petunjuk akto analisis karbohidrat 2015
DESCRIPTION
Peunjuk PraktikumTRANSCRIPT
ANALISIS KARBOHIDRATTUJUANSetelah mengikuti praktikum ini mahasiswa memahami prinsip dan melakukan analisis karbohidrat
PENDAHULUANKarbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton yang mengandung C, H, dan O. Rumus empiris karbohidrat C 6H12O6, sedangkan
gugus fungsionalnya adalah gugus alkohol dan aldehid atau keton.Karbohidrat merupakan produk awal fotosintesis tanaman yang dibentuk dari air dan karbondioksida. Sebagai produk awal
fotosintesis, karbohidrat merupakan senyawa kunci dalam biokimia tanaman karena semua kandungan kimia tumbuhan berasal dari karbohidrat. Selain berperan sebagai pemula, karbohidrat mempunyai beragam fungsi, di antaranya gula dan pati terlibat pada penyimpanan dan pemakaian energi yang diperlukan untuk pertumbuhan, pengangkutan ion, pengambilan air; selulosa berperan memberi kekuatan pada struktur dan dalam mengikat sel; turunan lain (misal gom, ester) perannya kurang jelas dan sering dianggap sebagai pelindung pada penyembuhan luka atau racun terhadap parasit (Robinson 1995) Dalam kehidupan manusia, karbohidrat diperlukan untuk peran sebagai makanan (amilum), pakaian (selulosa), pemukiman/tempat tinggal (kayu, selulosa), dan sebagainya. Di bidang farmasi, karbohidrat banyak digunakan sebagai sirup, bahan pensuspensi, kultur media bakteri, bahan penolong pembuatan tablet (Gunawan dan Mulyani 2004).
Karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi berbagai golongan dan masing-masing golongan masih dibedakan lagi berdasarkan bentuk-bentuk gugus fungsionalnya yang bisa mereduksi atau tidak mereduksi. 1. berdasarkan hasil uraiannya, dibagi menjadi :
a. monosakarida, yaitu karbohidrat yang tidak dapat diurai menjadi senyawa yang lebih sederhana. Monosakarida dapat dibagi menjadi dua yaitu : aldosa, yaitu monosakarida yang mengandung gugus aldehid. Contohnya glukosa, manosa, alosa, altrosa, talosa, galaktosa,
idosa,arabinosa, ribosa, xylosa, eritrosa, treosa, gliseraldehid. ketosa, yaitu monosakarida yang mengandung gugus keton ribulosa, xilulosa, frukstosaMenurut jumlah atom C-nya, monosakarida dibagi menjadi : Triosa : gliseraldehid, Tetrosa : eritrosa, treosa Pentosa : xilulosa, ribulosa arabinosa, ribosa, xylosa, ribulosa, xylulosa Heksosa : glukosa, galaktosa, fruktosa, manosa Heptosa : sedoheptulosa
b. Disakakarida, yaitu karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi dua molekul monosakaridac. Polisakarida, yaitu karbohidrat yang dapat dihidrolisis menjadi banyak molekul sakarida
2. Pembagian karbohidrat yang lain :a. gula sebenarnya
Bersifat larut air dan sangat atau sedikit manis rasanya- monosakarida- disakarida
Disakarida yang mereduksi : gentibiosa, laktosa, maltosaDisakarida yang tidak mereduksi : sukrosa
- trisakarida : rafinosa- oligosakarida
Definisi oligosakarida bermacam-macam di antaranya :o karbohidrat yang mengandung 5 atau 6 unit monosakarida (Samuelsson 1998)
o karbohidrat yang mengandung dua atau lebih monosakarida (Harborne 1987)
o karbohidrat yang mengandung beberapa satuan monosakarida, yaitu kurang dari sepuluh. Oligosakarida yang
paling umum memiliki 2, 3, 4 (Robinson 1995)b. bukan gula atau polisakarida
Kelarutan dalam air kecil dan tidak berasa.- pentosan (araban, xylan)- heksosan (galaktosan; fruktosan termasuk inulin dan tritisin; glukosan, termasuk selulosa, glikogen, dekstran, amulum)
c. Turunan karbohidrat- gum : eksudat tanaman berupa getah yang mengandung karbohidrat- musilago : eksudat tanaman berupa lendir yang mengandung karbohidrat- pektin : eksudat tanaman berupa gel yang mengandung karbohidrat asam
PERCOBAANSampel yang digunakan : Larutan 1 % glukosa, fruktosa, sukrosa, laktosa, arabinosa, galaktosa, xylosa, agar, tilosa, tragakan, gom arab, amilum beras, amilum jagung, amilum singkong, amilum gandum, amilum kentang.1. Uji Molisch (untuk semua karbohidrat)
Masukkan 2 ml larutan sampel ke dalam tabung reaksi. Tambahkan 0,5 ml larutan -naftol ke dalam setiap tabung reaksi. Miringkan tabung reaksi dan tambahkan 1 ml asam sulfat pekat dengan hati-hati melalui dinding tabung. Positif bila berwarna merah ungu pada perbatasan kedua cairan. Gunakan air sebagai pembanding.2. Uji Tollens (untuk gula pereduksi)
Buat pereaksi Tollens dengan cara : tambahkan 10 tetes larutan NaOH 5 % ke dalam 10 ml larutan perak nitrat 5%, lalu tambahkan tetes demi tetes larutan amonia 2% sampai semua endapan tepat larut. Pengujian akan gagal jika terlalu banyak amonia yang ditambahkan.
Tambahkan 1 ml pereaksi Tollens ke dalam tabung yang berisi 5 tetes larutan sampel. Amati apakah terjadi cermin perak atau tidak (bila perlu dengan pemanasan). Uji positif bila terjadi cermin perak.
3. Uji Fehling (untuk gula pereduksi)Campurlah Fehling A dan B sama banyak (masing-masing 1 ml) dalam tabung reaksi, lalu tambahkan 2 ml larutan sampel. Panaskan
selama 2 menit dalam penangas air mendidih. Uji positif bila terjadi endapan merah bata. Catat kapan terjadinya endapan tersebut.Ulangi percobaan dengan menggunakan larutan sukrosa 2 ml yang ditambah asam sulfat pekat 1 ml, lalu dinetralkan dengan matrium
karbonat. Penambahan natrium karbonat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi buih lagi.
4. Uji Barfoed (untuk membedakan monosakarida dan disakarida)Campurkan 2 ml larutan sampel dalam tabung reaksi dengan 2 ml pereaksi Barfoed. Panaskan ke dalam penangans air mendidih
selama 30 menit dan catat waktu yang diperlukan untuk terbentuknya endapan merah bata. Monosakarida akan memberikan uji positif dalam waktu 5 menit, sedangkan disakarida memerlukan waktu sekitar 10 menit.
5. Uji Seliwanoff untuk ketosaMasukkan 0,5 ml larutan sampel dalam tabung reaksi, lalu tambahkan 2,5 ml pereaksi dan campurlah. Panaskan dalam penangas air
mendidih dan catat warna yang terjadi selama periode 15 menit.
6. Uji Bial untuk pentosaCampurkan 0,5 ml larutan sampel dengan 3 ml pereaksi Bial. Panaskan dengan penangas air mendidih dan catat warna yang terjadi
dalam waktu 15 menit. Uji positif bila terjadi warna biru yang larut dalam amil alkohol.
7. Pembentukan osazonMasukkan 2 gram fenilhidrazin hidroklorida, 3 g natrium asetat, asam asetat, dan 10 ml air. Panaskan hati-hati di atas nyala spiritus
sambil diaduk. Setelah larutan ini keruh, masukkan 1 ml larutan ini ke dalam tabung reaksi yang berisi 1 ml larutan sampel. Sumbat tabung dengan kapas, lalu campur isi tabung. Panaskan tabung dalam penangas air mendidih dan catat waktu yang diperlukan untuk terbentuknya kristal osazon. Bila kristal telah terjadi, pindahkan tabung dari penangas air ke rak tabung dan dinginkan pada suhu kamar. Ambillah dengan hati-hati sedikit suspensi, tetskan pada gelas objek, tutup dengan gelas penutup dan periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah.
8. Uji untuk polisakaridaAmbillah sehelai kertas saring dan uji seserpih kertas dengan beberapa tetes larutan iodium. Uji seserpih kertas yang lain, mula-mula
dengan asam sulfat pekat lalu dibubuhi larutan iodium. Uji seserpih yang lain dengan pereaksi seng-klor-iodida. Catat warna yang diperoleh dari ketiga macam uji.
Uji masing-masing 2 ml larutan sukrosa dan amilum dengan beberapa tetes larutan iodium dalam tabung reaksi. Catat warna yang terjadi.
9. Uji spesifik untuk polisakarida tertentu.a. Gummi arabici (gom arab)
Didihkan larutan gom arab 2 %, lalu tambahkan larutan iodium. Amati warna yang terjadi.Tambahkan 2-3 tetes larutan besi (III) klorida pada larutan gom arab (20%). Amati warna yang terjadi.
b. Tragacantha (tragakan)Didihkan 1 g tragakan dalam 20 ml air. Tambahkan 5 ml asam klorida ke dalam musilago yang terjadi. Amati warna yang
terjadi.c. Agar
Tambahkan larutan iodium pada sedikit serbuk agar dan amati warna yang terjadi.Buat larutan agar 0,1 % dalam air mendidih lalu dinginkan. Tambahkan larutan iodium dan amati warna yang terjadi. Buat larutan agar 1 % dalam air mendidih lalu dinginkan. Ambillah 3 ml larutan tersebut dan tambahkan 2 ml asam klorida
pekat. Amatilah tejadi kekeruhan atau tidak.d. Tilosa (CMC=Carboxy Methyl Cellulose)
Lakukan percobaan seperti pada percobaan agar.
10. Uji kromatografiLarutan percobaan : glukosa, galaktosa, arabinosa, xilosa, fruktosa (masing-masing konsentrasi 0,5 %)Fase diam : kertas whatman no 1Fase gerak : n-BuOH : HOAc:H2O (4:1:5, lapisan atas)
n-BuOH : toluen – piridin - H2O (5:1:3:3)Penotolan : 3-5 lDeteksi : kertas dicelupkan dalam pereaksi anilin hidrogen ftalat, lalu dikeringkan, dan dipanaskan 1050C selama 5
menit.