plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · model kincir angin yang diteliti...
TRANSCRIPT
i
UNJUK KERJA MODEL KINCIR ANGIN PROPELER TIGA
SUDU MENGERUCUT DARI BAHAN DASAR KAYU DENGAN
TIGA VARIASI LAPISAN PERMUKAAN SUDU
TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat sarjana S-1
Program Studi Teknik Mesin
Diajukan oleh :
BERY WIDONO
NIM : 115214003
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
THE PERFORMANCE OF CONICAL THREE BLADE
PROPELLER WINDMILL MODELS FROM WOOD MATERIAL
WITH THREE SURFACE LAYER VARIATIONS OF THE
BLADE
FINAL PROJECT
Presented as partitial fulfilment of the requirement
to obtain Sarjana Teknik degree
in Mechanical Engineering
By :
BERY WIDONO
Student Number : 115214003
MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM
MECHANICAL ENGINERING DEPARTMENT
FACULITY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
r
UNJUK KEzuA MODEL KINCIR ANGIN PROPELER TIGA ST]DU
MENGERUCUT DARI BAHAN DASAR KAYU DENGAN TIGA
VARIASI LAPISAN PERMT]KAAN SUDU
Disusun oleh :
r;qu;rfl
Ad@
1u
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNJUK KERIA MODEL KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU
MENGERUCUT DARI BAI{AN DASAR KAYU DENGAN TIGA
VARTASI LAPISAN PERMUKAAN SUDU
Dipersiapkan dan disusun oleh :
NAMA : BERY WIDONO
NIM : 115214003
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Pada tanggal 27 J anuai 2016
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap
: Wibowo Kusbandono S.T.,M.T.
: A. Prasetyadi, S.Si.,M.Si.
. Ir. Rines, M.T.
Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Ketua
Sekretaris
Anggota
1V
6- m*sff a-fiY.rxtr Ia]rry'&!* t
VdLryff,I
Yogyakarta, 27 I arutari 20 16
Fakultas Sains dan Teknologi
lsih Prima Rosa, S.Si.,M.Sc.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam tugas akhir dengan
judul:
UNJUK KERJA MODEL KINCIR ANGIN PROPELER TIGA
SUDU MEI{GERUCUT DARI BAHAN DASAR KAYU DENGAN
TIGA VARIASI LAPISA1Y PERMUKAAN SUDU
Yang dibuat untuk rnelengkapi persyaratan yang wajib ditempuh untuk menjadi
Sa{ana Teknik pada program Sfrata-l, Jurusan Teknik Mesin Fakultas Sains san
Teknologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sejauh yang saya ketahui bukan
merupakan tiruan dari Tugas Akhir yang sudah dipublikasikan di Perguruan tinggr
manapun. Kecuali bagian informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka.
Dibuat di : Yogyakarta
Pada tanggal : 27 Januari 2016
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERI'{YATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : BERY WIDONO
NomorMahasiswa : 115214003
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :
UNJUK KERJA MODEL KTITCIR A1YGTN PROPf,LER TIGA
SUDU MENGERUCUT DARI BAIIAN DASAR KAYU DENGAN
TIGA YARIASI LAPISAN PERMUKAAI{ SUDU
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk rnedia lain, mengelolanya
dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikanya di internet atau media lain unttrk kepentingan akademis tanpa
perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 27 Januart 2}fi
Yang menyatakan
vl
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
INTISARI
Pemakaian energi yang senantiasa meningkat dari waktu ke waktu
menyebabkan kelangkaan energi, karena menurut perkiraan dalam waktu dekat
masyarakat dunia akan dihadapkan dengan masalah kekurangan sumber daya alam
tak terbaharui (seperti minyak bumi, batubara, dan gas) sebagai sumber energi untuk
membangkitkan listrik. Salah satu sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan
sebagai alternatif adalah energi angin dengan menggunakan kincir angin. Penelitian
ini bertujuan untuk mengkaji unjuk kerja model kincir angin dengan mencari torsi,
daya kincir, koefisien daya, dan tip speed ratio.
Model kincir angin yang diteliti berdiameter 80 cm dan berbahan dasar kayu,
dengan tiga variasi lapisan permukaan yakni, tanpa lapisan, lapisan anyaman bambu
dan lapisan seng. Untuk mendapatkan torsi, daya kincir, koefisien daya, dan tip speed
ratio pada kincir, kincir diuji dengan menggunakan terowongan angin yang
dilengkapi dengan fan blower. Poros kincir dihubungkan ke mekanisme pengereman
yang berfungsi sebagai alat untuk memvariasikan beban kincir. Besarnya beban pada
kincir dapat dilihat dari neraca pegas. Putaran kincir diukur dengan mengunakan
takometer dan kecepatan angin diukur dengan menggunakan anemometer.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa model kincir angin dengan tanpa lapisan
menghasilkan koefisien daya lebih besar dari pada kincir angin lapis seng maupun
kincir angin lapisan anyaman bambu. Koefisien daya puncak yang dihasilkan oleh
kincir tanpa lapisan adalah sekitar 5,7% pada tip speed ratio 2,5. Torsi yang
dihasilkan model ini adalah sebesar 0,22 N.m pada putaran sekitar 526 rpm dan
kecepatan angin 9,13 m/s. Koefisien daya puncak yang dihasilkan kincir angin lapis
seng adalah sekitar 4,3% pada tip speed ratio 2,5. Torsi yang dihasilkan model ini
adalah sebesar 0,15 N.m pada putaran sekitar 536 rpm dan kecepatan angin 8,67 m/s.
Koefisien daya puncak yang dihasilkan kincir angin lapis anyaman bambu adalah
sekitar 3% pada tip speed ratio 2,2. Torsi yang dihasilkan model ini adalah sebesar
0,13 N.m pada putaran sekitar 385 rpm dan kecepatan angin 8,63 m/s.
Kata kunci: koefisien daya, tip speed ratio, sudu berbahan dasar kayu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan
anugerah-Nya yang telah memberi kesempatan bagi penulis untuk dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir dengan judul “UNJUK KERJA MODEL
KINCIR ANGIN PROPELER TIGA SUDU MENGERUCUT DARI
BAHAN DASAR KAYU DENGAN TIGA VARIASI LAPISAN
PERMUKAAN SUDU”.
Laporan tugas akhir merupakan salah satu persyaratan bagi para mahasiswa
untuk dapat menyelesaikan jenjang pendidikan S1 pada Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam
laporan tugas akhir ini membahas mengenai perancangan, perbandingan efisensi dan
pembuatan kincir angin propeler.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
kepada:
1. Ibu Paulina Heruningsih Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Sains
dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Ir. Petrus Kanisius Purwadi, M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik
Mesin.
3. Bapak Ir. Rines, M.T. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.
4. Bapak Budi Setyahandana, S.T, M.T. selaku Dosen Pembimbing Akademik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5' Seluruh dosen program studi Teknik Mesin yang telah mendidik dan memberikan
ilmu pengetahuan kepada penulis.
6. Seluruh staff Fakultas Sains dan Teknologi atas kerja sarna dan dukungan kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir.
7. Bapak Kianto dan Ibu Tan Cheng sun sebagai orang tua dari penulis, serta
Budianto, Desi Yeransiska sebagai kakak dan Rico Vernando sebagai adik dmi
penulis yang selalu berdoa dan mendukung secara material dan lain - lain kepada
penulis.
8. Rekan - rekan mahasiswa Teknik Mesin, angkatan 20lI khususnya, yang telah
memberi saran, kritik, dan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.
9. Semua pihak yang tidak murgkin disebut satu per satu yang telah ikut membantu
penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi.
Penulis rnenyadari bahwa masih ada kekurangan - kekurangan yang perlu
diperbaiki pada pembuatan tugas akhir, untuk itu penulis mengharapkan saran dan
kritikan yafig membangun untuk menyempurnakan tugas akhir. penulis
mengharapkan semoga tugas akhir ini berguna dan bermanfaat untuk dapat
memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi para mahasiswa khususnya, serta
para pembaca pada umumnya.
Yogyakarta, 27 I anuari 2A16
tx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman Sampul ........................................................................................................ i
Halaman Judul ............................................................................................................ ii
Halaman Pengesahan ................................................................................................. iv
Halaman Pernyataan................................................................................................... v
Lembar Pernyataan Persetujuan ................................................................................. vi
Intisari ........................................................................................................................ vii
Kata Pengantar ........................................................................................................... viii
Daftar Isi..................................................................................................................... x
Daftar Gambar ............................................................................................................ xiii
Daftar Tabel ............................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.4 Batasan Masalah ....................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................................................... 3
BAB II DASAR TEORI
2.1 Energi Angin ............................................................................................ 5
2.2 Asal Energi Angin .................................................................................... 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
2.3 Jenis-Jenis Kincir Angin .......................................................................... 6
2.3.1 Kincir Angin Poros Horizontal .................................................. 7
2.3.2 Kincir Angin Poros Vertikal ...................................................... 8
2.4 Hubungan antara koefisien daya dengan tip speed ratio .......................... 9
2.5 Kincir Angin Propeler .............................................................................. 10
2.6 Rumus Perhitungan .................................................................................. 10
2.6.1 Energi Kinetik ........................................................................... 10
2.6.2 Daya Angin ................................................................................ 11
2.6.3 Torsi ........................................................................................... 12
2.6.4 Tip Speed Ratio .......................................................................... 12
2.6.5 Daya Kincir Angin .................................................................... 13
2.6.6 Koefisien Daya .......................................................................... 14
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Penelitian ................................................................................... 15
3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 16
3.3 Variabel Penelitian ................................................................................... 22
3.4 Variabel yang Diukur ............................................................................... 22
3.5 Parameter yang Dihitung .......................................................................... 22
3.6 Langkah Penelitian ................................................................................... 23
3.7 Desain Kincir ............................................................................................ 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Penelitian ................................................................................ 25
4.2 Pengolahan Data dan Perhitungan ............................................................ 27
4.2.1 Perhitungan Daya Angin ........................................................... 27
4.2.2 Perhitungan Torsi ...................................................................... 27
4.2.3 Perhitungan Daya Kincir ........................................................... 28
4.2.4 Perhitungan tip speed ratio ........................................................ 28
4.2.5 Perhitungan Koefisien Daya ...................................................... 29
4.3 Hasil Perhitungan ..................................................................................... 30
4.4 Grafik Hasil Perhitungan .......................................................................... 32
4.5 Grafik Perbandingan Tiga Variasi Perlakuan Sudu Permukaan .............. 43
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 44
5.2 Saran ......................................................................................................... 45
Daftar Pustaka ............................................................................................................ 46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Kincir angin Poros horizontal 7
2. Gambar 2.2 Kincir angin Poros vertical 8
3. Gambar 2.4 Grafik hubungan Cp dengan tsr 9
5. Gambar 3.1 Diagram alir metode penelitian kincir angin 15
6. Gambar 3.2 Tiga variasi pelapisan permukaan sudu kincir angin 16
7. Gambar 3.3 Dudukan sudu 17
8. Gambar 3.4 Terowongan angin 18
9. Gambar 3.5 Fan blower 18
10. Gambar 3.6 Anemometer 19
11. Gambar 3.7 Sistem Pengereman 20
12. Gambar 3.8 Tachometer 20
13. Gambar 3.9 Neraca pegas 21
14. Gambar 3.10 Desain kincir 24
15. Gambar 3.11 Sudut patahan sudu kincir angin 24
16. Gambar 4.1 Grafik hubungan daya dan torsi untuk kincir angin sudu
tanpa lapisan 32
17. Gambar 4.2 Grafik hubungan daya dan torsi untuk kincir angin sudu
lapis seng 33
18. Gambar 4.3 Grafik hubungan daya dan torsi untuk kincir angin sudu
lapis anyaman bambu 34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
19. Gambar 4.4 Grafik hubungan torsi dan rpm untuk kincir angin
sudu polos 35
20. Gambar 4.5 Grafik hubungan torsi dan rpm untuk kincir angin sudu
lapis seng 36
21. Gambar 4.6 Grafik hubungan torsi dan rpm untuk kincir angin sudu
lapis anyaman bambu 37
22. Gambar 4.7 Grafik hubungan antara koefisien daya dan tsr untuk
kincir angin sudu polos 39
23. Gambar 4.8 Grafik hubungan antara koefisien daya dan tsr untuk
kincir angin sudu lapis seng 40
24. Gambar 4.9 Grafik hubungan antara koefisien daya dan tsr untuk
kincir angin sudu lapis anyaman bambu 42
25. Gambar 4.10 Grafik perbandingan koefisien daya dan tsr untuk
tiga variasi pelapisan permukaan sudu 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
1. Tabel 4.1 Data pengujian kincir angin tiga sudu tanpa lapisan 24
2. Tabel 4.2 Data penelitian kincir angin tiga sudu lapis seng 25
3. Tabel 4.3 Data penelitian kincir angin tiga sudu lapis anyaman bambu 25
4. Tabel 4.4 Data perhitungan tiga sudu propeler triplek tanpa lapisan 29
5. Tabel 4.5 Data perhitungan tiga sudu propeler triplek lapis seng 30
6. Tabel 4.6 Data perhitungan tiga sudu propeler triplek lapis
anyaman bambu 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Turbin angin yang juga dikenal dengan sebutan kincir angin merupakan
sarana pengubah energi kinetik menjadi energi mekanik untuk memutar generator
listrik. Sejarah penggunaan energi angin dimulai sejak abad ke-17 SM dan
terbesar di berbagai negara seperti Persia, Babilonia, China dan di benua Eropa
dengan berbagai bentuk rancang bangun. Berdasarkan kedudukan poros jenis-
jenis kincir angin terbagi menjadi dua kategori, yaitu kincir angin sumbu
horisontal dan kincir angin sumbu vertical. Kincir angin ini pada awalnya dibuat
untuk mengakomodasi kebutuhan para petani dalam melakukan penggilingan
gandum, keperluan irigasi dan lain-lain.
Kini kincir angin lebih banyak digunakan untuk mengakomodasi
kebutuhan listrik masyarakat, dengan menggunakan prinsip konversi energi.
Walaupun sampai saat ini pembangunan kincir angin masih belum dapat
menyaingi pembangkit listrik konvensional ( seperti PLTD, PLTU dan lain-lain),
untuk sekarang kincir angin masih dikembangkan oleh para ilmuwan karena
menurut perkiraan dalam waktu dekat manusia akan dihadapkan dengan masalah
kekurangan sumber daya alam tak terbaharui (seperti batubara, minyak bumi)
sebagai bahan dasar untuk membangkitkan listrik.
Kincir angin yang penulis gunakan adalah kincir angin berporos
horisontal. Efisiensi menjadi suatu hal yang utama dalam kincir angin ini, nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
efisiensi yang tinggi dapat meningkatkan nilai koefisien daya yang dihasilkan
yang tentu menghasilkan daya keluaran yang tinggi pula. Permukaan sudu kincir
juga berpengaruh terhadap performa yang dihasilkan oleh kincir angin.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah prinsip kerja kincir
angin yang diuji, penelitian ini juga untuk menghasilkan unjuk kerja yang
dihasilkan oleh kincir angin dari bahan kayu, seng, dan anyaman bambu.
Penelitian ini juga digunakan untuk mengetahui besar torsi dan daya yang biasa
dihasilkan oleh kincir angin
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat model kincir angin jenis propeler tiga sudu poros horizontal
dengan tiga variasi perlakuan permukaan sudu.
2. Mengetahui unjuk kerja dari ketiga variasi kincir angin dengan
mencari torsi, koefisien daya maksimal dan tip speed ratio.
3. Mengetahui model kincir angin yang memberikan nilai koefisien daya
maksimal diantara ketiga model kincir angin yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini meliputi:
1. Kincir angin yang digunakan adalah kincir angin poros horisontal tiga
sudu tipe propeler.
2. Bahan dasar sudu kincir angin terbuat dari kayu.
3. Terdapat tiga variasi lapisan permukaan sudu yang digunakan dalam
kincir angin ini seperti kayu tanpa lapisan, kayu lapis anyaman bambu
dan kayu lapis seng.
4. Bahasan yang dilakukan dalam penelitian ini mencakup tentang torsi,
daya kincir, koefisien daya dan tip speed ratio
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian model kincir angin ini adalah :
1. Bagi masyarakat/Industri.
a. Diharapkan dapat mengatasi masalah listrik yang dialami oleh
masyarakat yang tinggal di daerah yang mendapat pasokan listrik
dari pemerintah.
b. Bahan yang murah dan mudah di dapat, diharapkan masyarakat
dapat membuat kincir sendiri dan menghasilkan sumber listrik
sendiri.
2. Bagi Akademik
a. Menjadikan sumber bacaan untuk membantu pembelajaran tentang
penilitian kincir angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
b. Melakukan penelitian yang lebih baik tentang kincir angin.
3. Bagi Penulis
a. Mempelajari tentang energi angin yang dapat dimanfaatkan
sebagai energi terbarukan untuk di kemudian hari.
b. Mendapatkan pengetahuan dari cara pembuatan kincir angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Energi Angin
Energi merupakan suatu kekuatan yang dimiliki oleh suatu zat sehingga zat
tersebut mempunyai pengaruh pada keadaan sekitarnya. Energi angin yang
jumlahnya sangat tak terbatas dan banyak dimanfaatkan untuk meringankan kerja
manusia. Angin memberikan energi gerak sehingga mampu mengerakan energi
kincir angin, perahu layar dan bahkan bisa dimanfaatkan untuk pembangkit energi
listrik yang berupa turbin angin. Keberadaan energi angin ini terdapat di atmosfer
atau lapisan udara bumi yang mengandung banyak partikel udara dan gas.
Kondisi atmosfer atau lapisan udara yang menyelimuti bumi mengandung
berbagai macam molekul gas dan terdiri dari beberapa lapisn. Lapisan atmosfer
yang paling terendah berupa troposfer. Lapisan troposfer sangat tipis bila
dibandingkan dengan diameter bumi. Pada troposfer, semua peristiwa cuaca
seperti angin terjadi.
Energi angin merupakan sumber daya alam yang terbarukan yang memiliki
jumlah tidak terbatas di sekitar permukaan bumi. Energi angin adalah energi yang
terkandung pada massa udara yang bergerak. Energi angin berasal dari energi
matahari. Pemanasan bumi oleh sinar matahari menyebabkan perbedaan massa
jenis (ρ) pada udara. Perbedaan massa jenis ini menyebabkan perbedaan tekanan
pada udara sehingga akan terjadi aliran fluida dan menghasilkan angin. Kondisi
aliran angin dipengaruhi oleh medan atau permukaan bumi yang dilalui oleh
aliran angin dan perbedaan temperatur permukaan bumi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
2.2 Asal Energi Angin
Hampir semua energi terbarukan, termasuk energi pasang surut, arus dan
gelombang air, bahkan energi fosil berasal dari energi matahari. Matahari
meradiasikan 1,74 x 1017
joule energi ke permukaan bumi pada setiap detikntya.
Sekitar 1% hingga 2% dari energi yang datang dari matahari diubah menjadi
bentuk energi angin. Jadi, energi angin berjumlah 50-100 kali lebih banyak dari
pada energi yang diubah menjadi biomassa oleh seluruh tumbuhan yang ada
dimuka bumi.
Sebagaimana diketahui, pada dasarnya angin terjadi karena perbedaan
temperatur antara udara panas dan udara dingin. Daerah sekitar khatulistiwa, yaitu
pada busur 0o, adalah daerah yang mengalami pemanasan lebih banyak dari
matahari dibanding daerah lainnya di Bumi.
2.3 Jenis-Jenis Kincir Angin
Kincir angin adalah sebuah alat yang digerakan oleh tenaga angin sehingga
menghasilkan energi mekanik atau gerak. Kincir angin dulunya banyak ditemukan
di negara-negara Eropa khususnya Belanda dan Denmark yang waktu itu banyak
digunakan untuk irigasi, menumbuk hasil pertanian, penggilingan gandum dan
pembangkit tenaga listrik. Secara umum kincir angin digolongkan menjadi dua
jenis menurut porosnya: kincir angin poros horisontal dan kincir angin poros
vertikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2.3.1 Kincir Angin Poros Horisontal
Kincir angin poros horisontal atau propeler adalah kincir angin yang
memiliki poros sejajar dengan tanah dan arah poros utama sesuai dengan arah
angin. Kincir angin poros horisontal ini memiliki jumlah blade lebih dari dua,
kincir angin ini dapat berputar dikarenakan adanya gaya aeorodinamis yang
bekerja pada suatu kincir.
Beberapa jenis kincir dengan poros horisontal adalah seperti yang
ditunjukan dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Kincir Angin Poros Horisontal
(Sumber : evwind.es, diakses 13 desember 2014)
Kelebihan kincir angin poros horisontal diantaranya adalah:
1. Mampu mengkonversi energi angin pada kecepatan tinggi.
2. Setiap sepuluh meter keatas, kecepatan angin meningkat 20% keatas.
3. Tidak memerlukan karakteristik angin karena arah angin langsung menuju
rotor.
4. Banyak digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik.
Disamping memiliki kelebihan, kincir angin poros horizontal juga memiliki
kekurangan diantaranya adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
1. Kontruksi menara yang besar dibutuhkan untuk menahan generator dan
gearbox yang berat.
2. Perlu adanya mekanisme tambahan untuk menyesuaikan dengan arah
angin.
2.3.2 Kincir Angin Poros Vertikal
Kincir angin poros vertikal adalah salah satu jenis kincir yang posisi
porosnya lurus dengan arah angin atau dengan kata lain kincir jenis ini dapat
mengkonversi tenaga angin dari segala arah kecuali arah angin dari atas atau
bawah. Kincir jenis ini menghasilkan torsi yang lebih besar dari pada kincir angin
poros horisintal.
Beberapa jenis kincir angin poros vertikal adalah seperti yang ditunjukan
dalam Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Kincir Angin Sumbu Vetikal
(Sumber : evwind.es, diakses 13 desember 2014)
Kelebihan kincir angin poros vertikal diantaranya adalah:
1. Dapat menerima arah angin dari segala arah.
2. Tidak membutuhkan struktur menara yang besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
3. Memiliki torsi yang besar pada putaran rendah.
4. Tidak perlu mengatur sudut-sudut untuk menggerakan sebuah generator.
Adapun kekurangan Kincir angin poros vertikal diantaranya adalah:
1. Bekerja pada putaran rendah sehingga energi yang dihasilkan kecil.
2. Hanya dapat mengkonversi energi angin 50% dikarenakan adanya gaya
drag tambahan.
3. Dipasang ditempat rendah sehingga faktor keselamatan perlu diperhatikan
2.4 Grafik Hubungan Antara Cp Terhadap Tsr
Menurut Albert Betz ilmuwan Jerman koefisien daya maksimal dari kincir
angin adalah 59% seperti yang terlihat pada Gambar 2.3 :
Gambar 2.3 Grafik hubungan antara koefisien daya (Cp) dengan
tips speed ratio (tsr) dari beberapa jenis kincir. (Sumber :
www.gunturcuplezt.com, diakses 13 desember 2014)
2.5 Kincir Angin Propeler
Dalam tugas akhir ini saya akan membahas tentang kincir angin sumbu
horisontal jenis propeler. Kincir angin propeler merupakan kincir angin yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
konvensional dimana suatu putaran searah dengan arah angin dengan jumlah sudu
tiga.
Kelebihan kincir angin propeler, diantaranya adalah :
1. Mampu menghasilkan daya yang besar.
2. Konstruksi kincir lebih sederhana.
3. Mampu berputar dengan kecepatan tinggi.
4. Penempatannya jauh dari tanah sehingga memiliki faktor keamanan
yang cukup tinggi.
2.6 Rumus Perhitungan
Berikut ini adalah rumus-rumus yang digunakan untuk melakukan
perhitungan dan analisis kerja kincir angin yang diteliti.
2.6.1 Energi Kinetik
Energi kinetik adalah energi yang di miliki oleh suatu benda yang
bergerak. Energi yang terdapat pada angin adalah energi kinetik, sehingga
dapat dirumuskan :
Ek = ½ m v2 (1)
dengan :
Ek = energi kinetic (Joule)
m = massa benda (kg)
v = kecepatan angin (m/s)
Daya adalah energi persatuan waktu, sehingga dapat dituliskan dengan
rumus sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
v2
(2)
dengan :
Pin = daya angin (watt)
= massa udara yang mengalir pada satuan waktu (kg/s)
dimana :
= ρ A v (3)
dengan :
ρ = massa jenis udara (kg/m3)
A = luas penampang sudu (m2)
Dengan menggunakan persamaan (3), maka daya angin Pin dapat
dirumuskan menjadi:
Pin = ½ (ρ A v) v2,
yang dapat disederhanakan menjadi.
Pin = ½ ρ A v
3 (4)
2.6.2 Daya Angin
Daya angin adalah daya yang dihasilkan oleh angin tiap luasan sudu.
Sehingga daya angin dapa digolongkan sebagai energi potensial. Pada
dasarnya daya angin merupakan angin yang bergerak persatuan waktu
sehingga dapat ditulisa dalam rumus sebagai berikut :
Daya = kerja / waktu
= energi kinetik / waktu
P = ½ . m . ν2 /t
= ½ (ρ.A.d).ν2 /t
= ½ . ρ. A . ν2. (d/t) d/t = ν
= ½ . ρ . A . ν3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
dalam hal ini :
Pin = Daya yang disediakan oleh angin (watt)
= massa jenis aliran (kg/m3)
ν = kecepatan angin (m/s)
A = Luas penampang sudu (m2)
2.6.3 Torsi
Torsi adalah hasil kali dari gaya pembebanan (F) dengan panjang
lengan torsi(l). Perhitungan torsi dapat dirumuskan sebagai berikut :
T =F l (5)
dengan :
T = Torsi (Nm)
F = gaya pembebanan (N)
l = panjang lengan torsi ke poros (m)
2.6.4 Tip Speed Ratio
Tip speed ratio (tsr) adalah perbandingan antara kecepatan ujung sudu
kincir dengan kecepatan angin.
Kecepatan di ujung sudu (vt) dapat dirumuskan sebagai :
vt = ω r (6)
dengan :
vt = kecepatan ujung sudu
ω = kecepatan sudut (rad/s)
r = jari jari kincir (m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
sehingga tsr-nya dapat dirumuskan sebagai berikut :
(7)
dengan :
r = jari jari kincir (m)
n = putaran poros kincir tiap menit (rpm)
v = kecepatan angin (m/s).
2.6.5 Daya kincir angin
Daya yang dihasilkan kincir (Pout) adalah daya yang dihasilkan kincir
akibat adanya angin yang melintasi sudu kincir. Sehingga daya kincir yang
dihasilkan oleh gerakan melingkar kincir dapat dirumuskan :
Pout = T ω (8)
dengan:
T = torsi dinamis (N.m)
ω = kecepatan sudut didapatkan dari
Dengan ini untuk daya yang dihasilkan kincir dapat dinyatakan dengan:
Pout = T ω
Pout =
(9)
dengan :
Pout = daya yang dihasilkan oleh kincir angin (watt).
n = putaran poros (rpm).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
2.6.6 Koefisien daya
Koefisien daya (Cp) adalah bilangan tak berdimensi yang menunjukan
perbandingan antara daya yang dihasilkan kincir (Pout) dengan daya yang
disediakan oleh angin (Pin). Sehingga Cp dapat dirumuskan :
(10)
dengan :
Cp = Koefisien Daya,
Pout = daya yang dihasilkan kincir.
Pin = daya yang disediakan oleh angin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Diagram Penelitian
Langkah kerja dalam penelitian ini meliputi perencanaan kincir hingga
analisis data. Langkah kerja dalam penelitian ini adalah seperti yang ditunjukan
dalam Gambar 3.1
Gambar 3.1 Diagram aliran metode penelitian kincir angin
Mulai
Perancangan kincir angin propeler tiga sudu
Pembuatan kincir angin dengan bahan dasar triplek dengan tiga variasi
perlakuan permukaan depan sudu
Pengambilan data. Untuk mengetahui kecepatan putaran poros kincir,
kecepatan angin, dan beban pengereman pada kincir
Pengolahan data untuk mencari koefisien daya dan tip speed ratio .
Membandingan koefisien daya dan tip speed ratio pada masing –masing
variasi kincir angin
Analisa serta pembahasan data dan pembuatan laporan
Selesai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
6.2.Alat dan Bahan
Kincir ini merupakan jenis kincir angin propeler dengan variasi tanpa
lapisan dan dengan lapisan seng. Kincir ini dibuat dari bahan kayu dengan
ukuran tebal 0,8 cm dan dilapisi dengan lapisan berbahan seng dengan diameter
80 cm. Berikut merupakan alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini :
1. Sudu kincir angin
Ukuran panjang sudu kincir menentukan daerah sapuan atau jatuhnya
angin, sebagai tempat yang menerima energi angin sehingga dapat membuat
dudukan sudu atau turbin berputar. Variasi yang digunakan adalah variasi
kehalusan permukaan pada sudu, yaitu sudu tanpa lapisan, sudu dengan lapisan
seng, dan sudu dengan lapisan anyaman bambu. Dimana semua sudu memiliki
bentuk dan ukuran yang sama seperti yang ditunjukan pada Gambar 3.2
Gambar 3.2 Tiga variasi pelapisan sudu kincir yang di teliti,
a). tanpa lapisan, b) lapis anyanman bambu, c) lapis seng
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
2. Dudukan sudu
Dudukan sudu merupakan bagian dari komponen kincir yang berfungsi
sebagai tempat terpasangnya sudu, seperti yang ditunjukan Gambar 3.3. Dudukan
sudu ini memiliki empat buah lubang untuk pemasangan sudu namun pada
penelitian ini, hanya digunakan dua lubang saja karena hanya dua buah sudu yang
akan dipasang.
Gambar 3.3 Dudukan sudu
3. Terowongan Angin (Wind Tunnel)
Terowongan angin (wind tunnel) adalah sebuah lorong angin dengan
tinggi 1,2 meter, lebar 1,2 meter, dan panjang 2,4 meter, seperti yang ditunjukan
pada Gambar 3.4. Terowongan angin ini berfungsi sebagai tempat angin
bergerak dengan kecepatan tertentu dan juga sebagai tempat pengujian kincir
angin. Terowongan angin ini dapat diatur kecepatan anginnya dengan cara
mengatur jarak antara wind tunnel dengan blower sesuai keinginan, dengan
cara menarik blower.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Gambar 3.4 Terowongan angin
4. Blower
Blower, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.5. Berfungsi sebagai
penggerak gaya angin untuk menghisap udara dan disalurkan ke terowongan
angin (wind tunnel).
Gambar 3.5 Fan blower
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5. Anemometer
Anemometer, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.6 . Berfungsi untuk
mengukur kecepatan angin yang ditimbulkan di dalam lorong angin.
Gambar 3.6 Anemometer
6. Mekanisme pengereman
Mekanisme pengereman ini, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.7.
Berfungsi sebagai beban pada perputaran kincir untuk mengetahui besar-nya torsi
dan kecepatan putaran kincir angin. Terdapat sebuah piringan atau disc pada
komponen ini sebagai tempat terjadinya gaya gesek untuk pengereman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Gambar 3.7 Mekanisme pengereman
7. Tachometer
Takometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan putaran
poros kincir yang dinyatakan dalam satuan rpm (revolutions per minute).
Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.8. Jenis takometer yang digunakan
adalah jenis digital dengan meletakkan sinar yang dimunculkan oleh takometer ke
piringan poros yang berputar.
Gambar 3.8 Tachometer
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
8. Neraca pegas
Neraca pegas digunakan untuk mengetahui nilai beban pengereman pada
kincir disaat kincir angin berputar, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.9.
Neraca pegas ini diletakan pada bagian mekanisme pengereman dan dihubungkan
dengan kopling sederhana menggunakan benang dan pemberat yang jarak telah
disesuaikan.
Gambar 3.9 Neraca pegas
9. Penopang kincir
Penopang kincir berfungsi sebagai penopang sudu pada saat kincir
berputar. Poros kincir ini juga sebagai penghubung antara kincir dengan
mekanisme pengereman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
3.3 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variasi pembebanan kincir yaitu dari posisi kincir berputar maksimal
sampai kincir dalam posisi diam.
2. Variasi kehalusan permukaan triplek, dengan menggunakan lapisan plat
seng dan variasi tanpa menggunakan lapisan.
3.4 Variabel yang diukur
Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah :
1. Kecepatan angin, (m/s)
2. Beban pengimbang, (N)
3. Putaran kincir, (rpm)
3.5 Parameter yang Dihitung
Parameter yang dihitung untuk mendapatkan karakteristik kincir angina
adalah:
1. Daya angin (Pin)
2. Daya kincir (Pout)
3. Gaya pengimbang torsi (T)
4. Koefisien Daya (Cp)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3.6 Langkah Penelitian
Pengambilan data kecepatan angin, beban pengereman, dan putaran poros
dilakukan secara bersamaan melalui langkah-langkah sebagai berikut :
1. Memasang kincir di dalam terowongan angin.
2. Kincir di hubungkan dengan dengan mekanisme pengereman yang
terhubung langsung lewat sebuah poros.
3. Memasang anemometer pada terowongan di depan kincir angin
untuk mengukur kecepatan angin di saluran terowongan angin.
4. Memasang neraca pegas pada tempat yang telah di tentukan.
5. Memasang benang beserta pemberatnya sebagai penghubung antara
neraca pegas dengan lengan poros pada mekanisme pengereman.
6. Jika langkah 1 sampai 5 telah dilakukan, blower di hidupkan untuk
menghembuskan angin pada terowongan angin.
7. Percobaan pertama adalah variasi triplek tanpa lapisan, percobaan kedua
triplek dengan lapisan seng.
8. Variasi beban pada mekanisme pengereman untuk mendapatkan variasi
beban di gunakan 1 karet, 2 karet, 3 karet, 4 karet, dan seterusnya.
9. Ukur kecepatan kincir angin melalui putaran porosnya dengan
menggunakan takometer, beban untuk menghitung torsi yang terbaca pada
neraca pegas secara bersamaan.
10. Jika pengamatan pertama selesai, matikan blower.
11. Melepaskan kincir kemudian ganti sudu dengan variasi yang lain.
12. Memasang kembali kincir dengan variasi selanjutnya tersebut di dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
terowongan angin.
13. Menghidupkan kembali blower untuk melakukan pengamatan berikutnya.
14. Mengulangi langkah 6 hingga 13 untuk variasi sudu- sudu yang
berikutnya
.
6.7. Desain Kincir
Desain kincir yang dibuat seperti pada Gambar 3.1. dari gambar tersebut
dapat kita ketahui bahwa model kincir angin yang dibuat berukuran 80 cm dengan
sudut patahan 10o.
Gambar 3.10 Desain kincir angin
Gambar 3.11 Sudut patahan kincir angin.
2,5 cm
Sudut patahan
10o
8,5 cm
35,5 cm
4,5
cm
6 cm
30 cm
6 cm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Penelitian
Berikut ini data pengujian kincir angin tiga sudu jenis propeler. Dengan
variasi tanpa lapisan (polos), lapis seng lengkung, dan lapis anyaman bambu. Data
yang diperoleh dapat dilihat dari Tabel 4.1,Tabel 4.2, dan Tabel 4.3.
Tabel 4.1 Data pengujian kincir angin tiga sudu triplek tanpa lapisan (polos)
No Kecepatan angin, v
(m/s)
Gaya pengimbang,F
(gram)
Putaran kincir,
n (rpm)
1
9,4 0 829
9 60 755
8 100 685
8,2 140 619
8,5 170 597
9,2 200 531
8,7 210 476
2
9,3 0 807
8,8 60 766
9,2 100 654
8,4 150 582
9,2 180 560
8,7 200 530
9,2 220 473
3
9,2 0 817
8,9 60 754
8,8 100 650
9,2 150 578
8,7 170 533
9,1 200 516
8,9 210 484
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Tabel 4.2 Data pengujian kincir angin tiga sudu dengan variasi lapis seng
No Kecepatan angin, v
(m/s)
Gaya pengimbang,F
(gram)
Putaran kincir,
n (rpm)
1
8,8 0 821
8,8 60 713
8,9 100 668
8,7 130 537
9,2 170 440
2
8,7 0 819
8,6 80 683
8,6 120 558
8,8 150 531
8,6 160 430
3 8,6 0 801
8,8 60 706
8,5 110 606
8,5 130 541
8,9 160 429
Tabel 4.3 Data pengujian kincir angin tiga sudu dengan variasi lapis anyaman
bambu.
No Kecepatan angin, v
(m/s)
Gaya pengimbang,F
(gram)
Putaran kincir,
n (rpm)
1
8,4 0 689
8,5 40 641
8,3 70 566
9 100 436
8,6 120 390
2
8,5 0 696
8,6 40 656
8,5 70 556
8,6 100 452
8,7 130 379
3
8,6 0 693
8,9 40 644
8,4 70 586
8,5 90 529
8,6 120 387
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
4.2 Pengolahan Data dan Perhitungan
Dalam pengolahan data digunakan beberapa asumsi utuk mempermudah
pengolahan dan perhitungan data sebagai berikut :
a. Percepatan gravitasi bumi = 9,81 m
/s2
b. Massa jenis udara 1.18 kg/m3
4.2.1 Perhitugan Daya Angin
Sebagai contoh perhitungan diambil dari Table 4.1 pada pengujian pertama
dan pembebanan kedua diperoleh kecepatan angin 9,07 m/s, massa jenis udara (ρ)
= 1,18 kg/m3, dan luas penampang (A) = 0,50 m
2. Dari data ini daya angina yang
disediakan adalah :
Pin = ½ . ρ . A . v3
= ½ . 1,18 . 0,50 . (9,07)3
= 215 watt
4.2.2 Perhitungan Torsi
Sebagai contoh perhitungan diambil dari pengujian yang dilakukan besar
torsi dapat kita hitung. Diambil dari Tabel 4.1 pada pengujian pertama, dan
pembebanan ke dua. Dari data diperoleh besaran gaya (F) = 0,5886 Newton dan
jarak lengan torsi ke poros sebesar 0,11 m. maka torsi dapat dihitung :
T = F . l
= 0,5886 . 0,11
= 0,0647 N.m
Jadi torsi yang dihasilkan sebesar 0,0647 N.m
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
4.2.3 Perhitungan Daya Kincir
Sebagai contoh perhitungan diambil dari Tabel 4.1 pada pengujian pertama
dan pembebanan kedua diperoleh kecepatan angin 9,07 m/s, putaran poros (n)
sebesar 758,33 rpm, dan torsi yang telah diperhitungkan pada Sub Bab 4.2.2
sebesar = 0,0647 N.m, maka besarnya daya kincir terhitung adalah :
Pout = T . ω
= 0,0647 .
= 0,0647 .
= 5,14 watt
4.2.4 Perhitungan Tip Speed Ratio (tsr)
Sebagai contoh perhitungan diambil dari Tabel 4.1 pada pengujian pertama
dan pembebanan kedua diperoleh putaran poros kincir angin sebesar 79,4 rad/s,
jari jari (r) kincir angin sebesar 0,4 m, dan kecepatan angin sebesar 9,07 m/s, maka
tip speed ratio terhitung adalah :
tsr =
=
= 3,50
Jadi tip speed ratio yang diperoleh sebesar 3,50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
4.2.5 Perhitungan Koefisien Daya (Cp)
Sebagai contoh perhitungan diambil dari perhitugan diatas yakni, daya angin
pada sub bab 4.21 sebesar 221 watt dan daya yang dihasilkan kincir angin pada
Sub bab 4.2.3 sebesar 5,14 watt, maka koefisien daya terhitung adalah :
= 5,14 / 221
= 0,02
Jadi koefisien daya yang diperoleh sebesar 0,02
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
4.3 Hasil Perhitungan
Dari pengujian kincir angin yang dilakukan dengan variasi lapisan yang berbeda maka dapat diperhitungkan seperti pada Sub
Bab 4.2 “Pengolahan Data dan Perhitungan”. Data - data perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.4 - 4.6
Tabel 4.4 Perhitugan model kincir angin tanpa lapisan/polos
kec. Angin
rata – rata,
v
(m/s)
Gaya pengimbang
rata – rata, F
(gram)
Putaran
kincir,
n (rpm)
Gaya
pengimbang
rerata, F
(N)
Beban
torsi, T
(N.m)
Kecepatan
sudut, ω
(rad/s)
Daya
angin,
Pin
(watt)
Daya
output
kincir, Pout
(watt)
Tip
speed
ratio,
tsr
Koefisien
daya,
Cp (%)
9,30 0 818 0 0 85,6 239 0.00 3,68 0
8,90 60 758 0,59 0,06 79,4 209 5,14 3,57 2,46
8,67 100 663 0,98 0,11 69,4 193 7,49 3,20 3,88
8,60 147 593 1,44 0,16 62,1 189 9,83 2,89 5,21
8,80 173 563 1,70 0,19 59 202 11 2,68 5,46
9,00 200 526 1,96 0,22 55 216 11,9 2,45 5,49
8,93 213 478 2,09 0,23 50 211 11,5 2,24 5,45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
Tabel 4.5 Perhitungan model kincir angin dengan lapisan seng
kec. Angin
rata – rata, v
(m/s)
Gaya
pengimbang
rata – rata,
F (gram)
Putaran
kincir,
n (rpm)
Gaya
pengimbang
rerata, F
(N)
Beban
torsi,
T
(N.m)
Kecepatan
sudut, ω
(rad/s)
Daya
angin,
Pin
(watt)
Daya
output
kincir, Pout
(watt)
Tip
speed
ratio,
tsr
Koefisien
daya,
Cp (%)
8,70 0 814 0 0 85,20 195 0 3,92 0
8,73 67 701 0,65 0,07 73,36 198 5,28 3,36 2,67
8,67 110 611 1,08 0,12 63,95 193 7,59 2,95 3,93
8,67 137 536 1,34 0,15 56,14 193 8,28 2,59 4,29
8,90 163 433 1,60 0,18 45,34 209 7,99 2,04 3,82
Tabel 4.6 Perhitungan model kincir angin dengan lapisan anyaman bambu.
kec. Angin
rata – rata, v
(m/s)
Gaya
pengimbang
rata – rata,
F (gram)
Putaran
kincir,
n (rpm)
Gaya
pengimbang
rerata, F
(N)
Beban
torsi,
T
(N.m)
Kecepatan
sudut, ω
(rad/s)
Daya
angin,
Pin
(watt)
Daya
output
kincir, Pout
(watt)
Tip
speed
ratio,
tsr
Koefisien
daya,
Cp (%)
8,50 0 693 0 0 72,54 182 0 3,41 0
8,67 40 647 0,39 0,04 67,72 193 2,92 3,13 1,51
8,40 70 569 0,69 0,08 59,60 176 4,50 2,84 2,56
8,70 97 472 0,95 0,10 49,46 195 5,16 2,27 2,64
8,63 123 385 1,21 0,13 40,34 191 5,37 1,87 2,81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
4.4 GRAFIK HASIL PERHITUNGAN
Dari pengolahan data yang dilakuakan pada Sub Bab 4.2 dan 4.3 maka
dapat diperoleh grafik. Grafik hubungan tersebut antara lain grafik antara Cp dan
tsr, grafik hubungan torsi dan rpm, dan grafik hubungan antara daya dengan torsi.
Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada grafik – grafik berikut :
4.4.1 Grafik Hubungan Antara Daya Dan Torsi Untuk Kincir Angin Tanpa
Lapisan
Dari data yang diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat dibuat grafik
hubungan torsi dan daya kincir (Pout).
Gambar 4.1 Grafik hubungan antara torsi dan daya kincir untuk model
kincir angin tanpa lapisan
Dari Gambar 4.1 diatas dapat diketahui daya kincir (Pout) yang dihasilkan
model kincir angin tanpa lapisan sekitar 11,7 watt pada torsi sekitar 0,23 N.m.
0
2
4
6
8
10
12
14
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
Day
a k
inci
r, P
ou
t (
wat
t)
Torsi , T (N.m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
4.4.2 Grafik Hubungan Antara Daya Dan Torsi Untuk Kincir Angin lapis
Seng
Dari data yang diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat dibuat grafik
hubungan torsi dan daya kincir (Pout).
Gambar 4.2 Grafik hubungan antara torsi dan daya untuk model kincir
angin lapis seng lengkung
Dari Gambar 4.2 diatas dapat diketahui, model kincir angin yang dilapis
dengan seng lengkung, menghasilkan daya kincir (Pout) sekitar 8,1 watt pada torsi
sekitar 0,17N.m
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Day
a k
inci
r, P
ou
t (w
att)
Torsi , T (N.m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
4.4.3 Grafik Hubungan Antara Daya dan Torsi untuk KIncir Angin lapis
Anyaman Bambu
Dari data yang diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat dibuat grafik
hubungan torsi dan daya kincir (Pout).
Gambar 4.3 Grafik hubungan antara daya dan torsi untuk model kincir
angin lapis anyaman bambu
Dari Gambar 4.3 diatas dapat diketahui, model kincir angin lapis anyaman
bambu daya kincir (Pout) yang dihasilkan sekitar 5,4 watt pada torsi sekitar 0,14
N.m.
0
1
2
3
4
5
6
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14
Day
a kin
cir,
Po
ut (
wat
t)
Torsi , T (N.m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
4.4.4 Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran untuk Kincir Angin
Tanpa Lapisan
Dari data yang diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat dibuat grafik
hubungan torsi dan putaran (rpm).
Gambar 4.4 Grafik hubungan antara Torsi dan Putaran untuk model
kincir angin tanpa lapisan
Dari Gambar 4.4 diatas dapat diketahui, model kincir angin tanpa lapisan
dapat menghasilkan torsi sekitar 0,23 N.m dan terjadi pada putaran 478 rpm.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25
Puta
ran ,
n (
Rpm
)
Torsi , T (N.m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
4.4.5 Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran untuk Kincir Angin Lapis
Seng
Dari data yang diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat dibuat grafik
hubungan torsi dan putaran (rpm).
Gambar 4.5 Grafik hubungan antara torsi dan putaran untuk model kicir
angin lapis seng lengkung
Dari Gambar 4.5 diatas dapat diketahui, model kincir angin lapis seng
lengkung dapat menghasilkan torsi sekitar 0,18 N.m pada putaran 433 rpm.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
900
0 0,05 0,1 0,15 0,2
Puta
ran,
n (
Rpm
)
Torsi , T (N.m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4.4.6 Grafik Hubungan Antara Torsi dan Putaran untuk Kincir Angin Lapis
Anyaman Bambu
Dari data yang diperoleh pada perhitungan sebelumnya dapat dibuat grafik
hubungan torsi dan putaran (rpm).
Gambar 4.6 grafik hubungan antara torsi dan putaran untuk model
kincir angin lapis anyaman bambu
Dari Gambar 4.6 diatas dapat diketahui, model kincir angin lapis anyaman
bambu dapat menghasilkan torsi sekitar 0,13 N.m pada putaran 385 rpm.
0
100
200
300
400
500
600
700
800
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,1 0,12 0,14
Puta
ran,
n (
Rpm
)
Torsi , T (N.m)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
4.4.7 Grafik Hubngan Antara Koefisien Daya Maksimal (Cpmax) dan tip speed
ratio (tsr) untuk Kincir Angin Tanpa Lapisan
Pada Gambar 4.7 menunjukan grafik hubungan antara koefisien daya
maksimal dan tsr optimal untuk kincir angin variasi sudu polos diperoleh
persamaan y = -3,8576x2 + 19,639x- 19,34 dimana y adalah koefisien daya dan x
menyatakan tip speed ratio. Untuk menentukan nilai koefisien daya maksimal dan
tsr optimal kaitannya, nilai tsr optimal dapat dihitung dari derivatif yang diatur
sama dengan nol.
(-3,8576x
2 + 19,639x- 19,34) = 0
2(-3,8576)x + 19,639 = 0
-7,7152x + 19,639 = 0
7,7152x = 19,639
x =
x = 2,55
Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan bahwa tip speed ratio
optimal, diperoleh sebesar 2,55
Nilai koefisien daya maksimal didapat dari nilai x yang dimasukan ke dalam
persamaan sebagai berikut :
y = -3,8576x2 + 19,639x- 19,34
y = -3,8576(2,55)2 + 19,639(2,55) – 19,34
y = 5,78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan bahwa koefisien daya
maksimal (Cpmax), diperoleh sebesar 5,78%
Gambar 4.7 grafik hubungan antara Cp dan tsr untuk model kincir
angin tanpa lapisan
4.4.8 Grafik Hubngan Antara Koefisien Daya Maksimal (Cpmax) dan tip speed
ratio (tsr) untuk Kincir Angin Lapis Seng
Pada Gambar 4.8 menunjukan grafik hubungan antara koefisien daya
maksimal dan tsr optimal untuk kincir angin variasi sudu lapis seng diperoleh
persamaan y = -2,1762x2 + 10,914x – 9,3743 dimana y adalah koefisien daya dan x
menyatakan tip speed ratio. Untuk menentukan nilai koefisien daya maksimal dan
tsr optimal kaitannya, nilai tsr optimal dapat dihitung dari derivatif persamaan
diatas yang diatur sama dengan nol.
y = -3,8576x2 + 19,639x - 19,34
0
1
2
3
4
5
6
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4
Ko
efis
ien d
aya,
% (
Cp)
Tip speed ratio, tsr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
(-2.1762x
2 + 10.914x - 9.3743) = 0
2(-2,1762)x + 10,914 = 0
-4,3524x + 10,914 = 0
4,3524x = 10,914
x =
x = 2,5
Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan bahwa tip speed ratio
optimal, diperoleh sebesar 2,5
Nilai koefisien daya maksimal didapat dari nilai x yang dimasukan ke dalam
persamaan sebagai berikut :
y = -2,1762x2 + 10.914x - 9.3743
y = -2,1762 (2,5)2 + 10,914 (2,57) – 9,3743
y = 4,3
Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan bahwa koefisien daya
maksimal (Cpmax), diperoleh sebesar 4,3%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Gambar 4.8 Garfik hubungan antara Cp dan tsr unutk model kincir
angin lapis seng
4.4.9 Grafik Hubngan Antara Koefisien Daya Maksimal (Cpmax) dan tip speed
ratio (tsr) untuk Kincir Angin Lapis Anyaman Bambu
Pada Gambar 4.9 menunjukan grafik hubungan antara koefisien daya
maksimal dan tsr optimal untuk model kincir angin variasi sudu lapis anyaman
bambu diperoleh persamaan y = -2,2306x2 + 10,16x – 8,5503 dimana y adalah
koefisien daya dan x menyatakan tip speed ratio. Untuk menentukan nilai koefisien
daya maksimal dan tsr optimal kaitannya, nilai tsr optimal dapat dihitung dari
derevatif persamaan diatas yang diatur sama dengan nol.
(-2,2306x
2 + 10,16x – 8,5503) = 0
2(-2,2306)x + 10,16 = 0
-4,4612x + 10,16 = 0
4,4612x = 10,16
y = -2.1762x2 + 10.914x - 9.3743
0
1
2
3
4
5
0 1 2 3 4 5
Ko
efis
ien d
aya,
% (
Cp)
tip speed ratio, tsr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
x =
x = 2,2
Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan bahwa tip speed ratio
optimal, diperoleh sebesar 2,2
Nilai koefisien daya maksimal didapat dari nilai x yang dimasukan ke dalam
persamaan sebagai berikut :
y = -2,2306x2 + 10,16x – 8,5503
y = -2,2306 (2,2)2 + 10,16 (2,02) – 8,5503
y = 3,00
Hasil perhitungan dari persamaan di atas menunjukan bahwa koefisien daya
maksimal (Cpmax), diperoleh sebesar 3,00%
Gambar 4.9 Grafik hubungan antara Cp dan tsr untuk kincir angin lapis
anyaman bambu.
y = -2.2306x2 + 10.16x - 8.5503 0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
0 1 2 3 4
Ko
efis
ien d
aya,
% (
CP)
tip speed ratio, tsr
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
4.5 Grafik Perbandingan Tiga Variasi Perlakuan Lapisan Sudu Permukaan
Berikut ini adalah grafik-grafik perbandingan tiga variasi yakni, grafik daya
dengan torsi, grafik torsi dengan putaran/rpm, dan grafik koefisien daya (Cp)
dengan tip speed ratio (tsr).
4.5.1 Grafik Perbandingan Koefisien Daya Maksimal (Cp) dan tip speed ratio
(tsr)
Data yang sudah diolah, dapat dilihat pada Gambar 4.12, grafik ini
menunjukan perbandingan antar ketiga variasi yang diteliti, yakni perbandingan
antara koefisien daya maksimal (Cpmax) dan tip speed ratio (tsr). Dapat diketahui
bahwa model kincir angin dengan sudu tanpa lapisan memiliki koefisien daya yang
lebih besar dibandingkan dengan variasi yang lainnya, dikarenakan kincir angin
yang tanpa lapisan memiliki permukaan yang halus, sehingga tidak terjadi
hambatan.
Gambar 4.12. Grafik perbandingan koefisien daya maksimal(Cpmax) dan
tip speed ratio (tsr) untuk tiga variasi lapisan permukaan sudu
0
1
2
3
4
5
6
0 2 4 6
Ko
efis
ien d
aya,
% (
Cp)
Tip speed ratio, tsr
1. polos
2. lapis seng
3. lapis anyaman
bambu
1
2
3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Dari penelitian kincir angin propeler tiga sudu dalam bentuk kerucut dari
bahan triplek ukuran 8 mm, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Telah berhasil dibuat kincir angin propeler tiga sudu poros horizontal dengan
tiga variasi, yakni sudu tanpa lapisan, sudu lapis seng, dan sudu lapis anyaman
bambu, dan telah digunakan untuk penelitian.
2. Kincir angin propeler tanpa lapisan dapat menghasilkan daya kincir output
sebesar 11,9 watt, pada kecepatan angin rata-rata 9,0 m/s dan koefisien daya
puncak sebesar 5,7% pada tip speed ratio 2,5.
Kincir angin propeler lapis seng dapat menghasilkan daya kincir output
sebesar 8,28 watt, pada kecepatan angin rata-rata 8,67 m/s dan koefisien daya
puncak sebesar 4,3% pada tip speed ratio 2,5.
Kincir angin propeler lapis anyaman bambu dapat menghasilkan daya kincir
output sebesar 5,37 watt, pada kecepatan angin rata-rata 8,63 m/s dan
koefisien daya puncak sebesar 3% pada tip speed ratio 2,2
3. Dari ketiga variasi sudu kincir angin yang diteliti, kincir angin tanpa lapisan
memiliki koefisien daya paling tinggi, dengan koefisien daya puncak 5,78%
pada tip speed ratio 2,5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
5.2. Saran
Setelah selesai melakukan penelitian pada model kincir angin poros
horizontal dengan tiga variasi, maka didapatkan kekurangan dan kelebihan dari
masing – masing variasi kincir angin. Saran-saran berikut ini bisa menjadi
referensi untuk penelitian kincir angin selanjutnya.
a. Perlu dikembangkan penelitian lebih lanjut mengenai berbagai bentuk sudu
yang mampu meningkatkan unjuk kerja kincir.
b. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, kehalusan kincir perlu diperhatikan,
karena semakin halus permukaan sudu kincir bagian belakang, maka
hambatannya akan semakin kecil.
c. Kepresisian dalam pemasangan kincir angin perlu diperhatikan untuk
mendapatkan hasil yang akurat.
d. Periksa dengan teliti komponen kincir dan komponen pendukung kincir
sebelum pengambilan data. Hal ini perlu dilakukan untuk meminimalisir rugi-
rugi yang dapat mempengaruhi unjuk kerja kincir.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
DAFTAR PUSTAKA
Culp, Archie W., 1985, “Prinsip-Prinsip Konversi Energi.”, Terjemahan oleh
Darwin Sitompul, Erlangga, Bandung.
Daryanto,Y., 2007, “Kajian Potensi angin UntukPembangkit Listrik Tenaga
Bayu”, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, 2005.
Pengelolaan Energi Nasional.
Daryanto, T. 2012, Energi Terbarukan, http://www.Kompas.comDiakses :
Tanggal 22April 2012.
Ginting, Soeripno, J., 1993, “Pemasangan dan Uji Coba Pemanfaatan Kincir
Angin Poros Horisontal.”, Lembaga Fisika Nasional LIPI,Bandung
Johnson, G.L., 2006, “Wind Energy System”, Manhattan. Diakses : Tanggal 12
April 2015.
Kadir, A., 1995, “ Energi : Sumber Daya, Inovasi, Tenaga Listrik dan Potensial
Ekonomi.”, Penerbit Universitas Indonesia, Jakarta.
Sari, Eka. 2012, “Belanda Sang Negeri Kincir Angin”,
http://www.1powerbloger.com, diakses : Tanggal 22 April 2015
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI