pilkada serentak 2

Upload: ghifaris-vasha

Post on 14-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Kawal Pilkada Serentak Part 2

TRANSCRIPT

Anggaran Pilkada Serentak Bengkulu Rp 92 MiliarTuesday, 28 April 2015, 23:37 WIB

Komentar : 0

Pilkada 2015A+|Reset| A-REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Pemerintah Provinsi Bengkulu mengalokasikan anggaran Rp 92 miliar untuk menyelenggarakan pemilihan kepala daerah serentak pada Desember 2015. Dana tersebut berasal dari APBD 2015.

"Soal dana tidak ada masalah lagi, sudah dialokasikan," kata Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, saat penandatanganan nota kesepahaman tentang dana hibah penyelenggaraan Pilkada serentak di Bengkulu, Selasa (28/4).

Ia mengatakan, dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, tidak ada lagi persoalan tentang anggaran pilkada serentak yang sebelumnya sempat menjadi polemik. Gubernur mengharapkan penyelenggara Pilkada yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) agar melaksanakan tugas dan wewenang masing-masing secara optimal.

"Mari kita sukseskan pilkada serentak tahun ini. Masyarakat juga agar menggunakan hak politik dan hak pilih," ucapnya.

Sementara Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra mengatakan, dana pilkada serentak itu akan dituangkan dalam Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). "Setelah NPHD ditandatangani maka akan jelas berapa anggaran untuk KPU dan berapa dana untuk Bawaslu," kata dia.

Ia mengatakan usulan dana pilkada serentak yang diusulkan KPU ke Pemprov Bengkulu sebesar Rp 82 miliar. Sebagian dana tersebut akan dibagikan dengan KPU kabupaten dan kota untuk lima kegiatan yakni sosialisasi, pemutakhiran data pemilih, honor petugas, perjalanan dinas dan perlengkapan tempat pemungutan suara (TPS).

Pilkada serentak di Provinsi Bengkulu selain memilih gubernur dan wakil gubernur juga memilih bupati di delapan kabupaten yakni Mukomuko, Bengkulu Utara, Kepahiang, Lebong, Rejanglebong, Seluma, Kaur, dan Bengkulu Selatan.

Pelaksanaan Demokrasi | Sisi Kelemahan Harus Diantisipasi Sejak Awal

Pilkada Serentak untuk Penguatan Sistem Ketatanegaraan

Foto: ISTIMEWAPalu - Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Ashiddiqie mengatakan bahwa pemilihan kepala daerah secara serentak di Indonesia yang akan dilaksanakan 9 Desember mendatang, bukan sekadar penghematan anggaran, tetapi juga penguatan sistem ketatanegaraan.

"Alasan efisiensi itu adalah alasan ekonomi padahal keputusan Mahkamah Konstitusi bukan alasan ekonomu, tetapi alasan sistem ketatanegaraan," kata Jimly pada Rapat Koordinasi Stakeholders oleh Badan Pengawas Pemilu RI di Palu, Sabtu.

Rapat koordinasi tersebut dilakukan dalam rangka pendidikan dan pengawasan partisipatif pemilihan gubernur dan wakil gubernur, bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota se-Provinsi Sulawesi Tengah.

Pada pertemuan yang dihadiri perwakilan Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas dan Panitia pengawas Kecamatan, pers dan perwakilan organisasi kemasyarakat tersebut Jimly mengatakan substansi pemilihan serentak terletak pada sistemnya.

Menurut Jimly sistem ketatanegaraan yang ingin diperkuat adalah pemilihan legislatif dan eksekutif dapat dilakukan dengan cara memilih secara bersamaan."Pemilihan serentak boleh dilakukan dua kali pemilihan, pemerintah dan legislatif. Atau serentak semuanya. Atau serentak tiga kali, pemilihan nasional, provinsi dan kabupaten," katanya.

Selain itu kata dia, juga bisa dilakukan serentak sekaligus yakni pemilihan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan legislatif.Sistem itu, kata Jimly, dimungkinkan oleh sistem presidensial.

Hanya saja, kata dia, memiliki kelemahan berupa terbelahnya kekuatan pemerintah karena ada satu kelompok menguasai eksekutif dan kelompok lain menguasai legislatif.Inilah yang terjadi pada pemerintahan saat ini sehingga muncul Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih."Itu yang kita alami sekarang," katanya.

Peresmian TahapanSeperti diketahui, KPU telah resmi memulai tahapan Pilkada serentak 2015 pada 17 April lalu . Acara launching tersebut berlangsung di Gedung KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, dihadiri oleh Mendagri Tjahjo Kumolo serta perwakilan partai politik."Kami sebagai penyelenggara, seperti yang diamananatkan oleh UU telah melakukan persiapan dengan berbagai kegiatan," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam sambutannya.

Peresmian tahapan pilkada tersebut ditandai dengan penyerahan Data Agregat Kependudukan per Kecamatan (DAK2) dari KPU Pusat kepada perwakilan KPU daerah.

