pasti ada biaya! Haduh, bikin darah tinggi saja…

ISTRI Ya sudah, nggak usah terlalu dipikir. Kita makan aja.

Mama sudah masak buat papa. (terlihat mereka masih bercakap, lampu di atasnya

menerangi seluruh ruangan itu. Kelesuan malam seusai rutinitas kerja. Namun rumah itu masih menyala, menyudutkan malam.)

10. EXT. AMPERA – AFTERNOON

ACT- ILHAM, AGUS Di jembatan tersebut, tampak Ilham dan Agus sedang bediskusi. Ilham menimbang-nimbang lampu yang semalam dicurinya. Namun dari semalam bolham itu tak juga menyala.

AGUS Tunggu aja Ham, Kurang lama kali njemurnya. Jadi

tenaganya belum penuh. Makanya belum bisa nyala. Sabar! Orang sabar di sayang Tuhan.

ILHAM Serasa ustad bae kau ini. Sudah dari semalem

nunggunya, dak idup idup.

AGUS Mungkin nanti malam Ham, atau siangnya atau

,malamnya lagi. Ham, sudah lapar aku. Pulang yuk! ILHAM

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

94

Iyo, nunggu dari panas mendung, panas lagi juga dak idup-idup. Ya sudah, aku juga ngantuk Gus. Pulang bae yuk!

(Agus beranjak dari tempatnya disusul Ilham. Namun

Ilham kembali menoleh lampu yang ditinggalkannya, lama Ilham mematung, dan akhirnya diambilnya kembali lampu itu.)

Tunggu Gus!

11. INT. RUMAH ILHAM – NIGHT

ACT- ILHAM, EMAK

Dari atas langit-langit gelap terlihat bolam lampu mati, menggantung. Di bawahnya Emak dan Ilham sedang makan ditemani sebuah cahaya kecil yang berasal dari lilin. Ilham seperti masih menununggu bolam lampu itu bersinar di atasnya. Namun, ia tidak lagi peduli. Perutnya yang keroncongan membuat ia lupa pada bolham yang menggantung.

12. EXT. DEPAN GEDUNG DPRD. SIANG Ilham dan Agus terlihat berjalan di suatu tempat, Agus membawa gitarnya. Mereka terlihat membicarakan sesuatu.

Ilham : Gus, semalem aku punya ide, setelah kupikir-pikir dari

semalem di sini tempatnya!!!!!!! Agus : Lho kok di sini Ham? Ilham : Weeee, jangan salah! Di berita-berita, kalau kita minta

apa-apa di sini Gus. Agus : Ah yang bener?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

95

Ilham : Iya!!! Agus : Terus mintanya sama siapa? Ilham : (Ia terdiam, wajahnya mencari sesuatu di dalam pagar

tinggi itu. Matanya terus mencari, ia pun menaiki pagar tersebut.)

Agus : Gimana ni? (Beberapa jam kemudian mereka lelah menunggu… Sampai akhirnya Agus dan Ilham pergi)

13. EXT. DEPAN DPRD SUMSEL – MORNING

ACT- ILHAM, AGUS Ilham dan Agus datang kembali ke DPRD Sumsel. Terlihat lampu dibuang di

bawah tulisan DPRD

CLOSEING TASE:

Iham menyerah, pikirannya melayang entah kemana. Di tepi Sungai Musi ia merenung...atau mungkin melamun. Hanya ditemani sebatang rokok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

96

3.2 Lokasi Shooting

Saat melakukan hunting lokasi, sutradara dan tim film melakukan

pengecekan bagaimana perizinan dan keamanan di lokasi. Hal ini bertujuan

memudahkan kegiatan pengambilan gambar pada tahap produksi. Selain izin dan

keamanan, pada saat pengambilan gambar, sutradara dan tim film memperhatikan

kegiatan orang-orang di sekitar lokasi. Beberapa kali tim film sempat mendapatkan

sedikit hambatan untuk melakukan pengambilan gambar. Salah satunya saat

melakukan pengambilan gambar di perempatan jalan Jendral Sudirman. Termpat

tersebut biasa dipakai anak-anak jalanan untuk mengamen. Beberapa dari mereka

sangat antusias dengan adanya shooting film pendek “Lampu-Lampu Ampera”,

namun beberapa mengatakan bahwa harus ada uang keamanan. Mendapati situasi

seperti ini, sutradara dan segenap tim film melakukan diskusi dan mencari jalan

sehingga proses pengambilan gambar dapat dilakukan.

Setelah melakukan pengecekan perizinan dan kemanan, sutradara dan tim film

mengidentiikasi foto-foto lokasi yang diambil saat hunting lokasi untuk mendapatkan

angle yang sesuai dengan storyboard atau artistik. Setelah didapatkan angle yang

sesuai, kemudian sutradara menjelaskan kepada pemain bloking atau posisi mereka di

frame kamera.

Lokasi pengambilan gambar berada di dua kota berbeda, yaitu Palembang dan

Yogyakarta. Pengambilan gambar di kota Palembang dilakukan pada tanggal 19-22

September 2009. Pengambilan gambar di Yogyakarta dilakukan pada tanggal 15-16

Oktober 2009. Pemilihan lokasi shooting di dua kota terpisah dikarenakan faktor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

97

waktu dan keamanan kru juga pemain. Berikut ini gambar lokasi-lokasi shooting,

daftar tempat lokasi beserta adegannya:

Gambar 3. Jembatan Ampera, Plg. Gambar 4. Benteng Kuto Besak, Plg.

Gbr 5. Rumah Pemulung, Ringroad, Jyg. Gbr 6. Depan Gedung DPRD, Plg.

a. Benteng Kuto Besak, Palembang Digunakan untuk:

• Adegan Pembukaan/Opening.

• Adegan Ilham dan Agus tidur di malam hari (Tangga

Panggung).

• Adegan Ilham dibangunkan oleh anak SMU (adegan tidak

dipakai).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

98

b. Pinggir Sungai Musi digunakan untuk:

• Adegan Ilham dan Agus mengobrol usai Ilham bertemu Pak Santo

di kantor PLN.

• Adegan penutup, Ilham merenung sambil merokok.

c. Perempatan Jl. Jendral Sudirman, Palembang digunakan untuk :

• Adegan Ilham memandangi tulisan.

• Adegan Ilham dan Agus berjalan melewati sebuah becak.

• Adegan Ilham dan Agus mengamen.

d. Perempatan Jl. Sekip, Bawah Jembatan Layang, Palembang digunakan untuk:

• Adegan Agus menghitung uang.

• Adegan Ilham kencing.

• Adegan Ilham dan Agus mengambil bolham lampu lalu lintas.

e. Kantor PLN Cabang Jl. Kapen A. Rivai, Palembang digunakan untuk:

• Adegan Ilham sembunyi di balik mobil.

• Adegan Ilham bertemu perempuan yang memberitahu tempat

pemasangan listrik.

• Adegan Ilham naik tangga, membuka pintu.

• Adegan Ilham bertemu pak Santo.

• Adegan Ilham diusir security atau satpam kantor PLN.

f. Atas Jembatan Ampera, Palembang digunakan untuk:

• Adegan Ilham dan Agus menunggu bolham lampu menyala.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

99

• Adegan Ilham meningalkan dan mengambil kembali bolham.

g. Rumah Bpk. Alwi di Perum. Sukarami Indah Jln. Kebun Bunga, Palembang

digunakan untuk:

• Adegan Pak Santo membuka pintu.

• Adegan Bu Santo bermain piano.

• Adegan Bu Santo dan Pak Santo mengobrol.

h. Bagian Depan Kantor DPRD Sumsel, Palembang digunakan untuk:

• Adegan Ilham dan Agus menunggu untuk meminta listrik.

• Adegan Ilham membuang bolham lampu.

i. Pemukiman Pemulung Jl Ringroad Timur Yogyakarta digunakan untuk:

• Adegan Ilham berjalan menuju bak penampungan air.

• Adegan Ilham mencuci muka.

• Adegan Ilham masuk rumah.

• Adegan Emak mengangkati jemuran.

• Adegan Emak melipati pakaian.

• Adegan Ilham dan Emak mengobrol.

j. Pangkas Rambut di wilayah Alun-Alun Kidul, Yogyakarta.

• Adegan Ilham Potong Rambut.

• Adegan Ilham membaca koran.

3.3 Peralatan Shooting

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

100

peralatan shooting dipersiapkan pada tanggal 17 September 2009, jauh-jauh

hari sebelum pengambilan gambar. Persiapan jauh hari ini dilakukan karena

pengambilan gambar dilakukan di kota Palembang. Kemudian, sutradara, pemain

yang berasal dari Yogyakarta dan kru berangkat menuju Palembang pada tanggal

yang sama. Peralatan yang disiapkan ini nantinya akan digunakan olah penata

fotografi, cameraman, pencatat adegan dan penata cahaya. Peralatan tersebut berupa

Handycam mini DV, Handycam DVD, tripod, camera pocket, clapper, roll kabel dan

lampu sorot. Dibawah ini merupakan gambar beberapa peralatan shooting tersebut:

Gbr 7. Clapper,handycam DVD,MDV. Gbr 8. Camera digital.

