pilot plant - stirred tank reactor
DESCRIPTION
Laporan CSTRTRANSCRIPT
LABORATORIUM PILOT PLANT
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2015/2016
MODUL : Perpindahan Panas Pada Tangki Berpengaduk
PEMBIMBING : Ir. Umar Khayam
Oleh :
Kelompok : 12
Nama : Ridha N. Darmawan 131424029
Kelas : 3A-Teknik Kimia Produksi Bersih
PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK KIMIA PRODUKSI BERSIH
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
Tanggal Praktikum : Kamis, 22 Oktober 2015
Tanggal Penyerahan : Sabtu, 31 Oktober 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengadukan adalah suatu operasi kesatuan yang mempunyai sasaran untuk menghasilkan
pergerakan tidak beraturan dalam suatu cairan, dengan alat mekanis yang terpasang pada alat
di atas. Walaupun pengadukan sering disalahartikan dengan campuran, dan mereka tidaklah
bersinonim. Pengadukan mengacu pada pergerakan dalam suatu material dalam bentuk
spesifik; bagaimanapun, ini merupakan suatu distribusi secara acak antara dua atau lebih
tahap yang pada awalnya terpisah. Pola aliran yang terjadi dalam cairan yang diaduk
tergantung pada jenis pengaduk, karakteristik fluida yang diaduk dan ukuran serta
perbandingan ukuran antara tangki, pengaduk dan sekat.Tujuan dari pada operasi
pengadukan terutama adalah terjadinya pencampuran. Pencampuran merupakan suatu operasi
yang bertujuan mengurangi ketidaksamaan komposisi, suhu atau sifat lain yang terdapat
dalam suatu bahan
Yang dimaksud dengan tangki pengaduk ( tangki reaksi ) adalah bejana pengaduk
tertutup yang berbentuk silinder, bagian alas dan tutupnya cembung. Tangki pengaduk
terutama digunakan untuk reaksi-reaksi kimia pada tekanan diatas tekanan atmosfer dan pada
tekanan vakum, namun tangki ini juga sering digunakan untuk proses yang lain misalnya
untuk pencampuran, pelarutan, penguapan ekstraksi dan kristalisasi.
1.2. Tujuan
Setelah melakukan percobaan ini, praktikan diharapkan:
- Dapat menjelaskan aliran proses yang terjadi pada alat
- Dapat memahami proses perpindahan panas di dalam tangki berjaket berpengaduk, yang
tergolong dalam kelompok proses unsteady state.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Dasar Teori
Perpindahan panas di dalam tangkin berpengaduk berjaket sangat berbeda dengan proses
perpindahan panas yang biasa dijumpai. Hal ini disebabkan karena proses yang terjadi
adalah proses tak tetap (unsteady state). Jadu koefisien perpindahan panas (U) tidak
dapat digunakan dalam persamaan Fourier:
Q=U.A.Δt
Persamaan Fourier hanya dapat digunakan bila tangku beroperasi secara sinambung/
steady state).
Persamaan yang harus digunakan adalah persamaan untuk tangki berjaket
berpengaduk dengan media pemanas non-isothermal (air).
dQdt
=Mcdtdθ
=WC (T 1−T 2 )=UAdt
Mcdtdθ
=WC ( T1−T 2 )………….. (2.1)
lnT1−t1
T2−t2
=WCMc ( K1−K
K1)θ ………… (2.2)
K1=eUA /WC ………….………... (2.3)
Dari persamaan 2.1 kita dapatkan harga W (laju alir fluida panas) yang kemudian
disubstitusikan ke persamaan 2.2 untuk mendapatkan harga K1, dan dari persamaan 2.3
kita dapatkan harga U.
