pidato perdana mentri m natsir di radio 14 nopember 1950

6

Click here to load reader

Upload: mrharyono

Post on 14-Jun-2015

199 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pidato perdana mentri m natsir di radio 14 nopember 1950

PIDATO Perdana Mentri M Natsir di RADIO TANGGAL 14 NOPEMBER 1950.

Malam ini saja hendak minta perhatian umum, chususnja perhatian

para pedjuang jang sampai sekarang belum kembali kepada masjarakat

biasa dan terlepas pula dari organisasi2 Pemerintah dan sistim produksi

umum.

Pada tanggal 17 Agustus 1945, bangsa kita telah memproklamirkan

kemerdekaannja dan dengan semangat berdjuang jang ber-api2 serentak

para pemuda dan rakjat umumnja mengangkat sendjata setjara total untuk

menegakkan Kemerdekaan jang sudah diproklamirkan itu, dido-rong oleh

hasrat jang timbul dari hati sanubari jang spontan mengge-lora, meliputi

seluruh alam pikiran dan perasaan bangsa kita.

Dengan spontanitet dan hasrat berkurban untuk perdjuangan ke-

merdekaan itu sebagai modal, maka dengan ber-angsur2 tersusunlah

tentara nasional kita sebagai alat pertahanan Negara disamping ter-

susunnja pula perlengkapan kenegaraan jang lain2. Dalam lima tahun

kita terus-menerus berdjuang dimedan pertempuran dan dilapangan

politik sambil menjusun Negara dan menjusun alat Negara dengan

segala kekuatan dan kekurangan2 jang ada pada diri kita. Semuanja

dilakukan dalam suasana pertempuran, silih-berganti dengan perletak-

an sendjata-sementara dan peperangan gerilja, melalui beberapa pasang

turun dan pasang naiknja perdjuangan, suatu hal jang tidak dapat

ditjeraikan dari tiap2 suatu perdjuangan kemerdekaan-bangsa.

Saudara2 !

Page 2: Pidato perdana mentri m natsir di radio 14 nopember 1950

Didalam perdjuangan lima tahun itu kita telah berdjumpa dengan

pelbagai kesulitan2 jang timbul sebagai soal2 bar^ jang belum pernah kita

hadapi tadinja, tapi jang kita harus selesaikan dengan tenaga dan pikiran

jang ada pada kita. Tidak semua kesulitan itu dapat segera kita petjahkan

dengan tjara jang memuaskan. Maka dapatlah dimengerti bahwa

disamping hasil2 jang menggembirakan, tidak urung pula timbul

perasaan2 jang kurang puas dalam beberapa lapangan, hal mana me-

nimbulkan kegentingan2 didalam masjarakat. Satu dan lainnja adalah

mendjadi salah satu sebab dari pertentangan2 jang melemahkan ke-

kuatan kita. Walaupun 'bagaimana, perdjuangan kita jang tidak putus2-nja

selama lima tahun ber-turut2 itu, telah menghasilkan terlepasnja bangsa

kita dari pendjadjahan.

Sudah tertjapai oleh kita satu Negara jang merdeka dan berdaulat, Negara

Kesatuan Republik Indonesia, „berdasarkan Ketuhanan Jang Maha Esa,

Perikemanusiaan, Kebangsaan, Kerakjatan dan Keadilan Sosial untuk

mewudjudkan kebahagiaan, kesedjahteraan, perdamaian dan

kemerdekaan dalam masjarakat dan Negara hukum Indonesia Mer-deka

jang berdaulat sempurna", sebagaimana jang termaktub dalam Undang2

Dasar Negara kita.

Sudah tertjapai pula oleh kita kedudukan jang patut dan sepan-tasnya

sebagai Negara jang berdaulat dalam hubungan dan pergaulan

Kekeluargaan Bangsa2 berdasarkan saling-mengerti dan harga-menghar-

gai antara satu dengan jang lain.

Dalam pada itu saudara2, salah satu akibat dari perdjuangan kita

jang bersifat total itu adalah, bahwa setelah pertikaian dengan pihak

lawan sudah selesai, setelah kemerdekaan serta kedaulatan Negara

sudah tertjapai, masih ada ribuan para pemuda dan para pedjuang jang

masih tersisih atau menjisihkan diri dari masjarakat biasa, tidak

menjatukan diri dalam alat2 pertahanan dan keamanan negara, dan

terlepas pula dari lapangan usaha produksi untuk mempertinggi ke-

makmuran rakjat.

