plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … · balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan...
TRANSCRIPT
i
KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK BEA
BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN
ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH
Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Fransiska Andar Rosalina
NIM: 042114028
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus dan Bunda Maria pelindungku
Papaku Antonius Hermanto dan Mamaku Agnes Sri Dariningsih tercinta
Adik-adikku tersayang Katharina Dian Roswina
Maria Elisabeth Krisanti Putri dan Maria Nirmala Andya Kristantri
Dan seluruh keluarga besarku
Hidup adalah perjuangan, Perjuangan adalah cita-citaCita-cita membuatku semakin kuat
Dan kekuatanku datang dari pada Tuhan…(Penulis)
Stand at the crossroads and look ask for the ancientpaths. Ask where the good way is and walk in it and
you will find rest for your souls. (Jeremiah 6:16)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Universitas
Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terima kasih tak terhingga kepada:
1. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan
kepribadian dan bakat.
2. Prof. Dr. James J. Spillane, SJ, selaku Pembimbing I yang telah banyak
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, memberikan banyak
masukan baik secara moril dan spiritual.
3. Ibu Firma Sulistiyowati, SE. M.Si, selaku Pembimbing II yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan memberi banyak
masukan bagi penulis.
4. Drs. T. Akhrial dari DISPENDA dan Bpk. Fajar dari SAMSAT yang telah
banyak membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini dan
memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
5. Papa Antonius Hermanto dan Mama Agnes S.D., kedua orang tuaku yang
sangat mendukung anaknya, mendoakan dan memberi semangat yang
begitu melimpah selama menulis skripsi ini hingga selesai.
6. Ketiga adikku yang paling kusayangi, Katharina Dian, Maria Elisabeth
Krisanti, dan Maria Nirmala Andya yang selalu bikin aku kangen untuk
pulang. Terima kasih untuk dukungan dan doa kalian.
7. Keluarga Budeku dan Pakdeku, Mbak Dayu dan Mas Ardi, Mbak Siska
dan Mas Gandhi yang banyak membantu, mendukung, dan setia selalu
menjemput dan mengantarku pulang.
8. Keluarga keduaku, Bapak, Mama, Inge adikku yang selalu cerewet tapi
baik banget bawain aku makan, dan Mas Tomy, untuk semua yang selalu
membantu aku dan sayang padaku. Untuk Vani yang berada di Jakarta,
terima kasih untuk doanya.
9. Temen-temen kostku, Makaria Asfina Ratu, Desinata Purnamasari,
Veronika Br Barus, dan Wisni Yuliastuti, yang sudah setia banget
menemani aku baik saat senang dan susah. Arum, Rani, Mbak Wayan,
Tuti, dan semuanya yang tinggal di Narlim, terima kasih buat
semangatnya.
10. Kakakku kak Bernadus Onie Destrio Lando dan Kak Aloysius Danu
Fratomo, buat semua nasehat, sayang kalian buat aku, sudah setia
mendengar ceritaku, dan selalu menjadi pelampiasan emosiku. Mbak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
Cecilia Evie Setyorini dan Mbak Estu Kuncoro Ismartono, terima kasih
untuk semangatnya.
11. Temen-temen kampusku, Noviana H. dan Raymont H. atas semua saran
dan idenya yang sudah banyak membantu menyelesaikan skripsi ini,
Maria Novitri I. yang rela pulsanya habis untuk menemaniku sms saat
mengerjakan skripsi setiap malam, Dadang R., Agnes Ari, Agnes kecil,
Hendra, Willy, dan Desi untuk dukungan dan semangatnya. A. Indah
yang berjuang bersama dari MPT hingga Skripsi. Christ S., Sudilah, Rita
W., Ucok, dan Elisabeth, atas semangatnya. Terima kasih untuk semua
teman-teman kampusku yang telah membantu aku.
12. Suster Irene, FCJ yang selalu jadi tempat curhatku, terima kasih untuk
semua nasehat dan doanya.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Yogyakarta, September 2008
Fransiska Andar Rosalina
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
HALAMAN PUBLIKASI ............................................................................... v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS......................... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................ vii
HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x
HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR.................................................................. xiv
ABSTRAK ....................................................................................................... xv
ABSTRACT..................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Batasan Masalah......................................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6
E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7
F. Sistematika Penulisan ................................................................ 8
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 11
A. Pengertian Kontribusi ................................................................ 11
B. Pengertian Pajak......................................................................... 11
C. Pendapatan Asli Daerah ............................................................. 16
D. Pajak Daerah .............................................................................. 19
E. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)............................................. 20
F. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBN-KB)........ 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
G. Model Perhitungan ..................................................................... 23
H. Penetapan Tarif .......................................................................... 23
I. Sistem Pemungutan.................................................................... 24
J. Pengecualian Pajak..................................................................... 24
K. Pengertian Efektivitas ................................................................ 25
L. Penelitian Terdahulu .................................................................. 27
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 29
A. Jenis Penelitian........................................................................... 29
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 29
C. Jadwal Penelitian........................................................................ 30
D. Subyek dan Objek Penelitian ..................................................... 30
E. Data Yang Diperlukan................................................................ 31
F. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 31
G. Teknik Analisis Data.................................................................. 32
BAB IV GAMBARAN UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU............. 39
A. Propinsi Kepulauan Riau............................................................ 39
B. Visi dan Misi Kepulauan Riau ................................................... 40
C. Pertumbuahan Penduduk dan Tenaga Kerja .............................. 41
D. Angka Pengangguran ................................................................. 41
E. Potensi Kepulauan Riau ............................................................. 42
F. Gambaran Pendapatan Asli Daerah Propinsi Kepulauan Riau .. 43
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..................................... 45
A. Deskripsi Data............................................................................ 45
B. Analisis Data .............................................................................. 49
C. Pembahasan................................................................................ 60
BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 66
A. Kesimpulan ................................................................................ 66
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
B. Keterbatasan Penelitian.............................................................. 67
C. Saran........................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70
LAMPIRAN..................................................................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 1 : Tabel Jadwal Penelitian ................................................................ 30
Tabel 2 : Contoh Tabel Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor
Terhadap PAD .............................................................................. 32
Tabel 3 : Contoh Tabel Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor Terhadap PAD ............................................................. 33
Tabel 4 : Contoh Tabel Analisis Trend Perkembangan Pajak
Kendaraan Bermotor Terhadap PAD ............................................ 34
Tabel 5 : Contoh Tabel Analisis Trend Perkembangan Pajak Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor Terhadap PAD.................................. 34
Tabel 6 : Contoh Tabel Analisis Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor ... 37
Tabel 7 : Contoh Tabel Analisis Efektivitas Pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor..................................................................... 37
Tabel 8 : Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor Dan Realisasi Pajak
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2004 Sampai
Dengan Tahun 2007 ...................................................................... 45
Tabel 9 : Data Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2004
Sampai Dengan Tahun 2007 ......................................................... 46
Tabel 10 : Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Realisasi
Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ................................ 47
Tabel 11 : Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor, Realisasi Pajak Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Realisasi
Pendapatan Asli Daerah................................................................ 47
Tabel 12 : Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Realisasi
Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2004
Sampai Dengan Tahun 2007 ......................................................... 48
Tabel 13 : Data Target Pajak Kendaraan Bermotor dan Target
Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2004
Sampai Dengan Tahun 2007 ......................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
Tabel 14 : Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap
Pendapatan Asli Daerah ................................................................ 50
Tabel 15 : Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap
Pendapatan Asli Daerah ................................................................ 51
Tabel 16 : Perhitungan Persamaan Garis Trend Atas Perkembangan Kontribusi
Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PAD .................................. 51
Tabel 17 : Trend Atas Perkembangan Kontribusi Pajak Kendaraan
Bermotor Terhadap PAD .............................................................. 52
Tabel 18 : Perhitungan Persamaan Garis Trend Atas Perkembangan
Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Terhadap PAD .............................................................................. 53
Tabel 19 : Trend Atas Perkembangan Kontribusi Pajak Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor Terhadap PAD................................. 54
Tabel 20 : Uji Multikolinieritas Atas PAD.................................................... 57
Tabel 21 : Tabel Uji Hipotesa........................................................................ 59
Tabel 22 : Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor ........................................ 59
Tabel 23 : Efektivitas Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor............. 60
Tabel 24 : Tabel Ringkasan Skripsi Pendukung............................................ 73
Tabel 25 : Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Propinsi
Kepulauan Riau ............................................................................ 78
Tabel 26 : Pendapatan Asli Daerah Tahun 2004-2007 .................................. 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar I : Trend Atas Perkembangan Pajak Kendaraan Bermotor
Terhadap PAD.......................................................................... 53
Gambar II : Trend atas perkembangan kontribusi pajak bea balik nama
kendaraan bermotor terhadap PAD .......................................... 55
Gambar II : Uji Normalitas untuk PAD ....................................................... 56
Gambar IV: Uji Heterokedasitisitas untuk PAD .......................................... 57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
ABSTRAK
KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK BEABALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN
ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAHStudi Kasus pada Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau
Fransiska Andar RosalinaNIM: 042114028
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2008
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yangdiberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraanbermotor terhadap pendapatan asli daerah. Latar belakang penelitian ini adalahPropinsi Kepulauan Riau yang struktur wilayahnya terdiri dari lembah danperbukitan, tidak memungkinkan adanya alat transportasi tanpa motor penggerak.Sehingga pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraanbermotor dapat menjadi sector utama dalam penerimaan pendapatan asli daerah.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh melaluidokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Trend denganmetode kuadrat terkecil, uji F, dan analisis efektivitas.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan prosentase kontribusipajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor daritahun ke tahun. Namun, menunjukkan kinerja pemerintah Propinsi KepulauanRiau dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Ini terlihat dari Y’ =87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, dimana b positif (+17.830.422.602). Pajakkendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor secarasignifikan berpengaruh terhadap penerimaan pendapatan asli daerah. Berdasarkananalisis efektivitas, kinerja yang dilakukan oleh pemerintah propinsi kepulauanriau dari tahun ke tahun kurang efektif, hal ini ditunjukan dengan adanyapenurunan prosentase efektivitas terbesar pada tahun 2005 sebesar 36,8% padapajak kendaraan bermotor. Sedangkan pada pajak bea balik nama kendaraanbermotor mengalami kenaikan prosentase dari tahun 2004 sampai dengan tahun2006, dan mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 11,24%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
ABSTRACT
THE CONTRIBUTION OF VEHICLES TAX AND FEE FOR CONVERSIONOF VEHICLE OWNERSHIP TOWARD REGIONAL ORIGINAL REVENUE
AFTER REGIONAL AUTHONOMYA Case Study on Riau Government
Fransiska Andar RosalinaNIM: 042114028
University of Sanata DharmaYogyakarta
2008
The aims of this research were to know how much was the contribution ofvehicle tax and fee for conversion of vehicle ownership toward regional originalrevenue. The background of this research was that in Riau province where theregion structure consisted of valley and hill, it was impossible for the existence oftransportation to be without engine activator. Thus, vehicle tax and fee forconversion of vehicle ownership can be a major sector in gaining regional originalrevenue.
This research was a case study. The data were obtained by documentation.The data analysis technique used was Trend analysis with least square’s method, Ftest and effectiveness analysis.
The result of this research showed that the contribution of vehicle tax andfee for conversion of vehicle ownership declined year by year. However, itshowed that the performance of Riau province government was better year byyear. It could be seen from Y’ = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, where bwas positive (+17.830.422.602). Significantly, vehicle tax and fee for conversionof vehicle ownership influenced the regional original revenue. Based oneffectiveness analysis, the performance of Riau province government was lesseffective year by year. This was showed by the biggest decline in effectivenesspercentage in 2005 in the amount of 36.8% from vehicle tax. Whereas, thepercentage of fee for conversion of vehicle ownership increased from 2004 until2006, and decreased in 2007 in the amount of 11.24%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu fungsi dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah adalah sebagai lembaga ekonomi. Pemerintah pusat sebagai
lembaga ekonomi akan melakukan pengeluaran berbagai macam biaya untuk
semua kegiatan operasional, maka pemerintah akan melakukan berbagai upaya
untuk memperoleh pendapatan guna memenuhi pengeluaran atas biaya tersebut.
Namun, sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997
membawa dampak di berbagai aspek kehidupan, terutama sektor ekonomi yang
ditandai dengan menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat. Dalam hal ini
pemerintah pusat telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasi krisis
tersebut, salah satunya adalah dengan memberlakukan otonomi daerah.
Sejalan dengan diundangkannya UU No. 22 tahun 1999 tentang
pemerintah daerah (Otonomi Daerah) dan UU No. 25 tahun 1999 tentang
perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan daerah, yaitu mengenai
pola pemerintahan sentralisasi menjadi desentralisasi. Dengan demikian,
pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengelola
pemasukan daerahnya. Pemasukan daerah berupa pajak daerah, retribusi daerah,
laba badan usaha milik daerah, penerimaan dari dinas, bagi hasik pajak, pinjaman
pemerintah, dan lainnya memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan asli
daerah. Pajak merupakan sumber pendapatan bagi pemerintah yang cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penting. Pemasukan terbesar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(APBN) didominasi oleh sektor pajak.
Pajak tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi kepentingan pemerintah pusat
tetapi juga pemerintah daerah. Menurut lembaga pemungutannya, pajak dibagi
menjadi dua, yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Pajak daerah sendiri dibagi lagi
menjadi dua, yaitu pajak tingkat provinsi dan pajak tingkat kabupaten/ kotamadya.
Penerimaan daerah bersumber dari pajak hotel dan restoran, pajak kendaraan
alat berat, pajak kendaraan bermotor, pajak bea balik nama kendaran bermotor,
pajak bahan bakar, pajak pengambilan air bawah tanah, pajak pengambilan air
permukaan, sisa kewajiban pokok perseroan terbatas, kompensasi penggunaan
lahan, bagi hasil penjualan kayu, pajak penjualan atas barang mewah, pajak
pengalihan hak atas tanah dan bangunan (PPHTB).
Propinsi Kepulauan Riau memiliki luas wilayah 251,810,71 kilometer
persegi, yang terdiri dari enam pulau besar yaitu Batam, Karimun, Bintan, Natuna,
Tanjung Pinang dan Lingga. Wilayah kepulauan riau, 96 % terdiri dari lautan
seluas 96.866 kilometer persegi dan sisanya terdiri dari daratan. Menurut data
kependudukan Maret 2005 (BPS Kota Batam) dapat dilihat bahwa penduduk
Propinsi Kepulauan Riau berjumlah 1.245.708 jiwa. Kota Batam memiliki jumlah
penduduk terbesar yaitu 599.561 Jiwa (48,13%). (<Http://www.kepulauan
riau.go.id/indeks.kepri pasca pemekaran.htm>)
Struktur tanah wilayah Kepulauan Riau yang didominasi oleh perbukitan
dan lembah, tidak memungkinkan Kepulauan Riau memiliki berbagai jenis
kendaraan tanpa motor penggerak (seperti becak dan andong di pulau Jawa).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Struktur Kepulauan Riau yang demikian, menjadikan Kepulauan Riau didominasi
oleh berbagai jenis kendaraan bermotor, seperti motor, mobil, truk, bis, dan
lainnya.
Kendaraan bermotor merupakan objek pajak bagi Propinsi Kepulauan Riau
yang memberikan kontribusi cukup besar bagi pendapatan asli daerah. Secara
garis besar, Kepulauan Riau tidak termasuk propinsi dengan tingkat kemiskinan
yang tinggi, yang terlihat dari data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana
(BKKBN) bahwa tingkat kemiskinan di Kepulauan Riau hanya sebesar 1 % dari
jumlah penduduk kota Kepulauan Riau atau ± 3.566 kepala keluarga (data
November 2005). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat
Kepulauan Riau cukup mampu untuk membeli kendaraan bermotor seperti sepeda
motor dan mobil.
Dewasa ini, penggunaan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun di
Kepulauan Riau terus meningkat. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya dealer
kendaraan bermotor dari berbagai perusahaan di Indonesia, terutama di Kepulauan
Riau. Dengan semakin banyaknya merk dan jenis kendaraan bermotor, maka
produsen kendaraan bermotor saling bersaing dengan mengeluarkan berbagai
kebijakan yang mempermudah dan menarik minat masyarakat untuk membeli
kendaraan bermotor. Sebagai contoh, banyak dealer yang memberikan
kemudahan kredit dan pemberian diskon yang menguntungkan bagi pembeli.
Dengan munculnya berbagai kebijakan tersebut, maka semakin banyak
masyarakat yang membeli kendaraan bermotor. Dengan bertambahnya jumlah
pemakai kendaraan maka akan menjadi keuntungan bagi pemerintah daerah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan
bermotor. Dari data statistik Departemen Perhubungan Republik Indonesia
didapat informasi bahwa pada tahun 2005 angka pertumbuhan pembelian
kendaraan bermotor sebesar 13,5%, lebih rendah dibandingkan tahun 2004 yang
mencapai 28,1%. Pada tahun 2006 jumlah kendaraan bermotor mencapai 423.571
unit, sedangkan pada tahun 2007 jumlah kendaraan bermotor mencapai 489.751
unit.
Pemungutan pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan
bermotor di Kepulauan Riau dilaksanakan dengan Sistem Administrasi
Manunggal Dibawah Satu Atap, yang dikenal dengan sebutan SAMSAT. Dimana
pada umumnya kantor cabang SAMSAT berada di daerah kotamadya atau
kabupaten (Dati II). Dari data tahun 2004, Propinsi Kepulauan Riau telah
menganggarkan pendapatan daerah dari bagi hasil pajak kendaraan bermotor dan
pajak bea balik nama kendaraan bermotor sebesar Rp 21.700.000.000,00 dengan
realisasi sebesar Rp 20.125.406.221,00 (92,74%), dan data tahun 2005 pemerintah
menganggarkan dana sebesar Rp 21.000.000.000,00 dan terealisasi (per 16
September 2005) sebesar Rp 8.820.644.055.00 (42%).
Dari informasi tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti seberapa besar
kontribusi yang diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik
nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah, khususnya pendapatan
asli daerah Propinsi Kepulauan Riau. Prediksi mengenai perkembangan kontribusi
pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor apakah
memberikan peningkatan dari tahun ke tahun dan apakah ada pengaruh yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor terhadap PAD, juga untuk mengetahui apakah penerimaan
atas pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor di
Propinsi Kepulauan Riau 2000 sampai dengan tahun 2006 telah efektif.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka peneliti
merumuskan beberapa masalah yang akan dipertimbangkan dalam penelitian
ini, yaitu:
1. Seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh pajak kendaraan bermotor
dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli
daerah (PAD) Propinsi Kepulauan Riau setelah otonomi daerah dari
tahun 2004 – 2007?
2. Bagaimanakah perkembangan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor
dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap PAD dari tahun
2004 hingga tahun 2007, apakah mengalami peningkatan atau
penurunan?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan atas kontribusi pajak kendaraan
bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap
pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun di Propinsi Kepulauan
Riau dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
4. Apakah penerimaan atas pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik
nama kendaraan bermotor di Propinsi Kepulauan Riau tahun 2004
sampai dengan tahun 2007 telah efektif?
C. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi masalah yang diteliti
pada pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor,
sehingga tidak dibahas sumber-sumber pendapatan asli daerah Propinsi
Kepulauan Riau yang lain.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh pajak
kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Propinsi Kepulauan Riau setelah
otonomi daerah dari tahun 2004 – 2007.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan atas kontribusi pajak
kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
terhadap Pendapatan Asli Daerah Propinsi Kepulauan Riau dari tahun
2004 hingga tahun 2007. Apakah mengalami peningkatan atau
penurunan dari tahun ke tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan atas kontribusi
pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
terhadap pendapatan asli daerah Propinsi Kepulauan Riau.
4. Untuk mengetahui apakah penerimaan atas pajak kendaraan bermotor
dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor di Propinsi Kepulauan
Riau tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 telah efektif.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini bagi berbagai pihak, diantaranya:
1. Bagi instansi pemerintah Propinsi Kepulauan Riau
Penelitian ini diharapkan dapat membantu instansi pemerintah Propinsi
Kepulauan Riau untuk mengevaluasi kinerja dan lebih mengoptimalkan
kinerja instansi. Selain itu dapat pula dijadikan masukan dalam usaha
peningkatan pendapatan asli daerah.
2. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini penulis dapat mengembangkan pengetahuan yang
didapat selama kuliah untuk menulis laporan dan memperoleh
pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam mengenai instansi
pemerintah dan pengetahuan tentang perpajakan khususnya tentang
kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
3. Bagi mahasiswa dan pembaca laporan
Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang ingin
mendalami tentang perpajakan, khususnya tentang pajak kendaraan
bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor. Bagi para
pembaca, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi wawasan baru
dan tambahan pengetahuan.
4. Bagi Universitas Sanata Dharma
Untuk menambah referensi kepustakaan dan literatur perpajakan, yang
diharapkan dapat digunakan bagi pihak-pihak yang ingin mempelajari
tentang perpajakan pada instansi pemerintah khususnya tentang
kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang penelitian,
rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang
melandasi penelitian, meliputi: pajak, pendapatan asli daerah,
pajak daerah, pajak kendaraan bermotor, pajak bea balik nama
kendaraan bermotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Bab III Metode Penelitian
Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat
dan waktu penelitian, subyek dan objek penelitian, data yang
diperlukan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
ditinjau dari jenis penelitian, penelitian ini termasuk dalam studi
kasus, dimana penelitian ini akan dilakukan di propinsi
Kepulauan Riau. Data yang dibutuhkan akan diperoleh melalui
dokumentasi.
Bab IV Gambaran Umum Propinsi Kepulauan Riau
Dalam bab ini akan diuraikan tentang keadaan Propinsi
Kepulauan Riau secara umum yang meliputi keadaan geografis,
visi dan misi propinsi Kepulauan Riau, pertumbuhan penduduk
dan tenaga kerja, angka penganguran, potensi Propinsi
Kepulauan Riau dan gambaran pendapatan asli daerah Propinsi
Kepulauan Riau.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Dalam bab ini akan dibahas data-data yang telah diperoleh dari
hasil penelitian yang dilakukan di Propinsi Kepulauan Riau,
dengan metode dan teknik analisis data yang telah diuraikan
dalam metodologi penelitian.
Bab VI Penutup
Berisi tentang kesimpulan dari seluruh langkah-langkah proses
pembahasan dan analisis data yang diperoleh dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
penelitian, keterbatasan penelitian, serta beberapa saran yang
diharapkan dapat membantu dan berguna bagi pihak Propinsi
Kepulauan Riau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Kontribusi
Menurut T. Guritno (Kamus Akuntansi, 2000: 61)
“Kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak
lain untuk tujuan, biaya, atau kerugian tertentu atau bersama”.
Menurut Tesaurus Bahasa Indonesia (Endarmoko, 2006: 335)
“Kontribusi adalah andil, bantuan, jasa, pemberian, pertolongan saham,
sokongan, sumbangan, partisipasi, peran serta”.
Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Fajri dan Senja : 486)
“Kontribusi adalah sumbangan atau uang iuran kepada organisasi atau
perkumpulan”.
B. Pengertian Pajak
Menurut Rochmat Soemitro (Mardiasmo, 2004: 1)
“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbal
(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan
untuk membayar pengeluaran umum”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-
unsur:
1. Iuran dari rakyat kepada negara
Yang berhak memungut pajak adalah negara. Iuran tersebut berupa
uang bukan barang.
2. Berdasarkan undang-undang
Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang
serta aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari negara secara langsung
dapat ditunjuk.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-
pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Ada dua fungsi pajak, yaitu:
1. Fungsi budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai
pengeluaran-pengeluarannya.
2. Fungsi mengatur (regulerend)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau
perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai
berikut (Mardiasmo, 2004: 2) :
1. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang
dan pelaksanaan pemungutan pajak harus adil. Adil dalam perundang-
undangan diantaranya adalah dengan mengenakan pajak secara umum
dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.
Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak
bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam
pembayaran dan mengajukan banding.
2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis)
Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini
memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi
negara maupun warganya.
3. Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomi)
Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi
maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan
perekonomian masyarakat.
4. Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansial)
Biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari
hasil pemungutannya.
5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana
Sistem yang sederhana akan memudahkan masyarakat untuk memenuhi
kewajibannya dalam membayar pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
a. Hukum pajak
Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiscus) selaku
pemungut pajak dengan rakyat sebagai wajib pajak. Ada dua macam
hukum pajak, yaitu:
1. Hukum pajak materiil
Memuat norma-norma yang menerangkan antara lain keadaan,
perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek), siapa yang
dikenakan pajak (subyek), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif),
segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya hutang pajak, dan
hubungan antara pemerintah dan wajib pajak.
2. Hukum pajak formil
Memuat bentuk atau tata cara untuk mewujudkan hukum materiil
menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materil). Hukum
ini terdiri dari:
a. Tata cara penyelenggaraan penetapan suatu utang pajak.
b. Hak-hak fiskus utnuk mengadakan pengawasan terhadap wajib
pajak mengenai keadaan, perbuatan dan peristiwa yang
menimbulkan utang pajak.
c. Kewajiban dan hak-hak wajib pajak misalnya, menyelenggarakan
pembukuan atau pencatatan dan mengajukan keberatan atau
banding.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Asas pemungutan pajak (Mardiasmo, 2004:7)
1. Asas domisili (asas tempat tinggal)
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak
yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal
dari dalam dan luar negeri.
2. Asas sumber
Negara berhak menetapkan pajak atas penghasilan yang bersumber di
wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.
3. Asas kebangsaan
Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.
c. Sistem pemungutan pajak
1. Official Assessment
Official Assessment adalah suatu sistem pemungutan yang memberi
wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang
terutang oleh wajib pajak.
2. Self Assessment System
Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri
besarnya pajak terutang.
3. With Holiday System
With Holiday System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk menentukan besarnya
pajak yang terutang oleh wajib pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
C. Pendapatan Asli Daerah
1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah
Menurut Soeratno dan Suparmono ( 2002: 15)
“Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan asli daerah yang
potensinya berada di daerah dan dikelola oleh pemerintah daerah yang
bersangkutan“.
2. Sumber keuangan daerah (Samudra, 1995: 52-54)
a. Sumber keuangan daerah menurut Undang-Undang No. 22 Tahun
1999, yaitu:
1. Pendapatan asli daerah terdiri atas:
a) Hasil pajak daerah.
b) Hasil retribusi daerah.
c) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan daerah
lainnya yang dipisahkan.
d) Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
2. Dana perimbangan terdiri atas:
a) Bagian daerah dari penerimaan PBB, bea perolehan hak atas
tanah dan bangunan dari sumber daya alam.
b) Dana alokasi umum.
c) Dana alokasi khusus.
3. Pinjaman daerah.
4. Lain-lain penerimaan yang sah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
b. Sumber pendapatan Daerah menurut Undang-Undang No. 25 tahun
1999, terdiri atas:
1. Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari:
a) Hasil pajak Daerah.
b) Hasil retribusi Daerah.
c) Hasil perusahaan milik Daerah dan hasil pengelolaan
kekayaan Daerah lainnya yang dipisahkan.
d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.
2. Dana Perimbangan terdiri dari:
a) Bagian Daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan,
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan
penerimaan dari sumber daya alam.
b) Dana Alokasi Umum.
c) Dana Alokasi Khusus.
c. Sumber pendapatan Daerah menurut Undang-Undang No. 32 tahun
2004, terdiri atas:
1. Pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu:
a) Hasil pajak daerah
b) Hasil retribusi daerah
c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan
d) Lain-lain PAD yang sah
2. Dana perimbangan
1) Dana Bagi Hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
2) Dana Alokasi Umum
3) Dana Alokasi Khusus.
3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
d. Sumber keuangan daerah menurut Undang-Undang No. 331 tahun
2004, terdiri atas:
1. PAD bersumber dari:
a) Pajak Daerah.
b) Retribusi Daerah.
c) Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan
2. Lain-lain PAD yang sah
a) Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan.
b) Jasa giro.
c) Pendapatan bunga.
d) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang
asing.
e) Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari
penjualan.
f) Pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.
1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 33 tahun 2004 Tentang Perimbangan KeuanganAntara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah. <Http://www.djpk.depkeu.go.id/>.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
D. Pajak Daerah
Pengertian Pajak Daerah
Menurut Mardiasmo (Samudra, 1995: 61)
“Pajak daerah adalah pungutan yang dilakukan oleh daerah berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh daerah untuk
pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum publik”.
Menurut Rochmat Soemitro (Halim, 2001: 143)
“Pajak daerah merupakan iuran rakyat kepada kas Negara (peralihan
kekayaan negara dari sektor partikelir kepada sektor pemerintah) dengan
tiada mendapat timbal balik yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan
untuk membiayai pengeluaran umum”
Ciri-ciri pajak daerah:
1. Pajak daerah merupakan setoran sebagian kekayaan individu atau
badan untuk kas negara sesuai ketentuan undang-undang.
2. Sifat pungutannya dapat dipaksakan dan tidak mendapatkan prestasi
atau imbalan kembali secara langsung.
3. Penerimaan pajak oleh daerah dipakai untuk pengeluaran daerah dan
melayani kepentingan masyarakat.
Secara adminisratif, pajak daerah digolongkan menjadi:
1. Pajak Daerah Tingkat Propinsi
Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor (BBNKB).
2. Pajak Daerah Tingkat Kota atau Kabupaten
Contoh: pajak restoran dan hotel, pajak hiburan, pajak reklame.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
E. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
1. Dasar Hukum
Yang menjadi dasar hukum pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor
adalah:
a. Undang-Undang nomor 18 tahun 1997 terutang pajak daerah dan
retribusi daerah Undang-Undang nomor 34 tahun 2000.
b. Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2001 tentang pajak daerah.
c. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 11 tahun 2002 tentang
perhitungan dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan bea
balik nama kendaraan bemotor tahun 2002.
d. Surat keputusan bersama KAPOLRI, Dirjen Pemerintahan Umum
dan Dirut. PT. Jasa Raharja (Persero) nomor SKEP/06/X/1999,
nomor 937-1228, nomor SKEP/02/X/1999 yang mengatur tentang
pedoman tata laksana Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu
Atap (SAMSAT).
2. Pengertian
Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau
lebih, yang digunakan didarat untuk mengangkut orang dan atau barang,
yang digerakkan oleh motor, dengan menggunakan bahan bakar bensin,
solar, gas, minyak tanah, campuran bensin dengan minyak lain atau
bahan bakar lainnya, serta berada dalam lalu-lintas bebas. Pemilik
Kendaraan Bermotor adalah orang atau badan/badan hukum yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
namanya tercantum di dalam Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor
(BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
3. Teori dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor.
a. Gross Weight/Net Weight (berat kotor atau berat bersih kendaraan
bermotor).
b. Horse Power (kekuatan mesin).
c. Ownership (pemilikan).
d. Seat Capacity (kapasitas tempat duduk).
e. Type (jenis kendaraan).
4. Objek pajak kendaraan bermotor (Samudra, 1995: 148-149)
Ordonasi pajak kendaraan bermotor tahun 1934, telah merinci objek
pajak kendaraan bermotor secara jelas, yaitu:
a. Kendaraan bermotor: yang digerakkan oleh motor, yang dihidupkan
dengan generator, gas, arang, atau oleh motor yang memakai bahan
bakar minyak tanah dan bensin.
b. Segala kendaraan bermotor lainnya yang tidak digerakkan oleh
motor yang semata-mata memakai bensin sebagai bahan bakar.
c. Kendaraan bermotor, yang digerakkan oleh motor dengan semata-
mata menggunakan bensin sebagai bahan pembakar, yang
mempunyai berat total yang diijinkan 3.500 kg atau lebih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
d. Kereta tambahan (kereta gandengan) dari kendaraan bermotor
(wagon trailers).
5. Jenis pajak yang dapat dikenakan terhadap kendaraan bermotor.
(Samudra, 1995: 144 -145)
Ada beberapa jenis pajak yang dapat dikenakan terhadap
kendaraan bermotor menurut Troy J. Cauley, yaitu:
a. Motor Fuels Tax (pajak minyak atas kendaraan bermotor).
b. Motor Vehicle License Tax (pajak lisensi atas kendaraan bermotor).
c. License Tax/DLT (pajak atas surat ijin mengemudi).
d. Motor Vehicle Purcase Tax (pajak pembelian atas kendaran
bermotor).
F. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBN-KB)
1. Dasar pengenaan
Dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)
adalah nilai jual kendaraan bermotor. Subyek pajak bea balik nama
kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang dapat
menerima penyerahan kendaraan bermotor.
2. Pengertian
Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah penyerahan
kendaraan bermotor, yaitu pengalihan hak kendaraan bermotor sebagai
akibat perjanjian dua belah pihak atau sepihak atau keadaan yang terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
karena jual beli, tukar menukar, hibah termasuk hibah wasiat dan hadiah,
atau pemasukan kedalam badan usaha.
G. Model Perhitungan
Model perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor (Samudra, 1995: 151)
PKB = Nilai Jual Kendaraan Bermotor x Bobot x Tarif
Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan harga pasaran umum.
Bobot mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan pencemaran
lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.
Model perhitungan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
PBBN-KB = Nilai Jual Kendaraan Bermotor x Tarif
H. Penetapan Tarif
1. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (Samudra, 1995: 152-154)
a. 1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum (pribadi).
b. 1 % untuk kendaraan bermotor umum.
c. 0,5% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan besar.
Hasil penerimaan dari pajak kendaraan bermotor dibagihasilkan kepada
Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang bersangkutan dengan komposisi
70% (tujuh puluh persen) untuk Provinsi dan 30% (tiga puluh persen)
kepada Kabupaten atau Kota. Bagi hasil penerimaan tersebut kepada
Pemerintah Kabupaten atau Kota dilaksanakan berdasarkan asas potensi
antar daerah dan asas pemerataan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2. Tarif Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (Samudra, 1995: 152-
154)
d. 10 % untuk kendaraan bermotor bukan umum (pribadi).
e. 10 % untuk kendaraan bermotor umum.
f. 3 % untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan besar.
I. Sistem Pemungutan
1. Sistem Pemungutan yang berlaku pada Pajak Kendaraan Bermotor pada
dasarnya menganut sistem Self Assessment (Penetapan Pajak oleh wajib
pajak sendiri).
2. Dalam sistem ini wajib pajak harus aktif, sedang fiskus dalam
pelaksanaanya hanya memberi bimbingan, pengarahan dan
mengawasinya.
3. Keuntungan sistem ini bahwa wajib pajak (WP) dapat langsung
mengontrol pajaknya. Kesalahan penetapan pajaknya dapat dengan
mudah dikoreksi dan pelayanannya lebih cepat.
4. Sistem ini dilaksanakan dengan Sistem Administrasi Manunggal
dibawah Satu Atap yang dikenal dengan SAMSAT.
J. Pengecualian pajak
1. Pengecualian pajak kendaraan bermotor
a. Kendaraan Bermotor milik pemerintah Pusat/Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
b. Kendaran Bermotor milik Perwakilan Negara Asing,
Badan/Organisasi Internasional di Indonesia.
c. Kendaraan Bermotor milik Pabrikan, importir yang semata-mata
tersedia untuk dijual dan tidak digunakan dalam lalu-lintas bebas.
d. Kendaraan Bermotor milik Pelancong (turis) dan lain-lain yang
berada di wilayah kabupaten atau kota tersebut.
e. Kendaraan Bermotor yang menurut bentuk dan sifatnya, semata-mata
digunakan untuk mengangkut orang sakit, jenazah dan bulldozer.
f. Kendaraan Bermotor milik Lembaga-lembaga keagamaan.
2. Pengecualian pajak bea balik nama kendaraan bermotor
a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
b. Kedutaan, konsulat, perwakilan asing, dan lembaga-lembaga
internasional dengan asas timbal balik sebagaimana yang berlaku
untuk pajak Negara
c. Subjek Pajak lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
K. Pengertian Efektivitas
Menurut Abdul Halim (2004: 135)
“Efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalammerealisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang direncanakandibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riildaerah”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Menurut Anthony- Dearden- Bedford2
“Efektifitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusatpertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapai. Semakin besarkontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasarantersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif unit tersebut”.
Efektivitas merupakan perbandingan output dengan outcome. Pengukuran
efektivitas bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya. Apabila organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka
organisasi tersebut dapat dikatakan efektif.
Kemampuan daerah dalam melaksanakan tugasnya, dikategorikan efektif
apabila rasio yang dicapai minimal sebasar 1 (satu) atau 100 %, sehingga apabila
rasio efektivitasnya semakin tinggi, menggambarkan kemampuan daerah yang
semakin baik.
Efektifitas dalam pemerintah daerah dapat diartikan sebagai kegiatan tepat
pada waktunya dan di dalam batas anggaran yang tersedia. Dapat juga berarti
pencapaian suatu tujuan dan sasaran atas apa yang telah direncanakan. Namun
demikian, apabila yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam pelaksanaannya
melenceng dari rencana semula, tetapi memiliki dampak yang menguntungkan
bagi penerima, maka dapat dikatakan efektif (Halim, 2004: 74).
Apabila konsep efektivitas dikaitkan dengan pajak kendaraan bermotor dan
pajak bea balik nama, maka efektivitas yang dimaksud adalah seberapa besar
2 Antonius Kuncoro, 2005: 16. Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah,Studi Kasus Pemerintah Daerah Karanganyar. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
realisasi penerimaan atas pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
dalam mencapai target yang seharusnya dalam periode tertentu.
L. Penelitian Terdahulu
Berbagai penelitian terdahulu telah dilakukan yang berhubungan dengan
penelitian terhadap pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor. Penelitian yang dilakukan oleh Handaru Purnandita (2005),
yang meneliti apakah ada pengaruh signifikan pajak kendaraan bermotor
terhadap pendapatan asli daerah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pajak kendaraan
bermotor periode tahun 1998 sampai dengan tahun 2003 terhadap pendapatan
asli daerah. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pajak kendaraan bermotor
menyebabkan peningkatan pada Pendapatan Asli Daerah periode tahun 1998 –
2003.
Penelitian yang dilakukan oleh Albertus Vembri Astanto (2006), yang
meneliti tentang Efektivitas Penerimaan Pajak Kendaran Bermotor dan Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor Sebelum dan Sesudah Diberlakukannya Surat
Keputusan Gubernur DIY No. 175 tahun 2004 menunjukkan bahwa kinerja
keuangan pemerintah kabupaten Bantul dilihat dari efektifitas penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebelum
dan sesudah diberlakukannya Surat Keputusan Gubernur DIY nomor 175 tahun
2004 dapat dikatakan sangat efektif. Juga ditunjukkan adanya perbedaan
signifikan terhadap efektifitas penerimaan PKB dan PBBN-KB sebelum dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
sesudah diberlakukannya Surat Keputusan Gubernur DIY nomor 175 tahun
2004.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan merupakan studi deskriptif yaitu
berdasarkan kasus pada instansi pemerintah Propinsi Kepulauan Riau dengan
mencari data periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Metode
pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, dimana peneliti
mencari data ke instansi pemerintah Propinsi Kepulauan Riau, melakukan
dokumentasi data statistik dan kemudian menganalisnya.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat penelitian : Penelitian dilakukan di instansi pemerintah
Propinsi Kepulauan Riau.
2. Waktu penelitian : Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2007
sampai Juli 2008. Data yang dicari yaitu dari periode tahun 2004 sampai
dengan tahun 2007.
Propinsi Kepulauan Riau berdiri pada tanggal 1 Juli 2004, maka atas dasar ini
peneliti mengambil waktu penelitian untuk pajak kendaraan bermotor dan
pajak bea balik nama kendaraan bermotor dari tahun 2004 sampai dengan
tahun 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
C. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian akan berlangsung selama 12 (sebelas) bulan, yang dimulai
sejak bulan September 2007 sampai dengan bulan Agustus 2008. Jadwal
terperinci akan terlihat dalam tabel dibawah.
Tabel 3.1Tabel Jadwal Penelitian
No
Bulanke
Keterangan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1Penyusunanproposal
X X
2Dokumentasi-eksplorasi pustaka
X X
3 Proposal final X X4 Ijin penelitian X X5 Penelitian lapangan X X X6 Analisis data X X
7Penyusunan laporanakhir
X X X X X
D. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian ini meliputi:
Orang-orang yang memberikan informasi secara langsung yaitu staf dan
karyawan instansi pemerintah Propinsi Kepulauan Riau (Dinas Pendapatan
Dan SAMSAT). Subyek penelitian meliputi bagian akuntansi dan bagian
perpajakan.
2. Obyek penelitian
a. Pendapatan Asli Daerah Propinsi Kepulauan Riau (PAD) selama
periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
b. Laporan Realisasi Pajak Kendaraan bermotor (PKB) dan Pajak Bea
Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBN-KB)
c. Peraturan pemerintah tentang undang-undang perpajakan.
d. Peraturan pemerintah daerah tentang otonomi daerah.
E. Data yang Diperlukan
1. Sejarah dan gambaran umum Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau.
2. Data statistik pengguna kendaraan bermotor.
3. Data realisasi penerimaaan pendapatan asli daerah.
4. Data Realisasi Pajak Kendaraan bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor (PBBN-KB) selama periode tahun 2004
sampai dengan tahun 2007.
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1997 tentang
peraturan perpajakan.
6. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 07 Tahun 2006.
F. Teknik Pengumpulan Data
a. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan dan mempelajari data yang sudah ada pada instansi
pemerintahan tersebut. Hasil dokumentasi berbentuk laporan realisasi
Pajak Kendaraan bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan
Bermotor (PBBN-KB), data statistik pengguna kendaraan bermotor, dan
lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
b. Observasi
Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
mengamati secara langsung kegiatan operasional instansi pemerintah
Propinsi Kepulauan Riau yang bersangkutan.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah
yaitu:
1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh pajak
kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
terhadap pendapatan asli daerah (PAD)
Kontribusi PKB tahun X = Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor x 100%Realisasi Pendapatan Asli Daerah
Tabel 3.2Contoh Tabel Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PADTahun Realisasi PKB Realisasi PAD Kontribusi %2004200520062007Total
%100DaerahAslitanPendapaalisasiRe
BermotorKendaraan
NamaBalikBeaPajakalisasiRe
BermotorKendaraanNama
BalikBeaPajakKontribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3.3Contoh Tabel Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan BermotorTerhadap PAD
Tahun Realisasi PBBN-KB Realisasi PAD Kontribusi %2004200520062007Total
2. Untuk mengetahui perkembangan atas kontribusi pajak kendaraan
bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap PAD.
Dengan menggunakan metode Trend dengan Metode Jumlah Kuadrat
Terkecil (The Least Square’s Method) (Boedijoewono, Noegroho Drs.
2001. Hal 267-269):
Y’ = a + bx
Keterangan:
Y’ = nilai variabel yang ditentukan
a = nilai Y apabila x sama dengan 0 (nol)
b = perubahan nilai Y dari waktu ke waktu
x = periode waktu dari tahun dasar
Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus:
a = Yn
b = XY X2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Tabel 3.4Contoh Tabel Analisis Trend Perkembangan Pajak Kendaraan BermotorTerhadap PAD
Tahun PenerimaanPKB (Rp)
X X2 XY Y’
2004200520062007Total
Tabel 3.5Contoh Tabel Analisis Trend Perkembangan Pajak Bea Balik NamaKendaraan Bermotor Terhadap PAD
Tahun PenerimaanPKB (Rp)
X XY X2 Y’
2004200520062007Total
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan atas kontribusi
pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
terhadap pendapatan asli daerah dari tahun ke tahun, dilakukan dengan
langkah-langkah:
a. Melakukan uji asumsi klasik (Oktarina, 2006 : 89-105)
1) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji distribusi data dalam
variable yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan
layak digunakan dalam penelitian adalah data yangmemiliki
distribusi normal. Normalitas data dapat ditentukan dengan
Normal P-Plot. Suatu variable dapat dikatakan normal apabila
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
gambar titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan
penyebaran data searah mengikuti garis diagonal.
2) Uji Heterokedasitisitas
Heterokedastisitas menunjukkan bahwa dalam persamaan regresi
berganda terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan
yang satu dengan pengamatan yang lain. Heterokedastisitas dapat
dilihat dari grafik scatterplot denagn pola titik-titik yang teratur
baik menyempit, melebar maupun bergelombang.
3) Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas digunakan untuk mengukur tingkat hubungan
atau korelasi antara variable independen melalui besaran
koefisien korelasi (r). dikatakan tidak terjadi multikolinearitas
jika koefisien antar variable bebas lebih kecil atau sama dengan
0,6 (r ≤ 0,6).
b. Melakukan pengujian hipotesa Uji F
Tujuan uji F untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang
signifikan ditunjukkan oleh variabel independen terhadap variabel
dependen secara bersama-sama. Langkah-langkah pengujian:
a) Formula uji hipotesis
1. Ho: PKB ≠ PBBNKB ≠ 0
Artinya pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor secara bersama-sama tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Ha: PKB = PBBNKB = 0
Artinya pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
b) Menentukan level of significance (α)
Taraf nyata yang digunakan sebesar 5 %. Untuk menetukan
derajat bebas (d) digunakan rumus d = (k-1) (n-k).
c) Menentukan kriteria pengujian
Kriteria pengujian hipotesis adalah
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel
Ha diterima jika F hitung F tabel
d) Menghitung Fhitung dengan program SPSS 13
e) Mengambil kesimpulan
Membandingkan nilai F tabel dengan F hitung untuk
mengambil kesimpulan dengan kriteria:
Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel
Ha diterima jika F hitung F tabel
f) Menarik kesimpulan
Kesimpulan yang ditarik dari pengujian ini adalah jika Ho
diterima maka variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Ho
ditolak secara bersama-sama variabel independen secara
signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
4. Untuk mengetahui apakah penerimaan atas pajak kendaraan bermotor
dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor di pemerintah Propinsi
Kepulauan Riau tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 telah efektif.
%100bermotorkendaraanpajaketargt
bermotorkendaraanpajakrealisasiPKBsEfektivita
Tabel 3.6Contoh Tabel Analisis Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor
Tahun Realisasi PKB Target PKB Efektivitas %2004200520062007
Pajak kendaraan bermotor dikatakan efektif apabila rasio efektivitas
yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 %, sehingga semakin tinggi
rasio efektivitas yang dicapai berarti kemampuan pemerintah Propinsi
Kepulauan Riau dalam melakukan pemungutan pajak kendaraan bermotor
semakin baik.
%100
bermotorkendaraan
namabalikbeapajaketargt
bermotorkendaraannama
balikbeapajakrealisasi
KBPBBNsEfektivita
Tabel 3.7Contoh Tabel Analisis Efektivitas Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Tahun Realisasi PBBN-KB Target PBBN-KB Efektivitas %2004200520062007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pajak bea balik nama kendaraan bermotor dikatakan efektif apabila rasio
efektivitas yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 %, sehingga semakin
tinggi rasio efektivitas yang dicapai berarti kemampuan pemerintah Propinsi
Kepulauan Riau dalam melakukan pemungutan pajak bea balik nama kendaraan
bermotor semakin baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
39
BAB IV
GAMBARAN UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU
A. Propinsi Kepulauan Riau
Propinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.
25 tahun 2002 dan diresmikan pada tanggal 1 Juli 2004 di kota Tanjung
Pinang. Propinsi Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota yaitu,
Kota Batam, Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, Kabupaten Natuna,
Kota Tanjung Pinang dan Kabupaten Lingga.
(<Http://www.KepRi.go.id/index.php.kependudukan>.)
Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi yang termuda
di Indonesia yang terletak di jalur perlintasan dunia dan memiliki potensi
ekonomi yang sangat besar. Provinsi Kepulauan Riau memiliki luas wilayah
251,810,71 km yang sebagian besar yakni 95,97 persen atau 241.251,30 km
merupakan perairan. Sedangkan daratan hanya 4,21 persen terdiri dari
gugusan kepulauan sebanyak 1062 pulau, diantaranya sebanyak 357 buah
pulau belum berpenghuni (masih kosong). Namun demikian, pulau-pulau
kosong tersebut pada umumnya telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai
lahan pertanian. Beberapa pulau yang relatif besar di wilayah propinsi
Kepulauan Riau dapat disebutkan seperti, pulau Bintan, Singkep, Lingga dan
Senayang. Kepulauan Riau merupakan wilayah kepulauan yang memiliki
keragaman dalam aspek-aspek geografis, demografis, serta kondisi sosial
ekonomi masyarakatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Secara administrasi, pemerintahan Kepulauan Riau saat ini memiliki 11
kecamatan, 65 Desa, dan 8 Kelurahan. Ke-11 kecamatan tersebut, masing-
masing, Bintan Utara, Gunung Kijang, Bintan Timur, Teluk Bintan, Senayang,
Lingga, Singkep, Singkep Barat, Tambelan, Lingga Utara dan Teluk Sebong.
Sedangkan penduduk Kepulauan Riau berdasarkan hasil sensus tahun 2000
berjumlah 181.166 jiwa dengan kepadatan 44 jiwa perkilometer persegi.
Dengan Kota Batam merupakan tempat penduduk terbesar yaitu 599.561 Jiwa
(48,13 %), Kabupaten Karimun 199.697 jiwa (16,03 %), Kabupaten
Kepulauan Riau 117.512 (9,43 %), Kota Tanjung Pinang 158.514 jiwa (12,73
%), Kabupaten Natuna 89.832 jiwa (7,21 %) dan Kabupaten Lingga 80.592
Jiwa (6,47 %). Antara tahun 1990 sampai dengan tahun 2000, pertumbuhan
penduduk Kepulauan Riau mencapai rata-rata sebesar 2,93 persen pertahun.
B. Visi dan Misi Propinsi Kepulauan Riau
1. Visi : Terwujudnya masyarakat Kepulauan Riau yang damai, demokratis,
bermoral, berbudaya, berdaya saing, maju dan sejahtera dengan landasan
ekonomi rakyat yang tangguh serta didukung sumber daya manusia
(SDM) yang handal.
2. Misi
a. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah (PemDa) dalam bidang
pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.
b. Memperkuat landasan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan
berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, kesejahteraan sosial dan
ketahanan budaya.
C. Pertumbuhan Penduduk dan Tenaga Kerja
Pertumbuhan penduduk Kepulauan Riau relatif tinggi, yaitu 3, 79 % per
tahun selama periode tahun 1998 sampai dengan 2002. tingkat ini melebihi
tingkat pertumbuhan penduduk nasional pada periode tahun yang sama
(sebesar 1,4 %). Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan oleh
tingginya migrasi dari daerah lain dalam kurun waktu lima (5) tahun.
Tingginya perputaran roda ekonomi dan peluang lapangan kerja di Kepulauan
Riau menjadi incaran masyarakat diluar Kepulauan Riau untuk datang dalam
rangka mencari pekerjaan. Berdasarkan data sensus tahun 2000, jumlah
penduduk yang bermigrasi ke Propinsi Riau mencapai 206. 514 jiwa.
Jumlah tenaga kerja di Kepulauan Riau menigkat dari tahun ke tahun
sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang relatif cukup tinggi. Jumlah
angkatan kerja pada tahun 2004 adalah 476.091 orang. (data Desember 2007)
D. Angka Pengangguran
Angka pengangguran di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2007
meningkat drastis hingga 16,98 persen dari tahun sebelumnya dan angkanya
mencapai 71.914 orang dan jumlah terbesar terdapat di Kota batam (65,40 %).
Hal ini dipicu oleh karena tutupnya beberapa perusahaan besar dan
merumahkan tenaga kerjanya, sehingga menambah angka penganguran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Rencana penerapan Special Economic Zone (SEZ) yang dicanangkan oleh
Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Batam, Bintan, dan
Karimun ternyata belum mampu memberikan ekspektasi positif bagi
pertumbuhan sektor riil yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja.
E. Potensi Kepulauan Riau
Propinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata mancanegara kedua
setelah Propinsi Bali. Jumlah wisatawan asing yang masuk ke Kepulauan Riau
sebesar 1,5 juta orang pada tahun 2005. Sebagai propinsi kepulauan, sektor
kelautan menjadi pendukung utama pemasukan propinsi Riau, baik dari sektor
pariwisata dan sektor kelautan.
1. Sektor Kelautan
Kota Batam, Kabupaten Lingga, dan Natuna memiliki potensi yang
sangat besar dibidang perikanan. Dengan wilayah yang sebagian besar
terdiri dari lautan, mendukung dilakukannya pengembangan atas budidaya
ikan kakap, rumput laut, dan budidaya ikan air tawar.
2. Sektor Pariwisata
Objek wisata yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau antara lain
adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten dan kota. Pantai
Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa terletak di kota Batam. Pantai
Belawan terletak di Kabupaten Karimun. Pantai Lagoi, Pantai Tanjung
Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park terletak di kabupaten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Bintan. Sedangkan Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya
seperti snorkeling.
3. Sektor Pertanian
Hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan
Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian dan peternakan
mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang
strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota
Batam.
Disamping palawija dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa,
kopi, gambir, nenas, dan cengkeh sangat baik untuk dikembangkan di
Kepulauan Riau. Di Kepulauan Riau dan Lingga juga sangat cocok untuk
ditanami buah-buahan dan sayuran.
F. Gambaran Pendapatan Asli Daerah Propinsi Kepulauan Riau
Propinsi Kepulauan Riau memiliki potensi daerah yang sangat besar,
terutama di sektor pariwisata dan perpajakan. Pengembangan berbagai potensi
yang terdapat di Kepulauan Riau, menjadikan pemasukan terbesar bagi
pemerintah kepulauan riau. Penerimaan pendapatan asli mengalami kenaikan
yang signifikan daerah dari tahun ke tahun. Realisasi penerimaan PAD pada
tahun 2005 mengalami kenaikan 200% dari tahun 2004 yaitu sebesar
Rp220.049.475.010, untuk tahun 2006 dan 2007 mengalami kenaikan sekitar
Rp50.000.000.000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Pada sektor perpajakan, penerimaan pajak terutama pada penerimaan pajak
kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor dari tahun
ke tahun selalu mengalami kenaikan. Kenaikan atas pajak kendaraan bermotor
dan bea balik nama kendaraan bermotor memiliki kontribusi yang cukup besar
bagi penerimaan daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
45
BAB V
DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Data yang digunakan untuk menghitung seberapa besar kontribusi yang
diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah (PAD) adalah
realisasi pajak kendaraan bermotor dan realisasi pendapatan asli daerah
(PAD).
a. Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor
Data realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pajak bea
balik nama kendaraan bermotor selama 4 (empat) tahun, yaitu dari
tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Data tersebut terlihat pada
Tabel 5.8.
Tabel 5.8Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor Dan Realisasi Pajak BeaBalik Nama Kendaraan Bermotor tahun 2004 sampai dengan tahun2007
TahunRealisasi Pajak
Kendaraan BermotorRealisasi Pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor2004 34.281.303.812 24.695.890.403
2005 94.269.371.467 50.357.096.167
2006 108.463.313.721 65.106.107.069
2007 112.758.628.538 83.588.453.296
Sumber: SAMSAT Kota Batam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Dalam rumusan masalah ini, data realisasi pajak kendaraan bermotor
dan realisasi pajak bea balik nama kendaraan bermotor yang
dibutuhkan yaitu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.
Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang
diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor, yang ditunjukkan dalam perhitungan persentase
(%).
b. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Tabel 5.9Data Realisasi Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2004 sampai dengantahun 2007 (dalam rupiah)
Tahun Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)2004 78.172.619.444
2005 220.049.475.010
2006 281.830.846.379
2007 324.899.098.448
Sumber: SAMSAT Kota Batam
Realisasi Pendapatan Asli Daerah digunakan sebagai pembagi atas
realisasi pajak kendaraan bermotor dan realisasi pajak bea balik nama
kendaraan bermotor untuk mengetahui seberapa besar kontribusinya
terhadap Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2004 sampai dengan tahun
2007.
2. Data yang digunakan untuk mencari perkembangan atas kontribusi pajak
kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
terhadap PAD dari tahun 2003 hingga tahun 2007, apakah mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
peningkatan atau penurunan adalah data penerimaaan/realisasi Pajak
Kendaraan Bermotor dan data penerimaan/realisasi Pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.
Tabel 5.10Realisasi pajak kendaraan bermotor dan realisasi pajak bea balik namakendaran bermotor (dalam rupiah)
TahunRealisasi Pajak
Kendaraan BermotorRealisasi Pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor2004 34.281.303.812 24.695.890.403
2005 94.269.371.467 50.357.096.167
2006 108.463.313.721 65.106.107.069
2007 112.758.628.538 83.588.453.296
Sumber: SAMSAT Kota Batam dan DISPENDA
3. Data yang digunakan untuk mencari pengaruh yang signifikan atas
kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan
bermotor terhadap pendapatan asli daerah dari tahun ketahun, dari tahun
2004 sampai dengan tahun 2007, yaitu data realisasi pajak kendaraan
bermotor (PKB), pajak bea balik nama kendaraan bermotor (PBBNKB)
dan realisasi pendapatan asli daerah (PAD).
Tabel 5.11Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor, Realisasi Pajak Bea Balik NamaKendaraan Bermotor, Dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (dalamrupiah)
TahunRealisasi Pajak
KendaraanBermotor
Realisasi Pajak BeaBalik Nama
Kendaraan Bermotor
Realisasi PendapatanAsli Daerah
2004 34.281.303.812 24.695.890.403 78.172.619.444
2005 94.269.371.467 50.357.096.167 220.049.475.010
2006 108.463.313.721 65.106.107.069 281.830.846.379
2007 112.758.628.538 83.588.453.296 324.899.098.448
Sumber: SAMSAT Kota Batam dan DISPENDA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
4. Data yang digunakan untuk mencari apakah penerimaan atas pajak
kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor di
pemerintah Propinsi Kepulauan Riau tahun 2004 sampai dengan tahun
2007 telah efektif adalah data realisasi pajak kendaraan bermotor dan
realisasi pajak bea balik nama kendaraan bermotor, serta data target pajak
kendaraan bermotor dan target pajak bea balik nama kendaraan bermotor
dari tahun 2004 sampai dengan 2007, dapat dilihat pada tabel 5.12 dan
5.13.
a. Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Realisasi pajak bea
balik nama kendaraan bermotor
Tabel 5.12Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Realisasi pajak beabalik nama kendaraan bermotor tahun 2004 sampai dengan tahun 2007
TahunRealisasi Pajak
Kendaraan BermotorRealisasi Pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor2004 34.281.303.812 24.695.890.403
2005 94.269.371.467 50.357.096.167
2006 108.463.313.721 65.106.107.069
2007 112.758.628.538 83.588.453.296
Sumber: SAMSAT Kota Batam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
b. Data Target Pajak Kendaraan Bermotor dan Target Pajak Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor.
Tabel 5.13Data Target Pajak Kendaraan Bermotor dan Target pajak bea baliknama kendaraan bermotor tahun 2004 sampai dengan tahun 2007
TahunTarget Pajak Kendaraan
BermotorTarget Pajak Bea Balik Nama
Kendaraan Bermotor2004 22.500.000.000 27.000.000.000
2005 81.069.000.000 45.621.000.000
2006 105.858.000.000 57.265.000.000
2007 131.990.294.000 81.591.950.000
Sumber: SAMSAT Kota Batam
Data target dan realisasi atas Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik
Nama Kendaraan Bermotor diperbandingkan untuk mengetahui apakah
target yang ditetapkan dengan realisasi yang diperoleh efektif.
Dikatakan efektif apabila persentase efektivitas mencapai angka 1
(satu) atau melebihi angka 1.
B. Analisis Data
1. Analisis atas kontribusi yang diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan
pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah
(PAD)
a. Pajak Kendaraan Bermotor
Kontribusi PKB tahun X = Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor x 100%Realisasi Pendapatan Asli Daerah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Contoh perhitungan:
Kontribusi PKB tahun 2004= 34.281.303.812 x 100%78.172.619.444
= 43,85 %
Dengan menggunakan program Microsoft excel maka hasil keseluruhan
dapat dilihat pada Tabel 5.14.
Tabel 5.14Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah(dalam rupiah)
Tahun Realisasi PKB Realisasi PAD Kontribusi %
2004 34.281.303.812 78.172.619.444 43,85
2005 94.269.371.467 220.049.475.010 42,84
2006 108.463.313.721 281.830.846.379 38,48
2007 112.758.628.538 324.899.098.448 34,71Sumber: Data diolah
b. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Contoh perhitungan:
Kontribusi PBBN-KB tahun 2004 = 24,695,890,403 x 100%78,172,619,444
= 31.59 %
Dengan menggunakan program Microsoft excel maka hasil
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.15.
%100DaerahAslitanPendapaalisasiRe
BermotorKendaraan
NamaBalikBeaPajakalisasiRe
XtahunBermotorKendaraanNama
BalikBeaPajakKontribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Tabel 5.15Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadapPendapatan Asli Daerah (dalam rupiah)
Tahun Realisasi PBBN-KB Realisasi PAD Kontribusi %
2004 24.695.890.403 78.172.619.444 31,59
2005 50.357.096.167 220.049.475.010 22,88
2006 65.106.107.069 281.830.846.379 23,10
2007 83.588.453.296 324.899.098.448 25,73Sumber: Data diolah
2. Analisis atas perkembangan kontribusi pajak kendaraan bermotor dan
pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap PAD dari tahun 2003
hingga tahun 2007, apakah mengalami peningkatan atau penurunan.
a. Pajak Kendaraan Bermotor
Tabel 5.16Perhitungan Persamaan Garis Trend atas perkembangan kontribusipajak kendaraan bermotor terhadap PAD (dalam rupiah)
Tahun PKB X X2 XY
2004 34.281.303.812 -3 6 (102843.911.436)
2005 94.269371.467 -1 1 (94.269.371.467)
2006 108.463.313.721 1 1 108.463.313.721
2007 112.758.628.538 3 6 338.275.885.614
Jumlah Y= 349.772.617.538 X=0 X2=14 XY= 249.625.916.432
Sumber: Data diolah
Persamaan garis trend Y’ = a + bX, dapat dicari dengan menghitung
besarnya a dan b terlebih dahulu. Cara menentukan besarnya nilai a dan b
adalah sebagai berikut:
∑Y 349.772.617.538a = = = 87.443.154.388
n 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Sedangkan nilai,
∑XY 249.625.916.432b = = = 17.830.422.602
∑X2 14
Jadi persamaan garis Y’ = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, sehingga
dapat dicari nilai trend setiap periodenya dengan menerapkan persamaan
tersebut, yaitu sebagai berikut:
Y04 = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 (-3)= 87.443.154.388 – 53.491.267.807= 33.951.886.578
Y05 = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 (-1)= 87.443.154.388 – 17.830.422.602= 69.612.731.782
Y06 = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 (1)= 87.443.154.388 + 17.830.422.602= 105.273.576.987
Y07 = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 (3)= 87.443.154.388 + 53.491.267.807= 140.934.422.191
Tabel 5.17Trend atas perkembangan kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadapPAD (dalam rupiah)
Tahun PKB Y’
2004 34.281.303.812 33.951.886.578
2005 94.269.371.467 69.612.731.782
2006 108.463.313.721 105.273.576.987
2007 112.758.628.538 140.934.422.191
Jumlah Y= 349.772.617.538 Y’= 349.772.617.538Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Gambar I: Trend Atas Perkembangan Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PAD
b. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Tabel 5.18Perhitungan Persamaan Garis Trend atas perkembangan kontribusiPajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap PAD (dalamrupiah)
Tahun PBBN-KB X X2 XY
2004 24.695.890.403 -3 6 (74.087.671.209)
2005 50.357.096.167 -1 1 (50.357.096.167)
2006 65.106.107.069 1 1 65.106.107.069
2007 83.588.453.296 3 6 250.765.359.888
Jumlah Y= 223.747.546.935 X= 0 X2= 14 XY= 191.426.699.581Sumber: Data diolah
Persamaan garis trend Y’ = a + bX, dapat dicari dengan menghitung
besarnya a dan b terlebih dahulu. Cara menentukan besarnya nilai a dan b
adalah sebagai berikut:
34,281,304
94,269,371
108,463,314 112,758,629
33,951,88769,612,732
105,273,577
140,934,422
0
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
140,000,000
160,000,000
2004 2005 2006 2007
Gambar 1Trend atas Perkembangan Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor
Terhadap Pendapatan Asli Daerah (dalam ribuan rupiah)
PKB
Y'
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
∑Y 191.426.699.581a = = = 47.856.674.895
n 4
Sedangkan nilai,
∑XY 223.747.546.935b = = = 15.981.967.638
∑X2 14
Jadi persamaan garis Y’ = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 X, sehingga
dapat dicari nilai trend setiap periodenya dengan menerapkan persamaan
tersebut, yaitu sebagai berikut:
Y04 = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 (-3)= 47.856.674.895 - 47945902915= (89.228.019)
Y05 = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 (-1)= 47.856.674.895 - 15981967638= 31.874.707.257
Y06 = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 (1)= 47.856.674.895 + 15981967638= 63.838.642.533
Y07 = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 (3)= 47.856.674.895 + 47945902915= 95.802.577.810
Tabel 5.19Trend Atas Perkembangan Kontribusi Pajak Bea Balik Nama KendaraanBermotor Terhadap PAD (dalam rupiah)
Tahun PBBN-KB Y’
2004 24.695.890.403 (89.228.019)
2005 50.357.096.167 31.874.707.257
2006 65.106.107.069 63.838.642.533
2007 83.588.453.296 95.802.577.810
Jumlah Y= 223.747.546.935 Y’= 191.426.699.581Sumber: Data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Gambar II: Trend atas perkembangan kontribusi pajak bea balik nama kendaraan bermotorterhadap PAD
24,695,890
50,357,096
65,106,107
83,588,453
(89,228)
31,874,707
63,838,643
95,802,578
(20,000,000)
0
20,000,000
40,000,000
60,000,000
80,000,000
100,000,000
120,000,000
2004 2005 2006 2007
Gambar 2trend atas perkembangan kontribusi pajak bea balik nama kendaraan
bermotor terhadap pendapatan asli daerah (dalam ribuan rupiah)
PBBN-KB
Y'
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Analisis pengaruh signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan
pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah
dari tahun ketahun. Langkah
a) Uji Asumsi Klasik
1) Uji Normalitas
Gambar III: Uji Normalitas untuk PAD
Berdasarkan gambar
terdistribusi secara normal karena titik
disekitar garis diagonal d
mengikuti garis diagonal.
Analisis pengaruh signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan
pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah
dari tahun ketahun. Langkah-langkah:
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Gambar III: Uji Normalitas untuk PAD
Berdasarkan gambar 3, dapat disimpulkan bahwa variabel PAD
terdistribusi secara normal karena titik-titik data menyebar
disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah
mengikuti garis diagonal.
56
Analisis pengaruh signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan
pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah
, dapat disimpulkan bahwa variabel PAD
titik data menyebar
titik data searah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
2) Uji Heterokedasitisitas
Gambar IV: Uji Heterokedasitisitas untuk PAD
Berdasarkan gambar 4, maka disimpulkan bahwa variabel PAD
tidak mengalami heterokedasitisitas (terjadi homokedastisitas)
karena titik-titik data menyebar dan mempunyai pola yang tidak
teratur.
3) Uji Multikolinearitas
Table 5.20Uji Multikolinearitas atas PAD
Coefficient Correlationsa
1.000 -.928
-.928 1.000
.117 -.075
-.075 .055
PBBNKB
PKB
PBBNKB
PKB
Correlations
Covariances
Model1
PBBNKB PKB
Dependent Variable: PADa.
1.00.50.0-0.5-1.0-1.5
Regression Standardized Predicted Value
1.0
0.5
0.0
-0.5
-1.0
Regression Student zed Residual Dependent Variable: PAD
Scatter plot
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Pada tabel 5.20, dapat dilihat bahwa output koefisien korelasi antar
variabel bebas jauh dibawah 0,6 sehingga dapat disimpulkan antar
variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.
Secara keseluruhan, berdasarkan hasil uji asumsi klasik dapat
disimpulkan bahwa dalam variabel yang digunakan tidak terjadi
penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi pada penelitian
signifikan dan representative atau disebut BLUE (Best Linear
Unbiased Estimator).
b) Uji F
Hipotesa yang diuji dalam uji F ini yaitu:
1. Ho: PKB ≠ PBBNKB ≠ 0
Artinya pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor secara bersama-sama tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
2. Ha: PKB = PBBNKB = 0
Artinya pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor secara bersama-sama berpengaruh secara
signifikan terhadap pendapatan asli daerah.
Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 5.21Tabel Uji Hipotesa
4. Analisis efektivitas atas penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pajak
bea balik nama kendaraan bermotor.
a. Pajak kendaraan bermotor
%100bermotorkendaraanpajaketargt
bermotorkendaraanpajakrealisasiPKBsEfektivita
Contoh perhitungan:
%100000.000.500.22
812.303.281.342004 tahunPKBsEfektivita
= 152,36 %
Dengan menggunakan program Microsoft excel maka hasil
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.22.
Tabel 5.22Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor (dalam rupiah)
Tahun Realisasi PKB Target PKB Efektivitas %
2004 34.281.303.812 22.500.000.000 152,36
2005 94.269.371.467 81.069.000.000 116,28
2006 108.463.313.721 105.858.000.000 102,46
2007 112.758.628.538 131.990.294.000 85,43Sumber: Data diolah
ANOVAb
3E+022 2 1.738E+022 577.871 .029a
3E+019 1 3.007E+019
3E+022 3
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), PBBNKB, PKBa.
Dependent Variable: PADb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
b. Pajak bea balik nama kendaraan bermotor
%100
bermotorkendaraan
namabalikbeapajaketargt
bermotorkendaraannama
balikbeapajakrealisasi
KBPBBNsEfektivita
%100000.000.000.27
403.890.695.242004 tahunKBPBBNsEfektivita
= 91,47 %
Dengan menggunakan program Microsoft excel maka hasil
keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.23.
Tabel 5.23Efektivitas Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (dalam rupiah)
Tahun Realisasi PBBN-KB Target PBBN-KB Efektivitas %
2004 24.695.890.403 27.000.000.000 91,47
2005 50.357.096.167 45.621.000.000 110,38
2006 65.106.107.069 57.265.000.000 113,69
2007 83.588.453.296 81.591.950.000 102,45Sumber: Data diolah
C. Pembahasan
1. Kontribusi yang diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea
balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah (PAD)
a. Pajak Kendaraan Bermotor
Dari data yang terdapat pada tabel 5.14, terlihat bahwa terjadi
penurunan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadap
pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pajak kendaraan bermotor yang terealisasi sebesar Rp 34.281.303.812
dengan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar 43,85%.
Hal ini sejalan dengan tingkat pembelian kendaraan bermotor pada
tahun 2004 yang mencapai 28,1%. Pada tahun 2005, terjadi penurunan
prosentase atas realisasi pajak kendaraan bermotor sebesar 1,01%
terhadap realisasi pendapatan asli daerah. Dari tahun 2005 sampai
dengan tahun 2007 terjadi penurunan signifikan sebesar 4,36% pada
tahun 2006 dan 3,77% pada tahun 2007.
b. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor
Tujuan dari pembayaran pajak bea balik nama kendaraan bermotor
adalah untuk memperoleh bukti hak kepemilikan kendaraan bermotor.
Pada tahun 2004 realisasi atas pajak bea balik nama kendaraan
bermotor sebesar Rp24.695.890.403 dengan tingkat kontribusi
terhadap pendapatan asli daerah sebesar 31,59%. Dengan tingginya
pembelian terhadap kendaraan bermotor, maka pajak kendaraan
bermotor juga semakin tinggi, dengan demikian pajak bea balik nama
kendaraan bermotor juga demikian. Pada tahun 2005 realisasi pajak
bea balik nama kendaraan bermotor mengalami penurunan drastis
sebesar 8,71%, dengan realisasi pajak bea balik nama kendaraan
bermotor sebesar Rp50.357.096.167, ini berarti pajak bea balik nama
kendaraan bermotor tidak memberikan kontribusi yang cukup besar
kepada pendapatan asli daerah dibandingkan pada tahun 2004. Pada
tahun 2006 persentase kontribusi pajak bea balik nama kendaraan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
bermotor naik sebesar 0,22% dengan realisasi pajak bea balik nama
kendaraan bermotor sebesar Rp65.106.107.069. Pada tahun 2007
persentase kontribusi pajak bea balik nama kendaraan bermotor naik
sebesar 2,63% dengan realisasi sebesar Rp 83.588.453.296.
2. Perkembangan kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik
nama kendaraan bermotor terhadap PAD dari tahun 2003 hingga tahun
2007.
Berdasarkan analisis Trend yang terdapat dalam tabel 5.17, terlihat bahwa
perkembangan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dari tahun ke
tahun semakin meningkat. Pada tahun 2005 penerimaan pajak kendaraan
bermotor mengalami kenaikan sebesar Rp 59.988.067.655, pada tahun
2006 mengalami kenaikan sebesar Rp 14.193.942.254 dan pada tahun
2007 mengalami kenaikan sebesar Rp 4.295.314.817. Dilihat dari trend
perkembangan kontribusi pajak kendaraan bermotor kinerja aparatur
pemungut pajak propinsi Kepulauan Riau cenderung selalu mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun yang dilihat dari persamaan garis trend
Y’= 87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, dimana b positif
(+17.830.422.602), maka penerimaan pajak kendaraan bermotor dari tahun
ke tahun akan terus meningkat.
Sedangkan pada penerimaan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
yang dapat dillihat pada tabel 5.19, pada tahun 2005 pajak bea balik nama
kendaraan bermotor mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan
dengan tahun sesudahnya yaitu sebesar Rp 25.661.205.764, dan pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
tahun 2006 dan tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar
Rp14.749.010.902 dan Rp18.482.346.227.
3. Pengaruh signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak
bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah dari
tahun ketahun
Berdasarkan hasil dari perhitungan Uji F pada tabel 5.21, pajak kendaraan
bermotor dan pajak bea balik nama kendaran bermotor memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD), dengan demikian
hipotesa yang diterima yaitu Ha yang berarti pajak kendaraan bermotor
dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor secara bersama-sama
berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah. Sesuai dengan latar
belakang penelitian ini yang mengemukakan bahwa kendaraan bermotor
menjadi alat transportasi utama di Kepulauan Riau, maka peranan pajak
kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
berpengaruh cukup besar terhadap nilai PAD.
4. Efektivitas atas penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik
nama kendaraan bermotor
Dari data pada tabel 5.22, pada tahun 2004 realisasi pajak
kendaraan bermotor sebesar Rp34.281.303.812, dengan efektivitas
penerimaan pajak kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah
sebesar 152,36 %, ini berarti pemungutan atas pajak kendaraan bermotor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
yang dilakukan oleh aparatur pemungut pajak propinsi Kepulauan Riau
telah efektif. Efektif yang dimaksudkan disini berarti aparatur pemungut
pajak propinsi kepulauan riau mampu menjalankan seluruh target atas
pajak kendaraan bermotor melebihi target yang diharapkan. Namun dari
tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, efektivitas atas pemungutan pajak
kendaraan bermotor mengalami penurunan yang besar dari target yang
diharapkan. Pada tahun 2005, mengalami penurunan sebesar 36,08%
dengan prosentase efektivitas sebesar 116,28%. Pada tahun 2006
mengalami penurunan sebesar 13,82% dengan persentase efektivitas
sebesar 102,46%. Penurunan persentase pada tahun 2006 lebih sedikit
dibandingkan penurunan pada tahun 2005. Pada tahun 2007 mengalami
penurunan persentase sebesar 17,03% dengan realisasi pajak kendaraan
bermotor sebesar Rp112.758.628.538.
Dari data pada tabel 5.23, realisasi atas pemungutan pajak bea
balik nama kendaraan bermotor pada tahun 2004 sebesar
Rp24.695.890.403, dengan tingkat persentase efektivitas sebesar 91,47%.
persentase efektivitas pada tahun 2004 tidak mencapai 100%, ini berarti
aparatur pemungut pajak propinsi Kepulauan Riau belum mampu
mengoptimalkan pemungutan pajaknya untuk mencapai target yang
diharapkan pada tahun tersebut. Pada tahun 2005 sampai dengan tahun
2006, persentase efektivitas atas pemungutan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor mengalami peningkatan melebihi 100%, namun
mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 11,24% dengan realisasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pajak sebesar Rp83588.453.296. Pada tahun 2005 persentase efektivitas
sebesar 110,38% dengan realisasi atas pemungutan pajak bea balik nama
kendaraan bermotor sebesar Rp50.357.096.167, sedangkan pada tahun
2006 mengalami kenaikan sebesar 3,31% dengan realisasi atas
pemungutan pajak bea balik nama kendaraan bermotor sebesar
Rp65.106.107.069. Pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007,
pemungutan atas pajak bea balik nama kendaraan bermotor dikatakan
efektif dengan tingkat rasio efektivitas diatas 100%, ini berarti pemerintah
propinsi Kepulauan Riau semakin mampu memenuhi target yang
diharapkan dari pajak bea balik nama kendaraan bermotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan analisis data yang dilakukan maka
diperoleh kesimpulan:
1. Terjadi penurunan prosentase atas kontribusi pajak kendaraan bermotor
terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun. Penurunan
tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 4,36%. Pada pajak bea balik
nama kendaraan bermotor terjadi penurunan prosentase atas kontribusi
terhadap pendapatan asli daerah sebesar 8,71% pada tahun 2005.
Sedangkan pada tahun 2006 dan 2007 mengalami kenaikan.
2. Berdasarkan analisis Trend yang dilakukan pada pajak kendaraan
bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor cenderung
mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang terlihat dari persamaan garis
Trend Y’= 87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, dimana b positif
(+17.830.422.602). Hal ini berarti kinerja pemerintah propinsi Kepulauan
Riau dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang lebih baik
kearah yang diharapkan oleh pemerintah.
3. Pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini terlihat dari hasil pengujian pada
Uji F sebesar 577,871.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
4. Prosentase efektivitas atas penerimaan pajak kendaraan bermotor dari
tahun ke tahun mengalami penurunan. Penurunan prosentase terbesar
terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 36,08%. Penurunan ini searah
dengan penurunan pembelian kendaraan bermotor sebesar 14,6% dari
tahun 2004 (data statistik Departemen Perhubungan Republik Indonesia).
Sedangkan pada penerimaan pajak bea balik nama kendaraan bermotor,
dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 mengalami kenaikan, dengan
tingkat efektivitas diatas 100% baru dicapai pada tahun 2006 dan tahun
2007. Pada tahun 2007 terjadi penurunan prosentase sebesar 11,24%.
B. Keterbatasan Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan pada pemilihan waktu
penelitian. Peneliti hanya dapat meneliti selama 4 tahun dari waktu
penelitian yang diharapkan oleh peneliti pada awal penelitian. Hal ini
dikarenakan data yang ada di pemerintah Propinsi Kepulauan Riau dimulai
sejak 1 Juli 2004, terhitung sejak berdiri menjadi propinsi sendiri.
C. Saran
1. Bagi Pemerintah Kepulauan Riau
Struktur wilayah Kepulauan Riau yang terdiri dari perbukitan dan lembah,
tidak memungkinkan adanya alat transportasi kendaraan tanpa motor
penggerak. Dengan dasar ini, pengenaan pajak atas kendaraan bermotor
dapat menjadi potensi utama bagi pemerintah Kepulauan Riau dalam
penerimaan daerah dari sektor pajak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Untuk itu, pemerintah Kepulauan Riau diharapkan mampu
mengoptimalkan pemungutan atas pajak kendaraan bermotor dan bea balik
nama kendaraan bermotor agar dapat memberikan kontribusi yang lebih
besar bagi pendapatan asli daerah. Pengoptimalan pemungutan pajak dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti:
a. Perbaikan pengelolaan sistem perpajakan yang terkait dengan pajak
kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor,
seperti memperpendek sistem birokrasi yang panjang dalam
pembayaran pajak (sistem administrasi), sehingga lebih memudahkan
bagi para pemilik kendaraan bermotor dalam membayar pajak.
b. Program pemutihan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah
kepulauan riau dalam program pembebasan bea balik nama kendaraan
bermotor II (BBN-KB II)3 sebelumnya pada tahun 2005, dapat
dilaksanakan kembali untuk menarik minat pemilik kendaraan untuk
mengubah plat kendaraan bermotor dari luar daerah atau kendaraan
bermotor non BM menjadi plat BM, sehingga untuk pembayaran pajak
kendaraan bermotor untuk tahun selanjutnya menjadi pemasukan bagi
pemerintah kepulauan riau.
3 Terhitung 1 Juli 2005 BBNKB II Bebas Biaya. <Http://www.riau.go.id.berita/>
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang ingin membahas mengenai pajak daerah
pada Propinsi Kepulauan Riau dapat lebih mengembangkan penelitiannya
pada sektor-sektor lain yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah,
seperti retribusi daerah, pajak hiburan dan pajak-pajak daerah lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
DAFTAR PUSTAKA
Astanto, Albertus Vembri. 2006. Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak KendaranBermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Sebelum DanSesudah Diberlakukannya Surat Keputusan Gubernur DIY no. 175 tahun2004. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Boedijoewono, Noegroho Drs. 2001. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis.Jilid I Cetakan: IV. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMPYKPN.
Devas, Nick. 1989. Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia. Pajak Daerah:Kemungkinan Untuk Pembaharuan. Cetakan I. Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia.
Endarmoko, Eko. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia IndonesiaPustaka Utama.
Fajri, Em Zul dan Senja, Ratu Aprilia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. DifaPublisher.
Halim, Abdul. 2001. Anggaran Daerah dan ”Fiscal Strees” (Sebuah Studi KasusPada Anggaran Daerah Provinsi Di Indonesia). Jurnal Ekonomi dan BisnisIndonesia. Vol. 16, No. 4. Hal. 346-357
Halim, Abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi revisi.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.
Kuncoro, Antonius. 2005. Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan AsliDaerah, Studi Kasus Pemerintah Daerah Karanganyar. Skripsi: UniversitasSanata Dharma.
Mardiasmo, 2004. Perpajakan, edisi revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
Muliana, F. Papip. 2004. Analisis Perbandingan Pemungutan Pajak KendaraanBermotor Khususnya Sepeda Motor, Studi Kasus Pada KPPD diKabupaten Sleman dan UPPD Kabupaten Klaten. Skripsi: UniversitasSanata Dharma.
Nofiasari, Mike. 2004. Efektivitas dan Efisiensi dari Pajak Bumi dan BangunanSektor Pedesaan dan Perkotaan Periode Selama Otonomi Daerah, StudiKasus Pemerintah Kabupaten Grobogan. Skripsi: Universitas SanataDharma.
Oktarina. 2006. SPSS 13.0 Untuk Orang Awam. Palembang. Maxikom
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Purnandita, Handaru. 2005. Pengaruh Pajak Kendaraan Bermotor TerhadapPendapatan Asli Daerah, Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah IstimewaYogyakarta. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.
Samudra, Azhari A. 1995. Perpajakan di Indonesia: Keuangan, Pajak danRetribusi Daerah. Jakarta: Gramedia pustaka utama.
Soeratno dan Suparmono. 2002. Urgensi Pajak Daerah dan Penghasilan DaerahDalam Struktur Pendapatan Asli Daerah Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Jurnal akuntansi dan manajemen STIE YKPN. Vol. Agustus.Hal. 13-21.
Yekti, Nur Kuntoro. 2002. Perkembangan pendapatan pajak daerah tingkat IPropinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari sektor pajak kendaraanbermotor serta prediksinya untuk lima tahun mendatang : studi kasus padaDinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi:Universitas Sanata Dharma.
Yosodiningrat, T. Guritno. 2000. Kamus akuntansi inggris-indonesia 5.100istilah. Jakarta. Penerbit Indo Press.
Data online:
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Hasil Pemeriksaan AtasLaporan Keuangan Kota Batam Tahun Anggaran 2004.<Http://www.pemko-batam.go.id/>. Tanggal akses: 3 September 2007
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah.<Http://www.pajak.go.id/peraturan>. Tanggal akses: 3 September 2007
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Hasil Pemeriksaan AtasPendapatan Daerah Tahun Anggaran 2004 dan 2005 Pada PemerintahKota Batam di Batam. <Http://www.pemko-batam.go.id/>. Tanggal akses:14 Juli 2008
Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Keselamatan Transportasi DiIndonesia. <Http://www.DPRI.go.id/>. Tanggal akses: 3 Oktober 2007
Gambaran Umum- Propinsi Kepulauan Riau. <Http://www.KepRi.go.id/sekapursirih>. Tanggal akses: 12 April 2008
Kepulauan Riau pasca pemekaran Karimun (<Http://www.kepulauanriau.go.id/indeks.kepri pasca pemekaran.htm>). Tanggal akses: 12 April2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kependudukan. <Http://www.KepRi.go.id/index.php kependudukan>. Tanggalakses: 12 April 2008
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Perda No.4 Tahun 2003 Provinsi DKI Jakarta- Undang-Undang Pemda DKI - Pelajaran Pajak Daerah.<Http://www.pajak.go.id/peraturan>. Tanggal akses: 3 September 2007
Penduduk dan Tenaga Kerja. <Http://www.KepRi.go.id/index.php penduduk dantenaga kerja>. Tanggal akses: 12 April 2008
Riau online. Terhitung 1 Juli 2005 BBNKB II Bebas Biaya.<Http://www.riau.go.id.berita/>. Tanggal akses: 8 Oktober 2008
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 32 tahun 2004 Tentang PemerintahDaerah. <Http://www.depdagri.go.id/Undang-Undang>. Tanggal akses:12 Maret 2008
Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 32 tahun 2004 Tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.<Http://www.djpk.depkeu.go.id/>. Tanggal akses: 12 Maret 2008
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 24TABEL RINGKASAN SKRIPSI PENDUKUNG
NoPenulis
KeteranganAntonius Kuncoro
Albertus Vembri
AstantoF. Papip Muliana Handaru Purnandita Nur Kuntoro Yekti
1 Judul skripsi Kontribusi
Retribusi Daerah
Terhadap
Pendapatan Asli
Daerah, Studi
Kasus Pemerintah
Daerah
Karanganyar
Analisis Efektivitas
Penerimaan Pajak
Kendaraan Bermotor
Dan Bea Balik
Nama Kendaraan
Bermotor Sebelum
Dan Sesudah
Diberlakukannya
Surat Keputusan
Gubernur DIY no.
175 tahun 2004
Analisis Perbandingan
Pemungutan Pajak
Kendaraan Bermotor
Khususnya Sepeda
Motor, Studi Kasus
Pada KPPD di
Kabupaten Sleman dan
UPPD Kabupaten
Klaten
Pengaruh Pajak
Kendaraan Bermotor
Terhadap Pendapatan
Asli Daerah, Studi
Kasus Pada
Pemerintah Daerah
Istimewa Yogyakarta
Perkembangan
pendapatan pajak
daerah tingkat I
Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
dari sektor pajak
kendaraan bermotor
serta prediksinya untuk
lima tahun mendatang :
studi kasus pada Dinas
Pendapatan Daerah
Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta
2 Tahun
Penulisan
2005 2006 2004 2005 2002
3 Objek Pemerintah Daerah Daerah Istimewa KPPD di Kabupaten Daerah Istimewa Daerah Istimewa
73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Penelitian Karanganyar Yogyakarta Sleman dan UPPD
Kabupaten Klaten
Yogyakarta Yogyakarta
4 Data yang
Diperoleh
a. Pengertian
Efektivitas
menurut
Anthony-
Dearden-
Bedford
b. Teknik analisis
data untuk
mengetahui
seberapa besar
kontribusi yang
diberikan oleh
pajak kendaraan
bermotor dan
pajak bea balik
nama kendaraan
bermotor
terhadap
a. Pengertian Pajak
Bea Balik Nama
Kendaraan
Bermotor
(PBBN-KB)
b. dasar pengenaan:
adalah nilai jual
kendaraan
bermotor.
Subyek pajak
bea balik nama
kendaraan
bermotor adalah
orang pribadi
atau badan yang
dapat menerima
penyerahan
kendaraan
a. Pemunggutan PKB
PBBNKB di kota Batam
dilaksanakan dengan
Sistem Administrasi
Manunggal Dibawah
Satu Atap, yang dikenal
dengan sebutan
SAMSAT.
b. Langkah-langkah uji t
1. Menentukan hipotesis
yang digunakan
2. Menentukan taraf
nyata (significant level)
sebesar 5%
3. Menghitung t-hitung
4. Menentukan daerah
penerimaan dan
penolakan Ho
Teori dasar pengenaan
pajak kendaraan
bermotor
a. Gross Weight/ Net
Weight
b. Horse Power
c. Ownership
d. Seat Capacity
e. Type
Model perhitungan
Pajak Kendaraan
Bermotor
PKB = Nilai Jual
Kendaraan Bermotor x
3. Sumber keuangan
daerah. (Samudra,
1995:52-54)
a. Sumber keuangan
daerah menurut
Undang-Undang No.
22 Tahun 1948, yaitu:
1) Pajak daerah.
2) Hasil perusahaan
daerah.
3) Pajak negara yang
diserahkan kepada
daerah.
b. Sumber keuangan
daerah menurut
Undang-Undang No.
1 Tahun 1957, yaitu:
1) Pajak daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
pendapatan asli
daerah (PAD)
bermotor
c. Tarif BBN-KB
10% untuk
kendaraan
bermotor bukan
umum (pribadi).
10% untuk
kendaraan
bermotor umum.
3% untuk
kendaraan
bermotor alat-alat
berat dan besar.
d. Pengertian
Efektivitas
5. Menghitung kriteria
pengujian
Ho diterima jika –t
tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak jika t hitung
< -t tabel > t tabel
6. Mengambil
kesimpulan berdasarkan
kriteria pengujian
Bobot x Tarif
Nilai jual kendaraan
bermotor diperoleh
berdasarkan harga
pasaran umum. bobot
mencerminkan secara
relatif kadar kerusakan
jalan dan pemcemaran
lingkungan akibat
penggunaan kendaraan
bermotor.
2) Retribusi daerah.
3) Pendapatan negara
yang diserahkan
kepada daerah.
4) Hasil perusahaan
daerah.
5 Kesimpulan Hasil membuktikan
bahwa ada
perkembangan
penerimaan
retribusi daerah
1. menunjukkan
bahwa kinerja
keuangan
pemerintah
kabupaten Bantul
1. dasar pengenaan
PKB tahun 2003
khususnya sepeda
merek honda tahun
pembuatan 1998 –
Bahwa ada pengaruh
yang signifikan dari
pajak kendaraan
bermotor periode
tahun 1998 sampai
1. perkembangan
pendapatan PKB
propinsi DIY dari
tahun 1996/1997
sampai 2000 selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
yang signifikan di
Kabupaten
Karanganyar tahun
2000 sampai tahun
2004. Dan
penerimaan
retribusi daerah di
kabupaten
karanganyar dari
tahun 2000 sampai
2004 sudah
dikatakan efektif.
dilihat dari
efektifitas
penerimaan
pPKB dan
PBBNKB
sebelum dan
sesudah
diberlakukannya
Surat Keputusan
Gubernur DIY
nomor 175 tahun
2004 dapat
dikatakan sangat
efektif.
2. adanya
perbedaan
signifikan
terhadap
efektifitas
penerimaan PKB
2002 pada KPPD
Kabupaten Sleman
dan UPPD
Kabupaten Klaten
ditetapkan dengan
keputusan gubernur
daerah propinsi.
Dasar pengenaan
PKB sama.
2. perhitungan PKB
sama, yaiotu dengan
mengalikan tarif
PKB sebesar 1,5 %
dengan dasar
penenaan pajak.
3. tidak ada perbedaan
pemungutan pajak
pada KPPD
Kabupaten Sleman
dan UPPD
dengan tahun 2003
terhadap pendapatan
asli daerah. Hal ini
menunjukkan bahwa
peningkatan pajak
kendaraan bermotor
menyebabkan
peningkatan pada
PAD periode tahun
1998 - 2003
mengalami
kenaikan dan
penurunan.
Kenaikan
pendapatan PKB
disebabkan oleh
jumlah kendaraan
bermotor.
Khususnya sepeda
motor meningkat
dari tahun ke tahun.
Penbyebab lain
adalah
diberlakukannya
tarif pajak progresif
bagi pemilik
kendaraan lebih dari
satu dengan nama
dan alamat yang
sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
dan PBBNKB
sebelum dan
sesudah
diberlakukannya
Surat Keputusan
Gubernur DIY
nomor 175 tahun
2004.
Kabupaten Klaten.
4. tidak ada perbedaan
yang signifikan atas
jumlah PKB tahun
2003 pada KPPD
Kabupaten Sleman
dan UPPD
Kabupaten Klaten
khususnya sepeda
motor merek honda
tahun pembuatan
1998 – 2002.
2. perkembangan
pendapatan PBBN-
KB propinsi DIY
tahun 1996/1997
sampai 2000 selalu
mengalami
kenaikan. Kenaikan
PBBN-KB
dusebabkan oleh
meningkatnya
jumlah pendaftar
BBNKB setiap
tahunnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 25
TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN
PAJAK DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
No URAIANTAHUN 2004 % TAHUN 2005 %
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
1 2 3 4 5 6 7 8
P E N D A P A T A N 192,146,545,190 231,068,810,652 120.26 371,721,840,000 483,110,166,171 129.97
I PENDAPATAN ASLI DAERAH 69,615,976,250 78,172,619,444 112.29 178,831,000,000 220,049,475,010 123.05
KONTRIBUSI PAD 33.83 45.55
DGN PENDAPATAN DAERAH
PAJAK DAERAH 69,615,976,250 76,923,585,919 11.05 172,421,000,000 202,906,434,863 117.68
KONTRIBUSI PAJAK DAERAH 33.29% 42.00%
TERDIRI ATAS :
1. PKB 22,500,000,000 34,281,303,812 152.36 81,069,000,000 94,269,371,467 116.28
2. BBN-KB 27,000,000,000 24,695,890,403 91.47 45,621,000,000 50,357,096,167 110.38
3. PBB-KB 19,800,000,000 17,538,011,691 88.58 44,564,000,000 56,839,883,047 127.55
4. ABT/AP 315,976,250 408,380,013 129.24 1,167,000,000 1,440,084,182 123.40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
TAHUN 2006 % TAHUN 2007 %
TARGET REALISASI TARGET REALISASI
9 10 11 12 13 14
911,152,768,000 1,131,634,051,389 124.20 1,019,498,530,494 1,019,498,530,494 100.00
252,077,768,000 281,830,846,379 111.80 325,531,079,192 324,899,098,448 99.81
24.90 31.87
242,730,768,000 260,511,591,819 107.33 305,450,788,000 301,420,109,425 98.68
23.02% 29.57%
105,858,000,000 108,463,313,721 102.46 131,990,294,000 112,758,628,538 85.43
57,265,000,000 65,106,107,069 113.69 81,591,950,000 83,588,453,296 102.45
77,607,768,000 86,499,885,368 111.46 90,368,544,000 91,562,543,612 101.32
2,000,000,000 442,285,661 22.11 1,500,000,000 1,307,576,810 87.17
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 26Pendapatan Asli Daerah Tahun 2004-2007
Keterangan PADRealisasi 2004 78,172,619,444Realisasi 2005 220,049,475,010Realisasi 2006 277,842,883,151Realisasi 2007 322,577,382,345
Dana Perimbangan Lain -lain Pendapatan120,763,199,208 32,132,992,000228,300,847,161 34,759,844,000843,740,463,990 3,383,263,700661,940,160,648 30,000,000,000
80
Total Pendapatan Daerah231,068,810,652483,110,166,171
1,124,966,610,8411,014,517,542,993
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI