plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … · - duet maut ; hernowo adi saputro dan yogi...

93
i PERISTIWA “15 JANUARI 1974” SEBAGAI PERILAKU KOLEKTIF MAHASISWA INDONESIA 1973-1974 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sejarah pada Program Studi Sejarah Oleh: Yohanes de Britto Wirajati NIM: 114314002 PROGRAM STUDI SEJARAH FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: nguyendang

Post on 24-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

i

PERISTIWA “15 JANUARI 1974” SEBAGAI PERILAKU KOLEKTIF

MAHASISWA INDONESIA 1973-1974

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Sejarah pada

Program Studi Sejarah

Oleh:

Yohanes de Britto Wirajati

NIM: 114314002

PROGRAM STUDI SEJARAH

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk Papa, Mama, Kakak dan kedua Adik

saya yang dengan sabar, tabah dan penasaran menantikan saya dapat menjadi

seorang Sarjana.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

v

MOTTO

“Tertawalah Sebelum Tertawa Itu Dilarang”

-WARKOP DKI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini merupakan karya

sendiri dan belum pernah saya ajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar

kesarjanaan di perguruan tinggi.

Skripsi ini tidak memuat karya orang lain atau suatu lembaga atau bagian dari

karya orang lain atau suatu lembaga, kecuali bagian-bagian tertentu yang

dijadikan sumber.

Yogyakarta, Maret 2016

Yohanes de Britto Wirajati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata

Dharma :

Nama : Yohanes de Britto Wirajati

Nomor mahasiswa : 114314002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERISTIWA “15 JANUARI 1974” SEBAGAI PERILAKU KOLEKTIF

MAHASISWA INDONESIA 1973-1974

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau

media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 1 Juni 2016

Yang menyatakan

(Yohanes de Britto Wirajati)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

viii

KATA PENGANTAR

Menulis sebuah skripsi ternyata tidak semudah yang saya bayangkan. Semula

saya merencanakan skripsi ini dapat selesai dalam waktu singkat. Namun

kenyataan berkata lain. Saya ternyata membutuhkan waktu selama tiga semester

untuk menyelesaikannya. Butuh komitmen dan kedisiplinan yang kuat agar skripsi

yang sedang dikerjakan dapat selesai tepat waktu dengan hasil yang maksimal.

Hal lain yang mempengaruhi proses penulisan skripsi ini adalah pengendalian

diri. Kerap kali saya merasakan kepala saya diisi oleh banyak sekali ide dan ingin

rasanya seluruh ide itu saya tuliskan agar skripsi saya menjadi sempurna. Namun

pengendalian diri membuat saya menjadi sadar, bahwa pengejaran kesempurnaan

yang saya lakukan justru akan membuat skripsi saya menjadi semakin jauh dari

kata sempurna.

Selama menulis skripsi, semangat saya tak selalu berkobar. Ada kalanya

semangat itu surut, bahkan menghilang. Namun lingkungan di sekeliling saya

selalu memberikan motivasi dan inspirasi sehingga saya dapat kembali

bersemangat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu perkenankanlah saya

untuk mengucapkan terima kasih kepada :

- Bapak Simon Hasiholan Tambunan dan Ibu Maria Monica Luminang Birati

yang dengan segala daya dan upayanya memotivasi dan menginspirasi saya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

ix

- Allah Bapa di Surga dan Putra-Nya yang tunggal Yesus Kristus atas seluruh

anugerah yang telah diberikan.

- Kakak saya, Agathonica Deriana Kamabana Putri dan kedua Adik saya,

Elizabeth Kamaratri dan Gemma Bunga Kamarasti atas doa dan dukungannya

sehingga skripsi ini bisa selesai.

- Segenap Dosen Jurusan Sejarah Sanata Dharma ; Dr. H.Purwanta,M.A., Drs

Sandiwan Suharso, Drs Hb. Hery Santosa, M.Hum., Dr. Lucia Juningsih,

M.Hum., Drs. Silverio Raden Lilik Aji Sampurno,M.Hum., Dr. Yerry

Wirawan atas segala bimbingan dan pelajaran yang diberikan.

- Palupi Sulistyomurni atas kesabaran dan dukungannya.

- Teman-teman alumni SMP Tarakanita IV Jakarta ; Ndoy, Amang, Todo,

Agay, Jarwo, Gaban, Buntu, Ocep yang selalu memberikan dukungan jarak

jauh.

- Teman-teman alumni SMAN 77 Jakarta ; Momon, Ungay, Dion, Rijat,

Rezzy, Aji, Bayu, Jon, Kibul, Pade, Uba, Catur yang selalu bersedia menjadi

teman bertukar pengalaman.

- Teman-teman Orkes Keroncong Dangdut Tombo Gelo ; Pita, Saka, Adul,

Destyan, Boncel, Fauzan, Penyik, Samsul atas kesempatannya untuk

menghibur diri ditengah tekanan tuntutan perkuliahan.

- Amor, Belo, Riko, Yasmine, Deslin, Juan, Erik, Ndoi, Lalong, Jeray, Toni,

Luiz, Berang, Tiur, Edut, Rosma, Omi, Aldy atas penerimaannya yang hangat

sebagai keluarga Lorong Sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

x

- Keluarga Kontrakan ; Papam, Rendy, Remon WO, Ega, Fariz, Iyos atas

pengertian dan kebersamaannya dalam memberikan ruang dan bantuan.

- Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu

memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat.

Yogyakarta, Maret 2016

Penulis,

Yohanes de Britto Wirajati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .......................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................................................ vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiv

ABSTRAK ........................................................................................................ xv

ABSTRACT ..................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 3

C. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7

D. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7

E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 8

F. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 8

G. Landasan Teori .......................................................................................... 9

H. Metode Penelitian .................................................................................... 14

I. Sistematika Penulisan ............................................................................... 16

BAB II MODAL ASING DI TANAH IBU PERTIWI TAHUN 1973-1974 ... 17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

xii

A. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Indonesia Tahun 1970an .............. 17

1. Kontroversi Strategi Pembangunan di Indonesia Awal Orde Baru 18

B. Munculnya Gerakan Mahasiswa di Indonesia 1973-1974 ....................... 24

1. Golongan Mahasiswa di Tengah Konflik Jenderal ORBA ............. 25

2. Forum Diskusi dan Safari Kampus ................................................. 29

3. Organisasi Mahasiswa Intra dan Ekstra Kampus............................ 31

4. Pembangunan Jaringan Mahasiswa ................................................ 34

BAB III PERKEMBANGAN GERAKAN MAHASISWA DI INDONESIA 1973-

1974 ............................................................................................................. 35

A. Faktor Pendukung Terjadinya Peristiwa “15 Januari 1974” .................. 35

1. Aksi Protes 15 Januari 1974 Sebagai Akumulasi Aksi-Aksi

Sebelumnya ....................................................................................................... 35

2. Perkembangan Gerakan Mahasiswa Menuju Aksi ........................ 42

BAB IV PERISTIWA “15 JANUARI 1974” : AKSI PROTES BERUJUNG

MALAPETAKA ............................................................................................... 46

A. Konsolidasi, Eksekusi dan Konsekuensi Aksi 15 Januari 1974 .............. 46

1. Dialog Mahasiswa – Presiden di Bina Graha ................................. 47

2. Demo di Halim Perdanakusuma dan Pertemuan Student Center.... 49

3. Hari Eksekusi Telah Tiba................................................................ 52

B. Pelemahan Pengaruh Politik Mahasiswa ................................................. 64

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 67

A. Kesimpulan .............................................................................................. 67

B. Pemaknaan Ulang Peristiwa “15 Januari 1974” .................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

xiii

DAFTAR TABEL

Daftar Tahanan Aktivis Mahasiswa dalam Peristiwa “15 Januari 1974” ...... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

xiv

ABSTRAK

Yohanes de Britto Wirajati, Peristiwa “15 Januari 1974” sebagai Perilaku

Kolektif Mahasiswa Indonesia 1973-1974. Skripsi. Yogyakarta : Program Studi

Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma, 2016.

Skripsi ini mengambil tema seputar gerakan mahasiswa, yaitu Peristiwa 15

Januari 1974. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk menjawab tiga buah

pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah bagaimana proses terbentuknya jaringan

mahasiswa 1973-1974? Kedua, Bagaimana jalannya aksi yang diinisiasi oleh

gerakan mahasiswa 1973-1974? Dan ketiga, tindakan apa yang digunakan

pemerintah untuk melemahkan pengaruh dari kekuatan politis dari jaringan dan

aksi mahasiswa 1973-1974?.

Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah studi pustaka. Sumber yang

diteliti berupa biografi dari para pelaku sejarah Peristiwa 15 Januari 1974. Sumber

tersebut didapatkan dari perpustakaan dan juga koleksi pribadi.

Dalam menganalisa Peristiwa 15 Januari 1974, sudut pandang yang

digunakan adalah sudut pandang mahasiswa. Selain itu teori yang digunakan

dalam penulisan skripsi ini adalah teori Perilaku Kolektif dari Neil J. Smelser.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terbentuknya jaringan

mahasiswa 1973-1974 dilatar belakangi oleh kondisi sosial perekonomian di

Indonesia pada periode tersebut. Merajalelanya investasi modal asing mendorong

para mahasiswa untuk berkonsolidasi, membentuk sebuah jaringan yang bertujuan

untuk membahas permasalahan tersebut secara serius. Jaringan mahasiswa 1973-

1974 dibentuk melalui beragam aktifitas diskusi, aksi dan safari ke berbagai

kampus.

Selain itu, sebagai sebuah bentuk tindakan konkret para mahasiswa dalam

memecahkan permasalahan yang mendera rakyat di Indonesia, dirumusukanlah

sebuah aksi terencana yang melibatkan massa. Aksi tersebut berupa long march

dan apel akbar. Bentuk aksi tersebut dipilih agar pengaruh dan dampak gerakan

mahasiswa semakin dirasakan oleh pemerintah sehingga tuntutan mereka lebih

besar kemungkinannya untuk terealisasikan. Namun hasil akhir dari aksi

mahasiswa Indonesia 1973-1974 ternyata tidak sesuai harapan. Pemerintah Orde

Baru yang berkuasa pada waktu itu, dengan menggunakan kekuasaannya berusaha

untuk menggembosi jaringan dan aksi mahasiswa tersebut melalui berbagai

macam cara.

Kata Kunci: Mahasiswa, Orde Baru, Perilaku Kolektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

xv

ABSTRACT

Yohanes de Britto Wirajati, The “15 Januari 1974” Affair as Collective

Behaviour of Indonesian Student 1973-1974. Thesis. Yogyakarta : Departemnet of

History, Faculty of Letters, Sanata Dharma University, 2016.

This thesis discussed a theme about students movement, which was The 15

January 1974 Affair. The aim of this thesis is to answer three questions. First

question is how the student affiliation in 1973-1974 take a form? Second, How the

action initiated by the students movement in 1973-1974 was done? And the third,

What is the government's action to weaken the influence of the political power

from the students affiliation and movement in 1973-1974?.

The method used in this thesis was literature study. The sources observed

were the biographies of the historic participants of The 15 January 1974 Affair.

Those sources were taken from the library and private collections.

In analyzing The 15 January 1974 Affair, the point of view used was the

students' point of view. Besides, the theory used to write the thesis was Collective

Behaviour theory by Neil J. Smelser.

The result of this research pointed out that the formation of students

affiliation in 1973-1974 was caused by the social economic condition in Indonesia

at that period. The spread of the foreign capital investment triggered the students

to consolidate, form an affiliation which goal is to discuss about that issue

seriously. The students affiliation in 1973-1974 was formed through varies

discussion activity, action, and campuses visit.

Beside that, as a form of concrete action from the students in solving the

problem which makes the Indonesians suffer, the planned action which included

people was formulated. That action was a long march and jamboree. These kinds

of action were chosen so that the influence and effect of the students movement

could be delivered to the government therefore the possibility that their demand

will be realized was bigger. But the final result of their movement in 1973-1974

was not as they had expected. The New Order government which throned at that

period using his authority tried to weaken the students affiliation and action

through many ways.

Key words: Students, New Order, Collective Behaviour.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sejarah Indonesia, terdapat satu golongan yang memegang peranan

penting dalam menggagas perubahan di banyak aspek kehidupan bernegara, yaitu

golongan mahasiswa. Kaum intelektual muda tersebut terlibat dalam berbagai

peristiwa sejarah, yang membentuk alur perjalanan sejarah Indonesia, khususnya

bidang sosial dan politik.

Mahasiswa, yang kerap disebut sebagai agen perubahan pada umumnya

bergerak dan bereaksi setelah melakukan refleksi terhadap kehidupan sosial

ekonomi masyarakat sekitarnya. Segala macam ketidakadilan, keprihatinan dan

kekurangan yang melingkupi masyarakat sekitar menjadi isu penting bagi

mahasiswa, untuk kemudian diperjuangkan dan dicari bersama solusi terbaiknya.

Secara garis besar, terdapat beberapa gerakan mahasiswa di Indonesia yang

memiliki gaung dan pengaruh yang cukup luas terhadap masyarakat ataupun

pemerintahan yang sedang berkuasa. Gerakan mahasiswa yang pertama kali

muncul di Indonesia pasca kemerdekaan adalah gerakan mahasiswa Angakatan

’66. Gerakan protes yang dilancarkan mahasiswa Indonesia Angkatan ’66 terjadi

pada saat akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Selain itu, aksi turun ke jalan

yang dilakukan oleh Angkatan ’66 tersebut terjadi saat kondisi politik dalam

negeri sedang kacau pasca Peristiwa G30S. Tuntutan yang disuarakan oleh para

aktivis Angkatan ’66 berkutat pada pembubaran PKI, penurunan harga barang dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

2

reshuffle kabinet.1 Dalam kesatuan aksi protes yang digagas Angkatan ’66, secara

terang-terangan golongan Militer memberikan dukungan kepada aksi protes

mahasiswa ini.2

Setelah kemunculan gerakan mahasiswa Angkatan ’66, muncul gerakan

mahasiswa Angkatan ’74. Isu yang menjadi fokus dari gerakan mahasiswa

Angkatan ’74 tersebut adalah anti modal asing dan praktek korupsi, kolusi serta

nepotisme dikalangan pejabat yang memiliki kedekatan dengan Presiden

Soeharto. Tokoh-tokoh mahasiswa yang muncul antara lain adalah Hariman

Siregar, Judilherry Justam, Gumilar Kartasasmita dan Theo L. Sambuaga.

Gerakan mahasiswa Angkatan ’74 ditutup dengan kerusuhan yang terjadi di

kawasan Proyek Senen dan penangkapan para tokoh mahasiswa.

Gerakan mahasiswa yang memiliki dampak cukup luas selain Angkatan ’66

dan Angkatan ’74 adalah gerakan mahasiswa Reformasi ’98. Gerakan mahasiswa

yang muncul di masa krisis moneter tersebut bertujuan untuk menggulingkan

rezim Orde Baru yang sudah terlalu lama berkuasa. Mahasiswa berhasil meraih

kesuksesan dalam gerakan mahasiswa Reformasi ’98, ditandai dengan lengsernya

Soeharto dari kursi kepresidenan. Namun perubahan nyata atas penyelenggaraan

negara ke arah yang lebih baik belum terlalu signifikan. Tokoh-tokoh yang

muncul di era Reformasi ’98 antara lain adalah Budiman Sudjatmiko dan Ardian

Napitupulu.

Berdasarkan penjelasan tentang gerakan mahasiswa tersebut maka dapat

dilihat bahwa tiap periode memiliki keunikannya tersendiri. Pemilihan gerakan

1 Tuntutan ini dikenal dengan nama TRITURA. 2 Sundhaussen, Ulf. (1988). Politik Militer Indonesia 1945-1967 : Menuju Dwi Fungsi ABRI

cetakan ke-2. Jakarta : LP3ES.Hml. 397.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

3

mahasiswa 1974 sebagai topik dari skripsi ini didasarkan pada dua hal. Pertama,

gerakan mahasiswa 1974 adalah gerakan protes mahasiswa pertama kali di era

kepemimpinan rezim Orde Baru. Kondisi tersebut membuat gerakan mahasiswa di

era Orde Baru yang muncul setelah periode 1974, orientasi gerakan dan

bentuknya tidak jauh berbeda dengan gerakan mahasiswa 1974.

Kedua, berbeda dengan gerakan mahasiswa 1966 atau 1998 yang muncul

diakhir kepemimpinan sebuah rezim (akhir Orde Lama dan akhir Orde Baru),

gerakan mahasiswa 1974 justru sebaliknya. Gerakan mahasiswa 1974 muncul di

awal kepemimpinan Orde Baru. Hal ini menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa

1974 mampu secara cepat membaca situasi penyelenggaraan negara yang

dianggap tidak memihak kepada usaha penyejahteraan rakyat.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Melalui latar belakang tersebut, penelitian ini kemudian membatasi analisa

pada proses terbentuknya aksi protes mahasiswa Indonesia, khususnya pada

Peristiwa 15 Januari 1974, mulai dari terbentuknya jaringan sampai dengan usaha

pemerintah melakukan stabilisasi keamanan dan ketertiban pasca Peristiwa 15

Januari 1974. Pemahaman tersebut berpengaruh terhadap sudut pandang

sekaligus judul dari karya tulis ini, yaitu “Peristiwa “15 Januari 1974” sebagai

Perilaku Kolektif Mahasiswa Indonesia 1973-1974”.

