plagiat merupakan tindakan tidak terpuji hubungan ... · berkat dorongan, motivasi dan doa dari...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS
BERDASARKAN BODY MASS INDEX DI RW 1 DUSUN PLENGAN
BANJAROYO KALIBAWANG KULONPROGO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Prasetyo Ardi Pramudito
NIM : 148114064
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK TERHADAP KEJADIAN OBESITAS
BERDASARKAN BODY MASS INDEX DI RW 1 DUSUN PLENGAN
BANJAROYO KALIBAWANG KULONPROGO
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi
Oleh :
Prasetyo Ardi Pramudito
NIM : 148114064
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Cast all your anxiety on Him, because He cares for you.” 1 Peter 5:7
Saya persembahkan skripsi ini untuk
Tuhan Yesus Kristus, Bunda Maria, Para Orang Kudus, dan
Malaikat Pelindung yang selalu memberkati dan melindungi
langkah hidup saya.
Papa dan Mama yang selalu mendukung dan mendoakan saya
agar dapat melewati segala rintangan kehidupan dan
menyelesaikan segala pilihan dalam hidup saya dengan baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala rahmat dan tuntunannya selama penulis membuat karya tulis ini, sehingga
penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik
Terhadap Kejadian Obesitas Berdasarkan Body Mass Index di RW 1 Dusun Plengan
Banjaroyo, Kalibawang Kulonprogo” sebagai salah satu persyaratan memperoleh
Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Karya
tulis ini merupakan penelitian payung dari dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK dengan nomor
penelitian 075/penel.LPPM USD/IV/2017. Berkat dorongan, motivasi dan doa dari
berbagai pihak, akhirnya karya tulis ini dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin dan arahan kepada
peneliti.
2. dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
membimbing dan memberi masukan, serta bersedia meluangkan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk berdiskusi dan mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi.
3. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt, dan Ibu Putu Dyana Christasani, M.Sc.,
Apt., selaku dosen penguji yang telah memberikan saran serta dukungan yang
membangun.
4. Perangkat Desa dan seluruh warga desa Banjaroyo yang bersedia meluangkan
waktunya untuk mendukung penelitian khususnya warga Dusun Plengan RW
21 dan 22 atas keterlibatannya dalam penelitian ini.
5. Mama dan Papa yang telah memberikan semangat, dorongan, doa, dan kasih
sayang kepada penulis hingga terselesainya naskah ini.
6. Kelompok penelitian “Journey to The West” atas dinamika penelitian yang
luar biasa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
7. Teman-teman FSM B 2014 dan seluruh FSM 2014 yang menemani proses
perkuliahan selama ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung
dalam penyusunan naskah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... vi
PRAKATA ............................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................................................................. x
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xi
ABSTRAK ............................................................................................................ xii
ABSTRACT .......................................................................................................... xiii
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
METODE PENELITIAN ...................................................................................... 3
Desain dan Subjek Penelitian ............................................................................ 3
Penilaian Aktivitas Fisik ................................................................................... 3
Penilaian Body Mass Index ............................................................................... 4
Analisis Data Statistik ....................................................................................... 4
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 5
KESIMPULAN ..................................................................................................... 11
SARAN ................................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 12
BIOGRAFI PENULIS .......................................................................................... 33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Demografi dan Karakteristik Responden Penelitian .............................. 5
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia, Merokok, Pekerjaan, dan Jenis
Kelamin .................................................................................................. 6
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik ................................ 7
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Body Mass Index ............................ 8
Tabel 5. Hubungan Aktivitas Fisik (IPAQ) terhadap Obesitas (BMI) ................. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Kabupaten Kulonprogo) ........... 14
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Pemda Kabupaten Kulonprogo)................... 15
Lampiran 3. Ethical Clearance ........................................................................... 16
Lampiran 4. Sertifikat Kalibrasi Timbangan Badan ........................................... 17
Lampiran 5. Sertifikat Kalibrasi Pengukur Tinggi Badan ................................... 18
Lampiran 6. Sertifikat Kalibrasi Pengukur Lingkar Pinggang ............................ 20
Lampiran 7. Sertifikat CE&BU ........................................................................... 22
Lampiran 8. Informed Consent ............................................................................ 23
