pgrs

14
PANDUAN PELAYANAN GIZI RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG JALAN GAJAH MADA GUNUNG PANGILUN TELP. 7054318-444712 FAX 443115

Upload: herliza-meri

Post on 14-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

medis

TRANSCRIPT

Page 1: PGRS

PANDUAN

PELAYANAN GIZI

RUMAH SAKIT ISLAM IBNU SINA PADANG

JALAN GAJAH MADA GUNUNG PANGILUN

TELP. 7054318-444712 FAX 443115

Page 2: PGRS

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Masalah gizi di RS secara langsung atau tidak langsung berpengaruh terhadap proses penyembuhan penyakit. Kecendrungan peningkatan kasus penyakit yang terkait gizi pada semua kelompok rentan mulai dari ibu hamil, bayi, anak, remaja hingga lansia, memerlukan penatalaksanaan gizi secara khusus. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan gizi yang bermutu untuk mencapai dan mempertahankan status gizi yang optimal sehingga mempercepat penyembuhan.

Asupan energy yang tidak adekuat, lama hari rawat, penyakit non infeksi, dan diet khusus merupakan factor yang mempengaruhi terjadinya malnutrisi di RS.Malnutrisi pada pasien rawat inap, berdampak buruk terhadap proses penyembuhan penyakit. Keadaan ini dapat menurunkan kualitas hidup.

Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan pelayanan gizi yang efektif dan efisiensi melalui Proses Asuhan Gizi Terstandar ( PAGT) dan bila dibutuhkan pendekatan multidisiplin, maka dapat dilakukan dalam Tim Asuhan Gizi / Tim Terapi Gizi.Pelaksanaan pelayanan gizi di RS memerlukan sebuah pedoman sebagai acuan untuk pelayanan bermutu .Pedoman Pelayanan Gizi RS ini disesuaikan denganstandar akreditasi RS 2012 untuk menjamin keselamatan pasien yang mengacu pada The Joint commission Internasional ( JCI ). Sejalan dengan dilaksanakannya program akreditasi pelayanan gizi di RS, diharapkan pedoman ini dapat menjadi acuan untuk melaksanakan kegiatan pelayanan gizi yang berkualitas.

I.2 Tujuan

1. Tujuan Umum :Terciptanya system pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di RS

2. Tujuan Khusus :a. Menyelenggarakan Asuhan Gizi terstandar pada pelayanan gizi rawat jalan

dan rawat inap

Page 3: PGRS

b. Menyelenggarakan makanan sesuai standar kebutuhan gizi dan aman dikonsumsi

c. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling gizi pada pasien/keluarganya

d. Menyelenggarakan penelitian aplikasi di bidang gizi dan dietetic

I.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelayanan gizi di rumah sakit meliputi :

1. Pelayanan gizi rawat jalan2. Pelayanan gizi rawat inap3. Penyelenggaraan Makanan4. Penelitian dan Pengembangan gizi

I.4 Visi Misi

a. Visi

Pelayanan gizi yang bermutu dan paripurna

b. Misi

1. Menyelenggarakan pelayanan gizi berorientasi pada kebutuhan dan kepuasan klien/pasien dalam aspek promotif, preventif, kuratif, rehabilitative untuk meningkatkan kualitas hidup.

2. Meningkatkan profesionalisme sumber daya kesehatan3. Mengembangkan penelitian sesuai perkembangan IPTEK

I.5 Pengorganisasian PGRS

Pengorganisasian PGRS mengacu pada keputusan Menkes no 983 th 1998 tentang organisasi RS dan peraturan Menkes no 1045/Menkes/Per/XI/2006 tentang pedoman organisasi RS dilingkungan Depkes.

BAB II

Page 4: PGRS

PELAYANAN GIZI

I. Pelayanan Gizi Rawat Jalan

Pelayanan gizi rawat jalan adalah serangkaian proses kegiatan asuhan gizi yang berkesinambungan dimulai dari asesmen/pengkajian, pemberian diagnosis, intervensi gizi dan monitoring evaluasi kepada klien/pasien di rawat jalan.Asuhan gizi rajal pada umumnya disebut kegiatan konseling gizi. Dokter penanggung jawab penyakit dapat merujuk pasien kepada Dietisien untuk mendapatkan konseling gizi dengan menyertakan formulir permintaan konseling ( lamp.2 )

1. TujuanMemberikan pelayanan kepada pasien rajal dengan membantu mencari solusi masalah gizinya melalui nasehat gizi mengenai jumlah asupan makanan yang sesuai, jenis diet yang tepat, jadwal makan dan cara makan.

2. Sasarana. Pasien dan keluargab. Kelompok pasien dengan masalah gizi yg samac. Individu pasien yg dating atau dirujuk

II. PELAYANAN GIZI RAWAT INAP

Pelayanan gizi rawat inap adalah pelayanan gizi yang dimulai dari proses pengkajian gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi meliputi perencanaan, penyediaan makanan, penyuluhan/ edukasi dan konseling gizi serta monev.

1. TujuanMemberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat inap agar memperoleh asupan makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses penyembuhan, mempertahankan , dan meningkatkan status gizi

2. Sasaran

a. Pasienb. Keluarga

3. Mekanisme KegiatanMekanisme kegiatan yang dilakukan adalah :

Page 5: PGRS

a. Skrining GiziSkrining gizi bertujuan untuk mengidentifikasi pasien/klien yang beresiko, tidak berisiko malnuturisi atau kondisi khusus seperti hemodialisis, kanker, luka bakar, dsb.Skrining gizi dilakukan oleh perawat ruangan. Skrining dilakukan pada pasien baru 1x24 jam setelah pasien masuk RS.Metoda skrining yang dilakukan antara lain SGA ( Subjectif Global Assesment)Bila hasil skrining menunjukkan pasien berisiko malnutrisi, maka dilakukan pengkajian gizi dan dilanjutkan dengan langkah2 proses asuhan gizi terstandar oleh Dietision.

b. Proses Asuhan Gizi Terstandar ( PAGT )PAGT dilakukan pada pasien berisiko kurang gizi atau kondisi khusus dengan penyakit tertentu.Langkah PAGT terdiri dari :1. Assesmen /Pengkajian Gizi

Proses yang dilakukan :- Anamnesa riwayat gizi

- Data biokimia

- Antropometri

- Pemeriksaan fisik klinis

2. Diagnosis GiziPada langkah ini dicari pola dan hubungan antar data yang terkumpul dan kemungkinan penyebabnya.

3. Intervensi GiziKomponen intervensi ada 2 :a. Perencanaan intervensi:

Penetapan tujuan intervensi Preskripsi diet

b. Implementasi Intervensi

4. Monev (Monitoring dan Evaluasi ) GiziLangkah yang dilakukan :a. Monitor perkembanganb. Mengukur hasil c. Evaluasi hasil

Page 6: PGRS

d. Pencatatan pelaporan

II. PENYELENGGARAAN MAKANAN

Penyelenggaraan makanan RS merupakan rangakaian kegiatan mulai dari perencanaan menu, perencanaan kebutuhan bahan makanan, perencanaan anggaran belanja, pengadaan bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, pemasakan bahan, distribusi, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi.

Kegiatan Penyelengaraan Makanan meliputi :

1. Penetapan Peraturan Pemberian Makanan RS

Adalah suatu pedoman yang ditetapkan pimpinan RS sebagai acuan dalam memberikan pelayanan makanan pada pasien dan karyawan. Tujuan : tersedianya ketentuan tentang macam konsumen, standar pemberian makanan, macam dan jumlah makanan konsumen sbg acuan yang berlaku dalam penyelengaraan makanan.

2. Penyusunan Standar Bahan Makanan RS

Adalah suatu acuan ttg macam dan jumlah bahan makanan (berat kotor ) seorang sehari, di susun berdasarkan kecukupan gizi pasien yang tercantum dalam Penuntun Diet

Tujuan : tersedianya acuan macam dan jumlah bahan makanan seorang sehari sbg alat untuk merancang kebutuhan macam dan jumlah bahan makanan

3. Perencanaan Menu

Adalah serangkaian kegiatan menyusun dan memadukan hidangan dalam variasi yang serasi, harmonis yang memenuhi kecukupan gizi, cita rasa yang sesuia selera pasien dan kebijakan institusi.

Tujuan : Tersusunnya menu yang memenuhi kecukupan gizi, selera konsumen.

4. Perencanaa Kebutuhan Bahan Makanan

Page 7: PGRS

Adalah serangkaian kegiatan menetapkan jumlah, macam dan mutu bahan makanan yang diperlukan dalam kurun waktu tertentu, dalam rangka mempersiapkan penyelenggaraan makanan RS

Tujuan : Tersedianya taksiran macam dan jumlah bahan makanan dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam kurun waktu yang ditetapkan untuk pasien RS

5. Perencanaan Anggaran Bahan Makanan

Adalah suatu kegiatan penyusunan biaya yang diperlukan untuk pengadaan bahan makanan bagi pasien dan karyawan yang dilayani

Tujuan : Tersedianya rancangan anggaran belanja makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan macam, dan jumlah bahan makanan bagi konsumen RS sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.

6. Pengadaan Bahan Makanan

Kegiatan pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi bahan makanan, perhitungan harga makanan, pemesanan dan pembelian bahan makanan dan melakukan survey pasar.

7. Pemesanan dan Pembelian Bahan Makanana. Pemesanan

Adalah penyusunan permintaan (order) bahan makanan berdasarkan pedoman menu dan rata2 jumlah konsumen/pasien yang dilayani, sesuai periode pemesanan yang ditetapkan.

Tujuan : Tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu pemesanan, standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang ditetapkan.

b. Pembelian Bahan MakananAdalah serangkaian kegiatan penyediaan macam, jumlah, spesifikasi bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan konsumen/pasien sesuai ketentuan yang berlaku

8. Penerimaan Bahan Makanan

Adalah suatu kegiatan yang meliputi memeriksa,meneliti, mencatat, memutuskan dan melaporkan tentang macam dan jumlah bahan makanan

Page 8: PGRS

sesuai dengan pesanan dan spefikasi yang telah ditetapkan, serta waktu penerimaannya.

Tujuan : diterimanya bahan makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu oesan dan spesifikasi yang ditetapkan.

9. Penyimpanan dan Penyaluran Bahan Makanan

a. Peyimpanan Bahan Makanan Adalah suatu tata cara menata, mentimpan, memlihara jumlah, kualitas, dan keamanan bahan makanan kering dan segar di gudang masing2.

Tujuan : tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan kebtuhan.

b. Penyaluran Bahan MakananAdalah tata cara mendistribusikan bahan makanan berdasrkan permintaan dari unit kerja pengolah makanan. Tujuan : Tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan kualitas yang tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang diperlukan.

10. Persiapan Bahan Makanan

Asalah serangkaian kegiatan dalam mempersiapkan bahan makanan yang siap diolah (mencuci, memotong, menyaiangi, meracik,dsb ) sesuai dengan menu, standar resep, standar porsi, stnadar bumbu dan jumlah pasien yang dilayani

11. Pemasakan Bahan MakananAdalah suatu kegiatan mengubah bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan, berkualitas, dan aman untuk dikonsumsi

Tujuan :- Mengurangi resiko kehilangan zat gizi bahan makanan

- Meningkatkan nilai cerna

- Mempertahankan warna, rasa, keempukan dan penampilan

- Bebas dari mikroorganisme yg berbahaya

12. Distribusi Makanan

Page 9: PGRS

Adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi pasien yang dilayani.

III. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GIZI

a. PenelitianContoh topic penelitian :

- Data terima makanan di ranap

- Tugas tenaga gizi

- Status gizi berbagai macam penyakit

- Hospital malnutrition pasien ranap

b. PengembanganContoh :

- Pengembangan standar asuhan gizi

- Pengembangan standar srana dan prasarana

- Program komputerisasi

IV. KETENAGAAN PGRS

1. Pimpinan Pelayanan GiziUntuk memenuhi standar akreditasi dan terlaksananya pelayanan gizi RS, dibutuhkan pimpinan pelayanan gizi yang memiliki kompetensi dan pengalaman dibidang gizi/dietetic yaitu seorang RD (Registered Dietisien ) yang telah memperoleh pendidikan managemen

2. Pembinaan TenagaPembinaan tenaga dilakukan melalui kegiatan kursus2, seminar, symposium, dsb

V. PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN GIZI

Pelayanan gizi di RS dikatakan bermutu jika memenuhi 3 komponen mutu, yaitu :1. Pengawasan dan pengendalian mutu untuk menjamin bahwa produk yang

dihasilkan aman2. Menjamin kepuasan konsumen 3. Assessment yang berkualitas

Page 10: PGRS

Menurut Kemkes RS ,2008, ditetapkan bahwa indicator Standar Pelayanan Gizi meliputi:1. Ketetapan waktu pemberian makanan kepada pasien ( 100 % )2. Sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh pasien ( < 20 % )3. Tidak ada kesalahan pemberian diet pasien ( 100 % )

BAB III

Page 11: PGRS

PENUTUP

Pelayanan gizi RS merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan lainnya di RS dan secara menyeluruh merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan di RS.

Pedoman Pelayanan Gizi RS bertujuan untuk memberikan acuan yang jelas dan professional dalam mengelola dan melaksanakan pelayanan gizi di RS yang tepat bagi klien / pasien sesuai tuntutan dan kebutuhan masyarakat. Selain itu, pedoman ini juga bermanfaat bagi pengelola gizi RS dalam mengimplementasikan dan mengevaluasi kemajuan serta perkembangan pelayanan gizi yang holistic.