Pada Peristiwa 15 Januari 1974 jaringan mahasiswa antar kampus dan

organisasi melancarkan aksi protes kepada pemerintah Orde Baru, karena melihat

adanya kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak memihak kepada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

4

kesejahteraan rakyat. Namun lebih kepada kepentingan golongan tertentu,

termasuk investor asing.

Pernyataan bahwa kebijakan pemerintah tidak memihak rakyat dapat

dibuktikan dengan merajalelanya penanaman modal asing di Indonesia pada awal

tahun 1970-an. Pertama-tama adalah merebaknya produk-produk merek dagang

Jepang di Indonesia. Tidak hanya di bidang otomotif, restoran-restoran yang

menyajikan masakan Jepang pun menyebar di pusat-pusat perbelanjaan3.

Melihat hal ini, golongan mahasiswa yang pada masa itu posisinya cukup

kuat dalam peta politik Indonesia4, merasa perlu melakukan sebuah gerakan

protes atas kondisi yang ada. Berbagai perundingan dan pertemuan, baik oleh

sesama Mahasiswa dalam sebuah Universitas, ataupun antar Dewan Mahasiswa

dari beberapa Universitas yang mayoritas berada di pulau Jawa, dilakukan secara

bergelombang. Tujuannya adalah menghimpun ide-ide yang akan menjadi konsep

pergerakan nantinya. Demonstrasi dengan skala kecil pun dilancarkan berkala,

memanfaatkan momentum yang ada seperti kedatangan Ketua dari IGGI (Inter-

governmental Group on Indonesia), J.P. Pronk pada tanggal 11 November 1973

dan Perdana Menteri Jepang Kakue Tanaka pada tanggal 14 januari 1974.

Semua aksi demonstrasi dan diskusi yang digelar kemudian bermuara pada

aksi long march yang dilakukan oleh para mahasiswa, dari kampus UI Salemba

menuju kampus Universitas Trisakti pada tanggal 15 Januari 1974. Peristiwa ini

kemudian dikenal dengan nama MALARI 1974. Nama MALARI tersebut

3 Jopie Lasut. Malari Melawan Soeharto & Barisan Jenderal Orba. 2011. Yayasan

Penghayat Keadilan:Depok. Hlm. 87 4 Pasca gerakan mahasiswa tahun ’66 yang berujung pada duduknya beberapa aktivis

mahasiswa di kursi MPR/DPR, Golongan mahasiswa dianggap cukup berpengaruh pada peta

politik Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

5

merupakan singkatan dari Malapetaka Lima Belas Januari. Penamaan MALARI

diberikan oleh rezim Orde Baru. Hal ini dilakukan unutk memberikan kesan

bahwa aksi protes mahasiswa, yang tujuannya adalah membela hak rakyat, justru

menjadi sebuah malapetaka (karena terjadinya kerusuhan dan jatuhnya korban

jiwa) bagi rakyat itu sendiri.

Para mahasiswa yang terlibat pada gerakan protes tersebut antara lain

Hariman Siregar, Theo L. Sambuaga, Gurmilang Kartasasmita, Judil Hery Justam

keempatnya dari Universitas Indonesia, dan juga Jesse A. Monintja (dari

Universitas Trisakti ), Hatta Albani (dari Universitas Padjadjaran), Komarudin

(dari ITB), John Pangemanan (dari Sekolah Tinggi Olahraga ) dan Policarpus

Lopez ( dari Atmajaya Jakarta ). Sedangkan dari pihak aktivis non-mahasiswa

terdapat nama-nama seperti Jusuf A.R. dan Jopie Lasut.

Selain karena kebijakan pemerintah yang dianggap terlalu memihak investor

asing, berkembang juga wacana bahwa Peristiwa 15 Januari 1974 disebabkan

oleh adanya ketegangan di kalangan militer, khususnya TNI (pada saat itu masih

ABRI) Angkatan Darat. Ketegangan tersebut terjadi di antara kubu Mayjend Ali

Moertopo dengan kubu Jendral Soemitro. Muncul kecurigaan bahwa kedua

perwira tinggi tersebut ingin merebut jabatan presiden dari Soeharto dengan cara

menggunakan pengaruh golongan mahasiswa. Kelompok-kelompok mahasiswa

diberi dukungan dan fasilitas oleh kedua perwira tersebut, agar kemudian dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

6

melengserkan Soeharto dan melancarkan jalan salah satu perwira tinggi TNI

tersebut menuju kursi jabatan presiden.5

Dari penjabaran pada sub bab Latar Belakang, maka dapat dipahami bahwa

Peristiwa 15 Januari 1974 memiliki keunikan tersendiri dibanding gerakan-

gerakan mahasiswa sebelum atau sesudah peristiwa tersebut. Selain itu, Peristiwa

15 Januari 1974 juga menjadi penting untuk diteliti karena pengaruhnya terhadap

perubahan sikap dan perlakuan pemerintah terhadap gerakan-gerakan mahasiswa

Indonesia yang hampir sama bentuknya.

Aksi protes dengan ruang lingkup dan jumlah partisipan sebesar Peristiwa 15

Januari 1974 sudah pasti membutuhkan jaringan pergerakan mahasiswa yang

solid dan luas. Jaringan mahasiswa yang di maksud di sini adalah sebuah pola

komunikasi yang terbentuk antar mahasiswa (baik organisasi atau individu)

dengan tujuan mewujudkan kepentingan bersama, sebagai reaksi atas kondisi

sosial yang ada. Proses terbentuknya jaringan ini menarik untuk diteliti karena

pada era 1970-an media komunikasi belum secanggih dan sepraktis sekarang ini,

sehingga bukan hal yang mudah untuk membentuk sebuah jaringan antar

mahasiswa di beberapa wilayah di pulau Jawa, atau bahkan di luar pulau Jawa.

Selain itu, terlibatnya banyak organisasi mahasiswa dengan orientasinya

masing-masing dapat menimbulkan sebuah proses konsepsi gerakan yang cukup

rumit dan kompleks. Silang pendapat dan perbedaan pola pikir tentu kerap kali

mewarnai perencanaan gerakan yang akan dilakukan. Proses pendamaian tujuan

bersama ini kemudian juga menjadi hal yang menarik untuk diteliti.

5 A. Yogaswara. Dalang Peristiwa 15 Januari1974 (Malari). 2009. Media Presindo :

Yogyakarta. Hlm. 51.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

7

Tidak kalah menariknya, reaksi dan tindakan yang dilakukan oleh pemerintah

terhadap Peristiwa 15 Januari 1974 juga menjadi tonggak penting bagi ruang

gerak mahasiswa di masa mendatang. Kebijakan yang diambil pemerintah untuk

menstabilkan kondisi negara pasca peristiwa tersebut membatasi aktifitas politik

mahasiswa pada era selanjutnya.

C. Rumusan Masalah

Dari data yang dikumpulkan, dan kemudian dilakukan pembacaan satu per

satu, maka muncul beberapa rumusan masalah, yaitu;

1. Bagaimana proses terbentuknya sebuah jaringan mahasiswa pada “Peristiwa 15

Januari 1974”?

2. Bagaimana proses terjadinya aksi-aksi yang diinisiasi oleh jaringan-jaringan

mahasiswa pada “Peristiwa 15 Januari 1974”?

3. Langkah apa yang ditempuh pemerintahan di Indonesia untuk melemahkan

kekuatan politik mahasiswa pasca “Peristiwa 15 Januari 1974”?

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini, pada garis besarnya bertujuan untuk mendeskripsikan dan

menjelaskan bagaimana Peristiwa 15 Januari 1974 terbentuk sebagai perilaku

kolektif mahasiswa di Indonesia pada awal kepemimpinan rezim Orde Baru. Jika

diuraikan lebih detail, maka penelitian ini bertujuan untuk ;

a) Menjelaskan proses terbentuknya jaringan mahasiswa pada “Peristiwa 15

Januari 1974”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

8

b) Merekonstruksi proses terjadinya aksi-aksi yang diinisiasi oleh jaringan-

jaringan mahasiswa di Indonesia.

c) Menganalisa langkah yang ditempuh pemerintahan di Indonesia untuk

melemahkan kekuatan politik pasca “Peristiwa 15 Januari 1974”.

E. Manfaat Penelitian

Melalui skripsi saya ini, saya berharap dapat memperkaya ataupun menambah

referensi tentang Sejarah Pergerakan Mahasiswa Indonesia. Selain itu melalui

skripsi ini juga, dapat menambah jumah dari karya tulis sejarah yang menerapkan

pendekatan teori-teori ilmu sosial, khususnya teori-teori sosiologi.

F. Tinjauan Pustaka

Buku Massa Misterius Malari yang disusun oleh tim Tempo Publishing

menyoroti tentang sabotase yang dilakukan oleh sekumpulan massa di daerah

Proyek Senen, Jakarta Pusat. Sabotase tersebut ditujukan untuk menimbulkan

suasana yang kacau sehingga jalannya protes mahasiswa pada Peristiwa 15

Januari 1974 menjadi anarkis dan destruktif dengan cara melakukan pembakaran

di daerah Proyek Senen.

Hariman Siregar, salah satu tokoh mahasiswa dalam Peristiwa 15 Januari

1974 juga mencoba untuk merekonstruksi peristiwa tersebut, melalui buku

Hariman & MALARI yang disusun oleh Amir Husin Daulay dan Imran Hasibuan.

Dalam buku tersebut, Peristiwa 15 Januari 1974 di narasikan ulang dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

9

bersumber pada kesaksian Hariman Siregar sebagai pelaku sejarah dalam

peristiwa tersebut.

Selain kedua buku tersebut, ada juga buku yang berjudul MALARI Melawan

Soeharto dan Barisan Jenderal ORBA yang ditulis oleh Jopie Lasut. Dalam buku

ini, Jopie Lasut menaruh perhatian besarnya kepada peranan para aktifis non-

mahasiswa (wartawan, pelajar, seniman, dan sebagainya) dalam Peristiwa 15

Januari 1974. Buku ini terkesan ingin menunjukan bahwa pelaku sejarah dari

Peristiwa 15 Januari 1974 bukan hanya berasal dari kalangan mahasiswa.

Dari pembacaan yang dilakukan terhadap sumber-sumber diatas, dapat dilihat

bahwa banyak penulis dari buku-buku tentang Peristiwa 15 Januari 1974

berusaha untuk merekonstruksi peristiwa tersebut sesuai dengan pengalaman dan

sumber-sumber mereka masing-masing. Tujuannya untuk menunjukkan peranan

dari individu-individu ataupun kelompok-kelompok tersebut dalam Peristiwa 15

Januari 1974. Selain itu, juga dapat dipahami bahwa beberapa buku hanya

berkutat pada pencarian dalang kerusuhan yang muncul pada Peristiwa 15

Januari 1974 tersebut. Masih sedikit referensi mengenai Peristiwa 15 Januari

1974 yang membahas khusus tentang proses para mahasiswa membangun

sebuah jaringan untuk melakukan aksi protes serta pengaruhnya terhadap

kebijakan pemerintah Indonesia.

G. Landasan Teori

Dalam menggagas sebuah gerakan protes untuk membela nasib dan hak-hak

rakyat dibutuhkan sebuah jaringan yang luas dan terkoordinir baik. Hal ini guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

10

memperluas gaung dari isu gerakan dan pergerakannya itu sendiri sehingga

dampaknya akan semakin dirasakan bagi obyek protes mereka. Perjuangan

semacam ini kemudian dipandang sebagai perilaku kolektif yang muncul karenan

rangsangan tertentu dan tidak bersifat rutin.

Munculnya sebuah jaringan yang erat dan solid di antara para peserta

gerakan, selain didukung oleh perasaan senasib dan sepenanggungan akibat

tekanan dari rezim yang berkuasa, dipengaruhi juga oleh aspek lainnya. Salah

satunya adalah adanya dukungan yang bersifat struktural, yang kadang muncul

dari luar kehendak individual, misal dengan adanya pembiaran yang dilakukan

instansi (golongan) sosial tertentu.

Sebuah pergerakan yang masif dan fundamental pasti melibatkan banyak

kelompok dan juga ide atau gagasan. Kelompok-kelompok yang terlibat ini tidak

selamanya memiliki ide atau gagasan yang sama, namun dialog dan pertukaran

pikiran dapat menjadi jalan keluar untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut.

Terlepas dari hal itu, kontrol atau pengawasan terhadap sebuah gerakan yang

melibatkan banyak pihak tentunya sangatlah sulit. Pelaksanaan sebuah aksi yang

telah lemah fungsi kontrolnya terkadang menjadi sangat mudah sekali disusupi

oleh agenda terselubung dari pihak-pihak yang hanya mau mengambil keuntungan

bagi dirinya atau kelompoknya semata. Hal ini dapat menciderai cita-cita

pergerakan yang telah terkonsepsikan secara matang.

Analisa terhadap terbentuknya sebuah jaringan dan lahirnya sebuah aksi

menjadi sangat dibutuhkan untuk menjawab rasa ingin tahu terhadap hal-hal

diatas. Melalui analisa dalam skripsi ini diharapkan dapat menimbulkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

11

pemahaman atas proses penyatuan ide dan gagasan antar kelompok didalam

sebuah pergerakan yang sama. Selain itu melalui analisa terhadap terbentuknya

jaringan dan aksi, juga dapat memberikan kemampuan untuk mengidentifikasi

agenda-agenda “terselubung” yang sesungguhnya kontradiktif dengan cita-cita

pergerakan.

Mengutip dari Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo (1992), dalam bukunya

Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, muncul kecenderungan

bahwa ilmu sejarah dan ilmu sosial mengarah kepada gerakan saling mendekati.6

Masih dalam buku yang sama, Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo menjelaskan bahwa

pendekatan sosiologis sebagai sudut pandang sebuah penelitian sudah pasti

menyoroti aspek-aspek sosial, seperti golongan sosial mana yang berperan dalam

sebuah peristiwa sejarah, hubungan golongan tersebut dengan golongan

masyarakat lain, konflik kepentingan, ideologi dan aspek-aspek sosial lainnya.7

Berdasarkan kutipan-kutipan dalam paragraf sebelumnya, maka dapat

dipahami untuk melakukan analisa terhadap sebuah peristiwa sejarah, dari sudut

pandang sosiologis diperlukan alat analisa yang berupa teori-teori sosiologi. Hal

tersebut dilakukan agar aspek-aspek sosiologis dalam sebuah peristiwa sejarah

dapat diidentifikasi satu per satu sehingga dapat dihasilkan sebuah penulisan

sejarah sosial yang komprehensif.

Oleh sebab itu, dalam penelitian skripsi ini, untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang telah dirumuskan, dipakai salah satu teori dari cabang ilmu

sosiologi yaitu perilaku kolektif (collective behaviour) yang dikembangkan oleh

6 Sartono Kartodirdjo (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta :

Gramedia. Hlm. x 7 Ibid., Hlm. 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

12

Neil J. Smelser. Dalam teorinya tersebut, Smelser merumuskan 6 indikator untuk

menganalisa sebuah perilaku kolektif. Keenam indikator tersebut adalah

structural conduciveness, structural strain, growth and spread of a generalized

belief, precipitating factors, mobilization of participants for action dan the

operation of social control.

Structural conduciveness, seperti yang sempat disebutkan pada bagian

sebelumnya, adalah sebuah situasi struktural yang muncul karena dorongan

kondisi sosial pada tempo tertentu dan terbentuk dengan cara tidak disengaja

sebagai akibat dari kebijakan pemerintah atau pihak-pihak pemegang otoritas

lainnya. Contoh dari tahapan tersebut dalam konteks gerakan protes mahasiswa

adalah kurangnya kesejahteraan sosial bagi masyarakat akibat kebijakan

pemerintah, pengaruh politik yang kuat dari golongan mahasiswa terhadap

pemerintahan, dan lain sebagainya.

Structural strain adalah sebuah ketegangan struktural yang merupakan

tahapan lebih lanjut dari munculnya kondusifitas struktural. Contoh dari

ketegangan struktural dalam konteks gerakan mahasiswa antara lain adalah

kesenjangan ekonomi antara rakyat kecil dan pejabat wakil rakyat yang mencolok,

gulung tikarnya sejumlah besar industri lokal karena merajalelanya modal asing

dan lain sebagainya.

Growth and spread of generalized belief atau berkembang dan menyebarnya

kepercayaan umum adalah fase selanjutnya dalam sebuah proses terbentuknya

perilaku kolektif menurut Smelser. Dalam bukunya, Smelser menuliskan :

“Before collective action can be taken to reconstitute the situation brought

on by structural strain, this situation must be made meaningful to the potential

actors. This meaning was supplied in a generalized belief, which identifies the

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

13

source of strain, attributes certain characteristics to this source, and specifies

certain responses to the strain as possible of appropriate.8

Melalui kutipan di atas maka dapat dipahami bahwa faktor pendukung

perilaku kolektif yang muncul dari kondusifitas dan ketegangan struktural

kemudian perlu disebarkan dan diolah seluas mungkin guna membentuk sebuah

kesepakatan bersama bahwa perlu dilakukan sebuah gerakan untuk mengatasi itu

semua, yang dipercayai betul oleh pihak-pihak yang terkait gerakan tersebut.