Lampiran 9. Pedoman Wawancara ...................................................................... 24
Lampiran 10. Kuisioner IPAQ ............................................................................ 25
Lampiran 11. Alat Pengukur Tinggi Badan ........................................................ 26
Lampiran 12. Timbangan Badan ......................................................................... 27
Lampiran 13. Proses Pengambilan Data ............................................................. 28
Lampiran 14. Automatic Report IPAQ ................................................................ 29
Lampiran 15. Uji Statistik ................................................................................... 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang memengaruhi terjadinya
obesitas pada seseorang. Jumlah aktivitas fisik yang tinggi dapat mengendalikan berat
badan sehingga tidak terjadi obesitas. Salah satu cara untuk mengetahui seseorang
mengalami obesitas atau tidak adalah dengan menggunakan nilai body mass index
(BMI). Masyarakat desa di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami
peningkatan kejadian obesitas sebanyak 2 kali dalam beberapa tahun. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas fisik terhadap kejadian
obesitas pada masyarakat pedesaan. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional
dengan rancangan potong lintang pada 42 responden di RW 1 Dusun Plengan,
Banjaroyo, Kalibawang, Kulonprogo dengan kriteria inklusi warga berjenis kelamin
pria dan wanita usia 18-65 tahun, telah menyetujui dan menandatangani informed
consent, mengikuti penelitian dari awal hingga akhir, dan sehat. Kriteria eksklusi
meliputi warga yang hamil. Pemilihan subyek penelitian menggunakan teknik
purposive sampling. Nilai aktivitas fisik diperoleh dengan menggunakan pedoman
wawancara terstruktur International Physical Activity Questionnaire (IPAQ),
sedangkan kategori obesitas responden diketahui berdasarkan nilai body mass index
(BMI). Uji korelasi menggunakan Fisher dua arah dan menunjukkan hasil bahwa
tidak terdapat hubungan bermakna antara aktivitas fisik terhadap obesitas (p = 0,665;
CI = 95%). Kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan yang
bermakna antara aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas di RW 1 Dusun Plengan,
Banjaroyo, Kalibawang, Kulonprogo.
Kata kunci: aktivitas fisik, obesitas, body mass index (BMI), IPAQ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
ABSTRACT
Physical activity is one of the factors that affect obesity. High physical
activity can control bodyweight and prevent obesity. Body Mass Index is a parameter
to assess obesity. Villager in Yogyakarta Province has increased the incidence of
obesity as much as 2 times in a few years. The purpose of this study is knowing the
correlation between physical activity to the incidence of obesity in villager. The type
of research conducted in this study was observational analytic with cross sectional
design on 42 respondents in RW 1 Dusun Plengan, Banjaroyo, Kalibawang,
Kulonprogo with inclusion criteria for male and female 18-65 years old, have
approved and signed informed consent, followed the study from start to finish, and
healthy. Exclusion criteria include respondent who did not follow the study until the
end, and became pregnant. This research use purposive sampling technique. The
value of physical activity was obtained using structured interview guidelines
International Physical Activity Questionnaire (IPAQ), and the obese category of
respondents was known based on body mass index (BMI) values. The correlation test
used two-way Fisher and showed that there was no significant relationship between
physical activity to obesity (p = 0.665; CI = 95%). The conclusion of this study is
there is no significant correlation between physical activity to the incidence of obesity
in RW 1 Dusun Plengan, Banjaroyo, Kalibawang, Kulonprogo.
Keywords: physical activity, obesity, body mass index, IPAQ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
PENDAHULUAN
Aktivitas fisik merupakan bentuk aktivitas atau gerakan tubuh yang
dihasilkan otot rangka dan disertai dengan pengeluaran energi (WHO, 2016).
Aktivitas fisik merupakan faktor yang memengaruhi terjadinya obesitas pada
seseorang. Jumlah aktivitas fisik yang cukup pada orang dewasa dapat berisiko
0,4 atau 0,6 kali lebih rendah mengalami obesitas, sehingga menurunkan pula
risiko terjadinya hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, diabetes, dan kanker
(Widiantini dan Tafal, 2013). Aktivitas fisik terbukti dapat memengaruhi obesitas,
semakin tinggi aktivitas fisik yang dilakukan maka akan mengendalikan berat
badan sehingga tidak terjadi obesitas (Scottish Intercollegiate Guidelines
Network, 2010).
Obesitas merupakan penumpukan lemak berlebih atau abnormal yang
mengganggu kesehatan. Obesitas masih menjadi epidemi di dunia karena
merupakan faktor risiko terjadinya penyakit lain, seperti salah satunya gangguan
jantung (Ikeda, 2010). Obesitas akan memberikan dampak pada biaya kesehatan
serta kualitas hidup seseorang (Cawley & Meyerhoefer, 2012). Terdapat berbagai
metode pendekatan dalam pengukuran tingkat obesitas, salah satu cara
pengukuran adalah menggunakan Body Mass Index. Kelebihan metode Body Mass
Index adalah mudah dilakukan, praktis, proses cepat, mudah diterapkan pada
anak-anak, remaja, dan dewasa (Harvard Chan School Of Public Health, 2017).
Berdasarkan WHO (2000), di wilayah Asia terdapat 4 kategori berat badan
apabila dihitung dari Body Mass Index (BMI), yaitu kategori underweight,
normal, overweight, dan obesitas. Penghitungan BMI paling banyak digunakan
secara umum pada orang dewasa (CDC, 2015).
Jumlah di dunia secara keseluruhan terdapat 1,9 milyar orang (39%)
mengalami berat badan berlebih dan 600 juta orang (13%) mengalami obesitas
(WHO, 2016). Hal ini menunjukkan bahwa obesitas masih memiliki porsi yang
cukup besar untuk menjadi faktor risiko suatu penyakit terhadap warga di dunia.
Di Indonesia, prevalensi jumlah warga yang mengalami berat badan berlebih
sebesar 26,3%, sedangkan warga yang mengalami obesitas sebesar 14,8%
(Riskesdas, 2013). Sebesar 54,03% dari keseluruhan masyarakat pedesaan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Indonesia memiliki masalah aktivitas fisik yang kurang, hal ini diikuti dengan
meningkatnya risiko kejadian obesitas sebesar 13,36% dibanding warga dengan
jumlah aktivitas fisik yang cukup (Sudikno, dkk, 2010). Hasil data Riskesdas
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2007 menunjukkan hasil jumlah
penduduk yang mengalami obesitas sebesar 8,3%. Sedangkan pada tahun 2013
jumlah penduduk yang mengalami obesitas sebesar 15,8%. Hal ini membuktikan
bahwa dalam waktu kurang lebih 6 tahun terjadi peningkatan jumlah masyarakat
Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengalami obesitas sebesar 1,9 kali lipat,
hampir mendekati dua kali lipat. Penelitian yang dilakukan oleh Sunu (2016)
menunjukkan jumlah prevalensi obesitas masyarakat salah satu desa di Daerah
Istimewa Yogyakarta sebesar 42,2%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh
Depertemen Kesehatan Republik Indonesia (2009), prevalensi overweight di
kabupaten Kulonprogo sebesar 5,8% dan obesitas sebesar 6,3%.
Jumlah masyarakat pedesaan yang melakukan aktivitas fisik rendah
sebesar 54,03% dan meningkatkan kejadian obesitas sebesar 13,36% (Sudikno,
dkk, 2010), terutama pada provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang mengalami
peningkatan hampir dua kali lipat, serta pada tahun 2016 sejumlah 42,2% warga
pedesaan di provinsi ini mengalami obesitas, maka penelitian ini penting
dilakukan untuk mengidentifikasi hubungan aktivitas fisik terhadap obesitas pada
masyarakat RW 21-22 Dusun Plengan, Desa Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang,
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta dengan menggunakan Body Mass Index
sebagai parameter obesitas dan wawancara serta kuesioner untuk mengetahui
tingkat aktivitas fisik masyarakat pada desa tersebut. Diharapkan penelitian ini
dapat menjadi edukasi bagi masyarakat RW 21-22 Dusun Plengan, Desa
Banjaroyo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta
mengenai pengaruh aktivitas fisik terhadap obesitas, sehingga meningkatkan pola
hidup sehat untuk mencegah kejadian obesitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
METODE PENELITIAN
Desain dan Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik karena tidak
melakukan intervensi variabel dalam melakukan pengukuran (Isgiyanto, 2009).
Rancangan penelitian cross-sectional untuk mengidentifikasi adanya hubungan
faktor risiko dengan faktor efek. Pengambilan data dilakukan pada waktu yang
bersamaan untuk tiap responden (Pandis, 2014). Responden yang digunakan
dalam penelitian ini adalah warga RW 21 dan 22 Dusun Plengan, Desa Banjaroyo,
Kulon Progo, D. I. Yogyakarta. Jumlah total responden RW 21 dan 22 Dusun
Plengan sebanyak 61 orang, lalu dieksklusi 19 orang sehingga diperoleh warga
yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 42 responden. Kriteria
inklusi dalam penelitian ini adalah warga berjenis kelamin pria dan wanita usia
18-65 tahun, telah menyetujui dan menandatangani informed consent, mengikuti
penelitian dari awal hingga akhir, dan sehat. Kriteria eksklusi meliputi warga yang
hamil. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara non probability jenis sampling
purposive (Sugiyono, 2012). Penelitian ini telah memperoleh izin dari Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dengan nomor
070.2/00550/V/2017. Penelitian ini juga telah mendapatkan kelaikan etik dari
Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana dengan
nomor 447/C.16/FK/2017.
Penilaian Aktivitas Fisik
Penilaian aktivitas fisik dilakukan dengan menggunakan panduan
wawancara serta kuisioner terstruktur International Physical Activity
Questionnaire (IPAQ) (IPAQ Researcher Committee, 2005). Panduan wawancara
ini telah dilakukan uji pemahaman bahasa kepada warga Dusun Duren Sawit yang
merupakan salah satu dusun di Desa Banjaroyo dengan karakteristik yang hampir
sama dengan warga RW 21 dan 22 di Dusun Plengan. Uji pemahaman bahasa
harus dilakukan kepada warga dengan karateristik hampir sama (Notoatmodjo,
2012). Panduan wawancara meliputi profil data serta kondisi kesehatan responden
yang meliputi riwayat penyakit, obat rutin, merokok, hamil, puasa. Hasil kuisioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
IPAQ dihitung atau dikonversi menjadi nilai MET-min/week serta kategori
aktivitas fisik menggunakan Microsoft Excel IPAQ Automatic Report.
