pkn, hubungan pemerintahan pusat dan daerah

71

Upload: lisa-tri-setiawati

Post on 16-Nov-2014

1.894 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah di Indonesia.

TRANSCRIPT

Page 1: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Page 2: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

• Amanda Noviyanti• Clarissa Juliana• Gemi Kusmeinizy• Gina Priyanggani• Lisa Tri Setiawati• Nita Ayuningtias• Rizkiyanita Bintang

Page 3: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Hubungan Pemerintahan

Pusat dan

Pemerintahan Daerah

di INDONESIA

Page 4: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Page 5: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

FINISH

Page 6: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pembagian Kekuasaan di IndonesiaMenurut Mirriam Budiardjo dalam buku dasar-dasar ilmu

politik dikatakan bahwa pembagian kekuasaan dalam Negara dapat dilakukan dengan dua cara, yakni:

Negara Indonesia adalah Negara kesatuan yang menganut pembagian kekuasaan secara vertikal maupun secara horizontal.

Secara Vertikal

Secara Horizontal

Page 7: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Secara VertikalSecara vertikal adalah pembagian

kekuasaan Negara atas beberapa tingkat pemerintah. Terbagi menjadi: a. Presiden 

- Pemerintah Daerah Provinsi (Gub/DPRD) - Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Bup/Walkot/DPRD) 

b. MA/MK - Peradilan Umum, Agama,Militer dan TUN 

Page 8: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Secara Horizontal

Horizontal, pemerintah kekuasaan Negara menurut fungsinya. Terdiri atas: BPK-Presiden-DPR/MPR/DPD-

MA/MK

Page 9: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Negara KesatuanPara pendiri bangsa Indonesia telah sepakat untuk

memilih bentuk Negara kesatuan, seperti dalam pasal 1 ayat (1) UUD NRI 1945 “Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk Republik”. Ketentuan tersebut ditetapkan oleh MPR yang melakukan perubahan UUD NRI 1945 pada 1999 hingga 2002.

Dalam perubahan UUD NRI 1945 juga dihasilkan ketentuan yang menyatakan bahwa terdapat bentuk Negara Kesatuan tidak dapat dilakukan perubahan. Pasal 37 ayat (5) 1945 menegaskan “khusus mengenai bentuk Negara Republik Kesatuan Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan”.

Dalam suatu Negara kesatuan, pemerintahan dapat dijalankan dengan cara sentralisasi atau desentralisasi.

Sentralisasi

Desentralisasi

Otonomi Daerah

Page 10: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

SentralisasiSentralisasi adalah  proses menetapkan

pengambilan keputusan otoritas ke tingkat yang lebih tinggi dari hirarki organisasi. Dalam

sebuah organisasi terpusat, keputusan-keputusan telah dipindahkan ke tingkat yang lebih tinggi atau tingkatan organisasi, seperti

kantor pusat, atau pusat perusahaan.KeuntunganKekurangan

Page 11: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Keuntungan Sentralisasi :

1. Lebih mudah untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan dari pusat

2. Lebih cepat pengambilan keputusan lebih mudah untuk menunjukkan kepemimpinan yang kuat

3. Pertukaran data dan/ informasi dapat dilakukan dengan mudah karena keseragaman teknologi penyimpanan data primer maupun sekunder.

4. Jaminan terbentuknya sistem yang holistik dan koheren di seluruh tataran organisasi karena sifatnya yang standar dan terpusat.

Page 12: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Kekurangan Sentralisasi :

1. Manajer lokal cenderung jauh lebih dekat dengan kebutuhan pelanggan.

2. Kurangnya otoritas turun hirarki mungkin mengurangi motivasi manajer.

3. Layanan pelanggan tidak mendapat manfaat dari fleksibilitas dan kecepatan dalam pengambilan keputusan local.

4. Terbatas kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

5. Karena biasanya akan mengarah pada satu standar tertentu, kerap perlu dikeluarkan biaya yang relatif jauh lebih mahal dibandingkan dengan nonstandar.

Page 13: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

DesentralisasiDesentralisasi adalah proses membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi.

KeuntunganKekurangan

Page 14: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Keuntungan Desentralisasi :

1. Peningkatan tanggung jawab terhadap pengeluaran biaya.

2. Peningkatan kepuasaan pemakai.• Keputusan yang dibuat lebih dekat dengan

pelanggan.• Konsisten dengan bertujuan untuk menyanjung

hirarki.• Penghematan biaya karena tidak semua unit

yang memerlukan komputasi membutuhkan perangkat komputer dengan spesifikasi yang sama.

Page 15: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Kekurangan Desentralisasi :

1. Pengambilan keputusan tidak selalu strategis.

2. Memungkinkan kekacauan kontrol terhadap sistem komputer.

3. Kurangnya pengawasan dan pengendalian.

4. Keamanan dan berbagi informasi harus diverifikasi (norma, indeksasi, dan lain-lain).

Page 16: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Otonomi DaerahOtonomi daerah adalah hak, wewenang, dan

kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangan.

Daerah otonom, selanjutnya disebut daerah, adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

NEXT

Page 17: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

UUD NRI 1945 sebagai kontitusi bangsa indonesia sejak awal telah menegaskan dianutnya prinsip otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintah . Hal itu tercermin dalam amanat pasal 18 UUD NRI 1945 sebelum perubahan yang menyatakan pembagian daerah indonesia atas daerah besar dan kecil dengan bentuk dan susunan pemerintahan yang ditetapkan dengan undang-undang. Walaupun secara tegas UUD NRI 1945 menghendaki adanya otonomi daerah , namun praktik penyelenggaraanya mengalami pasang surut .

Diawal orde baru , pemikiran pentingnya otonomi daerah sempat menguat dan menjadi salah satu kebijakan yang dituangkan dalam ketetapan MPRS Nomor XXI/MPRS/1996 tentang pemberian otonomi seluas luasnya kepada daerah. Agenda demokratisasi diera reformasi hingga lahirlah UUD no.22 tahun 1999 yang selanjutnya diganti dengan UU No.32 tahun 2004. Kembalinya otonomi daerah tidak hanya diwujudkan dalam bentuk hukum undang-undang , tetapi juga ditegaskan dalam UUD NRI 1945 melalui perubahan yang dilakukan oleh MPR. NE

XT

Page 18: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Prinsip-prinsip otonomi daerah :

1. Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memperhatikan aspek demokrasi , keadilan , pemrataan , potensi , dan keanekaragaman daerah.

2. Pelaksanaan otonomi daerah didasarkan pada otonomi luas , nyata dan bertanggung jawab.

3. Pelaksanaan otonomi daerah yang luas dan utuh diletakkan pada kabupaten dan kota , sedangkan otonomi daerah provinsi merupakan otonomi yang terbatas.

4. Pelaksanaan otonomi daerah harus sesuai dengan kontitusi negara sehingga tetap terjamin hubungan yang serasi anatara pusat dan daerah serta antardaerah.

5. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih meningkatkan kemandirian daerah otonomi , serta didalam kabupaten dan kota tidak ada lagi wilayah adminitrasi.

6. Pelaksanaan otonomi daerah harus lebih menigkatkan peranan dan fungsi legislatif daerah , ataupun fungsi anggaran atas penyelenggaraan pemrintah daerah.

7. Pelaksanaan asas dekonsentrasi diletakkan pada daerah provinsi yang kedudukannya sebagai wilayah adminitrasi untuk melaksanakan kewenangan pemerintah tertentu yang dilimpahkan kepada gubernur sebagai wakil pemerintah.

Page 19: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pemerintahan di Indonesia

Pemerintahan PusatPemerintahan Daerah

HubunganPengaturan Kewenangan

Page 20: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pemerintahan PusatPemerintah pusat adalah perangkat Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri dari Presiden beserta para menteri.

Presiden

Lembaga Pusat

Page 21: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Lembaga Pusat

UUD 1945

Legislatif:

1. MPR2. DPR

Eksekutif:

1. Presiden2. Wakil Presiden

Yudikatif1. MK2. MA3. KY

BPK

Page 22: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

MPR (Majelis Permusyawaratan

Rakyat)MPR adalah lembaga negara dalam sistem

ketatanegaraan Republik Indonesia, yang terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Tugas

dan

Wew

enan

g Struktur

dan Fungsi

Page 23: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas dan Wewenang MPR

Diatur dalam Pasal 3 dan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3) UUD Tahun 1945, yaitu:

1. Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar2. Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden3. Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam

masa jabatannya menurut Undang-Undang Dasar4. Memilih Wakil Presiden dari dua calon yang diusulkan oleh

Presiden apabila terjadi kekosongan jabatan Wakil Presiden dalam masa jabatannya

5. Memilih Presiden dan Wakil Presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan dalam masa jabatannya, dari dua pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden yang diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan umum sebelumnya, sampai berakhir masa jabatannya.

Page 24: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Struktur dan Fungsi MPR

Struktur MPR di bentuk berdasarkan pemilihan langsung legislatif yang juga secara bersamaan dalam penetapan anggota DPR. Berikut adalah struktur anggota MPR serta fungsi MPR yang di atur oleh Undang Undang:

• Majelis Permusyawaratan Rakyat terdiri atas anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan anggota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih melalui pemilihan umum dan diatur lebih lanjut dalam undang ¬undang.

• Majelis Permusyawaratan Rakyat bersidang sedikitnya sekali dalam lima tahun di ibu kota negara.

• Segala putusan Majelis Permusyawaratan Rakyat ditetapkan dengan suara yang terbanyak.

Page 25: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

DPR (Dewan Perwakilan

Rakyat)DPR adalah lembaga negara dalam sistem

ketatanegaraan Republik Indonesia yang merupakan lembaga perwakilan rakyat dan memegang kekuasaan membentuk Undang-Undang.

Hak FungsiTugas dan Wewenang

Page 26: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Hak DPRDPR mempunyai fungsi ; legislasi, anggaran, dan

pengawasan yang dijalankan dalam kerangka representasi rakyat.1. Legislasi: Fungsi legislasi dilaksanakan sebagai

perwujudan DPR selaku pemegang kekuasaan membentuk undang-undang.

2. Anggaran: Fungsi anggaran dilaksanakan untuk membahas dan memberikan persetujuan atau tidak memberikan persetujuan terhadap rancangan undang-undang tentang APBN yang diajukan oleh Presiden.

3. Pengawasan: Fungsi pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan atas pelaksanaan undang-undang dan APBN.

Page 27: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Fungsi DPRDPR mempunyai bebrapa hak, yaitu; hak interpelasi, hak

angket, dan hak menyatakan pendapat.1. Hak interplasi adalah hak DPR untuk meminta

keterangan kepada Pemerintah mengenai kebijakan Pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

2. Hak angket adalah hak DPR untuk melakukan penyelidikan terhadap pelaksanaan suatu undang-undang dan/atau kebijakan Pemerintah yang berkaitan dengan hal penting, strategis, dan berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan perundang-undangan.

3. Hak menyatakan pendapat adalah hak DPR untuk menyatakan pendapat atas: Kebijakan Pemerintah atau mengenai kejadian luar biasa yang terjadi di tanah air atau di dunia internasional

Page 28: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas dan Wewenang DPR

Tugas dan wewenang DPR adalah: 1. Membentuk undang-undang yang dibahas dengan

presiden untuk mendapat persetujuan bersama;2. Membahas dan memberikan persetujuan terhadap

peraturan pemerintah pengganti undang-undang;3. Menerima dan membahas usulan rancangan undang-

undang yang diajukan DPD yang berkaitan dengan bidang tertentu serta mengikutsertakannya dalam pembahasan;

4. Memerhatikan pertimbangan DPD atas rancangan undang-undang APBN serta rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan,dan agama;

5. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta kebijakan pemerintah;

Page 29: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

PresidenPresiden adalah suatu nama jabatan yang digunakan untuk pimpinan suatu organisasi, perusahaan, perguruan tinggi, atau negara.

Sebagai kepala pemerintahan, presiden memiliki kekuasaan antara lain:1. Memegang kekuasaan pemerintah menurut Undang-Undang

Dasar2. Berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada

Dewan Perwakilan Rakyat3. Menetapkan peraturan pemerintah untuk menjalankan

undang-undang sebagaimana mestinya4. Pada kondisi darurat dan terdesak presiden berhak

menetapkan peraturan pemerintah sebagai pengganti undang-undang

5. Mengangkat dan memberhentikan menteri NEXT

Page 30: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Kepala Negara, presiden memiliki kekuasaan antara lain:1. Memegang kekuasaan yang tertinggi atas angkatan

darat, angakatan laut, dan angkatan udara termasuk kepolisian Negara Republik Indonesia

2. Dengan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan negara lain

3. Menyatakan keadaan bahaya4. Mengangkat duta dan konsul serta menerima

penempatan duta Negara lain dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat

5. Memberi grasi dan rehabilitas dengan memeperthatikan pertimbahang Mahkamah Agung

6. Memberi amnesti dan abolisi dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat

7. Memberi gelar, tanda jasa, dan lain-lain tanda kehormatan yang diatur

Page 31: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Wakil PresidenWakil Presiden adalah jabatan pemerintahan

yang berada satu tingkat lebih rendah daripada Presiden. Biasanya dalam urutan suksesi, wakil presiden akan mengambil alih jabatan presiden bila ia berhalangan sementara atau tetap.

Tugas wakil presiden adalah, yaitu:1. mendampingi sang presiden jika presiden

menjalankan tugas-tugas kenegaraan di negara lain

2. membantu dan/ atau mewakili tugas presiden di bidang kenegaraan dan pemerintahan.

NEXT

Page 32: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Wakil presiden juga memiliki wewenang, yaitu:1. melaksanakan tugas teknis pemerintahan

sehari-hari2. menyusun agenda kerja kabinet dan

menetapkan fokus atau prioritas kegiatan pemerintahan yang pelaksanaannya dipertanggungjawabkan kepada presiden.

3. Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD

Page 33: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

MK (Mahkamah Kostitusi)

MK adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Agung.

Kedudukan dan Tugas

Wewenang dan

Kewajiban

Page 34: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Kedudukan dan Tugas MK

• KedudukanMahkamah Konstitusi merupakan salah satu lembaga negara yang melakukan kekuasaan kehakiman yang merdeka untuk menyelenggarakan pengadilan guna menegakkan hukum dan keadilan

• Tugas Mahkamah Konstitusi ( MK )  Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir

yang keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Ungang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945, memutus pembubaran partai politik dan memutus perselisihan tentang hasil Pemilihan Umum.Wajib memberi keputusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai digaan pelanggaran oleh Presiden dan Wakil Presiden Menurut UUD 1945.

Page 35: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Wewenang dan Kewajiban MKWewenang Mahkamah Konstitusi ( MK )

1. Menguji Undang-Undang terhadap UUD 19452. Memutus sengketa kewenangan antara lembaga-lembaga Negara,

yang kewenangannya diberikan oleh UUD 19453. Memutus pembubaran partai politik4. Memutus perselisihan tentang hasil Pemilu

Kewajiban Mahkamah Konstitusi ( MK )Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat

DPR bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga:Telah melakukan pelanggaran hukum berupa    a) penghianatan terhadap negara    b) korupsi    c) penyuapan    d) tindak pidana lainnyaatau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Page 36: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

MA (Mahkamah Agung)

MA adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara.

Tugas & Wewenang

Fungsi

Page 37: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas dan Wewenang  MA

1. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan dibawah Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan olehUndang-Undang

2. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi3. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden

membergrasi dan rehabilitasi.4. Mengawasi dan memimpin jalannya perelihan

pemerintahan pada seluruh tingkat pengadilan5. Menguji secara meteril perundang undangan

dibawah UU.

Page 38: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Fungsi MAFungsi Anggota MA :• Fungsi peradilan

• Fungsi Pengawasan• Fungsi Mengatur• Fungsi Nasihat

• Fungsi Adminstratif• Fungsi lain-lain

Page 39: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

KY (Komisi Yudisial)Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang

dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun 2004 yang berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung.

Tugas Wewenang

Page 40: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas KYUU No. 22 Thn 2004 Pasal 14Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung Komisi Yudisial mempunyai tugas:• Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung;• Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung;• Menetapkan calon Hakim Agung;• Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR.Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku HakimKomisi Yudisial mempunyai tugas:• Menerima laporan pengaduan masyarakat tentang perilaku

hakim,• Melakukan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran perilaku

hakim, dan• Membuat laporan hasil pemeriksaan berupa rekomendasi yang

disampaikan kepada Mahkamah Agung dan tindasannya disampaikan kepada Presiden dan DPR.

Page 41: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Wewenang KY−        UU NO.  22 Thn. 2004 Pasal 13

Komisi Yudisial mempunyai wewenang: a.  mengusulkan pengangkatan Hakim Agung kepada DPR; dan b.  menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat serta menjaga perilaku hakim.−        UUD 1945 Pasal 24B ayat (1) “Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim

Page 42: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)

BPK merupakan satu lembaga negara yang bebas dan mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. BPK berkedudukan di Ibukota negara, BPK memiliki perwakilan di setiap provinsi.

Tugas

Wewenang

Page 43: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas BPK 1. BPK bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab

keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara.

2. Pemeriksaan BPK mencakup pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.

3. BPK menyerahkan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara kepada DPR, DPD, dan DPRD sesuai dengan kewenangannya.

4. DPR, DPD, dan DPRD menindak lanjuti hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan Peraturan Tata Tertib masing-masing lembaga perwakilan.

Page 44: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Wewenang BPK1. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan melaksanakan

pemeriksaan, menentukan waktu dan metode pemeriksaan serta menyusun dan menyajikan laporan pemeriksaan;

2. Meminta keterangan dan/atau dokumen yang wajib diberikan oleh setiap orang, unit organisasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara;

3. Melakukan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang dan barang milik negara, di tempat pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata usaha keuangan negara, serta pemeriksaan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-surat, bukti-bukti, rekening koran, pertanggungjawaban, dan daftar lainnya yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan negara;

4. Menetapkan jenis dokumen, data, serta informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang wajib disampaikan kepada BPK;

5. Menetapkan standar pemeriksaan keuangan negara setelah konsultasi dengan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah yang wajib digunakan dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara;

Page 45: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pemerintahan Daerah

Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta perangkat daerah otonom yang lain sebagai badan eksekutif daerah.

DPD

DPRD

Pemerintah Daerah

Page 46: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

DPD (Dewan Perwakilan Daerah)

DPD memiliki fungsi:• Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan

memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan bidang legislasi tertentu

• Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.Anggota DPD dari setiap provinsi adalah 4 orang.

Dengan demikian jumlah anggota DPD saat ini adalah 132 orang. Masa jabatan anggota DPD adalah 5 tahun, dan berakhir bersamaan pada saat anggota DPD yang baru mengucapkan sumpah/janji.

NEXT

Page 47: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas dan wewenang DPD

• DPD dapat mengajukan kepada DPR rancangan undangundang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan dan pemekaran, penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya; serta yang berkaitan dengan pertimbangan keuangan pusat dan daerah.

• DPD ikut membahas rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah; hubungan pusat dan daerah; pembentukan, pemekaran, dan penggabungan daerah; pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya ekonomi lainnya; serta yang berkaitan dengan perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diajukan, baik oleh DPR maupun oleh pemerintah.

• DPD memberikan pertimbangan kepada DPR atas rancangan undang-undang APBN, rancangan undang-undang yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama. Pertimbangan tersebut diberikan dalam bentuk tertulis sebelum memasuki tahapan pembahasan antara DPR dan pemerintah sehingga menjadi bahan bagi DPR dalam melakukan pembahasan dengan pemerintah

Page 48: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

DPRD(Dewan Perwakilan Rakyat

Daerah)DPRD adalah bentuk lembaga perwakilan rakyat (parlemen)

daerah (provinsi/kabupaten/kota) di Indonesia yang berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah bersama dengan pemerintah daerah. DPRD diatur dengan undang-undang, terakhir melalui Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009

DPRD berkedudukan di setiap wilayah administratif, yaitu:• Dewan perwakilan rakyat daerah provinsi (DPRD provinsi),

berkedudukan di ibukota provinsi.• Dewan perwakilan rakyat daerah kabupaten (DPRD kabupaten),

berkedudukan di ibukota kabupaten.• Dewan perwakilan rakyat daerah kota (DPRD kota), berkedudukan

di kota.• DPRD merupakan mitra kerja kepala daerah (gubernur/bupati/wali

kota). Sejak diberlakukannya UU Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, kepala daerah tidak lagi bertanggung jawab kepada DPRD, karena dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah NE

XT

Page 49: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas dan wewenang DPRD

1. Membentuk peraturan daerah bersama kepala daerah.2. Membahas dan memberikan persetujuan rancangan peraturan

daerah mengenai anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang diajukan oleh kepala daerah.

3. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah dan APBD.

4. Memilih wakil kepala daerah (wakil gubernur/wakil bupati/wakil wali kota) dalam hal terjadi kekosongan jabatan wakil kepala daerah.

5. Memberikan pendapat dan pertimbangan kepada pemerintah daerah terhadap rencana perjanjian internasional di daerah.

6. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama internasional yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

7. Meminta laporan keterangan pertanggungjawaban kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

8. Memberikan persetujuan terhadap rencana kerja sama dengan daerah lain atau dengan pihak ketiga yang membebani masyarakat dan daerah.

NEXT

Page 50: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

FUNGSI DPRD

1. Legislasi, berkaitan dengan pembentukan peraturan daerah

2. Anggaran, Kewenangan dalam hal anggaran daerah (APBD)

3. Pengawasan, Kewenangan mengontrol pelaksanaan perda dan peraturan lainnya serta kebijakan pemerintah daerah

Page 51: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Kepala Daerah

Perangkat

Daerah

Page 52: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah
Page 53: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

GubernurGubernur, adalah jabatan politik di Indonesia.

Gubernur merupakan kepala daerah untuk wilayah provinsi.

Gubernur bukanlah atasan bupati atau wali kota, namun hanya sebatas membina, mengawasi, dan mengkoordinasi penyelenggaraan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Hubungan pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten dan kota bukan subordinat, dimana masing-masing pemerintahan daerah tersebut mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.

Tugas dan Wewenang

Page 54: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas dan Wewenang Gubernur1. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan

pemerintahan daerah kabupaten/kota;2. Koordinasi penyelenggaraan urusan

Pemerintah di daerah provinsi dan kabupaten/kota;

3. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah provinsi dan kabupaten/kota.

Page 55: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

BupatiBupati, dalam konteks otonomi Daerah di Indonesia

adalah kepala daerah untuk daerah kabupaten. Seorang bupati sejajar dengan wali kota, yakni kepala daerah untuk daerah kota. Pada dasarnya, bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten. Bupati dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat. Bupati merupakan jabatan politis (karena diusulkan oleh partai politik), dan bukan Pegawai Negeri Sipil.

Tugas Pokok

Fungsi

Page 56: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Tugas Pokok Bupati

• Menyusun rencana dan program kerja Bidang Kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Mempelajari, menelaah peraturan perundang-undangan, keputusan, petunjuk  pelaksanaan dan petunjuk bidang pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan,  pembinaan  dan pengawasan pegawai;

• Memberikan petunjuk, arahan dan mendistribusikan  tugas kepada bawahan  guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas;

• Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas  dengan instansi terkait baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal;

• Merumuskan  kebijakan teknis dan perencanaan program kerja bidang pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan,  pembinaan  dan pengawasan pegawai, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

• Menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum  bidang pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan,  pembinaan  dan pengawasan pegawai dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintah bidang kepegawaian;

• Melaksanakan pembinaan dan fasilitasi bidang pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan,  pembinaan  dan pengawasan pegawai lingkup kabupaten

Page 57: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Fungsi Bupati

• Perumusan kebijakan teknis dan perencanaan program bidang kepegawaian;

• Pengkoordinasian  dan fasilitasi bidang kepegawaian;• Pengarahan dan pemberian petunjuk teknis  bidang kepegawaian;• Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum

bidang kepegawaian;• Pelaksanaan tugas di bidang kepegawaian meliputi

pengembangan pegawai, mutasi dan kepangkatan,  pembinaan  dan pengawasan pegawai;

• Pengelolaan Tata Usaha Sekretariat BKD;• Pengiventarisasian permasalahan dalam pelaksanaan tugas BKD

dan penyusunan alternatif penyelesaian masalah;• Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan bidang

kepegawaian dan kesekretariatan BKD;• Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan Bupati sesuai

dengan tugas pokok dan fungsinya.

Page 58: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Wali Kota Wali kota adalah Kepala Daerah untuk

daerah Kota. Seorang Wali Kota sejajar dengan Bupati, yakni Kepala Daerah untuk daerah Kabupaten. Pada dasarnya, Wali Kota memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD Kota. Wali kota dipilih dalam satu paket pasangan dengan Wakil Wali Kota melalui Pilkada. Wali kota merupakan jabatan politis, dan bukan Pegawai Negeri Sipil.

Page 59: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Hubungan Pemerintah Pusat dan Daerah menurut UUD NRI

1945Bentuk Negara RI sebagaimana ditegaskan di dalam pasal

1 ayat (1) UUD NKRI 1945 ialah negara kesatuan, yang berbentuk republic. Perumusan dalam pasal 1 ayat (1) UUD NRI 1945 pada pasal 37 ayat (5) yang menyatakan khusus mengenai bentuk Negara kesatuan RI tidak dapat dilakukan perubahan. Sedangkan sisntem poemerintahan Indonesia dalam kaitan dengan hubungan pousat dan daerah adalah sebagaimana ditegaskan di dalam pasl 18 dan 18a uud nri 1945 antara lain, yaitu: • Pasal 18 ayat 1• Pasal 18 ayat 2• Pasal 18 ayat 5• Pasal 18A ayat 1• Pasal 18A ayat 2• Pasal 18B ayat 1• Pasal 18B ayat 2

NEXT

Page 60: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pasal 18 ayat 1

“Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah

provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu

mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang.”

Page 61: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pasal 18 ayat 2

“Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan.”

Page 62: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pasal 18 ayat 5

“Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan

yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.”

Page 63: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pasal 18A ayat 1

“Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan

kota atau antara provinsi dan kabupaten dan kota, diatur dengan Undang-undang dengan

memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.”

Page 64: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pasal 18A ayat 2

“Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfatan sumber daya alam dan sumber daya

lainnya antara pemerintah pusat dan pemerintahan daerah diatur dan dilaksanakan secara adildan selaras berdasarkan undang-undang.”

Page 65: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pasal 18B ayat 1

“Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan Undang-

undang.”

Page 66: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pasal 18B ayat 2

“Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai

dengan perkembangan masyarakat danprinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang

diatur dalam undang-undang.”

Page 67: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Hubungan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Ditinjau dari sudut hubungan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat dilihat dari Adanya hubungan dalam penyelenggaraan pemerintahan, Kebijakan desentralisasi dimaksudkan untuk memberikan kewenangan kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam ikatan negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahwa tanggung jawab akhir dari penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan yang diserahkan kepada Daerah adalah menjadi tanggung jawab Pemerintah Nasional (Pusat) karena externalities (dampak) akhir dari penyelenggaraan urusan tersebut akan menjadi tanggung jawab negara. Peran Pusat dalam kerangka otonomi Daerah akan banyak bersifat menentukan kebijakan makro, melakukan supervisi, monitoring, evaluasi, kontrol dan pemberdayaan (capacity building) agar Daerah dapat menjalankan otonominya secara optimal. Sedangkan peran daerah akan lebih banyak pada tataran pelaksanaan otonomi tersebut. Dalam melaksanakan otonominya Daerah berwenang membuat kebijakan Daerah. Kebijakan yang diambil Daerah adalah dalam batas-batas otonomi yang diserahkan kepadanya dan tidak boleh bertentangan dengan Peraturan Perundangan yang lebih tinggi yaitu norma, standard dan prosedur yang ditentukan Pusat. NE

XT

Page 68: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pemerintahan daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan memiliki hubungan dengan pemerintah pusat dan dengan pemerintahan daerah lainnya. Hubungan tersebut meliputi:a.       Hubungan wewenangb.      Keuanganc.       Pelayanan umumd.      Pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya.

Hubungan keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya dilaksanakan secara adil dan selaras. Hubungan wewenang, keuangan, pelayanan umum, pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya menimbulkan hubungan administrasi dan kewilayahan antar susunan pemerintahan.

Page 69: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Pengaturan Kewenangan Pemerintah Pusat & Pemerintah Daerah

Pemberian kewenangan otonomi kepada daerah otonom dalam asas desentralisasi diwujudkan dengan otonomi luas, nyata, dan bertanggung jawab dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan adanya dasar kewenangan yang sah maka setiap tindakan dan perbuatan hukum yang dilakukan oleh setiap level pemerintahan dapat dikategorikan sebagai tindakan dan perbuatan hukum yang sah. Sebaliknya, apabila tanpa ada dasar kewenangan, maka setiap tindakan dan perbuatan hukum yang dilakukan oleh setiap level pemerintah dapat dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap asas-asas umum pemerintah yang baik.

Secara umum, kewengan pemerintahan dapat diperoleh melalui atribusi, delegasi dan mandat, serta tugas pembantuan (medebewind). Secara khusus, kewenangan pemerintaha juga berkaitan dengan hak, kewajiban, dan tanggungjawab di antara berbagai level pemerintahan yang ada. Perbedaan hak, kewajiban dan tanggungjawab dari berbagai level pemerintahan yang ada merupakan suatu hal yang secara pokok menggambarkan secara nyata kewenangan yang dimiliki oleh masing-masing level pemerintahan yang ada di suatu negara.

NEXT

Page 70: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

Undang-undang No. 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan mengatur kewenangan daerah sebagai daerah otonom, urusan wajib, dan urusan pilihan yang merupakan kewenangan pemerintah daerah.Dalam UU ini juga menegaskan kembali kedudukan daerah otonom sebagaibagian integral dari Negara Kesatuan Indonesia. Kedudukan pemerintahan daerah otonom adalah melaksanakan berbagai kewenangan pemerintahan yang telah didesentralisasikan oleh pemerintah pusat, dan kepemilikan kewenangan tersebut tetap berada di tangan Pemerintah Pusat. Oleh karena itu, dalam UU ini merupakan undang -undang yang mengatur bagaimana suatu organisasi pemerintahan negara dijalankan berdasarkan prinsip lokalitas dan kekhasan di daerah masing-masing.

Page 71: Pkn, Hubungan Pemerintahan Pusat dan Daerah

THANK YOU!