Dalam konteks “Peristiwa 15 Januari 1974”, maka tahapan ini merujuk pada

munculnya forum-forum diskusi dan seminar yang digagas oleh organisasi

mahasiswa.

Precipitating factors adalah faktor-faktor pendukung yang telah mendahului

terjadinya gerakan yang akan digagas. Pada tahapan ini isu-isu ketegangan yang

telah tersebar luas perlu dipertegas dengan menimbang relevansi peristiwa-

peristiwa sebelumnya. Dalam konteks ini setidaknya ada aksi mahasiswa angkatan

’66, forum-forum diskusi mahasiswa tahun 1973 dan kunjunga PM Jepang yang

mendahului dan berpengaruh terhadap “Peristiwa 15 Januari 1974”.

Mobilization of participants for actions adalah proses menggerakkan peserta

ataupun massa dari sebuah gerekan yang baru dikonsepsikan ke dalam sebuah

aksi nyata. Mahasiswa Indonesia pada awal tahun ’70-an menjadi peserta inti dari

“Peristiwa 15 Januari 1974” yang akan dibahas pada fase ini.

The operation of social control adalah tahapan berlangsungnya kontrol sosial

terhadap gerakan yang telah berubah bentuk dari konsep menjadi aksi nyata.

Tahapan ini dapat menjadi pencegah, penghambat dan penggangu dari akumulasi

8 Smelser, Neil J. (1971). Theory of Collective Behaviour. New York : The Free Press. Hlm.

16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

14

kelima tahapan sebelumnya. Pada tahapan ini muncul pihak yang kemudian

berwenang untuk melakukan kontrol sosial atas perilaku kolektif yang terjadi.

Sesuai dengan pernyataan Smelser, “the study of social control is the study of

those counter-determinants which prevent, interrupt, deflect, or inhibit the

accumulation of the determinants just reviewed.”9

Dengan meminjam indikator-indikator perilaku kolektif tersebut, penelitian

ini berusaha untuk menganalisa “Peristiwa 15 Januari 1974” sebagai sebuah

gerakan sosial yang didasari oleh perilaku kolektif dan sekaligus menjawab

pertanyaan mengenai proses terjadinya peristiwa tersebut.

H. Metode Penelitian

Terkait metode, Prof. Kuntowijoyo menjelaskan dalam bukunya Pengantar

Ilmu Sejarah bahwa terdapat lima tahapan dalam sebuah penelitian sejarah.

Tahapan tersebut berturut-turut adalah (1) pemilihan topik, (2) pengumpulan

sumber, (3) verifikasi (kritik sumber), (4) interpretasi (analisis dan sintesis) dan

(5) penulisan.10

Sesuai dengan rumusan Prof. Kuntowijoyo tersebut, maka setelah topik

ditentukan ( topik adalah Peristiwa “15 Januari1974”), dilakukan pengumpulan

sumber berupa karya biografi dari para pelaku sejarah Peristiwa “15 Januari

1974”. Pilihan sumber dijatuhkan kepada karya biografi dalam rangka

pengumpulan data yang bersifat primer. Karya-karya biografi yang terkumpul

9 Smelser, Neil J. (1971). Theory of Collective Behaviour. New York : The Free Press. Hlm.

17. 10 Kuntowijoyo (2013). Pengantar Ilmu Sejarah Edisi Baru Cetakan ke-I. Yogyakarta : PT.

Tiara Wacana Yogya.. Hlm. 69.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

15

didapatkan dari koleksi pribadi ataupun perpustakaan. Metode penelitian ini

dikenal dengan metode penelitian studi pustaka.

Verifikasi data (kritik sumber) dilakukan dengan cara pembacaan menyeluruh

terhadap sumber-sumber yang berhasil dikumpulkan. Hasil dari pembacaan

sumber akan diperbandingkan satu sama lain. Dari perbandingan tersebut akan

didapatkan data yang valid dan saling mendukung.

Setelah verifikasi dilakukan maka tahapan selanjutnya adalah interpretasi.

Tahapan interpretasi terbagi dua, yaitu analisis dan sintesis.11 Dalam fase analisis,

data hasil verifikasi sumber diuraikan satu per satu. Dari uraian yang dilakukan

akan didapatkan fakta. Data dan fakta yang terkumpul kemudian dipersatukan

dalam fase sintesis. Rangkaian interpretasi (analisis dan sintesis) tersebut

dilakukan untuk mendapatkan konsep umum dari data dan fakta yang terkumpul.

Tahapan penelitian sejarah kemudian akan ditutup dengan penulisan sejarah.

Dalam penulisan sejarah, aspek kronologis menjadi konten yang sangat penting.

Hal ini guna memperlihatkan perbedaan dari penjelasan sejarah yang diakronis

(menekankan proses) dengan penjelasan ilmu sosial yang sinkronis (menekankan

struktur).12

I. Sistematika Penulisan

Penelitian mengenai Peristiwa MALARI 1974 ini akan disusun dalam empat

bab, dengan urutan sebagai berikut :

11 Ibid.,Hlm. 78-80. 12 Prof. Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah edisi ke-2. 2003. Tiara Wacana : Yogyakarta.

Hlm. 174.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

16

Bab I Pendahuluan. Bab ini terdiri dari; Latar Belakang, Identifikasi dan

Pembatasan Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,

Landasan Teori, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.

Bab II Modal Asing di Tanah Ibu Pertiwi Tahun 1973-1974. Dalam bab

kedua ini akan dibahas kondisi sosial yang mendesak terbentuknya sebuah

jaringan aktif diantara para mahasiswa Indonesia pada periode 1970-an.

Bab III Perkembangan Gerakan Mahasiswa di Indonesia 1973-1974. Bab ini

menyoroti tentang realisasi dari konsep-konsep aksi dan pergerakan yang telah

dirumuskan oleh jaringan mahasiswa Indonesia.

Bab IV Peristiwa “15 Januari 1974” Aksi Protes Berujung Malapetaka.

Dalam bab ini akan dipapar mengenai langkah-langkah yang dilakukan

pemerintah untuk melemahkan pengaruh dan posisi dari gerakan mahasiswa di

Indonesia, agar tidak terulang peristiwa yang serupa dengan Peristiwa 15 Januari

1974.

Bab V Penutup. Pada bab terakhir ini akan dipaparkan kesimpulan dari

penjelasan sejarah atas Peristiwa 15 Januari 1974. Kesimpulan yang dipaparkan

dalam bab terakhir ini berupa pemaknaan kembali Peristiwa 15 Januari 1974 dan

kaitannya dengan perkembangan gerakan mahasiswa di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

17

BAB II

MODAL ASING DI TANAH IBU PERTIWI

TAHUN 1973-1974

A. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Indonesia Tahun 1970an

Dalam teori collective behaviour yang dikemukakan oleh Neil J. Smelser,

tahapan pertama yang menjadi syarat bagi kemunculan sebuah perilaku kolektif

adalah adanya dukungan berupa stuctural conducieveness. Pada Peristiwa 15

Januari 1974, adanya structural conducieveness dibuktikan melalui munculnya

keprihatinan atas merajalelanya modal asing dan juga konflik internal di kalangan

Militer.

Modal asing yang mendominasi sektor ekonomi Indonesia pada tahun 1973

menyebabkan industri lokal terhimpit. Keterbatasan teknologi yang dimiliki

industri lokal mengakibatkan produk mereka kehilangan daya saing terhadap

produk asing di pasar dalam negeri.13 Kondisi yang sedemikian rupa kemudian

memicu terjadinya kelesuan dalam industri lokal. Produk merek dagang yang

dihasilkan oleh para investor asing, mulai dari kendaraan bermotor sampai dengan

makanan menguasai pasar barang dagangan dalam negeri.

Pada lain pihak, usaha dari para petinggi Militer yang saling bersinggungan

justru memberikan angin segar kepada pergerakan mahasiswa. Fasilitas-fasilitas

pelatihan dan juga janji-janji yang diberikan para tokoh Militer, membuat para

13 A. Yoghaswara (2009). Dalang Malapetaka 15 Januari ( MALARI). Yogyakarta : Penerbit

Media Pressindo. Hlm. 32.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

18

mahasiswa menjadi semakin percaya diri dan terhadap pengaruh yang mereka

miliki dalam mengkritisi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah. Salah satu

contoh dari usaha para tokoh militer memfasilitasi para aktifis mahasiswa adalah

berbagai program yang diselenggarakan oleh CSIS (Center for Strategic and

International Studies). Salah satu tokoh CSIS, yaitu Sofjan Wanandi dikenal

memiliki hubungan dekat dengan para aktifis mahasiswa seperti Hariman

Siregar.14

Dalam sub bab ini akan dijelaskan mengenai hubungan antara kondisi

penyelenggaraan negara, beserta seluruh elemennya dengan gerakan mahasiswa

yang juga berkembang di Indonesia pada tahun 1973.

1. Kontroversi Strategi Pembangunan di Indonesia di Awal Orde Baru

Memasuki tahun 1973, Orde Baru (rezim yang sedang berkuasa di Indonesia)

sedang sibuk dengan berbagai macam rencana pembangunan. Pembangunan

menggambarkan orientasi dari penyelenggaraan negara pada era Orde Baru.

Pembangunan yang digalakkan pada saat rezim Orde Baru berkuasa

merambah berbagai sektor, mulai dari sektor sosial sampai dengan sektor

ekonomi. Seluruh program pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah

dinamakan Rencana Pembangunan Lima Tahun, atau disingkat REPELITA.15

14 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hlm.31.

Karena kedekatan Hariman dengan ali Moertopo, sosoknya dapat diteima dengan baik di CSIS. 15 REPELITA bertujuan untuk mewujudkan pembangunan bagi terciptanya masyarakat yang

adil dan makmur. Pembangunan masyarakat yang adil dan makmur tersebut tidak dapat dilakukan

dengan cara singkat, maelainkan harus melalui beberapa tahapan pembangunan yang terwujud

melalui REPELITA I, II dan III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

19

Produk-produk dari REPELITA dan juga kebijakan lain yang dipraktekan

oleh pemerintahan Orde Baru tidak selamanya mendapatkan respon positif dari

kalangan masyarakat. Salah satu contoh program pembangunan yang berkembang

menjadi sebuah polemik adalah program pembangunan Taman Mini Indonesia

Indah (TMII). Pembangunan kompleks taman replika kepualuan Indonesia yang

digagas oleh Ibu Tien Soeharto ini menuai respon negatif dari masyarakat16. Hal

ini dikarenakan pembangunan TMII dipandang sebagai sebuah proyek

pembangunan yang menghambur-hamburkan uang, ditengah sedang

diterapkannya program penghematan di berbagai departemen pemerintahan.

Pembangunan TMII dirasa tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Perkembangan pembangunan yang sangat pesat sudah pasti membutuhkan

biaya yang besar pula. Dalam rangka menjamin ketersediaan biaya pembangunan,

maka pemerintah Indonesia membuka peluang masuknya investasi modal asing

selebar-lebarnya.

Masuknya gelombang investasi besar-besaran ke Indonesia memang

menjamin pertumbuhan ekonomi negara, namun juga mengancam kesejahteraan

rakyat Indonesia. Dominasi dari produk industri modal asing menggilas eksistensi

dari industri lokal, yang modalnya “cekak” dan skalanya pun kecil.

Berkembangnya pembangunan Indonesia justru memakan korban anak bangsanya

sendiri.

Kondisi seperti ini kemudian memunculkan keprihatinan dari berbagai

kalangan, termasuk kalangan mahasiswa Indonesia. Keprihatinan para mahasiswa

16 A.Yoghaswara. Dalang Malapetaka 15 Januari ( MALARI). 2009. Penerbit Media

Pressindo:Yogyakarta. Hlm.45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

20

ini berimbas pada orientasi pergerakan mereka yang berubah konsentrasinya pada

wacana-wacana kesejahteraan dan ketimpangan pendapatan.

Fenomena ini ditangkap dan dituliskan dengan jelas oleh Fachry Ali, dalam

bukunya Mahasiswa, Sistem Politik di Indonesia dan Negara terbitan tahun 1985,

sebagai berikut ;

“Pada awal dekade ’70-an tema-tema gerakan mahasiswa dipengaruhi

betul oleh ide-ide tentang pembangunan alternatif dan ketimpangan pendapatan,

seperti hal yang kerap muncul didalam tulisan-tulisan Mahbub Ul-Haq, Ander

Gunter Frank, dan beberapa penulis dari Amerika Latin. Mahasiswa

berpandangan bahwa strategi pembangunan Indonesia dengan melakukan

industrialisasi dan pertumbuhan ekonomi telah menimbulkan jurang pemisah yang

makin dalam antara kaya dan miskin, kota dan desa serta sektor modern dan

tradisional.”17

Dari kutipan diatas dapat dipahami bahwa, mahasiswa Indonesia pada awal

dekade ’70-an telah menangkap betul adanya ketimpangan ekonomi yang melanda

rakyat, diakibatkan oleh pembangunan yang tidak merata dan justru menambah

masalah perekonomian dalam negeri. Permasalahan tersebut antara lain matinya

industri lokal dan meningkatnya pengangguran.

Memang fenomena merajalelanya modal asing, khususnya dari negara Jepang

sangat terlihat bahkan dalam kondisi kasat mata. Lambang Toyota, yang

merupakan salah satu pabrikan otomotif dari Jepang terpampang di puncak

gedung Wisma Nusantara, gedung tertinggi di Indonesia pada masa itu. Tidak

hanya di bidang otomotif, restoran-restoran yang menyajikan masakan Jepang pun

menyebar di pusat-pusat pertokoan18.

17 Fachry Ali. (1985). Sistem Politik di Indonesia dan Negara. Jakarta : Inti Sarana Aksara.

Hlm. 23-24. 18 Jopie Lasut (2011). Malari Melawan Soeharto & Barisan Jenderal Orba. Depok : Yayasan

Penghayat Keadilan. Hlm. 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

21

Secara kronologis, masuknya modal asing di Indonesia berawal dari usaha

pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian dalam negeri yang

mengalami kemerosotan pasca berakhirnya Orde Lama (masa pemerintahan

Soekarno). Dalam rangka meningkatkan pendapatkan negara dan melancarkan

sektor-sektor pendapatan yang macet, Kabinet pada masa itu, Kabinet Ampera

ditugaskan Presiden Soeharto untuk mencari solusi atas kondisi permasalahan

ekonomi tersebut.

Salah satu solusi yang ditempuh adalah dibukanya kesempatan bagi modal

asing untuk ditanamkan di Indonesia. Kebijakan ini diambil dalam rangka untuk

menyelamatkan perekonomian Indonesia dari bahaya kehancuran yang diwariskan

oleh pemerintahan sebelumnya, pimpinan Presiden Soekarno. Undang-undang

yang menjadi landasan dari aktifitas penanaman modal asing ini adalah UU No.1

tahun 1967, tentang Penanaman Modal Asing.

Bicara tentang kebijakan ekonomi negara pada awal ’70-an, maka nama

Widjojo Nitisastro tak mungkin dapat dilepaskan. Widjojo Nitisastro adalah ahli

ekonomi lulusan Universitas Berkeley di Amerika Serikat. Karena kompetensinya

sebagai seorang ahli ekonomi, Widjojo Nitisastro kemudian banyak dimintai

pendapatnya mengenai pembangunan sektor perekonomian negara oleh Presiden

Soeharto.19

Namun pemaparan fakta mengenai merajalelanya modal asing tersebut belum

cukup untuk menjawab mengenai tendensi yang menyebabkan para mahasiswa

mengangkat isu perekonomian, khususnya anti modal asing sebagai isu utama

19 A. Yoghaswara (2009). Dalang Malapetaka 15 Januari ( MALARI). Yogyakarta : Penerbit

Media Pressindo.. Hlm. 20.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

22

gerakan mereka. Wacana anti modal asing menjadi rutin didiskusikan oleh para

aktifis mahasiswa tak lepas dari pengaruh para mantan aktifis pada periode

sebelumnya dan juga para aktifis non-kampus. Argumen tersebut dibuktikan oleh

beberapa hal.

Grup Diskusi Universitas Indonesia (GDUI) yang bergerak menginisiasi

ruang-ruang-diskusi di kalangan para akademisi pernah menyelenggarakan sebuah

diskusi bertajuk “28 Tahun Kemerdekaan Indonesia” pada tanggal 13-16 Agustus

1973. Dalam diskusi tersebut hadir pembicara dari kalangan negarawan dan

politis, antara lain Soebadio Sastrosatomo, Sjafruddin Prawiranegara, Ali

Sastroamidjojo dan T.B. Simatupang.20

Salah satu kesimpulan dari diskusi tersebut adalah “perlunya serangkaian

tindakan”, tentunya yang bersifat konkret untuk menyelesaikan berbagai

permasalahan yang mendera Indonesia. Kesimpulan tersebut kemudian dipahami

oleh Hariman Siregar, sebagai representasi aktifis mahasiswa periode ‘70an

sebagai “aksi terencana yang melibatkan massa”.21

Pemahaman tersebut kemudian menginspirasi Hariman untuk mendalami

wacana-wacana tentang permasalahan yang mendera rakyat kecil dengan cara

menjalin kontak dengan para aktifis non-kampus, terutama para aktifis buruh dan

kaum marginal perkotaan.Situasi ini kemudian mendukung terjadinya transfer

informasi berupa keluhan dari masyarakat ekonomi bawah akan nasib mereka,

khusunya dari sudut pandang ekonomi kepada Hariman Siregar, baik secara

personal ataupun kelembagaan (DMUI). Aktifitas sosial ini kemudian mendapat

20 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hal.40. 21 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

23

dukungan dan apresiasi dari para mantan aktifis angkatan ’66, salah satunya

kelompok Barisan Golongan Putih (Golput).22

Dalam bidang kerja sama internasional, kedatangan Ketua dari IGGI, J.P.

Pronk ke Indonesia memicu reaksi negatif dari masyarakat, khususnya golongan

mahasiswa. Kedatangan dari ketua lembaga yang mengatur bantuan internasional

bagi Indonesia pada tanggal 11 November 1973 tersebut, disambut dengan

demonstrasi mahasiswa anti modal asing di bandara Halim Perdanakusuma23.

Faktor eksternal lain yang berpengaruh dengan kondisi sosial politik di dalam

negeri Indonesia adalah aksi mahasiswa di Thailand yang mampu menggulingkan

Marsekal Thanon Kittakachorn dari tampuk kekuasaan. Hal ini kemudian

menambah kepercayaan diri dari golongan mahasiswa Indonesia untuk bergerak

dan melancarkan sebuah aksi protes yang mampu berdampak positif bagi usaha

stabilisasi kondisi sosial, politik dan ekonomi di dalam negeri.

Masih terkait dengan pengaruh luar negeri, Jopie Lasut dalam bukunya

MALARI Melawan Soeharto dan Barisan Jenderal ORBA menuturkan bahwa

munculnya kebencian terhadap asing pada periode 1973 juga dipengaruhi oleh

rasa sakit hati yang dialami oleh salah seorang wartawan Indonesia, yaitu Mochtar

Lubis. Dalam bukunya tersebut, Jopie menceritakan tentang kunjungan seminar

ke Jepang yang dihadiri oleh tokoh-tokoh muda dan budayawan dari beberapa

daerah di Asia Tenggara. Mochtar Lubis turut menghadiri seminar tersebut.

Singkat kata, Mochtar Lubis merasa tersinggung dengan pernyataan Presiden

Komisaris Mitsui yang dianggapnya sombong. Presiden Komisaris Mitsui

22 Ibid., Hlm. 41. 23 Jopie Lasut (2011). Malari Melawan Soeharto & Barisan Jenderal Orba. Depok : Yayasan

Penghayat Keadilan..Hlm. 49.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

24

membandingkan persentasi eksport Jepang ke Asia Tenggara, yang kala itu berada

pada angka 40% dengan eksport Asia Tenggara ke Jepang yang berada pada

angka 5%.24

Perasaan tersinggung itu kemudian menumbuhkan rencana untuk memberi

pelajaran kepada pihak Jepang. Moctar Lubis, yang pada periode tersebut juga

memiliki kedekatan dengan para aktifis mahasiswa mempunyai potensi besar

untuk mempengaruhi para mahasiswa terkait isu anti Jepang.

B. Munculnya Gerakan Mahasiswa di Indonesia 1973-1974

Desakan untuk menyuarakan ketidakadilan yang muncul karena

merajalelanya modal asing dan ketimpangan sosial terkait taraf hidup masyarakat

membuat para mahasiswa menjadi semakin yakin dalam merancang aksi protes

secara masif. Selain meningkatkan keyakinan mahasiswa dalam merancang

sebuah aksi protes secara masif, mencoloknya ketimpangan sosial antara rakyat

kecil dengan pejabat wakil rakyat serta para konglomerat dan banyaknya industri

lokal yang mati karena dominasi modal asing telah membawa gerakan mahasiswa

tahun 1973 pada tahap lebih lanjut bagi terwujudnya perilaku kolektif. Tahapan

tersebut adalah structural strain atau ketegangan struktural.

Pada tahapan structural strain, kondisi sosial di Indonesia pada tahun 1973

telah menimbulkan sebuah ketegangan. Merosotnya kesejahteraan sosial dan

matinya industri lokal akibat dominasi modal asing secara perlahan telah

membakar semangat para mahasiswa di Indonesia umtuk melakukan sebuah aksi

yang dapat menyalurkan aspirasi mereka.

24 Ibid., Hal. 165.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

25

Pada dasarnya, besarnya keinginan untuk melakukan aksi protes kepada

pemerintah sebagai reaksi atas kondisi ketidakadilan tidak semata-mata muncul

karena dorongan dari adanya ketegangan atau kepanikan di masyarakat,

khususnya mahasiswa. Dorongan untuk melakukan aksi protes secara masif

muncul karena adanya sifat saling mendukung antara kepanikan yang muncul

karena permasalahan ekonomi (matinya industri lokal, kesenjangan taraf hidup

masyarakat) dengan structural conducieveness (merajalelanya modal asing,

konflik di kubu militer).

1. Golongan Mahasiswa di Tengah Konflik Jenderal ORBA

Dalam masa pemerintahan Orde Baru, Militer25 masih memiliki pengaruh

yang kuat dalam membentuk kondisi kehidupan bernegara pada tahun 1973.

Pengaruh tersebut dimiliki oleh kalangan Militer karena berlakunya UU No.

16/1969 yang isinya menjamin kalangan Militer (ABRI) mendapatkan jatah kursi

di DPR/MPR untuk mengimbangi peran politisi sipil.26 Konsekuensi dari

duduknya tokoh-tokoh Militer di kursi anggota legislatif adalah terbukanya akses

bagi kalangan Militer untuk ikut menentukan produk undang-undang yang

nantinya akan ditetapkan di masa mendatang.

Selain partisipasi politik pada ruang lingkup legislatif, kalangan Militer juga

terlibat aktif dalam ruang lingkup penelitian-penelitian akademis pada tahun 1973.

Hal ini dibuktikan oleh eksistensi Centre for Strategic and International Studies

25 Militer mampu membangun jaringan dengan mahasiswa pada era sebelumnya (era

Soekarno) sehingga dapat mengakhiri rezim Orde Lama yang dianggap korup dan terlalu dekat

dengan komunis. 26 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hlm. 38.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

26

(CSIS) yang didirikan pada tahun 1971 dan memiliki titik fokus pada aktifitas

penelitian akademis terhadap kebijakan publik, baik dalam lingkup nasional

ataupun internasional. Berdirinya CSIS adalah prakarsa dari Asisten Pribadi

(Aspri) Presiden Soeharto, Ali Moertopo dan Soedjono Hoemardani27 (keduanya

memiliki latar belakang sebagai seorang perwira Militer).

Walaupun semakin terlihat nyata pengaruh kalangan Militer dalam penentuan

kebijakan di Indonesia pada tahun 1973, konflik justru terjadi diantara mereka.

Konflik yang terjadi di kalangan Militer ini melibatkan kubu Ali Moertopo

(Asisten Pribadi Presiden) dengan kubu Jenderal Soemitro (Panglima Komando

Keamanan dan Ketertiban). Pemicu dari konflik tersebut adalah adanya perasaan

saling mencurigai di antara Ali Moertopo dan Jenderal Soemitro. Kedua perwira

militer ini saling menganggap satu sama lain berambisi untuk menggeser posisi

Presiden Soeharto. Dalam konflik tersebut, Soedjono Humardani dan Jendral M.

Panggabean (Menhankam sekaligus Panglima ABRI) merapat ke kubu Ali

Moertopo, sedangkan Sutopo Juwono (Kepala Bakin) mendekat kepada Jendral

Soemitro.28

Konflik di kalangan Militer ini kemudian berpengaruh kepada kondisi

mahasiswa di Indonesia. Kedua kubu militer yang berkonflik seakan

memperebutkan simpati dari golongan mahasiswa. Ali Moertopo dengan Opsus-

nya membina kader-kader mahasiswa untuk kemudian disalurkan kepada

organisasi-organisasi intra kampus. Pada lain pihak, Jendral Soemitro melakukan

27Background and Development. http : // www .csis.or.id / about /

background_and_development.html. Diunduh : 08/06/2015 pukul 14:29 WIB. 28 A. Yoghaswara (2009). Dalang Malapetaka 15 Januari ( MALARI). Yogyakarta : Penerbit

Media Pressindo. Hlm. 39-40.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

27

kunjungan ke berbagai perguruan tinggi. Dalam kunjungannya tersebut, Soemitro

melakukan dialog dengan aktifis-aktifis mahasiswa pada masa itu.

Kedekatan kedua kubu militer yang berseteru dengan kelompok mahasiswa

juga menimbulkan pandangan negatif terkait afiliasi gerakan mahasiswa. Muncul

anggapan bahwa kemunculan pergerakan mahasiswa di Indonesia tergantung pada

sejauh mana militer dapat mempertahankan stabilitasnya. Sehingga dengan kata

lain, pergerakan mahasiswa baru terwujud jika terjadi perpecahan di dalam tubuh

golongan militer.

Namun argumen tersebut rasanya tidak cocok jika diterapkan pada konteks

Peristiwa 15 Januari 1974. Memang, tersebar fakta bahwa Ketua Umum DMUI

periode 1973-1974, Hariman Siregar bisa menduduki jabatannya akibat dukungan

Ali Moertopo. Lewat siasat yang disusun oleh Opsus, dengan lancar Hariman

dapat menduduki kursi Ketua Umum DMUI. Hariman Siregar dipilih oleh Opsus

sebagai calon Ketua Umum DMUI dalam rangka memutus mata rantai dominasi

mahasiswa aktivis HMI dalam lingkungan Dewan Mahasiswa UI. Tetapi

anggapan bahwa Hariman Siregar dikooptasi oleh Ali Moertopo beserta Opsus-

nya seakan gugur ketika Hariman justru menunjuk Judilherry Justam, aktivis

mahasiswa dari HMI sebagai Sekertaris Jenderal DMUI.

Fakta lain juga menunjukkan independensi DMUI, sebagai representasi

organisasi mahasiswa yang terlibat Peristiwa 15 Januari 1974 dari kooptasi Ali

Moertopo. Menjelang perumusan dan pengerahan massa mahasiswa menuju aksi

15 Januari 1974, 10 orang fungsionaris DMUI mengajukan mosi tidak percaya

kepada Hariman Siregar selaku Ketua Umum. Belakangan diketahui bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

28

kesepuluh fungsionaris DMUI tersebut merupakan anggota binaan Opsus dan

sengaja mengeluarkan mosi tidak percaya tersebut untuk menghentikan sepak

terjang hariman dalam membentuk jaringan untuk mengkritisi pemerintah. Tak

ayal, kesepuluh fungsionaris tersebut dipecat oleh Hariman. Kesepuluh

fungsionaris tersebut juga diduga terlibat dengan kemunculan massa misterius

yang melakukan pembakaran di Proyek Senen ketika long march aksi mahasiswa

digelar, 15 Januari 1974.

Secara lebih umum, Jopie Lasut dalam bukunya MALARI Melawan Barisan

Jenderal ORBA menuturkan bahwa argumen tentang pergerakan mahasiswa 1973-

1974 dikooptasi oleh kubu militer adalah keliru. Sebagai seorang aktivis yang saat

itu sedang gencar menggeluti wacana-wacana anti Jepang, Jopie beranggapan

justru para Jenderal ABRI yang sedang berseteru tersebut diperalat oleh para

mahasiswa.29

Berdasarkan susunan fakta diatas, terkait independensi gerakan mahasiswa

dalam konteks Peristiwa 15 Januari 1974, maka dapat kita meminjam teori

gerakan sosial baru yang mendefinisikan bahwa sebuah gerakan sosial baru tidak

menganggap pemerintah sebagai sekutu mereka dalam merealisasikan perubahan.

Para Jenderal ABRI yang berseteru dalam konteks Peristiwa 15 Januari 1974

dapat digolongkan sebagai perpanjangan tangan pemerintah, sehingga sesuai

dengan definisi gerakan sosial baru, independensi gerakan mahasiswa 1973-1974

terbukti dengan fakta yang menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa justru

mengkritisi dan menyerang para petinggi ABRI yang berseteru tersebut.

29 Jopie Lasut (2011). Malari Melawan Soeharto & Barisan Jenderal Orba. Depok : Yayasan

Penghayat Keadilan. Hal. 164.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

29

2. Forum Diskusi dan Safari Kampus

Dalam kerangka perilaku kolektif, setelah munculnya structural

conducieveness dan structural strain, pada tahapan selanjutnya kedua hal tersebut

perlu disebarluaskan. Tahapan ini oleh Smelser dinamakan growth and spread of

generalized belief.

Pada tahapan ini, faktor pendukung perilaku kolektif yang muncul dari

structural conducieveness dan structural strain kemudian perlu disebarkan dan

diolah seluas mungkin guna membentuk sebuah kesepakatan bersama bahwa

perlu dilakukan sebuah gerakan untuk mengatasi itu semua, yang dipercayai betul

oleh pihak-pihak yang terkait gerakan tersebut.

Dalam konteks gerakan mahasiswa Indonesia 1974, khususnya dalam

Peristiwa 15 Januari 1974, penyebarluasan kepanikan yang disebabkan kondisi

sosial ekonomi pada periode tersebut dilakukan dengan beragam cara. Salah

satunya melalui beberapa forum diskusi dan seminar yang digagas oleh para

mahasiswa di beberapa daerah.

Dalam forum diskusi dan seminar tersebut, wacana yang dibahas terkait

dengan modal asing, refleksi terhadap kondisi pemerintahan negara dan beragam

isu-isu yang berorientasi kepada kondisi sosial dan ekonomi masyarakat pada

periode tersebut (1973 s/d. 1974). Hal ini bertujuan untuk mengarahkan wacana

publik kepada kondisi negara, sehingga muncul kesadaran untuk segera

mengambil tindakan demi stabilitas penyelenggaraan negara.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

30

Sejalan dengan pemaparan Smelser mengenai tahapan growth and spread of

generalized belief, maka dalam konteks Peristiwa 15 Januari 1974 wacana yang

dibangun oleh mahasiswa ditujukan untuk mendorong munculnya reaksi

terhadapan kondisi negara demi kehidupan bernegara yang lebih baik, berupa

sebuah gerakan protes, dari para agent of change (mahasiswa).

Sebelum pembahasan dikhususkan pada usaha penyebarluasan isu protes

yang dilakukan oleh mahasiswa, terlebih dahulu akan dipaparkan penjelasan

mengenai kelompok-kelompok mahasiswa yang terlibat dalam usaha

penyebarluasan isu tersebut.

3. Organisasi Mahasiswa Intra dan Ekstra Kampus

Dalam dunia kemahasiswaan pada tahun 1970-an, bermunculan organisasi-

organisasi mahasiswa yang aktif dalam menggagas diskusi dan wacana-wacana

tentang isu-isu sosial, politik dan ekonomi di Indonesia pada periode tersebut.

Pada tatanan intra kampus dikenal sebuah bentuk organisasi mahasiswa yang

bernama Dewan Mahasiswa.

Salah satu Dewan Mahasiswa yang mencolok kiprahnya pada periode 1970-

an adalah DMUI (Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia). Pada periode 1973

sampai dengan 1974, Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia diketuai oleh

Hariman Siregar, mahasiswa Universitas Indonesia dari Fakultas Kedokteran.

Terpilihnya Hariman Siregar sebagai ketua dari DMUI menjadi sebuah anomali

ditengah dominasi organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atas kursi

kepemimpinan DMUI. Selain Hariman Siregar, tokoh mahasiswa dari DMUI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

31

yang terlibat dalam perumusan aksi 15 Januari 1974 adalah Theo L. Sambuaga

dan Judilhery Justam.

Organisasi mahasiswa yang muncul di Universitas Indonesia tidak hanya

DMUI. Sebuah grup diskusi juga lahir di Universitas Indonesia, yaitu Grup

Diskusi Universitas Indonesia (GDUI). Tokoh mahasiswa yang muncul dari

GDUI adalah Dr. Syahrir, atau akrab disapa dengan nama Ci’il.

Selain DMUI dan GDUI, bermunculan pula organisasi mahasiswa intra

kampus lain yang berperan aktif dalam membangun wacana keprihatinan terhadap

kondisi sosial ekonomi Indonesia pada periode 1970-an, antara lain Dewan

Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), Dewan Mahasiswa Universitas

Trisakti Jakarta, Dewan Mahasiswa Universitas Atma Jaya Jakarata, Dewan

Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta dan

Dewan Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.

Selain dewan mahasiswa dan kelompok diskusi yang berafiliasi pada

universitas tertentu, Pada era 1970-an muncul juga beberapa organisasi

mahasiswa yang beranggotakan mahasiswa dari antar kampus. Secara umum,

organisasi mahasiswa ekstra kampus yang eksis dalam mengkritisi kebijakan

pemerintah dan kondisi sosial masyarakat pada masa itu terbentuk melalui

kesamaan ideologi pergerakan dan konsentrasi kejuruannya masing-masing.