Penilaian Body Mass Index (BMI)
Nilai body mass index dihitung berdasarkan jumlah berat badan (kg) dibagi
dengan tinggi badan meter kuadrat (m2). Pengukuran berat badan menggunakan
timbangan badan, sedangkan tinggi badan diukur dengan alat pengukur tinggi
badan atau stature meter. Alat yang digunakan pada penelitian harus dikalibrasi
terlebih dahulu (Sugiyono, 2013). Kedua alat yang digunakan untuk mengukur
berat dan tinggi badan sudah dilakukan kalibrasi oleh Badan Metrologi
Yogyakarta. Hasil perhitungan body mass index tersebut kemudian disesuaikan
dengan nilai kategori berat badan berdasarkan ketentuan yang dikeluarkan oleh
WHO (2000) khusus di wilayah Asia. Responden dikategorikan obesitas jika nilai
memiliki nilai BMI sebesar ≥ 23, sedangkan tidak obesitas jika sebesar ≤ 22,9.
Responden sebelum ditimbang harus berpuasa terlebih dahulu atau minimal 2 jam
setelah makan (Austin, 2011). Perut dianggap kosong selama 1-2 jam setlah
makan (Rhoades, 2009).
Analisis Statistik
Hasil data penelitian dianalisis di Pusat Kajian CE&BU menggunakan
program SPSS 22 berlisensi dengan taraf kepercayaan 95%. Uji normalitas
menggunakan Shapiro-Wilk karena jumlah responden yang digunakan < 50
(Dahlan, 2014). Pada data yang terdistribusi normal, maka penyajian data berupa
nilai mean ± SD, sedangkan jika tidak terdistribusi normal maka penyajian data
berupa median (minimum-maksimum). Uji korelasi mengunakan Fisher dua arah
untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik terhadap kejadian obesitas. Analisis
statistik digunakan nilai p < 0,05 sebagai pertimbangan signifikansi secara
statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Demografi dan Karakteristik Responden Penelitian (n = 42)
Variabel Distribusi data p-value
Umur***
Tinggi Badan**
Berat Badan**
Body Mass Index (BMI)**
51,50 (19-65)
1,52 ± 0,07
53,81 ± 8,48
23,21 ± 3,83
0,010
0,442
0,669
0,564
Nilai MET*** 6156 (693-29400) 0,000
BMI ≥ Overweight (≥ 23)
BMI ≤ Normal (≤ 22.9)
Aktivitas Fisik Rendah
Aktivitas Fisik Sedang
Aktivitas Fisik Tinggi
52,4% (22)
47,6% (20)
0,0% (0)
14,3% (6)
85,7% (36)
Singkatan: MET, Metabolic Equivalent of Task Keterangan: ** Mean ± SD *** Median (min-maks)
Pada Tabel 1 analisis demografi yang ditampilkan pada penelitian ini
meliputi umur, tinggi badan, berat badan, body mass index (BMI), dan nilai
Metabolic Equivalent of Task (MET). Nilai uji normalitas yang menyatakan
bahwa data terdistribusi normal jika nilai P > 0,05. Pada penelitian ini hasil uji
normalitas data yang terdistribusi normal (P > 0,05) adalah umur, tinggi badan,
berat badan, dan body mass index (BMI). Data yang tidak terdistribusi normal (P
<0,05) adalah Nilai Metabolic Equivalent of Task (MET). Pada Tabel 1 jumlah
prevalensi responden yang memiliki nilai body mass index (BMI) ≥ overweight
sebesar 52,4%, sedangkan responden yang memiliki nilai body mass index (BMI)
< overweight sebesar 47,6%. Jumlah prevalensi responden yang masuk kategori
aktivitas fisik sedang sebesar 14,3% dan kategori aktivitas fisik tinggi sebesar
85,7%. Tampak bahwa lebih dari separuh jumlah total responden memiliki
aktivitas fisik yang tinggi, namun juga memiliki nilai body mass index (BMI)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
lebih dari normal.
