petunjuk teknis pengamatan dan pelaporan organisme pengganggu tumbuhan dan dampak...

157
PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM (OPT-DPI) DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2018 Edisi Revisi Tahun 2015

Upload: others

Post on 31-Oct-2020

41 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

PETUNJUK TEKNISPENGAMATAN DAN PELAPORAN

ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

(OPT-DPI)

DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

KEMENTERIAN PERTANIAN2018

Edisi Revisi Tahun 2015

Page 2: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 3: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGANNOMOR 36/HK.310/C/3/2018

TENTANG

PETUNJUK TEKNISPENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU

TUMBUHAN SERTA DAMPAK PERUBAHAN IKLIM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESADIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung percepatan pencapaian swasembada pangan diperlukannya pengendalian organisme pengganggu tumbuhan dan penanggulangan dampak perubahan iklim;

b. bahwa dalam pelaksanaan pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan penanggulangan Dampak Perubahan Iklim (DPI) diperlukan pengamatan dan pelaporan secara berkala;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dan (b) diatas, perlu menetapkan Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta Dampak Perubahan Iklim (DPI);

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 46, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3478);

KEMENTERIAN PERTANIANDIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

Page 4: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 131, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);

5. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian;

6. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017;

7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/OT.140/10/2006 tentang Pedoman Budidaya Tanaman Pangan Yang Baik dan Benar (Good Agriculture Practices);

9. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50/Permentan/OT.140/8/2012 tentang Pengembangan Kawasan Pertanian;

10. Peraturan Menteri Pertanian 19/Permentan/OT.140/3/2013 tentang Nomor Pedoman Administrasi Keuangan Kementerian Pertanian;

Page 5: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

11. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT.140/3/2014 tentang Pedoman Perencanaan Pembangunan Pertanian Berbasis E-Planning;

12. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 22/Permentan/HK.140/4/2015 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pertanian 44/Permentan/OT.140/10/2009 tentang Pedoman Penanganan Pascapanen Hasil Pertanian Asal Tanaman Yang Baik (Good Handling Practices);

13. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 9/Permentan/RC.020/3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019;

14. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) serta Dampak Perubahan Iklim (DPI) sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU merupakan dasar dalam pelaksanaan kegiatan pengamatan dan pelaporan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak Perubahan Iklim (DPI).

KETIGA : Segala biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkan Keputusan ini dibebankan pada DIPA Satuan Kerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun Anggaran 2018.

Page 6: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Maret 2018 DIREKTUR JENDERAL TANAMAN PANGAN,

SUMARJO GATOT IRIANTO NIP. 196010241987031001

SALINAN Keputusan ini disampaikan kepada Yth.:1. Menteri Pertanian RI;2. Pimpinan Tinggi Madya Lingkup Kementerian Pertanian;3. Pimpinan Tinggi Pratama lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan;4. Gubernur seluruh Indonesia;5. Bupati/Walikota seluruh Indonesia;6. Kepala Dinas Provinsi yang melaksanakan urusan Pemerintahan dibidang

Tanaman Pangan seluruh Indonesia;7. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang melaksanakan urusan Pemerintahan

dibidang Tanaman Pangan seluruh Indonesia.

Page 7: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI i

KATA PENGANTAR

Perlindungan Tanaman merupakan salah satu sistem pendukung

kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dalam program

peningkatan produksi untuk mencapai swasembada pangan dan

swasembada berkelanjutan melalui pengamanan produksi dari

serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) dan Dampak

Perubahan Iklim (DPI). Keberadaan OPT di lapangan dan kondisi

iklim harus selalu dipantau melalui kegiatan pengamatan dan

pelaporan secara berjenjang kepada instansi vertikal diatasnya. Hasil

pemantauan/pengamatan lapangan selanjutnya dijadikan bahan

pertimbangan dalam pengambilan kebijakan serta langkah-langkah

operasional di lapangan.

Keberhasilan pengamatan dan pelaporan sangat ditentukan oleh

metode pengamatan dan pelaporan yang diadopsi atau dipedomani

oleh para pelaksana (petugas lapangan). Petunjuk Teknis Pemantauan

dan Pengamatan serta Pelaporan OPT dan DPI yang tersedia saat

ini berdasarkan SK Direktur Jenderal Tanaman Pangan Nomor 55/

HK.310/C/8/2015 tanggal 24 Agustus 2015. Seiring perkembangan

situasi dan kondisi lapangan diperlukan kebijakan pengambilan

keputusan yang cepat dan tepat dalam pengendalian OPT, sehingga

petunjuk teknis ini perlu disesuaikan.

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI Tahun

2018 ini merupakan revisi petunjuk teknis tahun 2015. Petunjuk

teknis ini disusun sebagai pedoman bagi petugas perlindungan di

Pusat maupun Daerah dalam menerapkan sistem perlindungan

tanaman pangan secara terpadu.

Page 8: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIii

Petunjuk Teknis ini hendaknya dilaksanakan dengan baik, sehingga

pengambilan keputusan dapat dilaksanakan dengan tepat, aman,

efektif dan efisien.

Jakarta, Maret 2018

Direktur Jenderal Tanaman Pangan,

Dr. Ir. Sumarjo Gatot Irianto, M.S., D.A.A

NIP. 196010241987031001

Page 9: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI iii

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR ............................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................ iii

DAFTAR TABEL ................................................................ v

DAFTAR GAMBAR ............................................................. vi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................ vii

DAFTAR FORMULIR ………… ............................................. viii

I. PENDAHULUAN ...................................................................... 1 II. ISTILAH DAN BATASAN .............................................. 3

III. PENGAMATAN .......................................................... 9

A. Jenis Tanaman, OPT dan DPI ................................. 9

B. Metode Pengamatan OPT ......................................... 10

1. Pengamatan Tetap ............................................ 11

2. Pengamatan Keliling atau Patroli ....................... 19

C. Penilaian Kerusakan .............................................. 25

1. Kerusakan Tanaman Akibat OPT ........................ 25

2. Kerusakan Tanaman Akibat DPI ......................... 31

IV. PELAPORAN ............................................................... 35

A. Jenis Laporan ......................................................... 35

1. Laporan Harian ................................................ 35

2. Laporan Peringatan Dini ..................................... 35

3. Laporan Setengah Bulanan ................................. 36

4. Laporan Bulanan ............................................... 37

5. Laporan Musim Tanam .................................... 37

6. Laporan Tahunan ............................................... 37

Page 10: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIiv

7. Laporan Eksplosi ............................................... 38

8. Laporan Khusus/Insidental .................................. 38

B. Prosedur dan Tata Laksana ...................................... 38

1. POPT .............................................................. 38

2. Koordinator POPT .............................................. 39

3. LPHP/LAH ....................................................... 40

4. UPTD-BPTPH .................................................. 40

V. MONITORING DAN EVALUASI .................................... 43

LAMPIRAN .................................................................... 47-67

FORMULIR .................................................................... 71-138

Page 11: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI v

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1. OPT Utama pada komoditas tanaman pangan ..... 9

Tabel 2. Intensitas Kerusakan Mutlak ............................... 26

Tabel 3. Intensitas Kerusakan Tidak Mutlak ....................... 28

Tabel 4. Kategori Penilaian Intensitas Serangan Hama ....... 30

Tabel 5. Kategori Penilaian Intensitas Serangan Penyakit .... 30

Tabel 6. Kategori Penilaian Banjir .................................... 31

Tabel 7. Kategori Penilaian Kekeringan ............................. 32

Tabel 8. Kategori Penilaian Dampak Bencana Alam ........... 32

Tabel 9. Kategori Penilaian Kerusakan Tidak Langsung ....... 34

Page 12: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIvi

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1. Pembagian sub wilayah pengamatan di wilayah

kerja (kecamatan) POPT ..................................... 11

Gambar 2. Penempatan 30 rumpun contoh pada pengamatan petak tetap, (A) bentuk diagonal, (B) bentuk “U”, dan (C) bentuk “Zigzag”. ...................................... 17

Gambar 3. Pengambilan Tanaman Contoh pada sebaran OPT yang tidak merata. ..................................... 17

Gambar 4. Lokasi pengamatan persemaian dalam hamparan ......................................................... 20

Gambar 5. Petak pengamatan persemaian ........................... 20

Gambar 6. Penyebaran 3 (tiga) petak contoh dalam hamparan pada pengamatan keliling ................... 21

Gambar 7. Ilustrasi Wilayah Penaksiran Serangan OPT di Salah satu Bagian Kecamatan ......................... 22

Gambar 8. Ilustrasi Perhitungan Luas Puso pada satu Hamparan ........................................................ 23

Page 13: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI vii

DAFTAR LAMPIRAN

Hal

Lampiran 1. Kodefikasi jenis tanaman, OPT dan bencana alam ............................................... 47

Lampiran 2. Jenis-jenis musuh alami efektif dan OPT sasarannya ........................................... 52

Lampiran 3. Ambang pengendalian/ambang ekonomi OPT pada tanaman padi dan Palawija ............. 55

Lampiran 4. Nilai Skala Kerusakan masing-masing OPT ....... 68

Lampiran 5. Bagan Alur Pelaporan POPT dan THL POPT ..... 72

Page 14: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIviii

DAFTAR FORMULIR

Hal

Formulir1 : Laporan serangan OPT

Formulir 1.1.a.1 Laporan Harian oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Monitoring) ........... 75

Formulir 1.1.a.2 Laporan Harian oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Gerakan Pengendalian) ............................................ 76

Formulir 1.1.b. Laporan Serangan OPT oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ... 77

Formulir 1.1.c. Laporan Serangan OPT oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ... 78

Formulir 1.1.d. Laporan Serangan OPT oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ... 79

Formulir 1.1.e. Laporan Serangan OPT oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Insidentil) ............. 80

Formulir 1.1.f. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 81

Formulir 1.1.g. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 82

Formulir 1.1.h. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 83

Formulir 1.1.i. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 84

Formulir 1.1.j. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 85

Formulir 1.1.k. Blanko Hasil Pengamatan Lapangan ............ 86

Formulir 1.2.a.1 Laporan Harian oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Monitoring) ........................ 87

Formulir 1.2.a.1 Laporan Harian oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Gerakan Pengendalian) ....... 88

Page 15: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI ix

Formulir 1.2.b. Laporan Serangan OPT oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) ..... 89

Formulir 1.3.a.1 Laporan Harian oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Monitoring) .............................................. 90

Formulir 1.3.a.2. Laporan Harian oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Gerakan Pengendalian) ............................................ 91

Formulir 1.3.c. Laporan Serangan OPT oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) ..................................... 92

Formulir 2 : Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir

Formulir 2.1. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) .................................... 95

Formulir 2.2. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) .................................... 96

Formulir 2.3. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) ........... 97

Formulir 3 : Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan

rmulir 3.1.a. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) .................................... 101

Formulir 3.1.b. Informasi Perubahan Kategori Kekeringan oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ..................................... 102

Page 16: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPIx

Formulir 3.2.a. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) .................................... 103

Formulir 3.2.b. Informasi Perubahan Kategori Kekeringan oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) .................................... 104

Formulir 3.3.a. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) .................................................... 105

Formulir 3.3.b. Informasi Perubahan Kategori Kekeringan oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) .......... 106

Formulir 4 : Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis

Formulir 4.1. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ... 109

Formulir 4.2. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis oleh Koordinator POPT/ LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) .... 110

Formulir 4.3. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan(Setengah bulanan) ................................................... 111

Formulir 5 : Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam

Formulir 5.1. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam oleh POPT kepada Koordinator POPT/ LPHP/LAH ................................................ 115

Page 17: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI xi

Formulir 5.2. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Setengah bulanan) ........................ 116

Formulir 5.3. Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Setengah bulanan) ................................................... 117

Formulir 6 : Laporan Lampu Perangkap

Formulir 6.1. Laporan Lampu Perangkap oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Setengah bulanan) ................................................... 121

Formulir 6.2. Laporan Lampu Perangkap oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Bulanan) ......... 122

Formulir 7 : Laporan Luas Tambah Tanam

Formulir 7.1. Laporan Luas Tambah Tanam oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Bulanan) ... 125

Formulir 7.2. Laporan Luas Tambah Tanam oleh Koordinator POPT/LPHP kepada BPTPH (Bulanan) ......... 126

Formulir 8 : Laporan Penggunaan Pestisida

Formulir 8.1. Laporan Penggunaan Pestisida oleh POPT kepada Koordinator POPT/LPHP (Bulanan) ... 129

Formulir 8.2. Laporan Penggunaan Pestisida oleh Koordinator POPT kepada BPTPH (Bulanan) .................... 130

Formulir 9 : Laporan Stok Pestisida

Formulir 9. Laporan Stok Pestisida oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Bulanan) .................................................. 133

Page 18: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 10 : Laporan Curah Hujan

Formulir 10.1. Laporan Keadaan Curah Hujan oleh Kortikab LPHP/LAH (Bulanan) ................................. 137

Formulir 10.2. Laporan Curah Hujan oleh LPHP/LAH kepada BPTPH .......................................... 138

Page 19: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 1

I. PENDAHULUAN

Keberhasilan pengamanan produksi dari aspek perlindungan tanaman

pangan sangat tergantung kepada kecepatan dan ketepatan dalam

pengambilan keputusan agar langkah operasional pengamanan yang

diambil tidak terlambat dan sesuai dengan keadaan yang berkembang

di lapangan. Pengambilan keputusan tersebut perlu didukung oleh

data dan informasi yang cepat, tepat, akurat, dan berkesinambungan.

Untuk menghasilkan data dan informasi yang akurat diperlukan

metode pengamatan dan pelaporan yang tepat serta aplikatif.

Pengamatan dan pelaporan merupakan komponen penting dan

mendasar dalam sistem perlindungan tanaman pangan. Pengamatan

bertujuan memperoleh informasi tentang luas dan intensitas serangan

Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), perubahan kepadatan

populasi, luas pengendalian, luas kerusakan tanaman akibat Dampak

Perubahan Iklim (DPI), penanganan DPI, serta faktor-faktor yang

mempengaruhinya. Data dan informasi yang diperoleh digunakan

sebagai dasar untuk menyusun langkah operasional pengendalian

OPT dan penanggulangan DPI di lapangan.

Pelaporan bertujuan memberikan informasi awal yang diperlukan

untuk menyusun rencana operasional perlindungan tanaman

pangan, tindakan korektif, penyempurnaan kegiatan pengamatan

dan pelaporan serta penyediaan sarana pengendalian OPT. Pelaporan

juga sebagai gambaran pelaksanaan kegiatan perlindungan tanaman

pangan dan pedoman penyusunan program perlindungan tanaman

pangan pada periode berikutnya.

Page 20: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI2

Untuk mendukung terlaksananya kegiatan pengamatan dan pelaporan

dengan baik dan benar diperlukan petunjuk teknis pengamatan dan

pelaporan OPT/DPI dengan metode yang sederhana dan mudah

dilaksanakan dan tidak mengurangi akurasi data serta informasi yang

dihasilkan. Petunjuk teknis ini hendaknya dilaksanakan dengan baik

sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan tepat,

aman, efektif dan efisien.

Page 21: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 3

II. ISTILAH DAN BATASAN

Istilah dan batasan diperlukan untuk memperoleh kesamaan

pengertian dalam melaksanakan pengamatan dan menyusun serta

membuat dan membaca laporan perlindungan tanaman pangan.

Beberapa istilah dan batasan yang digunakan dalam buku ini :

1. Pengamatan adalah kegiatan penghitungan dan pengumpulan

informasi tentang keadaan populasi atau tingkat serangan OPT,

banjir dan kekeringan serta faktor-faktor yang mempengaruhinya

(varietas, umur tanaman, musuh alami, curah hujan, suhu,

kecepatan angin dan radiasi matahari).

2. Pengamatan Tetap adalah pengamatan yang dilakukan secara

berkala pada lokasi/alat yang tetap dan mewakili bagian terbesar

wilayah pengamatan.

3. Pengamatan Keliling adalah pengamatan yang dilakukan secara

berkala dengan menjelajahi/mengelilingi wilayah pengamatan

untuk mengetahui keadaan serangan OPT, banjir dan kekeringan,

serta informasi tentang penggunaan dan penyimpanan bahan

pengendali OPT.

4. Wilayah pengamatan adalah wilayah administratif kecamatan

yang merupakan area kerja pengamatan/ pengendalian OPT

yang menjadi tanggungjawab petugas (POPT).

5. Wilayah penaksiran Adalah bagian dari wilayah pengamatan

di wilayah kerja POPT (Kecamatan) dan digunakan oleh POPT

untuk melakukan pengamatan OPT.

Page 22: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI4

6. Areal Waspada OPT adalah areal pertanaman yang berpotensi

terserang OPT berdasarkan populasi/intensitas serangan OPT,

rasio musuh alami, kerentanan varietas dan umur tanaman, dan

faktor lingkungan lainnya termasuk keadaan serangan OPT di

sekitarnya.

7. Peramalan OPT adalah kegiatan yang diarahkan untuk

memprediksi populasi/serangan OPT serta kemungkinan

penyebaran dan akibat yang ditimbulkannya dalam ruang dan

waktu tertentu.

8. Pengendalian OPT adalah tindakan atau upaya untuk mencegah

dan menanggulangi serangan OPT terhadap tanaman.

9. Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) adalah

Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggungjawab, dan

hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang pada satuan

organisasi lingkup pertanian untuk melakukan kegiatan

pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT.

10. Peringatan Dini adalah laporan tentang kewaspadaan kemungkinan

terjadinya serangan OPT karena adanya kecenderungan

peningkatan kepadatan populasi atau tingkat serangan.

11. Puso adalah keadaan dimana suatu pertanaman tidak

menghasilkan karena kerusakan yang disebabkan oleh organisme

pengganggu tumbuhan (OPT) dan/atau dampak perubahan iklim

(DPI). Luas puso merupakan bagian dari luas terkena.

12. Sumber Serangan adalah areal pertanaman yang menunjukkan

adanya serangan OPT dan berpotensi menyebar ke areal

pertanaman yang lain.

Page 23: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 5

13. Tanaman Terserang adalah tanaman yang mengalami kerusakan

akibat serangan OPT pada tingkat populasi dan/atau intensitas

serangan tertentu sesuai dengan jenis OPTnya.

14. Musuh Alami adalah semua organisme yang ditemukan di alam

yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan

kematian OPT. Musuh alami antara lain predator, parasitoid dan

patogen serangga.

15. Kepadatan Populasi OPT adalah jumlah populasi OPT yang

terdapat pada setiap unit contoh, misalnya banyaknya wereng

cokelat per rumpun.

16. Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah semua

organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan, atau

menyebabkan kematian tumbuhan.

17. OPT Utama adalah Organisme Pengganggu Tumbuhan yang

selalu ada dan menyebabkan kerugian secara ekonomi dengan

persentase luas serangan yang lebih besar daripada OPT lainnya.

18. Banjir adalah tergenangnya areal pertanaman selama periode

pertumbuhan tanaman dengan ketinggian air dan jangka waktu

tertentu, sehingga berpotensi menurunkan produksi tanaman.

19. Kekeringan adalah tidak terpenuhinya kebutuhan air pada

fase tertentu yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman

tidak optimal sehingga berpotensi menurunkan produksi

tanaman.

20. Dampak Perubahan Iklim (DPI) adalah dampak yang ditimbulkan

akibat terjadinya perubahan/variabilitas iklim, antara lain banjir,

kekeringan dan bencana alam.

Page 24: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI6

21. Eksplosi adalah serangan OPT yang intensitas dan/atau

populasinya sangat tinggi, berkembang dan menyebar luas

dengan cepat sehingga petani/kelompok tani tidak mampu

menanggulanginya.

22. Eradikasi adalah tindakan pemusnahan terhadap tanaman yang

terserang OPT dengan tujuan untuk mencegah penyebaran

serangan yang lebih luas atau untuk mencegah serangan pada

musim tanam berikutnya.

23. Gangguan Fisiologis adalah gangguan langsung maupun tidak

langsung akibat perubahan iklim terhadap proses pertumbuhan

tanaman

24. Intensitas Serangan adalah tingkat serangan atau tingkat

kerusakan tanaman yang disebabkan oleh OPT dinyatakan

dalam persen.

25. Intensitas Kerusakan Hamparan adalah tingkat kerusakan

pada level hamparan yang penghitungannya didasarkan pada

penjumlahan luas serangan setelah masing-masing dilakukan

pembobotan intensitas serangannya.

26. Kerusakan Mutlak adalah kerusakan pada tanaman/bagian

tanaman oleh serangan OPT yang menyebabkan tanaman

tersebut tidak menghasilkan.

27. Kerusakan Tidak Mutlak adalah kerusakan pada tanaman/bagian

tanaman oleh serangan OPT, tetapi tanaman/bagian tanaman

tersebut masih dapat menghasilkan.

Page 25: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 7

28. Luas Pengendalian adalah luas tanaman pada lahan terserang

OPT yang dikendalikan dengan cara fisik/mekanik, biologis,

kimiawi dan kultur teknis yang dinyatakan dalam hektar.

29. Luas Serangan adalah luas tanaman terserang OPT yang

dinyatakan dalam hektar.

30. Luas Tambah Serangan adalah luas tanaman terserang OPT yang

baru pada periode pengamatan dan belum pernah dilaporkan

yang dinyatakan dalam hektar.

31. Luas Keadaan Serangan adalah luas sisa serangan pada

periode pengamatan sebelumnya ditambah dengan luas tambah

serangan baru yang dinyatakan dalam hektar.

32. Luas Terkendali adalah tidak bertambah/berkembangnya

luas serangan OPT (standing crop/tegakan) dibandingkan

luas serangan periode sebelumnya sebagai hasil tindakan

pengendalian. Tanaman yang terserang OPT dinyatakan

terkendali apabila jumlah populasi atau tingkat serangan

menurun di bawah ambang pengendalian yang dinyatakan

dalam hektar.

33. Luas Sisa Periode adalah luas pertanaman yang masih terkena

(OPT / banjir / kekeringan) atau mengalami perubahan kategori

pada periode laporan berikutnya yang dinyatakan dalam hektar.

34. Luas Surut adalah luas areal pertanaman yang terkena banjir,

pertumbuhannya kembali normal atau mendekati normal

dinyatakan dalam hektar.

Page 26: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI8

35. Luas Pulih adalah luas areal pertanaman yang terkena

kekeringan, pertumbuhannya kembali normal atau mendekati

normal dinyatakan dalam hektar.

