pilar penataan peraturan perundang-undangan … · pentingnya kerjasama pengelolaan dokumen dan...

23
PILAR PENATAAN PERATURAN PERUNDANG - UNDANGAN DAN PILAR PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI Jakarta, 27 Desember 2018 Tim Pilar Penataan Peraturan Perundang - Undangan Tim Pilar Penataan dan Penguatan Organisasi 1

Upload: dinhtram

Post on 20-May-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PILAR PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN PILAR PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI

Jakarta, 27 Desember 2018

Tim Pilar Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Tim Pilar Penataan dan Penguatan Organisasi

1

PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN1

2

Catatan Exit Meeting 2017

Evaluasi atas pelaksanaan sistem pengendalian

penyusunan peraturan perundang-undangan belum

dilakukan secara berkala

3

PENATAAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN1

4

#1 PENGEMBANGAN PPID MENJADI SPDH

PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) yang sudah dibangunselama ini mencakup peraturan-peraturan yang telah dibuat, untukmemaksimalkan fungsi dari sistem PPID, maka dikembangkan menjadiSistem Pengusulan Dokumen Hukum (SPDH), yang mencakup tidak hanyaperatuan perundang-undangan tetapi juga Perjanjian Kerja Sama dan produkhukum lainnya.

5

#1 PENGEMBANGAN PPID MENJADI SPDH (lanj.)

PPID selama ini hanya

mencakup Peraturan

Kepala BPS yang telah

dibuat.

PPID

sistem ini, dapat

melakukan monitoring

pembuatan produk hukum

seperti Peraturan Kepala

BPS, MoU dan Perjanjian

Kerjasama serta produk

hukum lainnya.

SPDH

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sistem pengendalian penyusunan peraturan perundang-undangan, diperlukan

pengembangan sistem PPID

6

#2 PENGEMBANGAN PPID MENJADI SPDH (lanj.)

7

#1 PENGEMBANGAN PPID MENJADI SPDH (lanj.)

Selain itu dengan adanya SPDH pelaksanaan

dapat mengoptimalkan evaluasi sistem

pengendalian penyusunan peraturan

perundang-undangan secara berkala dan

terencana. Mengingat selama ini pelaksanaan

evaluasi tidak dapat berjalan optimal

dikarenakan sistem PPID tidak hanya

mencakup untuk produk hukum sehingga

menjadi tanggung jawab bersama unit kerja

lain.

8

#1 PENGEMBANGAN PPID MENJADI SPDH (lanj.)

Dengan adanya SPDH

pelaksanaan dapat

mengoptimalkan evaluasi

sistem pengendalian

penyusunan peraturan

perundang-undangan secara

berkala dan terencana.

Pelaksanaan evaluasi tidak dapat

berjalan optimal dikarenakan

sistem PPID tidak hanya mencakup

untuk produk hukum sehingga

menjadi tanggung jawab bersama

unit kerja lain.

9

#2 JDIH BPS TERCANTUM DALAM PETA ANGGOTAJDIHN

1. Website Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum (JDIH) BPS yang sudahdibangun BPS telah disempurnakan.

2. JDIH BPS telah terintegrasi secara sempurna dengan Jaringan Dokumentasi danInformasi Hukum Nasional (JDIHN)

10

#2. JDIH BPS TERCANTUM DALAM PETA ANGGOTAJDIHN

11

#2. JDIH BPS TERCANTUM DALAM PETA ANGGOTAJDIHN

Pembentukan JDIH Nasional merupakan amanah dari Pasal 4

Peraturan Presiden Nomor 33 Tahun 2012.

Pentingnya kerjasama pengelolaan dokumen dan informasi hukum

untuk mempercepat pembangunan hukum nasional yang berkualitas.

Untuk membangun akses informasi hukum yang terintegrasi,

secara nasional semua Anggota JDIHN wajib mengelola dokumen

dan informasi hukum yang ada dalam kewenangannya dengan

memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi.

Tersedianya akses informasi hukum bagi semua warga negara

merupakan conditio sine quanon dalam mewujudkan supremasi

hukum.

12

#2. JDIH BPS TERCANTUM DALAM PETA ANGGOTAJDIHN

01Masuknya JDIH BPS dalam Peta Anggota JDIHN

merupakan komitmen BPS sebagai anggota JDIHN

untuk melaksanakan amanah Perpres 33 Tahun

2012 dengan menyediakan akses informasi hukum

yang merupakan tugas dari dokumentasi hukum

Anggota Jaringan

02

Selain itu masuknya JDIH BPS dalam Peta Anggota

JDIHN juga membantu BPS dalam melakukan

harmonisasi Rancangan Peraturan Kepala BPS

dengan Peraturan lainnya, disamping itu juga

memudahkan Kementerian Hukum dan HAM dalam

melakukan harmonisasi Peraturan Kepala BPS

dengan BPIP sebelum dilakukan pengundangan

13

#3 REVISI UNDANG-UNDANG STATISTIK

Langkah strategis yang diambil BPS dalammelakukan revisi Undang-Undang Statistikadalah melakukan penyusunan draf NaskahAkademik dan draf Perubahan/PenggantianUU Statistik yang akan didaftarkan dalamProgram Legislasi Nasional pada Tahun 2019

14

#3 REVISI UNDANG-UNDANG STATISTIK (lanj.)