Gbr 9. Handycam MiniDV. Gbr 10. Tripod.

3.4 Peran dan Tugas Tim Inti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

101

3.4.1 Sutradara dan Produser

Sutradara dan Produser dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera ini

dipegang oleh satu orang. Tugas sutradara adalah memantau dan terjun langsung pada

pembuatan film dibarengi dengan tugas produser yaitu pengelolaan dana biaya.

3.4.1.1 Sutradara

Dalam penyutradaraan, terdapat hal-hal yang menjadi tugas penting selama

waktu shooting yaitu kesinambungan script, kesinambungan mood dan kerjasama

tim. Dalam kesinambungan script, proses pengambilan gambar film pendek “Lampu-

Lampu Ampera” dikelompokkan berdasarkan lokasi dan waktu. Karena pengambilan

gambar dilakukan di dua kota, maka pengelompokan shooting dibedakan menjadi di

Palembang dan Yogyakarta. Dalam pengambilan gambar film pendek “Lampu-

Lampu Ampera”, kesinambungan yang harus diperhatikan adalah masalah arah gerak

dan pandangan pameran (screen direction), penggunaan properti dan pemilihan kata

yang tidak konsisten dalam dialog. Penting bagi sutradara untuk memperhatikan arah

gerak dan pandangan pemeran agar adegan sinkron. Salah satu contoh adalah saat

adegan Ilham masuk ke ruangan Pak Santo. Adegan yang terjadi adalah Ilham

membuka pintu yang ada di sebelah kanan dan berhadapan dengan Pak Santo.

Adegan berikutnya adalah Pak Santo melihat kedatangan Ilham dari arah kanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

102

Gambar 11 dan 12. Gambar contoh arah gerak pemeran.

Setiap kali take, sutradara selalu memperhatikan posisi dan penggunaan properti.

Misalnya ketika pengambilan gambar adegan Ilham mengobrol dengan Emak. Pada

adegan tersebut banyak penggunaan properti seperti kipas sate untuk digunakan

Ilham mengipasi badannya, pakaian untuk dilipat Emak dan radio untuk didengar

Ilham. Ketika pengulangan terjadi, posisi properti harus sama dengan adegan

sebelumnya. Jika pada adegan sebelumnya Ilham memegang radio dan didekatkan ke

ke telinga, lalu sutradara meng-cut adegan dan hendak melanjutkan pengambilan

gambar dengan adegan akhir saat Ilham meletakkan radio di telinga, maka posisi

radio harus sama dengan take sebelumnya. Namun perubahan posisi properti bisa

dikatakan wajar. Contohnya ketika Ilham meninggalkan lampu bolham di Jembatan

Ampera. Ketika Ilham mengambil kembali lampu tersebut, letak lampu bolham sudah

berubah. Hal ini wajar, berdasarkan logika, lampu bolham bisa saja terkena angin,

karena di atas jembatan angin cukup kencang dan cuaca saat itu digambarkan

mendung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

103

Dalam melakukan dialog, sutradara mengizinkan pemain untuk menggunakan

kata-katanya yang lebih mudah untuk diingat. Di lapangan, banyak pengulangan

adegan karena kata-kata yang digunakan pemain kurang sesuai dan agak melenceng.

Sehingga sutradara harus mencarikan alternatif kata bagi pemain agar lebih mudah

dalam pengucapan. Misalnya, pada adegan Ilham di ruangan Pak Santo, terdapat

kalimat “Di sini Perusahaan Listrik Negara, bukan ...”. Kata Perusahaan Listrik

Negara dirasa sulit oleh Singgih (pemeran Pak Santo). Adegan diulang berkali-kali

karena kalimat tersebut dianggap sulit. Singgih mengubah kalimat tersebut menjadi

“Di sini Perusahaan Listrik, bukan...”. Pengubahan ini dirasa kurang pas oleh

sutradara, alhasil dicarikan alternatif kalimat lain, yaitu “Di sini ini bukan Kantor

Listrik Negara”.

Selain menjaga kesinambungan script, sutradara juga harus bisa menjaga

kesinambungan mood pemain dan kru tentunya. Kondisi fisik juga mental kru dan

pemain harus tetap stabil sampai masa produksi berakhir. Dalam hal ini sutradara

melakukan diskusi selama masa produksi. Jika pemain dan kru merasa ada ganjalan

misalnya mengenai kenyamanan di lokasi shooting, mengenai dialog dalam skenario

atau jika pemain merasa letih dan tidak bisa melanjutkan pengambilan gambar, maka

sutradara tidak memaksakan kehendak, melainkan mencari solusi bersama dengan

kru dan pemain. Dengan menjaga kesinambungan mood, pemain menjadi terbiasa

dengan atmosfir saat shooting, kru pun dapat menjadikan sutradara sebagai partner

sehingga suasana shooting menjadi lebih membangun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

104

Gambar 13 dan 14. Gambar situasi saat sutradara dan kru melakukan diskusi.

Kerjasama tim juga merupakan sesuatu yang harus ada dalam proses produksi/

pengambilan gambar. Dengan adanya kerjasama antara sutradara dan kru, proses

pengambilan gambar menjadi lebih mudah. Sutradara bekerjasama dengan

kameraman, penata artistik, dan kru lain untuk menghasilkan gambar yang sesuai

dengan keinginan. Sutradara tidak segan turun tangan untuk memberikan contoh

kepada kameraman, angle yang tepat untuk sebuah adegan. Dalam pengambilan

gambar, jika ada gambar dari storyboard dianggap kurang sesuai dengan lokasi yang

ada, sutradara melakukan riset singkat keadaan di sekitar lokasi, lalu sutradara

menentukan angle, kemudian sutradara memberikan penjabaran terhadap hasil riset

singkat tersebut kepada kameraman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

105

Gambar 15 dan 16 . Gambar saat Sutradara sedang mengarahkan kameraman.

Tugas lain sutradara yaitu memberikan pengarahan akting dan dialog kepada

pemain-pemain yang akan melakukan pengambilan gambar. Jika pada saat take

berlangsung pemain melakukan improvisasi yang tidak sesuai dengan arahan

sutradara, maka sutradara diperkenankan menegur pemain. Pengarahan sutradara

berupa pelatihan artikulasi, gesture, suara dan business ackting. Dalam proses

pembuatan film pendek ini sutradara menerima masukan saran dari kru agar hasil

gambar jadi lebih baik .

Gambar 17 dan 18. Gambar saat Sutradara mengarahkan pemain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

106

3.4.1.2 Produser

Pengelolaan dana untuk proses pengambilan gambar dilakukan oleh produser.

Dalam hal ini produser yang juga sutradara tidak melakukan penghematan berlebihan.

Prioritas produser pada saat pengambilan gambar adalah konsumsi/ logistik,

transportasi dan akomodasi. Dalam hal konsumsi, produser mempercayakan ibu

Yustina Subekti. Beliau yang menyiapkan makan besar sebelum shooting,

sesudahnya dan snack. Kuantitas dan kualitas makanan dinomorsatukan agar kualitas

kerja tim di lapangan nanti tetap terjaga. Jika tidak sempat makan sebelum shooting,

maka produser bertanggung jawab menyediakan makanan untuk kru diwaktu break.

Selama shooting di Palembang, produser memilih mobil sebagai sarana

transportasi. Mobil tersebut dipinjam dari Bpk. Franz Sarjiyana. Sedangkan di Jogja,

produser memilih menggunakan mobil yang dipinjam dari salah satu kru yaitu

Andika Kartika. Digunakan mobil dan pick-up sebagai sarana transportasi karena

dapat membawa peralatan shooting yang cukup banyak dengan waktu yang tepat.

Selain itu, kru dan pemain lebih nyaman dapat digunakan pemain sebagai kamar ganti

saat shooting di tempat terbuka. Penginapan selama shooting di Palembang adalah

rumah, kru dan pemain tidak menginap di hotel atau losmen, karena sutradara/

produser memiliki keluarga di Palembang. Kru dan pemain tinggal di rumah

sutradara/produser yang terletak di Jl. Kebun Bunga Kecamatan Sukarami Indah blok

C/20. Hal ini cukup menghemat dana, karena tidak mengeluarkan biaya untuk

penginapan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

107

3.4.2 Penata Artistik

Penata Artistik bertugas memberikan ilustrasi visual dan segala hal detail

lainnya seperti tata ruang, perlengkapan, properti, kostum serta atributnya. Pada tahap

awal penata artistik bersama produser memberikan arahan storyboard. Pada tahap

pengambilan gambar, penata artistik mewujudkan keinginana sutradara dalam bentuk

suasana ruang untuk mempertegas suatu adegan agar terlihat baik. Tugas tersebut

dikepalai oleh Andika Kartika Putra dan Priska Betya Artanti. Tim artistik memiliki

empat hal yang wajib dikerjakan yaitu setting, properti, kostum, dan make-up/tata

rias.

