oleh : henky bambang hernowo

101
1 OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Upload: others

Post on 18-Oct-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

1

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Page 2: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

2

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

DAFTAR ISI:

*PEMBUKA

*SEBATANG ROKOK KLOBOT

*KISRUH BIBIT KAWIT

*PANGERAN JAYA SHIMA

*PASUKAN GAJAH

*NEGERI YANG NETRAL

*DITENGAH PERSAINGAN

*PRAHARA SELAT PATI-AYAM

*PRAHARA EYANG MADA

*SUSUHUNAN MURIA

*KI GEDE KAYU BRALIT

*PROVINSI MURIA RAYA

Salurkanlah Dana Bantuan anda langsung

kepada anak yatim piatu duafa langsung ke Yayasan Al Haqq Jl. Tunggul Wulung,

Gang Soetedjo no.325 Pati Atau Lewat Bank Jateng

an. Yayasan Al Haqq BPD No Rek 2-006-06413-5

Page 3: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

3

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

PEMBUKA Penulis mencoba cari literatur atau berita-berita sejarah diperpustakaan maupun coba buka internet dikomputer. Periksa dengan seksama, mencari sumber yang mampu mengatakan dan yang bisa menjelaskan tentang berdirinya kerajaan-kerajaan lain di Pulau Muria selain Kerajaan Shima dan Kerajaan Kalinyamatan.??? Sekali lagi teliti, adakah tulisan sejarah yang mencatat tentang peristiwa-peristiwa penting di pulau Muria kala-tenggang antara abad ke 8 yaitu saat berakhirnya Kerajaan Kalingga hingga abad ke 13 saat berdirinta kerajaan Demak .??? Kemudian juga diwilayah kabupaten Pati, pada masa pemerintahan Kembangjoyo hingga masa pemerintahan Ki Ageng Penjawi ada tenggang waktu yang cukup lama, kurang lebih dua setengah abad lamanya. Kala itu ada peristiwa apa saja.? Andaikata pulau Muria itu sangat tua, tapi kenapa miskin situs-situs peninggalan Sejarah.? Paling tidak ada warisan yang dapat dikaji oleh sejarahwan? Ada dua pilihan penyebab pulau Muria nyaris bahkan terlewatkan dari penulisan sejarah pada kala-tenggang lima abad lebih lamanya adalah sbb, 1.Pulau Muria punya daya magis, lihat saja nama gunung-gunungnya adalah nama-nama dewa-dewa.

Page 4: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

4

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Sehingga penulis sejarah waktu itu takut untuk mencatatnya…weleehh..tahayul.? Atau boleh jadi,.. 2.Pulau Muria adalah wilayah taklukan atau jajahan, atau sebuah pulau yang tidak punya potensi ekonomis, maka dianggap tidak penting…miskin gitu.?? sehingga pulau Muria terabaikan dari penulisan sejarah. Atau boleh jadi,. 3.Pulau Muria adalah negeri yang merdeka, dan punya posisi strategis dan punya potensi ekonomis yang dibutuhkan oleh semua negeri-asing dan sekitarnya di Nusantara, dan tentunya punya kekuatan militer untuk menjaga negerinya, sehingga simalakama bagi negeri asing yang berani mengusiknya. Kehidupan yang tenteram damai, kegiatan rutinitas berjalan baik, inipun membuat penulis sejarah kala itu tidak tertarik dijadikan isu atau berita-berita yang menarik….. OK, penulis tertarik dan coba pilih alternatip yang ketiga, yaitu status pulau Muria adalah negeri yang Merdeka.!! Kelihatannya keren nich…Tapi pertanyaannya, negeri apa yang merdeka itu.? apa namanya dan siapa pemimpinnya.? dan dimana ibukota kerajaannya.?? Hal ini pernah penulis coba tanyakan kesana-kesini, baik teman-teman guru-guru sejarah, pegawai kabupaten baik di Pati, Kudus dan Jepara. Tetapi, mereka tidak tahu. Kemudian penulis telusuri kisah-kisah legenda popular di setiap Kabupaten, dan yang ada adalah legenda-legenda jamannya para walisanga.

Page 5: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

5

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Ah mosok, tenggang lima abad secuilpun tidak ada beritanya.?? Penulis mencoba otak-atik dengan coba mengaitkan berita-berita sejarah diluar pulau Muria. Dan akhirnya cukup data terkumpul, kemudian penulis coba merekonstruksi dan susun kembali sesuai versi penulis, maka jadilah buku ini. Dan Penulis beri judul, “HANCURNYA KERAJAAN PATI-AYAM”. Silahkan simak.!

SALAM PENULIS.

Page 6: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

6

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

SEBATANG ROKOK KLOBOT

Asal Nama “PATI” itu penulis copas dari

dunia maya blognya KasKus mengatakan, ceritera sejarah yang coba diuraikan ini merupakan hasil penuturan dari seorang ibu asli wong Pati yaitu ibu Darsoetji. Beliau adalah salah seorang tokoh Wanita Demokrat (PNI) yang aktif di zamannya, dan ketika penulis sejarah ini mewawancarai beliau, usianya menginjak 86 tahun dan tentu masih segar daya ingatnya. Versi sejarah yang beliau ceriterakan berbeda dengan apa yang biasa disampaikan atau yang tersebar dan didengar dimasyarakat Pati pada umumnya dimana acuan yang sering digunakan adalah berdasar ceritera-ceritera Babat. Beliau menerima ceritera sejarah Pati turun temurun dari orang tua dan kakek neneknya.

Penuturan beliau sebagai berikut, Mengapa disebut Pati, sejak kapan disebut Pati, siapakah yang memproklamirkan Pati ? Banyak orang menafsirkan asal-usul sebutan Pati secara filosofi gatuk-gatuk entuk bahwa Pati diambil dari sari ketela pohon yaitu tepung pati, sedangkan Pesantenan diambil dari sari kelapa yaitu santen. Oleh karena itu “Dhawet” sejenis minuman dari campuran cendol terbuat dari pati dan kuah

Page 7: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

7

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

santan yang asal mulanya dibuat oleh orang-orang China jaman dulu yang menetap di Pati.

Pendapat itu berbeda dengan Ibu Darsoetji dan kemudian beliau lanjutkan ceriteranya. Dulu sebelum Islam masuk, orang-orang dipulau Muria masih mempercayai hal-hal gaib yang menurut orang jaman sekarang sulit diterima akal. Seseorang bila ingin maju dalam hidupnya biasanya orang itu ‘nglakoni’ atau bertapa untuk mencari bantuan kekuatan-kekuatan yang tak terlihat, atau dia mencari pusaka-pusaka berupa keris atau benda lainnya yang bisa untuk “piyandel” dirinya. Atau dia harus memilih lokasi tempat untuk dia menetap atau bermukim, yaitu tempat tempat yang menurut perhitungan supranaturalnya dinilai “suci”, kalau orang China menyebutnya Feng Soei. Seperti contohnya kerajaan-kerajaan jaman dulu bila kotanya diserang musuh atau terjadi musibah, maka kerajaan harus dipindah karena dianggap sudah tercemar. Lihat kerajaan Mataram berapa kali pindah-pindah.

Sama halnya daerah Pati, atau tlatah Pati yang dihuni Cah Pati itu sebutan kuno atau Wong Pesisir sebutan pada jaman Majapahit atau jaman Pejajaran. Dulu tlatah Pati yang terletak berdampingan dengan gunung Pati-Ayam barangkali nama Pati diambil atau terinspirasi dari nama gunung Pati-Ayam tersebut. Gunung Pati-Ayam pada ceritera masyarakat adalah perbukitan yang

Page 8: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

8

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

penuh misteri. Orang-orang mempercayai perbukitan itu mempunyai sumber kekuatan gaib, maka jaman kuno yaitu jamannya Ratu Shima banyak orang mendatangi untuk mencari kekuatan gaib diperbukitan itu, maka dikeramatkanlah gunung Pati-Ayam karena dipercayai ada “penunggu” yang bisa diharapkan sebagai pelindung.

Demikian halnya Adipati Tombronegoro barangkali butuh kekuatan supranatural dari perbukitan itu, maka menamakan daerah kekuasaannya dengan nama Pati. ”Jadi nama Pati tidak sederhana dan sepele dengan nama Cendol saja, tetapi suatu nama besar yang telah diberkati untuk menjadi Negeri yang maju, aman, makmur dan sejahtera bagi rakyatnya.” Dan ibu Darsutji berpesan, ”cah Pati agar bersatu kalau ingin maju dan jangan mudah atau mau dipecah belah.”

Coba perhatikan, banyak legenda-legenda, tulisan sejarah, babat yang menceriterakan tentang peristiwa-peristiwa sejarah di Pati, sebagian besar isi ceriteranya mengarah perpecahan bangsa, juga banyak pantangan-pantangan, ilo-ilo sesat yang menjerumuskan dan sengaja dihidupkan agar orang-orang Pati tidak bisa rukun dan saling gontok-gontokan. Anak kamping sini tidak boleh kimpoi dengan anak kampung sana, daerah sini tidak boleh nanggap wayang,….heran, entah siapa dulu yang mengarangnya." Demikian komentar ibu Darsutji.

Page 9: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

9

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Anda orang Pati.? Ingat Mbah Rono.! Ya mbah Rono, siapa lagi orang Pati yang bernama mbah Rono? Dan siapa lagi orang Pati yang tidak mengenal ceritera tentang almarhum mbah Rono. Orang Pati ada yang menyebutnya dia itu wong pinter, bahkan ada yang memberi julukan dia itu embah-mbahe dukun kondang, aulia, dll. Ditahun 60-han, bermula sanepo tulisan ramalan yang diberikan mbah Rono kepada pencandu-pencandu Judi Herek-erek, berakibat sang Bandar-judi gulung tikar. Bandar perjudian Herek-erek di Gedung Nasional Pati kalah, kebobolan dan ludes modal judinya. Sang bandar yang asalnya dari Medan itu jadi bangkrut. Sak-kal esok harinya tutup dan pulang ke Medan.

Selain mbah Rono seangkatan dia ada mbah Amin, mbah Surono, mbah Mochtar, mbah Ri/Rifai.dll. Mereka adalah dukun-dukun masyur pada waktu itu. Diera sekarang para dukun-dukun itu disebut lebih keren yaitu paranormal, generasi setelah itu ada Jeng Asih, mbah Roso, bos Edy dll masih banyak lagi sehingga kota Pati jadi terkenal dengan sebutan kerajaannya paranormal.

OK, penulis ingin menceriterakan sedikit tentang mbah Rono. Pernah penulis diajak seorang teman sowan mbah Rono di Panjunan Pati. Teman punya keperluan meminta obat dari mbah Rono untuk ayahnya yang sedang kritis sakitnya. Oleh mbah Rono teman saya diberi sebatang rokok

Page 10: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

10

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

klobot (rokok yang dilinting daun jagung dan diikat benang merah). Ketika kami pamit pulang menyempatkan cium tangan Mbah Rono, terlihat dijari tangannya memakai cicin batu akik berwarna merah delima. Teman saya coba menanyakan perihal cicin akik tersebut tetapi dijawab setengah marah, ….“Wis gage ndang mbulih, kono selak dienteni…bab akik iki paringane rojone Patiayam…wis mbulih.!!” . tetapi teman saya memang rada usil, “nopo enten sing namine rojo Patiayam to mbah-mbah...hehehe.” bertanya sambil cengengesan. Mbah Rono tambah marah,…”yo ono-aa, rojo Patiayam iku tedak turune mbek Ratu Simo…wis marem, gage kono ndang mbuleh.!!”….Mbah Rono yang nyentrik itu kemudian berdiri meninggalkan kami diteras rumahnya. Dan kami segera beranjak pulang, dan sesampainya dirumah temanku, tampak dedepan rumah sudah banyak orang dan didalam rumah terdengar suara wanita setengah berteriak menangis meratapi seseorang yang terbujur dibale-bale. Inalillahiwainaillahirojiun…ternyata Ayah temanku meninggal dunia, itulah sanepo sebatang rokok klobot dari mbah Rono.

Tayangan TV Trans-7, Dunia Lain, Kamar Angker di Rumah Belanda di Pati (Rumah Dinas Residen Pati tempo dulu) Itu hanya fatansi dan imajinasi sutradara film berdasarkan cerita-cerita dukun. Tetapi ya banyak yang percaya dan

Page 11: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

11

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

menggemari tayangan semacam ini. Bangunan tersebut masih kokoh hingga sekarang dan berfungsi sebagai Kantor dinas Bakorwil Pati yang berdiri megah dan indah. Posisi bangunan tersebut terletak didesa Puri adalah merupakan peninggalan jaman Belanda. Dibalik keindahan bangunan tersebut ternyata menyimpan kisah misteri yang mampu membuat bulu kuduk berdiri bagi orang yang mempercayainya maupun kisah misteri sejarah Pati yang belum terungkap.

Rumah yang merupakan peninggalan jaman Belanda ini katanya terkenal keangkerannya. Konon ketika jaman penjajah kolam yang teretak di depan rumah tersebut merupakan tempat pembuangan mayat. Di tempat itu terkubur puluhan hingga ratusan mayat tawanan tentara Belanda. Benarkah.? Terkadang di sekitar area kolam itu sering tercium bau anyir darah dan terdengar suara rintihan orang kesakitan, bahkan terkadang sosok nampak mahluk halus yang menguasai bangunan tersebut. Di belakang rumah dinas itu terdapat bangunan tua dan sebuah pohon beringin yang diperkirakan berusia lebih 200 tahun. Masyrakat sekitar meyakini pohon tersebut merupakan pintu gerbang menuju kerajaan gaib. Wow, spektakuler nich, dan anda percaya ceritera semacam ini.? Disekitar pohon beringin tersebut sering terlihat penampakan sosok kuntilanak, Gendruwo dan tak jarang warga mendengar suara tawa dan tangisan. Pintu gerbangnya terletak di tengah-tengah dua

Page 12: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

12

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

akar pohon beringin terbesar. Ya..ya..itulah tayangan horor yang dijual TV Trans-7 disenetron Dunia-lain.

Tetapi ceritera semacam ini bagi masyarakat desa Puri sebagian besar pada tidak percaya meskipun dikota Pati terkenal bahkan mendapat julukan sebagai kota mistik dan perdukunan yang hebat. Mereka banyak yang mempercayai bahwa lokasi tempat berdirinya bangunan Kantor dinas Bakorwil Pati tersebut dulunya adalah bekas Kraton Kerajaan Pati Ayam. Tapi mana bekas-bekasnya atau situs peninggalan sejarahnya sudah sirna, tidak ada. Kata orang-orang tua, bangunan kraton rahib semenjak Kantor dinas Bakorwil Pati tersebut dibangun pada abad ke 18. Bisa jadi zaman pemerintahan Kolonial Belanda dulu sengaja melenyapkannya situs-situs sejarah Pati tersebut. Penulis berpikir hal ini mirip kasusnya Kraton Demak rahib tak berbekas ketika jalan raya Daendels dibangun. Inilah yang menjadi misteri tentang keberadaan Kerajaan Pati-Ayam yang selalu dipertanyakan masyarakat.

Dikursi malas penulis merenung, berita-berita tersebut diatas mengusik benak penulis. Rasa ingin tahu muncul dalam pikiran penulis, dan muncul pertanyaan-pertanyaan dalam pikiran penulis, apakah benar, di pulau Muria ini suatu kerajaan-kerajaan selain Kalingga dan Kalinyamatan.? Sebagian orang-orang Pati

Page 13: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

13

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

mempercayai adanya Kerajaan Pati-Ayam bahkan mbah Rono menyebutkan bahwa rajanya adalah keturunan Ratu Shima, dan sedangkan posisi kratonnya persis di lokasi Kantor dinas Bakorwil Pati.?? Dan nama raja-raja yang menguasi pulau Muria ini diabadikan menjadi nama-nama puncak gugusan gunung Muria.??? Weleh..weleehh..penulis semakin binun.!

Tetapi kalo kita coba buka Gogle lihat Map gunung Muria, terlihat alur-alur sungai disisi Timur nama-nama sungai dari hulu hingga hilir dengan nama sungai Silugangga.! Nah, tentunya nama sungai tersebut adopsi dari nama sungai di India sana. Artinya apa, yang memberi nama sungai tersebut pasti bukan orang senbarangan. Ada dua orang berpengaruh yang berani memberikan nama sungai tersebut. Yaitu seorang Raja atau kalau tidak dia itu seorang Brahmana.? Bila benar Raja yang mewisuda sungai tersebut berarti pulau Muria disisi Selatan dan Timur bisa jadi pernah ada sebuah kerajaan.??