36. Luas Keadaan Banjir adalah luas areal pertanaman yang terkena

banjir sesuai kondisi pada saat periode laporan yang dinyatakan

dalam hektar.

37. Luas Tambah Banjir adalah luas kerusakan tanaman akibat

banjir yang baru terjadi dan belum pernah dilaporkan yang

dinyatakan dalam hektar.

38. Luas Keadaan Kekeringan adalah luas areal pertanaman yang

terkena kekeringan sesuai kondisi pada saat periode laporan

yang dinyatakan dalam hektar.

39. Luas Tambah Kekeringan adalah luas kerusakan tanaman akibat

kekeringan yang baru terjadi dan belum pernah dilaporkan yang

dinyatakan dalam hektar.

40. Perubahan kategori adalah luas tanaman yang mengalami

perubahan kategori (ringan, sedang, berat dan puso) pada

periode berikutnya karena adanya pengendalian/pulih dan

perkembangan OPT atau DPI (kekeringan).

Page 27: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 9

III. PENGAMATAN

Pengamatan bertujuan untuk mengetahui jenis dan kepadatan

populasi OPT, luas dan intensitas serangan OPT, luas kerusakan akibat

DPI, daerah penyebaran, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Hasil pengamatan di analisis untuk menentukan langkah-langkah

pengendalian OPT dan penanggulangan DPI yang tepat.

A. Jenis Tanaman, OPT dan DPI

Jenis tanaman yang diamati adalah jenis tanaman pangan utama,

yaitu: padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi jalar,

dan ubi kayu. OPT yang menyerang masing-masing komoditas

sangat banyak, sehingga untuk memudahkan pelaporan dan

analisa ditetapkan OPT utama saja. OPT utama pada komoditas

tanaman pangan sebagaimana tercantum pada tabel berikut :

Tabel 1. OPT Utama Pada Komoditas Tanaman Pangan

No Komoditas OPT Utama

1 Padi Penggerek batang padi, wereng batang coklat, tikus, blast, kresek/BLB, tungro dan kerdil rumput/hampa

2 Jagung Ulat grayak, penggerek tongkol, tikus, penggerek batang, lalat bibit dan penyakit bulai

3 Kedelai Ulat grayak, penggerek polong, tikus, penggulung daun, lalat kacang dan ulat jengkal

4 Kacang tanah Ulat grayak, bercak daun coklat, tikus, babi hutan, karat daun dan pelipat daun

5 Kacang hijau Ulat grayak, penggerek polong, tikus dan lalat kacang

6 Ubi kayu Tungau merah, bercak daun coklat, tikus, babi hutan dan karat daun

7 Ubi jalar Hama boleng, bercak daun coklat, tikus dan babi hutan

Page 28: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI10

Disamping OPT utama tersebut di atas, apabila terdapat OPT

yang dianggap spesifik, dominan/utama di daerah tertentu, maka

perlu dilakukan pengamatan dan pelaporannya.

Pengamatan juga dilakukan terhadap kerusakan tanaman akibat

dampak perubahan iklim (DPI) yaitu banjir dan kekeringan, serta

bencana alam (erupsi gunung berapi, longsor, keracunan logam

berat,dll). Jenis OPT dan DPI diberi kode sebagaimana terdapat

pada lampiran 1.

B. Metode Pengamatan OPT

Pengamatan OPT pada tanaman pangan dilakukan dengan 2

cara, yaitu Pengamatan Tetap dan Pengamatan Keliling atau

Patroli. Untuk memudahkan pelaksanaan pengamatan, wilayah

pengamatan dibagi menjadi 4 (empat) sub wilayah pengamatan

(Gambar 1). Pada setiap sub wilayah ditempatkan 1 (satu)

petak contoh pengamatan tetap, sehingga jumlah petak contoh

sebanyak empat petak contoh yang terdiri dari tiga petak contoh

untuk tanaman pangan utama ditambah 1 petak contoh untuk

tanaman pangan lainnya.

Setelah melakukan pengamatan petak tetap dilakukan pengamatan

keliling pada setiap sub wilayah tersebut. Pada kondisi insidentil

apabila terjadi kecenderungan peningkatan serangan OPT dan

atau DPI di sub wilayah yang lain, perlu dilakukan pengamatan

tambahan dan dilaporkan sebagai laporan khusus (insidentil).

Page 29: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 11

Senin

1

Sub wilayah 1

Selasa

2

Sub wilayah 2

Rabu

3

Sub wilayah 3

Kamis

4

Sub wilayah 4

Gambar 1. Pembagian sub wilayah pengamatan di wilayah kerja (kecamatan) POPT

Hasil pengamatan dari keempat sub wilayah pengamatan tersebut

merupakan hasil pengamatan minggu pertama. Pengamatan

untuk minggu kedua dilakukan sebagaimana pengamatan pada

minggu pertama. Setiap minggu dilakukan pelaporan oleh

koordinator POPT.

Hasil pengamatan tetap dan keliling pada minggu pertama dan

kedua merupakan hasil pengamatan tengah bulan pertama

(tanggal 1-15) dan dilaporkan pada akhir periode laporan tengah

bulan pertama. Untuk pengamatan tengah bulan kedua (tanggal

16-31) dilakukan dengan metode yang sama dengan pengamatan

tengah bulan pertama dan dilaporkan pada akhir periode laporan

tengah bulan kedua.

1. Pengamatan Tetap

Pengamatan tetap adalah pengamatan yang dilakukan pada

obyek tetap meliputi pertumbuhan tanaman, OPT, musuh

alami dan unsur iklim. Pengamatan tetap dilakukan secara

berkala sejak persemaian, pertanaman sampai dengan panen.

Page 30: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI12

a. Pengamatan Petak Tetap

Pengamatan petak tetap dilaksanakan untuk mengetahui

perubahan kepadatan populasi OPT dan musuh alami

serta intensitas serangan. Petak tetap ditentukan di daerah

potensial/sporadis/endemis serangan OPT, mewakili

bagian terbesar wilayah pengamatan dengan kriteria

hamparan terluas, varietas peka, varietas dominan, umur

tanaman, satu kepemilikan atau perlakuan budidaya yang

seragam (homogen).

1). Petak Tetap di Persemaian

Persemaian merupakan awal infestasi dari OPT dan

musuh alami, sehingga persemaian yang sehat sangat

penting untuk awal budidaya tanaman sehat dan

mengembangkan populasi musuh alami lebih awal.

Kondisi agroekosistem persemaian meliputi tanaman

yang masih sangat muda dan rentan terhadap tekanan

lingkungan termasuk OPT. Di daerah endemis, OPT padi

yang sering ditemukan adalah Tikus, Penggerek Batang

Padi, Wereng Batang Coklat, penyakit Blas, Kresek dan

Tungro. Pengamatan Populasi maupun gejala serangan

OPT tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a). Tikus

Populasi tikus dapat dideteksi melalui pengamatan

lubang aktif tikus di tempat yang dicurigai

merupakan tempat persembunyian tikus yaitu:

pematang besar, tanggul, tanggul irigasi, pinggiran

sungai, batas antara jalan dan sawah. Sedangkan

Page 31: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 13

kerusakannya diamati secara visual untuk

mengetahui intensitas kerusakan di persemaian.

Untuk mengetahui intensitas kerusakan di

persemaian dilakukan dengan melakukan

pengukuran luas setiap spot terserang dibagi luas

persemaian dikali 100 %. Untuk memudahkan

dalam pengamatan cukup menaksir luas serangan

dalam setiap persemaian.

Intensitas Kerusakan =Luas Spot Serangan

Luas Persemaianx 100 %

b). Wereng Batang Coklat (WBC)

Mengamati populasi di persemain, cara yang mudah

adalah menggunakan alat bantu yaitu sweeping net

(jaring serangga). Pengambilan contoh dilakukan

dengan melakukan sweeping/menjaring dengan

alat jaring sebanyak 10 kali swing/ayunan tunggal.

Lebar ayunan hendaknya agar bisa mengenai

tanaman selebar 1 meter dan jarak baris ayunan

satu dengan berikutnya adalah 40 cm. Untuk di

persemaian, sweeping harus mengenai 2/3 bagian

tanaman. Ambang pengendalian populasi WBC

di persemaian daerah yang bukan endemis kerdil

rumput dan kerdil hampa adalah 50 ekor/10

ayunan tunggal, sedangkan untuk daerah yang

endemis kerdil rumput dan kerdil hampa, ambang

pengendalian apabila ditemukan ≥ 1 ekor/10

ayunan tunggal.

Page 32: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI14

c). Wereng Daun Hijau (WDH)

Penyakit tungro merupakan salah satu penyakit

penting padi yang ditularkan oleh wereng daun

hijau (WDH) dan dapat meluas dengan cepat

terutama apabila faktor lingkungan mendukung

seperti perkembangan populasi serangga penular

WDH spesies Nephotetix virescens cukup tinggi,

tersedianya sumber inoculum, adanya varietas

peka dan pola tanam yang tidak serempak. Deteksi

dini populasi WDH perlu dilakukan terutama

di daerah endemis serangan penyakit tungro.

Pengambilan contoh serangga WDH dengan

sweeping/penyapuan dengan alat jaring serangga

di persemaian dan di pertanaman sebelum keluar

malai. Ambang pengendalian untuk penyakit

tungro di persemaian ditentukan serangga penular

(vector) yaitu WDH sebanyak 20 ekor/25 ayunan

tunggal.

Ketentuan ukuran sweeping (jaring) untuk

penghitungan populasi WBC dan WDH sama yaitu

diameter lingkaran 40 cm, panjang jaring 80 cm

dan panjang tongkat 120 cm.

d). Penggerek Batang Padi (PBP)

Pengamatan dengan menghitung populasi

kelompok telur (KT) per satuan luas (M2),

dilakukan secara visual. Tentukan 3 titik

pengamatan dengan luas masing-masing 1 m2

Page 33: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 15

yang diambil secara diagonal. Amati populasi

kelompok telur di dalam luasan tersebut sebagai

contoh : apabila di titik pertama ditemukan KT

= 1, di titik kedua = 2 dan di titik ketiga= 1,

maka rata-rata populasi KT dalam satu petak

persemaian tersebut adalah:

=1,3 KT per meter2

3

1+2+1

Pengamatan dilakukan di 3 petak persemaian

yang ditentukan secara diagonal terpanjang

dalam hamparan atau disesuaikan dengan letak

persemaian di hamparan. Cara pengamatan dan

perhitungan yang sama pada kedua petak lainnya

akan diperoleh 3 data sehingga dari ketiga data

tersebut dijumlah dan dibagi sehingga ditemukan

rata-rata populasi KT di hamparan yang diamati.

e). Penyakit (blas dan BLB)

Pengamatan dilakukan secara visual dengan

melihat bercak atau gejala pada daun. Pengamatan

dilakukan pada 30 anakan secara acak di areal

persemaian. Penentuan intensitas kerusakan

penyakit di persemaian berdasarkan skor kerusakan

pada daun (1,3,5,7,9). Untuk menghitung tingkat

kerusakan di persemaian menggunakan rumus

tidak mutlak yaitu:

Page 34: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI16

Keterangan :I = Intensitas serangan (%)ni = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh

dengan skala kerusakan vivi = Nilai skala kerusakan contoh ke-iN = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh yang

diamatiZ = Nilai skala kerusakan tertinggi

2). Petak Tetap di Pertanaman

Pengamatan petak tetap pada pertanaman merupakan

kelanjutan dari pengamatan petak tetap di persemaian.

Tahapan penentuan petak tetap :

1) Lokasi petak tetap merupakan hamparan yang sama

dengan petak tetap di persemaian (berkelanjutan).

2) Dalam satu hamparan ditentukan satu petak

contoh dalam satu kepemilikan (dapat terdiri dari

beberapa petak alami)

3) Pada setiap lokasi pengamatan petak tetap harus

ditandai dengan tiang bambu/ajir dan plang

pengamatan.

4) Pengambilan contoh sebanyak 30 rumpun

tanaman dengan metode acak sistematik

(diagonal, bentuk “U”, atau zigzag), disesuaikan

dengan kondisi lahan dan sebaran OPT khususnya

yang bersifat merata (Gambar 2).

Page 35: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 17

Gambar 2. Penempatan 30 rumpun contoh pada pengamatan petak tetap, (A) bentuk diagonal, (B) bentuk “U”, dan (C) bentuk “Zigzag”.

Apabila sebaran OPT mengelompok (tidak merata),

maka pengambilan tanaman contoh dilakukan

secara berlapis dengan membagi hamparan

kedalam 3 (tiga) sub hamparan (Gambar 3). Pada

masing-masing sub hamparan diamati sebanyak

30 rumpun.

Gambar 3. Pengambilan Tanaman Contoh pada sebaran OPT yang tidak merata.

Page 36: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI18

b. Pengamatan Lampu Perangkap

Kepadatan populasi OPT dan musuh alami efektif yang

tertarik cahaya diamati pada satu atau lebih lokasi yang

dapat mewakili wilayah pengamatan. Tujuannya adalah

untuk mengetahui terjadinya migrasi serangga dari satu

tempat ke tempat lain secara dini.

Pengamatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan

perangkap lampu atau dapat juga dilakukan pada tempat-

tempat yang dianggap dapat menggambarkan terjadinya

migrasi (contohnya tembok di dekat lampu). Serangga

yang tertangkap atau hinggap pada tempat yang ditentukan

dihitung jumlahnya. Pengamatan dilakukan setiap hari

serta dilaporkan setiap satu bulan.

c. Pengamatan Unsur Iklim

Pengamatan unsur iklim bertujuan untuk mengetahui

kondisi terkini keadaan iklim, dilakukan dengan

menggunakan Penakar Curah Hujan (OBS) atau

Automatic Weather Station (AWS). Pengamatan unsur

iklim dilakukan secara rutin tergantung jenis unsur iklim

yang diamati, antara lain: curah hujan, suhu, kelembaban,

intensitas matahari, penguapan udara, kecepatan dan

arah angin. Hasil pengamatan/pengumpulan data unsur

iklim dilaporkan secara rutin setiap bulan per sepuluh

harian (dasarian). Pengamatan unsur iklim tersebut bisa

dilakukan dari sumber data lainnya antara lain dari Stasiun

Meteorologi Pertanian Khusus (SMPK).

Page 37: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 19

1). Pengamatan Penakar Curah Hujan

Curah hujan di wilayah pengamatan diamati/diambil

datanya setiap hari dari penakar hujan yang diletakkan

di tempat yang dapat mewakili wilayah tersebut. Curah

hujan ditakar pada pukul 07.00 pagi waktu setempat.

Curah hujan 0,5-0,9 mm dibulatkan menjadi 1 mm,

sedangkan 0,1-0,4 mm dibulatkan menjadi 0 mm,

tetapi hari yang bersangkutan dihitung sebagai hari

hujan. Hasil pengamatan curah hujan dilaporkan

setiap bulan per sepuluh harian (dasarian).

2). Pengumpulan Data Automatic Weather Station (AWS)

AWS merupakan salah satu alat pengamatan unsur-

unsur cuaca (curah hujan, suhu, kelembaban, intensitas

matahari) secara otomatis. Data pengamatan AWS

diperoleh secara jam-jaman, sehingga perlu diolah

sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Seperti pengamatan

penakar curah hujan, nilai curah hujan 0,5-0,9 mm

dibulatkan 1 mm, sedangkan 0,1-0,4 mm dicatat 0

mm, tetapi hari yang bersangkutan dihitung sebagai

hari hujan. Hasil pengumpulan dan pengolahan data

AWS di laporkan secara rutin setiap bulan per dasarian.

2. Pengamatan Keliling atau Patroli

Pengamatan keliling atau patroli bertujuan untuk mengetahui

dan menghimpun informasi tentang luas pertanaman

terserang OPT, luas pengendalian, luas areal waspada dan

luas kerusakan tanaman akibat DPI, serta penggunaan dan

penyimpanan pestisida.

Page 38: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI20

Pengamatan dilaksanakan secara berkala dengan menjelajahi

wilayah pengamatan berdasarkan hasil pengamatan petak

tetap dan informasi dari petani/kelompok tani/petani pemandu/

petani pengamat, penyuluh atau sumber lain yang layak

dipercaya. Informasi digunakan untuk menentukan daerah

yang diduga terserang OPT/terkena DPI dan pengamatan

difokuskan di wilayah tersebut. Apabila tidak diperoleh

informasi, maka penentuan daerah pengamatan didasarkan

pada kerentanan varietas terhadap OPT, peta sebaran OPT,

peta daerah rawan DPI, umur tanaman dan jarak terhadap

sumber serangan atau daerah yang terkena DPI.

Pengamatan di areal yang diduga terserang OPT/terkena DPI

dilakukan dengan menentukan 3 (tiga) petak contoh yang

dipilih untuk mewakili hamparan tersebut. Variabel yang

diamati adalah luas tanaman terserang, intensitas serangan,

kepadatan populasi OPT, stadia/umur tanaman, varietas, serta

tindakan dan luas pengendalian yang dilakukan.

Gambar 4. Lokasi pengamatan persemaian dalam hamparan

Gambar 5. Petak pengamatan persemaian

Page 39: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 21

Tahapan pelaksanaan pengamatan keliling untuk serangan

OPT dan kekeringan adalah sebagai berikut:

a. Petak contoh terletak pada perpotongan garis diagonal (B)

dan pertengahan potongan garis diagonal terpanjang (A

dan C) seperti pada Gambar 6.

b. Pada setiap petak contoh ditentukan 10 rumpun contoh

yang terletak pada garis diagonal terpanjang. Dengan

demikian, pada setiap hamparan akan diamati sebanyak

30 rumpun contoh yang tersebar pada 3 petak contoh.

c. Pengamatan rumpun contoh pertama dimulai pada

rumpun kelima dari pematang, pengamatan rumpun

contoh berikutnya ditentukan dengan interval 5 (lima)

langkah sesuai alur diagonal terpanjang.

Gambar 6. Penyebaran 3 (tiga) petak contoh dalam hamparan pada pengamatan keliling

Page 40: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI22

d. Penaksiran luas serangan OPT pada pengamatan keliling

dilakukan sebagai berikut:

• Menentukan hamparan penaksiran, yaitu hamparan

pertanaman dengan batas-batas yang jelas, antara

lain: perkampungan, tanaman lain, sungai, jalan, dan

lahan kosong.

• Membagi hamparan penaksiran menjadi sub hamparan

penaksiran yang ditandai oleh batas alami, apabila

intensitas serangan OPT bervariasi.

• Mengamati keadaan pertanaman untuk mengetahui

intensitas serangan atau kepadatan populasi OPT

sasaran, terkena kekeringan, varietas dan umur

tanaman.

• Menaksir luas serangan OPT berdasarkan intensitas

serangan. Apabila terjadi serangan lebih dari satu OPT,

maka penaksiran dilakukan terhadap OPT dengan

intensitas serangan tertinggi.

Gambar 7. Ilustrasi Wilayah Penaksiran Serangan OPT di Salah satu Bagian Kecamatan.

Page 41: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 23

• Menaksir luas puso akibat serangan OPT pada tiap

hamparan berdasarkan penjumlahan spot-spot puso

yang ditemukan. Apabila ditemukan spot puso (misal

1 m2) yang menyebar dalam satu hamparan, maka

spot puso tersebut harus dihitung dulu jumlahnya dan

dikeluarkan dari luasan hamparan tersebut.

Gambar 8. Ilustrasi Perhitungan Luas Puso pada satu

Hamparan

Keterangan: Spot puso (intensitas serangan 85% dari tunas, malai, gabah, leher malai, batang, tongkol, polong, rumpun/bagian tanaman) = 10.000 m2 = 1 Ha

Kondisi tersebut terutama untuk hama wbc, tikus, dan sejenisnya

Pada Hamparan sawah 20 Ha, ditemukan puso seluas 1 Ha ∑ Puso = 1.000 + 1.000+1.000+1.000+500+500+2.5

00+2.500 = 10.000 m2 = 1 Ha. Menaksir luas serangan R,S,B =Luas Hamparan–Puso=19 Ha Intensitas serangan R,S,B dihitung dari luas 19 Ha

Page 42: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI24

Pengamatan serangan OPT pada pertanaman

dilakukan sebagai berikut :

a. Pengamatan populasi dilakukan dengan menghitung

jumlah populasi OPT dan musuh alami.

b. Pengamatan intensitas serangan OPT dapat

dilakukan dengan cara :

1). Pengamatan kerusakan mutlak dilakukan

dengan cara menghitung tunas/ anakan/

rumpun/ bagian tanaman lainnya yang

terserang OPT

2). Pengamatan kerusakan tidak mutlak dilakukan

dengan cara menentukan skala kerusakan

(skor) akibat serangan OPT.

c. Khusus untuk beberapa OPT seperti Penggerek

Batang Padi, Wereng Batang Coklat di daerah

endemis Virus Kerdil Rumput/Kerdil Hampa,

dan Wereng Daun Hijau, dilakukan pengamatan

sebagai berikut:

1). Penggerek Batang Padi

Pengamatan terhadap kelompok telur pada

petak 1 (satu) m2 (16 rumpun) yang berada

pada rumpun contoh yang ditentukan.

3). Wereng Batang Coklat

Apabila secara visual tidak ditemukan populasi

Wereng Batang Coklat di daerah endemis Virus

Kerdil Rumput/Kerdil Hampa, maka dilakukan

sweeping 10 kali ayunan tunggal untuk

mengetahui keberadaan populasinya.

Page 43: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 25

3). Wereng Daun Hijau

Pengamatan dengan menggunakan jaring

serangga sebanyak 25 ayunan tunggal.

C. Penilaian Kerusakan

1. Kerusakan Tanaman Akibat OPT

Penilaian terhadap kerusakan tanaman dilakukan berdasarkan

gejala serangan OPT yang sifatnya sangat beragam. Kerusakan

tanaman oleh serangan OPT dapat berupa kerusakan mutlak

dan tidak mutlak.

a. Kerusakan Mutlak

Kerusakan mutlak adalah kerusakan pada tanaman/bagian

tanaman oleh serangan OPT yang menyebabkan tanaman

tidak menghasilkan, misalnya serangan penggerek batang

padi yang menyebabkan gejala sundep/beluk dan serangan

kerdil rumput/kerdil hampa.

Perhitungan intensitas serangan OPT yang menyebabkan

kerusakan mutlak atau dianggap mutlak digunakan rumus

sebagai berikut :

Keterangan :I = Intensitas serangan (%)n = Banyak contoh (tunas, malai, gabah, leher malai, batang,

tongkol, polong, rumpun/bagian tanaman) yang rusak mutlakN = Banyaknya contoh yang diamati

Page 44: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI26

Rumus tersebut digunakan untuk menghitung intensitas

serangan OPT yang menyebabkan kerusakan mutlak atau

dianggap mutlak pada tunas, malai, gabah, leher malai,

batang, tongkol, polong, rumpun/bagian tanaman sebagai

berikut :

Tabel 2. Intensitas Kerusakan Mutlak

Kode Komoditas Kerusakan mutlak

01. Padi Penggerek batang (tunas dan malai), ganjur (tunas), tikus (tunas dan malai), walang sangit (gabah), ulat grayak (malai), babi hutan (rumpun), burung (malai), orong-orong (tunas), uret (tunas), siput murbei (rumpun), penyakit busuk leher/neck blast (leher malai dan batang), tungro (rumpun), bercak coklat (gabah), noda palsu (gabah), kerdil rumput/kerdil hampa (rumpun), kerdil kuning (rumpun), daun jingga (rumpun) dan penyakit kembang api (malai).

02. Jagung Lalat bibit (tunas), penggerek batang (tanaman), penggerek tongkol (tongkol), uret (tanaman), kumbang landak (tongkol), nematoda (tanaman), burung (tongkol), tikus (tongkol), babi hutan (batang dan tongkol), penyakit bulai (tanaman), busuk tongkol (tongkol), dan penyakit gosong bengkak (tongkol).

03. Ubi kayu Tikus (tanaman), babi hutan (tanaman), uret (tanaman), tungau (tanaman), penyakit layu (tanaman), dan busuk bakteri batang (tanaman).

04. Ubi jalar Hama boleng (umbi), babi hutan (tanaman), dan virus (tanaman)

05. Kacang tanah

Tikus (rumpun), babi hutan (rumpun), penyakit virus belang (rumpun), sapu (rumpun), gapong (polong), nematoda layu akar (rumpun), nematoda buncak akar (rumpun), layu bakteri (rumpun), virus mosaik (tanaman), virus kacang bergaris (tanaman), dan virus belang (rumpun).

06. Kedelai Lalat kacang (tunas), kepik hijau (polong), penggerek polong (polong), kepik coklat (polong), nematoda layu (tanaman), penggerek pucuk (tanaman), tikus (tanaman), pengisap polong (polong), babi hutan (tanaman), penggerek batang (tanaman), nematoda buncak akar (tanaman), penyakit busuk pangkal batang (tanaman), virus mosaik (tanaman), virus mosaik kuning kedelai (tanaman), virus belang samar kacang panjang (tanaman), busuk arang (tanaman), busuk Rhizoctonia (tanaman), virus kerdil (tanaman), virus kacang mosaik kuning (tanaman), dan virus katai (tanaman).

07. Kacang hijau

Lalat kacang (tunas), kepik hijau (polong), penggerek polong (polong), tikus (polong dan tanaman), babi hutan (tanaman), virus mosaik kacang hijau (tanaman), busuk semai (tunas), nematoda layu akar (tanaman), nematoda buncak akar (tanaman), sapu (tanaman), dan penghisap polong (polong).

Page 45: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 27

b. Kerusakan Tidak Mutlak

Kerusakan tidak mutlak adalah kerusakan pada tanaman/

bagian tanaman oleh serangan OPT, tetapi tanaman

tersebut masih dapat menghasilkan. Pengukuran intensitas

kerusakannya menggunakan rumus:

Keterangan :I = Intensitas serangan (%)ni = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh dengan skala

kerusakan vivi = Nilai skala kerusakan contoh ke-iN = Jumlah tanaman atau bagian tanaman contoh yang diamatiZ = Nilai skala kerusakan tertinggi

Pelaksanaanya sebagai berikut:

Tanaman yang terpilih sebagai contoh diamati, kemudian

diberi nilai skala berdasarkan gejala kerusakan yang

tampak (Lihat Lampiran 4).

Contoh hasil pengamatan terhadap 7 rumpun:

Rumpun contoh Skala kerusakan

1 5

2 3

3 3

4 7

5 1

6 1

7 9

Page 46: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI28

Intensitas kerusakannya adalah :I = (2x1) + (2x3) + (1x5) + (1x7) (1x9) x 100% (7x9)= 23 x 100% = 63 = 46,03%Keterangan :Intensitas ini masuk kategori Berat untuk serangan Penyakit dan Sedang untuk serangan Hama.

Berdasarkan cara pengukuran gejalanya, rumus tersebut

di atas dapat digunakan untuk menghitung intensitas

kerusakan OPT pada tanaman sebagai berikut :

Tabel 3. Intensitas Kerusakan Tidak Mutlak

Kode Komoditas Kerusakan mutlak01. Padi Blas (daun), bakteri hawar daun (daun), hawar pelepah

(pelepah daun), bakteri daun bergaris (daun), bercak coklat (daun), bercak daun coklat bergaris (daun), bacterial red stripe (daun), ulat grayak (daun), hama putih (daun), hama putih palsu (daun), belalang (daun), ulat daun (daun), wereng batang coklat (rumpun), kepinding tanah (rumpun), lalat daun (daun), dan penyakit bakanae (tunas).

02. Jagung Belalang (daun), ulat grayak (daun), penyakit karat (daun), hawar pelepah (pelepah daun), penyakit bercak daun (daun), dan penyakit hawar daun (daun).

03. Ubi kayu Hawar ubi kayu (daun), kudis (daun), antraknose (daun), bercak coklat (daun), dan bercak Phylosticta (daun).

04. Ubi jalar Kudis (daun)05. Kacang

tanah Ulat grayak (daun), pelipat daun (daun), penyakit bercak daun coklat (daun), karat (daun), dan wereng (rumpun).

06. Kedelai Ulat jengkal (daun), kumbang kedelai (daun), belalang (daun), ulat tanah (daun), ulat grayak (daun), kutu daun (daun), kutu kebul (daun), penggulung daun (daun), kumbang tanah kuning (daun), penyakit bisul bakteri (daun), karat (daun), dan hawar bakteri (daun).

07. Kacang hijau

Penggulung daun (daun), bercak daun (daun), kudis (batang, daun, polong), hawar bakteri (daun), bisul bakteri (daun), dan embun tepung (daun).

Page 47: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 29

c. Intensitas Kerusakan Hamparan (IKH)

Intensitas kerusakan hamparan adalah tingkat kerusakan

pada level hamparan yang penghitungannya didasarkan

pada penjumlahan luas serangan setelah masing-masing

dilakukan pembobotan intensitas serangannya.

Intensitas kerusakan hamparan (IKH) dihitung dengan

menggunakan rumus:

Contoh perhitungan IKH:

Lokasi Terserang Luas serangan Intensitas

A 10 20%

B 40 18%

C 20 22%

D 20 5%

E 2 90%

E = di hitung terpisah karena tergolong kategori puso

Page 48: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI30

Intensitas serangan OPT dinyatakan secara kuantitatif dan

kualitatif. Intensitas serangan kuantitatif dinyatakan dalam

persen (%) yang menunjukkan tanaman, bagian tanaman,

atau kelompok tanaman terserang, sedangkan intensitas

serangan secara kualitatif dinyatakan dalam kategori

serangan: ringan, sedang, berat dan puso. Penetapan

kategori serangan OPT dari intensitas serangan kuantitatif

(%) ke intensitas serangan kualitatif (Ringan, Sedang,

Berat dan Puso), secara umum dapat menggunakan

pedoman sebagai berikut :

Tabel 4. Kategori Penilaian Intensitas Serangan Hama

Kategori Tingkat Serangan Pada Tanaman

Ringan − bila tingkat serangan > AP ≤ 25%

Sedang − bila tingkat serangan > 25 ≤ 50%

Berat − bila tingkat serangan > 50 ≤ 85%

Puso − bila tingkat serangan > 85%

Tabel 5. Kategori Penilaian Intensitas Serangan Penyakit

Kategori Tingkat Serangan Pada Tanaman

Ringan − bila tingkat serangan > AP ≤ 11%

Sedang − bila tingkat serangan > 11 ≤ 25%

Berat − bila tingkat serangan > 25 ≤ 85%

Puso − bila tingkat serangan > 85%

Ket : - AP = Ambang Pengendalian

Page 49: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 31

2. Kerusakan Tanaman Akibat DPI

Dampak Perubahan Iklim (DPI) dapat mengakibatkan

kerusakan pada pertanaman secara langsung maupun

tidak langsung.

a. Kerusakan Langsung

Kerusakan langsung adalah kerusakan tanaman yang

secara langsung terjadi akibat perubahan iklim (banjir,

kekeringan) dan bencana alam (banjir bandang,

erupsi gunung berapi, tanah longsor, dll) yang dapat

mempengaruhi produksi. Penilaian kerusakan langsung

pada tanaman akibat DPI dan bencana alam adalah

seperti pada tabel 6, 7 dan 8.

Tabel 6. Kategori Penilaian Banjir

Kategori Tingkat Kerusakan dan Gejala Pada Tanaman

Terkena− Tanaman tergenang di atas batas normal dan

masih dapat berproduksi

Puso

− Tanaman tergenang di atas batas normal dan

menunjukkan kerusakan fisik sehingga tanaman

mati dan/atau tidak dapat berproduksi

Keterangan : Puso merupakan bagian dari terkena

Page 50: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI32

Tabel 7. Kategori Penilaian Kekeringan

Kategori Tingkat Kerusakan dan Gejala Pada Tanaman

Ringan− Kerusakan tanaman ≤25% (tanaman layu dan

kembali normal ketika ada air)

Sedang

− Kerusakan tanaman > 25 ≤50% (ujung daun

layu mulai menguning dan bagian pinggiran daun

menggulung)

Berat

− Kerusakan tanaman > 50 ≤ 85% (hampir seluruh

daun layu menguning, menggulung dan tanaman

mulai kerdil)

Puso

− Kerusakan tanaman > 85% sehingga tanaman

mati dan/atau tidak dapat berproduksi (seluruh

daun menggulung dan mengering)

Keterangan : Puso merupakan bagian dari terkena

Tabel 8. Kategori Penilaian Dampak Bencana Alam

Kategori Tingkat Kerusakan dan Gejala Pada Tanaman

Terkena−Tanaman terkena bencana alam dan menunjukkan

kerusakan fisik tetapi masih dapat berproduksi

Puso

− Tanaman terkena dan menunjukkan kerusakan

fisik sehingga tanaman mati dan/atau tidak dapat

berproduksi

Keterangan : Puso merupakan bagian dari terkena

Page 51: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 33

b. Kerusakan Tidak Langsung

Kerusakan tanaman tidak langsung adalah kerusakan

tanaman yang terjadi secara tidak langsung akibat

dampak perubahan iklim yang dapat menyebabkan

gangguan fisiologis tanaman (tanaman tumbuh

abnormal). Gangguan fisiologis meliputi :

• Asem-aseman : keracunan Fe karena tergenang air

melebihi batas waktu ( > 1 minggu).

• Tanaman bergejala merah dan merana karena

pembusukan bahan organik yang belum sempurna

selama pengolahan tanah (suhu di sekitar

perakaran meningkat akibat proses pembusukan

bahan organik).

• Tanaman bergejala putih pada daun akibat

keracunan Na+ dan Cl-. Kadar Na+ dan Cl-

meningkat karena salinitas tinggi, khususnya

tanaman yang berada di daerah dekat pantai.

• Gagal penyerbukan akibat angin/hujan sehingga

bulir menjadi hampa.

Penilaian kerusakan tanaman berupa gejala gangguan

fisiologis seperti pada tabel 9.

Page 52: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI34

Tabel 9. Kategori Penilaian Kerusakan Tidak Langsung

Kategori Tingkat Kerusakan dan Gejala Pada Tanaman

Ringan

− Kerusakan tanaman ≤ 25% (daun berwarna

orange dan bercak coklat bergaris mulai daun

muda sampai daun tua)

Sedang

− Kerusakan tanaman > 25 ≤ 50% (daun

berwarna orange, bercak coklat bergaris, rumpun

mulai terhambat pertumbuhannya (kerdil)

perakaran hitam dan menimbulkan bau busuk)

Berat− Kerusakan tanaman > 50 ≤ 85% (rumpun

kerdil, sub bagian daun mulai mengering)

Puso

− Kerusakan tanaman > 85% sehingga tanaman

mati dan/atau tidak dapat berproduksi (sebagian

besar daun mengering tanaman menunjukan

tanda-tanda mematikan)

Keterangan : Puso merupakan bagian dari terkena.

Catatan :Kerusakan fisiologis bisa memicu timbulnya serangan penyakit. Luas serangan yang dilaporkan adalah gejala fisiologis.

Page 53: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 35

IV. PELAPORAN

Laporan hasil pengamatan adalah informasi awal yang diperlukan

untuk menyusun rencana operasional perlindungan tanaman pangan

yang meliputi peringatan dini, tindakan korektif, penyempurnaan

kegiatan pengamatan, penyediaan sarana pengendalian, dan

penyusunan program perlindungan tanaman pangan pada periode

berikutnya. Laporan tersebut secara berjenjang (POPT, Koordinator

POPT, LPHP, BPTPH) disampaikan ke Direktorat Perlindungan

Tanaman Pangan secara periodik.

A. Jenis Laporan

Laporan Perlindungan Tanaman Pangan terdiri dari 8 (delapan)

jenis, yaitu Laporan Harian, Laporan Peringatan Dini, Laporan

Setengah Bulanan, Laporan Bulanan, Laporan Musiman, Laporan

Tahunan, Laporan Eksplosi dan Laporan Khusus/Insidentil.

1. Laporan Harian

Laporan harian merupakan laporan pengamatan/monitoring

serangan OPT/DPI dan atau gerakan pengendalian OPT.

Laporan disampaikan setiap hari secara berjenjang kepada

Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan melalui aplikasi

berbasis teknologi informasi.

2. Laporan Peringatan Dini

Laporan Peringatan Dini disampaikan pada saat terjadi

kecenderungan peningkatan populasi/intensitas serangan

OPT dan harus segera dikendalikan oleh petani. Laporan

tersebut berisi varietas, umur/stadia tanaman, jenis OPT,

Page 54: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI36

kepadatan populasi, stadia OPT, intensitas serangan, luas

tanaman waspada, luas tanaman terserang dan rekomendasi

pengendalian. Apabila ditemukan spot serangan, POPT

memberikan tanda yang mudah dikenal seperti bendera spot

stop atau tanda lain yang mudah dikenal dan disepakati di

wilayah masing-masing. POPT harus menyampaikan kepada

petani untuk segera melakukan pengendalian sesuai prinsip

Pengendalian Hama Terpadu (PHT).

Apabila dalam jangka waktu 1-2 hari (tergantung jenis OPT)

belum dilakukan tindakan pengendalian dan dikhawatirkan

terjadi penyebaran serangan, maka POPT harus segera

berkoordinasi dengan Brigade Proteksi Tanaman untuk

melakukan pengendalian. Pengendalian dilakukan secara

bersama-sama dengan melibatkan petani/petugas/Regu

Pengendali Hama (RPH) dan instansi terkait lainnya. Sarana

pengendalian OPT dapat disediakan secara swadaya maupun

dengan memanfaatkan bantuan pemerintah.

3. Laporan Setengah Bulanan

Laporan Setengah Bulanan adalah laporan hasil

pengamatan keliling/patroli dan pengamatan petak tetap

serta rekapitulasinya yang diisampaikan setiap setengah

bulan. Laporan tersebut berisi informasi mengenai lokasi

pengamatan; komoditas; luas pertanaman; varietas dan umur

tanaman; jenis OPT; luas kerusakan akibat OPT, fisiologis, dan

banjir/kekeringan; sisa periode sebelumnya; luas terkendali/

surut/pulih; luas pengendalian/upaya penanganan; intensitas

serangan; kepadatan populasi OPT dan musuh alami.

Page 55: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 37

4. Laporan Bulanan

Laporan bulanan adalah laporan hasil pengamatan keliling/

patroli dan pengamatan tetap serta rekapitulasi hasil

tangkapan lampu perangkap, penggunaan pestisida, stok

pestisida, kumulatif luas tambah tanaman padi dan palawija

dan unsur-unsur iklim yang disampaikan setiap bulan.

5. Laporan Musim Tanam

Laporan Musim Tanam (MT) dibuat setelah musim tanam

berakhir, baik Musim Kemarau (MK) maupun Musim Hujan

(MH). Laporan tersebut merupakan rekapitulasi hasil

pengamatan selama satu musim tanam yang dirinci perbulan,

terdiri dari keadaan serangan, kumulatif luas tambah serangan,

intensitas serangan, kepadatan populasi OPT, pelaksanaan

kegiatan perlindungan tanaman, unsur-unsur iklim. Selain

data-data tersebut, juga dilaporkan tentang penggunaan

sarana produksi dan pelaksanaan kegiatan pengendalian OPT.

6. Laporan Tahunan

Laporan Tahunan dibuat setiap akhir tahun anggaran,

merupakan evaluasi kegiatan perlindungan tanaman secara

menyeluruh selama satu tahun anggaran. Laporan tersebut

antara lain berisi luas tanam, luas tambah serangan OPT/

kerusakan akibat DPI tiap bulan, luas pengendalian, hasil

pengamatan petak tetap, unsur-unsur iklim, stok pestisida,

keadaan sarana kerja POPT dan LPHP/LAH serta hasil-

hasil kegiatan yang berhubungan dengan permasalahan

perlindungan tanaman.

Page 56: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI38

7. Laporan Eksplosi

Laporan Eksplosi dibuat apabila keadaan populasi atau

intensitas serangan OPT berkembang dan menyebar secara

cepat, sehingga petani baik perseorangan maupun bersama-

sama tidak mampu mengatasinya dan memerlukan bantuan

pemerintah untuk menanggulanginya. Laporan Eksplosi

dibuat oleh POPT dilaporkan secara langsung ke BPTPH dan

ditembuskan kepada koordinator POPT dan LPHP. BPTPH

melaporkan ke Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan dan

ditembuskan kepada Kepala Dinas Pertanian Provinsi dan

Dinas Pertanian Kabupaten setempat. Laporan terkini (real

time) disampaikan melalui aplikasi berbasis teknologi informasi

secara kontinyu sampai kondisi serangan OPT terkendali.

8. Laporan Khusus/Insidentil

Laporan khusus/insidentil yang perlu disampaikan sesuai

dengan keperluan pimpinan atau instansi vertikal di atasnya.

Laporan khusus/insidentil antara lain dapat berbentuk laporan

kegiatan khusus perlindungan, hasil surveillance (OPT dan

DPI), penggunaan pestisida dan lain sebagainya.

B. Prosedur dan Tata Laksana

Tata laksana pelaporan perlindungan tanaman pangan adalah

sebagai berikut :

1. POPT

Pelaporan yang dibuat oleh POPT sebagai berikut:

a. Laporan Harian (formulir 1.1.a.1/1.1.a.2) dibuat setiap

hari sesuai wilayah penaksiran dan disampaikan kepada

Page 57: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 39

pimpinan dan atau instansi vertikal lainnya melalui aplikasi

berbasis teknologi informasi.

b. Laporan Peringatan Dini (formulir 1.1.e) dikirimkan

secara tertulis kepada mantri tani/KCD/UPTD, PPL dan

koordinator POPT.

c. Laporan Setengah Bulanan (formulir 1.1.b/ 1.1.c/ 1.1.d/

2.1/ 3.1.a/ 3.1.b/ 4.1/5.1) dikirim tanggal 2 dan 17 setiap

bulan kepada mantri tani/KCD/UPTD dan koordinator

POPT.

d. Laporan Bulanan (formulir 6.1/ 7.1/ 8.1) dikirim setiap

tanggal 2 bulan berikutnya kepada koordinator POPT.

e. Laporan Musim Tanam dikirimkan kepada Koordinator

POPT.

2. Koordinator POPT

Pelaporan yang dibuat oleh Koordinator POPT Kabupaten

sebagai berikut :

a. Laporan Harian (formulir 1.2.a.1/ 1.2.a.2) dikirim

setiap hari dan disampaikan kepada pimpinan dan atau

instansi vertikal lainnya melalui aplikasi berbasis teknologi

informasi.

b. Laporan Setengah Bulanan (formulir 1.2.b/ 2.2/ 3.2.a/

3.2.b/4.2) dikirim tanggal 4 dan 19 setiap bulan kepada

Dinas Pertanian Kabupaten/Kota, LPHP dan UPTD-

BPTPH.

c. Laporan Bulanan (formulir 6.2/ 7.2/ 8.2/ 10.1) dikirim

tanggal 4 setiap bulan kepada Dinas Pertanian Kabupaten/

Kota, LPHP dan UPTD-BPTPH.

Page 58: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI40

d. Laporan Musim Tanam dibuat setiap akhir musim tanam

dan dikirimkan kepada Dinas Pertanian Kabupaten/Kota

dan UPTD-BPTPH.

Laporan dari Koordinator POPT dapat ditembuskan kepada

instansi terkait lainnya apabila diperlukan.

3. LPHP/LAH

Pelaporan yang dibuat oleh LPHP/LAH sebagai berikut:

a. Laporan Harian (formulir 1.2.a.1/ 1.2.a.2) dikirim

setiap hari dan disampaikan kepada pimpinan dan atau

instansi vertikal lainnya melalui aplikasi berbasis teknologi

informasi.

b. Laporan Setengah Bulanan (formulir 1.2.b/ 2.2/ 3.2.a/

3.2.b/ 4.2/ 5.2) dikirimkan tanggal 6 dan 21 setiap bulan

kepada BPTPH.

c. Laporan Bulanan (formulir 6.2/ 7.2/ 8.2/ 10.2) dikirim

tanggal 6 setiap bulan kepada BPTPH.

d. Laporan Musim Tanam dibuat setiap akhir musim tanam

dan dikirimkan kepada : Dinas pertanian Kabupaten/Kota

(wilayah kerja LPHP/LAH) dan UPTD-BPTPH.

e. Laporan Tahunan merupakan evaluasi kegiatan yang

dilakukan selama satu tahun. Laporan dikirim setiap bulan

Februari kepada Dinas pertanian Kabupaten/Kota (wilayah

kerja LPHP/LAH) dan UPTD-BPTPH.

Laporan dari LPHP/LAH dapat ditembuskan kepada instansi

terkait lainnya apabila diperlukan.

Page 59: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 41

4. UPTD-BPTPH

Pelaporan yang dibuat oleh UPTD-BPTPH sebagai berikut:

a. Laporan Harian (formulir 1.3.a.1/ 1.3.a.2).

b. Laporan Setengah Bulanan (formulir 1.3.b/ 2.3/ 3.3.a/

3.3.b/ 4.3) dikirim setiap tanggal 8 dan 23 setiap

bulan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan Direktorat

Perlindungan Tanaman.

c. Laporan Musim Tanam dibuat setiap akhir musim tanam

dan dikirimkan kepada Dinas Pertanian Provinsi dan

Direktorat Perlindungan Tanaman.

d. Laporan Tahunan dikirim pada bulan Februari kepada

Dinas Pertanian Provinsi dan Direktorat Perlindungan

Tanaman.

Laporan dari UPTD-BPTPH dapat ditembuskan kepada

instansi terkait lainnya apabila diperlukan.

Page 60: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 61: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 43

V. MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara periodik dan berjenjang

untuk mengetahui pelaksanaan pengamatan dan pelaporan yang

dilakukan oleh petugas di masing-masing tingkatan baik di lapangan

maupun di Pusat sudah sesuai dengan Petunjuk Teknis.

Kelemahan dan kekurangan serta kendala yang ditemukan di

lapangan menjadi bahan perbaikan/penyempurnaan pada masa yang

akan datang.

Beberapa hal yang diperkirakan menjadi kendala dalam pelaksanaan

pengamatan dan pelaporan di lapangan adalah sebagai berikut :

1. Terbatasnya jumlah petugas POPT sehingga 1 petugas harus

melakukan pengamatan lebih dari 1 kecamatan.

2. Terlalu luasnya wilayah pengamatan dan kondisi geografis yang

sulit dijangkau sehingga memerlukan waktu lebih lama

3. Beragamnya pemahaman petugas.

Untuk itu, perlu dilakukan bimbingan/pelatihan untuk meningkatkan

kemampuan sekaligus menyeragamkan pemahaman petugas. Selain

itu, perlu juga dilakukan pertemuan teknis rutin untuk mengetahui

kendala dilapangan sekaligus mencari solusinya dan melaporkan

hasil pertemuan secara berjenjang.

Untuk memastikan akurasi data hasil pengamatan perlu dilakukan

cek silang terutama terhadap lokasi endemis dan sekitarnya serta

daerah rawan banjir dan kekeringan.

Page 62: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 63: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

LAMPIRAN

Page 64: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 65: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 47

Lampiran 1. Kodifikasi jenis tanaman, OPT dan bencana alam

No Jenis

TanamanNo

KodeJenis OPT dan Bencana Alam

1 Padi 01 Penggerek batang padi (Scirpophaga innotata, S. incertulas, Chilo suppressalis dan Sesamia inferens).

02 Wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) 03 Ganjur (Orseolia oryzae) 04 Tikus (Rattus rattus argentiventer). 05 Ulat grayak (Spodoptera mauritia, S. litura dan S. exempta) 06 Hama putih/Hama putih palsu (Nymphula depunctalis/Cnaphalocrocis

medinalis) 07 Walang sangit (Leptocorisa oratorius) 08 Kepinding tanah (Scotinophara vermiculata, S. coarctata, S. lurida) 09 Babi hutan (Sus scrofa L., S. barbadus, S. verrucosus) 10 Burung (burung pipit = Munia leucogastroides, burung manyar = Ploceus spp) 11 Blas (Magnaporthe oryzae) 12 Hawar pelepah (Rhizoctonia solani) 13 Bercak daun coklat (Cochliobolus miyabeanus = Drechslera oryzae =

Bipolaris oryzae) 14 Bakteri hawar daun/BLB/Kresek (Xanthomonas campestris pv. oryzae) 15 Tungro (virus) 16 Kerdil rumput (virus) 17 Kerdil kuning (organisme menyerupai mikoplasma = MLO) 18 Daun jingga (organisme menyerupai mikoplasma = MLO ) 19 Kerdil hampa (virus) 20 Bercak daun coklat bergaris (Cercospora janseana = Cercospora oryzae) 21 Lalat daun (Hydrellia philippina) 22 Nematoda (Meloidogyne graminicola, Hirschmanniella oryzae, dll.) 23 Lapuk daun (Gerlachia oryzae) 24 Bacterial Red Stripe (BRS) (Pseudomonas sp.) 25 Belalang (Locusta migratoria,Oxya spp. dll) 26 Uret/Lundi (Leucopholis rorida, Phyllophaga (Holotrichia) helleri) 27 Orong-orong/anjing tanah (Gryllotalpa sp.) 28 Siput murbei (Pomacea caniculata) 29 Noda palsu (Ustilaginoidea virens) 30 Gajah (Elephas maximus) 31 Bakanae (Fusarium moniliforme) 32 Bakteri daun bergaris (Xanthomonas campestris pv. oryzicola) 33 Kembang api (Balansia oryzae = Ephelis oryzae) 34 Ulat pemotong malai(Mythimna separata) 35 Trips (Stenchaetothrips bifermis) 36 Fisiologis 37 Lain-lain (sebutkan secara spesifik) 98 Bencana alam banjir

99 Bencana alam kekeringan

Page 66: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI48

Lanjutan Lampiran 1.

No Jenis

TanamanNo

KodeJenis OPT dan Bencana Alam

2 Jagung 1 Lalat bibit (Atherigona exigua, A. oryzae, A. orientalis)2 Penggerek batang (Ostrinia furnacalis)3 Kumbang landak (Dactylispa balyi (=discoidalis)4 Tikus (Rattus rattus argentiventer)5 Penyakit karat (Puccinia polysora)6 Penyakit bulai (Peronosclerospora

maydis dan Peronosclerospora philippinensis)7 Penyakit gosong bengkak (Ustilago maydis)8 Penyakit hawar pelepah (Rhizoctonia zeae)9 Babi hutan (Sus spp.)10 Burung (burung pipit, burung manyar)11 Penyakit nematoda layu akar (Pratylenchus sp.)12 Penggerek tongkol (Heliothis armigera)13 Uret (Phyllophaga (= Holotrichia) helleri)14 Ulat tanah (Agrotis sp.)15 Penyakit hawar daun (Bipolaris maydis)16 Wereng jagung (Peregrinus maydis, Stenocranus pacificus)17 Belalang (Locusta sp., Patanga sp. Valanga spp.)18 Ulat grayak (Spodoptera spp.)19 Penyakit busuk tongkol (Rhizoctonia

zeae, Diplodia zeae, Fusarium moniliforme dan Gibberella roseum)20 Fisiologis21 Lain-lain (sebutkan secara spesifik)98 Bencana banjir

3 Ubi Kayu 1 Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus)2 Penyakit hawar bakteri (Xanthomonas campestris pv.manihotis)3 Penyakit layu ubi kayu (Pseudomonas solanacearum)4 Tikus5 Antraknosa (Colletotrichum manihotis)6 Bercak coklat (Cercospora henningsii = C. cassavae = C.manihotis)7 Penyakit busuk bakteri batang (Erwinia carotovora pv zeae)8 Bercak daun (Phylosticta manihoticola Sydow)9 Babi hutan10 Penyakit kudis (Spaceloma manihoticola)11 Busuk Batang (Botryodiplodia theobromae)12 Uret (Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri)13 Lain-Lain

14 Fisiologis98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan

Page 67: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 49

Lanjutan Lampiran 1.

No Jenis

TanamanNo Kode Jenis OPT dan Bencana Alam

4 Ubi Jalar 01 Hama boleng (Cylas formicarius)02 Penggerek batang dan umbi (Omphisa anastomosalis)03 Bercak cincin, mosaik (Virus) 04 Penyakit kudis daun Sphaceloma batatas/Elsinoe batatas05 Bercak alternaria (Alternaria spp)06 Busuk hitam (Botryodiplodia spp)07 Bercak daun coklat (Cercospora bataticola, C. timorensis)08 Busuk umbi /lunak (Rhizopus spp.)09 Babi hutan10 Pengorok daun Bedellia annuligera Meyr11 Kumbang Oncocephala tuberculata Ol.12 Ulat keket Agrius convolvuli13 Ulat grayak Spodoptera litura Fabr.14 Kepik Aspidomorpha miliaris; A. elevata F; A. amabilis Boh; Metriona

catenata Boh; Chassida obtusata Boh.15 Kumbang daun Colaspoma sp.16 Penggulung daun Tabidia aculealis Wkl.17 Kutu daun Aphis gossypii G18 Thrips sp.19 Tungau merah Tetranychus martianae M.20 Tikus21 Layu Fusarium Fusarium oxysporum, F. Batatas20 Fisiologis21 Lain-lain (sebutkan secara spesifik)98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan

5 Kacang tanah

01 Wereng daun (Amrasca = Empoasca spp.)02 Pengorok daun (Biloba subsecivella)03 Penyakit nematoda layu akar (Pratylenchus sp)04 Tikus05 Penyakit karat daun (Puccinia arachidis)06 Bercak daun coklat (Cercosporidium personatum (=Cercospora

personata) dan C.arachidicola)07 Penyakit virus belang (Peanut Mottle Virus = PMV)08 Penyakit virus mosaik (virus)09 Babi hutan10 Nematoda buncak akar (Meloidogyne sp)11 Penggulung daun (Lamprosema sp./ Adoxophyes sp.)12 Ulat grayak (Spodoptera litura)13 Penyakit sapu (MLO)14 Penyakit gapong (Aspergillus sp. dan Penicillium sp)15 Penyakit layu bakteri (Pseudomonas solanacearum16 Penyakit virus kacang bergaris (Peanut Stripe Virus = PStV)15 Fisilogis17 Lain-lain (sebutkan secara spesifik)98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan

Page 68: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI50

Lanjutan Lampiran 1.

No Jenis

TanamanNo Kode Jenis OPT dan Bencana Alam

6 Kedelai 01 Kepik (Piezodorus rubrofasciatus, P. hybneri)02 Penggerek polong (Etiella zinckenella)03 Ulat tanah (Agrothis sp.)04 Tikus05 Pengisap polong (Riptortus linearis)06 Lalat kacang (Ophyiomya phaseoli))07 Kepik hijau (Nezara viridula)08 Ulat grayak (Spodopteralitura))09 Babi hutan10 Kumbang kedelai (Phaedonia inclusa)11 Kutu daun (Aphis gossypii)12 Kumbang tanah kuning (Longitarsus suturillinus)13 Kutu kebul (Bemisia tabaci)14 Penggerek pucuk (Melanagromyza dolichostigma)15 Penggerek batang (Melanagromyza sojae)16 Penggulung daun (Lamprosema indicata)17 Penyakit nematoda layu akar (Pratylenchus sp.)18 Nematoda buncak akar (Meloidogyne sp.)19 Hawar bakteri (Pseudomonas syringae)20 Virus mosaik kuning kedelai (Soybean Yellow Mosaic Virus = SYMV)21 Penyakit busuk arang (Rhizoctonia bataticola, Sclerotium bataticola,

Botyodiplodia phaseoli, Macrophomina phaseoli)22 Penyakit karat (Phakopsora pachyrhizi)23 Penyakit Virus Mozaik (Soybean Mozaic Virus, SMV)24 Penyakit Kerdil (Soybean Stunt Virus, SSV)25 Virus Kacang Mozaik Kuning (Bean Yellow Mozaic Virus (BYMV)26 Bisul bakteri (Xanthomonas campestris)27 Penyakit hawar Rhizoctonia, busuk polong, rebah kecambah (Rhizoctonia

solani)28 Penyakit busuk pangkal batang (Sclerotium rolfsii)29 Penyakit virus belang samar kacang tunggak (Cowpea Mild Mottle Virus

= CMMV)30 Ulat jengkal (Chrysodeixis(= Plusia) chalcites)31 Ulat buah (Heliothis armigera)32 Tungau merah (Tetranychus cinnabarinus)33 Busuk akar (Macrophomina phaseolina)34 Belalang (Locusta sp.)35 Pengorok daun (Biloba subsecivella)36 Fisiologis37 Lain-lain (sebutkan secara spesifik)98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan

Page 69: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 51

Lanjutan Lampiran 1.

No Jenis

TanamanNo Kode Jenis OPT dan Bencana Alam

7 Kacang hijau

01 Penggerek polong (Maruca testulalis, Etiella sp.)02 Penyakit embun tepung/Powdery Mildew (Spaerotheca fuliginea dan

Erysiphe polygoni)03 Penyakit bercak daun (Cercospora canescens)04 Tikus05 Penyakit virus mosaik kacang hijau (Mungbean Mosaic Virus)06 Nematoda buncak akar (Meloidogyne spp.)07 Hawar sclerotium (Sclerotium rolfsii)08 Hawar bakteri (Pseudomonas syringae)09 Babi hutan10 Kudis (Elsinoe iwatae Kajiwaa et al.)11 Penyakit sapu (MLO)12 Penyakit nematoda layu akar (Pratylenchus sp.)13 Bisul bakteri (Xanthomonas campestris)14 Lalat kacang (Ophyiomia phaseoli = Agromyza phaseoli)15 Penggulung daun (Lamprosema indicata)16 Kepik hijau (Nezara viridula)17 Pengisap polong (Riptortus linearis)18 Wereng daun (Empoasca spp.)19 Rebah semai (Pythium sp.)18 Ulat grayak (Spodoptera litura)19 Fisiologis18 Lain-lain (sebutkan secara spesifik )98 Bencana banjir99 Bencana kekeringan

Page 70: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI52

WB

CW

PPW

HJ

WZG

PB

GJR

WS

HP

HPP

UD

KT

LLT

KPK

BLL

GAP

HU

T

I.P

AR

ASI

TA

.H

ymen

opte

raA

mau

rom

orph

a ac

cept

a m

etat

oric

a-

--

-+

--

--

--

--

--

-A

nagr

us f

lave

olus

++

+-

--

--

--

--

--

--

Ana

grus

obt

abili

s+

++

--

--

--

--

--

--

-C

haro

ps b

rach

yter

um-

--

--

--

--

+-

--

--

-C

opid

osom

opsi

s na

cole

iae

--

--

+-

--

++

--

--

--

Cot

esia

(=

Apa

ntel

es)

angu

stib

asis

--

--

--

--

+-

--

--

--

Cot

esia

(=

Apa

ntel

es)

flav

ipes

--

--

+-

--

-+

--

--

--

Elas

mus

sp

.-

--

--

--

-+

--

--

--

-G

onat

ocer

us s

pp.

++

+-

--

--

--

--

--

--

Hap

logo

nato

pus

apic

alis

--

+-

--

--

--

--

--

--

Itopl

ecti

s na

rang

ae-

--

-+

--

--

--

--

--

-M

acro

sent

rus

phili

ppin

ensi

s-

--

--

--

-+

--

--

--

-N

eana

stat

us o

ryza

e-

--

--

+-

--

--

--

--

-O

ligos

ita

aeso

pi+

++

-+

--

-+

++

--

--

-O

ligos

ita

naia

s+

++

-+

--

-+

+-

--

--

-O

pius

sp.

--

--

+-

--

--

-+

--

--

Plat

ygas

ter

oryz

ae-

--

--

--

--

--

--

--

-Ps

eudo

gona

topu

s pl

avif

emur

++

--

--

--

--

--

--

--

Pseu

dogo

nato

pus

nupu

s+

+-

--

--

--

--

--

--

-Ps

ix lo

cuna

tus

--

--

--

--

--

+-

+-

--

Snel

leni

us (

= M

icro

ptili

s) m

anila

e-

--

--

--

--

--

--

--

-Te

leno

mus

cyr

us-

--

-+

--

--

-+

-+

--

-Te

leno

mus

row

ani

--

--

+-

--

--

--

--

--

Tem

oluc

ha p

hilip

pine

nsis

--

--

+-

--

+-

--

--

--

Tetr

asti

chus

sch

oeno

bii

--

--

+-

--

--

--

--

--

Tric

hogr

amm

a ja

poni

cum

--

--

--

--

--

--

--

--

Tric

hom

a cn

apha

loch

rosi

s-

--

--

--

-+

+-

--

--

-Tr

icho

mal

opsi

s ap

ante

loci

ena

--

--

+-

--

--

--

--

--

Xant

hopi

mpl

a fl

avol

inea

ta-

--

-+

--

--

--

--

--

-

OP

T Sa

sara

n

Lam

pira

n 2

. J

enis

-jeni

s m

usuh

ala

mi e

fekt

if da

n O

PT

sasa

rann

ya

No

Jeni

s m

usuh

ala

mi

Page 71: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 53

B.

Dip

tera

Arg

yrop

hyl

ax

nig

roti

bilis

--

--

--

--

--

--

--

--

Pi p

uncu

lus

java

nensi

s-

-+

--

--

--

--

--

--

-Pi p

uncu

lus

muti

llatu

s-

-+

--

--

--

--

--

--

-To

mos

vary

ella o

ryza

eto

ra-

-+

--

--

--

--

--

--

-

C.

Str

epsi

pte

raEle

nch

us

yasu

mats

ui

++

-+

--

--

--

--

--

--

II.

PR

ED

ATO

R

A.

Cole

opte

raC

occi

nella s

p.

++

++

--

--

--

--

--

--

Harm

onia

oct

omacu

lata

++

++

+-

--

+-

--

--

--

Menoc

hilus

sexm

acu

latu

s+

++

++

--

-+

--

--

--

-M

icra

spis

sp.

++

++

--

--

--

--

--

--

Ophio

nea indic

at a

++

++

--

--

-+

--

--

--

O.

ishii ish

ii+

++

+-

--

--

+-

--

--

-Paederu

s fu

scip

es

++

++

--

--

++

--

--

--

Syn

harm

onia

oct

omacu

lat a

++

++

+-

--

+-

--

--

+-

B.

Ort

hopte

raA

naxi

a lon

gipennis

++

++

+-

--

+-

--

--

-+

Con

ocephalu

s lo

ngi

penni s

++

++

+-

+-

--

--

--

--

C.

Hem

ipte

raC

yrto

rhin

us

livi

dip

ennis

++

+-

+-

--

--

--

--

--

Lim

nog

onus

spp.

++

++

+-

-+

++

--

--

-+

Meso

velia v

itti

gera

++

++

+-

--

+-

--

--

--

Mic

rove

lia d

ougl

asi

atr

olin

eata

++

+-

+-

--

--

--

--

--

D.

Ara

nae

Ara

neus

inust

us

++

+-

--

--

+-

-+

--

--

Arg

iope c

ate

nula

ta+

++

++

--

++

--

+-

--

-A

typena (

= C

allit

rich

ia)

form

asa

na

++

++

--

--

--

-+

--

--

Lyc

osa p

seudoa

nnula

ta+

++

-+

--

++

--

+-

--

-O

xyop

es

java

nes

++

+-

--

-+

+-

-+

--

--

Tetr

agn

ath

a m

axi

llos

a+

++

--

--

--

--

+-

--

-

No

Jenis

musu

h a

lam

iO

PT S

asa

ran

Lanj

utan

Lam

pira

n 2

.

WB

CW

PPW

HJ

WZG

PB

GJR

WS

HP

HPP

UD

KT

LLT

KPK

BLL

GAP

HU

T

Page 72: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI54

E.

Odo

nata

Agr

iocn

emis

pyg

mae

a+

++

--

--

-+

--

--

--

-A

. fe

min

a fe

min

a-

--

--

--

-+

--

--

--

-

F.

Der

map

tera

Eubo

relli

a st

alli

--

--

--

-+

--

--

--

--

G.

Hym

enop

tera

Pan

sten

on s

p.+

++

+-

--

--

--

--

--

-Sol

enop

sis

gem

inat

a-

--

--

--

--

-+

--

--

-

III.

PA

TO

GE

NA

.C

enda

wan

(1)

Mon

ilial

esB

e auv

eria

bas

sian

a+

++

+-

-+

++

-+

--

--

-H

irsu

tella

citri

form

is+

++

+-

--

--

--

--

--

+M

etar

hizi

um a

niso

plia

e+

++

+-

-+

--

-+

-+

--

-M

. fl

avor

idae

++

+-

+-

--

--

--

--

--

Nom

urae

a ri

leyi

--

--

+-

-+

++

--

--

--

(2)

Ehth

omop

thor

ales

Enth

omop

htho

ra s

p .+

--

--

--

--

--

--

--

-

B.

Virus

Gra

nulo

sis

viru

ses

--

--

+-

--

-+

--

--

-+

Nuc

lear

pol

yhed

rosi

s vi

ruse

s-

--

--

--

--

+-

--

--

+K

eter

anga

n :

WB

WS

C

: W

alan

g San

git

Kpk

: K

epik

WP

HP

P

:

Ham

a P

utih

Bllg

: B

elal

ang

WH

HP

jP

: H

ama

Put

ih P

alsu

Aph

: Aph

isW

ZU

Dg

: U

lat

Dau

nU

T:

Ula

t ta

nah

PB

KT

:

Kep

indi

ng T

anah

+: te

lah

dike

tahu

i seb

agai

mus

uh a

lam

iG

jLL

rT

: L

alat

(H

ydre

llia)

-:

tidak

/bel

um d

iket

ahui

seb

agai

mus

uh a

lam

i

No

Jeni

s m

usuh

ala

mi

OP

T S

asar

an

: P

engg

erek

Bat

ang

: G

anju

r

: W

eren

g B

atan

g C

okla

t:

Wer

eng

Pun

ggun

g P

utih

: W

eren

g H

ijau

: W

eren

g Zi

gzag

Lanj

utan

Lam

pira

n 2.

WB

CW

PPW

HJ

WZG

PB

GJR

WS

HP

HPP

UD

KT

LLT

KPK

BLL

GAP

HU

T

Page 73: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 55

Lam

pira

n 3.

Am

bang

Pen

gend

alia

n/A

mba

ng E

kono

mi O

PT

pada

Tan

aman

Pa

di d

an P

alaw

ija

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

IPA

DI

AH

AM

A1

Peng

gere

k ba

tang

kelo

mpo

k te

lur

≥ 0

,3 k

elom

pok

telu

r pe

r m

2Ta

nam

an m

uda

(tan

am, a

naka

n m

aksi

mum

)

Scirp

opha

ga in

cert

ulas

Wal

ker

Sera

ngan

sun

dep

> 1

0% te

rgan

tung

var

ieta

s,

peng

enda

lian

dila

kuka

n ha

nya

pada

spo

t-sp

ot

sera

ngan

Scirp

opha

ga in

nota

ta W

alke

rCh

ilo s

uppr

essa

lis W

alke

rSe

sam

ia in

fere

ns W

alke

r2

Wer

eng

Bat

ang

Cokl

at (

WB

C)Ta

nam

an m

uda

(tan

am, a

naka

n N

ilapa

rvat

a lu

gens

Sta

l.m

aksi

mum

)po

pula

si W

BC

≥ 1

eko

r pe

r tu

nas

Tana

man

tua

(prim

ordi

a-be

rbun

ga)

popu

lasi

> 1

0 ek

or/ru

mpu

n, ta

nam

an

beru

mur

> 4

0 hs

t3

Wer

eng

Hija

u 5

eko

r/rum

pun

Nep

hote

ttix

vir

esce

ns D

ista

nt4

Wer

eng

pung

gung

put

ihSo

gate

lla f

urci

fera

Hor

vart

5H

ama

putih

Dau

n ru

sak

> 2

5%, 1

0 da

un r

usak

per

ru

mpu

n

Nym

phul

a de

punc

talis

Gue

nee

6H

ama

putih

pal

su

Tana

man

tua

(prim

ordi

a-be

rbun

ga)

Cnap

halo

croc

is m

edin

alis

Gue

nee

Inte

nsita

s se

rang

an p

ada

daun

ben

dera

> 4

5%

Page 74: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI56

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

7U

lat t

enta

ra/g

raya

k Ta

nam

an m

uda

(tan

am, a

naka

n m

aksi

mum

Spod

opte

ra m

aurit

ia G

uene

eIn

tens

itas

sera

ngan

≥ 1

5% k

erus

akan

dau

n

Myt

him

na s

epar

ata

Wal

ker

Tana

man

tua

(prim

ordi

a-be

rbun

ga)

Inte

nsita

s se

rang

an >

15%

Pem

atan

gan

bulir

(pe

ngis

ian

bulir

-pan

en)

Inte

nsita

s se

rang

an >

5%

8W

alan

g sa

ngit

Pem

atan

gan

bulir

(pe

ngis

ian

bulir

pan

en)

Lept

ocor

isa

orat

oriu

s Fa

bric

ius

Popu

lasi

> 1

0 ek

or/m

2 , p

ada

saat

bul

ir pa

di

belu

m m

enge

ras

9G

anju

r Ta

nam

an m

uda

(tan

am, a

naka

n m

aksi

mum

)Ta

nam

an m

uda

(tan

am, a

naka

n m

aksi

mum

)

Ors

eolia

ory

zae

Woo

d-M

ason

sera

ngan

gan

jur

≥ 5

%Se

rang

an >

10%

, tin

gkat

par

asita

si <

50%

10B

elal

ang

kem

bara

Locu

sta

mig

rato

ria

11Ke

pind

ing

tana

h Ta

nam

an m

uda

(tan

am, a

naka

n m

aksi

mum

)

Scot

inop

hara

coa

rcta

ta F

abric

us5

ekor

/imag

o pe

r ru

mpu

n

12La

lat b

ibit

Athe

rigon

a ex

igua

Ste

in

13U

ret/l

undi

Phyl

loph

aga

(Hol

otric

hia)

hel

era

Brs

k.

14O

rong

-oro

ng

Gry

llota

lpa

orie

ntal

is B

urm

eist

er

15Ke

pik

biji/

hita

m

Para

euco

smet

us p

allic

orni

s

Page 75: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 57

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

16Ti

kus

Tana

man

mud

a (t

anam

, ana

kan

mak

sim

um)

Rat

tus

arge

ntiv

ente

r R

ob. &

Klo

ssPe

ngum

pana

n be

racu

n bi

la a

da g

ejal

a se

rang

an

baru

den

gan

inte

nsita

s >

15%

17Si

put m

urbe

i/keo

ng m

as

Pom

acea

can

icul

ata

Lam

arck

18B

abi h

utan

/cel

eng

Sus

scro

fa v

ittat

us

19B

urun

g

Lonc

hura

spp

.

BP

ENYA

KIT

20B

las

Pyric

ular

ia g

risea

21B

erca

k co

klat

Dre

chsl

era

oryz

ae

22H

awar

pel

epah

dau

n da

n bu

suk

bata

ng

Rhi

zoct

onia

sol

ani K

uhn

23H

awar

dau

n ba

kter

ige

jala

haw

ar d

aun

bakt

eri 1

5 %

Xant

hom

onas

cam

pest

ris p

v. o

ryza

e

24H

awar

Fus

ariu

m

Fusa

rium

mon

ilifo

rme

Shel

25Tu

ngro

geja

la tu

ngro

≥ 2

rum

pun

padi

dal

am 1

pe

taka

n26

Kerd

il ru

mpu

t

Page 76: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI58

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

27Ke

rdil

ham

pa

28H

awar

dau

n ba

kter

i

Xant

hom

onas

cam

pest

ris p

v. o

ryza

e

29D

aun

berg

aris

bak

teri

Xant

hom

onas

cam

pest

ris p

v. O

ryzi

cola

IIK

EDEL

AI

AH

AMA

1Pe

nghi

sap

Polo

ng>

1 e

kor

per

10 r

umpu

n >

2,5

% p

olon

g te

rser

ang

a. K

epik

Hija

u (N

ezar

a Vi

ridul

a)

b. K

epik

Hija

u Pu

cat

Piez

odor

us h

ybne

ry

Piez

odor

us r

ubro

faci

atus

c. K

epik

Cok

lat (

Rip

tort

us li

near

is)

2Ku

mba

ng k

edel

ai1

ekor

imag

o pe

r 10

rum

pun

> 2

,5%

puc

uk m

ati

Phae

doni

a in

clus

a

3Ku

tu d

aun

kede

lai

Ada

kutu

dan

ada

sum

ber/g

ejal

a se

rang

an

peny

akit

viru

s-

Aphi

s go

sypi

i

4Ku

tu k

ebul

Ada

kutu

dan

ada

sum

ber/g

ejal

a se

rang

an

peny

akit

viru

s-

Bem

isia

tab

aci

5La

lat

kaca

ng2

ekor

/rum

pun

> 2

,5%

: tin

daka

n ko

rekt

if

ophi

omiy

a ph

aseo

li

Page 77: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 59

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

6Pe

ngge

rek

polo

ng2

ulat

/rum

pun

> 2

,5%

: tin

daka

n ko

rekt

if

Etie

lla z

inck

enel

la

Etie

lla h

obso

ni

7Pe

nggu

lung

dau

n

Lam

pros

ema

indi

cata

2 in

star

-3 /r

umpu

n at

au 2

kel

ompo

k te

lur

per

100

rum

pun

(veg

etat

if)-

Adox

ophy

es s

p H

oman

a sp

3 in

star

-3 /r

umpu

n at

au 4

kel

ompo

k te

lur

per

100

rum

pun

(gen

erat

if)

Pelip

at/p

engg

orok

dau

n30

ula

t / r

umpu

n

Bilo

ba s

ubsc

ivel

la

Stom

opte

rix s

ubse

cive

lla

8U

lat b

uah

50 in

star

-1 /1

0 ru

mpu

n at

au 1

5 in

star

-2/1

0 ru

mpu

n at

au 1

0 in

star

-3/1

0 ru

mpu

n-

Hel

icov

erpa

arm

iger

a

Hel

ioth

is s

pp

9U

lat g

raya

k2

inst

ar-3

/rum

pun

atau

2 k

elom

pok

telu

r pe

r 10

0 ru

mpu

n (v

eget

atif)

-

Spod

opte

ra (

=Pr

oden

ia)

Litu

ra3

inst

ar-3

/rum

pun

atau

4 k

elom

pok

telu

r pe

r 10

0 ru

mpu

n (g

ener

atif)

6 in

star

-3 /r

umpu

n at

au 7

kel

ompo

k te

lur

per

100

rum

pun

(per

tum

buha

n po

long

dan

biji

)

10U

lat j

engk

al20

0 in

star

-1 a

tau

120

inst

ar-2

ata

u 20

in

star

-3 p

er 1

0 ru

mpu

n pa

da s

aat v

eget

atif

-

Chry

sode

ixis

cha

lcite

sge

nera

tif d

an p

ertu

mbu

han

polo

ng d

an b

iji)

Pluc

ia c

halc

ites

Page 78: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI60

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

11U

lat

buah

50 in

star

-1 p

er 1

0 ru

mpu

n (v

eg)

-H

elio

this

arm

iger

a50

inst

ar-2

per

10

inst

ar-3

per

10

rum

pun

(ge

nera

tif d

an p

ertu

mbu

han

polo

ng d

an b

iji)

12Ku

mba

ng ta

nah

kuni

ng-

-

Long

itars

us s

utur

ilinu

s

13Pe

ngge

rek

pucu

k-

-

Mal

anog

rom

yza

dolic

host

igm

a

14Pe

ngge

rek

bata

ng-

-

Mal

anog

rom

yza

soja

e

BP

ENYA

KIT

1An

trak

nosa

--

Colle

totr

ichu

m d

emat

ium

var

tr

unca

tum

2B

usuk

pan

gkal

bat

ang

--

Scle

rotiu

m r

olfs

ii

3H

awar

bak

teri

--

Pseu

dom

onas

syr

inga

e

4La

yu b

akte

ri-

-

Pseu

dom

onas

sol

anac

eaum

5N

emat

oda

layu

aka

r-

-

Prat

ylen

nchu

s sp

6N

emat

oda

bunc

ak a

kar

--

Mel

oido

gyne

sp

Page 79: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 61

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

7Vi

rus

Bel

ang

Ters

amar

Kac

ang

Tung

gak

(VB

TKT)

Co

wpe

a M

ild M

ottle

Vir

us (

CMM

V)

Bila

ada

pop

ulas

i vek

tor

Bem

isia

tab

aci

dan

sum

ber

infe

ksi/t

anam

an te

rser

ang

-

8Vi

rus

bela

ng k

acan

g ta

nah

(VB

KT)/

Pean

ut S

tipes

Viru

s PS

tV)

Bila

ada

pop

ulas

i vek

tor

A. G

lvci

nes

dan

sum

ber

infe

ksi/t

anam

an te

rser

ang

9Vi

rus

kata

i ked

elai

(VK

tK)/S

oybe

an

Dw

arf V

irus

(SD

V)B

ila a

da p

opul

asi v

ekto

r A.

Glv

cine

s da

n su

mbe

r in

feks

i/tan

aman

ters

eran

g

10Vi

rus

kerd

il ke

dela

i (VK

K)/S

oybe

an

Stun

t Vi

rus

(SSV

)-

-

11Vi

rus

mos

aik

kede

lai (

VMK

)/Soy

bean

M

ozai

k Vi

rus

(SM

V)-

-

12Vi

rus

mos

aik

kuni

ng k

edel

ai (

VMK

K)/

Soyb

ean

Yello

w M

ozai

k Vi

rus

(SYM

V)-

-

13B

usuk

ara

ng-

-

Rhi

zoto

nia

bata

ticol

a

Scel

erot

ium

bat

atic

col

a

Bot

ryod

iplo

dia

phas

eoli

Mac

roph

omin

a ph

aseo

li

14K

arat

ked

elai

--

Phak

opor

a pa

hyrh

izi

15B

isul

bak

teri

Xant

hom

onas

cam

pest

ris-

Inte

nsita

s se

rang

an>

20%

(ve

geta

tis d

an

gene

ratif

)

16H

awar

Rhi

zoct

onia

, bus

uk p

olon

g,

reba

h ke

cam

bah

--

Rhi

zoct

onia

sol

ani

17B

usuk

aka

r-

-

Mac

roph

omin

a ph

aseo

lina

Page 80: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI62

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

18La

yu F

usar

ium

--

Fusa

rium

oxy

spor

ium

III

KA

CA

NG

HIJ

AU

AH

AM

A

1Pe

nghi

sap

Polo

ng>

2 ek

or p

er 1

0 ru

mpu

n >

2,5

% p

olon

g ru

sak

Kepi

k H

ijau

(Nez

ara

Virid

ula)

Kepi

k H

ijau

Puca

t>

2 ek

or p

er 1

0 ru

mpu

n >

2,5

% p

olon

g ru

sak

Piez

odor

us h

ybne

ry

Kepi

k Co

klat

(R

ipto

rtus

line

aris

)>

2 ek

or p

er 1

0 ru

mpu

n >

2,5

% p

olon

g ru

sak

2Ku

tu d

aun

Ap

his

crac

civo

raB

ila a

da p

opul

asi d

an a

da s

umbe

r/gej

ala

sera

ngan

pen

yaki

t viru

s-

3Ku

tu k

ebul

B

emis

ia t

abac

iB

ila a

da p

opul

asi d

an a

da s

umbe

r/gej

ala

sera

ngan

pen

yaki

t viru

s-

4La

lat k

acan

g>

2 e

kor

lala

t /30

rum

pun

> 2

,5%

: ta

nam

an te

rser

ang

ophi

omiy

a ph

aseo

li

5Pe

ngge

rek

polo

ng (

peng

gugu

r bu

nga)

2 ek

or /

rum

pun

(veg

etat

if da

n ge

nera

tif)

> 2

,5%

: po

long

ters

eran

g

Etie

lla s

p, M

aruc

a te

stul

alis

6Pe

nggu

lung

dau

n 3

ekor

/ ru

mpu

n (v

eget

atif

dan

gene

ratif

)>

25%

dau

n ru

sak

(veg

etat

if)

Lam

pros

ema

indi

cata

> 1

2,5%

dau

n ru

sak

(gen

erat

if)

Adox

ophy

es s

p

Hom

ana

sp

7Tr

ips

--

Thrip

s sp

Page 81: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 63

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

8U

lat b

uah

2 ke

lom

pok

inst

ar-1

/30

rum

pun

> 2

5% d

aun

rusa

k (v

eget

atif)

Hel

icov

erpa

arm

iger

a>

180

inst

ar-2

/30

rum

pun

> 1

2,5%

dau

n ru

sak

(gen

erat

if)

Hel

ioth

is s

pp>

15

inst

ar-3

/10

rum

pun

> 2

00 in

star

-1/1

0 ru

mpu

n>

25%

dau

n ru

sak

(veg

etat

if)

> 1

20 in

star

-2/1

0 ru

mpu

n>

12,

5% d

aun

rusa

k (g

ener

atif)

> 2

0 in

star

-3/1

0 ru

mpu

n

BP

ENYA

KIT

1R

ebah

sem

ai-

Ada

geja

la s

eran

gan

(mek

anis

)

Rhi

zoct

onia

sol

ani

Peny

akit

layu

-Ad

a ge

jala

ser

anga

n (m

ekan

is)

Scle

rotiu

m r

olfs

ii

2Vi

rus

Mos

aik

Kac

ang

Hija

uAd

a ve

ktor

A. c

racc

ivor

aB

ila a

da s

eran

gan

(mek

anis

)

VMKH

)/Mun

gbea

n M

osai

c Vi

rus

(MM

V

Viru

s M

osai

k Ku

ning

Bun

cis

(VM

KB)

Bea

n Ye

llow

Mos

aic

Viru

s (B

YMV)

3Em

bun

tepu

ng-

> 2

0% d

aun

tert

utup

i hifa

/mis

elia

Erys

iphe

pol

igon

i

4B

erca

k da

un c

erco

spor

a-

> 2

0% d

aun

tert

utup

i ber

cak

Cerc

ospo

ra c

anes

cens

5Ku

dis

->

20%

dau

n m

enun

juka

n ge

jala

Elsi

noe

iwat

ae

6H

awar

bak

teri

--

Pseu

dom

onas

syr

inga

e

7Pe

nyak

it sa

pu (

MLO

)-

Ada

geja

la s

eran

gan

(mek

anis

)

Page 82: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI64

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

8K

arat

Uro

myc

es a

ppen

dicu

latu

s-

> 2

0% d

aun

men

unju

kan

geja

la

9Pe

nyak

it bi

sul b

akte

ri-

Ada

geja

la s

eran

gan

(mek

anis

)

Xant

hom

onas

cam

pstr

is

10N

emat

oda

layu

aka

r-

-

Prat

ylen

chus

sp

11N

emat

oda

bunc

ak a

kar

--

Mel

idog

yne

sp

12R

ebah

sem

ai-

-

Pyth

ium

sp

IVJA

GU

NG

AH

AM

A

1Pe

ngge

rek

tong

kol

Hel

ioth

is a

rmig

era

Hbn

3 to

ngko

l rus

ak p

er 5

0 ta

nam

an s

aat m

ulai

te

rben

tuk

bung

a

2Pe

ngge

rek

bata

ng m

erah

jam

bu

1 ke

lom

pok

larv

a in

star

1 /3

0 ta

nam

an

Sesa

mia

infe

rens

Wal

ker

3Pe

ngge

rek

bata

ng ja

gung

1

larv

a/ta

nam

an

Ost

rinia

fur

naca

lis 1

kel

ompo

k te

lur/3

0 ta

nam

an

4U

lat g

raya

k ul

at g

raya

k ≥

2 e

kor

larv

a/m

2≥

12,

5% p

er ta

nam

an

Myt

him

na s

p.

5La

lat b

ibit

Dite

muk

an s

eran

gan

yang

men

gkha

wat

irkan

Athe

rigon

a sp

.

6U

lat T

anah

Dite

muk

an s

eran

gan

yang

men

gkha

wat

irkan

Agro

tis s

pp.

Page 83: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 65

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

7W

eren

g Ja

gung

D

item

ukan

ser

anga

n ya

ng m

engk

haw

atirk

anSt

enoc

ranu

s ba

keri

Mui

r8

Lund

i D

item

ukan

ser

anga

n ya

ng m

engk

haw

atirk

anPh

illop

aga

helle

ri 9

Bel

alan

g ke

mba

raLo

cust

a m

igra

toria

10Ku

tu d

aun

Aphi

s m

aidi

s11

Kum

bang

Lan

dak

Dac

tylis

pa b

aliy

i Ges

t.12

Tiku

sR

attu

s ar

gent

iven

ter

BP

ENYA

KIT

1B

ulai

D

item

ukan

ser

anga

n ya

ng m

engk

haw

atirk

anPe

rono

scle

rosp

ora

may

dis

(Rac

) Sh

aw2

Kar

at

Pucc

inia

pol

ysor

a U

nder

w.

3H

awar

Dau

n Ja

gung

Sera

ngan

> 3

0% (

vege

tatif

dan

gen

erat

if)H

elm

inth

ospo

rium

tur

cicu

m P

ass

4H

awar

Dau

nEx

sero

hilu

m t

urci

cum

5H

awar

pel

epah

R

hizo

cton

ia s

olan

i6

Ber

cak

Dau

n D

item

ukan

ser

anga

n ya

ng m

engk

haw

atirk

an

Hel

min

thos

poriu

m m

aydi

s N

isik

&M

iy

Page 84: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI66

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

7B

usuk

Bat

ang

Jagu

ng

Gib

bere

lla r

oseu

m f.

sp. c

erea

lis

Fus

ariu

m m

onili

form

e Sh

eld

Dip

lodi

a m

aydi

s

Pyt

hium

aph

anid

erm

atum

(Ed

s.)

Fits

8B

usuk

Pel

epah

Rhi

zoct

onia

zea

e Vo

orhe

es

9B

usuk

Ara

ng

Mac

roph

omin

a ph

aseo

li (M

ambl

.)

Ashb

y

10Pe

nyak

it G

oson

g

Ust

ilago

may

dis

(DC.

) Cd

a.

11G

oson

g M

alai

Spha

celo

thec

a re

ilian

a (K

uhn)

Clin

t,

12B

usuk

Ton

gkol

Dip

lodi

a

Dip

lodi

a m

aydi

s (B

erk.

) Sa

cc

13B

usuk

Ton

gkol

Fus

ariu

m

Fusa

rium

mon

ilifo

rme

Shel

d

14B

usuk

Ton

gkol

Mer

ah

Gib

bere

lla r

oseu

m f.

sp. c

erea

lis

Gra

min

earu

m

15B

usuk

Ton

gkol

Rhi

zoct

onia

Rhi

zoct

onia

zea

e Vo

orhe

es

16B

usuk

Ton

gkol

Nig

ospo

ra

Nig

ospo

ra o

ryza

e (B

erk&

Br.)

Pet

ch.

Page 85: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 67

No.

Jeni

s ta

nam

an d

an O

PT

Am

bang

Pen

gend

alia

nPo

pula

siIn

tens

itas

17B

usuk

Ton

gkol

Pen

icill

ium

Peni

cilli

um o

xalic

um C

urrie

&Th

om.

18B

usuk

Ton

gkol

Lai

nnya

Aspe

rgill

us fl

avus

Lin

k

19Ke

rdil

Kas

ar J

agun

g

20M

osai

k Vi

rus

Jagu

ngAp

abila

terd

apat

vek

tor

dan

geja

la/s

umbe

r se

rang

an

21Vi

rus

Gor

es J

agun

g

22Vi

rus

Ber

garis

Hal

us

23Vi

rus

Kerd

il K

hlor

otik

Jag

ung

24Vi

rus

mos

aik

kerd

il ja

gung

25Vi

rus

mos

aik

tebu

26H

awar

dan

Lay

u B

akte

ri G

oss

27Pe

nyak

it B

akte

ri B

erga

ris

Pseu

dom

onas

and

ropo

goni

28B

usuk

Bat

ang

Bak

teri

Erw

inia

car

otov

ora

f.sp.

zea

e Sa

bet

29B

erca

k Co

klat

Bak

teri

Pseu

dom

onas

syr

inga

e v.

Hal

l

Page 86: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI68

Lampiran 4. Nilai skala kerusakan masing-masing OPT

NoKode

01. Padi Wereng coklat (Nilaparvata lugens)

Kepinding tanah (Scotinophara vermiculata)

1:Sebagian daun pertama menguning, belum terjadi kelayuan tanaman; telah ditemukan populasi; ada sedikit embun jelaga

3:Sebagian daun pertama dan kedua menguning; daunagak layu; banyak ditemukan embun jelaga

5:Sebagian besar daun menguning; daun bagian bawah layu; tanaman agak kerdil; embun jelaga sangat banyak

7:Daun mengeriting dan hampir semua layu; tanaman sangat kerdil

9: Layu sempurna; tanaman mati

Lalat daun (Hydrellia sp.)

0: Tidak ada kerusakan pada daun

1: Daun/rumpun menunjukkan bekas tusukan

3:2 daun atau lebih tetapi kurang dari 1/ 3 jumlahdaun menunjukkan bekas tusukan

5: 1/ 3 -1/ 2 dari jumlah daun menunjukkan bekas tusukan

7:1/ 2 jumlah daun menunjukkan bekas tusukan tetapidaun belum rusak

9:1/ 2 jumlah daun menunjukkan bekas tusukan tetapi daun sudah rusak

0: Tidak ada kerusakan pada daun

1: Kerusakan daun 1 -- < 20%

3: Kerusakan daun > 21 -- < 40%

5: Kerusakan daun > 41 -- < 60%

7: Kerusakan daun > 61 -- < 80%

9: Kerusakan daun > 81-- 100%

0: Tidak ada infeksi/gejala

1:Bercak berupa titik jarum atau beberapa mm tetapibelum berbentuk elips

3:Bercak berbentuk elips, ukuran 2mm--20 mm,luas permukaan daun terinfeksi mencapai 2%

5: Luas permukaan daun terinfeksi mencapai > 2 -- < 10%

7: Luas permukaan daun terinfeksi mencapai > 10 -- < 50%

9: Luas permukaan daun terinfeksi mencapai > 50 – 100%

Hama putih (Nymphula depunctalis);Hama putih palsu (Cnaphalocrosis medinalis); Belalang; Ulat daun; Ulat grayak

Penyakit blas = leaf blast (Pyricularia oryzae)

Skala kerusakan

Contoh tidak menunjukkan gejala kerusakan : tidak ditemukan populasi/ embun jelaga

Jenis tanaman

Organismepengganggu

Page 87: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 69

Lanjutan Lampiran 4.

NoKode

Penyakit hawar pelepah (Rhizoctonia solani)

0: Tidak ada infeksi/gejala

1: Kerusakan pada pelepah ke-1 (paling bawah) sebesar 25%

3: Kerusakan pada pelepah ke-1, 2, 3 sebesar > 25 -- < 50%

5: Kerusakan pd pelepah ke-1, 2, 3 sebesar > 50 -- < 75%

7: Kerusakan pada pelepah ke-1, 2, 3 sebesar > 75 -- < 90%

9: Kerusakan pada pelepah ke-1, 2, 3 sebesar > 90 -- 100%

Penyakit bercak coklat (Bipolaris oryzae);

0: Tidak ada infeksi/gejala

bercak daun coklat bergaris (Cercospora Sp)

1: 1 : Luas gejala pada permukaan daun > 1 -- < 5%

3: Luas gejala pada permukaan daun > 5 -- < 25%

5: Luas gejala pada permukaan daun > 25 -- < 50%

7: Luas gejala pada permukaan daun > 50 -- < 75%

9: Luas gejala pada permukaan daun > 75 -- 100%

02 Jagung Belalang; Ulat grayak; 0: Tidak ada kerusakan pada daun

1: Kerusakan daun > 1 -- < 20%

3: Kerusakan daun > 20 -- < 40%

5: Kerusakan daun > 40 -- < 60%

7: Kerusakan daun > 60 -- < 80%

9: Kerusakan daun > 80 -- 100%

Penyakit karat (Puccinia polysora )

0: Tidak ada infeksi/gejala

1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%

3: Luas gejala pada daun > 5 -- < 25%

5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%

7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%

9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%

Skala kerusakanJenis tanaman

Organismepengganggu

Bakanae; Bacterial Leaf Blight (BLB); Bacterial Red Stripe (BRS); Bacterial Leaf Streak (BLS) = bakteri daun bergaris;

Page 88: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI70

Lanjutan Lampiran 4.No

Kode

03. Ubi kayu 0: Tidak ada infeksi/gejala

1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%

3: Luas gejala pada daun > 5 -- <25%

5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%

7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%

9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%

04. Ubi jalar Kudis 0: Tidak ada infeksi/gejala

1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%

3: Luas gejala pada daun > 5 -- <25%

5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%

7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%

9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%

05. Kacang tanah

0: Tidak ada infeksi/gejala

1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%

3: Luas gejala pada daunn > 5 -- <25%

5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%

7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%

9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%

0: Tidak ada kerusakan daun

1: Kerusakan daun > 1 -- <20%

3: Kerusakan daun >20 -- <40%

5: Kerusakan daun >40 -- <60%

7: Kerusakan daun >60 -- <80%

9: Kerusakan daun >80 -- 100%

06. Kedelai 0: Tidak ada infeksi/gejala

1: Luas gejala pada daun > 1 -- < 5%

3: Luas gejala pada daun > 5 -- < 25%

5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%

7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%

9: Luas gejala pada daun >75 -- 100%

Penyakit karat (Phakopsora pachyrhizi); Bisul bakteri

Skala kerusakanJenis

tanamanOrganismepengganggu

Penyakit hawar ubi kayu; Kudis; Antraknosa; Bercak coklat; Bercak Phyllosticta

Penyakit bercak daun (Cercospora sp.); Karat daun (Puccinia arachidis)

Ulat grayak; Pelipat daun

Page 89: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 71

Lanjutan Lampiran 4.

NoKode

0: Tidak ada kerusakan daun

1: Kerusakan daun> 1 -- <20%

3: Kerusakan daun > 20 -- <40%

5: Kerusakan daun > 40 -- <60%

7: Kerusakan daun > 60 -- <80%

9: Kerusakan daun > 80 -- 100%

Kutu daun; Kutu kebul 0: Tidak ada populasi

1: > 0 -- 10 ekor per pucuk

3: > 10 -- 30 ekor per pucuk

5: > 30 -- 50 ekor per pucuk

7: > 50 -- 100 ekor per pucuk

9: > 100 ekor per pucuk

07. 0: Tidak ada infeksi

1: Luas gejala pada daun > 0 -- 5%

3: Luas gejala pada daun > 5 -- 25%

5: Luas gejala pada daun >25 -- <50%

7: Luas gejala pada daun >50 -- <75%

9:Luas gejala pada daun >75% ; daun baru pertumbuhannya tidak normal

Penggulung daun 0: Tidak ada kerusakan

1: Kerusakan daun > 0 -- <20%

3: Kerusakan daun > 20 -- <40%

5: Kerusakan daun > 40 -- <60%

7: Kerusakan daun > 60 -- <80%

9: Kerusakan daun > 80%

Penyakit embuntepung

0: Belum ada benang miselia

1: > 0 -- <20% daun tertutupi oleh benang-benang miselia

3: > 20 -- <40% daun tertutupi oleh benang-benang miselia

5: > 40 -- <60% daun tertutupi oleh benang-benang miselia

7: > 60 -- <80% daun tertutupi oleh benang-benang miselia

9: > 80% daun tertutupi oleh benang-benang miselia

Skala kerusakanJenis tanaman

Organismepengganggu

Penyakit kudis (Elsinoe iwatae) ; Bercak daun; Hawar bakteri; Bisul bakteri

Kacang hijau

Ulat jengkal; Kumbang kedelai; Ulat grayak; Ulat tanah; Kumbang tanah; Kumbang tanah kuning; Penggulung daun; Belalang

Page 90: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI72

Lampiran 5. Bagan Alur Laporan Data OPT dan DPI

Page 91: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 1.

Laporan Serangan OPT

Page 92: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 93: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 75

Form

ulir

1.1

.a.1

. La

pora

n H

aria

n ol

eh P

OPT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P

MO

NIT

OR

ING

Sera

ngan

OP

T/Te

rken

a B

anjir

/Kek

erin

gan/

Gan

ggua

n Fi

siol

ogis

dan

Ben

cana

Ala

m

Tang

gal

:

(tgl

/bln

/tahu

n)K

ecam

atan

: D

esa

:Lu

as h

ampa

ran

: ha

Kom

odita

s :

Varie

tas

:

Um

ur t

anam

an

: H

STO

PT

yang

dite

muk

an

: Lu

as s

eran

gan/

banj

ir/ke

kerin

gan/

Fisi

olog

is/b

enca

na a

lam

*)

: ha

Inte

nsita

s

: ......

...%

s/d

...

....

%Po

pula

si

: ......

...

ekor

/rum

pun

Mus

uh A

lam

i

: K

esim

pula

n

: (a

man

/tida

k am

an)

Rek

omen

dasi

: 1.

2.

3.

4.

Pho

to O

pen

Cam

era

:(d

iisi k

umpu

lan

foto

ope

n ka

mer

a da

lam

sat

u fo

lder

ata

u fil

e)

*) S

esua

i kej

adia

n di

lapa

ngan

Page 94: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI76

Form

ulir

1.1

.a.2

Lap

oran

Har

ian

oleh

PO

PT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P

GER

AK

AN

PEN

GEN

DA

LIA

N O

PT

(Pad

i/Jag

ung/

Ked

elai

/Kac

ang

Tana

h/K

acan

g H

ijau/

Ubi

Kay

u/U

bi J

alar

)

Tang

gal

: (t

gl/b

ln/ta

hun)

Kec

amat

an

: D

esa

: K

elom

pok

Tani

:

Kom

odita

s

: ha

Varie

tas

: U

mur

tan

aman

:

HST

OPT

: Lu

as s

eran

gan

: ha

Luas

pen

gend

alia

n :

ha

Inte

nsita

s :

.........%

s/d

.....

..%

Popu

lasi

OP

T :

......... ek

or/ru

mpu

nM

usuh

ala

mi

: B

ahan

pen

gend

ali

: R

ekom

enda

si

: 1

.

2

.

3

.

4

.

Pho

to O

pen

Cam

era

:

(diis

i kum

pula

n fo

to o

pen

kam

era

dala

m s

atu

fold

er a

tau

file)

Page 95: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 77

Form

ulir

1.1

.b.

Lapo

ran

Sera

ngan

OP

T ol

eh P

OPT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P (

Sete

ngah

bul

anan

)

PEN

GA

MAT

AN

PER

SEM

AIA

N P

AD

I

Kab

upat

en

:

Kel

ompo

k Ta

ni

:K

ecam

atan

:

Ta

ngga

l Pen

gam

atan

:

Des

a :

N

ama

petu

gas

:Pe

tak

peng

amat

an

:

No

Pers

emai

anLu

as (m

2 )U

mur

(hss

)Va

rieta

sPo

pula

si (…

.eko

r/10

ayun

an)

WB

CW

DH

MA

Pop.

KT

PBP

(…KT

/m2 )

Inte

nsita

s (%

)

Tiku

sPB

PPe

nyak

itW

BC

12

34

56

78

910

1112

Jum

lah

Rera

ta

Ket

eran

gan:

Hss

:

hari

sete

lah

seba

rW

BC

:

wer

eng

bata

ng c

okla

tW

DH

:

wer

eng

daun

hija

uM

A

: m

usuh

ala

mi

PB

P

: pe

ngge

rek

bata

ng p

adi

KT

: ke

lom

pok

telu

r

Page 96: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI78

Form

ulir

1.1

.c.

Lapo

ran

Sera

ngan

OP

T ol

eh P

OPT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P (

Sete

ngah

bul

anan

)

KEA

DAAN

SER

AN

GAN

OPT

DA

N L

UA

S P

ENG

END

ALI

AN

(P

ENG

AM

ATA

N K

ELIL

ING

)(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)

Wila

yah

Peng

amat

an/K

ecam

atan

:K

abup

aten

/Kot

a :

Perio

de P

enga

mat

an 1

) :

Mus

im T

anam

2)

:

No

Loka

si

(Wilk

er,D

esa)

Kom

odita

sVa

riet

asLu

as

Tana

m

(Ha)

Jeni

s O

PT

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

Luas

Tam

bah

Sera

ngan

pad

a

Period

e La

pora

n (H

a)Lu

as P

enge

ndal

ian

(Ha)

Luas

Kea

daan

Ser

anga

n pa

da

Period

e La

pora

n (H

a)Si

sa S

eran

gan/

Peru

baha

n K

ateg

ori

Luas

Te

rken

dali

Luas

Pa

nen

Pest

isid

a Era

dika

siC

ara

lain

Jum

lah

RS

BP

JR

SB

PJ

Kim

ia H

ayat

iR

SB

PJ

12

34

56

78

91

01

11

21

31

41

51

61

71

81

92

02

12

22

32

42

52

62

72

8

7+

8+

9+

10

14

+1

5+

16

+1

719

+20

+21

+22

7+14

8+15

9+16

10+

1724

+25

+26

+27

Ket

eran

gan

: ....................., ..

....

....

. 20..

....

..1)

Diis

i tan

ggal

: 1

–15

/ 1

6-3

1

P

OP

T,

2)

Mus

im t

anam

(M

K/M

H/re

nden

g/ga

du)

............................

....

....

....

....

...

N

IP.

Page 97: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 79

Form

ulir

1.1

.d.

Lapo

ran

Sera

ngan

OP

T ol

eh P

OPT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P (

Sete

ngah

bul

anan

)

KEA

DAAN

OP

T PA

DA

PET

AK

PEN

GA

MAT

AN

TET

AP

(Pad

i/Jag

ung/

Ked

elai

/Kac

ang

tana

h/K

acan

g hi

jau/

Ubi

kay

u/U

bi ja

lar)

Wila

yah

Peng

amat

an/K

ecam

atan

:K

abup

aten

/Kot

a :

Perio

de P

enga

mat

an 1

) :

Mus

im T

anam

2)

:

No

Loka

si (W

ilker

,Des

a)Ko

mod

itas,

Lua

s Ta

nam

an

Varie

tas

Um

ur T

anam

an

(hst

)Je

nis

OPT

Inte

nsita

s%

Kepa

data

n po

pula

si/1

0 ru

mpu

nKe

tera

ngan

4)

Sera

ngga

pen

ggan

ggu

Mus

uh a

lam

i 3)

12

34

56

78

910

Ket

eran

gan

:

.................

, ..

....

.. 2

0..

.1)

Diis

i tan

ggal

: 1

–15 /

16-3

1

P

OPT

2)

Mus

im t

anam

(M

K/M

H/re

nden

g/ga

du)

3)

Tota

l mus

uh a

lam

i yan

g ef

ektif

4)

Sebu

tkan

mus

uh a

lam

i yan

g di

amat

i

..................

....

....

....

....

.

NIP

.

Page 98: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI80

Form

ulir

1.1

.e.

Lapo

ran

Sera

ngan

OP

T ol

eh P

OPT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P (

Insi

dent

il)

PER

ING

ATA

N D

INI

(Pad

i/Jag

ung/

Ked

elai

/Kac

ang

tana

h/K

acan

g hi

jau/

Ubi

kay

u/U

bi ja

lar)

Wila

yah

Peng

amat

an

:K

abup

aten

/Kot

a :

Perio

de P

enga

mat

an 1

) :

Mus

im T

anam

2)

:

No

Loka

si (

Wilk

er,D

esa)

Kom

odita

s, L

uas

Tana

man

Va

riet

asSt

adia

/Um

ur

Tana

man

(hs

t)Je

nis

OP

TLu

as t

erse

rang

(H

a)In

tens

itas

(%)

Kep

adat

an

popu

lasi

2)

Luas

was

pada

(H

a)

12

34

56

78

910

Rek

omen

dasi

Ket

eran

gan

:1)

Diis

i tan

ggal

: 1

–15

/ 1

6-3

12)

Mus

im t

anam

(M

K/M

H/te

ndin

g/ga

de)

3)

Satu

an d

iisi s

esua

i den

gan

jeni

s O

PTn

ya L

ain-

lain

(k

emun

gkin

an p

erlu

asan

ser

anga

n,

peng

enda

lian

oleh

pet

ani,

peni

ngka

tan

popu

lasi

, dl

l)..

....

....

....

....

.........................................................

....

....

....

....

....

.......................................................

....

....

....

....

....

.......................................................

......................., .......

....

20..

....

..

P

OP

T,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 99: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 81

Form

ulir

1.1

.f.

Bla

nko

Has

il Pe

ngam

atan

Lap

anga

n

PEN

GAM

ATAN

DAN

KEA

DA

AN

LA

PAN

GA

N O

PT

PAD

A T

AN

AM

AN

PA

DI

Kab

upat

en

;

Pane

n :

%

Tgl.

Peng

amat

an

:K

ecam

atan

:

Pe

rsem

aian

:

%

Kom

odita

s :

Des

a :

PH

Tan

ah

: %

Va

rieta

s :

Blo

k :

U

mur

tan

aman

:

Luas

ham

para

n :

Po

la T

anam

:

Pe

tuga

s Pe

ngam

atan

:

No

Jml a

naka

n

Inte

nsita

s se

rang

an m

utla

kIn

tens

itas

sera

ngan

tida

k m

utla

k (%

)Po

pula

si O

PT (e

kor/r

umpu

n)Po

pula

si

MA

Pem

bela

han

Jml

Mut

lak

(%)

Mut

lak

Anak

an te

rser

ang

(+/-)

BLB

BRS

WBC

Blas

tW

BCW

PPW

DH

PBP

UG

Stad

ia (i

nsta

r)Sp

ot H

BPB

PTk

sG

jrTn

grkh

/kr

BPN

. Bla

stIm

gN

imp.

Jml

Img

Nim

p.Im

gN

imp.

KTN

GN

GLa

rvop

ms

Dm

nnKs

ran

Luas

(m2 )

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

Rrt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

Rrt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

Rrt

Ket

eran

gan:

PB

P =

pen

gger

ek b

atan

g pa

di =

Tks

= t

ikus

; G

jr =

gan

jur

; Tn

gr =

tun

gro

; K

h/K

r =

Ker

dil h

ampa

/ker

dil r

umpu

t ;

BLB

= H

awar

dau

n ba

kter

i/ker

esek

; B

P =

bus

uk p

elep

ahW

BC

= w

eren

g ba

tang

cok

lat

; Im

g =

imag

o/de

was

a ;

Nim

p. =

nim

pha

; W

PP =

wer

eng

pung

gung

put

ih ;

WD

H =

wer

eng

daun

hija

u ;

UG

= u

lat

gray

ak ;

KT

= K

elom

pok

telu

rLa

rv =

larv

a ;

MA

: m

usuh

ala

mi ;

OPM

S :

opio

nea,

pae

deru

s, m

iskr

aspi

s, s

pide

r ;

Cyr

to. =

Cyr

torin

us ;

Dm

nn =

dom

inan

; K

sran

= k

isar

an S

pot

HB

= S

pot

hopp

erbu

rn

Page 100: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI82

Form

ulir

1.1

.g. B

lank

o H

asil

Peng

amat

an L

apan

gan

PEN

GAM

ATAN

DAN

KEA

DA

AN

LA

PAN

GA

N O

PT

PAD

A T

AN

AM

AN

JA

GU

NG

Kab

upat

en

: Tg

l. Pe

ngam

atan

:

K

ecam

atan

:

Varie

tas

:D

esa

: U

mur

tan

aman

:

Blo

k :

Pola

tan

am

:Lu

as h

ampa

ran

: Pe

tuga

s Pe

ngam

atan

:

No

Rpn

Jml

Inte

nsita

s se

rang

anIn

tens

itas

sera

ngan

mut

lak

POPU

LASI

O

PTPO

PULA

SI M

ACa

tata

nBa

tang

Tong

kol

O fu

rnac

alis

S lit

ura

H. a

rmig

era

Bula

i (+

/-)Be

lala

ngBe

rcak

da

unKa

rat d

aun

Haw

ar d

aun

Viru

s m

ozai

kBu

suk

bata

ngW

eren

g ja

gung

Bela

lang

Kutu

ap

his

Lala

t bib

itU

lat t

anah

lund

iTh

rips

Ula

t Gra

yak

Oph

ione

aPa

eder

usM

iscr

aspi

sla

ba2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

RRT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

RRT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 JML

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

RRT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

TOT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

RRT

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 101: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 83

Form

ulir

1.1

.h. B

lank

o H

asil

Peng

amat

an L

apan

gan

PEN

GAM

ATAN

DAN

KEA

DA

AN

LA

PAN

GA

N O

PT

PAD

A T

AN

AM

AN

KED

ELA

IK

abup

aten

:

Tgl.

Peng

amat

an

:

Kec

amat

an

: Va

rieta

s :

Des

a :

Um

ur t

anam

an

:B

lok

: Po

la t

anam

:

Luas

ham

para

n :

Petu

gas

Peng

amat

an

:

No

Jml

Bata

ng

Tan

ters

rng

llt

kcng

Popu

lasi

Ham

a (e

kor/b

atan

g)In

t Ker

usak

an D

aun

(%)

Jml P

olon

g

Int S

eran

gan

(%)

Inte

nsita

s se

rang

an (%

)Po

p M

A(e

kor/b

tg)

Dis

sect

ing

pem

bela

han

lala

t kac

ang

Ula

t pen

g da

unU

lat

Jeng

kal

Kutu

Be

mic

iaKu

mba

ng

Kede

lai

Tung

au

Mer

ahAp

his

Ula

t G

raya

kKT

Larv

aJm

l D

aun

Skor

Hel

ioth

isKe

pik

Polo

ngEt

iella

Kara

tdo

wny

m

ildew

viru

s m

ozai

kAn

trakn

ose

Rhi

zoct

onia

12

34

OP

MS

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Rrt

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Rrt

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Rrt

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 102: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI84

Form

ulir

1.1

.i.

Bla

nko

Has

il Pe

ngam

atan

Lap

anga

n

PEN

GAM

ATAN

DAN

KEA

DAA

N L

APA

NG

AN

OP

T PA

DA

TA

NA

MA

N K

AC

AN

G T

AN

AH

Kab

upat

en

: Tg

l. Pe

ngam

atan

:

K

ecam

atan

:

Varie

tas

:D

esa

: U

mur

tan

aman

:

Blo

k :

Pola

tan

am

:Lu

as h

ampa

ran

: Pe

tuga

s Pe

ngam

atan

:

No.

rm

pn

Jum

lah

Inte

nsita

s Ke

rusa

kan

(%)

Popu

lasi

OPT

(ek

/btg

)Po

pula

si M

A (e

k/rm

p)

Bat

ang

Dau

nD

aun

layu

Sapu

set

anB

erca

k da

unKa

rat

Ure

tU

lat

Peng

glng

D

aun

ulat

gra

yak

Ula

t Je

ngka

lKu

tu K

ebul

Kutu

Aph

isH

. arm

iger

aB

elal

ang

OPM

SCy

trn

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Rrt

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Rrt

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Rrt

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Page 103: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 85

Form

ulir

1.1

.j. B

lank

o H

asil

Peng

amat

an L

apan

gan

PEN

GAM

ATAN

DAN

KEA

DA

AN

LA

PAN

GA

N O

PT

PAD

A T

AN

AM

AN

KA

CA

NG

HIJ

AUK

abup

aten

:

Tgl.

Peng

amat

an

:

Kec

amat

an

: Va

rieta

s :

Des

a :

Um

ur t

anam

an

:B

lok

: Po

la t

anam

:

Luas

ham

para

n :

Petu

gas

Peng

amat

an

:

No.

rm

pnJu

mla

hIn

tens

itas

Keru

saka

n (%

)Po

pula

si O

PT (

ek/b

tg)

Popu

lasi

MA

(ek/

rmp)

Dau

nPo

long

Bus

uk

btg

kudi

sem

bun

tpg

Moz

aik

kng

Ber

cak

Dau

nKa

rat

kutu

da

unPe

nggr

k po

long

ulat

gr

ayak

Lala

t Bib

it Ka

cang

Bel

alan

gU

lat

Jeng

kal

Kepi

k H

ijau

Peng

gulu

ng

Dau

nKu

mba

ngB

atan

gD

aun

Polo

ngO

PMS

Cytrn

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

Rrt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

Rrt 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jml

Rrt

Page 104: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI86

Form

ulir

1.1

.k.

Bla

nko

Has

il Pe

ngam

atan

Lap

anga

n

PEN

GAM

ATAN

DAN

KEA

DAAN

LAPA

NG

AN

OP

T PA

DA

TA

NA

MA

N U

BI K

AYU

DA

N U

BI J

ALA

RK

abup

aten

:

Tgl.

Peng

amat

an

:

Kec

amat

an

: Va

rieta

s :

Des

a :

Um

ur t

anam

an

:B

lok

: Po

la t

anam

:

Luas

ham

para

n :

Petu

gas

Peng

amat

an

:

No

Bata

ng

Ubi

Kay

uU

bi J

alar

Pop

Mus

uh

Alam

i (O

PMS)

Popu

lasi

Ham

a (e

kor/r

umpu

n)G

ejal

a se

. Pen

yaki

tPo

pula

si H

ama

(eko

r/rum

pun)

Gej

ala

se. P

enya

kit

Tung

au

mer

ahKu

tu K

ebul

Lund

i/Ure

tU

lat T

anah

Lain

-la

inXa

ntho

mon

as

cam

pest

risLa

in-

lain

Peng

goro

k D

aun

Ula

t Ke

ket

Ula

t G

raya

kKu

mba

ng

Dau

nKu

tu

Dau

nTr

ips

Tung

au

Mer

ahPe

ngge

rek

Bata

ngPe

rusa

k U

mbi

Kudi

sLa

yu

Fusa

rium

Lain

-la

inBe

delli

a an

nulig

era

Onc

ocep

hala

tu

berc

ulat

a1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jm

l-

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

Rata

2-

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Jml

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

-Ra

ta2

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

-21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Jm

l-

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

Rata

2-

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

Tota

l-

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

Rata

2-

--

--

--

--

--

--

--

--

--

--

Page 105: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 87

Form

ulir

1.2

.a.1

La

pora

n H

aria

n ol

eh K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H

MO

NIT

OR

ING

(Ser

anga

n O

PT/

Terk

ena

Ban

jir/K

eker

inga

n/G

angg

uan

Fisi

olog

is d

an B

enca

na A

lam

)

Tang

gal

:

(tgl

/bln

/tahu

n)K

abup

aten

: K

ecam

atan

: Lu

as h

ampa

ran

: ha

Kom

odita

s :

Varie

tas

:

Um

ur t

anam

an

: H

STO

PT

yang

dite

muk

an

: Lu

as s

eran

gan/

banj

ir/ke

kerin

gan/

Fisi

olog

is/b

enca

na a

lam

*)

: ha

Inte

nsita

s

: ......

...%

s/d

...

....

%Po

pula

si

: ......

...

ekor

/rum

pun

Mus

uh A

lam

i

: K

esim

pula

n

: (a

man

/tida

k am

an)

Rek

omen

dasi

: 1.

2.

3.

4.

Pho

to O

pen

Cam

era

:(d

iisi k

umpu

lan

foto

ope

n ka

mer

a da

lam

sat

u fo

lder

ata

u fil

e)

*) S

esua

i kej

adia

n di

lapa

ngan

Page 106: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI88

Form

ulir

1.2

.a.2

La

pora

n H

aria

n ol

eh K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H

GER

AK

AN

PEN

GEN

DA

LIA

N O

PT

(Pad

i/Jag

ung/

Ked

elai

/Kac

ang

Tana

h/K

acan

g H

ijau/

Ubi

Kay

u/U

bi J

alar

)

Tang

gal

: (t

gl/b

ln/ta

hun)

Kab

upat

en

:K

ecam

atan

: K

elom

pok

Tani

:

Kom

odita

s

: ha

Varie

tas

: U

mur

tan

aman

:

HST

OPT

: Lu

as s

eran

gan

: ha

Luas

pen

gend

alia

n :

ha

Inte

nsita

s :

.........%

s/d

.....

..%

Popu

lasi

OP

T :

......... ek

or/ru

mpu

nM

usuh

ala

mi

: B

ahan

pen

gend

ali

: R

ekom

enda

si

: 1

.

2

.

3

.

4

.Pho

to O

pen

Cam

era

:(d

iisi k

umpu

lan

foto

ope

n ka

mer

a da

lam

sat

u fo

lder

ata

u fil

e)

Page 107: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 89

Form

ulir

1.2

.b.

Lapo

ran

Sera

ngan

OP

T ol

eh K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H (

Sete

ngah

bul

anan

)

KEA

DAAN

SER

AN

GAN

OPT

DA

N L

UA

S P

ENG

END

ALI

AN

(P

ENG

AM

ATA

N K

ELIL

ING

)(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)

LPH

P/L

AH

/ K

abup

aten

/Kot

a 1)

: Pe

riode

Pen

gam

atan

2) :

M

usim

Tan

am

:

No

Kabu

pate

n/Ko

taKo

mo-

dita

sVa

ri-et

as

Luas

Ta

nam

(H

a)

Jeni

s O

PT

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

(Ha)

Luas

Tam

bah

Sera

ngan

pad

a Pe

riode

Lap

oran

(Ha)

Luas

Pen

gend

alia

n(H

a)Lu

as K

eada

an S

eran

gan

pada

Per

iode

Lap

oran

(Ha)

Sisa

Ser

anga

n /

Peru

baha

n Ka

tego

riLu

as

Terk

enda

liLu

as

Pane

n

Pest

isida

Er

adi-

kasi

Cara

la

inJu

mla

h

RS

BP

JR

SB

PJ

Kim

ia

Hay

ati

RS

BP

J

12

34

56

78

910

11(7

+8+

9+10

)12

1314

1516

1718

(14+

15+

16+

17)

1920

2122

23(1

9+20

+21

+22

)24 7+

1425 8+

1526 9+

1627

10+

1728

(24+

25+

26+

27)

Ket

eran

gan

:1)

Cor

et y

ang

tidak

per

lu2)

Diis

i tan

ggal

: 1

–15

/ 1

6-3

1

..

....................., .....

....

.. 2

0..

....

..

Kep

ala

LPH

P/K

oord

inat

or P

OPT

1)

..............................

....

....

....

....

...

NIP

.

Page 108: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI90

Form

ulir

1.3

.a.1

La

pora

n H

aria

n ol

eh B

PTP

H k

epad

a D

irekt

orat

Per

lindu

ngan

Tan

aman

Pan

gan

MO

NIT

OR

ING

(Ser

anga

n O

PT/

Terk

ena

Ban

jir/K

eker

inga

n/G

angg

uan

Fisi

olog

is d

an B

enca

na A

lam

)

Tang

gal

:

(tgl

/bln

/tahu

n)Pr

ovin

si

: K

abup

aten

: Lu

as h

ampa

ran

: ha

Kom

odita

s :

Varie

tas

:

Um

ur t

anam

an

: H

STO

PT

yang

dite

muk

an

: Lu

as s

eran

gan/

banj

ir/ke

kerin

gan/

Fisi

olog

is/b

enca

na a

lam

*)

: ha

Inte

nsita

s

: ......

...%

s/d

...

....

%Po

pula

si

: ......

...

ekor

/rum

pun

Mus

uh A

lam

i

: K

esim

pula

n

: (a

man

/tida

k am

an)

Rek

omen

dasi

: 1.

2.

3.

4.

Pho

to O

pen

Cam

era

:(d

iisi k

umpu

lan

foto

ope

n ka

mer

a da

lam

sat

u fo

lder

ata

u fil

e)

*) S

esua

i kej

adia

n di

lapa

ngan

Page 109: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 91

Form

ulir

1.3

.a.2

La

pora

n H

aria

n ol

eh B

PTP

H k

epad

a D

irekt

orat

Per

lindu

ngan

Tan

aman

Pan

gan

GER

AK

AN

PEN

GEN

DA

LIA

N O

PT

(Pad

i/Jag

ung/

Ked

elai

/Kac

ang

Tana

h/K

acan

g H

ijau/

Ubi

Kay

u/U

bi J

alar

)

Tang

gal

: (t

gl/b

ln/ta

hun)

Prov

insi

: K

abup

aten

: K

elom

pok

Tani

:

Kom

odita

s

: ha

Varie

tas

: U

mur

tan

aman

:

HST

OPT

: Lu

as s

eran

gan

: ha

Luas

pen

gend

alia

n :

ha

Inte

nsita

s :

.........%

s/d

.....

..%

Popu

lasi

OP

T :

......... ek

or/ru

mpu

nM

usuh

ala

mi

: B

ahan

pen

gend

ali

: R

ekom

enda

si

: 1

.

2

.

3

.

4

. Pho

to O

pen

Cam

era

:(d

iisi k

umpu

lan

foto

ope

n ka

mer

a da

lam

sat

u fo

lder

ata

u fil

e)

Page 110: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI92

For

mul

ir 1.3

.b.

Lapo

ran

Sera

ngan

OP

T ol

eh B

PTP

H k

epad

a D

irekt

orat

Per

lindu

ngan

Tan

aman

Pan

gan

(Set

enga

h bu

lana

n)

KEA

DAAN

SER

AN

GAN

OPT

DA

N L

UA

S P

ENG

END

ALI

AN

(P

ENG

AM

ATA

N K

ELIL

ING

)(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)

BPTP

H P

rovi

nsi

:

Pe

riode

Pen

gam

atan

1) :

No

Kabu

pate

n/Ko

taKo

mo-

dita

sVa

rieta

sLu

as

Tana

m

(Ha)

Jeni

s O

PT

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

(Ha)

Luas

Tam

bah

Sera

ngan

pad

a Pe

riode

Lap

oran

(Ha)

Luas

Pen

gend

alia

n(H

a)Lu

as K

eada

an S

eran

gan

pada

Per

iode

Lap

oran

(Ha)

Sisa

Ser

anga

n/Pe

ruba

han

Kate

gori

Luas

Te

rken

dali

Luas

Pa

nen

Pest

isida

Er

adi-

kasi

Cara

la

inJu

mla

hR

SB

PJ

RS

BP

JKi

mia

H

ayat

iR

SB

PJ

12

34

56

78

910

117+

8+9+

1012

1314

1516

1718

14+

15+

16+

1719

2021

2223

19+

20+

21+

2224 7+

1425 8+

1526 9+

1627

10+

1728

24+

25+

26+

27

Ket

eran

gan

: 1)

Diis

i Bul

an &

Per

iode

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

- Pe

riode

II (

tang

gal 1

6-3

1)

..

....................., .......

....

20..

....

..

K

epal

a B

PTP

H,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 111: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 93

Formulir 2.

Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Banjir

Page 112: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 113: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 95

Form

ulir

2.1

. La

pora

n K

erus

akan

Tan

aman

Aki

bat

Ban

jir o

leh

PO

PT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P

(Set

enga

h bu

lana

n)

KER

USA

KA

N T

AN

AM

AN

AK

IBAT

BA

NJI

R(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)W

ilaya

h Pe

ngam

atan

:

Kab

upat

en/K

ota

:Pe

riode

Pen

gam

atan

1)

:M

usim

Tan

am 2

)

:

No

Kec

amat

anD

esa

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Tan

am

(Ha)

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya/

Peru

baha

n K

rite

ria

Luas

Tam

bah

pada

Pe

riod

e La

pora

n (H

a)

Luas

Kea

daan

pad

a Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)Su

rut

Pus

o 3

)

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Terk

ena

Pus

o 3

)Te

rken

aP

uso

3)

Upa

yaJu

mla

h

12

34

56

78

910

11

12

13

14

(10+

12)

15

(10+

13)

16

17

Ket

eran

gan

:

1)

Diis

i tan

ggal

: 1

-15

/ 1

6-3

12)

Mus

im t

anam

(M

K/M

H/re

nden

g/ga

du)

3)

Puso

ter

mas

uk d

alam

ter

kena

..

....................., .....

....

.. 2

0..

....

..

P

OP

T,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 114: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI96

Form

ulir

2.2

.

Lapo

ran

Ker

usak

an T

anam

an A

kiba

t B

anjir

ole

h K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H

(Set

enga

h bu

lana

n)

KER

USA

KA

N T

AN

AM

AN

AK

IBAT

BA

NJI

R(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)

Koo

rdin

ator

PO

PT

/ LPH

P/L

AH

1) :

Kab

upat

en/K

ota

:

Pe

riode

Pen

gam

atan

2) :

No

Kab

upat

en /K

ota

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Ta

nam

(H

a)

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya/

Peru

baha

n K

rite

ria

Luas

Tam

bah

pada

Pe

riod

e La

pora

n (H

a)

Luas

Kea

daan

pad

a Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)Su

rut

Pus

o 3

)

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Terk

ena

Pus

o 3

)Te

rken

aP

uso

3)

Upa

yaJu

mla

h

12

34

56

78

910

11

12

13

(9+

11)

14

(9+

12)

15

16

Ket

eran

gan

:

1)

: C

oret

yan

g tid

ak p

erlu

2)

: D

iisi B

ulan

& P

erio

de

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

-

Perio

de II

(ta

ngga

l 16

-31

)3)

: Pu

so t

erm

asuk

dal

am T

erke

na

..

....................., .......

....

20..

....

..

K

epal

a LP

HP

/Koo

rdin

ator

1) ,

..............................

....

....

....

....

...

NIP

.

Page 115: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 97

Form

ulir

2.3

. La

pora

n K

erus

akan

Tan

aman

Aki

bat

Ban

jir o

leh

BPTP

H k

epad

a D

irekt

orat

Per

lindu

ngan

Ta

nam

an P

anga

n (S

eten

gah

bula

nan)

KER

USA

KA

N T

AN

AM

AN

AK

IBAT

BA

NJI

R(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)

BPTP

H P

rovi

nsi

: Pe

riode

Pen

gam

atan

1)

:

M

usim

Tan

am2)

:

No

Kab

upat

en /K

ota

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Tan

am

(Ha)

Bul

anPe

riod

e La

pora

n

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya/

Peru

baha

n K

rite

ria

Luas

Tam

bah

pada

Pe

riod

e La

pora

n (H

a)

Luas

Kea

daan

pad

a Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)Su

rut

Pus

o 3

)

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Terk

ena

Pus

o 3

)Te

rken

aP

uso

3)

Upa

yaJu

mla

h

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

(11+

13)

16

(11+

14)

17

18

Ket

eran

gan

:

1)

: D

iisi B

ulan

& P

erio

de

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

-

Perio

de II

(ta

ngga

l 16

-31

)2)

: M

usim

tan

am (

MK

/ M

H /

rend

eng

/gad

u)3)

: Pu

so t

erm

asuk

dal

am T

erke

na

..

....................., .....

....

.. 2

0..

....

..

K

epal

a B

PTP

H,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 116: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 117: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 3.

Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Kekeringan

Page 118: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 119: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 101

Form

ulir

3.1

.a.

Lapo

ran

Ker

usak

an T

anam

an A

kiba

t K

eker

inga

n ol

eh P

OPT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P

(Set

enga

h bu

lana

n)

KER

USA

KA

N T

AN

AM

AN

AK

IBAT

KEK

ERIN

GA

N(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)

Wila

yah

Peng

amat

an

:K

abup

aten

/Kot

a :

Perio

de P

enga

mat

an1)

:M

usim

Tan

am2)

:

No

Kec

amat

anD

esa

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Pe

rtan

aman

(H

a)

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

/ Per

ubah

an K

ateg

ori (

Ha)

Luas

Tam

bah

pada

Per

iode

Lap

oran

(H

a)Lu

as K

eada

an p

ada

Period

e La

pora

n (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

o P

ulih

Jum

lah

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hR

inga

nSe

dang

Ber

atP

uso

Jum

lah

Upa

yaLu

as

(Ha)

12

34

56

78

910

11

12

13

(8+

9+

10+

11+

12)

14

15

16

17

18

(14+

15+

16+

17)

19

(8+

14)

20

(9+

15)

21

(10+

16)

22

(11+

17)

23

(19+

20+

21+

22)

24

25

Ket

eran

gan

:1)

Diis

i Bul

an &

Per

iode

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

- Pe

riode

II (

tang

gal 1

6-3

1)

2)

Mus

im t

anam

(M

K/M

H/re

nden

g/ga

du)

..

....................., .....

....

.. 2

0..

....

..

P

OP

T,

..............................

....

....

....

....

...

NIP

.

Page 120: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI102

Form

ulir

3.1

.b.

Info

rmas

i Per

ubah

an K

ateg

ori K

eker

inga

n ol

eh P

OPT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P

(Set

enga

h bu

lana

n)

PER

UB

AH

AN

KAT

EGO

RI K

EKER

ING

AN

Wila

yah

Peng

amat

an

:

Kab

upat

en/K

ota

:

No

Kec

amat

anD

esa

Kom

odita

sLu

as T

erke

na B

ulan

…..

. Per

iode

…..

(H

a)Pe

ruba

han

Kat

egor

i Ter

kena

Bul

an …

….

Period

e …

….

(Ha)

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hR

inga

n *)

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hP

ulih

12

34

56

78

9(5

+6

+7

+8

)

10

11

12

13

14

(10

+1

1+

12

+1

3)

15

Ket

eran

gan

:

...........................

, ..

....

.. 2

0..

..*)

: R

inga

n =

Kat

egor

i Rin

gan

+ P

ulih

P

OP

T,

.......

......................

....

....

....

....

.

N

IP.

Page 121: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 103

Form

ulir

3.2

.a.

Lapo

ran

Ker

usak

an T

anam

an A

kiba

t K

eker

inga

n ol

eh K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H

(Set

enga

h bu

lana

n)

KER

USA

KA

N T

AN

AM

AN

AK

IBAT

KEK

ERIN

GA

N(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)

Koo

rdin

ator

PO

PT/

LPH

P/L

AH

1)

:

Kab

upat

en/K

ota

:

P

erio

de P

enga

mat

an 2

) :

No

Kab

upat

en/K

ota

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Ta

nam

(H

a)

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

/ Pe

ruba

han

Kat

egor

i (H

a)Lu

as T

amba

h pa

da P

erio

de L

apor

an (

Ha)

Luas

Kea

daan

pad

a Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oP

ulih

Jum

lah

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hR

inga

nSe

dang

Ber

atP

uso

Jum

lah

Upa

yaLu

as

(Ha)

12

34

56

78

910

11

12

(7+

8+

9+

10

+1

1)

13

14

15

16

17

(13

+1

4+

15

+1

6)

18

19

20

21

22

(18

+1

9+

20

+2

1)

23

24

Ket

eran

gan

:1)

: C

oret

yan

g tid

ak p

erlu

2)

: D

iisi B

ulan

& P

erio

de

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

-

Perio

de II

(ta

ngga

l 16

-31

)

..

....................., .......

....

20..

....

..

K

epal

a LP

HP

/ K

oord

inat

or 1

),

..............................

....

....

....

....

...

NIP

.

Page 122: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI104

Form

ulir

3.2

.b.

Info

rmas

i Per

ubah

an K

ateg

ori K

eker

inga

n ol

eh K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H

(Set

enga

h bu

lana

n)

PER

UB

AH

AN

KAT

EGO

RI

KEK

ERIN

GA

N

No

Kab

upat

en/

Kot

aK

omod

itas

Luas

Ter

kena

Bul

an …

...

Per

iode

…..

(H

a)Pe

ruba

han

Kat

egor

i Ter

kena

Bul

an …

….

Period

e …

…. (H

a)

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hR

inga

n 2

)Se

dang

Ber

atP

uso

Jum

lah

Pul

ih

12

34

56

78

(4+

5+

6+

7)

91

01

11

21

3(9

+1

0+

11

+1

2)

14

Ket

eran

gan

:

...........................,. ....... 2

0....

1) :

Cor

et y

ang

tidak

per

lu

K

epal

a LP

HP /

Koo

rdin

ator

1),

2) :

Rin

gan

= K

ateg

ori R

inga

n +

Pul

ih

..............................................

N

IP.

Page 123: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 105

Form

ulir

3.3

.a.

Lapo

ran

Ker

usak

an T

anam

an A

kiba

t K

eker

inga

n ol

eh B

PTP

H k

epad

a D

irekt

orat

Per

lindu

ngan

Ta

nam

an P

anga

n (S

eten

gah

bula

nan)

KER

USA

KA

N T

AN

AM

AN

AK

IBAT

KEK

ERIN

GA

N(P

adi/J

agun

g/K

edel

ai/K

acan

g ta

nah/

Kac

ang

hija

u/U

bi k

ayu/

Ubi

jala

r)

BPTP

H P

rovi

nsi

: Pe

riode

Pen

gam

atan

1)

:

M

usim

Tan

am 2

) :

No

Kab

upat

en/ K

ota

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Ta

nam

(H

a)B

ulan

Period

e La

pora

n

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

/ Pe

ruba

han

Kat

egor

i (H

a)Lu

as T

amba

h pa

da P

erio

de L

apor

an (

Ha)

Luas

Kea

daan

pad

a Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oP

ulih

Jum

lah

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hR

inga

nSe

dang

Ber

atP

uso

Jum

lah

Upa

yaLu

as

(Ha)

12

34

56

78

910

11

12

13

14

(9+

10+

11+

12+

13)

15

16

17

18

19

(15+

16+

17+

18)

20

(9+

15)

21

(10+

16)

22

(11+

17)

23

(12+

18)

24

(20+

21+

22+

23)

25

26

Ket

eran

gan

:1)

: D

iisi B

ulan

& P

erio

de

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

-

Perio

de II

(ta

ngga

l 16

-31

)2)

: M

usim

tan

am (

MK

/ M

H /

rend

eng

/gad

u)

..

....................., .......

....

20..

....

..

K

epal

a B

PTP

H,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 124: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI106

Form

ulir

3.3

.b. In

form

asi P

erub

ahan

Kat

egor

i Kek

erin

gan

oleh

BPTP

H k

epad

a D

irekt

orat

Per

lindu

ngan

Ta

nam

an P

anga

n (S

eten

gah

bula

nan)

PER

UB

AH

AN

KAT

EGO

RI K

EKER

ING

AN

BP

TPH

Pro

vins

i

:

No

Kab

upat

en/

Kot

aK

omod

itas

Luas

Ter

kena

Bul

an …

...

Per

iode

…..

(H

a)Pe

ruba

han

Kat

egor

i Ter

kena

Bul

an …

….

Period

e …

…. (H

a)

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hR

inga

n *)

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hP

ulih

12

34

56

78

(4+

5+

6+

7)

91

01

11

21

3(9

+1

0+

11

+1

2)

14

Ket

eran

gan

:

...........................

, ..

....

. 20..

..*) :

Rin

gan

= K

ateg

ori R

inga

n +

Pul

ih

Kep

ala

BP

TPH

,

.... ........................

....

....

....

....

.

N

IP.

Page 125: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 4.

Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Gangguan Fisiologis

Page 126: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 127: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 109

Form

ulir

4.1

. La

pora

n K

erus

akan

Tan

aman

Aki

bat

Gan

ggua

n Fi

siol

ogis

ole

h PO

PT

kepa

da K

oord

inat

or P

OP

T/LP

HP

(Se

teng

ah b

ulan

an)

KER

USA

KAN

TA

NA

MA

N A

KIB

AT G

AN

GG

UA

N F

ISIO

LOG

ISW

ilaya

h Pe

ngam

atan

:

Kab

upat

en/K

ota

:Pe

riode

Pen

gam

atan

1)

:M

usim

Tan

am 2

)

:

No

Kec

amat

anD

esa

Kom

odita

sVa

rieta

sU

mur

(H

ST)

Luas

Pe

rtan

aman

(H

a)

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

/ Pe

ruba

han

Kat

egor

i (H

a)Lu

as T

amba

h pa

da P

erio

de L

apor

an (H

a)Lu

as K

eada

an p

ada

Perio

de L

apor

an (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Puso

Pulih

Jum

lah

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Puso

Jum

lah

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Puso

Jum

lah

Upa

yaLu

as

(Ha)

12

34

56

78

910

11

12

13

(8+

9+10

+11

+12

)

14

15

16

17

18

(14+

15+

16+

17)

19

(8+

14

)

20

(9+

15

)

21

(10

+1

6)

22

(11

+1

7)

23

(19

+2

0+

21

+2

2)

24

25

Ket

eran

gan

:1)

Diis

i tan

ggal

: 1

–15

/ 1

6-3

12)

Mus

im t

anam

(M

K/M

H/re

nden

g/ga

du)

..

....................., .......

....

20..

....

..

P

OP

T,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 128: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI110

Form

ulir

4.2

. La

pora

n K

erus

akan

Tan

aman

Aki

bat

Gan

ggua

n Fi

siol

ogis

ole

h K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H (

Sete

ngah

bul

anan

)

K

ERU

SAK

AN

TA

NA

MA

N A

KIB

AT G

AN

GG

UA

N F

ISIO

LOG

IS

Koo

rdin

ator

PO

PT/

LPH

P/L

AH

1)

:

Kab

upat

en/K

ota

:

Per

iode

Pen

gam

atan

2) :

No

Kab

upat

en/K

ota

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Ta

nam

(H

a)

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

/ Pe

ruba

han

Kat

egor

i (H

a)Lu

as T

amba

h pa

da P

erio

de L

apor

an (

Ha)

Luas

Kea

daan

pad

a Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oP

ulih

Jum

lah

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hR

inga

nSe

dang

Ber

atP

uso

Jum

lah

Upa

yaLu

as

(Ha)

12

34

56

78

910

11

12

(7+

8+

9+

10

+1

1)

13

14

15

16

17

(13

+1

4+

15

+1

6)

18

19

20

21

22

(18

+1

9+

20

+2

1)

23

24

Ket

eran

gan

:1)

: C

oret

yan

g tid

ak p

erlu

2)

: D

iisi B

ulan

& P

erio

de

- Pe

riode

I (t

angg

al 1

-15

)

- Pe

riode

II (

tang

gal 1

6-3

1)

..

....................., .......

....

20..

....

..

Kep

ala

LPH

P /

Koo

rdin

ator

1) ,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 129: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 111

Form

ulir

4.3

. La

pora

n K

erus

akan

Tan

aman

Aki

bat

Gan

ggua

n Fi

siol

ogis

ole

h B

PTP

H k

epad

a D

irekt

orat

Pe

rlind

unga

n Ta

nam

an P

anga

n(Se

teng

ah b

ulan

an)

KER

USA

KAN

TA

NA

MA

N A

KIB

AT G

AN

GG

UA

N F

ISIO

LOG

IS

BPTP

H P

rovi

nsi

: Pe

riode

Pen

gam

atan

1)

:

M

usim

Tan

am 2

) :

No

Kab

upat

en/K

ota

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Ta

nam

(H

a)B

ulan

Period

e La

pora

n

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya

/ Pe

ruba

han

Kat

egor

i (H

a)Lu

as T

amba

h pa

da P

erio

de L

apor

an (

Ha)

Luas

Kea

daan

pad

a Pe

riod

e La

pora

n (

Ha)

Pena

ngan

an

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oP

ulih

Jum

lah

Rin

gan

Seda

ngB

erat

Pus

oJu

mla

hR

inga

nSe

dang

Ber

atP

uso

Jum

lah

Upa

yaLu

as (

Ha)

12

34

56

78

91

01

11

21

31

4(9

+10+

11+

12+

13)

15

16

17

18

19

(15+

16+

17+

18)

20

(9+

15)

21

(10+

16)

22

(11+

17)

23

(12+

18)

24

(20+

21+

22+

23)

25

26

Ket

eran

gan

:1)

: D

iisi B

ulan

& P

erio

de

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

-

Perio

de II

(ta

ngga

l 16

-31

)2)

: M

usim

tan

am (

MK

/ M

H /

rend

eng

/gad

u

..

....................., .......

....

20..

....

..

K

epal

a B

PTP

H,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 130: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 131: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 5.

Laporan Kerusakan Tanaman Akibat Bencana Alam

Page 132: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 133: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 115

Form

ulir

5.1

.

Lapo

ran

Ker

usak

an T

anam

an A

kiba

t B

enca

na A

lam

ole

h PO

PT

kepa

da K

oord

inat

or P

OP

T/LP

HP

/LA

H K

ERU

SAK

AN

TA

NA

MA

N A

KIB

AT B

ENC

AN

A A

LAM

Wila

yah

Peng

amat

an

: K

abup

aten

/Kot

a :

Perio

de P

enga

mat

an 1

) :

No

Kec

amat

anD

esa

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Ta

nam

(H

a)

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya/

Peru

baha

n K

rite

ria

Luas

Tam

bah

pada

Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Lu

as K

eada

an p

ada

Period

e La

pora

n (

Ha)

Pena

ngan

an (

Ha)

Suru

tP

uso

2)

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Terk

ena

Pus

o 2

)Te

rken

aP

uso

2)

Upa

yaJu

mla

h

12

34

56

78

910

11

12

13

14

(10+

12)

15

(10+

13)

16

17

Ket

eran

gan

:1)

Diis

i Bul

an &

Per

iode

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

- Pe

riode

II (

tang

gal 1

6-3

1)

2)

Puso

ter

mas

uk d

alam

ter

kena

..

....................., .......

....

20..

....

..

P

OP

T,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 134: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI116

Form

ulir

5.2

.

Lapo

ran

Ker

usak

an T

anam

an A

kiba

t B

enca

na A

lam

ole

h K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H (

Sete

ngah

bul

anan

)

KER

USA

KAN

TA

NA

MA

N A

KIB

AT B

ENC

AN

A A

LAM

Koo

rdin

ator

PO

PT/

LPH

P/L

AH

1)

:K

abup

aten

/Kot

a

:

Per

iode

Pen

gam

atan

2) :

No

Kab

upat

en /K

ota

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Tana

m(H

a)

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya/

Peru

baha

n K

rite

ria

Luas

Tam

bah

pada

Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Lu

as K

eada

an p

ada

Period

e La

pora

n (

Ha)

Pena

ngan

anSu

rut

Pus

o 3

)

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Terk

ena

Pus

o 3

)Te

rken

aP

uso

3)

Upa

yaJu

mla

h

12

34

56

78

910

11

12

13

(9+

11)

14

(9+

12)

15

16

Ket

eran

gan

:1)

: C

oret

yan

g tid

ak p

erlu

2)

: D

iisi B

ulan

& P

erio

de

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

-

Perio

de II

(ta

ngga

l 16

-31

)3)

: P

uso

term

asuk

dal

am T

erke

na

..

....................., .......

....

20..

....

..

K

epal

a LP

HP

/ K

oord

inat

or 1

) ,

..............................

....

....

....

....

...

NIP

.

Page 135: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 117

Form

ulir

5.3

.

Lapo

ran

Ker

usak

an T

anam

an A

kiba

t B

enca

na A

lam

ole

h B

PTP

H k

epad

a D

irekt

orat

Pe

rlind

unga

n Ta

nam

an P

anga

n (S

eten

gah

bula

nan)

KER

USA

KAN

TA

NA

MA

N A

KIB

AT B

ENC

AN

A A

LAM

(Pad

i/Jag

ung/

Ked

elai

/Kac

ang

tana

h/K

acan

g hi

jau/

Ubi

kay

u/U

bi J

alar

)

BPTP

H P

rovi

nsi

: Pe

riode

Pen

gam

atan

1)

:

Mus

im T

anam

2)

:

No

Kab

upat

en /K

ota

Kom

odita

sVa

riet

asU

mur

(H

ST)

Luas

Ta

nam

(H

a)B

ulan

Period

e La

pora

n

Sisa

Per

iode

Seb

elum

nya/

Peru

baha

n K

rite

ria

Luas

Tam

bah

pada

Pe

riod

e La

pora

n (H

a)Lu

as K

eada

an p

ada

Period

e La

pora

n (H

a)Pe

nang

anan

(H

a)Su

rut

Pus

o 3

)

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Luas

(H

a)K

eter

anga

n (P

erio

de )

Terk

ena

Pus

o 3

)Te

rken

aP

uso

3)

Upa

yaJu

mla

h

12

34

56

78

10

11

12

13

14

15

16

(12+

14)

17

(12+

15)

18

19

Ket

eran

gan

:1)

Diis

i Bul

an &

Per

iode

-

Perio

de I

(tan

ggal

1-1

5)

- Pe

riode

II (

tang

gal 1

6-3

1)

2)

Mus

im t

anam

(M

K /

MH

/ re

nden

g /g

adu)

3)

Puso

ter

mas

uk d

alam

Ter

kena

..

....................., .......

....

20..

....

..

K

epal

a B

PTP

H,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 136: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 137: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 6.

Laporan Lampu Perangkap

Page 138: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 139: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 121

Form

ulir

6.1

.

Lapo

ran

Lam

pu P

eran

gkap

ole

h PO

PT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P (

Sete

ngah

bul

anan

)

TAN

GK

APA

N L

AM

PU

PER

AN

GK

AP

Wila

yah

Peng

amat

an

:K

abup

aten

/Kot

a :

Perio

de P

enga

mat

an 1

) :

Tang

gal

Sera

ngga

yan

g te

rtan

gkap

lam

pu p

eran

gkap

(ek

or)

Sera

ngga

pen

ggan

ggu

Mus

uh a

lam

i

Peng

gere

k ba

tang

pad

iW

eren

gW

eren

g da

unG

Kt

Ws

.....2

).....2

).....3

).....3

).....3

).....3

)kn

pt.....2

).....2

)ck

ppN

vN

n.....2

)

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

19

Ket

eran

gan

: 1)

Diis

i Bul

an &

Per

iode

-

Per

iode

I (t

angg

al 1

-15

)

-

Per

iode

II (

tang

gal 1

6-3

1)

2)

Diis

i den

gan

sera

ngga

pen

ggan

ggu

lain

3)

Diis

i den

gan

mus

uh a

lam

i yan

g te

rtan

gkap

per

angk

ap la

mpu

kng

: k

unin

g ;

pt :

put

ih ;

ck

: co

klat

; p

.p :

pun

ggun

g pu

tih;

Nv

: N

epho

tett

ix

v

iresc

ens

; K

t :

kep

indi

ng t

anah

; W

s :

wal

ang

sang

it

..

....................., .....

....

.. 2

0..

....

..

P

OP

T,

..............................

....

....

....

....

...

NIP

.

Page 140: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI122

Form

ulir

6.2

. La

pora

n La

mpu

Per

angk

ap o

leh

Koo

rdin

ator

PO

PT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H (

Bul

anan

)

TAN

GK

APA

N L

AM

PU

PER

AN

GK

AP

Koo

rdin

ator

PO

PT/

LPH

P/L

AH

1) :

Kab

upat

en/K

ota

:

B

ulan

:

No

Wila

yah

Peng

amat

an 2

)

Sera

ngga

yan

g te

rtan

gkap

lam

pu p

eran

gkap

(ek

or)

Sera

ngga

pen

ggan

ggu

Mus

uh a

lam

i

Peng

gere

k ba

tang

pad

iW

eren

gW

eren

g da

unG

Kt

Ws

.....3

).....3

).....4

).....4

).....4

).....4

)kn

pt.....3

).....3

)ck

ppN

vN

n.....3

)

12

34

56

78

910

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

Ket

eran

gan

: 1)

Cor

et y

ang

tidak

per

lu2)

Dis

esua

ikan

den

gan

wila

yah

peng

amat

an

3)

Diis

i den

gan

sera

ngga

pen

ggan

ggu

lain

4)

Diis

i den

gan

mus

uh a

lam

i yan

g te

rtan

gkap

per

angk

ap la

mpu

kng

: k

unin

g ;

pt :

put

ih ;

ck

: co

klat

; p

.p :

pun

ggun

g pu

tih;

Nv

: N

epho

tett

ix

v

iresc

ens

; K

t :

kep

indi

ng t

anah

; W

s :

wal

ang

sang

it

......................., .....

....

.. 2

0..

....

..

K

epal

a LP

HP

/ K

oord

inat

or 1

) ,

................................

....

....

....

....

.N

IP.

Page 141: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 123

Formulir 7.

Laporan Luas Tambah Tanam

Page 142: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 143: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 125

Form

ulir

7.1

. La

pora

n Lu

as T

amba

h Ta

nam

ole

h PO

PT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P (

Bul

anan

)

KUM

ULA

TIF

LUA

S TA

MB

AH

TA

NA

M P

AD

I

Kab

upat

en/K

ota

:Pr

opin

si

: B

ulan

/Tah

un

:

No

Loka

si (

Wilk

er, D

esa)

Tota

l Lua

s Pe

riod

e La

lu (

Ha)

Luas

Kum

ulat

if Ta

mba

h Ta

nam

(H

a) m

enur

ut V

arie

tas

*)

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Ket

eran

gan

:

...........................,

...

....

.. 2

0..

..*) Va

rieta

s ya

ng d

itana

m

P

OP

T,

.............................

....

....

....

....

..

N

IP.

Page 144: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI126

Form

ulir

7.2

. La

pora

n Lu

as T

amba

h Ta

nam

ole

h K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H (

Bul

anan

)

KUM

ULA

TIF

LUA

S TA

MB

AH

TA

NA

M P

AD

I

Kab

upat

en/K

ota

:Pr

opin

si

: B

ulan

/Tah

un

:

No

Kec

amat

anTo

tal L

uas

Period

e La

lu (

Ha)

Luas

Kum

ulat

if Ta

mba

h Ta

nam

(H

a) m

enur

ut V

arie

tas

*)

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Var

....

Ket

eran

gan

: ................................., ..

....

.. 2

0..

..

1)

Cor

et y

ang

tidak

per

lu

K

epal

a LP

HP

/ K

oord

inat

or 1

) ,*)

Va

rieta

s ya

ng d

itana

m

....................................

....

....

....

...

N

IP.

Page 145: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 8.

Laporan Penggunaan Pestisida

Page 146: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 147: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 129

Form

ulir

8.1

.

Lapo

ran

Peng

guna

an P

estis

ida

oleh

PO

PT

kepa

da K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P (

Bul

anan

)

PEN

GG

UN

AA

N P

ESTI

SID

A

Wila

yah

Peng

amat

an :

B

ulan

:

Kab

upat

en/K

ota

: M

usim

Tan

am :

No

Loka

si (

Wilk

er,

Des

a)Je

nis

&

Form

ulas

iPe

nggu

naan

(kg

/l)Vo

lum

e Se

mpr

ot

Frek

uens

i Pe

mbe

rian

pe

r M

T

Peng

guna

anPe

ngar

uh S

ampi

ngK

asus

Ker

acun

anK

et 2

)Je

nis

Tana

man

OP

T Sa

sara

nO

PT

non

Sasa

ran

Ling

kung

an

Hay

ati

Jum

lah

Kor

ban

Seba

b 1)

12

34

56

78

910

11

12

13

Ket

eran

gan

:

...........................,

...

....

.. 2

0..

..1)

Seba

b te

rjadi

: a.

usa

ha b

unuh

diri

; b.

sal

ah p

engg

unaa

n P

OP

T,2)

Diis

i saa

t ke

jadi

an d

an u

saha

pen

yela

mat

an

.............................

....

....

....

....

..

N

IP.

Page 148: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI130

Form

ulir

8.2

. La

pora

n Pe

nggu

naan

Pes

tisid

a ol

eh K

oord

inat

or P

OPT/

LPH

P k

epad

a B

PTP

H (

Bul

anan

)

PEN

GG

UN

AA

N P

ESTI

SID

A

Wila

yah

Peng

amat

an :

B

ulan

:

Kab

upat

en/K

ota

: M

usim

Tan

am :

No

Loka

si (

Wilk

er,

Des

a)Je

nis

&

Form

ulas

iPe

nggu

naan

(kg

/l)Vo

lum

e Se

mpr

ot

Frek

uens

i Pe

mbe

rian

pe

r M

T

Peng

guna

anPe

ngar

uh S

ampi

ngK

asus

Ker

acun

anK

et 2

)Je

nis

Tana

man

OP

T Sa

sara

nO

PT

non

Sasa

ran

Ling

kung

an

Hay

ati

Jum

lah

Kor

ban

Seba

b 1)

12

34

56

78

910

11

12

13

Ket

eran

gan

:

...........................,

...

....

.. 2

0..

..1)

Seba

b te

rjadi

: a.

usa

ha b

unuh

diri

; b.

sal

ah p

engg

unaa

n P

OP

T,2)

Diis

i saa

t ke

jadi

an d

an u

saha

pen

yela

mat

an

.............................

....

....

....

....

..

N

IP.

Page 149: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 9.

Laporan Stok Pestisida

Page 150: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 151: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 133

Formulir 9. Laporan Stok Pestisida oleh BPTPH kepada Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan (Bulanan)

STOK PESTISIDA

No Pestisida

Kumulatif Provinsi

KeteranganStock Awal Bulan Tambahan Penggunaan Stok Akhir

Bulan

1 2 3 4 5 6=(3+4)-5 7

Jumlah

......................., ........... 20........

Kepala BPTPH,

.................................................NIP.

Page 152: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 153: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Formulir 10.

Laporan Curah Hujan

Page 154: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan
Page 155: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 137

Formulir 10.1. Laporan Keadaan Curah Hujan oleh Koordinator POPT kepada Dinas Pertanian Kab/Kota, LPHP, BPTPH (Bulanan)

KEADAAN CURAH HUJAN (OBS/SMPK/AWS)

Wilayah Pengamatan : Ketinggian d.p.l : mPeriode Pengamatan : Bulan :Kabupaten/Kota :Tanggal penakaran

(dasarian)

Curah Hujan

dalam mm1)

Tanggal penakaran

(dasarian)

Curah Hujan

dalam mm1)

Tanggal penakaran

(dasarian)

Curah Hujan

dalam mm1)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jumlah CH

Jumlah CH

Jumlah CH

HH HH HH

Deret hari kering : ........................... Deret hari kering : ........................... Deret hari kering : ...........................

Keterangan : ..........................., ...... 20....1) Lokasi stasiun Koordinator POPT/LPHP - Pemeriksaan hujan tiap pagi jam 07.00POPT, - Jika tidak hujan diisi – (strip) - Jika banyaknya CH kurang dari 0,5 mm ditulis 0, tetapi tetap dinyatakan sebagai hari hujan. Sedang jika banyak curah hujan lebih dari 0,5 mm dibulatkan 1 mm .........................................PENANGKAR HUJAN SENANTIASA HARUS NIP.DIPERIKSA BOCOR ATAU TIDAK

Page 156: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI138

Formulir 10.2. Laporan Curah Hujan oleh LPHP/LAH kepada BPTPH (Bulanan)

CURAH HUJAN (OBS/SMPK/AWS)Wilayah Kerja : Bulan :

No.

Nama Stasiun Pengamatan (OBS/SMPK/

AWS)

Kabupaten/ Kecamatan

Ketinggian tempat (m dpl)

Dasarian

Jumlah KeteranganI II III

CH HH CH HH CH HH

Keterangan : .........................., .......... 20......Kab/Kec : radius pengamatan Kepala OBS/SMPK/AWS (±50 m2) Kepala LPHP,CH : Jumlah Curah Hujan (mm)HH : Jumlah Hari Hujan (hari) Dasarian I : tanggal 1-10 .................................................Dasarian II : tanggal 11-20 NIP.Dasarian III : tanggal 21-terakhir Ket : kondisi iklim

Page 157: PETUNJUK TEKNIS PENGAMATAN DAN PELAPORAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN DAN DAMPAK ...ditlin.tanamanpangan.pertanian.go.id/assets/front/uploads... · 2019. 4. 8. · swasembada pangan

Petunjuk Teknis Pengamatan dan Pelaporan OPT dan DPI 139