Pra Penyusunan (2017-2018)

• 2017: FGD, Kajian untuk Penyusunan draf awal NA dan draf UU, PenyusunanAnggaran

• 2018: FGD, Penyusunan draf akhir NA dan draf UU, Pendaftaran Proleknas

Penyusunan (2019-2023)

• Penyusunan (2019-2023)

• Pembahasan materi muatan interdep

• Pembahasan materi muatan dalam tim kecil

• Harmonisasi materi muatan dan legal drafting

• Persetujuan dan penetapan

Pasca Penyusunan (2024-2029)

• Pasca Penyusunan (2024-2029)

• Penusunan paket regulasi

• Sosialisasi dan advokasi

15

Dukungan peraturan perundang-undangan tentang SSN dan NSDS

Dukungan peraturan perundang-undangan dalam pemanfaatan IT dan SDM

16

PILAR PENATAAN DAN PENGUATAN ORGANISASI2

Catatan Exit Meeting 2017

Evaluasi organisasi belum menganalisis kesesuaian antara

mandat (kinerja) yang diharapkan dengan kelembagaan

yang ada untuk memastikan efektivitas organisasi

17

#1 EVALUASI KELEMBAGAAN

Mewujudkan organisasi pemerintah yang

tepat fungsi, tepat proses, dan tepat ukuran

Planning

Evaluasi

Progres

Review

18

#1 EVALUASI KELEMBAGAAN (Lanj.)

Pemenpan RB No.

20 Tahun 2018

merupakan acuan

bagi instansi

pemerintah dalam

melaksanakan

evaluasi

kelembagaan

pemerintah secara

efektif dan efisien.

.

Tersedianya informasi

yang lebih lengkap

untuk dianalisis dan

dapat menjadi

rekomendasi untuk

melaksanakan

penataan organisasi

sesuai dengan hasil

evaluasi

kelembagaan;

Untuk memotret

keberadaan organisasi

instansi pemerintah

secara dinamis dalam

konteks meningkatkan

efektivitas pencapaian

kinerja organisasi.

Dasar Hukum

Tujuan

Pelaksanaan

19

#2 PEMBENTUKAN INSTANSI VERTIKAL BPS

BPS Provinsi

Kalimantan Utara.

BPS Provinsi

Labuhan Batu

Selatan.

BPS Kabupaten

Kolaka Timur.

BPS Kabupaten

Bolaang Mongondow

Utara.

20

#2 PEMBENTUKAN INSTANSI VERTIKAL BPS

Untuk menjamin kemandirian dan obyektivitas BPS dalam pelaksanaan pengumpulan,

pengolahan, penyajian, dan analisis statistik dasar, Undang-undang Nomor 16 Tahun

1997 tentang Statistik, mengamanatkan bahwa BPS mempunyai perwakilan wilayah di

Daerah yang merupakan instansi vertikal, sehingga pelaksanaan kegiatan statistik tidak

membebani instansi induknya.

01

Pemekaran daerah untuk provinsi sampai saat ini mencapai 34

provinsi, sementara jumlah BPS Provinsi yang ada sekarang

sejumlah 33 BPS Provinsi. 02

Pemekaran daerah kabupaten/kota sampai saat ini telah

mencapai 513 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Sementara jumlah BPS Kabupaten/Kota yang ada

sekarang sebanyak 477 kabupaten/kota.

03

Surat Gubernur dan Bupati/Walikota yang menyatakan agar

BPS segera membentuk kantor perwakilannya di

kabupaten/kota baru (pemekaran).

04

Latar Belakang

21

#3 PERUBAHAN STIS MENJADI POLSTAT STIS

1. Evaluasi struktur organisasi Sekolah Tinggi Ilmu Statistik dilakukan sesuaidengan perkembangan lingkungan organisasi yang strategis sesuai dengantuntutan kebutuhan BPS dalam rangka menghadapi tantangan BPS yangsemakin berat.

2. Hasil dari evaluasi organisasi tersebut adalah Peraturan Kepala BPS No 87Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata Kerja Politeknik Statistika STIS.

22

#3 PERUBAHAN STIS MENJADI POLSTAT STIS

untuk pemenuhan gap antara

kebutuhan dengan ketersediaan

SDM di BPS1

untuk pemenuhan kebutuhan KSK di

BPS Kabupaten/Kota seluruh

Indonesia. 2

perlunya peningkatan kapabilitas SDM

BPS seiring dengan pengalaman yang

mereka miliki di dunia kerja.3

pemenuhan kebutuhan SDM statistika di

Pemerintah Daerah (Pemda) dan kontribusi

dalam perstatistikan regional.4

TERIMA KASIH“

”A good system shortens the road to the goal (Orison Swett Marden)