plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · allah bapa sorgawi yang selalu membimbing, menyertai,...

126
PERBEDAAN PENGARUH CERAMAH DAN CERAMAH-TESTIMONI TENTANG KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP SIKAP GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh: Yuanita Rostiana Subastian NIM : 058114060 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 08-Feb-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • PERBEDAAN PENGARUH CERAMAH DAN CERAMAH-TESTIMONI

    TENTANG KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP SIKAP

    GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

    Program Studi Ilmu Farmasi

    Oleh:

    Yuanita Rostiana Subastian

    NIM : 058114060

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2009

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PERBEDAAN PENGARUH CERAMAH DAN CERAMAH-TESTIMONI

    TENTANG KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP SIKAP

    GURU WANITA SEKOLAH DASAR DI KOTA YOGYAKARTA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.)

    Program Studi Ilmu Farmasi

    Oleh:

    Yuanita Rostiana Subastian

    NIM : 058114060

    FAKULTAS FARMASI

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2009

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    Kupersembahkan karya skripsiku ini untuk yang terkasih:

    Allah Bapa Sorgawi yang selalu membimbing, menyertai, dan memampukanku

    di setiap langkah kehidupanku

    Keluargaku sebagai tanda kasih dan wujud baktiku yang teramat dalam. Tanpa

    kalian aku bukanlah siapa-siapa. Terima kasih atas doa, kasih sayang, dan

    semangat yang telah kalian curahkan di sepanjang hidupku ini.

    Almamaterku, akan selalu kukenang dan kubanggakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    PRAKATA

    Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan karunia-

    Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan

    Pengaruh Ceramah dan Ceramah-Testimoni tentang Kanker Serviks dan Papsmear

    terhadap Sikap Guru Wanita Sekolah Dasar di Kota Yogyakarta” dengan baik,

    sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S. Farm.) di Fakultas

    Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    Semua kelancaran dan keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

    tidak lepas karena adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu,

    pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Tuhan Yesus Kristus, atas semua kekuatan dan berkat yang diberikan sehingga

    penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih karena telah memampukan

    penulis dalam segala kelemahannya.

    2. Papi dan Mami, atas cinta kasih, semangat, bantuan, dan doa yang selalu

    dipanjatkan untuk penulis.

    3. Cik Linda, Ko Alim, dan Jeffry yang telah memberikan semangat, perhatian, dan

    doa.

    4. Ditto dan keluarga yang telah memberikan cinta kasih dan arti sebuah

    pengorbanan dan perjuangan hidup.

    5. Rita Suhadi, M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

    Dharma, Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    6. dr. Fx. Ediati Triningsih, M.Sc., Sp.PA, selaku dosen pembimbing pertama yang

    telah memberikan banyak masukan kepada penulis selama proses penelitian dan

    penulisan skripsi serta selaku pembicara dalam beberapa acara ceramah yang

    diadakan oleh penulis.

    7. Yosef Wijoyo, Msi., Apt., selaku dosen pembimbing kedua atas bantuan dan

    masukan yang telah diberikan kepada penulis, sehingga skripsi ini dapat berhasil.

    8. Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. dan dr. Fenty M. Kes., Sp.PK selaku dosen

    penguji skripsi yang telah memberikan banyak kritik dan saran yang sangat

    berarti bagi penulis dalam penyusunan laporan skripsi ini.

    9. Aris Widayati, M.Si., Apt., Romo Drs. Petrus Sunu Hardiyanta, S.J., S.Si., dan Ir.

    Ig. Aris Dwiatmoko, M.Sc., yang telah memberikan banyak masukan tentang

    metode dan cara analisis data pada penelitian ini.

    10. Walikota Yogyakarta c.q. BAPEDA DIY yang telah memberikan ijin untuk

    melakukan penelitian di Kota Yogyakarta.

    11. Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta yang telah bersedia memberikan ide atau

    masukan, serta bersedia meminjamkan ruang aula sebagai tempat untuk

    mengadakan acara ceramah dan ceramah-testimoni.

    12. Kepala sekolah dan guru-guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta yang

    bersedia membantu jalannya skripsi ini, baik secara langsung maupun tidak

    langsung.

    13. Ibu I. M. Sunarsih, Apt., yang telah memberikan banyak sekali pengarahan dan

    atas izin meminjamkan tempat untuk terselenggaranya acara ceramah dan

    ceramah-testimoni di Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    14. Pak Wiwid dan Bu Wiwid, yang telah banyak membantu terselenggaranya acara

    ceramah dan ceramah-testimoni dengan baik.

    15. Ibu Silah Parjono, atas keceriaan dan tenaga yang diberikan sebagai testimoner

    dalam acara ceramah-testimoni yang diadakan oleh penulis.

    16. Teman-teman seperjuangan dan sepenanggungan: Rita, Hesti, Kaka Rosye, dan

    Jerry atas semangat dan keceriaan yang telah diberikan sehingga penelitian ini

    dapat diselesaikan dengan baik, walaupun penulis dan teman-teman menyadari

    bahwa tidak segala sesuatu yang diharapkan harus menjadi kenyataan dan jalan

    untuk mencapai keberhasilan penuh dengan lika-liku yang harus dihadapi dan

    diselesaikan dengan penuh perjuangan.

    17. Teman-teman FKK angkatan 2005, yang selalu mendukung dan memberikan

    bantuan baik langsung maupun tidak langsung kepada penulis.

    18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

    Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak

    kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik tentang skripsi

    ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian dan

    bagi semua pembaca.

    Yogyakarta, Januari 2009

    Penulis

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    INTISARI

    Di Indonesia, kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan utama. Berdasarkan data Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada pada tahun 1994-1999, kanker serviks menempati urutan tertinggi kedua setelah kanker payudara di Yogyakarta. Morbiditas dan mortalitas kanker serviks dapat diturunkan dengan adanya sikap untuk melakukan papsmear.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh ceramah dan ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear terhadap sikap responden, yaitu guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental semu, dengan rancangan pre-post test intervention with control group dan deskriptif evaluatif. Penelitian ini menggunakan dua kelompok eksperimen yang diberi perlakuan berupa ceramah atau ceramah-testimoni dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Masing-masing kelompok diberi pretest dan postest untuk mengetahui efek perlakuan terhadap sikap responden.

    Persentase peningkatan sikap tertinggi pada responden dengan umur 21-30 tahun (ceramah) serta umur 31-40 tahun dan 51-60 tahun (ceramah-testimoni); tingkat pendidikan terakhir SPG dan SLTA (ceramah) serta SPG dan SGPLB (ceramah-testimoni); belum pernah mendapatkan latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear (ceramah) serta pernah mendapatkan latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear dari instansi kesehatan (ceramah-testimoni); belum pernah melakukan papsmear (ceramah) serta pernah melakukan papsmear terakhir pada tahun 1981-1990 (ceramah-testimoni). Analisis statistik menggunakan T-test independent sample dan Mann-Whitney U test dengan taraf kepercayaan 95% menunjukkan bahwa kedua metode dapat meningkatkan sikap responden secara signifikan, tetapi tidak berbeda bermakna.

    Kata kunci : ceramah, ceramah-testimoni, kanker serviks, papsmear, sikap.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    ABSTRACT

    In Indonesia, cervical cancer is major medical problem. Refered to Anatomy Patology data from Medical Faculty of Gadjah Mada University, cervical cancer was the second highest frequency after breast cancer in 1994-1999, in Yogyakarta. The morbidity and mortality of cervical cancer can be reduced by the awareness to do papsmear.

    The objective of this research was to recognize the difference between the influence of lecture and testimonial-lecture method in relation to cervical cancer and papsmear education against respondent behaviour. The respondents were women elementary school teachers in Yogyakarta City. The research method used was quasi-experimental, with pre-post test intervention, with control group and evaluative descriptive research design. Each of group was given pre-test and post-test to recognize the effect of intervention to respondent behaviour.

    The highest increasing percentage of behaviour was on respondent who were 21-30 years old (in lecture method), also 31-40 years old and 51-60 years old (in testimonial-lecture method); her last education SPG and SLTA (in lecture method), also SPG and SGPLB (in testimonial-lecture method); never get background information of cervical cancer and papsmear (in lecture method), also ever get background information of cervical cancer and papsmear from medical institution (in testimonial-lecture method); never do paspmear (in lecture method), also ever done papsmear at the latest in 1981-1990 (in testimonial-lecture method). Result of the statistical analysis using T-test independent sample and Mann-Whitney U test with confidence level of 95%, showed that the two methods used were able to increase respondent behaviour significantly, but no significant different.

    Keyword: lecture, testimonial-lecture, cervical cancer, papsmear, behaviour.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL..................................................................................... ii

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................... iii

    HALAMAN PENGESAHAN....................................................................... iv

    HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................... vi

    HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI................................................ vii

    PRAKATA.................................................................................................... viii

    INTISARI...................................................................................................... xi

    ABSTRACT.................................................................................................. xii

    DAFTAR ISI................................................................................................. xiii

    DAFTAR TABEL......................................................................................... xvii

    DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xix

    DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xx

    BAB I. PENGANTAR................................................................................... 1

    A. Latar Belakang......................................................................................... 1

    1. Perumusan Masalah............................................................................. 4

    2. Keaslian Penelitian.............................................................................. 5

    3. Manfaat Penelitian............................................................................... 5

    B. Tujuan Penelitian...................................................................................... 6

    1. Tujuan Umum...................................................................................... 6

    2. Tujuan Khusus..................................................................................... 6

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA.......................................................... 7

    A. Kanker...................................................................................................... 7

    B. Kanker Serviks......................................................................................... 7

    1. Definisi Kanker Serviks....................................................................... 7

    2. Penyebab Kanker Serviks.................................................................... 8

    3. Gejala Kanker Serviks......................................................................... 8

    4. Faktor Resiko Kanker Serviks............................................................. 9

    C. Papsmear.................................................................................................. 11

    D. Edukasi Kesehatan................................................................................... 15

    E. Sikap......................................................................................................... 17

    F. Landasan Teori......................................................................................... 20

    G. Kerangka Konsep..................................................................................... 21

    H. Hipotesis................................................................................................... 22

    BAB III. METODE PENELITIAN.............................................................. 23

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................... 23

    B. Variabel Penelitian................................................................................... 23

    C. Definisi Operasional................................................................................. 24

    D. Tempat Penelitian..................................................................................... 25

    E. Bahan Penelitian....................................................................................... 26

    1. Populasi Penelitian.............................................................................. 26

    2. Sampel (Responden/Subjek) dan Teknik Sampling............................ 26

    3. Besar Sampel....................................................................................... 27

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    F. Instrumen Penelitian................................................................................. 29

    G. Tata Cara Penelitian................................................................................. 31

    1. Perijinan............................................................................................... 31

    2. Penelusuran Data Populasi.................................................................. 31

    3. Pembuatan Kuesioner.......................................................................... 32

    4. Perhitungan Sampel dan Randomisasi Sampel................................... 36

    5. Pelaksanaan Intervensi........................................................................ 37

    6. Postest Satu Bulan Setelah Intervensi................................................. 39

    H. Tata Cara Analisis Hasil........................................................................... 39

    1. Manajemen Data.................................................................................. 39

    2. Analisis Data........................................................................................ 40

    I. Kesulitan dan Kelemahan Penelitian........................................................ 43

    1. Kesulitan Penelitian............................................................................. 43

    2. Kelemahan Penelitian.......................................................................... 43

    BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................... 45

    A. Pengaruh Karakteristik terhadap Sikap Responden................................. 45

    1. Umur.................................................................................................... 45

    2. Tingkat Pendidikan.............................................................................. 50

    3. Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear...... 54

    4. Riwayat Melakukan Papsmear............................................................ 59

    B. Pengaruh Edukasi Ceramah dan Ceramah-Testimoni tentang Kanker

    Serviks dan Papsmear terhadap Sikap Responden.................................. 64

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    C. Perbedaan Pengaruh Edukasi Ceramah dan Ceramah-Testimoni

    tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Sikap Responden......... 66

    D. Rangkuman Pembahasan.......................................................................... 68

    BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................... 70

    A. Kesimpulan............................................................................................... 70

    B. Saran......................................................................................................... 70

    DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 72

    LAMPIRAN.................................................................................................. 74

    BIOGRAFI PENULIS.................................................................................. 106

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel I. Profil pertanyaan dalam kuesioner......................................... 30 Tabel II. Frekuensi rentang umur responden........................................ 45 Tabel III. Pengaruh karakteristik umur terhadap persentase perubahan

    sikap responden...................................................................... 47 Tabel IV. Frekuensi tingkat pendidikan responden................................ 50 Tabel V. Pengaruh karakteristik tingkat pendidikan terhadap

    persentase perubahan sikap responden................................... 52 Tabel VI. Frekuensi latar belakang informasi tentang kanker serviks

    dan papsmear responden........................................................ 54 Tabel VII. Pengaruh karakteristik latar belakang informasi tentang

    kanker serviks dan papsmear terhadap persentase perubahan sikap responden.................................................... 57

    Tabel VIII. Frekuensi riwayat melakukan papsmear responden.............. 60 Tabel IX. Pengaruh karakteristik riwayat melakukan papsmear

    terhadap persentase perubahan sikap responden.................... 62 Tabel X. Hasil luaran uji normalitas menggunakan Kolmogorov-

    Smirnov................................................................................... 65 Tabel XI. Hasil uji hipotesis antara kelompok perlakuan dibandingkan

    kelompok kontrol................................................................... 65 Tabel XII. Hasil analisis statistik antara kelompok perlakuan ceramah

    dengan ceramah-testimoni...................................................... 66 Tabel XIII. Nilai rata-rata selisih pretest-postest pada metode ceramah

    dan ceramah-testimoni........................................................... 67

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman Gambar 1. Sistem reproduksi wanita....................................................... 7 Gambar 2. Proses papsmear..................................................................... 12 Gambar 3. Kerangka konsep penelitian................................................... 21 Gambar 4. Proses pengambilan data........................................................ 39 Gambar 5. Frekuensi rentang usia responden kelompok kontrol............. 46 Gambar 6. Frekuensi rentang usia responden kelompok ceramah........... 46 Gambar 7. Frekuensi rentang usia responden kelompok ceramah-

    testimoni................................................................................. 46 Gambar 8. Pengaruh karakteristik umur terhadap persentase perubahan

    sikap responden...................................................................... 48 Gambar 9. Frekuensi tingkat pendidikan responden kelompok kontrol.. 51 Gambar 10. Frekuensi tingkat pendidikan responden kelompok ceramah 51 Gambar 11. Frekuensi tingkat pendidikan responden kelompok

    ceramah-testimoni.................................................................. 51 Gambar 12. Pengaruh karakteristik tingkat pendidikan terhadap

    persentase perubahan sikap responden................................... 52 Gambar 13. Frekuensi latar belakang informasi tentang kanker serviks

    dan papsmear kelompok kontrol............................................ 55 Gambar 14. Frekuensi latar belakang informasi tentang kanker serviks

    dan papsmear kelompok ceramah.......................................... 55 Gambar 15. Frekuensi latar belakang informasi tentang kanker serviks

    dan papsmear kelompok ceramah-testimoni.......................... 55 Gambar 16. Pengaruh karakteristik latar belakang informasi tentang

    kanker serviks dan papsmear terhadap persentase perubahan sikap responden.................................................... 57

    Gambar 17. Frekuensi riwayat melakukan papsmear responden pada

    kelompok kontrol................................................................... 60

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    Gambar 18. Frekuensi riwayat melakukan papsmear responden pada kelompok ceramah................................................................. 61

    Gambar 19. Frekuensi riwayat melakukan papsmear responden pada

    kelompok ceramah-testimoni................................................. 61 Gambar 20. Pengaruh karakteristik riwayat melakukan papsmear

    terhadap persentase perubahan sikap responden.................... 62

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xx

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1. Gambaran umum tentang metode ceramah dan ceramah-testimoni................................................................................ 74

    Lampiran 2. Daftar sekolah dasar............................................................... 75 Lampiran 3. Kuesioner............................................................................... 79 Lampiran 4. Hasil uji validitas dan reliabilitas…………………………... 81 Lampiran 5. Hasil skoring pretest dan postest............................................ 82 Lampiran 6. Hasil keluaran uji normalitas dengan Kolmogorov-

    Smirnov................................................................................. 92 Lampiran 7. Hasil luaran analisis statistik.................................................. 94 Lampiran 8. Surat permohonan izin Walikota Yogyakarta........................ 98 Lampiran 9. Surat undangan....................................................................... 101 Lampiran 10. Surat rekomendasi Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta........ 103 Lampiran 11. Foto pelaksanaan acara ceramah dan ceramah-testimoni..... 104

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENGANTAR

    A. Latar Belakang

    Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel

    jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker, dimana pertumbuhan sel-sel kanker

    ini lebih tinggi daripada sel-sel yang lain (Van de Velde, dkk., 1996).

    Kanker serviks (cervical cancer) merupakan kanker yang terjadi pada

    jaringan serviks atau leher rahim yang menghubungkan antara organ uterus dan

    vagina.

    Berdasarkan data dari NCI (National Cancer Institute) selama tiga dekade

    terakhir ini di USA, insiden dan mortalitas kanker serviks mempunyai kecenderungan

    menurun sampai sekitar 50%, namun penyakit ini tetap menjadi masalah kesehatan

    serius. Di negara yang sama, telah diprediksi bahwa akan terjadi 11.070 kasus baru

    pada tahun 2008 ini sedangkan kematian yang terjadi adalah 3.870 orang. Pada tahun

    2006, kanker serviks menempati urutan kedua sebagai jenis kanker yang paling

    banyak diderita kaum perempuan dan menjadi jenis kanker ketiga yang paling banyak

    menyebabkan kematian yaitu sekitar 300.000 kematian per-tahun di dunia (NCI,

    2007).

    Pada tahun 2000, sebesar 80% kematian akibat kanker serviks terjadi di

    negara berkembang (Moegni, 2002). Empat dari lima kasus baru kanker serviks

    terjadi di negara berkembang (Ngelangel, 2002). Di negara berkembang seperti

    Indonesia, kanker serviks masih menjadi masalah kesehatan utama. Pada tahun 1998,

    terdapat 25,3% kasus kanker serviks di Indonesia. Angka tersebut merupakan urutan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    pertama jenis kanker yang terjadi pada wanita, menyusul kemudian kanker payudara

    sebesar 18,4% (WHO, 2006).

    Berdasarkan data Fakultas Kedokteran Umum Universitas Gadjah Mada

    Yogyakarta bagian Patologi dan Anatomi, kanker serviks menempati menempati

    urutan tertinggi kedua, setelah kanker payudara pada tahun 1994-1999 di Yogyakarta

    (Ghozali dan Irianiwati, 1999).

    Kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang dapat ditemukan

    pada stadium dini. Kanker serviks pada umumnya berkembang relatif lambat dan

    kemungkinan tidak ada gejala bila masih berada dalam tahap pra-kanker. Salah satu

    upaya deteksi dini adanya kanker serviks adalah dengan melakukan tes papsmear

    secara rutin. Papsmear merupakan suatu metode yang dapat digunakan untuk

    mendeteksi kanker serviks secara dini dengan mengambil sel-sel dari leher rahim

    guna melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada sel yang bertendensi menjadi

    sel kanker serviks (Van de Velde, dkk., 1996).

    Berdasarkan data dari Yayasan Kanker Indonesia Pusat, kesadaran dan

    kewaspadaan masyarakat terhadap kanker serviks masih rendah. Padahal kanker

    serviks merupakan satu-satunya penyakit kanker yang dapat dicegah, dan diatasi

    sampai sembuh bila masih berada dalam tahap pra-kanker, yaitu dengan melakukan

    papsmear sebagai cara deteksi dini kanker serviks (Susilo, dkk., 2000).

    Berdasarkan laporan NCI, pada tahun 1955-1992, papsmear dapat

    menurunkan insidensi kanker serviks di USA sebesar 74%. Sebanyak 85% kematian

    akibat kanker serviks adalah pada penderita yang belum pernah melakukan papsmear

    (Kasper, dkk., 2005).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Menurut Sarwono, (1997), sikap dan perilaku seseorang dapat berubah

    dengan adanya tambahan informasi tentang obyek tersebut. Pemberian informasi

    dapat dilakukan dengan metode ceramah, testimoni, Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA),

    penyuluhan, leaflet, seminar, dll.

    Penelitian ini dilakukan dengan metode ceramah dan metode ceramah-

    testimoni dengan sampel guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Dalam

    kedua metode edukasi ini, peserta memperoleh materi mengenai kanker serviks dan

    papsmear dari narasumber yang kompeten. Metode ceramah dipilih karena dapat

    memberikan pengetahuan tentang kanker serviks dan papsmear kepada peserta

    ceramah, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan sikapnya. Metode ceramah-

    testimoni dipilih karena dapat memperkuat pengetahuan, mendorong dan

    membangkitkan sikap peserta ceramah-testimoni tentang pentingnya melakukan

    papsmear sebagai deteksi dini kanker serviks, sehingga dapat menurunkan angka

    morbiditas dan mortalitas kanker serviks.

    Penelitian ini dilakukan pada guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta

    karena jumlahnya paling banyak dibandingkan guru TK, SLTP, dan SMU

    (berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta), dianggap dapat menjadi

    panutan bagi masyarakat dan memiliki ilmu untuk mendidik orang lain, sehingga

    dapat meneruskan pengetahuan dan sikap tentang pentingnya papsmear sebagai

    upaya deteksi dini kanker serviks.

    Penelitian ini merupakan kerja sama antara Yayasan Kanker Indonesia

    cabang Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

    Dharma, Yogyakarta. Motto Yayasan Kanker Indonesia adalah ”Kanker dapat

    disembuhkan jika ditemukan dalam stadium dini”. Salah satu tema Yayasan Kanker

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    Indonesia adalah ”Melalui Kemitraan, meningkatkan kualitas pelayanan dan

    kepedulian masyarakat terhadap kanker”. Berdasarkan motto dan tema tersebut maka

    Yayasan Kanker Indonesia berupaya untuk bekerja sama dengan semua unsur seperti

    peneliti, tenaga kesehatan, pekerja sosial, pendidik, ahli komunikasi, ahli manajemen

    dan unsur lain yang terkait untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas

    kanker di Indonseia. Berdasarkan Munas IV Yayasan Kanker Indonesia tahun 2000,

    kanker serviks termasuk dalam 10 jenis kanker yang menjadi prioritas bagi Yayasan

    Kanker Indonesia untuk diteliti. Salah satu harapan Fakultas Farmasi Universitas

    Sanata Dharma, Yogyakarta menyelenggarakan pendidikan kefarmasian adalah untuk

    menghasilkan apoteker yang mempunyai semangat patient oriented dalam

    menjalankan tanggung jawab profesinya, sehingga masyarakat (pasien) akan selalu

    menjadi fokus perhatian. Dengan adanya kerjasama yang baik, diharapkan hasil

    penelitian skripsi ini dapat diaplikasikan bagi kedua institusi.

    1. Perumusan masalah

    a. Bagaimana pengaruh karakteristik responden berdasarkan umur,

    tingkat pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks

    dan papsmear, dan riwayat melakukan papsmear terhadap sikap guru

    wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta?

    b. Apakah metode ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan

    papsmear lebih efektif dibandingkan metode ceramah tentang kanker

    serviks dan papsmear dalam meningkatkan sikap guru wanita sekolah

    dasar di Kota Yogyakarta?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    2. Keaslian penelitian

    Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Dewi, (2006) yaitu “Pengaruh

    Penyuluhan tentang Kanker Serviks terhadap Perilaku Ibu dalam Deteksi Dini

    Kanker Serviks Di RT 05 RW 03 Kelurahan Bulak : Penelitian Pra-Experimental

    (One Group Pra Test-Post Test Design)” .

    Penelitian kali ini menitikberatkan pada perbedaan pengaruh metode

    edukasi ceramah dan ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmer

    terhadap sikap guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Perbedaan dengan

    penelitian yang terdahulu terletak pada tema yang diangkat, subjek yang diteliti,

    lokasi penelitian, waktu pelaksanaan, serta metode penelitian yang digunakan.

    Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diberikan sebanyak 3 kali yaitu

    sebelum perlakuan, setelah perlakuan, dan 1 bulan setelah perlakuan untuk melihat

    pengaruh metode edukasi yang telah diberikan terhadap perubahan sikap guru

    wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.

    3. Manfaat penelitian

    a. Manfaat teoritis. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat

    menambah khasanah ilmu pengetahuan mengenai kanker serviks dan

    papsmear.

    b. Manfaat metodologis. Secara metodologis, penelitian ini diharapkan

    dapat menambah informasi dalam bidang kefarmasian mengenai

    penggunaan metode desain pre-post test intervention with control

    group.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    c. Manfaat praktis. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat

    meningkatkan sikap guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta

    dengan melakukan papsmear sebagai upaya untuk deteksi dini kanker

    serviks, sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas

    akibat kanker serviks.

    B. Tujuan Penelitian

    1. Tujuan umum

    Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan

    pengaruh ceramah dan ceramah-testimoni tentang kanker serviks dan papsmear

    terhadap sikap guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.

    2. Tujuan khusus

    a. Mengetahui pengaruh karakteristik responden berdasarkan umur,

    tingkat pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks

    dan papsmear, dan riwayat melakukan papsmear terhadap sikap guru

    wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.

    b. Mengetahui efektivitas metode ceramah-testimoni dibandingkan

    metode ceramah saja tentang kanker serviks dan papsmear terhadap

    peningkatan sikap guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    BAB II

    PENELAAHAN PUSTAKA

    A. Kanker

    Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel

    jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel-sel

    kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan

    kematian dimana pertumbuhan sel-sel kanker ini lebih tinggi daripada sel-sel yang

    lain (Susilo, dkk., 2000).

    B. Kanker Serviks

    1. Definisi kanker serviks

    Kanker serviks (cervical cancer) adalah tumbuhnya sel-sel abnormal

    yang terjadi pada area leher rahim atau serviks. Serviks adalah bagian rahim yang

    menghubungkan badan rahim dengan vagina (Anonim a, 2008).

    Gambar 1. Sistem reproduksi wanita

    (Anonim a, 2008).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    2. Penyebab kanker serviks

    Lebih dari 95% kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal

    sebagai Human Papilloma Virus (HPV). Terdapat lebih dari 100 tipe HPV, dimana

    sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan

    hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa

    muda (18-28 tahun). Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan

    sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami, infeksi

    menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV yang berisiko tinggi seperti tipe 16

    atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Tipe HPV yang dapat mengakibatkan

    terjadinya kanker serviks adalah tipe 16, 18, 33, 45, 51, dan 52. HPV tipe 6 dan

    11 hanya akan menyebabkan kutil (genital warts) yang pada umumnya jarang

    mengarah pada kanker serviks (Anonim a, 2008).

    3. Gejala kanker serviks

    Pada awalnya, kanker serviks terkadang tidak menimbulkan gejala,

    namun bila terdapat gejala, biasanya dalam bentuk keputihan (vaginal discharge).

    Kanker serviks mulai berkembang ketika sel-sel abnormal pada dinding serviks

    mulai memperbanyak diri tanpa terkontrol dan membentuk sebuah benjolan yang

    disebut tumor. Apabila sel-sel abnormal ini berkembang menjadi kanker serviks,

    barulah muncul gejala seperti perdarahan pada vagina secara abnormal

    (perdarahan di antara periode menstruasi yang regular, periode menstruasi yang

    lebih lama dan lebih banyak dari biasanya, perdarahan setelah melakukan

    hubungan seksual), serta rasa sakit saat berhubungan seksual (Anonim a, 2008).

    Pada tahap lanjut dapat keluar cairan berwarna kekuningan, berbau atau

    bercampur darah, nyeri panggul, atau tidak dapat buang air kecil (Nasir, 2008).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    4. Faktor risiko kanker serviks

    Beberapa faktor risiko terjadinya kanker serviks adalah :

    a. riwayat aktivitas seksual terlalu dini (kurang dari 16 tahun). Pada

    kondisi tersebut, sel-sel mukosa pada serviks belum matang sehingga

    masih rentan terhadap rangsangan (tidak siap menerima rangsangan

    dari luar), termasuk zat-zat kimia yang dibawa oleh sel sperma. Hal ini

    mengakibatkan sel mukosa berubah menjadi sel kanker karena sifat sel

    selalu berubah setiap saat (mati dan tumbuh lagi). Adanya rangsangan

    dapat membuat sel yang tumbuh lebih banyak daripada sel yang mati,

    sehingga perubahannya tak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya

    bisa berubah sifat menjadi sel kanker (Praz, 2006).

    b. saat ini memiliki pasangan seks yang banyak (multiple). Bila seorang

    wanita berhubungan seksual hanya dengan pasangannya, dan

    pasangannya pun tidak melakukan hubungan seks dengan orang lain,

    maka tidak akan mengakibatkan kanker serviks. Namun bila memiliki

    pasangan seksual lebih dari satu orang, maka erat kaitannya dengan

    kemungkinan tertular penyakit kelamin, salah satunya Human

    Papilloma Virus (HPV). Virus ini akan mengubah sel-sel di permukaan

    mukosa serviks hingga membelah menjadi lebih banyak. Bila

    jumlahnya terlalu banyak dan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka

    akan menjadi kanker serviks (Praz, 2006).

    c. riwayat penyakit seksual menular dan infeksi Human Papilloma Virus

    (Anonim b, 2008).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    d. sistem imun yang lemah karena beberapa faktor seperti transplantasi

    organ, kemoterapi, penggunaan kortikosteroid kronis atau riwayat

    kontrasepsi hormonal atau penggunaan pil KB lebih dari 4 tahun

    (risiko terkena kanker serviks meningkat 1-1,5x). Namun kondisi

    tersebut hanya besifat sementara dan akan kembali normal setelah 10

    tahun apabila pemakaian pil KB dihentikan (Praz, 2006).

    e. merokok. Pada wanita perokok, konsentrasi nikotin pada getah serviks

    56 kali lebih tinggi dibandingkan di dalam serum. Kandungan nikotin

    dalam rokok dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan

    mempengaruhi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi HPV pada

    serviks, serta membuat semua selaput lendir sel-sel tubuh bereaksi,

    termasuk mukosa serviks. Diperkirakan nikotin juga memberikan efek

    toksik pada sel epitel, sehingga memudahkan masuknya mutagen virus

    (Praz, 2006).

    f. terpapar hormon dietilstilbestrol (DES) sebelum lahir. Pada tahun

    1940-1970, DES digunakan wanita hamil untuk mencegah keguguran.

    Sebanyak 1 di antara 1000 wanita yang ibunya mengkonsumsi DES,

    menderita adenokarsinoma sel bersih pada vagina maupun serviks.

    Resiko tertinggi terjadi jika ibu mengkonsumsi DES pada usia

    kehamilan 16 minggu (Anonim b, 2008).

    g. nutrisi / defisiensi antioksidan / defisiensi vitamin. Banyak sayur dan

    buah mengandung bahan-bahan antioksidan dan berkhasiat mencegah

    kanker misalnya advokat, brokoli, kol, wortel, jeruk, anggur, bawang,

    bayam, tomat. Dari beberapa penelitian ternyata defisiensi asam folat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    (folic acid), vitamin C, vitamin E, beta karoten/retinol dihubungkan

    dengan peningkatan risiko kanker serviks. Vitamin E, vitamin C dan

    beta karoten mempunyai khasiat antioksidan yang kuat. Antioksidan

    dapat melindungi DNA/RNA terhadap pengaruh buruk radikal bebas

    yang terbentuk akibat oksidasi karsinogen bahan kimia. Vitamin E

    banyak terdapat dalam minyak nabati (kedelai, jagung, biji-bijian dan

    kacang-kacangan). Vitamin C banyak terdapat dalam sayur-sayuran

    dan buah-buahan (Sjamsuddin, 2001).

    h. melahirkan banyak anak (Anonim b, 2008).

    C. Papsmear

    Papsmear, disebut juga tes Pap, adalah prosedur pemeriksaan sederhana

    untuk mengambil sel serviks dengan tujuan memeriksa atau mendeteksi adanya sel

    kanker atau sel abnormal yang bertendensi untuk menjadi sel-sel kanker. Pemeriksaan

    papsmear juga dapat mendeteksi adanya proses inflamasi atau infeksi pada organ

    serviks (NCI, 2007).

    Di negara maju, sejak wanita mulai melakukan papsmear lebih dari 50 tahun

    lalu, angka kematian karena kanker serviks menurun drastis (sampai 50%). Dulu

    kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Amerika Serikat,

    namun sekarang hanya menempati urutan ke-15 menurut American Cancer Society

    (Anonim b, 2008).

    Papsmear dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau pernah

    melakukan hubungan seks. American Cancer Society merekomendasikan papsmear

    pertama sekitar 3 tahun setelah hubungan seksual pertama atau pada usia 21 tahun.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    Tanpa melihat usia, jika memiliki faktor risiko, maka perlu melakukan tes setiap

    tahun (Anonim b, 2008). Apabila dalam tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasilnya

    normal, maka untuk selanjutnya frekuensi pemeriksaan dapat dikurangi, misalnya

    setiap dua tahun sekali. Pada wanita kelompok risiko tinggi, pemeriksaan harus

    dilakukan setahun sekali atau sesuai petunjuk dokter (Susilo, dkk., 2000).

    Pemeriksaan papsmear dilakukan oleh dokter ahli kebidanan, dokter umum,

    atau bidan yang sudah dilatih, dengan menggunakan alat spekulum untuk membantu

    membuka vagina dan melihat permukaan leher rahim. Permukaan leher rahim diusap

    dengan spatula untuk mengambil lendir yang mengandung sel-sel dinding leher

    rahim. Usapan ini kemudian diperiksa jenis sel-selnya di bawah mikrosop. Apabila

    hasil pemeriksaan positif (terdapat sel-sel yang tidak normal), harus segera dilakukan

    pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan yang adekuat (Nasir, 2008).

    Gambar 2. Proses papsmear

    (Nasir, 2008).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    Papsmear bukan digunakan untuk mendiagnosa penyakit, hanya sebagai tes

    skrining untuk memperingatkan dokter melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Istilah

    yang digunakan untuk mendeskripsikan sel abnormal dipilih secara hati-hati untuk

    mengirim pesan spesifik kepada dokter tentang risiko yang ada. Beberapa istilah yang

    digunakan :

    1. Normal

    Tes negatif (tidak ada sel abnormal terdeteksi), sehingga tidak perlu

    pengobatan atau tes lebih lanjut sampai papsmear dan pemeriksaan panggul

    selanjutnya.

    2. Sel bersisik atipikal tidak terdeterminasi signifikan (Atypical squamous cells of

    undetermined significance)

    Sel bersisik tipis dan datar, tumbuh di permukaan serviks yang sehat.

    Pada kasus ini, papsmear mengungkap adanya sedikit sel bersisik abnormal,

    namun perubahan ini belum jelas memperlihatkan apakah terdapat sel pra-kanker.

    Dengan tes berbasis cairan, dokter dapat menganalisa ulang sampel untuk

    mengetahui adanya virus yang dapat menimbulkan kanker, seperti HPV. Jika tidak

    ada virus, sel abnormal yang ditemukan tidak menjadi perhatian utama. Jika

    dikhawatirkan ada virus, maka perlu melakukan tes lebih lanjut.

    3. Lesi intraepitelial sel bersisik (Squamous intraepithelial lesion)

    Istilah ini digunakan untuk mengindikasi bahwa sel yang diperoleh dari

    papsmear sel pra-kanker. Jika perubahan masih tingkat rendah, ukuran, bentuk

    dan karakteristik lain dari sel memperlihatkan adanya lesi pra-kanker yang dalam

    beberapa tahun akan menjadi kanker. Jika perubahan termasuk tingkat tinggi, ada

    kemungkinan lebih besar lesi akan berkembang menjadi kanker lebih cepat.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    4. Sel glandular atipikal (Atypical glandular cells)

    Sel glandular memproduksi lendir yang tumbuh pada permukaan serviks

    dan dalam uterus. Sel glandular atipikal mungkin menjadi abnormal, namun tidak

    jelas apakah mereka bersifat kanker. Tes lebih lanjut diperlukan untuk menentukan

    sumber sel abnormal.

    5. Kanker sel bersisik atau sel adenokarsinoma (Squamous cancer or

    adenocarcinoma cells)

    Sel yang diperoleh dari papsmear memperlihatkan abnormal, sehingga

    patologis yakin ada kanker dalam vagina, serviks atau uterus. Sel bersisik

    menunjukkan kanker timbul di permukaan datar sel pada serviks. Adenokarsinoma

    menunjukkan kanker timbul di sel glandular. Jika sel sejenis ditemukan, dokter

    akan segera melakukan investigasi lebih lanjut (Anonim b, 2008).

    Untuk meyakinkan papsmear yang dilakukan efektif, maka sebelum

    melakukan tes:

    1. menghindari melakukan hubungan seksual atau menggunakan obat vaginal atau

    busa / krim / gel spermisid selama 2 hari sebelum melakukan papsmear karena ini

    dapat menyembunyikan sel abnormal pada pemeriksaan mikroskopik

    2. tidak menjadwalkan papsmear selama periode haid, walaupun tes dapat dilakukan,

    namun lebih baik untuk menghindari waktu tertentu dari siklus tersebut. Hal ini

    disebabkan karena adanya sel-sel darah dapat mengganggu penglihatan pada

    pemeriksaan mikroskopik (Anonim b, 2008).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    Papsmear menggambarkan sel-sel yang ada pada permukaan serviks.

    Namun tidak tertutup kemungkinan akan diperoleh hasil negatif palsu, artinya tes

    memperlihatkan tidak ada sel abnormal, walaupun sebenarnya pasien memiliki sel

    atipikal. Perkiraan kejadian hasil negatif palsu dengan papsmear konvensional kurang

    dari 5% atau 1 dari setiap 20 wanita. Papsmear berbasis cairan akan memberi hasil

    negatif palsu yang lebih sedikit. Dengan tes yang sama, hasil positif palsu sangat

    jarang terjadi, maksudnya tes memperlihatkan ada sel abnormal, walaupun

    sebenarnya pasien tidak memiliki sel atipikal. Hasil negatif palsu tidak berarti ada

    kesalahan yang dibuat, banyak faktor yang menyebabkan negatif palsu, yaitu:

    1. pengambilan sel yang tidak cukup

    2. sel abnormal sedikit

    3. lokasi lesi tidak dapat dijangkau

    4. lesi kecil

    5. sel abnormal meniru sel benigna

    6. darah atau pembengkakan sel menyembunyikan sel abnormal (Anonim b, 2008).

    D. Edukasi Kesehatan

    Pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan yang

    dilakukan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi,

    memberi kesadaran sebagai upaya agar masyarakat dapat berperilaku sehat. Pendidik

    kesehatan adalah semua petugas kesehatan dan siapa saja yang berusaha untuk

    mempengaruhi individu atau masyarakat guna meningkatkan kesehatan mereka. Oleh

    karena itu, individu, kelompok ataupun masyarakat dianggap sebagai sasaran (objek)

    pendidikan dan dapat pula sebagai subjek (pelaku) pendidikan kesehatan masyarakat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    apabila mereka diikutsertakan di dalam usaha kesehatan masyarakat (Notoatmodjo,

    2003).

    Pendidikan kesehatan pada dasarnya ialah suatu proses mendidik individu

    atau masyarakat supaya mereka dapat memecahkan masalah-masalah kesehatan yang

    dihadapinya. Seperti halnya proses pendidikan lainnya, pendidikan kesehatan

    mempunyai unsur masukan atau input (perilaku pemakai sarana kesehatan dan

    petugas kesehatan) yang setelah diolah dengan teknik-teknik pendidikan tertentu akan

    menghasilkan keluaran atau output (perubahan perilaku masyarakat sasaran) yang

    sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan itu (Sarwono, 1997).

    Metode ceramah yaitu metode mengajar dengan menyampaikan informasi

    dan pengetahuan secara lisan kepada masyarakat yang pada umumnya mengikuti

    secara pasif. Metode ini cocok untuk kelompok besar (apabila peserta penyuluhan

    lebih dari 15 orang). Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi

    maupun rendah (Adrian, 2004).

    Metode ceramah akan berhasil bila penceramah dapat mempersiapkan diri

    dengan mempelajari materi menurut sistematika yang baik, dan mempersiapkan alat-

    alat bantu pengajaran. Metode ceramah merupakan cara yang paling umum untuk

    berbagi pengetahuan dan fakta kesehatan. Namun metode ini mempunyai kelemahan,

    karena sering dilakukan secara sepihak tanpa memberi kesempatan kepada peserta

    untuk aktif berperan serta. Oleh karena itu metode ini akan menjadi efektif bila

    dirangkaikan dengan tanya jawab antara pemberi ceramah dengan peserta ceramah,

    sehingga terjadi komunikasi dua arah (Soebroto, dkk., 2001)

    Testimoni merupakan pernyataan dari seseorang tentang kejadian yang

    dialami dan diyakininya. Testimoni dari seseorang mengenai pengalaman yang terkait

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    dengan kesehatan dapat mempengaruhi sikap dan perilaku kesehatan orang lain. Akan

    tetapi sikap dan perilaku masyarakat juga dipengaruhi oleh berbagai faktor yang

    bersifat dinamis, yang menimbulkan konsekuensi suatu problematika, sehingga perlu

    pendekatan pemecahan masalah yang spesifik dan terus menerus diperbaharui

    (Hardon, 2001).

    E. Sikap

    Sikap didefinisikan sebagai bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, yaitu

    perasaan mendukung atau memihak, maupun perasaan tidak mendukung atau tidak

    memihak pada suatu objek tertentu. Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari

    seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, bukan merupakan reaksi terbuka atau

    tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek

    di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Manifestasi sikap

    tidak langsung dapat dilihat, tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku

    yang tertutup (Azwar, 2006).

    Pengukuran terhadap sikap seharusnya mencakup karakterisitik sikap, yaitu

    meliputi:

    1. Arah

    Suatu sikap mempunyai arah, artinya sikap akan menunjukkan apakah

    seseorang menyetujui atau tidak menyetujui, apakah mendukung atau tidak

    mendukung, apakah memihak atau tidak memihak terhadap suatu objek sikap.

    Seseorang yang mempunyai sikap mendukung terhadap suatu objek sikap berarti

    mempunyai sikap yang berarah positif terhadap objek tersebut, seseorang yang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    tidak memihak atau tidak mendukung suatu objek sikap berarti mempunyai sikap

    yang arahnya negatif terhadap objek yang bersangkutan.

    2. Intensitas

    Intensitas atau kekuatan sikap pada setiap orang belum tentu sama. Dua

    orang yang sama-sama mempunyai sikap positif terhadap sesuatu, mungkin tidak

    sama intensitasnya dalam arti yang satu bersikap positif akan tetapi yang lain

    bersikap lebih positif lagi daripada yang pertama. Demikian juga sikap negatif

    mempunyai derajat kekuatan yang bertingkat-tingkat.

    3. Keluasan

    Pengertian keluasan sikap menunjuk kepada luas atau tidaknya cakupan

    aspek objek sikap yang disetujui atau tidak disetujui oleh seseorang. Seseorang

    dapat mempunyai sikap favorabel terhadap objek sikap secara menyeluruh, yaitu

    terhadap semua aspek yang ada pada objek sikap. Sebaliknya, seseorang dapat

    mempunyai sikap favorabel terhadap sesuatu secara sempit, yaitu ia mempunyai

    sikap positif yang hanya terbatas pada sebagian kecil saja aspek yang menyangkut

    objek sikap tersebut. Demikian pula dengan sikap tak-favorabel atau sikap negatif

    dapat berupa sikap yang luas cakupannya dalam arti meliputi sebagian besar atau

    semua aspek objek sikap dan dapat pula merupakan sikap negatif yang sangat

    terbatas hanya pada satu atau dua aspek saja.

    4. Konsistensi

    Konsistensi sikap ditunjukkan oleh kesesuaian antara pernyataan sikap

    yang dikemukakan oleh subjek dengan responnya terhadap objek sikap.

    Konsistensi sikap juga ditunjukkan oleh tidak adanya kebimbangan dalam

    bersikap. Seseorang dapat saja mempunyai sikap yang tidak konsisten apabila ia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    menyatakan setuju pada sesuatu tetapi sekaligus juga menyatakan tidak

    mendukung objek sikap tersebut. Perlu dibedakan antara sikap yang tidak

    konsisten, dalam arti bahwa tidak ada kesesuaian respon sikap dalam diri individu,

    dengan sikap yang netral. Suatu sikap dikatakan netral apabila sikap itu tidak

    memihak atau tidak dapat dikatakan sebagai favorabel maupun tak-favorabel,

    sedangkan sikap yang tidak konsisten tidak dapat disimpulkan artinya.

    5. Spontanitas

    Spontanitas sikap meliputi sejauh mana kesiapan subjek untuk

    menyatakan sikapnya secara spontan. Suatu sikap dikatakan memiliki spontanitas

    yang tinggi apabila sikap dinyatakan tanpa perlu mengadakan pengungkapan atau

    desakan agar subjek menyatakan sikapnya. Dalam berbagai bentuk skala sikap

    yang umumnya harus dijawab dengan ”setuju” atau ”tidak setuju”, spontanitas ini

    pada umumnya tidaklah dapat diukur (Azwar, 1988).

    Struktur sikap terdiri atas tiga komponen, yaitu :

    1. Komponen kognitif

    Komponen kognitif merupakan representasi dari apa yang dipercayai

    individu pemilik sikap. Jadi komponen ini berisi kepercayaan seseorang mengenai

    apa yang berlaku atau apa yang benar bagi objek sikap. Kepercayaan datang dari

    apa yang telah kita lihat atau kita ketahui. Berdasarkan apa yang kita lihat atau

    ketahui terbentuk ide atau gagasan tentang karakteristik suatu objek, dan ini

    menjadi dasar pengetahuan seseorang tentang apa yang diharapkan dari objek

    tertentu. Tetapi kadang-kadang kepercayaan terbentuk karena kurang atau tidak

    adanya informasi yang benar tentang objek yang dihadapi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    2. Komponen afektif

    Komponen afektif menyangkut masalah emosional subjektif seseorang

    terhada suatu objek sikap. Reaksi emosional banyak dipengaruhi oleh kepercayaan

    atau apa yang kita percayai sebagai benar dan berlaku bagi objek.

    3. Komponen konatif

    Komponen konatif merupakan kecenderungan berperilaku yang ada

    dalam diri seseorang berkaitan dengan objek sikap yang dihadapi, banyak

    dipengaruhi oleh kepercayaan dan perasaan terhadap suatu objek. Komponen

    konatif meliputi bentuk perilaku yang dapat dilihat secara langsung, tetapi juga

    bentuk perilaku pernyataan atau perkataan yang diucapkan seseorang mengenai

    suatu objek (Azwar, 2006).

    F. Landasan Teori

    Di negara berkembang seperti Indonesia, kanker serviks masih menjadi

    masalah kesehatan utama bagi masyarakat. Kanker serviks merupakan penyakit

    mematikan yang menempati urutan tertinggi kedua sebagai kanker yang paling sering

    diderita oleh kaum perempuan di Yogyakarta setelah kanker payudara.

    Kanker serviks berkembang dengan relatif lambat, bahkan terkadang tidak

    menimbulkan gejala apa-apa, sehingga banyak perempuan yang tidak menyadari

    bahwa dirinya mengidap kanker serviks, dan ketika mereka menyadari, kanker

    serviks tersebut sudah menjadi parah dan tidak bisa diatasi lagi, dan mengakibatkan

    kematian. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan deteksi dini berupa tes papsmear,

    dimana tes ini dapat mendeteksi ada atau tidaknya kanker serviks, sehingga dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    dilakukan pengobatan dengan cepat dan tepat, bahkan sampai sembuh bila terdeteksi

    pada masa pra-kanker.

    Untuk melakukan papsmear, masyarakat perlu mempunyai pengetahuan,

    sikap, dan perilaku yang cukup memadai tentang kanker serviks dan papsmear itu

    sendiri. Upaya untuk meningkatkan sikap masyarakat tentang kanker serviks dan

    papsmear dapat dilakukan dengan beberapa cara misalnya dengan melakukan edukasi

    kesehatan. Penelitian ini menggunakan dua metode edukasi kesehatan yaitu metode

    ceramah dan metode ceramah-testimoni mengenai kanker serviks dan papsmear.

    Dengan dua metode edukasi yang berbeda, tentunya akan menghasilkan luaran yang

    berbeda pula. Hasil ini akan dibuktikan dengan analisis statistik T-test independent

    sample bila distribusi data normal dan Mann-Whitney U test bila distribusi data tidak

    normal.

    G. Kerangka Konsep

    Kerangka konsep atau frame work adalah suatu abstrak logikal yang secara

    harfiah akan membantu peneliti dalam menghubungkan hasil penelitian dengan ilmu

    pengetahuan. Kerangka konsep dalam penelitian ini adalah bahwa dengan adanya

    edukasi kesehatan menggunakan metode ceramah dan metode ceramah-testimoni

    tentang kanker serviks dan papsmear, diharapkan dapat memberikan pengaruh

    berupa peningkatan sikap responden.

    Gambar 3. Kerangka konsep penelitian

    Sikap Ceramah dan ceramah-testimoni Peningkatan

    Sikap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    H. Hipotesis

    Ada perbedaan peningkatan sikap yang signifikan tentang kanker serviks dan

    papsmear antara kelompok perlakuan yang diberi edukasi ceramah saja dan

    kelompok perlakuan yang diberi edukasi ceramah-testimoni.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis dan Rancangan Penelitian

    Jenis penelitian adalah eksperimental semu (quasi-experimental research)

    dengan rancangan penelitian pre-post test intervention with control group dan

    deskriptif evaluatif. Penelitian eksperimental semu adalah penelitian yang mencari

    hubungan sebab akibat dalam kehidupan nyata, tidak memungkinkan untuk

    mengontrol semua hal yang berpengaruh dan menghadapi kesulitan teknis dan etika

    untuk dapat melakukan randomisasi subjek (Pratiknya, 2001). Jenis eksperimental

    semu digunakan dalam penelitian ini untuk melihat efek edukasi berupa ceramah dan

    ceramah-testimoni terhadap sikap responden. Rancangan penelitian deskriptif

    evaluatif digunakan untuk menggambarkan pengaruh karakteristik responden

    berdasarkan umur, tingkat pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker

    serviks dan papsmear, dan riwayat melakukan papsmear terhadap sikap responden

    (dilihat dari persentase peningkatan sikap yang dialami responden).

    B. Variabel Penelitian

    1. Variabel pengaruh (independent) dalam penelitian ini adalah perlakuan yang

    berupa edukasi kesehatan tentang kanker serviks dan papsmear dengan metode

    ceramah maupun ceramah-testimoni.

    2. Variabel terpengaruh (dependent) dari penelitian ini adalah sikap guru wanita

    sekolah dasar di Kota Yogyakarta tentang kanker serviks dan papsmear.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    C. Definisi Operasional

    1. Kanker serviks adalah kanker atau pertumbuhan yang tidak terkontrol dari sel pada

    jaringan di dinding leher rahim, yang dapat menyebar ke organ lain dan

    mengakibatkan kematian.

    2. Papsmear adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi secara

    dini ada atau tidaknya kanker serviks, yang dilakukan dengan cara mengambil sel-

    sel yang terdapat pada jaringan epitel leher rahim oleh dokter ahli kebidanan,

    dokter umum, atau bidan yang terlatih dan hasilnya diperiksa menggunakan

    mikroskop di laboratorium klinik oleh ahli Patologi Anatomi.

    3. Responden dalam penelitian ini adalah semua guru wanita sekolah dasar di Kota

    Yogyakarta, baik negeri maupun swasta, yang mengisi dan mengembalikan

    kuesioner, dan atau bersedia menghadiri acara ceramah dan ceramah-testimoni

    yang diadakan oleh peneliti, serta memenuhi kriteria inklusi.

    4. Ceramah adalah metode edukasi berupa pemaparan materi mengenai kanker

    serviks dan papsmear dari narasumber yang berkompeten (tim dokter Yayasan

    Kanker Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta) kepada responden secara

    dua arah.

    5. Ceramah-testimoni adalah metode edukasi berupa pemaparan materi mengenai

    kanker serviks dan papsmear dari narasumber yang berkompeten (tim dokter

    dokter Yayasan Kanker Indonesia cabang Daerah Istimewa Yogyakarta) kepada

    responden secara dua arah dengan disertai sharing/berbagi pengalaman dan

    motivasi dari saksi atau orang yang pernah mengalami kanker serviks dan telah

    melakukan papsmear.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    6. Sikap adalah pandangan hidup dan kecenderungan responden untuk melakukan

    tindakan pencegahan kanker serviks dengan melakukan papsmear dengan

    kesadaran yang didasari oleh pengetahuan, dimana hasilnya dapat diukur dengan

    kuesioner.

    D. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Kota Yogyakarta. Perlakuan dengan metode

    ceramah diadakan sebanyak empat kali yaitu di Aula Yayasan Kanker Indonesia

    cabang DIY Jalan Sekip Gang Sendowo Yogyakarta (sebanyak satu kali), di Aula

    Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Jalan Hayam Wuruk No.9 Yogyakarta (sebanyak

    dua kali), dan di Aula Sekolah Dasar Pangudi Luhur Jalan Panembahan Senopati

    Yogyakarta (sebanyak satu kali) guna memenuhi jumlah minimal sampel yang akan

    dipakai pada metode ceramah. Perlakuan dengan metode ceramah-testimoni diadakan

    sebanyak dua kali yaitu di Aula Yayasan Kanker Indonesia cabang DIY Jalan Sekip

    Gang Sendowo Yogyakarta (sebanyak satu kali) dan di Aula Dinas Pendidikan Kota

    Yogyakarta Jalan Hayam Wuruk No.9 Yogyakarta (sebanyak satu kali) guna

    memenuhi jumlah minimal sampel yang akan dipakai pada metode ceramah-

    testimoni. Pengisian postest satu bulan setelah perlakuan dilakukan di masing-masing

    sekolah dasar tempat responden mengajar sebagai guru sekolah dasar. Pengisian

    pretest dan postest satu bulan setelah pengisian pretest pada kelompok kontrol

    dilakukan di masing-masing sekolah dasar tempat responden mengajar sebagai guru

    sekolah dasar.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    E. Bahan Penelitian

    1. Populasi penelitian

    Populasi penelitian adalah guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta.

    2. Sampel (responden/subjek) dan teknik sampling

    Subjek penelitian yang digunakan adalah semua guru wanita sekolah

    dasar di Kota Yogyakarta, baik negeri maupun swasta, yang mengisi dan

    mengembalikan kuesioner, dan atau bersedia menghadiri acara ceramah dan

    ceramah-testimoni yang diadakan oleh peneliti, serta memenuhi kriteria inklusi.

    Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah guru yang bekerja di sekolah dasar

    negeri maupun swasta di Kota Yogyakarta, berjenis kelamin wanita, sudah

    menikah, belum pernah melakukan papsmear atau terakhir melakukan papsmear

    pada pertengahan tahun 2005.

    Responden penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik multistages

    cluster random sampling (rancangan acak klaster bertingkat). Teknik sampling ini

    dilakukan mengacu pada Pratiknya, (2001) dengan cara sebagai berikut :

    a. Membagi wilayah Kota Yogyakarta sebagai wilayah penelitian ke

    dalam klaster yang lebih kecil ruang lingkupnya yaitu kecamatan-

    kecamatan, kemudian dibuat/disusun daftar klaster beserta

    penomorannya. Terdapat 14 kecamatan di Kota Yogyakarta yaitu

    Kecamatan Gondokusuman, Danurejan, Gondomanan, Umbulharjo,

    Kotagede, Jetis, Tegalrejo, Mantrijeron, Wirobrajan, Ngampilan,

    Pakualaman, Kraton, Mergangsan, Gedongtengen. Selanjutnya

    menetapkan jumlah klaster yang akan dipilih atas dasar jumlah

    responden berdasarkan hasil perhitungan besar sampel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    b. Memilih klaster dengan cara random murni. Berdasarkan tabel

    panduan untuk menentukan banyaknya klaster sampel menurut Luts

    (cit., Pratiknya, 2001), dengan taksiran proporsi 0,50 dan total klaster

    sebanyak 14 maka didapatkan 7 klaster sampel untuk masing-masing

    kelompok yaitu kelompok ceramah, kelompok ceramah-testimoni dan

    kelompok kontrol.

    c. Membuat daftar sekolah dasar dari semua klaster yang terpilih sebagai

    klaster sampel.

    d. Memilih sekolah dasar dari daftar sekolah dasar tersebut, sebanyak

    yang dikehendaki dengan menggunakan teknik random. Jumlah

    sekolah dasar yang dipilih, dihitung seperti tercantum pada uraian

    besar sampel selanjutnya.

    e. Melakukan identifikasi individu yang memenuhi kriteria inklusi

    penelitian di dalam klaster yang terpilih.

    3. Besar sampel

    Besar sampel pada teknik sampling klaster multitahap dilakukan sebagai

    berikut (Pratiknya, 2001) :

    a. Menentukan jumlah keseluruhan subjek sampel yang dihitung

    menggunakan rumus besar sampel minimal:

    xpxqZNxdxpxqNxZ

    n 222

    )1(

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    Keterangan:

    n = jumlah sampel

    N = besar populasi (2.012 guru wanita sekolah dasar di Kota

    Yogyakarta)

    p = estimator proporsi populasi (0,5) dan q = (1-p) = 0,5

    Zα = harga standar normal (1,96) dengan harga α = 5%

    d = penyimpangan yang ditolerir (10%)

    (Pujirahardjo, 1993).

    b. Menentukan jumlah klaster sampel, dilakukan dengan menggunakan

    tabel menurut Luts (cit., Pratiknya, 2001). Berdasarkan tabel

    didapatkan jumlah klaster sampel untuk masing-masing perlakuan

    sebesar 7 kecamatan.

    c. Menentukan jumlah keseluruhan sekolah dasar dalam klaster-klaster

    sampel (c1), dan menyusun daftar sekolah dasar pada tiap klaster (c2).

    d. Menentukan jumlah subjek yang harus dipilih dari tiap klaster sampel

    dengan cara:

    1

    2

    ccad

    Keterangan:

    a = jumlah keseluruhan subjek sampel.

    c1 = jumlah seluruh guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta

    dalam seluruh klaster sampel.

    c2 = jumlah seluruh guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta

    dalam setiap klaster sampel.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    d = jumlah subjek sampel (guru wanita sekolah dasar di Kota

    Yogyakarta) yang harus dipilih dari setiap klaster.

    Dari perhitungan tersebut, akan diperoleh jumlah guru wanita sekolah

    dasar di Kota Yogyakarta yang akan dipilih sebagai subjek penelitian, namun

    karena data terbaru yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta pada

    tahun 1994-1995 tidak menyebutkan secara pasti daftar dan jumlah guru untuk

    setiap sekolah dasar, banyak guru wanita sekolah dasar yang sudah pensiun, dan

    beberapa sekolah dasar di Kota Yogyakarta sudah melebur maka rumus di atas

    tidak dapat digunakan.

    Untuk mengatasinya maka pada pengambilan sampel dilakukan dengan

    melakukan randomisasi sekolah dasar untuk setiap klaster sampel dan memilih

    guru wanita dari tiap sekolah dasar tesebut hingga memenuhi jumlah sampel

    minimal yang dikehendaki.

    F. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner (kelompok urutan

    pernyataan yang disusun untuk mengumpulkan data dan informasi dari responden

    atau subjek penelitian), dengan memberi seperangkat pernyataan atau pernyataan

    tertulis kepada responden untuk dijawab. Untuk mengukur data kuantitatif

    dibutuhkan suatu skala pengukuran. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala

    Likert.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    Penyusunan kuesioner mengacu pada profil pertanyaan pengukuran aspek

    sikap tentang kanker serviks dan papsmear berdasarkan NCI, (2007) yang dapat

    dilihat pada tabel I.

    Tabel I. Profil pertanyaan dalam kuesioner (NCI, 2007) No. Pertanyaan Pengukuran Aspek Sikap 1. 2. 3. 4.

    5.

    6. 7.

    Pendapat tentang ancaman kanker serviks pada penurunan kualitas hidup. Upaya pencegahan kanker serviks. Pendapat tentang deteksi dini kanker serviks dengan papsmear. Pendapat tentang hal yang menghambat (kerugian) deteksi dini dengan papsmear. Pendapat tentang hal yang mendukung (keuntungan) deteksi dini dengan papsmear. Pendapat tentang tempat melakukan papsmear. Pendapat tentang biaya papsmear.

    Pernyataan dalam kuesioner merupakan pernyataan tertutup. Untuk

    memudahkan responden menjawab, diberikan empat pilihan jawaban, yaitu sangat

    setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Untuk

    menghindari kesan seakan-akan jawaban selalu benar atau selalu salah, maka dalam

    pembuatan kalimat pernyataan, harus selalu seimbang antara pernyataan negatif

    (unfavorable) dengan pernyataan positif (favorable). Variasi pernyataan membuat

    responden akan memikirkan lebih hati-hati dalam menjawab, sehingga stereotipe

    responden dalam menjawab dapat dihindari (Azwar, 2006). Kuesioner dibuat dengan

    bahasa yang sederhana agar mudah dipahami dan tidak terjadi perbedaan penafsiran

    yang dapat mempengaruhi hasil dalam penelitian.

    Kuesioner perlu diuji sebelum digunakan sebagai instrumen penelitian. Uji

    yang dilakukan meliputi uji validitas, uji reliabilitas dengan menghitung nilai alpha

    cronbach dan uji pemahaman bahasa.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Materi edukasi tentang kanker serviks dan papsmear diperoleh dari Yayasan

    Kanker Indonesia cabang DIY yang telah distandarisasi untuk setiap pemberian

    edukasi tentang kanker serviks dan papsmear kepada masyarakat umum. Narasumber

    testimoni (testimoner) yaitu penderita kanker serviks yang telah sembuh dan pernah

    melakukan papsmear akan membagikan pengalaman atau kesaksian mengenai

    penyakit yang pernah diderita, meliputi : gejala yang dialami, bagaimana testimoner

    mengetahui tentang penyakitnya (deteksi atau diagnosis), tindakan pengobatan dan

    penanganan yang dilakukan, motivasi untuk sembuh, motivasi kepada guru-guru

    untuk mencegah kanker serviks dengan melakukan papsmear sebagai upaya deteksi

    dini.

    G. Tata Cara Penelitian

    1. Perijinan

    Tahap ini dilakukan untuk mendapatkan ijin melakukan penelitian pada

    populasi penelitian yaitu guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Proses

    perijinan dimulai dengan memasukkan permohonan ijin dan proposal penelitian ke

    bagian perijinan Walikota Yogyakarta c.q. BAPEDA kota Yogyakarta. Perijinan

    dilanjutkan ke Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta.

    2. Penelusuran data populasi

    Penelusuran data populasi dilakukan melalui Dinas Pendidikan Kota

    Yogyakarta bagian pusat data kepegawaian. Pada tahap ini ditelusuri data

    mengenai populasi penelitian yang meliputi daftar dan jumlah sekolah dasar di

    Kota Yogyakarta, serta daftar guru wanita sekolah dasar yang ada di Kota

    Yogyakarta.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    3. Pembuatan kuesioner

    Pembuatan kuesioner ada 3 tahap yaitu:

    a. Pembuatan kuesioner. Penelitian ini merupakan penelitian kelompok

    dengan anggota 6 orang yang mengangkat tema berbeda, yaitu

    pengetahuan, sikap, dan perilaku, sehingga pernyataan dalam

    kuesioner yang digunakan menyangkut ketiga aspek tersebut.

    Kuesioner yang digunakan terdiri dari dua bagian. Bagian

    pertama mengenai karakteristik demografi responden yang meliputi :

    nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor telepon, asal sekolah dasar,

    status pernikahan, lama menikah, dan jumlah anak, pendidikan

    terakhir, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan

    papsmear, dan riwayat melakukan papsmear. Bagian kedua untuk

    mengukur sikap responden tentang kanker serviks dan papsmear.

    Pernyataan pada bagian kedua dalam kuesioner disusun dan

    dikelompokkan berdasarkan atas variabel terpengaruh (dependent)

    penelitian yang ingin diketahui yaitu sikap berdasarkan panduan dari

    NCI, (2007). Namun hanya diambil 6 dari 7 panduan NCI tersebut

    karena ada satu panduan yang digunakan dalam aspek pengetahuan

    maupun aspek sikap, yaitu panduan mengenai upaya pencegahan

    kanker serviks. Pernyataan tersebut disusun dengan modifikasi skala

    Likert dari 5 pilihan (sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan

    sangat tidak setuju) menjadi 4 pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju

    (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Modifikasi skala

    Likert dilakukan dengan menghilangkan pilihan jawaban di bagian

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    tengah yaitu ragu-ragu. Menurut Hadi, (2000) hal ini penting

    dilakukan karena kategori jawaban ragu-ragu memiliki arti ganda yang

    tidak diharapkan dalam suatu instrumen, bisa diartikan belum dapat

    memutuskan atau memberi jawaban, bisa juga diartikan netral.

    Jawaban di bagian tengah juga menimbulkan kecenderungan

    menjawab ke tengah, terutama bagi mereka yang ragu atas arah

    kecenderungan jawabannya, setuju atau tidak setuju. Selain itu

    modifikasi ini dilakukan untuk melihat kecenderungan pendapat

    responden ke arah setuju atau tidak setuju, karena pada umunya orang

    Indonesia cenderung tidak mau memberikan jawaban yang terlalu

    ekstrim.

    Pada kuesioner, terdapat 3 macam variabel yaitu pengetahuan,

    sikap, dan perilaku. Namun peneliti hanya ingin melihat pernyataan

    yang termasuk variabel sikap, yaitu terdapat pada nomor 9, 13 14, 16,

    20, dan 21 dimana keenam pernyataan tersebut merupakan pernyataan

    favorable (lampiran 4). Penilaian untuk pernyataan yang favorable

    adalah sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak setuju = 2, sangat tidak

    setuju = 1.

    b. Uji validitas. Validitas memiliki arti sejauh mana data yang ditampung

    pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang sesungguhnya ingin

    diukur. Uji validitas yang dilakukan adalah uji validitas isi (content

    validity) karena ingin melihat seberapa jauh kumpulan variabel (item)

    yang menghasilkan indek komposit menggambarkan satu konsep

    tertentu (kumpulan pernyataan untuk mengukur sikap responden).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    Sebuah pernyataan dikatakan valid jika mempunyai dukungan yang

    kuat terhadap skor total. Dengan kata lain, sebuah item pernyataan

    dikatakan mempunyai validitas yang tinggi jika terdapat skor

    kesejajaran (korelasi yang tinggi) terhadap skor total item.

    Uji validitas dari setiap butir pernyataan dalam kuesioner

    pada penelitian ini diukur dengan menggunakan program SPSS versi

    12.0 dengan analisis Pearson Product Momen pada tingkat

    kepercayaan 95%. Analisis ini menunjukkan validitas hubungan antar

    butir pernyataan. Setiap butir pernyataan dinyatakan valid jika

    koefisien korelasi (r) bernilai positif dan atau ≥ 0,5 (Azwar, 2006).

    Uji validitas dilakukan kepada 15 guru wanita sekolah dasar

    di Kota Yogyakarta yang tidak termasuk dalam sampel penelitian. Uji

    validitas ini dilakukan di SDN Bumijo, SDN Bener, dan SDN Sagan

    Yogyakarta. Pada tahap ini, butir-butir pernyataan pada kuesioner yang

    belum valid disusun ulang kalimatnya agar menjadi valid.

    Uji validitas ini dilakukan sebanyak 3 kali. Pada uji validitas

    yang ketiga, diperoleh hasil bahwa dari 24 butir pernyataan kuesioner,

    terdapat 4 butir pernyataan yang masih belum valid, yaitu nomor 11,

    13, 16, dan 19 (lampiran 5). Untuk keempat butir pernyataan tersebut

    dilakukan uji validitas dengan cara professional adjustment dari ahli

    bidang patologi anatomi kedokteran RSUP dr. Sardjito Yogyakarta

    yaitu dr. Fx. Ediati Triningsih M.Sc., Sp.PA. Keempat butir pernyataan

    tersebut direvisi oleh dr. Fx. Ediati Triningsih M.Sc., Sp.PA sehingga

    dapat digunakan sebagai instrument penelitian.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Pada uji validitas juga dilakukan uji pemahaman bahasa

    kepada guru wanita sekolah dasar tersebut dengan cara peneliti

    mendampingi satu persatu guru wanita sekolah dasar dalam mengisi

    kuesioner dan menanyakan apakah pernyataan dalam kuesioner mudah

    dipahami atau tidak.

    c. Uji reliabilitas. Pengujian reliabilitas berkaitan dengan masalah adanya

    kepercayaan terhadap instrumen penelitian. Suatu instrumen dapat

    memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi jika hasil dari pengujian

    instrumen tersebut menunjukkan hasil yang tetap. Dengan demikian,

    masalah reliabilitas instrumen berhubungan dengan masalah ketetapan

    hasil. Atau kalaupun terjadi perubahan hasil instrumen, perubahannya

    dianggap tidak berarti.

    Menurut Azwar (2006), reliabilitas dinyatakan oleh koefisien

    reliabilitas (r) yang angkanya berada dalam rentang 0 - 1. Semakin

    tingggi nilai koefisian reliabilitas atau mendekati angka 1 berarti

    semakin tingggi reliabilitasnya. Sebaliknya, semakin rendah nilai

    koefisian reliabilitas atau menjauhi angka 1 berarti semakin rendah

    reliabilitasnya.

    Koefisien reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan

    menggunakan program SPSS versi12.0 For Windows dengan analisis

    reliabilitas yang menggunakan koefisien alpha cronbach. Pada

    penelitian ini digunakan metode belah dua untuk mengkorelasi antara

    total skor pada item pernyataan yang ganjil dengan total skor

    pernyataan yang genap, dan didapatkan nilai korelasi dari Pearson test

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    sebesar 0,724. Nilai koefisien korelasi (r) berdasarkan hasil

    perhitungan Spearmen Brown adalah 0,84, sehingga dapat dikatakan

    kuesioner yang digunakan memiliki nilai reliabilitas yang baik.

    84,08399,0724,1448,1

    )724,01(724,02

    )1(2

    2/21/1

    2/21/111

    rrr

    Keterangan :

    r11 = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

    r1/21/2 = koefisien antara skor-skor belahan tes.

    4. Perhitungan sampel dan randomisasi sampel

    a. Perhitungan sampel. Untuk menghitung jumlah sampel minimal

    digunakan rumus Pujirahardjo (1993) :

    5,05,096,1)1012.2(%105,05,096,1012.2

    22

    2

    xxxxxxn

    92 subjek untuk setiap kelompok.

    b. Randomisasi sampel

    1) Randomisasi klaster kecamatan. Untuk melakukan randomisasi

    klaster kecamatan digunakan tabel panduan untuk menentukan

    banyaknya klaster sampel (Luts, 1982, cit. Pratiknya, 2001),

    sehingga didapatkan 7 klaster kecamatan dari 14 klaster kecamatan

    yang ada. Pemilihan secara random dilakukan dengan

    menggunakan tabel random. Pada hasil randomisasi diperoleh

    klaster sampel untuk kelompok ceramah meliputi Kecamatan

    Danurejan, Mergangsan, Wirobrajan, Gondokusuman,

    Gondomanan, Gedongtengen, dan Pakualaman; klaster sampel

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    untuk kelompok ceramah-testimoni meliputi Kecamatan

    Pakualaman, Gondomanan, Danurejan, Kotagede, Jetis, Kraton dan

    Umbulharjo; serta klaster sampel untuk kelompok kontrol meliputi

    Kecamatan Kraton, Gondomanan, Pakualaman, Kotagede, Jetis,

    Ngampilan, dan Mergangsan.

    2) Randomisasi sekolah dasar setiap klaster kecamatan yang dipilih.

    Dari masing-masing klaster kecamatan yang terpilih, diambil

    sekolah dasar dengan jumlah yang sama pada setiap kecamatan

    untuk masing-masing kelompok secara random menggunakan tabel

    random. Sekolah dasar yang sudah terpilih untuk suatu kelompok

    tidak diikutsertakan kembali dalam proses randomisasi untuk

    kelompok perlakuan yang lain.

    5. Pelaksanaan intervensi

    a. Penyebaran undangan. Pada tahap ini peneliti membagikan undangan

    kepada guru wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta untuk

    menghadiri acara ceramah maupun ceramah-testimoni yang diadakan

    oleh peneliti. Empat undangan dibagikan untuk masing-masing

    sekolah dasar dengan harapan minimal ada tiga guru wanita sekolah

    dasar di Kota Yogyakarta yang dapat menghadiri acara yang diadakan.

    b. Pelaksanaan ceramah dan ceramah-testimoni. Intervensi dilakukan

    kepada kelompok ceramah dan ceramah-testimoni secara terpisah.

    Intervensi dimulai dengan pembagian pretest, dilanjutkan dengan

    intervensi yaitu pemberian edukasi berupa ceramah maupun ceramah-

    testimoni oleh salah satu tim dokter dari Yayasan Kanker Indonesia

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    cabang Daerah Istimewa Yogyakarta yang berkompeten. Pada

    kelompok ceramah-testimoni, sebelum intervensi ceramah dilakukan

    intervensi testimoni terlebih dahulu oleh ibu Silah Pardjono yaitu

    seorang penderita kanker serviks yang telah sembuh. Kemudian untuk

    kedua metode edukasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab atau

    pertanyaan interaktif secara dua arah antara narasumber dengan guru

    wanita sekolah dasar di Kota Yogyakarta. Selanjutnya dibagikan

    postest kepada guru wanita sekolah dasar untuk mengukur ada atau

    tidaknya perubahan sikap setelah mendapatkan intervensi.

    Setelah proses penelitian dilakukan, ternyata intervensi tidak

    cukup dilakukan dalam satu kali, karena responden yang hadir belum

    memenuhi jumlah sampel minimal yang dipersyaratkan. Untuk itu

    dilakukan proses randomisasi ulang dengan prosedur yang sama,

    dilakukan penyebaran undangan dan intervensi lagi hingga memenuhi

    jumlah sampel minimal yang memenuhi kriteria inklusi.

    Untuk kelompok kontrol yang tidak diberi intervensi, peneliti

    datang ke sekolah dasar yang digunakan sebagai kontrol dan

    memberikan kuesioner yang digunakan untuk pretest sekaligus postest

    kepada guru wanita di sekolah dasar tersebut tanpa memberikan

    intervensi apapun. Namun di akhir penelitian diberikan ceramah

    sebagai rasa terima kasih peneliti kepada responden kelompok kontrol

    (etika penelitian).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    6. Postest satu bulan setelah intervensi

    Tujuannya adalah untuk melihat ada atau tidaknya konsistensi sikap

    responden setelah satu bulan intervensi. Postest satu bulan setelah intervensi

    dilakukan dengan mendatangi responden ke masing-masing sekolah dasar.

    Secara umum proses pengambilan data yang dilakukan selama penelitian

    dilakukan dapat dilihat pada gambar 4.

    Gambar 4. Proses pengambilan data

    H. Tata Cara Analisis Hasil

    1. Manajemen data

    Untuk menjamin keakuratan data, maka dalam penelitian ini dilakukan

    beberapa kegiatan dalam proses manajemen data yaitu:

    a. Editing yaitu melakukan pemeriksaan kuesioner hasil penelitian

    apakah sudah lengkap isi jawabannya dan memilih kuesioner yang

    Kelompok perlakuan 1

    Kelompok kontrol

    Kelompok perlakuan 1

    Kelompok kontrol

    Kelompok perlakuan 1

    Kelompok perlakuan 2

    Kelompok kontrol

    Ceramah-testimoni + postest

    Kelompok perlakuan 2

    pretest Ceramah + postest

    1 bulan

    1 bulan

    1 bulan

    Kelompok perlakuan 2

    pretest

    postest

    postest

    pretest postest pretest = postest

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    memenuhi kriteria inklusi sampel untuk digunakan dalam pengolahan

    data selanjutnya.

    b. Processing yaitu mengolah data dengan cara mengelompokkan item

    pernyataan dalam kuesioner berdasarkan variabel yang akan diteliti

    yaitu sikap, memindahkan isi data dari kuesioner ke program komputer

    Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word, dan

    menjumlahkan angka dari setiap item pernyataan yang dijawab dengan

    oleh responden.

    c. Cleaning yaitu data yang sudah dimasukkan ke program komputer

    Microsoft Office Excel dan Microsoft Office Word dicek/diperiksa

    kembali kebenarannya.

    2. Analisis data

    a. Uji normalitas data dilakukan dengan program statistik menggunakan

    uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Uji ini dilakukan dengan

    memasukkan data selisih jumlah nilai kuesioner antara pretes-postest

    dan pretes-postest 1 bulan variabel sikap. Dari hasil luaran uji

    normalitas Kolmogorov-Smirnov akan didapatkan nilai signifikansi.

    Apabila nilai signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal (data

    parametrik) dan dapat dianalisis dengan dengan T-test independent

    sample. Sedangkan jika nilai signifikansi < 0,05 maka maka data

    berdistribusi tidak normal (data non-paramet