petunjuk praktikum toksikologi

10
PETUNJUK PRAKTIKUM TOKSIKOLOGI VETERINER Disusun oleh: Tim Dosen PSKH FK UNHAS PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN 2014 ACARA PRAKTIKUM I

Upload: muhammad-abdi-awal

Post on 20-Nov-2015

11 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Praktikum Toksiologi

TRANSCRIPT

PETUNJUK PRAKTIKUMTOKSIKOLOGI VETERINER

Disusun oleh:Tim Dosen PSKH FK UNHAS

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN2014ACARA PRAKTIKUM IPENENTUAN LETHAL DOSE (LD) 50 DAN EFFECTIVE DOSE (ED) 50

Tujuan Praktikum1. Mengetahui definisi LD 502. Mengetahui cara perhitungan LD 503. Mengetahui cara kerja dan efek dari XylazineAlat dan Bahan1. Alata. Timbangan b. Spuit 1 cc2. Bahana. 17 ekor mencitb. Xylazine 2%Prosedur PercobaanMenentukan standar normal dengan langkah-langkah sebagai berikut : Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, meliputi penimbangan bobot badan dan labelling mencit yang akan digunakan. Tentukan rute pemberian (per oral, per injeksi, subkutan, intramuskular ataupun secara topical/dermal). Pada praktikum ini xylazine diberikan melalui injeksi intramuscular. Bagi menjadi 4 kelompok perlakuan yang terdiri dari masing-masing 4 ekor mencit per kelompok. Perlakuan dibagi menjadi 4 tingkatan dosis, yaitu: 0,1 cc 0,05 cc 0,025 cc 0,0125 cc Suntikkan xylazine ke mencit (Intramuskular) Perhatikan dan catat perubahan perilaku pasca pemberian xylazine Setelah percobaan selesai dilakukan dan data sudah diperoleh, hitung LD50 sesuai rumus perhitungan LD50.Hasil

NoBerat mencit (gr)Dosis (ml)Efek(L/H)Ada/tidaknya perubahan perilaku (bila ada, sebutkan)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Pembahasan Penentuan LD 50 digunakan untuk mengetahui tingkatan dosis yang dapat membunuh 50% dari populasi hewan coba. Penentuan LD 50 ditujukan untuk mendeskripsikan tingkat keamanan suatu obat. Suatu obat dikatakan aman apabila rasio LD 50 dan ED 50 > 1.Untuk Efektif Dose (ED) 50

Untuk Efek Toksik

Pengujian suatu obat terhadap hewan coba juga ditujukan untuk mengenali cara kerja obat dalam tubuh serta efek yang ditimbulkan melalui pemberian obat pada dosis tertentu. Cara kerja serta efek obat dalam tubuh hewan diamati melalui perubahan fisik dan prilaku hewan coba.

ACARA PRAKTIKUM IIPENGGUNAAN ARANG AKTIF SEBAGAI ANTIDOTATujuan 1. Mengetahui kegunaan dan kandungan arang aktif sebagai antidota2. Mengetahui efek arang aktif sebagai antidota3. Mengetahui cara pengujian arang aktif sebagi antidota terhadap xylazineAlat dan Bahan1. Alata. Tabung reaksib. Corong kacac. Kertas saringd. Spuit 3 cce. Stopwatchf. Mortarg. Beaker glass

2. Bahana. 2 ekor mencitb. Arang aktifc. Xylazined. Aquadest Prosedur Percobaan1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Campurkan xylazine dan arang aktif : Xylazine yang akan digunakan terlebih dahulu diencerkan menggunakan Aquadest dengan perbandingan antara Xylazine dan Aquadest 1:1 Ambil arang aktif, gerus sampai 100 mass untuk menghasilkan serbuk arang. Masukkan serbuk arang ke dalam tabung reaksi Tambahkan 6 cc xylazine ke dalam tabung reaksi yang berisi serbuk arang Homogenkan xylazine dan serbuk arang aktif dengan cara mengocok tabung reaksi Setelah homogen, saring campuran arang aktif dan xylazine, gunakan kertas saring yang diletakkan di dalam corong kaca lalu tuang campuran arang aktif dan xylazine ke tabung reaksi yang lain3. Injeksikan xylazine ke salah satu mencit (mencit A), sementara untuk mencit yang kedua (mencit B) suntikkan campuran xylazine dan arang aktif intramuskular4. Untuk memudahkan dalam mengamati, kedua mencit diletakkan dalam beaker glass yang terpisah5. Aktifkan stopwatch, sambil mengamati perubahan tingkah laku maupun perubahan fisik kedua mencit6. Catat perubahan perilaku kedua mencit dan berapa lama masing masing mencit dapat bertahan.HasilParameterMencit 1 (xylazine)Mencit 2 (xylazine dan arang aktif)

Karakteristik Berat badan

Onset obat

Efek obat

Lama kerja obat

Pembahasan

ACARA PRAKTIKUM IIIPENGGUNAAN ATROPIN SEBAGAI ANTIDOTA ORGANOFOSFATTujuan1. Mengetahui kegunaaan atropin2. Mengetahui efek penggunaan atropin pada keracunan organofosfat sebagai antidota3. Mengetahui jenis organofosfat4. Mengetahui cara pengujian atropin terhadap organofosfat (propuksur)5. Mengetahui gejala keracunan pada pemberiaan organofosfatAlat dan Bahan1. Alata. Beaker glassb. Spuit 1 ccc. Stopwatch 2. Bahan a. 2 ekor mencitb. Atropinc. Anti nyamuk Prosedur Percobaan1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan2. Injeksikan atropine intraperitoneum ke salah satu mencit (mencit A), kemudian injeksikan antinyamuk yang mengandung organofosfat ke mencit tersebut dengan injeksi subkutan.3. Letakkan mencit dalam beaker glass untuk memudahkan mengamati mencit4. Amati dan catat setiap perubahan tingkah laku kedua mencit juga perubahan fisik yang terjadi, apa perbedaan perubahan yang terjadi antara mencit pertama dengan mencit kedua5. Untuk mencit yang kedua (mencit B) langsung diberikan injeksi antinyamuk dengan injeksi subkutan6. Sama dengan mencit pertama, masukkan ke dalam beaker glass lalu amati dan catat perubahan tingkah laku mencit juga perubahan fisik yang terjadiACARA PRAKTIKUM IVANTIDOTA SPESIAL (TANIN)Tujuan1. Mengetahui efek tanin sebagai antidota 2. Mengetahui cara kerja tanin sebagai antidota keracunan MerkuriAlat dan Bahan1. Alata. Spuit 3 ccb. Tabung reaksi2. Bahan a. Air seduhan tehb. Merkuri Prosedur Percobaan1. Masukkan merkuri ke dalam tabung reaksi2. Ambil air seduhan teh dengan menggunakan spuit lalu masukkan ke dalam tabung reaksi yang berisi raksa hingga sekitar 1/3 tabung3. Kocok untuk menghomogenkan campuran air seduhan teh dan raksa4. Tambahkan lagi air seduhan teh hingga setengah tabung atau sampai tabung5. Perhatikan apa yang terjadi, adakah perubahan (ada tidaknya presipitasi)