pilkada calon tunggal
TRANSCRIPT
PILKADA CALON TUNGGAL
5 Kondisi Dasar Pemilihan Calon Tunggal
Terdapat satu paslon setelah dilakukan penundaan sampai berakhirnya masa perpanjangan pendaftaran;
Berdasarkan hasil penelitian hanya terdapat satu paslon yang MS dan setelah ditunda sampai dengan berakhirnya masa pembukaan kembali tidak ada paslon yang mendaftar atau paslon yang mendaftar TMS;
Terdapat paslon yang berhalangan tetap dan parpol pengusung tidak mengusulkan calon pengganti;
Terdapat paslon yang berhalangan tetap dan paslon pengganti yang diusulkan parpol TMS
Terdapat paslon yang dikenakan sanksi pembatalan
Tahapan Penetapan Calon Tunggal (1)
1. Menetapkan penundaan pemilihan;2. Sosialisasi pemilihan 3 hari;3. Memperpanjang pendaftaran maksimal 3 hari;4. Meneliti persyaratan pencalonan dan syarat calon tunggal;5. Menerbitkan keputusan tentang penetapan paslon yang MS sebagai
peserta pemilihan;6. Menerbitkan keputusan tentang penetapan pemilihan dengan satu
paslon;7. Mengumumkan keputusan di kantor KPU Provinsi dan/atau KPU
Kabupaten/Kota.
Kondisi Hanya Satu Paslon yang Mendaftar
1. Menetapkan penundaan pemilihan;2. Sosialisasi pemilihan selama 3 hari;3. Membuka kembali pendaftaran paling lama 3 hari;4. Meneliti persyaratan pencalonan dan syarat calon5. Berdasarkan penelitian hanya satu paslon yang MS, KPU menerbitkan
keputusan tentang Penetapan Paslon yang MS sebagai peserta pemilihan;6. KPU menerbitkan keputusan tentang penetapan pemilihan dengan satu
paslon;7. Mengumumkan keputusan di kantor KPU Provinsi dan/atau KPU
Kabupaten/Kota.
Tahapan Penetapan Calon Tunggal (2)
Kondisi Hanya Satu Paslon yang Memenuhi Syarat
1. Memberitahu parpol untuk melakukan penggantian;2. Meneliti syarat pencalonan dan syarat calon;3. Jika parpol tidak mengajukan pengganti atau mengajukan
pengganti tapi TMS, KPU menerbitkan keputusan tentang penetapan pemilihan dengan satu paslon;
4. KPU mencabut keputusan tentang penetapan nomor urut paslon peserta pemilihan
5. Mengumumkan keputusan di kantor KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota.
Tahapan Penetapan Calon Tunggal (3)
Terdapat Paslon yang Berhalangan Tetap
Mekanisme Kampanye
Pertemuan Terbatas
Pertemuan Tatap Muka
Kegiatan Jenis Lain
DIBIAYAI PASLON DIBIAYAI KPU
Bahan Kampanye Alat Peraga
Kampanye Iklan di Media
Massa Debat Publik
Pemaparan visi dan misi oleh paslon dipandu oleh moderator yang berasal dari kalangan profesional atau akademisi;
Pendalaman materi dilakukan oleh panelis yang berasal dari unsur tokoh masyarakat, profesional, dan akademisi;
Masyarakat dapat mengajukan moderator dan panelis paling lambat 14 hari sebelum pelaksanaan debat;
Masyarakat dapat mengajukan pertanyaan kepada KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota 7 hari sebelum pelaksanaan debat.
Mekanisme Debat Publik
Desain Surat Suara
Latar belakang foto pada kolom paslon berwarna merah putih;
Foto paslon dibuat berpasangan; Tidak memakai ornamen, gambar atau tulisan selain
yang melekat pada pakaian yang dikenakan paslon; Tidak memakai ornamen, gambar atau tulisan yang
dilarang; Memuat tulisan menyatakan setuju atau tidak setuju.
Pemberian suara pemilihan satu paslon dilakukan dengan cara mencoblos satu kali pada kolom pilihan setuju atau tidak setuju;
Surat suara sah jika ditandatangani ketua KPPS dan diberi tanda coblos pada kolom pilihan setuju atau tidak setuju;
Tungsura
Tanda coblos pada kolom atau tepat pada garis pilihan setuju dinyatakan sah memberikan pilihan setuju untuk paslon;
Tanda coblos pada kolom atau tepat pada garis kolom pilihan tidak setuju dinyatakan sah memberikan pilihan tidak setuju;
Tanda coblos pada kolom atau tepat pada garis pilihan setuju dan foto paslon dinyatakan sah memberikan pilihan setuju untuk paslon;
Tanda coblos pada kolom atau tepat pada garis kolom pilihan tidak setuju dan foto paslon dinyatakan sah memberikan pilihan tidak setuju.
Pengaturan Tanda Coblos
Paslon terpilih apabila perolehan suara setuju lebih banyak dari perolehan suara tidak setuju;
Jika jumlah perolehan suara setuju sama dengan perolehan suara tidak setuju, penentuan pasangan calon terpilih dilakukan berdasarkan persebaran jumlah wilayah yang lebih banyak secara berjenjang;
Apabila perolehan suara tidak setuju lebih banyak dari perolehan suara setuju, KPU Provinsi dan/atau KPU Kabupaten/Kota menetapkan penyelenggaraan pemilihan pada pilkada serentak berikutnya.
Penetapan Paslon Terpilih
PENUTUP
TERIMA KASIH