3.4.2.1 Penataan Setting

Setting dilakukan beberapa hari atau sehari sebelum pengambilan gambar.

Pada Film pendek “Lampu-Lampu Ampera”, penataan setting yang dikepalai oleh

Andika Kartika Putra ini dilakukan hanya untuk adegan ruangan yaitu adegan di

Rumah Pak Santo dan adegan di Rumah Ilham.Penataan setting dilakukan pada

tanggal 06-07 September 2009 untuk adegan Pak Santo dan tanggal 15 Oktober 2009

untuk adegan Ilham di rumahnya. Lokasi/ tempat yang di set adalah rumah Bpk. Alwi

di perum. Sukarami Indah, KM.9, Palembang dan salah satu rumah kosong di

Pemukiman pemulung yang dikelola oleh Bpk. Damar di Jl. Ringroad Timur,

Yogyakarta. Kedua lokasi tersebut tidak disewa. Kru meminta izin untuk meminjam

tempat guna pengambilan gambar kepada pemilik tempat yang merupakan kerabat.

Namun, sebagai tanda terima kasih, kru memberikan cinderamata kepada pemilik

tempat. Setting ulang dilakukan untuk lokasi rumah Bpk. Alwi, dikarenakan pemilik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

108

rumah menyarankan untuk menggunakan ruang tamu. Sehingga sutradara dan kru

melakukan tata ruang ulang dan setting ruang tamu untuk adegan Pak Santo dan

istrinya dilakukan beberapa jam sebelum pengambilan gambar. Tidak banyak yang

diubah pada ruang tamu rumah Bpk. Alwi karena ruangan sudah sesuai dengan

keinginan sutradara. Kru hanya menambahkan beberapa properti seperti toples berisi

makanan ringan, memasang pohon natal dan memindahkan posisi piano.

Setting berikutnya dilakukan di salah satu rumah yang terletak di pemukiman

pemulung Jl. Ringroad Timur, Yogyakarta. Penyetingan dilakukan satu hari sebelum

pengambilan gambar, namun, beberapa jam sebelum pengambilan gambar, kru

sedikit memperbaiki tatanan ruang. Setelah dirasa cukup rapih, barulah pengambilan

gambar dilakukan. Setting ruang di lokasi pemukiman pemulung ini sedikit lebih

rumit daripada setting ruang di rumah Bpk. Alwi. Rumah kosong yang menjadi

tempat pengambilan gambar, penuh dengan sampah plastik milik para pemulung

yang menetap di pemukiman tersebut, sehingga butuh waktu yang agak lama untuk

memindahkan sampah-sampah plastik tersebut ke tempat lain. Namun, kru sangat

terbantu oleh warga sekitar yang bersedia membantu kru membersihkan rumah agar

dapat digunakan untuk pengambilan gambar.

Ruang lainnya yang digunakan untuk pengambilan gambar adalah ruangan

kerja Bpk. Franz S. Yang berada di kantor PT. PLN, Palembang. Dikarenakan

ruangan sudah sangat cocok dan sesuai, kru hanya menambahkan beberapa properti

seperti majalah dan menempatkan posisi meja dan kursi pada posisi yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

109

untuk pengambilan gambar. Berikut ini merupakan gambar-gambar saat kru

melakukan setting ruang:

Gambar 19 dan 20. Gambar ketika Tim menata rumah pemulung di Ringroad.

Gambar 21 dan 22. Gambar tim dibantu warga membenahi lokasi shooting.

3.4.2.2 Properti

Untuk melakukan setting ruang, tentu saja dibutuhkan properti yang sesuai.

Properti disiapkan bersamaan dengan setting ruang. Properti yang dibutuhkan

tidaklah sulit untuk dicari. Beberapa properti didapat dari pemilik tempat

pengambilan gambar. Pencarian dan peminjaman properti dilakukan oleh sutradara

dan Priska Betya Artanti dibantu oleh Bpk. Franz dan Bpk Alwi untuk properti-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

110

properti berat seperti pohon natal, lampu bolham dan lainnya. Di bawah ini

merupakan beberapa properti yang digunakan saat pengambilan gambar berlangsung.

Gambar 23. Radio. Gambar 24. Kipas sate. Gambar 25.pakaian lusuh.

Gambar 26.Toples/kue kering. Gambar 27. Gitar. Gambar 28. Bolham20watt.

a. Properti “Rumah Ilham” antara lain:

tikar, kain-kain bekas, pakaian-pakaian lusuh, radio baterai, kipas sate, bantal

lusuh, rantang, lauk, nasi, lilin, dan sebagainya.

b. Properti “Ruang Kerja Pak Santo” antara lain:

meja kerja, kursi tamu, kursi kantor, lemari besi untuk berkas-berkas, majalah,

telepon kantor, name tag , kertas-kertas, air mineral, vas bunga dan sebagainya.

c. Properti “Rumah Pak Santo” antara lain:

pohon natal, piano, kursi kecil, sofa, meja tamu, kipas angin, lemari sudut,

gordyn, lampu, dan sebagainya.

3.4.2.3 Kostum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

111

Kostum sangatlah menunjang karakter pemain, kostum yang sesuai dapat

memperkuat karakter tokoh film tersebut. Pencarian dan pencocokan kostum terhadap

pemain dilakukan oleh Priska dibantu Oleh Ibu Diana Rina dan Windy Novatrin.

Untuk peran utama dan peran pembantu, kostum sudah dirancang sebelumnya pada

tahap pra produksi. Untuk tokoh Ilham, Emak dan Agus, kostum didapat di tempat

baju-baju bekas. Untuk peran Pak Santo, kostum didapat dari Bpk. Franz. Untuk

peran Bu Santo dan pelangan PLN, kostum didapat dari koleksi Ibu Diana Rina.

Untuk peran figuran lainnya, kostum seadanya yang mereka pakai pada saat

pengambilan gambar. Contoh rancangan kostum peran Ilham, Agus, Pak Santo, dan

Bu Santo terdapat pada lembar lampiran.

3.4.2.4 Make up

Wajah akan sering disorot oleh kamera, maka make-up pada film “Lampu-

Lampu Ampera bertujuan mempertegas dan memperjelas kondisi fisik yaitu wajah

pemeran. Tokoh Ilham dan Agus tidak dirias karena wajah mereka yang agak kucel

sudah dirasa pas untuk memerankan seorang anak jalanan. Bahkan pemeran Ilham

dan Agus diminta oleh sutradara untuk tidak mandi sebelum pengambilan gambar

agar kesan lusuh lebih didapat. Untuk Peran Pak Santo, penata rias melakukan sedikit

perubahan pada rambut dan wajah. Wajah dibedaki namun tidak tebal, dan rambut

sedikit diberi warna putih untuk kesan uban yang tumbuh karena stress. Untuk tokoh

Emak, penata rias menghitamkan wajah dan sedikit leher dengan menggunakan alas

bedak, kemudian ditimpa dengan bodypainting berwarna hitam agar terlihat legam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

112

dan berjelaga. Sedangkan untuk peran Bu Santo dan Pelanggan PLN, mereka merias

sendiri dengan catatan dari sutradara untuk tidak berlebihan agar lebih natural.

Gambar 29 dan 30. Penata rias merias pemeran Emak.

3.4.3 Penata fotografi

Penata fotografi pada film pendek “Lampu-Lampu Ampera” bertugas

mengambil beberapa gambar foto dari beberapa sudut sebelum take berlangsung. Hal

ini bertujuan untuk mencari angle terbaik untuk sebuah adegan. Penata fotografi juga

mengambil gambar foto pada saat cut to. Selain itu, penata fotografi yang

dipercayakan oleh Maria Sari Awida dan Windy Novatrin merangkap sebagai petugas

dokumentasi. Setelah penata fotografi mendapati angle yang artistik melalui kamera,

kemudian penata fotografi menunjukan kepada operator kamera atau kameraman.

Kemudian kameraman menggunakan handycam untuk mengambil gambar sesuai

dengan angle yang difoto oleh penata artistik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

113

Gambar 31 dan 32. Hasil foto angle atau sudut terbaik untuk pengambilan gambar.

Gambar 33. Foto untuk dokumentasi. Gambar 34.Penata fotografi mencari angle.

3.4.4 Operator Kamera atau Kameraman

Kameraman mempunyai peranan penting pada film “Lampu-Lampu Ampera”.

Mereka tidak sekedar mengoperasikan kamera, tetapi memiliki feel akan gambar

yang direkam. Ketika kameraman merekam sebuah adegan, mereka juga

memperhatikan segala aspek seperti pencahayaan, warna, dan sebagainya. Operator

kamera dalam film ini dipercayakan Singgih Setyawan, Andika Kartika, dan Fadeli

Sukirman, S Ti. Sebelum pengoperasian kamera, kameraman harus melakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

114

persiapan kamera. Kameraman mempersiapkan peralatan lain yang dibutuhkan untuk

menunjang kamera seperti tripod, baterry dan baterry cadangan, dan sebagainya.

Kemudian kameraman mengecek kondisi kamera. Jika sudah, maka pengambilan

gambar dilakukan. Kameranan perlu memperhatikan tipe shot, angle kamera, dan

pergerakan kamera apa yang akan digunakan. Angle kamera adalah teknis

pengambilan gambar dari sudut tertentu untuk mengekspose adegan. Sedangkan shot

adalah ukuran objek pada ruang frame di kamera. Pergerakan kamera adalah

perubahan posisi kamera dalam proses pengambilan gambar.

3.4.4.1 Angle Kamera

Beberapa angle yang digunakan dalam film “Lampu-Lampu Ampera” adalah

Eye Profil, Frog Eye Level, High Angle, Low Angle Perview, Over shoulder Perview,

dan Top Angle.

a. Eye Profil

Eye Profil adalah teknik pengambilan gambar dalam ketinggian relatif sedang,

kurang lebih sejajar dengan tinggi kita. Pengambilan gambar dengan teknik ini

bertujuan agar ekspresi wajah dan gerak tubuh bahu dapat terlihat dengan jelas.

Dalam beberapa pengambilan gambar teknik ini kameraman sedikit melakukan

kreasi untuk menghilangkan kesan monoton.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

115

Gambar 35. Contoh hasil teknik Eye Profil pada adegan di kantor PLN.

b. Frog Eye Level

Teknik pengambilan gambar ini memposisikan kamera berada di bawah paha

hingga ujung kaki. Teknik ini digunakan pada adegan Ilham kebingungan

ketika masuk ke dalam kantor PLN. Kamera memperlihatkan kesan bingung

dari gerak kaki Ilham. Untuk mendapatkan kesan tersebut memang cukup sulit,

namun sutradara cukup antusias untuk mencoba hingga didapatkan hasil yang

sesuai dengan keinginan.

Gambar36. Contoh hasil Frog Eye Low untuk adegan Ilham di kantor PLN.

c. High Angle

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

116

Pada teknik ini, kamera merekam gambar dari sudut atas objek, sehingga objek

tampak terekspose dari bagian atas. Bagi kameraman menggunakan teknik

pengambilan gambar ini pada beberapa adegan film “Lampu-Lampu Ampera”,

akan memberi kesan dramatis dan dinamis. Teknik ini juga menjauhkan dari

kesan monoton.

Gambar 37. Contoh hasil High Angle untuk adegan Emak melipat pakaian.

d. Low Angle Perview

Pengambilan gambar menggunakan teknik ini berarti posisi kamera berada di

sudut bawah. Untuk teknik ini sutradara film pendek “Lampu-Lampu Ampera”

menerjemahkan konsep yang diinginkan kepada kameraman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

117

Gambar 38. Contoh hasil Low Angle Perview, adegan Ilham pulang ke rumah.

e. Over Shoulder Perview

Pengambilan gambar menggunakan teknik ini, mengambil adegan dari sudut

belakang atau punggung salah satu tokoh atau subjek. Bagi kameraman, angle

ini lebih menarik ketimbang mengambil dari depan untuk dua orang yang

sedang melakukan dialog. Dengan teknik ini, gambar terkesan tidak terlalu

frontal.

Gambar 39. Contoh hasil Over Shoulder untuk adegan Ilham bertemu seorang

pelanggan PLN.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

118

f. Bird Eye View

Teknik ini merupakan pengembangan teknik High Angle. Penggunaan teknik

ini pada salah satu adegan dalam film “Lampu-Lampu Ampera” karena teknik

ini cukup menarik. Pengambilan gambar dengan teknik seperti ini seperti

penglihatan seekor burung, walaupun pada salah satu adegan yang

menggunakan teknik ini ketinggian tidak lebih dari 4 meter.

Gambar 40. Contoh hasil Bird Eye View untuk adegan Ilham dan Pak Santo di

ruangan.

3.4.4.2 Jenis Shot

Dalam film “Lampu-Lampu Ampera” kameraman menggunakan beberapa

shot. Dalam hal ini kameraman cukup teliti, karena hasil komposisi framing atau

pemakaian shot tidak memotong sendi subjek. Adapun jenis shot yang digunakan

adalah Close Up, Medium Close Up, Medium Shot, Medium Long Shot, Long Shot,

dan Extreeme Long Shot.

a. Close Up

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

119

Framing pengambilan, dengan posisi kamera berada sangat dekat dengan

subjek, sehingga wajah subjek terlihat detail atau jelas disebut dengan Close

Up. Kameraman menggunakannya dengan tujuan agar ekspresi subjek (wajah)

terlihat jelas melalui kerut dahi, alis mata, mata dan bibir.

Gambar 41.Contoh gambar adegan yang menggunakan framing CU.

b. Medium Close Up

Dalam Medium Close Up, komposisi framing subjek lebih jauh dari Close Up

namun lebih dekat dari Medium Shot.

Gambar 42. Contoh gambar adegan yang menggunakan framing MCU.

c. Medium Shot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

120

Medium Shot mengambil gambar subjek kurang lebih setengah badan.

Komposisi ini digunakan sutradara dengan tujuan memberi ruang pandang

subjek.

Gambar 43. Contoh gambar adegan yang menggunakan framing MS.

d. Medium Long Shot

Pada komposisi framing ini, setting atau background diikutsertakan sebagai

pendukung suasana. Agar penonton mengetahui keadaan sekitar subjek yang

terjadi saat itu. Setting sebagai pendukung suasana diperlukan untuk

kesinambungan cerita dan aksi dari tokoh dengan setting itu sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

121

Gambar 44. Contoh gambar adegan yang menggunakan framing Medium Long

Shot.

e. Long Shot

Ukuran luas pandang pada komposisi framing ini lebih luas dan lebar dibanding

Medium Long Shot, namun lebih sempit ketimbang Extreeme Long Shot. Jika

pada Medium Long Shot, setting bertujuan sebagai pendukung suasana, pada

Long Shot, justru ingin dilihatkan bahwa subjek sedang berada pada suatu

tempat dengan kondisi tertentu.

Gambar 45. Contoh gambar adegan yang menggunakan framing LS.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

122

f. Extreeme Long Shot

Untuk komposisi framing ini, tokoh tampak jauh hampir tak terlihat dan lebih

menonjolkan setting tempat. Kameraman ingin menunjukkan interaksi tokoh

dengan ruang dan mempertegas penonton untuk berimajenasi mengenai ruang

cerita. Intinya setting tempat atau keadaan suatu tempatlah yang ingin

ditunjukkan kepada penonton dengan tujuan misalnya tempat wisata yang

indah, keadaan kumuh suatu pemukiman atau keramaian di sebuah lokasi.

Gambar 46. Contoh gambar adegan yang menggunakan framing ELS.

g. One Shot

One shot adalah pengambilan gambar dengan objek gambar hanya sorang

pemain saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

123

Gambar 47. Contoh gambar adegan dengan 1 objek gambar atau 1 shot.

h. Two Shot

Two shot adalah pengambilan gambar dengan objek gambar dua orang pemain.

Gambar 48. Contoh gambar dengan dua objek gambar atau 2 shot.

3.4.4.3 Pergerakan Kamera

Pergerakan kamera digunakan untuk memberi nuansa kepada film pendek

“Lampu-Lampu Ampera” Pergerakan kamera seperti Tilting, Panning, Traking,

Zooming, Crane, dan Folowing adalah istilah untuk memudahkan komunikasi

sutradara kepada kameraman untuk arah gerak atau ke mana arah perangkat kamera

berubah posisi pada proses pengambilan gambar. Namun pada proses produksi film

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

124

pendek ini, sutradara punya istilah sendiri untuk menyebutkan pergerakan kamera

yang diinginkan kepada cameraman. Bahasa sederhana yang sering digunakan

sutradara adalah bahasa yang sering dipakai petugas parkir ketika sedang

memarkirkan kendaraan beroda empat. Kiri dan kanan untuk panning, terus atau

maju, mundur untuk titling dan lain sebagainya. Ada beberapa pergerakan kamera

yang digunakan dalam film ini, antara lain:

a. Tilting

Gerak tilting menyajikan pergerakan kamera secara vertikal. Pada beberapa

adegan kameraman menggunakan tripod untuk mendapatan gerak tiliting yang

sempurna. Gerakan kamera secara vertikal dari bawah ke atas disebut Tilt up,

sedangkan sebaliknya disebut Tilt down

Gambar 49. Contoh gambar gerak tilt-down.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

125

Gambar 50. Contoh gambar gerak tilt-up.

b. Panning

Kameraman menggunakan gerakan kamera panning pada banyak adegan. Sama

seperti tilting, pada beberapa adegan, kameraman menggunakan bantuan tripod

agar hasil panning yang didapat lurus. Gerakan kamera panning adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

126

menyamping atau mendatar horizontal ke kiri dan ke kanan. Jika ke kanan

dinamakan pan right dan ke kiri dinamakan pan left.

Gambar 51. Contoh gambar gerak kamera pan right.

Gambar 52. Contoh gambar gerak kamera pan left.

c. Tracking

Gerak tracking pada film ini tidak menggunakan peralatan seperti dolly atau

sejenisnya. Kameraman hanya berjalan mundur atau maju untuk mengikuti

gerak pemain. Dengan cara ini memang mendapatkan banyak kesulitan seperti

jalan kameraman terlalu lambat sehingga hasil yang didapat tidak sesuai dengan

keinginan sutradara, gerak pemain yang terlalu cepat dan kameraman tidak bisa

menyesuaikan atau konsentrasi kameraman yang terpecah antara

memperhatikan gambar yang direkam atau memperhatikan jalan agar tidak

jatuh atau tidak goyang, sehingga pengambilan gambar diulang berkali-kali.

Disebut track in apabila kamera mundur dan track out apabila kamera maju.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

127

Gambar 53. Contoh gambar gerak kamera track in.

d. Zoom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

128

Zoom adalah posisi kamera tidak bergerak melainkan, kameraman memainkan

fasilitas yang terdapat pada kamera yang memungkinkan objek untuk terkesan

dekat meskipun kamera berada relatif jauh jaraknya dari objek gambar. Atau

sebaliknya. Jika kamera perlahan-lahan mendekat ke objek gambar di sebut

zoom-in, jika kamera perlahan-lahan menjauhi objek gambar disebut zoom-out.

Penggunaan fasilitas ini bagi kameraman film pendek “Lampu-Lampu

Ampera” untuk penutup dari sebuah scene dan sebagai awal atau pembukaan

dari sebuah scene.

Gambar 54. Contoh gambar kamera melakukan zoom in.

3.4.5 Pencatat Adegan dan Petugas Clapper

Dalam proses film pendek “Lampu-Lampu Ampera ini, pencatat adegan

merangkap sebagai petugas clapper. Felicia Joelian, S.E. dan Rainancy Yonita

Serang S.H. menjadi sukarelawan untuk melakukan pencatatan adegan dan menjadi

petugas clapper. Walaupun mereka tidak bersinggungan dengan dunia sinematografi

tapi dengan sedikit arahan dari sutradara, mereka dapat melakukan tugas tersebut

dengan cukup baik. Tugas mereka adalah mencatat tiap pergantian shot, pengulangan

take, pemeran, scene, tanggal dan waktu take dan kameraman. Petugas clapper hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

129

menyebutkan scene, take, dan memberi tanda berupa bunyi dari papan clapper setelah

sutradara mengatakan “Action”.

Gambar 55 dan 56. Gambar petugas clapper sekaligus pencatat adegan saat

melakukan tugasnya.

3.5 Akting Pemain

Para pemain pada film pendek “Lampu-Lampu Ampera” dipilih oleh

sutradara dengan melihat kemiripan tipologi tokoh dalam film pendek ini. Jumlah

pemain film “Lampu-Lampu Ampera” adalah 9 orang. Satu orang peran pertama, dua

orang peran pembantu pria, tiga orang peran pembantu wanita, dan dua orang figuran

pria. Para pemain yang diberikan pengarahan oleh sutradara pada saat latihan/ pra

produksi hanya peran utama dan peran pembantu. Sedangkan peran figuran hanya

diberi pengarahan sebelum melakukan pengambilan gambar. Pengarahan dan latihan

kepada peran utama dan peran pembantu bertujuan agar pemain dapat lebih

mendalami karakter tokoh dalam skenario.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

130

3.5.1 Tokoh Utama “Ilham”

Tokoh Ilham diperankan oleh Andika Kartika. Andika dituntut untuk mampu

menampilkan karakter Ilham yang pemikir namun lugu dan polos. Mau berusaha

keras untuk mendapatkan sesuatu. Ilham berusaha mencarikan penerangan listrik

salah satu tujuannya adalah agar ibunya dapat menikmati terangnya lampu listrik

seperti orang lain. Namun, Ilham adalah remaja yang kritis. Dalam menghadapi suatu

permasalahan, Ilham tidak tinggal diam melainkan berusaha mencari jawaban dan

penyelesaiannya. Ilham penyabar dan tidak tempramental. Jika mengalami masalah,

Ilham lebih suka menyendiri dan mencari tempat sepi untuk berdialog dengan dirinya

sendiri. Pada adegan penutup, Ilham memilih duduk di tepi sungai musi untuk

melampiaskan rasa marah, jengkel dan kecewanya karena tidak mendapatkan listrik.

Namun jika kemarahannya tidak terbendung, Ilham akan melakukan hal-hal spontan,

seperti pada adegan memotong rambut. Ilham melakukannya sebagai perlarian

terhadap ketidakpuasannya terhadap jawaban yang diberikan ibunya. Contoh lain

adalah ketika ia tahu biaya pemasangan listrik malah, ia malah mengajak Pak Santo

untuk memindahkan beberapa lampu Ampera ke rumahnya.

Dalam berakting sebagai sahabat Agus. Ilham pun harus mampu

menampilkan sifat seorang pemimpin yang pandai meyakinkan teman-temannya

untuk melakukan sesuatu, dan mendominasi. Untuk menampilkan sifat-sifat tersebut,

Andika dapat melakukannya dengan sangat baik. Hal ini dikarenakan usia Andika

Kartika yang lebih dewasa dari Felix Tri Artanto, sehingga Andika dapat dengan

mudah menjadi sosok yang mendominasi. Tokoh Ilham hadir dihampir semua scene.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

131

Oleh karena itu Andika Kartika Putra harus dapat menampilkan karakter Ilham

tersebut dalam tiap pengambilan gambar. Dalam hal ini, Andika Kartika Putra sudah

memerankan peran Ilham dengan sangat natural. Kesulitan yang dialami adalah

penggunakan logat jawa namun memakai bahasa Palembang yang menjadi ciri khas

Ilham, dikarenakan keterbatasan perbendaharaan kata dari daerah Palembang. Namun

pengalaman Andika Kartika Putra dalam berakting, cukup memudahkan sutradara

dalam memberi pengarahan.

Gambar 57 dan 58. Andika Kartika Putra memerankan tokoh Ilham dalam film

pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

3.5.2 Tokoh Pembantu “Agus”

Tokoh Agus diperankan olah Felix Tri Artanto. Ia tampil pada banyak adegan

bersama Ilham. Sebagai Agus, Felix Tri Artanto diminta untuk mampu menampilkan

sifat seorang Agus yang dan memiliki fisik yang lemah, sifat yang setia kawan, dan

penurut, namun terkadang pesimis, dan mudah menyerah. Agus sangat mempercayai

semua perkataan Ilham, dan mau menemani dan menolong Ilham dalam setiap usaha

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

132

Ilham untuk mendapatkan listrik, walaupun keinginan Agus tidak sebesar keinginan

Ilham dalam mendapatkan listrik.Sifat yang setia kawan, dan penurut Agus, terdapat

pada setiap adegannya bersama Ilham. Sifat mudah putus asa Agus terdapat pada

adegan ketika lampu bolham yang mereka curi tidak dapat menyala. Agus, tidak mau

menunggu lebih lama dan mengajak Ilham untuk pulang, karena kepanasan,

kelaparan, dan bosan menunggu. Penampilan Agus pada tiap scene adalah untuk

menjadi pendamping atau rekan Agus dalam usahanya mendapatkan lampu listrik

untuk rumah Ilham.

Dalam memerankan peran Agus, Felix Tri Artanto tidak menjumpai kesulitan

yang berarti, karena banyaknya kesamaan tipologi. Namun kesulitan yang dialami

Felix adalah menghapalkan dialog. Namun, hal itu bisa diatasi, dan Felix berhasil

memainkan peran tersebut dengan baik dan natural pada setiap scene.

Gambar 59 dan 60. Felix Tri Artanto memerankan tokoh Agus dalam film pendek

“Lampu-Lampu Ampera”.

3.5.3 Tokoh Pembantu “Pak Santo”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

133

Tokoh Pak Santo diperankan oleh Singgih Setyawan. Singgih diminta

menampilkan sosok pak Santo yang kaku, konserfatif, pekerja keras, patuh, dan jujur.

Singgih juga diharapkan mampu menampilkan sifat Pak Santo yang mudah tersentuh

hatinya jika melihat orang lain sedang dalam kesusahan, namun tegas dalam

pekerjaan. Pada adegan di kantor PLN, Pak Santo mengalami dilema ketika Ilham

meminta tolong agar rumahnya dialiri listrik, dikarenakan, Pak Santo harus tegas

dalam mengambil keputusan yang menyangkut pekerjaan.

Dalam menampilkan karakter dan watak seorang Santo Antonius, pada

awalnya Singgih Setyawan mengalami kesulitan. Hal itu disebabkan karena sutradara

meminta Singgih untuk tidak banyak melakukan improvisasi dialog. Bagi sutradara

kalimat yang diucapkan pak Santo sangat penting untuk kesinambungan cerita,

sehingga dialog harus dihapal oleh Singgih, sedangkan ia juga merangkap sebagai

kameraman. Namun, Singgih berhasil memerankan Pak Santo seperti yang

diinginkan sutradara.

Gambar 61 dan 62.Singgih Setyawan memerankan tokoh Pak Santo dalam film

pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

134

3.5.4 Tokoh Pembantu “Emak Yati”

Tokoh Emak Yati diperankan oleh Maria Sari. Untuk memerankan tokoh

Emak Yati, Maria Sari diminta menampilkan sosok perempuan jawa yang terbiasa

hidup susah, namun tetap ikhlas, sabar, dan menerima nasibnya. Emak Yati

dikenal sangat ramah, mudah akrab, dan merupakan sosok yang menyenangkan di

kalangan ibu-ibu transmigran lainnya. Emak selalu terlihat gembira, walaupun

mendapat masalah. Namun, Emak tidak mengerti dengan hal-hal yang berbau politik

dan yang bersifat kekerasan. Hal tersebut tampak ketika anaknya menanyakan ia

perihal lampu dia Ampera yang sangat terang, Emak hanya menanggapi sekenanya

saja, karena karena ia tidak tahu tentang politik..

Emak Peran ini bertolak belakang dengan pemainnya, Maria Sari. Namun, ia

mau berusaha keras untuk menampilkan karakter tersebut. Pada awalnya Maria Sari

cukup sulit untuk memainkan sebuah peran yang karakter dan wataknya berbeda jauh

dengan dia, namun ia mempelajari dialog dan melakukan pendalaman peran sehingga

ia berhasil melakonkan Emak Yati sesuai dengan keinginan sutradara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

135

Gambar 63 dan 64. Maria Sari Awida memerankan tokoh Emak Yati dalam film

pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

3.5.5 Tokoh Pembantu “Istri Pak Santo/Ibu Agatha”

Tokoh ini diperankan oleh Windy Novatrin. Windy harus memerankan bu

Santo/Agatha yang merupakan perempuan berpendidikan, santun, dan sederhana. Bu

Santo/Agatha yang pemalu ini lebih senang menjadi pendengar yang baik. Hal ini

tampak pada adegan bersama Pak Santo. Bu Santo dengan setia mendengarkan cerita

dari suaminya. Sikap santun Bu Santo telihat berhati-hati saat menanggapi cerita

suaminya. Rasa perhatiannya terlihat dari saran kepada suaminya untuk tidak terlalu

memikirkan masalah tersebut.

Bagi Windy, ini merupakan pengalaman pertamanya dalam berakting. Namun

ia tidak menyerah begitu saja. Setelah mendapat arahan dan semangat dari sutradara

dan kru lainnya. Dalam memerankan tokoh Agatha, Windy mengerahkan

kemampuannya untuk dapat menjadi sosok yang berbeda jauh dengan dirinya, dan

Windy cukup berhasil memerankan sosok seorang Agatha yang lembut dan elegan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

136

Gambar 65 dan 66. Windy Novatrin memerankan tokoh istri Pak Santo atau Agatha

dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

3.5.6 Tokoh Pembantu “Pelanggan PLN”

Tokoh pelanggan PLN ini diperankan oleh Felicia Joelian. Walaupun muncul

hanya satu scene, Felicia tetap harus memunculkan sosok wanita berusia 32 tahun

yang cuek dalam penampilan, ramah, dan supel. Felicia memiliki pengalaman

bermain dalam drama musikal yang diadakan oleh salah satu Universitas di Bandung,

oleh karena itu sangat antusias ketika dimintai tolong untuk berperan sebagai

pelanggan PLN. Felicia mau bekerja sama dengan baik sehingga dan memerankan

peran tersebut sesuai yang diminta oleh sutradara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

137

Gambar 68 dan 68. Felicia Joelian memerankan tokoh Pelanggan PLN atau Yuliana

dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

3.5.7 Tokoh Pelengkap atau figuran “Security PLN”

Tokoh ini diperankan oleh Bapak Eddy Kurniawan. Tokoh dan patuh pada

atasan. Walaupun tampil hanya sekali, sutradara tetap meminta Bapak Eddy untuk

memerankan Securiti PT. PLN ini memiliki sifat yang tegas, dan sigap dalam filim

pendek “Lampu-Lampu Ampera”. Walaupun tidak pernah berakting di depan kamera,

bapak Eddy yang berprofesi sebagai Securiti di PT. PLN ini, tidak mengalami

kesulitan untuk menghadirkan sikap tegas yang diminta oleh sutradara. Bapak Eddy

mengikuti arahan sutradara dan menghasilkan adegan yang sesuai dengan keinginan

sutradara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

138

Gambar 69. Bpk. Eddy Kurniawan memerankan tokoh Sekuriti PLN dalam film

pendek “Lampu-Lampu Ampera”.

3.5.8 Tokoh Pelengkap atau figuran “Tukang Pangkas Rambut”

Tokoh Tukang pangkas rambut diperankan oleh Cipto. Tukang pangkas

rambut ini memiliki karakter yang ramah dan sopan. Cipto yang kebetulan seorang

pemangkas rambut langganan salah satu kru ini, bersedia untuk membantu proses

pengambilan gambar, walaupun awalnya Cipto agak malu-malu. Dalam film pendek

ini, tokoh tukang pangkas rambut tidak berdialog, sehingga sutradara tidak

memerlukan kepiawaian Cipto dalam berakting. Cipto cukup memangkas rambut

tokoh Ilham saja dan kameraman merekam adegan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

139

Gambar 70. Cipto memerankan tokoh Tukang Pangkas Rambut dalam film pendek

“Lampu-Lampu Ampera”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

140

BAB IV

TAHAP PASCA PRODUKSI

FILM PENDEK “LAMPU-LAMPU AMPERA”

Tahap pasca produksi merupakan tahap akhir dari proses pembuatan film

pendek “Lampu-Lampu Ampera”. Tahap ini dilakukan usai tahap produksi selesai.

Pada tahap editing, terdapat 3 hal penting dilakukan oleh editor yaitu editing gambar,

editing suara, dan tata musik, hingga dihasilkan sebuah film pendek “Lampu-Lampu

Ampera. Proses editing dipercayakan kepada sdr. Prasasti Raden, S.Sn didampingi

oleh sutradara dan para kameran yaitu Andika Kartika Putra dan Singgih Setyawan.

4.1 Editing Gambar

Dalam film pendek“Lampu-Lampu Ampera” sistem editing gambar yang

digunakan adalah sistem linear. Proses editing berlangsung sekitar 9 hari. Proses

editing sedikit lama namun tidak ada kesulitan yang berarti dalam melakukan

editing. Editing non linear digunakan karena penggunaan Laser Disc Digital Read

dan Write berkapasitas besar untuk menyimpan video dan audio. Sistem ini

memudahkan editor untuk melakukan editing, karena gambar tidak perlu diambil

secara berurutan namun secara acak.

Film pendek “Lampu-Lampu Ampera memakan 5 buah kaset Mini DV yang

dicapture menggunakan fire wire lalu masuk dalam komputer. Kaset Mini DV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

141

tersebut masing-masing berdurasi 60 menit, dalam komputer berbentuk file AVI

(Video For Window) atau frame film tersebut berisi gambar gerak beserta audio. Pada

film ini editor menggunakan Adobe Premier Pro CS4.

Dalam proses editing gambar, hal pertama yang dilakukan oleh editor bersama

sutradara adalah penyeleksian gambar atau shot. Shot-shot yang lolos seleksi

kemudian disatukan menjadi scene sesuai catatan scene film. Hal tersebut dilakukan

untuk memudahkan editor untuk mengetahui gambar-gambar atau shot-shot yang

diperlukan. Kemudian editor mengurutkan gambar-gambar tersebut menjadi urutan

jalan cerita atau peristiwa per-shot. Dalam shot-shot teresbut terdapat nomor scene,

yang menjadi acuan editor. Nomor-nomor ini ada dalam tiap potongan awal shot yang

tertera pada papan clapper.

Proses kedua yang dilakukan adalah memilah potongan kasar (tough cut) dan

potongan akhir (fine cut). Di sini, editor harus berhati-hati dalam memilih potongan

dalam scene. Sebab rangkaian tempo, keterpaduan dan kualitas usual maupun verbal

setiap scene ditentukan dalam proses ini. Potongan-potongan gambar atau shot yang

kasar dan kurang berkualitas akan dipoles oleh editor hingga menjadi potongan

gambar yang lebih baik dan halus (Fine Cut). Penting untuk menjaga ketepatan

potongan gambar menurut waktu dan tempat. Hal ini supaya tempo, keterpaduan dan

kesinambungan dalam film dapat terjaga.

Setelah melalui kedua proses tersebut, editor akan menentukan jenis transisi

yang akan digunakan. Ada beberapa transisi yang akan digunakan dalam film

“Lampu-Lampu Ampera”. Transisi tersebut yaitu dissolve, cut to, fade in dan fade

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

142

out. Dissolve adalah pergantian berangsur-angsur dari gambar terdahulu ke gambar

berikutnya. Pergantian tersebut sangatlah halus dan perlahan. Teknik cut to adalah

perubahan langsung dari gambar awal ke gambar berikutnya. Teknik cut to lebih

dominan digunakan dalam film pendek ini dikarenakan kesinambungan gambar

dilandasi dengan teknik ini. Fade in adalah tampilan gambar secara perlahan dari

gelap menjadi terang. Teknik ini biasa digunakan pada awal cerita atau menandakan

perpindahan tempat atau waktu. Sedangkan teknik Fade out adalah teknik pergantian

gambar awal kemudian perlahan gelap. Dalam Fade out, terdapat dua teknik yaitu

Fade to black dan Fade to white. Sesuai dengan namanya teknik Fade to black adalah

teknik pergantian gambar yang berangsur-angsur menjadi gelap atau hitam dan

berganti ke gambar berikutnya. Sedangkan teknik Fade to White adalah teknik

pergantian gambar yang berangsur-angsur menjadi putih dan beralih ke gambar

berikutnya.

Gambar 71. Contoh hasil transisi dissollve.

Gambar 72. Contoh hassil transisi fade out atau fade to black.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

143

Gambar 73. Contoh hasil transisi fade in atau fade to white.

Proses akhir dari editing adalah proses rendering. Proses ini mengubah file

projek atau shot-shot menjadi satu kesatuan file. Tak lupa editor memberikan filter

pada gambar. Filter berfungsi untuk menghaluskan tampilan gambar yang kasar.

Filtering atau effect visual dilakukan dengan memberi warna pada gambar agar lebih

halus dan jelas. Pada film “Lampu-Lampu Ampera” effect color atau warna yang

digunakan adalah abu-abu agar halus dan natural.

4.2 Editing Suara

Proses editing suara dilakukan secara langsung dalam program Adobe

Premier Pro CS4 bersamaan dengan proses editing gambar. Hal tersebut dilakukan

karena dalam proses produksi, kru tidak menggunakan microphone atau boomer

sebagai alat bantu perekam suara. Perekaman suara mengandalkan mic dari handycam

dan mic tersebut sensitif dalam merekam audio atau suara.

Kendala yang sering dijumpai adalah distrubevoice atau suara yang

mengganggu. Disurbevoice ini sering terekam pada saat melakukan adegan di luar

ruangan. Misalnya pada adegan Ilham dan Agus di atas jembatan Ampera, terdengar

suara kendaraan yang lalu lalang. Oleh karena itu, editor menghaluskan dan

mengecilkan volume disturbevoice tesebut. Namun, hasil yang didapat hampir sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

144

dengan hasil editing yang menggunakan program Adobe audition 2.0. Dalam proses

ini, suara yang terekam dalam handycam tidak dapat dipisah kemudian dipindah ke

dalam program adobe audition 2.0, sebab yang terekam dalam handycam merupakan

satu kesatuan video audio.

Program adobe audition 2.0 dalam produksi film pendek ini digunakan untuk

mengedit musik atau tata musik, nantinya. Musik-musik ini bentuknya file MP3 atau

Compact Disc dan juga sound effect yang diperlukan dalam film pendek “Lampu-

Lampu Ampera”. Editing suara yang dilakukan bersamaam dengan editing gambar ini

dapat mengurangi volume disturbevoice. Editor dapat lebih efisien dalam bekerja,

sebab dalam satu program editing, editor dapat melekukan dua program editing

sekaligus.

4.3 Tata Musik

Musik dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera, sangat penting

peranannya dalam memberikan kekuatan adegan atau penguatan terhadap karakter

tokoh terhadap peristiwa yang terjadi dalam cerita. Atmosfir dramatis dapat

terbentuk, lalu memberi kesan psikologis terhadap penontonnya. Musik dalam film

pendek ini penggunakan instrumen yang slow atau lembut lebih dominan. Sebagian

lagi menggunakan musik dengan tempo cepat pada adegan konflik atau klimaks. Di

sisi lain, musik dapat digunakan sebagai latar belakang, petunjuk waktu dan tempat,

juga untuk mengiringi credit title.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

145

Sutradara beserta kru pada saat pra produksi film pendek ini, terlebih dahulu

mengolah konsep musik yang akan digunakan, tidak perlu detail yang terpenting

adalah pemilihan lagu tersebut memiliki tempo musik yang sesuai dengan adegan.

Dalam pembuatan fim pendek ini tidak diperlukan suatu kru khusus untuk menata

musik, melainkan sutradara bekerja sama dengan kru lain yang mempunyai

kemampuan di bidang musik, untuk mencari konsep musik sesuai dengan adegan-

adegan dalam film pendek “Lampu-Lampu Ampera” ini. Konsep musik tersebut,

kemudian dituliskan pada script breakdown dalam kolom sound atau musik.

Pada saat editing, tugas editorlah yang mencarikan lagu apa yang cocok untuk

adegan-adegan dalam film pendek ini. Namun, tetap sesuai dengan konsep yang telah

dibuat sebelumnya. Tidak semua adegan menggunakan latar belakang musik, hanya

adegan-adegan tertentu saja. Dalam proses ini editor tidak menemui kesulitan berarti.

Editor melakukan pemotongan musik dan mengatur besar atau kecilnya suara musik

dalam adegan dengan baik. Program yang digunakan untuk melakukan penataan

musik adalah program adobe audition2.0. Musik berbentuk grafik suara dalam track

atau musik track. Editor beroperasi menggunakan line system untuk mengolah

volume suara dalam adegan. Kemudian, setelah hasil editing sempurna, editor

melakukan rendering.

Lagu-lagu yang digunakan untuk backsound musik dalam film pendek ini

dipilih dari kumpulan lagu-lagu instrumen Aphex Twin, dan sebuah musik dangdut.

Pada sebuah adegan, terdapat suara seorang perempuan di radio. Suara itu didapatkan

dari rekaman melalui handphone. Oleh editor, suara tersebut dipoles agar suara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

146

menyerupai seorang penyiar radio yang sedang siaran. Lagu untuk ending

menggunakan instrumen dari sebuah lagu daerah yang berasal dari Palembang, yaitu

“Gending Sriwijaya. Terdapat 12 lagu yang dipakai dalam film pendek ini, yaitu:

1. Instrumen “Petiatil Cx Htdui” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan

untuk adegan Ilham menuju rumah.

2. Musik dangdut, digunakan untuk adegan Ilham menuju rumah.

3. Instrumen “Meltphace 6” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan untuk

adegan Ilham masuk ke kantor PLN.

4. Instrumen “Penty Harmonium” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan

untuk adegan Ilham diusir dari kantor PLN dan duduk di pinggir Sungai

Musi.

5. Instrumen “Dhyonchord” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan untuk

adegan Ilham dan Agus mengamen.

6. Instrumen “Cork-Verlo” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan untuk

adegan Ilham dan Agus mencuri lampu bolham.

7. Instrumen “Nanou 2” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan untuk

adegan Ilham dan Emak makan malam.

8. Instrumen “Penty Harmonium” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan

untuk adegan Ilham dan Agus di atas Ampera.

9. Instrumen “Weythek” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan untuk

adegan Pak Santo pulang ke rumah dan bertemu istrinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

147

10. Instrumen “A Scullyar of A Dhagrow” yang dibawakan oleh Aphex,

digunakan untuk adegan Ilham dan Agus di depan kantor DPRD Sumsel

hingga mereka pergi.

11. Instrumen “Petiatil cx Htdui” yang dibawakan oleh Aphex, digunakan

untuk adegan Ilham merenung di pinggir Musi.

12. Instrumen yang berasal dari lagu daerah “Gending Sriwijaya” oleh NN,

digunakan untuk credit title.

Setelah semua proses tersebut dilakukan hingga menjadi satu kesatuan film

pendek “Lampu-Lampu Ampera”, tahap berikutnya adalah membuatkan cover untuk

film dan mengcopy film pendek tersebut untuk nantinya dibagikan kepada para

dosen, kru, pemain dan orang-orang yang telah membantu proses pembuatan film

pendek “Lampu-Lampu Ampera” tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

148

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Untuk dapat menghasilkan film pendek “Lampu-Lampu Ampera”. Penulis

melewati banyak tahapan yaitu (1) tahap praproduksi atau perencanaan kegiatan

seperti penciptaan skenario, Script Breakdown dan Storyboard, pembentukaan tim

inti, perekrutan pemain, Breakdown Budget, pencarian lokasi shooting, tata ruang,

juga tata rias dan properti, (2) tahap produksi seperti skenario akhir, lokasi shooting,

peralatan shooting, peran dan tugas tim inti, dan pemainnya, (3) tahap pascaproduksi

seperti proses editing gambar, editing suara dan tata musik. Sehingga penulis dapat

menarik kesimpulan sebagai berikut.

Pertama, film pendek memiliki peran berarti dalam mengembangkan dan

mempertahankan suatu budaya film pribumi. Film pendek tak mengenal peraturan

produksi yang rumit, atau keglamouran. Film pendek memiliki kaitan erat dengan

sastra karena film pendek mencerminkan kejujuran pembuatnya dalam

mengekspresikan pemikiran serta kehidupan manusia yang tertuang dalam sebuah

skenario yang dilakonkan oleh para pemainnya. Film pendek merupakan ungkapan

seni rupa yang memiliki pesan yang disajikan berupa gambar dan suara, dan akan

disampaikan kepada penonton.

Kedua, skenario yang matang didasarkan pada penulis skenario atau sutradara.

Perekrutan tim inti yang berkualitas dan mau bekerja sama, pembuatan Script

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

149

Breakdown atau data kebutuhan dalam scene, pematangan setting berupa storyboard,

perincian dana yang transparan, pemilihan para pemain yang sesuai dengan kriteria,

penetapan lokasi, pencarian properti, dan gambaran pencahayaan merupakan hal yang

penting agar dapat menghasilkan sebuah film yang berkualitas.

Ketiga, dalam melakukan pengambilan gambar, seorang sutradara

memposisikan dirinya bukan sebagai mandor tetapi sebagai rekan kerja. Seorang

sutradara harus mampu menghandle apa saja, baik itu pengoperasian kamera,

penataan ruang, penataan cahaya, dan sebagainya. Sutradara harus bisa berfikir positif

dan jernih ketika menemui permasalahan di lokasi shooting. Selain itu, seorang

sutradara harus mau menerima saran maupun kritikan dari kru lain yang bersifat

membangun, dengan begitu kru dan pemain akan menghormati sutradara.

Keempat, dalam pengambilan gambar kerjasama tim sangat penting ketika

seorang kru tidak dapat melakukan tugasnya karena suatu hal, kru yang lain dan

sutradara menggantikan tugas kru tersebut, jadi tidak berpatok pada job masing-

masing yang sudah ditentukan. Antara kru, pemain, maupun sutradara harus saling

membantu, mengingat waktu shooting yang singkat dan sunber daya manusia yang

terbatas. Ungkapan penyemangat dan perhatian kepada kru atau pemain yang sedang

down, sangat penting untuk memberi rasa nyaman dan menciptakan suasana yang

kondusif dan bersahabat.

Kelima, pengeditan sangat penting agar film yang memiliki banyak

kekurangan itu dapat ditutupi dengan proses pengeditan. Agar menjadi sebuah film

yang baik, editor tidak hanya sekedar melakukan pengabungan gambar dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

150

menyocokkannya dengan scene. Dibutuh kesabaran, ketelitian, keahlian untuk

memilah mana gambar yang berkualitas dan tidak. Dibutuhkan intuisi agar cacat pada

film dapat ditutupi oleh editor, misalnya, dengan cara memberi effect atau

pemotongan adegan. Editor juga memiliki kepekaan terhadap musik apa yang cocok

untuk adegan-adegan yang ada pada film pendek. Dengan begitu, kekurangan pada

film tidak begitu nampak saat film ditonton.

5.2 Saran

Film pendek “Lampu-Lampu Ampera ini masih banyak kekurangannya.

Namun, yang ada sebuah proses pembelajaran yang akan memberi banyak

pengalaman berharga bagi penulis untuk dapat menciptakan karya yang lebih baik,

kedepannya. Oleh kerena itu, penulis memberikan sedikit saran berdasarkan

pengalaman penulis dalam proses pembuatan film pendek “Lampu-Lampu Ampera.”

1. Perencanaan kegiatan pengambilan gambar haruslah matang dan terperinci,

agar mempermudah proses selanjtnya. Pentingnya dibuat rancana cadangan,

untuk mempersiapkan ketika keadaan dilapangan tidak sesuai dengan

perencanaan yang telah dibuat.

2. Sutradara harus memiliki persiapan khusus untuk menghadapi kru yang down,

pemain yang kesulitan berdialog atau berackting saat pengambilan gambar,

ataupun masalah yang terjadi saat pengambilan gambar. Karena, hal-hal

seperti itu kemungkinan besar akan dialami dalam proses pembuatan film.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

151

3. Dalam penganggaran dana, juga dianggarkan dana untuk keperluan yang tidak

terduga, agar kru tidak mengalami kesilitan mencari dana untuk keperluan

yang tidak terduga.

4. Sutradara tidak memposisikan diri sebagai pimpinan yang ditakuti, melainkan

sutradara memposisikan diri rekan kerja, agar hubungan kerja dengan kru

maupun pemain menjadi lebih baik, kondusif dan menyenangkan. Dengan

begitu sutradara akan mengurangi konflik yang seringkali terjadi antara

sutradara dengan kru atau pemain. Saling memberi semangat kepada sesama

kru dan pemain dapat memulihkan mood.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

152

DAFTAR PUSTAKA

Dennis, G. Fitryan. 2008. Bekerja Sebagai; Sutradara. Jakarta: Erlangga. Effendi, Heru. 2008. Mari Membuat Film; Panduan Menjadi Produser. Cetakan

Keenam. Yogyakarta: Yayasan Konfiden. Lutters, Elizabeth. 2006. Kunci Sukses; Menulis Skenario. Cetakan Ketiga. Jakarta:

Grasindo. Prakosa, Gotot. 2008. Film Pinggiran; Antologi Film Pendek, Film Eksperimental,

dan Film Dokumenter. Cetakan Kedua. Jakarta: FFTV-IKJ & YLP. Pratista, Himawan. 2008. Memahami Film. Cetakan Kedua. Jakarta: Homerian

Pustaka. Madcom. 2009. Panduan Lengkap Editing Video;dengan Adobe Premiere Pro CS4.

Yogyakarta: Andi Offset. Madccom. 2009. The Adobe Premiere Pro CS4; Untuk Pemula. Yogyakara: Andi

Offset. Widagdo, Bayu dan Gora S. Winastwan. 2004. Bikin Film Kamu Sendiri; Panduan

Produksi Film Indonesia. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Anidya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

153

LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 CONTOH SCRIPT BREAKDOWN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

154

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

155

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

156

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

157

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

158

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

159

LAMPIRAN 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

160

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

161

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

162

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

163

LAMPIRAN 3

WORKING SCHEDULE/ PROGRAM KERJA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

164

LAMPIRAN 4

BREAKDOWN BUDGET

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

165

LAMPIRAN 5

CONTOH STORYBOARD

Setting: Pinggir Sungai Musi/Benteng Kuto Besak Keterangan: Ilham merenung, Agus mendatangi Ilham

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · penciptaan skenario, ... juga pemain film pendek, (3) ... 7. Kepada Ibunda Yustina Sri Subekti (Bon-Bon),yang ketika skripsi ini dibuat,

166

BIODATA PENULIS

Penulis bernama lengkap Angela Frenzia

Betyarini ini lahir pada tanggal 28 Febuari 1987

di Bandar Lampung. Penulis mengawali

pendidikannya di Taman Kanak-Kanak

Xaverius I Puteri Palembang pada tahun 1991-

1993, kemudian melanjutkan pendidikan di

Sekolah Dasar Xaverius I Puteri Palembang

pada tahun1993-1996. Pada tahun 1996-1999 penulis menyelesaikan

penddidikan dasar di Sekolah Dasar Kristen Bina Bangsa. Penulis

melanjutkan studinya di Sekolah Menengah Pertama Xaverius Maria

Palembang, tahun 1999-2002 dan melanjutkan ke tingkat menengah atas

di Sekolah Menengah Atas Xaverius III Palembang, pada tahun 2002-

2005 hingga sekarang di Jurusan Sastra Idonesia, Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI