plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk · ibu rita eny purwanti, s.pd., m.si.,...

160
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA Studi Kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh: SUCININGRUM NIM: 061334041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: hoangthu

Post on 25-Aug-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN

BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA Studi Kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh:

SUCININGRUM

NIM: 061334041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

iv

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya ini untuk: Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus Bapak dan Ibu ku

tercinta Kakak2ku Mba’ Laras, Mba’ Arum, dan Mas’ Nunu, Mas’

Tito,dan Mas’Darsono

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

v

MOTTO

Setidaknya ada satu hal yang kita ketahui dari pengalaman selama bertahun-tahun, yakni bahwa belajar sambil tidur

tidak akan berhasil.

Janganlah sekali-kali menyombongkan diri. Sebab kesombongan diri adalah kuman yang mematikan: dengan

perlahan ia akan menggerogoti kebijaksanaan dan menjauhkan orang dari perbuatan baik.

Kesulitan-kesulitan akan membuat kita menjadi lebih kuat dan menghantarkan kita pada kemenangan-kemenangan yang lebih besar lagi. Pegunungan memang tidak mudah didaki, namun panorama dari puncaknya biasanya paling indah.

Untuk segala sesuatu ada waktunya, tetapi tidak ada waktu untuk berhenti (berputus asa)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

viii

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

SISWA

Studi kasus SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

Suciningrum Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2011

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara: (1)

motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa, (2) disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa, (3) lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

Penelitian ini dilaksanakan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta pada bulan Oktober-November Tahun 2010. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK BOPKRI I Yogyakarta yang berjumlah 184 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Akuntansi sebanyak 22 siswa diambil dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, dan dokumentasi.

Untuk menjawab permasalahan pertama, kedua dan yang ketiga digunakan teknik analisis product moment, pada taraf signifikansi 5%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (rx1y = 0,593 dan probabilitas 0,004 < 0,05), 2) ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (rx2y = 0,530 dan probabilitas 0,011 < 0,05), dan ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa (rx3y = 0,439 dan probabilitas 0,041 < 0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

ix

ABSTRACT THE RELASIONSHIP BETWEEN LEARNING MOTIVATION, LEARNING

DISCIPLINE, LEARNING ENVIRONMENT AND LEARNING ACHIEVEMENT OF STUDENTS IN STUDYING ACCOUNTING

A Case Study of BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta

Suciningrum Sanata Dharma University

Yogyakarta 2011

This study aims to determine whether there is a relationship between: (1)

learning motivation and learning achievement of students in studying accounting; (2) learning discipline and learning achievement of students in studying accounting; (3) learning environment and learning achievement of students in studying accounting.

This research was conducted at BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta in October-November 2010. The population of this study was 184 students of BOPKRI 1 Vocational School Yogyakarta. Samples of the study were 22 students of the eleventh grade majoring in Accounting, samples were taken by purposive sampling technique. Data collection techniques were questionnaires, and documentation. To answer the first, second and the third problem, product moment analysis technique were applied. The significance level was 5%

The result shows that: 1) there is a positive and significant relationship between learning motivation and academic achievement of accounting students (rxiy = 0.593 and 0.004 probability < 0.05); 2) there is a positive and significant relationship between the discipline of learning and students learning achievement in studying accounting (rx2y = 0.530 and 0.011 probability < 0.05); 3) there is a positive and significant relationship between learning environment and academic achievement of accounting students (rx3y = 0.439 and 0.041 probability < 0.05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasihNya yang besar,

sehingga penulis dapar menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Penulis

menyadari bahwa dalam menyelesaikan karya tulis ini penulis mendapatkan

bantuan, bimbingan, kerjasama, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., selaku Rektor Universitas

Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar di

Universitas Sanata Dharma;

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

4. Bapak Laurentinus Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

5. Bapak Bambang Purnomo, S.E.,M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran,

dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

xi

6. Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak

meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan saran dan

bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

7. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang

telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik dan

saran dan bantuan sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini;

8. Dosen dan karyawan Program Studi Pendidikan Akuntansi, terimakasih untuk

ilmu dan pengetahuan serta bantuan yang telah penulis dapatkan selama

belajar di Universitas Sanata Dharma;

9. Bapak/Ibu Kepala Sekolah SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi

Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

penelitian;

10. Seluruh Staf Pengajar di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta dan SMK Koperasi

Yogyakarta yang telah membantu kelancaran dalam pelaksanaan penelitian;

11. Bapak dan Ibu, Mb’Laras, Mb’Arum, Mas’Wisnu dan serta seluruh

keluargaku tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, nasehat, dan

dukungan baik berupa doa maupun materi selama kuliah di Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta;

12. Cael makasi ya dah pinjemin laptopnya, aku punya tapi gak bias buat ngolah

data,,,,hehehe

13. Teman-temanku: Sr. Mia, Mb Empint, Berti, Agil, Siska, Nia, Erlina, Detha,

Retno, Arni, Eris, Pristi, Mb Ovy, Galih, Dwi, Inggit, Yoseph, Tyo, Wahyu,

dan semua teman-teman Pendidikan Akuntansi 2006 yang tidak dapat penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

xii

sebutkan satu persatu terimakasih untuk kebersamaannya selama ini, seneng

banget bisa kenal kalian semua.

14. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis senantiasa mengharapkan segala kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis sangat berharap

semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penulis

Suciningrum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

B. Batasan Masalah ........................................................................................... 4

C. Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritik ........................................................................................... 7

1. Pengertian Belajar ................................................................................ 7

2. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................................... 8

3. Pengertian Motivasi Belajar ................................................................... 11

4. Pengertian Disiplin Belajar ..................................................................... 18

5. Pengertian Lingkungan Belajar .............................................................. 24

B. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

xiv

C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 31

1. Hubungan Antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar

Akuntansi ................................................................................................ 31

2. Hubungan Antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar

Akuntansi ................................................................................................ 31

3. Hubungan Antara Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar

Akuntansi ............................................................................................... 32

D. Perumusan Hipotesis ..................................................................................... 33

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 34

B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 34

C. Subyek dan Obyek Penelitian ....................................................................... 34

D. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .......................................... 35

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ........................... ............................... 36

1. Variabel Penelitian .................................................................................. 36

2. Pengukuran Variabel .............................................................................. 37

F. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 41

1. Teknik Kuesioner .................................................................................... 41

2. Teknik Dokumentasi .............................................................................. 41

G. Uji Instrumen Penelitian .............................................................................. 41

H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 47

BAB IV GAMBARAN UMUM SMK BOPKRI 1

A. Sejarah SMK BOPKRI I Yogyakarta ............................................................ 53

B. Visi, Misi dan Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta .................................... 55

C. Sistem Pendidikan SMK ................................................................................ 57

D. Kurikulum SMK ............................................................................................ 59

E. Organisasi SMK BOPKRI I ........................................................................... 67

F. Sumber Daya Manusia SMK BOPKRI 1 ....................................................... 75

G. Siswa SMK I Yogyakarta .............................................................................. 76

H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah ........................................................ 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

xv

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data ............................................................................................... 78

B. Analisis Data .................................................................................................. 81

1. Pengujian Prasyarat Analisis ..................................................................... 81

2. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 85

C. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................................... 89

1. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Siswa ......................................................................................................... 89

2. Hubungan antara Disiplin Belajar dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Siswa ......................................................................................................... 91

3. Hubungan antara Lingkungan Belejar dengan Prestasi Belajar

Akuntansi Siswa ....................................................................................... 92

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 95

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 96

C. Saran- saran ................................................................................................... 96

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

xvi  

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 3.1 Pengembangan Variabel Motivasi Belajar Kedalam Indikator 37

Tabel 3.2 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner 38

Tabel 3.3 Pengembangan Variabel Disiplin Belajar Kedalam Indikator 38

Tabel 3.4 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner 39

Tabel 3.5 Pengembangan Variabel Lingkungan Belajar Kedalam Indikator 40

Tabel 3.6 Skor item-item Pertanyaan Kuesioner 40

Tabel 3.7 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belajar 42

Tabel 3.8 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Disiplin Belajar 43

Tabel 3.9 Hasil Pengujian Validitas Instrumen Lingkungan Belajar 44

Tabel 5.1Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar 78

Tabel 5.2 Interpretasi Penilaian Disiplin Belajar 79

Tabel 5.3 Interpretasi Penilaian Lingkungan Belajar 80

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar 81

Tabel 5.5 Ringkasan Uji Normalitas 83

Tabel 5.6 Ringkasan Uji Linearitas 84

Tabel 5.7 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi 85

Tabel 5.8Hasil Korelasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat 89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

xvii  

DAFTAR LAMPIRAN

HAL

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian 98

Lampiran 2 Validitas dan Reliabilitas 108

Lampiran 3 Data Induk Penelitian 119

Lampiran 4 Perhitungan Mean, Median, Modus dan PAP Tipe II 124

Lampiran 5 Uji Normalitas dan Uji Lenearitas 131

Lampiran 6 Perhitungan Hipotesis 136

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian 138

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sekolah sebagai salah satu lembaga pendidikan formal memiliki tujuan

yang sama dengan tujuan pendidikan nasional. Untuk mencapai tujuan

tersebut tidak selalu berjalan dengan lancar karena penyelenggaraan

pendidikan bukan suatu yang sederhana tetapi bersifat komplek. Banyak

faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pendidikan baik dari faktor

peserta didik maupun dari pihak sekolah. Salah satu faktor yang berasal dari

diri peserta didik yaitu disiplin belajar yang rendah. Oleh karena itu untuk

mencapai tujuan pendidikan salah satunya yaitu dengan meningkatkan disiplin

belajar pada peserta didik. Agar proses belajar mengajar lancar, maka seluruh

siswa harus mematuhi tata tertib dengan penuh rasa disiplin yang tinggi.

Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk dari serangkaian

perilaku yang nenunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan atau

keterikatan terhadap suatu peraturan tata tertib.

Dalam pendidikan seseorang belajar dengan berusaha

mengembangkan dirinya agar dapat berdiri sendiri, dan mandiri dalam

berbagai pengalaman. Salah satu masalah yang dihadapi siswa adalah

bagaimana cara mencapai suatu prestasi yang tinggi. Melalui laporan hasil

belajar dapat dilihat atau diketahui prestasi siswa, apakah siswa itu berhasil

atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

2

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa yaitu faktor internal

dan faktor eksternal (Roestiyah, 1982:159). Faktor internal misalnya

kesehatan, rasa aman, minat. Faktor eksternal misalnya kebersihan rumah,

sekolah, udara..

Dalam kegiatan belajar, minat merupakan sumber motivasi yang

mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka

bebas memilih (Hurlock, 1995:144). Sedangkan motivasi merupakan

keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan

belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar (Sardiman, 2006:

75). Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non

intelektual. Seorang siswa yang mempunyai intelegensi yang cukup tinggi,

bisa gagal karena kurang adanya motivasi dalam belajarnya.

Kesulitan untuk berpartisipasi dan keaktifan siswa dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar karena kurangnya motivasi dan disiplin di sekolah

tersebut terlihat jelas di kelas XII jurusan akuntansi di SMK BOPKRI I

Yogyakarta sebagai subyek penelitian penulis. Berdasarkan hasil observasi

penulis pada tanggal 10 September 2009 pada umumnya siswa kurang aktif

dan kurang memperhatikan pada saat guru menjelaskan materi pelajaran,

walaupun dalam proses pembelajaran guru berusaha untuk mengajak siswa

untuk lebih aktif lagi, namun ada beberapa siswa yang memperhatikan tetapi

juga sebagian besar siswa sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing, ada

yang berbicara dengan teman semeja, mainan handphone, sehingga yang

telihat adalah kurang adanya inisiatif dari siswa untuk mendengarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

3

penjelasan dari guru atau pun bertanya tentang materi yang diberikan oleh

guru, hal inilah yang akan menjadi perhatian guru. sebagai seorang guru harus

mengetahui keadaan setiap siswanya, karena ini akan sangat berhubungan

dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar memberikan

dampak atau pengaruh yang sangat besar terhadap prestasi belajar siswa itu

sendiri. Hal ini dapat dilihat dari prestasi yang mereka dapatkan. Dengan

motivasi dan disipilin belajar yang tinggi, maka prestasi yang mereka

dapatkan akan tinggi pula, begitu juga dengan lingkungan belajar sangat

mempengaruhi proses belajar mengajar sekolah supaya dapat berjalan dengan

efektif. Kenyataannya, dari hasil penelitian yang dilakukan prestasi belajar

yang didapatkan siswa cukup tinggi, hal ini dipengaruhi oleh motivasi belajar

dan disiplin belajar yang dimiliki siswa yang cukup tinggi pula serta

lingkungan belajar yang mendukung proses belajar mengajar.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka yang perlu diperhatikan

adalah siswa itu sendiri. Dari faktor internal yaitu dari diri siswa itu sendiri

apakah pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah siswa memiliki

motivasi yang tinggi untuk belajar. Disiplin belajar, ini juga penting bagi

lembaga sekolah, selain sebagai peraturan tetapi juga untuk mendidik para

siswa untuk menaati peraturan yang ada sehingga dalam kegiatan belajar

mengajar dapat berjalan dengan baik. Sedangkan dari faktor eksternal yaitu

dari lingkungan belajar. Kegiatan belajar mengajar di sekolah akan berjalan

dengan lancar jika didukung oleh lingkungan yang kondusif pihak sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

4

juga harus memerhatikan keadaan lingkungan belajarnya apakah letaknya

mendukung atau tidak, lingkungan keluarga juga sangat memengaruhi proses

belajar siswa dirumah, karena dengan lingkungan yang sangat mendukung

akan memotivasi dan mendisiplinkan siswa itu sendiri untuk belajar.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis mengangkat topik

”Hubungan Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar

dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa”. Dalam penelitian ini penulis

bermaksud untuk meyelidiki prestasi belajar siswa SMK BOPKRI I

Yogyakarta karena peneliti melihat menurunnya prestasi belajar siswa SMK

BOPKRI I Yogyakarta.

B. BATASAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti akan membahas

mengenai motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan

prestasi belajar akuntansi siswa.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diungkapkan, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi balajar

akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?

2. Apakah ada hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi balajar

akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

5

3. Apakah ada hubungan antara kondisi lingkungan belajar dengan prestasi

balajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta?

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar dengan

prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.

2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara disiplin belajar dengan

prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara lingkungan belajar

dengan prestasi belajar akuntansi siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Universitas Sanata Dharma

Diharapkan dari penelitian ini memberikan tambahan informasi

bagi penelitian selanjutnya dan memberi masukan dalam pemecahan

masalah terutama yang berkaitan dengan motivasi belajar, disiplin belajar,

dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar dan bagi rekan-rekan

mahasiswa Universitas Sanata Dharma diharapkan penelitian ini dapat

memberikan tambahan pengetahuan dan bisa digunakan sebagai tambahan

referensi jika hendak melakukan penelitian yang serupa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

6

2. Bagi Sekolah

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan bagi pihak sekolah

penelitian ini sebagai usaha untuk meningkatkan kualitas peserta didik,

dengan memperhatikan motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan

belajar. Dan dari hasil penelitian dapat dijadikan masukan bagi sekolah

untuk lebih meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.

3. Bagi Guru

Dengan adanya penelitian ini, guru sebagai fasilitator dapat

memberikan masukan yang positif terhadap peserta didik sehingga dapat

membangkitkan motivasi, disiplin siswa.

4. Bagi Penulis

Dari penelitian ini memberikan tambahan wawasan mengenai

kependidikan, dan bisa menjadi bekal untuk terjun ke dunia pendidikan

khususnya berkaitan dengan obyek penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. TINJAUAN TEORITIK

1. Pengertian Belajar

Belajar dapat diartikan secara luas maupun sempit. Dalam arti luas

belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan, sebagai

hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya (Slameto, 1988:2).

Selanjutnya Muhibbin Syah (1995:91), mengemukakan bahwa

belajar merupakan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap

sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang

melibatkan kognitif. Relevan dengan pendapat tersebut, Imron (1996:3)

mengemukakan bahwa belajar adalah suatu perubahan tingkah laku dalam

diri seseorang yang relatif menetap sebagai hasil dari pengalaman.

Sedangkan menurut Roestiyah (1982:149) belajar itu adalah suatu proses

di mana guru terutama melihat apa yang terjadi selama siswa menjalani

pengalaman edukatif, untuk mencapai sesuatu tujuan.

Menurut Ratna Wilis Dahar (1988: 25-26), belajar didefinisikan

sebagai perubahan perilaku yang diakibatkan oleh pengalaman. Depdiknas

(2003), mendefinisikan belajar sebagai proses membangun

makna/pemahaman terhadap informasi dan/atau pengalaman. Proses

membangun makna tersebut dapat dilakukan sendiri oleh siswa atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

8

bersama orang lain. Proses itu disaring dengan persepsi, pikiran

(pengetahuan awal), dan perasaan siswa.

Dari pendapat di atas dapat kita simpulkan bahwa belajar dalam

arti luas adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai hasil

pengalaman dan interaksi dalam lingkungan. Sedangkan belajar dalam arti

sempit yaitu suatu usaha untuk menguasai materi ilmu pengetahuan yang

diperoleh dari guru.

2. Pengertian Prestasi Belajar

Menurut Dewa Ketut (1988:51), Prestasi adalah merupakan suatu

bukti keberhasilan usaha yang dicapai, sedangkan tes prestasi adalah tes

yang mengukur prestasi (achievement test) yang dimaksudkan sebagai alat

untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar (learning).

Menurut Muhibbin Syah (1997:141), Prestasi belajar merupakan

taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah

dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat

memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes

tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

9

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Menurut Suryabrata (1989:142), Faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar digolongkan menjadi dua yaitu

1) Faktor dari dalam

Kondisi psikologi yaitu beberapa faktor psikologi yang

dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah :

a) Kecerdasan

Semakin individu itu mempunyai tingkat kecerdasan

yang tinggi maka belajar yang dilakukannya akan semakin

mudah dan cepat.sebaliknya bila individu itu mempunyai

kecerdasan yang rendah maka belajarnya akan lambat dan

mengalami kesulitan belajar.

b) Bakat

Bakat individu satu dengan yang lain itu tidak sama,

sehingga menimbulkan belajarnyapun berbeda. Bakat

merupakan kemampuan anak yang dibawa sejak lahir.

c) Minat

Minat individu merupakan ketertarikan individu

terhadap sesuatu. Minat belajar siswa yang tinggi menyebabkan

belajar siswa lebih mudah dan cepat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

10

d) Motivasi belajar

Motivasi belajar antar siswa satu dengan yang lainnya

akan berbeda.

e) Emosi

Merupakan kondisi psikologi individu untuk melakukan

kegiatan, dalam hal ini adalah belajar. Kondisi psikologi siswa

yang mempengaruhi belajar antara lain perasaan senang,

kemarahan, kecemasan,dll

2) Faktor dari luar

a) Lingkungan alam, yaitu faktor yang mempengaruhi dalam

proses belajar mengajar, misalnya :

(1) Keadaan udara itu mempengaruhi proses belajar siswa.

Apabila udara terlalu lembab atau kering kurang membantu

siswa dalam belajar.

(2) Waktu belajar mempengaruhi proses belajar siswa,

misalnya pembagian waktu siswa untuk belajar dalam satu

hari.

(3) Cuaca yang nyaman bagi siswa membantu siswa untuk

lebih nyaman dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

11

b) Lingkungan sosial

Kehadiran orang lain pada saat sedang belajar akan

menganggu aktivitas belajar. Dalam lingkungan sosial yang

mempengaruhi belajar siswa dapat dibagi menjadi 3 yaitu : (1)

lingkungan sosial siswa di rumah yang meliputi seluruh

anggota keluarga, (2) lingkungan sosial siswa di sekolah yaitu

teman sebaya, teman lain kelas, guru, kepala sekolah, serta

karyawan lainnya, (3) lingkungan sosial dalam masyarakat

yang terdiri atas seluruh anggota masyarakat.

b. Menurut Roestiyah N (1982:159), Faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi yaitu :

1) Faktor internal, ialah faktor yang timbul dari dalam anak itu

sendiri. Seperti kesehatan, rasa aman, krmampuan, minat, dan

sebagainya.

2) Faktor eksternal, ialah faktor yang datang dari luar diri si anak.

Seperti kebersihan rumah, udara yang panas, lingkungan dan

sebagainya.

3. Pengertian Motivasi

Belajar dan motivasi tidak dapat saling dipisahkan artinya

seseorang melakukan aktivitas belajar tentu didukung oleh suatu keinginan

yang ada pada dirinya untuk memenuhi kebutuhan. Hal ini karena motivasi

sangat menentukan keberhasilan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

12

Menurut Filmore Sanford (Un Effendi dan Juhaya SP, 1993:60),

motivasi akar katanya adalah motif. Motif menunjukkan suatu dorongan

yang timbul dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut

mau bertindak melakukan sesuatu. Sedangkan motivasi adalah pendorong

suatu usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku sesorang agar

dia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga

mencapai tujuan tertentu.

Sedangkan Mc. Donald (Sardiman, 2001:71) berpendapat bahwa

motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai

dengan munculnya “Feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan.

Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ada tiga elemen

penting yaitu:

a. Motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri

setiap individu manusia

b. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, afeksi

seseorang

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan

W.S Winkel (1996:151), mengatakan bahwa motivasi adalah daya

penggerak di dalam diri orang untuk melakukan aktivitas-aktivias tertentu

demi mencapi tujuan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

13

Maslow (1942 – 1970) mengemukakan bahwa : “Tingkah laku

manusia dibangkitkan dan diarahkan oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu,

seperti: kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa cinta, penghargaan

aktualisasi diri, mengetahui dan mengerti, dan juga kebutuhan estetik”

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa apabila

siswa memilki motivasi yang tinggi maka dengan sendirinya ia juga akan

memilki sikap disiplin belajar yang tinggi pula, sehingga dapat

mendukung atau meningkatkan keberhasilan dalam belajarnya. Namun

apabila seorang siswa kurang memiliki motivasi belajar atau motivasi

belajarnya rendah, maka sikap disiplin belajar juga akan rendah bahkan

sama sekali tidak ada. Ini semua dikarenakan adanya interaksi antara

motivasi belajar dan sikap disiplin belajar yang berhubungan antara

keduanya yang dapat meningkatkan cara siswa dalam belajar yang lebih

aktif.

Upaya untuk menumbuhkan kedisiplinan dan motivasi belajar

tidak terlepas dari peran aktif guru dan lembaga di sekolah yang didukung

dengan adanya tata tertib sekolah serta peran serta orang tua dan keluarga

di rumah agar selalu menanamkan dan menumbuhkembangkan sikap

kepada anak didiknya yakni dengan senantiasa menerapkan sikap disiplin

dalam belajar dan memotivasi siswa agar rajin belajar sehingga

mendapakan hasil belajar yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

14

a. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Serangkaiam kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing

pihak, sebenarnya sudah dilatar belakangi oleh motivasi dan motivasi

telah bertalian dengan tujuan. Sehubungan dengan hal tersebut ada

empat fungsi motivasi antara lain:

1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau

motor yang melepaskan energi.

2) Menentukan perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.

3) Menyeleksi perbuatan, yakni mementukan perbuatan-perbuatan

apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan,

dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat

bagi tujuan tersebut.

4) Sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi, seseorang

melakukan usaha karena adanya motivasi. (Sudirman, 2001:83).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan, bahwa fungsi motivasi

adalam belajar adalah mendorong manusia untuk melakukan suatu

tugas atau perbuatan yang serasi guna mencapai tujuan yang

dikehendaki dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak

bermanfaat bagi tujuan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

15

b. Ciri-ciri untuk Meningkatkan Belajar

1) Memberi Nilai

Angka dimaksudkan sebagai simbol atau nilai dari hasil

aktivitas belajar anak didik yang diberikan hasil ulangan yang telah

mereka peroleh dari hasil penilaian guru yang biasanya terdapat

didalam buku rapor sesuai jumlah mata pelajaran yang

diprogramkan dalam kurikulum.

2) Hadiah

Hadiah adalah pemberian sesuatu kepada anak didik yang

berprestasi berupa uang beasiswa, buku tulis, alat tulis, atau buku

bacaan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memotivasi anak didik

agar senantiasa mempertahankan prestasi belajarnya selama

berstudi.

3) Kompetisi

Kompetisi adalah persaingan yang digunakan sebagai alat

motivasi untuk mendorong anak didik agar mereka bergairah

belajar, baik dalam bentuk individu maupun kelompok untuk

menjadikan proses belajar mengajar yang kondusif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

16

4) Pujian

Pujian yang diucapkan pada waktu yang tepat dapat

dijadikan alat motivasi. Dengan pujian yang diberikan akan

membesarkan jiwa anak didik dan akan lebih bergairah belajar bila

hasil pekerjaannya dipuji dan diperhatikan, tetapi pujian itu

diberikan secara semata kepada peserta didik sebagai individu

bukan kepada yang cantik atau yang pintar. Dengan begitu anak

didik tidak antipati kepada guru, tetapi merupakam figure yang

disenangi dan dikagumi.

5) Hukuman

Meskipun hukuman sebagai reinforment yang negatif,

tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak, dapat dikatakan

sebagai alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman mendidik

dan bertujuan memperbaiki sikap dan perbuatan anak didik yang

dianggap salah dapat berupa sanksi yang diberikan kepada anak

didik sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan sehingga anak

didik tidak akan mengulangi kesalahan atau pelanggaran di hari

datang.

Selain itu ada fungsi lain dari motivasi belajar menurut M.

Ngalim Purwanto, (1992:72), bahwa fungsi motivasi adalah

menggerakkan, mengarahkan dan meneropong tingkah laku manusia.

Menurut Sudiraman, (1996:85), bahwa fungsi motivasi adalah sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

17

pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Adanya prestasi yang baik

dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik.

Berdasarkan dari beberapa pendapat, pendidikan tersebut dapat

disimpulkan bahwa motivasi berfungsi sebagai tenaga penggerak bagi

seseorang atau peserta didik yang menimbulkan upaya keras untuk

melakukan aktivitas mereka sehingga dapat mencapai tujuan belajar.

c. Indikator-indikator Motivasi Belajar Siswa

Menurut Martin Handoko (1992:59), untuk mengetahui

kekuatan motivasi belajar siswa, dapat dilihat dari beberapa indikator

sebagai berikut:

1) Kuatnya kemauan untuk berbuat

2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

3) Kerelaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain

4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas

Sedangkan menurut Sudirman,(2001:81) indikator motivasi

belajar adalah sebagai berikut:

1) Tekun menghadapi tugas

2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa)

3) Lebih senang bekerja mandiri

4) Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

18

Apabila seseorang memiliki ciri-ciri diatas berarti seseorang

tersebut memiliki motivasi yang tinggi. Ciri-ciri motivasi seperti itu

akan sangat penting dalam kegiatan belajar. Kegiatan belajar akan

berhasil baik kalau siswa tekun mengerjakan tugas, ulet dalam

memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri , siswa

yang belajar dengan baik tidak akan terjebak pada suatu yang rutinitas.

Indikator-indikator perilaku motivasi belajar yang akan

diungkap adalah:

1) Kuatnya kemauan untuk berbuat

2) Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

3) Keralaan meninggalkan kewajiban atau tugas lain

4) Ketekunan dalam mengerjakan tugas

5) Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa)

6) Lebih senang bekerja mandiri

7) Dapat mempertahankan pendapatnya

4. Displin Belajar

a. Pengertian Disiplin Belajar

Disiplin merupakan suatu cara yang digunakan oleh guru

untuk mendidik dan membentuk perilaku siswa menjadi orang yang

berguna dan berprestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat

dari pengertian disiplin menurut Hurluck (1999:82) yaitu suatu cara

masyarakat untuk mengajar anak perilaku moral yang disetujui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

19

kelompok. Tujuan seluruh disiplin adalah membentuk perilaku

sedemikian rupa hingga ia akan sesuai dengan peran – peran yang

ditetapkan kelompok budaya, tempat individu itu diidentifikasi. Siswa

yang belajar, baik dirumah maupun disekolah akan berperilaku sesuai

dengan peraturan yang ada dan akan menunjukkan ketaatan dan

keteraturan dalam kegiatan belajarnya.

Disilpin belajar dalam penelitian ini dirinci menjadi dua sub-

variabel yaitu disiplin belajar di sekolah dan disiplin belajar dirumah.

Dari masing-masing sub-variabel dibuat indikator yang selanjutnya

dari indikator tersebut dikembangkan menjadi pernyataan-pernyataan.

Menurut Hurlock, (1999:82) indikator disiplin belajar adalah

sebagai berikut:

1) Disiplin belajar di sekolah memiliki indikator sebagai berikut:

a) Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah

b) Persiapan belajar

c) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran

d) Menyelesaikan tugas pada waktunya

2) Disiplin belajar di rumah memiliki indikator sebagai berikut:

a) Mempunyai rencana atau jadwal belajar

b) Belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung

c) Ketaatan dan keteraturan dalam belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

20

d) Perhatian terhadap materi pelajaran

Disiplin memiliki makna yang luas dan berbeda-beda, oleh

karena itu disiplin mempunyai berbagai macam pengertian. Pengertian

tentang disiplin telah banyak didefinisikan dalam berbagai versi oleh

para ahli. Ahli yang satu memiliki batasan lain, apabila dibandingkan

dengan ahli lainnya.

Definisi pertama yang berhubungan dengan disiplin

diantaranya, seperti yang dikemukakan oleh Andi rasdiyanah

(1995:28) yaitu kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan

suatu sistem yang mengharuskan orang harus tunduk pada suatu

keputusan, perintah atau peraturan yang berlaku. Dengan kata lain,

disiplin adalah kepatuhan menaati peraturan dan ketentuan yang telah

ditetapkan.

Sedangkan Depdiknas (1992:3) Disiplin adalah: “ Tingkat

konsistensi dan konsekuen seseorang terhadap suatu komitmen atau

kesepakatan bersama yang berhubungan dengan tujuan yang akan

dicapai waktu dan proses pelaksanaan suatu kegiatan”

Dari berbagai macam pendapat tentang definisi disiplin diatas,

dapat diketahui bahwa disiplin merupakan suatu sikap moral siswa

yang terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang

menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, keteraturan, dan

ketertiban berdasarkan acuan nilai moral. Siswa yang memiliki disiplin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

21

akan menunjukkan ketaatan, dan keteraturan terhadap perannya

sebagai seorang pelajar yaitu belajar secara terarah dan teratur. Dengan

demikian siswa yang berdisiplin akan lebih mampu mengarahkan dan

mengendalikan perilakunya. Disiplin memiliki peranan yang sangat

penting dalam kehidupan manusia terutama siswa dalam hal belajar.

Disiplin akan memudahkan siswa dalam belajar secara terarah dan

teratur.

b. Fungsi Disiplin.

Disiplin memang sangat perlu bukan saja di sekolah, tetapi

dalam semua hal dan dalam semua kegiatan dan lebih-lebih dalam

kegiatan belajar. Orang berbuat disiplin juga dikatakan belajar, yaitu

belajar mematuhi aturan yang ditetapkan. Karena terbiasa melatih

diri berdisiplin, akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang selalu

melekat pada diri pribadi siswa itu sendiri, yang akhirnya dapat

berkembang dan dapat dipergunakan di lingkungan tempat tinggal

mereka.

Menurut Ansabel seperti dikutip Arysa (1991:22-37), disiplin

mempunyai berbagai fungsi yang sangat penting tehadap

perkembangan kepribadian anak. Disebutkan bahwa ada empat

fungsi pokok yang terdapat dalam disiplin yaitu: 1) Sebagai fungsi

dari internalisasi, 2) Sebagai fungsi dari sosialisasi, 3) Sebagai fungsi

kemasakan kepribadian, dan 4) Sebagai fungsi terhadap perasaan

aman.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

22

Dari fungsi-fungsi disiplin yang sudah disebutkan diatas

dapat penulis simpulkan sebagai berikut:

1) Untuk kelancaran proses belajar mengajar

Dengan berdisiplin anak merasa aman dan tidak merasa

terganggu oleh teman, dan ini berarti mereka menyadari bahwa

berhasil tidaknya disiplin adalah untuk mereka sendiri.

2) Mendidik dan melatih siswa dalam hidup bermasyarakat/

sosialisasi.

Dengan disiplin anak akan terlatih mengikuti dan

melaksanakan norma dan aturan yang berlaku dimasyarakat.

3) Mendidik dan melatih siswa agar dapat menggunakan waktu

sebaik-baiknya untuk belajar maupun kegiatan lainnya.

Untuk menanamkan rasa saling hormat menghormati antar

yang satu dengan yang lainnya akan timbul perasaan aman dalam

kehidupannya.

c. Unsur Disiplin

Menurut The Liang Gie (1982:82) bahwa dalam usaha apapun

juga keteraturan dan disiplin akan tetap merupakan kunci untuk

memperoleh hasil yang baik. Dengan jalan berdisiplin melaksanakan

pedoman-pedoman yang baik di dalam usaha belajar barulah seorang

pelajar akan mempunyai cara belajar yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

23

1) Faktor-faktor yang mempengaruhi Disiplin belajar.

Pada umumnya ternyata tidak semua pelajar mampu

menjalankan disiplin yang baik meskipun pelajar itu sendiri

sudah berusaha dengan membuat jadwal atau rencana sendiri. Hal

ini disebabkan oleh faktor-faktor sebagai berikut:

a) Faktor Intern (Faktor yang berasal dari dalam diri pelajar itu

sendiri) yang meliputi:

(1) Sifat malas

Sifat malas ini dapat terjadi karena kesengajaan,

misalnya pelajar yang menunda pekerjaan sehingga

pekerjaanya menumpuk dan semakin banyak.

(2) Kesehatan.

Kesehatan juga merupakan faktor yang dapat

mempengaruhi kedisiplinan. Orang yang tidak sehat

akan sulit mentaati apa yang sudah direncanakan,

sebaiknya orang yang sehat akan lebih mudah menepati

segala sesuatu yang direncanakan.

(3) Minat.

Seseorang yang mempunyai segala kegiatan,

maka kecenderungan untuk menjalankan disiplin lebih

tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak

mempunyai apa yang dilakukannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

24

b) Faktor Ekstern meliputi:

(1) Peralatan

Faktor ini dapat mempengaruhi disiplin

seseorang, sebagai contoh pelajar yang memiliki

peralatan lengkap dalam belajar, lebih memiliki jiwa

disiplin dibandingkan dengan pelajar yang mempunyai

peralatan yang kurang lengkap.

(2) Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor yang sangat besar

pengaruhnya dalam membantu meningkatkan disiplin

belajar. Dalam lingkungan keluarga peranan orang tua

sangat membantu sedangkan dalam lingkungan sekolah

adalah guru dan teman sekolahnya, yang lebih besar

pengaruhnya adalah guru dan teman sekolahnya, yang

lebih besar pengaruhnya adalah peran dari teman-

temannya. Meskipun guru berusaha memotivasi belajar,

tetapi jika temannya tidak mendukung maka disiplin

yang ditawarkan belum tentu berhasil.

5. Lingkungan Belajar

a. Definisi lingkungan

Orang sering mengartikan lingkungan secara sempit, seolah-

olah lingkungan hanyalah alam sekitar di luar dari manusia/individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

25

Lingkungan itu sebenarnya mencakup segala material dan stimulasi di

dalam dan di luar diri individu, baik yang bersifat fisiologis,

psikologis, maupun sosial kultural.

Secara fisiologis, lingkungan meliputi segala kondisi dan

material jasmaniah di dalam tubuh seperti gizi, vitamin, air, zat asam,

suhu, sistem syaraf, peredaran darah, pernafasan, pencernaan makanan,

kelenjar-kelanjar indoktrin, sel-sel pertumbuhan dan kesehatan

jasmani.

Secara psikologis, lingkungan mencakup seganap stimulasi

yang diterima oleh individu mulai sejak dalam konsesi, kelahiran

sampai mati, stimulasi itu misalnya berupa keinginan, perasaan,

tujuan-tujuan, minat, kebutuhan, kemauan, emosi dan kapasitas

intelektual.

Secara sosial kultural, lingkungan mencakup segenap stimulasi,

interaksi, dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan

ataupun karya orang lain.

b. Lingkungan Belajar

Lingkungan belajar adalah segala sesuatu yang berada di dalam

dan di luar diri individu yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Nana Sudjana (1990:212), menggolongkan jenis-jenis

lingkungan belajar:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

26

1) Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkenan dengan

interaksi manusia dengan kehidupan masyarakat, seperti organisasi

sosial, adat dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan,

pendidikan, kependudukan, struktur pemerintahan, agama dan

sistem nilai. Dalam praktek pengajaran penggunaan lingkungan

sosial sebagai media dan sumber belajar hendaknya dimulai dari

lingkungan yang paling dekat seperti keluarga.

2) Lingkungan Alam

Lingkungan alam berkanan dengan segala sesuatu yang

sifatnya alamiah seperti keadaan geografis, iklim suhu udara,

musim, curah hujan, flora, fauna, sumber daya alam ( air, hutan,

tanah, batu-batuan, dan lain-lain).

3) Lingkungan Buatan

Disamping lingkungan sosial dan lingkungan alam yang

sifatnya alami, ada juga yang disebut lingkungan buatan yakni,

lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk

tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

27

c. Lingkungan Belajar Yang Berpengaruh Terhadap Prestasi Belajar

Siswa

1) Lingkungan Keluarga

Patterson dan Loeber (1984 seperti yang dikutip oleh

Muhibbin Syah 1995:138), mengatakan bahwa lingkungan sosial

yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah

orang tua dan keluarga itu sendiri. Sifat–sifat orang tua, praktek

pengelolaan keluarga, ketegangan dalam keluarga, demografi atau

letak rumah, semuanya dapat memberi dampak yang lebih baik

atau lebih buruk terhadap kegiatan belajar dan hasilnya yang

dicapai anak. Contoh pengelolaan keluarga yang keliru yang

diterapkan oleh orang tua yaitu, kelalaian orang tua dalam

memonitor anak, dapat menimbulkan akibat buruk. Hal demikian

dapat menimbulkan anak tidak mau belajar dan dapat

mengakibatkan anak berperilaku menyimpang. Agar anak dapat

berhasil dalam pendidikannya, maka harus diperhatikan segala

sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan belajarnya.

2) Lingkungan Sekolah

Pendidikan di sekolah sebagai akibat pemenuhan

pentingnya pendidikan, sekolah tidak hanya terdiri dari gedung

saja, melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang

pendidikan. Sekolah merupakan tempat anak didik belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

28

mempelajari sejumlah materi pelajaran. Oleh karena itu harus

diciptakan lingkungan sekolah yang benar-benar dapat mendukung

anak untuk belajar.

Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf

administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi

semangat belajar seorang siswa. Para guru yang selalu

menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan

memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam

hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi

daya dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa (Muhibbin

Syah, 0995:137).

Hal lain yang perlu diperhatikan oleh pihak sekolah yaitu,

masalah kebersihan. Kebersihan lingkungan sekolah pada

umumnya dan kebersihan kelas pada khususnya turut

mempengaruhi proses belajar siswa. Lingkungan sekolah yang

bersih akan menimbilkan rasa aman bagi siswa untuk belajar dan

mendukung proses belajar mengajar.

3) Lingkungan Masyarakat

Siswa hidup di masyarakat. Hal demikian berarti siswa

adalah bagian dari warga masyarakat. Oleh karena itu siswa

menjalin hubungan dengan anggota masyarakat yang lainnya.

Hubungan tersebut terjadi dengan teman sebaya, dengan orang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

29

yang lebih tua maupun dengan yang lebih muda. Komunikasi

dengan anggota masyarakat lainnya, dapat membari pengaruh yang

baik atau pengaruh yang buruk bagi siswa. Pergaulan yang salah

dapat mengakibatkan siswa lupa akan tanggung jawabnya sendiri

sebagai seorang pelajar. Hal demikian ditegaskan oleh Muhibbin

Syah (1995:138), yang mengatakan bahwa kondisi masyarakat di

lingkungan yang kumuh dan serba kekurangan dan terdapat anak-

anak penganggur dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa.

Dalam kondisi masyarakat yang demikian, jika anak tidak berhati-

hati dalam pergaulannya, anak dapat melupakan tugas sebagai

pelajar.

Sementara itu di dalam masyarakat yang lingkungan anak-

anaknya rajin belajar, dapat menjadi daya dorong terhadap siswa

yang lain untuk rajin belajar. Hal ini ditegaskan oleh Roestiyah

(1982:163), yang mengatakan bahwa di lingkungan yang anak-

anaknya rajin belajar, kemungkinan besar anak akan terpengaruh

untuk rajin belajar tanpa disuruh. Anak akan merasa malu jika

mendapat prestasi yang rendah, jika teman-teman di sekitarnya

mendapat prestasi belajar yang tinggi,. Oleh karena itu anak akan

berusaha belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman-

temannya. Apabila teman-teman di sekitarnya itu teman

sekelasnya, anak dapat mengadakan belajar bersama. Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

30

bersama ini dimaksudkan agar ketinggalan dalam mengikuti mata

pelajaram di kelas dapat diatasi.

B. KAJIAN HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Beberapa penelitian sebelumnya, yamg meneliti tentang beberapa

variabel (Motivasi Belajar, Disiplin Belajar,dan Lingkungan Belajar) yang

berpengaruh terhadap prestasi belajar akuntansi siswa antara lain:

Hasil penelitian Indrawati (2004) yang yang dilakukan di Universitas

Sanata Dharma menunjukan ada hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi

belajar akuntansi siswa.

Hasil penelitian fransiska Dian Wasitaningsih (2003) yang berjudul

Hubungan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua

dengan prestasi belajar siswa menunjukan hubungan yang positif dan

signifikan antara disiplin belajar, motivasi belajar dan perhatian orang tua

dengan prestasi belajar siswa.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

positif dan signifikan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan

lingkungan belajar ddengan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dari

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya seperti yang

telah diuraikan diatas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

31

C. KERANGKA BERPIKIR

1) Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa

akuntansi

Motivasi belajar adalah suatu yang menyebabkan seseorang

melakukan perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar itu

mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Winkel (1987:93),

motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis didalam diri

siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar

dan memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan tertentu.

Seorang siswa mempunyai motivasi belajar tinggi akan berusaha

semaksimal mungkin untuk mendalami materi pelajaran yang dipelajari

sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal.

2) Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar siswa

akuntansi

Disiplin merupakan suatu yang digunakan oleh guru untuk

mendidik dan membentuk perilaku siswa agar menjadi orang yang berguna

dan berprestasi tinggi dalam bidang pelajaran. Ini dapat dilihat dari

pengertian disiplin menurut Prijodarminto (1994:23) yaitu Disiplin

merupakan suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari

serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai ketaatan, kepatuhan,

kesetiaan, keteraturan, dan ketertiban. Disiplin belajar pada siswa

diperlukan tingkat konsistensi dan kebiasaan yang teratur dalam proses

belajar mengajar karena dalam belajar membutuhkan beberapa faktor salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

32

satunya adalah kebiasaan dalam disiplin belajar. Sedangkan Prestasi

belajar merupakan taraf keberhasilan murid dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari

hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Dengan pengertian

diatas, maka dapat disimpulkan dengan menerapkan disiplin dalam belajar

siswa, maka diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan dalam belajar

siswa dan mempengaruhi prestasi belajar siswa.

3) Hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar siswa

akuntansi

Dari uaraian tentang lingkungan belajar diatas, dapat dipahami

bahwa faktor lingkungan mempunyai peranan penting dalam proses

belajar siswa. Dapat dibedakan menjadi tiga yaitu lingkungan sosial,

lingkungan non sosial dan lingkungan fisiologis. Lingkungan sosial yang

merupakan hubungan dengan sesama manusia seperti dengan paru guru,

teman kelas, masyarakat dan orang tua sangat mempengaruhi proses

belajar siswa. Hubungan baik antara siswa dengan orang-orang yang ada

di lingkungannya akan menguntumgkan bagi siswa itu sendiri, dalam arti

bisa mendukung situasi belajar siswa. Lingkungan yang mendukung akan

meningkatkan prestasi belajar sisiwa.

Dengan demikian, lingkungan belajar yang mendukung akan

menjadikan prestasi belajar tinggi dan sebaliknya lingkungan yang kurang

mendukung akan menjadikan prestasi belajar siswa akan rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

33

D. PERUMUSAN HIPOTESIS

Hipotesis adalah sebuah kesimpulan sementara yang belum final

dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dalam pengertian ini

merupakan perumusan jawaban atas dugaan sementara terhadap

pernyataan yang diajukan dalam Rumusan Masalah, sehingga hipotesis ini

harus di uji atau dibuktikan kebenarannya berdasarkan kerangka berpikir

diatas melalui pengumpulan data dan analisa data. Berdasarkan data-data

diatas penulis merumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

Ha1 :Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar

siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa

Ha2 :Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar

siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa

Ha3 :Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar

dengan prestasi belajar akuntansi siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

34

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survey.

Penelitian deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang

keadaan-keadaan nyata pada saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini

peneliti akan meneliti tentang hubungan antara motivasi belajar, disiplin

belajar, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

B. TEMPAT DAN WAKTU

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK BOPKRI I YOGYAKARTA

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2010

C. SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah bagian yang terlibat dalam penelitian dan

yang terkait dalam penelitian. Subyek penelitian ini adalah siswa SMK

BOPKRI I Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

35

2. Obyek Penelitian

Obyek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi titik perhatian

dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi obyek

penelitian adalah motivasi belajar, disiplin belajar, dan lingkungan belajar.

D. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1991;108), populasi adalah

keseluruhan dari subjek penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007:115). Dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah seluruh siswa di SMK BOPKRI I Yogyakarta

yang berjumlah 184 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2006:131). Dalam penentuan jumlah sampel ini, penulis

mempertimbangkan pernyataan Sudjana (1996:168) sebagai berikut:

pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan perorangan atau

pertimbangan peneliti. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII

jurusan akuntansi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta yang berjumlah 22 siswa.

3. Teknik Penarikan Sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

36

Teknik penarikan sampel penelitian ini adalah purposive sampling

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono,

1999:78). Dalam teknik ini anggota populasi yang diambil sebagai sampel

sudah ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian dan mengabaikan

peluang anggota lain dari populasi yang tidak dipilih. Pertimbangannya

siswa kelas XII sudah beradaptasi dengan lingkungan sekolahnya dalam

waktu yang cukup lama dan mereka sudah dapat menyesuaikan kondisi di

lingkungan belajar tersebut dalam cara dan strategi belajarnya.

E. VARIABEL PENELITIAN DAN PENGUKURAN

1. Variabel Penelitian

Variabel adalah segala sesuatu yang dapat dijadikan obyek

penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala

yang diteliti. Variabel juga adalah konsep yang diberi lebih dari satu nilai.

Sesuai dengan perumusan masalah yang ada dalam penelitian,

maka yang menjadi variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas adalah himpunan sejumlah gejala yang mewakili

berbagai aspek atau unsur yang berfungsi mempengaruhi atau

menentukan munculnya variabel lain yang disebut variabel terikat

(Nawawi, 1994:50).

Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel motivasi belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

37

2) Variabel disiplin belajar

3) Variabel lingkungan belajar

b. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Yang menjadi variabel

terikat dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa di SMK

BOPKRI I Yogyakarta.

2. Pengukuran Variabel

a. Variabel bebas (independent variable)

Pada penelititan ini semua variabel bebas akan diukur dengan

menggunakan skala sikap dari Likert, yaitu suatu cara yang sistematis

untuk memberi skor dalam suatu kuesioner yang telah dibagikan. Ada

dua kategori pernyataan yang digunakan, yaitu pernyataan positif dan

pernyataan negatif. Dalam skala ini digunakan pengukuran sebagai

berikut:

1) Variabel Motivasi Belajar

Tabel 3.1

Pengembangan Variabel Motivasi Belajar Ke dalam

Indikator-indikator

Variabel Sub Variabel

Indikator Item Positif

Item Negatif

Motivasi Belajar

Motivasi Belajar Siswa

a. Kuatnya kemauan untuk berbuat

b. Jumlah waktu yang disediakan untuk belajar

c. Kerelaan meninggalkan

1,2 8,9

3 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

38

kewajiban atau tugas lain

d. Ketekunan dalam mengerjakan tugas

e. Tekun menghadapi tugas

f. Ulet menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa)

g. Lebih senang bekerja mandiri

h. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin

10 6 5

7 11

Tabel 3.2

Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner

Jawaban Pernyataan

Positif (skor)

Pernyataan Negatif (Skor)

Selalu (S) 4 1 Sering (S) 3 2 Jarang (J) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4

2) Variabel Disiplin Belajar

Tabel 3.3

Pengembangan Variabel Disiplin Belajar Ke dalam

Indikator-indikator

Variabel

Sub Variabel

Indikator Item Positif

Item Negatif

Disiplin Belajar

1. Disiplin Belajar di Sekolah

a. Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah

b. Persiapan belajar c. Perhatian terhadap kegiatan

pembelajaran d. Menyelesaikan tugas pada

waktunya e. Belajar dalam tempat dan

suasana mendukung

2,5,8 1 7,12 4 11

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

39

2. Disiplin Belajar di Rumah

a. Mempunyai rencana atau jadwal belajar

b. Ketaatan dan keteraturan dalam belajar

3 6

9

Tabel 3.4

Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner

Jawaban Pernyataan

Positif (skor)

Pernyataan Negatif (Skor)

Selalu (S) 4 1 Sering (S) 3 2 Jarang (J) 2 3 Tidak Pernah (TP) 1 4

3) Variabel Lingkungan Belajar

Tabel 3.5

Pengembangan Variabel Lingkungan Belajar Ke dalam

Indikator-indikator

Variabel Sub Variabel Indikator Item Positif

Item Negatif

Lingkungan Belajar

1. Lingkungan Keluarga a. Fisik

b. Non Fisik

a. Fasilitas yang

disediakan dirumah

a. Dukungan dari keluarga

b. Tata tertib yang dibuat dalam keluarga

c. Perhatian orang tua

5,6,7,8 1,2 9,10 3,4

2. Lingkungan Sekolah a. Fisik

a. Fasilitas yang

disediakan di sekolah

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

40

b. Non Fisik

b. Kondisi lingkungan sekolah

a. Tata tertib sekolah

b. Perhatian guru

1,2,9 4,7 5,6,8

3. Lingkungan Masyarakat a. Fisik

b. Non Fisik

a. Sarana dan

prasarana b. Kondisi

lingkungan masyarakat

a. Jam belajar masyarakat

b. Tata tertib yang dibuat oleh masyarakat

5,6 3,4 1 2

Tabel 3.6

Skor Item-item Pertanyaan Kuesioner

Jawaban Pernyataan

Positif (skor)

Pernyataan Negatif (Skor)

A 4 1 B 3 2 C 2 3 D 1 4

b. Variabel terikat (dependent variable)

Pada Variabel terikat Prestasi belajar Akuntansi akan diukur

berdasarkan nilai raport semester ganjil tahun ajaran 2010-2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

41

F. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

1. Teknik Kuesioner

Teknik kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan

memberikan daftar pertanyaan tertulis kepada responden sebagai sampel

untuk mendap;atkan informasi dari responden.

2. Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan metode pengumpulan data dengan

mencari data mengenai variabel yang berupa, surat kabar, majalah, catatan

dan sebagainya.

G. UJI INSTRUMEN PENELITIAN

1. Pengujian Validitas Kuesioner

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Suharsimi, 1993:136), yaitu

sebagai berikut:

r =( ) ( )( ) ( )∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−2222 YYnXXn

YXXYn

Keterangan :

r = koefisien korelasi antara variabel X dengan variabel Y

Y = skor total item

X = skor item

n = jumlah responden

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

42

Besarnya nilai koefisien r dapat dihitung dengan menggunakan

korelasi dengan signifikansi 5%. Jika r hitung lebih besar dari pada r tabel ,

maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid. Jika sebaliknya maka butir

soal tersebut tidak valid. Dari hasil perhitungan SPSS adalah sebagai

berikut:

a. Untuk Variabel Motivasi

Tabel 3. 7

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Motivasi Belajar

No Item

Validitas Keterangan rhitung

(taraf signifikansi 5%) rtabel

1 0.620 0,282 VALID 2 0.527 0,282 VALID 3 0.738 0,282 VALID 4 0.356 0,282 VALID 5 0.527 0,282 VALID 6 0.643 0,282 VALID 7 0.620 0,282 VALID 8 0.738 0,282 VALID 9 0.481 0,282 VALID 10 0.620 0,282 VALID 11 0.643 0,282 VALID

Butir pertanyaan pertama dari variabel motivasi belajar

ternyata mempunyai rhitung sebesar 0,620 (seperti pada lampiran 2).

Jika dibandingkan dengan rtabel 0,282 (taraf signifikan 5% dan n = 49)

maka r hitung lebih besar daripada r tabel, pada pertanyaan kedua sampai

kesebelas nilai r hitung juga lebih besar daripada rtabel yaitu 0,282.

Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan kesebelas dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

43

variabel motivasi belajar dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat

digunakan sebagai alat ukur yang tepat terhadap motivasi belajar.

b. Untuk Variabel Disiplin

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Disiplin Belajar

No Item

Validitas Keterangan rhitung

(taraf signifikansi 5%)rtabel

1 0.549 0,282 VALID 2 0.546 0,282 VALID 3 0.422 0,282 VALID 4 0.546 0,282 VALID 5 0.566 0,282 VALID 6 0.624 0,282 VALID 7 0.549 0,282 VALID 8 0.443 0,282 VALID 9 0.285 0,282 VALID 11 0.546 0,282 VALID 12 0.515 0,282 VALID

Butir pertanyaan pertama dari variabel disiplin belajar ternyata

mempunyai rhitung sebesar 0,549 (seperti pada lampiran 2). Jika

dibandingkan dengan rtabel 0,282 (taraf signifikan 5% dan n = 49)

maka r hitung lebih besar daripada r tabel, pada pertanyaan kedua sampai

12 nilai r hitung juga lebih besar daripada rtabel yaitu 0,282. Kecuali item

soal nomor 10 yang nilai rhitung sebesar 0,261 lebih kecil dari rtabel.

sebesar 0,282. Berarti butir pertanyaan pertama sampai dengan

kesembilan dan butir 11 dan butir 12 dari variabel motivasi belajar

dinyatakan sahih atau valid sehingga dapat digunakan sebagai alat

ukur yang tepat terhadap disiplin belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

44

c. Untuk Variabel Lingkungan Belajar

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Validitas Instrumen Lingkungan Belajar

No Item

Validitas Keterangan rhitung

(taraf signifikansi 5%) rtabel

2 0.331 0,282 VALID 3 0.396 0,282 VALID 4 0.460 0,282 VALID 5 0.411 0,282 VALID 6 0.331 0,282 VALID 7 0.460 0,282 VALID 8 0.447 0,282 VALID 9 0.396 0,282 VALID 10 0.505 0,282 VALID 11 0.636 0,282 VALID 12 0.511 0,282 VALID 13 0.522 0,282 VALID 14 0.588 0,282 VALID 15 0.505 0,282 VALID 16 0.411 0,282 VALID 17 0.459 0,282 VALID 18 0.382 0,282 VALID 19 0.679 0,282 VALID 20 0.447 0,282 VALID 21 0.511 0,282 VALID 22 0.598 0,282 VALID 23 0.459 0,282 VALID 24 0.357 0,282 VALID 25 0.588 0,282 VALID

Butir pertanyaan pertama dari variabel lingkungan belajar

ternyata mempunyai rhitung sebesar 0,205 (seperti pada lampiran 2).

Jika dibandingkan dengan rtabel 0,282 (taraf signifikan 5% dan n = 49)

maka r hitung lebih kecil daripada r tabel, hal ini menunjukkan bahwa

butir pertama tidak valid, sehingga tidak dapat digunakan sebagai alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

45

ukur yang tepat terhadap lingkungan belajar. Pertanyaan kedua

mempunyai r hitung sebesar 0,331 lebih besar jika dibandingkan dengan

r tabel 0,282. Begitu juga pertanyaa ketiga sampai ke 25 nilai r hitung

lebih besar daripada rtabel yaitu 0,282. Berarti butir pertanyaan kedua

sampai dengan ke 25 dari variabel motivasi belajar dinyatakan sahih

atau valid sehingga dapat digunakan sebagai alat ukur yang tepat

terhadap lingkungan belajar.

Setelah koefisien korelasi diperoleh, perlu dilakukan uji

signifikansi dengan taraf signifikansi 5%. Korelasi antara jumlah skor

item dengan jumlah total tiap variabel bebas, dinyatakan valid jika r

hitung lebih besar rtabel sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari rtabel maka

butir soal yang disajikan dikatakan tidak valid.

2. Pengujian Reliabilitas Kuesioner

Reliabilitas menunjukan pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat

pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Suharsimi,

1993:142), yaitu sebagai berikut dimasukkan ke rumus Alpha :

11r = ⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛−⎟

⎠⎞

⎜⎝⎛

−∑

2

2

11 t

b

kk

σσ

Keterangan:

11r = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2tσ = varian total

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

46

2bσ = jumlah varian butir

Dengan taraf signifikan sebesar ( α ) = 5%, jika nilai rhitung lebih

besar dari pada rtabel, maka butir soal tersebut dapat dikatakan reliabel,

begitu juga sebaliknya jika rhitung lebih kecil dari rtabel maka soal tersebut

tidak reliabel.

Untuk proses perhitungan reliabilitas, penulis menggunakan bantuan

komputer SPSS edisi Duwi Priyatno. Hasil dari perhitungan tersebut

sebagai berikut:

a. Untuk Variabel Motivasi Belajar.

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan menggunakan program

Special Program For Statistic Solution (SPSS) 17 for windows. Dari 11

butir pernyataan pada variabel motivasi belajar siswa diperoleh nilai

koefisien alpha (r11) sebesar 0,877. Pengambilan kesimpulan dilakukan

dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60. Hasil

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien alpha sebesar

0,877 lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

instrumen motivasi belajar siswa dapat dikatakan reliabel.

b. Untuk Variabel Disiplin Belajar

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan menggunakan program

Special Program For Statistic Solution (SPSS) 17 for windows. Dari 11

butir pernyataan pada variabel disiplin belajar siswa diperoleh nilai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

47

koefisien alpha (r11) sebesar 0,823. Pengambilan kesimpulan dilakukan

dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60. Hasil

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien alpha sebesar

0,823 lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

instrumen disiplin belajar siswa dapat dikatakan reliabel.

c. Untuk Variabel Lingkungan Belajar

Uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan menggunakan

rumus Alpha Cronbach dan dikerjakan dengan menggunakan program

Special Program For Statistic Solution (SPSS) 17 for windows. Dari 24

butir pernyataan pada variabel lingkungan belajar siswa diperoleh nilai

koefisien alpha (r11) sebesar 0,877. Pengambilan kesimpulan dilakukan

dengan membandingkan nilai koefisien alpha dengan 0,60. Hasil

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa koefisien alpha sebesar

0,877 lebih besar dari 0,60. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

instrumen lingkungan belajar siswa dapat dikatakan reliabel. Hasil

olahan reliabilitas dapat dilihat pada lampiran 2.

H. TEKNIK ANALISI DATA

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan rumus F. Agar

kesimpulan yang ditarik tidak menyimpang dari seharusnya, maka terlebih

dahulu dilakukan uji persyaratan analisis. Pengujian prasyarat analisis

mencakup uji normalitas dan uji linearitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

48

1. Uji Persyaratan Analisis Korelasi

a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga

analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas

ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu

tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi)

dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik dimana teoritis

dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar. Artinya

distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi

suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002:35-36).

Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes

Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk

normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002:36):

( ) ( )inio XSXFmaksimumD −=

Keterangan:

D = Deviasi maksimum

Fo (Xi) = Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan

Sn ( X i) = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan

lebih besar dari taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel

normal. Bila probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

49

kecil dari taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak

normal.

b. Pengujian Linieritas

Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah antar

variabel mempunyai hubungan yang linier. Uji linieritas dalam

penelitian ini menggunakan rumus F dengan menggunakan rumus

sebagai berikut:

2

2

SeTcSF =

Keterangan:

F = Harga bilangan F untuk garis regresi

S2 TC = Varians tuna cocok yang dicari dengan cara ( )

2−kTCJK

Se2 = Varians kekeliruan yang dicari dengan persamaan: ( )knEJK

Signifikansi ditetapkan 5% sehingga jika tabelhitung FF <

dianggap hubungan masing-masing perubahan bebas dengan

perubahan terikat adalah linear dan jika sebaliknya akan disebut tidak

linear.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

50

2. Deskripsi Data

Untuk mendeskripsikan variabel motivasi belajar, disiplin belajar

dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa akan

dilakukan perhitungan mean, median, modus dan standar deviasi.

3. Pengujian Hipotesis Penelitian

a. Pengujian hipotesis pertama, kedua, dan ketiga

1). Perumusan hipotesis Ho dan Ha

H01 : Tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi

Ha1 : Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi

2). Pengujian hipotesis

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yaitu

hubungan positif dan signifikan motivasi belajar terhadap prestasi

belajar akuntansi, hubungan positif dan signifikan disiplin belajar

terhadap prestasi belajar akuntansi, hubungan positif dan

signifikan lingkungan belajar terhadap prestasi belajar akuntansi

digunakan analisis “Product Moment” oleh pearson (Arikunto,

2002:243):

( )( )( ){ } ( ){ },

2222 yyNxxN

yxxyNrxy∑−∑∑−∑

∑∑−∑=

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

51

Keterangan:

r = Koefisian korelasi

x = Variabel bebas

y = variable terikat

∑ xy =jumlah hasil kali x dengan y

N = jumlah sampel.

Untuk menguji signikansi dari korelasi (r) antara variabel

bebas dengan variabel terikat pada signifikansi 5% digunakan

rumus uji-t, dengan derajat kebebasan atau db = (n-2), Sudjana,

1996:275) yaitu:

21

2

r

nrt−

−=

Keterangan:

r = koefisien korelasi

n = jumlah anggota sampel

t = harga test yang akan dicari.

3). Pengambilan Keputusan

Kriteria pengujian hipotesis yang digunakan adalah:

Ho = diterima bila thitung lebih kecil ttabel.

Ha = diterima bila t hitung lebih besar ttabel

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai probabilitas sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

52

H0 = diterima jika dignifikansi > 0,05

H0 = ditolak jika signifikansi < 0,05

4). Penarikan Kesimpulan

a) Jika H0 diterima berarti bahwa tidak ada hubungan yang

positif dan signifikan antara motivasi belajar siswa dengan

prestasi belajar akuntansi siswa

b) Jika Ha diterima berarti bahwa ada hubungan yang positif dan

signifikan antara motivasi belajar siswa dengan prestasi

belajar akuntansi siswa

Catatan: langkah seperti di atas juga dilakukan untuk pengujian

hipotesis yang kedua dan ketiga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

53  

BAB IV

GAMBARAN UMUM SMK BOPKRI

A. Sejarah SMK BOPKRI I Yogyakarta

1. Tahun-tahun penting:

a. Pada tanggal 19 Januari 1967 SMEA BOPKRI Yogyakarta

didirikan oleh Pengurus Yayasan BOPKRI Yogyakarta. Semula

menempati gedung di Jl. Jendral Sudirman No. 57 Yogyakarta,

juga ditempati SMPS BOPKRI Yogyakarta (sekarang sudah tutup).

b. Pada tahun 1968 pindah di Jl. Jendral Sudirman No. 24 Yogyakarta

(sekarang unruk SD BOPKRI Gondolayu).

c. Pada tahun 1974 mendapat status Berbantuan.

d. Pada yanggal 1 Maret 1974 SMEA BOPKRI Yogyakarta pindah

tempat di Jl. Wardani No. 2 Kotabaru Yogayakarta (masuk siang)

e. Pada tanggal 28 Desember 1977 mendapat status Bersubsidi.

f. Pada tahun 1986 status atau jenjang Akreditasinya Disamakan,

berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan

menengah tertanggal 6 Januari 1986 Nomor : 01/C/Kep/1.86

g. Mulai bulan Juli 1997 pindah di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta,

namanya diganti menjadi SMK BOPKRI I Yogyakarta.

h. Pada tahun 1991 Akreditasi yang kedua berstatus tetap sama yaitu

disamakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

54  

  

i. Pada tahun 1998 akreditasi yang ketiga statusnya tetap sama yaitu

disamakan.

j. Pada tahun 2006 akreditasi untuk jurusan Akuntansi dengan

peringkat Gol. A dan Administrasi Perkantoran tahun 2007 dengan

peringkat Gol. A.

2. Lokasi Sekolah

SMK BOPKRI I Yogyakarta menempati gedung milik Yayasan

BOPKRI yang terletak di Jl. Cik Di Tiro No. 37 Yogyakarta. Adapun

gedung yang ditempati SMSK BOPKRI I ini mempunyai sejarah

tersendiri yaitu:

a. Gedung yang didirikan pada tahun 1933 dan digunakan untuk

Sekolah Dasar jaman penjajah.

b. Mulai tahun 1945 setelah berdiri Yayasan BOPKRI, gedung ini

digunakan untuk SD BOPKRI Terban Taman.

c. Mulai bulan Juli 1997 SMK BOPKRI 1 menempati gedung ini,

karena ruangannya terbatas maka sebagian masuk pagi dan

sebagian masuk siang.

3. Kepala Sekolah di SMEA BOPKRI Yogyakarta

Kepala Sekolah yang pernah memimpin sekolah ini sejak

berdirinya sampai sekarang adalah sebagai berikut:

a. Drs. Waspodo : tahun 1967

b. Drs. Soemarno : tahun 1968

c. Dra.Dwi Sunu Widjajani : tahun 1969-1978

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

55  

  

d. Jn. Sunaryo, BA : tahun 1978-1981

e. Drs. Y. Surip Hidayat : tahun 1981- 2007

f. Dra. Indri Pamiyarti : tahun 2007-sekarang

B. Visi, Misi dan Tujuan SMK BOPKRI Yogyakarta

1. Visi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

Menjadi SMK unggul yang menghasilkan lulusan cerdas, berani

berkompetensi, dan berdasarkan kasih.

2. Misi SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

a. Melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal dalam iklim

yang kondusif berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi.

b. Mengembangkan etos kerja yang produktif dan efisien.

c. Mengembangkan sekolah dengan instansi lain.

d. Mengembangkan sarana dan prasarana sekolah.

3. Tujuan SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

a. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik mandiri atau

sebagai tenaga kerja di dunia usaha/Industri, ulet dan gigih

berkompetensi serta mampu mengembangkan sikap profesional

sesuai bidang dan program keahliannya.

b. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan

keterampilan di bidang akuntansi, multimedia dan administrasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

56  

  

perkantoran agar mampu mengembangkan diri melalui tingkat

satuan pendidikan yang lebih tinggi.

c. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik sehingga

memiliki kepribadian dan aklak mulia.

d. Mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa melalui

perluasan dan pemerataan layanan pendidikan di bidang akuntansi,

multimedia, dan administrasi perkantoran yang berbasis budaya

daerah.

a. Tujuan Program Keahlian Akuntansi

1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik, sehingga

memiliki kepribadian dan aklak mulai.

2) Memberi layanan pendidikan kepada peserta didik dengan

kompetensi keahlian bidang akuntansi agar dapat bekerja, baik

mandiri atau sebagai tenaga kerja dan di dunia usaha/industri, ulet

dan gigih berkompetensi serta mampu mengembangkan sikap

profesional di bidang keahlian akuntansi.

3) Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan

di bidang akuntansi agar mampu mengembangkan diri melalui

tingkat satuan pendidikan yang lebih tinggi.

4) Mengembangkan dan melestarikan budaya bangsa melalui perluasan

dan pemerataan layanan pendidikan di bidang akuntansi yang

berdasarkan budaya daerah.

b. Tujuan Program Administrasi Perkantoran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

57  

  

1). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi baik

lisan maupun tertulis kepada relasi dengan memperhatikan norma

dan lingkungan masyarakat.

2). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan teknologi informasi

untuk melaksanakan tugas secara efektif dan efisien

3). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan untuk merencanakan,

melaksanakan, mengorganisasi, dan mengevaluasi tugas yang

menjadi tanggung jawab.

4). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan dalam mengelola

surat/dokumen sesuai dengan standar operasi dan prosedur untuk

mendukung tugas pokok lembaga.

5). Menerapkan dan mengembangkan pelayanan terhadap relasi

sehingga diperoleh manfaat bagi masing-masing pihak.

6). Menerapkan dan mengembangkan kemampuan mengelola

administrasi keuangan sehingga segala aspek keuangan dapat

dilaporkan dan dipertanggungjawabkan.

C. Sistem Pendidikan SMK

Sistem pendidikan yang digunakan di SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

adalah Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

1. Pengertian PSG

PSG mengandung arti :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

58  

  

a. Program bersama antar sekolah (SMK) dengan dunia usaha dan

industri yang dikoordinasikan melalui Komite Sekolah

b. Program sekolah dilaksanakan di dua tempat, sebagian

dilaksanakan di sekolah dan sebagian lainnya di industri atau

perusahaan

2. Kelompok Pembagian Program PSG

Program PSG di SMK pada dasarnya dapat dibagi menjadi 3

kelompok, yaitu :

a. Kelompok program normatif, meliputi mata pelajaran Agama,

Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah, Bahasa Indonesia,

Pendidikan Jasmani dan Olahraga

b. Kelompok program adaptif, meliputi mata pelajaran Matematika,

IPA, Bahasa Inggris, Kewirausahaan, Ekonomi dan Keterampilan

Komputer

c. Kelompok program ahli kejuruan, meliputi teori kejuruan, praktik

dan keahlian produktif

3. Macam Kegiatan

Pelaksanaan program PSG meliputi :

a. Membuat kalender

b. Membuat silabus dengan standar keahlian (bila telah mampu dan

mungkin), bila belum siap maka acuannya adalah standar

kompetensi yang ada pada buku dan kurikulum SMK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

59  

  

c. Melaksanakan pelatihan untuk guru dan instruktur

d. Menyeleksi siswa untuk peserta praktik industri

e. Menyelenggarakan bimbingan dan penilaian

f. Menyelenggarakan uji profesi dan atau uji kompetensi

g. Menerbitkan sertifikat hasil uji profesi atau uji kompetensi (bila

dirasa bahwa sertifikat perusahaan lebih terjamin kemanfaatannya

untuk siswa dalam mencari kerja), maka Komite Sekolah cukup

mengetahui dalam memasarkan tamatan

h. Menyelenggarakan administrasi dan pendidikan siswa

i. Dan lain – lain yang masih dianggap perlu sesuai kondisi dan

tuntutan setempat

D. Kurikulum SMK

Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang

ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga atau empat tahun,

mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur kurikulum berbeda

tergantung dari Kompetensi Keahlian. Program Keahlian Multimedia,

Akuntansi dan Administrasi Perkantoran terdiri dari :

1. Mata pelajaran dan alokasi waktu

Mata pelajaran dibagi menjadi 3 kelompok program, yaitu:

a. Normatif, meliputi pelajaran Agama, Pendidikan

Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Jasmani, Olah

raga dan Kesehatan, serta Seni dan Budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

60  

  

b. Adaptif, meliputi Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, KKPI

dan Kewirausahaan.

c. Produktif, meliputi sejumlah mata pelajaran dasar kompetensi

kejuruan dan kompetensi kejuruan.

Selain mata pelajaran ini juga disertakan mata pelajaran Muatan Lokal

dan mata pelajaran Pengembangan Diri.

Alokasi waktu pada struktur kurikulum SMK mempunyai beberapa

ketentuan, yaitu :

a. Alokasi waktu kelompok adaptif dan produktif disesuaikan

dengan kebutuhan SMK yang diselenggarakan dalam blok waktu

atau alternatif lain

b. Evaluasi dilakukan setiap akhir penyelesaian satu standar

kompetensi atau beberapa kompetensi dasar

c. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka,

praktik di sekolah dan kegiatan praktik di dunia usaha atau

industri ekuivalen 36-40 jam pelajaran per minggu @ 45 menit.

Penyelenggaraan pendididikan SMK maksimum 38 minggu

efektif dalam satu tahun pelajaran.

d. Pengembangan diri ekuivalen dengan 2 jam pembelajaran per

minggu

e. Durasi jam yang tertulis pada struktur kurikulum adalah jumlah

jam pembelajaran tatap muka. Dua jam pembelajaran praktik di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

61  

  

sekolah atau empat jam pembelajaran praktik DU / DI (Dunia

Usaha/Industri) setara dengan satu jam tatap muka.

2. Beban Belajar

Pengaturan beban belajar dengan ketentuan :

a. SMK kategori standar menggunakan pengaturan beban belajar

sistem dalam paket.

b. Jam pembelajaran setiap mata pelajaran pada sistem paket

dialokasikan sebagaimana pada struktur kurikulum

c. Alokasi waktu kelompok normatif adaptif, kelompok dasar

kejuruan serta kelompok kejuruan disesuaikan dengan kebutuhan

Program Studi Keahlian dan diselenggarakan secara terstruktur.

d. Materi dasar kejuruan dan kompetensi kejuruan disesuaikan

dengan kebutuhan program studi keahlian untuk memenuhi

standar kompetensi kerja dan diselenggarakanuk pendidikan

sistem ganda.

e. Alokasi waktu satu jam pelajaran tatap muka adalah 45 menit.

f. Beban belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka,

praktik di sekolah dan kegiatan kerja praktik di dunia

usaha/industri diekuivalen dengan standar minimal 50 jam

pelajaran perminggu.

g. Minggu efektif penyelenggaraan pendidikan di SMK BOPKRI I

Yogyakarta ditetapkan minimal 38 minggu untuk 1 s/d semester

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

62  

  

5 dan 14 minggu untuk semester 6 dengan lama pendidikan 3

tahun.

h. Penambahan jam pelajaran untuk kegiataan mandiri diatur

dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam

mencapai kompetensi dan tidak terstruktur.

Strategi Pelaksanaan Pembelajaran:

a. Dalam rangka membekali peserta didik agar mampu

berkompetisi, maka SMK BOPKRI I Yogyakarta melakukan

penguatan terhadap mata pelajaran normatif bahasa Indonesia

dan mata pelajaran adaptif (Matematika dan bahasa Inggris)

dengan penambahan jam pelajaran masing-masing 2 jam

perminggu untuk tingkat XI dan XII.

b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri

tidak terstruktur dalam sistem paket 0% - 60% dari waktu

kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

c. Dua jam pembelajaran kegiatan praktik di sekolah atau empat

jam pembelajaran kegiatan praktik di luar sekolah setara dengan

satu jam pembelajaran tatap muka.

3. Kenaikan kelas

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran.

Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis

terkait. Siswa dinyatakan naik dari tingkat X ke tingkat XI, dan tingkat

XI ke tingkat XII apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

63  

  

a. Semua Kompetensi Dasar(KD) dan Sub Kompetensi (SK) setiap

mata pelajaran (yang diprogramkan selama 1 tahun) telah

memenuhi ketuntasan belajar (100% tuntas).

Batas ketuntasan belajar setiap kompetensi:

1. KD dan SK mata pelajaran normatif, adaptif dan Mulok kurang

lebih 6.00

(Nilai akhir semester atau nilai raport untuk mapel Normatif,

adaptif dan mulok adalah nilai rata-rata komulatif dari

kompetensi dasar, sub kompetensi dan nilai indikator).

2. KD dan SK mata pelajaran produktif kurng lebih 7.00

(Nilai akhir semester atau nilai raport untuk mata pelajaran

produktif, setiap kompetensi dituangkan berdiri sendiri,

mengacu pada SKL/Silabus program studi keahlian dan tidak

rata-rata)

b. Memperoleh predikat baik untuk kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian,

kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran

jasmani, olahraga dan kesehatan.

c. Jika KD dan SK yang belum mencapai ketuntasan kurang lebih 4

mata pelajaran (selain syarat nomor 2 dan produktif dan

produktif), maka siswa dinyatakan tidak layak naik kelas dan

harus mengulang di kelas yang sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

64  

  

4. Kelulusan

Sesuai dengan ketentuan SP 19/2005 pasal 72(1) menyebutkan

bahwa peserta didik dinyatakan lulus setelah :

a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran

b. Memperoleh nilai minimal baik kelompok mata pelajaran agama

dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika,

jasmani, olahraga dan kesehatan

c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran IPTEK

d. Lulus Ujian Nasional

5. Penjurusan

Penjurusan dilakukan berdasarkan bakat, minat serta potensi

siswa pada saat mendaftarkan peserta didik baru.

6. Kurikulum

SMK BOPKRI 1 Yogyakarta memiliki bidang keahlian bisnis,

manajemen dan teknologi. Bidang ini memiliki tiga program keahlian

yaitu program keahlian akuntansi program keahlian administrasi

perkantoran dan dan multimedia. Kurikulum yang digunakan oleh SMK

BOPKRI I Yogyakarta adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikn

SMK BOPKRI I Yogyakarta.

Kompetensi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK BOPKRI I

Yogyakarta terdiri dari :

1. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

65  

  

Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,

serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan

lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

2. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK

BOPKRI I Yogyakarta

Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

SMK BOPKRI I Yogyakarta yaitu mata pelajaran; muatan lokal;

kegiatan pengembangan diri; pengaturan beban belajar, kenaikan

kelas dan kelulusan; penjurusan; pendidikan kecakapan hidup,

pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.

3. Kalender Pendidikan

Kalender Pendidikan SMK BOPKRI I Yogyakarta disusun

dengan pertimbangan-pertimbangan sebagi berikut:

a. Kalender akademik adalah pengaturan waktu untuk kegiatan

pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang

mencangkup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif

belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

b. Permulaan tahun pelajaran, yaitu waktu dimulai kegiatan

pembelajaran pada awal tahun pelajaran, pada setiap satuan

pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

66  

  

c. Minggu efektif adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran

untuk setiap tahun dimana minggu efektif penyelenggaraan

pendidikan SMK adalah 34-38 minggu.

d. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran

setiap minggu meliputi jumlah jam seluruh mata pelajaran

termasuk muatan lokal ditambah kegiatan pengembangan diri

e. Waktu libur, yaitu waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan

kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang

dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,

jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur

keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional

dan hari libur khusus.

4. Silabus

Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok

mata pelajaran tertentu yang mencakup standar kompetensi,

kompetensi dasar, materi pokok, kegiatan pembelajaran, indikator

pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu dan sumber

belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan

kompetensi dasar ke dalam materi pokok, kegiatan pembelajaran

dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.

Dalam pengembangan silabus harus berpegang pada prinsip

ilmiah, relevan, sistematis, konsisten, memadai, aktual dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

67  

  

kontekstual, fleksibel dan menyeluruh. Adapun langkah – langkah

dalam pengembangan silabus :

a. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar

b. Mengidentifikasi materi pembelajaran

c. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

d. Merumuskan indikator pencapaian kompetensi

e. Penentuan jenis penelitian

f. Menentukan alokasi waktu

g. Menentukan sumber belajar.

E. Organisasi SMK BOPKRI 1

Keberhasilan SMK BOPKRI I Yogyakarta dalam mengembangkan

sistem pendidikannya tidak lepas dari struktur organisasi dan

manajemennya, termasuk prinsip-prinsip yang melandasi struktur dan

sistem organisasi dan manajemen tersebut.

Struktur organisasi akan dapat berfungsi secara efektif apabila

terdapat manajemen yang handal. Oleh karena itu kepala sekolah sebagai

pimpinan paling tinggi berusaha merecanakan, mengorganisasikan,

melaksanakan, mengontrol dan mengevaluasi kegiatan sekolah sebaik

mungkin.

Untuk mewujudkan struktur organisasi dan manajemen yang baik,

salah satu caranya adalah menyusun struktur organisasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

68  

  

memungkinkan terjadinya interaksi aktif, kreatif dan konsultatif baik yang

bersifat vertikal maupun horizontal dan diagonal, seperti pada bagan

berikut:

Struktur Organisasi Sekolah

SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

Keterangan : ________________ Garis Komando

------------------------ Garis Konsultasi

Pengurus Yayasan BOPKRI  Kantor Dinas P dan P Kota Yogyakarta 

Kepala Sekolah Komite Sekolah 

Wakasek

Kepala Tata Usaha 

Koordinator BP/BK  Ketua Jurusan 

Guru  Guru

Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

69  

  

Penjelasan :

1. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah SMK BOPKRI I yang sekarang dibantu

oleh Wakil Keapala Sekolah, mempunyai tugas merencanakan,

mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan, mengawasi

dan mengevaluasi seluruh kegiatan pendidikandi sekolah ini dengan

perincian sebagai berikut :

Mengatur proses belajar mengajar:

a. Program tahunan, semesteran, berdasarkan kalender pendidikan

b. Jadwal pelajaran per tahunan, per semesteran, termasuk penetapan

jenis mata pelajaran / bidang pengembangan / bidang studi /

bidang pengajaran / keterampilan dan pengembangan tugas guru

c. Program RPP berdasarkan buku kurikulum

d. Pelaksanaan jadwal RPP menurut alokasi waktu yang telah

ditentukan berdasarkan kalender pendidikan

e. Pelaksanaan ulangan / test / hasil evaluasi belajar untuk kenaikan

kelas dan UN

f. Penyusunan kelompok murid atau siswa berdasarkan norma

penjurusan

g. Penyusunan norma penilaian

h. Penetapan kenaikan kelas

i. Laporan kemajuan hasil belajar murid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

70  

  

j. penetapan dalam peningkatan proses belajar mengajar antara lain

(1) mengatur administrasi kantor; (2) mengatur administrasi siswa;

(3) mengatur administrasi pegawai; (4) mengatur administrasi

perlengkapan; (5) mengatur administrasi keuangan; (6) mengatur

administrasi perpustakaan; (7) mengatur pembinaan kesiswaan dan

(8) mengatur hubungan dengan masyarakat.

2. Guru

Guru SMK BOPKRI I Yogyakarta terdiri dari guru tetap dan guru

tidak tetap. Pada tahun 2006/2007 jumlah guru ada 26. terdiri dari guru

tetap negeri dpk 12 orang dan guru tetap Yayasan 1 Orang, Guru Bantu

2 Orang dan siswanya 11 orang adalah guru tetap. Guru SMK BOPKRI

1 Yogyakarta memiliki tugas sebagai berikut :

a. Guru mempunyai tugas pokok melaksanakan pendidikan dan

pengajaran di sekolah berdasarkan kurikulum yang berlaku. Di

samping tugas pokok tersebut, guru membantu kepala sekolah

dalam melaksanakan dan mengatur (1) administrasi murid; (2)

administrasi pegawai; (3) administrasi perlengkapan; (4)

administrasi keuangan; (5) administrasi perkantoran; (6)

administrasi pembinaan kesiswaan, termasuk program BP dan (7)

administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat.

b. Bagi guru pada sekolah umum atau sekolah kejuruan, di samping

melaksanakan tugas pokok pendidikan dan pengajaran, mereka

mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

71  

  

mengatur program pengajaran, pembinaan kesiswaan termasuk

program BP, pengelolaan kelas, pengelolaan perpustakaan,

kegiatan jurusan atau instalasi, dan pengelolaan laboratorium atau

ruang praktik.

c. Guru mendapat tugas tambahan membantu kepala sekolah di

bidang program pengajaran dengan melakukan penyusunan jadwal

kegiatan sekolah, penyusunan pembagian tugas guru, penyusunan

jadwal pelajaran, penyusunan jadwal evaluasi belajar dan

penyusunan laporan pelaksanaan pengajaran secara berkala.

d. Dalam tugas kesiswaan, tugas guru adalah (1) menyusun program

pembinaan kesiswaan atau OSIS; (2) melaksanakan bimbingan,

pengarahan dan pengendalian kegiatan siswa dalam rangka

menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah; (3) mengarahkan

dalam pemilihan pengurus OSIS; (4) membina pengurus OSIS

dalam berorganisasi; (5) menyusun pembinaan siswa secara

berkala dan insidental dan (6) memilih calon penerima beasiswa

bagi yang berbakat.

e. Sebagai wali kelas, tugas guru adalah (1) menyusun laporan

keadaan kelas pada akhir tahun ajaran; (2) membuat statistik

bulanan siswa; (3) menyusun jadwal pelajaran siswa; (4)

mencatatan jumlah kehadiran siswa mingguan dan bulanan; (5)

pencatatan penerimaan uang SPP; (6) mengisi daftar nilai siswa;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

72  

  

(7) mendata alamat siswa; (8) membuat catatan khusus mengenai

siswa dan (9) mencatat mutasi siswa.

f. Tugas guru sebagai pembantu dibidang bimbingan dan

Penyuluhan adalah (1) penyusunan dan pelakasanaan program

bimbingan dan penyuluhan yang meliputi: waktu kegiatan, metoda

bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, teknik penelolaan

data hasil bimbingan dan penyuluhan serta petugas bimbingan dan

penyuluhan; (2) koordinasi dengan wali kelas, guna

penanggungjawab bidang pembinaan kesiswaan dan orang tua/wali

murid;(3) penyusunan dan pelaksanaan program kerja sama dengan

instansi lain yang relevan baik pemerintah maupun swasta; (4)

evaluasi pelaksanaan BP; (5) penyusunan satistik hasil evaluasi

BP; (6) penyusunan dan pemberian saran dan pertimbangan

pemilihan jurusan bagi siswa.

g. Tugas guru di bidang perpustakaan adalah merencanakan

pengadaan buku, mengurus pelayanan perpustakaan, merencanakan

pengembangan perpustakaan, memelihara dan memperbaiki buku

pustaka dan menyusun laporan bulanan.

h. Tugas guru sebagai Ketua jurusan/kepala instansi adalah

melakukan kegiatan penyusunan program pembinaan dan

penembangan jurusan, kooedinasi penggunaan laboratorium/

tempat praktik, peningkatan prestasi daalm jurusan yang

bersangkutan, observasi dan evaluasi kemajuan dan kemapuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

73  

  

siswa dalam jurusadan menyusunan laporan perkembangan

jurusan/instansi.

i. Tugas guru sebagai guru praktik adalah melaksanakan praktik

laboratorium, mengembangkan praktik labortorium, memelihara

alat praktik, merencanakan kegiatan praktik, menyiapkan bahan

atau alat pelajaran praktik sesuai dengan jurusannya,

mengkoordinasikan kegiatan praktik, merencanakan kebutuhan alat

praktik, mengawasi kegiatan praktik, berkoordinasi dan

bekerjasama dengan masyarakat atau dunia usaha dalam rangka

praktik siswa

j. Tugas guru di bidang humas adalah (1) mengatur dan

meyelenggarakan hubungan sekolah dan orang tua; (2) membina

hubungan antara sekolah dengan komite sekolah; (3)

mengembangkan hubungan antara sekolah dengan lembaga

pemerintah, dunia usaha dan lembaga sosial lainnya; (4)

memberikan informasi mengenai keadaan sekolah kepada

masyarakat sekitar; (5) berkonsultasi dengan dunia usaha dan (6)

menyusun laporan pengembangan hubungan antar sekolah dengan

masyarakat.

3. Kepala Tata Usaha

Tugas kepala tata usaha adalah (1) membantu kepala sekolah

dalam bidang administrasi ; (2) mengatur dan mengawasi tugas masing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

74  

  

– masing karyawan; (3) membantu daftar gaji atau honorarium dan (5)

membantu konsep – konsep surat.

4. Komite Sekolah

Tugas komite sekolah a) mengkoordinasikan seluruh kegiatan

pelaksanaan PSG mulai dari perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi penilaian; b) berperan serta

dalam penerimaan siswa baru; c) memonitor dan mengevaluasi

pelaksanaan pendidikan di sekolah; d) mendapatkan industri untuk

menjadi pasangan sekolah dalam pelaksanaan PSG; e)memonitor dan

mengevaluasi pelaksanaan praktik kerja industri; f) bersama dengan

sekolah mengatur pelaksanaan uji kompetensi dan penerbitan sertifikat

komputer; g) memasarkan lulusan; h) membantu pengembangan unit

produksi sekolah dan i) mencari sponsor untuk membantu pembiayaan

operasional sekolah.

5. Ketua Jurusan

Tugas ketua jurusan adalah menyusun program pembinaan dan

pengembangan jurusan, melakukan koordinasi penggunaan

laboratorium, meningkatkan prestasi dalam jurusan yang bersangkutan,

observasi dan evaluasi kemajuan dan kemampuan siswa dalam jurusan

yang bersangkutan dan menyusun laporan perkembangan jurusan atau

instansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

75  

  

6. Koordinator BK

Tugas koordinator BK adalah menyusun dan melaksanakan

program bimbingan dan penyuluhan yang meliputi waktu kegiatan,

metode bimbingan dan penyuluhan, peralatan dan biaya, teknik

pengolahan data hasil bimbingan dan penyuluhan serta petugas

bimbingan dan penyuluhan, koordinasi dengan wali kelas untuk

bertanggungjawab dalam bidang pembinaan kesiswaan dan orang tua,

menyusun dan melaksanakan program kerjasama dengan instansi lain

yang relevan baik pemerintah maupun swasta, mengevaluasi

pelaksanaan B dan P, menyusun statistik hasil evaluasi B dan P dan

memberikan saran serta pertimbangan pada siswa untuk memilih

jurusan.

F. Sumber Daya Manusia SMK BOPKRI 1

Sumber daya manusia yang ada meliputi: kepala sekolah, para

guru, dan karyawan yang bekerja untuk SMK BOPKRI I Yogyakarta.

Jumlah sumber daya yang ada sebanyak 36 orang, terdiri dari garu dan

karyawan dengan rinciannya sebagai berikut:

1. Guru tetap PNS dipekerjakan sebanyak 12 orang.

2. Guru yayasan sebanyak 1 orang.

3. Guru tidak tetap sebanyak 17 orang.

4. Karyawan/Pegawai teetap sebanyak 3 orang.

5. Karyawan/Pegawai tidak tetap sebanyak 5 orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

76  

  

G. Siswa SMK BOPKRI 1 Yogyakarta

Pada tahun pelajaran 2010/2011 jumlah kelas yang ada adalah 8

kelas dan siswa sebanyak 184 siswa terdiri dari 53 siswa laki-laki dan 131

siswa perempuan. Adapun rinciannya sebagai berikut :

No Kelas Jumlah

kelas

Pria Perempuan Jumlah

1. X Akuntansi (AK) 1 5 11 16

2. XAdministrasiPerkantoran

(AP)

1 3 24 27

3. X Multimedia (MM) 1 13 11 24

4. XI Akuntansi (AK) 1 7 15 22

5. XIAdministrasi

Perkantoran (AP)

1 4 17 21

6. XI Multimedia (MM) 1 18 10 28

7. XII Akuntansi (AK) 1 - 22 22

8. XIIAdministrasi

Perkantoran (AP)

1 3 21 24

Jumlah 8 53 131 184

H. Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah

SMK BOPKRI I mempunyai lingkungan fisik yang baik namun

kurang ideal untuk tempat berlangsungnya proses belajar mengajar karena

berhadapan langsung dengan jalan raya sehingga suasananya menjadi

bising dan berdekatan dengan swalayan dan rumah sakit, sehingga situasi

belajar kurang optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

77  

  

Halaman sekolah SMK BOPKRI I tidak begitu luas, bagian depan

digunakan untuk upacara, kegiatan pramuka dan olahraga, serta tempat

parkir kendaraan guru di bagian kanan gedung dan siswa di kiri gedung.

Halaman sekolah juga terdapat pohon – pohon yang rindang, sehingga

tidak terlalu panas.

Toilet bersifat permanen, untuk siswa ada 4 yaitu 2 untuk siswa

putri, 2 untuk siswa putra dan 2 Toilet untuk guru. Kebersihan toilet cukup

terjaga, karena setiap waktu tertentu dibersihkan oleh karyawan.

Koperasi sekolah merupakan koperasi siswa yang anggotanya adalah

semua siswa. Koperasi ini terkadang juga berfungsi sebagai tempat praktik

industri siswa. Koperasi ini menjual berbagai kebutuhan baik untuk guru

maupun untuk siswa.

Keamanan dan ketertiban sekolah dan masyarakat sekitar sekolah

cukup baik sehingga hal tersebut dapat menambah ketenangan siswa

dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

  

78  

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data dalam penelitian ini memaparkan tentang harga

rata-rata (mean), median, modus, dan standar deviasi dari masing-masing

variabel bebas dalam penelitan deskripsi data meliputi:

1. Motivasi Belajar

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 11 item. Dari data diketahui skor terendah = 11, dari skor

tertinggi = 44, dengan mean = 29,32 median = 31,00 modus = 26 dan

standar deviasi = 3,643. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4. Dari data tersebut interpretasi penilaian variabel motivasi

belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Ign.

Masidjo, 1991:46)

Tabel 5.1

Interpretasi Penilaian Motivasi Belajar No Skor Frekuensi

(f) Frekuensi Relatif

Penilaian

1 38 – 44 0 0% Sangat Tinggi 2 33 – 37 3 13,64% Tinggi 3 30 – 32 10 45,45% Cukup Tinggi 4 27 – 29 2 9,09% Rendah 5 < 27 7 31,82% Sangat Rendah Jumlah 22 100%

Dari tabel penelitian di atas diketahui bahwa motivasi belajar

siswa yang masuk pada kategori sangat tinggi sebanyak 0%, kategori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

79  

tinggi sebanyak 13,64%, kategori cukup tinggi sebanyak 45,45%,

kategori rendah sebanyak 9,09%,dan kategori sangat rendah sebanyak

31,82%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden mempunyai motivasi belajar yang cukup tinggi.

2. Disiplin Belajar

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 11 item. Dari data diketahui skor terendah = 11, dari skor

tertinggi = 44, dengan mean = 31,36 median = 32,00 modus = 29 dan

standar deviasi = 3,935. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4. Dari data tersebut interpretasi penilaian variabel disiplin

belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Ign.

Masidjo, 1991:46)

Tabel 5.2

Interpretasi Penilaian Disiplin Belajar No Skor Frekuensi

(f) Frekuensi Relatif

Penilaian

1 38 – 44 1 4,55% Sangat Tinggi 2 33 – 37 7 31,82% Tinggi 3 30 – 32 8 36,36% Cukup Tinggi 4 27 – 29 4 18,18% Rendah 5 < 27 2 9,09% Sangat Rendah Jumlah 22 100%

Dari tabel penelitian di atas diketahui bahwa disiplin belajar

siswa yang masuk pada kategori sangat tinggi sebanyak 4,54%,

kategori tinggi sebanyak 31,82%, kategori cukup tinggi sebanyak

36,36%, kategori rendah sebanyak 18,18%,dan kategori sangat rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

80  

sebanyak 9,09%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian

besar responden mempunyai disiplin belajar yang cukup tinggi.

3. Lingkungan Belajar

Banyaknya butir kuesioner yang sahih untuk variabel ini

berjumlah 24 item. Dari data diketahui skor terendah = 24, dari skor

tertinggi = 96, dengan mean = 65,27 median = 65,50 modus = 64 dan

standar deviasi = 7,219. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4. Dari data tersebut interpretasi penilaian variabel

lingkungan belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II

(Ign. Masidjo, 1991:46)

Tabel 5.3

Interpretasi Penilaian Lingkungan Belajar No Skor Frekuensi

(f) Frekuensi Relatif

Penilaian

1 83 – 96 0 0% Sangat Tinggi 2 72 – 82 4 18,18% Tinggi 3 65 – 71 7 31,82% Cukup Tinggi 4 58 – 64 10 45,45% Rendah 5 < 58 1 4,55% Sangat Rendah Jumlah 22 100%

Dari tabel penelitian di atas diketahui bahwa lingkungan belajar

siswa yang masuk pada kategori sangat tinggi sebanyak 0%, kategori

tinggi sebanyak 18,18%, kategori cukup tinggi sebanyak 31,82%,

kategori rendah sebanyak 45,45%,dan kategori sangat rendah sebanyak

4,55%.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

responden mempunyai lingkungan belajar yang cukup tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

81  

4. Prestasi Belajar

Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel prestasi

belajar digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II (Ing.

Masidjo, 1991:46).

Komposisi prestasi belajar siswa secara keseluruhan dapat

dilihat sebagai berikut:

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Prestasi Belajar

No Prestasi Frekuansi Persentase Kategori 1. 88 – 90 9 40,90% Sangat Tinggi 2. 86 – 87 1 4,54% Tinggi 3. 84 – 85 5 22,72% Cukup Tinggi 4. 82 – 83 1 4,54% Rendah 5. < 82 6 27,27% Sangat Rendah Jumlah 22 100%

Dari tabel distribusi di atas siswa yang mempunyai indeks

prestasi kumulatif dengan kategori sangat tinggi sebanyak 40,90%,

kategori tinggi sebanyak 4,54%, kategori sukup sebanyak 22,72%,

kategori rendah sebanyak 4,54%, dan kategori sangat rendah sebanyak

27,27%.

B. Analisis Data

1. Pengujian Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-

masing variabel apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji

normalitas ini menggunakan analisis Kolmogorov-Smirnov dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

82  

taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian normalitas yaitu bila

probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari

taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel normal. Bila

probabilitas (p) yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari

taraf signifikansi 5% berarti sebaran data variabel tidak normal.

1) Setelah dianalisis dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS edisi Duwi Priyatno, data variabel

Motivasi Belajar diperoleh Asymptotic sig (2 tailed) = 0,083.

Jika dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 maka

probabilitas (p) lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berarti

dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa

distribusi data variabel motivasi belajar (X1) tidak menyimpang

distribusi normal.

2) Setelah dianalisis dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS edisi Duwi Priyatno, data variabel

disipilin belajar diperoleh Asymptotic sig (2 tailed) = 0,452. Jika

dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 maka probabilitas (p)

lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berarti dari hasil

perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data

variabel disiplin belajar (X2) tidak menyimpang dari distribusi

normal.

3) Setelah dianalisis dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS edisi Duwi Priyatno, data variabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

83  

lingkungan belajar diperoleh Asymptotic sig (2 tailed) = 0,712.

Jika dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 maka

probabilitas (p) lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berarti

dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa

distribusi data variabel lingkungan belajar (X3) tidak

menyimpang dari distribusi normal.

4) Setelah dianalisis dengan tektik analisis Kolmogorov-Smirnov

dengan bantuan SPSS edisi Duwi Priyatno, data variabel prestasi

belajar diperoleh Asymptotic sig (2 tailed) = 0,516. Jika

dibandingkan dengan taraf signifikasi 0,05 maka probabilitas (p)

lebih besar daripada signifikansi 0,05. Berarti dari hasil

perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data

variabel prestasi belajar (Y) tidak menyimpang dari distribusi

normal.

Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut dapat dibuat

tabel ringkasan hasil uji normalitas untuk masing-masing

variabel seperti tercantum pada tabel berikut:

Tabel 5.5

Ringkasan Uji Normalitas

No Variabel Asymp.Sig (2 tailed)

Taraf Sig

Kesimpulan

1 2 3 5

Motivasi Belajar Disiplin Belajar Lingkungan Belajar Prestasi Belajar

0,083 0,452 0,712 0,516

0,05 0,05 0,05 0,05

Normal Normal Normal Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

84  

Hasil Uji Normalitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran

5.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah data

masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linear atau

tidak dengan variabel terikat. Uji linearitas dalam penelitian ini

menggunakan analisis varian dengan menggunakan rumus F.

Dalam melaksanakan pengujian lineritas ini dibantu dengan

mengunakan SPSS edisi Duwi Priyatno. Kriteria pengambilan

kesimpulan, linear terjadi apabila nilai tabelhitung FF < , demikian

sebaliknya setelah dilakukan uji linearitas dari masing-masing

variabel diperolah hasil seperti tercantum pada tabel berikut

dibawah ini:

Tabel 5.6

Ringkasan Uji Linearitas

No Variabel Bebas

Variabel Terikat

Db Fhitung F tabel Kesimpulan

1 2 3

X1 X2 X3

Y Y Y

7:139:1114:6

0,377 0,990 1,099

2,832 2,896 3,956

Linear Linear Linear

Dari tabel diatas diketahui bahwa Fhitung antara masing-

masing variabel bebas dengan variabel terikat lebih kecil daripada

F tabel dengan taraf signifikan 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara masing-masing variabel adalah linear. Jadi data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

85  

yang terkumpul memenuhi syarat untuk dianalisis. Hasil uji

linearitas secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji korelasi antara masing-masing variabel bebas

yaitu motivasi belajar (X1), disiplin belajar (X2), lingkungan belajar

(X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis korelasi

Product Moment.

Menurut Sugiyono dalam buku Duwi Priyatno ( 2010:16)

pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai

berikut:

Tabel 5.7

Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi

Rentang Skor Keterangan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat Kuat

a. Pengujian Hipotesis Pertama

Untuk menguji korelasi antara masing-masing variabel

bebas yaitu motivasi belajar (X1), disiplin belajar (X2), lingkungan

belajar (X3) dengan prestasi belajar siswa (Y) digunakan analisis

korelasi Product Moment.

1). Rumusan Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

86  

Hipotesis dalam penelitian ini:

H01 = tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara

motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi

siswa.

Ha1 = ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

2). Pengujian Hipotesis

Dari hasil analisis data (lampiran 6) menunjukkan bahwa

besar hubungan antar motivasi belajar dengan prestasi belajar

akuntansi siswa yang dihitung dengan koefisien korelasi

adalah 0,593. Hal ini menunjukkan hubungan yang sedang.

Arah hubungan yang positif (tidak ada tanda negatif pada

angka 0,593) menunjukkan semakin tinggi motivasi belajar

akan membuat prestasi belajar akuntansi siswa cenderung

meningkat. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah

motivasi belajar siswa maka semakin rendah pula prestasi

belajar akuntansi siswa.

Uji signifikan berdasarkan pada probabilitas jika

probabilitas > 0,05 maka H01 diterima dan sebaliknya jika

probabilitas < 0,05 maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Tingkat

signifikansi koefisien korelasi (diukur dari probabilitas)

menghasilkan angka 0,004. Oleh karena probabilitas (0,004 <

0,05), maka Ha1 diterima dan H01 ditolak yang berarti bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

87  

ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi

belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

b. Pengujian Hipotesis Kedua

1). Rumusan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini:

H01= tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara

disiplin belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi

siswa.

Ha1 = ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin

belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

2). Pengujian Hipotesis

Dari hasil analisis data (lampiran 6) menunjukkan

bahwa besar hubungan antar disiplin belajar dengan prestasi

belajar akuntansi siswa yang dihitung dengan koefisien

korelasi adalah 0,530. Hal ini menunjukkan hubungan yang

sedang. Arah hubungan yang positif (tidak ada tanda negatif

pada angka 0,530) menunjukkan semakin tinggi disiplin

belajar akan membuat prestasi belajar akuntansi siswa

cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya, makin

rendah disiplin belajar siswa maka semakin rendah pula

prestasi belajar akuntansi siswa.

Uji signifikan berdasarkan pada probabilitas jika

probabilitas > 0,05 maka H01 diterima dan sebaliknya jika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

88  

probabilitas < 0,05 maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Tingkat

signifikansi koefisien korelasi (diukur dari probabilitas)

menghasilkan angka 0,011. Oleh karena probabilitas (0,011<

0,05), maka Ha1 diterima dan H01 ditolak yang berarti bahwa

ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin

belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

c. Pengujian Hipotesis Ketiga

1). Rumusan Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini:

Ho1 = tidak ada hubungan yang positif dan signifikan antara

lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar

akuntansi siswa.

Ha1 = ada hubungan yang positif dan signifikan antara

lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar

akuntansi siswa.

2). Pengujian Hipotesis

Dari hasil analisis data (lampiran 6) menunjukkan

bahwa besar hubungan antar lingkungan belajar dengan

prestasi belajar akuntansi siswa yang dihitung dengan

koefisien korelasi adalah 0,439. Hal ini menunjukkan

hubungan yang sedang. Arah hubungan yang positif (tidak ada

tanda negatif pada angka 0,439) menunjukkan semakin tinggi

lingkungan belajar akan membuat prestasi belajar akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

89  

siswa cenderung meningkat. Demikian pula sebaliknya, makin

rendah lingkungan belajar siswa maka semakin rendah pula

prestasi belajar akuntansi siswa.

Uji signifikan berdasarkan pada probabilitas jika

probabilitas > 0,05 maka H01 diterima dan sebaliknya jika

probabilitas < 0,05 maka H01 ditolak dan Ha1 diterima. Tingkat

signifikansi koefisien korelasi (diukur dari probabilitas)

menghasilkan angka 0,041. Oleh karena probabilitas (0,041<

0,05), maka Ha1 diterima dan H01 ditolak yang berarti bahwa

ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan

belajar siswa dengan prestasi belajar akuntansi siswa.

Rangkuman hasil perhitungan analisis korelasi antara

masing-masing variabel bebas dengan variabel terikat dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 5.8

Hasil Korelasi antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat

Variabel Bebas

Variabel Terikat

Df thitung ttabel Kesimpulan

X1 X2 X3

Y Y Y

20 20 20

0,004 0,011 0,041

0,05 0,05 0,05

Signifikan Signifikan Signifikan

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi

Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis pertama

yang menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

90  

motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima.

Pernyataan ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung

yang menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,004 < 0,05. Hal

ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari

tinggi rendahnya motivasi belajar akuntansi siswa dalam

melaksanakan kegiatan belajar.

Hasil penelitian ini memberikan suatu masukan baik bagi

siswa untuk senantiasa termotivasi dalam belajar, sehingga prestasi

belajar yang sudah dapat dipertahankan dan terus ditingkatkan.

Motivasi belajar siswa dapat ditingkatkan dengan pengenalan

tugas-tugas belajar, motivasi siswa untuk berprestasi, tujuan akhir

belajar siswa, mendapatkan informasi tentang pengerjaan tugas-tugas

yang salah, melihat model atau contoh yang baik sehingga dapat

dicontoh, menentukan nilai-nilai dan tingkah laku proposial, harapan

untuk mendapat penghargaan, sedangkan pengalaman yang

mencemaskan dan stres dapat mengakibatkan prestasi menjadi rendah.

Hasil ini sejalan dengan dengan penelitian Indrawati (Tahun 2004)

dalam penelitiannya yang berjudul Hubungan Antara Motivasi

Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi

Belajar mahasiswa, menunjukkan bahwa motivasi belajar mempunyai

hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar, maka

hal ini memberikan suatu masukan bagi para siswa untuk senantiasa

termotivasi dalam belajar, lebih rajin dalam belajar sehingga prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

91  

belajar siswa dapat dipertahankan dan semakin dapat ditingkatkan.

Sehingga dapat disimpulkan semakin tinggi motivasi belajar siswa

semakin tinggi pula prestasi belajarnya.

2. Hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi

Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis kedua yang

menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin

belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima. Pernyataan

ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung yang

menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,011 < 0,05. Hal ini

berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari

tinggi rendahnya disiplin belajar akuntansi siswa dalam melaksanakan

kegiatan belajar.

Hasil penelitian ini memberikan suatu masukan baik bagi

siswa untuk senantiasa menanamkan disiplin baik disiplin diri ataupun

disiplin sosial dalam diri siswa sendiri terutama dalam hal belajar,

sehingga prestasi belajar yang sudah dapat dipertahankan dan terus

ditingkatkan. Untuk dapat mencapai hasil belajar atau prestasi belajar

yang baik, seorang siswa perlu mempersiapkan mata pelajaran atau

belajar terlebih dahulu sebelum mata pelajaran disampaikan oleh guru.

Dengan keteraturan dan disiplin segala usaha yang ingin dicapai

hasilnya akan lebih baik. Disiplin, selain akan membuat seseorang

memiliki kecakapan mengenai cara belajar yang baik, juga merupakan

proses arah pembentukan watak yang baik. Hubungan dengan belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

92  

disiplin belajar mempengaruhi prestasi belajar karena siswa yang

mempunyai disiplin yang tinggi dan teratur akan memiliki sikap yang

positif dan senang akan hal tersebut, sehingga dapat membantu dalam

pencapaian prestasi belajar ke arah yang lebih baik. Ini berarti

semakin tinggi disiplin belajar seoarng siswa maka semakin tinggi

prestasi belajar siswa.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indrawati (Tahun

2004), yang menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar mempunyai

hubungan yang positif dan signifikan. Maka hal ini memberikan satu

masukan bagi siswa untuk senantiasa mendisiplinkan diri dalam

belajar sehingga prestasi belajarnya dapat ditingkatkan. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan belajar yang tinggi akan

mempengaruhi prestasi belajar siswa menjadi lebih tinggi.

3. Hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi

Dari hasil analisis data, diketahui bahwa hipotesis ketiga yang

menyatakan ada hubungan yang positif dan signifikan antara

lingkungan belajar dengan prestasi belajar akuntansi siswa diterima.

Pernyataan ini didasarkan dari hasil analisis koefisien korelasi hitung

yang menunjukkan bahwa probabilitas yaitu sebesar 0,041 < 0,05. Hal

ini berarti tinggi rendahnya prestasi belajar siswa dapat diprediksi dari

tinggi rendahnya lingkungan belajar akuntansi siswa dalam

melaksanakan kegiatan belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

93  

Seorang siswa akan memiliki prestasi belajar yang tinggi jika

lingkungan belajar di sekitarnya juga mendukung. Lingkungan belajar

merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya dalam membantu

meningkatkan prestasi belajar. Lingkungan belajar yang berpengaruh

terhadap prestasi siswa dapat berupa dorongan dari orang tua,

dorongan dari teman, hubungan dengan masyarakat sekitar dan

kegiatan di masyarakat itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktek

pengelolaan keluarga, ketagangan dalam keluarga, demograti atau tata

letak rumah, semuanya dapat memberikan dampak yang lebih baik

atau lebih buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai anak.

Agar anak dapat berhasil dalam pendidikannya maka harus

diperhatikan segala sesuatu yang dapat menunjang keberhasilan

belajarnya. Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, dan teman-

teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa.

Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik

dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam

hal belajar, oleh karena itu anak akan berusaha rajin belajar untuk

meningkatkan prestasi belajarnya.

Hasil ini sejalan dengan penelitian Indrawati (2004) yang

menunjukkan bahwa lingkungan belajar mempunyai hubungan yang

positif dan signifikan dengan prestasi belajar siswa, maka hal ini

memberikan suatu masukkan bagi para siswa yaitu dalam lingkungan

belajar di keluarha diharapkan para siswa dapat mempergunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

94  

fasilitas yang tersedia dan selalu menciptakan suasana belajar yang

kondusif sehingga prestasi belajar tidak hanya cukup tetapi lebih dari

cukup, dalam lingkungan belajar di sekolah diharapkan siswa selalu

menanggapi dukungan yang positif yang menunjang kegiatan yang

diberikan oleh pihak sekolah sehingga berkat dukungan tersebut para

siswa menjadi termotivasi untuk belajar dan akhirnya prestasi belajar

bisa lebih ditingkatkan, dalam lingkungan belajar di masyarakat

diharapkan masyarakat turut serta dalam menciptakan suasana belajar

yang kondusif di dalam lingkungan belajar siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

95  

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dibahas pada Bab V maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi belajar

dengan prestasi belajar siswa SMK BOPKRI 1 kelas XII Jurusan

Akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas 0,004 < 0,05.

Kesimpulan ini mengandung arti bahwa pada umumnya siswa yang

memiliki motivasi belajar yang tinggi maka akan cenderung memiliki

prestasi belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya siswa yang

mempunyai motivasi yang rendah maka akan cenderung mempunyai

prestasi yang rendah.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara disiplin belajar

dengan prestasi belajar siswa SMK BOPKRI 1 kelas XII Jurusan

Akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas 0,011 < 0,05.

Kesimpulan ini mengandung arti bahwa pada umumnya siswa yang

mempunyai disiplin belajar yang tinggi maka akan cenderung memiliki

prestasi belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya siswa yang memiliki

disiplin yang rendah maka akan cenderung mempunyai prestasi yang

rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

96  

3. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar

dengan prestasi belajar siswa SMK BOPKRI 1 kelas XII Jurusan

Akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan probabilitas 0,041 < 0,05.

Kesimpulan ini mengandung arti bahwa pada umumnya siswa yang

tinggal di lingkungan belajar yang mendukung akan cenderung

mempunyai prestasi belajar yang tinggi, begitu pula sebaliknya siswa

yang yang tinggal di lingkungan yang kurang mendukung, maka akan

cenderung mempunyai prestasi yang rendah.

B. Keterbatasan Penelitian 1. Hasil penelitian ini hanya dapat digunakan dan berlaku di SMK

BOPKRI 1 Yogyakarta.

2. Penggunaan kuesioner memungkinkan responden menjawab dengan

kurang sungguh-sungguh dan jawaban yang diberikan tidak sesuai

dengan kondisi yang sesungguhnya dialami oleh siswa yang

bersangkutan sehingga bisa menyebabkan kesalahan dalam

pengambilan kesimpulan

3. Kusioner motivasi belajar pada butir soal no. 6 seharusnya

menunjukkan item positif, tetapi peneliti mengelompokkan pada item

negatif, dan tidak menunjukkan kebenarannya.

C. Saran – saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikit :

1. Berdasarkan hasil penelitian pertama yang menunjukkan ada

hubungan antara motivasi belajar dengan prestasi belajar akuntansi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

97  

siswa, maka disarankan bagi semua pihak yang terlibat dalam

mendidik anak agar memberikan dorongan dan membangkitkan

motivasi pada anak agar mempunyai semangat dalam belajar dan

mendukung anak untuk berkembang dalam segala hal. Misalnya

saja, guru membantu jika siswa mengalami kesulitan dan bagi

orang tua menyediakan fasilitas yang diperlukan oleh siswa.

2. Berdasarkan hasil penelitian yang kedua yang menunjukkan ada

hubungan antara disiplin belajar dengan prestasi belajar akuntansi

siswa, maka disarankan bagi sekolah untuk mempertahankan dan

menciptakan peraturan-peraturan yang dapat medorong siswa

untuk selalu disiplin dalam kegiatan belajar, begitu juga orang tua

harus membiasakan anaknya untuk selalu disiplin belajar.

3. Berdasarkan hasil penelitian ketiga yang menunjukkan bahwa ada

hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar

akuntansi siswa, maka disarankan bagi sekolah untuk

mempertahankan dan memperhatikan kembali keadaan lingkungan

belajar disekolah, apakah memerlukan kelengkapan lagi atau tidak.

Misalnya kelengkapan fasilitas sekolah seperti perpustakaan,

laboratorium, meja, kursi dan lain-lain yang berhubungan dengan

keperluan belajar siswa. Begitu juga dengan orang tua harus

memperhatikan keadaan lingkungan sekitar, supaya anak merasa

nyaman dalam proses belajar baik disekolah maupun rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

DAFTAR PUSTAKA

Wasitaningsih, Fransiska D. 2003. Hubungan Antara Disiplin Belajar, Motivasi Belajar dan Perhatian Orang Tua dengan Prestasi Belajar Mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Indrawati. 2004. Hubungan antara motivasi belajar, disiplin belajar, dan

lingkungan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Ketut, Dewa. 1988. Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Bina Aksara. Mahmud, Dimiyati. 1990. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: BPFE. Roestiyah. 1982. Masalah-Masalah Ilmu Keguruan. Jakarta: Bina Aksara. Soewardi, Eddy. 1987. Pengukuran dan hasil evaluasi belajar. Bandung: Sinar

Baru.

Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia. Masidjo,Igh. (1995). Penilaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:

Kanisiua. Nawawi, Hadari. 1994. Metode Penelitian Bidang sosial. Yogyakarta: Gadjah

Mada University Press. Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali. Departemen Pendidikan Nasional.. 2007. Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru. Jakarta. Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Transito. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

Suharsimi Arikunto. 1993. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina Aksara.

Purwanto, Ngalim. (1990). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Karya. Sudjana, Nana. (1996). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Triana Noor Edwin, DS. (1997). Peran Disiplin dalam Pengembangan Kreativitas

Anak: Yayasan Arena Almamater. Sutrisno Hadi. 1987. Statistika jilid II. Yogyakarta: Yayasan Penelitian Fakultas

Psikologi UGM Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta:

MediaKom

Nugroho, Bhuono Agung. 2005. Memilih Metode Statistik Penelitian dengan

SPSS. Yogyakarta: CV Andi Offset

Kurniawan, Albert.2009. Belajar Mudah SPSS Untuk Pemula. Yogyakarta:

MediaKom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

98  

 

 

 

 

Lampiran 1: Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

99

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN

PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

Studi Kasus : SMK BOPKRI 1 YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

SUCI NINGRUM (061334041)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

100

Hal : Pengisian Kuesioner

Kepada Yth: Siswa/Siswi SMK BOPKRI 1

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan penelitian dengan judul

”HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR

DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR

AKUNTANSI ” dalam rangka penyusunan skripsi.

Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Siswa/Siswi SMK

BOPKRI 1 menjadi responden untuk penelitian ini. Saya berharap Siswa/Siswi

SMK BOPKRI 1 berkenan untuk menjawab keseluruhan pertanyaan sesuai

dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan dengan etika penelitian, saya

menjamin kerahasiaan seluruh jawaban Siswa/Siswi dan memastikan bahwa

jawaban dari Siswa/Siswi hanyalah semata-mata untuk keperluan penelitian

ilmiah ini.

Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu

aktivitas Siswa/Siswi SMK BOPKRI 1. Oleh sebab itu saya meminta maaf

sebelumnya.

Demikian permohonan saya. Atas perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

Yogyakarta, November 2010

Hormat saya

Suciningrum

Peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

101

INSTRUMEN PENELITIAN

Petunjuk

Tulislah terlebih dahulu identitas anda yang telah tersedia dibawah, kemudian

tulislah nama siswa, kelas/Jurusan dan Sekolah anda.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini, dengan memberi tanda (√ ) pada

bagian jawaban yang telah tersedia

Alternative untuk setiap jawaban sebagai berikut:

S : Selalu

S : Sering

J : Jarang

TP : Tidak Pernah

Nama :

Kelas/ jurusan :

Sekolah :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

102

INSTRUMEN PENELITIAN

1. Kuesioner Motivasi Belajar

No Pertanyaan S S J TP

1 Rajin belajar untuk memperoleh hasil

yang memuaskan.

2 Mendapat nilai tertinggi diantara teman-teman dikelas.

3 Puas dengan prestasi belajar sebelumnya, sehingga tidak perlu ada usaha peningkatan prestasi lagi.

4 Setelah belajar dikelas, tidak pernah mempelajari kembali pelajaran yang telah diberikan oleh guru.

5 Berusaha mencari bahan pelengkap dari sumber-sumber yang lain untuk menambah pengetahuan dan wawasan.

6 Belum puas dengan prestasi belajar saat ini.

7 Ketika mengalami kesulitan dalam belajar, diabaikan saja.

8 Menggunakan jam kosong untuk mempelajari materi yang belum bisa.

9 Waktu senggang pergunakan keperpustakaan.

10 Mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

11 Malas mengerjakan tugas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

103

2. Kuesioner Disiplin Belajar

No Pertanyaan S S J TP

1 Belajar minimal 2 jam setiap hari.

2 Kehadiran di sekolah.

3 Belajar setiap hari, walaupun tidak ada ujian.

4 Mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru.

5 Menaati jadwal pelajaran yang telah dibuat sekolah.

6 Jadwal belajar dirumah, terpasang dengan baik.

7 Aktif saat pelajaran berlangsung.

8 Datang ke sekolah tepat waktu.

9 Lebih senang menunda pekerjaan rumah

10 Tidak pernah menaati peraturan yang dibuat sekolah.

11 Lingkungan belajar di sekolah mendukung

12 Memperhatikan, ketika guru menjelaskan materi pelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

104

3. Kuesioner Lingkungan Sosial

A. Lingkungan Keluarga

1. Orang tua saya memberikan dorongan dan motivasi untuk belajar….

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

2. Kebiasaan saudara-saudara, mengingatkan saya belajar….

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

3. Orang tua menegur ketika saya tidak belajar….

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

4. Orang tua saya menanyakan hasil ulangan….

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

5. Sarana ruang belajar di rumah….

a. Ruang Tersendiri c. Ruang Tamu

b. Ruang Belajar Bersama d. Tidak Punya

6. Penerangan untuk belajar yang saya gunakan….

a. 40 watt c. 10 watt

b. 20 watt d. 5 watt

7. Kondisi ruangan belajar ….

a. Nyaman c. Kurang Nyaman

b. Cukup Nyaman d. Tidak Nyaman

8. Kebutuhan alat belajar saya sudah terpenuhi….

a. Sangat Terpenuhi c. Kurang Terpenuhi

b. Terpenuhi d. Tidak Terpenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

105

9. Kesempatan mengerjakan tugas di rumah….

a. Ada waktu c. Kurang Ada Waktu

b. Cukup Ada Waktu d. Tidak ada Waktu

10. Kesempatan mengulang lagi materi pelajaran ketika sudah sampai di rumah….

a. Selalu c. Jarang

b. Sering d. Tidak Pernah

B. Lingkungan Sekolah

1. Kondisi ruang kelas disekolah….

a. Nyaman c. Kurang Nyama

b. Cukup Nyaman d.Tidak Nyaman

2. Kondisi media belajar di kelas seperti papan tulis, meja, kursi….

a. Terawat c. Kurang Terawat

b. Cukup Terawat d. Tidak Terawat

3. Media belajar dikelas….

a. Sangat Memadai c. Kurang Memadai

b. Cukup Memadai d. Tidak Memadai

4. Guru masuk kelas tepat waktu….

a. Sangat Disiplin c. Kadang-kadang

b. Disiplin d. Tidak Disiplin

5. Proses belajar mengajar di kelas….

a. Sangat Lancar c. Kurang Lancar

b. Cukup Lancar d. Tidak Lancar

6. Guru memberikan teguran terhadap keaktifan siswa di kelas….

a. Selalu c.Jarang

b. Sering d.Tidak Pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

106

7. Guru datang tepat waktu di sekolah….

a. Sangat Disiplin c. Kadang-kadang

b. Disiplin d. Tidak Disiplin

8. Hubungan para guru dengan para siswa di sekolah….

a. Sangat Baik c. Kurang Baik

b. Cukup Baik d. Tidak Baik

9. Bagaimana suasana lingkungan sekolah ….

a. Sangat Kondusif c. Kurang Kondusif

b. Cukup Kondusif d. Tidak Kondusif

C. Lingkungan Masyarakat

1. Jam belajar masyarakat berlaku pada….

a. 19.00-20.00 c. 20.00-21.00

b. 19.30-20.30 d. Tidak ada

2. Kepatuhan mengikuti kegiatan masyarakat daripada belajar….

a. Sangat Patuh c. Kurang Patuh

b. Patuh d. Tidak Patuh

3. Kondisi lingkungan di masyarakat ….

a. Sangat Kondusif c. Kurang Kondusif

b. Kondusif d Tidak Kondusif

4. Suasana belajar yang diciptakan dalam masyarakat….

a. Sangat Menyenangkan c. Kurang Menyenangkan

b. Menyenangkan d. Tidak Menyenangkan

5. Fasilitas untuk kegiatan belajar dalam masyarakat tersedia dengan lengkap….

a. Tersedia Banyak c. Kurang Tersedia

b. Cukup Tersedia d. Tidak Tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

107

6. Tersedia perpustakaan di masyarakat....

a. Tersedia c. Kurang Tersedia

b. Cukup Tersedia d. Tidak Tersedia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

108  

 

 

 

 

Lampiran 2: Validitas & Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

109  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

110  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

111  

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

112  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

109  

 

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

109  

 

114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

109  

Output Variabel Motivasi Belajar

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 100.0

Excludeda 0 .0

Total 49 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.877 .881 11

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B1 27.00 28.917 .620 . .864

B2 27.41 28.497 .527 . .872

B3 28.12 28.318 .738 . .857

B4 27.24 31.439 .356 . .880

B5 27.41 28.497 .527 . .872

B6 27.08 29.493 .643 . .864

B7 27.00 28.917 .620 . .864

B8 28.12 28.318 .738 . .857

B9 28.16 30.264 .481 . .873

B10 27.00 28.917 .620 . .864

B11 27.08 29.493 .643 . .864

 

115 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

110  

Output Variabel Disiplin Belajar

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 100.0

Excludeda 0 .0

Total 49 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.823 .831 12

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B1 35.06 24.267 .549 . .804

B2 34.47 25.754 .546 . .806

B3 35.35 26.106 .422 . .814

B4 34.47 25.754 .546 . .806

B5 34.06 25.975 .566 . .805

B6 34.98 21.562 .624 . .798

B7 35.06 24.267 .549 . .804

B8 34.14 26.042 .443 . .813

B9 34.90 26.844 .285 . .826

B10 34.41 27.080 .261 . .828

B11 34.47 25.754 .546 . .806

B12 34.39 26.242 .515 . .809

 

116 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

111  

Output Variabel Lingkungan Belajar

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 49 100.0

Excludeda 0 .0

Total 49 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.877 .892 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

B1 66.35 94.315 .205 . .879

B2 67.00 90.167 .331 . .877

B3 66.47 92.088 .396 . .874

B4 66.80 90.791 .460 . .872

B5 66.94 86.434 .411 . .877

B6 67.00 90.167 .331 . .877

B7 66.80 90.791 .460 . .872

B8 66.92 92.618 .447 . .873

B9 66.47 92.088 .396 . .874

B10 67.06 91.225 .505 . .872

B11 67.22 85.886 .636 . .867

117 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

112  

B12 67.00 89.250 .511 . .871

B13 67.14 90.417 .522 . .871

B14 67.55 90.753 .588 . .870

B15 67.06 91.225 .505 . .872

B16 66.94 86.434 .411 . .877

B17 67.43 91.792 .459 . .873

B18 66.51 92.630 .382 . .874

B19 67.04 88.457 .679 . .867

B20 66.92 92.618 .447 . .873

B21 67.00 89.250 .511 . .871

B22 67.06 90.142 .598 . .870

B23 67.43 91.792 .459 . .873

B24 67.45 92.544 .357 . .875

B25 67.55 90.753 .588 . .870

 

 

 

 

 

 

 

 

 

118 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

  

119  

Lampiran 3: Data Induk Penelitian

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

120  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR NILAI RAPORT

NO NAMA NILAI RAPORT

1 Clara vika 89 2 Dwi Puja 85 3 Nia Kurnia 88 4 Novitasari 86 5 Duwi Eka Endarini 79 6 Nadia Tesalonika 90 7 Meria Ulkha 85 8 Erlin Febriana 80 9 Sandy Sari 81 10 Dian Atari 78 11 Theodora Sari 89 12 Nila Nurcahyati 89 13 Saniscara Ayu 89 14 Tri Astuti 85 15 Sakunda Kusmayani 80 16 Vannia Ayu 89 17 Desinta CH 88 18 Karisma Dwi Susanti 85 19 Firlawati Agustina 79 20 Rahayu Dwi Astuti 83 21 Benedicta Christa 85 22 Fajriah 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

121  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

122  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

120  

 

123

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

  

124  

 

 

 

Lampiran 4: Perhitungan Mean, Median, Modus dan

PAP Tipe II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

125  

Hasil perhitungan SPSS Mean, Median dan Modus 1. Motivasi Belajar

Statistics

Skor_Lingk Prestasi

N Valid 22 22

Missing 0 0

Mean 65.27 85.09

Median 65.50 85.00

Mode 64 85a

Std. Deviation 7.219 4.023

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown  

Statistics

Skor_motivasi Prestasi

N Valid 22 22

Missing 0 0

Mean 29.32 85.09

Median 31.00 85.00

Mode 26a 85a

Std. Deviation 3.643 4.023

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

2. Disiplin Belajar

Statistics

Skor_Disiplin Prestasi

N Valid

Missing

Mean

Median

Mode

Std. Deviation

22

0

31.36

32.00

29a

3.935

22

0

85.09

85.00

85a

4.023

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

3. Lingkungan Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

126  

Perhitungan PAP tipe II

1. Motivasi Belajar

Berdasarkan skor yang ada pada data penelitian maka penulis

mengelompokkan motivasi belajar siswa dalam kategori: sangat positif,

positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang

ada maka menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.

Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Tipe II untuk penilaian motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tingkat penguasaan kompetensi

Kategori kecenderungan variabel

81%-100% Sangat Positf 66%-80% Positif 56%-65% Cukup Positif 46%-55% Negatif

Dibawah 46% Sangat Negatif

Berdasarkan kategori tersebut dilakukan analisis sebagai berikut:

Skor tertinggi = 4 x 11 = 44

Skor terendah = 1 x 11 = 11

Penilaian motivasi belajar siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

tipe II adalah sebagai berikut:

Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)

= 11 + 81% (44-11) = 37,73; dibulatkan menjadi 38

= 11 + 66% (44-11) = 32,78; dibulatkan menjadi 33

= 11 + 56% (44-11) = 29,48; dibulatkan menjadi 30

= 11 + 46% (44-11) = 26,18; dibulatkan menjadi 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

127  

Tabel interpretasi:

Skor Interpretasi 38 – 44 Sangat Positf 33 – 37 Positif 30 – 32 Cukup Positif 27 – 29 Negatif

< 27 Sangat Negatif

2. Disiplin Belajar

Berdasarkan skor yang ada pada data penelitian maka penulis

mengelompokkan disiplin belajar siswa dalam kategori: sangat positif, positif,

cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang ada maka

menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.

Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Tipe II untuk penilaian disiplin belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tingkat penguasaan kompetensi

Kategori kecenderungan variabel

81%-100% Sangat Positf 66%-80% Positif 56%-65% Cukup Positif 46%-55% Negatif

Dibawah 46% Sangat Negatif

Berdasarkan kategori tersebut dilakukan analisis sebagai berikut:

Skor tertinggi = 4 x 11 = 44

Skor terendah = 1 x 11 = 11

Penilaian motivasi belajar siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP)

tipe II adalah sebagai berikut:

Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)

= 11 + 81% (44-11) = 37,73; dibulatkan menjadi 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

128  

= 11 + 66% (44-11) = 32,78; dibulatkan menjadi 33

= 11 + 56% (44-11) = 29,48; dibulatkan menjadi 30

= 11 + 46% (44-11) = 26,18; dibulatkan menjadi 27

Tabel interpretasi:

Skor Interpretasi 38 – 44 Sangat Positf 33 – 37 Positif 30 – 32 Cukup Positif 27 – 29 Negatif

< 27 Sangat Negatif

3. Lingkungan Belajar

Berdasarkan skor yang ada pada data penelitian maka penulis

mengelompokkan lingkungan belajar siswa dalam kategori: sangat positif,

positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang

ada maka menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.

Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Tipe II untuk penilaian lingkungan belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tingkat penguasaan kompetensi

Kategori kecenderungan variabel

81%-100% Sangat Positf 66%-80% Positif 56%-65% Cukup Positif 46%-55% Negatif

Dibawah 46% Sangat Negatif

Berdasarkan kategori tersebut dilakukan analisis sebagai berikut:

Skor tertinggi = 4 x 24 = 96

Skor terendah = 1 x 24 = 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

129  

Penilaian motivasi belajar siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

(PAP) tipe II adalah sebagai berikut:

Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)

= 24 + 81% (96-24) = 82,32; dibulatkan menjadi 83

= 24 + 66% (96-24) = 71,52; dibulatkan menjadi 72

= 24 + 56% (96-24) = 64,32; dibulatkan menjadi 65

= 24 + 46% (96-24) = 57,12; dibulatkan menjadi 58

Tabel interpretasi:

Skor Interpretasi 83 – 96 Sangat Positf 72 – 82 Positif 65 – 71 Cukup Positif 58 – 64 Negatif

< 58 Sangat Negatif

4. Prestasi Belajar

Berdasarkan skor yang ada pada data penelitian maka penulis

mengelompokkan prestasi belajar siswa dalam kategori: sangat positif,

positif, cukup positif, negatif, dan sangat negatif. Untuk menilai skor yang

ada maka menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II.

Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP)

Tipe II untuk penilaian disiplin belajar siswa adalah sebagai berikut:

Tingkat penguasaan kompetensi

Kategori kecenderungan variabel

81%-100% Sangat Positf 66%-80% Positif 56%-65% Cukup Positif 46%-55% Negatif

Dibawah 46% Sangat Negatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

130  

Berdasarkan kategori tersebut dilakukan analisis sebagai berikut:

Skor tertinggi = 90

Skor terendah = 78

Penilaian motivasi belajar siswa berdasarkan Penilaian Acuan Patokan

(PAP) tipe II adalah sebagai berikut:

Skor = Nilai terendah + % (Nilai tertinggi – Nilai terendah)

= 78 + 81% (90-78) = 87;72 dibulatkan menjadi 88

= 78 + 66% (90-78) = 85,92; dibulatkan menjadi 86

= 78 + 56% (90-78) = 84,72; dibulatkan menjadi 84

= 78 + 46% (90-78) = 82,52; dibulatkan menjadi 82

Tabel interpretasi:

Skor Interpretasi 88 – 90 Sangat Positf 86 – 87 Positif 84 – 85 Cukup Positif 82 – 83 Negatif

< 82 Sangat Negatif

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

131  

 

 

 

Lampiran 5: Uji Normalitas &

Uji Linieritas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

132  

1. Uji Normalitas a. Output Variabel Motivasi Belajar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prestasi Skor_Motivasi

N 22 22

Normal

Parametersa,,b

Mean 85.09 29.32

Std. Deviation 4.023 3.643

Most Extreme

Differences

Absolute .174 .269

Positive .124 .137

Negative -.174 -.269

Kolmogorov-Smirnov Z .818 1.260

Asymp. Sig. (2-tailed) .516 .083

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

b. Output Variabel Disiplin Belajar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prestasi Skor_disiplin

N 22 22

Normal

Parametersa,,b

Mean 85.09 31.36

Std. Deviation 4.023 3.935

Most Extreme

Differences

Absolute .174 .183

Positive .124 .087

Negative -.174 -.183

Kolmogorov-Smirnov Z .818 .859

Asymp. Sig. (2-tailed) .516 .452

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

133  

c. Output Variabel Lingkungan Belajar

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Prestasi Skor_lingk

N 22 22

Normal

Parametersa,,b

Mean 85.09 65.27

Std. Deviation 4.023 7.219

Most Extreme

Differences

Absolute .174 .149

Positive .124 .121

Negative -.174 -.149

Kolmogorov-Smirnov Z .818 .700

Asymp. Sig. (2-tailed) .516 .712

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

132  

2. Uji Linearitas

a. Output Variabel Motivasi Belajar

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Prestasi *

Skor_Motivasi

Between Groups (Combined) 156.518 8 19.565 1.388 .288

Linearity 119.296 1 119.296 8.461 .012

Deviation from Linearity 37.222 7 5.317 .377 .900

Within Groups 183.300 13 14.100

Total 339.818 21

b. Output Variabel Disiplin Belajar

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Prestasi *

Skor_dispilin

Between Groups (Combined) 204.902 10 20.490 1.671 .206

Linearity 95.580 1 95.580 7.793 .018

Deviation from Linearity 109.322 9 12.147 .990 .497

Within Groups 134.917 11 12.265

Total 339.818 21

134 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

133  

c. Output Variabel Disiplin Belajar

ANOVA Table

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Prestasi *

Skor_lingk

Between Groups (Combined) 262.818 15 17.521 1.365 .369

Linearity 65.364 1 65.364 5.093 .065

Deviation from Linearity 197.454 14 14.104 1.099 .484

Within Groups 77.000 6 12.833

Total 339.818 21

135

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

136  

 

 

 

 

Lampiran 6: Perhitungan Hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

137  

Uji Hipotesis Output Motivasi Belajar, Disiplin Belajar, dan Lingkungan Belajar

Correlations

Skor_motivasi Skor_disiplin Skor_lingkungan Prestasi

Skor_motivasi Pearson Correlation 1 .855** .623** .593**

Sig. (2-tailed) .000 .002 .004

N 22 22 22 22

Skor_disiplin Pearson Correlation .855** 1 .737** .530*

Sig. (2-tailed) .000 .000 .011

N 22 22 22 22

Skor_lingkungan Pearson Correlation .623** .737** 1 .439*

Sig. (2-tailed) .002 .000 .041

N 22 22 22 22

Prestasi Pearson Correlation .593** .530* .439* 1

Sig. (2-tailed) .004 .011 .041

N 22 22 22 22

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

138  

 

 

 

 

Lampiran 7: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

 

 

 

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · Ibu Rita Eny Purwanti, S.Pd., M.Si., selaku dosen penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik

 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI