plagiat merupakan tindakan tidak terpuji … · balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan...

100
i KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK BEA BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi Oleh: Fransiska Andar Rosalina NIM: 042114028 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: dangkhanh

Post on 03-Mar-2019

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

i

KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK BEA

BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN

ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH

Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Fransiska Andar Rosalina

NIM: 042114028

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria pelindungku

Papaku Antonius Hermanto dan Mamaku Agnes Sri Dariningsih tercinta

Adik-adikku tersayang Katharina Dian Roswina

Maria Elisabeth Krisanti Putri dan Maria Nirmala Andya Kristantri

Dan seluruh keluarga besarku

Hidup adalah perjuangan, Perjuangan adalah cita-citaCita-cita membuatku semakin kuat

Dan kekuatanku datang dari pada Tuhan…(Penulis)

Stand at the crossroads and look ask for the ancientpaths. Ask where the good way is and walk in it and

you will find rest for your souls. (Jeremiah 6:16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Universitas

Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapatkan banyak bantuan,

bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan

terima kasih tak terhingga kepada:

1. Rama Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk belajar dan mengembangkan

kepribadian dan bakat.

2. Prof. Dr. James J. Spillane, SJ, selaku Pembimbing I yang telah banyak

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, memberikan banyak

masukan baik secara moril dan spiritual.

3. Ibu Firma Sulistiyowati, SE. M.Si, selaku Pembimbing II yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan memberi banyak

masukan bagi penulis.

4. Drs. T. Akhrial dari DISPENDA dan Bpk. Fajar dari SAMSAT yang telah

banyak membantu saya dalam menyelesaikan penelitian ini dan

memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

viii

5. Papa Antonius Hermanto dan Mama Agnes S.D., kedua orang tuaku yang

sangat mendukung anaknya, mendoakan dan memberi semangat yang

begitu melimpah selama menulis skripsi ini hingga selesai.

6. Ketiga adikku yang paling kusayangi, Katharina Dian, Maria Elisabeth

Krisanti, dan Maria Nirmala Andya yang selalu bikin aku kangen untuk

pulang. Terima kasih untuk dukungan dan doa kalian.

7. Keluarga Budeku dan Pakdeku, Mbak Dayu dan Mas Ardi, Mbak Siska

dan Mas Gandhi yang banyak membantu, mendukung, dan setia selalu

menjemput dan mengantarku pulang.

8. Keluarga keduaku, Bapak, Mama, Inge adikku yang selalu cerewet tapi

baik banget bawain aku makan, dan Mas Tomy, untuk semua yang selalu

membantu aku dan sayang padaku. Untuk Vani yang berada di Jakarta,

terima kasih untuk doanya.

9. Temen-temen kostku, Makaria Asfina Ratu, Desinata Purnamasari,

Veronika Br Barus, dan Wisni Yuliastuti, yang sudah setia banget

menemani aku baik saat senang dan susah. Arum, Rani, Mbak Wayan,

Tuti, dan semuanya yang tinggal di Narlim, terima kasih buat

semangatnya.

10. Kakakku kak Bernadus Onie Destrio Lando dan Kak Aloysius Danu

Fratomo, buat semua nasehat, sayang kalian buat aku, sudah setia

mendengar ceritaku, dan selalu menjadi pelampiasan emosiku. Mbak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

ix

Cecilia Evie Setyorini dan Mbak Estu Kuncoro Ismartono, terima kasih

untuk semangatnya.

11. Temen-temen kampusku, Noviana H. dan Raymont H. atas semua saran

dan idenya yang sudah banyak membantu menyelesaikan skripsi ini,

Maria Novitri I. yang rela pulsanya habis untuk menemaniku sms saat

mengerjakan skripsi setiap malam, Dadang R., Agnes Ari, Agnes kecil,

Hendra, Willy, dan Desi untuk dukungan dan semangatnya. A. Indah

yang berjuang bersama dari MPT hingga Skripsi. Christ S., Sudilah, Rita

W., Ucok, dan Elisabeth, atas semangatnya. Terima kasih untuk semua

teman-teman kampusku yang telah membantu aku.

12. Suster Irene, FCJ yang selalu jadi tempat curhatku, terima kasih untuk

semua nasehat dan doanya.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, September 2008

Fransiska Andar Rosalina

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN PUBLIKASI ............................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS......................... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR................................................................ vii

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. x

HALAMAN DAFTAR TABEL ...................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR.................................................................. xiv

ABSTRAK ....................................................................................................... xv

ABSTRACT..................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5

C. Batasan Masalah......................................................................... 6

D. Tujuan Penelitian ....................................................................... 6

E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 7

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 8

BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................... 11

A. Pengertian Kontribusi ................................................................ 11

B. Pengertian Pajak......................................................................... 11

C. Pendapatan Asli Daerah ............................................................. 16

D. Pajak Daerah .............................................................................. 19

E. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)............................................. 20

F. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBN-KB)........ 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

xi

G. Model Perhitungan ..................................................................... 23

H. Penetapan Tarif .......................................................................... 23

I. Sistem Pemungutan.................................................................... 24

J. Pengecualian Pajak..................................................................... 24

K. Pengertian Efektivitas ................................................................ 25

L. Penelitian Terdahulu .................................................................. 27

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 29

A. Jenis Penelitian........................................................................... 29

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 29

C. Jadwal Penelitian........................................................................ 30

D. Subyek dan Objek Penelitian ..................................................... 30

E. Data Yang Diperlukan................................................................ 31

F. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 31

G. Teknik Analisis Data.................................................................. 32

BAB IV GAMBARAN UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU............. 39

A. Propinsi Kepulauan Riau............................................................ 39

B. Visi dan Misi Kepulauan Riau ................................................... 40

C. Pertumbuahan Penduduk dan Tenaga Kerja .............................. 41

D. Angka Pengangguran ................................................................. 41

E. Potensi Kepulauan Riau ............................................................. 42

F. Gambaran Pendapatan Asli Daerah Propinsi Kepulauan Riau .. 43

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN..................................... 45

A. Deskripsi Data............................................................................ 45

B. Analisis Data .............................................................................. 49

C. Pembahasan................................................................................ 60

BAB VI PENUTUP ....................................................................................... 66

A. Kesimpulan ................................................................................ 66

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

xii

B. Keterbatasan Penelitian.............................................................. 67

C. Saran........................................................................................... 67

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 70

LAMPIRAN..................................................................................................... 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Table 1 : Tabel Jadwal Penelitian ................................................................ 30

Tabel 2 : Contoh Tabel Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor

Terhadap PAD .............................................................................. 32

Tabel 3 : Contoh Tabel Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor Terhadap PAD ............................................................. 33

Tabel 4 : Contoh Tabel Analisis Trend Perkembangan Pajak

Kendaraan Bermotor Terhadap PAD ............................................ 34

Tabel 5 : Contoh Tabel Analisis Trend Perkembangan Pajak Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor Terhadap PAD.................................. 34

Tabel 6 : Contoh Tabel Analisis Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor ... 37

Tabel 7 : Contoh Tabel Analisis Efektivitas Pajak Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor..................................................................... 37

Tabel 8 : Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor Dan Realisasi Pajak

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2004 Sampai

Dengan Tahun 2007 ...................................................................... 45

Tabel 9 : Data Realisasi Pendapatan Asli Daerah Tahun 2004

Sampai Dengan Tahun 2007 ......................................................... 46

Tabel 10 : Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Realisasi

Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor ................................ 47

Tabel 11 : Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor, Realisasi Pajak Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Realisasi

Pendapatan Asli Daerah................................................................ 47

Tabel 12 : Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Realisasi

Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2004

Sampai Dengan Tahun 2007 ......................................................... 48

Tabel 13 : Data Target Pajak Kendaraan Bermotor dan Target

Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Tahun 2004

Sampai Dengan Tahun 2007 ......................................................... 49

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

xiv

Tabel 14 : Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap

Pendapatan Asli Daerah ................................................................ 50

Tabel 15 : Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap

Pendapatan Asli Daerah ................................................................ 51

Tabel 16 : Perhitungan Persamaan Garis Trend Atas Perkembangan Kontribusi

Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PAD .................................. 51

Tabel 17 : Trend Atas Perkembangan Kontribusi Pajak Kendaraan

Bermotor Terhadap PAD .............................................................. 52

Tabel 18 : Perhitungan Persamaan Garis Trend Atas Perkembangan

Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Terhadap PAD .............................................................................. 53

Tabel 19 : Trend Atas Perkembangan Kontribusi Pajak Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor Terhadap PAD................................. 54

Tabel 20 : Uji Multikolinieritas Atas PAD.................................................... 57

Tabel 21 : Tabel Uji Hipotesa........................................................................ 59

Tabel 22 : Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor ........................................ 59

Tabel 23 : Efektivitas Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor............. 60

Tabel 24 : Tabel Ringkasan Skripsi Pendukung............................................ 73

Tabel 25 : Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah Propinsi

Kepulauan Riau ............................................................................ 78

Tabel 26 : Pendapatan Asli Daerah Tahun 2004-2007 .................................. 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I : Trend Atas Perkembangan Pajak Kendaraan Bermotor

Terhadap PAD.......................................................................... 53

Gambar II : Trend atas perkembangan kontribusi pajak bea balik nama

kendaraan bermotor terhadap PAD .......................................... 55

Gambar II : Uji Normalitas untuk PAD ....................................................... 56

Gambar IV: Uji Heterokedasitisitas untuk PAD .......................................... 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

xvi

ABSTRAK

KONTRIBUSI PAJAK KENDARAAN BERMOTOR DAN PAJAK BEABALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN

ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAHStudi Kasus pada Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau

Fransiska Andar RosalinaNIM: 042114028

Universitas Sanata DharmaYogyakarta

2008

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yangdiberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraanbermotor terhadap pendapatan asli daerah. Latar belakang penelitian ini adalahPropinsi Kepulauan Riau yang struktur wilayahnya terdiri dari lembah danperbukitan, tidak memungkinkan adanya alat transportasi tanpa motor penggerak.Sehingga pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraanbermotor dapat menjadi sector utama dalam penerimaan pendapatan asli daerah.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh melaluidokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis Trend denganmetode kuadrat terkecil, uji F, dan analisis efektivitas.

Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan prosentase kontribusipajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor daritahun ke tahun. Namun, menunjukkan kinerja pemerintah Propinsi KepulauanRiau dari tahun ke tahun yang semakin meningkat. Ini terlihat dari Y’ =87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, dimana b positif (+17.830.422.602). Pajakkendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor secarasignifikan berpengaruh terhadap penerimaan pendapatan asli daerah. Berdasarkananalisis efektivitas, kinerja yang dilakukan oleh pemerintah propinsi kepulauanriau dari tahun ke tahun kurang efektif, hal ini ditunjukan dengan adanyapenurunan prosentase efektivitas terbesar pada tahun 2005 sebesar 36,8% padapajak kendaraan bermotor. Sedangkan pada pajak bea balik nama kendaraanbermotor mengalami kenaikan prosentase dari tahun 2004 sampai dengan tahun2006, dan mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 11,24%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

xvii

ABSTRACT

THE CONTRIBUTION OF VEHICLES TAX AND FEE FOR CONVERSIONOF VEHICLE OWNERSHIP TOWARD REGIONAL ORIGINAL REVENUE

AFTER REGIONAL AUTHONOMYA Case Study on Riau Government

Fransiska Andar RosalinaNIM: 042114028

University of Sanata DharmaYogyakarta

2008

The aims of this research were to know how much was the contribution ofvehicle tax and fee for conversion of vehicle ownership toward regional originalrevenue. The background of this research was that in Riau province where theregion structure consisted of valley and hill, it was impossible for the existence oftransportation to be without engine activator. Thus, vehicle tax and fee forconversion of vehicle ownership can be a major sector in gaining regional originalrevenue.

This research was a case study. The data were obtained by documentation.The data analysis technique used was Trend analysis with least square’s method, Ftest and effectiveness analysis.

The result of this research showed that the contribution of vehicle tax andfee for conversion of vehicle ownership declined year by year. However, itshowed that the performance of Riau province government was better year byyear. It could be seen from Y’ = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, where bwas positive (+17.830.422.602). Significantly, vehicle tax and fee for conversionof vehicle ownership influenced the regional original revenue. Based oneffectiveness analysis, the performance of Riau province government was lesseffective year by year. This was showed by the biggest decline in effectivenesspercentage in 2005 in the amount of 36.8% from vehicle tax. Whereas, thepercentage of fee for conversion of vehicle ownership increased from 2004 until2006, and decreased in 2007 in the amount of 11.24%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu fungsi dari pemerintah, baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah adalah sebagai lembaga ekonomi. Pemerintah pusat sebagai

lembaga ekonomi akan melakukan pengeluaran berbagai macam biaya untuk

semua kegiatan operasional, maka pemerintah akan melakukan berbagai upaya

untuk memperoleh pendapatan guna memenuhi pengeluaran atas biaya tersebut.

Namun, sejak krisis ekonomi yang melanda Indonesia tahun 1997

membawa dampak di berbagai aspek kehidupan, terutama sektor ekonomi yang

ditandai dengan menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat. Dalam hal ini

pemerintah pusat telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mengatasi krisis

tersebut, salah satunya adalah dengan memberlakukan otonomi daerah.

Sejalan dengan diundangkannya UU No. 22 tahun 1999 tentang

pemerintah daerah (Otonomi Daerah) dan UU No. 25 tahun 1999 tentang

perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dengan daerah, yaitu mengenai

pola pemerintahan sentralisasi menjadi desentralisasi. Dengan demikian,

pemerintah daerah memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengelola

pemasukan daerahnya. Pemasukan daerah berupa pajak daerah, retribusi daerah,

laba badan usaha milik daerah, penerimaan dari dinas, bagi hasik pajak, pinjaman

pemerintah, dan lainnya memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan asli

daerah. Pajak merupakan sumber pendapatan bagi pemerintah yang cukup

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

2

penting. Pemasukan terbesar pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

(APBN) didominasi oleh sektor pajak.

Pajak tidak hanya dirasakan manfaatnya bagi kepentingan pemerintah pusat

tetapi juga pemerintah daerah. Menurut lembaga pemungutannya, pajak dibagi

menjadi dua, yaitu pajak pusat dan pajak daerah. Pajak daerah sendiri dibagi lagi

menjadi dua, yaitu pajak tingkat provinsi dan pajak tingkat kabupaten/ kotamadya.

Penerimaan daerah bersumber dari pajak hotel dan restoran, pajak kendaraan

alat berat, pajak kendaraan bermotor, pajak bea balik nama kendaran bermotor,

pajak bahan bakar, pajak pengambilan air bawah tanah, pajak pengambilan air

permukaan, sisa kewajiban pokok perseroan terbatas, kompensasi penggunaan

lahan, bagi hasil penjualan kayu, pajak penjualan atas barang mewah, pajak

pengalihan hak atas tanah dan bangunan (PPHTB).

Propinsi Kepulauan Riau memiliki luas wilayah 251,810,71 kilometer

persegi, yang terdiri dari enam pulau besar yaitu Batam, Karimun, Bintan, Natuna,

Tanjung Pinang dan Lingga. Wilayah kepulauan riau, 96 % terdiri dari lautan

seluas 96.866 kilometer persegi dan sisanya terdiri dari daratan. Menurut data

kependudukan Maret 2005 (BPS Kota Batam) dapat dilihat bahwa penduduk

Propinsi Kepulauan Riau berjumlah 1.245.708 jiwa. Kota Batam memiliki jumlah

penduduk terbesar yaitu 599.561 Jiwa (48,13%). (<Http://www.kepulauan

riau.go.id/indeks.kepri pasca pemekaran.htm>)

Struktur tanah wilayah Kepulauan Riau yang didominasi oleh perbukitan

dan lembah, tidak memungkinkan Kepulauan Riau memiliki berbagai jenis

kendaraan tanpa motor penggerak (seperti becak dan andong di pulau Jawa).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

3

Struktur Kepulauan Riau yang demikian, menjadikan Kepulauan Riau didominasi

oleh berbagai jenis kendaraan bermotor, seperti motor, mobil, truk, bis, dan

lainnya.

Kendaraan bermotor merupakan objek pajak bagi Propinsi Kepulauan Riau

yang memberikan kontribusi cukup besar bagi pendapatan asli daerah. Secara

garis besar, Kepulauan Riau tidak termasuk propinsi dengan tingkat kemiskinan

yang tinggi, yang terlihat dari data dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana

(BKKBN) bahwa tingkat kemiskinan di Kepulauan Riau hanya sebesar 1 % dari

jumlah penduduk kota Kepulauan Riau atau ± 3.566 kepala keluarga (data

November 2005). Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat

Kepulauan Riau cukup mampu untuk membeli kendaraan bermotor seperti sepeda

motor dan mobil.

Dewasa ini, penggunaan kendaraan bermotor dari tahun ke tahun di

Kepulauan Riau terus meningkat. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya dealer

kendaraan bermotor dari berbagai perusahaan di Indonesia, terutama di Kepulauan

Riau. Dengan semakin banyaknya merk dan jenis kendaraan bermotor, maka

produsen kendaraan bermotor saling bersaing dengan mengeluarkan berbagai

kebijakan yang mempermudah dan menarik minat masyarakat untuk membeli

kendaraan bermotor. Sebagai contoh, banyak dealer yang memberikan

kemudahan kredit dan pemberian diskon yang menguntungkan bagi pembeli.

Dengan munculnya berbagai kebijakan tersebut, maka semakin banyak

masyarakat yang membeli kendaraan bermotor. Dengan bertambahnya jumlah

pemakai kendaraan maka akan menjadi keuntungan bagi pemerintah daerah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

4

penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan

bermotor. Dari data statistik Departemen Perhubungan Republik Indonesia

didapat informasi bahwa pada tahun 2005 angka pertumbuhan pembelian

kendaraan bermotor sebesar 13,5%, lebih rendah dibandingkan tahun 2004 yang

mencapai 28,1%. Pada tahun 2006 jumlah kendaraan bermotor mencapai 423.571

unit, sedangkan pada tahun 2007 jumlah kendaraan bermotor mencapai 489.751

unit.

Pemungutan pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan

bermotor di Kepulauan Riau dilaksanakan dengan Sistem Administrasi

Manunggal Dibawah Satu Atap, yang dikenal dengan sebutan SAMSAT. Dimana

pada umumnya kantor cabang SAMSAT berada di daerah kotamadya atau

kabupaten (Dati II). Dari data tahun 2004, Propinsi Kepulauan Riau telah

menganggarkan pendapatan daerah dari bagi hasil pajak kendaraan bermotor dan

pajak bea balik nama kendaraan bermotor sebesar Rp 21.700.000.000,00 dengan

realisasi sebesar Rp 20.125.406.221,00 (92,74%), dan data tahun 2005 pemerintah

menganggarkan dana sebesar Rp 21.000.000.000,00 dan terealisasi (per 16

September 2005) sebesar Rp 8.820.644.055.00 (42%).

Dari informasi tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti seberapa besar

kontribusi yang diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik

nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah, khususnya pendapatan

asli daerah Propinsi Kepulauan Riau. Prediksi mengenai perkembangan kontribusi

pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor apakah

memberikan peningkatan dari tahun ke tahun dan apakah ada pengaruh yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

5

signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor terhadap PAD, juga untuk mengetahui apakah penerimaan

atas pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor di

Propinsi Kepulauan Riau 2000 sampai dengan tahun 2006 telah efektif.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka peneliti

merumuskan beberapa masalah yang akan dipertimbangkan dalam penelitian

ini, yaitu:

1. Seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh pajak kendaraan bermotor

dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli

daerah (PAD) Propinsi Kepulauan Riau setelah otonomi daerah dari

tahun 2004 – 2007?

2. Bagaimanakah perkembangan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor

dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap PAD dari tahun

2004 hingga tahun 2007, apakah mengalami peningkatan atau

penurunan?

3. Apakah ada pengaruh yang signifikan atas kontribusi pajak kendaraan

bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap

pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun di Propinsi Kepulauan

Riau dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

6

4. Apakah penerimaan atas pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik

nama kendaraan bermotor di Propinsi Kepulauan Riau tahun 2004

sampai dengan tahun 2007 telah efektif?

C. Batasan Masalah

Dalam penulisan laporan ini, penulis membatasi masalah yang diteliti

pada pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor,

sehingga tidak dibahas sumber-sumber pendapatan asli daerah Propinsi

Kepulauan Riau yang lain.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh pajak

kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Propinsi Kepulauan Riau setelah

otonomi daerah dari tahun 2004 – 2007.

2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan atas kontribusi pajak

kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

terhadap Pendapatan Asli Daerah Propinsi Kepulauan Riau dari tahun

2004 hingga tahun 2007. Apakah mengalami peningkatan atau

penurunan dari tahun ke tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

7

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan atas kontribusi

pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

terhadap pendapatan asli daerah Propinsi Kepulauan Riau.

4. Untuk mengetahui apakah penerimaan atas pajak kendaraan bermotor

dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor di Propinsi Kepulauan

Riau tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 telah efektif.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini bagi berbagai pihak, diantaranya:

1. Bagi instansi pemerintah Propinsi Kepulauan Riau

Penelitian ini diharapkan dapat membantu instansi pemerintah Propinsi

Kepulauan Riau untuk mengevaluasi kinerja dan lebih mengoptimalkan

kinerja instansi. Selain itu dapat pula dijadikan masukan dalam usaha

peningkatan pendapatan asli daerah.

2. Bagi Penulis

Dengan penelitian ini penulis dapat mengembangkan pengetahuan yang

didapat selama kuliah untuk menulis laporan dan memperoleh

pengetahuan dan wawasan yang lebih mendalam mengenai instansi

pemerintah dan pengetahuan tentang perpajakan khususnya tentang

kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

8

3. Bagi mahasiswa dan pembaca laporan

Penelitian ini diharapkan dapat membantu mahasiswa yang ingin

mendalami tentang perpajakan, khususnya tentang pajak kendaraan

bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor. Bagi para

pembaca, diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi wawasan baru

dan tambahan pengetahuan.

4. Bagi Universitas Sanata Dharma

Untuk menambah referensi kepustakaan dan literatur perpajakan, yang

diharapkan dapat digunakan bagi pihak-pihak yang ingin mempelajari

tentang perpajakan pada instansi pemerintah khususnya tentang

kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah.

F. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang penelitian,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang

melandasi penelitian, meliputi: pajak, pendapatan asli daerah,

pajak daerah, pajak kendaraan bermotor, pajak bea balik nama

kendaraan bermotor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

9

Bab III Metode Penelitian

Dalam bab ini akan diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat

dan waktu penelitian, subyek dan objek penelitian, data yang

diperlukan, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

ditinjau dari jenis penelitian, penelitian ini termasuk dalam studi

kasus, dimana penelitian ini akan dilakukan di propinsi

Kepulauan Riau. Data yang dibutuhkan akan diperoleh melalui

dokumentasi.

Bab IV Gambaran Umum Propinsi Kepulauan Riau

Dalam bab ini akan diuraikan tentang keadaan Propinsi

Kepulauan Riau secara umum yang meliputi keadaan geografis,

visi dan misi propinsi Kepulauan Riau, pertumbuhan penduduk

dan tenaga kerja, angka penganguran, potensi Propinsi

Kepulauan Riau dan gambaran pendapatan asli daerah Propinsi

Kepulauan Riau.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Dalam bab ini akan dibahas data-data yang telah diperoleh dari

hasil penelitian yang dilakukan di Propinsi Kepulauan Riau,

dengan metode dan teknik analisis data yang telah diuraikan

dalam metodologi penelitian.

Bab VI Penutup

Berisi tentang kesimpulan dari seluruh langkah-langkah proses

pembahasan dan analisis data yang diperoleh dari hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

10

penelitian, keterbatasan penelitian, serta beberapa saran yang

diharapkan dapat membantu dan berguna bagi pihak Propinsi

Kepulauan Riau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kontribusi

Menurut T. Guritno (Kamus Akuntansi, 2000: 61)

“Kontribusi adalah sesuatu yang diberikan bersama-sama dengan pihak

lain untuk tujuan, biaya, atau kerugian tertentu atau bersama”.

Menurut Tesaurus Bahasa Indonesia (Endarmoko, 2006: 335)

“Kontribusi adalah andil, bantuan, jasa, pemberian, pertolongan saham,

sokongan, sumbangan, partisipasi, peran serta”.

Menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Fajri dan Senja : 486)

“Kontribusi adalah sumbangan atau uang iuran kepada organisasi atau

perkumpulan”.

B. Pengertian Pajak

Menurut Rochmat Soemitro (Mardiasmo, 2004: 1)

“Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa imbal

(kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan

untuk membayar pengeluaran umum”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

12

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-

unsur:

1. Iuran dari rakyat kepada negara

Yang berhak memungut pajak adalah negara. Iuran tersebut berupa

uang bukan barang.

2. Berdasarkan undang-undang

Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang

serta aturan pelaksanaannya.

3. Tanpa jasa timbal balik atau kontraprestasi dari negara secara langsung

dapat ditunjuk.

4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni pengeluaran-

pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Ada dua fungsi pajak, yaitu:

1. Fungsi budgetair

Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai

pengeluaran-pengeluarannya.

2. Fungsi mengatur (regulerend)

Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan

pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.

Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan atau

perlawanan, maka pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai

berikut (Mardiasmo, 2004: 2) :

1. Pemungutan pajak harus adil (syarat keadilan)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

13

Sesuai dengan tujuan hukum, yakni mencapai keadilan, undang-undang

dan pelaksanaan pemungutan pajak harus adil. Adil dalam perundang-

undangan diantaranya adalah dengan mengenakan pajak secara umum

dan merata, serta disesuaikan dengan kemampuan masing-masing.

Sedangkan adil dalam pelaksanaannya yakni dengan memberikan hak

bagi wajib pajak untuk mengajukan keberatan, penundaan dalam

pembayaran dan mengajukan banding.

2. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang (syarat yuridis)

Di Indonesia, pajak diatur dalam UUD 1945 pasal 23 ayat 2. Hal ini

memberikan jaminan hukum untuk menyatakan keadilan, baik bagi

negara maupun warganya.

3. Tidak mengganggu perekonomian (syarat ekonomi)

Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi

maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan

perekonomian masyarakat.

4. Pemungutan pajak harus efisien (syarat finansial)

Biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari

hasil pemungutannya.

5. Sistem pemungutan pajak harus sederhana

Sistem yang sederhana akan memudahkan masyarakat untuk memenuhi

kewajibannya dalam membayar pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

14

a. Hukum pajak

Hukum pajak mengatur hubungan antara pemerintah (fiscus) selaku

pemungut pajak dengan rakyat sebagai wajib pajak. Ada dua macam

hukum pajak, yaitu:

1. Hukum pajak materiil

Memuat norma-norma yang menerangkan antara lain keadaan,

perbuatan, peristiwa hukum yang dikenai pajak (objek), siapa yang

dikenakan pajak (subyek), berapa besar pajak yang dikenakan (tarif),

segala sesuatu tentang timbul dan hapusnya hutang pajak, dan

hubungan antara pemerintah dan wajib pajak.

2. Hukum pajak formil

Memuat bentuk atau tata cara untuk mewujudkan hukum materiil

menjadi kenyataan (cara melaksanakan hukum pajak materil). Hukum

ini terdiri dari:

a. Tata cara penyelenggaraan penetapan suatu utang pajak.

b. Hak-hak fiskus utnuk mengadakan pengawasan terhadap wajib

pajak mengenai keadaan, perbuatan dan peristiwa yang

menimbulkan utang pajak.

c. Kewajiban dan hak-hak wajib pajak misalnya, menyelenggarakan

pembukuan atau pencatatan dan mengajukan keberatan atau

banding.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

15

b. Asas pemungutan pajak (Mardiasmo, 2004:7)

1. Asas domisili (asas tempat tinggal)

Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan wajib pajak

yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal

dari dalam dan luar negeri.

2. Asas sumber

Negara berhak menetapkan pajak atas penghasilan yang bersumber di

wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal wajib pajak.

3. Asas kebangsaan

Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.

c. Sistem pemungutan pajak

1. Official Assessment

Official Assessment adalah suatu sistem pemungutan yang memberi

wewenang kepada pemerintah untuk menentukan besarnya pajak yang

terutang oleh wajib pajak.

2. Self Assessment System

Self Assessment System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberikan wewenang kepada wajib pajak untuk menentukan sendiri

besarnya pajak terutang.

3. With Holiday System

With Holiday System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk menentukan besarnya

pajak yang terutang oleh wajib pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

16

C. Pendapatan Asli Daerah

1. Pengertian Pendapatan Asli Daerah

Menurut Soeratno dan Suparmono ( 2002: 15)

“Pendapatan asli daerah merupakan pendapatan asli daerah yang

potensinya berada di daerah dan dikelola oleh pemerintah daerah yang

bersangkutan“.

2. Sumber keuangan daerah (Samudra, 1995: 52-54)

a. Sumber keuangan daerah menurut Undang-Undang No. 22 Tahun

1999, yaitu:

1. Pendapatan asli daerah terdiri atas:

a) Hasil pajak daerah.

b) Hasil retribusi daerah.

c) Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan daerah

lainnya yang dipisahkan.

d) Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.

2. Dana perimbangan terdiri atas:

a) Bagian daerah dari penerimaan PBB, bea perolehan hak atas

tanah dan bangunan dari sumber daya alam.

b) Dana alokasi umum.

c) Dana alokasi khusus.

3. Pinjaman daerah.

4. Lain-lain penerimaan yang sah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

17

b. Sumber pendapatan Daerah menurut Undang-Undang No. 25 tahun

1999, terdiri atas:

1. Pendapatan Asli Daerah, terdiri dari:

a) Hasil pajak Daerah.

b) Hasil retribusi Daerah.

c) Hasil perusahaan milik Daerah dan hasil pengelolaan

kekayaan Daerah lainnya yang dipisahkan.

d) Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah.

2. Dana Perimbangan terdiri dari:

a) Bagian Daerah dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan,

Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, dan

penerimaan dari sumber daya alam.

b) Dana Alokasi Umum.

c) Dana Alokasi Khusus.

c. Sumber pendapatan Daerah menurut Undang-Undang No. 32 tahun

2004, terdiri atas:

1. Pendapatan asli daerah yang selanjutnya disebut PAD, yaitu:

a) Hasil pajak daerah

b) Hasil retribusi daerah

c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

d) Lain-lain PAD yang sah

2. Dana perimbangan

1) Dana Bagi Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

18

2) Dana Alokasi Umum

3) Dana Alokasi Khusus.

3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

d. Sumber keuangan daerah menurut Undang-Undang No. 331 tahun

2004, terdiri atas:

1. PAD bersumber dari:

a) Pajak Daerah.

b) Retribusi Daerah.

c) Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan

2. Lain-lain PAD yang sah

a) Hasil penjualan kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan.

b) Jasa giro.

c) Pendapatan bunga.

d) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang

asing.

e) Komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

penjualan.

f) Pengadaan barang dan/atau jasa oleh daerah.

1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 33 tahun 2004 Tentang Perimbangan KeuanganAntara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah. <Http://www.djpk.depkeu.go.id/>.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

19

D. Pajak Daerah

Pengertian Pajak Daerah

Menurut Mardiasmo (Samudra, 1995: 61)

“Pajak daerah adalah pungutan yang dilakukan oleh daerah berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh daerah untuk

pembiayaan rumah tangganya sebagai badan hukum publik”.

Menurut Rochmat Soemitro (Halim, 2001: 143)

“Pajak daerah merupakan iuran rakyat kepada kas Negara (peralihan

kekayaan negara dari sektor partikelir kepada sektor pemerintah) dengan

tiada mendapat timbal balik yang langsung dapat ditunjuk dan digunakan

untuk membiayai pengeluaran umum”

Ciri-ciri pajak daerah:

1. Pajak daerah merupakan setoran sebagian kekayaan individu atau

badan untuk kas negara sesuai ketentuan undang-undang.

2. Sifat pungutannya dapat dipaksakan dan tidak mendapatkan prestasi

atau imbalan kembali secara langsung.

3. Penerimaan pajak oleh daerah dipakai untuk pengeluaran daerah dan

melayani kepentingan masyarakat.

Secara adminisratif, pajak daerah digolongkan menjadi:

1. Pajak Daerah Tingkat Propinsi

Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor (BBNKB).

2. Pajak Daerah Tingkat Kota atau Kabupaten

Contoh: pajak restoran dan hotel, pajak hiburan, pajak reklame.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

20

E. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)

1. Dasar Hukum

Yang menjadi dasar hukum pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor

adalah:

a. Undang-Undang nomor 18 tahun 1997 terutang pajak daerah dan

retribusi daerah Undang-Undang nomor 34 tahun 2000.

b. Peraturan Pemerintah nomor 65 tahun 2001 tentang pajak daerah.

c. Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 11 tahun 2002 tentang

perhitungan dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor dan bea

balik nama kendaraan bemotor tahun 2002.

d. Surat keputusan bersama KAPOLRI, Dirjen Pemerintahan Umum

dan Dirut. PT. Jasa Raharja (Persero) nomor SKEP/06/X/1999,

nomor 937-1228, nomor SKEP/02/X/1999 yang mengatur tentang

pedoman tata laksana Sistem Administrasi Manunggal Dibawah Satu

Atap (SAMSAT).

2. Pengertian

Kendaraan Bermotor adalah semua kendaraan beroda dua atau

lebih, yang digunakan didarat untuk mengangkut orang dan atau barang,

yang digerakkan oleh motor, dengan menggunakan bahan bakar bensin,

solar, gas, minyak tanah, campuran bensin dengan minyak lain atau

bahan bakar lainnya, serta berada dalam lalu-lintas bebas. Pemilik

Kendaraan Bermotor adalah orang atau badan/badan hukum yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

21

namanya tercantum di dalam Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor

(BPKB) dan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).

3. Teori dasar pengenaan pajak kendaraan bermotor.

a. Gross Weight/Net Weight (berat kotor atau berat bersih kendaraan

bermotor).

b. Horse Power (kekuatan mesin).

c. Ownership (pemilikan).

d. Seat Capacity (kapasitas tempat duduk).

e. Type (jenis kendaraan).

4. Objek pajak kendaraan bermotor (Samudra, 1995: 148-149)

Ordonasi pajak kendaraan bermotor tahun 1934, telah merinci objek

pajak kendaraan bermotor secara jelas, yaitu:

a. Kendaraan bermotor: yang digerakkan oleh motor, yang dihidupkan

dengan generator, gas, arang, atau oleh motor yang memakai bahan

bakar minyak tanah dan bensin.

b. Segala kendaraan bermotor lainnya yang tidak digerakkan oleh

motor yang semata-mata memakai bensin sebagai bahan bakar.

c. Kendaraan bermotor, yang digerakkan oleh motor dengan semata-

mata menggunakan bensin sebagai bahan pembakar, yang

mempunyai berat total yang diijinkan 3.500 kg atau lebih.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

22

d. Kereta tambahan (kereta gandengan) dari kendaraan bermotor

(wagon trailers).

5. Jenis pajak yang dapat dikenakan terhadap kendaraan bermotor.

(Samudra, 1995: 144 -145)

Ada beberapa jenis pajak yang dapat dikenakan terhadap

kendaraan bermotor menurut Troy J. Cauley, yaitu:

a. Motor Fuels Tax (pajak minyak atas kendaraan bermotor).

b. Motor Vehicle License Tax (pajak lisensi atas kendaraan bermotor).

c. License Tax/DLT (pajak atas surat ijin mengemudi).

d. Motor Vehicle Purcase Tax (pajak pembelian atas kendaran

bermotor).

F. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBN-KB)

1. Dasar pengenaan

Dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBN-KB)

adalah nilai jual kendaraan bermotor. Subyek pajak bea balik nama

kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang dapat

menerima penyerahan kendaraan bermotor.

2. Pengertian

Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor adalah penyerahan

kendaraan bermotor, yaitu pengalihan hak kendaraan bermotor sebagai

akibat perjanjian dua belah pihak atau sepihak atau keadaan yang terjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

23

karena jual beli, tukar menukar, hibah termasuk hibah wasiat dan hadiah,

atau pemasukan kedalam badan usaha.

G. Model Perhitungan

Model perhitungan Pajak Kendaraan Bermotor (Samudra, 1995: 151)

PKB = Nilai Jual Kendaraan Bermotor x Bobot x Tarif

Nilai jual kendaraan bermotor diperoleh berdasarkan harga pasaran umum.

Bobot mencerminkan secara relatif kadar kerusakan jalan dan pencemaran

lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.

Model perhitungan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

PBBN-KB = Nilai Jual Kendaraan Bermotor x Tarif

H. Penetapan Tarif

1. Tarif Pajak Kendaraan Bermotor (Samudra, 1995: 152-154)

a. 1,5% untuk kendaraan bermotor bukan umum (pribadi).

b. 1 % untuk kendaraan bermotor umum.

c. 0,5% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan besar.

Hasil penerimaan dari pajak kendaraan bermotor dibagihasilkan kepada

Kabupaten/Kota dalam Provinsi yang bersangkutan dengan komposisi

70% (tujuh puluh persen) untuk Provinsi dan 30% (tiga puluh persen)

kepada Kabupaten atau Kota. Bagi hasil penerimaan tersebut kepada

Pemerintah Kabupaten atau Kota dilaksanakan berdasarkan asas potensi

antar daerah dan asas pemerataan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

24

2. Tarif Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (Samudra, 1995: 152-

154)

d. 10 % untuk kendaraan bermotor bukan umum (pribadi).

e. 10 % untuk kendaraan bermotor umum.

f. 3 % untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan besar.

I. Sistem Pemungutan

1. Sistem Pemungutan yang berlaku pada Pajak Kendaraan Bermotor pada

dasarnya menganut sistem Self Assessment (Penetapan Pajak oleh wajib

pajak sendiri).

2. Dalam sistem ini wajib pajak harus aktif, sedang fiskus dalam

pelaksanaanya hanya memberi bimbingan, pengarahan dan

mengawasinya.

3. Keuntungan sistem ini bahwa wajib pajak (WP) dapat langsung

mengontrol pajaknya. Kesalahan penetapan pajaknya dapat dengan

mudah dikoreksi dan pelayanannya lebih cepat.

4. Sistem ini dilaksanakan dengan Sistem Administrasi Manunggal

dibawah Satu Atap yang dikenal dengan SAMSAT.

J. Pengecualian pajak

1. Pengecualian pajak kendaraan bermotor

a. Kendaraan Bermotor milik pemerintah Pusat/Daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

25

b. Kendaran Bermotor milik Perwakilan Negara Asing,

Badan/Organisasi Internasional di Indonesia.

c. Kendaraan Bermotor milik Pabrikan, importir yang semata-mata

tersedia untuk dijual dan tidak digunakan dalam lalu-lintas bebas.

d. Kendaraan Bermotor milik Pelancong (turis) dan lain-lain yang

berada di wilayah kabupaten atau kota tersebut.

e. Kendaraan Bermotor yang menurut bentuk dan sifatnya, semata-mata

digunakan untuk mengangkut orang sakit, jenazah dan bulldozer.

f. Kendaraan Bermotor milik Lembaga-lembaga keagamaan.

2. Pengecualian pajak bea balik nama kendaraan bermotor

a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

b. Kedutaan, konsulat, perwakilan asing, dan lembaga-lembaga

internasional dengan asas timbal balik sebagaimana yang berlaku

untuk pajak Negara

c. Subjek Pajak lainnya yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

K. Pengertian Efektivitas

Menurut Abdul Halim (2004: 135)

“Efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalammerealisasikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang direncanakandibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riildaerah”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

26

Menurut Anthony- Dearden- Bedford2

“Efektifitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusatpertanggungjawaban dengan sasaran yang harus dicapai. Semakin besarkontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasarantersebut, maka dapat dikatakan semakin efektif unit tersebut”.

Efektivitas merupakan perbandingan output dengan outcome. Pengukuran

efektivitas bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu organisasi dalam

mencapai tujuannya. Apabila organisasi berhasil mencapai tujuannya, maka

organisasi tersebut dapat dikatakan efektif.

Kemampuan daerah dalam melaksanakan tugasnya, dikategorikan efektif

apabila rasio yang dicapai minimal sebasar 1 (satu) atau 100 %, sehingga apabila

rasio efektivitasnya semakin tinggi, menggambarkan kemampuan daerah yang

semakin baik.

Efektifitas dalam pemerintah daerah dapat diartikan sebagai kegiatan tepat

pada waktunya dan di dalam batas anggaran yang tersedia. Dapat juga berarti

pencapaian suatu tujuan dan sasaran atas apa yang telah direncanakan. Namun

demikian, apabila yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam pelaksanaannya

melenceng dari rencana semula, tetapi memiliki dampak yang menguntungkan

bagi penerima, maka dapat dikatakan efektif (Halim, 2004: 74).

Apabila konsep efektivitas dikaitkan dengan pajak kendaraan bermotor dan

pajak bea balik nama, maka efektivitas yang dimaksud adalah seberapa besar

2 Antonius Kuncoro, 2005: 16. Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah,Studi Kasus Pemerintah Daerah Karanganyar. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

27

realisasi penerimaan atas pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

dalam mencapai target yang seharusnya dalam periode tertentu.

L. Penelitian Terdahulu

Berbagai penelitian terdahulu telah dilakukan yang berhubungan dengan

penelitian terhadap pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor. Penelitian yang dilakukan oleh Handaru Purnandita (2005),

yang meneliti apakah ada pengaruh signifikan pajak kendaraan bermotor

terhadap pendapatan asli daerah propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari pajak kendaraan

bermotor periode tahun 1998 sampai dengan tahun 2003 terhadap pendapatan

asli daerah. Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pajak kendaraan bermotor

menyebabkan peningkatan pada Pendapatan Asli Daerah periode tahun 1998 –

2003.

Penelitian yang dilakukan oleh Albertus Vembri Astanto (2006), yang

meneliti tentang Efektivitas Penerimaan Pajak Kendaran Bermotor dan Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor Sebelum dan Sesudah Diberlakukannya Surat

Keputusan Gubernur DIY No. 175 tahun 2004 menunjukkan bahwa kinerja

keuangan pemerintah kabupaten Bantul dilihat dari efektifitas penerimaan Pajak

Kendaraan Bermotor dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor sebelum

dan sesudah diberlakukannya Surat Keputusan Gubernur DIY nomor 175 tahun

2004 dapat dikatakan sangat efektif. Juga ditunjukkan adanya perbedaan

signifikan terhadap efektifitas penerimaan PKB dan PBBN-KB sebelum dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

28

sesudah diberlakukannya Surat Keputusan Gubernur DIY nomor 175 tahun

2004.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

29

29

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan merupakan studi deskriptif yaitu

berdasarkan kasus pada instansi pemerintah Propinsi Kepulauan Riau dengan

mencari data periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Metode

pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi, dimana peneliti

mencari data ke instansi pemerintah Propinsi Kepulauan Riau, melakukan

dokumentasi data statistik dan kemudian menganalisnya.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian : Penelitian dilakukan di instansi pemerintah

Propinsi Kepulauan Riau.

2. Waktu penelitian : Penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2007

sampai Juli 2008. Data yang dicari yaitu dari periode tahun 2004 sampai

dengan tahun 2007.

Propinsi Kepulauan Riau berdiri pada tanggal 1 Juli 2004, maka atas dasar ini

peneliti mengambil waktu penelitian untuk pajak kendaraan bermotor dan

pajak bea balik nama kendaraan bermotor dari tahun 2004 sampai dengan

tahun 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

30

C. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian akan berlangsung selama 12 (sebelas) bulan, yang dimulai

sejak bulan September 2007 sampai dengan bulan Agustus 2008. Jadwal

terperinci akan terlihat dalam tabel dibawah.

Tabel 3.1Tabel Jadwal Penelitian

No

Bulanke

Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1Penyusunanproposal

X X

2Dokumentasi-eksplorasi pustaka

X X

3 Proposal final X X4 Ijin penelitian X X5 Penelitian lapangan X X X6 Analisis data X X

7Penyusunan laporanakhir

X X X X X

D. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian ini meliputi:

Orang-orang yang memberikan informasi secara langsung yaitu staf dan

karyawan instansi pemerintah Propinsi Kepulauan Riau (Dinas Pendapatan

Dan SAMSAT). Subyek penelitian meliputi bagian akuntansi dan bagian

perpajakan.

2. Obyek penelitian

a. Pendapatan Asli Daerah Propinsi Kepulauan Riau (PAD) selama

periode tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

31

b. Laporan Realisasi Pajak Kendaraan bermotor (PKB) dan Pajak Bea

Balik Nama Kendaraan Bermotor (PBBN-KB)

c. Peraturan pemerintah tentang undang-undang perpajakan.

d. Peraturan pemerintah daerah tentang otonomi daerah.

E. Data yang Diperlukan

1. Sejarah dan gambaran umum Pemerintah Propinsi Kepulauan Riau.

2. Data statistik pengguna kendaraan bermotor.

3. Data realisasi penerimaaan pendapatan asli daerah.

4. Data Realisasi Pajak Kendaraan bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor (PBBN-KB) selama periode tahun 2004

sampai dengan tahun 2007.

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1997 tentang

peraturan perpajakan.

6. Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 07 Tahun 2006.

F. Teknik Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengumpulkan dan mempelajari data yang sudah ada pada instansi

pemerintahan tersebut. Hasil dokumentasi berbentuk laporan realisasi

Pajak Kendaraan bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan

Bermotor (PBBN-KB), data statistik pengguna kendaraan bermotor, dan

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

32

b. Observasi

Observasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati secara langsung kegiatan operasional instansi pemerintah

Propinsi Kepulauan Riau yang bersangkutan.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah

yaitu:

1. Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan oleh pajak

kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

terhadap pendapatan asli daerah (PAD)

Kontribusi PKB tahun X = Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor x 100%Realisasi Pendapatan Asli Daerah

Tabel 3.2Contoh Tabel Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PADTahun Realisasi PKB Realisasi PAD Kontribusi %2004200520062007Total

%100DaerahAslitanPendapaalisasiRe

BermotorKendaraan

NamaBalikBeaPajakalisasiRe

BermotorKendaraanNama

BalikBeaPajakKontribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

33

Tabel 3.3Contoh Tabel Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan BermotorTerhadap PAD

Tahun Realisasi PBBN-KB Realisasi PAD Kontribusi %2004200520062007Total

2. Untuk mengetahui perkembangan atas kontribusi pajak kendaraan

bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap PAD.

Dengan menggunakan metode Trend dengan Metode Jumlah Kuadrat

Terkecil (The Least Square’s Method) (Boedijoewono, Noegroho Drs.

2001. Hal 267-269):

Y’ = a + bx

Keterangan:

Y’ = nilai variabel yang ditentukan

a = nilai Y apabila x sama dengan 0 (nol)

b = perubahan nilai Y dari waktu ke waktu

x = periode waktu dari tahun dasar

Nilai a dan b dapat dicari dengan rumus:

a = Yn

b = XY X2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

34

Tabel 3.4Contoh Tabel Analisis Trend Perkembangan Pajak Kendaraan BermotorTerhadap PAD

Tahun PenerimaanPKB (Rp)

X X2 XY Y’

2004200520062007Total

Tabel 3.5Contoh Tabel Analisis Trend Perkembangan Pajak Bea Balik NamaKendaraan Bermotor Terhadap PAD

Tahun PenerimaanPKB (Rp)

X XY X2 Y’

2004200520062007Total

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan atas kontribusi

pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

terhadap pendapatan asli daerah dari tahun ke tahun, dilakukan dengan

langkah-langkah:

a. Melakukan uji asumsi klasik (Oktarina, 2006 : 89-105)

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji distribusi data dalam

variable yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan

layak digunakan dalam penelitian adalah data yangmemiliki

distribusi normal. Normalitas data dapat ditentukan dengan

Normal P-Plot. Suatu variable dapat dikatakan normal apabila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

35

gambar titik-titik data menyebar disekitar garis diagonal dan

penyebaran data searah mengikuti garis diagonal.

2) Uji Heterokedasitisitas

Heterokedastisitas menunjukkan bahwa dalam persamaan regresi

berganda terjadi ketidaksamaan varian dari residual pengamatan

yang satu dengan pengamatan yang lain. Heterokedastisitas dapat

dilihat dari grafik scatterplot denagn pola titik-titik yang teratur

baik menyempit, melebar maupun bergelombang.

3) Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas digunakan untuk mengukur tingkat hubungan

atau korelasi antara variable independen melalui besaran

koefisien korelasi (r). dikatakan tidak terjadi multikolinearitas

jika koefisien antar variable bebas lebih kecil atau sama dengan

0,6 (r ≤ 0,6).

b. Melakukan pengujian hipotesa Uji F

Tujuan uji F untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang

signifikan ditunjukkan oleh variabel independen terhadap variabel

dependen secara bersama-sama. Langkah-langkah pengujian:

a) Formula uji hipotesis

1. Ho: PKB ≠ PBBNKB ≠ 0

Artinya pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor secara bersama-sama tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

36

2. Ha: PKB = PBBNKB = 0

Artinya pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

b) Menentukan level of significance (α)

Taraf nyata yang digunakan sebesar 5 %. Untuk menetukan

derajat bebas (d) digunakan rumus d = (k-1) (n-k).

c) Menentukan kriteria pengujian

Kriteria pengujian hipotesis adalah

Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

Ha diterima jika F hitung F tabel

d) Menghitung Fhitung dengan program SPSS 13

e) Mengambil kesimpulan

Membandingkan nilai F tabel dengan F hitung untuk

mengambil kesimpulan dengan kriteria:

Ho diterima jika Fhitung ≤ Ftabel

Ha diterima jika F hitung F tabel

f) Menarik kesimpulan

Kesimpulan yang ditarik dari pengujian ini adalah jika Ho

diterima maka variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Ho

ditolak secara bersama-sama variabel independen secara

signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

37

4. Untuk mengetahui apakah penerimaan atas pajak kendaraan bermotor

dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor di pemerintah Propinsi

Kepulauan Riau tahun 2004 sampai dengan tahun 2007 telah efektif.

%100bermotorkendaraanpajaketargt

bermotorkendaraanpajakrealisasiPKBsEfektivita

Tabel 3.6Contoh Tabel Analisis Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor

Tahun Realisasi PKB Target PKB Efektivitas %2004200520062007

Pajak kendaraan bermotor dikatakan efektif apabila rasio efektivitas

yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 %, sehingga semakin tinggi

rasio efektivitas yang dicapai berarti kemampuan pemerintah Propinsi

Kepulauan Riau dalam melakukan pemungutan pajak kendaraan bermotor

semakin baik.

%100

bermotorkendaraan

namabalikbeapajaketargt

bermotorkendaraannama

balikbeapajakrealisasi

KBPBBNsEfektivita

Tabel 3.7Contoh Tabel Analisis Efektivitas Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Tahun Realisasi PBBN-KB Target PBBN-KB Efektivitas %2004200520062007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

38

Pajak bea balik nama kendaraan bermotor dikatakan efektif apabila rasio

efektivitas yang dicapai minimal sebesar 1 (satu) atau 100 %, sehingga semakin

tinggi rasio efektivitas yang dicapai berarti kemampuan pemerintah Propinsi

Kepulauan Riau dalam melakukan pemungutan pajak bea balik nama kendaraan

bermotor semakin baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

39

39

BAB IV

GAMBARAN UMUM PROPINSI KEPULAUAN RIAU

A. Propinsi Kepulauan Riau

Propinsi Kepulauan Riau dibentuk berdasarkan Undang-Undang No.

25 tahun 2002 dan diresmikan pada tanggal 1 Juli 2004 di kota Tanjung

Pinang. Propinsi Kepulauan Riau terdiri dari 4 kabupaten dan 2 kota yaitu,

Kota Batam, Kabupaten Karimun, Kabupaten Bintan, Kabupaten Natuna,

Kota Tanjung Pinang dan Kabupaten Lingga.

(<Http://www.KepRi.go.id/index.php.kependudukan>.)

Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi yang termuda

di Indonesia yang terletak di jalur perlintasan dunia dan memiliki potensi

ekonomi yang sangat besar. Provinsi Kepulauan Riau memiliki luas wilayah

251,810,71 km yang sebagian besar yakni 95,97 persen atau 241.251,30 km

merupakan perairan. Sedangkan daratan hanya 4,21 persen terdiri dari

gugusan kepulauan sebanyak 1062 pulau, diantaranya sebanyak 357 buah

pulau belum berpenghuni (masih kosong). Namun demikian, pulau-pulau

kosong tersebut pada umumnya telah dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai

lahan pertanian. Beberapa pulau yang relatif besar di wilayah propinsi

Kepulauan Riau dapat disebutkan seperti, pulau Bintan, Singkep, Lingga dan

Senayang. Kepulauan Riau merupakan wilayah kepulauan yang memiliki

keragaman dalam aspek-aspek geografis, demografis, serta kondisi sosial

ekonomi masyarakatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

40

Secara administrasi, pemerintahan Kepulauan Riau saat ini memiliki 11

kecamatan, 65 Desa, dan 8 Kelurahan. Ke-11 kecamatan tersebut, masing-

masing, Bintan Utara, Gunung Kijang, Bintan Timur, Teluk Bintan, Senayang,

Lingga, Singkep, Singkep Barat, Tambelan, Lingga Utara dan Teluk Sebong.

Sedangkan penduduk Kepulauan Riau berdasarkan hasil sensus tahun 2000

berjumlah 181.166 jiwa dengan kepadatan 44 jiwa perkilometer persegi.

Dengan Kota Batam merupakan tempat penduduk terbesar yaitu 599.561 Jiwa

(48,13 %), Kabupaten Karimun 199.697 jiwa (16,03 %), Kabupaten

Kepulauan Riau 117.512 (9,43 %), Kota Tanjung Pinang 158.514 jiwa (12,73

%), Kabupaten Natuna 89.832 jiwa (7,21 %) dan Kabupaten Lingga 80.592

Jiwa (6,47 %). Antara tahun 1990 sampai dengan tahun 2000, pertumbuhan

penduduk Kepulauan Riau mencapai rata-rata sebesar 2,93 persen pertahun.

B. Visi dan Misi Propinsi Kepulauan Riau

1. Visi : Terwujudnya masyarakat Kepulauan Riau yang damai, demokratis,

bermoral, berbudaya, berdaya saing, maju dan sejahtera dengan landasan

ekonomi rakyat yang tangguh serta didukung sumber daya manusia

(SDM) yang handal.

2. Misi

a. Meningkatkan kinerja Pemerintah Daerah (PemDa) dalam bidang

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik.

b. Memperkuat landasan pembangunan berkelanjutan dan berkeadilan

berdasarkan sistem ekonomi kerakyatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

41

c. Meningkatkan kualitas kehidupan beragama, kesejahteraan sosial dan

ketahanan budaya.

C. Pertumbuhan Penduduk dan Tenaga Kerja

Pertumbuhan penduduk Kepulauan Riau relatif tinggi, yaitu 3, 79 % per

tahun selama periode tahun 1998 sampai dengan 2002. tingkat ini melebihi

tingkat pertumbuhan penduduk nasional pada periode tahun yang sama

(sebesar 1,4 %). Tingginya pertumbuhan penduduk ini disebabkan oleh

tingginya migrasi dari daerah lain dalam kurun waktu lima (5) tahun.

Tingginya perputaran roda ekonomi dan peluang lapangan kerja di Kepulauan

Riau menjadi incaran masyarakat diluar Kepulauan Riau untuk datang dalam

rangka mencari pekerjaan. Berdasarkan data sensus tahun 2000, jumlah

penduduk yang bermigrasi ke Propinsi Riau mencapai 206. 514 jiwa.

Jumlah tenaga kerja di Kepulauan Riau menigkat dari tahun ke tahun

sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang relatif cukup tinggi. Jumlah

angkatan kerja pada tahun 2004 adalah 476.091 orang. (data Desember 2007)

D. Angka Pengangguran

Angka pengangguran di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2007

meningkat drastis hingga 16,98 persen dari tahun sebelumnya dan angkanya

mencapai 71.914 orang dan jumlah terbesar terdapat di Kota batam (65,40 %).

Hal ini dipicu oleh karena tutupnya beberapa perusahaan besar dan

merumahkan tenaga kerjanya, sehingga menambah angka penganguran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

42

Rencana penerapan Special Economic Zone (SEZ) yang dicanangkan oleh

Presiden Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Batam, Bintan, dan

Karimun ternyata belum mampu memberikan ekspektasi positif bagi

pertumbuhan sektor riil yang diharapkan dapat menyerap tenaga kerja.

E. Potensi Kepulauan Riau

Propinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata mancanegara kedua

setelah Propinsi Bali. Jumlah wisatawan asing yang masuk ke Kepulauan Riau

sebesar 1,5 juta orang pada tahun 2005. Sebagai propinsi kepulauan, sektor

kelautan menjadi pendukung utama pemasukan propinsi Riau, baik dari sektor

pariwisata dan sektor kelautan.

1. Sektor Kelautan

Kota Batam, Kabupaten Lingga, dan Natuna memiliki potensi yang

sangat besar dibidang perikanan. Dengan wilayah yang sebagian besar

terdiri dari lautan, mendukung dilakukannya pengembangan atas budidaya

ikan kakap, rumput laut, dan budidaya ikan air tawar.

2. Sektor Pariwisata

Objek wisata yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau antara lain

adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten dan kota. Pantai

Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa terletak di kota Batam. Pantai

Belawan terletak di Kabupaten Karimun. Pantai Lagoi, Pantai Tanjung

Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park terletak di kabupaten

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

43

Bintan. Sedangkan Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya

seperti snorkeling.

3. Sektor Pertanian

Hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan

Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian dan peternakan

mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang

strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota

Batam.

Disamping palawija dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa,

kopi, gambir, nenas, dan cengkeh sangat baik untuk dikembangkan di

Kepulauan Riau. Di Kepulauan Riau dan Lingga juga sangat cocok untuk

ditanami buah-buahan dan sayuran.

F. Gambaran Pendapatan Asli Daerah Propinsi Kepulauan Riau

Propinsi Kepulauan Riau memiliki potensi daerah yang sangat besar,

terutama di sektor pariwisata dan perpajakan. Pengembangan berbagai potensi

yang terdapat di Kepulauan Riau, menjadikan pemasukan terbesar bagi

pemerintah kepulauan riau. Penerimaan pendapatan asli mengalami kenaikan

yang signifikan daerah dari tahun ke tahun. Realisasi penerimaan PAD pada

tahun 2005 mengalami kenaikan 200% dari tahun 2004 yaitu sebesar

Rp220.049.475.010, untuk tahun 2006 dan 2007 mengalami kenaikan sekitar

Rp50.000.000.000.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

44

Pada sektor perpajakan, penerimaan pajak terutama pada penerimaan pajak

kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor dari tahun

ke tahun selalu mengalami kenaikan. Kenaikan atas pajak kendaraan bermotor

dan bea balik nama kendaraan bermotor memiliki kontribusi yang cukup besar

bagi penerimaan daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

45

45

BAB V

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Data yang digunakan untuk menghitung seberapa besar kontribusi yang

diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah (PAD) adalah

realisasi pajak kendaraan bermotor dan realisasi pendapatan asli daerah

(PAD).

a. Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor

Data realisasi penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pajak bea

balik nama kendaraan bermotor selama 4 (empat) tahun, yaitu dari

tahun 2004 sampai dengan tahun 2007. Data tersebut terlihat pada

Tabel 5.8.

Tabel 5.8Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor Dan Realisasi Pajak BeaBalik Nama Kendaraan Bermotor tahun 2004 sampai dengan tahun2007

TahunRealisasi Pajak

Kendaraan BermotorRealisasi Pajak Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor2004 34.281.303.812 24.695.890.403

2005 94.269.371.467 50.357.096.167

2006 108.463.313.721 65.106.107.069

2007 112.758.628.538 83.588.453.296

Sumber: SAMSAT Kota Batam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

46

Dalam rumusan masalah ini, data realisasi pajak kendaraan bermotor

dan realisasi pajak bea balik nama kendaraan bermotor yang

dibutuhkan yaitu dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.

Tujuannya adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang

diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor, yang ditunjukkan dalam perhitungan persentase

(%).

b. Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tabel 5.9Data Realisasi Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2004 sampai dengantahun 2007 (dalam rupiah)

Tahun Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD)2004 78.172.619.444

2005 220.049.475.010

2006 281.830.846.379

2007 324.899.098.448

Sumber: SAMSAT Kota Batam

Realisasi Pendapatan Asli Daerah digunakan sebagai pembagi atas

realisasi pajak kendaraan bermotor dan realisasi pajak bea balik nama

kendaraan bermotor untuk mengetahui seberapa besar kontribusinya

terhadap Pendapatan Asli Daerah dari tahun 2004 sampai dengan tahun

2007.

2. Data yang digunakan untuk mencari perkembangan atas kontribusi pajak

kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

terhadap PAD dari tahun 2003 hingga tahun 2007, apakah mengalami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

47

peningkatan atau penurunan adalah data penerimaaan/realisasi Pajak

Kendaraan Bermotor dan data penerimaan/realisasi Pajak Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.

Tabel 5.10Realisasi pajak kendaraan bermotor dan realisasi pajak bea balik namakendaran bermotor (dalam rupiah)

TahunRealisasi Pajak

Kendaraan BermotorRealisasi Pajak Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor2004 34.281.303.812 24.695.890.403

2005 94.269.371.467 50.357.096.167

2006 108.463.313.721 65.106.107.069

2007 112.758.628.538 83.588.453.296

Sumber: SAMSAT Kota Batam dan DISPENDA

3. Data yang digunakan untuk mencari pengaruh yang signifikan atas

kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan

bermotor terhadap pendapatan asli daerah dari tahun ketahun, dari tahun

2004 sampai dengan tahun 2007, yaitu data realisasi pajak kendaraan

bermotor (PKB), pajak bea balik nama kendaraan bermotor (PBBNKB)

dan realisasi pendapatan asli daerah (PAD).

Tabel 5.11Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor, Realisasi Pajak Bea Balik NamaKendaraan Bermotor, Dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah (dalamrupiah)

TahunRealisasi Pajak

KendaraanBermotor

Realisasi Pajak BeaBalik Nama

Kendaraan Bermotor

Realisasi PendapatanAsli Daerah

2004 34.281.303.812 24.695.890.403 78.172.619.444

2005 94.269.371.467 50.357.096.167 220.049.475.010

2006 108.463.313.721 65.106.107.069 281.830.846.379

2007 112.758.628.538 83.588.453.296 324.899.098.448

Sumber: SAMSAT Kota Batam dan DISPENDA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

48

4. Data yang digunakan untuk mencari apakah penerimaan atas pajak

kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor di

pemerintah Propinsi Kepulauan Riau tahun 2004 sampai dengan tahun

2007 telah efektif adalah data realisasi pajak kendaraan bermotor dan

realisasi pajak bea balik nama kendaraan bermotor, serta data target pajak

kendaraan bermotor dan target pajak bea balik nama kendaraan bermotor

dari tahun 2004 sampai dengan 2007, dapat dilihat pada tabel 5.12 dan

5.13.

a. Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Realisasi pajak bea

balik nama kendaraan bermotor

Tabel 5.12Data Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor dan Realisasi pajak beabalik nama kendaraan bermotor tahun 2004 sampai dengan tahun 2007

TahunRealisasi Pajak

Kendaraan BermotorRealisasi Pajak Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor2004 34.281.303.812 24.695.890.403

2005 94.269.371.467 50.357.096.167

2006 108.463.313.721 65.106.107.069

2007 112.758.628.538 83.588.453.296

Sumber: SAMSAT Kota Batam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

49

b. Data Target Pajak Kendaraan Bermotor dan Target Pajak Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor.

Tabel 5.13Data Target Pajak Kendaraan Bermotor dan Target pajak bea baliknama kendaraan bermotor tahun 2004 sampai dengan tahun 2007

TahunTarget Pajak Kendaraan

BermotorTarget Pajak Bea Balik Nama

Kendaraan Bermotor2004 22.500.000.000 27.000.000.000

2005 81.069.000.000 45.621.000.000

2006 105.858.000.000 57.265.000.000

2007 131.990.294.000 81.591.950.000

Sumber: SAMSAT Kota Batam

Data target dan realisasi atas Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik

Nama Kendaraan Bermotor diperbandingkan untuk mengetahui apakah

target yang ditetapkan dengan realisasi yang diperoleh efektif.

Dikatakan efektif apabila persentase efektivitas mencapai angka 1

(satu) atau melebihi angka 1.

B. Analisis Data

1. Analisis atas kontribusi yang diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan

pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah

(PAD)

a. Pajak Kendaraan Bermotor

Kontribusi PKB tahun X = Realisasi Pajak Kendaraan Bermotor x 100%Realisasi Pendapatan Asli Daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

50

Contoh perhitungan:

Kontribusi PKB tahun 2004= 34.281.303.812 x 100%78.172.619.444

= 43,85 %

Dengan menggunakan program Microsoft excel maka hasil keseluruhan

dapat dilihat pada Tabel 5.14.

Tabel 5.14Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor terhadap Pendapatan Asli Daerah(dalam rupiah)

Tahun Realisasi PKB Realisasi PAD Kontribusi %

2004 34.281.303.812 78.172.619.444 43,85

2005 94.269.371.467 220.049.475.010 42,84

2006 108.463.313.721 281.830.846.379 38,48

2007 112.758.628.538 324.899.098.448 34,71Sumber: Data diolah

b. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Contoh perhitungan:

Kontribusi PBBN-KB tahun 2004 = 24,695,890,403 x 100%78,172,619,444

= 31.59 %

Dengan menggunakan program Microsoft excel maka hasil

keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.15.

%100DaerahAslitanPendapaalisasiRe

BermotorKendaraan

NamaBalikBeaPajakalisasiRe

XtahunBermotorKendaraanNama

BalikBeaPajakKontribusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

51

Tabel 5.15Kontribusi Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor terhadapPendapatan Asli Daerah (dalam rupiah)

Tahun Realisasi PBBN-KB Realisasi PAD Kontribusi %

2004 24.695.890.403 78.172.619.444 31,59

2005 50.357.096.167 220.049.475.010 22,88

2006 65.106.107.069 281.830.846.379 23,10

2007 83.588.453.296 324.899.098.448 25,73Sumber: Data diolah

2. Analisis atas perkembangan kontribusi pajak kendaraan bermotor dan

pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap PAD dari tahun 2003

hingga tahun 2007, apakah mengalami peningkatan atau penurunan.

a. Pajak Kendaraan Bermotor

Tabel 5.16Perhitungan Persamaan Garis Trend atas perkembangan kontribusipajak kendaraan bermotor terhadap PAD (dalam rupiah)

Tahun PKB X X2 XY

2004 34.281.303.812 -3 6 (102843.911.436)

2005 94.269371.467 -1 1 (94.269.371.467)

2006 108.463.313.721 1 1 108.463.313.721

2007 112.758.628.538 3 6 338.275.885.614

Jumlah Y= 349.772.617.538 X=0 X2=14 XY= 249.625.916.432

Sumber: Data diolah

Persamaan garis trend Y’ = a + bX, dapat dicari dengan menghitung

besarnya a dan b terlebih dahulu. Cara menentukan besarnya nilai a dan b

adalah sebagai berikut:

∑Y 349.772.617.538a = = = 87.443.154.388

n 4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

52

Sedangkan nilai,

∑XY 249.625.916.432b = = = 17.830.422.602

∑X2 14

Jadi persamaan garis Y’ = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, sehingga

dapat dicari nilai trend setiap periodenya dengan menerapkan persamaan

tersebut, yaitu sebagai berikut:

Y04 = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 (-3)= 87.443.154.388 – 53.491.267.807= 33.951.886.578

Y05 = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 (-1)= 87.443.154.388 – 17.830.422.602= 69.612.731.782

Y06 = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 (1)= 87.443.154.388 + 17.830.422.602= 105.273.576.987

Y07 = 87.443.154.388 + 17.830.422.602 (3)= 87.443.154.388 + 53.491.267.807= 140.934.422.191

Tabel 5.17Trend atas perkembangan kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadapPAD (dalam rupiah)

Tahun PKB Y’

2004 34.281.303.812 33.951.886.578

2005 94.269.371.467 69.612.731.782

2006 108.463.313.721 105.273.576.987

2007 112.758.628.538 140.934.422.191

Jumlah Y= 349.772.617.538 Y’= 349.772.617.538Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

53

Gambar I: Trend Atas Perkembangan Pajak Kendaraan Bermotor Terhadap PAD

b. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Tabel 5.18Perhitungan Persamaan Garis Trend atas perkembangan kontribusiPajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Terhadap PAD (dalamrupiah)

Tahun PBBN-KB X X2 XY

2004 24.695.890.403 -3 6 (74.087.671.209)

2005 50.357.096.167 -1 1 (50.357.096.167)

2006 65.106.107.069 1 1 65.106.107.069

2007 83.588.453.296 3 6 250.765.359.888

Jumlah Y= 223.747.546.935 X= 0 X2= 14 XY= 191.426.699.581Sumber: Data diolah

Persamaan garis trend Y’ = a + bX, dapat dicari dengan menghitung

besarnya a dan b terlebih dahulu. Cara menentukan besarnya nilai a dan b

adalah sebagai berikut:

34,281,304

94,269,371

108,463,314 112,758,629

33,951,88769,612,732

105,273,577

140,934,422

0

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

140,000,000

160,000,000

2004 2005 2006 2007

Gambar 1Trend atas Perkembangan Kontribusi Pajak Kendaraan Bermotor

Terhadap Pendapatan Asli Daerah (dalam ribuan rupiah)

PKB

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

54

∑Y 191.426.699.581a = = = 47.856.674.895

n 4

Sedangkan nilai,

∑XY 223.747.546.935b = = = 15.981.967.638

∑X2 14

Jadi persamaan garis Y’ = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 X, sehingga

dapat dicari nilai trend setiap periodenya dengan menerapkan persamaan

tersebut, yaitu sebagai berikut:

Y04 = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 (-3)= 47.856.674.895 - 47945902915= (89.228.019)

Y05 = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 (-1)= 47.856.674.895 - 15981967638= 31.874.707.257

Y06 = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 (1)= 47.856.674.895 + 15981967638= 63.838.642.533

Y07 = 47.856.674.895 + 15.981.967.638 (3)= 47.856.674.895 + 47945902915= 95.802.577.810

Tabel 5.19Trend Atas Perkembangan Kontribusi Pajak Bea Balik Nama KendaraanBermotor Terhadap PAD (dalam rupiah)

Tahun PBBN-KB Y’

2004 24.695.890.403 (89.228.019)

2005 50.357.096.167 31.874.707.257

2006 65.106.107.069 63.838.642.533

2007 83.588.453.296 95.802.577.810

Jumlah Y= 223.747.546.935 Y’= 191.426.699.581Sumber: Data diolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

55

Gambar II: Trend atas perkembangan kontribusi pajak bea balik nama kendaraan bermotorterhadap PAD

24,695,890

50,357,096

65,106,107

83,588,453

(89,228)

31,874,707

63,838,643

95,802,578

(20,000,000)

0

20,000,000

40,000,000

60,000,000

80,000,000

100,000,000

120,000,000

2004 2005 2006 2007

Gambar 2trend atas perkembangan kontribusi pajak bea balik nama kendaraan

bermotor terhadap pendapatan asli daerah (dalam ribuan rupiah)

PBBN-KB

Y'

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

3. Analisis pengaruh signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan

pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah

dari tahun ketahun. Langkah

a) Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Gambar III: Uji Normalitas untuk PAD

Berdasarkan gambar

terdistribusi secara normal karena titik

disekitar garis diagonal d

mengikuti garis diagonal.

Analisis pengaruh signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan

pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah

dari tahun ketahun. Langkah-langkah:

Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Gambar III: Uji Normalitas untuk PAD

Berdasarkan gambar 3, dapat disimpulkan bahwa variabel PAD

terdistribusi secara normal karena titik-titik data menyebar

disekitar garis diagonal dan penyebaran titik-titik data searah

mengikuti garis diagonal.

56

Analisis pengaruh signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan

pajak bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah

, dapat disimpulkan bahwa variabel PAD

titik data menyebar

titik data searah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

57

2) Uji Heterokedasitisitas

Gambar IV: Uji Heterokedasitisitas untuk PAD

Berdasarkan gambar 4, maka disimpulkan bahwa variabel PAD

tidak mengalami heterokedasitisitas (terjadi homokedastisitas)

karena titik-titik data menyebar dan mempunyai pola yang tidak

teratur.

3) Uji Multikolinearitas

Table 5.20Uji Multikolinearitas atas PAD

Coefficient Correlationsa

1.000 -.928

-.928 1.000

.117 -.075

-.075 .055

PBBNKB

PKB

PBBNKB

PKB

Correlations

Covariances

Model1

PBBNKB PKB

Dependent Variable: PADa.

1.00.50.0-0.5-1.0-1.5

Regression Standardized Predicted Value

1.0

0.5

0.0

-0.5

-1.0

Regression Student zed Residual Dependent Variable: PAD

Scatter plot

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

58

Pada tabel 5.20, dapat dilihat bahwa output koefisien korelasi antar

variabel bebas jauh dibawah 0,6 sehingga dapat disimpulkan antar

variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas.

Secara keseluruhan, berdasarkan hasil uji asumsi klasik dapat

disimpulkan bahwa dalam variabel yang digunakan tidak terjadi

penyimpangan asumsi klasik, artinya model regresi pada penelitian

signifikan dan representative atau disebut BLUE (Best Linear

Unbiased Estimator).

b) Uji F

Hipotesa yang diuji dalam uji F ini yaitu:

1. Ho: PKB ≠ PBBNKB ≠ 0

Artinya pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor secara bersama-sama tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

2. Ha: PKB = PBBNKB = 0

Artinya pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor secara bersama-sama berpengaruh secara

signifikan terhadap pendapatan asli daerah.

Berdasarkan perhitungan menggunakan SPSS, maka diperoleh hasil

sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

59

Tabel 5.21Tabel Uji Hipotesa

4. Analisis efektivitas atas penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pajak

bea balik nama kendaraan bermotor.

a. Pajak kendaraan bermotor

%100bermotorkendaraanpajaketargt

bermotorkendaraanpajakrealisasiPKBsEfektivita

Contoh perhitungan:

%100000.000.500.22

812.303.281.342004 tahunPKBsEfektivita

= 152,36 %

Dengan menggunakan program Microsoft excel maka hasil

keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.22.

Tabel 5.22Efektivitas Pajak Kendaraan Bermotor (dalam rupiah)

Tahun Realisasi PKB Target PKB Efektivitas %

2004 34.281.303.812 22.500.000.000 152,36

2005 94.269.371.467 81.069.000.000 116,28

2006 108.463.313.721 105.858.000.000 102,46

2007 112.758.628.538 131.990.294.000 85,43Sumber: Data diolah

ANOVAb

3E+022 2 1.738E+022 577.871 .029a

3E+019 1 3.007E+019

3E+022 3

Regression

Residual

Total

Model1

Sum ofSquares df Mean Square F Sig.

Predictors: (Constant), PBBNKB, PKBa.

Dependent Variable: PADb.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

60

b. Pajak bea balik nama kendaraan bermotor

%100

bermotorkendaraan

namabalikbeapajaketargt

bermotorkendaraannama

balikbeapajakrealisasi

KBPBBNsEfektivita

%100000.000.000.27

403.890.695.242004 tahunKBPBBNsEfektivita

= 91,47 %

Dengan menggunakan program Microsoft excel maka hasil

keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.23.

Tabel 5.23Efektivitas Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (dalam rupiah)

Tahun Realisasi PBBN-KB Target PBBN-KB Efektivitas %

2004 24.695.890.403 27.000.000.000 91,47

2005 50.357.096.167 45.621.000.000 110,38

2006 65.106.107.069 57.265.000.000 113,69

2007 83.588.453.296 81.591.950.000 102,45Sumber: Data diolah

C. Pembahasan

1. Kontribusi yang diberikan oleh pajak kendaraan bermotor dan pajak bea

balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah (PAD)

a. Pajak Kendaraan Bermotor

Dari data yang terdapat pada tabel 5.14, terlihat bahwa terjadi

penurunan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor terhadap

pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun. Pada tahun 2004,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

61

pajak kendaraan bermotor yang terealisasi sebesar Rp 34.281.303.812

dengan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah sebesar 43,85%.

Hal ini sejalan dengan tingkat pembelian kendaraan bermotor pada

tahun 2004 yang mencapai 28,1%. Pada tahun 2005, terjadi penurunan

prosentase atas realisasi pajak kendaraan bermotor sebesar 1,01%

terhadap realisasi pendapatan asli daerah. Dari tahun 2005 sampai

dengan tahun 2007 terjadi penurunan signifikan sebesar 4,36% pada

tahun 2006 dan 3,77% pada tahun 2007.

b. Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor

Tujuan dari pembayaran pajak bea balik nama kendaraan bermotor

adalah untuk memperoleh bukti hak kepemilikan kendaraan bermotor.

Pada tahun 2004 realisasi atas pajak bea balik nama kendaraan

bermotor sebesar Rp24.695.890.403 dengan tingkat kontribusi

terhadap pendapatan asli daerah sebesar 31,59%. Dengan tingginya

pembelian terhadap kendaraan bermotor, maka pajak kendaraan

bermotor juga semakin tinggi, dengan demikian pajak bea balik nama

kendaraan bermotor juga demikian. Pada tahun 2005 realisasi pajak

bea balik nama kendaraan bermotor mengalami penurunan drastis

sebesar 8,71%, dengan realisasi pajak bea balik nama kendaraan

bermotor sebesar Rp50.357.096.167, ini berarti pajak bea balik nama

kendaraan bermotor tidak memberikan kontribusi yang cukup besar

kepada pendapatan asli daerah dibandingkan pada tahun 2004. Pada

tahun 2006 persentase kontribusi pajak bea balik nama kendaraan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

62

bermotor naik sebesar 0,22% dengan realisasi pajak bea balik nama

kendaraan bermotor sebesar Rp65.106.107.069. Pada tahun 2007

persentase kontribusi pajak bea balik nama kendaraan bermotor naik

sebesar 2,63% dengan realisasi sebesar Rp 83.588.453.296.

2. Perkembangan kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik

nama kendaraan bermotor terhadap PAD dari tahun 2003 hingga tahun

2007.

Berdasarkan analisis Trend yang terdapat dalam tabel 5.17, terlihat bahwa

perkembangan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dari tahun ke

tahun semakin meningkat. Pada tahun 2005 penerimaan pajak kendaraan

bermotor mengalami kenaikan sebesar Rp 59.988.067.655, pada tahun

2006 mengalami kenaikan sebesar Rp 14.193.942.254 dan pada tahun

2007 mengalami kenaikan sebesar Rp 4.295.314.817. Dilihat dari trend

perkembangan kontribusi pajak kendaraan bermotor kinerja aparatur

pemungut pajak propinsi Kepulauan Riau cenderung selalu mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun yang dilihat dari persamaan garis trend

Y’= 87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, dimana b positif

(+17.830.422.602), maka penerimaan pajak kendaraan bermotor dari tahun

ke tahun akan terus meningkat.

Sedangkan pada penerimaan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

yang dapat dillihat pada tabel 5.19, pada tahun 2005 pajak bea balik nama

kendaraan bermotor mengalami peningkatan lebih tinggi dibandingkan

dengan tahun sesudahnya yaitu sebesar Rp 25.661.205.764, dan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

63

tahun 2006 dan tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar

Rp14.749.010.902 dan Rp18.482.346.227.

3. Pengaruh signifikan atas kontribusi pajak kendaraan bermotor dan pajak

bea balik nama kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah dari

tahun ketahun

Berdasarkan hasil dari perhitungan Uji F pada tabel 5.21, pajak kendaraan

bermotor dan pajak bea balik nama kendaran bermotor memiliki pengaruh

yang signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD), dengan demikian

hipotesa yang diterima yaitu Ha yang berarti pajak kendaraan bermotor

dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor secara bersama-sama

berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah. Sesuai dengan latar

belakang penelitian ini yang mengemukakan bahwa kendaraan bermotor

menjadi alat transportasi utama di Kepulauan Riau, maka peranan pajak

kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

berpengaruh cukup besar terhadap nilai PAD.

4. Efektivitas atas penerimaan pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik

nama kendaraan bermotor

Dari data pada tabel 5.22, pada tahun 2004 realisasi pajak

kendaraan bermotor sebesar Rp34.281.303.812, dengan efektivitas

penerimaan pajak kendaraan bermotor terhadap pendapatan asli daerah

sebesar 152,36 %, ini berarti pemungutan atas pajak kendaraan bermotor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

64

yang dilakukan oleh aparatur pemungut pajak propinsi Kepulauan Riau

telah efektif. Efektif yang dimaksudkan disini berarti aparatur pemungut

pajak propinsi kepulauan riau mampu menjalankan seluruh target atas

pajak kendaraan bermotor melebihi target yang diharapkan. Namun dari

tahun 2005 sampai dengan tahun 2007, efektivitas atas pemungutan pajak

kendaraan bermotor mengalami penurunan yang besar dari target yang

diharapkan. Pada tahun 2005, mengalami penurunan sebesar 36,08%

dengan prosentase efektivitas sebesar 116,28%. Pada tahun 2006

mengalami penurunan sebesar 13,82% dengan persentase efektivitas

sebesar 102,46%. Penurunan persentase pada tahun 2006 lebih sedikit

dibandingkan penurunan pada tahun 2005. Pada tahun 2007 mengalami

penurunan persentase sebesar 17,03% dengan realisasi pajak kendaraan

bermotor sebesar Rp112.758.628.538.

Dari data pada tabel 5.23, realisasi atas pemungutan pajak bea

balik nama kendaraan bermotor pada tahun 2004 sebesar

Rp24.695.890.403, dengan tingkat persentase efektivitas sebesar 91,47%.

persentase efektivitas pada tahun 2004 tidak mencapai 100%, ini berarti

aparatur pemungut pajak propinsi Kepulauan Riau belum mampu

mengoptimalkan pemungutan pajaknya untuk mencapai target yang

diharapkan pada tahun tersebut. Pada tahun 2005 sampai dengan tahun

2006, persentase efektivitas atas pemungutan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor mengalami peningkatan melebihi 100%, namun

mengalami penurunan pada tahun 2007 sebesar 11,24% dengan realisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

65

pajak sebesar Rp83588.453.296. Pada tahun 2005 persentase efektivitas

sebesar 110,38% dengan realisasi atas pemungutan pajak bea balik nama

kendaraan bermotor sebesar Rp50.357.096.167, sedangkan pada tahun

2006 mengalami kenaikan sebesar 3,31% dengan realisasi atas

pemungutan pajak bea balik nama kendaraan bermotor sebesar

Rp65.106.107.069. Pada tahun 2005 sampai dengan tahun 2007,

pemungutan atas pajak bea balik nama kendaraan bermotor dikatakan

efektif dengan tingkat rasio efektivitas diatas 100%, ini berarti pemerintah

propinsi Kepulauan Riau semakin mampu memenuhi target yang

diharapkan dari pajak bea balik nama kendaraan bermotor.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

66

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah dan analisis data yang dilakukan maka

diperoleh kesimpulan:

1. Terjadi penurunan prosentase atas kontribusi pajak kendaraan bermotor

terhadap pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun. Penurunan

tertinggi terjadi pada tahun 2006 sebesar 4,36%. Pada pajak bea balik

nama kendaraan bermotor terjadi penurunan prosentase atas kontribusi

terhadap pendapatan asli daerah sebesar 8,71% pada tahun 2005.

Sedangkan pada tahun 2006 dan 2007 mengalami kenaikan.

2. Berdasarkan analisis Trend yang dilakukan pada pajak kendaraan

bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor cenderung

mengalami kenaikan dari tahun ke tahun yang terlihat dari persamaan garis

Trend Y’= 87.443.154.388 + 17.830.422.602 X, dimana b positif

(+17.830.422.602). Hal ini berarti kinerja pemerintah propinsi Kepulauan

Riau dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan yang lebih baik

kearah yang diharapkan oleh pemerintah.

3. Pajak kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor

secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini terlihat dari hasil pengujian pada

Uji F sebesar 577,871.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

67

4. Prosentase efektivitas atas penerimaan pajak kendaraan bermotor dari

tahun ke tahun mengalami penurunan. Penurunan prosentase terbesar

terjadi pada tahun 2005 yaitu sebesar 36,08%. Penurunan ini searah

dengan penurunan pembelian kendaraan bermotor sebesar 14,6% dari

tahun 2004 (data statistik Departemen Perhubungan Republik Indonesia).

Sedangkan pada penerimaan pajak bea balik nama kendaraan bermotor,

dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2006 mengalami kenaikan, dengan

tingkat efektivitas diatas 100% baru dicapai pada tahun 2006 dan tahun

2007. Pada tahun 2007 terjadi penurunan prosentase sebesar 11,24%.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan pada pemilihan waktu

penelitian. Peneliti hanya dapat meneliti selama 4 tahun dari waktu

penelitian yang diharapkan oleh peneliti pada awal penelitian. Hal ini

dikarenakan data yang ada di pemerintah Propinsi Kepulauan Riau dimulai

sejak 1 Juli 2004, terhitung sejak berdiri menjadi propinsi sendiri.

C. Saran

1. Bagi Pemerintah Kepulauan Riau

Struktur wilayah Kepulauan Riau yang terdiri dari perbukitan dan lembah,

tidak memungkinkan adanya alat transportasi kendaraan tanpa motor

penggerak. Dengan dasar ini, pengenaan pajak atas kendaraan bermotor

dapat menjadi potensi utama bagi pemerintah Kepulauan Riau dalam

penerimaan daerah dari sektor pajak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

68

Untuk itu, pemerintah Kepulauan Riau diharapkan mampu

mengoptimalkan pemungutan atas pajak kendaraan bermotor dan bea balik

nama kendaraan bermotor agar dapat memberikan kontribusi yang lebih

besar bagi pendapatan asli daerah. Pengoptimalan pemungutan pajak dapat

dilakukan dengan berbagai cara seperti:

a. Perbaikan pengelolaan sistem perpajakan yang terkait dengan pajak

kendaraan bermotor dan pajak bea balik nama kendaraan bermotor,

seperti memperpendek sistem birokrasi yang panjang dalam

pembayaran pajak (sistem administrasi), sehingga lebih memudahkan

bagi para pemilik kendaraan bermotor dalam membayar pajak.

b. Program pemutihan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah

kepulauan riau dalam program pembebasan bea balik nama kendaraan

bermotor II (BBN-KB II)3 sebelumnya pada tahun 2005, dapat

dilaksanakan kembali untuk menarik minat pemilik kendaraan untuk

mengubah plat kendaraan bermotor dari luar daerah atau kendaraan

bermotor non BM menjadi plat BM, sehingga untuk pembayaran pajak

kendaraan bermotor untuk tahun selanjutnya menjadi pemasukan bagi

pemerintah kepulauan riau.

3 Terhitung 1 Juli 2005 BBNKB II Bebas Biaya. <Http://www.riau.go.id.berita/>

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

69

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang ingin membahas mengenai pajak daerah

pada Propinsi Kepulauan Riau dapat lebih mengembangkan penelitiannya

pada sektor-sektor lain yang mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah,

seperti retribusi daerah, pajak hiburan dan pajak-pajak daerah lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

70

DAFTAR PUSTAKA

Astanto, Albertus Vembri. 2006. Analisis Efektivitas Penerimaan Pajak KendaranBermotor Dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor Sebelum DanSesudah Diberlakukannya Surat Keputusan Gubernur DIY no. 175 tahun2004. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.

Boedijoewono, Noegroho Drs. 2001. Pengantar Statistika Ekonomi dan Bisnis.Jilid I Cetakan: IV. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMPYKPN.

Devas, Nick. 1989. Keuangan Pemerintah Daerah di Indonesia. Pajak Daerah:Kemungkinan Untuk Pembaharuan. Cetakan I. Jakarta: PenerbitUniversitas Indonesia.

Endarmoko, Eko. 2006. Tesaurus Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia IndonesiaPustaka Utama.

Fajri, Em Zul dan Senja, Ratu Aprilia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. DifaPublisher.

Halim, Abdul. 2001. Anggaran Daerah dan ”Fiscal Strees” (Sebuah Studi KasusPada Anggaran Daerah Provinsi Di Indonesia). Jurnal Ekonomi dan BisnisIndonesia. Vol. 16, No. 4. Hal. 346-357

Halim, Abdul. 2004. Bunga Rampai Manajemen Keuangan Daerah. Edisi revisi.Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan (UPP) AMP YKPN.

Kuncoro, Antonius. 2005. Kontribusi Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan AsliDaerah, Studi Kasus Pemerintah Daerah Karanganyar. Skripsi: UniversitasSanata Dharma.

Mardiasmo, 2004. Perpajakan, edisi revisi. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.

Muliana, F. Papip. 2004. Analisis Perbandingan Pemungutan Pajak KendaraanBermotor Khususnya Sepeda Motor, Studi Kasus Pada KPPD diKabupaten Sleman dan UPPD Kabupaten Klaten. Skripsi: UniversitasSanata Dharma.

Nofiasari, Mike. 2004. Efektivitas dan Efisiensi dari Pajak Bumi dan BangunanSektor Pedesaan dan Perkotaan Periode Selama Otonomi Daerah, StudiKasus Pemerintah Kabupaten Grobogan. Skripsi: Universitas SanataDharma.

Oktarina. 2006. SPSS 13.0 Untuk Orang Awam. Palembang. Maxikom

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

71

Purnandita, Handaru. 2005. Pengaruh Pajak Kendaraan Bermotor TerhadapPendapatan Asli Daerah, Studi Kasus Pada Pemerintah Daerah IstimewaYogyakarta. Skripsi: Universitas Sanata Dharma.

Samudra, Azhari A. 1995. Perpajakan di Indonesia: Keuangan, Pajak danRetribusi Daerah. Jakarta: Gramedia pustaka utama.

Soeratno dan Suparmono. 2002. Urgensi Pajak Daerah dan Penghasilan DaerahDalam Struktur Pendapatan Asli Daerah Propinsi Daerah IstimewaYogyakarta. Jurnal akuntansi dan manajemen STIE YKPN. Vol. Agustus.Hal. 13-21.

Yekti, Nur Kuntoro. 2002. Perkembangan pendapatan pajak daerah tingkat IPropinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dari sektor pajak kendaraanbermotor serta prediksinya untuk lima tahun mendatang : studi kasus padaDinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi:Universitas Sanata Dharma.

Yosodiningrat, T. Guritno. 2000. Kamus akuntansi inggris-indonesia 5.100istilah. Jakarta. Penerbit Indo Press.

Data online:

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Hasil Pemeriksaan AtasLaporan Keuangan Kota Batam Tahun Anggaran 2004.<Http://www.pemko-batam.go.id/>. Tanggal akses: 3 September 2007

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah RepublikIndonesia Nomor 19 Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah.<Http://www.pajak.go.id/peraturan>. Tanggal akses: 3 September 2007

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Hasil Pemeriksaan AtasPendapatan Daerah Tahun Anggaran 2004 dan 2005 Pada PemerintahKota Batam di Batam. <Http://www.pemko-batam.go.id/>. Tanggal akses:14 Juli 2008

Departemen Perhubungan Republik Indonesia. Keselamatan Transportasi DiIndonesia. <Http://www.DPRI.go.id/>. Tanggal akses: 3 Oktober 2007

Gambaran Umum- Propinsi Kepulauan Riau. <Http://www.KepRi.go.id/sekapursirih>. Tanggal akses: 12 April 2008

Kepulauan Riau pasca pemekaran Karimun (<Http://www.kepulauanriau.go.id/indeks.kepri pasca pemekaran.htm>). Tanggal akses: 12 April2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

72

Kependudukan. <Http://www.KepRi.go.id/index.php kependudukan>. Tanggalakses: 12 April 2008

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Perda No.4 Tahun 2003 Provinsi DKI Jakarta- Undang-Undang Pemda DKI - Pelajaran Pajak Daerah.<Http://www.pajak.go.id/peraturan>. Tanggal akses: 3 September 2007

Penduduk dan Tenaga Kerja. <Http://www.KepRi.go.id/index.php penduduk dantenaga kerja>. Tanggal akses: 12 April 2008

Riau online. Terhitung 1 Juli 2005 BBNKB II Bebas Biaya.<Http://www.riau.go.id.berita/>. Tanggal akses: 8 Oktober 2008

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 32 tahun 2004 Tentang PemerintahDaerah. <Http://www.depdagri.go.id/Undang-Undang>. Tanggal akses:12 Maret 2008

Undang-Undang Republik Indonesia Nomer 32 tahun 2004 Tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah.<Http://www.djpk.depkeu.go.id/>. Tanggal akses: 12 Maret 2008

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

Tabel 24TABEL RINGKASAN SKRIPSI PENDUKUNG

NoPenulis

KeteranganAntonius Kuncoro

Albertus Vembri

AstantoF. Papip Muliana Handaru Purnandita Nur Kuntoro Yekti

1 Judul skripsi Kontribusi

Retribusi Daerah

Terhadap

Pendapatan Asli

Daerah, Studi

Kasus Pemerintah

Daerah

Karanganyar

Analisis Efektivitas

Penerimaan Pajak

Kendaraan Bermotor

Dan Bea Balik

Nama Kendaraan

Bermotor Sebelum

Dan Sesudah

Diberlakukannya

Surat Keputusan

Gubernur DIY no.

175 tahun 2004

Analisis Perbandingan

Pemungutan Pajak

Kendaraan Bermotor

Khususnya Sepeda

Motor, Studi Kasus

Pada KPPD di

Kabupaten Sleman dan

UPPD Kabupaten

Klaten

Pengaruh Pajak

Kendaraan Bermotor

Terhadap Pendapatan

Asli Daerah, Studi

Kasus Pada

Pemerintah Daerah

Istimewa Yogyakarta

Perkembangan

pendapatan pajak

daerah tingkat I

Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

dari sektor pajak

kendaraan bermotor

serta prediksinya untuk

lima tahun mendatang :

studi kasus pada Dinas

Pendapatan Daerah

Propinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta

2 Tahun

Penulisan

2005 2006 2004 2005 2002

3 Objek Pemerintah Daerah Daerah Istimewa KPPD di Kabupaten Daerah Istimewa Daerah Istimewa

73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

74

Penelitian Karanganyar Yogyakarta Sleman dan UPPD

Kabupaten Klaten

Yogyakarta Yogyakarta

4 Data yang

Diperoleh

a. Pengertian

Efektivitas

menurut

Anthony-

Dearden-

Bedford

b. Teknik analisis

data untuk

mengetahui

seberapa besar

kontribusi yang

diberikan oleh

pajak kendaraan

bermotor dan

pajak bea balik

nama kendaraan

bermotor

terhadap

a. Pengertian Pajak

Bea Balik Nama

Kendaraan

Bermotor

(PBBN-KB)

b. dasar pengenaan:

adalah nilai jual

kendaraan

bermotor.

Subyek pajak

bea balik nama

kendaraan

bermotor adalah

orang pribadi

atau badan yang

dapat menerima

penyerahan

kendaraan

a. Pemunggutan PKB

PBBNKB di kota Batam

dilaksanakan dengan

Sistem Administrasi

Manunggal Dibawah

Satu Atap, yang dikenal

dengan sebutan

SAMSAT.

b. Langkah-langkah uji t

1. Menentukan hipotesis

yang digunakan

2. Menentukan taraf

nyata (significant level)

sebesar 5%

3. Menghitung t-hitung

4. Menentukan daerah

penerimaan dan

penolakan Ho

Teori dasar pengenaan

pajak kendaraan

bermotor

a. Gross Weight/ Net

Weight

b. Horse Power

c. Ownership

d. Seat Capacity

e. Type

Model perhitungan

Pajak Kendaraan

Bermotor

PKB = Nilai Jual

Kendaraan Bermotor x

3. Sumber keuangan

daerah. (Samudra,

1995:52-54)

a. Sumber keuangan

daerah menurut

Undang-Undang No.

22 Tahun 1948, yaitu:

1) Pajak daerah.

2) Hasil perusahaan

daerah.

3) Pajak negara yang

diserahkan kepada

daerah.

b. Sumber keuangan

daerah menurut

Undang-Undang No.

1 Tahun 1957, yaitu:

1) Pajak daerah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

75

pendapatan asli

daerah (PAD)

bermotor

c. Tarif BBN-KB

10% untuk

kendaraan

bermotor bukan

umum (pribadi).

10% untuk

kendaraan

bermotor umum.

3% untuk

kendaraan

bermotor alat-alat

berat dan besar.

d. Pengertian

Efektivitas

5. Menghitung kriteria

pengujian

Ho diterima jika –t

tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

Ho ditolak jika t hitung

< -t tabel > t tabel

6. Mengambil

kesimpulan berdasarkan

kriteria pengujian

Bobot x Tarif

Nilai jual kendaraan

bermotor diperoleh

berdasarkan harga

pasaran umum. bobot

mencerminkan secara

relatif kadar kerusakan

jalan dan pemcemaran

lingkungan akibat

penggunaan kendaraan

bermotor.

2) Retribusi daerah.

3) Pendapatan negara

yang diserahkan

kepada daerah.

4) Hasil perusahaan

daerah.

5 Kesimpulan Hasil membuktikan

bahwa ada

perkembangan

penerimaan

retribusi daerah

1. menunjukkan

bahwa kinerja

keuangan

pemerintah

kabupaten Bantul

1. dasar pengenaan

PKB tahun 2003

khususnya sepeda

merek honda tahun

pembuatan 1998 –

Bahwa ada pengaruh

yang signifikan dari

pajak kendaraan

bermotor periode

tahun 1998 sampai

1. perkembangan

pendapatan PKB

propinsi DIY dari

tahun 1996/1997

sampai 2000 selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

76

yang signifikan di

Kabupaten

Karanganyar tahun

2000 sampai tahun

2004. Dan

penerimaan

retribusi daerah di

kabupaten

karanganyar dari

tahun 2000 sampai

2004 sudah

dikatakan efektif.

dilihat dari

efektifitas

penerimaan

pPKB dan

PBBNKB

sebelum dan

sesudah

diberlakukannya

Surat Keputusan

Gubernur DIY

nomor 175 tahun

2004 dapat

dikatakan sangat

efektif.

2. adanya

perbedaan

signifikan

terhadap

efektifitas

penerimaan PKB

2002 pada KPPD

Kabupaten Sleman

dan UPPD

Kabupaten Klaten

ditetapkan dengan

keputusan gubernur

daerah propinsi.

Dasar pengenaan

PKB sama.

2. perhitungan PKB

sama, yaiotu dengan

mengalikan tarif

PKB sebesar 1,5 %

dengan dasar

penenaan pajak.

3. tidak ada perbedaan

pemungutan pajak

pada KPPD

Kabupaten Sleman

dan UPPD

dengan tahun 2003

terhadap pendapatan

asli daerah. Hal ini

menunjukkan bahwa

peningkatan pajak

kendaraan bermotor

menyebabkan

peningkatan pada

PAD periode tahun

1998 - 2003

mengalami

kenaikan dan

penurunan.

Kenaikan

pendapatan PKB

disebabkan oleh

jumlah kendaraan

bermotor.

Khususnya sepeda

motor meningkat

dari tahun ke tahun.

Penbyebab lain

adalah

diberlakukannya

tarif pajak progresif

bagi pemilik

kendaraan lebih dari

satu dengan nama

dan alamat yang

sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

77

dan PBBNKB

sebelum dan

sesudah

diberlakukannya

Surat Keputusan

Gubernur DIY

nomor 175 tahun

2004.

Kabupaten Klaten.

4. tidak ada perbedaan

yang signifikan atas

jumlah PKB tahun

2003 pada KPPD

Kabupaten Sleman

dan UPPD

Kabupaten Klaten

khususnya sepeda

motor merek honda

tahun pembuatan

1998 – 2002.

2. perkembangan

pendapatan PBBN-

KB propinsi DIY

tahun 1996/1997

sampai 2000 selalu

mengalami

kenaikan. Kenaikan

PBBN-KB

dusebabkan oleh

meningkatnya

jumlah pendaftar

BBNKB setiap

tahunnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

78

Tabel 25

TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN

PAJAK DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

No URAIANTAHUN 2004 % TAHUN 2005 %

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8

P E N D A P A T A N 192,146,545,190 231,068,810,652 120.26 371,721,840,000 483,110,166,171 129.97

I PENDAPATAN ASLI DAERAH 69,615,976,250 78,172,619,444 112.29 178,831,000,000 220,049,475,010 123.05

KONTRIBUSI PAD 33.83 45.55

DGN PENDAPATAN DAERAH

PAJAK DAERAH 69,615,976,250 76,923,585,919 11.05 172,421,000,000 202,906,434,863 117.68

KONTRIBUSI PAJAK DAERAH 33.29% 42.00%

TERDIRI ATAS :

1. PKB 22,500,000,000 34,281,303,812 152.36 81,069,000,000 94,269,371,467 116.28

2. BBN-KB 27,000,000,000 24,695,890,403 91.47 45,621,000,000 50,357,096,167 110.38

3. PBB-KB 19,800,000,000 17,538,011,691 88.58 44,564,000,000 56,839,883,047 127.55

4. ABT/AP 315,976,250 408,380,013 129.24 1,167,000,000 1,440,084,182 123.40

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

79

TAHUN 2006 % TAHUN 2007 %

TARGET REALISASI TARGET REALISASI

9 10 11 12 13 14

911,152,768,000 1,131,634,051,389 124.20 1,019,498,530,494 1,019,498,530,494 100.00

252,077,768,000 281,830,846,379 111.80 325,531,079,192 324,899,098,448 99.81

24.90 31.87

242,730,768,000 260,511,591,819 107.33 305,450,788,000 301,420,109,425 98.68

23.02% 29.57%

105,858,000,000 108,463,313,721 102.46 131,990,294,000 112,758,628,538 85.43

57,265,000,000 65,106,107,069 113.69 81,591,950,000 83,588,453,296 102.45

77,607,768,000 86,499,885,368 111.46 90,368,544,000 91,562,543,612 101.32

2,000,000,000 442,285,661 22.11 1,500,000,000 1,307,576,810 87.17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

Tabel 26Pendapatan Asli Daerah Tahun 2004-2007

Keterangan PADRealisasi 2004 78,172,619,444Realisasi 2005 220,049,475,010Realisasi 2006 277,842,883,151Realisasi 2007 322,577,382,345

Dana Perimbangan Lain -lain Pendapatan120,763,199,208 32,132,992,000228,300,847,161 34,759,844,000843,740,463,990 3,383,263,700661,940,160,648 30,000,000,000

80

Total Pendapatan Daerah231,068,810,652483,110,166,171

1,124,966,610,8411,014,517,542,993

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … · BALIK NAMA KENDARAAN BERMOTOR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH SETELAH OTONOMI DAERAH Studi Kasus pada Pemerintah Kepulauan Riau

74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI