phbs

24
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Bersamaan dengan masuknya millennium baru, Kementrian Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan. Berdasarkan paradigma sehat, ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010 dimana 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, serta pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata. 1 Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2010 adalah dengan Program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). PHBS 1

Upload: antiy-ners-bilafia

Post on 08-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MAKALAH

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Bersamaan dengan masuknya millennium baru, Kementrian Kesehatan telah mencanangkan Gerakan Pembangunan Berwawasan Kesehatan, yang dilandasi paradigma sehat. Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, melihat masalah kesehatan yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang bersifat lintas sektor, dan upayanya lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, dan perlindungan kesehatan. Berdasarkan paradigma sehat, ditetapkan visi Indonesia Sehat 2010 dimana 3 pilar yang perlu mendapat perhatian khusus, yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat, serta pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata.1Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Sehat 2010 adalah dengan Program PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). PHBS adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).Sehingga keluarga dan masyarakat itu dapat menolong dirinya sendiri dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat/dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya.Rumah Tangga merupakan unit terkecil dalam lingkungan.Perilaku hidup yang bersih dan sehat selayaknya harus diterapkan dan ditanamkan kepada seluruh anggota keluarga. Peranan keluarga dalam sebuah rumah memegang kunci utama untuk meningkatkan kualitas kesehatan sejak dini. Karena jika keluarga sehat, akan membentuk masyarakat yang sehat pula. Untuk itu, Sehat harus diawali dari dalam rumah sendiri.Dengan menerapkannya terlebih dahulu di lingkungan rumah tangga, maka otomatis akan lebih mudah menerapkan ke lingkungan yang lebih luas lagi, yaitu masyarakat.Karena kondisi sehat dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari yang tidak sehat menjadi perilaku sehat, dan menciptakan lingkungan sehat di rumah tangga. Oleh karena itu kesehatan perlu dijaga, dipelihara dan ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangakan oleh semua pihak secara keseluruhan (totalitas).I.2. Permasalahan

Bagaimana cara menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam tatanan rumah tangga?

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

II.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat.PHBS merupakan salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun pada keluarga, artinya harus ada komunikasi antara kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi dan melakukan pendidikan kesehatan.Manusia hidup di berbagai tatanan, yaitu berbagai tempat atau sistem sosial dimana ia melakukan kegiatan sehari-harinya. Di setiap tatanan, faktor-faktor individu, lingkungan fisik dan lingkungan sosial berinteraksi dan menimbulkan dampak terhadap kesehatan. Oleh sebab itu dapat pula dikatakan bahwa suatu tatanan adalah suatu tempat dimana manusia secara aktif memanipulasi lingkungan, sehingga menciptakan dan sekaligus juga mengatasi masalah-masalahnya dibidang kesehatan. Jelas bahwa setiap tatanan memiliki kekhasan, sehingga dengan demikian pembinaan PHBS harus disesuaikan untuk masing-masing tatanan.Telah disepakati adanya lima tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan. Tatanan PHBS yang akan dibahas dalam makalah ini adalah yang dijumpai di tatanan rumah tangga.

II.2 PHBS dalam Tatanan Rumah Tangga

PHBS di dalam tatanan rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah tangga sehat berarti mampu menjaga, meningkatkan, dan melindungi kesehatan setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yang kurang kondusif untuk hidup sehat.Terdapat beberapa manfaat PHBS bagi rumah tangga:

Setiap rumah tangga meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit.

Anak tumbuh sehat dan cerdas.

Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya pendidikan, pemenuhan gizi keluarga dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.

Indikator diperlukan untuk menilai apakah aktifitas pokok yang dijalankan telah sesuai dengan rencana dan menghasilkan dampak yang diharapkan. Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di tatanan rumah tangga, yaitu:Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Adalah pertolongan persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya).

