plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · iv halaman persembahan tuhan memiliki rancangan...

146
i UJI TOKSISITAS INFUSA DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP KADAR KREATININ DAN GAMBARAN HISTOLOGIS GINJAL PADA TIKUS SECARA SUBKRONIS SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi Oleh: Christiana Lambang Kristanti NIM : 098114041 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: doanminh

Post on 14-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

i

UJI TOKSISITAS INFUSA DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP

KADAR KREATININ DAN GAMBARAN HISTOLOGIS GINJAL PADA

TIKUS SECARA SUBKRONIS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Farmasi

Oleh:

Christiana Lambang Kristanti

NIM : 098114041

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

iv

Halaman Persembahan

TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP

LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU

“Kalau kamu punya keyakinan, keinginan, cita-cita, mimpi, dan harapan, kamu taruh

„disini‟ (sambil meletakkan telunjuk di depan kening). Kamu taruh „disini‟... jangan

menempel di kening...

Biarkan dia...

menggantung... mengambang...

5 cm...

di depan kening kamu...

Jadi, dia tidak akan pernah lepas dari mata kamu. Kamu bawa dia setiap hari, kamu

lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Dan... sehabis itu yang kamu

perlu... cuma... Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, mata yang

akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke

atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan

bekerja lebih keras dari biasanya,

serta mulut yang akan selalu berdoa...”

(Donny Dhirgantoro – 5 cm)

“KELUARGA BAGAIKAN...

...BONDO SING ORA ISO ENTEK - KELAMBI SING ORA ISO LAWAS”

(Bapak)

Aku persembahkan karya ku ini untuk:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria,

Papa dan mama ku tercinta beserta kakak

Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma:

Nama : Christiana Lambang Kristanti

Nomor mahasiswa : 098114041

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

UJI TOKSISITAS INFUSA DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) TERHADAP

KADAR KREATININ DAN GAMBARAN HISTOLOGIS GINJAL PADA

TIKUS SECARA SUBKRONIS

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan

dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,

mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan

royalti kepada saya selama saya tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 5 Februari 2013

Yang menyatakan

(Christiana Lambang Kristanti)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

vii

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

perlindungan dan berkat yang telah diberikan sehingga skripsi berjudul “Uji

Toksisitas Infusa Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kadar Kreatinin

dan Gambaran Histologis Ginjal pada Tikus secara Subkronis” yang disusun

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Strata Satu Program Studi

Farmasi (S.Farm.) dapat dikerjakan dengan baik dan lancar.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai

pihak. Kesempatan ini penulis pergunakan untuk mengungkapkan rasa terima kasih

kepada:

1. Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang telah mengijinkan

penulis menjalankan pembelajaran selama masa studi.

2. Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah membimbing, mendampingi dan memberikan saran selama pembuatan

skripsi ini.

3. Ibu Rini Dwiastuti, S.Farm., Apt., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Akademik

penulis selama masa studi di Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt., selaku dosen penguji yang telah

memberikan kritik dan saran selama penyusunan skripsi.

5. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan

kritik dan saran selama penyusunan skripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

viii

6. Pak Heru, Pak Parjiman, Mas Kayat, Dokter Ari, Pak Ratijo, dan Pak Wagiran

selaku Staff Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma yang

telah membantu penulis dalam pengerjaan penelitian di laboratorium.

7. Segenap dosen dan karyawan atas ilmu yang diberikan.

8. Keluargaku tercinta, Bapak Heribertus Sedyo Budi Utomo, Mama Elisabeth

Sulastri, Mbak Lucia Citra Puspita dan Mas Christian Benardo Kandou yang

selalu memberikan doa, kasih sayang, dan semangat kepada penulis.

9. Keluarga besar Hardjo Dikromo dan Yoso Sentono yang telah mendukung dan

memberikan doa kepada penulis.

10. Wandul, Berthul, Herul, Raras, Yansen, dan Danny sebagai sahabat yang selalu

memberikan semangat, kebersamaan, dan doa kepada penulis selama ini.

11. Raras, Suster Imelda, Meita, Dita, Niken, dan Galuh sebagai rekan kerja yang

telah menyediakan waktu untuk memberikan saran dan kritik baik dalam hal

penyusunan skripsi maupun hal-hal lainnya serta bekerja bersama di

laboratorium.

12. Dhimas Bayu Kinasih yang selalu mendukung penulis dalam suka dan duka

dalam pembuatan skripsi ini.

13. Teman-teman FKK dan FST 2009 yang selalu mengisi hari-hari dan memberikan

semangat penulis dalam pembuatan skripsi ini.

14. Teman-teman penghuni kost „Wisma Goreti‟ yang selalu memberikan dukungan

kepada penulis dalam pembuatan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

ix

15. Seluruh teman, baik di Fakultas Farmasi maupun teman-teman lain atas

dukungannya.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini belum sempurna dan masih banyak

kekurangan sehingga penulis berharap kritik dan saran dari semua pihak. Akhir kata,

penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama

di bidang ilmu Farmasi.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

x

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS ................................................. v

LEMBAR PERNYATAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ......... vi

PRAKATA .............................................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xviii

INTISARI ................................................................................................ xx

ABSTRACT............................................ .................................................... xxi

BAB I PENGANTAR .............................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

1. Permasalahan ............................................................................. 3

2. Keaslian penelitian ..................................................................... 4

3. Manfaat penelitian ...................................................................... 6

B. Tujuan Penelitian .............................................................................. 7

1. Tujuan umum ............................................................................. 7

2. Tujuan khusus ............................................................................ 7

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA ....................................................... 8

A. Obat Tradisional ............................................................................... 8

B. Tanaman Sirsak................................................................................. 9

1. Sistematika ................................................................................. 9

2. Habitat ....................................................................................... 9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xi

3. Morfologi daun sirsak ................................................................ 10

4. Kandungan kimia ....................................................................... 10

5. Khasiat dan kegunaan ................................................................. 11

C. Simplisia ........................................................................................... 12

D. Infusa ................................................................................................ 13

E. Ginjal ................................................................................................ 14

1. Struktur anatomi ginjal ............................................................... 14

2. Fisiologi ginjal ........................................................................... 22

F. Pemeriksaan Kreatinin ...................................................................... 27

1. Metabolisme kreatinin ................................................................ 27

2. Faktor yang mempengaruhi kadar kreatinin darah ...................... 27

3. Metode pemeriksaan kreatinin .................................................... 28

G. Kerusakan Ginjal .............................................................................. 29

1. Penyakit yang mengenai glomerulus........................................... 31

2. Penyakit yang mengenai tubulus dan interstisium ....................... 31

3. Penyakit yang mengenai pembuluh darah ................................... 35

H. Uji Toksisitas Subkronis ................................................................... 35

I. Uji Reversibilitas .............................................................................. 39

J. Keterangan Empiris........................................................................... 39

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 40

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ......................................................... 40

B. Variabel dan Definisi Operasional ..................................................... 40

1. Variabel utama ........................................................................... 40

2. Variabel pengacau ...................................................................... 40

3. Definisi operasional.................................................................... 40

C. Bahan dan Alat Penelitian ................................................................. 42

1. Bahan penelitian ......................................................................... 42

2. Alat penelitian ............................................................................ 43

D. Tata Cara Penelitian .......................................................................... 43

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xii

1. Determinasi tanaman sirsak ........................................................ 43

2. Pengumpuan bahan .................................................................... 44

3. Pembuatan simplisia daun sirsak ................................................ 44

4. Penetapan kadar air dalam daun sirsak........................................ 44

5. Pembuatan infusa daun sirsak ..................................................... 45

6. Penetapan dosis infusa daun sirsak ............................................. 45

7. Uji toksisitas .............................................................................. 46

a. Penyiapan hewan uji.......................................................... 46

b. Pengelompokan hewan uji ................................................. 46

c. Prosedur pelaksanaan ........................................................ 47

8. Pembuatan preparat histologis .................................................... 48

9. Pengamatan efek toksik .............................................................. 48

a. Pemeriksaan kreatinin ....................................................... 48

b. Pemeriksaan histologis ginjal ............................................ 48

c. Uji reversibilitas ................................................................ 48

d. Pengamatan berat badan, asupan makan dan minum tikus . 49

E. Analisis dan Evaluasi Hasil ............................................................... 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................. 51

A. Determinasi Tanaman Sirsak ............................................................. 51

B. Pembuatan Simplisia ......................................................................... 53

C. Penetapan Kadar Air ......................................................................... 53

D. Penetapan Dosis Infusa ..................................................................... 53

E. Uji Toksisitas Subkronis ................................................................... 54

1. Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah ................................... 55

2. Pemeriksaan histologis ginjal ..................................................... 63

F. Uji Reversibilitas .............................................................................. 72

G. Perubahan Berat Badan Tikus ........................................................... 74

H. Asupan Makan Tikus ........................................................................ 77

I. Asupan Minum Tikus ........................................................................ 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xiii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................... 81

A. Kesimpulan ....................................................................................... 81

B. Saran ............................................................................................... . 81

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 82

LAMPIRAN ............................................................................................ 87

BIOGRAFI PENULIS ............................................................................ 124

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xiv

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel I. Kadar kreatinin darah tikus jantan pada awal sebelum

pemberian dan setelah pemberian infusa daun sirsak

selama 30 hari secara oral .................................................. 57

Tabel II. Kadar kreatinin darah tikus betina pada awal sebelum

pemberian dan setelah pemberian infusa daun sirsak

selama 30 hari secara oral .................................................. 59

Tabel III. Uji Scheffe kreatinin dalam darah pada tikus jantan pada

hari ke-31 .......................................................................... 60

Tabel IV. Uji Scheffe kreatinin dalam darah pada tikus betina pada

hari ke-31 .......................................................................... 62

Tabel V. Hasil pemeriksaan histologis ginjal pada tikus jantan ........ 64

Tabel VI. Hasil pemeriksaan histologis ginjal pada tikus jantan ........ 67

Tabel VII. Purata berat badan ± SEM tikus jantan akibat pemberian

infusa daun sirsak .............................................................. 76

Tabel VIII. Purata berat badan ± SEM tikus betina akibat pemberian

infusa daun sirsak .............................................................. 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xv

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 1. Struktur ginjal ................................................................... 15

Gambar 2. Struktur nefron .................................................................. 16

Gambar 3. Struktur glomerulus dan kapiler glomerular ....................... 17

Gambar 4. Korpuskular ginjal secara mikroskopik .............................. 18

Gambar 5. Mikrograf elektron pembesaran lemah glomerulus ginjal .. 19

Gambar 6. Tubulus kontortus proksimal dan tubulus kontortus

distal secara mikroskopik .................................................. 20

Gambar 7. Duktus koligens secara mikroskopik ................................. 20

Gambar 8. Fungsi utama pada bagian-bagian nefron ........................... 22

Gambar 9. Mekanisme pembentukan urin melalui proses filtrasi,

reabsorpsi, dan sekresi ....................................................... 26

Gambar 10. Gambaran mikroskopik ginjal normal................................ 30

Gambar 11. Mekanisme cedera tubulointerstisium kronik pada

glomerulonefritis ............................................................... 33

Gambar 12. Gambaran mikroskopik interstitial nephritis kronik ........... 34

Gambar 13. Diagram batang rata-rata kadar kreatinin dalam darah

tikus jantan ........................................................................ 61

Gambar 14. Diagram batang rata-rata kadar kreatinin dalam darah

tikus betina ........................................................................ 63

Gambar 15. Fotomikroskopik ginjal tikus jantan kontrol akuades yang

normal atau tidak adanya kerusakan .................................. 65

Gambar 16. Fotomikroskopik ginjal tikus jantan kelompok

perlakuan infusa daun sirsak 108 mg/kgBB dan 301

mg/kgBB yang mengalami perubahan gambaran histologis

secara struktural yaitu infiltrasi limfosit di daerah

interstisium ....................................................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xvi

Gambar 17. Fotomikroskopik ginjal tikus betina kelompok perlakuan

infusa daun sirsak 108 mg/kgBB yang normal atau tidak

adanya kerusakan ............................................................. 68

Gambar 18. Fotomikroskopik ginjal tikus betina kelompok kontrol

akuades yang mengalami perubahan gambaran histologis

secara struktural yaitu infiltrasi limfosit di daerah

interstisium ....................................................................... 68

Gambar 19. Fotomikroskopik ginjal tikus jantan hasil uji

reversibilitas kelompok perlakuan infusa daun sirsak 301

mg/kgBB yang normal atau tidak adanya kerusakan .......... 73

Gambar 20. Fotomikroskopik ginjal tikus betina hasil uji

reversibilitas kelompok kontrol akuades dan perlakuan

infusa daun sirsak 108 mg/kgBB yang mengalami

perubahan gambaran histologis secara struktural yaitu

infiltrasi limfosit di daerah interstisium ............................. 73

Gambar 21. Grafik perubahan berat badan tikus jantan selama

pemberian infusa daun sirsak pada hari ke-0 sampai ke-28 77

Gambar 22. Grafik perubahan berat badan tikus betina selama

pemberian infusa daun sirsak pada hari ke-0 sampai ke-28 77

Gambar 23. Grafik asupan makan tikus jantan selama pemberian

infusa daun sirsak pada hari ke-0 sampai ke-28 ................. 78

Gambar 24. Grafik asupan makan tikus betina selama pemberian

infusa daun sirsak pada hari ke-0 sampai ke-28 ................. 79

Gambar 25. Grafik asupan minum tikus jantan selama pemberian

infusa daun sirsak pada hari ke-0 sampai ke-28 ................. 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xvii

Gambar 26. Grafik asupan minum tikus betina selama pemberian

infusa daun sirsak pada hari ke-0 sampai ke-28 ................. 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

halaman

Lampiran 1. Foto tanaman sirsak dan daun sirsak ............................. 88

Lampiran 2. Hasil determinasi tanaman sirsak .................................. 88

Lampiran 3. Foto infusa daun sirsak ................................................. 88

Lampiran 4. Surat pengesahan determinasi ....................................... 89

Lampiran 5. Surat Ethics Committee Approval ................................. 90

Lampiran 6. Perhitungan berat halus serbuk dan rendemen ............... 91

Lampiran 7. Perhitungan kadar air daun sirsak.................................. 91

Lampiran 8. Perhitungan dosis infusa daun sirsak ............................. 91

Lampiran 9. Perhitungan konversi dosis infusa daun sirsak dari

tikus ke manusia ........................................................... 92

Lampiran 10. Analisis statistik kadar kreatinin tikus jantan

sebelum pemberian infusa daun sirsak .......................... 93

Lampiran 11. Data statistik kadar kreatinin tikus betina sebelum

pemberian infusa daun sirsak ........................................ 95

Lampiran 12. Data statistik kadar kreatinin tikus jantan setelah

pemberian infusa daun sirsak ........................................ 98

Lampiran 13. Data statistik kadar kreatinin tikus betina setelah

pemberian infusa daun sirsak ........................................ 100

Lampiran 14. Data statistik Paired T test kreatinin pre dan post

pada tikus jantan ........................................................... 103

Lampiran 15. Data statistik Paired T test kreatinin pre dan post

pada tikus betina ........................................................... 104

Lampiran 16. Analisis statistik berat badan tikus jantan ...................... 105

Lampiran 17. Analisis statistik berat badan tikus betina ...................... 107

Lampiran 18. Data rata-rata asupan makan tikus jantan selama

30 hari .......................................................................... 111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xix

Lampiran 19. Data rata-rata asupan makan tikus betina selama

30 hari .......................................................................... 112

Lampiran 20. Data rata-rata asupan minum tikus jantan selama

30 hari .......................................................................... 113

Lampiran 21. Data rata-rata asupan minum tikus betina selama

30 hari .......................................................................... 114

Lampiran 22. Surat pengesahan hasil histologis .................................. 115

Lampiran 23. Gambar fotomikroskopik ginjal tikus jantan setelah

pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari

(perbesaran 100 dan 400) .............................................. 117

Lampiran 24. Gambar fotomikroskopik ginjal tikus betina setelah

pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari

(perbesaran 100 dan 400) .............................................. 119

Lampiran 25. Gambar fotomikroskopik ginjal tikus jantan selama

uji reversibilitas (perbesaran 100 dan 400) .................... 120

Lampiran 26. Gambar fotomikroskopik ginjal tikus betina selama

uji reversibilitas (perbesaran 100 dan 400) .................... 122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xx

INTISARI

Bukti empiris penggunaan daun sirsak sudah banyak dilaporkan, namun

bukti ilmiah tentang ketoksikan penggunaannya belum banyak dilaporkan khususnya

risiko penggunaan jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud

efek toksik infusa daun sirsak terhadap kadar kreatinin dan histologis ginjal secara

subkronis.

Penelitian menggunakan metode eksperimental murni dengan rancangan

penelitian acak lengkap pola searah. Subjek uji berupa tikus putih galur Sprague

Dawley, umur 2-3 bulan, berat badan 150-250 gram. Lima puluh ekor tikus dibagi 5

kelompok (1 kontrol, 4 perlakuan), setiap kelompok terdiri 5 jantan dan 5 betina.

Dosis infusa daun sirsak yaitu 108; 180; 301; 503 mg/kgBB dan kontrol aquadest

8333 mg/kgBB, selama 30 hari. Dilakukan pemeriksaan kreatinin (hari ke-0 dan 31),

histologis ginjal (hari ke-31), uji reversibilitas selama 14 hari, serta pengamatan berat

badan, asupan makan dan minum setiap harinya. Analisis menggunakan Anova pola

satu arah dan dilanjutkan uji Scheffe.

Hasil menunjukkan bahwa keempat dosis infusa daun sirsak menghasilkan

nilai berbeda tidak bermakna antara kadar kreatinin sebelum dan sesudah perlakuan,

gambaran ginjal yang relatif normal, dan tidak terjadi kerusakan ginjal selama uji

reversibilitas. Disimpulkan bahwa pemberian infusa daun sirsak tidak meningkatan

kadar kreatinin darah dan efek toksik pada ginjal, tidak ada hubungan kekerabatan

antara dosis dengan spektrum efek toksik.

Kata kunci: infusa, daun sirsak, kreatinin, ginjal, toksisitas, subkronis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

xxi

ABSTRACT

Empirical evidence using soursop leaves are widely reported, but the

scientific facts as the result for its toxicity has not been widely reported particularly

the risk of long-term use. This study is aimed to determine the toxic effects infusa

form of soursop leaf to creatinine levels and renal histology with subchronically.

This study purely using randomized experimental design, complete with its

unidirectional pattern. The test subjects for these studies are strained Sprague Dawley

rats, aged 2-3 months, and 150-250 grams for its weight. Fifty rats were divided into

5 groups (1 control group and 4 treatment groups), each group consisted of 5 male

and 5 female. For the dose infusa of soursop leaves are 108; 180; 301; 503 mg/kg and

distilled water control 8333 mg/kg, for 30 days. The rats examination for its

creatinine (day 0 and 31), renal histology (day 31), reversibility testing around 14

days, and the observations its of body weight, food intake and water for each day.

Analysis using of the one-way Anova and Scheffe test.

The results showed that all four doses infusa soursop leaf yield values do not

differ significantly among creatinine levels before and after treatment, the kidney

picture is relatively normal, and not occur kidney damage during reversibility testing.

It was concluded that the administration infusa soursop leaves no increase of blood

creatinine levels and toxic effects on the kidneys, there is no relationship among these

dose spectrum of toxic effects.

Key words: infusa, soursop leaves, creatinine, kidney, toxicity, subchronic

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

003/Menkes/Per/I/2010 Pasal 1, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan

yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik),

atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk

pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat

(Menteri Kesehatan RI, 2010).

Atas dasar pengetahuan tradisional masyarakat secara turun-temurun dan

didukung oleh berbagai penelitian tentang khasiat tanaman sirsak, kini pengobat

tradisional di Indonesia bahkan sebagian dokter telah meresepkan tanaman sirsak

untuk mengatasi beberapa penyakit (Mardiana dan Ratnasari, 2011). Bagian dari

tanaman sirsak yang paling sering digunakan sebagai obat tradisional adalah daunnya.

Daun sirsak telah digunakan oleh sebagian masyarakat sebagai obat

tradisional untuk mengobati berbagai penyakit seperti abses, asma, batuk, diabetes,

diuretik, demam, influensa, hipertensi, gangguan pencernaan, infeksi, cacingan,

gangguan hati, malaria, reumatik, kurap, kejang, dan terutama penyakit kanker

(Mardiana dan Ratnasari, 2011).

Penelitian ilmiah daun sirsak yang telah dilaporkan yaitu estrak air daun

sirsak mempunyai potensi ketoksikan akut pada mencit dengan letal dosis tengah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

2

semu lebih dari 5000 mg/kgBB secara oral. Penelitian ini juga menunjukkan

pemberian ekstrak air daun sirsak dosis 100, 1000, dan 2500 mg/kgBB selama 14 hari

pada tikus menyebabkan hipoglikemik pada dosis 1000 mg/kgBB dan hipolipidemik

pada dosis 100 mg/kgBB, sedangkan pada dosis 2500 mg/kgBB dapat menyebabkan

gagal ginjal dan efek toksik pada fungsi rahim (Arthur, Woode, Terlabi, and Larbie,

2011). Penelitian ekstrak air daun sirsak ini belum dilakukan uji reversibilitas.

Penelitian ilmiah lainnya antara lain ekstrak air daun sirsak dosis 50

mg/kgBB dan 400 mg/kgBB memiliki potensi menurunkan bilirubin sehingga efektif

untuk penyakit hiperbilirubinemia atau penyakit kuning (Arthur, Woode, Terlabi, and

Larbie, 2012); ekstrak air daun sirsak juga memberikan efek hipoglikemik dan efek

antioksidan dalam melindung sel β pankreas pada tikus jantan dan betina terinduksi

streptozotocin dengan dosis 75 mg/kgBB (Adewole and Martins, 2006).

Ginjal merupakan organ ekskresi yang sangat penting dan vital. Ginjal

melakukan fungsi vital sebagai pengatur komposisi dan volume kimia darah dengan

mengekskresikan solut dan air secara selektif yang dikontrol oleh filtrasi glomerulus,

reabsorpsi, dan sekresi tubulus (Price and Wilson, 1985). Sebagai bagian dari sistem

urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran dari darah dan membuangnya bersama

dengan air dalam bentuk urin.

Sebagian besar produk sisa buangan yang dikeluarkan melalui urin

diantaranya kreatinin. Kreatinin merupakan produk akhir dari metabolisme kreatin

otot dan kreatin fosfat (protein), disintese dalam hati, ditemukan dalam otot rangka

dan darah, yang dilepaskan dari otot dengan kecepatan yang hampir konstan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

3

diekskresikan dalam urine (Lu, 1995). Kreatinin adalah suatu metabolit kreatin dan

diekskresi seluruhnya dalam urin melalui filtrasi glomerulus. Meningkatnya kadar

kreatinin dalam darah merupakan indikasi rusaknya fungsi ginjal (Lu, 1995).

Daun sirsak memiliki khasiat sebagai antikanker yang pada umumnya

digunakan masyarakat dalam jangka panjang yaitu secara rutin selama 1 bulan hingga

hitungan tahun. Bukti empiris tentang penggunaan daun sirsak sudah banyak

dilaporkan, namun bukti ilmiah tentang ketoksikan penggunaannya belum banyak

dilaporkan khususnya risiko penggunaan pada jangka panjang. Sejauh ini pula belum

ditemukan adanya penelitian mengenai toksilogi dari daun sirsak yang secara khusus

bersifat khas memberikan efek terhadap ginjal, melainkan memberikan efek dalam

spektrum yang luas.

Maka dari itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengaruh daun sirsak

terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus sebagai hewan uji

secara subkronis selama 30 hari dan dilakukan uji reversibilitas pada hari ke-15

setelah 30 hari pemberian infusa daun sirsak. Penelitian uji subkronis yang akan

dilakukan ini merupakan penelitian payung, namun dalam hal ini akan difokuskan

pada kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal tikus.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, timbul

beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

4

a. seberapa besar spektrum efek toksik sediaan uji terhadap kadar kreatinin

dalam darah dan organ ginjal yang dilihat dari histologis ginjal?

b. apakah terdapat hubungan kekerabatan antara dosis infusa daun sirsak

dengan efek toksisitas subkronis pada kadar kreatinin dan organ ginjal?

c. apakah terjadi keterbalikan (reversibilitas) spektrum efek toksik?

2. Keaslian penelitian

Penelitian yang telah dipublikasikan adalah sebagai berikut:

1. Toksisitas Akut dan Subkronis Estrak Air Annona muricata Linn. terhadap

Hewan (Arthur, et al., 2011).

Ekstrak air daun sirsak mempunyai potensi ketoksikan akut pada mencit

dengan LD50 diperkirakan lebih dari 5000 mg/kgBB (oral). Uji toksisitas

subkronis selama 14 hari pada tikus menyebabkan hipoglikemik pada dosis

1000 mg/kgBB dan hipolipidemik pada dosis 100 mg/kgBB, sedangkan pada

dosis 2500 mg/kgBB dapat menyebabkan gagal ginjal dan efek toksik pada

fungsi rahim.

2. Perubahan Morfologi dan Efek Hipoglikemik dari Ekstrak Daun Annona

muricata Linn. (Annonaceae) pada sel β pankreas dari Induksi

Streptozotocin-Tikus Diabetes (Adewole and Martins, 2006).

Ekstrak air A. Muricata memberikan efek hipoglikemik dan efek antioksidan

dalam melindung sel β pankreas, sehingga disimpulkan bahwa daun sirsak

efektif untuk pengobatan penyakit diabetes melitus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

5

3. Perlindungan Efek Ekstrak Air Daun Annona muricata Linn. (Annonaceae)

pada Profil Lipid Serum dan Stres oksidatif dalam Hepatosit dari Pengobatan

Streptozotocin Tikus Diabetes (Adewole and Ojowole, 2009).

Pengobatan streptozotocin (STZ) berhubungan dengan stres oksidatif pada

jaringan hati dan penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak air daun Annona

muricata memiliki aktivitas antioksidan yang mampu menghambat dan/atau

mencegah kerusakan oksidatif hati yang dihasilkan dari pengobatan STZ.

4. Antikanker Payudara dari Pengaruh Ekstrak Daun Annona muricata pada Sel

T47D (Rachmani, Suhesti, Widiastuti, and Aditiyono, 2012).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol dari daun sirsak

memiliki aktivitas sitotoksik dengan nilai IC50 yaitu 17,149 mg/mL. Hasil

dari empat fraksi yang diperoleh dengan cara fraksinasi di mana fraksi F3

adalah fraksi yang memiliki aktivitas sitotoksik terbaik dengan nilai IC50

30,112 mg/mL. Hasil uji apoptosis menunjukkan bahwa fraksi F3 mampu

menginduksi apoptosis sel.

5. Sirsak (Annona muricata L.): Hematologi Darah dan Biokimia Serum pada

Tikus Sprague Dawley (Syahida, Maskat, Suri, Mamot, and Hadijah, 2012).

Uji in vivo yang dilakukan selama 28 hari pada dosis bertingkat

menunjukkan hasil bahwa ekstrak daging buah Annona muricata L. tidak

menimbulkan efek negatif terhadap hematologi darah meskipun tercatat

adanya peningkatan signifikan secara statistik (p < 0,05) pada tingkat

platelet. Hasil dari uji biokimia serum menunjukkan bahwa ekstrak ini tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

6

menimbulkan gagal hati dan ginjal. Total antioxidant status (TAS)

meningkat secara signifikan sebagai dosis meningkat. Namun peningkatan

itu masih dalam batas normal.

Perbedaan dengan penelitian ini adalah penelitian ini menguji ekstrak daging

buah sirsak, sedangkan penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan

bahan uji berupa infusa daun sirsak.

Berdasarkan hasil penelusuran pustaka yang telah dilakukan, penelitian uji

toksisitas infusa daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar kreatinin dan

gambaran histologis ginjal pada tikus secara subkronis selama 30 hari belum

pernah dilakukan.

3. Manfaat penelitian

a. Manfaat teoritis. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pengembangan ilmu kefarmasian, ilmu kedokteran, dan pengetahuan tentang

obat-obat tradisional, khususnya daun tanaman sirsak.

b. Manfaat praktis. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi

kepada masyarakat tentang wujud efek toksik subkronis pada kadar kreatinin

dan gambaran histologis ginjal akibat pemberian infusa daun sirsak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

7

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui wujud efek toksik subkronis

terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal akibat pemakaian infusa

daun sirsak.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini ialah untuk:

a. mengungkapkan spektrum efek toksik sediaan uji terhadap kadar kreatinin

dalam darah dan organ ginjal yang dinilai dari histologis ginjal.

b. mengungkapkan kekerabatan antara dosis dengan spektrum efek toksik.

mengevaluasi keterbalikan (reversibilitas) spektrum efek toksik yang terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

8

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Obat Tradisional

Bangsa Indonesia telah lama mengenal dan menggunakan tanaman

berkhasiat obat sebagai salah satu upaya dalam menanggulangi masalah kesehatan.

Pengetahuan tentang tanaman berkhasiat obat berdasar pada pengalaman dan

ketrampilan yang secara turun temurun telah diwariskan dari satu generasi ke

generasi berikutnya (Oktora, 2006).

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

003/Menkes/Per/I/2010 Pasal 1, obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan

yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik),

atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk

pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat

(Menteri Kesehatan RI, 2010).

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan

kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit

kronis, penyakit degeneratif dan kanker. WHO juga mendukung upaya-upaya dalam

peningkatan keamanan, khasiat, dan kualitas dari obat tradisional (WHO, 2008).

Penggunaan obat tradisional secara umum dinilai lebih aman dari pada

penggunaan obat modern. Hal ini disebabkan karena obat tradisional memiliki efek

samping yang relatif lebih sedikit dari pada obat modern. Efek samping obat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

9

tradisional relatif kecil jika digunakan secara tepat antara lain kebenaran bahan,

ketepatan dosis, ketepatan waktu penggunaan, ketepatan cara penggunaan, ketepatan

telaah informasi, tanpa penyalahgunaan, dan ketepatan pemilihan obat untuk indikasi

tertentu (Oktora, 2006).

B. Tanaman Sirsak

1. Sistematika

Sistematika dari tanaman sirsak menurut Tjitrosoepomo (1989) adalah sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Sub divisi : Spermatophyta

Kelas : Dicotyledonae

Anak kelas : Dialypetalae

Ordo : Polycarpicae

Famili : Annonaceae

Genus : Annona

Spesies : Annona muricata L.

2. Habitat

Sirsak dapat tumbuh pada semua jenis tanah dengan derajat keasaman (pH)

antara 5-7. Jadi, tanah yang sesuai adalah tanah yang agak asam sampai agak

alkalis. Di Indonesia tanaman sirsak menyebar dan tumbuh baik mulai dari daratan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

10

rendah beriklim kering sampai daerah basah dengan ketinggian 1000 m dari

permukaan laut. Suhu udara yang sesuai untuk tanaman sirsak adalah 22-320C.

Curah hujan yang dibutuhkan tanaman sirsak antara 1500-3000 mm/tahun

(Sunarjono, 2005).

3. Morfologi daun sirsak

Dilihat secara makroskopik, daun sirsak termasuk daun tunggal dan berwarna

kehijauan sampai hijau kecoklatan. Helaian daun seperti kulit, berbentuk bundar

panjang, lanset atau bundar telur terbalik. Helaian daun mempunyai panjang 6 cm

sampai 18 cm dan lebar 2 cm sampai 6 cm. Ujung daun meruncing pendek,

pangkal daun runcing, dan tepi rata. Panjang tangkai daun yaitu lebih kurang 0,7

cm. Permukaan licin agak mengkilat, tulang daun menyirip dan ibu tulang daun

menonjol pada permukaan bawah. Daun berbau agak keras dan rasa agak kelat

(Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995 d).

4. Kandungan kimia

Daun sirsak mengandung saponin, tanin terkondensasi, glikosida dan

flavonoid, serta mengandung adanya zat kelompok acetogenins (Arthur, et al.,

2011). Acetogenins dari Annona merupakan kelas penting dari produk alami yang

memiliki berbagai macam sifat biologis seperti sitotoksik, antitumoral, antiparasit,

insektisida, dan aktivitas imunosupresif (Gleye, Laurens, Hocquemiller, Figadere,

and Cave, 1996).

Acetogenin bekerja menghambat mitochondrial complex I pada rantai

transpot elektron sehingga mengendalikan mitokondria sel yang overacting, bila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

11

mitokondria normal maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali. Mekanisme

kerjanya acetogenin masuk ke dalam sel kanker dan menempel pada inner

membrane of mitochondria, lalu merusak produksi ATP di dalam mitokondria.

Akibat kekurangan ATP sebagai sumber energi, akhirnya sel kanker menjadi

lemah dan mati (Villo, 2008). Salah satu senyawa acetogenin dari daun sirsak

adalah annonacin, di mana senyawa tersebut mampu menyebabkan neurotoksisitas

(Potts, Luzzio, Smith, Hetman, Champy, and Litfan, 2011).

Menurut penelitian analisis fitokimia oleh Prachi (2010), ekstrak air daun

sirsak mengandung metabolit sekunder seperti karbohidrat, steroid, tanin, dan

glikosida kardiak. Daun sirsak juga mengandung alkaloid dan minyak atisiri

(Winarni, 2002).

5. Khasiat dan kegunaan

Daun sirsak secara tradisional dapat dimanfaatkan untuk mengobati abses,

arthritis, asthenia, asma, bronkitis, kolik, batuk, diabetes, diuretik, disentri,

demam, gangguan empedu, influensa, jantung, hipertensi, gangguan pencernaan,

infeksi, cacingan, gangguan hati, malaria, reumatik, kurap, kejang, tumor, dan

borok. Pada tahun 1976, The National Cancer Institute meneliti khasiat sirsak

sebagai antitumor dan antikanker. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa

daun sirsak mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker (Mardiana dan

Ratnasari, 2011).

Penelitian yang dilakukan Zeng, Wu, Oberlies, McLaughlin, dan

Sastrodihadjo (1996), menyatakan bahwa cis-annonacin, salah satu senyawa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

12

acetogenins dalam daun sirsak bersifat selektif mematikan sel-sel kanker usus

besar dan memiliki kekuatan 10.000 kali lebih besar dibandingkan dengan

adriamycin (obat kemoterapi). Hasil penelitian Wu, Gu, Zeng, Zhao, Zhang, dan

McLaughlin (1995) menunjukkan senyawa annonaceous acetogenins selektif

sebagai agen sitotoksik terhadap sel tumor paru-paru pada manusia.

Menurut hasil penelitian di Brazil pada tahun 2010 menyebutkan bahwa

ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas anti-inflamasi pada hewan percobaan

(Zuhud, 2011). Selain itu, menurut Hasrat, Bruyne, De Backer, Vauquelin, dan

Vlietinck (1997), terdapat efek antidepresi pada daun sirsak disebabkan oleh 3

senyawa alkaloid yang berupa annonaine, nornuciferine dan asimilobine yang

diujikan kepada tikus. Alkaloid tersebut mampu menghambat pengambilan

serotonin di otak. Ekstrak air daun sirsak juga memiliki potensi menurunkan

bilirubin sehingga efektif untuk penyakit hiperbilirubinemia atau penyakit kuning

(Arthur, et al, 2012).

C. Simplisia

Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum

mengalami pengolahan apapun juga kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah

dikeringkan. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman atau eksudat

tanaman. Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman

atau isi sel dengan cara tertentu dipisahkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya

yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa zat kimiawi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

13

murni. Simplisia hewani ialah simplisia yang berupa bahan utuh bagian hewan atau

zat-zat yang berguna, yang dihasilkan oleh hewan atau zat-zat berguna yang

dihasilkan oleh hewan dan belum berupa zat kimia murni. Simplisia pelikan (mineral)

ialah simplisia yang berupa bahan pelikan (mineral) yang belum diolah atau telah

diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat kimia murni (Direktorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995 c).

Simplisia nabati atau simplisia hewani harus dihindarkan dari serangga atau

cemaran atau mikroba dengan pemberian bahan atau penggunaan cara yang sesuai,

sehingga tidak meninggalkan sisa yang membahayakan kesehatan (Direktorat Jendral

Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995 c).

D. Infusa

Salah satu metode penyarian adalah infusa. Bahan yang digunakan dalam

infusa berasal dari bahan yang lunak (simplisia daun dan bunga) (Suranto, 2004).

Pembuatan sediaan dalam bentuk infusa merupakan cara yang sederhana dan mudah

dilakukan serta untuk menyari kandungan zat aktif yang larut dalam air. Infusa adalah

sediaan yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu

900C selama 15 menit (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1986

a).

Pembuatan infusa dilakukan dengan cara simplisia yang telah dihaluskan

sesuai derajat kehalusan yang telah ditetapkan dimasukkan dalam air secukupnya.

Kemudian dipanaskan di atas penangas air selama 15 menit terhitung mulai suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

14

mencapai 900C sambil berkali-kali diaduk, diserkai selagi panas melalui kain flanel,

menambahkan air panas secukupnya melalui ampas sehingga diperoleh volume infusa

yang dikehendaki. Jika infusa simplisia yang mengandung minyak atsiri harus

diserkai setelah dingin (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1986

a). Penyarian dengan cara ini menghasilkan sari yang tidak stabil dan mudah tercemar

oleh kapang. Oleh sebab itu sari yang diperoleh dengan cara ini tidak boleh disimpan

lebih dari 24 jam (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1986 a).

E. Ginjal

Ginjal adalah sepasang organ bersimpai yang terletak di area

retroperitoneum (McPhee and Ganong, 2010). Secara lebih rinci, struktur anatomi

dan fungsi fisiologi dari ginjal dijelaskan sebagai berikut:

1. Struktur anatomi ginjal

Ginjal berbentuk menyerupai kacang. Ginjal kanan dikelilingi oleh hati,

kolon, dan duodenum sehingga letaknya lebih rendah dari yang kiri. Sedangkan

ginjal kiri dikelilingi oleh lien, lambung, pankreas, jejenum, dan kolon. Ginjal

dibungkus oleh jaringan fibrus tipis dan mengkilat yang disebut kapsula ginjal dan

di luar terdapat jaringan lemak perirenal (Setiadi, 2007).

Ginjal manusia dewasa memiliki berat sekitar 150 g. Secara histologis ginjal

terdiri dari unsur utama yaitu glomerulus, tubulus dan interstitium, dan pembuluh

darah (Kumar, Abbas, and Fausto, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

15

Gambar 1. Struktur ginjal

(Huether and McCance, 2008)

Secara anatomis (gambar 1), ginjal terdiri dari korteks dan medula. Di dalam

korteks terdapat berjuta nefron sedangkan di dalam medula banyak terdapat duktus

ginjal (Setiadi, 2007). Medula terdiri dari banyak piramid ginjal yang apeksnya

disebut papillae, dan masing-masing berhubungan dengan sebuah calyx. Korteks

memiliki ketebalan 1,2 sampai 1,5 cm. Jaringan korteks meluas ke ruang di antara

piramid yang berdekatan sebagai kolumna renalis bertin (Kumar, et al., 2010).

Satuan anatomis fungsi ginjal adalah nefron, suatu struktur yang terdiri atas

berkas kapiler yang dinamai glomerulus (tempat darah yang disaring) dan tubulus

ginjal (tempat air dan garam dalam filtrat diserap kembali) (McPhee and Ganong,

2010). Nefron merupakan satuan fungsional ginjal, dimana ginjal mengandung

kira-kira 1,3 juta nefron dan tiap nefron dapat membentuk urin sendiri. Selama 24

jam dapat menyaring 170 liter darah (Setiadi, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

16

Gambar 2. Struktur nefron

(McPhee, Lingappa, Ganong, dan Lange, 1995)

Setiap nefron terdiri dari Bowman’s capsule, yang mengitari rumbai kapiler

glomerulus, proximal tubule, loop of Henle, dan distal tubule, yang kemudian

mengosongkan diri ke collecting duct (gambar 2) (Price and Wilson, 1985).

Bagian dari nefron tersebut, akan dijelaskan masing-masing yaitu sebagai berikut:

a. Korpuskular ginjal. Korpuskular ginjal terdiri dari kapsula Bowman dan rumbai

kapiler glomerulus (Price and Wilson, 1985). Glomerulus adalah masa kapiler

yang berbentuk bola yang terdapat sepanjang arteriol. Fungsinya untuk filtrasi

air dan zat terlarut dalam darah (Lesson, 1996). Sedangkan kapsula bowman

merupakan suatu pelebaran nefron yang dibatasi oleh epitel yang menyelubungi

glomerulus untuk mengumpulkan zat terlarut yang difiltrasi oleh glomerulus

(Lesson, 1996; Sherwood, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

17

Gambar 3. Struktur glomerulus dan kapiler glomerular

(Huether and McCance, 2008)

Glomerulus terdiri atas arteriol aferen dan eferen serta dibungkus oleh

suatu epitel yang membentuk suatu lapisan yang berhubungan dengan lapisan

yang membentuk simpai Bowman dan tubulus ginjal (McPhee and Ganong,

2010). Aparatus jukstaglomerulus terletak dekat glomerulus di tempat

masuknya arteriol aferen. Aparatus jukstaglomerulus merupakan tempat utama

produksi renin di ginjal (Kumar, et al., 2010).

Terdapat dua lapisan epitel yang membungkus glomerulus yaitu sel

lapisan epitel parietal dan viseral (McPhee and Ganong, 2010). Epitel viseral

(podocytes) bergabung ke dalam dan menjadi bagian intrinsik dinding kapiler,

yang dipisahkan dari dinding endotel oleh sebuah membran basal (basement

membrane), dan secara struktural merupakan kompleks sel yang memiliki

tonjolan-tonjolan menyerupai jari kaki (foot processes) (Kumar, et al., 2010).

Membran basal ini terletak di antara sel epitel dan kapiler. Sedangkan epitel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

18

parietal terletak pada kapsul Bowman, bentuknya gepeng, dan membentuk

bagian terluar dari kapsula (Price and Wilson, 1985).

Sel-sel endotel membentuk bagian terdalam dari rumbai kapiler. Sel-sel

endotel, membran basal, dan sel epitel viseral merupakan tiga lapisan yang

membentuk membran filtrasi glomerulus. Fungsi dari membran filtrasi

glomerulus adalah ultrafiltrasi darah (Price and Wilson, 1985).

Sel-sel mesangial adalah sel-sel endotel yang membentuk suatu jalinan

kontinu antara lengkung-lengkung kapiler glomerulus dan berfungsi sebagai

jalinan penyokong (Price and Wilson, 1985). Ruang antara kapiler-kapiler di

glomerulus disebut mesangium (McPhee and Ganong, 2010).

Dinding kapiler glomerulus adalah membran penyaring dan terdiri dari

struktur-struktur yang secara mikroskopik dilihat pada gambar 4.

Gambar 4. Korpuskular ginjal secara mikroskopik

(SIU School of Medicine, 2005)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

19

Gambar 5. Mikrograf elektron pembesaran lemah glomerulus ginjal. CL, lumen

kapiler; MES, mesangium; END, endotel; EP, sel epitel viseral dengan foot

processes (tonjolan kaki) (Kumar, et al., 2010)

b. Tubulus kontortus proksimal. Cairan yang difiltrasi akan mengalir ke tubulus

kontortus proksimal. Letak tubulus ini di dalam korteks ginjal, panjangnya 14

mm dengan diameter 50-60 nm (gambar 6). Bentuknya berkelok-kelok dan

berakhir sebagai saluran yang lurus yang berjalan kearah medula, yaitu ansa

henle (Lesson, 1996).

c. Ansa henle. Ansa henle merupakan nefron pendek yang memiliki segmen yang

tipis yang membentuk lengkung tajam berbentuk huruf U. Bagian pars

desendens dari ansa henle terbentang dari korteks ke bagian medula, sedangkan

pars asendens berjalan kembali dari medula ke arah korteks ginjal (Lesson,

1996).

d. Tubulus distal. Setelah melewati ansa henle, maka akan berlanjut ke bagian

nefron tubulus distal. Pada gambar 6, tubulus kontortus distal lebih pendek dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

20

tubulus proksimal. Bagian tubulus distal ini berkelok-kelok di bagian korteks

dan berakhir di duktus koligens (Lesson, 1996; Sherwood, 2006).

Gambar 6. Tubulus kontortus proksimal (p) dan tubulus kontortus distal (d) secara

mikroskopik

(SIU School of Medicine, 2005)

e. Duktus koligens. Duktus koligens merupakan saluran pengumpul yang akan

menerima cairan dan zat terlarut dari tubulus distal (gambar 7). Duktus koligens

berjalan dari dalam berkas medula menuju ke medula. Setiap duktus pengumpul

yang berjalan ke arah medula akan mengosongkan urin yang telah terbentuk ke

dalam pelvis ginjal (Sherwood, 2006).

Gambar 7. Duktus koligens (cd) secara mikroskopik

(SIU School of Medicine, 2005)

Di korteks normal, rongga interstisium tersusun rapat, ditempati oleh kapiler

peritubulus berpori dan sejumlah kecil sel mirip fibroblas (Kumar, et al., 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

21

Ginjal kaya akan pembuluh darah, dan meskipun kedua ginjal hanya

membentuk 0,5% dari berat tubuh total, tetapi keduanya menerima sekitar 25%

curah jantung. Korteks adalah bagian ginjal yang paling kaya pembuluh darah,

menerima 90% dari total aliran darah ginjal. Arteri renalis bercabang menjadi

bagian anterior dan posterior di hilum (Kumar, et al., 2010). Pembuluh darah

utama pada ginjal adalah sebagai berikut:

a. Renal arteries. Terletak sebagai cabang kelima dari aorta abdominal, membagi

menjadi cabang-cabang anterior dan posterior pada hilus ginjal, dan kemudian

membagi lagi menjadi arteri lobus.

b. Interlobar arteries. Pembuluh ini mengalirkan darah ke ginjal dari arteri aferen

glomerular.

c. Arcuate arteries. Cabang arteri interlobar yang terletak di cortical medullary

junctions.

d. Glomerular capillaries. Berfungsi membawa darah menuju peritubular

capillaries.

e. Peritubular capillaries. Berfungsi untuk mengelilingi atau membelit tubulus

proksimal, tubulus distal, dan lengkung Henle.

f. Vasa recta. Jaringan kapiler yang membentuk loop dan mengikuti lengkung

Henle, dan berfungsi menyuplai darah menuju medula.

g. Renal veins. Mengikuti jalan arteri dan memiliki nama yang sama dengan arteri,

dan akhirnya membuang darah ke inferior vena cava (Huether and McCance,

2008).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

22

2. Fisiologi ginjal

Ginjal melakukan fungsi vital sebagai tempat ekskresi zat yang tidak

terpakai serta pengatur komposisi dan volume kimia darah dengan

mensekskresikan solut dan air secara selektif yang dikontrol oleh filtrasi

glomerulus, reabsorpsi, dan sekresi tubulus (Price and Wilson, 1985). Kemampuan

ginjal untuk mengatur komposisi cairan ekstraseluler merupakan fungsi per satuan

waktu yang diatur oleh epitel tubulus (Silbernagyl and Lang, 2007).

Gambar 8. Fungsi utama pada bagian-bagian nefron

(Huether and McCance, 2008)

Untuk zat yang tidak disekresi oleh tubulus, pengaturan volumenya

berhubungan dengan laju filtrasi glomerulus (LFG). Seluruh zat yang larut dalam

filtrasi glomerulus dapat direabsorpsi atau disekresi oleh tubulus (Silbernagyl and

Lang, 2007).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

23

Pada gambar 8 menjelaskan fungsi-fungsi utama pada setiap bagian nefron

secara sistematis, untuk penjelasan secara rinci mengenai fungsi fisiologi ginjal

adalah sebagai berikut:

a. Filtrasi glomerulus. Cairan yang difiltrasikan melalui glomerulus ke dalam

kapsula Bowman disebut filtrat glomerulus. Sel-sel endotel, membran basal,

dan lapisan epitel viseral merupakan tiga lapisan yang membentuk membran

filtrasi glomerulus. Pada filtrat harus melewati membran tersebut sehingga baru

dapat dialirkan ke kapsula Bowman (Setiadi, 2007).

Komposisi cairan filtrat glomerulus mempunyai komposisi yang hampir

sama dengan cairan yang terserap masuk dari ujung arteri kedalam cairan

interstisium. Tidak mengandung eritrosit dan hanya mengandung 0,03% protein

di dalam plasma. Elektrolit dan komposisi solut lain dari filtrat glomerulus juga

ditemukan pada cairan interstisium (Setiadi, 2007).

Jumlah filtrat glomerulus yang dibentuk setiap menit dalam semua nefron

kedua ginjal disebut laju filtrasi glomerulus (GFR = Glomerular Filtration

Rate). GFR ditentukan oleh tiga faktor yaitu keseimbangan tekanan-tekanan

yang bekerja pada dinding kapiler (tekanan hidrostatik kapiler glomeruli dan

tekanan onkotik kapsul Bowman mendorong terjadinya filtrasi sedangkan

tekanan onkotik kapiler glomeruli dan tekanan hidrostatik kapsul Bowman

menghambatnya), kecepatan aliran darah ke ginjal (renal blood flow = RBF)

atau kecepatan aliran plasma melalui glomeruli (glomerular plasma flow =

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

24

GPF) dan permeabilitas serta luas permukaan kapiler yang berfungsi

(Laboratorium Amerind Bio-Clinic, 2010).

Penentuan nilai GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus. Rumus

Cockcroft dan Gault merupakan rumus umum yang biasa digunakan dengan

mempertimbangkan umur, berat badan, dan nilai kreatinin plasma (Pcr)

(Huether and McCance, 2008).

GFR (mL/min) = 140−𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑥 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 (𝑘𝑔)

𝑃𝑐𝑟 𝑥 72 x 0,85 (wanita)

Selain itu, The National Kidney Foundation merekomendasikan

perhitungan GFR dengan rumus Modification of Diet in Renal Disease

(MDRD) yaitu:

GFR (mL/min) = 186 x Pcr-1,154

x umur-0,203

x (0,742 pada wanita; 1,210

pada pria) (Huether and McCance, 2008).

Pada keadaan normal, banyaknya GFR sekitar 120 mL/menit. Urin dalam

bentuk awal tersebut merupakan ultrafiltrat plasma kecuali sejumlah kecil

protein yang dapat diabaikan dan yang kemudian akan direabsorpsi di tubuli

(Laboratorium Amerind Bio-Clinic, 2010).

b. Transport tubular. Di tubuli proksimal terjadi reabsorpsi 2/3 dari ultrafiltrat

glomeruli secara isoosmotik. Akibat susunan anatomik nefron yang amat

khusus maka di glomeruli tekanan hidrostatik lebih besar daripada tekanan

onkotik sedangkan pada kapiler peritubular di tubulus proksimal sebaliknya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

25

yaitu tekanan hidrostatik lebih kecil daripada tekanan onkotik (Laboratorium

Amerind Bio-Clinic, 2010).

Selain air dan Na+, direabsorpsi juga sebagian besar HCO3

- (bikarbonat),

asam amino dan glukosa. Sebaliknya kadar Cl- di dalam tubulus meningkat.

Pada bagian menurun ansa Henle terjadi pengeluaran air secara pasif sehingga

urin menjadi hipertonik. Pada bagian naik ansa Henle tidak permeabel untuk air

sedangkan NaCl keluar. Urin yang sampai ke tubulus distal bersifat

hipoosmotik, terjadi reabsorpsi Na+ secara aktif. Aldosteron berperan menahan

natrium serta air dan sebaliknya melepaskan kalium. Hormon antidiuretik

(ADH) berperan mereabsorpsi air pada bagian akhir tubulus distal dan saluran

pengumpul (collecting duct) sehingga urin yang hipotonik dapat menjadi

hipertonik (lihat Gambar 9) (Laboratorium Amerind Bio-Clinic, 2010).

Selain ADH, ada juga hormon aldosteron yang berperan dalam membantu

merangsang reabsorpsi natrium dalam tubulus distal dan duktus koligen. ADH

bersama dengan aldosteron bergungsi untuk mengendalikan tekanan darah.

Pada ginjal, dikenal sistem renin-angiotensin. Pengeluaran renin dari ginjal

akan mengakibatkan perubahan angiotensinogen (suatu glikoprotein yang

dibuat dalam hati) menjadi angiotensin I. Angiotensin I kemudian dirubah

menjadi angiotensin II oleh converting enzyme yang ditemukan di dalam

kapiler paru-paru. Angiotensin II meningkatkan tekanan darah dengan

menyebabkan vasokonstriksi arteriol perifer dan merangsang sekresi

aldosteron. Peningkatan kadar aldosteron akan merangsang reabsorpsi natrium

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

26

dalam tubulus distal dan duktus koligen. Peningkatan reabsorpsi natrium akan

mengakibatkan peningkatan reabsorpsi air dan dengan demikian volume plasma

meningkat. Peningkatan volume plasma ini ikut berperan dalam peningkatan

tekanan darah yang seterusnya akan mengurangi iskemia ginjal (Price and

Wilson, 1985).

Gambar 9. Mekanisme pembentukan urin melalui proses filtrasi, reabsorpsi, dan

sekresi

(Laboratorium Amerind Bio-Clinic, 2010)

Urin yang dikeluarkan mengandung air dengan ureum, kreatinin, fosfat

dan sulfat hasil proses katabolisme. Juga terdapat asam urat, K+, dan H

+ hasil

penukaran dengan Na+ atas pengaruh aldosteron di tubulus distal. Protein dalam

keadaan normal diekskresi dalam jumlah sedikit. Glukosa yang difiltrasi akan

direabsorpsi di tubulus proksimal, tetapi dengan makin tinggi kadarnya dalam

filtrat glomeruli maka makin banyak pula glukosa yang dikeluarkan bersama

urin. Terdapat pula eritrosit, leukosit, dan kristal metabolit serta sel-sel epitel

(Laboratorium Amerind Bio-Clinic, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

27

F. Pemeriksaan Kreatinin

Kreatinin merupakan produk akhir dari metabolisme kreatin otot dan kreatin

fosfat (protein), yang disintesis dalam hati, ditemukan dalam otot rangka dan darah,

dan diekskresikan dalam urine. Meningkatnya kadar kreatinin dalam darah

merupakan indikasi rusaknya fungsi ginjal (Lu, 1995).

1. Metabolisme kreatinin

Kreatinin berasal dari pemecahan kreatinifosfat otot. Kreatinin adalah

produk akhir dari metabolisme kreatin. Kreatin sebagian besar ditemukan di otot

rangka, tempat zat ini terlibat dalam penyimpanan energi sebagai kreatin fosfat.

Dalam sintesis ATP dari ADP, kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan

katalasi enzim kreatin kinase. Reaksi ini berlanjut seiring dengan pemakaian

energi sehingga dihasilkan kreatin fosfat. Dalam prosesnya, sejumlah kecil

kreatin diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang dikeluarkan dari

sirkulasi oleh ginjal. Jumlah kreatinin yang dihasilkan setara dengan massa otot

rangka yang dimiikinya (Sacher and Richard, 2004).

2. Fakor yang mempengaruhi kadar kreatinin darah

Kreatinin umumnya dianggap tidak dipengaruhi oleh asupan protein namun

sebenarnya ada pengaruh diet terutama protein tetapi tidak sebesar pengaruhnya

terhadap kadar ureum. Kreatinin terutama dipengaruhi oleh massa otot. Karena

itu kadar kreatinin darah lebih tinggi pada laki-laki daripada perempuan,

meningkatnya pada atlit dengan massa otot banyak, dan juga pada kelainan

pemecahan otot (rhabdomiolisis). Sebaliknya kadar kreatinin menurun pada usia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

28

(orang usia lanjut) yang massa ototnya berkurang (Laboratorium Amerind Bio-

Clinic, 2010).

3. Metode pemeriksaan kreatinin

Macam pemeriksaan kreatinin darah adalah:

a. Jaffe Reaction. Dasar dari metode ini adalah kreatinin dalam suasana alkalis

dengan asam pikrat membentuk senyawa kuning jingga. Alat yang

digunakan photometer.

b. Kinetik. Dasar metodenya relatif sama hanya dalam pengukuran dibutuhkan

sekali pembacaan. Alat yang digunakan autoanalyzer.

c. Enzimatik. Dasar metode ini adalah dengan adanya substrat dalam sampel

bereaksi dengan enzim membentuk senyawa enzim substrat dengan

menggunakan alat photometer.

Meskipun sejumlah kecil disekresi, tes kliren kreatinin merupakan suatu tes

untuk memperkirakan GFR dalam klinik. Untuk melakukan tes kliren kreatinin,

cukup mengumpulkan contoh urin atau darah selama 24 jam (Price and Wilson,

1985).

Dalam keadaan normal, produksi kreatinin secara kasar sama dengan

ekskresi kreatinin, sehingga kadar kreatinin serum konstan. Pada seorang penderita

dengan filtrasi glomerulus yang menurun, kreatinin serum akan terakumulasi sesuai

dengan derajat hilangnya filtrasi glomerulus pada ginjal. Konsentrasi kreatinin serum

sering digunakan untuk menentukan klirens kreatinin, yang merupakan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

29

pemantauan fungsi ginjal yang cepat dan sesuai. Secara farmakokinetik, klirens

kreatinin dapat ditakrifkan sebagai laju ekskresi kreatinin melalui urin atau kreatinin

serum. Klirens kreatinin secara klinik dinyatakan dalam mL/menit dan konsentrasi

kreatinin serum dalam mg% (Shargel and Yu, 1988). Persamaan berikut digunakan

untuk menghitung klirens kreatinin dalam mL/menit:

CLcr = (Ucr × V) / (Scr × t)

Di mana Ucr = urine creatinine concentration, V = urine volume, Scr = serum

creatinine concentration, dan t = duration of the urine collection (Dipiro, Yee,

Matzke, Wells, and Posey, 2008).

Menurut Huether dan McCance (2008), nilai normal dari plasma creatinine

concentration adalah 0,7-1,2 mg/dL. Konsentrasi kreatinin plasma ini akan memiliki

nilai yang stabil ketika nilai GFR juga stabil, karena laju produksi kreatinin sama

besar dengan hasil metabolisme otot. Nilai normal kreatinin dalam darah pada tes

fungsi ginjal yang normal pada manusia adalah sebesar 0,6-1,5 mg/dL (laki-laki) dan

0,6-1,1 mg/dL (perempuan). Sedangkan nilai rata-rata kadar kreatinin normal pada

tikus strain Sprague-Dawley adalah 0,860 mg/dL (jantan) dan 0,713 mg/dL (betina)

(Derelanko and Hollinger, 2002).

G. Kerusakan Ginjal

Fungsi utama dari ginjal adalah organ eliminasi penting bagi tubuh.

Meskipun terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kerentanan ginjal terhadap

efek toksik, tetapi tingginya aliran curah jantung dan peningkatan konsentrasi produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

30

ekskresi karena adanya reabsorpsi air dari cairan tubuler merupakan faktor terpenting.

Akibatnya, beberapa obat atau zat kimia yang beredar dalam sirkulasi sistemik akan

dibawa ke ginjal dalam kadar yang cukup tinggi. Sebagai akibatnya akan terjadi

proses perubahan struktur dari ginjal itu sendiri, terutama di tubulus ginjal karena

disinilah terjadi proses reabsorpsi dan eksresi dari zat- zat toksik tersebut

(Manggarwati, 2010).

Gambaran kondisi ginjal normal dapat dilihat secara mikroskopik (gambar

10).

Gambar 10. Gambaran mikroskopik ginjal normal (diwarnai dengan haematoxylin dan eosin).

(A) Korteks ginjal, 1: renal corpuscle; 2: proximal convoluted tubules; 3: distal

convoluted tubules; 4: Bowman's capsulae space. (B) Medula ginjal, 1: thick

ascending limb of the loop of Henle; 2: interstitial connective tissue

(Gunin, 2000)

Penyakit ginjal sangat kompleks sama seperti strukturnya, tetapi untuk

memahaminya bisa dipermudah dengan membagi penyakit ginjal berdasarkan empat

komponen morfologik dasar ginjal yaitu glomerulus, pembuluh darah, tubulus, dan

interstisium. Sebagian besar penyakit glomerulus disebabkan oleh proses imunologik,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

31

sedangkan penyakit pada tubulus dan interstisium sering disebabkan oleh bahan

toksik atau infeksi (Kumar, et al., 2010).

1. Penyakit yang mengenai glomerulus

Penyakit glomerulus dapat digolongkan lebih lanjut berdasarkan gambaran

klinis. Sebagian penyakit bermanifestasi sebagai proteinuria berat tetapi tanpa

tanda reaksi peradangan selular (penyakit nefrotik), sementara yang lain

memperlihatkan proteinuria dengan derajat bervariasi yang disertai oleh adanya

sel darah merah dan putih di urin (penyakit nefritik) (McPhee and Ganong,

2010).

Penyakit nefrotik biasanya memperlihatkan pengendapan kompleks imun

tepat di atau di bawah sel epitel, sering dengan perubahan morfologis foot

process. Sedangkan penyakit nefritik memperlihatkan pengendapan kompleks

imun di lokasi subendotel atau di membran basal glomerulus atau mesangium

(McPhee and Ganong, 2010).

2. Penyakit yang mengenai tubulus dan interstisium

Sebagian besar cidera tubulus juga melibatkan interstisium. Interstisium

adalah ruang antar tubulus. Adanya kerusakan dalam tubulus ginjal akibat zat

nefrotoksik dilihat dengan adanya penyempitan tubulus kontortus proksimal,

nekrosis sel epitel tubulus kontortus proksimal, atau adanya hyaline cast di

tubulus distal (Manggarwati, 2010).

Salah satu penyakit yang mengenai tubulus dan interstisium adalah nefritis

tubulointerstisium (reaksi peradangan di tubulus dan interstisium). Nefritis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

32

tubulointerstisium dapat bersifat akut atau kronis. Nefritis tubulointerstisium akut

memperlihatkan secara histologiss ditandai dengan edema interstisial, sering kali

disertai infiltrasi leukositik di interstisum dan tubulus, dan nekrosis tubulus fokal.

Nekrosis adalah pembengkakan sel yang kemudian mengalami lisis. Sel yang

nekrotik terlihat membesar dan lebih asidofik (merah) daripada sel normal.

Nekrosis melibatkan kematian sekelompok sel dan terlihat adanya respon

peradangan. Pada nefritis tubulointerstisium kronik, terjadi infiltrasi terutama

oleh leukosit menonukleus, fibrosis interstisium, dan atrofi tubulus luas.

Gambaran morfologik yang membedakan bentuk akut dan kronik pada nefritis

tubulointerstisium adalah edema dan (jika ada) eosinofil dan neutrofil pada

bentuk akut, dan fibrosis serta atrofi tubulus pada bentuk kronik (Kumar, et al.,

2010).

Mekanisme utama dalam nefritis tubulointerstitial akut adalah reaksi

hipersensitivitas terhadap obat seperti penisilin, anti-inflammatory drugs

(NSAIDs), dan obat sulfa. Mekanisme lain adalah cedera selular akut yang

disebabkan oleh infeksi, virus atau bakteri, sering dikaitkan dengan obstruksi

atau refluks. Ginjal sangat tahan terhadap kerusakan struktural karena infeksi

bakteri, dan dengan tidak adanya obstruksi, kerusakan dari infeksi bakteri dalam

parenkim ginjal sangat mungkin terjadi (Alper, 2011).

Cedera yang bermanifestasi sebagai kerusakan tubulus dan inflamasi

interstisium, salah satunya disebabkan oleh fibrosis tubulointerstisium. Banyak

faktor yang dapat menyebabkan cedera tubulointerstisium, termasuk iskemia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

33

segmen-segmen tubulus di sebelah hilir glomerulus sklerotik, dan berkurang dan

hilangnya pasokan darah kapieler peritubulus. Berdasarkan penelitian pada

hewan secara in vitro, proteinuria diduga menyebabkan cedera langsung dan

mengaktifkan sel tubulus. Sebaliknya, sel tubulus aktif akan mengekspresikan

molekul-molekul adhesi dan dan mengeluarkan sitokin proinflamasi, kemokin

dan faktor pertumbuhan yang berperan dalam fibrosis interstisium (Kumar, et al.,

2010).

Gambar 11. Mekanisme cedera tubulointerstisium kronik pada glomerulonefritis. ET-1,

endotelin-1, PAI-1, plasminogen activator inhibitor-1; TIMP-1, tissue

inhibitor of metaloproteinases.

(Kumar, et al., 2010).

Dilihat pada gambar 11, berbagai komponen filtrat kaya protein dan sitokin

yang berasal dari leukosit, menyebabkan aktivasi sel tubular dan sekresi sitokin,

faktor pertumbuhan, dan mediator lainnya. Seluruhnya bersama produk-produk

makrofag, menyebabkan inflamasi interstisium dan fibrosis (Kumara, et al.,

2010).

Nefritis interstitial sama halnya dengan nefritis tubulointerstisium yaitu

peradangan pada daerah interstisium yang disebabkan oleh reaksi alergi obat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

34

penyakit autoimun, infeksi atau infiltrasi penyakit lainnya. Dalam nefritis

interstitial akut, kerusakan tubular menyebabkan disfungsi tubular ginjal, dengan

atau tanpa gagal ginjal. Terlepas dari tingkat keparahan kerusakan epitel tubular,

disfungsi ginjal ini umumnya reversibel (Kumara, et al., 2010) (Kumara, et al.,

2010).. Menurut Wulandari (2010), nefritis intersitial ini secara morfologi

ditandai dengan sitoplasma yang keruh, pembengkakan sel-sel tubulus proksimal

sehingga lumennya menyempit bahkan menghilang. Nefritis interstitial

merupakan jejas tubular yang manifestasi awalnya berupa edema tubulus

proksimal dimana sel-sel epitel tubulus proksimal dan intertisium membengkak

dengan sitoplasma yang granuler karena terjadi pergeseran air ekstraseluler ke

intrasel. Pergeseran cairan ini terjadi karena toksin menyebabkan perubahan

muatan listrik permukaan sel epitel tubulus, transport ion aktif dan asam organik,

dan kemampuan mengkonsentrasikan dari ginjal yang akhirnya mengakibatkan

tubulus rusak (Wijaya dan Miranti, 2005).

Gambar 12. Gambaran mikroskopik nefritis interstitial kronik (diwarnai dengan

hematoxylin dan eosin, perbesaran 600x).

(Perazella and Markowitz, 2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

35

Pada gambar 12 menjelaskan nefritis interstitial kronik di mana tubulus

muncul menyusut dan atrofi (ditunjukkan oleh panah), dan dipisahkan oleh

fibrosis interstisial yang luas (ditunjukkan oleh panah) (Perazella and Markowitz,

2010).

Interstisium korteks yang melebar dikatakan abnormal. Pelebaran ini dapat

disebabkan oleh edema atau infiltrasi oleh sel radang akut, seperti pada penyakit

interstisium akut, atau mungkin juga oleh akumulasi sel radang kronik dan

jaringan fibrosa, serta pada penyakit interstisium kronik. Jumlah proteoglikan di

jaringan interstisium medula meningkat seiring usia dan adanya iskemia (Kumar,

et al., 2010).

3. Penyakit yang mengenai pembuluh darah

Hampir semua penyakit ginjal melibatkan pembuluh darahnya secara

sekunder. Salah satu contoh penyakitnya adalah nefrosklerosis jinak yaitu istilah

yang digunakan untuk patologi ginjal akibat sklerosis arteriol dan arteri kecil

ginjal. Efek yang terjadi adalah iskemia fokal parenkim yang disuplai oleh

pembuluh yang dindingnya menebal dan lumennya menyempit (Kumar, et al.,

2010).

H. Uji Toksisitas Subkronis

Uji ketoksikan subkronis ialah uji ketoksikan sesuatu senyawa yang

diberikan dengan dosis berulang pada hewan uji tertentu, selama kurang dari tiga

bulan. Uji ini ditujukan untuk mengungkapkan spektrum efek toksik senyawa uji,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

36

serta untuk memperlihatkan apakah spektrum efek toksik itu berkaitan dengan

takaran dosis (Donatus, 2001).

Pengamatan dan pemerikasaan yang dilakukan dari uji ketoksikan subkronis

meliputi:

1. Perubahan berat badan yang diperiksa paling tidak tujuh hari sekali.

2. Masukan makanan untuk masing-masing hewan atau kelompok hewan yang

diukur paling tidak tujuh hari sekali.

3. Gejala kronis umum yang diamati setiap hari.

4. Pemeriksaan hematologi paling tidak diperiksa dua kali pada awal dan akhir uji

coba.

5. Pemeriksaan kimia darah paling tidak dua kali pada awal dan akhir uji coba.

6. Analisis urin paling tidak sekali.

7. Pemeriksaan histopatologi organ pada akhir uji coba (Loomis, 1978).

Hasil uji ketoksikan subkronis akan memberikan informasi yang bermanfaat

tentang efek utama senyawa uji dan organ sasaran yang dipengaruhinya. Selain itu

juga dapat diperoleh info tentang perkembangan efek toksik yang lambat berkaitan

dengan takaran yang tidak teramati pada uji ketoksikan akut. Kekerabatan antar kadar

senyawa pada darah dan jaringan terhadap perkembangan luka toksik dan

keterbalikan efek toksik (Donatus, 2001).

Tujuan utama dari uji ini adalah untuk mengungkapkan dosis tertinggi yang

diberikan tanpa memberikan efek merugikan serta untuk mengetahui pengaruh

senyawa kimia terhadap tubuh dalam pemberian berulang. Sasaran uji ini adalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

37

hispatologi organ (organ-organ yang terkena efek toksik), gejala-gejala toksik, wujud

efek toksik (kekacauan biokimia, fungsional, dan struktural) serta sifat efek toksik

(Eatau and Klaassen, 2001).

Jenis wujud toksik digolongkan berdasarkan perubahan biokimia,

fungsional, dan struktural. Jenis wujud efek toksik berdasarkan perubahan biokimia

berkaitan dengan respons dan perubahan atau kekacauan biokimia terhadap luka sel,

akibat antaraksi antara racun dan tempat aksi yang terbalikan. Antaraksi yang

terbalikan yang dimaksud adalah reaksi yang terjadi antara molekul racun dan tempat

aksi yang khas, seperti reseptor-reseptor neurotransmitter, tempat aktif enzim, dan

lain sebagainya. Jenis wujud efek toksik berdasarkan perubahan fungsional berkaitan

dengan antaraksi racun yang terbalikan dengan reseptor atau tempat aktif enzim,

sehingga mempengaruhi fungsi homeostatis tertentu. Sedangkan pada jenis efek

toksik berdasarkan perubahan struktural diantaranya perlemakan (degenarasi

melemak), nekrosis, karsinogenesis, mutagenesis, dan teratogenesis (Donatus, 2001).

Ketoksikan racun dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu meliputi faktor yang

berasal dari racun pangan (faktor intrinsik racun) dan yang berasal dari makhluk

hidupnya (faktor intrinsik makhluk hidup). Faktor intrinsik racun ialah faktor kimia

fisika, kondisi pemejanan, pengolahan, pengawetan, pengentalan, dan pengepakan

racun. Yang termasuk dalam kondisi pemejanan yaitu antara lain:

a. Jenis pemejanan. Ada dua jenis pemejanan yaitu akut dan kronis. Ketoksikan akut

berlaku bagi peristiwa keracunan yang terjadi segera setelah pemejanan racun,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

38

sedangkan ketoksikan kronis berlaku bagi peristiwa keracunan yang terjadi setelah

beberapa hari, minggu, bulan atau tahun pemejanan berulang dengan racun.

b. Jalur pemejanan. Hal ini berkaitan dengan keefektifan absorpsi racun tertentu,

semakin efektif absorpsi racun, berarti semakin cepat dan besar kadar racun yang

berada di sirkulasi sistemik, yang tersedia untuk didistribusikan ke tempat aksi.

c. Lama dan kekerapan pemejanan. Senyawa yang dipejankan hanya sekali (jenis

pemejanan akut) selama satu kurun waktu tertentu, mungkin akan menimbulkan

efek toksik yang berbeda dengan yang ditimbulkan oleh pemejanan berulang (jenis

pemejanan kronis). Efek toksik akibat pemejanan yang kronis terjadi bila racun

menumpuk di dalam tubuh, yakni ketika kecepatan absorpsi melebihi kecepatan

eliminasinya.

d. Saat dan takaran pemejanan. Ketersediaan zat toksik atau metabolitnya di tempat

aksi tertentu di dalam tubuh dan kerentanan makluk hidup terhadap ketoksikan zat

toksik tertentu (Donatus, 2001).

Faktor intrinsik makluk hidup yaitu keadaan fisiologi dan patologi.

Termasuk dalam keadaan fisiologi meliputi berat badan, umur, suhu tubuh, kecepatan

pengosongan lambung, kecepatan alir darah, status gizi, kehamilan, jenis kelamin,

irama sirkadian, irama diurnal, kapasitas fungsional cadangan, penyimpanan racun

dalam makhluk hidup, genetika, serta toleransi dan resistensi, sedangkan keadaan

patologi meliputi penyakit saluran cerna, kardiovaskular, ginjal, dan hati (Donatus,

2001).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

39

I. Uji Reversibilitas

Sifat efek toksik suatu obat terbagi menjadi dua yaitu terbalikkan

(reversible) dan tak terbalikkan (irreversible). Efek toksik disebut berpulih

(reversible) jika efek itu dapat hilang dengan sendirinya. Sebaliknya, efek nirpulih

(irreversible) akan menetap atau justru bertambah parah setelah pajanan toksikan

dihentikan (Lu, 1995).

Efek toksikan dapat berpulih bila tubuh terpajan pada kadar yang rendah

atau untuk waktu yang singkat. Sementara, efek nirpulih dapat dihasilkan pada

pajanan dengan kadar yang lebih tinggi atau waktu yang lama (Lu, 1995).

J. Keterangan Empiris

Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif untuk mendapatkan bukti

adanya efek toksisitas subkronis dari infusa daun sirsak (Annona muricata L.) pada

ginjal dan kadar kreatinin tikus putih jantan dan betina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

40

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian toksisitas subkronis infusa daun sirsak terhadap kadar kreatinin

dalam darah dan ginjal tikus termasuk penelitian eksperimental murni dengan

menggunakan rancangan penelitian acak lengkap pola searah.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

Variabel utama penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan tergantung.

a. Variabel bebas: dosis infusa daun sirsak.

b. Variabel tergantung: kadar kreatinin dalam darah dan kerusakan struktur

anatomi ginjal dilihat dari gambaran histologis ginjal tikus.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali: galur, jenis kelamin, umur, berat badan

tikus.

b. Variabel pengacau tak terkendali: keadaan patologi tikus.

3. Definisi operasional

a. Daun sirsak yang dipilih memiliki ciri-ciri antara lain daun yang tidak

terlalu muda dan tidak terlalu tua, segar, sehat, tumbuh jauh dari jalan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

41

raya, terhindar dari pestisida, serta tidak terkena penyakit (tidak terkena

gigitan serangga dan tidak ditumbuhi jamur).

b. Dosis infusa daun sirsak adalah sejumlah volume infusa daun sirsak (mL)

yang setara dengan sejumlah (miligram) serbuk daun sirsak tiap satuan

kilogram (kg) berat badan subyek uji yang bersangkutan.

c. Kadar kreatinin dalam darah adalah jumlah kreatinin (mg) dalam tiap satu

desiliter (dL) darah subjek uji.

d. Kerusakan struktur anatomi ginjal dilihat dari gambaran histologis ginjal

tikus yaitu ditandai dengan ditemukannya infiltrasi sel radang, fibrosa,

cacat seluler seperti nekrosis sel-sel epitel pada glomerulus, tubulus dan

interstisium, serta pembengkakan sel-sel tubulus proksimal sehingga

lumennya menyempit bahkan menghilang.

e. Subjek uji dalam penelitian ini berupa tikus putih galur Sprague Dawley,

berkelamin jantan dan betina, berumur 2-3 bulan, berat badan 150-250

gram, dan memiliki keadaan fisik berstatus sehat.

f. Keadaan patologi tikus yang dimaksud adalah meskipun keadaan fisik

berstatus sehat, belum dapat menjamin keadaan ginjal secara rinci juga

berstatus sehat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

42

C. Bahan dan Alat Penelitian

1. Bahan penelitian

a. Subjek uji yang digunakan yaitu tikus putih galur Sprague Dawley jantan

dan betina, umur 2-3 bulan, berat badan 150-250 gram, diperoleh dari

Laboratorium Hayati Imono, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

b. Bahan uji yang digunakan untuk perlakuan yaitu daun sirsak yang tidak

terlalu muda dan tidak terlalu tua, segar, sehat, tumbuh jauh dari jalan

raya, terhindar dari pestisida, dan tidak terkena penyakit (tidak terkena

gigitan serangga dan tidak ditumbuhi jamur), serta diperoleh dari wilayah

Jl. Kaliurang, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan Mei-Juni

2012.

c. Bahan larutan untuk destilasi dalam penetapan kadar air adalah toluen.

d. Bahan untuk pembuatan preparat histologis ginjal adalah larutan

fisiologis NaCl dan formalin 10%.

e. Bahan untuk kontrol yaitu akuades yang diperoleh oleh Laboratorium

Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

f. Makanan yang diberikan pada tikus jantan dan betina selama 45 hari yaitu

AD II.

g. Minuman yang diberikan pada tikus jantan dan betina selama 45 hari

yaitu RO (Reverse Osmosis).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

43

2. Alat penelitian

a. Oven

b. Blender

c. Ayakan

d. Timbangan

e. Waterbath

f. Panci infusa

g. Termometer

h. Kain flanel

i. Seperangkat alat (Pyrex) antara lain: beaker glass, labu ukur, gelas ukur,

pengaduk, dan cawan petri

j. Destilator

k. Jarum suntik per oral dan spuit injeksi

l. Seperangkat alat bedah

m. Flakon

n. Pinset

o. Kandang tikus (kandang biasa dan metabolic cage).

D. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman sirsak

Determinasi tanaman sirsak dilakukan dengan cara mencocokkan ciri-ciri

yang dipunyai tanaman sirsak dengan buku acuan menurut Steenis (1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

44

2. Pengumpulan bahan

Bahan uji yang digunakan adalah daun sirsak yang diperoleh di wilayah Jl.

Kaliurang, Yogyakarta pada bulan Mei-Juni 2012. Daun sirsak yang dipetik

berasal dari tanaman sirsak yang yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua,

segar, sehat, tumbuh jauh dari jalan raya, terhindar dari pestisida, sera tidak

terkena penyakit (tidak terkena gigitan serangga dan tidak ditumbuhi jamur).

Daun yang terkumpul dicuci dengan air mengalir dalam waktu yang cepat.

3. Pembuatan simplisia daun sirsak

Daun sirsak dicuci dengan air bersih, kemudian dipotong-potong dan

dipanaskan sampai kering dalam oven dengan suhu 500C selama 72 jam. Irisan

daun sirsak yang telah kering dimasukkan ke dalam blender untuk dijadikan

serbuk, kemudian diayak dengan ayakan nomor 40. Selanjutnya dihitung berat

serbuk halusnya dan rendemen dalam %.

4. Penetapan kadar air dalam daun sirsak

Penetapan kadar air dalam daun sirsak dengan cara destilasi toluen

berdasarkan Depkes (1995). Penetapan kadar air dalam daun sirsak dibuat

dengan menimbang 50 gram serbuk daun sirsak kemudian dimasukkan ke dalam

labu kering. Sebanyak 200 mL toluena ke dalam labu, kemudian dihubungkan

pada alat. Labu dipanaskan selama 15 menit. Setelah toluen mendidih, disuling

dengan kecepatan 2 tetes tiap detik hingga sebagian air tersuling, kecepatan

penyulingan dinaikkan hingga 4 tetes per detik. Setelah semua air tersuling,

bagian dalam pendingin dicuci dengan toluen. Penyulingan dilanjutkan selama 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

45

menit. Tabung penerima pendingin dibiarkan hingga suhu kamar. Setelah air dan

toluena memisah sempurna, dibaca volume airnya dan dihitung kadar air dalam

%.

5. Pembuatan infusa daun sirsak

Infusa daun sirsak dibuat dengan menimbang 9 g serbuk daun sirsak

kemudian dimasukkan dalam panci infusa, dituangi akuades sebanyak 150 mL.

Serbuk yang telah ditambah akuades dipanaskan dan diukur suhunya. Setelah

mencapai 900C, waktu pemanasan selama 15 menit. Selanjutnya disaring selagi

panas melalui kain flanel dan filtratnya ditampung pada beaker glass yaitu

didapatkan voleme infusa ± 135 mL. Ditambahkan air panas secukupnya melalui

ampas hingga diperoleh volume infusa 150 mL.

6. Penetapan dosis infusa daun sirsak

Peringkat dosis berdasarkan pengobatan pada masyarakat sehari-hari yaitu

kurang lebih 10 lembar daun. Dosis pada perlakuan ini adalah 2 g/70 kgBB

manusia. Konversi manusia (70 kg ke tikus 200 g) = 0,018.

Dosis untuk 200 g tikus = 0,018 x 2 g = 0,036 g/200 gBB tikus

Dosis untuk 1 g tikus = 1000

200 x 0,036 = 0,18 mg/gBB tikus

= 180 mg/kgBB tikus

Kemudian dilakukan orientasi konsentrasi tertinggi dari infusa daun sirsak

untuk ditetapkan sebagai dosis tertinggi. Konsentrasi tertinggi yang didapat yaitu

6 g/100 mL.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

46

Untuk perhitungan dosis tertinggi yaitu:

D = 𝐶 𝑥 𝑉

𝐵𝐵 = 6 g/100 mL x 2,5 mL : 300 g = 0,5 mg/gBB tikus

= 500 mg/kgBB tikus

Faktor pengali = 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎 ℎ = 0,5 mg /g BB tikus

0,18 mg /g BB tikus = 1,67

Kemudian dibuat peringkat dosis berikut ini :

Dosis I = 108 mg/kgBB tikus

Dosis II = 180 mg/kgBB tikus

Dosis III = 301 mg/kgBB tikus

Dosis IV = 503 mg/kgBB tikus.

Dosis akuades untuk kelompok kontrol adalah

D = 𝐶 𝑥 𝑉

𝐵𝐵 = 1 g/mL x 2,5 mL : 300 g = 8333 mg/kgBB tikus

7. Uji toksisitas

a. Penyiapan hewan uji. Hewan uji yang digunakan terdiri dari satu jenis

hewan uji tikus putih jantan dan betina, galur Sprague Dawley, sehat,

dewasa, umur 2-3 bulan, berat badan 150-250 gram, berjumlah 50 ekor (25

jantan dan 25 betina), dan kemudian ditempatkan pada kandang.

b. Pengelompokan hewan uji. Sejumlah hewan uji yang terpilih diadaptasikan

di laboratorium selama tiga hari. Pada penelitian ini, digunakan lima

kelompok perlakuan. Lima puluh ekor tikus dibagi menjadi lima kelompok

secara acak, masing-masing kelompok uji terdiri dari sepuluh ekor tikus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

47

(lima jantan dan lima betina). Pembagian peringkat dosis dengan faktor

pengalian tetap dengan rincian pengelompokan sebagai berikut:

Kelompok I : diberi akuades 8333 mg/kgBB tikus

Kelompok II : diberi sediaan uji infusa daun sirsak 108 mg/kgBB tikus

Kelompok III : diberi sediaan uji infusa daun sirsak 180 mg/kgBB tikus

Kelompok IV : diberi sediaan uji infusa daun sirsak 301 mg/kgBB tikus

Kelompok V : diberi sediaan uji infusa daun sirsak 503 mg/kgBB tikus.

c. Prosedur pelaksanaan. Sediaan uji berupa infusa daun sirsak diberikan pada

hewan uji sesuai dengan dosis pemberian dengan kekerapan pemberian

sekali sehari selama 30 hari pada tikus jantan dan betina dengan tetap diberi

makan dan minum. Pada hari ke-0 dan 31, semua tikus diambil darahnya

untuk mengukur kadar kreatinin. Pada hari ke-31, 5 tikus (3 jantan dan 2

betina) dari masing-masing kelompok diambil secara acak, dikorbankan

untuk diambil ginjalnya, dimasukkan ke dalam formalin 10% untuk dibuat

preparat histologisnya, dan kemudian diamati penampakan mikroskopisnya.

Sementara setiap anggota kelompok pada tikus yang masih hidup (2 jantan

dan 3 betina) tetap dipelihara tanpa perlakuan pemberian infusa daun sirsak

selama 14 hari. Pada hari ke-15, sisa hewan uji tersebut dikorbankan untuk

diambil ginjalnya dan dimasukkan ke dalam formalin 10% untuk dibuat

preparat histologis, kemudian diamati penampakan mikroskopisnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

48

8. Pembuatan preparat histologis

Ginjal tikus dipotong-potong setebal 3 mm–5 mm dengan menggunakan

pisau skalpel, kemudian dimasukkan ke dalam formalin 10%. Selanjutnya

dilakukan pembuatan preparat histologis di Laboratorium Patologi Kedokteran

Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

9. Pengamatan efek toksik

Pengamatan terhadap hewan uji yang diberi infusa daun sirsak (Annona

muricata L.) dilakukan selama 30 hari. Pengamatan yang dilakukan meliputi:

a. Pemeriksaan kreatinin. Pada awal masa uji (hari ke-0) dan akhir masa uji

(hari ke-31) diambil cuplikan darah melalui sinus orbitalis mata hewan uji

untuk pemeriksaan kreatinin. Darah yang keluar selanjutnya ditampung

dalam tabung eppendorf. Darah kemudian disentrifugasi untuk diambil

serum darahnya. Serum darah inilah yang digunakan untuk pemeriksaan

kreatinin. Pengambilan darah hewan uji dilakukan di Laboratorium

Farmakologi dan Toksikologi, Fakultas Farmasi Univertas Sanata Dharma

dan pemeriksaan kreatinin dilakukan di Parahita Medical Lab.

b. Pemeriksaan histologis ginjal. Pemeriksaan histologis dilakukan di

Laboratorium Patologi Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada

Yogyakarta. Hasil pemeriksaan dibuat fotomikroskopik sebagai data

kualitatif.

c. Uji reversibilitas. Dilakukan pada hari ke-15 setelah pemberian infusa daun

sirsak dihentikan pada sebagian hewan uji yang tersisa. Pada masa ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

49

semua hewan uji yang digunakan tidak mendapat perlakuan infusa daun

sirsak maupun kontrol. Pada masa reversibilitas, jika kerusakan struktural

hewan uji tidak kembali pada kondisi normal, maka perubahan bersifat tak

terbalikkan. Jika perubahan secara struktural kembali menjadi kondisi

normal maka perubahan bersifat terbalikkan. Hasil pemeriksaan dibuat

fotomikroskopik sebagai data kualitatif. Pemeriksaan histologis pada uji ini

dilakukan di Laboratorium Patologi Kedokteran Hewan Universitas Gadjah

Mada Yogyakarta.

d. Pengamatan berat badan, asupan makan dan minum tikus. Pengamatan berat

badan tikus dilakukan setiap minggu serta asupan makan dan minum tikus

dilakukan setiap harinya.

E. Analisis dan Evaluasi Hasil

a. Data pemeriksaan kadar kreatinin dievaluasi secara statistik menggunakan Anova

pola satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Scheffe

untuk melihat perbedaan tiap kelompok.

b. Pemeriksaan preparat histologis dilakukan secara kualitatif deskriptif dengan

membandingkan antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan untuk

mengetahui spektrum efek toksik sediaan uji terhadap organ ginjal yang terkena,

dan juga untuk mengetahui hubungan kekerabatan dosis dan spektrum efek

toksik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

50

c. Data uji reversibilitas dianalisis secara kualitatif berdasarkan perubahan

morfologi yang terjadi pada kelompok tikus yang diberhentikan dari pemberian

infusa daun sirsak dibandingkan dengan kelompok tanpa berhenti.

d. Data berat badan tikus setiap minggu dihitung purata kenaikan berat badannya

dan dianalisis secara statistik dengan analisis General Linear Model

Multivariate.

e. Data asupan makan dan minum dihitung purata harian tiap kelompok perlakuan

dan kontrol tanpa dianalisis statistik karena hanya ingin melihat pola makan dan

minum tikus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui wujud efek toksik

subkronis terhadap kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal akibat pemakaian

infusa daun sirsak. Agar lebih memperjelas lagi, tujuan khusus penelitian ini adalah

untuk mengungkapkan spektrum efek toksik sediaan uji terhadap kadar kreatinin

dalam darah dan organ ginjal yang terkena, mengungkapkan kekerabatan antara dosis

dengan spektrum efek toksik, dan mengevaluasi reversibilitas spektrum efek toksik

yang terjadi.

Pengamatan hasil penelitian tentang uji toksisitas infusa daun sirsak terhadap

kadar kreatinin dan gambaran histologis ginjal pada tikus secara subkronis ini

meliputi determinasi tanaman sirsak, penetapan bobot tetap simplisia, penetapan

kadar air, penetapan dosis infusa daun sirsak, pemeriksaan kadar kreatinin,

pemeriksaan histologis ginjal (cacat mikroskopik), penimbangan berat badan tikus

pada hari ke-0, 7, 14, 21, dan 28, serta penimbangan asupan makan dan minum pada

hari ke-1 sampai hari ke-28.

A. Determinasi Tanaman Sirsak

Dalam penelitian ini telah dilakukan pemeriksaan terhadap tanaman sirsak

melalui determinasi. Determinasi tanaman sirsak dilakukan dengan mencocokkan

ciri-ciri yang dimiliki tanaman sirsak dengan buku acuan menurut Steenis (1992).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

52

Berdasarkan hasil determinasi yang dilakukan, dapat dipastikan bahwa tanaman yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Annona muricata L. (lampiran 2).

B. Pembuatan Simplisia

Tujuan dari proses ini adalah untuk menentukan berat serbuk halus dari

simplisia daun sirsak yang akan digunakan sebagai bahan uji. Simplisia merupakan

bahan alami yang dipergunakan sebagai bahan obat. Syarat dari simplisia adalah

harus dihindarkan dari serangga atau cemaran atau mikroba dengan pemberian bahan

atau penggunaan cara yang sesuai, sehingga tidak meninggalkan sisa yang

membahayakan kesehatan (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI,

1995 c).

Setelah potongan daun sirsak kering diblender, dilakukan pengayakan

dengan ukuran ayakan nomor 40. Tujuan dari pengayakan ini adalah untuk

menghaluskan serbuk daun sirsak. Kehalusan suatu serbuk akan mempengaruhi

efektivitas penyaringan. Semakin halus serbuknya, maka serbuk tersebut semakin

mudah melewati lubang penyaringan dikarenakan ukurannya yang semakin kecil. Hal

tersebut dapat menyebabkan larutan infusa yang didapatkan dari penyaringan akan

membentuk suatu suspensi dikarenakan adanya sisa-sisa dinding sel sebuk atau

kotoran yang ikut tersaring masuk. Berat serbuk halus yang diperoleh sebesar 39,3

gram. Rendemen dikatakan sebagai nilai persentase perbandingan antara berat bagian

bahan yang dapat dimanfaatkan dengan berat total bahan. Rendemen yang diperoleh

pada simplisia daun sirsak pada penelitian ini adalah 22,5%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

53

C. Penetapan Kadar Air

Tujuan dari penetapan ini adalah untuk menentukan banyaknya air yang

terkandung dalam simplisia daun sirsak yang dinyatakan dalam satuan persen. Air

merupakan media yang cukup baik untuk pertumbuhan mikroorganisme. Menurut

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan (2008) dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.

661/Menkes/SK/VII/1994 tentang Persyaratan Obat Tradisional, standar kadar air

maksimum simplisia adalah 10%.

Penetapan kadar air dalam daun sirsak dengan cara destilasi menggunakan

pereaksi toluen. Prinsipnya adalah menguapkan air dengan pembawa cairan kimia

yang mempunyai titik didih yang lebih besar dari air dan tidak dapat bercampur

dengan air serta berat jenis yang lebih kecil dari air. Toluen memiliki titik didih dan

berat jenis yaitu 1100C dan 0,87 kg/L, sedangkan air memiliki titik didih 100

0C dan

berat jenis sebesar 1 kg/L. Pada penelitian ini dilakukan replikasi 3 kali dan didapat

rata-rata kadar air dari simplisia daun sirsak sebesar 9,7%. Hal ini membuktikan

bahwa kadar air dari simplisia daun sirsak yang akan dijadikan sebagai bahan uji ini

telah memenuhi syarat simplisia yang baik.

D. Penetapan Dosis Infusa

Tujuan dari penetapan ini adalah untuk menentukan besar atau banyaknya

pemejanan yang akan diberikan pada kelompok perlakuan. Berdasarkan bukti

empiris, banyaknya daun sirsak dalam terapi pengobatan adalah 10 lembar daun

sirsak (2 g). Jadi, 2 g ini dijadikan sebagai dosis terapi. Dalam penelitian ini, dosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

54

terapi ditetapkan sebagai dosis II, sehingga perlu dilakukan konversi dosis dari

manusia ke tikus. Kelompok perlakuan hewan uji diberikan empat peringkat dosis

dengan faktor pengali sebesar 1,67. Empat peringkat dosis yang didapat secara

berturut yaitu 108, 180, 301, dan 503 mg/kgBB.

E. Uji Toksisitas Subkronis

Uji ini bertujuan untuk mengungkapkan spektrum efek toksik senyawa uji

dan memperlihatkan apakah spektrum efek toksik itu berkaitan dengan takaran dosis

atau tidak (Donatus, 2001). Pada penelitian lain, telah dilakukan uji toksisitas akut

ekstrak air daun sirsak pada mencit, di mana hasilnya yaitu ekstrak air daun sirsak

mempunyai potensi ketoksikan akut pada mencit dengan dosis letal tengah semu

lebih dari 5000 mg/kgBB secara oral (Arthur, et al., 2011). Dalam penelitian ini

dilakukan uji toksisitas subkronis. Uji ketoksikan subkronis merupakan uji dimana

suatu senyawa diberikan dengan dosis berulang pada subjek uji tertentu dan

dilakukan selama kurang dari tiga bulan (Donatus, 2001).