Bermatjam pula sebab makanja mereka menjendiri dan memisahkan

diri itu, antaranja:

1. Ada dari antara mereka jang merasa belum puas dengan hasil

perdjuangan jang telah diperoleh sekarang.

2. Ada diantara mereka jang menjisihkan diri sebagai akibat ben-

trokan antara kita sama kita didalam masa perdjuangan jang

lampau.

Page 3: Pidato perdana mentri m natsir di radio 14 nopember 1950

:

3. Ada pula orang2 jang memisahkan diri dari masjarakat biasa

karena memang sudah mendjadi pembawaan dan tudjuan bagi

dirinja untuk terus-menerus melakukan perbuatan2 jang meng-

akibatkan kekatjauan masjarakat. Mereka ini mendjadikan ma-

sjarakat sebagai objek untuk melepaskan * hawa-nafsu dan

angkara murkanja. Tetapi golongan ini tidak mendjadi pokok

pembitjaraan kita pada malam ini.

Utjapan saja ini chusus saja tudjukan terhadap mereka para pe-djuang

dalam golongan 1 dan 2 seperti jang saja sebutkan tadi.

Terhadap mereka ini saja berseru

Tingkatan perdjuangan kita telah berganti. Tingkatan sekarang ini

menghendaki tjara perdjuangan jang berlainan dari tingkatan peperang-an

gerilja menentang musuh seperti jang telah sudah itu. Tingkatan

perdjuangan sekarang tidak menghendaki lagi bahwa saudara2 mene-ruskan

hidup memanggul sendjata dipegunungan, terlepas dari ikatan keluarga

dan masjarakat biasa.

Tenaga dan pikiran saudara diperlukan dilain lapangan Tenaga dan

pikiran saudara diperlukan untuk membangunkan ke-hidupan jang lebih

lajak, baik dalam hubungan kekeluargaan dan rumah tangga sendiri

ataupun dalam hubungan produksi dan pembangunan kesedjahteraan

umum.

Tenaga dan pikiran saudara diperlukan untuk membangun Negara

dengan arti jang lebih luas, menjempurnakan Negara kita jang masih muda

ini dalam pelbagai lapangan.

Sudah datang saatnja untuk menutup sedjarah lama dan memulai

lembaran baru. Sudah datang saatnja untuk memperbaiki persaudaraan

kembali atas dasar saling-mengerti, untuk hidup bersama dalam udara

Negara merdeka jang sudah sama2 kita tebus dengan pengurbanan jang

demikian besarnja.

Mungkin ada hal2 jang bagi saudara belum memberi kepuasan dalam

Negara kita jang muda ini.

Memang masih ada hal2 jang terasa sebagai duri dalam daging. Akan

tetapi hal demikian, se-kali2 tidak boleh mendjadikan sebab untuk

saudara menutup mata dari hasil2 jang sudah ada ditangan kita.

Memang masih banjak jang harus disempurnakan. Kita baru sadja

mulai menjusun Negara dengan memakai hasil jang sudah ada sebagai

modal atau pangkalan.

Walaupun bagaimana, djuga bagi saudara terbuka djalan untuk

menjumbangkan pikiran dan tenaga saudara2 menurut tjita2 jang terkan-

dung, dengan tjara jang tertib-teratur melalui saluran2 jang biasa, jang

Page 4: Pidato perdana mentri m natsir di radio 14 nopember 1950

terbuka bagi tiap2 warga dari Negara Hukum jang berdasarkan Kedau-latan

Rakjat ini.

Mari ber-sama2 bersanding-bahu, dengan tenaga tersusun menulis

halaman baharu dalam riwajat Nusa dan Bangsa menudju kepada

kebahagiaan lahir batin bagi segenap warga, sjrta diliputi keredaan Ilahi,

Tuhan Jang Maha Esa.

Buat jang demikian djalan telah terbuka.

Pakailah kesempatan jang terbuka sekarang ini dengan tjara2 jang

segera akan dimaklumkan.

Demikianlah seman saja terhadap dua golongan jang saja sebut-kan tadi

1 4 Nopember 1950 (Pidato sebagai Perdana Menteri)

Page 5: Pidato perdana mentri m natsir di radio 14 nopember 1950
Page 6: Pidato perdana mentri m natsir di radio 14 nopember 1950

.