pewarganegaraan indonesia

23
PEWARGANEGARAAN INDONESIA

Upload: sari-erz

Post on 25-Jun-2015

2.595 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pewarganegaraan Indonesia

PEWARGANEGARAAN INDONESIA

Page 2: Pewarganegaraan Indonesia

Siti Zainab (28)Tauladan Muhammad P. (29)Tri Wahyu Nardinasari (30)Wengku Kerti Nugraha (31)Widya Ariantama (32)

Page 3: Pewarganegaraan Indonesia

PEWARGANEGARAAN

Page 4: Pewarganegaraan Indonesia

Pewarganegaraan sering disebut dengan naturalisasi, yaitu suatu proses hukum yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh / memiliki kewarganegaraan suatu negara. Naturalisasi dilakukan karena seseorang tidak memenuhi syarat sebagai warga negara berdasarkan pada asas Ius Soli maupun asas Ius Sanguinis. Secara umum terdapat dua cara pewarganegaraan (stelsel), yaitu:

a. Stelsel Aktif : bahwa seseorang akan menjadi warga negara dari suatu negara apabila melakukan serangkaian tindakan hukum tertentu secara aktif

b. Stelsel Pasif : bahwa seseorang secara otomatis menjadi warga negara dari suatu negara tanpa harus melakukan tindakan hukum tertentu (pasif)

Berdasarkan dua stelsel diatas terdapat dua hak yang dimiliki setiap warga negara terkait dengan status kewarganegaraan, yaitu:

c. Hak Opsi : hak untuk memilih suatu kewarganegaraand. Hak Repudiasi : hak untuk menolak suatu kewarganegaraan

Sumber: Tim MGMP Kabupaten Trenggalek. LKS Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X Semester Genap. Hal 28

Page 5: Pewarganegaraan Indonesia

PEWARGANEGARAAN INDONESIA

Page 6: Pewarganegaraan Indonesia

Menurut Undang-Undang No. 62 tahun 1958 yang dapat memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia adalah :

a. Mereka yang menjadi warga negara menurut undang-undang/peraturan/perjanjian yang terlebih dahulu telah berlaku

b. Kelahiran (asas ius soli)c. Adopsi melalui pengadilan negeri (menyangkut anak orang asing dibawah umur 5 thn)d. Anak-anak diluar perkawinan dari seorang wanita Indonesiae. Pewarganegaraan (naturalisasi)f. Setiap orang asing kawin dengan seorang laki-laki Indonesiag. Anak-anak yang belum berumur 18 thn/ belum kawin mengikuti ayah atau ibunya

(asas ius sanguinis)h. Anak orang asing dan tidak mempunyai hubungan hukum dengan ayah atau ibunya

yang orang asing itu dapat menjadi warga negara RI setelah berumur 21 thn/ sudah kawin melalui pernyataan.

Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-137

Page 7: Pewarganegaraan Indonesia

Bagi warga asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia haruslah mengajukan permohonan terlebih dahulu. Adapun syarat-syarat untuk mengajukan permohonan pewarganegaraan diatur dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2006, sebagai berikut:

1. Telah berusia 18 (delapan belas) tahun atau sudah kawin2. Pada waktu mengajukan permohonan sudah bertempat tinggal di wilayah negara Republik

Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut.

3. Sehat jasmani dan rohani4. Dapat berbahasa Indonesia serta mengakui dasar negara Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.5. Tidak pernah dijatuhi pidana karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan

pidana penjara 1 (satu) tahun atau lebih.6. Jika dengan memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, tidak menjadi

berkewarganegaraan ganda.7. Mempunyai pekerjaan dan / atau berpenghasilan tetap.8. Membayar uang pewarganegaraan ke Kas Negara.

Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-138

Page 8: Pewarganegaraan Indonesia

Negara Indonesia memberikan kesempatan kepada orang asing untuk menjadi warga negara Indonesia dengan cara pewarganegaraan (naturalisasi).

Sumber: Aim Abdulkarim. Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas X Sekolah Menengah Atas. Bandung: Grafindo Media Pratama, 2006. Hal-125

Pewarganegaraan dapat diperoleh melalui:a. Perkawinan, yaitu perkawinan antara warga asing dengan pria WNI.

Dalam hal ini isteri akan memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Apabila prianya warga negara asing sedangkan wanitanya WNI, maka wanita (isteri) tersebut akan kehilangan kewarganegaraan RI bila dalam 1 tahun setelah perkawinan tidak menyatakan keinginan menjadi WNI.Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-138

b. Orang asing yang berjasa kepada NKRI atau dengan alasan kepentingan negara, dapat diberi kewarganegaraan RI oleh Presiden setelah memperoleh pertimbangan DPR.Sumber: Tim MGMP Kabupaten Trenggalek. LKS Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X Semester Genap. Hal 28

Cara Memperoleh Pewarganegaraan

Page 9: Pewarganegaraan Indonesia

c. Dikabulkannya pengajuan permohonan. Dalam hal ini, apabila ada orang asing yang ingin menjadi warga negara Indonesia, ia harus mengajukan permohonan kepada Menteri Kehakiman melalui kantor pengadilan negeri setempat di mana ia tinggal atau Kantor KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) bagi yang tinggal di luar negeri. Dengan ketentuan permohonan:Sumber: Budiyanto. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga, 2000. Hal-206

1. Permohonan diajukan secara tertulis di atas materai2. Permohonan harus ditulis dalam bahasa Indonesia. Disertai bukti-bukti

tentang: umur , persetujuan dari istri, kecakapan berbahasa Indonesia, dan lain-lain.

Sumber: Aim Abdulkarim. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas. Bandung:Grafindo Media Pratama, 2006. Hal-126

Setelahnya, pengadilan negeri atau perwakilan diplomatik RI berwenang untuk memeriksa syarat-syarat dan menguji pemohon tentang kecakapannya berbahasa Indonesia dan penguasaan sejarah Indonesia. Sumber: Budiyanto. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga, 2000. Hal-206

Page 10: Pewarganegaraan Indonesia

Karena permohonan demikian merupakan syarat formal, maka Menteri Kehakiman dapat menolak atau mengabulkan permohonan tersebut dengan persetujuan Presiden. Apabila ditolak, ia dapat mengajukan kembali permohonannya di lain waktu, tapi bila dikabulkan maka ia harus mengucap sumpah atau janji setia di hadapan Pengadilan Negeri atau Perwakilan Diplomatik RI. Kemudian, pewarganegaraan akan diumumkan oleh Menteri Kehakiman dalam Berita Negara. Jika dalam waktu 3 bulan setelah hari ditetapkan SK Menteri Kehakiman si pemohon tidak mengucapkan sumpah/janji setia, maka keputusan itu dengan sendirinya batal (demi hukum).

Sumber: Budiyanto. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga, 2000. Hal-207

Sementara itu, berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tata cara memperoleh kewarganegaraan RI yaitu:

a. Permohonan pewarganegaraan diajukan di Indonesia oleh pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermaterai cukup kepada Presiden melalui Menteri, berkas permohonan disampaikan kepada Pejabat.

b. Menteri meneruskan permohonan yang disertai dengan pertimbangan kepada Presiden dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima.

c. Permohonan pewarganegaraan dikenai biaya yang diatur dengan Peraturan Pemerintah.Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-138

Page 11: Pewarganegaraan Indonesia

d. Presiden mengabulkan atau menolak permohonan pewarganegaraan yang ditetapkan dengan Keputusan Presiden paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh menteri dan diberitahukan kepada pemohon paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak Keputusan Presiden ditetapkan.

e. Penolakan permohonan pewarganegaraan harus disertai alasan dan diberitahukan oleh Menteri kepada yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak permohonan diterima oleh Menteri.

f. Keputusan Presiden mengenai pengabulan terhadap permohonan pewarganegaraan berlaku efektif terhitung sejak pemohon mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

g. Paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak Keputusan Presiden dikirim kepada pemohon, Pejabat memanggil pemohon untuk mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

h. Dalam hal setelah dipanggil secara tertulis oleh Pejabat untuk mengucapkan sumpah dan menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan ternyata pemohon tidak hadir tanpa alasan yang sah, Keputusan Presiden tersebut batal demi hukum.

Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-139

Page 12: Pewarganegaraan Indonesia

i. Dalam hal permohonan tidak dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia pada waktu yang telah ditentukan sebagai akibat kelalaian Pejabat, pemohon dapat mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia di hadapan pejabat lain yang ditunjuk Menteri.

j. Pengucapkan sumpah atau peryatkan janji setia dilakukan di hadapan Pejabat, dan Pejabat tersebut membuat berita acara pelaksanaan pengucapkan sumpah atau peryataan janji setia .

k. Paling lambat 14 (empat belas hari) terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia, Pejabat menyampaikan berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia kepada menteri. Sumpah atau pernyataan janji setia adalah sebagai berikut: Demi Allah/demi Tuhan Yang Maha Esa, saya bersumpah melepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan saya, mengakui, tunduk dan setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan akan membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepada saya sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas.

Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-139

Page 13: Pewarganegaraan Indonesia

l. Setelah mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia, pemohon wajib menyerahkan dokumen atau surat-surat keimigrasian atas namanya kepada kantor imigrasi dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia.

m. Salinan Keputusan Presiden tentang pewarganegaraan dan berita acara pengucapan sumpah atau pernyataan janji setia dari Pejabat, menjadi bukti sah Kewarganegaraan Republik Indonesia seseorang yang memperoleh kewarganegaraan.

n. Menteri mengumumkan nama orang yang telah memperoleh kewarganegaraan dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-139

Page 14: Pewarganegaraan Indonesia

Secara singkat, permohonan pewarganegaraan atau naturalisasi, dapat dibedakan menjadi:1. Naturalisasi Biasa

Naturalisasi biasa adalah cara pewarganegaraan dimana warga asing yang akan mengajukan permohonan kepada pemerintah dengan cara memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan pemerintah.

Sumber: Budiyanto. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga, 2000. Hal-207

2. Naturalisasi Luar Biasa (Istimewa)Pewarganegaraan istimewa adalah pewarganegaraan yang diberikan oleh

pemerintah (Presiden) atas persetujuan DPR dengan alasan kepentingan negara atau yang bersangkutan telah berjasa terhadap negara. Mereka tidak dikenakan syarat-syarat untuk mengajukan permohonan pewarganegaraan biasa. Mereka hanya diharuskan mengucapkan sumpah atau janji setia.

Sumber: Aim Abdulkarim. Pendidikan Kewarganegaraan untuk kelas X Sekolah Menengah Atas.Bandung: Grafindo Media Pratama, 2006. Hal-127

Page 15: Pewarganegaraan Indonesia

Kehilangan Kewarganegaraan RI

Berdasarkan UU No. 12 tahun 2006 seseorang dapat kehilangan kewarganegaraan Indonesia apabila:

a. Memperoleh kewarganegaraan lain atas kemauan sendiri.b. Tidak menolak atau tidak melepaskan kewarganegaraan lain, sedangkan orang

yang bersangkutan berkesempatan untuk itu.c. Dinyatakan hilang kewarganegaraannya oleh Presiden atas permohonannya

sendiri., yang bersangkutan sudah berusia 18 (delapan belas) tahun, bertempat tinggal di luar negeri, dan dengan dinyatakan hilang Kewarganegaraan Republik Indonesia tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

d. Masuk dalam dinas tentara asing tanpa izin terlebih dahulu dari Presiden.e. Secara sukarela masuk dalam dinas negara asing, yang jabatan dalam dinas

semacam itu di Indonesia sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan hanya dapat dijabat ole Warga Negara Indonesia.

f. Secara sukarela mengangkat sumpah atau menyatakan janji setia kepada negara asing atau bagian dari negara asing tersebut.

Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-140

Page 16: Pewarganegaraan Indonesia

g. Tidak diwajibkan tetapi turut serta dalam pemilihan sesuatu yang bersifat ketatanegaraan untuk suatu negara asing.

h. Mempunyai paspor atau surat yang bersifatpaspor dari negara asing atau surat yang dapat diartikan sebagai tanda kewarganegaraan yang masih berlaku dari negara lain atas namanya.

i. Bertempat tinggal di luar wilayah negara Republik Indonesia selama 5 (lima) tahun terus menerus bukan dalam rangka dinas negara, tanpa alasan yang sah dan dengan sengaja tidak menyatakan keinginannya untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia sebelum jangka waktu 5 (lima) tahun berikutnya yang bersangkutan tidak mengajukan pernyataan ingin tetap menjadi Wrga Negara Indonesia kepada Perwakilan Republik Indonesia yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal yang bersangkutan padahal perwakilan Republik Indonesia tersebut telah memberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan, sepanjang yang bersangkutan tidak menjadi tanpa kewarganegaraan.

Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-140

Page 17: Pewarganegaraan Indonesia

Seseorang juga bisa kehilangan status kewarganegaraan yang disebabkan oleh perkawinan. Hal ini diatur dalam pasal 26 UU No. 12 tahun 2006 yaitu sebagai berikut:

1. Perempuan WNI yang kawin dengan laki-laki warga negara asing kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia jika menurut hukum negara asal suaminya, kewarganegaraan istri mengikutu kewarganegaraan suami sebagai akibat perkawinan tersebut.

2. Laki-laki warga negara Indonesia yang kawin dengan perempuan warga negara asing kehilangan kewarganegaraan Republik Indonesia jika menurut hukum negara asal istrinya, kewarganegaraan suami mengikuti kewarganegaraan istri sebagai akibat perkawinan tersebut.

Sumber: tim MGMP: LKS Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X Semester Genap. hal-29

Page 18: Pewarganegaraan Indonesia

Akan tetapi, untuk membantu warga negara Indonesia di luar negeri yang kehilangan kewarganegaraannya karena bukan kemauan sendiri, mereka diberi kesempatan untuk tetap menjadi warga negara Indonesia dengan persyaratan tertentu, antara lain:

Pernyataan atas kelalaiannya dan kesetiaannya kepada Pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, orang tersebut harus mengajukan pernyataan kepada menteri kehakiman melalui KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) tempat ia berada dan sekaligus dapat ditentukan apakah pernyataannya dapat diterima atau ditolak.

Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-140 dan Budiyanto. Dasar-Dasar Ilmu Tata Negara untuk SMU Kelas 3. Jakarta: Erlangga, 2000. Hal-208

Page 19: Pewarganegaraan Indonesia

Memahami Undang-Undang Kewarganegaraan RI

Undang-Undang yang Mengatur Kewarganegaraan di Indonesia

a. UU No. 3 tahun 1946 tentang Kewarganegaraan Indonesiab. UU Ex Darurat No. 9 tahun 1955tentang Kependudukan Orang AsingSumber: Tim MGMP. LKS Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X Semester Genap. Hal-30c. UU No. 2 tahun 1958 tentang Penyelesaian Dwikewarganegaraan antara Indonesia

dan RRCd. UU No. 62 tahun 1958 tentang Kewarganegaraan Indonesia sebagai

Penyempurnaan UU No. 3 tahun 1946e. UU No. 4 tahun 1969 tentang pencabutan UU No. 2 tahun 1958 dan dinyatakan

tidak berlakuf. UU No. 3 tahun 1976 tentang perubahan pasal 18 UU No. 62 tahun 1958Sumber: Budianto. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: Erlangga, 2007. Hal-133g. UU tentang Kewarganegaraan RI yang RUU-nya disetujui menjadi UU no. 12 tahun

2006 dan disahkan tanggal 11 Juli 2006 melalui panitia khusus (Pansus) DPR-RI Sumber: Tim MGMP. LKS Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X Semester Genap. Hal-30

Page 20: Pewarganegaraan Indonesia

Terdapat perbedaan antara UU No. 12 tahun 2006 dan UU sebelumnya. Perbedaan itu adalah:

a. Secara filosofis, UU No. 12 tahun 2006 bersifat non diskriminatif sehingga lebih menjamin pemenuhan hak asasi dan persamaan kedudukan antarwarga negara, serta memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak-anak.

b. Secara Yuridis, UU No 12 tahun 2006 disusun berdasarkan UUD 1945 (hasil amandemen) yang lebih menjamin hak asasi manusia dan hak warga negara.

c. Secara sosiologis, UU No. 12 tahun 2006 telah disesuaikan/mengikuti perkembangan global terkini yang menghendaki persamaan derajat (perlakuan dan kedudukan) warga negara di hadapan hukum serta adanya keadilan dan kesetaraan gender.

Sumber: Tim MGMP. LKS Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X Semester Genap. Hal-30

Page 21: Pewarganegaraan Indonesia

Dengan adanya ketiga hal diatas maka dapat disimpulkan bahwa undang-undang kewarganegaraan yang baru lebih menjamin keadilan dan kesetaraan gender.

Dalam penjelasan atas UU No. 12 Tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI juga disebutkan mengenai asas-asas yang dianut dalam UU ini, yaitu sebagai berikut.

a) Asas Ius Sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.

b) Asas Ius Soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.

c) Asas Kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang

d) Asas kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang ini.

UU No. 12 Tahun 2006 pada dasarnya tidak mengenal kewarganegaraan ganda (bipatride) ataupun tanpa kewarganegaraan (apatride). Kewarganegaraan yang diberikan kepada anak dalam UU ini merupakan suatu pengecualian.

Sumber: Tim MGMP. LKS Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X Semester Genap. Hal-30

Page 22: Pewarganegaraan Indonesia

Selain asas diatas, beberapa asas khusus juga menjadi dasar penyusunan undang-undang tentang kewarganegaraan Republik Indonesia, yaitu:

1. Asas Kepentingan Nasional2. Asas Perlindungan Maksimum3. Asas Persamaan di dalam Hukum dan Pemerintahan4. Asas Kebenaran substantif5. Asas Nondiskriminatif6. Asas Pengakuan dan Penghormatan Terhadap HAM7. Asas Keterbukaan8. Asas Publisitas

Sumber: Tim MGMP. LKS Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X Semester Genap. Hal-30

Page 23: Pewarganegaraan Indonesia

Sekian&

Terima Kasih