pidato loketa - berbakti kepada kedua orang tua

Download Pidato Loketa - Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

If you can't read please download the document

Upload: syamsul-akhyar

Post on 29-Jun-2015

1.361 views

Category:

Documents


45 download

DESCRIPTION

Pidato Loketa (Lomba Keterampilan Agama) - Berbakti Kepada Kedua Orang Tua

TRANSCRIPT

Yang saya hormati Dewan Juri ! Yang saya hormati kawan-kawan peserta lomba ! Serta hadirin dan hadirat yang berbahagia !

. .

Kita bersyukur kepada Allah swt, pada hari ini, berkat rahmat dan inayah Allah swt, kita dapat hadir pada acara Lomba Pidato ini. Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato berjudul Berbakti kepada orang tua Hadirin yang kami hormati ! Allah SWT berfirman pada surat Al Isro ayat 23 :

Artinya : Janganlah kamu berkata ah kepada kedua orang tuamu. Dan jangan pula kamu bentak keduanya, tapi berkatalah kepada keduanya dengan kata-kata yang sopan. Hadirin yang berbahagia ! Jelaslah dengan alat itu, berbakti pada kedua orang tua hukumnya wajib, dan durhaka pada keduanya hukumnya haram. Ibu dan bapak adalah dua manusia yang menjadi sebab adanya kita. Yang telah mengandung dan melahirkan kita. Yang telah merawat dan mendidik kita hingga badan kita sehat, tumbuh menjadi besar, serta memiliki ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu pantaslah kalau kita berbakti pada keduanya. Kita mendengar dan patuh pada perintyahnya. Rosulullah saw menjelaskan dalam sebuah hadits yang berbunyi :

Artinya : Rido Allah swt disebabkan keridoan ibu bapak, begitu juga kebencian Allah disebabkan kebencian ibu bapak. Hadirin yang berbahagia ! Banyak contoh dari kisah-kisah masa lalu tentang orang yang durhaka pada orang tua. Akibatnya ialah orang tersebut celaka dan dibinasakan Allah swt. Seperti kisah si-Malin Kundang yang durhaka pada ibunya, akibatnya dia dikutuk menjadi batu. Begitu juga di masa nabi Muhammad saw, ada seorang yang bernama Alqomah. Sebelum menikah dengan seorang wanita, Alqomah sayang kepada ibunya; tapi setelah menikah ia lupa. Hingga ibunya kecewa dan sakit hati. Akhirnya ketika sakaratul maut, Alqomah susah sekali menghadapi kematian, sampai napasnya tersengal-sengal. Lalu Rosulullah saw meminta kepada Ibu Alqomah agar memaafkan Alqomah. Pada mulanya, Ibunya tak mau memaafkan, namun setelah melihat keadaan anaknya yang mengenaskan, akhirnya Ibunya pun mau memaafkan Alqomah. Setelah dimaafkan, Alqomahpun wafat dengan tenang. Demikian para hadirin, pidato saya yang singkat. Mudah-mudahan menambah ilmu kita dan dapat kita amalkan.