Setiap persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan karena: a) Tenaga kesehatan merupakan orang yang sudah ahli dalam membantu persalinanan, sehingga keselamatan Ibu dan bayi lebih terjamin; b) Apabila terdapat kelainan dapat diketahui dan segera ditolong atau dirujuk ke Puskesmas atau rumah sakit; c) Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih, dan steril sehingga mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.Beberapa tanda-tanda persalinan yang perlu diketahui ibu: a) Ibu mengalami mulas-mulas yang timbulnya semakin sering dan semakin kuat; b) Rahim terasa kencang bila diraba, terutama pada saat mulas; c) Keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir; d) Keluar cairan ketuban yang berwarna jernih kekuningan dari jalan lahir; e) Merasa seperti mau buang air besar.Bayi diberi ASI eksklusif

Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja sejak lahir sampai usia 6 bulan. ASI adalah makanan alamiah berupa cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi, sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. Air Susu Ibu pertama berupa cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.Keunggulan yang dimiliki oleh ASI:

Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan bayi untukpertumbuhan dan perkembangan fisik serta kecerdasan;

Mengandung zat kekebalan;

Melindungi bayi dari alergi;

Aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar;

Tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat dandapat diberikan kapan saja dan di mana saja;

6) Membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernapasan bayi.Penimbangan bayi dan balita setiap bulanPenimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi buruk. Penimbangan bayi dan balita dilakukan setiap bulan mulai umur 1 bulan sampai 5 tahun di Posyandu.Untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan balita, setelah bayi dan balita ditimbang, catat hasil penimbangan di Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) atau Kartu Menuju Sehat (KMS) maka akan terlihat berat badannya naik atau tidak naik (lihat perkembangannya). Mencuci tangan dengan air dan sabun

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit. Sedangkan sabun dapat mengikat lemak, kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.Saat-saat harus mencuci tangan yang perlu diketahui anggota keluarga:

Setiap kali tangan kita kotor (setelah; memegang uang, memegang binatang, berkebun, dll);

b) Setelah buang air besar.;

c) Setelah menceboki bayi atau anak;

d) Sebelum makan dan menyuapi anak;

e) Sebelum memegang makanan;

f) Sebelum menyusui bayi.Manfaat mencuci tangan dengan air dan sabun:

Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan;

Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri, Typhus, kecacingan, penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), flu burung atau Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS); Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.Jenis-jenis jamban yang digunakan:Jamban cemplungAdalah jamban yang penampungannya berupa lubang yang berfungsi menyimpan dan meresapkan cairan kotoran/tinja ke dalam tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.

Jamban tangki septik/leher angsaAdalah jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian/dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.Cara memilih jenis jamban: a) Jamban cemplung digunakan untuk daerah yang sulit air; b) Jamban tangki septik/leher angsa digunakan untuk: Daerah yang cukup air; daerah yang padat penduduk, karena dapat menggunakan multiple latrine yaitu satu lubang penampungan tinja/tangki septik digunakan oleh beberapa jamban (satu lubang dapat menampung kotoran/tinja dari 3-5 jamban); dan daerah pasang surut, tempat penampungan kotoran/tinja hendaknya ditinggikan kurang lebih 60 cm dari permukaan air pasang.Setiap anggota rumaah tangga harus menggunakan jamban untuk buang air besar/buang air kecil, untuk:

Menjaga lingkungan bersih, sehat, dan tidak berbau;

Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya; Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat menjadi penular penyakit Diare, Kolera Disentri, Thypus, kecacingan, penyakit saluran pencernaan, penyakit kulit, dan keracunan.Syarat-syarat jamban sehat:

Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter);

Tidak berbau; Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus; Tidak mencemari tanah disekitarnya; Mudah dibersihkan dan aman digunakan; Dilengkapi dinding dan atap pelindung, Penerangan dan ventilasi cukup, Lantai kedap air dan luas ruangan memadai, Tersedia air, sabun, dan alat pembersih.Rumah bebas jentikRumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB) adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk (tempat-tempat penampungan air) yang ada di dalam rumah seperti bak mandi/WC, vas bunga, tatakan kulkas, dll dan di luar rumah seperti talang air, alas pot kembang, ketiak daun, lubang pohon, pagar bambu, dll yang dilakukan secara teratur setiap minggu.Yang melakukan Pemeriksaan Jentik Berkala adalah anggota rumah tangga, kader kesehatan, juru Pemantau Jentik (Jumantik), tenaga pemeriksa jentik lainnya.

Makan buah dan sayur setiap hari

Adalah anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.Makan sayur dan buah setiap hari sangat penting, karena:

Mengandung vitamin dan mineral, yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh;

Mengandung serat yang tinggi.Peran keluarga untuk menanamkan kebiasaan makan sayur dan buah:

Manfaatkan pekarangan dengan menanam sayur dan buah;

Menyediakan sayur dan buah setiap hari di rumah dengan harga terjangkau; Perkenalkan sejak dini kepada anak kebiasaan makan sayur dan buah pagi, siang, dan malam; Manfaatkan setiap kesempatan di rumah untuk mengingatkan tentang pentingnya makan sayur dan buah.Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap hari. Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.Jenis aktivitas fisik yang dapat dilakukan:

Bisa berupa kegiatan sehari-hari, yaitu: berjalan kaki, berkebun, kerja di taman, mencuci pakaian, mencuci mobil, mengepel lantai, naik turun tangga, membawa belanjaan;

bisa berupa olah raga, yaitu: push-up, lari ringan, bermain bola, berenang, senam, bermain tenis, yoga, fitness, angkat beban/ berat.Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paru-paru serta alat tubuh lainnya. Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur maka dalam waktu 3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.Tidak merokok dalam rumah

Setiap anggota keluarga tidak boleh merokok di dalam rumah.Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya, di antaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar, dan Carbon Monoksida (CO). Nikotin menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati.Perokok aktif adalah orang yang mengkonsumsi rokok secara rutin dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam sehari. Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru Sedangkan Perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok. Rumah adalah tempat berlindung, termasuk dari asap rokok. Perokok pasif harus berani menyuarakan haknya untuk tidak menghirup asap rokok.Bahaya perokok aktif dan perokok pasif:

Menyebabkan kerontokan rambut;

Gangguan pada mata, seperti katarak; Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok; Menyebabkan penyakit paru-paru kronis; Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap;Menyebabkan stoke dan serangan jantung; Tulang lebih mudah patah; Menyebabkan kanker kulit; Menyebabkan kemandulan dan impotensi; Menyebabkan kanker rahim dan keguguran.Ada 3 cara untuk berhenti merokok, yaitu Berhenti Seketika, Menunda, dan Mengurangi. Hal yang paling utama adalah niat dan tekad yang bulat untuk melaksanakan cara tersebut.

10. Menggunakan air bersih Air adalah kebutuhan dasar yang dipergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, dan sebagainya, agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit. Rumah tangga dengan ketersediaan air bersih adalah rumah tangga yang memiliki atau mudah mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari hari meliputi air leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung dan penampungan air hujan. Sumber air dari pompa, sumur dan mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.BAB III

PENUTUP

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan kegiatan kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatankegiatan kesehatan di masyarakat yang bertujuan meningkatkan rumah tangga sehat di desa kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

PHBS terdiri atas 5 tatanan. Pembinaan PHBS harus disesuaikan untuk masing-masing tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan.

PHBS memiliki 10 indikator yang terdiri dari 7 indikator PHBS dan 3 indikator Gaya Hidup Sehat sebagai berikut :Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

Bayi diberi ASI eksklusif

Penimbangan bayi dan balita

Mencuci tangan dengan air dan sabun

Menggunakan air bersih

Menggunakan jamban sehat

Rumah bebas jentik

Makan buah dan sayur setiap hari

Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Tidak merokok dalam rumah

1