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Usia, Merokok, Pekerjaan, dan Jenis
Kelamin (N = 42)
Kategori Jenis Kelamin Total
(N=42) Pria (n=15) Wanita (n=27)
Usia
18 – 45 tahun
46 – 65 tahun
5 (11,9%)
10 (23,8%)
9 (21,4%)
18 (42,9%)
2 (4,8%)
12 (28,5%)
Merokok
Merokok
Tidak Merokok
8 (19,0%)
7 (16,7%)
0 (0,0%)
27 (64,3%)
8 (19,0%)
34 (81,0%)
Pekerjaan
Petani
Bukan Petani
13 (31,0%)
2 (4,8%)
18 (42,9%)
9 (21,4%)
31 (73,8%)
11 (26,2%)
Penelitian ini melibatkan 42 responden yang merupakan warga Dusun
Plengan, Desa Banjaroyo RW 21-22. Seluruh responden yang diteliti telah
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Jumlah warga pria sebanyak 15 orang
(35,7%) dan wanita sebanyak 27 orang (64,3%). Pada Tabel 2. terlihat bahwa dari
total 42 responden, subyek dengan usia 18-25 tahun berjumlah 2 orang (4,8%),
responden dengan usia 26-45 tahun berjumlah 12 orang (28,5%), dan usia 46-65
tahun berjumlah 28 orang (66,7%). Jumlah total responden RW 21-22 Dusun
Plengan yang merokok sebanyak 8 orang (19,0%) dan merupakan responden
dengan jenis kelamin pria. Total mayoritas warga RW 21-22 Dusun Plengan tidak
memiliki status merokok, yaitu sebesar 81,0%. Pada Tabel 2. juga terlihat bahwa
mayoritas responden bekerja sebagai petani (73,8%) dan didominasi oleh warga
dengan jenis kelamin wanita sebesar (66,7%). Responden berjenis kelamin pria
mayoritas juga bekerja sebagai petani (31,0%). Jumlah mayoritas warga RW 21-
22 Dusun Plengan yang bekerja sebagai petani (73,8%) sesuai dengan hasil riset
Badan Pusat Statistik pada tahun 2013 yang menyatakan bahwa rumah tangga di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
pedesaan atau pinggiran kota Yogyakarta lebih banyak yang bekerja menjadi
petani daripada bekerja di perusahaan atau pekerjaan lainnya.
Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Aktivitas Fisik (N = 42)
Kategori Aktivitas Fisik Total
(N=42) Sedang (n=6) Tinggi (n=36)
Usia
46 - 65 tahun
18 – 45 tahun
5 (11,9%)
1 (2,4%)
22 (52,4%)
14 (33,3%)
27 (64,3%)
15 (35,7%)
Jenis
Kelamin
Wanita
Pria
5 (1,9%)
1 (2,4%)
22 (52,4%)
14 (33,3%)
27 (64,3%)
15 (35,7%)
Merokok
Merokok
Tidak Merokok
1 (2,4%)
5 (11,9%)
7 (16,7%)
29 (69,0%)
8 (19,0%)
34 (81,0%)
Pekerjaan
Bukan Petani
Petani
4 (9,5%)
2 (4,8%)
7 (16,7%)
29 (69,0%)
11 (26,2%)
31 (73,8%)
Total responden pada penelitian ini yang diukur tingkat aktivitas fisiknya
sebanyak 42 responden. Nilai aktivitas fisik yang digunakan dalam perhitungan
data adalah aktivitas fisik sedang dan tinggi saja karena responden tidak ada yang
memiliki nilai aktivitas fisik rendah. Data Tabel 3 variabel usia menunjukkan
bahwa distribusi aktivitas fisik sedang mayoritas dilakukan oleh responden usia
46-65 tahun dengan jumlah 11,9% dibandingkan usia 18-45 dengan jumlah 2,4%.
Aktivitas fisik tinggi dilakukan oleh 52,4% responden usia 46-65 tahun. Pada
bagian jenis kelamin, baik pria maupun wanita sama-sama lebih banyak
melakukan aktivitas fisik tinggi daripada sedang. Aktivitas fisik tinggi didominasi
oleh responden jenis kelamin wanita (52,4%) dan diikuti oleh reponden pria
(33,3%). Warga RW 21-22 Dusun Plengan yang melakukan aktivitas fisik tinggi
paling banyak terjadi pada responden yang tidak merokok. Status merokok
responden secara keseluruhan didominasi oleh warga yang tidak merokok, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
sebesar 69,0%. Pekerjaan yang banyak dilakukan oleh responden adalah petani
(73,8%). Jumlah aktivitas fisik tinggi paling banyak dilakukan oleh warga yang
bekerja sebagai petani, yaitu sebanyak 29 responden (69,0%) dari total keselruhan
responden berjumlah 42 orang.
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Body Mass Index (n = 42)
Variabel
BMI
p-value Obesitas
(≥ 23)
Tidak Obesitas
(≤ 22,9)
Usia
46-65 tahun
18-45 tahun
16 (38,1%)
6 (14,3%)
12 (28,6%)
8 (19,0%) 0,585
Jenis
Kelamin
Wanita
Pria
17 (40,5%)
5 (11,9%)
10 (23,8%)
10 (23,8%) 0,129
Merokok
Tidak Merokok
Merokok
19 (45,2%)
3 (7,1%)
15 (35,7%)
5 (11,9%) 0,445
Pekerjaan
Bukan Petani
Petani
6 (14,3%)
16 (38,1%)
5 (11,9%)
15 (35,7%) 1,000
Pada Tabel 4 jika dilihat dari variabel usia tampak bahwa jumlah penderita
obesitas paling banyak terjadi di rentang usia 46-65 tahun, yaitu sebanyak 16
orang (38,1%) dari jumlah total responden 42 orang. Jumlah responden rentang
usia 18-45 tahun yang menderita obesitas sebanyak 6 orang (14,3%). Hasil pada
variabel usia sesuai dengan hasil penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa
obesitas banyak terjadi pada usia 46-65 tahun (Asfar dkk., 2007). Penjelasan
terkait jumlah responden yang paling banyak mengalami obesitas pada rentang
usia 46-65 tahun terjadi karena tubuh seseorang yang masuk kriteria dewasa akhir
akan mengalami peningkatan resistensi leptin, sehingga jumlah lemak yang akan
terakumulasi di dalam tubuh juga bertambah (Carter et al., 2013). Pada Tabel 4.
tampak jumlah responden yang mengalami obesitas meningkat seiring dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
bertambahnya rentang usia. Data yang dihasilkan pada variabel usia dari
penelitian ini menunjukkan nilai p = 0,585 sehingga tidak signifikan secara
statistik. Masyarakat RW 21-22 Dusun Plengan jika dilihat dari variabel jenis
kelamin akan tampak bahwa mayoritas penduduk menderita obesitas. Pada jenis
kelamin wanita, penderita obesitas sebanyak 17 responden (40,5%) dan pria
sebanyak 5 responden (11,9%). Hasil yang diperoleh pada variabel jenis kelamin
sesuai dengan hasil RISKESDAS tahun 2013 yang menyatakan bahwa jumlah
penderita obesitas berjenis kelamin wanita lebih tinggi daripada responden dengan
jenis kelamin pria. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian Fryar (2016) yang
menunjukkan bahwa nilai body mass index (BMI) yang tinggi terdapat pada
wanita. Pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara jenis kelamin terhadap
kejadian obesitas (p = 0,129).
Pada Tabel 4. variabel merokok menunjukkan bahwa responden yang
tidak merokok lebih banyak mengalami obesitas dibandingkan dengan responden
yang merokok. Data ini sesuai dengan penelitian Gümüs (2013) yang menyatakan
bahwa nilai body mass index yang lebih rendah banyak dimiliki oleh perokok
dibandingkan dengan responden tidak merokok. Hasil penelitian yang dilakukan
di RW 21-22 Dusun Plengan menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan
signifikan antara merokok dengan kejadian obesitas (p = 0,445). Pada variabel
pekerjaan menunjukkan bahwa sebanyak 14,3% warga yang mengalami obesitas
memiliki pekerjaan selain petani, sedangkan nilai body mass index yang tinggi
terdapat pada warga dengan pekerjaan sebagai petani, yaitu sebesar 38,1%. Hasil
peneelitian ini menyatakan tidak terdapat hubungan signifikan antara pekerjaan
dengan kejadian obesitas (p = 1,000).
Penelitian ini dilakukan di RW 21-22 Dusun Plengan, Desa Banjaroyo,
Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo. Pada penelitian ini digunakan
42 responden usia dewasa dengan distribusi rerata usia yang ditampilkan pada
Tabel 1 sebesar 23.21 ± 3.83 tahun. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 42
responden yang telah memenuhi kriteris inklusi dan eksklusi. Jumlah responden
total adalah sebesar 42 responden, oleh karena itu telah memenuhi jumlah
responden minimal, yaitu sebanyak 30 responden (Sugiyono, 2011). Pada Bagan 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
terlihat jumlah total responden yang diperoleh pada RW 21-22 sebanyak 61
responden, kemudian terdapat 19 responden yang dieksklusi dengan perincian
sebagai berikut: 7 responden terdiagnosis diabetes melitus dan hipertensi, 8
responden memiliki usia > 65 tahun, dan 4 responden lupa umur. Responden
penelitian yang digunakan dengan jenis kelamin pria sebanyak 15 orang (35.,7%)
dan wanita sebanyak 27 orang (64,3%).
Tabel 5. Hubungan Aktivitas Fisik (IPAQ) terhadap Obesitas (BMI)
Variabel
BMI
p-value
OR
CI 95% Obesitas
(≥ 23)
Tidak Obesitas
(≤ 22.9)
Aktivitas
Fisik
(IPAQ)
sedang
tinggi
4 (9,5%)
18 (42,9%)
2 (4,8%)
18 (42,9%) 0,665
2,000
(0,324 –
12,329)
Nilai aktivitas fisik yang digunakan dalam perhitungan data adalah
aktivitas fisik sedang dan tinggi saja karena tidak ada responden yang memiliki
aktivitas fisik rendah. Perhitungan statistik yang digunakan adalah Fisher karena
data yang diolah pada program SPSS menyatakan bahwa terdapat lebih dari 20%
sel mempunyai expected < 5. Hasil perhitungan statistik menyatakan nilai p value
sebesar 0,665. Nilai p value yang lebih besar dari 0,05 menyatakan tidak terdapat
hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung (Dahlan, 2014),
sehingga pada penelitian ini tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik
terhadap obesitas. Nilai odds ratio (OR) atau parameter kekuatan hubungan yang
diperoleh pada penelitian ini sebesar 2,000 dengan interval kepercayaan 95%
(0,324 – 12,329). Nilai odds ratio (OR) tersebut memiliki arti bahwa responden
dengan aktivitas fisik sedang memiliki kemungkinan 2 (dua) kali untuk
mengalami obesitas dibandingkan dengan pasien yang melakukan aktivitas fisik
tinggi. Jumlah intensitas aktivitas fisik memengaruhi status berat badan seseorang
(Spees et al, 2016). Pria maupun wanita yang memiliki aktivitas fisik rendah akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
memiliki kemungkinan lebih besar mengalami obesitas daripada seseorang yang
memiliki akivitas fisik lebih tinggi (Niblett, 2015).
Keterbatasan pada penelitian ini adalah adanya bias recall pada kuisioner
IPAQ-Short Form, sehingga menghasilkan nilai MET-min/week serta kategori
aktivitas fisik yang tidak sesuai. Bias recall ini terjadi karena responden
kemungkinan hanya mengingat aktivitas fisik yang biasa dilakukan sehari-hari,
bukan aktivitas fisik yang dilakukan selama 7 hari ke belakang (Heesch et al.,
2010).
KESIMPULAN
Tidak terdapat hubungan antara pengaruh aktivitas fisik terhadap kejadian
obesitas berdasarkan body mass index pada masyarakat RW 21-22, Dusun
Plengan, Desa Banjarojo, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulonprogo (p =
0,665).
SARAN
Peneliti memberitahu responden satu minggu sebelum diwawancarai
menggunakan IPAQ agar mencatat jenis serta durasi kegiatan yang dilakukan
selama 7 hari berturut-turut, sehingga ketika diwawancarai tidak lupa dengan
aktivitas fisik yang telah dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
DAFTAR PUSTAKA
Asfar, T., Ahmad, B., Rastam, S., 2007. Self-rated health and its determinants
among adults in Syria: a model from the Middle East, BioMed Central Public
Health, 5.
Austin, K., Seebohar, B., 2011. Performance Nutrition: Applying the Science of
Nutrient Timing, Human Kinetics, 101.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2009. Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007. Jakarta: Departemen Kesehatan RI,
36.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2013. Laporan Hasil Riset
Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta: Departemen Kesehatan RI,
1–384.
Badan Pusat Statistik, 2013. Laporan Hasil Sensus Pertanian 2013 (Pencacahan
Lengkap). Jakarta: Badan Pusat Statistik Republik Indonesia, 6.
Carter S, Caron A, Richard D., 2013. Role of leptin resistance in the development
of obesity in older patients. Clinical Interventions in Aging, (8), 829- 844.
Cawley, J., Meyerhoefer, C., 2012. The Medical Care Costs of Obesity: An
Instrumental Variables Approach. Journal of Helath Economics, 31, 219-
230.
Center For Disease Control and Prevention, 2015. Body Mass Index:
Considerations for Practitioners, CDC, www.cdc.gov/obesity/down loads
/BMIforPactitioners.pdf diakses 4 Maret 2017.
Committee, I.R., 2005. Guidelines for Data Processing and Analysis of the
International Physical Activity Questionnaire ( IPAQ ), 1–15.
Dahlan, M. S., 2014. Statistika Untuk Kedokteran dan Kesehatan: Deskriptif,
Bivariat, Multivariat Dilengkapi Aplikasi Menggunakan SPSS. Edisi 6.
Epidemiologi Indonesia. Jakarta, 71, 172-173.
Fryar, C., D., Carroll., M., D., 2016. Prevalence of Overweight, Obesity, and
Extreme ObesityAmong Adults Aged 20 and Over: United States, 1960-
1962 Through 2013-2014. National Center for Health Statistics, 5.
Gümüs, A., Kayhan, S., Cinarka, H., 2013. The relationship between cigarette smoking and obesity, Journal of Experimental and Clinical Medicine, 312-
313, 314.
Harvard T.H. Chan School Of Public Health, 2017. Obesity Prevention Source,
https://www.hsph.harvard.edu/obesity-prevention-source/obesity-
definition/obesity-definition-full-story/, diakses 27 April 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Heesch KC, Uffelen JG, Hill RL, Brown WJ. What do IPAQ questions mean to
older adults? Lessons from cognitive interviews. Int J Behav Nutr Phys
Act, 7(1), 1.
Ikeda, K., 2010. Adipose tissue angiogenesis as a therapeutic target for obesity
and metabolic diseases. Nature Reviews Drug Discovery, 9(2), 107–115.
Isgiyanto, A., 2009. Teknik Pengambilan Sampel Pada Penelitian Non-
Eksperimental. Mitra Cendikia. Yogyakarta, 59.
Niblett, P., 2015. Statistics on Obesity, Physical Activity and Diet, Health &
Social Care Information Centre, England, 14.
Notoatmodjo, S., 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta,
164.
Pandis, N. 2014. Cross-Sectional Studies. Statistics and Researsch Design, 127.
Rhoades, R., Bell, D., 2009. Medical Physiology: Principles for Clinical
Medicine, Third Edition. Lippincott Williams & Wilkins, 534.
Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2010, Management of Obesity A
National Clinical Guildeline, NHS, Scotland, 2-10,25
Spees, C., Scott, J., Taylor, C., 2012. Differences in the Amounts and Types of
Physical Activity by Obesity Status in US Adults. National Institute of
Health, 1.
Sudikno, Milla Herdayati, B., 2010. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian
Obesitas Pada Orang Dewasa Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2007).
Puslitbang Gizi dan Makanan, 33(1), 37–49.
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit
Alfabeta, Bandung, 91.
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian Kombinasi ( Mixed Methods), Alfabeta,
Bandung, hal.91, 125-126
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Penerbit
Alfabeta, Bandung, hal. 121.
Sunu, U.F.S., 2016. Hubungan Aktivitas Fisik Terhadap Rasio Kolesterol
Total/HDL Pada Masyarakat Di Desa Kepuhharjo Kecamatan Cangkringan
Sleman Yogyakarta. Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, hal. 5.
Widiantini, W. & Tafal, Z., 2014. Aktivits Fisik, Stres, dan Obesitas pada
Pegawai Negeri Sipil. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 8 (7), 331.
World Health Organization, 2000. The Asia-Pacific Perspective: Redefining
Obesity and It's Treatment. WHO Western Pacific Region, 18.
World Health Organization, 2016. Physical Activity,
http://www.who.int/topics/physical_activity/en/, diakses pada tanggal 8
Maret 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Izin Penelitian (Pemerintah Kabupaten Kulonprogo)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Lampiran 2. Surat Izin Penelitian (Pemda Kabupaten Kulon Progo)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Lampiran 3. Ethical Clearance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Lampiran 4. Sertifikat Kalibrasi Timbangan Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Lampiran 5. Sertifikat Kalibrasi Pengukur Tinggi Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Lampiran 6. Sertifikat Kalibrasi Pengukur Lingkar Pinggang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
Lampiran 7. Sertifikat CE&BU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Lampiran 8. Informed Consent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Lampiran 9. Pedoman Wawancara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Lampiran 10. Kuisioner IPAQ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Lampiran 11. Alat Pengukur Tinggi Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Lampiran 12. Timbangan Badan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Lampiran 13. Proses Pengambilan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Lampiran 14. Automatic Report IPAQ
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Lampiran 15. Uji Statistik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
BIOGRAFI PENULIS
Penulis skripsi dengan judul “Hubungan Aktivitas Fisik
Terhadap Kejadian Obesitas Berdasarkan Body Mass Index
Di RW 1 Dusun Plengan Banjaroyo Kalibawang
Kuloprogo” bernama Prasetyo Ardi Pramudito merupakan
putra tunggal dari pasangan F. Oct. Suwartono M. Mar. E.
dan F. Ch. Dian Wardhani, S.H. Penulis lahir di Jakarta, 26
Maret 1996. Pendidikan formal yang ditempuh penulis
dimulai di TK Kanisius Demangan Baru Yogyakarta (2001-2002). Pendidikan
dilanjutkan ke SD Kanisius Demangan Baru Yogyakarta (2002-2008), setelah itu
dilanjutkan ke SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarya (2008-2011) kemudian
pendidikan menengah atas di SMA Kolese De Britto Yogyakarta (2011-2014).
Setelah itu, penulis melanjutkan kuliah di Fakultas Farmasi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Penulis terlibat dalam berbagai kegiatan Fakultas antara lain,
anggota divisi perlengkapan Kampanye Informasi Obat (2014), anggota divisi
perlengkapan TITRASI (2015), anggota divisi perlengkapan Donor Darah JMKI
(2016), serta anggota divisi keamanan Pharmacy Performance (2016). Selain itu,
penulis juga pernah menjadi asisten praktikum Formulasi dan Teknologi Sediaan
Farmasi (2017).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI