oleh - digilib.unila.ac.iddigilib.unila.ac.id/32626/26/skripsi full teks tanpa bab...
TRANSCRIPT
PRARANCANGAN PABRIK NITROBENZENA
DARI BENZENA DAN ASAM CAMPURAN DENGAN
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN (Tugas Khusus Perancangan Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RE-201))
(Skripsi)
Oleh :
DWI AGUSTINA SYAFANI (1015041003)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
ABSTRAK
PRARANCANGAN PABRIK NITROBENZENA DARI BENZENA DAN
ASAM CAMPURAN DENGAN
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(Perancangan Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (R-101))
Oleh
DWI AGUSTINA SYAFANI
Pabrik Nitrobenzena berbahan baku Benzena dan Asam Campuran,
direncanakan didirikan di Kawasan Industri Cilacap, Jawa Tengah. Pendirian
pabrik berdasarkan atas pertimbangan bahan baku, sarana transportasi yang
memadai, tenaga kerja yang mudah didapatkan, kondisi lingkungan dan
banyaknya industri lain pengguna langsung Nitrobenzena di daerah tersebut.
Pabrik direncanakan memproduksi Nitrobenzena sebanyak 50.000
ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang
digunakana dalah Benzena sebanyak 4.202,175 kg/jam, Asam Nitrat sebanyak
3.389,930 kg/jam dan Asam Sulfat sebanyak 7.909,837 kg/jam.
Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik terdiri dari unit pengadaan udara
proses, pengadaan listrik, pengadaan agen penukar panas dan udara instrument.
Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur
organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 170 orang.
Dari analisis ekonomi diperoleh:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 430.664.352.037
Working Capital Investment (WCI) = Rp. 64.709.201.043
Total Capital Investment (TCI) = Rp. 495.373.553.080
Break Even Point (BEP) = 48,56 %
Pay Out Time after taxes (POT) = 2,72 Tahun
Return on Investment after taxes (ROI) = 22,7437%
Discounted cash flow (DCF) = 45,18%
Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik
Nitrobenzena ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang
menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.
ABSTRACT
MANUFACTURING OF NITROBENZENE FROM BENZENE AND
MIXTURED ACID WITH
CAPACITY 50.000 TONS/YEAR
(Design of Continuous Stirred Tank Reactor (R-101))
By
DWI AGUSTINA SYAFANI
Nitrobenzene plant with raw materials Benzene and Mixtured Acid is
planned to be built in Cilacap, Central Java. Establishment of this plant is based
on some consideration due raw materials, tothe transportation, the labors
availability, the environmental condition, and also existence of some industrial
that use Nitrobenzene as their raw material near this location.
This plant is meant to produce 50.000 tons/year with 330 working days in
a year. The raw materials used consist of 4.202,175 kg/hour of Benzene, 3.389,930
kg/hour of Nitric Acid, and 7.909,837 kg/hour of Sulfuric Acid.
The utility units consist of process air system, heat exchanger agent
system, power generation system and instrumentation & control system.
The bussines entity form is Limited Liability Company (Ltd) using line
and staff organizational structure with 170 labors.
From the economic analysis, it is obtained that:
Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 430.664.352.037
Working Capital Investment (WCI) = Rp. 64.709.201.043
Total Capital Investment (TCI) = Rp. 495.373.553.080
Break Even Point (BEP) = 48,56 %
Pay Out Time after taxes (POT) = 2,72 Tahun
Return on Investment after taxes (ROI) = 22,7437%
Discounted cash flow (DCF) = 45,18%
Considering the summary above, it is proper to study the establishment of
Nitrobenzene plant further, because the plant is profitable and has good prospects.
PRARANCANGAN PABRIK NITROBENZENA
DARI BENZENA DAN ASAM CAMPURAN DENGAN
KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN
(Tugas Khusus Perancangan Alir Tangki Berpengaduk (RE-101))
Oleh
DWI AGUSTINA SYAFANI (1015041003)
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
SARJANA TEKNIK
pada
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Lampung
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
MOTTO
“ Jika kamu tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka kamu harus sanggup menahan perihnya
kebodohan”
-Imam Syafi’i-
“Ingatlah, di atas langit masih ada langit.” -Bapak-
Sebuah Karya Kecilku.....
Dengan segenap hati kupersembahkan tugas akhir ini kepada :
Allah SWT,
Atas kehendak-Nya semua ini ada
Atas rahmat-Nya semua ini aku dapatkan
Atas kekuatan-Nya aku bisa bertahan.
Orang tuaku sebagai tanda baktiku, terima kasih atas segalanya,
doa, kasih sayang, pengorbanan, dan keikhlasannya
Ini hanyalah setitik balasan yang tidak bisa dibandingkan dengan
berjuta – juta pengorbanan dan kasih sayang
Yang tidak pernah berakhir.
Kakak dan adik – adikku atas segala semangat, doa dan kasih
sayang.
Guru – guruku sebagai tanda hormatku,
Terimakasih atas ilmu yang telah diberikan.
Kepada Almamaterku tercinta,
Semoga kelak berguna di kemudian hari.
SANWACANA
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik
Nitrobenzena dari Benzena dan Asam Campuran dengan Kapasitas 50.000
Ton/Tahun” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Tugas akhir ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna
memperoleh derajat kesarjanaan (S-1) di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik
Universitas Lampung.
Penyusunan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari beberapa
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.
2. Bapak Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Universitas
Lampung dan sekaligus sosok yang menginspirasi penulis untuk terus
belajar dan memiliki pemikiran sederhana berlandaskan keilmuan.
3. Ibu Yuli Darni, S.T., M.T. dan Ibu Lia Lismeri, S.T., M.T., selaku Dosen
Pembimbing I dan II, yang telah memberikan ilmu, pengarahan,
bimbingan, kritik dan saran serta semangat selama penyelesaian tugas
akhir ini. Semoga segala kebaikan Ibu dibalas oleh Allah SWT.
4. Ibu Panca Nugrahini, S.T., M.T. dan Bapak Donny Lesmana, S.T., M.Sc.,
selaku Penguji I dan II yang telah sukarela menyisihkan sebagian
waktunya untuk memberikan kritik dan saran agar penulis bisa
menciptakan karya yang mumpuni.
5. Seluruh Dosen Teknik Kimia Universitas Lampung, terimakasih tak
terhingga atas semua ilmu dan bekal masa depan yang akan selalu
bermanfaat dan berguna bagi kehidupan penulis.
6. Bapak Saparudin dan Ibu Zulmawarni, cintaku yang tidak pernah
berkhianat. Maaf menunggu terlalu lama, terimakasih untuk tetap percaya,
terimakasih untuk setiap untaian doa, kasih sayang, semangat dan pundi-
pundi yang dikucurkan.
7. Adinku tersayang, Iqbal Arafat. Terimakasih sudah menjadi alasan kuat
untukku menyelesaikan perjalanan ini.
8. Adik-adikku yang kucintai, Virna Aulia Syafani, Dhea Ramadita Syafani,
Adelia Azzahra Putri Syafani, Abu Dzar Al Aji, dan Ahmad Bilal Al
Habsyi. Maafkan belum bisa menjadi contoh yang baik dalam fase
perjalanan kali ini, dan terimakasih sudah banyak berkorban demi
perjalanan panjang atu, semoga karya ini bisa menebusnya.
9. Om Kadarsyah dan Tante Huzaimah, terimakasih banyak. Semoga
setidaknya aku bisa mencontoh setengah dari kebaikan beliau berdua.
10. Adik-adik manis tempat berbagi kisah dan keluh kesah, Anggreini
Khandari, Justika Dewi Khandari, dan M. Ardan Khandari. Terimakasih
sudah menjadi bagian rezeki yang Allah berikan padaku.
11. Keluarga Gang Senen dari masa ke masa: Muda, Pak Muda, Gani, Om
Yanto, Tante Pit, Intan, Reyhan, Dimas, Abraham. Terimakasih untuk
segala hal, maaf untuk setiap kesalah pahaman.