Sepertinya ada titik terang, berita-berita sejarah termasuk kisah-kisah legenda yang beredar tentang kerajaan Kalingga dimana para sejarahwan pada sepakat memberitakan bahwa Putera Mahkota dari kerajaan Kalingga zamannya Ratu Shima telah dipidana multilasi atas kesalahannya menginjak barang tak bertuan yang tergeletak diperempatan jalan. Tetapi sayang

Page 14: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

14

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

beritanya hanya sampai disini, tentang kelanjutan bagaimana nasib sang Putera Mahkota tidak ada beritanya.?? Tetapi paling tidak berita ini bisa dijadikan pijakan awal untuk menelusuri sejarah pulau Muria selanjutnya.

Penulis selalu mengikuti perkembangan penelitian dikawasan pegunungan Pati-Ayam meskipun sebatas melalui media koran, tv maupun internet bahwa telah diketemukan adanya Prasasti I Rongkap, Pada Prasasti ini terdapat tulisan tanggal 25 Oktober 901 M (823 Saka) yang ditemukan di desa Rangkah (Ngranggah) di daerah Pati-Ayam yang terdiri dari lempengan baja sebanyak delapan lempengan. Biasanya isi prasasti merupakan "pujian" kepada raja. Atau sebagai "piagam, maklumat, surat keputusan, undang-undang atau tulisan". Yang di kalangan arkeolog prasasti disebut inskripsi, sementara di kalangan orang awam disebut batu bertulis atau batu bersurat. yang memuat keputusan raja mengenai penetapan sebuah desa atau daerah menjadi sima atau daerah perdikan. Sima adalah tanah yang diberikan oleh raja atau penguasa kepada masyarakat yang dianggap berjasa. Karena itu keberadaan tanah sima dilindungi oleh kerajaan. Tetapi sayang penulis belum bisa mendapatkan penjelasan yang berkaitan dengan prasasti tersebut.

Page 15: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

15

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Situs-situs Peninggalan Bersejarah di pegunungan Pati-Ayam sebagai Bukti Sejarah memang sangat diperlukan. Jauh sebelum tim peneliti Geologi ITB datang menemukan fosil gajah purba, ketika zaman Indonesia masih jadi jajahan Belanda, Orang-orang Belanda sudah tahu akan situs-situs ini, bermula ketika mereka mengerjakan pembuatan jalan yang membelah kaki gunung Pati-Ayam sisi selatan. Bukit yang terbelah tersebut dinamakan Gunung Bedah termasuk daerah kecamatan Margorejo. Mereka mengangkut fosil-fosil yang oleh penduduk sekitar disebut sebagai balung buto.

Ada lagi penemuan Situs arkeologi Pati-Ayam di Desa Terban, Jekulo, Kudus. Sebagian ada tersimpan di museum Situs Pati-Ayam di Dukuh Kancilan Desa Terban. Menuru catatan yang berada di museum penemuan fosil purba pertama di situs Pati-Ayam dimulai sejak tahun 1979. Ditemukannya sebuah gigi geraham bawah dan tujuh pecahan tengkorak manusia ditemukan oleh Dr Yahdi Yaim dari Geologi Institut Teknologi Bandung (ITB). Tapi sebelum itu Patiayam sudah diteliti sejak 1931 oleh peneliti Belanda bernama van Es. Lalu ditemukan pula sejumlah tulang belulang binatang gajah purba, seperti Stegodon Trigono Chepalus (sejenis gajah purba), Elephas Sp (sejenis gajah), Cervus Zwaani dan Cervus Lydekkeri Martin (sejenis rusa),

Page 16: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

16

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Rhinoceros Sondaicus (badak), Sus Brachygnatus Dubris ( sejenis babi), Felis Sp (macan), Bos Bubalus Palaeoharabau (kerbau), Bos Banteng Paleosondicus (banteng), dan Crocodilus Sp (buaya). Semua itu ditemukan dalam lapisan batu pasir tufoan (Tuffaceous Sandstones). Menurut badan arkeologi purbakala umur fosil diperkirakan 1 juta hingga 700.000 tahun lalu.

Setelah itu pada tahun 1981, Tim Pusat Penelitian dan Penggalian Benda Purbakala Yogyakarta menemukan dua gading gajah purba

Page 17: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

17

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

berukuran panjang 2,5 meter dan berdiameter 15 sentimeter di Bukit Pati-Ayam, di wilayah Kecamatan Margorejo, Kabupaten Pati. Fosil ini diperkirakan berumur 800.000 tahun. Selain itu, tim juga menemukan fosil kepala dan tanduk kerbau, dua gigi babi, banteng, kambing, rusa, badak, buaya, dan kura-kura. Selain itu ditemukannya dua gading gajah di Gunung Nangka (bagian dari Bukit Patiayam) berukuran 3,17 meter dan 1,44 meter. Kemudian disusul penemuan-penemuan lain bukit Patiayam.

Penulis pernah coba naik di Gardu pandang yang terletak di Gunung Nangka Pegunungan Slumprit petak 21 C Perhutani. Disana bisa melihat keasrian dan kondisi pegunungan Pati Ayam. Pegunungan Patiayam memang mirip kubah yang berada di kaki selatan gunung muria. Peneliti mengatakan bahwa dahulu Pati-Ayam merupakan lautan yang berbentuk kubah. Dengan ditemukannya fosil-fosil itu, tim peneliti menyimpulkan pegunungan Pati-Ayam semula merupakan sebuah sungai dengan lebar 50 meter hingga 200 meter, sedikit rawa dan padang rumput.

Muria, yaitu sebuah gunung dengan ketinggian 1.602 Meter dpl, berada di wilayah utara Jawa Tengah bagian timur, yang dimiliki tiga kabupaten yaitu wilayah Kabupaten Kudus disisi selatan, disisi barat laut berbatasan dengan

Page 18: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

18

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Kabupaten Jepara, dan disisi timur berbatasan dengan Kabupaten Pati. Gunung Muria pun dulunya merupakan sebuah pulau vulkanik yang terpisah dari daratan pulau Jawa. Dalam kurun 500–1000 tahun terakhir, pulau Muria ini kemudian menyatu dengan pulau Jawa akibat sedimentasi dan subduksi lempeng. Jaman Mojopahit, jalur perdagangan pada masa lalu yang masih dilakukan dari Semarang – Demak langsung menuju Rembang dengan melalui selat sempit diantara Jawa Tengah dan pulau Muria yang disebut Selat Patiayam.

Sebelum berganti nama menjadi Muria, gunung tersebut awalnya bernama Sapto-Argo (Tujuh puncak gunung, diantaranya adalah Saptorenggo, Argojembangan dll ). Kemudian dari nama Sapto-Argo diganti nama menjadi Maurya yaitu ketika pasukan kerajaan Maurya India mengejar-kejar para pengungsi orang-orang Keling (Kalingga India) yang lari mengungsi dipulau ini. Maurya yaitu nama seorang dinasti Maurya kerajaan besar di India, nama tersebut sebagai pertanda peringatan bagi bangsa Kalingga agar tunduk kepada dinasti Maurya. Kemudian pada abad 15, kerajaan Demak jamannya Walisanga bersamaan pembangunan Menara Kudus (bentuknya ornamen Majapahitan) dan mesjid Al Aqsa (arsitektur Timur Tengah) didirikan di kota Tajug (sekarang Kudus). Maka gunung tersebut dari Maurya diganti namanya menjadi Muria atau Moriah, nama tersebut diambil dari gunung Moriah

Page 19: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

19

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

di Jerusalem untuk mengingatkan sejarah Nabi Muhammad ketika Mi’rad beliau berangkat dari puncak gunung Moriah.

Dengan diketemukan situs peninggalan sejarah diperbukitan Pati-Ayam, ada sungai-sungai purba dan banyak sekali tulang-tulang binatang gajah, kerbau dan tengkorak-tengkorak manusia yang mungkin jumlahnya bisa ribuan. Dari penuturan penduduk setempat bila turun hujan deras ditanah ladang di lereng Pati-Ayam yang terkikis air hujan maka munculah banyak tulang-tulang binatang purba tersebut. Dulu sebelum para peneliti datang, tulang-tulang tersebut pada dijual sebagai souvenir, tapi setelah itu dilarang.

Maka penulis berkesimpulan bahwa kawasan Pati-Ayam adalah penting. Disana dulunya ada kehidupan, ada kegiatan dan ada pula bencana.

Catatan Sejarah mengatakan bahwa pada abad ke-6 (501-600 M). Kalingga berhasil membangun Kerajaan baru di pulau Muria yaitu ketika Kaisar Tiongkok ingin mengembangkan lintas perdagangannya selain Jalur Suteranya dari Asia menuju ke Konstantinopel. Sebagai alternative yaitu melalui pelayaran samudra dan misinya Tiongkok berhasil menguasai perdagangan di Asia Tenggara termasuk di Nusantara.

Maharani Shima adalah ratu penguasa Kerajaan Kalingga yang terletak di pantai utara

Page 20: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

20

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Jawa Tengah sekitar tahun 674 Masehi. Kalingga atau Ho-ling (sebutan dari sumber Tiongkok) adalah sebuah kerajaan bercorak Hindu-Budha. keberadaan Ho-ling juga dapat diperoleh dari berita yang berasal dari zaman Dinasti Tang dari catatan I-Tsing. Dari segi kehidupan Kerajaan Kalingga yang diperintah oleh Ratu Shima, perekonomiannnya sangat maju. Pasar, pelayaran, pelabuhan sangat ramai. Pada abad ke tujuh kerajaan Kalingga sudah memasuki peradaban dan kemajuan yang sangat pesat, serta di kenal sampai di Semenanjung Malaya, Thailand dan Negara Negara di Asia. Sumber sejarah diperoleh dari berita Cina. Dinasti Tang menyebutkan bahwa Kerajaan Ho-ling mengirimkan upeti ke negeri Cina pada 647 M sampai 666 M. Kemudian kerajaan ini mengirim upeti lagi pada 818 M dan sesudah itu diberitakan tidak pernah mengirim utusan lagi ke Cina. Sepertinya Kalingga dibawah perlindungan Tiongkok untuk menangkal serangan dari dinasti Maurya dari India.

Penguasa-penguasa Kerajaan Kalingga yang tercatat adalah sebagai berikut, 1-Kartikeyasingha (648-674 M), Kalingga berdiri pada tahun 648 M. 2-Maharani Shima (674-732 M atau 674-695 M) Kekuasaan Maharani Sima menbawahi 28 kerajaan, dan semuanya tunduk. Maharani Sima meninggal pada 732 M, Kemudian Kalingga terpecah menjadi Bumi Sambara dan Bumi Mataram.

Page 21: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

21

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Ratu Shima menerapkan hukum yang keras dan tegas untuk memberantas pencurian dan kejahatan, serta untuk mendorong agar rakyatnya senantiasa jujur. Orang yang melanggar perintah itu diancam oleh hukuman mati.

Ya itulah sebuah cerita mengenai bagaimana ketertiban dan ketentraman ditegakkan dalam kerajaan tersebut.

Page 22: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

22

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

KISRUH BIBIT KAWIT

Penulis coba himpun dari kutipan dari

berbagai sumber pemberitaan sejarah tentang bibit kawit berdirinya Kerajaan-kerajaan di Nusantara umumnya dan Jawa khususnya. Simak, harapan penulis agar para pembaca akan lebih mudah megikuti alur ceritera pemaparan dari penulis.

Anak Benua India, Raja Asoka yang Agung (Ashoka, Aśoka, atau dilafazkan sebagai Asyoka) adalah penguasa Kekaisaran Maurya dari 273 SM sampai 232 SM. Seorang penganut agama Buddha, Asoka ketika itu menguasai sebagian besar anak benua India, dari apa yang sekarang disebut Afganistan sampai Bangladesh dan di selatan sampai sejauh Mysore. Kekaisaran Maurya diperintah oleh Dinasti Maurya yang didirikan oleh Candragupta di Pataliputra (sekarang disebut Patna) di Magadha, India timur laut. Pada 322 SM, Chandragupta naik tahta hasil dari kudeta yang dipimpinnya dari dinasti Nanda. Menurut kitab Wisnu Purana, jumlah raja-raja Dinasti Maurya ada sepuluh dan memerintah selama 137 tahun: dari sepuluh diantaranya adalah Asoka-Wardhana.

Tetangga negeri Maurya adalah negeri Kalingga, yaitu sebuah Negara republik feodal yang

Page 23: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

23

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

terletak di pantai negara bagian India (sekarang Odisha) dan bagian utara Andhra Pradesh. Kota Kalingga adalah ibukota kerajaan Kalingga yaitu itu sekarang terletak di Srikakulam, Andhra Pradesh. Kalingga adalah sebuah negeri yang bangga akan kemerdekaan dan demokrasinya, dengan demokrasi monarki dan parlementernya, negeri ini bisa dikatakan sebuah pengecualian di Bharata Kuna, karena di sana ada konsep Rajadharma, yang berarti kewajiban para pemimpin, yang secara dasar bersatu-padu dengan konsep keberanian dan Ksatriyadharma.

Asal mula Perang Kalingga (265 SM atau 263 SM) tidak jelas. Sehingga salah satu saudara Asoka yang bernama Susima berkhianat, kemungkinan melarikan diri ke Kalingga dan mendapat suaka secara resmi di sana. Hal ini sangat membuat murka Asoka. Asoka kemudian meminta Kalingga untuk tunduk kepada kekuasaannya. Dan Kalingga menolak permintaan Asoka. kebencian Kalingga kepada Asoka dan mereka menolak diktatnya, Asoka marah dan mengirimkan tentaranya menyerang Kalingga.

Sang panglima perang dan pasukan Maurya kalah ketika melawan Kalingga. Asoka tercengang akan kekalahan ini, kemudian melakukan penyerangan lagi dengan sebuah pasukan terbesar yang belum pernah ada dalam sejarah India sampai saat itu. Mati-matian Kalingga melawan dengan sengit tetapi mereka bukan lawan sepadan melawan

Page 24: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

24

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

pasukan perang Asoka yang sangat kuat. Kalingga jatuh dan seluruh wilayah Kalingga dijarah dan dihancurkan. Piagam-piagam Asoka di kemudian hari menyebutkan bahwa di sisi Kalingga kurang lebih 100.000 jiwa tewas sedangkan jumlah prajurit Asoka yang tewas kurang lebih 10.000. Ribuan pria dan wanita dibuang keluar pulau.

Banyak pelarian-pelarian dari Kalingga kenegeri-negeri di Asia Tenggara termasuk di Nusantara. Pelaut-pelaut Sadhabas (Sadhavas) memimpin pelarian mereka mencari daerah-daerah baru untuk didudukinya. Salah satunya adalah di pulau Jawa.

Ratusan tahun orang-orang pengungsi Kalingga India sudah mapan menetap di pulau Jawa. Diantara mereka berhasil mendirikan sebuah kerajaan-kerajaan kecil ditanah Jawa. Diantaranya adalah Kerajaan Neo-Kelingga (Holing, Dwa Pa Tan atau Dupo) terindianisasi di Pantai utara Jawa Tengah, itu adalah awal Hindu-Syiwa Kerajaan di Jawa Tengah, dan bersama-sama dengan Kutai dan Tarumanagara adalah kerajaan tertua dalam sejarah Indonesia . Lokasi Kerajaan Neo-Kelingga ada di Jepara (Kecamatan Keling). Kerajaan Neo-Kelingga berdiri ada antara abad ke-6 dan 7, dan itu adalah salah satu yang paling awal kerajaan Hindu-Syiwa yang didirikan di Jawa. Catatan Sejarah Kerajaan ini langka dan samar-samar.

Pada 674 M Kerajaan Neo-Kelingga diperintah oleh Ratu yaitu Maharani Shima,

Page 25: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

25

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

terkenal karena hukum sengit melawan pencurian, yang mendorong orang untuk menjadi jujur dan menjunjung tinggi kebenaran mutlak. Suatu hari ada seorang “Raja asing” misterius yang sengaja menaruh pundi-pundi berisi emas diletakan persimpangan jalan di ibukota Kerajaan Neo-Kelingga, kesengajaan itu maksudnya apa.? Apakah untuk menguji orang-orang Kerajaan Neo-Kelingga yang terkenal jujur atau ada tujuan-tujuan lain.? Dari hari ke hari tak ada yang berani menyentuh pundi tersebut. sampai tiga tahun kemudian ketika anak Ratu Shima, sang Putera Mahkota, lewat dan dengan sengaja menyentuh tas tersebut. Dan hal tersebut dianggap bersalah maka Ratu kemudian mengeluarkan keputusan hukuman mati kepada anaknya sendiri, tetapi mendapat protes dari para Menterinya. Akhirnya sang Ratu memberikan keringanan hukuman dan memutuskan hukuman melalui mutilasi jari kakinya.

Ratu Shima terlanjur kecewa kepada Putera Mahkotanya, maka kedudukan raja setelah dia lengser akan diberikan kepada cucu perempuannya yang bernama Sannaha…Sannaha isteri Bratasenawa (Sena / Sanna)….Bratasenawa adalah anaknya pangeran Mandiminyak, dan pangeran Maniminyak adalah puteranya raja Galuh yaitu raja Wretikandayun. Dan pangeran Mandiminyak adalah menantunya Ratu Shima sendiri, ia menikah dengan Parwati puterinya Ratu Shima….kembali ke perkawinan Sannaha dan Bratasenawa

Page 26: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

26

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

mendapatkan seorang anak laki-laki bernama Rakrean Jamri atau Harisdarma atau Sanjaya…

Ratu Shima menjanda setelah ditinggal mati suaminya yang bernama Prabu Kartieyasinga …..kemudian raja Jayanasa dari kerajaan Sriwijaya ingin melamar Ratu Shima, tetapi ditolak, dan dia sakit hati dan ingin menghancurkan Neo-Kelingga … Semula kerajaan Sriwijaya adalah kerajaan kecil…rajanya bernama Sri Jayanasa adalah menantu raja Tarumanegara, dia suami dari Sobakancana puteri raja Tarumanegara yaitu raja Linggawarman….sama halnya dengan Tarusbawa raja Sunda juga menantunya raja Tarumanegara, Sri Jayanasa kerabat Tarusbawa karena hubungan perkawinan….pengangkatan Tarusbawa menjadi raja Tarumanegara membuat Jayanasa cemburu, dia menganggap Tarusbawa tidak pantas jadi raja, semestinya Sri Jayanasalah yang berhak menggantikan Linggawarman, dia dendam, suatu saat ia akan merebut tahta Tarumanegara,

Permusuhan antara Sriwijaya dengan Neo-Kelingga makin meruncing sebab Maharani Shima menolak pinangan Sri Jayanasa, alasannya karena perbedaan agama yang mana Sri Jayanasa penganut Budha Mahayana sedangkan Ratu Shima penganut agama Hindu-Siwa….Ketegangan mencapai puncaknya dalam tahun itu juga maka angkatan perang Sriwijaya disiapkan melaksanakan serbuan ke Kerajaan Neo-Kelingga ….dan Neo-Kelingga pun tidak gentar menghadapinya bahkan semua negara

Page 27: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

27

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

sahabat Kerajaan Neo-Kelingga, termasuk Cina, menjanjikan bantuan angkatan perangnya kepada sang Maharani

kalo Sri Jayanasa kalo dibiarkan tetap menyerang Kerajaan Neo-Kelingga, bisa dipastikan dia akan hancur total dikeroyok Kalingga dibantu negara-negara besar yang ada dibelakangnya…maka saya sarankan Sri Jayanasa menahan diri dengan menunda penyerangan ke Kerajaan Neo-Kelingga.

Raja Melayu adalah kakak ibunda Prabu Kartieyasinga suami Maharani Shima…..ketika Maharani ini menjadi penguasa Kerajaan Neo-Kelingga di Jawa Tengah menggantikan suaminya….bila tindakan Sri Jayanasa jadi melaksanakan penyerangan ke Kerajaan Neo-Kelingga, tentara Melayu akan digerakkan untuk menyerang ibukota Sriwijaya…

raja Galuh untuk menetapkan criteria persyaratan diangkatnya seorang Putera Mahkota yaitu syarat utama adalah sehat jasmaninya maupun rohaninya…sehat jasmani artinya calon seorang Putera Mahkota tidak boleh memiliki cacat badan sehingga ketika sang Putera Mahkota naik tahta menjadi raja bisa dipastikan raja yang sempurna tubuhnya akan bisa jadi nakoda yang baik membawa rakyat dan negaranya damai dan sejahtera….inilah Aturan-aturan telah ditetapkan raja Galuh tersebut diatas membuat para pangeran tidak senang.

Page 28: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

28

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Berakibat pada Batara Danghyang Guru Sempakwaja putera sulung Wretikandayun. Batara Danghyang Guru Sempakwaja, pendiri kerajaan Galunggung, tidak dapat menggantikan kedudukan ayahnya menjadi Raja Galuh karena giginya ompong. Demikian pula Balangantrang pun juga cucu Wretikandayun dari putera kedua bernama Resi Guru Jantaka atau Rahyang Kidul, yang tak bisa menggantikan Wretikandayun karena menderita "kemir" atau hernia.

Hasil seleksi terpilih Senna yang diangkat jadi raja Galuh. Sanna adalah cucu Wretikandayun dari putera bungsunya Mandiminyak (raja Galuh kedua).

Dan dendam kesumat para Pangeran sampai pada puncaknya, anak keturunan Galuh yang tersingkir menghimpun kekuatan. Akhirnya Bratasenawa alias Sanna atau Sena digulingkan dari tahta Galuh oleh Purbasora dalam tahun 716 M. Purbasora adalah putera sulung dari Batara Danghyang Guru Sempakwaja, pendiri kerajaan Galunggung. Sebenarnya Purbasora dan Sanna adalah saudara satu ibu karena hubungan gelap antara Mandiminyak dengan istri Sempakwaja.

Dengan bantuan pasukan dari mertuanya, Raja Indraprahasta, sebuah kerajaan di daerah Cirebon sekarang, dan senopati yang dipimpin Patih Bimaraksa yang lebih dikenal dengan Ki Balangantrang. Dan Balangantrang ini juga cucu Wretikandayun dari putera kedua bernama Resi

Page 29: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

29

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Guru Jantaka atau Rahyang Kidul, yang tak bisa menggantikan Wretikandayun karena menderita "kemir" atau hernia.

Purbasora melancarkan perebutan tahta Galuh. Sena akhirnya melarikan diri ke Pakuan, meminta perlindungan pada Raja Tarusbawa.

Sanjaya cucu dari Maharani Shima ratu Kerajaan Neo-Kelingga, anak Sannaha dan Sena, berniat menuntut balas terhadap keluarga Purbasora. Untuk itu ia meminta bantuan Tarusbawa, sahabat Sena. Hasratnya dilaksanakan setelah menjadi Raja Sunda yang memerintah atas nama isterinya.

Sebelum itu ia telah menyiapkan pasukan khusus di daerah Gunung Sawal atas bantuan Rabuyut Sawal, yang juga sahabat baik Sena. Pasukan khusus ini langsung dipimpin Sanjaya, sedangkan pasukan Sunda dipimpin Patih Anggada. Serangan dilakukan malam hari dengan diam-diam dan mendadak. Seluruh keluarga Purbasora gugur. Yang berhasil meloloskan diri hanyalah menantu Purbasora, yang menjadi Patih Galuh, bersama segelintir pasukan. Patih Balangantrang bersembunyi di kampung Gègèr Sunten dan dengan diam-diam menghimpun kekuatan anti Sanjaya. Ia mendapat dukungan dari raja-raja di daerah Kuningan dan juga sisa-sisa laskar Indraprahasta, setelah kerajaan itu juga dilumatkan oleh Sanjaya sebagai pembalasan karena dulu membantu Purbasora menjatuhkan Sena.

Page 30: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

30

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Sanjaya mendapat pesan dari Sena, bahwa kecuali Purbasora, anggota keluarga keraton Galuh lainnya harus tetap dihormati. Sanjaya sendiri tidak berhasrat menjadi penguasa Galuh. Ia melalukan penyerangan hanya untuk menghapus dendam ayahnya. Setelah berhasil mengalahkan Purbasora, ia segera menghubungi uwaknya, Sempakwaja, di Galunggung dan meminta beliau agar Demunawan, adik Purbasora, direstui menjadi penguasa Galuh. Akan tetapi Sempakwaja menolak permohonan itu karena takut kalau-kalau hal tersebut merupakan muslihat Sanjaya untuk melenyapkan Demunawan.

Sanjaya sendiri tidak bisa menghubungi Balangantrang karena ia tak mengetahui keberadaannya. Akhirnya Sanjaya terpaksa mengambil hak untuk dinobatkan sebagai Raja Galuh. Ia menyadari bahwa kehadirannya di Galuh kurang disenangi. Selain itu sebagai Raja Sunda ia sendiri harus berkedudukan di Pakuan. Untuk pimpinan pemerintahan di Galuh ia mengangkat Premana Dikusuma, cucu Purbasora. Premana Dikusuma saat itu berkedudukan sebagai raja daerah. Dalam usia 43 tahun (lahir tahun 683 M), ia telah dikenal sebagai raja resi karena ketekunannya mendalami agama dan bertapa sejak muda. Ia memiliki julukan Bagawat Sajalajaya.

Dendam kesumat tidak berhenti sampai disitu saja, bara-bara api perseteruan anak-cucu Tarumanegara, Kerajaan Neo-Kelingga, Sriwijaya dan negeri-negeri di Nusantara ini selalu hidup

Page 31: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

31

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

menyala membakar hati para pangeran-pangeran yang pernah dikalahkan oleh Sanjaya.

Dan itu benar terjadi dimana berabad-abad kemudian dimana dinasti Sanjajaya Mataram kuno runtuh karena perang saudara, Wafatnya Raja Sanna sehingga kerajaan Mataram menjadi pecah dan kebingungan. Pernikahan Raja Pramodhawardhani (Buddha) dengan Rakai Pikatan (Hindu) yang beragama Hindu yang kontroversial sehingga menimbulkan berbagai pemberontakan. Perebutan kekuasaan antara Balaputra Dewa dari wangsa Syailendra dengan Jatiningrat dari Mataram Medang dari wangsa Sanjaya di tahun 856 M, dan berakhir kekalahan Balaputra Dewa terpaksa hengkang kembali ke Swarna Dwipa. Disana di tahun 860 M Balaputra Dewa mendirikan kerajaan baru yaitu bernama kerajaan Sriwijaya, ibukotanya di Palembang.

Serangan Raja Dharmawangsa (Hindu) pada tahun 990 M. Ketika itu yang berkuasa di Sriwijaya adalah Sri Sudamani Warmadewa. Serangan yang dilakukan oleh Teguh Dharmawangsa terhadap wilayah selatan Sriwijaya (992) hingga menyebabkan utusan yang dikirim ke Cina tidak berani kembali. Walaupun serangan ini tidak berhasil, tetapi telah melemahkan Sriwijaya.

Dendam Sriwijaya (Buddha) kepada keturunan Kerajaan Neo-Kelingga sampai pada puncaknya, terutama karena Sriwijaya pada saat itu dikuasai dinasti Syailendra. Ketika Sriwijaya

Page 32: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

32

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

sungguh-sungguh menyerang pada pertengahan abad ke 10 M, Mpu Sindok dapat mematahkannya. Tetapi Sriwijaya membalas serangan dengan menyuruh Raja Wurawari menyerang Mataram kuno. Dharmawangsa yang pada saat itu sedang menyelenggarakan pesta perkawinan puterinya dengan pemuda Erlangga dari Bali di Lewram, terjadi kerusuhan keratonnya diserang Haji Wura-wuri yang sempat menggondol puteri raja yang dicintainya, didalam kerusuhan tersebut mengakibatkan baginda raja Dharmawangsa terbunuh, sedangkan Erlangga sempat lolos dibantu Narotama mengungsi ke Wonogiri Penanggungan Jawa Timur. Pada tahun 1017 M itulah Sriwijaya menghancurkan Mataram kuno yang saat itu dipimpin oleh Dharmawangsa.

Kemudian tumbuh dinasti Isyana (Mpu Sindok)itupun itupun runtuh karena perang saudara, Kerajaan Medang pada awal berdirinya diperkirakan terletak di daerah Mataram (dekat Yogyakarta sekarang).

Kemudian pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dipindah ke Mamrati (daerah Kedu). Lalu, pada masa pemerintahan Dyah Balitung sudah pindah lagi ke Poh Pitu (masih di sekitar Kedu). Kemudian pada zaman Dyah Wawa diperkirakan kembali ke daerah Mataram.

Mpu Sindok kemudian memindahkan istana Medang ke wilayah Jawa Timur sekarang. Dalam beberapa prasastinya, ia menyebut kalau

Page 33: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

33

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

kerajaannya merupakan kelanjutan dari Kerajaan Medang di Jawa Tengah. Ia membangun ibu kota baru di daerah Tamwlang (prasasti Turyan, 929). Kemudian istana dipindahkan ke Watugaluh (prasasti Anjukladang, 937). Baik Tamwlang maupun Watugaluh diperkirakan berada di sekitar daerah Jombang sekarang.

Mpu Sindok digantikan oleh putrinya yang bernama Sri Isana Tunggawijaya. Raja perempuan ini memerintah bersama suaminya yang bernama Sri Lokapala. Makutawangsawardhana adalah putra pasangan Sri Lokapala dan Sri Isana Tunggawijaya putri Mpu Sindok. Makutawangsawardhana memerintah sampai tahun 991, dan digantikan oleh putranya yang bernama Dharmawangsa. Sedangkan putrinya yang bernama Mahendradatta menikah dengan raja Bali bernama Udayana dan kemudian melahirkan Airlangga.

Kerajaan Kahuripan, pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan.

Kerajaan Kediri, Sri Maharaja Kertajaya adalah raja terakhir Kadiri yang memerintah sekitar tahun 1194-1222. Pada akhir pemerintahannya, ia

Page 34: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

34

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

dikalahkan oleh Ken Arok dari Tumapel atau Singhasari, yang menandai berakhirnya masa Kerajaan Kadiri. Raja Kertajaya mengurangi hak-hak kaum Brahmana. Sehingga Kaum Brahmana banyak yang lari dan minta bantuan ke Tumapel untuk melawan Kerajaan Kediri. Pada tahun 1222 terjadi Perang Ganter antara Ken Arok dengan Kertajaya (Raja Kediri saat itu). Ken Arok dengan bantuan para brahmana berhasil mengalahkan Kertajaya di Ganter (Punjon, Malang). Dengan demikian berakhirlah riwayat Kerajaan Kediri.

Ken Arok dikenal sebagai pendiri Dinasti Rajasa, yakni dinasti yang menurunkan raja-raja Singhasari dan Majapahit hingga abad ke-16. Para raja Demak, Pajang, dan Mataram Islam, juga merupakan keturunan Dinasti Rajasa. Ken Dedes telah melahirkan empat orang anak Ken Arok, yaitu Mahisa Wonga Teleng, Panji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rimbu. Ken Arok juga memiliki selir bernama Ken Umang, yang telah memberinya empat orang anak pula, yaitu Tohjaya, Panji Sudatu, Tuan Wergola dan Dewi Rambi.

Selain itu, Ken Dedes juga memiliki putra dari Tunggul Ametung yang bernama Anusapati. Anusapati merasa heran pada sikap Ken Arok yang seolah menganaktirikan dirinya, padahal ia merasa sebagai putra tertua. Setelah mendesak ibunya (Ken Dedes), akhirnya Anusapati mengetahui kalau dirinya memang benar-benar anak tiri. Bahkan, ia

Page 35: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

35

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

juga mengetahui kalau ayah kandungnya bernama Tunggul Ametung telah mati dibunuh Ken Arok.

Anusapati berhasil mendapatkan Keris Mpu Gandring yang selama ini disimpan Ken Dedes. Ia kemudian menyuruh pembantunya yang berasal dari desa Batil untuk membunuh Ken Arok. Ken Arok tewas ditusuk dari belakang saat sedang makan sore hari. Anusapati ganti membunuh pembantunya itu untuk menghilangkan jejak.

Kerajaan Singasari (Hindu Buddha) tak luput terjadi perang saudara, Penyerangan pasukan Kediri yang kemudian berhasil menduduki istana dan membunuh Kertanegara. Maka runtuhlah kerajaan Singosari.

Muncul Kerajaan Majapahit (Hindu Buddha) Puncak kejayaan dicapai yaitu semasa Majapahit diperintah putera dari Tribuana yaitu Rajasanagara atau Prabu Hayam Wuruk (tahun 1350-1389 M). sang raja didalam mengendalikan pemerintahannya didampingi Mahapatih Mangkubhumi dan berwibawa yaitu Gajah Mada yang telah menyampaikan janjinya, terkenal dengan Sumpah Sakti Paseban yang isinya ‘Tan Amukti Palapa’ sebelum Nusantara ditaklukkan. Dan kemudian sumpahnya itu segera ia wujudkan dengan menaklukan Bali di tahun 1343 M, kemudian Tumasik (Singapura), menyusul Dempo, Palembang, Sadeng dst.

Penyebab Kemunduran, Pemberontakan Ranggalawe sekitar awal abad 13. Diangkatnya

Page 36: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

36

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Kalagemet sebagai raja. Kalagemet bukanlah raja yang cakap. Sebagian waktunya hanya digunakan untuk bersenang-senang dengan selir-selirnya di Istana Kapopongan. Pengaruh dari Mahapati pada Kalagemet. Mahapati adalah seorang pejabat tinggi yang ambisius. Akibatnya muncul beberapa pemberontakan.

Peristiwa Sunda yang terjadi 1351 M. Peristiwa itu berawal dari usaha Raja Hayam Wuruk untuk meminang putrid dari Pajajaran. Lalu, timbul perselisihan paham antara Gajah Mada dan pimpinan laskar Pajajaran yang mengakibatkan pertempuran. Peristiwa Bubat yang menggagalkan politik Gajah Mada, karena dengan adanya peristiwa Bubat, kerajaan Pajajaran tidak menjadi wilayah Majapahit. Bahkan kerajaan Pajajaran terus berkembang secara terpisah dari Majapahit.

Terus perang saudara berjalan terus sampai keanak cucu Majapahit, di antaranya yang terkenal adalah Perang Paregreg (1401– 1406) yang dilakukan oleh Bhre Wirabhumi melawan pusat Kerajaan Majapahit yaitu Wikramawardhana. Perang saudara ini melemahkan kekuasaan Majapahit sehingga banyak wilayah kekuasaannya yang melepaskan diri. Bhre Wirabhumi diberi kekuasaan di wilayah Blambangan. Namun, ia berambisi untuk menjadi raja Majapahit. Selain perang saudara, terjadi juga usaha memisahkan diri yang dilakukan Girindrawardhana dari Kediri (1478).

Page 37: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

37

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Kesenian Reog yaitu penari bertopeng harimau yang ditunggangi burung merak, adalah merupakan sindiran kepada Brhe Kertabumi, penari bertopeng harimau menyimbolkan Raja Majapahit, sedangkan burung merak menyimbolkan sang permaisuri dari China. Putri China Sioe Ban Cik yang cerdas dan jelita hadiah Kaisar Yan Lu dari Tiongkok kepada Kertabumi (Brawijaya V) raja Majapahit untuk diperisteri menjadi permaisuri. Rupanya sang raja tahu kalau dikritik melalui kesenian Reog tersebut. Maka dengan berat hati kemudian sang Puteri China disingkirkannya.

Serat Darmo Gandul yang controversial menyebutkan bahwa Brhe Kertabumi menyesali perkawinannya dengan Puteri China. Dan inilah awal keruntuhan kerajaan Majapahit, rupa-rupanya diketahui sebenarnya penyebabnya adalah permaisuri penggantinya yaitu Bodricemoro (Wandakuning) yang dikawininya dari salahsatu dayang-dayang istana tidak punya kemampuan untuk mendampingi sang raja serta membantu sang raja didalam mengatur rumah tangga kerajaan Majapahit. Perkawinannya dengan Bodricemoro dikaruniai putera laki-laki yaitu Bondan Kejawen yang menurunkan raja-raja Mataram baru.

Kerajaan Demak (Islam) - Konon kehadiran Puteri China diistana Majapahit menimbulkan pertentangan dikalangan keluarga istana. Maka dengan terpaksa Brawijaya V menyingkirkannya. Puteri China kemudian dihibahkan kepada Arya

Page 38: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

38

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Damar atau Arya Dillah Adipati Palembang. Disebut didalam ceritera babat dan legendanya pada saat itu Puteri China sedang hamil.

Dan setibanya di Palembang kemudian melahirkan bayi laki-laki, yang kemudian diberi nama Raden Patah raja Demak. Dan setelah dewasa Raden Patah pergi ke Jawa, mendarat dipelabuhan Tuban sekitar th 1419 M. Disana bertemu Sunan Ampel kakak misan ibunya, untuk mendalami ajaran agama Islam. Bersama Sunan Ampel ia diperkenalkan orang tuanya ke Majapahit yaitu Prabu Brawijaya V. pada tahun 1478 M Raden Patah membentuk kekuatan politik Islam yang akhirnya diberi nama Kerajaan Demak.

Page 39: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

39

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

PANGERAN JAYA-SHIMA

Abad ke 7, hubungan dan komunikasi antara

Kerajaan Neo-Kelingga dan negeri-negeri Ta-Shih sudah terjalin baik. Bahkan di awal Perkembangan Islam, telah ada utusan-utusan Khalifah, untuk menemui Para Penguasa di Pulau Jawa dan Sumatera. Pada tahun 654M semasa pemerintahan Khilafah Islam Utsman bin Affan, beliau mengirimkan utusannya Muawiyah bin Abu Sufyan ke tanah Jawa, yakni ke Jepara (Kerajaan Neo-Kelingga). Dimana Kerajaan Neo-Kelingga pada saat itu, masih di pimpin oleh seorang wanita, yang bernama Ratu Shima.

Tragedi muncul dan menimpa Putera Mahkota sepeninggalnya utusan Raja dari Kerajaan Ta-Shih (sebutan Cina untuk kaum muslim Arab dan Persia) yang berkunjung di Kerajaan Neo-Kelingga. Orang Ta-Shih sepertinya iseng dengan sengaja meletakkannya sebuah kantong berisi emas di perempatan jalan di Kerajaan Neo-Kelingga. Selama tiga tahun kantong tersebut dibiarkan begitu saja di jalanan karena tidak seorang pun berani melanggar perintah sang ratu. Suatu ketika secara tidak sengaja Putera Mahkota menginjak kantong tersebut sehingga isinya berhamburan. Hal

Page 40: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

40

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

tersebut membuat marah Ratu Sima, yang kemudian memerintahkan agar anaknya dihukum pancung. tetapi mendapat protes dari para Menterinya. Akhirnya sang Ratu memberikan keringanan hukuman dan memutuskan hukuman melalui mutilasi jari jari kakinya.

Bermula kejadian inilah awal munculnya ketidak senangan Putera Mahkota dan Menteri-menterinya kepada rajanya, mereka menganggap keputusan-keputusan dari sang Ratu Shima tidak berperikemanusiaan, kejadian tersebut berbuntut perlawanan dari sang Putera Mahkota.

Putera Mahkota memberontak melawan kebijakansanaan Ratu Shima, sehingga Kerajaan Neo-Kelingga terpecah menjadi dua kubu dan berakibat kerajaan menjadi lemah. Disaat kekalutan pemerintahan ada yang berpihak kepada Ratu dan ada yang berpihak kepada Putra Mahkota, hal tersebut mengakibatkan bingung para tamtama dan para prajurit siapakah pemimpin yang harus mereka diikuti. Putera Mahkota pergi dari kraton dan kemudian membangun markasnya di lereng Muria sisi Selatan (perbukitan Pati-Ayam).

Putera Mahkota menyusun kekuatan dan kemudian melakukan pendudukan pada pos-pos strategis dimulai menguasai selat Silugangga dan berhasil menghancurkan pos-pos pertahanan Kerajaan Neo-Kelingga sehingga terputus hubungan dengan Jawa. Maka terjadilah perang saudara. Terus berturut-turut kedua belah pihak

Page 41: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

41

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

saling menyerang, pasukan gajah Kerajaan Neo-Kelingga yang berada di anak gunung Muria selatan berhasil ditundukkan, pertempuran terjadi banyak memakan korban mayat-mayat bergelimpangan dimana-mana juga bangkai binatang gajah dan kuda perang pada mati berserakan. Tetapi kali ini Putera Mahkota gagal untuk menundukan keratin Ratu Shima.

Suami Ratu Shima jatuh sakit dengan peristiwa ini, mengapa justru anaknya si Putera Mahkota yang melawan kepada orang tuanya. Ratu Sima, pemeluk Hindu Syiwa, semula adalah wanita yang berperan di belakang layar sewaktu suaminya Kartikeyasinga menjadi Raja Kerajaan Neo-Kelingga sejak tahun 648 M. Dan perkawinan Ratu Shima dengan Kartikeyasinga masih mempunyai dua orang anak, yaitu Parwati dan Narayana (Iswara).

Saat Kartikeyasinga (suami Ratu Shima) wafat tahun 674, Ratu Sima mengambil alih posisi suaminya sebagai raja sampai dengan tahun 695 M dengan gelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara. Pemeritahan di pusat kerajaan oleh Ratu Sima didelegasikan kepada 4 orang menteri yang mengatur negara beserta 28 negara taklukan yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ratu Shima terlanjur kecewa kepada Putera Mahkotanya, maka kedudukan raja setelah dia lengser akan diberikan kepada cucu perempuannya

Page 42: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

42

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

yang bernama Sannaha dari Narayana. Sannaha diperisteri oleh Bratasenawa (Sena/Sanna). Bratasenawa adalah anaknya pangeran Mandiminyak, dan pangeran Maniminyak adalah puteranya raja Galuh yaitu raja Wretikandayun. Dan pangeran Mandiminyak adalah menantunya Ratu Shima, yang dinikahkan dengan Parwati puterinya Ratu Shima. Kembali ke perkawinan Sannaha dan Bratasenawa telah mendapatkan seorang anak laki-laki bernama Rakrean Jamri atau Harisdarma atau Sanjaya. Sanjaya yang kelak menjadi raja Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh (723-732 M).

Setelah Maharani Shima meninggal pada tahun 732 M, Sanjaya menggantikan buyutnya dan menjadi raja Kerajaan Neo-Kelingga Utara yang kemudian Sanjaya mengganti namanya menjadi Bumi Mataram, dan kemudian mendirikan Dinasti/Wangsa Sanjaya di Kerajaan Mataram Kuno. Kekuasaan di Jawa Barat diserahkannya kepada putranya dari Tejakencana, yaitu Tamperan Barmawijaya alias Rakeyan Panaraban.

Kemudian Raja Sanjaya menikahi Sudiwara puteri Dewasinga, Raja Kerajaan Neo-Kelingga Selatan atau Bumi Sambara, dan memiliki putra yaitu Rakai Panangkaran.

Terus kemana sang Putera Mahkota Kalingga yang dijatuhi hukuman multilasi itu .?? Apakah dia wurung (gagal) jadi raja Kerajaan Neo-Kelingga berikutnya..??? Putera Mahkota

Page 43: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

43

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

tersebut adalah bernama Pangeran Jaya-Shima, yaitu putra Ratu Shima yang pertama. Karena cacat fisik maka sesuai aturan kerajaan dimasa itu maka ia dicopot sebagai Putera Mahkota. Kala itu Hukum-hukum baik di Kerajaan Neo-Kelingga, maupun kerajaan Tarumanegara, kerajaan Galuh menjatakan bahwa pewaris tahta kerajaan dipilih dari para Pangeran-pangeran yang sempurna dan tidak cacat jasmani maupun rohaninya. Akibat persyaratan ini Pangeran Jaya-Shima jadi sersingkir.

Tahun 682 M, Sriwijaya (masa Sri Jayanasa) mengirim ekspedisi militernya untuk menghukum Bhumi Jawa yang dianggap tak berbakti. Satu persatu kerajaan di Jawa ditundukkannya, diserangnya Kerajaan Tarumanagara (Jawa Barat) dikarenakan kerajaan ini menjadi bagian jaringan perdagangan Hindu, menjadi pesaing kuat jaringan perdagangan Sriwijaya yang Buddha.

Berikutnya, kemudian diserangnya Kerajaan Neo-Kelingga hingga runtuh dan berhasil dikuasai Sriwijaya. Dan pada tahun 695 M, Sriwijaya menghentikan serangannya setelah campur tangan Kaisar Tiongkok melerainya. Dan pada catatan sejarah pada tahun 752 M, Kerajaan Kerajaan Neo-Kelingga total menjadi wilayah taklukan Sriwijaya, baik itu Kerajaan Neo-Kelingga Utara maupun Kerajaan Neo-Kelingga Selatan, kecuali Pulau Muria yang dijadikan wilayah yang netral. Sriwijaya menyerang Kalingga bermula dari permasalahan sakit hati saja, yangmana pinangan Sri Jayanasa

Page 44: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

44

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

untuk menikahi jandanya Kartikeyasinga yaitu Ratu Shima ditolak mentah-mentah karena perbedaan keyakinan.

Ketika Kerajaan Neo-Kelingga diserang Sriwijaya kraton Ratu Shima dibumi hanguskan. Nyaris Pangeran Jaya-Sima bisa menyelamatkan diri sedangkan Ratu Shima dan para Pangeran lainnya lari menyelamatkan diri ke Jawa Barat.

Pangeran Jaya-Shima bersama pengawalnya menyelamatkan diri dihutan perbukitan Pulau Muria sisi Selatan. Ditempat yang baru inilah kemudian Pangeran Jaya Shima menyusun kekuatan dan mendirikan kerajaan baru diperbukitan sisi Timur dukuh Terban.

Berjalannya waktu Pangeran Jaya-Shima selanjutnya sebagai penguasa pulau Muria yang meliputi Jepara. Kudus dan Pati.

Page 45: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

45

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

PASUKAN GAJAH

Gajah-Suro, bagi orang Pati mengenalnya dari ceritera Saridin. Ketika Dipati Mangun Oneng menghukum mati Saridin, Dipati Mangun Oneng menyuruh Suro Gajah untuk melaksanakan hukuman mati tersebut.

Gajah-Oyo, bagi orang diderah Wedung maupun Demak mungkin tidak asing lagi mendengar ceritera tutur tentang Gajah-Oyo. Tetapi mereka menangkap pengertian Gajah-Oyo adalah nama selat yang membatasi pulau-pulau yang terpencar antara Demak, Kudus dan Jepara. Mereka menyebut kepulauan itu sebagai Kepulauan Gajah Oyo. Gajah-Oyo artinya Gajah Mendem atau Gajah Mabuk, tetapi bukan seperti itu yang dimaksud, Gajah-Oyo adalah lambang Gajah yang garang. Dan memang benar, banyak negeri-negeri seberang yang terdampar kerkena pusaran selat tersebut.

Gajah-Pati, adalah gajah pilihan khusus dijadikan kendaraan para raja.

Gajah Pungkur atau gajah mungkur, adalahsalah satu puncak gunung diantara rangkaian gunung dibibir kawah Sapto Argo Muria.

Page 46: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

46

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Gajah-Keling, orang-orang Melayu memanfaatkan binatang gajah untuk mengangkut benda-benda yang berat, seperti balok kayu dll. Penulis punya pendapat yang berbeda dari mereka, menempatkan nama-nama Gajah tersebut sebagai pasukan elitnya Raja Jaya-Shima, mari kita lanjutkan.!

Konon Raja Jaya-Shima kemudian

memindahkan keraton Kerajaan Neo-Kelingga-Muria yang semula berada di daerah Keling Jepara maka kemudian dipindahkan ke perbukitan Selatan (pegunungan Pati-Ayam) di dekat Selat Silugangga (Selat Pati-Ayam).

Pulau Muria selain memiliki tujuh gunung-gunung besar yang disenut Sapto-Argo dan juga

Page 47: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

47

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

punya anak-anak gunung Argo Jembangan, Argo Wiloso juga perbukitan Selatan (Patiayam) dan perbukitan Utara Clering), juga hutannya banyak dihuni gajah-gajah besar dan pada zaman itu. Sebagian ada yang dipelihara oleh masyarakat pulau Muria sebagai alat transportasi, berburu, dan berperang. Pada waktu itu kebanyakan penduduk kepulauan Muria adalah beragama Hindu-Budha. Sehingga pada zaman itu mereka sangat bangga dengan lambang gajah dan raja tahu lambang yang menjadi kebanggaan mereka yaitu gajah.

Dari sinilah inspirasi nama gajah diterapkan pada nama pasukan penjaga perbatasan yaitu dengan nama-nama pasukan Gajah-Oyo berjaga dipos Barat (Welahan), pasukan Gajah-Suro berjaga dipos Selatan (Kudus), pasukan Gajah-Keling berjaga di pos Utara (Donorojo), pasukan Gajah-Pati berjaga di pos Timur (Juana). Sedangkan Gajah Pungkur adalah pasukan cadangan yang selalu siap, posisinya di Terban perbukitan Selatan Muria. Kelima pasukan elevantri yang tangguh dibangun Raja Jaya-Shima, yang ditugasi untuk mengawasi Selat Silugangga, wilayah-wilayah penting pesisir pulau Muria dan membasmi kerusuhan atau menghalau dari serangan musuh.

Gajah adalah binatang darat terbesar di bumi. Tubuh raksasa dan bobot seekor gajah menyamai berat sekitar 50 orang. Umur gajah biasanya mencapai 70 tahun. Umumnya, gajah hidup berkelompok dalam disiplin ketat dan jenjang

Page 48: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

48

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

kepemimpinan. mereka sanggup berjalan sejauh 50 km tanpa isitirahat, berkelana selama 3 hari tanpa air. Ke-empat pasukan Gajah tersebut sama halnya gajah perang yang dilatih dan digunakan untuk berperang. Dalam sejarah militer di banyak negara di dunia pada zaman dahulu memanfaatkan gajah untuk kendaraan dalam berperang serta untuk mematahkan barisan dan menginjak-injak musuh.

Penggunaan gajah dalam perang pertama kali dilakukan di India, ketika gajah disediakan sebagai salah satu sayap dari empat sayap dalam militer India. Divisi gajah perang yang disebut "elefantri." ini kemudian menyebar ke Asia Tenggara dan ke barat di daerah Mediterania. Pada masa Peradaban Hellenis, gajah digunakan oleh Diadokhoi untuk menangkis serangan kavaleri.

Page 49: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

49

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

NEGERI YANG NETRAL

Welahan dan Juwana dulunya adalah pelabuhan penting dipulau Muria. Welahan posisinya ditepi teluk dan merupakan muara sungai Serang dan Selat Silugangga (Pati-Ayam). Pernah diketemukan kapal yang terkubur oleh penduduk ketika membuat galian sumur dan juga kumpulan palawija yang membatu di dasar Welahan. Besar kemungkinan Pegunungan Muria pernah mengalami longsor entah gempa atau letusan hingga menenggelamkan daerah Welahan, dan berakibat sungai Serang (perbatasan Jepara-Demak) yang semula teluk menjadi menyempit.

Sebelum pelabuhan Welahan dibangun oleh orang-orang China pada abad ke 3 M, tetapi bangsa Yawana-pun telah membangun pelabuhan untuk berlabuh dan menyandarkan kapal-kapalnya yaitu di pelabuhan Yawana ratusan tahun sebelum Masehi, dan pelabuhan itu yang sekarang disebut pelabuhan Juwana. Nama Juwana masih diperselisihkan, ada yang berpendapat arti Juwana adalah berasal dari kata Jiwana, yang berasal dari kata bahasa Sansekerta, jiwa. Dengan demikian, perkataan Jiwana diduga adalah nama "Kahuripan" yang disansekertakan. Pendapat lain mengatakan bahwa Juwana berasal dari kata druju dan wana. Druju adalah nama pohon, sementara wana berarti

Page 50: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

50

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

hutan. sungai Juwana (disebut juga sungai Silugonggo) yang menjadi daerah aliran sungai waduk Kedungombo. Sungai terbesar di Kabupaten Pati ini tiap tahun mengakibatkan banjir termasuk di kota Juwana.

Raja Jaya-Shima menjadi sahabat kerajaan Sriwijaya dan Kaisar Tiongkok, kedua Negara tersebut memberikan jaminan tidak mengusik maupun mencampuri urusan pemerintahan Raja Jaya-Shima di pulau Muria. Bahkan kedua kerajaan tersebut siap membantu bilamana ada pihak-pihak yang mengganggu atau menyerang kerajaan Raja Jaya-Shima.

Memang kenyataannya Sriwijaya punya kepentingan besar akan keberadaan pelabuhan Internasional Welahan. Demikian juga Kaisar Tiongkok punya kepentingan untuk mempertahankan Pelabuhan Welahan sebagai pelabuhan Internasional yang netral. Artinya Raja Jaya-Shima yang membawahi penguasa-penguasa pelabuhan tersebut musti bertanggung jawab untuk mengurus baik managemen kepelabuhan termasuk keamanannya. Ada dua pelabuhan penting di pulau Muria yaitu Welahan dan Silugangga (Juana). Raja Jaya-Shima punya peran untuk menjaga kelangsungan hidup masyarakat dipulau Muria.

Sayang Raja Jaya-Shima memerintah dipulau Muria tidak lama yaitu dari tahun 695 M (dimulai ketika Sriwijaya menghentikan serangan ke Kalingga

Page 51: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

51

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

dipulau Muria setelah campur tangan Kaisar Tiongkok melerainya), hingga 752 M (pada saat Sriwijaya memulai penyerangan ke wilayah Mataram di Jawa Timur).

Raja Jaya-Shima meninggal, kemudian digantikan puteranya yang bernama Pangeran Hayam-Pathi. Penggantinya ini adalah seorang raja yang masih muda tetapi bijaksana dan dicintai oleh rakyatnya dan disegani oleh para raja-raja seberang. Apa artinya Hayam Pathi.?? Hayam artinya Ayam, sedangkan Pathi artinya Raja, Berkuasa, Perkasa. Hayam-Pathi arinya Ayam yang berkuasa atau Ayam yang Perkasa.

Raja Hayam-Pathi memerintah negerinya menjadi tertib tenteram dan makmur. Raja Hayam-Pathi adalah pemimpin yang masih muda dengan dukungan para menteri-menterinya yang rata-rata usianya sebaya dengannya, mereka berhasil membawa negeri yang diperintahnya kesuatu tingkat kemajuan yang melebihi prestasi–prestasi yang pernah dilakukan pemerintahan Kalingga zaman Ratu Shima sebelumnya maupun negeri-negeri lain, sehingga banyak negeri-negeri lain terutama negeri tetangga dan sahabat banyak yang belajar kepadanya.

Raja Hayam-Pathi mengganti nama Kerajaan Neo-Kelingga-Muria menjadi Kerajaan Pati-Ayam. Lho pembaca kok tersenyum, pembaca tentu heran mendengar berita baru ini ya.? Pati-Ayam, ya

Page 52: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

52

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Hayam-Pathi atau Pati-Ayam adalah sama, kenapa.? Dia adalah Putera Mahkota pengganti Raja Jaya-Shima raja terakhir dari kerajaan Kerajaan Neo-Kelingga. Hayam artinya Ayam, sedangkan Pathi artinya Raja, berkuasa, perkasa. Hayam-Pathi artinya Ayam yang berkuasa atau Ayam yang Perkasa.

Kerajaan Pati-Ayam adalah negeri yang ramah, Raja menyadari bahwa rakyatnya adalah ragam, yaitu percampuran dari bermacam-macam bangsa. ada yang dari Yawana India, Siam, Campa, Annam, China mereka berbawur dengan penduduk setempat yaitu penduduk yang pertamakali menguasai pulau Muria yaitu bangsa Yawana. Meskipun ragam mereka berbawur sehingga pembawuran tersebut orang asing tetap menyebutnya menyebutnya bangsa Yawana.

Berita sejarah berselisih tentang bangsa Yawana ini, masih simpang siur. Dan penulispun tak mau kalah, bahkan ikut-ikutan memperkaya perselisihan tersebut dengan penafsiran berbeda, penulis menafsirkan suku Yawana adalah penghuni terbesar dipulau Muria. Dari sisi kepercayaan mereka terbagi menjadi dua yaitu Muria bagian Barat umumnya beragama Buddha sedangkan Muria Timur umumnya beragama Hindu-Syiwa. Pembatasnya adalah Sungai Gelis Selatan (yang membelah kota Kudus) dan berhulu sungai di puncak Muria. Dan Sungai Gelis Utara (yang

Page 53: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

53

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

mengalir di Donoraja kab Jepara) sama berhulu di kaldera puncak Muria. Kedua sungai tersebut seolah-olah membelah sama pulau Muria menjadi Muria Barat dan Muria Timur. Maka jangan heran kalau Muria Barat terdapat kelenteng-kelenteng Buddha da vihara. Sedangkan di Muria Timur banyak nama-nama yang berkaitan dengan Hindu seperti nama sungai Silugangga dll.

Kerajaan Pati-Ayam Meliputi P.Muria

Juwana

Gunung Muria

Jepara

Welahan

Bukit Kendeng

Kudus Demak

Bengawan Silugangga

SELAT PATI-AYAM

Page 54: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

54

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Suku bangsa Yawana inilah yang kemudian memunculkan kerajaan-kerajaan baru di pulau Jawa antara lain kerajaan Kalingga, Tarumanegara, Sunda, Mataram hingga Majapahit dan Demak.

Pembawuran sudah berjalan lama terjadi ratusan tahun sebelum masehi dan mereka hidup rukun dan toleran bahu membahu dipulau Muria ini. Jauh sebelum awal abad Masehi mereka sudah maju Mereka telah memiliki ilmu yang tinggi dan telah melakukan perdagangan serbaneka barang, membuat panah dan perkakas dari besi, telah mengenal emas, perak, manik, permata, menguasai ilmu pembuatan busur dan panah, dan ilmu memanah, serta membuat aneka obat-obatan, dan perahu dengan baik.

Mereka telah menanam padi untuk keperluan makan sehari-hari, mengetahui ilmu perbintangan, membuat pakalan dan perhiasan yang indah dan bagus karena dihiasi ukiran, serta membuat wayang dari kulit diukir.

Mereka pun telah mampu mendirikan rumah besar untuk keluarga, membuat api dengan batu api dan besi, serta membuat tabuh-tabuhan untuk mengiringi tari.

Di samping itu, mereka telah menyusun peraturan tentang kampung dan uang, serta memiliki pengetahuan tentang gerhana, gempa bumi, ukuran, makanan, hari, tumbuhan, musim hujan, musim kemarau, ilmu tentang hutan, tentang hewan, tentang tanah, tentang gunung, tentang

Page 55: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

55

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

ucapan, lalu ilmu tentang rempah-rempah, hutan dan gunung, ekonomi dan sebagainya.

Dalam abad ke-7 dan ke-8 antara India dan Cina terjalin hubungan yang ramai. Hubungan tersebut tidak semata-mata di Bidang perdagangan, melainkan juga dalam ilmu pengetahuna dan agama Antara tahun 618 M hingga 907 M, Cina diperintah oleh Dinasti Tang, sedangkan di India dalam abad ke-7 berkuasa raja Harcha yang bersikap toleran terhadap agama.

Dalam pertengahan abad ke-7 ini pula Sriwijaya tumbuh dan berkembang menjadi pelabuhan penting di tepi perairan Selat Malaka, urat nadi lalu-lintas penting antara India dan Cina. Selama beberapa abad, kerajaan ini memegang hegemoni lautan. Sriwijaya boleh dikatakan pusat perdagangan. Antara tahun 850 M hingga awal abad-13, kerajaan Sriwijaya diperintah oleh keluarga Syailendra yang pernah berkuasa di Mataram, Jawa Tengah, antara tahun 778-850 M.

Syailendra juga memanfaatkan pelabuhan Welahan yang netral dan aman itu sebagai pelabuhan transito yang menyerap komoditi ekspor maupun impor dari dan ke Nusantara bagian timur maupun Jawa.

Andaikata benar apa yang dikatakan oleh orang-orang tua di Pati bahwa raja-raja di Kerajaan Pati-Ayam adalah keturunan Ratu Shima dan nama-nama para raja yang pernah memerintah Kerajaan Pati-Ayam setelah meninggal dunia diabadikan

Page 56: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

56

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

sebagai nama-nama puncak gunung pada gugusan gunung Muria.? Kalau pernyataan tersebut benar, tentu ada yang bernama Raja Ismaya (puncak 29 pada Saptorenggo).? Dan ada yang bernama Raja Jembangan, Raja Wilasa dst. Namun penulis tidak mau gegabah sembarangan menentukan urutan salsilah Kerajaan Pati-Ayam. Selanjutnya penulis hanya bisa menyebutkan raja-raja berikutnya adalah Raja Pati-Ayam saja.

Page 57: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

57

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

DITENGAH PERSAINGAN.

Kemajuan perdagangan di jasirah Arab-pun di abad 9 M menjadi faktor yang ikut andil dalam perpindahan pusat-pusat kekuasaan di Nusantara. Pada saat itu Indonesia khususnya di wilayah timur sebagai pusat penghasil rempah-rempah, kayu cendana, dan hasil-hasil pertanian lainnya menjadi pusat terjadinya transaksi perdagangan dengan wilayah-wilayah asing seperti Arab, China, India dan sebagainya.

Selat Pati Ayam sangat berperan bagi roda ekonomi kerajaan Mataram kuno dengan memanfaatkan pelabuhan alam disekitar Prawoto (diperkirakan muara sungai Bengawan Solo kuno yang masih mengalir di muara Silugangga sebelum peristiwa Pralaya). Pelayaran pada selat Pati Ayam diera pemerintahan kerajaan Sanjaya semakin ramai dikunjungi oleh kapal-kapal dari penjuru Nusantara dan manca Negara. Terutama kapal-kapal dagang dari Tiongkok dan Calicut.

Konon, Sriwijaya dan Mataram terlibat persaingan untuk menguasai Asia Tenggara. Karena itu Sriwijaya ingin menguasai Nusantara terlebih dulu. Kemudian ekspedisinya dengan dimulai penyerangan ke wilayah Mataram di Jawa Timur

Page 58: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

58

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

pada tahun 925 M. Namun pasukan Sriwijaya dapat dipukul mundur oleh tentara dibawah kepemimpinan Empu Sindok.

Serangan balasan Kerajaan Mataram berhasil menguasai Palembang tahun 992 M, namun pasukan Mataram berhasil dipukul mundur oleh pasukan Sriwijaya.

Kemudian persekongkolan Sriwijaya dengan Haji Wura-Wari dari Karang Kobar (penguasa bawahan (vasal) Raja Darmawangsa Teguh) yang pada tahun 1017 M menyerang Kerajaan Mataram. jatuhlah kerajaan Dharmawangsa karena diawali lumpuhnya selat Pati Ayam dan perairan disekitar pulau Muria yang berhasil dikuasai Sriwijaya.

Meskipun kerajaan Hindu di Jawa-Timur reda penyerangan ke Sriwijaya tetapi tiba-tiba menyusul serangan kerajaan Hindu Cholamandala dari India selatan pada tahun 1024 M dan 1030 M. Dalam serangan tersebut, raja Sriwijaya bernama Sri Sanggramawijaya ditawan oleh musuh. Serangan itu mengakibatkan banyak kapal Sriwijaya tenggelam dan hancur. Angkatan laut Sriwijaya menjadi lemah.

Kerajaan Panjalu-Kadiri (dinasti mpu Sindok) runtuh pada masa pemerintahan Kertajaya, Kerajaan Kadiri atau Kediri atau Panjalu, adalah sebuah kerajaan yang terdapat di Jawa Timur antara tahun 1042-1222. Kerajaan ini berpusat di kota Daha, yang terletak di sekitar Kota Kediri sekarang. Pada tahun 1222 Kertajaya sedang

Page 59: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

59

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

berselisih melawan kaum brahmana yang kemudian meminta perlindungan Ken Arok akuwu Tumapel.

Kemudian kekuasaan berganti hingga jaman Singosari dari th 1222-1292 M. Hubungan dagang keluar Jawa terutama dengan Tiongkok menjadi tidak terurus sebagaimana seperti sebelumnya. Bisa dikatakan terputus sama sekali, lebih-lebih pada saat Singosari diperintah Kertanegara bersikap mbalelo. Sang raja menggalang kekuatan dengan kerjasama dengan raja Champa untuk menghadapi amcaman dari Tiongkok.

Maka Khubilai Khan penguasa baru Tiongkok yaitu cucu dari Jengis Khan (Mongol) yang telah berhasil menggulingkan dinasti Sung pada tahun 1279 M, berturut-turut Kubilai Khan mengirim utusan ke Jawa dengan maksud agar Kertanegara raja Singosari rela mengakui kembali Tiongkok sebagai negara yang dipertuan.

Permintaan ini ditolak oleh Kertanegara, bahkan muka utusan Kaisar bernama Meng Qi dilukai dengan rajah tinta hitam dan kemudian diusirnya. Kubilai Khan marah atas perbuatan Kertanegara itu. Kemudian pada tahun 1292 M Kubilai Khan mengirim pasukan Tar-tar nya ke Jawa-timur untuk menghajar raja Singosari. rupanya expedisi ini gagal karena Singosari telah mengalami kehancuran dikarenakan perebutan kekuasaan dengan Kediri, dan Kertanegara telah terbunuh oleh Jaya Katong. Kediri dipimpin Jaya Katong (Jayakatuwang, Adipati Kediri puteranya

Page 60: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

60

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Narasingha, Jayakatwang adalah pamannya R.Wijaya).

Kerajaan Singhasari menyerang dan mengalahkan Kerajaan Sriwijaya di Sumatra pada tahun 1290, tetapi sayang pada tahun 1292 M terjadi huru-hara dikerajaan Singasari, Singasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang adalah raja Kadiri yang merupakan raja bawahan Kertanegara sendiri.

Dan bagaimana situasi dan kondisi Kerajaan Pati-Ayam dipulau Muria.?? Setelah jatuhnya Sriwijaya, kondisi Pulau Muria jadi terancam. Meskipun Kerajaan Pati Ayam masih punya satu pendukung yaitu Kaisar Tiongkok. Namun sepeninggalnya Sriwijaya maka mulai negeri-negeri tetangga mulai bergerak mengincar Pulau Muria. Demikian pula Pajajaran dan Majapahit setelah jatuhnya Singasari ingin mengembangkan sayapnya ke Jawa Tengah, sasaran pertama adalah Pulau Muria untuk menguasai kedua pelabuhan strategis yang ada yaitu Welahan dan Silugangga.

Jepara (Welahan) dan Juwana (Silugangga) keduanya disebut sebagai daerah yang termasuk wilayah Sandang Garba, "raja kaum pedagang" dalam cerita mitos, yang dikalahkan oleh adiknya yang bungsu, Dandang Gendis, "raja kaum beragama", yang memerintah di Kauripan dan Jenggala (di delta Sungai Brantas). Kemenangan itu diraih atas bantuan orang-orang Cina. Cerita Jawa

Page 61: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

61

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

ini agak bernilai, sebab dari cerita itu terbukti, Juwana dahulu sudah dianggap sebagai kota pelabuhan yang agak penting.

Pulau Muria letaknya memang strategis, posisinya sperti tiik poros sebuah kipas. Sumatera, Melayu, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Nusatenggara terangkai pada jari-jari pulau Muria dengan jarak yang relatif dekat pencapaiannya. Dan pulau Muria adalah vital bagi pedalaman pulau Jawa.

Raja Pati-Ayampun tidak tinggal diam, disiagakan prajurit dan punggawa untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Latihan perang-perangan dengan mengerahkan seluruh kekuatan militernya yang ada termasuk pasukan elevanrinya dan kavalerinya agar terlatih dan selalu siap menghadapi musuh yang sewaktu-waktu bisa menyerang.

Page 62: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

62

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

PRAHARA SELAT PATI-AYAM

Apa yang dikawatirkan selama itu akhirnya

terjadi kenyataan. Sudah tampak gejala-gejalanya akan datang serangan musuh.

Pada tahun 1208 kejadian di Gunung Wungkal, penelusup-penelusup dari Kerajaan Kediri yang mengintimidasi kaum Resi/ Brahmana diwilayah Muria Timur. Berhasil diusir oleh penduduk.

Pada 1230 M, suatu bangunan unik dibangun di Wedung, yaitu suatu bangunan Balai Romo dengan luas 10×20 m3 tanpa dinding dan pagar. Bangunan tersebut adalah bangunan terbuka dengan empat pintu penjuru di timur, barat, selatan, dan utara. Dalam legenda cerita lisan dinyatakan bahwa bangunan itu katanya dibangun oleh Raja Kediri yang mengharapkan bangunan itu sebagai tempat persinggahan, rekreasi, dan tempat musyawarah khusus. Penduduk setempat menyebutnya Bale Rama. Benarkah.?

Sisik melik dari Jawa-Timur sudah bekerja untuk mengawasi situasi pelayaran dimuara Barat Selat Pati-Ayam persis didepan hidung pelabuhan Welahan. Dengan pasukan kecil mereka membuat markas pengintaian di Bale Rama didarah Wedung.

Page 63: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

63

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Tetapi Pajajaran juga tidak mau kalah, patroli sepanjang Selat Pati-Ayam sisi Selatan digalakkan secara ketat mengawasi setiap pergerakan yang mencurigakan dari Majapahit lawannya.

Ketegangan terasa dikawasan pulau Muria, terutama di pelabuhan Welahan dan Juwana. Hanya kapal-kapal Arab dan China saja yang masih berani mondar mandir keluar masuk pelabuhan. Patroli dang pengawalan kapal-kapal dagang cukup aman karena dibantu armada kapal Kaisar Tiongkok.

Dan seranganpun terjadi, pasukan Pajajaran menyerang kapal-kapal asing yang melintas di Selat Pati-Ayam pada tahun 1290 M, dan selat Silugangga (Pati-Ayam) berhasil dikuasai Pajajaran, nyaris pulau Muria belum bisa ditaklukan, mereka belum berani menyberang ke pulau Muria.

Pajajaran mengirim pasukannya yaitu Parang Garuda untuk menguasai Jawa Tengah Utara sepanjang diperbukitan Kendeng dan menguasi pelabuhan Prawoto. Kerajaan Pajajaran, ketika itu rajanya adalah Ratu Purana yang bergelar Prabu Guru Dewatsrana atau disebut Sri Baduga Maharaja. Expansinya diteruskan menuju Jawa Timur namun tertahan pasukan Tar tar di Tuban.

Pada tahun 1290 M, semula kadipaten kadipaten kecil dipesisir utara Jawa Tengah adalah tunduk kepada Pajajaran, dan mereka dijadikan pasukan terdepan dari kerajaan Pajajaran,

Page 64: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

64

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

merupakan ujung tombak penjaga pintu perbatasan antara kerajaan Pajajaran dengan kerajaan Singosari pada waktu itu. Dan salah satunya adalah Parang Garuda adalah merupakan kepanjangan tangan Kerajaan Pajajaran yang penguasanya setara adipati yaitu bernama Yudhapati, batas wilayah kekuasaannya meliputi hulu bengawan Silugonggo yaitu pegunungan kapur utara (Pati selatan yaitu ( Batangan, Jaken, Jakenan, Pucakwangi, Winong, Sukolilo, Kayen, Tambakromo, Gabus, dan sebagian wilayah Rembang bagian barat.)) hingga daerah Grobogan Bekas pusat pemerintahan Paranggaruda berada di Desa Goda Kecamatan Winong, daerahnya tidak sesubur Pati Utara, matapencaharian masarakatnya adalah hasil hutan dan peternakan.

Kemudian Pasukan Pajajaran yaitu pasukan Parang Garuda menyeberang Selat pada malam hari. Berusaha membobol pertahanan kerajaan Pati-Ayam dengan mengerahkan kekuatan kavalerinya menyerang pasukan-pasukan Gajah dengan sengitnya. Tetapi perlawanan prajurit pemanah dari Kerajaan Pati-Ayam tidak kalah gighnya. Dan berhasil memukul balik dan menghalau musuhnya kembali menyeberang dari Selat Silugangga (Pati-Ayam).

Tahun 1293, Raden Wijaya raja Majapahit yang pertama di Jawa Timur mulai meluaskan pengaruhnya di Jawa-Tengah semenjak jatuhnya Singosari pada th 1292, dengan merangkul dan

Page 65: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

65

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

memberi mandat kepada Raden Sukmajana untuk tugas mempersatukan Bupati-bupati Pesisir Utara dibawah Majapahit. Sebagai tanda penugasannya ia diberi pusaka sakti berupa; Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigara. Yang diyakini bahwa barang siapa yang memiliki dua pusaka tersebut akan mampu dan berkuasa menundukan pulau Jawa. Target pertama adalah menguasai Selat Pati Ayam dan pulau Muria.

Apakah benar untuk bisa memimpin atau menguasai pulau Jawa musti harus memiliki pusaka Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigoro ? …Sepertinya itu sanepan saja yang artinya, Untuk menjadi seorang pemimpin itu dibangun dari diri pribadi, belajarlah ilmu pengetahuan, bergaul dengan masarakat dengan baik, mendahulukan kepentingan umum baru dirinya, itulah “gaman” atau “senjata” atau “keris” untuk bisa menjadi raja, sementara raja untuk diri pribadi dahulu yang selalu menuntun perilakumu menuju kebaikan, sedangkan “kuluk” adalah sanepo sebuah “jabatan” atau “kerajaan” atau “kesejahteraan” yang akan mengikuti dengan sendirinya kalau kamu pandai mengolah sumberdaya yang ada dinegeri ini sehingga bisa mencapai kemakmuran dan ketentraman, dan satu hal lagi kalau takdirnya pulung jatuh pada kamu, maka kamulah seorang raja!”

Page 66: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

66

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Raden Sukmajana kemudian menemui Raja Pati-Ayam dengan tujuan mengajak kerjasama dalam menghadapi Pajajaran. Raja Pati-Ayam mensetujui kerjasama ini, kemudian menugasi Puspa Andungjaya dari Carang Soka untuk melaksanakan misi ini. Dibantu pasukan-pasukan Gajah guna mengamankan perbatasan.

Carang Soka yang penguasanya bernama adipati Puspa Andungdjaja, dibawah Kerajaan Pati-Ayam yang menguasai wilayah meliputi muara bengawan Silugonggo, selat Pati Ayam dan pantai utara laut Jawa sisi timur pulau Muria. Wilayah kekuasaan Kadipaten Carangsoka meliputi daerah sekarang merupakan kecamatan : Trangkil, Juwana, Pati, Margorejo, Tlogowungu, Wedarijaksa, Gembong, Margoyoso, Tayu. Dukuhseti, Gunungwungkal, Cluwak, dan sebagian meliputi wilayah Jepara bagian timur. Bekas pusat pemerintahan Carangsoka berada di Desa Sukoharjo Kecamatan Wedarijaksa.

Serangan Pajajaran berikutnya terjadi. Pasukan Parang Garuda dipimpin langsung oleh Yudhapati. Dan pasukannya berhasil menembus pertahanan Carang Soka dan berlanjut menyerang pertahanan Majapahit yang berada di Bantengan, disana Raden Sukmayana gugur. Silugangga berhasil dikuasai Pajajaran hingga sisi selatan pulau Muria, disana Pajajaran membangun basis pertahanannya.

Melihat keadaan ini Kembang-Jaya adik Sukmajana dengan senjata kedua pusaka-sakti

Page 67: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

67

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

kakaknya yaitu Keris Rambut Pinutung dan Kuluk Kanigara maka bersama pasukannya mengepung dan menutup jalur logistik yang menuju markasnya, ditunggunya beberapa waktu akibatnya bala tentara Yudhapati kelaparan dan kondisinya melemah.

Saat yang tepat Kembang-Jaya dan pasukannya menyerbu kota terjadilah pertempuran seru dan akhirnya bala tentara Parang Garuda porak-poranda dan menyerah sedangkan Yudhapati gugur dalam palagan membela kehormatannya. Kedua kadipaten akhirnya disatukan dibawah Carang Soka kehidupan menjadi normal kembali, Dengan demikian Majapahit berhasil menundukkan Pajajaran diwilayah Jawa-Tengah bagian Utara.

Page 68: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

68

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Kembang-Jaya kemudian diambil menantu

Puspa-Andung dinikahkan dengan puterinya yaitu Dewi Rayunguwulan. dan mewarisi Pemerintahan kadipaten Carang-Soka. Ketika Kembang-Jaya memulai pemerintahannya, maka pusat pemerintahan dipindahkan dari Carang Soka ke desa Kemiri. Raja Pati-Ayam menganugerahkan Parang Garuda kepadanya untuk disatukan dalam satu pemerintahan di Kemiri. Dalam menjalankan pemerintahan bertindak arif dan bijaksana. Bisa menjadi pengayom dan memperhatikan nasib rakyatnya. Kemakmuran meningkat dan kemudian gabungan dari kedua kadipaten (Carang-Soka dan Parang-Garuda) kemudian dinamakan Kadipaten Pati, dimana pusat pemerintahannya berada di Kaborongan. Kerajaan Pati-Ayam kembali aman dan tenteram.

Tetapi sayang, sepertinya tuah Kuluk Kanigoro dan Keris Rambut Pinutung tidak mempan, sebab tidak diresapi benar oleh Raden Sukmanyana, sehingga tuahnya tidak ada lagi dan berakhir misi Majapahit untuk menundukkan wilayah-wilayah pesisir Utara gagal terutama Pulau Muria, malahan Raden Sukmayana gugur dan adiknya Kembangjaya malah berpihak kepada Pati-Ayam lantaran dia diambil menantu oleh adipati Puspa Andungjaya dari Carang Soka.

Kemudian datanglah Raden Sapanyana dari gunung Lawu sebagai utusan Majapahit untuk

Page 69: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

69

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

menegur Kembangjaya dan meminta Raja Patiayam mau “sebo” datang menghadap kepada raja Majapahit. Akan tetapi hal ini ditolak oleh raja Pati-Ayam sebab alasannya bahwa Kerajaan Pati-Ayam adalah negeri Yawana atau pulau Muria yang merdeka sejak zaman Kalingga, dan negeri-negeri seberang-pun mengakui itu.

Page 70: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

70

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

PRAHARA EYANG MADA

Di daerah Rahtawu memang banyak terdapat punden-punden (tempat pemujaan) bagi para penganut kepercayaan Kejawen. Sebelum para pendaki gunung itu mencapai Puncak Sangalikur (P29) dipuncak tertinggi gunung Muria, tentu mereka melewati dulu di kaki gunung Sangalikur sebelah Timur. Didesa Semliro disana ada punden

(makom) yang namanya Eyang Mada (Gajah Mada) dan Eyang (Romo) Suprapto.

Page 71: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

71

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Lho kok bisa patih Gajah Mada sampai di

Pulau Muria.? Bahkan disana ada makamnya, apakah patih Gajah Mada meninggal dunia dipulau ini? Bukan seperti itu, tetapi yang ada di Pulau Muria tepatnya di Rahtawu dukuh Semliro itu adalah petilasan, tempat Gajah Mada bersembunyi dari pengejaran pesuruhnya Hayam Wuruk.

Ketika terjadi Perang Bubat (pada tahun 1279 Saka atau 1357 M pada abad ke-14), yaitu di masa pemerintahan raja Majapahit Hayam Wuruk. Penyebab dari tragedi Bubat adalah didalam puncak kejayaan Majapahit dicapai ketika Majapahit diperintah puteranya Tribuana yaitu Rajasanagara atau Prabu Hayam Wuruk (tahun 1350-1389 M). Akan tetapi kejayaan itu akhirnya runtuh oleh sebab intrik-intrik muncul justru dari keluarga dan pejabat-pejabat kerajaan sendiri yang mengakibatkan lemahnya pemerintahan Majapahit. Perseteruan dan persaingan pejabat-pejabat negeri itu semakin terlihat pada saat Hayam Wuruk mengirim utusan ke Pajajaran yang pada waktu itu rajanya adalah Sri Baduga Maharaja, tujuannya ingin melakukan hubungan persahabatan dengan negeri tersebut dengan cara meminang putri raja Pajajaran yaitu Dyah Pitaloka untuk dijadikan permaisurinya.

Namun apa yang terjadi adalah tragedy yang hampir merenggut nyawa Patih Gajah Mada saat memimpin untuk menjemput Dyah Pitaloka putri

Page 72: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

72

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

raja Pasundan dipesanggrahan Bubat. Diantara utusan terjadi dualisme kepemimpinan menjadikan salah paham akan maksud tujuan mereka menjemput kedatangan rombongan kerajaan Pajajaran disalah artikan sebagai penundukan raja Pajajaran, sehingga berakibat terjadinya perang Bubat di tahun 1357 M, perang penaklukan kerajaan Pajajaran bahkan tidak berhasil, yang terjadi berakibat puteri Dyah Pitaloka mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Hayam Wuruk marah memerintahkan menangkap Gajah Mada.

Penulis dengan salah satu koleksi kuno “PRABOE AYAM WOEROEK PEPORO”

Page 73: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

73

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Dan Gajah Mada terpaksa melarikan diri karena akan dibunuh atas perintah Hayam Wuruk yang kecewa atas peristiwa Bubat tersebut. Tetapi rupa-rupanya sisik melik Majapahit mengetahui keberadaannya, maka kemudian Majapahit mengirimkan pesuruh-pesuruhnya untuk menangkap Gajah Mada. Beruntung Gajah Mada, sehari sebelum penggrebegan dirinya berhasil melarikan diri kearah Utara, Gajah Mada lari ke pulau Muria bersembunyai di Rahtawu.

Dengan cara sembunyi-sembunyi Gajah

Mada kemudian melanjutkan perjalanannya dengan kapal berangkat dari Welahan menuju ke

Page 74: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

74

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Palembang menemui Liang Daoming penguasa di Palembang, menceriterakan kemelut yang terjadi di kerajaan Majapahit. Kemudian Gajah Mada kembali ke Kediri melalui sungai Ngrowo Tulungagung bersembunyi selama kurang-lebih dua tahun dan belajar Islam dengan Ki Demang Panoelar.

Dihadapan Ki Demang Panoelar, Gajahmada berikrar masuk Islam dengan membaca sahadat. Gajah Mada memeluk Islam terkenal dengan sebutan Ki Ageng Tukum dan meninggal di tahun 1364 M. jenasahnya dikebumikan didusun Tukum, desa Mucan Kecamatan Majarata, Kediri (kemudian di tahun 1920 kuburannya dipindahkan ke desa Budal, Ngadiluwih, Kediri).

Page 75: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

75

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Kerajaan Majapahit yang berdiri pada tahun 1293 M. Dan mencapai puncak kejayaan yaitu semasa Majapahit diperintah puteranya Tribuana yaitu Rajasanagara atau Prabu Hayam Wuruk (tahun 1350-1389 M). Syahdan Sisikmelik telah mendapatkan berita tentang keberadaan Gajah Mada, maka Majapahit bersekongkol dengan Pasukan Cola merencanakan kembali menyerbu Sriwijaya pada 1377. Maka sambil menanti prajurit-prajurit Kerajaan Colamandala India, Majapahit memerintahkan prajurit-prajuritnya dari Mojokerto Jawa Timur yang sedianya akan diberangkatkan ke Palembang untuk berbelok arah terlebih dulu untuk menyerang Pulau Muria.

Majapahit dengan membawa pasukan yang besar berhasil memporak-porandakan Kerajaan Pati-Ayam. Pasukan Gajah andalan Kerajaan Pati-Ayam berbalik menjadi senjata makan tuan. Awalnya Gajah-gajah perang Kerajaan Pati-Ayam tersebut berhasil memicu ketakutan pada pasukan Majapahit dan hampir menyebabkan pasukannya kalah. Majapahit akhirnya bisa menang dengan menerapkan strategi khusus. Dia mengikatkan jerami yang terbakar di punggung pasukan kudanya. Asapnya membuat kuda-kudanya berlari menjerit-jerit dan membuat gajah-gajah musuh ketakutan. Gajah-gajah itu pun mencoba kabur dan malah menginjak-injak pasukan mereka sendiri. Selanjutnya pasukan Majapahit sudah bersiap-siap dengan menggunakan api serta senjata anti-gajah,

Page 76: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

76

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

yaitu kereta perang yang ditarik kerbau dan dilengkapi dengan tombak panjang untuk melukai gajah dan api untuk menakuti gajah serta dikawal oleh pasukan bersenjata tombak untuk mengusir gajah. Dan menjebaknya gajah-gajah perang itu dengan membuat perangkap berupa lubang-lubang, selain itu mereka juga menggunakan banyak busur silang.

Majapahit berhasil menundukkan Kerajaan Pati-Ayam dan membumihanguskan Keraton hingga ludes. Itu memang bagian strategi Majapahit, dengan melakukan pemusnahan segala yang mungkin berguna kepada musuh (seperti bangunan, barang-barang, sumber asli dan lain-lain) ketika mengundurkan diri dan menjarah harta benda kerajaan yang ada. Dan membawa tawanan-tawanan perang untuk dijadikan budaknya.

Tragedy, akibat peperangan tersebut yang banyak memakan korban itu maka perbukitan atau anak gunung Muria bagian selatan tersebut dinamakan pegunungan Pati-Ayam. Hingga sekarang pegunungan tersebut masih ada meskipun kondisinya gundul, dan bila kita melakukan perjalanan antara Kudus dan Pati terlihat disebelah Utara atau sisi kiri jalan raya Kudus-Pati terbentang pegunungan Pati Ayam yang menjadi saksi bisu atas peristiwa tragis pada pertempuran Kerajaan Pat-Ayam melawan Majapahit. Dan disisi selatan jalan raya tampak dataran rendah dan nun jauh disana tampak sisa-sisa genangan bekas selat

Page 77: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

77

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Pati-Ayam yaitu danau atau setu didaerah Undakan, genangan air tersebut adalah bekas Selat Pati Ayam yang masih tersisa. Lalu kemana Raja Pati-Ayam.? Raja bersama Kembangjaya lari menyelamatkan diri naik ke perbukitan dan bersembunyi disana.

Page 78: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

78

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

SUSUHUNAN MURIA

Kemelut Pulau Muria dimana terdapat pelabuhan penting Welahan dan Silugangga (Juwana) dimana Tiongkok punya kepentingan pada kedua pelabuhan tersebut, bisa jadi Kaisar Ming di Tiongkok telah mendengar dari laporan Liang Daoming penguasa Palembang ketika kembali ke Tiongkok (ketika posisinya diganti Shi Jinqing pada tahun 1405 M.

Kerajaan Ming (Tiongkok) senantiasa tampil

kemuka apabila terjadi perselisihan pada Negara-

Page 79: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

79

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

negara bawahan, dia berperan menjadi penengah persengketaan antar mereka. Dikirimnya armada Laksamana Cheng Ho ke Asia Tenggara guna mengamankan kawasan tersebut.

Diantaranya adalah menangkap raja perompak Tan Tjo Gi yang bermarkas di Palembang di tahun 1407 M (Tan Tjo Gi adalah raja perompak yang sangat ditakuti di tahun 1405 M setelah Sriwijaya runtuh). Diantaranya pernah terjadi persengketaan antara Malaka dan Siam tahun 1407 M, dan berhasil dilerai, dan Siam tidak mengganggu-gugat Malaka, dan mengakui sebagai salah-satu kerajaan tetangganya.

Kemelut Majapahit terjadi perang saudara sejak tahun 1401 M antara raja Timur yaitu Wirabumi (yaitu putera dari selir Hayam Wuruk di Blambangan) dengan raja Barat yaitu Wikramawardhana (yaitu menantu Hayam Wuruk di Tumapel) memperebutkan tahta kerajaan. Dan perang masih berlanjut dan semakin seru ditahun 1404 M hingga 1406 M yang terkenal dengan Perang Paregreg, yang mengakibatkan bencana kelaparan di wilayah kerajaan Majapahit dan menyebabkan kelumpuhan segala bidang.

Pada saat Tiongkok memberlakukan kembali expedisi expedisi kenegeri seberang pada tahun 1431 M. dan kembali Laksamana Cheng Ho melaksanakannya. Negeri negeri seberang terakhir yang dia singgahi di Nusantara di tahun 1432 M yaitu Palembang , Gresik, Mojokerto dan Surabaya.

Page 80: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

80

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Pada waktu itu Majapahit diperintah oleh Ratu Suhita ( tahun 1429-1447 M).

Diusia 60 tahun Cheng Ho meninggal dunia

didalam expedisinya di Calicut tahun 1433 M. dan tugas-tugasnya diteruskan Wang Jing Hong (Ong King Hong) yang membawahi duta-duta yang ditempatkan dinegeri seberang. Wang jing Hong tidak lama mengganti peran Cheng Ho, untuk Asia

Makam Kiahi Dampo Awang (ONG KING HONG)

Di Gedong Batu Semarang.

Page 81: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

81

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Tenggara ia dibantu Bong Tak Keng dari Manila. Ong King Hong wafat diusia 87 tahun, dan jenasahnya dimakamkan secara Islam, selanjutnya ia temasyur dengan sebutan Kiahi Juru Mudi Dampoawang atau Tanpuhawang atau Jurumudi Sam Po Toa-lang, dan disanjung-sanjung baik oleh orang-orang Tionghoa maupun orang-orang bumiputera pada umumnya, khususnya penduduk asli Semarang.

Setelah Wang Jing Hong meninggal, maka kedudukannya digantikan Bong Tak Keng yang posisinya di Campa untuk mengendalikan Asia Tenggara. Bong Tak Keng juga menempatkan menantunya Ma Hong Fu untuk menjadi duta besar Tiongkok di pusat Kerajaan Majapahit (1424-1449).

Bong Tak Keng selain itu dibantu Tan Swan Liong, Tan Ying-hua dan Gan Ing Tju untuk tugas-tugas di Nusantara. Dan Bong Swie Ho ditugasi mengatur perdagangan dan urusan-urusan politik untuk wilayah Jawa.

Kerajaan Majapahit semakin melemah ketika kekuasaan dipegang raja Kertawijaya atau Kertabumi (Brawijaya V). Perang saudara yang tidak berkesudahan menjadikan kerajaan menjadi terpuruk. Raja mendengar berita kalau pasukan Kerajaan Daha sedang mendirikan perkemahan diperbatasan kerajaan yang dipimpin langsung rajanya yaitu Dyah Wijaya Kumara yang bersiap akan menyerang Majapahit. Inilah buntut ketidak senangan para kerabat Keraton yang umumnya

Page 82: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

82

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

memeluk Syiwa Budha. Prabu Kertabumi sadar akan situasi krisis didalam negerinya, maka atas inisiatif dan saran isterinya Darawati yang keturunan Campa ditahun 1440 M suruhan memanggil Tan Swan liong dan Bong Swee Hoo yang kebetulan berada di Palembang untuk datang menghadapnya. Pemanggilan Tan Swan Liong dan Bong Swee Hoo ke Majapahit tentunya ada kaitannya dengan suasana politik Majapahit saat itu.

Maka Kertabumi mengutus Adipati Terung

untuk segera memanggil Bong Swie Hoo, dan Tan Swan Liong untuk menghadap dipaseban kerajaan. Banyak hal yang dimusyawarahkan tentang kelangsungan pemerintahan Majapahit dalam

Mesjid Demak tampak dari Timur (Foto Jadul dibuat penulis thn 1990).

Page 83: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

83

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

situasi dan kondisi yang sangat kritis pada saat itu. Raja memberikan mandat pada keduanya untuk mengatasi keadaan apabila terjadi sesuatu yang tak diinginkan atau ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan kerajaan.

Ditahun 1451 M terjadilah pemberontakan yang dipimpin kemenakan Prabu Kertawijaya yaitu Dyah Wijayakumara Bhre Pamotan hingga menyebabkan Prabu Kertawijaya meninggal dunia. Dyah Wijayakumara Bhre Pamotan kemudian mengangkat dirinya raja dengan gelar Abhiseka Sri Rajasawardhana. Didalam pemerintahannya yang semakin kacau membuatnya putus asa dan ia akhirnya bunuh diri menceburkan diri kelaut ditahun 1452 M. pemerintahan Majapahit vakum selama tiga tahun.

Setelah tragedi itu maka Bong Swee Hoo membawa perintah dari Champa Bong Tak Keng datang untuk membentuk Wali-wali Nagari di Jawa Dwipa, secara bertahap sesuai jumlahnya dipersiapkan Delapan Negari untuk dilaksanakan yaitu Surabaya, Gresik, Sedayu, Tuban, Pati, Kudus, Demak dan Banten.

Wali Negari pertama yang terbentuk adalah Surabaya dipimpin Sinuhun Bong Swee Hoo adalah Wali Negari Surabaya berkedudukan di Ampel, kemudian Tuban dipimpin Sinuhun Bong-Ang berkedudukan di Bonang, Sinuhun Bong Tak Keng yang berkedudukan di Champa merangkap Wali Negari di Gresik, Sinuhun Tan Ying Hua adalah

Page 84: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

84

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Wali Negari dipulau Muria atau Bumi Pati-Ayam berkedudukan di Muria, beliaulah yang memegang armada laut dan kemudian menyusul pembentukan Wali Negari Kudus dipimpin Sinuhun Ja Tik-su adalah sepanjang Selat Pati Ayam berkedudukan di Kudus, beliau memegang pasukan alteleri tengah. Wali Negari Banten Cirebon dipimpin Sinuhun Toh A Bo berkedudukan di Gunung Jati, beliau memegang alteleri barat dan Wali Negari di Demak-Asemarang dipimpin Sinuhun Gan Sie Cang adalah berkedudukan di Kadilangu, beluau ahli tata negara dan Sinuhun Drajad adalah Wali Nagari Sedayu berkedudukan di Sedayu, beliau memegang alteleri timur.

Susuhunan, Sinuhun atau Sinuwun adalah sebutan raja atau Pangeran yang artinya orang yang bisa dimintai, tempat mengadu, melindungi atau orang Jawa menyebut tempat pangengeran. Susuhunan berbeda dengan Sunan atau suhu, Susuhunan adalah jabatan penguasa daerah atau Negara, sedangkan Sunan adalah seorang ulama, pengasuh pesantren atau mubaliq biasa disebut Syeih atau Kiahi atau Ustad atau Guru. Kalau di Aceh sebutan Teuku adalah gelar bangsawan, sedangkan Tengku adalah gelar ulama.

Bagaimana status Pulau Muria saat itu.? Ketika Majapahit Vakum selama tiga tahun, maka yang terjadi adalah pulau Muria bersifat statusquo. Dibawah pengawasan Bong Swie Ho di Ampel Gading. Dan ketika Walinegari terbentuk

Page 85: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

85

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

maka yang berkuasa dipulau tersebut adalah Susuhunan Muria yaitu Tan Ying Hua.

Di Majapahit tahun 1468 M terjadilah pemberontakan yang dipimpin Bre Kretabhumi putera dari Bre Pamotan Sang Sinagara, mengakibatkan Sri Adhi-Suraprabhawa meninggalkan keraton dan memindahkan pemerintahannya di Daha. Maka sejak itulah Majapahit terpecah menjadi dua kerajaan, yaitu Bhre Kretabhumi bertahta di ibukota Majapahit sedangkan Sri Adi-Suraprabhawa bertahta di ibukota Daha.

Ketika Sri Adi-Suraprabhawa mangkat pada tahun 1474 M kemudian Bhre Kretabhumi mengangkat dirinya sebagai Maharaja Majapahit satu-satunya. Ia perintahkan pasukan Pengging dan Demak yang dipimpin Lembu Sora untuk menundukkan kadipaten Asemarang yang menyebabkan Bhatara Katong terusir.

Perbuatan Adipati Demak Lembu Suro menyerang Asemarang diprotes Pecat Tandha Bintara yaitu Raden Patah yang berakhir dengan perselisihan keduanya dan Raden Patah melakukan pemberontakan dan Lembu Suro mati terbunuh. Anaknya Lembu Peteng dipungut sebagai anak angkat oleh Raden Patah.

Kemudian atas dorongan para Wali Tsana maka Raden Patah menggantikan sebagai Adipati Demak. Bhre Kretabhumi diam saja dan tidak bisa

Page 86: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

86

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

berbuat apa-apa untuk mencegah pergantian penguasa di Kadipaten Demak.

Diluar dugaan ditahun 1478 M Dyah Ranawijaya Bhre Keling yaitu putera Sri Adi-Suraprabhawa mengerahkan pasukan dari Daha menyerbu ibukota Majapahit. Dan saat itulah terjadi bumi hangus atas ibukota Majapahit. Bhre Kretabhumi hilang dalam kekacauan. Peristiwa tersebut dicatat didalam sejarah dengan candrasengkala,”sirna hilang kertaning bhumi,” dan “sunya nora yoganing wwang”,yang menunjukan angka tahun 1400 Saka atau 1478 M. Kemudian Dyah Ranawijaya memindahkan pemerintahannya di ibukota Kadhiri dan bergelar Abhiseka Sri Prabu Natha Girindrawarddhana Jiwanendradhipa ring Daha Janggala Kadhiri. Giridrawardhana memerintah hingga tahun 1486 M. dan kekuasaannya semakin menyempit meliputi wilayah Kahuripan, Daha, Janggala dan Kadhiri. Banyak kerajaan kerajaan kecil yang memisahkan diri terutama kerajaan-kerajaan dipesisir utara.

Kemudian pada tahun 1478 M Raden Patah membentuk kekuatan politik Islam yang akhirnya diberi nama Kerajaan Demak. Dan pada tahun 1479 M Wali Tsana dan Wali Sanga masing-masing ditetapkan jumlahnya delapan, sesuai catatan Sunan Giri dalam kufuhnya yang berbunyi “Waliku ana Wolu” forum tersebut ditetapkan pada saat pembangunan perbaikan Mesjid-Wali di Demak, diikrarkan kembali pejabat-pejabat Wali-agama

Page 87: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

87

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

untuk bersatu, yaitu persatuan aliran putih atau aliran Giri meliputi daerah (sunan Ampel, sunan Giri, sunan Drajad) dan aliran merah atau aliran Tuban (sunan Kalijagan, sunan Bonang, sunan Kudus, sunan Muria dan sunan Gunung Jati).

Pada tahun 1503 M genap delapan Wali Negari dan Wali Agama terpenuhi pada saat Raden Patah diangkat menjadi Raja Demak. Persatuan para Wali Negari yang berjumlah delapan orang Sinuhun disebut Wali Tsana yang punya arti Wali yang terpuji. Dan Wali Agama disebut dengan Wali Sanga. Juga berjumlah delapan Sunan.

Page 88: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

88

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

KI GEDE KAYU BRALIT.

Raden Patah alias Jin Bun bergelar Senapati

Jimbun atau Panembahan Jimbun (lahir: Palembang, 1455; dan wafat: Demak, 1518) adalah pendiri dan raja Demak pertama dan memerintah tahun 1500-1518. Jin Bun artinya orang kuat. Nama tersebut identik dengan nama Arabnya "Fatah (Patah)" yang berarti kemenangan. Pada masa pemerintahannya Masjid Demak didirikan, dan kemudian ia dimakamkan di sana.

Semenjak pemerintahan Kerajaan Demak, maka pulau Muria terbagi menjadi dua buah Kadipaten. Yaitu Kadipaten Jepara, Kasunanan Kudus dan Kadipaten Pati.

Pertamanyalah yang menjabat sebagai Adipati di Jepara, masyur dengan sebutan Pati Unus atau Adipati Unus atau Yat Sun (1480–1521). Nama aslinya adalah Raden Surya. Dalam Hikayat Banjar, raja Demak yaitu Sultan Surya Alam telah membantu Pangeran Samudera, penguasa Banjarmasin untuk mengalahkan pamannya penguasa kerajaan Negara Daha yang berada di pedalaman Kalimantan Selatan.

Ketika menjabat raja Demak kedua, yang memerintah dari tahun 1518 hingga 1521. Dia anti

Page 89: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

89

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Portugis dan beberapa-kali melakukan penyerangan kapal-kapal Portugis diselat Malaka. Bahkan dia memimpin sendiri penyerbuan ke Malaka melawan pendudukan Portugis. Pati Unus gugur dalam pertempuran ini, dan digantikan oleh adik kandungnya, raja Trenggana.

Pati Unus atau Pangeran Sabrang Lor (sabrang=menyeberang, lor=utara), ada yang mengatakan julukan ini karena dia pernah menyeberangi Laut Jawa menuju Malaka untuk melawan Portugis. Tetapi sebagian orang menyebutnya denikian karena sebelum dia memangku jadi raja Demak, sebelum itu dia memangku sebagai Adipati Jepara di Pulau Muria yang posisinya berada disebelah Utara pusat kerajaan Demak. Maka dari itu dia mendapat julukan Pangeran Sabrang Lor.

Sepeninggal Pati Unus, jabatan Adipati Jepara digantikan oleh Pangeran Win Tang (Pangeran Hadirin) suami Ratu Kaliyamat, Kasunanan Kudus dan Kadipaten Pati. Kasunanan Kudus dijabat Sunan Kudus dan Kadipaten Pati dijabat Ki Gede Kayu Bralit l dari daerah selatan yaitu Selogiri (Wonogiri).

Ki Gede Kayu Bralit l adalah tangan kanan Pati Unus dan menakodai kapalnya ketika Adipati Unus menyerang Portugis di Malaka. Karena jasa-jasanya itulah maka Ki Gede Kayu Bralit l, diangkat raja Demak sebagai Adipati di Kadipaten Pati.

Page 90: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

90

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Memangku jabatan pada tahun 1511 s/d 1518 M. Setelah meninggal dunia, kedudukan Adipati di Kadipaten Pati digantikan oleh puteranya yang bungsu dengan gelar Adipati Kayu Bralit ll.

Ki Gede Kayu Bralit mempunyai 2 orang putera yaitu yang pertama bernama Darmakesuma dan yang kedua bernama Kayu Bralit ll. Kecemburuan Darmakesuma karena adiknya terpilih menggantikan kedudukan ayahnya. Darmakesuma merasa dialah yang pantas untuk menggantikan kedudukan ayahnya, karena dia anak tertua. Demak pertimbangannya beda, karena prestasinya Kayu Bralit ll pandai meminit bandar Juwana lebih baik dan bisa setara tarafnya dengan pelabuhan Welahan.

Sepeninggal Raja Demak ke 2, Yat-Sun atau Pati Unus (tahun 1518-1521 M). Penggantinya karena Pangeran Madijo Pandan adalah keturunan laki-laki dari ibu selir, maka para Wali menetapkan adik Yat-Sun lah yang bisa menggantikannya, akan tetapi adiknya yaitu Pangeran Sekar Sedo Ing Lepen berhubung Pangeran Sekar sudah meninggal terlebih dahulu, maka tahta pengganti Yat-Sun adalah adik laki-lakinya yang lain yaitu Tung Ka-Lo (Sultan Trenggono).

Tung Ka-lo naik tahta dan membenahi anggota Wali Agama hingga ulama-ulama yang baru yaitu ditubuh Wali Sanga (semula dari delapan wali, ditambah beberapa orang wali diantaranya Syeh Lemah Abang atau Syeh Siti Jenar) untuk

Page 91: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

91

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

berdakwah didaerah Pengging. di Jawa Tengah Selatan masih terganggu dengan kelompok Pengging yang diprakarsai Kebo-Kenanga saudaranya Kebo-Kanigara yang sangat terkenal oleh karena ekstrimitas kebenciannya pada Raja Demak.

Masalah Kebo-Kenanga, Demak mengirim utusan yaitu Ki Ageng Pandanaran (Adipati Mangkubumi) dan Syeh Dumba untuk meminta Syeh Siti Jenar menyadarkan murid-muritnya di Pengging, misi ini tidak berhasil maka dari sidang Wali Sanga yaitu Sunan Bonang, Sunan Kali Jaga, Sunan Kudus, Modang, dan Sunan Geseng mengusulkan kepada Raja untuk mengirim pasukan yang dipimpin Sunan Kudus untuk menumpas kelompok Pengging.

Pertempuran terjadi dan berhasil membunuh Kebo-Kenanga, penumpasan ini besar sekali pengaruhnya, oleh karena tidak lama kemudian, para kepala negeri didaerah Tingkir, Ngerang dan Butuh telah bersedia mengakui kedaulatan kerajaan Demak. meskipun dengan keterpaksaan, akan tetapi secara diam-diam mereka masih menggalang kekuatan bawah tanah yang diteruskan Ki Bisono dan Lonthang Semarang dengan menyebarkan ajaran-ajaran wihdatul-wujud secara keliru, menyimpang dari apa yang telah diajarkan oleh gurunya Syeh Siti Jenar. Ajaran tersebut menjadi pematik kontroversi baik dalam dimensi politik maupun

Page 92: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

92

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

teologis, jelas merupakan ancaman Demak. Vonis dijatuhkan, bahwa ajaran-ajaran tersebut dianggap sesat dan akibatnya pengikut-pengikut faham ini mendapat hukuman mati karena penolakannya untuk bertobat. Mereka diantaranya termasuk Sunan Panggung orang dekat Sultan Demak sendiri, dan perburuan pengikut–pengikut faham ini berlanjut hingga pemerintahan pindah kejamannya Sultan Agung di Mataram yaitu pengikut dari Ki Bagdad dari Pajang, Syeh Amongraga dan Kiahi Mutamakin.

Simalakama sikap Syeh Siti Jenar atau Syeh Lemah Abang yang sebagai putera menantu Ki Ageng Pengging (Adipati Jayaningrat, bawahan Majapahit sebagai penguasa daerah Pengging sebelah barat Surakarta) dengan terbunuhnya Kebo Kenanga yang menjadi murid kesayangannya sangat memukul hatinya, ketidak berdayaan untuk membela orang-orang yang dicintainya antara pilihan Demak atau Pengging, sulit baginya bagaimanapun keduanya sangat ia cintai, maka dia putuskan untuk melepaskan atributnya sebagai pejabat dan kewaliannya, pergi mengembara jauh entah kemana? Semua orang tidak ada yang tahu keberadaannya.

Dengan demikian Wali-agama yang ditugaskan untuk wilayah Jawa Tengah Selatan ini menjadi kosong. Sebagai daerah mistik, sudah barang tentu daerah itu merupakan sebuah daerah yang sangat rawan bagi kerajaan Demak, yang

Page 93: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

93

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

sewaktu-waktu bisa menimbulkan api perlawanan yang sangat berbahaya. Oleh karenanya daerah tersebut musti diamankan.

Lama kekosongan ‘ke-Wali-agamaan’ untuk daerah Selatan maka pada jamannya Sultan Trenggono memutuskan perlulah diadakan pengganti Sunan baru untuk menggenapi keutuhan Wali Songo, sebab ada beberapa Sunan yang sudah meninggal dunia, semua itu atas usul Sunan Kalijaga maka dipilihnya Adipati Mangkubumi Bupati Semarang ke II yang juga seorang mubalig

Komplek Kerajaan Pajang

Page 94: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

94

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

(yang dulu selagi muda seperti kakeknya Pangeran Sabrang Lor atau Pangeran Unus menyerang Portugis di selat Malaka dan laut Jawa), beliau terpilih untuk menggantikan Syeh Lemah Abang sebagai Wali yang berkedudukan di Jabalkat didaerah Tembayat (kemudian hari disebut beliau sebagai Susuhunan Tembayat). Kembali kemasalah Intrik antara dua bersaudara yaitu Darmakesuma dengan Adipati Pati Kayu Brali ll. Tragis nasib Adipati Kayu Bralit ll terkena fitnah oleh saudara sendiri yaitu Darmakesuma. Opini dibangun dimasyarakat menuduh bahwa Adipati Kayu Bralit ll adalah termasuk anggota kelompok Lemah Abang.

Pada waktu itu Adipati Kayu Bralit ll ketika sedang inkoknito di pelabuhan Juwana. Secara rahasia Darmakesuma bersama “Petrus-petrus” penculik misterius yang ditugasi membasmi antek-antek Pengging dari wilayah Pati. menculik Adipati Kayu Bralit ll dan membawanya kehutan Kendeng. Sadar karena mendapat perlakuan tidak semestinya Adipati Kayu Bralit ll melawan, tetapi sia-sia, tidak hanya satu tombak menghujam tubuhnya. Dan Adipati Kayu Bralit ll mati terbunuh disana. Mayatnya ditinggal ditengah hutan dan lenyap menjadi “rayahan” binatang buas.

Bagaimana dengan Darmakesuma.? Akhirnya terkuak akal bulusnya. Pengadilan Demak memutuskan ia bersalah dan dihukum mati juga. Namun anehnya, jasad tubuhnya dikubur

Page 95: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

95

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

dilingkungan makam raja-raja Demak sebab bagaimanapun juga dia pernah berjasa kepada kerajaan Demak. Kuburannya dengan ciri cungkup yang panjang, Kapan anda pergi berkunjung kekota Demak, sempatkanlah berziarah kemakam raja-raja Demak yang letaknya ada dibelakang Mesjid Agung Demak. Diantaranya adalah makam Sultan Patah dan Sultan Trenggono. Dan diantara makam kedua raja tersebut terdapat sebuah makam keramat yaitu ada makam Prabu Darmakusuma atau Prabu Yudhistira yaitu raja yang memerintah kerajaan Astina setelah paska perang Baratayuda.

Sejak kapan Prabu Darmakusuma wafat dan kemudian dimakamkan disini. Kisahnya begini, usia yang semakin uzur Prabu Darmakusuma setelah menyerahkan tahta kepada anak keturunannya, maka Sang Prabu kemudian berkelana melakukan tapa guna mencari jalan menuju kekematian. Telah lama Sang Prabu berjalan dan usianya semakin lanjut dan fisiknya semakin renta belum juga menemukan jalan menuju kekematian.

Suatu ketika Sang Prabu berjalan sampailah didaerah Demak dan secara kebetulan bertemu dengan Sunan Kalijaga, mereka saling menyapa kemudian berlanjut dengan bertukar fikiran, dan Sang Prabu menjelaskan maksud dan tujuannya dengan bertapa kelana, dan mengaku belum menemukan jalan kematian padahal usia dan fisiknya semakin tua dan renta. Prabu Darmakusuma bertanya dan minta petunjuk kepada

Page 96: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

96

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Sunan Kalijaga, dan Sunan Kalijaga balik bertanya, bahwa mustinya Prabu Darmakusuma tidak perlu jauh-jauh berkelana kesana-kemari untuk menemukan jalan kematian tersebut, sebab Sang Prabu Darmakusuma toch sudah punya ajian Jamus Kalimasada, dan apakah ajian tersebut sudah pernah dibuka?

Maka buru-buru Sang Prabu merogoh ajian tersebut dari dalam hatinya dan kemudian dibacanya Jamus Kalimasada tersebut dihadapan Sunan Kalijaga, ajian tersebut berisi Kalimah Sahadah. Dan apa yang terjadi setelah Sang Prabu membacanya, maka kemudian Sang Prabu pelan-pelan jatuh terkulai dan akhirnya meninggal dunia dengan tenang. Sunan Kalijaga memahami kondisi Sang Prabu yang tua renta menjadi demikian, dan kemudian mengurusnya sebagaimana mestinya seperti orang muslim yang meninggal dunia. Selayaknya penghormatan kepada seorang raja besar maka Prabu Darmakusuma kemudian dimakamkan di Demak bersebelahan dengan makam R.Patah dan Sultan Trenggono…. Sepertinya ada yang aneh Ya?

Semenjak kematian Adipati Kayu Bralit ll, Kadipaten Pati vakum, pemerintahan langsung dibawah Sultan Trenggono. Dan kekosongan jabatan Adipati di Kadipaten Pati sampai Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546, Kesultanan Demak mengalami perpecahan akibat perebutan takhta. Dan sampai pada puncaknya perseteruan

Page 97: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

97

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

Joko Tingkir (keturunan Pengging) melawan Aryo Penangsang (keturunan Raden Patah). Dan Kadipaten Pati terisi setelah datangnya Ki Ageng Penjawi yang diangkat sebagai Bupati di Kabupaten Pati oleh Sultan Hadiwijaya raja di Pajang. Ki Ageng Penjawi menjabat Adipati di Kadipaten Pati setelah meninggalnya Aryo Penangsang (penguasa Jipang Panolan) Tahun 1568-1577 setelah meninggal digantikan puteranya yang bernama Raden Sidik bergelar Djajakoesoema I Adipati di Kadipaten Pati Tahun 1577-1601.

Page 98: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

98

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

PROVINSI MURIA-RAYA

Demikian, penulis akhiri ceritera “HANCURNYA KERAJAAN PATI-AYAM”, semoga para pembaca bisa memetik hikmah yang terkandung didalam isi ceritera tersebut.

Bila pemaparan penulis ini benar dengan hadirnya Kerajaan Pati-Ayam dan para ahli sejarah berhasil membuktikan keberadaannya dengan bukti-bukti yang valid, berarti apa yang telah dikatakan oleh Ibu Darsoetji adalah terbukti, bahwa nama Pati yang terletak berdampingan dengan gunung Pati-Ayam adalah benar bahwa nama Pati diambil atau terinspirasi dari nama gunung Pati-Ayam tersebut. Gunung Pati-Ayam pada ceritera masyarakat adalah perbukitan yang penuh misteri konon disana ada Kerajaan Pati-Ayam seperti kata mbah Rono dan tutur orang-orang tua di Pati.

”Jadi nama Pati tidak sederhana dan sepele dengan nama Cendol Dawet saja, tetapi suatu nama besar yang telah diberkati untuk menjadi Negeri yang maju, aman, makmur dan sejahtera bagi rakyatnya.” Dan ibu Darsutji berpesan, ”cah Pati agar bersatu kalau ingin maju dan jangan mudah atau mau dipecah belah.”

Coba perhatikan, banyak legenda-legenda, tulisan sejarah, atau ceritera babat yang

Page 99: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

99

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

menceriterakan tentang peristiwa-peristiwa sejarah diwilayah Pati, sebagian besar isi ceriteranya mengarah perpecahan bangsa. dan seperti didalam ceritera buku ini dimana kerajaan-kerajaan ditanah Jawa pada bubar oleh sebab perang antar saudara, mereka membunuh demi memperebutkan tahta kerajaan.

Penulis mengutip pemberitaan dari Wikipedia, Wacana Pembentukan Provinsi Baru di Indonesia, wacana pembentukan Provinsi baru antara lain adalah Provinsi Muria-Raya.

Kabupaten/Kota yang mungkin bergabung yang meliputi: 1.Kabupaten Kudus. 2.Kabupaten Pati (Ibukota). 3.Kabupaten Jepara. 4.Kabupaten Rembang. 5.Kabupaten Blora.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2007 tentang tata cara pembentukan, penghapusan dan penggabungan daerah, diisyaratkan bahwa dalam pembentukan pemerintah daerah yang baru didasari kepada persyaratan administratif, teknis dan fisik kewilayahan, termasuk kemampuan ekonomi, potensi daerah, sosial budaya, sosial politik, kependudukan, luas daerah, pertahanan, keamanan, tingkat kesejahteraan masyarakat,

Page 100: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

100

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

rentang kendali, dan faktor lain yang memungkinkan terselenggaranya otonomi daerah.

Secara administratif paling sedikit 5 (lima) kabupaten/kota untuk pembentukan suatu provinsi dan paling sedikit 5 (lima) kecamatan untuk pembentukan suatu kabupaten, dan 4 (empat) kecamatan untuk pembentukan kota termasuk lokasi calon ibu kota, sarana, dan prasarana pemerintahan.

Di wilayah ini terdapat berbagai industri besar dan kecil, seperti perusahaan rokok (Djarum, Nojorono, Sukun dll.) di Kabupaten Kudus, perusahaan makanan PT. Garudafood dan Dua Kelinci di Kabupaten Pati, perusahaan kertas Pusaka Raya (PURA) di Kudus, dan lain-lain. Potensi kayu (Perhutani) di Kabupaten Blora dan Rembang juga menjadi andalan wilayah ini. Begitu juga potensi di bidang pariwisata di hampir merata seluruh kabupaten, baik wisata alam (pegunungan, pantai, laut) maupun wisata religi. Di wilayah ini terdapat petilasan 4 dari anggota walisongo, yaitu Sunan Jepara, Sunan Kudus, Sunan Muria dan Sunan Kalijaga.

Di wilayah ini dahulu terdapat tiga kerajaan besar, yaitu: -Kerajaan Kalingga Pura (yang terkenal dengan ratunya yang bernama Ratu Shima, diperkirakan terletak di utara gunung Muria, daerah Kecamatan Keling (sekarang).

Page 101: OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

101

OLEH : HENKY BAMBANG HERNOWO

-Kerajaan Kalinyamat, yang didirikan oleh Sunan Hadiri dan Ratu Kalinyaat di Kota Kalinyamat yang sekarang bernama Kecamatan Kalinyamatan, tepatnya di desa Kriyan. -Kerajaan Demak, yang didirikan oleh Raden Fatah, yang juga menjadi cikal bakal berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta. Letak geografisnya berada di pesisir utara sebelah timur dari Provinsi Jawa Tengah, dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Timur. Sepertinya kok Kerajaan Pati-Ayam akan datang kembali untuk mempersatukan Cah Pesisir Pulau Muria berjaya kembali. Entah kapan Provinsi Muria Raya direalisasikan, semua itu tergantung dari gerak langkah majunya masyarakatnya.

TAMAT