Untuk perhitungan koefisien film dinding dalam, dapat digunakan hubungan
sebagai berikut:
h1 Di
K=a( L2 Nρ
μ )1/3
(Qμμw )
0.14
Dengan:
h: koefisien film dinding dalam
Di: diameter dalam tangki
L : diameter pengaduk
N : putaran pengaduk per unit waktu
μ : viskositas cairan
ρ : densitas rata-rata cairan
mw : viskositas permukaan
K : konduktivitas thermal
1.1.1. Pengertian Pengadukan
Pengadukan adalah operasi yang menciptakan terjadinya gerakan didalam bahan
yang diaduk. Tujuan dari pada operasi pengadukan terutama adalah terjadinya
pencampuran. Pencampuran adalah suatu operasi yang bertujuan untuk mengurangi
ketidaksamaan komposisi, suhu, atau sifat yang lain yang terdapat dalam suatu bahan
atau bisa juga pencampuran adalah penggabungan dua atau lebih bahan yang berbeda
fase, seperti fluida atau padatan halus dan hal ini bertujuan untuk mengacak yang satu
terhadap yang lain sehingga terjadi distribusi. Pencampuran dapat menimbulkan gerak
didalam bahan itu yang menyebabkan bagian-bagian bahan saling bergerak satu terhadap
yang lainnya, sehingga operasi pengadukan hanyalah salah satu cara operasi
pencampuran.
Beberapa tujuan dari pengadukan fluida adalah:
1. Mencampur dua cairan yang miscible, seperti etil alkohol dan air.
2. Melarutkan padatan dalam cairan, seperti oksalat dan air.
3. Mendispersikan gas dalam cairan dalam bentuk gelembung-gelembung kecil. Seperti
oksigen dari udara dalam suatu suspensi mikroorganisme untuk fermentasi pada saat
proses pengolahan lumpur buangan.
4. Mendispersikan gas dalam cairan dalam bentuk gelembung-gelembung kecil. Seperti
oksigen dari udara dalam suatu suspensi mikroorganisme untuk fermentasi pada saat
proses pengolahan lumpur buangan.
5. Pengadukan fluida untuk menaikkan transfer panas diantara fluida dan suatu coil atau
jacket dalam dinding tangki.
1.1.2. TangkiPengaduk
Yang dimaksud dengan tangki pengaduk (tangki reaksi) adalah bejana
pengaduk tertutup yang berbentuk silinder, bagian alas dan tutupnya cembung.
Tangki pengaduk terutama digunakan untuk reaksi-reaksi kimia pada tekanan
diatas tekanan atmosfer dan pada tekanan vakum, namun tangki ini juga sering
digunakan untuk proses yang lain misalnya untuk pencampuran, pelarutan,
penguapan ekstraksi dan kristalisasi.
Untuk pertukaran panas, tangki biasanya dilengkapi dengan mantel ganda
yang di las atau di sambung dengan flens atau dilengkapi dengan kumparan yang
berbentuk belahan pipa yang dilas. Untuk mencegah kerugian panas yang tidak
dikehendaki tangki dapat diisolasi.
Hal penting dari tangki pengaduk, antara lain :
1. Bentuk : pada umumnya digunakan bentuk silinder dan bagain bawahnya
cekung.
2. Ukuran : diameter dan tangki tinggi.
3. Kelengkapannya, seperti :
a. Ada tidaknya buffle, yang berpengaruh pada pola aliran didalam tangki.
b. Jacket atau coil pendingin/pemanas, yang berfungsi sebagai pengendali
suhu.
c. Letak lubang pemasukan dan pengeluaran untuk proses kontinu.
d. Sumur untuk menempatkan termometer atau peranti untuk pengukuran
suhu
e. Kumparan kalor, tangki dan kelengkapan lainnya pada tangki pengaduk.
BAB 3
METODOLOGI
1.2. Alat dan Bahan
Alat:
- Tangki berpengaduk/ unit stirred tank reactor
- PCT 10 + thermocouple
- Tachometer
Bahan:
- Air bersih 100 L
- Steam
1.3. Langkah Kerja
- Persiapan
1) Mempelajari gambar dan menguasainya
2) Membuka katup/kran udara tekan
3) Menghidupkan saklar utama
4) Menghidupkan peralatan proses PCT 10 untuk ukuran T2
5) Membuka kran utama air yang menuju kondensor kecil (dari tangki utama
penyimpanan air)
6) Menghidupkan pompa sirkulasi air dalam jaket (tombol hijau)
7) Membuka katup kran utama uap
8) Buka kran air umpan hingga volume menunjukkan 100 L
9) Nyalakan pengaduk, dan ukur kecepatan putarnya
- Pengamatan
1) Catat dan amati tekanan suction dan discharge pada pompa
2) Catat dan amati juga tekanan steam
3) Catat dan amati juga temperature jaket
BAB 4
DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1.1. Rangkaian Alat
Air masuk dari bawah melalui pompa untuk dialirkan kedalam jaket. Lalu kukus
masuk dari atas untuk masuk kebawah kedalam jaket, sehingga didapatkan air panas
didalam jaket untuk menjadi media pemanas air didalam tangki. Air di dalam tangki
yang telah menguap selanjutnya akan naik kedalam condenser, didinginkan
menggunakan air pendingin sehingga akan didapatkan produk didalam tangki destilat.
Air yang menguap didalam jaket juga di recycle, masuk kedalam condenser dan setelah
dingin masuk kembali kedalam pompa untuk dipanaskan kembali didalam jaket.
1.2. Tabel Pengamatan
Waktu
(menit)
Tekanan (bar) Tekanan
Steam (bar)
Temperatur
Jacket (°C)C (kal/g°C)
Suction Discharge
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
55
60
0
0
1.4
2.2
2.1
2.4
2.5
2.5
2.5
2.3
2.4
2.6
2.5
0
0
2.5
3.1
3
3.4
3.5
3.5
3.5
3.3
3.4
3.6
3.5
2.4
2.4
0.9
1.9
2
2
2.1
2
2.1
1.8
2.2
2.1
2.5
26.2
26.5
29.1
31.2
33.9
33.7
33.2
33.0
33.1
33.1
33.1
33.2
33.3
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
1.0
Data penunjang
Diameter
Pengaduk (L)
Diameter
Tangki (D)
Luas Tangki
(A= 1/4 π D)
Laju Alir Air
(W)
Kecepatan
Putar Pengaduk
(N)
0.105 m 1.14 m 1.02 m2 100 L/min 71.2 rpm
1.1. Perhitungan
Perhitungan tidak dapat dilakukan karena data temperature yang didapatkan tidak
lengkap.
1.2. Pembahasan
Pada praktikum ini, telah dilakukan percobaan perpindahan panas pada tangki
berpengaduk. Prinsip pemanasan yang terjadi dalam alat ini hampir sama dengan heat
exchanger. Proses perpindahan panas terjadi dengan dilakukan penyerapan panas dari
steam ke air dengan proses konduksi dan konveksi. Karena terdapat proses pemanasan
yang diserap oleh material tangki, dan teradi juga perpindahan panas pada air. Proses
pemanasan yang terjadi dibantu dengan adanya pengaduk. Tujuan dari pengadukan
dalam percobaan ini adalah agar panas yang diserap oleh air tersebar lebih cepat dan
merata.
Cairan didalam tangki dipanaskan oleh aliran cairan didalam jaket (air panas)
yang mengelilingi tangki. Cairan didalam diaduk terus menerus untuk menambah
perpindahan panas (heat transfer) juga untuk menjaga suhu cairan merata diseluruh
bagian tangki.
Alat yang digunakan pada percobaan ini telah mengalami kerusakan, sehingga
nilai suhu tangki didalam reactor yang seharusnya tampil pada layar process controller
tidak dapat terbaca dengan benar. Sehingga perolehan data untuk perhitungan tidak
lengkap sehingga nilai-nilai koefisien perpindahan panas tidak dapat dihitung. Selain itu,
produk kondensat juga tidak bisa didapatkan. Karena proses perpindahan panas yang
dilakukan tidak mencapai suhu penguapan air.
.
BAB 5
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan pada hari Kamis, 22 Oktober 2015, praktikan telah
dapat:
- Menjelaskan aliran proses yang terjadi pada alat
- Memahami proses perpindahan panas di dalam tangki berjaket berpengaduk, yang
tergolong dalam kelompok proses unsteady state.
DAFTAR PUSTAKA
Staf Pengajar Politeknik. 2013. Petunjuk Praktikum Operasi Teknik Kimia. Bandung. Jurusan
Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung
Septiani, Mimin. 2013. Tangki Berpengaduk. (http://mhimns.blogspot.co.id/2013/04/tangki-
berpengaduk.html, diakses pada hari Kamis, 29 Oktober 2015. 12:34)