12. Keluarga besar yang terus memberikan dukungan baik moral, spiritual
maupun material kepada penulis. Terlalu banyak rasa syukur ini, sehingga
tak akan cukup untuk dituliskan di atas kertas.
13. Geng cinta yang luar biasa. Masika Arinal, Delvi Tianingsih, Nurul
Umuniah Lukita beserta keluarga kalian. Tuhan yang tau seberapa
bersyukurnya aku bisa punya orang-orang seperti kalian dalam hidup.
Terimakasih aja ga akan cukup ngebales semua kebaikan, ketulusan, dan
cinta kasih kalian. Selalu inget ya, you can count on me!
14. Chitra Mutiara Usman, ku beri special space buat kamu. Darah memang
lebih kental dari air. Tapi, walaupun ga ada hubungan darah, terimakasih
sudah menemani waktu aku berdarah-darah. Entah gimana jadinya kalo ga
ada uluran kasih dari seorang ses hahaha. Terimakasih juga buat Ayah
Bunda yang ikut direpotkan semasa ku menginap bermalam-malam
ngerjain tugas akhir ini di rumah Sukarame. Semoga selalu Allah berikan
kesehatan.
15. My partner in crime, Nilam Sari Sitorus Pane. Akhirnya selesai juga drama
tugas akhir ini dek! Thankyou!
16. Chindo Brothers Sisters All Crews (Aulizar, Okta, Sandi, Fatrin, Fahmi,
Wildan, Asmi, Ari, Yudi, Galih, Tauhid, Teo, Alif, Dayat, Kak Ines, Kak
Dila, Kak Adek dan yang lainnya yang banyak banget kalau harus
disebutkan semua), termasuk owner dan tim pendukung Kantin Chindo.
Terimakasih sudah jadi tempat kumpul ternyaman, tempat ngobrol ter-
unfaedah selama ini.
17. Teman-teman seperjuangan angkatan 2010 di Teknik Kimia. Kalian luar
biasa. Apalah arti hidup penulis di kampus ini tanpa keberadaan kalian.
Terimakasih atas segalanya, kebersamaannya, persaudaraannya. Kehidupan
kuliah jadi menyenangkan karena penulis adalah bagian dari kalian. Sampai
bertemu di waktu dan keadaan yang lebih baik.
18. Adik-adik di kampus dan Kakak-kakak yang sudah lebih dulu selesai
berjuang, yang memberi petuah, yang sudah banyak mendukung penulis
selama ini, yang sudah direpotkan amat sangat, ditanya ini dan itu selama
penulis mengerjakan tugas akhir, yang walaupun kita gak selalu bertegur
sapa atau entah terpisah seberapa jauh, tapi saling mengerti bahwa kita
adalah keluarga. Keluarga Besar Teknik Kimia Unila; Kak Ajay, Kak Fian,
Kak Atung, Kak Yuri, Kak Andi, Kak Reo dan kakak-kakak lainnya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.
Dan terimakasih pula untuk semua pihak tanpa terkecuali yang telah
membantu dalam penyusunan tugas akhir ini, entah dalam bentuk materi,
motivasi, ilmu, pengalaman, dan saran serta kritik. Semoga karya ilmiah ini
dapat berguna di kehidupan yang akan datang dan Allah SWT
s e n a n t i a s a membalas s e g a l a kebaikan k a l i a n terhadap penulis.
Aamin Ya Rabbal Alaamiin.
Bandar Lampung, Juli 2018
Penulis,
Dwi Agustina Syafani
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Kegunaan Produk ................................................................................ 2
1.3 Penentuan Kapasitas Produksi ............................................................ 3
1.4 Tempat dan Lokasi Pabrik ................................................................... 6
II. DESKRIPSI PROSES
2.1 Jenis-jenis Proses ............................................................................... 9
2.2 Pemilihan Proses ................................................................................ 10
III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
3.1 Spesifikasi Bahan Baku ..................................................................... 22
3.2 Spesifikasi Produk ............................................................................. 24
IV. NERACA MASSA DAN NERACA ENERGI
4.1 Neraca Massa
4.1.1 Reaktor (RE-201) ........................................................................ 26
4.1.2 Flash Separator (FD-301) .......................................................... 26
4.1.3 Condenser Flash Separator (CD-301) ....................................... 27
4.1.4 Distillation Column (DC-301) .................................................... 27
4.1.5 Condenser (CD-302) ................................................................... 28
4.1.6 Reboiler (RB-301) ....................................................................... 28
4.1.7 Evaporator (EV-301) ................................................................... 28
4.2 Neraca Energi
4.2.1 Heater (HE-101) ......................................................................... 29
4.2.2 Heater (HE-102) ......................................................................... 29
4.2.3 Reaktor (RE-201) ........................................................................ 29
4.2.4 Heater (HE-201) ......................................................................... 30
4.2.5 Flash Separator (FD-301)........................................................... 30
4.2.6 Condenser (CD-301) .................................................................. 30
4.2.7 Heater (HE-301) ........................................................................ 31
4.2.8 Distillation Column (DC-301) ................................................... 31
4.2.9 Condenser (CD-302) .................................................................. 31
4.2.10 Evaporator (EV-301) ............................................................... 32
4.2.11 Cooler (CO-301) ..................................................................... 32
V. SPESIFIKASI PERALATAN PROSES DAN UTILITAS
5.1 Peralatan Proses ................................................................................... 33
5.2 Peralatan Utilitas .................................................................................. 51
VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
6.1 Kebutuhan Air .................................................................................... 76
6.2 Sistem Penyedia Steam ...................................................................... 91
6.3 Unit Penyedia Udara Instrumen ......................................................... 94
6.4 Unit Pembangkit Tenaga Listrik ........................................................ 94
6.5 Unit Pengadaan Bahan Bakar ............................................................ 95
6.6 Laboratorium...................................................................................... 95
6.7 Instrumentasi dan Pengendalian Proses ............................................. 98
6.8 Unit Pengolahan Limbah ................................................................... 104
VII. TATA LETAK PABRIK
7.1 Lokasi Pabrik ..................................................................................... 106
7.2 Tata Letak Pabrik ............................................................................... 108
7.3 Prakiraan Areal Lingkungan .............................................................. 110
VIII. MANAJEMEN DAN ORGANISASI
8.1 Bentuk Perusahaan ............................................................................. 114
8.2 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................... 117
8.3 Tugas dan Wewenang ........................................................................ 120
8.4 Status Karyawan dan Sistem Penggajian ........................................... 128
8.5 Pembagian Jam Kerja Karyawan ....................................................... 129
8.6 Penggolongan Jabatan dan Jumlah Karyawan ................................... 131
8.7 Kesejahteraan Karyawan ................................................................... 136
IX. INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI
9.1 Investasi ............................................................................................. 139
9.2 Evaluasi Ekonomi .............................................................................. 144
9.3 Discounted Cash Flow ....................................................................... 147
X. SIMPULAN DAN SARAN
10.1 Simpulan .......................................................................................... 148
10.2 Saran ................................................................................................ 148
FLOWSHEET
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN A
LAMPIRAN B
LAMPIRAN C
LAMPIRAN D
LAMPIRAN E
LAMPIRAN F
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Data Impor Nitrobenzena di Indonesia ................................................... 3
1.2 Produsen Benzena di Indonesia .............................................................. 5
1.3 Produsen Bahan Baku Pendukung .......................................................... 5
2.1 Nilai ∆Hºf dan ∆Gº C6H5NO2, C6H6, HNO3, H2SO4 dan H2O ............... 11
2.2 Nilai A, B, C, dan D C6H5NO2, C6H6, HNO3, H2SO4 dan H2O .............. 12
2.3 Data Harga Bahan Baku dan Produk Proses Pembentukan Nitrobenzena 16
2.4 Mol Bahan Baku dan Produk Proses Nitrobenzena Tanpa Katalis ........ 17
2.5 Data Proses Pembuatan Nitrobenzena Tanpa Katalis ............................. 18
2.6 Mol Bahan Baku dan Produk Pembuatan Nitrobenzena Menggunakan
Katalis Asam Sulfat ................................................................................ 19
2.7 Data Proses Pembuatan Nitrobenzena dengan Katalis ........................... 19
2.8 Kriteria Penilaian Pemilihan Proses ....................................................... 20
3.1 Spesifikasi Benzena ................................................................................ 22
3.2 Spesifikasi Asam Nitrat .......................................................................... 23
3.3 Spesifikasi Katalis Asam Sulfat.............................................................. 23
3.4 Spesifikasi Nitrobenzena ........................................................................ 24
4.1 Neraca Massa RE-201 ............................................................................ 26
4.2 Neraca Massa FD-301 ............................................................................ 26
4.3 Neraca Massa CD-301 ............................................................................ 27
4.4 Neraca Massa DC-301 ............................................................................ 27
4.5 Neraca Massa CD-302 ............................................................................ 28
4.6 Neraca Massa RB-301 ............................................................................ 28
4.7 Neraca Massa EV-301 ............................................................................ 28
4.8 Neraca Panas Heater (HE-101) ............................................................. 29
4.9 Neraca Panas Heater (HE-102) ............................................................. 29
4.10 Neraca Panas Reaktor (RE-201) ............................................................ 29
4.11 Neraca Panas Heater (HE-201) .............................................................. 30
4.12 Neraca Panas Flash Separator (FD-301) ............................................... 30
4.13 Neraca Panas Condensor (CD-301)........................................................ 30
4.14 Neraca Panas Heater (HE-301) .............................................................. 31
4.15 Neraca Panas Distillation Column (DC-301) ......................................... 31
4.16 Neraca Panas Condensor (CD-302) ....................................................... 31
4.17 Neraca Panas Evaporator (EV-301) ...................................................... 32
4.18 Neraca Panas Cooler (CO-301) ............................................................. 32
5.1 Spesifikasi Storage Tank (ST-101) ......................................................... 33
5.2 Spesifikasi Storage Tank (ST-102) ......................................................... 34
5.3 Spesifikasi Storage Tank (ST-103) ......................................................... 34
5.4 Spesifikasi Pompa Proses (PP-101) ....................................................... 35
5.5 Spesifikasi Pompa Proses (PP-102) ....................................................... 35
5.6 Spesifikasi Pompa Proses (PP-103) ....................................................... 36
5.7 Spesifikasi Pompa Proses (PP-201) ....................................................... 37
5.8 Spesifikasi Heater (HE-101) ................................................................. 38
5.9 Spesifikasi Pompa Proses (PP-102) ........................................................ 39
5.10 Spesifikasi Heater (HE-201) .................................................................. 40
5.11 Spesifikasi Reaktor (RE-201) ................................................................. 41
5.12 Spesifikasi Flash Drum (FD-301) .......................................................... 42
5.13 Spesifikasi Condensor (CD-301) ............................................................ 42
5.14 Spesifikasi Distillation Column (DC-301) ............................................. 43
5.15 Spesifikasi Condensor (CD-302) ............................................................ 43
5.16 Spesifikasi Accumulator (AC-301)......................................................... 44
5.17 Spesifikasi Evaporator (EV-301) ........................................................... 45
5.18 Spesifikasi Reboiler (RB-301) ................................................................ 45
5.19 Spesifikasi Heater (HE-301) .................................................................. 46
5.20 Spesifikasi Cooler (CO-301) .................................................................. 47
5.21 Spesifikasi Pompa Proses (PP-301) ........................................................ 47
5.22 Spesifikasi Pompa Proses (PP-302) ........................................................ 48
5.23 Spesifikasi Pompa Proses (PP-303) ........................................................ 49
5.24 Spesifikasi Storage Tank (ST-301) ......................................................... 50
5.25 Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS–401) .................................................. 51
5.26 Spesifikasi Tangki Alum (ST–401) ........................................................ 51
5.27 Spesifikasi Tangki Kaporit (ST–402) .................................................... 52
5.28 Spesifikasi Tangki Soda Kaustik (ST–403) ............................................ 53
5.29 Spesifikasi Tangki Air Filter (ST–404) ................................................. 54
5.30 Spesifikasi Tangki Asam Sulfat (ST–405) ............................................. 54
5.31 Spesifikasi Tangki Dispersan (ST–406) ................................................. 55
5.32 Spesifikasi Tangki Inhibitor (ST–407) ................................................... 55
5.33 Spesifikasi Demin Water Tank (DWT–401) .......................................... 56
5.34 Spesifikasi Tangki Hidrazin (ST–408) ................................................... 57
5.35 Spesifikasi Tangki Bahan Bakar (ST–409) ............................................ 57
5.36 Spesifikasi Tangki Clarifier (CF–401) .................................................. 58
5.37 Spesifikasi Tangki Sand Filter (SF–401) ............................................... 58
5.38 Spesifikasi Tangki Hot Basin (HB–401) ................................................ 59
5.39 Spesifikasi Cooling Tower (CT–401) ..................................................... 59
5.40 Spesifikasi Cold Basin (CB–401) ........................................................... 60
5.41 Spesifikasi Cation Exchanger (CE–401) ................................................ 60
5.42 Spesifikasi Anion Exchanger (AE–401) ................................................. 61
5.43 Spesifikasi Deaerator (DE–401) ............................................................ 61
5.44 Spesifikasi Boiler (B–401) ..................................................................... 62
5.45 Spesifikasi Blower Steam (BL– 401) ...................................................... 63
5.46 Spesifikasi Generator Listrik (GS-401) .................................................. 63
5.47 Spesifikasi Air Compressor (AC–401) ................................................... 63
5.48 Spesifikasi Pompa (PU – 401) ................................................................ 64
5.49 Spesifikasi Pompa (PU – 402) ................................................................ 64
5.50 Spesifikasi Pompa (PU – 403) ................................................................ 65
5.51 Spesifikasi Pompa (PU – 404) ................................................................ 65
5.52 Spesifikasi Pompa (PU – 405) ................................................................ 66
5.53 Spesifikasi Pompa (PU – 406) ................................................................ 66
5.54 Spesifikasi Pompa (PU – 407) ................................................................ 67
5.55 Spesifikasi Pompa (PU – 408) ................................................................ 67
5.56 Spesifikasi Pompa (PU – 409) ................................................................ 68
5.57 Spesifikasi Pompa (PU – 410) ................................................................ 68
5.58 Spesifikasi Pompa (PU – 411) ................................................................ 69
5.59 Spesifikasi Pompa (PU – 412) ................................................................ 69
5.60 Spesifikasi Pompa (PU – 413) ................................................................ 70
5.61 Spesifikasi Pompa (PU – 414) ................................................................ 70
5.62 Spesifikasi Pompa (PU – 415) ................................................................ 71
5.63 Spesifikasi Pompa (PU – 416) ................................................................ 71
5.64 Spesifikasi Pompa (PU – 417) ................................................................ 72
5.65 Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-418) ...................................................... 72
5.66 Spesifikasi Pompa (PU – 419) ................................................................ 73
5.67 Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-420) ...................................................... 73
5.68 Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-421) ...................................................... 74
5.69 Spesifikasi Pompa Utilitas (PU-422) ...................................................... 74
6.1 Kebutuhan Air Pendingin ....................................................................... 79
6.2 Kebutuhan Air Umpan Boiler ................................................................. 82
6.3 Tingkatan Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian .................... 100
7.1 Perincian Luas Area Pabrik Nitrobenzena .............................................. 110
8.1 Jadwal Kerja Masing-masing Regu ........................................................ 131
8.2 Perincian Tingkat Pendidikan ................................................................. 132
8.3 Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat Proses .................................... 133
8.4 Jumlah Operator Bedasarkan Jenis Alat Utilitas .................................... 134
8.5 Perincian Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan ................................. 135
9.1 Fixed Capital Investment ........................................................................ 140
9.2 Manufacturing Cost ................................................................................ 142
9.3 General Expenses ................................................................................... 142
9.4 Biaya Administratif ................................................................................ 143
9.5 Minimum Acceptable Persent Return on Investment .............................. 144
9.6 Acceptable Payout Time untuk Tingkat Resiko Pabrik .......................... 145
9.7 Hasil Uji Kelayakan Ekonomi ................................................................ 147
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Data Impor Nitrobenzena di Indonesia .............................................. 3
6.1 Diagram Cooling Water System ........................................................ 81
6.2 Deaerator ........................................................................................... 93
7.1 Peta Propinsi Jawa Timur .................................................................. 111
7.2 Peta Kabupaten Tuban ....................................................................... 111
7.3 Tata Letak Pabrik ............................................................................... 112
7.4 Tata Letak Alat Proses ....................................................................... 113
8.1 Struktur Organisasi Perusahaan ......................................................... 119
9.1 Grafik Analisa Ekonomi .................................................................... 146
9.2 Kurva Cummulative Cash Flow ........................................................ 147
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri petrokimia di Indonesia semakin berkembang. Perkembangan
industri petrokimia selain akan memberi nilai tambah pada migas sebagai bahan
bakunya, juga akan mendorong keberagaman produk yang dihasilkan. Salah satu
industri yang mempunyai kegunaan penting dan memiliki prospek yang cerah
adalah Aromatic Compound seperti Nitrobenzena.
Nitrobenzena (C6H5NO2) dengan nama lain Nitrobenzide, Nitrobenzol,
Mononitrobenzol, MNB, C.I. Solvent Black 6, Essence of Mirbane, Essence of
Myrbane, Mirbane Oil, Oil of Mirbane, Oil of Myrbane atau yang sering dikenal
dengan Minyak Nitrobenzol Mirban ialah senyawa hasil nitrasi senyawa aromatik
yaitu Benzena dengan asam penitrasi baik asam campuran (Asam Nitrat dan
Asam Sulfat) maupun Asam Nitrat saja. Senyawa ini mempunyai bentuk fisik
berupa cairan berwarna kuning muda (pucat) dan mempunyai aroma seperti buah
almond, serta mempunyai sifat sangat beracun bila terhisap dan terkena kulit.
Sebagian besar Nitrobenzena merupakan bahan baku dalam pembuatan Anilin
yang dapat digunakan dalam industri farmasi, sebagai bahan peledak, pestisida,
2
obat-obatan dan sebagai pelarut dalam industri cat, sepatu dan lantai, dan
sebagainya.
Kebutuhan Nitrobenzena dalam negeri menurut data Badan Pusat Statistik
(BPS) dari tahun ke tahun semakin meningkat, seiring berkembangnya industri-
industri yang berbahan baku Nitrobenzena di Indonesia. Sejauh ini pemenuhan
kebutuhan Nitrobenzena di Indonesia masih diimpor dari negara lain seperti
Amerika Serikat, Inggris, China, dan Rusia. Untuk itu industri Nitrobenzena
mempunyai prospek yang cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia.
Keuntungan pendirian pabrik Nitrobenzena antara lain dapat memenuhi
kebutuhan Nitrobenzena dalam negeri sehingga mengurangi impor, selain itu
dapat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah tenaga kerja dan sekaligus
dapat mendukung berkembangnya industri-industri di Indonesia serta memacu
tumbuhnya industri baru terutama industri turunan Nitrobenzena.
1.2 Kegunaan Produk
Nitrobenzena merupakan senyawa nitro aromatic yang dapat digunakan
untuk berbagai aplikasi dalam industri, diantaranya sebagai bahan baku
pembuatan Anilin, Chloronitrobenzene, Aminobenzenesulfonamide, Metanilic
Acid, dan sebagai zat antara untuk pesticides.
3
1.3 Penentuan Kapasitas Produksi
Sampai saat ini, belum ada pabrik Nitrobenzena yang didirikan di Indonesia
sehingga pemenuhan kebutuhan Nitrobenzena dalam negeri berasal dari impor.
Adapun data impor Nitrobenzena menurut Badan Pusat Statistik ditunjukkan
dalam tabel berikut:
Tabel 1.1. Data Impor Nitrobenzena di Indonesia.
Tahun Tahun ke- Jumlah Impor (kg) Jumlah impor (ton)
2012 1 32.073.100 32.073
2013 2 64.197.600 64.198
2014 3 60.166.000 60.166
2015 4 72.463.700 72.464
2016 5 75.161.000 75.161
(Sumber: Badan Pusat Statistik, 2017)
Berdasarkan data pada Tabel 1.1, dapat dibuat grafik untuk memperkirakan
jumlah impor Nitrobenzena pada tahun 2021 (tahun ke-10) sebagai berikut:
Gambar 1.1. Data Impor Nitrobenzena di Indonesia.
Persamaan Garis Logaritmik;
y = 25306ln(x) + 36581
R² = 0,877
Persamaan Garis Polinomial Orde 2;
y = 3037x2 + 27669x + 11217
R² = 0,865
Persamaan Garis Linier;
y = 9444x + 32480
R² = 0,756
,0
10000,0
20000,0
30000,0
40000,0
50000,0
60000,0
70000,0
80000,0
90000,0
0 1 2 3 4 5 6
Data
Im
por
(Ton
)
Tahun Ke-
4
Gambar 1.1 merupakan data impor Nitrobenzena per tahun. Dilakukan
regresi linier, polinomial orde 2, dan logaritmik terhadap grafik impor
Nitrobenzena sehingga diperoleh persamaan garis dan nilai error masing-masing
regresi sebagai berikut:
1. Persamaan Garis Linier
y = 9444x + 32480
R² = 0,756
2. Persamaan Garis Polinomial Orde 2
y = 3037x2 + 27669x + 11217
R² = 0,865
3. Persamaan Garis Logaritmik
y = 25306ln(x) + 36581
R² = 0,877
Nilai R2 merupakan nilai keselarasan model regresi. Nilai keselarasan dalam
range (0-1) semakin mendekati 1 maka model semakin baik (Nansih, 2010).
Seperti terlihat pada gambar 1.1, nilai R2 paling besar dihasilkan oleh model
regresi logaritmik yaitu sebesar 0,877 sehingga digunakan persamaan garis
logaritmik untuk memperkirakan impor pada tahun 2021 atau tahun ke-10 dari
data yang dimiliki.
Impor Nitrobenzena (y) tahun ke 10 = 25306 ln(10) + 36581
y = 94.850 ton
Jadi diperkirakan jumlah impor Nitrobenzena pada tahun 2021 adalah sebesar
94.850 ton.
5
Jika ditinjau dari ketersediaan bahan baku pembuatan Nitrobenzena yaitu
Benzena, Asam Nitrat dan Asam Sulfat di Indonesia telah banyak diproduksi
sehingga ketersediannya terjamin. Mengingat ketersediaan bahan baku yang
memadai dan impor Nitrobenzena yang meningkat, maka sangat menguntungkan
bila didirikan pabrik Nitrobenzena di Indonesia. Berikut produsen bahan baku
utama, Benzena dan produsen bahan baku penunjang pembuatan Nitrobenzena di
Indonesia:
Tabel 1.2. Produsen Benzena di Indonesia.
No. Nama Produsen Kapasitas (ton/tahun)
1 PT. Pertamina UP IV 120.000
2 PT. Chandra Asri Petrochemical Tbk. 260.000
3 PT. Humpuss Aromatik 260.000
4 PT. Styrindo Mono Indonesia (SMI) 110.000
5 PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) 360.000
6 PT. Tuban Petrochemical 300.000
Total produksi 1.290.000
(dari berbagai sumber, 2017)
Tabel 1.3. Produsen Bahan Baku Pendukung.
No. Bahan Penunjang Nama Produsen Kapasitas (ton/tahun)
1 Asam Nitrat PT. Multi Nitrotama Kimia 110.000
2 Asam Nitrat PT. Cheetham Garam Indonesia 125.000
3 Asam Sulfat PT. Petrokimia Gresik. 550.000
4 Asam Sulfat PT. Indonesian Acid Industry 82.500
(dari berbagai sumber, 2017)
6
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka dalam perancangan pabrik
Nitrobenzena ini dipilih kapasitas 50.000 ton/tahun atau sebesar lebih dari 50%
perkiraan jumlah impor pada tahun 2021 dengan pertimbangan antara lain:
1. Dapat mengurangi jumlah impor Nitrobenzena di Indonesia.
2. Dari aspek bahan baku, kebutuhan akan Benzena dan asam campuran dapat
tercukupi dari dalam negeri.
3. Dapat merangsang berdirinya industri-industri kimia lainnya yang
menggunakan bahan baku maupun bahan pembantu Nitrobenzena.
4. Dapat memperluas lapangan kerja.
1.4 Tempat dan Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik didasarkan pada beberapa pertimbangan, baik
ditinjau dari segi teknis maupun ekonomis. Pabrik Nitrobenzena direncanakan
akan didirikan di Tuban, Jawa Timur. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam
pemilihan lokasi pabrik di Tuban antara lain:
1. Ketersediaan Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan dalam pabrik Nitrobenzena ini adalah Benzena
yang bisa diperoleh dari PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) atau
PT. Tuban Petrochemical dimana kedua pabrik tersebut berlokasi di Tuban, Jawa
Timur dan memiliki kapasitas produksi Benzena terbesar di Indonesia,
Asam Nitrat dari PT. Multi Nitrotama Kimia di Cikampek, Jawa Barat dan
Asam Sulfat dari PT. Petrokimia Gresik yang berlokasi di Gresik, Jawa
Timur.
7
2. Pemasaran
Nitrobenzena merupakan bahan intermediate, maka pemilihan lokasi di
Tuban Jawa Timur adalah tepat, karena daerah ini merupakan kawasan
industri. Hal ini berarti memperpendek jarak antara pabrik Nitrobenzena
dengan pabrik-pabrik yang membutuhkannya.
3. Utilitas
Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar serta listrik. Daerah Tuban
Jawa Timur dilalui Sungai Bengawan Solo yaitu sungai besar yang terdekat
dengan kawasan industri yang dapat digunakan untuk keperluan penyediaan
air. Adapun kebutuhan listrik dipenuhi oleh PLN.
4. Tenaga Kerja
Tenaga kerja di Indonesia cukup banyak sehingga penyediaan tenaga kerja
tidak begitu sulit diperoleh. Tenaga kerja yang berpendidikan menengah
atau kejuruan dapat diambil dari daerah sekitar pabrik. Sedangkan untuk
tenaga kerja ahli dapat didatangkan dari kota lain.
5. Transportasi
Lokasi pabrik mudah dicapai sehingga mudah dalam pengiriman bahan
baku maupun pemasaran produk serta terdapat transportasi yang lancar baik
darat maupun laut.
6. Perizinan
Lokasi pabrik dipilih pada daerah khusus untuk kawasan industri, sehingga
memudahkan dalam perijinan pendirian pabrik.
II. DESKRIPSI PROSES
Nitrobenzena (C6H5NO2) dengan nama lain Nitrobenzide, Nitrobenzol,
Mononitrobenzol (MNB), Essence of Mirbane, Oil of Mirbane, atau yang
sering dikenal dengan minyak Nitrobenzol Mirban ialah senyawa hasil nitrasi
senyawa aromatik yaitu Benzena dengan asam penitrasi baik asam campuran
(Asam Nitrat dan Asam Sulfat) maupun Asam Nitrat saja. Senyawa ini
mempunyai bentuk fisik berupa cairan berwarna kuning muda (kuning
pucat) dan mempunyai aroma seperti buah almond, serta mempunyai sifat
sangat beracun bila terhisap dan terkena kulit. Sebagian besar Nitrobenzena
merupakan bahan baku dalam pembutan Anilin dan bahan baku
dalam industri farmasi, bahan peledak, pestisida, obat dan sebagai pelarut
dalam industri cat, sepatu dan lantai, dan sebagainya.
Dalam proses pembuatan Nitobenzena penggunaan katalis Asam Sulfat
dibutuhkan karena Asam Sulfat merupakan asam yang lebih kuat dari pada Asam
Nitrat sehingga Asam Sulfat lebih mudah melepaskan ion nitronium (NO2+
) dari
Asam Nitrat yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Reaksi nitrasi
berlangsung dengan penggantian satu atau lebih gugus nitro (NO2+
) menjadi
molekul yang reaktif. Gugus nitro akan menyerang karbon membentuk
nitroaromatik atau nitroparafin. Pada proses nitrasi masuknya gugus (NO2+
) ke
9
dalam senyawa dapat terjadi dengan menggantikan kedudukan beberapa atom atau
gugus yang ada dalam senyawa. Umumnya nitrasi yang banyak dijumpai adalah
nitrasi (NO2+
) menggantikan atom H+. Mekanisme yang terjadi adalah ion
nitronium menyerang atom H pada Benzena dan membentuk Nitrobenzena.
2.1 Jenis-jenis Proses
Proses pembuatan Nitrobenzena ada dua macam, yaitu:
2.1.1 Nitrasi Benzena dengan Asam Nitrat Secara Kontinyu
Pada proses ini, asam penitrasi yang digunakan adalah Asam Nitrat saja
dengan temperatur 50°C. Adapun reaksi yang terjadi adalah:
C6H6 (l) + HNO3(l) C6H5NO2 (l) + H2O (l)
Proses ini tidak ekonomis karena Asam Nitrat dapat terlarut dalam air yang
terbentuk pada produksi Nitrobenzena sehingga dapat mengurangi laju reaksi
nitrasi. Asam Nitrat akan bereaksi secara lambat dengan Benzena dan
mempengaruhi kemurnian Nitrobenzena karena konversi pada proses ini hanya
sebesar 51,8% dan akan dibutuhkan proses yang lebih panjang untuk memurnikan
Nitrobenzena sehingga sesuai dengan standar pemasaran produk (Othmer, 1994).
Proses ini membutuhkan Asam Nitrat dalam jumlah berlebih untuk menghasilkan
Nitrobenzena dalam jumlah yang sama jika dibandingkan dengan proses nitrasi
menggunakan asam campuran. Karena membutuhkan bahan baku yang lebih
banyak, maka ukuran alat yang dibutuhkan di proses ini jauh lebih besar.
10
2.1.2 Nitrasi Benzena dengan Asam Campuran Secara Kontinyu
Pada proses ini, asam penitrasi yang digunakan adalah campuran Asam
Nitrat dan Asam Sulfat dengan perbandingan 55-65% H2SO4, 20-30% HNO3, dan
5-25% H2O. Reaksi berlangsung pada temperatur 50°C dan tekanan 1 atm, dengan
waktu reaksi 15-30 menit. Adapun reaksi yang terjadi adalah:
C6H6 (l) + HNO3(l) C6H5NO2 (l) + H2O (l)
Campuran hasil reaksi dipisahkan dengan separator. Hasil bawah separator yaitu
aqueous spent acid akan dialirkan ke evaporator untuk dipekatkan dan pemurnian
Nitrobenzena dilakukan dengan proses distilasi. Konversi Nitrobenzena yang
dihasilkan dari proses ini ialah sebesar 95,32% (Kirk & Othmer, 2006 dan
Agustriyanto, 2016).
2.2 Pemilihan Proses
2.2.1 Tinjauan termodinamika
Tinjauan secara termodinamika bertujuan untuk mengetahui apakah reaksi
bersifat endotermis atau eksotermis. Reaksi pembentukan Nitrobenzena proses 1
dan 2 terjadi pada temperatur 50°C, kemudian dihitung tinjauan termodinamika
pada temperatur reaksi tersebut. Penentuan panas reaksi yang berjalan secara
eksotermis atau endotermis dapat dihitung dengan perhitungan panas
pembentukan standar (ΔH°f) pada P = 1 atm dan T = 298,15 K. Reaksi yang
terjadi adalah :
C6H6 (l) + HNO3(l) C6H5NO2 (l) + H2O (l)
H2SO4
H2SO4
Nitrobenzena Air Benzena Asam nitrat
11
Jika ditinjau dari segi reaksinya, yaitu dengan cara memperhitungkan nilai
energi bebas Gibss pada keadaan standar (∆Gfº) dan panas reaksi pembentukan
standar (∆Hºf). Nilai ∆H
ºf dan ∆G
º pada bahan baku utama dan produk dapat
dilihat pada Tabel 2.1:
Tabel 2.1. Nilai ∆Hºf dan ∆Gº C6H5NO2, C6H6, HNO3, H2SO4 dan H2O.
Komponen Rumus Molekul ∆Hºf (kJ/mol) ∆Gº (kJ/mol)
Nitrobenzena C6H5NO2(l) 12,5 158,000
Benzena C6H6(l) 49 129,800
Asam Nitrat HNO3(l) -174,100 -74,700
Asam Sulfat H2SO4(l) -813,989 -653,470
Air H2O(l) -285,9 -227,360
(Sumber : Yaws, Carl L)
1. Menghitung Nilai Entalpi Pembentukan (∆Hfº) Nitrobenzena
Nilai panas pembentukan standart (∆Hof ) pada T =298,15 K P=1 atm:
= ∆Hof produk - ∆H
of reaktan
=( (∆Hof C6H5NO2 (l)) + (∆H
of H2O (l))) – ((∆H
of C6H6 (l))+ (∆H
of HNO3(l)))
= ((1 × (12,5)+ (1 × (-285,9)) – ((1 × 49)) + (1 × (-174,100))
= - 148,300 kJ/mol
Berdasarkan perhitungan, nilai panas pembentukan standar ∆Hfº Nitrobenzena
pada temperatur 289,15 K dan tekanan 1 atm adalah sebesar - 148,300 kJ/mol
menunjukkan bahwa reaksi ini bersifat eksotermis yang berarti melepaskan
sejumlah panas di dalam sistem reaksi.
Persamaan yang digunakan untuk menghitung sebagai berikut :
∫
…………. (1)
12
Sedangkan untuk persamaan ∫ adalah sebagai berikut.
Cp = A + BT + CT2 + DT
3 + ET
4 …………. (2)
T
T
T
T refref
dTETDTCTBTAdTCp )(. 432 …………. (3)
Lalu persamaan (3) diubah menjadi persamaan (4) yaitu :
55443322
5432. refrefrefrefref
T
Tref TTE
TTD
TTC
TTB
TTAdTCp
Berikut nilai A, B, C, dan D masing-masing komponen dalam fasa liquid untuk
menghitung nilai kapasitas panas dari T1= 298,15 K hingga T2= 323,150 K.
Tabel 2.2. Nilai A, B, C, dan D C6H5NO2, C6H6, HNO3, H2SO4 dan H2O.
Nama Molekul A B C D
Nitrobenzena C6H5NO2 39,473 0,913 -0,002 0,000
Benzena C6H6 -31,662 1,304 -0,004 0,000
Asam Nitrat HNO3 214,478 -0,768 0,001 -0,003
Asam Sulfat H2SO4 26,004 0,700 -0,001 0,000
Air H2O 92,053 -0,040 0,000 0,000
Nilai Kapasitas panas (Cp) dari komponen Nitrobenzena yaitu :
Cp C6H5NO2 (liquid) = 4.491,153 J/mol = 4,491153 kJ/mol
Maka nilai ∆Horx pada T= 323,150K diperoleh :
∫
……………… (1)
∆Horx323,150 K = ∆H
of Nitrobenzena + ∫
∆Horx323,150K = [(12,5) + ((4,491153)] = 16,991 kJ/molK
Nilai Kapasitas panas (Cp) dari komponen Benzena yaitu :
Cp C6H6 (liquid) = 3.499,984 J/mol = 3,499984 kJ/mol
13
Maka nilai ∆Horx pada T= 323,150 K diperoleh :
∫
……………… (1)
∆Horx323,150 K = ∆H
of benzen + ∫
∆Horx323,150 K = [(49) + ((3,499984)]
= 52,500 kJ/mol K
Nilai Kapasitas panas (Cp) dari komponen Asam Nitrat yaitu :
Cp HNO3 (liquid) = 2.787,245 J/mol = 2,787245 kJ/mol
Maka nilai ∆Horx pada T= 323,150K diperoleh :
∫
……………… (1)
∆Horx323,150 K = ∆H
of asam nitrat + ∫
∆Horx323,150 K = [(-174,100) + ((2,787245)]
= -171,313 kJ/mol K
Nilai Kapasitas panas (Cp) dari komponen air yaitu :
Cp H2O(liquid) = 1.883,020 J/mol = 1,883020 kJ/mol
Maka nilai ∆Horx pada T= 323,150K diperoleh :
∫
……………… (1)
∆Horx 323,150 K = ∆H
of air + ∫
∆Horx 323,150 K = [(-285,9) + ((1,883020)]
= -284,017 kJ/mol K
14
Hal yang selanjutnya dilakukan adalah menghitung enthalpi pembentukan
Nitrobenzena pada suhu reaksi T= 323,150 K.
∫
……………… (1)
∆Horx323,150 K = ∆H
of produk - ∆H
of reaktan
= (∆Ho
f C6H5NO2 (l)) + (∆Hof H2O (l))) – ((∆H
of C6H6 (l))+ (∆H
of HNO3(l)))
= ((1 × (16,991)+ (1 × (-284,017)) – ((1 ×52,500)) + (1 × (-171,313))
= - 148,213 kJ/mol
2. Menghitung Nilai Entalpi Pembentukan (
Untuk menentukan digunakan persamaan Smith & Van Ness yaitu;
Nilai energi bebas Gibbs pembentukan Nitrobenzena pada keadaan standar
(∆Gof):
= ∆Gof produk - ∆G
of reaktan
= ((∆GofC6H5NO2 (l)) + (∆G
ofH2O (l))) – ((∆G
ofC6H6 (l))+ (∆G
ofHNO3(l)))
= ((1 × (158)+ (1 × (-227,360)) – ((1 × 129,800)) + (1 × (-74,700))
= - 124,460 kJ/mol
Nilai energi bebas Gibbs, ∆G0 yang telah didapatkan sebesar - 124,460 kJ/mol
menunjukkan bahwa reaksi pembentukan Nitrobenzenaa dari Benzena dan Asam
Nitrat dapat berlangsung tanpa membutuhkan energi yang besar (∆G0< 0 ).
Persamaan yang digunakan untuk menghitung sebagai berikut :
(
∫
∫
..... (5)
Menghitung masing-masing komponen pada suhu T1 = 298,15 K hingga T2
= 323,150 K sebagai berikut:
15
untuk Nitrobenzena
(
(( ( )
∫(
(
( ∫(
(
= 128,842 kJ/mol
untuk Benzena
(
(( ( )
∫(
(
( ∫(
(
= 132,374 kJ/mol
untuk Asam Nitrat
(
(( ( )
∫(
(
( ∫(
(
= -80,964 kJ/mol
16
untuk Air
(
(( ( )
∫(
(
( ∫(
(
= -226,433 kJ/mol
Nilai energi bebas Gibbs (∆Gof) pembentukan Nitrobenzena pada temperatur
operasi T= 323,150 K adalah:
= ∆Grx produk - ∆Grx reaktan
= ((∆GofC6H5NO2 (l)) + (∆G
ofH2O (l))) – ((∆G
ofC6H6 (l))+ (∆G
ofHNO3(l)))
= ((1 × (128,842)+ (1 × (-226,433)) – ((1 × 132,374)) + (1 × (-80,964))
= -149,002 kJ/mol
2.2.2 Tinjauan Ekonomi
Tinjauan ekonomi ini bertujuan untuk mengetahui potensial ekonomi (EP)
berdasarkan perhitungan ekonomi kasar pembelian bahan baku dan penjualan
produk, seperti terlihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.3. Data Harga Bahan Baku dan Produk Proses Pembentukan
Nitrobenzena.
Komponen Rumus Molekul Berat molekul
(kg/kmol)
Harga
($/kg)
Harga
($/kmol)
Nitrobenzena C6H5NO2 123,11 2,0000 246,220
Benzena C6H6 78,11 1,3500 105,449
Asam Nitrat HNO3 63,01 0,3000 18,904
(Sumber: http://www.icis.com/chemicals/channel-info-chemicals-a-z/, 2017)
17
Reaksi yang terjadi pada proses pembuatan Nitrobenzena menggunakan katalis
Asam Sulfat dan nitrasi sederhana secara kontinyu adalah sebagai berikut:
C6H6 (l) + HNO3(l) C6H5NO2 (l) + H2O (l)
Persamaan untuk mendapatkan ekonomi potensial dari proses ini adalah sebagai
berikut:
EP = (total harga produk) – (total harga bahan baku)
EP= (harga C6H5NO2 ) – (hargaC6H6 (l)+ hargaHNO3(l))
EP= [(246,220) – (124,352)] $/kmol
EP = 121,868 $/kmol
1. Tinjauan Ekonomi untuk Nitrasi Tanpa Katalis H2SO4
Dari reaksi yang terjadi dalam proses pembuatan Nitrobenzena tanpa katalis
didapatkan mol masing-masing reaktan dan produk yang dapat dilihat pada Tabel
2.4 berikut:
Tabel 2.4. Mol Bahan Baku dan Produk Proses Nitrobenzena Tanpa Katalis.
Komponen Rumus Molekul N Berat molekul (kg/kmol)
Nitrobenzena C6H5NO2 1 123,11
Benzena C6H6 1 78,11
Asam Nitrat HNO3 1 63,01
H2SO4
Benzena Asam
Nitrat Nitrobenzena Air
18
Basis : 1 kg C6H5NO2 terbentuk = kmolkg
kg
/
1
123,11= 0,0081 kmol
Dik : X = 0,518 (Othmer, 1942)
Tabel 2.5. Data Proses Pembuatan Nitrobenzena Tanpa Katalis.
Material Rumus
Molekul
Berat
molekul
(kg/kmol)
Massa Harga
($/kg) Kmol Kg
Nitrobenzena C6H5NO2 123,11 0,0042 0,5180 1,0360
Benzena C6H6 78,11 0,0081 0,6345 0,8565
Asam Nitrat HNO3 63,01 0,0081 0,5118 0,1536
Harga penjualan produk:
C6H5NO2 = 0,5180 kg ×$ 2,000= $ 1,0360
Total harga penjualan = $ 1,0360
Biaya pembelian bahan baku :
C6H6 = 0,6345kg ×$ 1,3500 = $ 0,8565
HNO3 = 0,5118kg ×$ 0,3000 = $ 0,1536
Total harga pembelian bahan baku = $ 1,010
Profit keuntungan = harga penjualan produk– biaya pembelian bahan baku
= $ 1,0360- $ 1,010
= $ 0,026
19
2. Tinjauan Ekonomi untuk Nitrasi dengan Katalis H2SO4
Dari proses pembuatan Nitrobenzena menggunakan katalis Asam Sulfat
didapatkan mol masing-masing reaktan dan produk yang dapat dilihat pada Tabel
2.6 berikut:
Tabel 2.6. Mol Bahan Baku dan Produk Pembuatan Nitrobenzena
Menggunakan Katalis Asam Sulfat.
Komponen RumusMolekul N Berat molekul (kg/kmol)
Nitrobenzena C6H5NO2 1 123,11
Benzena C6H6 1 78,11
Asam Nitrat HNO3 1 63,01
Basis : 1 kg C6H5NO2terbentuk = kmolkg
kg
/
1
123,11= 0,0081 kmol
Dik : X = 0,95 (Agustryanto, 2016)
Tabel 2.7. Data Proses Pembuatan Nitrobenzena dengan Katalis.
Harga penjualan produk:
C6H5NO2 = 0,9500 kg ×$ 2,000= $ 1,900
Total harga penjualan = $ 1,900
Material Rumus
Molekul
Berat molekul
(kg/kmol)
Massa Harga
($/kg) Kmol kg
Nitrobenzena C6H5NO2 123,11 0,0077 0,9500 1,900
Benzen C6H6 78,11 0,0081 0,6345 0,8565
Asam nitrat HNO3 63,01 0,0081 0,5118 0,1536
20
Biaya pembelian bahan baku :
C6H6 = 0,6345kg ×$ 1,3500 = $ 0,8565
HNO3 = 0,5118kg ×$ 0,3000 = $ 0,1536
Total harga pembelian bahan baku = $ 1,010
Profit keuntungan = harga penjualan produk– biaya pembelian bahan baku
= $ 1,900 - $ 1,010
= $ 0,890
Pemilihan proses dilakukan dengan membandingkan keuntungan dan
kerugian proses pembuatan Nitrobenzena dengan nitrasi yang hanya
menggunakan Asam Nitrat dan nitrasi yang menggunakan asam campuran seperti
telah diuraikan di atas sebagai berikut:
Tabel 2.8. Kriteria Penilaian Pemilihan Proses.
No KETERANGAN PROSES 1 PROSES 2
1 Kondisi Operasi 1 atm, 50°C 1 atm , 50°C
2 Jenis Reaktor RATB RATB
3 Waktu Reaksi 2-4 jam 15-30 menit
4 ΔHfº298 - 148,300 kJ/mol - 148,300 kJ/mol
5 Ukuran Alat Besar Kecil
6 Katalis - H2SO4 (Cair)
7 Konversi 51,8% 95,32%
8 Profit keuntungan $ 0,026 / kg $ 0,890 /kg
21
Berdasarkan Tabel 2.8 terlihat bahwa reaksi pada proses 1 berlangsung
lambat dibandingkan reaksi pada proses 2, serta membutuhkan reaktor yang lebih
besar. Profit yang diperoleh dari proses 2 pun jauh lebih besar. Atas pertimbangan
tersebut maka dipilih perancangan pabrik Nitrobenzena menggunakan proses 2
yaitu nitrasi Benzena dengan asam campuran melalui proses kontinyu. Alasan
pemilihan proses ini karena lebih efektif dan efisien, sebab kecepatan rekasi yang
tinggi maka waktu yang dibutuhkan lebih cepat dan memerlukan reaktor yang
lebih kecil, sehingga biaya yang dibutuhkan juga relatif sedikit.
III. SPESIFIKASI BAHAN DAN PRODUK
3.1 Spesifikasi Bahan Baku
Bahan baku pabrik Nitrobenzena adalah Benzena yang bisa diperoleh dari
PT. Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) atau PT. Tuban Petrochemical. Asam
Nitrat dari PT. Multi Nitrotama Kimia di Cikampek dan Asam Sulfat dari PT.
Petrokimia Gresik. Spesifikasi bahan baku tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1-3.3
berikut:
Tabel 3.1. Spesifikasi Benzena.
Sifat Fisis Keterangan
Rumus molekul
Berat molekul
Bentuk
Warna
Kemurnian
Titik didih, 1 atm
Densitas, 50 ºC
Viskositas, 35 ºC
Kelarutan
Harga
C6H6
78,110 g/gmol
Cair
Jernih
Min 99,9 %
80,1 oC
848,6015 Kg/m3
0,5297 cP
air (very slightly), alkohol (larut), eter ()
1,35$/ Kg (www.icis.com, 2017)
23
Tabel 3.2. Spesifikasi Asam Nitrat.
Sifat Fisis Keterangan
Rumus molekul
Berat Molekul
Bentuk
Warna
Kemurnian
Titik didih, 1 atm
Densitas, 50 ºC
Viskositas, 35 ºC
Kelarutan
Harga
HNO3
63,012 g/gmol
Cair
Jernih
Min 60 % HNO3, Maks 40 % H2O
86 oC
1466,5817 Kg/m3
0,7146 cP
Air panas (), Air dingin ()
0,3 $/ Kg (www.icis.com, 2017)
Tabel 3.3. Spesifikasi Katalis Asam Sulfat.
Sifat Fisis Keterangan
Rumus molekul
Berat Molekul
Bentuk
Warna
Kemurnian
Titik didih, 1 atm
Densitas , 50 ºC
Viskositas, 35 oC
Kelarutan
Harga
H2SO4
98,080 g/gmol
Cair
Jernih
Min 98 % H2SO4, Maks 2 % H2O
336,85 oC
1802,0588 Kg/m3
16,5619 cP
air dingin (), air panas ()
0,057 $/ Kg (www.icis.com, 2017)
24
3.2 Spesifikasi Produk
Tabel 3.4. Spesifikasi Nitrobenzena.
Sifat – sifat fisis Keterangan
Rumus Molekul
Berat Molekul
Bentuk
Warna
Kemurnian
Titik didih, 1 atm
Densitas, 50 oC
Viskositas, 35 oC
Kelarutan
Harga
C6H5NO2
123,110 g/gmol
Cair
Kuning muda
Min 99,8 %
210,9 oC
1173,8866 Kg/m3
1,6017 cP
Air (tidak larut)
Methanol (larut)
diethyl ether (larut)
acetone (larut)
2 $/ Kg (www.icis.com, 2017)
X. SIMPULAN DAN SARAN
10.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap
Prarancangan Pabrik Nitrobenzena dari Benzena dan Asam Campuran dengan
kapasitas 50.000 ton/tahun dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
1. Percent Return on Investment (ROI) sesudah pajak adalah 22,74%.
2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak adalah 2,72 tahun.
3. Break Even Point (BEP) sebesar 48,56% dimana syarat umum pabrik di
Indonesia adalah 30 – 60 % kapasitas produksi. Shut Down Point (SDP)
sebesar 29,79% yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik
harus berhenti berproduksi karena merugi.
4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF) sebesar 45,18%, lebih
besar dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih
memilih untuk berinvestasi ke pabrik ini dari pada ke bank.
10.2 Saran
Pabrik Nitrobenzena dari Benzena dan Asam Campuran dengan kapasitas
50.000 ton/tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut baik dari segi proses maupun
ekonominya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2015. Peta Provinsi Jawa Tengah. https://www.google.co.id/maps,2017.
Diakses pada 20 Desember 2017.
Anonim. 2015. Data Hidrologi, DAS Aliran Sungai Serayu
http://sipdas.menlhk.go.id/documents/700. Diakses pada 15 Desember
2017.
Bachus, L and Custodio, A. 2003. Know and Understand CentrifugaI Pumps.
Bachus Company, Inc. Oxford: UK.
Badan Pusat Statistik. 2017. Statistic Indonesia, www.bps.go.id, Indonesia.
Diakses 10 Agustus 2017.
Banchero, Julius T., and Walter L. Badger. 1988. Introduction to Chemical
Engineering. McGraw Hill : New York.
Bank Indonesia. 2017. Nilai Kurs. www.bi.go.id. Diakses 4 Oktober 2017
Brown, G. George. 1950. Unit Operation 6ed
. Wiley&Sons: USA.
Brownell.L.E. and Young.E.H. 1959. Process Equipment Design 3ed
. John Wiley
& Sons: New York.
Coulson.J.M. and Ricardson.J.F. 1983. Chemical Engineering vol 6. Pergamon
Press Inc: New York.
Coulson J.M., and J. F. Richardson. 2005. Chemical Engineering 4th
Edition.
Butterworth- Heinemann: Washington.
Fogler, H. Scott. 2006. Elements of Chemical Reaction Envgineering4th
Edition.
Prentice Hall International Inc.: United States of America.
Geankoplis.Christie.J. 1993 Transport Processes and unit Operation 3th ed
. Allyn
& Bacon Inc: New Jersey.
Google Map. 2017. Area Sungai Serayu – Cilacap. Diakses pada 20 Desember
2017.
Himmeblau, David. 1996. Basic Principles and Calculation in Chemical
Engineering. Prentice Hall Inc: New Jersey.
Hugot, E. 1986. Handbook of Cane Sugar Engineering. Elsevier Science
Publishing Company INCV: New York.
Kern, Donald Q. 1965. Process Heat Transfer. Mcgraw-Hill Co.: New York.
Kirk, R.E and Othmer, D.F. 2006. Encyclopedia of Chemical Technologi 4nd
Edition, vol. 17. John Wiley and Sons Inc.: New York.
Levenspiel, O. 1972. Chemical Reaction Engineering 2nd Edition. John Wiley
and Sons Inc.: New York.
McCabe, W.L. and Smith, J.C. 1985. Operasi Teknik Kimia. Erlangga: Jakarta.
Megyesy, E.F. 1983. Pressure Vessel Handbook. Pressure Vessel Handbook
Publishing Inc: USA.
Metcalf and Eddy. 1991. Wastewater Engineering Treatment, Disposal, Reuse.
Mc Graw-Hill Book Company: New York.
Perry, R.H. and Green,D. 1997. Perry’s Chemical Engineer Handbook 7th ed
.
McGraw-Hill Book Company: New York.
Perry, Robert H., and Don W. Green. 1999. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 7th
edition. McGraw Hill : New York.
Perry, Robert H., and Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’
Handbook 8th
edition. McGraw Hill : New York.
Peter, M.S. and Timmerhause, K.D. 1991. Plant Design an Economic for
Chemical Engineering 3ed
. McGraww-Hill Book Company: New York.
Powell, S.T. 1954. Water Conditioning for Industry. McGraw Hill Book
Company: New York.
Rase. 1977. Chemical Reactor Design for Process Plant, Vol. 1st, Principles and
Techniques. John Wiley and Sons: New York.
Smith, J.M. and Van Ness, H.C. 1975. Introduction to Chemical Engineering
Thermodynamics 3ed
. McGraww-Hill Inc: New York.
Smith, J.M., Van Ness, H.C. and M.M. Abbott. 2001. Chemical Engineering
Thermodynamics 6th
Edition. McGraw Hill: New York.
Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 1991. Plant Design
an Economic for Chemical Engineering 3th
Edition. McGraww-Hill Book
Company: New York.
Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 2002. Plant Design
and Economics for Chemical Engineers 5th
Edition. McGraw-Hill: New
York.
Treyball, R.E. 1983. Mass Transfer Operation 3ed
. McGraw-Hill Book Company:
New York.
Ulrich, G.D. 1984. A Guide to Chemical Engineering Process Design and
Economics. John Wiley & Sons Inc: New York.
US Patent Office, No. 2.370.558 “Nitration of Aromatic Compound”.
US Patent Office, No. 5.334.781 “Process for the Preparation of Nitrobenzene”.
US Patent Office, No. 4.772.2757 “Process for the Production of Nitrobenzene”.
US Patent Office, No. 1.638.045 “Manufacture of Nitrobenzene”.
US Patent Office, No. 4.870.217 “Method Production ofPhenol/Acetone from
Cumene Hydorperoxide”.
US Patent Office, No. 7.763.759B2 “Continuous Process for the Manufacture of
Nitrobenzene”.
US Patent Office, No. 7.326.816B2 “Process for the Production of Nitrobenzene”.
Wallas, Stanley M. 1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann:
Washington.
Wallas, S.M. 1988. Chemical Process Equipment. Butterworth Publishers:
Stoneham USA.
Wang, L.K. 2008. Gravity Thickener, Handbook of Environmental Engineering,
Vol. 6th
. The Humana Press Inc.: New Jersey.
Wilson, E. T. 2005. Clarifier Design. Mc Graw Hill Book Company: London.
Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. Mc Graw Hill Book Co.:
NewYork.
www.icis.com. Diakses pada November 2017.