Dalam penelitian, subjek uji yang digunakan sebanyak 50 ekor tikus putih

galur Sprague Dawley (jantan dan betina), umur 2-3 bulan, berat badan 150-250 gram

dibagi secara acak menjadi 5 kelompok. Tujuan penggunaan hewan uji tikus adalah

karena kemiripan dengan manusia dalam hal absorbsi, distribusi, metabolisme,

maupun ekskresi. Tiap kelompok terdiri dari 10 ekor (5 jantan dan 5 betina yang

dimasukkan dalam kandang secara terpisah). Kelompok I merupakan kontrol negatif

yang menggambarkan keadaan normal ginjal tanpa adanya pemejanan infusa daun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

55

sirsak. Tujuan penggunaan kelompok kontrol adalah untuk mengetahui perbandingan

kadar kreatinin darah dan gambaran histologis antara kelompok kontrol dengan

kelompok perlakuan. Pada kelompok I diberi akuades dengan dosis 8333 mg/kgBB,

sedangkan kelompok II, III, IV, dan V diberi perlakuan infusa daun sirsak dengan

dosis masing-masing sebesar 108, 180, 301, dan 503 mg/kgBB. Volume pemberian

infusa daun sirsak yang diberikan kepada subyek uji dihitung menggunakan rumus

“C x V = D x BB” dan diberikan sesuai dengan kebiasaan konsumsi pada manusia,

yaitu secara peroral.

Berdasarkan penelitian Arthur, et al. (2011), daun sirsak mengandung

saponin, tanin terkondensasi, glikosida dan flavonoid, serta mengandung adanya zat

kelompok acetogenins. Acetogenins dari Annonaceae ini merupakan kelas penting

dari produk alami yang memiliki berbagai macam sifat biologis seperti sitotoksik,

antitumoral, antiparasit, insektisida, dan aktivitas imunosupresif (Gleye, et al., 1996).

Acetogenin bekerja menghambat mitochondrial complex I pada rantai transpot

elektron sehingga mengendalikan mitokondria sel yang overacting, bila mitokondria

normal maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali.

Uji toksisitas subkronis infusa daun sirsak dalam penelitian ini dilakukan

selama 30 hari dengan memeriksa kadar kreatinin dalam darah dan mengamati

gambaran histologis ginjal.

1. Pemeriksaan kadar kreatinin dalam darah

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui wujud efek toksik

subkronis terhadap kadar kreatinin dalam darah akibat pemakaian infusa daun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

56

sirsak dan mengungkapkan kekerabatan antara dosis dengan spektrum efek

toksik yang timbul. Darah tikus jantan dan betina diambil melalui sinus orbitalis

mata pada saat sebelum diberikan infusa daun sirsak untuk diperiksa kadar

kreatinin. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kadar kreatinin darah pada hewan

uji sebelum diberikan perlakuan dan juga untuk mengetahui kemungkinan

adanya kondisi patologi yang terkait dengan fungsi ginjal.

Pada hari ke-31 atau setelah diberikan infusa daun sirsak selama 30 hari,

darah tikus jantan dan betina diambil melalui sinus orbitalis mata untuk diperiksa

kadar kreatinin. Hal ini bertujuan untuk mengetahui kadar kreatinin darah pada

hewan uji setelah diberi perlakuan infusa daun sirsak. Bila terjadi perbedaan

terhadap kadar kreatinin yang diukur pada saat sebelum dan sesudah pemberian

infusa daun sirsak, maka dapat diketahui apakah pemberian infusa daun sirsak

selama 30 hari mempengaruhi fungsi ginjal tikus atau tidak. Darah yang keluar

ditampung dalam tabung eppendorf dan kemudian disentrifugasi untuk diambil

serum darahnya untuk pemeriksaan kreatinin.

Pemeriksaan kreatinin dalam penelitian ini dilakukan di Parahita Medical

Lab. Penetapan kadar kreatinin pada serum yang dilakukan menggunakan

metode creatinine assay. Metode ini dilakukan secara autoanalizer (dengan alat).

Prinsip dari metode ini adalah alkaline picrate yaitu pada pH alkali, kreatinin

didalam sampel bereaksi dengan picrate untuk membentuk creatinine-picrate

complex, kemudian pada absorbansi 500 nm akan secara langsung menunjukkan

besar kadar kreatinin didalam serum darah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

57

Hasil kadar kreatinin pada tikus jantan yang didapat dari pemeriksaan

analisis darah ini diuji normalitasnya dengan uji statistik Kolmogorov-Sminorv

dan mendapatkan hasil bahwa nilai Significancy > 0,05 (data ada pada lampiran

10). Karena nilai p yang diperoleh pada kelima kelompok data adalah > 0,05,

maka dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi kelima kelompok tersebut

adalah normal. Kemudian untuk melihat adanya perbedaan antara masing-masing

kelompok baik kelompok kontrol maupun kelompok perlakuan, dilakukan uji

statistik Anova pola satu arah dan uji Scheffe. Deskripsi data tercantum pada

tabel I. Kreatinin merupakan produk akhir dari metabolisme kreatin otot dan

kreatin fosfat (protein), yang disintesis dalam hati, ditemukan dalam otot rangka

dan darah, dan diekskresikan dalam urine. Meningkatnya kadar kreatinin dalam

darah merupakan indikasi rusaknya fungsi ginjal (Lu, 1995).

Tabel I. Kadar kreatinin darah tikus jantan pada awal sebelum pemberian dan setelah

pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari secara oral

Kelompok Perlakuan n

Nilai Pre Nilai Post

Nilai p Mean (mg/dL)

± SEM

Mean (mg/dL)

± SEM

I Kontrol Akuades 5 0,48 ± 0,02 0,52 ± 0,03 0,158 TB

II Infusa Daun Sirsak

108 mg/kg BB 5 0,50 ± 0,02 0,52 ± 0,01 0,468TB

III Infusa Daun Sirsak

180 mg/kg BB 5 0,47 ± 0,01 0,49 ± 0,01 0,633 TB

IV Infusa Daun Sirsak

301 mg/kg BB 5 0,47 ± 0,02 0,47 ± 0,01 1,000 TB

V Infusa Daun Sirsak

503 mg/kg BB 5 0,47 ± 0,01 0,50 ± 0,01 0,083 TB

Keterangan: Pre = Sebelum pemberian infusa daun sirsak

Post = Sesudah pemberian infusa daun sirsak

Mean = Rerata kadar kreatinin (mg/dL)

SEM = Standart Error of Mean

TB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

58

Rerata kadar kreatinin darah tikus jantan sebelum dan sesudah pada

kelompok perlakuan pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari menunjukkan

adanya peningkatan (tabel I), namun peningkatan yang terjadi ini tidak bermakna

(TB) dilihat dari nilai p. Peningkatan kadar kreatinin darah yang terjadi akibat

infusa daun sirsak selama 30 hari bukanlah merupakan gejala klinik yang

mempengaruhi fungsi ginjal tikus jantan. Peningkatan kadar kreatinin darah juga

dialami oleh kelompok kontrol negatif yang diberi akuades. Berdasarkan hasil

kadar kreatinin darah tikus jantan antara pre dan post test (dinyatakan dalam

mean), pemberian infusa daun sirsak pada dosis 108, 180, dan 503 mg/kgBB

mengalami peningkatan namun tidak bermakna, sedangkan pada dosis 301

mg/kgBB tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan melainkan sama

yaitu rata-rata kadar kreatinin darah sebesar 0,47 mg/dL. Hal ini menunjukkan

bahwa tidak terjadinya peningkatan kreatinin secara signifikan setelah pemberian

subkronis infusa daun sirsak atau akuades pada tikus jantan karena nilai pre dan

post-nya sama.

Kadar kreatinin darah pada tikus betina diuji normalitasnya dengan uji

statistik Kolmogorov-Sminorv dan mendapatkan hasil bahwa nilai Significancy >

0,05 (data ada pada lampiran 11). Karena nilai p yang diperoleh pada kelima

kelompok data adalah > 0,05, maka dapat diambil kesimpulan bahwa distribusi

kelima kelompok tersebut adalah normal. Kemudian untuk melihat adanya

perbedaan antara masing-masing kelompok baik kelompok kontrol maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

59

kelompok perlakuan, dilakukan uji statistik Anova pola satu arah dan uji Scheffe.

Deskripsi data tercantum pada tabel II.

Tabel II. Kadar kreatinin darah tikus betina pada awal sebelum pemberian dan setelah

pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari secara oral

Kelompok Perlakuan n

Nilai Pre Nilai Post

Nilai p Mean (mg/dL)

± SEM

Mean (mg/dL)

± SEM

I Kontrol Akuades 5 0,53 ± 0,02 0,55 ± 0,02 0,240 TB

II Infusa Daun Sirsak

108 mg/kg BB 5

0,54 ± 0,02 0,56 ± 0,02 0,289 TB

III Infusa Daun Sirsak

180 mg/kg BB 5

0,53 ± 0,01 0,53 ± 0,02 0,889 TB

IV Infusa Daun Sirsak

301 mg/kg BB 5

0,51 ± 0,01 0,52 ± 0,01 0,666 TB

V Infusa Daun Sirsak

503 mg/kg BB 5

0,54 ± 0,01 0,55 ± 0,02 0,680 TB

Keterangan: Pre = Sebelum pemberian infusa daun sirsak

Post = Sesudah pemberian infusa daun sirsak

Mean = Rerata kadar kreatinin (mg/dL)

SEM = Standart Error of Mean

TB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

Rerata kadar kreatinin darah tikus betina sebelum dan sesudah pada

kelompok perlakuan pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari menunjukkan

adanya peningkatan (tabel II), namun peningkatan ini tidak bermakna (TB)

dilihat dari nilai p. Hal yang sama juga terlihat pada rata-rata kadar kreatinin

darah tikus betina pada kontrol negatif yang diberi akuades. Berdasarkan hasil

kadar kreatinin darah tikus betina antara pre dan post test (dinyatakan dalam

mean), pemberian infusa daun sirsak pada dosis 108, 301, dan 503 mg/kgBB

mengalami peningkatan walaupun tidak bermakna, sedangkan pada dosis 180

mg/kgBB tidak mengalami peningkatan ataupun penurunan melainkan sama

yaitu rata-rata kadar kreatinin darah sebesar 0,53 mg/dL. Hal ini menunjukkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

60

tidak terjadi peningkatan kadar kreatinin setelah pemberian subkronis infusa

daun sirsak atau akuades pada tikus betina karena nilai pre dan post-nya sama.

Kadar kreatinin tikus jantan pada hari ke-31 dievaluasi secara statistik

menggunakan Anova pola satu arah dengan taraf kepercayaan 95% dan

dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk melihat kekerabatan antara dosis, apakah

perbedaan tiap kelompok perlakuan bermakna atau tidak bermakna (tabel III).

Tabel III. Uji Scheffe kreatinin dalam darah pada tikus jantan pada hari ke-31

DOSIS I II III IV KONTROL

I - TB TB TB TB

II TB - TB TB TB

III TB TB - TB TB

IV TB TB TB - TB

KONTROL TB TB TB TB -

Keterangan: I = Infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

II = Infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

III = Infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

IV = Infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

Kontrol = Akuades 8333 mg/kgBB

TB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

Berdasarkan hasil Anova pola satu arah yang dilakukan dapat diketahui

propabilitasnya 0,100 (> 0,05) menunjukkan bahwa ditemukan perbedaan yang

tidak bermakna antara keempat kelompok perlakuan yang diuji terhadap

kelompok kontrol.

Dari hasil uji Scheffe juga dapat diketahui bahwa kadar kreatinin tikus jantan

pada hari ke-31 akibat pemberian infusa daun sirsak dengan empat peringkat

dosis dan kontrol negatif yang diberi akuades menunjukkan perbedaan yang tidak

bermakna.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

61

Gambar 13. Diagram batang rata-rata kadar kreatinin dalam darah tikus jantan

Hasil ini juga digambarkan dalam diagram batang (gambar 10). Hal ini

menunjukkan bahwa pemberian peningkatan dosis pada infusa daun sirsak tidak

meningkatkan kadar kreatinin dalam darah pada tikus jantan, sehingga dapat

diketahui bahwa pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari tidak

mempengaruhi fungsi ginjal tikus jantan.

Hal yang sama pada tikus betina, di mana kadar kreatinin tikus betina pada

hari ke-31 dievaluasi secara statistik menggunakan Anova pola satu arah dengan

taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji Scheffe untuk melihat

kekerabatan antara dosis, apakah perbedaan tiap kelompok perlakuan bermakna

atau tidak bermakna (tabel IV).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

62

Berdasarkan hasil Anova pola satu arah yang dilakukan dapat diketahui

propabilitasnya 0,507 (>0,05) menunjukkan bahwa ditemukan perbedaan yang

tidak bermakna antara keempat kelompok perlakuan yang diuji terhadap

kelompok kontrol.

Tabel IV. Uji Scheffe kreatinin dalam darah pada tikus betina pada hari ke-31

DOSIS I II III IV KONTROL

I - TB TB TB TB

II TB - TB TB TB

III TB TB - TB TB

IV TB TB TB - TB

KONTROL TB TB TB TB -

Keterangan: I = Infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

II = Infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

III = Infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

IV = Infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

Kontrol = Akuades 8333 mg/kgBB

TB = Berbeda tidak bermakna (p > 0,05)

Dari hasil uji Scheffe juga menunjukkan bahwa kadar kreatinin tikus betina

pada hari ke-31 akibat pemberian infusa daun sirsak dengan empat peringkat

dosis dan kontrol negatif yang diberi akuades menunjukkan perbedaan yang tidak

bermakna.

Hasil ini digambarkan dalam diagram batang (gambar 14). Hal ini berarti

pemberian peningkatan dosis pada infusa daun sirsak selama 30 hari tidak

meningkatkan kadar kreatinin tikus betina, sehingga diketahui bahwa pemberian

infusa daun sirsak selama 30 hari tidak mempengaruhi fungsi ginjal tikus betina.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

63

Gambar 14. Diagram batang rata-rata kadar kreatinin dalam darah tikus betina

Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian infusa daun sirsak

dengan empat peringkat dosis yaitu 108, 180, 301, dan 503 mg/kgBB selama 30

hari tidak mengakibatkan perubahan secara biokimia pada kadar kreatinin tikus

jantan dan betina sehingga diindikasikan bahwa ginjal tetap berfungsi dengan

normal. Jadi, tidak adanya kekerabatan antara dosis dengan spektrum efek toksik.

2. Pemeriksaan histologis ginjal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat perubahan secara struktural

pada organ ginjal yang terkena. Setelah pemberian infusa daun sirsak selama 30

hari, sebagian hewan uji (3 jantan dan 2 betina) dikorbankan dan diambil organ

ginjalnya untuk dilakukan pemeriksaan histologis. Hewan uji yang lain

dikorbankan 15 hari kemudian untuk uji reversibilitas. Ginjal tikus dipotong-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

64

potong setebal 3 mm-5 mm dengan pisau skalpel, kemudian dimasukkan ke

dalam formalin 10%. Pengecatan organ menggunakan haematoxylin dan eosin.

Preparat histologis ginjal dibaca di bawah mikroskop dengan perbesaran 100 dan

400, dan hasil pemeriksaannya dibuat fotomikroskopik sebagai data kualitatif.

Satuan anatomis fungsi ginjal adalah nefron, suatu struktur yang terdiri atas

berkas kapiler yang dinamai glomerulus (tempat darah yang disaring) dan

tubulus ginjal (tempat air dan garam dalam filtrat diserap kembali) (McPhee and

Ganong, 2010).

Dari hasil penelitian uji toksisitas subkronis selama 30 hari ini, didapatkan

hasil pemeriksaan gambaran histologis ginjal tikus jantan pada masing-masing

kelompok yang dideskripsikan pada tabel V.

Tabel V. Hasil pemeriksaan histologis ginjal pada tikus jantan

Perlakuan Gambaran Histologis Ginjal

Kontrol akuades Gambaran glomerulus, tubulus, dan interstisium dalam batas

normal.

Infusa daun

sirsak 108

mg/kgBB

Ditemukan satu tikus jantan mengalami perubahan secara

struktural pada gambaran histologis yaitu infiltrasi limfosit

di daerah interstisium (nefritis interstitialis), sedangkan dua

tikus lainnya tidak mengalami perubahan atau normal.

Infusa daun

sirsak 180

mg/kgBB

Gambaran glomerulus, tubulus, dan interstisium dalam batas

normal.

Infusa daun

sirsak 301

mg/kgBB

Ditemukan satu tikus jantan mengalami perubahan secara

struktural pada gambaran histologis yaitu infiltrasi limfosit

di daerah interstisium (nefritis interstitialis), sedangkan dua

tikus lainnya tidak mengalami perubahan atau normal.

Infusa daun

sirsak 503 mg/kg

BB

Gambaran glomerulus, tubulus, dan interstisium dalam batas

normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

65

Hasil gambaran histologis organ ginjal pada tikus jantan dapat dilihat secara

mikroskopik pada gambar 15 dan 16.

Gambar 15. Fotomikroskopik ginjal tikus jantan kelompok kontrol akuades yang normal atau

tidak adanya kerusakan dengan (A) perbesaran 100x dan (B) perbesaran 400x

Gambar 16. Fotomikroskopik ginjal tikus jantan kelompok perlakuan infusa daun sirsak 108

mg/kgBB (A dan B) dan 301 mg/kgBB (C dan D) yang mengalami perubahan

gambaran histologis secara struktural yaitu infiltrasi limfosit di daerah

interstisium dengan (A,C) perbesaran 100x dan (B,D) perbesaran 400x

Pada pemberian infusa daun sirsak dengan dosis 108 dan 301 mg/kgBB

ditemukan adanya perubahan secara struktural pada ginjal tikus jantan yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

66

infiltrasi limfosit di daerah interstisium. Infiltrasi limfosit yang terjadi sangat

sedikit, tidak ditemui cacat seluler seperti erosi interstisium serta nekrosis sel-sel

epitel pada tubulus dan interstisium, maka glomerulus, tubulus, dan interstisium

dapat dikatakan dalam batas normal.

Nefritis interstitialis adalah kelainan ginjal di mana ruang antara tubulus

ginjal mengalami pembengkakan, yang biasanya hasil dari reaksi alergi obat,

tetapi bisa juga disebabkan oleh penyakit autoimun, infeksi atau infiltrasi

penyakit lainnya. Maka dari itu, infiltrasi limfosit di daerah interstisium ini dapat

dikatakan bukan disebabkan oleh perlakuan (pemberian infusa daun sirsak)

melainkan faktor kondisi patologis dari individu tikus. Hal ini dikarenakan,

apabila dikaitkan pada hasil pemeriksaan biokimia pada kreatinin darah yang

telah dilakukan, kadar kreatinin darah pada tikus jantan menghasilkan nilai yang

normal atau berbeda tidak bermakna dengan kontrol. Kadar kreatinin dalam

darah merupakan indikasi fungsi ginjal, sehingga dari hasil pemeriksaan

biokimia pada kreatinin tersebut diindikasikan bahwa ginjal masih berfungsi

dengan baik. Selain itu, pada dosis infusa daun sirsak tertinggi (503 mg/kgBB)

tidak ditemukan kerusakan ginjal melainkan gambaran glomerulus, tubulus, dan

interstisium dalam batas normal. Jadi, nefritis interstitialis yang ditemukan pada

ginjal tikus jantan kelompok perlakuan dosis 108 dan 301 mg/kgBB disebabkan

oleh faktor patologi dari individu tikus itu sendiri.

Berdasarkan deskripsi gambaran histologis ginjal pada tikus jantan tersebut

dapat disimpulkan bahwa infusa daun sirsak tidak mengakibatkan perubahan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

67

secara struktural pada ginjal tikus jantan atau sediaan uji ini tidak memberikan

efek toksik terhadap organ ginjal yang terkena yaitu gambaran glomerulus,

tubulus, dan interstisium dalam batas normal.

Pada tikus betina, hasil pemeriksaan gambaran histologis ginjal pada

masing-masing kelompok dideskripsikan pada tabel VI.

Tabel VI. Hasil pemeriksaan histologis ginjal pada tikus betina

Perlakuan Gambaran Histologis Ginjal

Kontrol akuades

Ditemukan satu tikus jantan mengalami perubahan gambaran

histologis yaitu infiltrasi limfosit di daerah interstisium

(nefritis interstitialis), sedangkan satu tikus lain tidak

mengalami perubahan atau normal.

Infusa daun

sirsak 108

mg/kgBB

Gambaran glomerulus, tubulus, dan interstisium dalam batas

normal.

Infusa daun

sirsak 180

mg/kgBB

Gambaran glomerulus, tubulus, dan interstisium dalam batas

normal.

Infusa daun

sirsak 301

mg/kgBB

Gambaran glomerulus, tubulus, dan interstisium dalam batas

normal.

Infusa daun

sirsak 503

mg/kgBB

Gambaran glomerulus, tubulus, dan interstisium dalam batas

normal.

Hasil gambaran histologis organ ginjal pada tikus betina dapat dilihat secara

mikroskopik pada gambar 17 dan 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

68

Gambar 17. Fotomikroskopik ginjal tikus betina kelompok perlakuan infusa daun sirsak 108

mg/kgBB yang normal atau tidak adanya kerusakan dengan (A) perbesaran 100x

dan (B) perbesaran 400x

Gambar 18. Fotomikroskopik ginjal tikus betina kelompok kontrol akuades yang mengalami

perubahan gambaran histologis secara struktural yaitu infiltrasi sel limfosit di

daerah interstisium dengan (A) perbesaran 100x dan (B) perbesaran 400x

Pada kelompok kontrol yang diberikan akuades ditemukan adanya

perubahan secara struktural pada ginjal tikus betina yaitu infiltrasi limfosit di

daerah interstisium. Infiltrasi limfosit yang terjadi sangat sedikit, tidak ditemui

cacat seluler seperti erosi interstisium dan nekrosis sel-sel epitel pada tubulus dan

interstisium, maka glomerulus, tubulus, dan interstisium dapat dikatakan dalam

batas normal. Sedangkan pada semua kelompok perlakuan yang diberikan infusa

daun sirsak (dosis 108, 180, 301, dan 503 mg/kgBB) memberikan hasil gambaran

histologis yang normal. Hasil pemeriksaan histologis ginjal ini sesuai dengan

hasil pemeriksaan biokimia pada kreatinin darah yang telah dilakukan, di mana

kadar kreatinin darah pada tikus betina menghasilkan nilai yang normal atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

69

berbeda tidak bermakna dengan kontrol. Kadar kreatinin dalam darah merupakan

indikasi fungsi ginjal. Jika kadar kreatinin normal maka menandakan bahwa

ginjal berfungsi dengan baik (tidak ada kerusakan ginjal). Hal ini membuktikan

bahwa infiltrasi limfosit di daerah interstisium yang terjadi karena faktor kondisi

patologis dari individu tikus, di mana hal ini terjadi pada kelompok kontrol

bukan pada kelompok perlakuan.

Pada sebagian tikus jantan maupun betina memang mengalami perubahan

secara struktural pada ginjal, namun secara biokimia yaitu nilai kadar kreatinin

antara sebelum perlakuan dengan sesudah perlakuan pada tikus tersebut adalah

berbeda tidak bermakna. Hal ini dapat disebabkan oleh salah satu faktor yaitu

pengamatan yang hanya dilakukan pada satu bagian kecil lokasi saja dari organ

ginjal tikus dan dimungkinkan bahwa bagian lokasi lainnya normal, sehingga

perubahan secara biokimia dengan struktural dalam hal ini tidak dapat

dikorelasikan.

Daerah interstisium merupakan daerah di antara tubulus yang satu dengan

tubulus yang lain. Interstisium korteks yang melebar dikatakan abnormal.

Pelebaran ini dapat disebabkan oleh edema atau infiltrasi oleh sel radang akut.

Kerusakan terjadi jika ditemukan secara histologis yaitu ditandai dengan edema

interstisial, sering kali disertai infiltrasi leukositik di interstisum dan tubulus,

serta nekrosis tubulus fokal (Kumar, et al., 2010). Nefritis intersitial akut

biasanya hasil dari reaksi alergi obat, tetapi bisa juga disebabkan oleh penyakit

autoimun, infeksi atau infiltrasi penyakit lainnya. Nefritis interstitial merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

70

jejas tubular yang manifestasi awalnya berupa edema tubulus proksimal dimana

sel-sel epitel pada tubulus proksimal dan interstisium membengkak dengan

sitoplasma yang granuler karena terjadi pergeseran air ekstraseluler ke intrasel

(Wulandari, 2010). Pergeseran cairan ini terjadi karena toksin menyebabkan

perubahan muatan listrik permukaan sel epitel tubulus, transport ion aktif dan

asam organik, dan kemampuan mengkonsentrasikan dari ginjal yang akhirnya

mengakibatkan tubulus dan interstisium rusak (Wijaya dan Miranti, 2005). Dari

hasil deskripsi gambaran histologis ginjal pada tikus betina tersebut

menunjukkan bahwa pemberian infusa daun sirsak tidak mengakibatkan

perubahan organ ginjal secara struktural.

Pada penelitan Arthur, et al. (2011) mengenai uji toksisitas subkronis

ekstrak air Annona muricata pada tikus yang dilakukan selama 14 hari secara per

oral memberikan hasil yang signifikan terhadap hasil biokimia darah yaitu kadar

kreatinin. Kadar kreatinin darah mengalami peningkatan yang signifikan (p <

0,001) secara statistik dengan Newman-Keuls multiple comparison test. Dosis

yang diberikan pada uji toksisitas subkronis pada penelitian tersebut terdiri dari

tiga peringkat, antara lain 100, 1000, 2500 mg/kgBB. Peningkatan kadar

kreatinin yang signifikan ini terjadi hanya pada dosis tertinggi ekstrak air daun

sirsak (2500 mg/kgBB), baik pada tikus jantan maupun betina. Nilai rata-rata

kadar kreatinin pada tikus jantan kelompok normal adalah 0,87 mg/dL dan pada

tikus betina sebesar 0,77 mg/dL. Sedangkan pada kelompok perlakuan dengan

dosis tertinggi (2500 mg/kgBB) adalah 1,23 mg/dL (tikus jantan) dan 1,2 mg/dL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

71

(tikus betina). Perubahan secara biokimia yang dilihat dari kadar kreatinin pada

dosis tinggi tersebut menandakan adanya kemungkinan kerusakan ginjal,

terutama pada mekanisme infiltrasi ginjal. Jadi, penelitian tersebut menyebutkan

bahwa Annona muricata dengan dosis 2500 mg/kgBB dapat menyebabkan ginjal

rusak yang berakibat pada gagal ginjal.

Bila dibandingkan antara penelitian Arthur, et al. tersebut dengan penelitian

uji subkronis infusa daun sirsak selama 30 hari secara per oral ini adalah ekstrak

air daun sirsak dengan dosis 2500 mg/kgBB tikus diberikan selama 14 hari dapat

mempengaruhi perubahan secara biokimia yaitu kadar kreatinin darah pada tikus

jantan dan betina yang meningkat, sedangkan pemberian infusa daun sirsak dosis

108, 180, 301, dan 503 mg/kgBB tikus selama 30 hari tidak memberikan

perubahan secara biokimia dan struktural baik pada tikus jantan maupun betina,

di mana kadar kreatinin darah yang diperoleh menghasilkan perbedaan yang

tidak bermakna dengan kontrol dan gambaran histologis ginjal yang normal.

Dosis infusa daun sirsak 108, 180, 301, dan 503 mg/kgBB pada tikus

dikonversikan pada manusia diperoleh hasil secara berurut yaitu 17,28; 28,8;

48,16; dan 80,48 mg/kgBB manusia. Jadi, dapat ditarik kesimpulan bahwa dosis

infusa daun sirsak sebesar 17,28; 28,8; 48,16; dan 80,48 mg/kgBB untuk

manusia tidak memberikan efek toksik terhadap ginjal jika dikonsumsi secara

jangka panjang yaitu 30 hari karena tidak meningkatan kadar kreatinin darah dan

efek toksik pada ginjal, serta tidak ada hubungan kekerabatan antara dosis

dengan spektrum efek toksik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

72

Dalam penelitian uji toksisitas subkronis selama 30 hari ini memang tidak

ditemukan adanya kerusakan pada organ ginjal tikus jantan dan betina, namun

disarankan untuk melakukan penelitian uji toksisitas kronis infusa daun sirsak ini

terhadap ginjal pada tikus putih jantan dan betina yaitu selama 90 hari atau lebih,

untuk mengetahui apakah pemakaian infusa daun sirsak pada manusia dengan

dosis 17,28; 28,8; 48,16; dan 80,48 mg/kgBB dapat menyebabkan kerusakan

pada ginjal atau tidak jika dikonsumsi selama 3 bulan ataupun lebih.

3. Uji Reversibilitas

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi keterbalikkan

(reversibilitas) spektrum efek toksik yang terjadi. Efek toksik disebut berpulih

(reversible) jika efek itu dapat hilang dengan sendirinya. Sebaliknya, efek

nirpulih (irreversible) akan menetap atau justru bertambah parah setelah pajanan

toksikan dihentikan (Lu, 1995). Sisa hewan uji dikorbankan 14 hari kemudian

setelah selama 30 hari diberi pelakuan infusa daun sirsak dan diambil organ

ginjalnya untuk dilakukan pemeriksaan histologis. Dari hasil pemeriksaan

histologis ginjal dalam uji reversibilitas, pada keseluruhan ginjal tikus jantan baik

kelompok perlakuan yang diberi infusa daun sirsak (dosis 108, 180, 301, dan

503 mg/kgBB) maupun kelompok kontrol yang diberi akuades menunjukkan

kondisi ginjal yang normal. Hasil ini dibuktikan dengan adanya fotomikroskopik

ginjal yang tidak terlihat adanya perubahan gambaran histologis (gambar 19)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

73

Gambar 19. Fotomikroskopik ginjal tikus jantan hasil uji reversibilitas kelompok perlakuan

infusa daun sirsak 301 mg/kgBB yang normal atau tidak adanya kerusakan dengan

(A) perbesaran 100x dan (B) perbesaran 400x

. Sedangkan dari pemeriksaan histologis ginjal pada tikus betina, ditemukan

dua tikus yang mengalami perubahan gambaran histologis ginjal (gambar 20) yaitu

kelompok kontrol yang diberi akuades (satu tikus) dan kelompok perlakuan infusa

daun sirsak pada dosis 108 mg/kgBB (satu tikus).

Gambar 20. Fotomikroskopik ginjal tikus betina hasil uji reversibilitas kelompok perlakuan

infusa daun sirsak 108 mg/kgBB yang mengalami perubahan gambaran histologis

secara struktural yaitu infiltrasi limfosit di daerah interstisium dengan (A)

perbesaran 100x dan (B) perbesaran 400x

Perubahan gambaran histologis yang terjadi yaitu infiltrasi limfosit di daerah

interstisium (nefritis interstitialis). Infiltrasi limfosit yang terjadi sangat sedikit,

dan tidak ditemui cacat seluler seperti erosi tubulus dan nekrosis sel-sel epitel

pada tubulus, maka glomerulus dan tubulus dapat dikatakan dalam batas normal.

Namun infiltrasi limfosit di daerah interstisium ini bukan dikarenakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

74

perlakuan (pemberian infusa daun sirsak) melainkan faktor kondisi patologis

yang bersifat individu, karena perubahan secara struktural pada ginjal ini terjadi

pada kelompok kontrol dan nefritis intersitial bisa disebabkan oleh penyakit

autoimun, infeksi atau infiltrasi penyakit lainnya.

Pelebaran pada daerah interstisium memang disebabkan oleh edema atau

infiltrasi oleh sel radang akut, seperti pada penyakit interstisium akut, atau

mungkin juga oleh akumulasi sel radang kronik dan jaringan fibrosa (Kumar, et

al., 2010). Menurut Wijaya dan Miranti (2005), nefritis interstitial merupakan

jejas tubular yang manifestasi awalnya berupa edema tubulus proksimal dimana

sel-sel epitel tubulus proksimal membengkak dengan sitoplasma yang granuler

karena terjadi pergeseran air ekstraseluler ke intrasel.

Dapat disimpulkan bahwa tidak adanya sifat ketoksikan yang muncul karena

tidak ada perubahan secara stuktural pada ginjal tikus jantan dan betina pada hari

ke-15 setelah pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari. Hasil ini sesuai

dengan uji toksisitas subkronis yang telah dilakukan selama 30 hari, di mana

pada uji tersebut menunjukkan bahwa infusa daun sirsak tidak mengakibatkan

perubahan secara struktural pada ginjal.

F. Perubahan Berat Badan Tikus

Data pendukung yang lain yaitu berat badan tikus. Perubahan berat badan

hewan uji berkaitan erat dengan kondisi fisik hewan tersebut. Perubahan tersebut

dapat meningkat dan dapat menurun tergantung kecukupan gizi yang terkandung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

75

dalam pakan. Pengukuran berat badan tikus dapat mempengaruhi volume pemberian

infusa daun sirsak yang diberi selama perlakuan. Perubahan berat badan masing-

masing kelompok perlakuan dianalisis secara statistik menggunakan General Linear

Model Multivariate.

Perubahan berat badan dapat digunakan sebagai salah satu pertanda atau

penampakan umum suatu kondisi fisik tikus. Hal ini bisa terjadi karena mengalami

pertumbuhan, yaitu dengan bertambah besar ukuran tubuh akibat berkembangnya sel

yang salah satunya ditandai dengan adanya kenaikan berat badan. Perubahan berat

badan dapat disebabkan karena jumlah asupan makanan yang dikonsumsi atau bisa

juga disebabkan adanya suatu penyakit. Adanya suatu penyakit dapat menyebabkan

berkurangnya nafsu makan yang berdampak penurunan berat badan karena konsumsi

makanan yang tidak cukup.

Data berat badan yang diuji dengan analisis General Linear Model

Multivariate diperoleh hasil yang berbeda tidak bermakna. Artinya, ada perubahan

berat badan yang tidak bermakna antara kelompok kontrol akuades dengan kelompok

perlakuan pemberian infusa daun sirsak. Ini berarti perbedaan berat badan tikus

kelompok kontrol akuades dengan tikus kelompok perlakuan pemberian infusa daun

sirsak disebabkan oleh proses pertumbuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

76

Tabel VII. Purata berat badan ± SEM tikus jantan akibat pemberian infusa daun sirsak

Kelompok

Hari ke-

0 7 14 21 28

I 239,0 ± 12,7 255,9 ± 11,5 276,1 ± 11,1 289,4 ± 8,4 298,6 ± 7,6

II 234,9 ± 13,1 TB 246,5 ± 8,3 TB 267,1 ± 9,3 TB 279,1 ± 11,0 TB 295,1 ± 8,9 TB

III 237,1 ± 11,7 TB 252,7 ± 10,5 TB 274,4 ± 11,8 TB 289,1 ± 12,0 TB 303,2 ±9,9 TB

IV 227,3 ± 15,0 TB 256,6 ± 13,7 TB 272,4 ± 9,7 TB 281,6 ± 9,1 TB 294,9 ± 9,3 TB

V 235,8 ± 11,9 TB 256,0 ± 10,8 TB 270,0 ± 8,1 TB 283,9 ± 6,7 TB 298,2 ± 6,6 TB

Mean (gram) ± SEM, (n = 5)

Keterangan: I = Kontrol akuades (8333 mg/kgBB)

II = Infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

III = Infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

IV = Infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

V = Infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

TB = Berbeda tidak bermakna

Tabel VIII. Purata berat badan ± SEM tikus betina akibat pemberian infusa daun sirsak

Kelompok Hari ke-

0 7 14 21 28

I 194,8 ± 5,1 191,4 ± 6,6 193,0 ± 6,2 195,8 ± 8,4 199,5 ± 7,8

II 194,4 ± 8,1 TB 191,7 ± 4,8 TB 196,2 ± 2,8 TB 201,5 ± 3,4 TB 206,3 ± 4,7 TB

III 198,1 ± 9,5 TB 202,0 ± 6,6 TB 201,3 ± 7,5 TB 206,0 ± 8,1 TB 213,8 ± 7,4 TB

IV 192,5 ± 5,1 TB 186,8 ± 5,4 TB 188,2 ± 5,8 TB 192,5 ± 4,5 TB 197,0 ± 6,1 TB

V 195,4 ± 4,2 TB 194,7 ± 6,0 TB 194,0 ± 8,6 TB 194,1 ± 9,0 TB 202,0 ± 8,4 TB

Mean (gram) ± SEM, (n = 5) Keterangan: I = Kontrol akuades (8333 mg/kgBB)

II = Infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

III = Infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

IV = Infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

V = Infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

TB = Berbeda tidak bermakna

Pada gambar 21 dan 22 menunjukkan grafik dengan profil yang sama,

artinya pertambahan umur tikus juga diikuti dengan pertambahan berat badan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

77

Gambar 21. Grafik perubahan berat badan tikus jantan selama pemberian infusa daun sirsak

pada hari ke-0 sampai ke-28

Keterangan: Dosis I = infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

Dosis II = infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

Dosis III = infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

Dosis IV = infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

Kontrol akuades 8333 mg/kgBB

Gambar 22. Grafik perubahan berat badan tikus betina selama pemberian infusa daun sirsak

pada hari ke-0 sampai ke-28

Keterangan: Dosis I = infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

Dosis II = infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

Dosis III = infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

Dosis IV = infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

Kontrol akuades 8333 mg/kgBB

G. Asupan Makan Tikus

Data pendukung lainnya yaitu asupan makan yang dihitung setiap hari

selama perlakuan. Pakan untuk tikus jantan dan betina yang digunakan dalam

0

100

200

300

400

0 7 14 21 28

Berat B

ad

an

(m

g)

Hari ke-

Grafik Perubahan Berat Badan Tikus Jantan

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

Kontrol Aquadest

160170180190200210220230

0 7 14 21 28

Bera

t B

ad

an

(m

g)

Hari ke

Grafik Perubahan Berat Badan Tikus Betina

Dosis I

Dosis II

Dosis III

Dosis IV

Kontrol Aquadest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

78

penelitian ini adalah AD II. Data asupan makan dihitung purata hariannya dari hari

ke-0 sampai ke-28 pada kelompok kontrol dan tiap kelompok perlakuan. Perbedaan

berat badan yang bermakna dapat disebabkan oleh efek pemberian infusa daun sirsak

atau pola makan tikus itu sendiri yang dapat dilihat dari data asupan makan. Namun,

perbedaan berat badan yang didapat tidak bermakna, artinya perubahan berat badan

disebabkan oleh proses pertumbuhan atau pola makan. Data asupan makan

menunjukkan bahwa pola makan tikus normal, sehingga tidak ada peningkatan

maupun penurunan makan yang bermakna. Ini berarti perbedaan berat badan memang

disebabkan oleh proses pertumbuhan.

Gambar 23. Grafik asupan pakan tikus jantan selama pemberian infusa daun sirsak pada hari

ke-0 sampai ke-28

Keterangan: Dosis I = infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

Dosis II = infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

Dosis III = infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

Dosis IV = infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

Kontrol akuades 8333 mg/kgBB

0

5

10

15

20

25

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Ju

mla

h m

ak

an

(g

ra

m)

Hari ke-

Grafik Asupan Makan Tikus Jantan

DOSIS I DOSIS 2 DOSIS 3 DOSIS 4 KONTROL AQUADEST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

79

Gambar 24. Grafik asupan pakan tikus betina selama pemberian infusa daun sirsak pada hari

ke-0 sampai ke-28

Keterangan: Dosis I = infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

Dosis II = infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

Dosis III = infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

Dosis IV = infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

Kontrol akuades 8333 mg/kgBB

Data asupan makan ini tidak perlu diuji statistik karena hanya untuk melihat

pola makan tikus. Gambar 19 dan 20 menunjukkan grafik dengan profil yang sama,

di mana pola makan tikus jantan dan betina normal.

H. Asupan Minum Tikus

Data pendukung yang lain yaitu asupan minum yang dihitung setiap hari

selama perlakuan. Data asupan minum menunjukkan bahwa pola minum tikus

normal, sehingga tidak ada peningkatan maupun penurunan volume minum yang

bermakna. Data asupan minum ini tidak perlu diuji statistik karena hanya untuk

melihat pola minum tikus. Gambar 25 dan 26 menunjukkan grafik dengan profil yang

sama, di mana pola minum tikus jantan dan betina normal.

0

5

10

15

20

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Ju

mla

h m

ak

an

(g

ra

m)

Hari ke-

Grafik Asupan Makan Tikus Betina

DOSIS I DOSIS 2 DOSIS 3 DOSIS 4 KONTROL AQUADEST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

80

Gambar 25. Grafik asupan minum tikus jantan selama pemberian infusa daun sirsak pada hari

ke-0 sampai ke-28

Keterangan: Dosis I = infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

Dosis II = infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

Dosis III = infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

Dosis IV = infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

Kontrol akuades 8333 mg/kgBB

Gambar 26. Grafik asupan minum tikus betina selama pemberian infusa daun sirsak pada hari

ke-0 sampai ke-28

Keterangan: Dosis I = infusa daun sirsak 108 mg/kgBB

Dosis II = infusa daun sirsak 180 mg/kgBB

Dosis III = infusa daun sirsak 301 mg/kgBB

Dosis IV = infusa daun sirsak 503 mg/kgBB

Kontrol akuades 8333 mg/kgBB

0

10

20

30

40

50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28

Volu

me M

inu

m (

mL

)

Hari ke-

Grafik Asupan Minum Tikus Jantan

DOSIS I DOSIS 2 DOSIS 3 DOSIS 4 KONTROL AQUADEST

0

10

20

30

40

50

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28Volu

me M

inu

m (

mL

)

Hari ke-

Grafik Asupan Minum Tikus Betina

DOSIS I DOSIS 2 DOSIS 3 DOSIS 4 KONTROL AQUADEST

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

81

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari tidak memberikan efek kenaikan

nilai kadar kreatinin dalam darah dan perubahan secara struktural pada organ

ginjal yang dilihat dari histologis ginjal.

2. Tidak ada hubungan kekerabatan antara dosis dengan spektrum efek toksik.

3. Tidak ada perubahan secara struktural pada ginjal selama uji reversibilitas.

B. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian tentang toksisitas kronis infusa daun sirsak selama

lebih dari 90 hari pada ginjal dan organ vital lainnya pada tikus putih jantan

dan betina, untuk mengetahui apakah dapat menyebabkan kerusakan pada

ginjal dan organ vital lainnya atau tidak.

2. Perlu dilakukan standarisasi secara kimia pada kandungan dalam daun sirsak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

82

DAFTAR PUSTAKA

Adewole, S.O., and Martins, E.A.C., 2006, Morphological Changes and

Hypoglycemic Effects of Annona Muricata Linn. (Annonaceae) Leaf

Aqueous Extract on Pancreatic Β-Cells of Streptozotocin-Treated

Diabetic Rats, African Journal of Biomedical Research, 9, 173-187.

Alper, A.B., 2011, Tubulointerstitial Nephritis,

http://emedicine.medscape.com/article/243597-overview#aw2aab6b2b3,

diakses tanggal 11 Desember 2012.

Arthur, F.K.N., Woode, E., Terlabi, E.O., and Larbie, C., 2011, Evaluation of

acute and subchronic toxicity of Annona Muricata (Linn.) aqueous

extract in animals, European Journal of Experimental Biology, 1 (4),

115-124.

Arthur, F.K.N., Woode, E., Terlabi, E.O., and Larbie, C., 2012, Bilirubin

Lowering Potential of Annona muricata (Linn.) in Temporary Jaundiced

Rats, American Journal of Pharmacology and Toxicology, 7 (2), 33-40.

Derelanko, M.J., and Hollinger, M.A., 2002, Handbook of Toxicology, 2th Ed.,

CRC Press LLC, USA, pp. 456-464.

Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., and Posey,

L.M., 2008, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 7th Ed.,

The McGraw-Hill Companies, United States of America, pp. 738-830.

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan, 2008, Farmakope Herbal Indonesia, Edisi I,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1986 a, Sediaan Galenik,

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1979 b, Farmakope

Indonesia, Jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995 c, Farmakope Indonesia, Jilid

IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995 d, Material Medika

Indonesia, Jilid VI, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Donatus, I.A., 2001, Toksikologi Dasar, Universitas Gadjah Mada Press,

Yogyakarta, pp. 201-202.

Eatau, D.L., and Klaassen, C.D., 2001, Principle of Toxicology, 6th Ed., Mc. Graw

Hill, New York.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

83

Gleye, C., Laurens, A., Hocquemiller, R., Figadere, B., and Cave, A., 1996,

Muridienin-1 and -2: The Missing Links in The Biogenetic Precursors of

Acetogenins of Annonaceae, Tetrahedron Letters, 37 (52), 9301-9304.

Gunin, A., 2000, Histology Images: Urinary System,

http://www.histol.chuvashia.com/atlas-en/urinary-01-en.htm, diakses

tanggal 27 November 2012.

Hasrat, J.A., Bruyne, T.D.E., De Backer, J.P., Vauquelin, G., and Vlietinck, A.J.,

1997, Isoquinoline Derivatives Isolated from the Fruit of Annona

muricata as 5-HTergic 5-HT1A Receptor Agonists in Rats: Unexploited

Antidepressive (Lead) Products, Journal of Pharmacy and

Pharmacology, 49 (11), 1145-49.

Huether, S.E., and McCance, K.L., 2008, Understanding Pathophysiology, 4th

ed.,

Mosby Elsevier, St. Louis, Missouri, pp. 766-783.

Kumar, V., Abbas, A.K., and Fausto, N., 2010, Robbins and Cotran Pathologic

Basis of Disease, 7th ed., diterjemahkan oleh Brahm, U., hal. 976-1042,

Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Laboratorium Amerind Bio-Clinic, 2010, Uji Fungsi Ginjal,

http://www.abclab.co.id/?p=944, diakses tanggal 27 November 2012.

Leeson, C.R., Leeson T.S. and Paparo, A.A., 1996, Buku Ajar Histologis,

diterjemahkan oleh Tambayong, J., Edisi 5, Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Loomis, T.A., 1978, Basic Toxicology, diterjemahkan oleh Donatus, I.A.,, Edisi

III, IKIP Semarang Press, Semarang.

Lu, F.C., 1995, Basic Toxicology: Fundamental, Target Organs, and Risk

Assesment, diterjemahkan oleh Nugroho, E., hal. 47-48, 231, UI Press,

Jakarta.

Manggarwati, A.F., 2010, Uji Toksisitas Subkronis Ekstrak Valerian pada Tikus

Wistar: Studi Terhadap Gambaran Mikroskopis Ginjal dan Kadar

Kreatinin, Laporan Penelitian, Fakultas Kedokteran Universitas

Diponegoro, Semarang.

Mardiana, L. dan Ratnasari, J., 2011, Ramuan dan Khasiat Sirsak: Terbukti

secara Imiah Tumpas Kanker dan Penyakit Lainnya, Penebar Swadaya,

Depok, pp. 7-28.

Menteri Kesehatan RI, 2010, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,

Nomor 003 Pasal 1, Jakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

84

McPhee, S.J., Lingappa, V.R., Ganong, W.F., and Lange, J.D., 1995,

Pathophysiology of Disease, 1th

Ed., Apleton and Lange, America, pp.

278-300.

McPhee, S.J. and Ganong, W.F., 2010, Pathophysiology of Disease: An

Introduction to Clinical Medicine, 5th ed., diterjemahkan oleh Brahm, U.,

hal 493-500, EGC, Jakarta.

Oktora, L., 2006, Pemanfaatan Obat Tradisional dengan Pertimbangan Manfaat

dan Keamanannya, Majalah Ilmu Kefarmasian, 3, 1-7.

Perazella, M.A., and Markowitz, G.S., 2010, Drug-Induced Acute Interstitial

Nephritis,http://www.nature.com/nrneph/journal/v6/n8/full/nrneph.2010.

71.htmL, diakses tanggal 27 November 2012.

Potts, L.F., Luzzio, F.A., Smith, S.C., Hetman, M., Champy, P., and Litfan, I.,

2011, Annonacin in Asimina triloba Fruit: Implication for Neurotoxicity,

Elsevier, 33, 53-58.

Prachi, P., 2010, In Vitro Antimicrobial Activity and Phytochemical Analysis of

The Leaves of Annona muricata, International Journal of Pharma, 2, 1-

6.

Price, S.A., and Wilson, L.M., 1985, Pathophysiology Clinical Concepts of

Disease Processes, diterjemahkan oleh Dharma, A., Penerbit Kedokteran

EGC, Jakarta, pp. 5-11.

Rachmani, E.P.N., Suhesti, T.S, Widiastuti, R., and Aditiyono, 2012, The Breast

Of Anticancer From Leaf Extract Of Annona Muricata Againts Cell Line

In T47d, International Journal of Applied Science and Technology, 2, 1.

Sacher, R.A., and Richard, A., 2004, Tinjauan Klinis Hasil Pemeriksaan

Laboratorium, EGC, Jakarta, pp. 292.

Setiadi, 2007, Anatomi dan Fisiologi Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp. 117-

120.

Shargel, L., and Yu, A.B.C., 1988, Applied Biopharmaceutics and

Pharmacokinetics, 2th

ed., diterjemahkan oleh Fasich, dan Sjamsiah, S.,

hal. 391-422, Airlangga University Press, Surabaya.

Sherwood, L., 2006, Textbook of Human Physiology, 2th ed., EGC, Jakarta.

Silbernagyl and Lang. F, 2007, ’Ginjal, Keseimbangan Air Dan Garam’, dalam

Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi, Cetakan 1, EGC, Jakarta, pp. 92-

1332.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

85

SIU School of Medicine, 2005, Histology Study Guide: Kidney and Urinary

Tract, http://www.siumed.edu/~dking2/crr/rnguide.htm, diakses pada

tanggal 10 Desember 2012.

Sunarjono, 2005, Sirsak dan Srikaya: Budi Daya Untuk Menghasilkan Buah

Prima, Penebar Swadaya, Jakarta.

Suranto, A., 2004, Khasiat dan Manfaat Madu Herbal, AgroMedia Pustaka,

Jakarta, pp. 89.

Sutedjo, A.Y., 2006, Buku Saku Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan

Laboratorium, Amara Books, Yogyakarta, pp. 76-82.

Steenis, C.G.G.J.V., 1992, Flora: Untuk Sekolah di Indonesia, Pradnya Paramita,

Jakarta.

Syahida, M., Maskat, M. Y., Suri, R., Mamot, S., and Hadijah, H., 2012, Soursop

(Annona muricata L.): Blood hematology and serum biochemistry of

Sprague-Dawley rats, International Food Research Journal, 19 (3), 955-

959.

Tjitrosoepomo, G., 1989, Taksonomi Tumbuhan (Spermatophyta), Gadjah Mada

University Press, pp. 99-173.

Villo, P., 2008, Synthesis of Acetogenin Analogues, Thesis, University of Tartu,

Estonia.

WHO, 2008, Traditional Medicine, http://www.who.int/mediacentre/

factsheets/fs134/en/, diakses tanggal 1 September 2012.

Wijaya, I., dan Miranti, I.P., 2005, Patologi Ginjal dan Saluran Kemih. 3rd

Ed.,

Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang,

pp. 49-53.

Winarni, C., 2002, Daya Anthelmintik serta Analisis Alkaloid, Tanin, dan Minyak

Atsiri dengan Metode KLT Daun Annons muricata L. (Sirsak), Skripsi,

54, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wu, F.E., Gu, Z.M., Zeng, L., Zhao, G.X., Zhang, Y., and McLaughlin, J.L.,

1995, Two New Cytotoxic Monotetrahydrofuran Annonaceous

acetogenins, annonamuricins A dan B, from the Leaves of Annona

muricata, Journal of Natural Product, 58 (6), 830-836.

Wulandari, B.D., 2010, Pengaruh Pemberian Seduhan Kelopak Bunga Rosella

(Hibiscus sabdariffa) Dosis Bertingkat Selama 30 Hari terhadap

Gambaran Histologisk Ginjal Tikus Wistar, Artikel Ilmiah, Fakultas

Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

86

Zuhud, E.A., 2011, Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker, Agromedia

Pustaka, Jakarta.

Zeng L., Wu, F.E., Oberlies, N.H., McLaughlin, J.L., and Sastrodihadjo, S., 1996,

Five new monotetrahydrofuran ring acetogenins from the leaves of

Annona muricata, Journal of Natural Product, 59, 1035-1042.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

88

Lampiran 1. Foto tanaman sirsak dan daun sirsak

Lampiran 2. Hasil determinasi tanaman sirsak

Lampiran 3. Foto infusa daun sirsak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

89

Lampiran 4. Surat pengesahan determinasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

90

Lampiran 5. Surat Ethics Committee Approval

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

91

Lampiran 6. Perhitungan berat halus serbuk dan rendemen

Berat daun basah = 184,0 gram

Berat daun kering = 53,9 gram

Berat serbuk = 41,4 gram

Berat halus serbuk I = 39,3 gram

Berat halus serbuk II = 39,3 gram

% rendemen:

41,4 𝑔

184 x 100% = 22,5%.

Lampiran 7. Perhitungan kadar air daun sirsak

Replikasi I = 4,8 mL

Replikasi II = 4,9 mL

Replikasi III = 4,85 mL

Rata-rata= 4,85 mL (dalam 50 gram

serbuk daun sirsak)

% kadar air:

4,85 𝑚𝑙

50 𝑔 x 100% = 9,7%.

Lampiran 8. Perhitungan dosis infusa daun sirsak

Dosis pada perlakuan ini adalah 2 g/70 kgBB manusia. Konversi manusia (70 kg

ke tikus 200 g) = 0,018.

Dosis untuk 200 g tikus = 0,018 x 2 g = 0,036 g/200 gBB tikus

Dosis untuk 1 g tikus = 1000

200 x 0,036 = 0,18 mg/gBB tikus = 180 mg/kgBB

tikus

Untuk perhitungan dosis tertinggi yaitu:

D = 𝐶 𝑥 𝑉

𝐵𝐵 = 6 g/100 mL x 2,5 mL : 300 g = 0,5 mg/gBB tikus = 500 mg/kgBB

tikus

Faktor pengali = 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎 ℎ = 0,5 mg /g BB tikus

0,18 mg /g BB tikus = 1,67

Dosis I = 108 mg/kgBB tikus

Dosis II = 180 mg/kgBB tikus

Dosis III = 301 mg/kgBB tikus

Dosis IV = 503 mg/kgBB tikus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

92

Lampiran 9. Perhitungan konversi dosis infusa daun sirsak dari tikus ke

manusia

Konversi dosis tikus 200 g ke manusia 70 kg = 56,0

Dosis I

108 mg/kgBB = 0,108 mg/gBB tikus

0,108 mg/kgBB x 200 g = 21,6 mg

21,6 mg x 56,0 = 1209,6 mg/70 kgBB manusia = 17,28 mg/kgBB.

Dosis II

180 mg/kgBB = 0,180 mg/gBB tikus

0,180 mg/kgBB x 200 g = 36 mg

36 mg x 56,0 = 2016 mg/70 kgBB manusia = 28,8 mg/kgBB.

Dosis III

301 mg/kgBB = 0,301 mg/gBB tikus

0,301 mg/kgBB x 200 g = 60,2 mg

60,2 mg x 56,0 = 3371,2 mg/70 kgBB manusia = 48,16 mg/kgBB.

Dosis IV

503 mg/kgBB = 0,503 mg/gBB tikus

0,503 mg/kgBB x 200 g = 100,6 mg

100,6 mg x 56,0 = 5633,6 mg/70 kgBB manusia = 80,48 mg/kgBB.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

93

Lampiran 10. Analisis statistik kadar kreatinin tikus jantan sebelum

pemberian infusa daun sirsak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kreatinin

N 25

Normal Parametersa Mean .478

Std. Deviation .0343

Most Extreme Differences Absolute .117

Positive .100

Negative -.117

Kolmogorov-Smirnov Z .584

Asymp. Sig. (2-tailed) .884

a. Test distribution is Normal.

Homogeneous Subsets

perlakuan dosis N

Subset for alpha

= 0.05

1

dosis 3 infusa daun sirsak 5 .466

dosis 4 infusa daun sirsak 5 .468

dosis 2 infusa daun sirsak 5 .474

kontrol akuades 5 .478

dosis 1 infusa daun sirsak 5 .504

Sig. .559

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.433 4 20 .260

Oneway

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis 1 infusa daun

sirsak 5 .504 .0378 .0169 .457 .551 .5 .6

dosis 2 infusa daun

sirsak 5 .474 .0313 .0140 .435 .513 .4 .5

dosis 3 infusa daun sirsak

5 .466 .0410 .0183 .415 .517 .4 .5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

94

ANOVA

Kreatinin Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .005 4 .001 .995 .433

Within Groups .024 20 .001

Total .028 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Scheffe

(I) perlakuan dosis (J) perlakuan dosis

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis 1 infusa daun

sirsak

dosis 2 infusa daun

sirsak .0300 .0217 .751 -.043 .103

dosis 3 infusa daun

sirsak .0380 .0217 .559 -.035 .111

dosis 4 infusa daun

sirsak .0360 .0217 .608 -.037 .109

kontrol akuades .0260 .0217 .835 -.047 .099

dosis 2 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0300 .0217 .751 -.103 .043

dosis 3 infusa daun

sirsak .0080 .0217 .998 -.065 .081

dosis 4 infusa daun

sirsak .0060 .0217 .999 -.067 .079

kontrol akuades -.0040 .0217 1.000 -.077 .069

dosis 3 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0380 .0217 .559 -.111 .035

dosis 2 infusa daun sirsak

-.0080 .0217 .998 -.081 .065

dosis 4 infusa daun

sirsak -.0020 .0217 1.000 -.075 .071

kontrol akuades -.0120 .0217 .989 -.085 .061

dosis 4 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0360 .0217 .608 -.109 .037

dosis 4 infusa daun

sirsak 5 .468 .0148 .0066 .450 .486 .4 .5

kontrol akuades 5 .478 .0396 .0177 .429 .527 .4 .5

Total 25 .478 .0343 .0069 .464 .492 .4 .6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

95

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0060 .0217 .999 -.079 .067

dosis 3 infusa daun

sirsak .0020 .0217 1.000 -.071 .075

kontrol akuades -.0100 .0217 .994 -.083 .063

kontrol akuades dosis 1 infusa daun

sirsak -.0260 .0217 .835 -.099 .047

dosis 2 infusa daun sirsak

.0040 .0217 1.000 -.069 .077

dosis 3 infusa daun

sirsak .0120 .0217 .989 -.061 .085

dosis 4 infusa daun sirsak

.0100 .0217 .994 -.063 .083

Means

perlakuan dosis Mean

Std. Error of

Mean

dosis 1 infusa daun sirsak .504 .0169

dosis 2 infusa daun sirsak .474 .0140

dosis 3 infusa daun sirsak .466 .0183

dosis 4 infusa daun sirsak .468 .0066

kontrol akuades .478 .0177

Total .478 .0069

Lampiran 11. Data statistik kadar kreatinin tikus betina sebelum

pemberian infusa daun sirsak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kreatinin

N 25

Normal Parametersa Mean .529

Std. Deviation .0315

Most Extreme Differences Absolute .129

Positive .129

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z .645

Asymp. Sig. (2-tailed) .799

a. Test distribution is Normal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

96

Homogeneous Subsets

perlakuan dosis N

Subset for alpha

= 0.05

1

dosis 4 infusa daun sirsak 5 .514

dosis 1 infusa daun sirsak 5 .528

dosis 3 infusa daun sirsak 5 .528

dosis 2 infusa daun sirsak 5 .538

kontrol akuades 5 .538

Sig. .855

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.690 4 20 .607

Oneway

ANOVA

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .002 4 .000 .445 .775

Within Groups .022 20 .001

Total .024 24

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Scheffe

(I) perlakuan dosis (J) perlakuan dosis

Mean

Difference

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimum Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis 1 infusa daun

sirsak 5 .528 .0455 .0203 .472 .584 .5 .6

dosis 2 infusa daun

sirsak 5 .538 .0342 .0153 .496 .580 .5 .6

dosis 3 infusa daun

sirsak 5 .528 .0335 .0150 .486 .570 .5 .6

dosis 4 infusa daun

sirsak 5 .514 .0230 .0103 .485 .543 .5 .6

kontrol akuades 5 .538 .0239 .0107 .508 .568 .5 .6

Total 25 .529 .0315 .0063 .516 .542 .5 .6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

97

(I-J) Lower

Bound

Upper

Bound

dosis 1 infusa daun

sirsak

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0100 .0209 .993 -.081 .061

dosis 3 infusa daun

sirsak .0000 .0209 1.000 -.071 .071

dosis 4 infusa daun

sirsak .0140 .0209 .977 -.057 .085

kontrol akuades -.0100 .0209 .993 -.081 .061

dosis 2 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak .0100 .0209 .993 -.061 .081

dosis 3 infusa daun

sirsak .0100 .0209 .993 -.061 .081

dosis 4 infusa daun

sirsak .0240 .0209 .855 -.047 .095

kontrol akuades .0000 .0209 1.000 -.071 .071

dosis 3 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak .0000 .0209 1.000 -.071 .071

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0100 .0209 .993 -.081 .061

dosis 4 infusa daun

sirsak .0140 .0209 .977 -.057 .085

kontrol akuades -.0100 .0209 .993 -.081 .061

dosis 4 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0140 .0209 .977 -.085 .057

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0240 .0209 .855 -.095 .047

dosis 3 infusa daun

sirsak -.0140 .0209 .977 -.085 .057

kontrol akuades -.0240 .0209 .855 -.095 .047

kontrol akuades dosis 1 infusa daun

sirsak .0100 .0209 .993 -.061 .081

dosis 2 infusa daun

sirsak .0000 .0209 1.000 -.071 .071

dosis 3 infusa daun

sirsak .0100 .0209 .993 -.061 .081

dosis 4 infusa daun

sirsak .0240 .0209 .855 -.047 .095

Means

perlakuan dosis Mean

Std. Error of

Mean

dosis 1 infusa daun sirsak .528 .0203

dosis 2 infusa daun sirsak .538 .0153

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

98

dosis 3 infusa daun sirsak .528 .0150

dosis 4 infusa daun sirsak .514 .0103

kontrol akuades .538 .0107

Total .529 .0063

Lampiran 12. Data statistik kadar kreatinin tikus jantan setelah pemberian

infusa daun sirsak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kreatinin

N 25

Normal Parametersa Mean .500

Std. Deviation .0398

Most Extreme Differences Absolute .117

Positive .117

Negative -.111

Kolmogorov-Smirnov Z .585

Asymp. Sig. (2-tailed) .883

a. Test distribution is Normal.

Homogeneous Subsets

perlakuan dosis N

Subset for alpha

= 0.05

1

dosis 3 infusa daun sirsak 5 .466

dosis 2 infusa daun sirsak 5 .488

dosis 4 infusa daun sirsak 5 .498

dosis 1 infusa daun sirsak 5 .522

kontrol akuades 5 .524

Sig. .213

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.058 4 20 .041

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

99

Oneway

ANOVA

kreatinin Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .012 4 .003 2.248 .100

Within Groups .026 20 .001

Total .038 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Scheffe

(I) perlakuan dosis (J) perlakuan dosis

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis 1 infusa daun

sirsak

dosis 2 infusa daun

sirsak .0340 .0229 .701 -.044 .112

dosis 3 infusa daun

sirsak .0560 .0229 .242 -.022 .134

dosis 4 infusa daun

sirsak .0240 .0229 .891 -.054 .102

kontrol akuades -.0020 .0229 1.000 -.080 .076

dosis 2 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0340 .0229 .701 -.112 .044

dosis 3 infusa daun

sirsak .0220 .0229 .918 -.056 .100

N Mean

Std.

Deviation

Std.

Error

95% Confidence

Interval for Mean

Minimu

m Maximum

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis 1 infusa daun

sirsak 5 .522 .0239 .0107 .492 .552 .5 .6

dosis 2 infusa daun

sirsak 5 .488 .0335 .0150 .446 .530 .4 .5

dosis 3 infusa daun

sirsak 5 .466 .0305 .0136 .428 .504 .4 .5

dosis 4 infusa daun

sirsak 5 .498 .0249 .0111 .467 .529 .5 .5

kontrol akuades 5 .524 .0577 .0258 .452 .596 .5 .6

Total 25 .500 .0398 .0080 .483 .516 .4 .6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

100

dosis 4 infusa daun

sirsak -.0100 .0229 .995 -.088 .068

kontrol akuades -.0360 .0229 .656 -.114 .042

dosis 3 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0560 .0229 .242 -.134 .022

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0220 .0229 .918 -.100 .056

dosis 4 infusa daun

sirsak -.0320 .0229 .745 -.110 .046

kontrol akuades -.0580 .0229 .213 -.136 .020

dosis 4 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0240 .0229 .891 -.102 .054

dosis 2 infusa daun sirsak

.0100 .0229 .995 -.068 .088

dosis 3 infusa daun

sirsak .0320 .0229 .745 -.046 .110

kontrol akuades -.0260 .0229 .860 -.104 .052

kontrol akuades dosis 1 infusa daun

sirsak .0020 .0229 1.000 -.076 .080

dosis 2 infusa daun

sirsak .0360 .0229 .656 -.042 .114

dosis 3 infusa daun

sirsak .0580 .0229 .213 -.020 .136

dosis 4 infusa daun sirsak

.0260 .0229 .860 -.052 .104

Means

Report

perlakuan dosis Mean

Std. Error of

Mean

dosis 1 infusa daun sirsak .522 .0107

dosis 2 infusa daun sirsak .488 .0150

dosis 3 infusa daun sirsak .466 .0136

dosis 4 infusa daun sirsak .498 .0111

kontrol akuades .524 .0258

Total .500 .0080

Lampiran 13. Data statistik kadar kreatinin tikus betina setelah pemberian

infusa daun sirsak

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kreatinin

N 25

Normal Parametersa Mean .542

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

101

Std. Deviation .0389

Most Extreme Differences Absolute .194

Positive .194

Negative -.140

Kolmogorov-Smirnov Z .970

Asymp. Sig. (2-tailed) .304

a. Test distribution is Normal.

Homogeneous Subsets

perlakuan dosis N

Subset for alpha

= 0.05

1

dosis 4 infusa daun sirsak 5 .520

dosis 3 infusa daun sirsak 5 .532

kontrol akuades 5 .546

dosis 1 infusa daun sirsak 5 .550

dosis 2 infusa daun sirsak 5 .562

Sig. .595

Test of Homogeneity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.446 4 20 .256

Oneway ANOVA

Kreatinin Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups .005 4 .001 .856 .507

Within Groups .031 20 .002

Total .036 24

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

(I) perlakuan dosis (J) perlakuan dosis

Mean

Difference

(I-J)

Std.

Error Sig.

95% Confidence

Interval

Lower

Bound

Upper

Bound

dosis 1 infusa daun

sirsak

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0120 .0249 .993 -.096 .072

dosis 3 infusa daun sirsak

.0180 .0249 .970 -.066 .102

dosis 4 infusa daun

sirsak .0300 .0249 .833 -.054 .114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

102

kontrol akuades .0040 .0249 1.000 -.080 .088

dosis 2 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak .0120 .0249 .993 -.072 .096

dosis 3 infusa daun

sirsak .0300 .0249 .833 -.054 .114

dosis 4 infusa daun

sirsak .0420 .0249 .595 -.042 .126

kontrol akuades .0160 .0249 .980 -.068 .100

dosis 3 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0180 .0249 .970 -.102 .066

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0300 .0249 .833 -.114 .054

dosis 4 infusa daun

sirsak .0120 .0249 .993 -.072 .096

kontrol akuades -.0140 .0249 .988 -.098 .070

dosis 4 infusa daun

sirsak

dosis 1 infusa daun

sirsak -.0300 .0249 .833 -.114 .054

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0420 .0249 .595 -.126 .042

dosis 3 infusa daun

sirsak -.0120 .0249 .993 -.096 .072

kontrol akuades -.0260 .0249 .893 -.110 .058

kontrol akuades dosis 1 infusa daun

sirsak -.0040 .0249 1.000 -.088 .080

dosis 2 infusa daun

sirsak -.0160 .0249 .980 -.100 .068

dosis 3 infusa daun

sirsak .0140 .0249 .988 -.070 .098

dosis 4 infusa daun

sirsak .0260 .0249 .893 -.058 .110

Means

perlakuan dosis Mean

Std. Error of

Mean

dosis 1 infusa daun sirsak .550 .0179

dosis 2 infusa daun sirsak .562 .0242

dosis 3 infusa daun sirsak .532 .0183

dosis 4 infusa daun sirsak .520 .0084

kontrol akuades .546 .0157

Total .542 .0078

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

103

Lampiran 14. Data statistik Paired T test kreatinin pre dan post pada tikus

jantan

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dosis 1 pre .5040 5 .03782 .01691

dosis 1 post .5220 5 .02387 .01068

Pair 2 dosis 2 pre .4740 5 .03130 .01400

dosis 2 post .4880 5 .03347 .01497

Pair 3 dosis 3 pre .4660 5 .04099 .01833

dosis 3 post .4660 5 .03050 .01364

Pair 4 dosis 4 pre .4680 5 .01483 .00663

dosis 4 post .4980 5 .02490 .01114

Pair 5 kontrol pre .4780 5 .03962 .01772

kontrol post .5240 5 .05771 .02581

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std.

Error Mean

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

Pair 1 dosis 1 pre -

dosis 1 post -.01800 .05020 .02245 -.08033 .04433 -.802 4 .468

Pair 2 dosis 2 pre -

dosis 2 post -.01400 .06066 .02713 -.08932 .06132 -.516 4 .633

Pair 3 dosis 3 pre -

dosis 3 post .00000 .02915 .01304 -.03620 .03620 .000 4 1.000

Pair 4 dosis 4 pre -

dosis 4 post -.03000 .02915 .01304 -.06620 .00620 -2.301 4 .083

Pair 5 kontrol pre -

kontrol post -.04600 .05941 .02657 -.11977 .02777 -1.731 4 .158

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dosis 1 pre & dosis 1 post 5 -.288 .638

Pair 2 dosis 2 pre & dosis 2 post 5 -.754 .141

Pair 3 dosis 3 pre & dosis 3 post 5 .704 .184

Pair 4 dosis 4 pre & dosis 4 post 5 -.014 .983

Pair 5 kontrol pre & kontrol post 5 .300 .624

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

104

Lampiran 15. Data statistik Paired T test kreatinin pre dan post pada tikus

betina

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 dosis 1 pre .5280 5 .04550 .02035

dosis 1 post .5500 5 .04000 .01789

Pair 2 dosis 2 pre .5380 5 .03421 .01530

dosis 2 post .5620 5 .05404 .02417

Pair 3 dosis 3 pre .5280 5 .03347 .01497

dosis 3 post .5320 5 .04087 .01828

Pair 4 dosis 4 pre .5140 5 .02302 .01030

dosis 4 post .5200 5 .01871 .00837

Pair 5 kontrol pre .5380 5 .02387 .01068

kontrol post .5460 5 .03507 .01568

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 dosis 1 pre & dosis 1 post 5 .659 .226

Pair 2 dosis 2 pre & dosis 2 post 5 .584 .301

Pair 3 dosis 3 pre & dosis 3 post 5 -.307 .615

Pair 4 dosis 4 pre & dosis 4 post 5 .058 .926

Pair 5 kontrol pre & kontrol post 5 .107 .863

Paired Samples Test

Paired Differences

t df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 dosis 1 pre -

dosis 1 post -.02200 .03564 .01594 -.06625 .02225 -1.380 4 .240

Pair 2 dosis 2 pre -

dosis 2 post -.02400 .04393 .01965 -.07855 .03055 -1.222 4 .289

Pair 3 dosis 3 pre -

dosis 3 post -.00400 .06025 .02694 -.07881 .07081 -.148 4 .889

Pair 4 dosis 4 pre -

dosis 4 post -.00600 .02881 .01288 -.04177 .02977 -.466 4 .666

Pair 5 kontrol pre -

kontrol post -.00800 .04025 .01800 -.05798 .04198 -.444 4 .680

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

105

Lampiran 16. Analisis statistik berat badan tikus jantan

Multivariate Testsc

Effect Value F

Hypothesis

df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .997 1.201E3a 5.000 16.000 .000

Wilks' Lambda .003 1.201E3a 5.000 16.000 .000

Hotelling's Trace 375.298 1.201E3a 5.000 16.000 .000

Roy's Largest Root 375.298 1.201E3a 5.000 16.000 .000

kelompok_perlakuan Pillai's Trace .385 .405 20.000 76.000 .987

Wilks' Lambda .662 .357 20.000 54.016 .993

Hotelling's Trace .442 .321 20.000 58.000 .997

Roy's Largest Root .204 .777b 5.000 19.000 .579

a. Exact statistic

b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance level.

c. Design: Intercept + kelompok_perlakuan

Tests of Between-Subjects Effects

Source Dependent Variable Type III Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model Berat Badan Hari ke-0 404.618a 4 101.154 .120 .974

Berat Badan Hari ke-7 358.758b 4 89.689 .146 .963

Berat Badan Hari ke-14 250.798c 4 62.700 .123 .972

Berat Badan Hari ke-21 413.058d 4 103.265 .223 .922

Berat Badan Hari ke-28 226.734e 4 56.684 .155 .958

Intercept Berat Badan Hari ke-0 1378698.672 1 1378698.672 1.641E3 .000

Berat Badan Hari ke-7 1607367.552 1 1607367.552 2.608E3 .000

Berat Badan Hari ke-14 1849763.204 1 1849763.204 3.638E3 .000

Berat Badan Hari ke-21 2025384.386 1 2025384.386 4.380E3 .000

Berat Badan Hari ke-28 2219980.802 1 2219980.802 6.079E3 .000

kelompok_perlakuan Berat Badan Hari ke-0 404.618 4 101.154 .120 .974

Berat Badan Hari ke-7 358.758 4 89.689 .146 .963

Berat Badan Hari ke-14 250.798 4 62.700 .123 .972

Berat Badan Hari ke-21 413.058 4 103.265 .223 .922

Berat Badan Hari ke-28 226.734 4 56.684 .155 .958

Error Berat Badan Hari ke-0 16800.340 20 840.017

Berat Badan Hari ke-7 12324.960 20 616.248

Berat Badan Hari ke-14 10170.508 20 508.525

Berat Badan Hari ke-21 9247.616 20 462.381

Berat Badan Hari ke-28 7303.604 20 365.180

Total Berat Badan Hari ke-0 1395903.630 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

106

Berat Badan Hari ke-7 1620051.270 25

Berat Badan Hari ke-14 1860184.510 25

Berat Badan Hari ke-21 2035045.060 25

Berat Badan Hari ke-28 2227511.140 25

Corrected Total Berat Badan Hari ke-0 17204.958 24

Berat Badan Hari ke-7 12683.718 24

Berat Badan Hari ke-14 10421.306 24

Berat Badan Hari ke-21 9660.674 24

Berat Badan Hari ke-28 7530.338 24

a. R Squared = ,024 (Adjusted R Squared = -,172)

b. R Squared = ,028 (Adjusted R Squared = -,166)

c. R Squared = ,024 (Adjusted R Squared = -,171)

d. R Squared = ,043 (Adjusted R Squared = -,149)

e. R Squared = ,030 (Adjusted R Squared = -,164)

Report

kelompok perlakuan

Berat Badan

Hari ke-0

Berat Badan

Hari ke-7

Berat Badan

Hari ke-14

Berat Badan

Hari ke-21

Berat Badan

Hari ke-28

Infusa Daun

Sirsak 0,108

mg/gBB

Mean 234.9400 246.5000 267.1200 279.1400 295.0600

N 5 5 5 5 5

Std.

Deviation 29.30654 18.65449 20.85970 24.63966 19.98695

Std. Error of

Mean 13.10628 8.34254 9.32874 11.01919 8.93843

Infusa Daun

Sirsak 0,180

mg/gBB

Mean 237.1200 252.7200 274.3800 289.0800 303.1800

N 5 5 5 5 5

Std.

Deviation 26.22312 23.58341 26.35663 26.78371 22.22346

Std. Error of

Mean 11.72734 10.54682 11.78704 11.97804 9.93863

Infusa Daun

Sirsak 0,301 mg/gBB

Mean 227.2800 256.6400 272.4400 281.6400 294.9200

N 5 5 5 5 5

Std.

Deviation 33.60658 30.57569 21.75495 20.24483 20.78911

Std. Error of

Mean 15.02932 13.67387 9.72911 9.05376 9.29717

Infusa Daun

Sirsak 0,503

mg/gBB

Mean 235.8000 256.0200 270.0400 283.8600 298.2200

N 5 5 5 5 5

Std.

Deviation 26.71835 24.09672 18.03741 14.87105 14.66959

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

107

Std. Error of

Mean 11.94881 10.77638 8.06657 6.65053 6.56044

Kontrol Akuades

8,33 mg/gBB

Mean 239.0400 255.9400 276.0800 289.4400 298.5800

N 5 5 5 5 5

Std. Deviation

28.46556 25.72058 24.78310 18.87917 16.88659

Std. Error of

Mean 12.73018 11.50259 11.08334 8.44302 7.55191

Total Mean 234.8360 253.5640 272.0120 284.6320 297.9920

N 25 25 25 25 25

Std.

Deviation 26.77449 22.98887 20.83797 20.06310 17.71339

Std. Error of

Mean 5.35490 4.59777 4.16759 4.01262 3.54268

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

Berat Badan Hari ke-0 *

kelompok perlakuan

Between Groups (Combined) 404.618 4 101.154 .120 .974

Within Groups 16800.340 20 840.017

Total 17204.958 24

Berat Badan Hari ke-7 *

kelompok perlakuan

Between Groups (Combined) 358.758 4 89.689 .146 .963

Within Groups 12324.960 20 616.248

Total 12683.718 24

Berat Badan Hari ke-14 *

kelompok perlakuan

Between Groups (Combined) 250.798 4 62.700 .123 .972

Within Groups 10170.508 20 508.525

Total 10421.306 24

Berat Badan Hari ke-21 *

kelompok perlakuan

Between Groups (Combined) 413.058 4 103.265 .223 .922

Within Groups 9247.616 20 462.381

Total 9660.674 24

Berat Badan Hari ke-28 *

kelompok perlakuan

Between Groups (Combined) 226.734 4 56.684 .155 .958

Within Groups 7303.604 20 365.180

Total 7530.338 24

Lampiran 17. Analisis statistik berat badan tikus betina

Multivariate Testsc

Effect Value F

Hypothesis

df Error df Sig.

Intercept Pillai's Trace .996 9.008E2a 5.000 16.000 .000

Wilks' Lambda .004 9.008E2a 5.000 16.000 .000

Hotelling's Trace 281.510 9.008E2a 5.000 16.000 .000

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

108

Roy's Largest Root 281.510 9.008E2a 5.000 16.000 .000

kelompok_perlakuan Pillai's Trace .583 .648 20.000 76.000 .863

Wilks' Lambda .507 .613 20.000 54.016 .886

Hotelling's Trace .801 .580 20.000 58.000 .911

Roy's Largest Root .500 1.901b 5.000 19.000 .142

a. Exact statistic

b. The statistic is an upper bound on F that yields a lower bound on the significance

level.

c. Design: Intercept + kelompok_perlakuan

Tests of Between-Subjects Effects

Source Dependent Variable

Type III Sum

of Squares df Mean Square F Sig.

Corrected Model Berat Badan Hari ke-0 80.996a 4 20.249 .090 .985

Berat Badan Hari ke-7 634.600b 4 158.650 .906 .479

Berat Badan Hari ke-14 458.338c 4 114.585 .541 .707

Berat Badan Hari ke-21 626.610d 4 156.653 .632 .646

Berat Badan Hari ke-28 868.062e 4 217.016 .889 .489

Intercept Berat Badan Hari ke-0 951015.040 1 951015.040 4.211E3 .000

Berat Badan Hari ke-7 934315.560 1 934315.560 5.338E3 .000

Berat Badan Hari ke-14 946223.108 1 946223.108 4.468E3 .000

Berat Badan Hari ke-21 980020.802 1 980020.802 3.952E3 .000

Berat Badan Hari ke-28 1037464.474 1 1037464.474 4.249E3 .000

kelompok_perlakuan Berat Badan Hari ke-0 80.996 4 20.249 .090 .985

Berat Badan Hari ke-7 634.600 4 158.650 .906 .479

Berat Badan Hari ke-14 458.338 4 114.585 .541 .707

Berat Badan Hari ke-21 626.610 4 156.653 .632 .646

Berat Badan Hari ke-28 868.062 4 217.016 .889 .489

Error Berat Badan Hari ke-0 4516.564 20 225.828

Berat Badan Hari ke-7 3500.860 20 175.043

Berat Badan Hari ke-14 4235.664 20 211.783

Berat Badan Hari ke-21 4959.208 20 247.960

Berat Badan Hari ke-28 4883.624 20 244.181

Total Berat Badan Hari ke-0 955612.600 25

Berat Badan Hari ke-7 938451.020 25

Berat Badan Hari ke-14 950917.110 25

Berat Badan Hari ke-21 985606.620 25

Berat Badan Hari ke-28 1043216.160 25

Corrected Total Berat Badan Hari ke-0 4597.560 24

Berat Badan Hari ke-7 4135.460 24

Berat Badan Hari ke-14 4694.002 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

109

Berat Badan Hari ke-21 5585.818 24

Berat Badan Hari ke-28 5751.686 24

a. R Squared = ,018 (Adjusted R Squared = -,179)

b. R Squared = ,153 (Adjusted R Squared = -,016)

c. R Squared = ,098 (Adjusted R Squared = -,083)

d. R Squared = ,112 (Adjusted R Squared = -,065)

e. R Squared = ,151 (Adjusted R Squared = -,019)

Report

Kelompok Perlakuan

Berat Badan

Hari ke-0

Berat Badan

Hari ke-7

Berat Badan

Hari ke-14

Berat Badan

Hari ke-21

Berat Badan

Hari ke-28

Infusa Daun

Sirsak 0,108 mg/Gbb

Mean 194.4000 191.6600 196.1800 201.4800 206.2600

N 5 5 5 5 5

Std. Deviation 18.13574 10.71812 6.27989 7.67835 10.47869

Std. Error of

Mean 8.11055 4.79329 2.80845 3.43386 4.68621

Infusa Daun

Sirsak 0,180

mg/gBB

Mean 198.0600 202.0200 201.3200 205.9800 213.7800

N 5 5 5 5 5

Std. Deviation 21.13748 14.69956 16.86022 18.05580 16.45257

Std. Error of

Mean 9.45297 6.57384 7.54012 8.07480 7.35781

Infusa Daun Sirsak 0,301

mg/gBB

Mean 192.5000 186.7800 188.1800 192.5400 196.9800

N 5 5 5 5 5

Std. Deviation 11.49848 12.17280 13.03215 10.02487 13.57892

Std. Error of

Mean 5.14228 5.44384 5.82816 4.48326 6.07268

Infusa Daun

Sirsak 0,503

mg/gBB

Mean 195.4400 194.7400 194.0400 194.1200 202.0200

N 5 5 5 5 5

Std. Deviation 9.41371 13.42378 19.23962 20.05261 18.69176

Std. Error of Mean

4.20994 6.00330 8.60422 8.96780 8.35921

Kontrol Akuades

8,33 mg/gBB

Mean 194.8000 191.4000 193.0200 195.8400 199.5200

N 5 5 5 5 5

Std. Deviation 11.51564 14.69303 13.97183 18.76774 17.51134

Std. Error of

Mean 5.14995 6.57092 6.24839 8.39319 7.83131

Total Mean 195.0400 193.3200 194.5480 197.9920 203.7120

N 25 25 25 25 25

Std. Deviation 13.84070 13.12672 13.98511 15.25590 15.48075

Std. Error of

Mean 2.76814 2.62534 2.79702 3.05118 3.09615

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

110

ANOVA Table

Sum of Squares df

Mean Square F Sig.

Berat Badan Hari ke-0 *

Kelompok Perlakuan

Between Groups (Combined) 80.996 4 20.249 .090 .985

Within Groups 4516.564 20 225.828

Total 4597.560 24

Berat Badan Hari ke-7 *

Kelompok Perlakuan

Between Groups (Combined) 634.600 4 158.650 .906 .479

Within Groups 3500.860 20 175.043

Total 4135.460 24

Berat Badan Hari ke-14 *

Kelompok Perlakuan

Between Groups (Combined) 458.338 4 114.585 .541 .707

Within Groups 4235.664 20 211.783

Total 4694.002 24

Berat Badan Hari ke-21 *

Kelompok Perlakuan

Between Groups (Combined) 626.610 4 156.653 .632 .646

Within Groups 4959.208 20 247.960

Total 5585.818 24

Berat Badan Hari ke-28 *

Kelompok Perlakuan

Between Groups (Combined) 868.062 4 217.016 .889 .489

Within Groups 4883.624 20 244.181

Total 5751.686 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

111

Lampiran 18. Data rata-rata asupan makan tikus jantan selama 30 hari

HARI Dosis I

(g)

Dosis II

(g)

Dosis III

(g)

Dosis IV

(g)

Kontrol

(g)

1 15,7 16,82 17,72 18,04 17,3

2 16,32 18,38 18,6 18,68 18,3

3 18 18,44 19 18,88 18,0

4 17,96 19,3 17 18,84 18,3

5 17,2 17,26 17,32 18,42 17,9

6 15,72 18,56 17,7 18,76 17,0

7 16,2 15,28 18,44 19,12 18,4

8 17,3 18,84 17,64 18,7 16,9

9 18,08 18,2 19,1 18,08 17,6

10 17,76 17,76 17,82 17,44 17,6

11 17,6 18,14 18,46 16,6 18,1

12 18,34 18,38 18,48 16,66 18,6

13 16,74 17,98 13,94 17,4 17,9

14 17,26 18,52 16,56 15,7 17,9

15 17,72 19,08 17,1 16,78 19,1

16 18,36 18,6 18,1 17,44 19,4

17 17,96 19,02 16,2 16,66 17,7

18 18,88 19,14 17,42 17,78 19,8

19 18,42 19,24 16 17,26 19,4

20 18,58 19,86 15,76 17,54 19,1

21 16,86 19,22 17,16 17,34 17,9

22 19,46 19,54 17,54 18,24 17,0

23 19,58 19,86 17,5 18,84 16,2

24 19,92 19,82 18,8 19,34 19,0

25 19,6 19,9 17,6 19,46 18,7

26 19,82 19,68 17,96 19,52 18,3

27 20 19,48 17,86 19,86 18,9

28 19,52 18,98 18,16 19,62 18,6

29 19,5 18,84 18,8 19,88 19,1

30 18,06 17,2 18,8 18,06 18,2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

112

Lampiran 19. Data rata-rata asupan makan tikus betina selama 30 hari

HARI Dosis I

(g)

Dosis II

(g)

Dosis III

(g)

Dosis IV

(g)

Kontrol

(g)

1 9,16 10,92 11,04 9,02 7,4

2 10,76 10,5 10,12 10,42 10,7

3 10,62 12,4 11,16 12,72 14,7

4 10,74 9,86 10,52 10,88 12,1

5 12,16 12,62 13,24 12,7 12,1

6 12,16 13,5 9,74 12,24 11,1

7 11,98 12,84 8,52 12,38 11,1

8 12,12 15,34 11,28 12,7 12,1

9 13 11,26 11,4 13,28 12,5

10 12,56 13,96 11,44 12,34 14,0

11 14,08 15,12 12,52 11,84 12,9

12 12,74 15,66 10,58 11,58 14,1

13 12,68 10,7 12,66 11,24 13,4

14 12,68 14,6 12,44 11,88 12,9

15 14,14 16,36 12,02 11,26 13,7

16 13,84 15,52 13,5 11,72 12,6

17 14,82 12,6 14,34 10,88 13,3

18 14,66 17,54 13,76 12,66 14,8

19 14,3 14,54 11,88 10,9 12,1

20 14,08 15,74 13,88 10,86 11,4

21 13,6 11,88 13,62 12,44 13,1

22 16,14 14,52 14,76 13,72 13,3

23 16,2 14,82 10,62 13,52 12,0

24 14,68 16,96 14,62 14,7 14,4

25 15 15,2 12,8 14,16 14,6

26 14,7 15,42 12,64 14,48 14,5

27 13,52 16,44 13,2 13,84 14,0

28 13,64 16,28 13,76 14,24 14,2

29 14,78 15,46 15,68 13,46 15,6

30 10,48 14,84 13,8 12,2 13,1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

113

Lampiran 20. Data rata-rata asupan minum tikus jantan selama 30 hari

HARI Dosis I

(mL)

Dosis II

(mL)

Dosis III

(mL)

Dosis IV

(mL)

Kontrol

(mL)

1 30 26 32 30 27

2 22 26 23 26 21

3 18 30 23 28 31

4 22 21 24 20 26

5 28 28 26 25 30

6 24 24 25 24 22

7 25 23 27 25 26

8 28 35 29 35 32

9 30 29 31 29 28

10 29 30 24 35 37

11 27 25 22 21 24

12 27 29 29 29 34

13 26 25 23 23 22

14 27 33 22 25 26

15 35 32 35 33 33

16 28 22 24 21 28

17 40 35 26 31 33

18 27 28 28 28 26

19 33 37 28 29 34

20 30 31 28 23 24

21 31 30 29 29 27

22 41 37 37 35 34

23 28 25 26 28 31

24 35 31 27 30 28

25 28 35 29 29 27

26 36 35 33 32 31

27 25 23 22 24 28

28 31 28 27 27 30

29 39 38 34 46 37

30 33 24 27 32 26

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

114

Lampiran 21. Data rata-rata asupan minum tikus betina selama 30 hari

HARI Dosis I

(mL)

Dosis II

(mL)

Dosis III

(mL)

Dosis IV

(mL)

Kontrol

(mL)

1 21 27 30 26 26

2 17 27 16 22 16

3 29 22 16 25 23

4 27 16 28 18 18

5 25 31 28 30 31

6 22 20 16 21 18

7 17 26 18 23 23

8 30 33 29 34 33

9 28 24 24 30 31

10 22 33 25 30 31

11 19 25 16 24 23

12 22 25 22 28 29

13 17 20 22 22 25

14 20 29 19 24 26

15 29 31 26 30 32

16 21 22 19 21 22

17 28 30 28 32 30

18 24 29 22 27 23

19 22 33 24 26 32

20 25 32 21 27 24

21 25 26 23 27 25

22 36 33 34 39 37

23 22 27 16 25 23

24 25 27 27 30 26

25 21 29 23 29 27

26 25 32 26 32 30

27 19 32 22 26 23

28 25 32 23 25 24

29 34 32 33 36 38

30 17 39 26 26 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

115

Lampiran 22. Surat pengesahan hasil histologis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

117

Lampiran 23. Gambar fotomikroskopik ginjal tikus jantan setelah

pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari (perbesaran 100

dan 400)

Kelompok Perbesaran 100 Perbesaran 400

Dosis 108

mg/kgBB

J11

J12 (Nefritis interstitialis)

Dosis 180

mg/kgBB

J23

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

118

Dosis 301

mg/kgBB

J32

J34 (Nefritis interstitialis)

Dosis 503

mg/kgBB

J43

Kontrol

akuades

JK4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

119

Lampiran 24. Gambar fotomikroskopik ginjal tikus betina setelah

pemberian infusa daun sirsak selama 30 hari (perbesaran 100

dan 400)

Kelompok Perbesaran 100 Perbesaran 400

Dosis 108

mg/kgBB

B11

Dosis 180

mg/kgBB

B23

Dosis 301

mg/kgBB

B33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

120

Dosis 503

mg/kgBB

B45

Kontrol

akuades

BK4 (Nefritis interstitialis)

Lampiran 25. Gambar fotomikroskopik ginjal tikus jantan selama uji

reversibilitas (perbesaran 100 dan 400)

Kelompok Perbesaran 100 Perbesaran 400

Dosis 108

mg/kgBB

J13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

121

Dosis 180

mg/kgBB

J22

Dosis 301

mg/kgBB

J33

Dosis 503

mg/kgBB

J42

Kontrol

akuades

JK1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

122

Lampiran 26. Gambar fotomikroskopik ginjal tikus betina selama uji

reversibilitas (perbesaran 100 dan 400)

Kelompok Perbesaran 100 Perbesaran 400

Dosis 108

mg/kgBB

B13 (Nefritis interstitialis)

Dosis 180

mg/kgBB

B22

Dosis 301

mg/kgBB

B32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

123

Dosis 503

mg/kgBB

B41

Kontrol

akuades

BK2 (Nefritis interstitialis)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

124

BIOGRAFI PENULIS

Penulis skripsi berjudul “Uji Toksisitas Infusa Daun

Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kadar Kreatinin

dan Gambaran Histologis Ginjal pada Tikus secara

Subkronis” ini memiliki nama lengkap Christiana

Lambang Kristanti. Penulis lahir di Jakarta pada tanggal

25 Juli 1991 sebagai anak kedua dari dua bersaudara.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah

TK Mutiara 17 Agustus (1996-1997), SD Mutiara 17

Agustus (1997-2003), SMP Mutiara 17 Agustus (2003-

2006), SMA KORPRI Bekasi (2006-2009), kemudian

tahun 2009 penulis melanjutkan kuliah di Fakultas

Farmasi Sanata Dharma Yogyakarta. Selama kuliah

penulis aktif dalam beberapa kegiatan dan organisasi antara lain sebagai anggota

Unit Kegiatan Fakultas Bidang Olahraga Voli (2010-2012), panitia Pelepasan

Wisuda Fakultas Farmasi sebagai seksi konsumsi (2010), panitia Hari Anti

Tembakau sebagai seksi dana dan usaha (2011), dan sebagai ketua kelompok

dalam Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian Masyarakat yang lolos

didanai oleh DIKTI (2012). Selain itu penulis juga pernah mendapatkan

penghargaan Mahasiswa Berprestasi Tahun 2012.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI · iv Halaman Persembahan TUHAN MEMILIKI RANCANGAN TERINDAH DALAM SETIAP LANGKAH HIDUPKU DAN AKU PERCAYA ITU “Kalau kamu punya keyakinan,

125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI