pkmm palapa itb taufik rossal sukma 13205135
TRANSCRIPT
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
PALAPA : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA PIKOHIDRO
UNTUK DESA TERTINGGAL
BIDANG KEGIATAN
PKM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
Disusun Oleh
Taufik Rossal Sukma (T. Elektro/13205135/2005) : Ketua
Anas Fauzi (T. Elektro/13205165/2005) : Anggota
Karinta Utami (T. Lingkungan/15307090/2007) : Anggota
Testantoro Randi Putra (T. Elektro/13205112/2005) : Anggota
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
BANDUNG
2008
i
HALAMAN PENGESAHAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan : PALAPA : PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA AIR SKALA PIKOHIDRO
UNTUK DESA TERTINGGAL
2. Bidang Kegiatan : PKM Pengabdian Pada Masyarakat
(PKMM)
3. Bidang Ilmu : Teknologi dan Rekayasa
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Taufik Rossal Sukma
b. NIM : 13205135
c. Jurusan : Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung
e. Alamat Tinggal (sementara) : Jalan Tamansari Atas Gg. Karyalaksana
No 24/59 RT 02/14 Bandung
f. Alamat email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 3 (tiga) Orang
6. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Nanang Haryanto, MT.
b. NIP : 131803254
ii
7. Biaya Kegiatan Total
Dana Realisasi Proposal : Rp 6.000.000,00
8. Jangka Waktu Pelaksanaan : Juni 2008 – Februari 2009
Bandung, 22 September 2008
Menyetujui,
Ketua Program Studi Teknik Elektro Ketua Pelaksana Kegiatan
( DR. Ir. Eniman Yunus Syamsuddin ) (Taufik Rossal Sukma)
NIP. 131 472 352 NIM. 132 05 135
Kepala Biro Kemahasiswaan Dosen Pembimbing
(Drs. Djaji S. Satira, M.Si) (Ir. Nanang Haryanto, MT.)
NIP. 130 914 320 NIP. 131803254
iii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan i
Daftar Isi iii
A. Judul Kegiatan 1
B. Latar Belakang Masalah 1
C. Perumusan Masalah 3
D. Tujuan Program 3
E. Luaran Yang Diharapkan 4
F. Kegunaan Program 4
G. Gambaran Umum Masyarakat 5
H. Metode Pelaksanaan Program 8
I. Jadwal Kegiatan Program 17
J. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok 18
K. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing 19
L. Biaya 20
M. Lampiran - Lampiran 22
Lampiran 1: PLTA Skala Pikohidro 22
Lampiran 2: Foto Daerah Sasaran dan Sungai 27
Lampiran 3: Rencana Pemberdayaan Masyarakat 29
Lampiran 4: Biodata Ketua dan Anggota Kelompok 34
Lampiran 5: Biodata Dosen Pembimbing 42
Lampiran 6: Surat Pernyataan Kesediaan Bekerja Sama 43
1
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
BIDANG PENGABDIAN PADA MASYARAKAT
A. Judul Kegiatan
PALAPA : PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR SKALA
PIKOHIDRO UNTUK DESA TERTINGGAL
B. Latar Belakang Masalah
Listrik merupakan salah satu bentuk dari energi yang vital
peranannya bagi kehidupan manusia. Energi listrik digunakan diantaranya
untuk penerangan (lampu), kepentingan komunikasi (radio, televisi,
internet, dan sebagainya), penunjang kegiatan pendidikan, penopang
kegiatan kerja, kegiatan rumah tangga, dan sebagainya.
Setiap saat, seiring dengan kemajuan zaman, kebutuhan akan
energi listrik semakin meningkat. Penyebab meningkatnya kebutuhan
listrik tersebut adalah pertambahan jumlah manusia di bumi, penemuan
berbagai alat – alat yang menggunakan listrik sebagai sumber energinya,
dan kecenderungan otomatisasi segala sesuatu yang tentu saja memerlukan
energi listrik.
Kebutuhan terhadap energi listrik ini disebut sebagai beban yang
dinyatakan dalam besaran Watt (KiloWatt, MegaWatt, GigaWatt). Beban
listrik tersebut disuplai oleh beberapa pembangkit listrik yang tersebar di
Indonesia dan mayoritas berada di Pulau Jawa. Pembangkit listrik yang
dikembangkan di Indonesia diantaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik
Tenaga Gas (PLTG), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD),
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu / Angin (PLTB), Pembangkit LIstrik
Tenaga Nuklir (PLTN), dan Pembangkit Litrik Tenaga Mikrohidro
2
(PLTMH). Listrik yang dihasilkan oleh beragam pembangkit tersebut
disatukan ke dalam suatu sistem jaringan dan pada akhirnya disalurkan ke
pengguna (masyarakat).
Kebutuhan total daya listrik untuk Jawa – Bali adalah sekitar 17,5
Giga watt (Ahmad Daryoko – Ketua SP PLN, September 2008). Beragam
pembangkit listrik, seperti disebutkan sebelumnya, mencoba untuk
memenuhi kebutuhan daya listrik tersebut. Statistik yang ada
menunjukkan bahwa total kapasitas daya yang dihasilkan oleh pembangkit
adalah sekitar 20,5 Giga Watt. Akan tetapi, pada kenyataannya kebutuhan
tersebut tidak mampu terpenuhi oleh pembangkit listrik yang ada. Surplus
3 Giga Watt tersebut menjadi tak berarti karena adanya pembangkit yang
mengalami kerusakan, perawatan, dan sebagainya sehingga tidak mampu
beroperasi optimal. Akibatnya, masih sering terjadi pemadaman listrik
bergilir. Selain itu, banyak daerah di Indonesia yang belum tersentuh oleh
jaringan listrik negara.
Selain permasalahan kapasitas pembangkit, hal lain yang
mengemuka dalam bidang energi listrik di Indonesia adalah ketimpangan
penyebaran listrik. Kebutuhan beban yang terpusat di Pulau Jawa
mengakibatkan pembangkit – pembangkit banyak dibangun di Pulau Jawa.
Akibatnya, daerah di luar Pulau Jawa mengalami krisis energi listrik.
Permasalahan lain yang timbul, bahkan di Pulau Jawa sendiri, adalah
terdapat banyak wilayah yang sulit terjangkau akses jaringan listrik.
Misalnya, pada beberapa daerah di Jawa Barat seperti di Kabupaten Garut
bagian selatan, Kabupaten Cianjur bagian selatan, Sukabumi aelatan, dan
sebagian Tasikmalaya selatan. Jawa Barat memiliki 92 desa yang belum
teraliri listrik dari total 5.305 desa (PLN Distribusi Jabar, Maret 2006).
Pemerintah melalui PLN telah berusaha mengatasi hal tersebut.
Namun, tentu saja hal tersebut merupakan sesuatu yang berat dan
membutuhkan kerja keras berbagai pihak yang akhirnya berimplikasi pada
jangka waktu yang semakin lama. Oleh karena itu, diperlukan upaya –
upaya lain diluar yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi
3
permasalahan listrik tersebut. Untuk itulah kegiatan Palapa : Pembangkit
Listrik Tenaga Air Skala Pikohidro untuk Desa Tertinggal ini diadakan,
dengan harapan mampu memberi solusi konkrit terhadap permasalahan
listrik di Indonesia.
C. Perumusan Masalah
Bagaimana menyikapi permasalahan masyarakat di daerah
pedalaman yang belum memperoleh listrik (penerangan) dan bagaimana
meningkatkan pengetahuan masyarakat (proses transfer ilmu) melalui
instalasi pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro untuk desa
tertinggal.
D. Tujuan Program
1. Melakukan instalasi / pemasangan pembangkit listrik tenaga air skala
pikohidro (5 Kilo Watt) untuk desa tertinggal yang sederhana dan
dapat ditiru oleh masyarakat.
2. Memberikan kesempatan kepada masyarakat desa tertinggal (terutama
pelajar) untuk mengoptimalkan kegiatan di malam hari (membaca /
belajar).
3. Melakukan transfer ilmu pengetahuan meliputi hal – hal yang terkait
dengan instalasi / pemasangan pembangkit listrik tenaga air skala
pikohidro, manajemen organisasi masyarakat, dan manajemen
administrasi – keuangan masyarakat.
4. Meningkatkan taraf perekonomian warga secara umum dan khususnya
bagi warga yang menjadi tim pengelola pembangkit listrik.
4
E. Luaran Yang Diharapkan
1. Instalasi pembangkit listrik tenaga air skala pikohidro berikut sistem
transmisi dan distribusinya berhasil dipasang.
2. Masyarakat yang menjadi sasaran program memiliki organisasi yang
mampu mengelola penggunaan listrik dari pembangkit listrik tenaga
air skala pikohidro secara mandiri.
3. Masyarakat mengetahui (tercerdaskan) mengenai instalasi
pembangkitan listrik, sistem manajemen organisasi, dan administrasi -
keuangan kemasyarakatan.
4. Tercipta kampung / desa binaan yang mandiri dalam pengadaan listrik,
terberdayakan potensi pengetahuan, ekonomi (pertanian), dan sosial
kemasyarakatannya.
F. Kegunaan Program
1. Masyarakat yang menjadi sasaran program dapat menikmati energi
listrik, terutama untuk penerangan.
2. Masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai bidang instalasi
pembangkit listrik, sistem transmisi – distribusi sederhana, dan juga
pengetahuan dalam mengelola (manajemen) organisasi
kemasyarakatan
3. Meningkatkan kegiatan masyarakat di malam hari untuk membaca /
belajar (lebih produktif).
4. Memberdayakan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum
melalui adanya sistem iuran listrik yang dikelola oleh warga.
5. Mempercepat kemajuan daerah setempat dan sekitarnya (desa – desa
sekitar mampu meniru sistem yang diterapkan).
5
G. Gambaran Umum Masyarakat
Daerah yang menjadi sasaran kegiatan kami adalah Kampung
Awilega, Cilutung, dan Sawah kiara yang termasuk ke dalam wilayah
Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Ketiga kampuug di desa tersebut memiliki populasi sekitar 100
kepala keluarga (KK) yang mayoritas bekerja sebagai petani (bersawah
dan berkebun). Masyarakat disana secara umum mampu memenuhi
kebutuhan hidup sehari – hari (pangan – papan) dari hasil pertanian dan
perkebunan.Namun, keadaan ekonomi masyarakatnya masih rendah yang
ditandai dengan minimnya perputaran uang (sulit mencari uang).
Mayoritas penduduk ketiga kampung yang terletak di Desa
Jayamukti tersebut belum memiliki jaringan listrik dari negara (PLN)
sehingga sampai saat ini mereka belum dapat menikmati kemudahan dari
adanya listrik. Hanya sekitar 5 KK (rumah) dari 100 KK di ketiga
kampung tersebut yang telah memiliki jaringan listrik PLN. Sebanyak 95
KK sisanya belum memperoleh jaringan listrik karena ketidakmampuan
secara finansial untuk mengadakan pemasangan jaringan listrik dari PLN.
Ketiadaan listrik tersebut menghambat kemajuan dari dareah
tersebut. Efek yang dapat dirasakan adalah waktu kegiatan produktif
masyarakat yang terbatas di siang hari, pelajar yang tidak nyaman
membaca / belajar di malam hari, kerawanan sosial seperti pencurian, dan
pada akhirnya adalah ketertinggalan secara sosial – ekonomi – teknologi
yang kelak dapat terjadi pada daerah tersebut.
Masyarakat Desa Jayamukti mayoritas memeluk agama Islam dan
secara umum merupakan masyarakat yang religius. Hal ini ditandai
dengan rutinnya pelaksanaan solat berjamaah di mesjid atau pun di langgar
(mushola) dan juga adanya pengajian rutin harian bagi anak – anak /
remaja serta pengajian mingguan bagi ibu – ibu / bapak – bapak.
Desa Jayamukti terletak sekitar 100 km dari ibu kota Kabupaten
Garut yang dapat ditempuh dalam waktu 3 jam dan terletak sekitar 180 km
dari Kota Bandung yang dapat ditempuh dalam waktu 5 jam. Kontur
6
daerahnya berbukit – bukit, banyak terdapat areal persawahan dan
perkebunan. Akses jalan menuju ketiga kampung tersebut hanya
memungkinkan ditempuh melalui sepeda motor atau berjalan kaki sejauh
lebih kurang 2 km dari pusat desa.
Berikut adalah gambaran umum demografi Desa Jayamukti,
Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat :
Deskripsi Desa Jayamukti1. Umum Luas :180.408 Ha
Batas DesaUtara : Kabupaten BandungSelatan : Kecamatan Pameungpeuk, GarutTimur : Kabupaten GarutBarat : Kabupaten Garut
Orbitasi Jarak ke kecamatan Cihurip :10 KmJarak ke kabupaten Garut :100 Km
Wilayah administrasi Pemerintahan DesaJumlah RW : 4 RW/DusunJumlah RT : 24 RT
2. Potensi SDATopografi / Bentang Alam : PerbukitanCurah Hujan : 3.500 mm/tahunLahan Pertanian : 64.597 HaLadang Persawahan : 25.597 HaLahan Ladang / Kebun : 39.000 HaLahan kosong : 36.422 HaTegalan : 43,%Lahan Gembala : 33,6 %Lahan Hutan : 23,1 %
7
Hasil Pertanian dan Ladang
Tabel 1 : Hasil Pertanian dan Ladang
ProdukProduktivitas (ton/tahun)
%
Padi 195.600 67,18Kedelai 0,5 0,0002Kacang tanah 10.000 3,43Jagung 1.000 0,34Ubi kayu 2.000 0,64Kelapa 23.023 7,97Kopi 8.000 2,75Cengkeh 1.200 0,41Jahe 15.000 5,15Vanili 0,5 0,0002Pala 0,5 0,0002Lada 0,2 0,0001Pisang 35.331 12,13Mangga 5 0,0017
TOTAL 291.159,2
3. Potensi SDMa. Jumlah Penduduk
Tabel 2 : Jumlah Penduduk
Jenis kelamin Jumlah (orang) %Laki-Laki 1.811 50,79Perempuan 1.755 49,21
Total3.566 (dalam 160 KK)
b. Pendidikan Penduduk
Tabel 3 : Pendidikan Penduduk
Kondisi Jumlah (orang) %SD 1.086 62,23SLTP 376 21,54SLTA 185 10,6
8
Akademi 20 1,15Pondok Pesantren 20 1,15Putus Sekolah 58 3,32
Total 1.745
c. Mata Pencaharian Penduduk
Tabel 4 : Mata Pencaharian Penduduk
Kondisi Jumlah (orang) %Buruh Tani 680 85,91Pedagang 27 3,41Pengerajin 39 4,93Pensiunan 15 1,89PNS 12 1,52Guru Swasta 7 0,88Sopir 11 1,39
Total 791
d. Agama Penduduk
Tabel 5 : Agama Penduduk
Agama Jumlah (orang) %Islam 3.429 99,94Kristen 2 0,06
Total 3.431
H. Metode Pelaksanaan Program
Merujuk pada bagian tujuan di atas, secara umum ada dua sasaran
yang ingin dicapai dari kegiatan ini, yaitu memberikan listrik secara
kontinu kepada masyarakat di Kampung Awilega, Cilutung, dan Sawah
kiara. Listrik tersebut dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA)
skala pikohidro ( <5 Kilo Watt) dan pemberdayaan masyarakat melalui
transfer ilmu pengetahuan baru kepada masyarakat agar kelak mencapai
kemajuan dalam bidang sosial – ekonomi.
9
Oleh karena itu, terdapat dua metode kerja terkait dengan instalasi
pembangkit listrik dan kegiatan pemberdayaan / pengembangan
masyarakat. Pada dasarnya, kedua kegiatan tersebut saling terintegrasi dan
saling mendukung. Namun, agar lebih mudah dipahami, maka metode
pelaksanaan kegiatan akan diuraikan dalam dua bagian.
1. Instalasi PLTA Skala Pikohidro
Prinsip dasar PLTA skala pikohidro ini adalah dengan
membendung / membuat aliran air dari sungai dan mengalirkannya ke
dalam pipa. Air yang keluar dari ujung pipa tersebut diarahkan ke sudu
turbin (kincir) hingga kincir berputar. Poros turbin dihubungkan dengan
puli (pulley) ukuran besar yang juga terhubung dengan puli kecil
menggunakan V- belt. Puli kecil tersebut dibuat satu poros (satu kopel)
dengan generator. Saat turbin berputar oleh tenga air, generator pun akan
berputar dan terciptalah energi listrik.
Berikut adalah skema dari sistem PLTA skala pikohidro :
Gambar 1 : Skema Sistem PLTA Skala Pikohidro / Mikrohidro
Langkah awal yang telah kami lakukan adalah melakukan survey
wilayah di Jawa Barat yang belum tersentuh listrik. Informasi tersebut
10
kami peroleh dari data yang ada di PLN distribusi Jawa Barat (melalui
internet) dan juga masukan dari orang – orang yang mengetahui daerah
yang belum mendapat listrik.
Setelah melakukan survey dan melakukan pertimbanga-
pertimbangan kebutuhan, jarak, dan biaya, maka ditetapkanlah daerah
yang akan diinstalasi PLTA skala pikohidro adalah Kampung Awilega,
Cilutung, dan Sawah Kiara di Desa Jayamukti, Kecamatan Cihurip,
Kabupaten Garut.
Untuk melakukan pekerjaan pembangunan instalasi pembangkit
hingga sistem distribusi ke rumah – rumah warga, kami bekerja sama
dengan warga setempat. Kesepakatan ini diperoleh setelah mengadakan
forum / musyawarah antara kami (mahasiswa) dengan warga. Kesepakatan
yang dicapai adalah mengenai bantuan tenaga kerja dari warga, jam kerja,
penggunaan lahan warga untuk pembangkit, dan penggunaan sumber daya
alam (pasir, batu) yang dapat digunakan untuk mendukung pembangunan
pembangkit listrik.
Secara garis besar, pembangunan pembangkit listrik ini terbagi
dalam tiga tahap :
a. Tahap I : Pembangunan Bendungan dan Penampung Air
(Penstock)
Bendungan dan saluran penampung air dibuat di samping sungai
utama. Tinggi bendungan adalah sekitar 5 meter yang berfungsi
melindungi turbin – generator dari limpahan air sungai saat musim
hujan (banjir). Sementara dimensi saluran air / penstock adalah sekitar
10 x 2 x 1 meter (panjang, lebar, tinggi). Penstock ini berfungsi
menampung air sungai yang telah dibelokkan dan mengalirkannya
menuju pipa pemfokus aliran air.
Bahan – bahan untuk pembangunan bendungan dan saluran air
adalah berupa pasir sungai, batu – batuan sungai, semen, air, serta
bronjong (kerangkeng kawat). Proses pengerjaannya dilakukan gotong
– royong antara warga dan mahasiswa selaku panitia.
11
b. Tahap II : Pembangunan Sistem Pembangkit
Setelah bendungan selesai, maka dilakukan pemasangan pipa
(pemipaan). Ujung pipa diletakkan di ujung bendungan, sementara
ujung yang satu lagi diarahkan ke sudu turbin menggunakan nozzle
(peloksok) sebagai media pemfokus aliran air agar air keluar dari pipa
lebih cepat dan tekanan per luas area sudu dapat lebih besar.
Langkah selanjutnya adalah pembangunan dudukan turbin dan
generator. Dudukan tersebut dibuat menggunakan coram semen pada
beton. Setelah dudukan selesai, as turbin, turbin, pulley, V- belt dan
generator dipasang pada posisinya masing – masing.
Selanjutnya air dari bendungan dialirkan ke dalam pipa untuk
menguji coba putaran turbin, pulley, dan generator. Apabila tidak
terjadi masalah, maka akan dialnjutkan. Keluaran dari generator adalah
listrik bolak – balik (AC) yang disalurkan melalui konduktor.
c. Tahap III : Transmisi dan Distribusi Listrik ke Warga
Keluaran berupa listrik dari generator disalurkan menggunakan
kawat konduktor (disebut kabel setelah dibungkus isolator). Jaringan
dari pusat pembangkit ke pusat (rumah) daya disebut sebagai
transmisi. Rumah daya yang akan digunakan adalah mesjid. Rumah
daya tersebut bertindak seperti gardu induk yang mengatur pembagian
listrik ke rumah – rumah. Setelah jaringan transmisi terbentuk,
selanjutnya adalah pembangunan jaringan distribusi, yaitu penyaluran
listrik dari rumah daya ke rumah – rumah masyarakat. Sistem
distribusi tersebut akan berakhir di lampu – lampu yang terpasang di
rumah warga.
12
Diagram blok pembangunan pembangkit listrik adalah sebagai
berikut :
Gambar 2 : Diagram Blok Pembangunan Pembangkit
13
Pembagian daya (watt) kepada masing – masing KK akan
ditentukan melalui musyawarah mufakat antara kami (mahasiswa)
bersama warga. Target awal pembangkit mampu menghasilkan daya
sekitar 2 kilo watt dan mampu digunakan oleh 90 KK. Setiap lampu yang
digunakan oleh warga, akan dikenakan iuran yang besarnya akan
disepakati bersama – sama kemudian.
2. Pemberdayaan / Pengembangan Masyarakat (Community
Development)
Pengadaan energi listrik melalui PLTA pikohidro diharapkan
menjadi pemicu bagi pengembangan masyarakat di bidang sosial dan
ekonomi. Energi listrik yang kelak masyarakat peroleh hendaknya mampu
digunakan dengan bijak (terutama untuk penerangan) dan mampu dikelola
dengan baik.
Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang akan dilakukan oleh
kami terkait dengan pengembangan masyarakat sekitar selaku penerima.
Semua hal tersebut merupakan kegiatan transfer ilmu pengetahuan dalam
bentuk diskusi / musyawarah antara masyarakat dan kami dari pihak
mahasiswa.
Kegiatan – kegiatan tersebut adalah :
a. Musyawarah / Urun Rembug Masyarakat – Mahasiswa
Penyampaian keinginan kami untuk membangun PLTA skala
pikohidro di Kampung Awilega, Cilutung, dan Sawah Kiara dilakukan
dengan pendekatan – pendekatan kepada tokoh dan warga kampung
tersebut.
Inti dari dialog yang dilakukan adalah penyadaran kepada warga akan
pentingnya energi listrik yang dapat digunakan untuk penerangan dan
keperluan sosial – ekonomi lainnya. Penyadaran tersebut dilakukan karena
kami menilai masyarakat setempat umumnya tidak merasa terganggu
dengan tidak adanya listrik dan merasa nyaman dengan keterbelakangan
yang mereka alami.
14
Diskusi lain yang akan dilakukan adalah mengenai teknis pelaksanaan
kerja pembangunan bendungan, instalasi pembangkit, dan sistem transmisi
– distribusi, serta sistem iuran yang akan diterapkan. Semua hal tersebut
dimusyawarahkan bersama antara warga dengan kami selaku
fasilitatornya. Hal tersebut pada dasarnya bertujuan membiasakan iklim
berdiskusi untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan akal
sehat dan logika yang baik.
b. Pembentukan Panitia Pengelola PLTA Palapa dari pihak warga
Kami menyadari bahwa kami tidak dapat seterusnya melakukan
bimbingan dan pengontrolan kepada warga terkait instalasi pembangkit
listrik dan pengelolaannya.
Oleh karena itu, kami segera menyusun kepanitiaan untuk mengelola
pembangkit listrik tersebut yang berasal dari kalangan warga sendiri.
Penyusunan kepanitiaan warga tersebut dilakukan melalui musyawarah di
antara warga sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan
bersama dan dapat ditaati.
Struktur kepanitiaan tersebut minimal terdiri dari seorang ketua,,
seorang bendahara, beberapa orang tim teknis pembangkit listrik, dan
hubungan masyarakat.
c. Pelatihan Manajemen Organisasi
Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah memberikan pelatihan
kepada Panitia pengelola PLTA Palapa dari pihak warga. Materi yang
diberikan ada beberapa bagian, yaitu :
• Penjelasan struktur kepengurusan Panitia Palapa warga, hak dan
kewajiban setiap pengurus.
• Penyusunan tata tertib pengelolaan listrik PLTA Palapa dan tata tertib
kepengurusan (sanksi dan hadiah / reward).
• Mekanisme pengambilan keputusan bersama.
• Kriteria kepemimpinan dan bagaimana menjadi pemimpin . manajer
yang baik.
15
• Mekanisme regenarasi struktur kepengurusan panitia pengelola dari
warga.
Pelatihan tersebut dibuat dalam bentuk dialog bersama secara
kekeluargaan disertai tanya jawab dan pemberian modul sederhana sebagai
media pengingat.
d. Pelatihan Manajemen Adiministrasi – Keuangan
Warga yang mendapatkan listrik dari PLTA Palapa akan diusahakan
membayar iuran per bulan yang besarnya disepakati bersama. Hal ini
diperlukan untuk kepentingan bersama, terkait dengan kebutuhan
pemeliharaan alat – alat, penggantian suku cadang, dan insentif bagi
panitia pengelola dari warga.
Oleh karena itu, dilakukan pelatihan terkait dengan hal – hal sebagai
berikut :
• Mekanisme penentuan besar iuran warga dan sistem penarikannya.
• Mekanisme pembuatan laporan keuangan harian dan bulanan serta
tata cara pelaporannya.
• Penentuan alokasi penggunaan dana iuran yang terkumpul untuk
kepentingan perawatan, penggantian suku cadang, dan insentif panitia
pengelola.
Pelatihan tersebut dibuat dalam bentuk dialog bersama secara
kekeluargaan disertai Tanya jawab dan pemberian modul sederhana
sebagai media pengingat
e. Pelatihan Teknis Pembangkit Listrik
Permasalahan yang terkait dengan teknis pembangkit listrik menjadi
hal yang vital dalam kegiatan ini. Oleh karena itu, kami melakukan
pelatihan seputar hal yang bersifat teknis dengan harapan warga setempat
mampu melakukan perawatan alat dengan baik dan dapat melakukan
perbaikan standar jika terjadi kerusakan.
Materi yang disampaikan adalah mengenai :
• Mekanisme pemilihan lokasi pembangkit listrik, kriteria lokasi yang
cocok.
16
• Penentuan potensi energi listrik dari bentang alam yang ada,
menghitung secara sederhana daya listrik yang mampu dihasilkan.
• Pengertian listrik, cara kerja generator sebagai pengubah energi
mekanik menjadi energi listrik.
• Mekanisme pemasangan sistem transmisi dan distribusi.
• Sistem proteksi (perlindungan) dari pembangkit dan jalur transmisi –
distribusi terhadap gangguan yang mungkin terjadi.
• Tata cara perawatan generator, turbin, dan sebagainya serta
pembelian suku cadang.
f. Kegiatan Pengajian Anak – Anak dan Remaja
Untuk mendukung proses transfer pengetahuan, maka anak – anak dan
remaja pun dilibatkan melalui kegiatan pengajian yang kami lakukan di
malam hari. Hal tersebut menjadi penting karena anak – anak / remaja
merupakan genrasi penerus yang kelak akan memikul tanggung jawab
terhadap kemajuan daerah tersebut.
Kegiatan pengajian / mentoring kami pilih karena menyesuaikan
terhadap budaya religius yang tertanam di desa tersebut.
Alur kerja dari pengembangan masyarakat yang telah kami rancang
terdapat dalam bagian lampiran.
17
I. Jadwal Kegiatan Program
Tabel 6 : Jadwal Kegiatan
NO KEGIATAN KOORDINATOR2008 2009
Bln1
Bln 2
Bln 3
Bln 4
Bln 5
Bln 6
Bln 7
Bln 8
Bln 9
1 Penentuan daerah sasaran Taufik2 Survey lokasi Anas3 Penghitungan potensi alam Karinta4 Pendekatan terhadap masyarakat Taufik5 Pembentukan kepanitiaan warga Taufik6 Pembangunan bendungan Anas7 Instalasi pembangkit listrik Randi
8Pemasangan jalur transmisi -distribusi Randi
9 Pelatihan manjemen organisasi Karinta10 pelatihan administrasi - keuangan Karinta11 Pelatihan Teknis Taufik
12Penyalaan perdana sistem pembangkit Randi
13Troubleshooting / pengecekan / perbaikan Randi
14 Controlling Anas
18
J. Nama dan Biodata Ketua serta Anggota Kelompok
1. Ketua Pelakasana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Taufik Rossal Sukma
b. NIM : 13205135
c. Fakultas/Progam Studi : STEI/ Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi : ITB
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 8 jam/ minggu
2. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Anas Fauzi
b. NIM : 13205165
c. Fakultas/Progam Studi : STEI/ Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi : ITB
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/ minggu
3. Anggota Pelaksana
a. Nama : Karinta Utami
b. Nim : 15307090
c. Fakultas/ Prodi : FTSL / Teknik Lingkungan
d. Perguruan Tinggi : ITB
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 3 jam/ minggu
4. Anggota Pelaksana
a. Nama Lengkap : Testantoro Randi Putra
b. NIM : 13205112
c. Fakultas/Progam Studi : STEI/ Teknik Elektro
d. Perguruan Tinggi : ITB
e. Waktu untuk kegiatan PKM : 6 jam/ minggu
19
K. Nama dan Biodata Dosen Pembimbing
1. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Nanang Haryanto, MT.
2. NIP : 131803254
3. Jabatan Fungsional : Staf Pengajar dan Peneliti Program Studi
Teknik Elektro – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI), Institut
Teknologi Bandung
4. Jabatan Struktural : Pembina Kemahasiswaan Teknik Elektro
5. Fakultas/ Program Studi : STEI/ Teknik Elektro
6. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung
7. Bidang Keahlian : Electric Power System Reliability; Power
System Analysis; Planning of Electric Power Dystribution; Prediction of
Electricity Demand
8. Waktu untuk kegiatan PKM : 2 jam/ minggu
20
L. Biaya
Tabel 7 : Biaya Kegiatan
A. Administrasi Banyaknya Harga Satuan Jumlah
1 Pembuatan Prosposal 4 Rp12.500 Rp50.000,00
2 Laporan Perkembangan Berkala 4 Rp12.500 Rp50.000,00
3 Laporan Akhir (4 rangkap) 4 Rp12.500 Rp50.000,00
B. Transportasi
4. Survey (2 motor) 2 Rp40.000 Rp80.000,00
5. Pelaksanaan (2 motor) 2 Rp40.000 Rp80.000,00
6. Angkut logistic (pick-up) 1 Rp250.000 Rp250.000,00
7. Controlling (2 motor) 2 Rp40.000 Rp80.000,00
C. Pembangunan Bendungan
8. Semen 10 Rp40.000 Rp400.000,00
9 Pipa PVC 8”4 meter 5 Rp300.000 Rp1.500.000,00
10 Bronjong kawat 4 Rp50.000 Rp200.000,00
D. Pembangkit Listrik
11. Generator ST-3 3000 Watt 1 Rp900.000 Rp900.000,00
12. Besi 3mm 120cmx60cm 1 Rp200.000 Rp200.000,00
13. Besi 2mm 120cmx180cm 1 Rp400.000 Rp400.000,00
14. Bearing +Mur Baut Rp50.000 Rp50.000,00
15. Biaya Las dan Bengkel Rp300.000 Rp300.000,00
E. Transmisi – Distribusi
16. Kabel Transmisi Twisted 2X8mm2 S-
PLN
450 meter Rp2.000 Rp900.000,00
17. MCB 10A 2 Rp20.000 Rp40.000,00
18. Terminal Kuningan 4 Rp5.000 Rp20.000,00
F. Pengembangan Masyarakat
19. Modul Training Manajemen Organisasi 20 Rp2.500 Rp50.000,00
20. Modul Training Manajemen 20 Rp2.500 Rp50.000,00
21
administrasi - keuangan
21. Modul Training Teknis 20 Rp2.500 Rp50.000,00
22. Acara Peresmian Rp200.000,00
23. Lain - lain Rp100.000,00
JUMLAH Rp6.000.000,00
22
M. Lampiran - Lampiran
Lampiran 1
Deskripsi Pembangkit Listrik Tenaga Air Skala Pikohidro
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) merupakan salah satu jenis
pembangkit listrik konvesional yang tertua teknologinya dan dikenal
masyarakat secara luas. Prinsipnya adalah dengan mengubah energi
potensial air (Ep = m . g . h) menjadi energi kinetik yang akan memutar
turbin. Generator yang dikopel pada turbin akan ikut berputar sehingga
timbullah energi listrik. Intinya adalah proses tranformasi dari energi
mekanik (potensial dan kinetik) menjadi energi listrik.
PLTA terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kapasitas daya
listrik yang dihasilkan generator. Pikohidro merupakan sebuah istilah
yang berarti PLTA tersebut mempunyai daya keluaran generator kurang
dari 5 kilo watt (KW). Skala Mikrohidro adalah untuk daya keluaran
generator 5 – 100 kilo watt, sedangkan untuk skala 100 KW – 1 mega watt
disebut dengan istilah minihidro. Di atas 1 MW, sudah termasuk ke dalam
instalasi PLTA skala besar.
Pemilihan jenis skala PLTA yang akan dibangun akan bergantung
pada kondisi alam yang ada. Bentang alam yang terjadi (lebar dan aliran
sungai, kontur tanah dan sungai) akan menentukan seberapa besar potensi
energi listrik yang ada di daerah tersebut.
Untuk menghasilkan daya listrik dari potensi alam yang ada,
digunakan persamaan sederhana :
= × × ×P = daya keluaran yang dihasilkan generator [watt]
ρ = massa jenis zat cair (dalam hal ini air) [kg/m3]
Q = debit air [m3/s]
g = percepatan gravitasi [m/s2]
h = perbedaan ketinggian [m]
23
Faktor (besaran) yang harus diperhatikan dalam melakukan survey
atau penentuan potensi alam adalah Q dan h.
Q (debit sungai) adalah banyaknya aliran azat cair (air) yang
mengalir dalam satu detik. Nilai debit diperoleh dengan cara melakukan
pengujian terhadap aliran air sungai. Terdapat beberapa metode untuk
mengukur debit. Yang pertama adalah dengan menggunakan alat pengukur
debit otomatis. Penggunaannya cukup dengan menghadapkan alat tersebut
pada permukaan air yang sedang mengalir lalu muncullah nilai debit pada
display layar. Cara lainnya adalah dengan dengan menggunakan metode
‘bola pingpong’ yaitu megalirkan bola pingpong di permukaan sungai
pada jarak tertentu (S) dan kemudian dihitung waktunya (t) sehingga
diperoleh kecepatan (v = S : t). Nilai kecepatan tersebut dikalikan dengan
luas permukaan sungai (A) sehingga didapat nilai debit (Q = v x A).
Perbedaan ketinggian / head (h) didefinisikan sebagai selisih
ketinggian antara aliran air dengan posisi turbin.
Umumnya, jenis turbin yang dapat digunakan dalam PLTA
sederhana ada dua macam, yaitu jenis propeller (baling – baling) dan cross
flow. Kedua jenis turbin tersebut memiliki keunggulan masing –masing
dan penggunaannya berdasarkan keadaan alam (sungai) yang tersedia.
Skema pembangkit listrik tenaga air yang menggunakan turbin
propeller adalah sebagai berikut :
Gambar 3 : Skema PLTA – turbin propeller
Turbin yang akan kami gunakan dalam instalasi Palapa adalah jenis
turbin kedua, yatitu turbin
awal dan pemantauan keadaan alam yang kami lak
Skema pembangkit yang akan dibangun
adalah sebagai berikut :
Gambar 4
Bagian atas gambar
penampung air (
kurang 20 m. Ujung pipa bagian bawah diberi
membuat aliran air semakin
besar dalam memutar sudu turbin.
Ketinggian /
di atas adalah sekitar 10 m.
Turbin yang akan kami gunakan dalam instalasi Palapa adalah jenis
turbin kedua, yatitu turbin cross flow. Hal tersebut berdasar hasil survey
awal dan pemantauan keadaan alam yang kami lakukan di awal kegiatan.
Skema pembangkit yang akan dibangun, beseerta dimensinya,
adalah sebagai berikut :
4 : Skema PLTA Palapa – Turbin Cross flow
Bagian atas gambar 4 yang berisi air merupakan bendungan dan
penampung air (penstock) yang tersambung dnegan pipa sepanjang lebih
kurang 20 m. Ujung pipa bagian bawah diberi nozzle (peloksok)
membuat aliran air semakin fokus sehingga memiliki tekanan semakin
besar dalam memutar sudu turbin.
Ketinggian / head (h) antara penstock dengan turbin pada gambar 4
adalah sekitar 10 m.
24
Turbin yang akan kami gunakan dalam instalasi Palapa adalah jenis
. Hal tersebut berdasar hasil survey
di awal kegiatan.
beseerta dimensinya,
yang berisi air merupakan bendungan dan
) yang tersambung dnegan pipa sepanjang lebih
(peloksok) guna
memiliki tekanan semakin
pada gambar 4
Sketsa dari nozzle
Gambar
Berdasarkan gambar 4, t
berdiameter 75 cm
dibuat satu poros dengan
Pulley besar tersebut terhubung dengan
Akhirnya pulley
generator. Sistem terse
optimal ketika turbin berputar akibat tekanan air.
Hasil pengukuran awal pada debit sungai
liter / detik.
Sketsa dari nozzle yang akan digunakan adalah seperti berikut ini :
Gambar 5 : Sketsa Nozzle (Peloksok)
Berdasarkan gambar 4, turbin cross flow yang digunakan
berdiameter 75 cm, terbuat dari besi yang dilapisi cat anti karat,
dibuat satu poros dengan pulley besar yang memiliki diameter 70 cm.
tersebut terhubung dengan pulley kecil melalui v
pulley kecil tersebut tersambung dalam satu poros dengan
generator. Sistem tersebut memungkinkan generator berputar dengan
optimal ketika turbin berputar akibat tekanan air.
Hasil pengukuran awal pada debit sungai (Q) adalah sekitar 130
25
adalah seperti berikut ini :
yang digunakan
dilapisi cat anti karat, dan
besar yang memiliki diameter 70 cm.
kecil melalui v-belt.
tersambung dalam satu poros dengan
but memungkinkan generator berputar dengan
adalah sekitar 130
Skema pulley
Gambar
PLTA Skala
aliran sungai dengan debit yang tidak terlalu besar yang dipadukan dengan
kontur alam yang sesuai
terlalu besar.
pulley – v-belt – generator adalah sebagai berikut :
Gambar 6 : Skema Pulley – V-belt - Generator
Skala Pikohidro cocok digunakan di daerah yang memiliki
dengan debit yang tidak terlalu besar yang dipadukan dengan
kontur alam yang sesuai serta kebutuhan akan energi listrik yang tidak
26
generator adalah sebagai berikut :
Pikohidro cocok digunakan di daerah yang memiliki
dengan debit yang tidak terlalu besar yang dipadukan dengan
serta kebutuhan akan energi listrik yang tidak
27
Lampiran 2
• Peta Daerah Sasaran Kegiatan di Kampung Cilutung, Awilega, Sawah
Kiara (diambil dari Google Earth)
Gambar 7 : Peta Daerah Sasaran
28
• Foto Sungai yang akan dimanfaatkan :
Gambar 8a : Aliran Sungai Utama
Gambar 8b : Aliran Sungai Utama
29Lampiran 3
Community Development Palapa – Strategic Plan
Gambar 9. Alur Kerja Comdev Palapa
Mengadakan penyuluhan tentang kelistrikan, motivasi bekerja keras dan cerdas, Mengadakan swadaya tenaga warga untuk membangun bendungan dan instalasi listrikTaman pendidikan cerian untuk anak2Mendata potensi SDA yang bernilai ekonomis dan bisa diberdayakan warga
Pembuatan strategic plan
Perkenalan umum 5W 1H
Pengembangan usaha ekonomi mandiri dan
pendidikan
Pembangunan kepercayaan (trust)
Sinkronisasi kultur dan nilai-nilai
Pemberdayaan Potensi SDM & SDA
Diterima wargadan pemerintah
Respektasi warga
Pengembangan akses pendidikan dan agama
Perbaikan sarana umum
Terbentuk Badan Pengembangan Desa Mandiri
Pemberdayaan sumber dana materi dan immateri
Masyarakat mandiri dan sejahtera
HME
Survey lokasi
Lembaga social ekonomidan himpunan lain
(partnership)
Menampilkan etika luhur dan mulia melalui 5S (senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun),Tidak konfrontatif terhadap perbedaan budayaBelajar memahami kebiasaan dan bahasa setempatIkut serta dalam acara umun kemasyarakatan
Memberikan progress kerja yang jelasIkut berpartisipasi dan semangat turun ke lapangan membantu warga membangun bendungan, instalasi listrikMenampilkan dokumentasi progress program kerjaMemberikan motivasi dan optimisme akan keberhasilan proyek melalui forum komunikasi masyarakatMenjaga komunikasi dengan warga ketika di luar garut (sharing kinerja dan permasalahan)
Kriteria lokasi:Termasuk kawasan desa tertimggal. untuk memastikan hal ini kita harus memperoleh data masyarakat dari pemerintah setempatLokasinya cocok untuk pembangunan pembangkit listrik secara geografis dan sosiologis.Mampu dijangkau oleh mahasiswa dan kendaraan
tidak
Ya
tidak
Ya
Ya
tidak
Mengadakan penyuluhan tentang managemen usaha dan motivasi bekerja Mendata potensi sumber daya ekonomi warga yang bernilai ekonomis tinggi dan bisa diberdayakan warga secara kolektifMemberdayakan fasilitas pendidikan hingga optimal
Menghubungkan pengurus palapa jaya dan warga pada lembaga social ekonomi dan pendidikan hingga tersalurkannya bantuan dana atau jasa bagi kelancaran akses pendidikan dan agamaMemperbaiki sarana pendidikan dan agamaDana yang diperoleh
dari swadaya masyarakat di arahkan untuk memperbaikisarana umum. Seperti mesjid, penerangan dan pembangunan jalan, perbaikan MCK,dll
lembaga teknologi , ekonomi dan sosial
Seperti flow chart pemberdayaan masyarakat ini. Tapi formatnya bebas. Yang penting ada rencana strategis.
30
Visi
Membangun sistem kemasyarakatan mandiri berbasis pengembangan ekonomi dan pendidikan yang kahartos dan karaos sehingga bisa menebar manfaat pada kawasan sekitarnya.
Misi
Membuat sistem kepengurusan Palapa Jaya yang dapat bertahan lama dan fleksibel sesuai kondisi masyarakat saat itu.
Memberikan transfer ilmu managemen keorganisasian, administrasi pencatatan, dan pengembangan usaha mandiri
Mengembangkan akses ekonomi dan pendidikan sehingga bisa bermanfaat konkrit bagi masyarakat.
Menjadi pihak penghubung himpunan atau organisasi luar yang bernilai strategis bagi pengembangan kemasyarakatan.
Membuat hubungan yang harmonis, dinamis, dan strategis intern warga, warga dengan mahasiswa, warga dengan pihak luar demi kelancaran pembangunan masyarakat.
Melindungi sistem palapa jaya dari interferensi asing yang merugikan.
Karakteristik Kepengurusan Palapa Jaya
Dapat bertahan lama dan bersifat fleksibel sesuai kondisi masyarakat saat itu.
Mengatur adanya mekanisme sharing dan regenerasi yang jelas.
Memperkuat kebersamaan intern warga, antar warga dan mahasiswa
Memungkinkan adanya pengembangan usaha mandiri dan akses pendidikan yang memadai
Aman dari interferensi asing.
Strategic Network of Comdev Palapa
(a) Model pemerataan masyarakat mandiri (b) Model desa percontohan
Gambar 10 : Konsep Pembangunan Jaringan Strategis Pemberdayaan Masyarakat
HME
HMX
HMZ
Kecamatan
Lembaga sosialLembaga sosial
Lembaga sosial
HME
HMX
HMZ
Desa
Lembaga sosial
31
Penjelasan Konsep pembangunan jaringan strategis pemberdayaan masyarakat:
Model yang dirancang (sesuai dengan gambar 5) meliputi:
a. Model pemerataan masyarakat mandiri
Model pengembangan masyarakat ini menekankan pada konsep pemerataan pembangunan
Adanya pembagian kerja pada berbagai titik pembangunan
Setiap titik pembangunan mempunyai sistem pemberdayaan kemandirian masyarakat yang
bisa menebarkan pengaruhnya ke lingkup yang lebih luas (seperti pada gambaran
lingkaran pada gambar 2)
Tahapan kerja dijalankan secara sinkron dan berkelanjutan
Adanya koordinasi dengan mahasiswa yang lembaga sosial
Setiap organisasi mahasiswa diarahkan untuk bekerja sama dengan lembaga sosial lain
dalam membangun kemandirian masyarakat dan pengelolaan SDA
Lingkup objek daerah luas (se-kecamatan)
b. Model desa percontohan
Model pengembangan masyarakat ini menekankan pada konsep pembangunan menyeluruh
pada lingkup satu desa
Adanya pembagian kerja pada berbagai bidang pembangunan (misalkan listrik, kesehatan,
dan pendidikan)
Diarahkan pada terbentuknya satu badan mandiri yag dikelola masyarakat yang
mengembangkan pada pembangunan ekonomi dan pendidikan serta pembangunan
infrastruktur
Tahapan kerja dijalankan secara sinkron dan berkelanjutan
Adanya koordinasi dengan mahasiswa yang lembaga sosial
Peran lembaga sosial lebih besar karena berkoordinasi dengan beberapa pihak mahasiswa
berbagai bidang
Lingkup objek daerah lebih kecil (satu desa)
Badan Pengembangan Desa Mandiri (BPMD)
Badan ini bernama Palapa Jaya, yaitu sebuah Badan Pengembangan Desa Mandiri (BPDM) yang
berperan sebagai organisator administrasi keuangan dan teknis yang akan menjamin keberjalanan
sistem pembangkit listrik palapa. Badan yang terdiri dari warga setempat inilah yang akan mengelola
penggunaan dana hasil swadaya (iuran) warga untuk digunakan demi kepentingan umum yang
mendukung pengembangan dan pembangunan infrastruktur desa termasuk pengembangan akses
pendidikan dan pengembangan usaha ekonomi mandiri. Jadi, konsep comdev yang kami terapkan
32
bukan hanya melayani masyarakat tapi memberdayakan kemampuan dan potensi masyarakat untuk
akselerasi pembangunan daerahnya. Secara fungsional badan ini berada dalam koordinasi dibawah
palapa HME dan pihak lembaga sosial sampai akhirnya benar-benar bisa mandiri mengembangkan
usahanya.
Diagram Kepengurusan Palapa Jaya
Gambar 11 : Diagram Kepengurusan Palapa Jaya
Job description
Tabel 8 : Job Description
No. Peranan Hak Kewajiban1 Ketua 1. Bebas dari iuran listrik bulanan.
2. Berhak mengambil segala keputusan bagi keberlangsungan sistem kepengurusan, pembangkitan , dan distribusi listrik dengan persetujuan warga setempat
1. Bertanggung jawab atas keberjalanan sistem kepengurusan
2. Mengawasi dan mengatur keberjalanan sistem pembangkit dan transmisi listrik.
3. Berkoordinasi dengan pejabat setempat bila terjadi permasalahan dengan sistem kepengurusan dan teknis keberjalanan Palapa Jaya.
2 Bendahara 1. Bebas dari iuran listrik bulanan.
2. Berhak mengambil keputusan yang berhubungan dengan pendanaan atas persetujuan warga setempat
1. Menarik iuran bagi kelancaran produksi dan konsumsi listrik.
2. Menyimpan dana iuran secara baik dan terkelola.
3. Membuat laporan pemasukan dan pengeluaran keuangan secara transparan.
4. Melaporkan laporan kepada warga setiap bulan (dalam format kertas dan papan tulis
KetuaPalapa Jaya
Palapa HME
Tim TeknisHumas
KemahasiswaaanBendahara
33
untuk umum)
3 Tim Teknis 1. Bebas dari iuran listrik bulanan.
2. Berhak mengambil keputusan yang berhubungan dengan hal-hal teknis dari sistem pembangkit dan transmisi listrik.
1. Menjaga dan mengatur keberjalanan sistem pembangkit dan transmisi listik
2. Memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem pembangkit dan transmisi listrik
3. Membeli peralatan yang dibutuhkan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada sistem pembangkit dan transmisi listrik
4 Humas Kemahasiswaan
1. Berhak mengambil keputusan yang berhubungan dengan hal-hal kehumasan dari sistem pembangkit dan transmisi listrik atas persetujuan warga setempat.
1. Bersama ketua melaporkan keberjalanan Palapa Jaya kepada mahasiswa
Rencana Sistem Pengelolaan Keuangan
Tabel 9 : Sistem Keuangan
Penggunaan Detail Prosentase dana TotalSarana dan prasarana umum
Penerangan jalanPerbaikan dan pembangunan sarpras, MCKRenovasi mesjidAlokasi dana ta’ziah,dll
20% 20%
Maintenance alat Perawatan alatPembelian suku cadang,dll
40% 40%
Insentif pengurus Ketua (1)Bendahara (1)Tim Teknis (4)Humas (1)
8% 4%
@ 6%4%
8%4%24%4%
Total 100%
34
Lampiran 4
BIODATA KETUA KELOMPOK
Nama : Taufik Rossal Sukma
NIM : 13205135
Fakultas/ Prodi : STEI / Teknik Elektro
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung
Angkatan : 2005
TTL : Jakarta, 8 Februari 1987
No HP/ Telp. : 0813 2281 1987
e-mail : [email protected]
Alamat : Jalan Tamansari Atas Gg. Karya Laksana No 24/59 RT 02/14,
Bandung.
Alamat Libur : Jalan Kapten Naseh Gg. Mesjid No 51 RT 03/01, Tasikmalaya.
Riwayat Pendidikan Formal
• Student of Electrical Engineering Department- School of Electronics and Informatics,
Bandung Institute of Technology, Sub-majoring Power Engineering, 2005 – present.
• SMA Negeri 2 Tasikmalaya, 2002 – 2005.
• SMP Negeri 2 Tasikmalaya, 1999-2002.
• SD Negeri Poris Pelawad VIII Tangerang, 1993-1999.
• TK Islam Assyukriyah Tangerang, 1992-1993.
Pendidikan Non Formal
• Ganesha Operation, extra senior high school subjects, 2005.
• Oxford Course Indonesia, English Conversation Program, 2004.
35
Pengalaman Organisasi
• Community Development Team, Proyek Angkatan Elektro 2005 ITB, Garut January
2008 - present.
• Chairman, Tasikmalaya Student Family - ITB, December 2007 – present.
• Member of Committee Representation, Electrical Engineering Student Union (HME-
ITB), November 2007 – present.
• Steering Committee, School of Electronics and Informatics Student Orientation
Program, HME-ITB, October 2007 – present.
• Head of Treasurer in Student Activity Unit (UKM) Hamoni Amal Titian Ilmu ITB,
October 2006 – December 2007.
• Coordinator of Study Orientation Grand Design arrangement, Character Building
Division of HME-ITB, January – September 2007.
• Coordinator of Fund Raising Division, Donor Darah Bersama 4 Labtek ITB, held by
Electrical Engineering Student Union (HME-ITB), May 2007. Successfully achieve
around 150 % from original target.
.
Seminar dan Pelatihan
• ‘Pengelolaan Sektor Energi Ideal untuk Kemandirian Indonesia’ Seminar, held by
Student Activity Unit (UKM) Hamoni Amal Titian Ilmu ITB, September 2008.
• Basic Jurnalistic Training, held by Divisi Elektron HME ITB, September 2008.
• Training for Teacher, held by Rumah Belajar Kabinet Mahasiswa ITB, August 2008.
• Training for Basic Electronics Laboratory assistant, September 2007.
• Student Leadership Training, held by ITB-KODAM III Siliwangi, Lembang-Bandung,
June 2007.
• Training for Board Candidate, held by Electrical Engineering Student Union (HME-
ITB), Bandung, April 2007.
• Pspice Simulaor Training, held by HME-ITB, 2007.
• Organization Leadership Training, held by Electrical Engineering Student Union
(HME-ITB), Bandung, October 2006.
36
Prestasi
• 2nd rank in National Physics-Olympiad, held by Indonesian Physics Student Union
(Ikatan Himpunan Mahasiswa Fisika Indonesia—IHAMAFI), Bandung, July 2005.
• Highest score for National Examination in natural science major, SMA N 2
Tasikmalaya, June 2005.
• Winner in Chemistry-Biology Quiz, held by STIKES BTH Tasikmalaya, March 2005.
• 2nd rank in Chemistry Quiz Contest, held by Padjadjaran University, Jatinangor,
January 2005.
• Participant in Mathematics Quiz, held by Mathematics and Natural Science Faculty of
Siliwangi University, October 2004.
• 7th rank in National Physics-Olympiad, held by Physics Student Union of Physics and
Instrumentation Major in Gadjah Mada University, Yogyakarta, September 2004.
• Participant in West Java province Physics-Olympiad, held by National Department of
Education, Bandung, June 2004.
• Winner in National Physics-Olympiad, held by Physics Student Union of Indonesia
Education University (UPI), Bandung, May 2004.
37
BIODATA ANGGOTA KELOMPOK
Nama : Anas Fauzi
NIM : 13205165
Fakulltas/Prodi : Teknik Elektro
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung
Angkatan : 2005
TTL : Karanganyar, 3 April 1988
No. HP/Telp. : 0857 2561 0004/ 022 91689006
e-mail : [email protected]
Alamat : Jl. Cisitu Indah V, No. 132, Bandung
Alamat Libur : Parakan, RT.01/ RW.10, Bolong, Karanganyar, Surakarta
Riwayat Pendidikan Formal
NO NAMA TAHUN
1. Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Teknik Elektro 2005 – sekarang
2. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Karanganyar 2002 – 2005
3. Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 1 Karanganyar 1999 – 2002
4. Madarasah Ibtidaiyah Muhammadiyah (MIM) Karanganyar 1993 – 1999
Pendidikan Non Formal
NO NAMA TAHUN
1. Kursus Bahasa Inggris LIA Surakarta 2002 – 2004
Pengalaman Organisasi
NO NAMA JABATAN TAHUN
1. Biro Rumah Tangga (BRT) HME ITB Ketua 2007 – 2008
2. Biro Usaha (BU) HME ITB Staff 2006 – 2007
3. PALAPA – PLTA Skala Pikohidro untuk desa
tertinggal
Pimpinan
kelompok
2007 - 2008
38
pemberangkatan
kedua
4. VOLT – Village Of Light Koordinator
Keamanan
2005 - 2006
5. Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
ROHIS SMA N 1 Karanganyar
Ketua divisi
eksternal
2004 - 2005
6. ROHIS Kerohanian Islam SMA N 1 karanganyar Sekretaris Umum 2003 – 2004
Seminar dan Pelatihan
NO NAMA TAHUN
1. Training Jurnalistik – Balai Jurnalistik ICMI 2007
2. Leadership Training – Keluarga Mahasiswa Islam ITB 2005
3. Pelatihan Comlabs – USDI ITB 2005
Prestasi
NO NAMA TAHUN
1. Tim reguler peraih medali emas olimpiade ITB cabang
sepakbola
2007
2. Juara 1 Liga sepakbola SMA N 1 Karanganyar – Best
defender
2005
3. Juara 1 MTQ tingkat SMA se Kabupaten Karanganyar 2004
39
Nama : Karinta Utami
NIM : 15307090
Fakultas/Prodi : FTSL / Teknik Lingkungan
Perguruan Tinggi : ITB
Angkatan : 2007
TTL : Tasikmalaya 19 Januari 1989
No HP/ Telp. : 0852 2002 8148
E-mail : [email protected]
Alamat : Jl. Mundinglaya 4, Bandung
Alamat Libur : Jl.Dinding Ari 2 no.111 BRP – Tasikmalaya
Riwayat Pendidikan Formal
• Teknik Lingkungan ITB, 2007 – sekarang
• SMAN 1 Tasikmalaya, 2004 – 2007
• SMPN1 Tasikmalaya, 2001 - 2004
• SDN Citapen 1, 1995 – 2001
Pendidikan Non Formal
• Yayasan Mental Aritmatika Indonesia 1998-2000
• Rumah Musik Harry Roesli
Pengalaman Organisasi
• OSIS SMPN 1 Tasikmalaya
• OSIS SMAN 1 Tasikmalaya
Prestasi
• Mojang Kewes Kota Tasikmalaya 2006
• Juara 1 dan 2 mental aritmatika Tasikmalaya
40
Nama : Testantoro Randi Putra
Nim : 13205112
Fakultas/Prodi : STEI/Teknik Elektro
Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung
Angkatan : 2005
TTL : Jakarta, 17 Oktober 1986
No HP : 0856 3092 656
e-mail : [email protected]
Alamat : Jalan Cisitu Indah V no: 132, Bandung
Alamat Libur : Villa Bintaro Indah B. VI/14, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat,
Tangerang
Riwayat Pendidikan Formal
NO NAMA TAHUN
1 Institut Teknologi Bandung (ITB), Jurusan Teknik Elektro, Bandung 2005 - sekarang
2 Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) , Jurusan Teknik Industri,
Surabaya2004 - 2005
3 Sekolah Menengah Atas Negeri 5 (SMAN 5) Surabaya 2001 – 2004
4 Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SMPN 1) Surabaya 1998 – 2001
5 Sekolah Dasar Negeri Pucang Jajar 112, Surabaya 1994 – 1998
Pendidikan Non Formal
NO NAMA TAHUN
1 Pelatihan Dasar-2 Akutansi SMUN 5 Surabaya 2002
2 Kursus Bahasa Inggris Kelt Surabaya 2002-2003
41
Pengalaman Organisasi
NO TEMPAT JABATAN TAHUN
1 PALAPA: PLTA skala Pikohidro untuk Desa
Tertinggal
Pimpinan Proyek 2007-2008
2 Maen Gedhe Ludruk ITB “Djika Minak
Djingga Maniak”
Koordintor Danus 2007
3 Maen Gedhe Ludruk ITB “Gelisah Sang
Gajah”
Koordintor Ticketing 2006
4 September Ceria LUDRUK ITB Ketua Panitia 2006
5 Radio Kampus (RK) ITB Koordinator OPD 2006
6 Village of Light (VOLT) Koordinator
Dokumentasi
2005
7 Suksesi HMTI Koordinator Logistik 2004
8 MPK SMUN 5 Surabaya APK 2003-2004
Seminar dan Pelatihan
NO NAMA KEGIATAN TAHUN
1 Sekolah Indonesia Muda HME ITB 2007
2 Seminar “Financial Revolution” Tung Desem Waringin 2006
3 Pelatihan Pengembangan Potensi Mahasiswa Teknik Industri (P3MTI)
HMTI ITS
2004
4 Integralistic Workshop (IW) BEM ITS 2004
Prestasi
NO NAMA KEGIATAN TAHUN
1 Nilai Tertinggi pada Pelatihan Web Design Comlabs ITB 2005
2 Juara 1 Futsal 3DG SMUN5 Surabaya 2003
42
Lampiran 5
BIODATA DOSEN PEMBIMBING
N a m a Lengkap dan Gelar : Ir. Nanang Haryanto, MT.Profesi : Staf Pengajar dan Peneliti, Program Studi Teknik
Elektro, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi Bandung
Pendidikan Formal dan Training
1. Institute of Technology Bandung INDONESIA
Graduated of Master Program of Department of Electrical Engineering, majoring in the field of Electric Power
System in EE-Department of Institute of Technology Bandung
2. 22 November – 26 November 1999 ITB-KAN-BSN INDONESIA
Training for “ Testing Laboratory Assessor”, KAN, BSN
3. June 1999 ITB-PLN INDONESIA
Training for “ Electricity Market Mechanism”
4. October 1997 ITB-PLN INDONESIA
Training for EMTP Program
5. January 1992-July 1993 TU-Berlin Berlin, GERMANNY
Take some courses in Institute fuer Hochspannungtechnik und Starkstromanlage
6. October 1990 LAPI-DJLPE Bandung,INDONESIA
Training Course of Wien Automatic System Planning (WASP-III)
7. May 1990 Electric Power System Lab. Bandung,INDONESIA
Training Course of NETOMAC Program from TU Berlin
8. March 1989 PLN-ITB Bandung,INDONESIA
Training Course in Electric Power Distribution
43
9. October 1987 Institute of Hydraulic & Pneumatic Singapore
Training Course in Hydraulic & Pneumatic
10. March 1986 Institute of Technology Bandung Bandung,INDONESIA
Graduated in Electrical Engineering, majoring : Electric Power System
Publikasi dan Konferensi
[ 1 ] Yusra Sabrie, Sumanto, N.Hariyanto, Studi Kebutuhan Energi Listrik Pendekatan Makro Sektoral, ( An
Macro Sectoral Approah for Electric Energy Demand) Proceeding of Seminar Teknik Tenaga Listrik III,
ITB, Bandung, 1992
[ 2 ] Sudaryatno S, N.Hariyanto, Nurhidajat, Perhitungan Interferensi Elektromagnetis Saluran Transmisi 500
kV, ( Calculation of Electromagnetic Interference of EHV 500 kV Transmission Lines), Paper of
Seminar SUTET 500 kV, Puncak, 1992
[ 3 ] Djoko Darwanto, N.Hariyanto, Sumanto, Eddy S, Studi Optimisasi Cadangan Daya Sistem Kelistrikan
Jawa-Bali, ( Study of Reserve Power Optimization of Java electric Power System), Report Study of
Deparment of Mines & Energy , 1992
[ 4 ] N.Hariyanto, Yusra Sabri, S. Isnandar, Optimisasi Daya Reaktif Dengan Programa Linier Fuzzy,
(Optimization of Reactive Power Using Fuzzy Linear Programming), Seminar of Artificial Intelegence-
1994, Bandung, 1994
[ 5 ] N.Hariyanto, Yusra Sabrie, Nur Fajar, Kesepakatan Unit Dengan Programa Dinamik Fuzzy, ( Fuzzy
Dynamic Programming for Unit Commitment) Seminar of Artificial Intelegence-1994, Bandung, 1994
[ 6 ] Hasbullah, Yusra Sabrie, N.Hariyanto, Pengendalian Frekuensi Beban Menggunakan Kendali Fuzzy, (
Fuzzy Load Frequency Control) Seminar of Artificial Intelegence-1995, Bandung, 1995
[ 7 ] Djoko Darwanto, N. Hariyanto, Nurhidajat, Studi Kelistrikan Untuk Kebutuhan SNPPTR-Indonesia, (
Electric Energy Demand for Indonesian Space Development), Report Study , BAPPENAS,1995
[ 8 ] Hariyanto, Kestabilan Dinamik Dalam Sistem Tenaga Listrik, (Dynamic Stability in the Electric Power
System), Workshop on Electric Power System Analysis, HEDS-JICA-ITB, October 1995
[ 9 ] Hariyanto, M.Nurdin, Thomas K, Pendekatan Sekuriti Statis Perhitungan Keandalan Komposit Sistem
Tenaga Listrik, ( A Static Security Approach for Calculation of Composite Reliability of Electric Power
System), Proceeding of Seminar ITS-95, Surabaya, 1995
44
[ 10 ] Nurdin, N.Hariyanto, A.Harsono, Kestabilan Peralihan Menggunakan Fungsi Energi Mesin Individual, (
Transient Stability Using Individual Energy Fuction), Proceeding of Seminar ITS-95, Surabaya,1995
[ 11 ] M.Nurdin, N.Hariyanto, Yosef S, Penjadwalan Ekonomis Dengan Representasi Beban Fuzzy, (
Economic Dispatch Using Fuzzy Load representation), Proceeding of Seminar ITS-95, Surabaya,1995
[ 12 ] Ali Herman, N.Hariyanto, Development Planning of MV Distribution Network PT.PLN Cabang
Tangerang, CEPSI-1996, Kuala Lumpur, Malaysia, 1996
[ 13 ] N. Hariyanto, Hermawan KD, I. Mawardi, A. Harsono, Development Planning of Distribution
Automation for PT.PLN Cabang Tangerang, Report Study for PLN Distribusi Jakarta & Tangerang and
World Bank, 1997
[ 14 ] N.Hariyanto, F.Yosua S, Kajian Konfigurasi RING Suplai Listrik Kawasan Kota Mandiri ; Uji Coba
Bumi Serpong Damai, ( Ring Configuration for Electric Supply of Self Supporting City, Test Case Bumi
Serpong Damai) Report Study for PLN Distribusi Jakarta & Tangerang, 1997
[ 15 ] N.Hariyanto, Yanuarsyah Haroen, Pendekatan Model Reduksi Persamaan Ruang Keadaan Untuk Analisis
Quasi-stationer, studi kasus Mesin Tunggal (Model Reduction Approach of State Space Equation for
Quasi-Stationer of Single Machine), WECI III, Bandung, Indonesia, 1998
[ 16 ] M.Nurdin, N. Hariyanto, Penentuan Lokasi Penstabil Sistem Tenaga Listrik (PSS) Proportional-Integral
Menggunakan Faktor Partisipasi (Determine of Location of PSS type PI Using Participation Factor),
WECI III, Bandung, Indonesia, 1998
[ 17 ] N. Hariyanto, Pekik AD, Computational Method of Reactive Power Control Using Fuzzy Linear
Programming, Seminar On Intelegent Technology & Its Applications, Surabaya, April 2000
[ 18 ] Y O Senobua, N. Hariyanto, M Nurdin, Koordinasi PSS & FDS Untuk Meningkatkan Unjuk Kerja
Dinamik Sistem Tenaga Listrik (Coordination of PSS & FDS Increasing Dynamic Performance of
Electric Power Systems), STTE-I-2000, 1-3 August 2000
[ 19 ] H> Gusmedi, N. Hariyanto, Y . Sabrie, Mekanisme Pasar Energi Listrik dan Kontrak Kongesti Transmisi
( Mechanism of Electric Power Market and Transmission Congestion Contract), STTE-I-2000, Bandung,
1-3 August 2000
45
Ketertarikan Bidang Studi :
Electric Power System Reliability Course
Power system Analysis
Planning of Electric Power Distribution
Prediction of Electricity Demand
Pengalaman Riset :
1. 1998 –now Electric Power System Lab. Bandung, INDONESIA
Research
Fuzzy Clustering for Dynamic Security Assesment
Dynamic Stability Improvement Using Unified Power Flow Control
2. 1996–1997 Electric Power System Lab. Bandung, INDONESIA
Research
Dynamic Security Approach Using Margin of Energy Function for Composite Reliability Calculation
Reliability Composite Approach for Determination of Busbar Intertie of Interconnected system
3. 1994–1996 Electric Power System Lab. Bandung, INDONESIA
Research
Static Security Approach for Composite Reliability Calculation
Transient Stability Calculation Using Individual Mahine Energy Function
4. 1993–1995 Electric Power System Lab. Bandung,INDONESIA
Research
Reactive Power Optimization Using Crisp Linear Programming.
Reactive Power Optimization Using Fuzzy Linear Programming
Unit Commitment Using Fuzzy Dynamic Programming
5. 1991–1993 TU-Berlin Berlin, GERMANY
Research
PSS-PID Controler Using NETOMAC Program.
Location and Setting of PSS-PID Controler for Multi-Machine System
46
PSS Using Fuzzy Controller for Multi-Machine System
6. 1989–1991 LAPI-ITB Bandung, INDONESIA
Research Team Member
Optimization of Reserve Capacity of Java-Bali Electric Power System Using WASP-III
7. 1988–1989 PLN-ITB Bandung, INDONESIA
Research Team Member
Calculation Methods of Electric Distribution Losses for Surabaya
Pengalaman Profesional Beberapa Tahun Terakhir :
1. January 2000 – now LPM-ITB- Dirjen. Listrik & Energi Bandung, Indonesia
Instructor for “ Training for Electrical Inspector of LV instalation”
2. January 2000 – now P2T- ITB Bandung, INDONESIA
Technical Advisor of Electrical Engineering for Project Officer “Construction of Computer Center and
Academic Resource Building”
3. September 1999 – now LPM ITB-PLN Bandung, INDONESIA
Senior System Engineer of “Development of GIS-based for Customer Servuces of PT PLN(Persero) Jakarta
Raya & Tangerang”
4. September 1999 – January 2000, LPM-ITB-PT CPI Bandung,INDONESIA
Senior Electrical Engineer for “Study on Transient Stability of Electric Power System PT. CALTEX PACIFIC
INDONESIA”, Institute for Community Services,LPM-ITB, Bandung
5. January 1999 – April 1999, Sucofindo- Electrowatt Engineering-PLN INDONESIA
Electrical Engieer of Transmission & Distribution for “Asset Valuation of PT PLN(Persero) Indonesia”
6. October 1997 – June 1998, LPM ITB- Pertamina UP-V INDONESIA
Senior Electrical Engineer for “Study on Reconfiguration of Electric Power System Network for Pertamina UP-
V Balikapan”, Institute for Community Services,ITB, Bandung
7. April 1997– April 1998 West Java Electricity & LPM-ITB. INDONESIA
Team Leader of Project
Development of SCADA/ Distribution Control Centre of Purwakarta (Basic Design and Technical
Specification)
47
MV 20 kV Distribution Reconfiguration of MV 20 kV Distribution Network for Bekasi, Bogor, Purwakarta
and Karawang in the West Java Distribution System
8. October 1995– October 1997 PLN-LPM-ITB Bandung, INDONESIA
Team Leader of Project
Methods of Spatial Demand Forecasting for Tangerang
Reliability Approach for RING & SPINDLE Configiration of MV Distribution Network.
9. October 1995– October 1997 PLN-LPM-ITB Bandung, INDONESIA
Team Leader of Project
Basic and Functionality Design of SCADA/DA for DCC Tangerang
Implementation of Computerized Distribution Planning for Tangerang
8. 1994–1995 BAPPENAS Bandung,INDONESIA
Research
Planning of Electricity Network Supporting Infrastructur Development
10. 1986–1988 Bakrie Pipe Industries Jakarta, INDONESIA
Electrical Engineer in Production & Engineering Division