Salah satu tahapan yang sangat penting adalah pendaftaran pasangan calon: 26-28 Juli 2015, sebab ada dua partai yang masih berkonflik yakni Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

Jelang Pilkada Serentak, Survei Bayaran Menjamur

Jelang Pilkada Serentak, Survei Bayaran Menjamur. Foto JPNN.comBERITA TERKAIT

Tedjo Bilang, Golkar dan PPP Terancam tak Ikut Pilkada Menteri Yasonna Dicecar Sejumlah Kepala Daerah Fadli Zon Kecewa dengan Sikap KPU, Ini Omongannya Kubu Agung Akui Pengurus di Daerah Masih Bingung Yorrys: Kami yang Berhak Ikut Pilkada Munaslub, Satu-satunya Cara yang Sah Partai Ribut Pengin Ikut Pilkada? Ya Harus Rukun Dulu Senin, Kubu Agung Mulai Penjaringan Balon Komisi II Ancam Persoalkan KPU KPU Tetapkan Sepuluh Pedoman Pelaksanaan PilkadaJPNN.com JAKARTA- Direktur Lembaga Pendidikan, Penelitian dan Penerangan, Ekonomi dan Sosial (LP3ES) Rustam Ibrahim menilai bahwa survei politik yang muncul belakangan ini semakin tidak independen. Menurutnya, kini lembaga survei hanya menjadi alat untuk membentuk opini publik."Saat ini tidak sedikit lembaga survei yang turut 'bermain', dalam pilkada nanti juga akan semakin banyak lembaga survei yang digunakan," tutur Rustam dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (2/5).Padahal, lanjutnya, lembaga survei politik memiliki peranan penting dalam mewujudkan nilai demokrasi di Indonesia. Apalagi dalam pemilukada yang untuk pertama kalinya akan digelar secara serentak akhir 2015 nanti.Karena itu, menurut Rustam, kredibilitas lembaga survei saat ini harus dipertanyakan ulang. Terutama lembaga-lembaga yang sering merilis surveinya dalam waktu berdekatan."Kredibilitas lembaga survei, yang sering merilis surveinya harus dipertanyakan," pungkasnya.(dil/jpnn)

Nyaris Semua Kepala Daerah dari PDIP Mendaftar Pilkada 2015Logo PDIP (JIBI/Dok)Sabtu, 2 Mei 2015 12:15 WIB |Insetyonoto/JIBI/Solopos||Pilkada serentak akan digelar akhir tahun 2015.Solopos.com, SEMARANG Sebagai besarincumbentatau petahana kepala daerah dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dipastikan akan maju lagi pada pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2015.Bendahara DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng), Agustina Wilujeng, mengatakan petahana kepala daerah baik bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota dari PDIP kebanyakan akan maju lagi pada pilkada mendatang.Memang ada beberapa kepala daerah yang tidak maju lagi, seperti Wakil Bupati Pemalang, katanya didampingi Wakil Ketua, Bona Ventura dan Wakil Sekretaris M. Ridwan kepada wartawan di Kantor DPD PDIP Jateng Pantai Marhaen, Kota Semarang, Jumat (1/5/2015).Sedangkan untuk wilayah Soloraya, menurut Agustina, hanya Bupati Klaten, Sunarna tidak maju lagi karena sudah menjabat bupati selama dua periode berturut-turut.Sedang petahana kepala daerah lainnya antara lain Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo; Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya; Bupati Boyolali Seno Samodro akan maju lagi melalui PDIP.Menurut Agustina, petahana Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto, yang pada pilkada sebelumnya tidak melalui PDIP, pada pilkada 2015 akan maju melalui PDIP.Danar Rahmanto telah mendaftar sebagai Bupati Wonogiri melalui PDIP pada pilkada 2015, kata dia.Agustina yang juga anggota DPR RI menambahkan sebanyak 158 orang telah mendaftar sebagai calon bupati/wali kota dan wakil bupati/wakil wali kota melalui PDIP.Seperti diketahui pada pilkada serentak di Jateng yang dijadwalkan pada 9 Desember 2015 akan digelar di 21 kabupaten/kota.Mereka kebanyakan mendaftar sebagai wakil kepal daerah. Satu kabupaten/kota bisa sampai 10 orang lebih yang mendaftar wakil kepala daerah, seperti di Sukoharjo mencapai 19 orang, ungkap Agustina.Wakil Ketua DPD PDIP Jateng, Bona Ventura menambahkan jumlah pendaftar calon kepala daerah masih bertambah, karena DPD juga membuka pendaftaran calon kepala daerah.DPD PDIP Jateng membuka pendaftaran calon kepala daerah di 21 kabupaten/kota mulai Jumat-Senin [1-4/5], ucap dia.Langkah DPD PDIP Jateng membuka pendaftaran, imbuh dia, untuk melaksanakan peraturan DPP No. 031/, tentang Penjaringan Calon Kepala Daerah.