Pada saat isu mengenai penanaman modal asing di Indonesia merebak,

organisasi-organisasi ekstra kampus juga bereaksi dan secara aktif mengolah

wacana-wacana atas isu tersebut. Organisasi mahasiswa ekstra kampus tersebut

antara lain adalah KAPPI (Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia), KAPI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

32

(Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia), HMI (Himpunan Mahasiswa Islam), GMNI,

PMKRI dan GMKI.30

Selain organisasi ekstra kampus yang dibentuk berdasarkan kesamaan

ideologi pergerakan para anggotanya, muncul juga organisasi ekstra kampus yang

dibentuk berdasarkan profesi dan konsentrasi kejuruannya. Organisasi tersebut

antara lain adalah Ikatan Mahasiswa Kedokteran Indonesia (IMKI), Ikatan

Mahasiswa Kedokteran Gigi Indonesia (IMKGI), Ikatan Mahasiswa Ekonomi

Indonesia, Ikatan Mahasiswa Teknik Indonesia (IMTI) dan Ikatan Mahasiswa

Farmasi Indonesia (Imafi). Organisasi-organisai mahasiswa berdasarkan profesi

dan konsentrasi kejuruan tersebut terbentuk berdasarkan prakarsa Opsus (Ali

Moertopo/Aspri) oleh sebab itu gelontoran dana dari pemerintah mengalir

kepeada mereka untuk mendanai kegiatan yang mereka rancang.

Berbagai faktor, baik dari dalam ataupun luar negeri yang memepengaruhi

kondisi sosial, politik dan ekonomi Indonesia kemudian dibahas secara intens

oleh golongan mahasiswa dan akademisi di Indonesia tersebut. Forum demi forum

dibentuk untuk dapat menemukan jalan keluar dari berbagai permasalahan yang

timbul di dalam negeri. Forum tersebut melibatkan berbagai organisasi mahasiswa

dari berbagai daerah di Indonesia.

4. Pembangunan Jaringan Mahasiswa

30 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hal. 38.

Dalam struktur kepengurusan DMUI pada masa kepemimpinan Hariman Siregar, banyak

para pengurus yang terlibat dalam organisasi ekstra kampus seperti HMI, GMNI, PMKRI, GMKI.

Hal tersebut merupakan usaha DMUI untuk memiliki akses ke berbagai gerakan mahasiswa ekstra

kampus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

33

Dalam membentuk sebuah gerakan mahasiswa, jumlah simpatisan jelas

berpengaruh dengan keberhasilan gerakan mahasiswa tersebut meraih tujuannya.

Ketika semakin banyak mahasiswa yang terlibat dalam sebuah gerakan, maka

pengaruh dari gerakan tersebut akan menjadi semakin luas. Hal ini dibuktikan

dengan safari kampus yang dilakukan, khususnya oleh aktifis-aktifis gerakan

mahasiswa tahun 1973 sampai dengan 1974.

Salah satu organisasi mahasiswa yang anggotanya aktif melakukan safari

kampus adalah DMUI. Tercatat, setidaknya Hariman Siregar (Ketua DMUI pada

tahun 1973-1974) melakukan kunjungan ke Yogyakarta dan Bandung. Dalam

kunjungannya tersebut, Hariman terlibat diskusi dengan Dewan Mahasiswa IAIN

Sunan Kalijaga di Yogyakarta dan para seniman, akademisi serta mahasiswa di

Bandung. Dalam kunjungannya di Bandung, Hariman kerap bertemu dengan

Ketua DM-Unpad, Hatta Albanik dan DM-ITB, Komarudin.

Pada saat melakukan kunjungannya tersebut, baik di Yogyakarta ataupun di

Bandung, Hariman terlibat pembahasan tentang isu-isu aktual pada periode

tersebut. Isu-isu tersebut antara lain mengenai modal asing, RUU Perkawinan, dan

dugaan kudeta terhadap Presiden Soeharto oleh kekuatan militer.

Selain kunjungan yang dilakukan Hariman, mewakili DMUI ke daerah-

daerah, kunjungan dari aktifis-aktifis mahasiswa daerah ke Jakarta juga terjadi.

Menjelang pergantian tahun, tepatnya tanggal 31 Desember 1973 diselenggarakan

malam tirakatan dengan tema “Malam Keprihatinan” di halaman depan kampus

UI Salemba. DMUI sebagai pihak penyelenggara mengundang mahasiswa dari

berbagai daerah seperti mahasiswa Bogor dan Bandung untuk ikut serta dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

34

acara tersebut. Dalam acara ini, Hariman membacakan pidatonya yang berjudul

“Pidato Pernyataan Diri Mahasiswa”. Pidato Hariman itulah, yang menurut Theo

L. Sambuaga (Wakil Ketua DMUI ketika Hariman menjadi Ketua DMUI dan

peserta “Malam Keprihatinan”) dianggap pemerintah sebagai upaya provokasi

untuk melakukan gerakan makar.

Aktifitas saling mengunjungi antar aktifis mahasiswa sepanjang tahun 1973

tersebut menjadi bukti adanya usaha yang rutin dan serius untuk membangun

interpretasi bersama atas isu-isu aktual yang beredar di masyarakat. Komunikasi

yang dibangun melalui forum-forum diskusi mahasiswa ini kemudian membentuk

sebuah jaringan mahasiswa antar daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

35

BAB III

PERKEMBANGAN GERAKAN MAHASISWA DI

INDONESIA 1973-1974

A. Faktor Pendukung Terjadinya Peristiwa “15 Januari 1974”

Setelah dibangunnya wacana mengenai kondisi negara pada periode tersebut

serta pengarahan respon kepada sebuah gerakan protes, maka dalam kerangka

identifikasi perilaku kolektif, tahapan selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah

precipitating factors atau faktor-faktor pendukung terjadinya respon yang

diharapkan. Faktor-faktor pendukung dari terjadinya gerakan turun ke jalan yang

dilakukan oleh para mahasiswa pada Peristiwa 15 Januari 1974 adalah beragam

demonstrasi dengan isu seputar permasalahan sosial ekonomi dan sosial pada

periode tersebut. Mulai dari merajalelanya modal asing yang mematikan pasar

industri lokal, korupsi pejabat pemerintah yang merugikan keuangan negara dan

rakyat, wacana RUU Perkawinan yang mengatur soal poligami serta

pembangunan Taman Mini Indonesia Indah yang dianggap pemborosan ditengah

menyebarluasnya kemiskinan di Indonesia.

1. Aksi Protes 15 Januari 1974 Sebagai Akumulasi Aksi-Aksi Sebelumnya

Melalui berbagai demonstrasi yang cukup intens dilakukan secara berkala,

kesadaran terhadap dibutuhkannya sebuah respon atas kondisi negara, didorong

dengan lebih keras oleh para mahasiswa. Berbagai demonstrasi yang dilakukan

oleh para mahasiswa juga menunjukkan adanya usaha untuk menyebarluaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

36

kepanikan dan juga kewaspadaan terhadap kondisi negara yang dianggap semakin

memburuk dengan cara yang lebih konkret dan radikal.

Demonstrasi Menolak Pembangunan Taman Mini Indonesia Indah

Salah satu proyek yang dianggap sebagai bukti nyata mislokasi dana

pembangungan adalah proyek pembangunan Taman Mini Indonesia Indah.

Proyek pembangunan taman yang berisikan anjungan-anjungan dari berbagai

provinsi di Indonesia tersebut dianggap penghambur-hamburan uang rakyat

ditengah kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berada pada situasi

memprihatinkan.

Rencana pembangunan Taman Mini Indonesia Indah tersebut kontan menuai

reaksi dan kritik yang keras dari golongan mahasiswa. Aksi-aksi protes

menentang pembangunan Taman Mini Indonesia Indah digelar oleh para

mahasiswa. Berbagai kelompok aksi mahasiswa pun bermunculan, seperti

Gerakan Penghematan, Gerakan Akal Sehat samapi dengan Gerakan Penyelamat

Uang Rakyat.31

Terkait polemik pembangun Taman Mini Indonesia Indah, Jenderal Soemitro

sendiri pernah merasakan teguran karena mempertanyakan sumber dana proyek

tersebut kepada Presiden Soeharto. Teguran bukan datang dari Presiden Soeharto

namun dari istrinya, Tien Soeharto. Ibu negara tersebut mempertanyakan

mengapa Jenderal Soemitro tidak suka dengan rencana pembangunan Taman Mini

Indonesia Indah. Namun perselisihan kecil itu selesai ketika Jenderal Soemitro

31Widiarsi Agustina et al.( 2014) Massa Misterius Malari Rusuh Politik Pertama dalam

Sejarah Orde Baru. Jakarta : Tempo. Hlm. 19.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

37

meluruskan mengatakan bahwa dirinya hanya mempertanyakan sumber pendaan

Taman Mini Indonesia Indah, dan juga sudah merasa jelas ketika Presiden

Soeharto menjelaskan bahwa dana pembangunan didapat dari pihak Swasta.

Razia Dilarang Gondrong

Pada hari Senin, 1 Oktober 1973 Pangkopkamtib Jenderal Soemitro

memberikan sebuah pernyataan pers di TVRI yang mencengangkan banyak pihak.

Jenderal bertubuh besar tersebut membahas tentang gaya rambut gondrong yang

marak dikalangan anak muda pada periode itu. Dikutip dari buku Dilarang

Gondrong! yang ditulis oleh Aria Wiratma Yudhistira, pada bagian kata pengantar

Asvi Warman Adam, Sejarawan UI menuliskan bahwa Jenderal Soemitro

menyatakan rabut gondrong mengakibatkan para pemuda bersikap onverschillig,

atau mungkin jika diterjemahkan dalam konteks zaman sekarang menjadi bersikap

cuek. Hal ini menjadi sebuah anomali yang menggelikan, karena ternyata seorang

Jenderal besar dengan lambang kepangkatan di pundaknya justru membicarakan

masalah rambut gondrong, hal yang terkesan remeh.

Namun jika ditarik kebelakang, ternyata pernyataan itu yang menjadi alasan

penyelenggaraan razia rambut gondrong di beberapa wilayah di Indonesia pada

periode tersebut. Warga sipil yang kedapatan berambut gondrong ketika razia

digelar langsung diberikan hukuman potong rambut ditempat. Tidak hanya itu

beberapa kantor pemerintahan bahkan tidak memberikan pelayanan bagi warga

sipil yang berambut gondrong. Selain itu, beberapa artis berambut gondrong

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

38

seperti Sophan Sophiaan, Trio Bimbo, W.S. Rendra juga terkena dampaknya

melalui pencekalan seniman rambut gondrong untuk tampil di TVRI.

Golongan mahasiswa, yang waktu itu rata-rata berambut gondrong merasa

perlu ada reaksi konkret terhadap, yang mereka anggap bentuk kesewenang-

wenangan pemerintah itu. Para mahasiswa di Bandung misalnya, membalas razia

rambut gondrong itu dengan menggelar razia orang gendut. Hariman berkisah,

dalam buku Massa Misterius Malari terbitan Tempo bahwa mahasiswa di

Bandung reaksinya memang paling keras. Razia orang gendut mereka lakukan

untuk menyindir Jenderal Soemitro yang memang berbadan tambun.32

Kerusuhan Anti-Cina di Kota Kembang

Pada awal bulan Agustus, tepatnya tanggal 5 Agustus 1973 terjadi kerusuhan

etnis di Bandung. Kerusuhan yang terjadi menyasar orang-orang Tionghoa.

Francois Raillon, dalam bukunya Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia

memaparkan kronologi terjadinya tragedi Kerusuhan Anti-Cina di Bandung

tersebut.33

Diawali oleh sebuah peristiwa kecelakaan, yang melibatkan seorang PKL,

Asep Tosi yang pada saat itu berusia 17 tahun dengan 3 orang warna keturunan

Tionghoa. Mobil milik 3 orang warga keturunan Tionghoa tersebut di senggol

oleh Asep. Terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh ke-3 warga keturunan

Tionghoa tersebut. Saksi peristiwa tersebut menduga bahwa Asep meninggal,

namun ternyata dirawat dirumah sakit. Menjelang maghrib (17:30 WIB),

32 Ibid., Hlm. 35. 33Raillon, Francois (1985). Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia. Jakarta : LP3ES.

Hlm.101-102.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

39

kerusuhan tak dapat dihindarkan. Terjadi penganiayaan terhadap warga keturunan

Tionghoa. Terjadi pembiaran oleh alat negara(aparat). Penganiayaan berkembang

menjadi perampokan, penjarahan dan penghancuran pabrik-pabrik tekstil milik

warga keturunan Tionghoa. Menjelang pukul 02:00 pagi keesokan harinya situasi

berangsur tenang. Alat negara negara baru muncul saat itu.

Francois Raillon, yang pada saat itu melihat betul bagaimana terjadinya

kerusuhan, menangkap adanya 3 hal yang janggal. Pertama, usia dari para pelaku

kerusuhan masih sangat muda yaitu 10 sampai dengan 20 tahun. Kedua, Sikap

agresif terhadap orang Tionghoa, berbeda sekali dengan perlakuan yang diterima

Raillon, padahal keduanya sama-sama warga negara asing. Ketiga, tidak adanya

aparat keamanan, baru muncul saat situasi sudah tenang.

Memang jika dilihat dari isu yang melatar belakangi Kerusuhan Anti-Cina di

Bandung maka tipis sekali relevansinya dengan Peristiwa 15 Januari 1974.

Namun paling tidak kerusuhan yang pecah di Bandung tersebut menunjukkan

bahwa golongan mahasiswa di Bandung tidak kalah hebat dalam bereaksi

terhadap kondisi negara dibanding mahasiswa di Jakarta.34

Kerusuhan di Bandung tersebut juga menunjukkan bahwa virus kebencian

dan iri hati telah menyebar luas dikalangan masyarakat menengah ke bawah.

Kaum miskin yang tidak merasakan kesejahteraan menyimpan kebencian terhadap

warga asing tertentu, khususnya mereka yang tergolong dalam kelas menengah.

34Ibid., Hlm. 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

40

Demonstrasi Menolak RUU Perkawinan

Suhu politik di dalam negeri Indonesia semakin memanas menjelang

Peristiwa 15 Januari 1974. Penyebabnya adalah kemunculan rancangan undang-

undang perkawinan atau disingkat RUUP. Rancangan undang-undang tersebut

memicu reaksi protes karena isinya dianggap cukup progresif bagi tatanan

masyarakat pada saat itu.35

Isi dari rancangan tersebut antara lain mengesahkan perkawinan yang tidak

dihadiri oleh wali dari pihak perempuan. Dengan kata lain sebuah perkawinan

dianggap sah walaupun hanya dihadiri oleh petugas kantor catatan sipil.

Rancangan undang-undang ini juga mengatur tentang poligami.

Protes terhadap RUUP ini dilancarkan oleh golongan mahasiswa dengan

melakukan demonstrasi di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan. Kurang

lebih ada 300 mahasiswa yang menggelar demonstrasi pada tanggal 27 September

1973. Demonstrasi dilakukan di Senayan karena pada saat yang bersamaan

Menteri Agama Mukti Ali sedang melakukan dialog dengan anggota dewan

membahas RUUP tersebut.

Anggapan yang santer terdengar dimana-mana terkait wacana pengesahan

RUUP tersebut adalah adanya campur tangan isteri Presiden Soeharto, Tien

Soeharto dan Ali Moertopo (Aspri) dalam rancangan undang-undang tersebut.

Sosok Tien Soeharto dikenal sangat tidak menyukai praktek poligami, sedangkan

Ali Moertopo adalah pendiri CSIS (Center for Strategic and International

Studies) lembaga yang melahirkan naskah RUUP tersebut.

35 Widiarsi Agustina et al.( 2014) Massa Misterius Malari Rusuh Politik Pertama dalam

Sejarah Orde Baru. Jakarta : Tempo.Hlm. 23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

41

Malam Tirakatan

Pada penghujung tahun 1973, tepatnya pada tanggal 31 Desember sebuah

pertemuan akbar di gelar di halaman Fakultas Kedokteran UI, Salemba. Tak

tanggung-tanggung, peserta yang datang jumlahnya kurang lebih 1500 orang.

Tidak hanya mahasiswa, hadir pula budayawan dan para aktivis pada periode itu.

Mereka tidak hanya berasal dari Jakarta, namun juga Bogor, Bandung dan

Padang.36

Malam tirakatan yang digelar oleh DMUI tersebut merupakan sebuah bentuka

refleksi keprihatinan atas kondisi penyelenggaraan negara. Dalam malam tirakatan

tersebut Hariman muncul membacakan pidatonya yang berjudul “Pidato

Pernyataan Diri Mahasiswa”. Dalam pidatonya tersebut Hariman Siregar

menkritik kebijakan ekonomi serta politik yang di produksi oleh rezim pimpinan

Presiden Soeharto tersebut. Hariman menyampaikan bahwa pemerintah

merupakan penyebab dari tidak meratanya kesejahteraan ekonomi di dalam

negeri. Proyek-proyek pembangunan yang dikerjakan oleh pemerintah dianggap

hanya memeperkaya segelintir orang saja, yang tentunya mereka adalah orang-

orang dari golongan elit yang dekat dengan pemerintahan saat itu. Ketergantungan

pemerintahan Presiden Soeharto terhadap suntikan modal asing dalam melakukan

pemulihan perekonomian dalam negeri juga tak ketinggalan dikoreksi oleh

Hariman dalam pidatonya.

Malam Tirakatan atau dikenal juga dengan nama “Malam Keprihatinan” ini

kemudian terbukti membakar semangat mahasiswa, bahkan sampai ke daerah-

36 A. Yoghaswara (2009). Dalang Malapetaka 15 Januari ( MALARI). Yogyakarta : Penerbit

Media Pressindo. Ha l.50.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

42

daerah. Salah satunya adalah deklarasi Tritura Baru pada tanggal 10 Januari

1974.37 Selain itu aksi pembakaran patung Aspri (Soedjono Hoemardani) dan

demonstrasi anti-Jepang merebak di berbagai daerah seperti Bogor, bandung,

Yogyakata dan Makassar.38

2. Perkembangan Gerakan Mahasiswa Menuju Aksi

Seperti yang telah dijelaskan bagian-bagian sebelumnya, rangkaian aksi

dalam Peristiwa 15 Januari 1974 sesungguhnya telah dibangun jauh hari

sebelumnya melalui forum-forum diskusi dan seminar-seminar yang digelar oleh

para mahasiswa baik di Jakarta ataupun di beberapa kota disekitarnya. Melalui

forum diskusi dan seminar-seminar ini lah, para mahasiswa membahas berbagai

wacana tentang dampak dari kebijakan pemerintah bagi kesejahteraan rakyat

Indonesia pada masa itu.

Berbagai forum diskusi yang terbentuk pada periode tersebut antara lain

adalah Petisi 24 Oktober, Ikrar Bersama 10 November dan Seminar “Untung-Rugi

Modal Asing”. Seluruh forum diskusi tersebut diselenggarakan pada tahun 1973.

Selain keempat forum tersebut sesungguhnya masih ada peristiwa-peristiwa

lain yang mendahului Peristiwa MALARI 1974. Namun di antara seluruh

peristiwa yang mendahului MALARI 1974, ketiga forum diskusi yang dipilih

37 Widiarsi Agustina et al.( 2014) Massa Misterius Malari Rusuh Politik Pertama dalam

Sejarah Orde Baru. Jakarta : Tempo. Hlm. 47. 38 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

43

tersebut dirasa memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan konsepsi gerakan

yang menjadi semangat dari aksi MALARI 1974.

Petisi 24 Oktober 1973

Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia, disingkat DMUI, merupakan salah

satu organisasi mahasiswa yang cukup aktif pada awal periode 1970-an. Hal ini

dapat dilihat dari berbagai forum diskusi mahasiswa yang diselenggarakannya.

Salah satu forum diskusi yang diselenggarakan oleh DMUI adalah Petisi 24

Oktober 1973. Sesuai dengan namanya, Forum diskusi tersebut bertujuan untuk

merumuskan berbagai kritik dan gagasan para mahasiswa terhadap kebijakan yang

dibuat oleh pemerintah, dalam sebuah petisi yang sudah pasti ditujukan bagi

pemerintahan tersebut.

Dalam buku Dalang Peristiwa 15 Januari 1974 (MALARI), A. Yoghaswara

menuliskan bahwa isi dari Petisi 24 Oktober adalah pembahasan mengenai

kepincangan hasil pembangunan, pemaksaan hukum, praktik korupsi,

penyalahgunaan kekuasaan, melonjaknya harga bahan pokok, dan juga

pengangguran.39 Pembacaan dari petisi tersebut dilakukan di Taman Makam

Pahlawan Kalibata.

Pada awalnya, Petisi 24 Oktober direncakan untuk diselenggarakan pada

tanggal 28 Oktober 1973, dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda.

Namun, dikarenakan pada saat itu berlangsung bulan Ramadhan dan tanggal 28

39A. Yoghaswara (2009). Dalang Malapetaka 15 Januari ( MALARI). Yogyakarta : Penerbit

Media Pressindo. Hlm. 48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

44

Oktober 1973 bertepatan dengan hari raya Idul Fitri, maka aksi tersebut dipercepat

tanggal pelaksanaannya menjadi 24 Oktober 1973.40

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam Petisi 24 Oktober 1973 adalah Sudiro

(perwakilan Angkatan ’28), Adam Malik dan B.M. Diah (perwakilan Angkatan

’45), Cosmas Batubara (perwakilan Angkatan ’66) dan Hariman Siregar (Ketua

DMUI).

Ikrar Bersama 10 November 1973

Dalam rangka menjaga momentum pergerakan mahasiswa, maka pada bulan

November tahun 1973 dikumandangkan sebuah ikrar yang berisikan sebuah

pernyataan sikap mau berkorban bagi terwujudnya keadilan dan keamanan bagi

rakyat. Ikrar tersebut dibacakan oleh perwakilan dari delapan Dewan Mahasiswa,

tepatnya pada tanggal 10 November 1973 bertepatan dengan Hari Pahlawan.41

Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran dan Institut

Teknologi Bandung turut terlibat dalam aksi tersebut.

Mengutip dari buku Hariman & MALARI, isi dari Ikrar Bersama 10

November tersebut sebuah pernyataan sikap dari golongan mahasiswa sebagai

reaksi atas kondisi tanah air. Kutipan dari ikrar tersebut adalah :42

Kami, generasi muda Indonesia, setelah merenungkan setelah

merenungkan sedalam-dalamnya kenyataan yang terjadi dalam perkembangan

kehidupan bangsa, yang semakin menjauh dari yang dicita-citakan, merasa

terpanggil kesadaran tanggung jawab kami selaku pewaris hari depan bangsa

untuk turut serta melibatkan diri dalam proses kehidupan masyarakat,

menyatakan:

40 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hlm 41. 41 Ibid., Hlm. 42. 42 Ibid., Hlm. 43.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

45

Kesatu, meningkatkan solidaritas diantara sesama generasi muda dalam

menghadapi kenyataan-kenyataan, sebagai konsekuensi dari keterlibatan kami

dalam proses kehidupan kemasyarakatan;

Kedua, menyatakan satu tekad untuk mengadakan langkah-langkah

perubahan dalam usaha mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang telah dirintis

oleh para pahlawan bangsa.

Kiranya Tuhan Tang Maha Esa menyertai perjuangan kami.

Dari kutipan Ikrar Bersama 10 November, dapat dipahami bahwa yang

menjadi rumusan dasar adalah peningkatan solidaritas antar mahasiswa Indonesia

dan penyelengaraan aksi-aksi mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Kedua hal

tersebut muncul sebagai hasil dari refleksi para mahasiswa terhadap situasi dan

kondisi rakyat Indonesia pada saat itu.

Seminar “Untung-Rugi Modal Asing”

Pada tanggal 30 November 1973, digelar sebuah seminar di Balai Budaya

Jakarta dengan tema “Untung-Rugi Modal Asing”. Diskusi ini dihadiri oleh

berbagai golongan intelektual, mulai dari mahasiswa sampai dengan para

akademisi. Kehadiran tokoh-tokoh akademisi dalam diskusi ini menunjukkan

adanya usaha dari para mahasiswa untuk menghimpun dukungan dari golongan

non-mahasiswa tersebut. Tokoh-tokoh akademisi yang hadir antara lain adalah

Adnan Buyung Nasution, Yap Thiam Hien dan Mochtar Lubis. Jumlah peserta

diskusi yang hadir pada saat itu mencapai 152 orang43.

Hasil dari dialog dalam seminar tersebut berupa penandatangan sebuah

manifesto yang berjudul “Ikrar Warga Negara Indonesia”. Manifesto tersebut

43 Ibid., Hlm. 46.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

46

didasari oleh sebuah semangat untuk mengembalikan kebanggan atas

nasionalisme Indonesia yang dianggap telah direndahkan dan dinodai oleh

segelintir orang. Semangat tersebut memiliki keterkaitan dengan keresahan sosial

yang muncul akibat dominasi modal asing dalam aktifitas perekonomian negara

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

47

BAB IV

PERISTIWA “15 JANUARI 1974”

AKSI PROTES BERUJUNG MALAPETAKA

A. Konsolidasi, Eksekusi dan Konsekuensi Aksi 15 Januari 1974

Dalam rangka menggelar sebuah aksi yang mengekspresikan kegelisahan dan

keprihatinan terhadap kondisi penyelenggaraan kehidupan bernegara, maka

diperlukan pengerahan massa, atau dalam konsep perilaku kolektif milik Smelser

disebut dengan tahapan Mobilization of participants for actions. Pengerahan

massa sangat penting dalam penyelenggaraan aksi. Hal itu berguna untuk

memberikan efek tekanan atau desakan yang lebih besar kepada sasaran protes,

yaitu rezim pemerintahan yang tengah berkuasa (Orde Baru).

Pada Peristiwa 15 Januari 1974, kelompok massa yang digerakkan untuk

menggelar aksi protes berasal dari kelompok mahasiswa. Posisi kelompok

mahasiswa yang pada masa itu masih sangat strategis dalam mempengaruhi

kebijakan pemerintah, berdasar pada kajian-kajian ilmiah yang mereka hasilkan.

Keuntungan posisi ini diharapkan dapat memberikan tekanan serta dampak

perubahan yang cukup besar dan konkret bagi penyelenggaraan kehidupan

bernegara. Pengerahan aksi mahasiswa dimulai dengan melakukan kunjungan ke

kampus-kampus. Aktifitas saling mengunjungi ini kemudian berpuncak pada

Peristiwa 15 Januari 1974, yaitu long march yang dilakukan dari kampus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

48

Universitas Indonesia di Salemba, menuju kampus Universitas Trisakti di Grogol,

Jakarta.

Dalam aksi long march, sebuah rute khusus dipersiapkan. Ketika rombongan

mahasiswa melewati rute tersebut, berbagai aspirasi dan tuntutan, yang

disampaikan lewat berbagai jargon dan spanduk terus diteriakkan oleh para

mahasiswa. Hal ini dilakukan untuk memberikan dampak yang lebih dari

pengerahan massa mahasiswa terhadap pemerintah. Sehingga misi yang mereka

lakukan, dalam rangka mewujudkan kesejahteraan rakyat akan lebih mudah

tercapai.

Dalam sub-sub bab di bab ke-IV ini selanjutnya akan dibahas secara lebih

mendalam proses terjadinya aksi protes 15 Januari 1974 secara berurutan sesuai

dengan tanggal kejadiannya. Penjelasan proses terjadinya aksi protes Peristiwa 15

Januari 1974 bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai

usaha pengerahan massa dalam sebuah perilaku kolektif.

1. Dialog Mahasiswa – Presiden Soeharto di Bina Graha

Beberapa hari sebelum tanggal 15 Januari 1974, tepatanya pada tanggal 11

Januari 1974 sebuah dialog terjadi antara para perwakilan Dewan Mahasiswa

dengan Presiden Soeharto di Bina Graha, Jakarta. Agenda dialog ini

diselenggarakan akibat maraknya demonstrasi yang menyerang modal asing dan

Aspri, seperti yang terjadi di Jakarta ( Istana Merdeka dan Jalan Cendana) dan

Makassar.44 Inisiatif mengundang delegasi mahasiswa diambil oleh Presiden

44 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hlm. 62

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

49

Soeharto. Dalam dialog tersebut, 35 Universitas se-Indonesia mengirimkan

perwakilan Dewan Mahasiswa mereka. Dialog tertutup yang berjalan sekitar 2

jam tersebut dihadiri oleh sekitar 100 orang delegasi mahasiswa.45

Dalam dialog tersebut, Presiden Soeharto melayani pertanyaan-pertanyaan

para perwakilan Dewan Mahasiswa seputar kebijakan-kebijakan pemerintah dan

birokrasi pemerintahan pada saat itu. Dari mulai masuknya modal asing besar-

besaran sampai sepak terjang Aspri (Ali Moertopo dan Soedjono Hoemardani) tak

luput dari kritik para perwakilan Dewan Mahasiswa. Aspri diserang, bahkan

dimaki-maki oleh para mahasiswa karena tindakan memperkaya diri sendiri secara

tidak sah. Selain itu muncul beberapa pertanyaan-pertanyaan bersifat kritik dari

mahasiswa yang diarahkan kepada Presiden Soeharto, seputar dugaan ali

Moertopo adalah calo politik, keberadaan surat-surat dari Opsus yang mendahului

pemilihan kepala daerah dibeberapa daerah samapi dengan penyaluran modal

asing yang tidak melalui jalur resmi, namun melalui Soedjono Hoemardani.46

Namun dialog di Bina Graha pada hari itu ternyata tidak menghasilkan respon

yang memuaskan pihak mahasiswa. Selama dialog terjadi Presiden Soeharto lebih

banyak mendengarkan kritik-kritik dari mahasiswa dibanding bereaksi atau

menjelaskan mengapa kondisi negara bisa menjadi sedemikian rupa waktu itu.

Bahkan ketika diminta untuk menjawab pertanyaan mahasiswa terkait sepak

terjang Aspri, yang dianggap mahasiswa kerap memperkaya diri sendiri melalui

serangkaian proyek pemerintah, Presiden Soeharto malah terkesan pasang badan

45Ibid.,. Hlm. 62. 46 Widiarsi Agustina et al. Massa Misterius Malari , Rusuh Politik Pertama pada Masa Orde

Baru. 2014. Tempo Publishing : Jakarta. Hlm.51-52.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

50

dan membela kedua Aspri-nya tersebut dengan mengatakan bahwa apa yang

dilakukan oleh kedua Aspri-nya tersebut menjadi tanggung jawabnya sebagai

Presiden.47 Dialog yang awalnya bertujuan untuk menyatukan visi antara

kelompok mahasiswa dengan pemerintah tersebut justru malah semakin

membulatkan tekad para mahasiswa untuk melakukan protes besar-besaran dalam

rangka menyambut datangnya Perdana Menteri Jepang, Kakuei Tanaka.

2. Demo Halim Perdanakusuma dan Pertemuan di Student Center UI

Menanggapi kedatangan PM Tanaka dalam rangka kunjungannya ke

Indonesia pada tanggal 14 Januari, para mahasiswa telah merencanakan beberapa

agenda dialog dan demonstrasi. Dialog antara perwakilan mahasiswa dengan PM

Tanaka dijadwalkan melalui prakarsa Jenderal Soemitro. Hal ini sesungguhnya

dialkukan oleh Soemitro agar para mahasiswa tidak melakukan aksi demonstrasi

di jalanan. Namun dalam rancangan aksi mahasiswa, dialog dilakukan sebagai

pelengkap aksi turun ke jalan yang akan mereka lakukan.

Mendahului rencana dialog dan aksi turun ke jalan yang akan dilakukan

tanggal 15 Januari 1974, demonstrasi menyambut kedatangan PM Tanaka di

bandar udara Halim Perdanakusuma digelar. Pada tanggal 14 Januari 1974,

kondisi di luar bandara Halim Perdanakusua saat itu sudah ramai dipenuhi oleh

mahasiswa. Jalan utama menuju bandara di blokade oleh para mahasiswa. Alhasil

menteri-menteri yang diutus Presiden untuk menyambut tamu negara tersebut

kesulitan untuk memasuki area bandara.

47 Ibid., Hlm. 52.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

51

Kekisruhan di luar bandara ini ternyata mampu mengalihkan perhatian para

penjaga keamanan di sekitar bandara Halim Perdanakusuma. Ternyata ketika para

aparat keamanan tersebut sibuk mentertibkan aksi blokade jalan yang dilakukan

para mahasiswa, beberapa mahasiswa yang lain berhasil menyusup ke dalam

bandara, bahkan sampai ke landasan pacu.

Bukannya mendapatkan sambutan karpet merah atau karangan bunga,

Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka malah disambut oleh spanduk-spanduk

dan poster-poster bernada protes. Poster dan spanduk tersebut dibawa oleh para

mahasiswa yang berhasil menyusup ke landasan pacu. Melihat hal ini para aparat

keamanan segera bertindak cepat mengamankan para mahasiswa tersebut.

Setelah melakukan aksi di bandara Halim Perdanakusuma, konsentrasi

mahasiswa bergerak menuju kampus UI, Salemba. Student Center UI malam itu

akan dijadikan tempat oleh perwakilan Dewan Mahasiswa dari berbagai

universitas di Jawa untuk melakukan rapat persiapan aksi long march dan orasi

keesokan harinya, tanggal 15 Januari 1974.

Tokoh-tokoh mahasiswa yang hadir antara lain adalah Hariman Siregar,

Sjahrir (Grup Diskusi UI), Jesse A. Monintja (Aktivis KAPPI/Mahasiswa

Fakultas Psikologi Trisakti), John Pangemanan (Ketua Dewan Mahasiswa

Sekolah Tinggi Olahraga) dan Pataniari Siahaan (Ketua Dewan Mahasiswa

Universitas Trisakti).48

48 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hlm. 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

52

Jalannya pertemuan diwarnai dengan berbagai silang pendapat, setidaknya

menurut penuturan Judilherry Justam, Sekjen DMUI.49 Dalam pertemuan tersebut

terjadi banyak perbedaan pendapat di antara para mahasiswa peserta pertemuan.

Beberapa mahasiswa berkeras hati terkait aksi harus dilakukan di Istana negara,

dengan tujuan agar aksi yang mereka lakukan dapat langsung menyasar kepada

Presiden dan tamunya, PM Tanaka. Namun beberapa mahasiswa lain merasa aksi

di depan Istana Negara justru tidak efektif dan hanya memeberikan alasan kuat

bagi para aparat untuk membubarkan aksi yang telah mereka rancang.

Pertemuan pada awalnya dipimpin oleh Hariman Siregar selaku Ketua Umum

DMUI, namun ditengah jalan pimpinan rapat diserahkan kepada Gurmilang

Kartasasmita, Wakil Ketua II DMUI. Hariman nampaknya hari itu sudah terlalu

lelah sehabis melakukan aksi demo di bandara Halim Perdanakusuma. Pertemuan

yang membahas rute long march tersebut berlangsung bertele-tele dan menguras

tenaga. Hal ini menurut Miang, sapaan akrab Gurmilang Kartasasmita juga

dikarenakan para mahasiswa telah lelah akibat demo di Halim Perdanakusuma

beberapa jam sebelumnya.

Dalam pertemuan ini disetujui beberapa hal, yaitu ; Monas akan menjadi titik

temu para peserta long march. Para mahasiswa yang berangkat dari berbagai

kampus akan bertemu di Monas dan setelah itu baru massa akan bergerak kembali

bersama-sama menuju ke kampus Trisakti Grogol untuk menggelar apel. Selain

itu, disetujui juga untuk melibatkan pelajar dan golongan aktifis non kampus

49 Widiarsi Agustina et al. Massa Misterius Malari , Rusuh Politik Pertama pada Masa

Orde Baru. 2014. Tempo Publishing : Jakarta. Hlm. 54.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

53

dalam aksi long march. Keterlibatan pelajar dan golongan aktifis non kampus

merupakan hasil dari negosiasi antara beberapa aktifis mahasiswa seperti Hariman

Siregar, John Pangemanan dan Pataniari Siahaan dengan perwakilan dari pihak

aktifis pelajar.50

3. Hari Eksekusi Telah Tiba

Pagi hari, 15 Januari 1974, para mahasiswa telah memenuhi halaman kampus

Universitas Indonesia di daerah Salemba, Jakarta. Mereka telah menunggu cukup

lama untuk datangnya hari itu. Berbagai atribut telah disiapkan, koordinasi sudah

dijalankan dan long march menuju kampus Universitas Trisakti di Grogol tinggal

menunggu ditiupnya peluit, tanda dimulainya aksi.

Hariman Siregar, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI)

dan juga Ketua Dewan Mahasiswa UI ditunjuk sebagai koordinator aksi yang

diselenggarakan pada tanggal 15 Januari 1974 tersebut. Selain Hariman Siregar,

ada pula nama Judilherry Justam dan Gurmilang Kartasasmita (keduanya

mahasiswa dan pengurus Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia) yang

dipercaya untuk memimpin barisan long march menuju kampus Universitas

Trisakti di Grogol. Sebelum massa peserta long march diberangkatkan, sebuah

helikopter terbang rendah di atas kampus UI Salemba, selain itu sejumlah polisi

telah bersiap di luar pagar kampus UI Salemba. Namun hal tersebut tak

menyurutkan semangat dan tekad mahasiswa untuk melancarkan aksi.

50 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hlm. 64.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

54

Aksi long march mahasiswa nantinya akan menempuh rute yang telah

disepakati malam sebelumnya. Mulai dari kampus UI di Salemba, barisan

berturut-turut berjalan menuju daerah Kramat Raya-Raden Saleh-Cikini-Tugu

Tani-Merdeka Selatan-Merdeka Barat-Museum Nasional-Tanah Abang III-

Cideng-Roxy dan akhirnya berkumpul di Kampus Trisakti Grogol.51 Acara

lanjutan yang digelar di kampus Trisakti Grogol adalah berbagai macam aksi

teaterikal seperti orasi, pembacaan puisi, bernyanyi. Jumlah mahasiswa yang

terlibat sekitar 500 orang.52

Mahasiswa dari beberapa universitas (UI, UKI, Univ. Trisakti, Univ. Atma

Jaya dan beberapa kampus yang berlokasi di Jakarta) telah bersiap melakukan

apel di halaman Fakultas Kedokteran UI, Salemba mulai pukul 08.00 WIB.53

Menjelang digelarnya long march sesuai dengan rute yang telah disetujui, upacara

singkat dilakukan.

Pada saat diberangkatkan, para peserta long march menuju Kampus Trisakti

Grogol dibagi dalam beberapa barisan. Judilherry, Gurmilang dan Hariman

Siregar masing-masing memimpin barisan secara berurutan.54 Barisan-barisan

tersebut dibedakan dengan atribut yang dipakai, ada barisan yang memakai

tameng tengkorak dan ada yang memegang bendera Merah Putih. Barisan-barisan

tersebut diikuti oleh truk yang berisikan para peserta long march lainnya, berjalan

dengan kecepatan rendah.

51 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication. Hlm.59-60. 52 Ibid., Hlm. 59. 53 Ibid., Hlm. 58 54 Ibid., Hlm. 59

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

55

Aksi-aksi spontan sempat dilakukan di beberapa pemberhentian, seperti

penurunan bendera Jepang di Jalan Merdeka Selatan dan penurunan bendera

Indonesia menjadi setengah tiang di halaman Mabes ABRI/Dephankam.55 Sempat

terjadi kejar-kejaran antara mahasiswa yang nekat menerobos kantor Dephankam

dengan para aparat yang mengamankan gedung tersebut. Selain itu, ketika massa

sampai di jalan Tanah Abang III, tepatnya di kantor Golkar, para mahasiswa

sempat memaki-maki orang-orang yang berada di kantor tersebut. Nyanyian

“Aspri dan Komisi” sempat pula dinyanyikan disana, tentunya untuk menyindir

Aspri Persiden Soeharto, Ali Moertopo dan Soedjono Hoemardani.

Rombongan long march akhirnya sampai di kampus Trisakti Grogol pada

sekitar pukul 10.30 WIB.56 Di pelataran kampus Trisakti Grogol berbagai

kegiatan digelar mulai dari apel, orasi sampai dengan aksi teaterikal. Sampai pada

akhir agenda aksi mahasiswa di pelataran kampus Universitas Trisakti sebetulnya

seluruh rencana berjalan lancar. Namun sesungguhnya di lokasi berbeda terjadi

peristiwa lain, yang mencederai aksi mahasiswa hari itu. Rektor Universitas

Indonesia kala itu, Prof. Mahar Mardjono mencatat bahwa kebakaran di Proyek

Senen tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, saat para mahasiswa masih

menggelar apel di Trisakti.57 Pada saat massa bubar menuju kampus masing-

masing, berita terjadinya kerusuhan dan pembakaran di daerah Pasar Senen mulai

beredar di kalangan peserta apel.

55 Ibid., Hlm. 59 56 Ibid., Hlm. 60 57 Ibid., Hlm. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

56

Kerusuhan dan pembakaran di Pasar Senen membuat situasi di Ibukota pada

saat itu menjadi mencekam. Judilherry Justam menuturkan, yang dikutip dari

buku Massa Misterius Malari terbitan Tempo, ketika kembali dari kampus

Trisakti di Grogol menuju kampus UI di Salemba, Ia melihat mobil-mobil dibakar

di daerah Jalan Juanda, Jakarta Pusat.58 Judilherry juga melaporkan kepada

Hariman setibanya di kampus UI, bahwa terdengar suara tembakan dimana-

mana.59

Data serupa juga didapatkan dari sumber lain. Dalam buku Hariman &

MALARI, yang disunting oleh Amir Husin Daulay, Hariman Siregar juga

menuturkan bahwa ada sekelompok massa, yang menurutnya merupakan orang-

orang binaan Opsus melakukan pembakaran di sekitar wilayah Proyek Senen.

Memang benar apa yang dituturkan oleh Judilherry Justam dan Hariman

Siregar. Beberapa titik di kawasan Pasar Senen telah terbakar. Situasi yang kacau

akibat kebakaran juga ditunggangi dengan aksi penjarahan oleh massa. Kerusuhan

kemudian melebar sampai ke Jalan Juanda, Jalan Hayam Wuruk, Jalan Gajah

Mada dan Kawasan Jakarta Kota. Korban jiwa tercatat 11 orang tewas, 17 orang

luka berat dan 120 orang luka ringan, sedangkan kerugian lain berupa terbakarnya

144 gedung, 807 mobil dan 187 sepeda motor.60

Terjadinya kerusuhan di daerah Pasar Senen dan beberapa wilayah di

sekitarnya jelas mencederai aksi mahasiswa menyuarakan aspirasi mereka pada

58 Widiarsi Agustina et al.( 2014) Massa Misterius Malari Rusuh Politik Pertama dalam

Sejarah Orde Baru. Jakarta : Tempo.Hlm. 60. 59 Ibid., Hlm. 60 60 Ibid., Hlm. 8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

57

tanggal 15 Januari 1974 tersebut. Adanya aksi pembakaran dan penjarahan

didaerah Pasar Senen di saat yang bersamaan dengan aksi mahasiswa

menyampaikan kritik mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap tidak

pro rakyat kecil seakan menggugurkan peranan golongan mahasiswa sebagai

pembawa perubahan bagi kondisi buruk kesejahteraan rakyat kecil.

4. Konsekuensi Peristiwa Kerusuhan 15 Januari 1974

Pasca pecahnya kerusuhan di beberapa kawasan pada tanggal 15 Januari

1974, berbagai langkah dilakukan untuk mengembalikan kondusifitas situasi dan

kondisi di daerah Ibukota, Jakarta. Tindakan-tindakan pemulihan kondisi tidak

hanya dilakukan oleh pemerintah melalui instrumennya, namun juga dilakukan

oleh kelompok-kelomppok yang merasa ikut bertanggung jawab atas terjadinya

kerusuhan, terutama kelompok mahasiswa.

Hariman Siregar, sebagai salah satu inisiator aksi long march yang dilakukan

mahasiswa, melakukan pernyataan pers sehari setelah kerusuhan yang terjadi pada

tanggal 15 Januari 1974. Pernyataan pers Hariman disiarkan langsung oleh stasiun

televisi TVRI. Dalam pernyataannya, Hariman menyatakan sikapnya mewakili

Dewan Mahasiswa UI yang mengutuk kerusuhan sehari sebelumnya di daerah

Senen. Hariman merasa dampak dari kerusuhan tersebut mengaburkan

perjuangan mereka terhadap pemerintahan.

Pernyataan Hariman ini disusul dengan pernyataan dari Dewan Mahasiswa

se-Jakarta yang juga dikeluarkan pada hari yang sama, 16 Januari 1974. Senada

dengan pernyataan pers yang dilakukan Hariman, Dewan Mahasiswa se-Jakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

58

juga mengecam aksi kerusuhan yang terjadi. Dalam pernyataannya ini, Dewan

Mahasiswa se-Jakarta juga menghimbau golongan mahasiswa dan masyarakat

umum untuk saling menjaga ketertiban dan mengacuhkan usaha-usaha provokasi

yang dilakukan oleh oknum tertentu.

Pernyataan pers dilakukan oleh petinggi-petinggi ABRI sehari setelah

kerusuhan MALARI. Petinggi-petinggi ABRI yang melakukan pernyataan pers

antara lain adalah Pangkopkamtib Jenderal Soemitro dan wakilnya Sudomo

beserta Ali Moertopo dan Sudjono Hoemardani. Inti dari pernyataan pers

petinggi-petinggi ABRI tersebut adalah menginformasikan akan dilakukannya

penangkapan terhadap pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas aksi

kerusuhan MALARI. Penangkapan tersebut benar-benar dilakukan.

Tabel 1. Daftar Tahanan Aktivis Mahasiswa dalam Peristiwa “15 Januari

1974”

Nama Jabatan dalam

Organisasi

Kemahasiswaan

Keterangan Penahanan

Hariman Siregar Ketua Dewan Mahasiswa

Universitas Indonesia

1973-1974

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

59

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

-Dipenjara di Penjara

Nirbaya Pondok Gede,

Jakarta setelah divonis 1

tahun 8 bulan dalam

pengadilannya.

Judilherry Justam Sekjen Dewan Mahasiswa

Universitas Indonesia

1973-1974

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

Sjahrir Anggota Grup Diskusi

Universitas Indonesia

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

60

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

-Dipenjara di Penjara

Nirbaya Pondok Gede,

Jakarta setelah divonis 6

tahun 6 bulan dalam

pengadilannya.

Salim Hutajulu Ketua Senat Mahasisswa

Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas

Indonesia

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

Gurmilang Kartasasmita Wakil Ketua Umum II

Dewan Mahasiswa

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

61

Universitas Indonesia

1973-1974

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

Theo L. Sambuaga Wakil Ketua Umum I

Dewan Mahasiswa

Universitas Indonesia

1973-1974

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

Aini Chalid Aktifis Mahasiswa

Universitas Gajah Mada

Yogyakarta

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

62

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

-Dipenjara di Penjara

Nirbaya Pondok Gede,

Jakarta setelah divonis 2

tahun 2 bulan dalam

pengadilannya.

Bambang Sulistomo Sekjen Majelis

Permusyawaratan

Mahasiswa Universitas

Indonesia 1973-1974

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

John Pangemanan Ketua Umum Dewan

Mahasiswa Sekolah

Tinggi Ilmu Olahraga

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

63

Jakarta Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

Eko Djatmiko Ketua Senat Mahasiswa

Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Indonesia

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

Remy Leimena Ketua Umum Dewan

Mahasiswa Universitas

Kristen Indonesia

-Ditahan selama 22 bulan

di 3 rumah tahanan

berbeda, yaitu Rumah

Tahanan Gang Buntu di

Kebayoran Lama,

Rumah Tahanan Pusat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

64

Pendidikan dan Pelatihan

Kejaksaan Agung

Ragunan dan RTM

Boedi Oetomo.

Selain penangkapan aktifis mahasiswa, pemerintah juga melakukan

pembredelan terhadap beberapa media cetak. Francois Raillon, dalam bukunya

Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia, terbitan LP3ES tahun 1985

menuliskan tentang peristiwa pembredelan sebagai berikut;

“Sebagai bentuk reaksi pemerintah atas kerusuhan yang terjadi

pada saat aksi protes 15 Januari 1974, beberapa terbitan surat kabar dan majalah

ditarik surat izin terbitnya. Terbitan-terbitan tersebut antara lain : Mahasiswa

Indonesia, Nusantara ( keduanya ditutup pada tanggal 15 Januari 1974), Harian

KAMI, Indonesia Raya, Abadi dan Jakarta Times (semuanya ditutup tanggal 21

Januari 1974) dan Pedoman, Ekspres (ditutup 23 Januari 1974).

Khusus harian Mahasiswa Indonesia ditutup dengan alasan

melakukan provokasi-provokasi yang mengganggu ketertiban dan keamanan.”61

Berbagai media cetak tersebut dibredel dan ditutup secara bertahap dalam

beberapa hari dengan garis besar alasan penutupan berupa tuduhan melakukan

provokasi terhadap masyarakat.

Pemulihan kondisi yang dilakukan oleh pemerintah tidak hanya ditujukan

kepada pihak luar pemerintahan. Beberapa kebijakan dikeluarkan pemerintah

sebagai bentuk usaha pemulihan kondisi di dalam tubuh pemerintahan itu sendiri.

Pasca kerusuhan MALARI, terjadi reorganisasi dalam tubuh pemerintahan.

Jenderal Soemitro mundur dari pos Pangkopkamtib, Aspri dibubarkan Presiden

61 Francois Raillon. POLITIK DAN IDEOLOGI MAHASISWA INDONESIA,

Pembentukan dan Konsolidasi Orde Baru 1966-1974. 1985. LP3ES : Jakarta. Hlm. 113.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

65

dan juga pergantian pemangku jabatan ketua BAKIN, dari Sutopo Juwono kepada

Yoga Sugama.

B. Pelemahan Pengaruh Politik Mahasiswa

Tahapan terakhir dalam kerangka teori perilaku kolektif Smelser adalah The

operation of social control. Hal yang dilakukan pada tahapan ini adalah

penerapan kontrol sosial terhadap gerakan yang telah berubah bentuk dari konsep

menjadi aksi nyata. Smelser merumuskan bahwa tahapan ini dapat menjadi

pencegah, penghambat dan penggangu dari akumulasi kelima tahapan

sebelumnya. Pada tahapan ini muncul pihak yang kemudian berwenang, dalam hal

ini aparat pemerintah untuk melakukan kontrol sosial atas perilaku kolektif yang

terjadi.

Kontrol sosial yang dilakukan pada Peristiwa 15 Januari 1974 sudah pasti

diinisiasi oleh instrumen pemerintah. Beberapa pejabat pemerintah, yang

semuanya berlatar belakang perwira militer didaulat untuk menciptakan stabilitas

serta menetralisir keadaan yang sempat kacau karena aksi protes pada tanggal 15

Januari 1974 tersebut sekaligus melemahkan jaringan gerakan mahasiswa.62 Salah

satu pejabat yang diberi tugas mengembalikan keamanan dan menciptakan

stabilitis pasca kerusuhan adalah Pangkopkamtib Jenderal Soemitro. Kontrol

sosial ini dilakukan dengan cara menangkap dan mengamankan para aktifis

62A. Yoghaswara (2009). Dalang Malapetaka 15 Januari ( MALARI). Yogyakarta : Penerbit

Media Pressindo. Hlm. 85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

66

mahasiswa, yang dicap sebagai provokator atau inisiator aksi protes pada

Peristiwa 15 Januari 1974.

Namun jika analisis dilakukan dengan lebih memperhatikan kronologis

peristiwa pecahnya kerusuhan pada Peristiwa 15 Januari 1974 dapat kita lihat

adanya 2 jenis kontrol sosial yang dilakukan oleh rezim pemerintahan yang

berkuasa (melalui instrumennya). Berdasar pada sifatnya, kontrol sosial pada

Peristiwa 15 Januari 1974 dibedakan menjadi kontrol formal, yang dilakukan

berdasar instruksi pemerintah dan juga dilaksanakan secara terang-terangan, dan

kontrol informal, yang dilakukan secara diam-diam dan terselubung. Sebelum

memasuki pemaparan tetang tata cara kontrol sosial (baik formal atau informal)

akan dijelaskan terlebih dahulu alasan pembagian kontrol sosial yang diterapkan

pada Peristiwa 15 Januari 1974 berdasarkan sifat tindakannya.

Pada puncak aksi protes Peristiwa 15 Januari 1974 terjadi kerusuhan di

bilangan Senen yang mengakibatkan jatuhnya korban dan kerugian material.

Sekelompok masa bergerak menuju daerah Pasar Senen dan melakukan

pembakaran di pusat pertokoan. Kerusuhan yang terjadi kemudian membuat

kondisi pada saat itu menjadi mencekam dan cenderung sarat dengan tindakan

kekerasan. Kelompok mahasiswa yang menjadi motor penggerak dalam aksi

protes Peristiwa 15 Januari 1974 menolak untuk bertanggung jawab atas

kerusuhan yang terjadi dan berkeyakinan bahwa ada kelompok lain yang memiliki

niat melakukan sabotase atas gerakan protes yang mereka lakukan hari itu. Hal ini

kemudian memaksa pemerintah mengambil tindakan guna mengembalikan

stabilitas keamanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

67

Tanda tanya besar muncul pada fase penerapan kontrol sosial Perisitiwa 15

Januari 1974. Lantas siapakah yang harus bertanggung jawab terhadap tindakan

pembakaran pusat pertokoan di Pasar Senen? Apa yang menjadi motif dari aksi

pembakaran tersebut?. Sumber-sumber yang ditemukan dalam penelitian

memberikan titik terang.

Ketika penyelidikan terhadap kerusuhan di Pasar Senen pada tanggal 15

Januari 1974 dilakukan, muncul beberapa nama yang diindikasikan sebagai

eksekutor pembakaran pusat pertokoan tersebut. Nama Bambang Trisulo, anggota

Opsus bentukan Ali Moertopo muncul sebagai pimpinan komando operasi

pembakaran di Pasar Senen.63 Selain itu ada nama Roy Simanjuntak, yang juga

binaan Opsus, yang bertugas mengerahkan para tukang becak untuk menambah

unsur kekacauan di daerah Proyek Senen.64

Dari penjabaran tersebut maka dapat dipahami bahwa, selain kontrol sosial

formal yang dilakukan berdasarkan perundang-undangan dan prosedur hukum

yang berlaku, ada pula kontrol sosial informal yang dilakukan secara diam-diam

dan tertutup. Hal tersebut dilakukan, selain untuk menggagalkan perjuangan

aspirasi mahasiswa di Indonesia pada tahun 1974, juga untuk melemahkan posisin

politis mahasiswa sehingga di masa mendatang sulit bagi kelompok mahasiswa

untuk menggelar aksi-aksi serupa dalam rangka menyampaikan aspirasi dan

keprihatinan mereka.

Selain penangkapan dan pengamanan sejumlah aktifis mahasiswa yang

kemudian diadili terkait Peristiwa 15 Januari 1974, ada pula skenario sabotase

63 Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari, Gelombang

Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication.Hlm.67 64 Ibid.,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

68

aksi protes yang dilancarkan guna melegitimasi tindakan pembubaran aksi

tersebut agar tidak mengganggu stabilitas rezim pemerintahan yang sedang

berkuasa sekaligus melemahkan kekuatan politis mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

69

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah yang dipaparkan pada Bab I Pendahuluan,

maka diperoleh beberapa butir jawaban atas pertanyaan tersebut :

1. Jaringan Mahasiswa Indonesia yang terbentuk pada peristiwa 15 Januari 1974

merupakan hasil dari berbagai kegiatan diskusi dan safari kampus yang dilakukan

oleh tokoh-tokoh pergerakan mahasiswa pada periode tersebut. Salah satu tokoh

mahasiswa yang sering melakukan diskusi dan safari kampus adalah Hariman

Siregar, mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas Kedokteran.

Selain tokoh perseorangan, ada pula organisasi yang berperan dalam

membangun jaringan mahasiswa pra peristiwa 15 Januari 1974. Organisasi

tersebut antara lain adalah DMUI dan GDUI.

2. Jaringan yang telah terbentuk diantara para mahasiswa pada periode 1973-1974

kemudian menginisiasi berbagai aksi yang bersifat mendukung dan menguatkan

isu yang diusung dalam peristiwa 15 Januari 1974.

Aksi-aksi pendukung dan penguat tersebut antara lain adalah Petisi 24

Oktober 1973, Ikrar Bersama Mahasiswa Indonesia, Seminar “Untung-Rugi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

70

Modal Asing”, Pertemuan dengan Presiden di Bina Graha dan Aksi Demo Halim

Perdanakusuma serta Pertemuan di Student Center UI.

Aksi 15 Januari 1974 sendiri dilakukan dalam bentuk acara long march dan

apel akbar di halaman kampus Trisakti Jakarta. Aksi ini kemudian disusupi oleh

beberapa oknum (Bambang Trisusilo, Roy Simanjuntak, 10 Fungsionaris DMUI

yang dipecat Hariman Siregar) yang melakukan pembakaran di kawasan Proyek

Senen. Insiden pembakaran tersebut kemudian memaksa para mahasiswa untuk

menanggung konsekuensi atas tindakan yang sesungguhnya tidak mereka

rencankan dan lakukan.

3. Konsekuensi atas munculnya insiden pembakaran di Proyek Senen adalah

penangkapan dan penahanan aktifis mahasiswa yang terlibat aksi 15 Januari 1974.

Nama-nama aktifis tersebut antara lain Hariman Siregar, Judilherry Justam,

Gurmilang Kartasasmita, Aini Chalid dan Salim Hutajulu. Namun dari nama-

nama aktifis tersebut hanya Hariman Siregar yang divonis penjara dan menjalanai

hukuman kurungan.

Selain pengankapan dan penahanan aktifis, beberapa surat kabar juga di cabut

iin terbitnya. Hal ini berdampak kepada semakin sedikitnya media bagi para

aktifis mahasiswa untuk memunculkan isu-isu kesejahteraan rakyat ke

permukaan.

B. Pemaknaan Ulang Peristiwa “15 Januari 1974”

Mengamati sejarah gerakan mahasiswa di Indonesia memberikan pelajaran

baru yang dapat melengkapi narasi sejarah tentang Republik Indonesia. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

71

tersebut menunjukkan bahwa sejarah berkembangnya Republik Indonesia tidak

hanya dibentuk oleh tokoh-tokoh Negarawan, Teknokrat, Militer, kaum Ulama,

namun juga melibatkan golongan Mahasiswa, yang relatif lebih muda baik secara

umur ataupun pemikiran.

Usia dan pemikiran yang relatif muda dan sederhana tidak lantas menyurutkan

pengaruh gerakan dari golongan yang dianggap sebagai agen perubahan ini.

Terjadinya Peristiwa 15 Januari 1974 menunjukkan bahwa kesatuan aksi

mahasiswa di Indonesia pernah memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap

jalannya pemerintahan di dalam negeri.

Dalam konteks Peristiwa 15 Januari 1974, kelompok mahasiswa telah

bertransformasi menjadi pengawas terhadap segala bentuk kebijakan pemerintah

yang dirasa tidak memihak rakyat kecil. Kelompok mahasiswa menjadi barisan

terdepan dalam melindungi kesejahteraan dan hak rakyat kecil. Berbagai ekspresi

kritik pasti dilakukan oleh golongan mahasiswa selama hal tersebut berpengaruh

terhadap kesejahteraan dan nasib rakyat kecil.

Namun pada kenyataannya, gerakan mahasiswa dalam Peristiwa 15 Januari

1974 hampir tanpa hasil positif. Kerugian, baik berupa kerugian material atau

korban jiwa jumlahnya cukup besar. Pengaruh politis mahasiswa juga praktis

digembosi oleh pemerintah yang berkuasa pada periode tersebut. Kondisi ini

diperparah dengan sikap pemerintah yang juga tidak bergeming dalam membatasi

aktivitas investasi modal asing di dalam negeri. Singkat kata, setelah seluruh

perjuangan yang dilakukan mahasiswa dengan berkorban moral maupun material,

sedikitpun tuntutuan mereka tidak terealisasikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

72

Tanpa bermaksud untuk menafikan fakta tentang babak akhir Peristiwa 15

Januari 1974, seyogianya sebuah analisa sejarah mampu memaknai ulang segala

peristiwa yang diteliti. Dalam Peristiwa 15 Januari 1974 tetap dapat dipetik

pelajaran yang berguna bagi kehidupan di masa mendatang. Pelajaran tersebut

dikelompokkan dalam beberapa poin yang menjadi kata kunci dalam memaknai

kembali gerakan mahasiswa Indonesia pada Peristiwa 15 Januari 1974.

Berikut adalah beberapa poin kesimpulan atas pemaknaan ulang terhdap

Peristiwa 15 Januari 1974;

1. Perintis Gerakan Mahasiswa Era Orde Baru.

Terjadinya Peristiwa 15 Januari 1974 secara tidak langsung mengawali

gelombang aktifitas gerakan mahasiswa Indonesia, mengkritisi kinerja

pemerintahan yang sedang berjalan, Pemerintahan Orde Baru. Gerakan

mahasiswa era Pemerintahan Orde Baru yang berkembang pada periode

selanjutnya tidak jauh berubah orientasi tuntutannya dengan tuntutan mahasiswa

dalam Peristiwa 15 Januari 1974 yang dingeruhi oleh ide-ide tentang

pembangunan alternatif dan ketimpangan pendapatan. Munculnya aksi mahasiswa

pada Peristiwa 15 Januari 1974 mempengaruhi corak gerakan mahasiswa

Indonesia era Pemerintahan Orde Baru di kemudian hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

73

2. Pelajaran Berharga Bagi Perkembangan Gerakan Mahasiswa Era Pemerintahan

Orde Baru.

Sesuai dengan tendensi dari penelitian tentang perilaku kolektif mahasiswa

Indonesia ini, dalam Peristiwa 15 Januari 1974 terbukti para mahasiswa mampu

mempertahankan independensi gerakan mereka di tengah tekanan dari pihak-

pihak yang berkuasa. Dengan kata lain, gerakan mahasiswa dalam Peristiwa 15

Januari 1974 tidak memihak pada pemangku kekuasaan manapun, kecuali rakyat.

Gerakan mahasiswa dalam Peristiwa 15 Januari 1974 tidak kehilangan komitmen

untuk memperjuangkan cita-cita ideal mereka, walaupun ancaman bermunculan.

Independensi gerakan mahasiswa 1974 di tengah himpitan para pemegang

kekuasaan menjadi sebuah pelajaran berharga bagi gerakan mahasiswa era

Pemerintahan Orde Baru yang berkembang kemudian.

3. Solidaritas di antara para mahasiswa dalam memperjuangkan nasib rakyat.

Dalam Peristiwa 15 Januari 1974, dapat dilihat adanya solidaritas di antara

para mahasiswa dalam memperjuangkan nasib rakyat. Solidaritas tersebut

ditunjukkan melalui kesediaan para mahasiswa, yang berasal dari berbagai

wilayah berbeda untuk salong menjaga dan mendukung satu sama lain selama

proses perumusan dan eksekusi aksi mereka, bahkan sampai dengan beberapa di

antara para aktifis mahasiswa tersebut ditangkap dan ditahan. Salah satu

contohnya terlihat ketika para aktifis mahasiswa yang tidak terkena penahanan

pasca Peristiwa 15 Januari 1974 tetap memberikan dukungan moral dan material

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

74

bagi teman-teman akfitisnya yang ditahan dengan secara rutin menjenguk mereka

di rumah tahanan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

75

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

A. Yoghaswara (2009). Dalang Malapetaka 15 Januari ( MALARI). Yogyakarta :

Penerbit Media Pressindo.

Abd Rahman Hamid & Muhammad Saleh Madjid (2011). Pengantar Ilmu

Sejarah. Yogyakarta : Penerbit Ombak.

Altbach, Philip G. (Ed.) (1988). Politik Dan Mahasiswa Perspektif dan

Kecenderungan Masa Kini. Jakarta : PT. Gramedia.

Aria Wiratma Yudhistira. (2010). Dilarang Gondrong! Praktik Kekuasaan Orde

Baru terhadap Anak Muda Awal 1970-an. Banten : Marjin Kiri.

Arif Zulkifli (Ed.) (2015). Rahasia-rahasia Ali Moertopo cetakan ke-4. Jakarta :

KPG (Kepustakaan Populer Gramedia).

Asvi Warman Adam. (2007). Seabad Kontroversi Sejarah. Yogyakarta : Ombak.

Carr, E. H. (1964). What Is History?. England : Penguin Books.

Daulay, Amir Husin & Imran Hasibuan (Ed.) (2011). Hariman & Malari,

Gelombang Menentang Modal Asing. Jakarta : Q-Communication.

Denny J.A (2006). Gerakan Mahasiswa dan Politik Kaum Muda Era 80-an.

Yogyakarta : LKiS.

Fachry Ali. (1985). Sistem Politik di Indonesia dan Negara. Jakarta : Inti Sarana

Aksara.

Frederick, William H. Et al. (Ed.). (1984). Pemahaman Sejarah Indonesia cetakan

ke-2. Jakarta : LP3ES.

Jopie Lasut (2011). Malari Melawan Soeharto & Barisan Jenderal Orba. Depok

: Yayasan Penghayat Keadilan.

Kuntowijoyo (2013). Pengantar Ilmu Sejarah Edisi Baru Cetakan ke-I.

Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya.

(2003). Metodologi Sejarah. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya.

(2008). Penjelasan Sejarah (Historical Explanation). Yogyakarta : PT.

Tiara Wacana Yogya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

76

Lewis, Bernard. (2009). Sejarah Diingat, Ditemukan Kembali, Ditemu-Ciptakan.

Yogyakarta : Ombak.

Max Diaz Riberu et al. (2015). Anak Tentara Melawan Orba : Biografi Judilherry

Justam. Jakarta : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia.

Moustakas, Clark (1990). Heuristic Research Design, Methodology, and

Applications. Newbury Park : SAGE Publication.

R. Moh Ali. (2012). Pengantar Ilmu Sejarah Indonesia cetakan ke-I. Yogyakarta :

LKiS.

Raillon, Francois (1985). Politik dan Ideologi Mahasiswa Indonesia. Jakarta :

LP3ES.

Revrisond Baswir. (2006). Mafia Berkeley dan Krisis Ekonomi

Indonesia.Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Ricklefs, M.C. (2011). Sejarah Indonesia Modern cetakan ke-10. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Sartono Kartodirdjo (1992). Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah.

Jakarta : Gramedia.

Smelser, Neil J. (1971). Theory of Collective Behaviour. New York : The Free

Press.

Soe Hok Gie (1983). Catatan Seorang Demonstran. Jakarta : LP3ES.

Storey, William Kelleher (2011). Menulis Sejarah: Panduan untuk Mahasiswa.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sundhaussen, Ulf. (1988). Politik Militer Indonesia 1945-1967 : Menuju Dwi

Fungsi ABRI cetakan ke-2. Jakarta : LP3ES.

Tim Nasional Penulisan Sejarah Indonesia (2010). Sejarah Nasional Indonesia

Jilid VI, Edisi Pemutakhiran Cetakan ke-4. Jakarta : Penerbit Balai

Pustaka.

Widiarsi Agustina et al.( 2014) Massa Misterius Malari Rusuh Politik Pertama

dalam Sejarah Orde Baru. Jakarta : Tempo.

Wineburg, Sam (2006). Berpikir Historis : Memetakan Masa Depan,

Mengajarkan Masa Lalu. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · - Duet Maut ; Hernowo Adi Saputro dan Yogi Hanindito yang selalu memancing diskusi sehingga membuat saya memeras otak dan keringat

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI