petunjk pelaksanaan program nasional rehabilitasi ruang kelas rusak berat sd tahun 20121

150
http://www.ditpsd.org petunjuk pelaksanaan program nasional rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012 iii KATA PENGANTAR Salah satu upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas layanan pendidikan dasar adalah meningkatkan kualitas sarana prasarana dan fasilitas pembelajaran di sekolah. Mulai tahun anggaran 2011 pemerintah telah berupaya untuk melakukan rehabilitasi ruang kelas dan ruang belajar di satuan pendidikan dasar (SD dan SMP) baik negeri maupun swasta sehingga diharapkan pada tahun 2013 sudah tidak ada lagi ruang kelas dan ruang belajar SD dan SMP rusak berat. Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun ini akan direhabilitasi seluruh bangunan SD dan SMP yang mengalami rusak berat melalui dana APBN dan DAK 2012. Dalam rangka mengefektifkan peran masyarakat, pelaksanaannya menggunakan mekanisme bantuan ke sekolah. Dengan mekanisme ini sudah terbukti hasil dan kualitas bangunan yang menghasilkan baik dan menimbulkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan semakin meningkat. Disamping itu mulai tahun anggaran 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melakukan pendampingan terutama bagi daerah-daerah sulit, terluar, terpencil sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lebih lancar. Mengingat ruang kelas dan ruang belajar yang akan direhabilitasi sementara ini juga sedang digunakan untuk proses belajar mengajar, maka kami minta dinas pendidikan kabupaten/kota dapat mengatur dan mengkondisikan sehingga proses rehabilitasi ini tidak mengganggu proses belajar mengajar sekolah. Dengan semangat melaksanakan program dan kegiatan ini secara transparan dan akuntabel, kami mengharapkan semua pihak dapat membantu dan ikut berperan serta sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang optimal. Dengan program rehabilitasi diharapkan partisipasi pemerintah daerah semakin besar dengan mengalokasikan anggaran pendidikan yang lebih untuk melaksanakan kegiatan yang belum ditangani melalui anggaran dari pemerintah pusat. Buku ini agar dijadikan pedoman dalam pelaksanaan program ini. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Prof. Suyanto, Ph.D NIP. 19530302 197703 1 001

Upload: puji-raharjo

Post on 05-Aug-2015

728 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

iii

KATA PENGANTAR

Salah satu upaya pemerintah dalam rangka peningkatan kualitas layanan pendidikan dasar adalah meningkatkan kualitas sarana prasarana dan fasilitas pembelajaran di sekolah. Mulai tahun anggaran 2011 pemerintah telah berupaya untuk melakukan rehabilitasi ruang kelas dan ruang belajar di satuan pendidikan dasar (SD dan SMP) baik negeri maupun swasta sehingga diharapkan pada tahun 2013 sudah tidak ada lagi ruang kelas dan ruang belajar SD dan SMP rusak berat.

Sehubungan dengan hal tersebut pada tahun ini akan direhabilitasi seluruh bangunan SD dan SMP yang mengalami rusak berat melalui dana APBN dan DAK 2012. Dalam rangka mengefektifkan peran masyarakat, pelaksanaannya menggunakan mekanisme bantuan ke sekolah. Dengan mekanisme ini sudah terbukti hasil dan kualitas bangunan yang menghasilkan baik dan menimbulkan kepedulian masyarakat terhadap pendidikan semakin meningkat.

Disamping itu mulai tahun anggaran 2012, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk melakukan pendampingan terutama bagi daerah-daerah sulit, terluar, terpencil sehingga pelaksanaan pembangunan dapat berjalan lebih lancar.

Mengingat ruang kelas dan ruang belajar yang akan direhabilitasi sementara ini juga sedang digunakan untuk proses belajar mengajar, maka kami minta dinas pendidikan kabupaten/kota dapat mengatur dan mengkondisikan sehingga proses rehabilitasi ini tidak mengganggu proses belajar mengajar sekolah.

Dengan semangat melaksanakan program dan kegiatan ini secara transparan dan akuntabel, kami mengharapkan semua pihak dapat membantu dan ikut berperan serta sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang optimal.

Dengan program rehabilitasi diharapkan partisipasi pemerintah daerah semakin besar dengan mengalokasikan anggaran pendidikan yang lebih untuk melaksanakan kegiatan yang belum ditangani melalui anggaran dari pemerintah pusat.

Buku ini agar dijadikan pedoman dalam pelaksanaan program ini.

Direktur Jenderal Pendidikan Dasar

Prof. Suyanto, Ph.D

NIP. 19530302 197703 1 001

Page 2: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. iii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ vi

BAGIAN 1

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. LATAR BELAKANG ...................................................................... 1 B. TUJUAN ....................................................................................... 2 C. DASAR HUKUM ........................................................................... 2 D. SASARAN ....................................................................................... 4 E. PRINSIP PELAKSANAAN .................................................... 4 F. INDIKATOR KEBERHASILAN .................................................... 5 G. DEFINISI KEGIATAN ................................................................ 5

BAB II PENETAPAN SEKOLAH ................................................................ 7

A. KRITERIA SELEKSI ................................................................ 7 B. PROSES PENETAPAN DAN SOSIALISASI SEKOLAH

PENERIMA BANTUAN ................................................................ 7 C. SOSIALISASI ................................................................................ 8

BAB III PENGELOLAAN DAN PELAKSANA KEGIATAN ............................. 9

A. PENGELOLAAN TINGKAT PUSAT ............................................... 9 B. PENGELOLAAN TINGKAT PROVINSI ......................................... 10 C. PENGELOLAAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA .......................... 10 D. PELAKSANA KEGIATAN TINGKAT SEKOLAH ............................. 11

BAB IV PENDANAAN ........................................................................................ 16

A. SUMBER DANA DAN BESARAN BIAYA REHABILITASI ............. 16 B. RUANG LINGKUP PENGGUNAAN DANA ............................. 17 C. MEKANISME PENYALURAN DANA ......................................... 18 D. DANA OPERASIONAL TPR2K .................................................... 19 E. PENGELOLAAN DANA ................................................................ 19

Page 3: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

v

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN .................................................... 21

A. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ...................................... 21 B. TRANSPARANSI PELAKSANAAN ............................................... 21 C. PELAKSANAAN FISIK KEGIATAN REHABILITASI ...................... 21

BAB VI PENGAWASAN, EVALUASI DAN PELAPORAN .............................. 24

A. PENGAWASAN DAN EVALUASI .................................................. 24 B. PELAPORAN ............................................................................. 25 C. PELAYANAN INFORMASI ............................................................. 28

BAGIAN 2

BAB VII PEMAHAMAN TEKNIS ........................................................................ 29

A. PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIS .................................................. 29 B. PEMAHAMAN BAHAN BANGUNAN .......................................... 30 C. PEMAHAMAN TENTANG ITEM PEKERJAAN .............................. 34 D. MENYUSUN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) ..................... 38 E. MENYUSUN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN .................. 39

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS) ........................... 41

A. FISIK RUANG KELAS .................................................................. 41 1. PERSYARATAN UMUM DAN LINGKUP PEKERJAAN ............. 41 2. PERSYARATAN TEKNIS ...................................................... 41

B. MEUBELIAR/PERABOT RUANG KELAS ....................................... 60

1. STANDAR MEUBELIAR/PERABOT RUANG KELAS ................ 60 2. SPESIFIKASI TEKNIS MEUBELIAR/PERABOT RUANG

KELAS .............................................................................. 61 3. KEBUTUHAN MEUBELIAR/PERABOT RUANG KELAS ........... 62

BAB IX KETENTUAN LAIN ............................................................................. 63

BAB X PENUTUP ......................................................................................... 64

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 65

Page 4: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 ................................................................................................................... 66

Lampiran 2 ................................................................................................................... 68

Lampiran 3 ................................................................................................................... 69

Lampiran 4 ................................................................................................................... 71

Lampiran 5 ................................................................................................................... 73

Lampiran 6a ................................................................................................................... 74

Lampiran 6b ................................................................................................................... 75

Lampiran 7 ................................................................................................................... 76

Lampiran 8 ................................................................................................................... 77

Lampiran 9 ................................................................................................................... 80

Lampiran 10a ................................................................................................................... 81

Lampiran 10b ................................................................................................................... 89

Lampiran 11 ................................................................................................................... 95

Lampiran 12a ................................................................................................................... 108

Lampiran 12b ................................................................................................................... 109

Lampiran 13 ................................................................................................................... 110

Lampiran 14 ................................................................................................................... 111

Lampiran 15 ................................................................................................................... 113

Lampiran 16 ................................................................................................................... 114

Lampiran 17 ................................................................................................................... 118

Lampiran 18 ................................................................................................................... 119

Lampiran 19 ................................................................................................................... 121

Lampiran 20 ................................................................................................................... 124

Lampiran 21 ................................................................................................................... 128

Page 5: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

vii

Lampiran 22 ................................................................................................................... 129

Lampiran 23 ................................................................................................................... 132

Lampiran 24 ................................................................................................................... 133

Lampiran 25 ................................................................................................................... 135

Lampiran 26 ................................................................................................................... 137

Lampiran 27 ................................................................................................................... 140

Lampiran 28 ................................................................................................................... 142

Page 6: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

1

B A G I A N 1

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Pendidikan adalah potensi sebuah kekuatan bangsa khususnya dalam proses pembangunan nasional. Pendidikan mempunyai peranan penting dan strategis serta memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan transformasi sosial budaya. Salah satu sasaran yang paling fundamental dalam pengembangan pendidikan adalah pendidikan dasar. Pendidikan jenjang sekolah dasar sebagai tahapan pertama dalam pendidikan dasar merupakan jenjang yang paling mendasar dan memegang peranan sangat penting karena mempengaruhi keberhasilan pada jenjang berikutnya. Pendidikan anak usia sekolah dasar dinilai strategis karena pada usia ini karakter, potensi intelektual, serta bakat anak mulai dibentuk. Kegagalan anak dalam menyelesaikan tugas perkembangannya pada usia sekolah dasar, dapat berakibat buruk bagi perkembangan kecerdasan emosional anak yang sangat berperan dalam menunjang keberhasilan kehidupan sosialnya kelak di masyarakat. Untuk itu Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan pembangunan pendidikan sekolah dasar menjadi salah satu prioritas nasional. Salah satu permasalahan penting yang dihadapi dalam pembangunan pendidikan sekolah dasar hingga saat ini adalah belum sepenuhnya dapat diwujudkan kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar yang bermutu dan merata. Kondisi ini antara lain terlihat pada tingkat kondisi sarana dan prasarana pendidikan juga belum sepenuhnya dapat diwujudkan seperti yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM). UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas mengamanatkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Sementara itu peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar dapat dicapai apabila didukung oleh sarana dan prasarana pendidikan yang memadai. Untuk memenuhi amanat peraturan perundang-undangan tersebut, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar pada tahun anggaran 2012 melaksanakan kegiatan rehabilitasi ruang kelas sekolah dasar baik negeri maupun swasta. Berdasar Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-01/MK.2/2011 tanggal 1 November 2012, ruang kelas rusak berat dapat direhabilitasi berat/rehabilitasi total.

Page 7: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

2

Bantuan rehabilitasi ruang kelas yang diberikan, dilakukan dengan cara swakelola oleh tim pelaksana rehabilitasi ruang kelas di tingkat sekolah sesuai dengan petunjuk pelaksanaan program nasional rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012 dan peraturan perundang-undangan.

Sehubungan dengan kebijakan pemerintah untuk melibatkan masyarakat dalam upaya peningkatan mutu pendidikan secara luas, pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat dilaksanakan swakelola dan tidak dikontrakkan kepada pihak ketiga.

Pelaksanan kegiatan dengan cara swakelola tersebut diharapkan dapat membuat masyarakat merasa memiliki fasilitas pendidikan, bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan, dan ikut secara aktif menjaga dan merawatnya.

Petunjuk pelaksanaan ini dimaksudkan sebagai acuan bagi para pelaksana kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat, dengan tujuan agar: (a) pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat berjalan dengan tertib, efektif, dan efisien; (b) terwujudnya bangunan sekolah yang sesuai dengan fungsinya, memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan; (c) efisien dalam penggunaan sumber daya, serasi dan selaras dengan lingkungannya.

B. TUJUAN Tujuan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat adalah :

1. mendukung tercapainya kegiatan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun; 2. meningkatkan layanan prima pendidikan di tingkat sekolah dasar; 3. meningkatkan kualitas gedung sekolah dan prasarana pendukungnya

sehingga secara fisik layak digunakan untuk proses belajar mengajar; 4. memberikan keamanan dan kenyamanan dalam proses belajar mengajar; 5. mendukung tercapainya standar sarana dan prasarana pendidikan; 6. meningkatkan partisipasi masyarakat dalam bidang pendidikan.

C. DASAR HUKUM 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2002 tentang

Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

Page 8: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

3

4. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2011 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2012 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 113, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5254);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2005 Nomor 4496);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4532);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4863);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

11. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2011 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2012;

12. Peraturan Presiden Nomor 73 tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

14. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA);

15. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2007 tentang Alokasi, Klasifikasi, Mekanisme Belanja, dan Pertanggungjawaban Anggaran Belanja Kementerian Pendidikan Nasional;

16. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara;

Page 9: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

4

17. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;

18. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 2 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014;

19. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional;

20. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 48 tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014;

21. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2011 tentang Koordinasi dan Pengendalian Program di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 38 Tahun 2011;

22. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 44 Tahun 2011 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan Nasional;

23. Surat Edaran Menteri Keuangan Nomor SE-01/MK.2/2011 tentang Alokasi Anggaran Kementerian Negara/Lembaga Tahun Anggaran 2012.

24. Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum tentang Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa Tahun 2006;

D. SASARAN Sasaran kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat sekolah dasar tahun anggaran 2012 adalah sekolah dasar negeri dan swasta di seluruh Indonesia yang memiliki ruang kelas rusak berat.

E. PRINSIP PELAKSANAAN Pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat berdasarkan azas dan prinsip: 1. kemanfaatan, keselamatan, keseimbangan serta keserasian/keselarasan

bangunan gedung dengan lingkungannya; 2. hemat, tidak berlebihan, efektif dan efisien, serta sesuai dengan kebutuhan

dan ketentuan teknis yang disyaratkan; 3. Terarah dan terkendali sesuai rencana, kegiatan, dan fungsi bangunan

sekolah; dan 4. menggunakan hasil produksi dalam negeri dengan memperhatikan

kemampuan/potensi nasional.

F. INDIKATOR KEBERHASILAN Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD, yaitu:

1. pelaksanaan rehabilitasi sesuai dengan ketentuan Petunjuk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012;

Page 10: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

5

2. kualitas pelaksanaan rehabilitasi sesuai dengan spesifikasi teknis yang terdapat dalam Petunjuk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012;

3. kepala sekolah dan komite sekolah berperan aktif dalam pelaksanaan kegiatan rehabilitasi secara transparan, demokratis, profesional, dan akuntabel;

4. hasil rehabilitasi dapat dimanfaatkan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran; dan

5. adanya partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi.

G. DEFINISI KEGIATAN 1. Rehabilitasi Berat

Memperbaiki bangunan yang telah rusak dengan maksud menggunakan bangunan sesuai fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula, sedang utilitas dapat berubah. Rehabilitasi berat dilakukan terhadap ruang kelas yang mengalami kerusakan lebih dari 45% hingga 65%.

2. Rehabilitasi Total

Membangun kembali bangunan yang telah rusak berat dengan maksud menggunakan bangunan sesuai fungsi tertentu yang tetap, baik arsitektur maupun struktur bangunan gedung tetap dipertahankan seperti semula atau arsitektur maupun struktur bangunan serta utilitas berubah. Rehabilitasi total dilakukan terhadap ruang kelas yang mengalami kerusakan lebih dari 65%.

3. Ruang kelas rusak berat

Ruang kelas rusak berat adalah yang mengalami kerusakan pada sebagian besar komponen bangunan, baik struktural maupun non-struktural yang apabila setelah direhabilitasi baik berupa rehabilitasi berat dan/atau rehabilitasi total dapat berfungsi dengan baik sebagaimana mestinya. Dikategorikan sebagai ruang kelas rusak berat apabila ruang kelas tersebut mengalami kerusakan lebih dari 45%.

4. Swakelola

a. Dana pendidikan dari pemerintah dan Pemerintah daerah untuk satuan pendidikan diberikan dalam bentuk hibah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20/2003 Pasal 49 Ayat 3);

b. Pengelolaan satuan pendidikan pada anak usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah dilaksanakan berdasarkan standar pelayanan minimal dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (UU No. 20/2003 Pasal 51 Ayat 1);

Page 11: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

6

c. Yang dimaksud dengan manajemen berbasis sekolah adalah bentuk otonomi manajemen pada satuan pendidikan yang dalam hal ini kepala sekolah/madrasah, dan guru dibantu oleh komite sekolah/madrasah dalam mengelola kegiatan pendidikan (Penjelasan Pasal 51 ayat 1 UU No. 20/ 2003);

d. Badan hukum pendidikan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berprinsip nirlaba dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan satuan pendidikan (UU No. 20/2003 Pasal 53 ayat 3);

e. Dana pendidikan dari Pemerintah dan/atau pemerintah daerah diberikan kepada satuan pendidikan dalam bentuk hibah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (PP No. 48/2008 Pasal 83 ayat 1);

f. Kepala sekolah/madrasah menjalankan manajemen berbasis sekolah/madrasah untuk dan atas nama gubernur/bupati/walikota atau Menteri Agama sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (PP No. 66/2010 Pasal 58B ayat 1 huruf a);

g. Manajemen berbasis sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan kewenangan kepala sekolah/madrasah menentukan secara mandiri untuk satuan pendidikan yang dikelolanya dalam bidang manajemen, yang meliputi: (1) rencana strategis dan operasional; (2) struktur organisasi dan tata kerja; (3) sistem audit dan pengawasan internal; dan (4) sistem peminjaman mutu internal (PP No. 66/20010 Pasal 58B ayat 2);

h. Dana untuk biaya investasi, biaya operasional, beasiswa dan/atau bantuan biaya pendidikan bagi satuan pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan/atau pendidikan menengah yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah disalurkan kepada kepala sekolah/madrasah dan dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (PP No.66/2010 Pasal 58H ayat 4).

Page 12: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

7

BAB II PENETAPAN SEKOLAH DAN SOSIALISASI

A. KRITERIA SELEKSI 1. Kriteria Umum

a. sekolah dasar negeri maupun swasta yang memiliki ruang kelas rusak berat;

b. sekolah dasar yang sebagaimana dimaksud pada huruf a masih beroperasional; dan

c. pada tahun 2012 tidak menerima bantuan lain yang sejenis (rehabilitasi atau pembangunan fisik ruangan) dari sumber dana pusat (APBN), Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun sumber dana daerah (APBD I atau APBD II).

2. Kriteria Khusus a. rehabilitasi berat ditujukan untuk kondisi fisik ruang kelas yang mengalami

kerusakan lebih dari 45% sampai dengan 65%, sedangkan rehabilitasi total ditujukan untuk kondisi fisik ruang kelas/sekolah yang mengalami kerusakan lebih dari 65%;

b. memiliki rekening atas nama sekolah (bukan rekening atas nama pribadi atau yayasan);

c. memiliki Komite Sekolah, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Sekolah;

d. kepala sekolah sanggup melaksanakan dan menyelesaikan rehabilitasi ruang kelas rusak berat secara swakelola, tidak dikontrakkan atau dikerjakan oleh pihak ketiga (rekanan/kontraktor) dengan membuat surat pernyataan di atas kertas bermeterai yang diketahui oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

e. memiliki Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan Surat Keputusan dari pejabat yang berwenang; dan

f. sekolah dibangun di atas lahan milik Pemerintah Daerah/Yayasan yang dibuktikan dengan surat kepemilikan yang sah atau surat pernyataan dari pejabat yang berwenang dan tidak bermasalah/tidak sedang dalam sengketa.

B. PROSES PENETAPAN SEKOLAH PENERIMA BANTUAN 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktorat Pembinaan SD

menyusun database sekolah-sekolah yang membutuhkan rehabilitasi ruang kelas rusak berat berdasarkan data dari: (a) sensus data pokok pendidikan tahun 2010-2011 tentang data nasional ruang kelas rusak berat sekolah dasar; dan/atau (b) usulan dari sekolah maupun masyarakat.

Page 13: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

8

2. Direktorat Pembinaan SD melakukan pemetaan data sekolah calon penerima bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat berdasarkan sumber pembiayaan sebagai berikut: (a) data sekolah yang akan dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) 2012; dan (b) data sekolah yang akan dibiayai melalui APBN 2012.

3. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar mengirim surat edaran dan koordinasi dengan seluruh Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tentang kegiatan bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012.

4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dan validasi data sekolah yang memiliki ruang kelas rusak berat sesuai dengan kondisi riil di wilayahnya.

5. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan usulan nama-nama sekolah calon penerima bantuan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktur Pembinaan SD, dan salinannya dikirim kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

6. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktur Pembinaan SD menetapkan sekolah calon penerima bantuan berdasarkan usulan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan/atau masyarakat.

C. SOSIALISASI

Dinas Pendidikan Provinsi mengadakan sosialisasi kepada sekolah penerima bantuan yang telah ditetapkan oleh Direktur Pembinaan SD, sedangkan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dapat menyampaikan informasi pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012.

Page 14: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

9

BAB III PENGELOLAAN DAN PELAKSANA KEGIATAN

Rehabilitasi ruang kelas rusak berat untuk SD negeri dan swasta tahun 2012 dananya bersumber dari APBN yang pengelolaan dan pengalokasiannya melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, dilaksanakan secara swakelola.

Pembagian tugas dan tanggung jawab pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat dari tingkat pusat sampai tingkat sekolah adalah sebagai berikut:

A. PENGELOLAAN TINGKAT PUSAT Pengelola kegiatan bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD di tingkat pusat adalah Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tugas dan tanggung jawab pengelola kegiatan di tingkat pusat adalah:

1. merancang kebijakan kegiatan bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat untuk SD negeri dan swasta tahun 2012;

2. menginformasikan kegiatan pemberian bantuan rehabilitasi ruang kelas ruang berat untuk SD negeri dan swasta kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

3. menyerahkan data sekolah yang membutuhkan rehabilitasi ruang kelas rusak berat kepada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota untuk diverifikasi dan divalidasi;

4. melakukan pemeriksaan ulang secara sampling terhadap hasil verifikasi sekolah calon penerima bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

5. menerima data sekolah hasil validasi yang diusulkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

6. menetapkan sekolah calon penerima bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat berdasarkan usulan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

7. melakukan penandatanganan Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat dengan sekolah penerima bantuan;

8. menyalurkan bantuan untuk rehabilitasi ruang kelas rusak berat kepada sekolah yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan;

9. melakukan penandatangan surat perjanjian kerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota tentang pengawasan dan pembinaan pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat;

10. melakukan asistensi dan bimbingan teknis perancangan bangunan dan teknis konstruksi bangunan kepada para pelaksana di tingkat provinsi;

Page 15: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

10

11. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD; dan

12. menyampaikan laporan pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktur Jenderal Pendidikan Dasar.

B. PENGELOLAAN TINGKAT PROVINSI Pengelola kegiatan bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD di tingkat provinsi adalah Dinas Pendidikan Provinsi. Tugas dan tanggung jawab pengelola kegiatan di tingkat provinsi adalah:

1. melakukan sosialisasi kegiatan pemberian bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD kepada sekolah penerima bantuan;

2. melakukan pengawasan, asistensi dan pendampingan dalam perancangan bangunan dan teknis konstruksi bangunan kepada para pelaksana di tingkat kabupaten/kota dan sekolah;

3. membantu sekolah mengirimkan laporan kemajuan sekolah setiap minggu secara online kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

4. mengirimkan laporan kemajuan sekolah setiap minggu dalam format 34 (F34) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

5. mengirimkan rekapitulasi laporan kemajuan setiap minggu dalam format 11 (F11) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

6. mengirimkan rekapitulasi laporan kemajuan bulanan tingkat provinsi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

7. mengirimkan rekapitulasi laporan akhir tingkat provinsi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan; dan

8. melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD.

C. PENGELOLAAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Pelaksana kegiatan bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD di tingkat kabupaten/kota adalah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Tugas dan tanggung jawab pengelola kegiatan di tingkat kabupaten/kota adalah: 1. menginformasikan kegiatan pemberian bantuan rehabilitasi ruang kelas

rusak berat SD kepada SD negeri dan swasta di daerahnya; 2. melakukan verifikasi dan validasi data sekolah dasar calon penerima bantuan

rehabilitasi ruang kelas rusak berat; 3. mengusulkan nama-nama sekolah calon penerima bantuan rehabilitasi ruang

kelas rusak berat kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktur Pembinaan SD;

Page 16: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

11

4. melakukan penandatangan surat perjanjian kerjasama dengan Direktorat Pembinaan SD tentang pengawasan dan pembinaan pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD;

5. melakukan pengawasan dan memberikan pembinaan kepada sekolah penerima bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat; dan

6. menyampaikan laporan kemajuan mingguan dalam tingkat kabupaten/kota format 34 (F34) kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktorat Pembinaan SD dan Dinas Pendidikan Provinsi.

D. PELAKSANA KEGIATAN TINGKAT SEKOLAH

Tugas dan tanggung jawab pengelola kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD di tingkat sekolah adalah sebagai berikut:

1. Kepala Sekolah a. mengikuti sosialisasi/bimbingan teknis tentang pelaksanaan kegiatan

rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD; b. menandatangani Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) dengan

Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan (PPKK) Rehabilitasi SD; c. membentuk Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas (TPR2K) secara

musyawarah, demokratis dan transparan; d. menerbitkan surat keputusan penetapan Tim Pelaksana Rehabilitasi

Ruang Kelas (TPR2K); e. melaporkan penerimaan dana bantuan kepada Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota segera setelah dana bantuan masuk ke rekening sekolah;

f. bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat di sekolahnya; dan

g. melakukan serah terima aset milik negara dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setelah pelaksanaan kegiatan selesai (lampiran 1).

2. Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas (TPR2K) TPR2K terdiri unsur sekolah dan masyarakat sekitar sekolah, yang dipilih dan dibentuk secara demokratis dalam forum rapat sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah dan dihadiri oleh unsur sekolah dan para wali kelas, komite sekolah, perwakilan wali murid masing-masing kelas, dan unsur tokoh masyarakat setempat yang memiliki kepedulian terhadap pembangunan pendidikan. TPR2K bertugas sebagai pelaksana rehabilitasi ruang kelas rusak berat di sekolah. Dalam pelaksanaan kegiatannya TPR2K didampingi oleh

Page 17: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

12

perencana/pengawas yang ditetapkan oleh TPR2K. Susunan organisasi TPR2K sebagai berikut:

Jabatan Unsur

Penanggung Jawab : Kepala sekolah

Ketua : Guru Tetap (bukan kepala sekolah)

Sekretaris : Wakil wali murid

Bendahara : Salah seorang guru

Penanggungjawab Teknis : Wakil wali murid atau unsur masyarakat yang memiliki pengalaman di bidang bangunan

Anggota : Unsur sekolah, komite sekolah, masyarakat yang memiliki pengalaman yang memadai pada bidang yang dibutuhkan

TPR2K dibentuk melalui proses sebagai berikut:

a. Kepala sekolah bersama komite sekolah melaksanakan rapat dengan agenda: 1) Penjelasan tentang kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat. 2) Penjelasan tentang rencana rehabilitasi ruang kelas rusak berat,

proses kegiatan, dan pembelian bahannya. 3) Penjelasan tentang pembentukan TPR2K. 4) Penjelasan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota

TPR2K. b. Prosedur pemilihan personalia TPR2K dilakukan secara demokratis

melalui prosedur musyawarah untuk mufakat. Apabila permufakatan tidak tercapai, maka dilakukan melalui voting. Hasil rapat dituangkan dalam Berita Acara Pemilihan dan Pembentukan TPR2K (lampiran 2).

c. Berdasarkan hasil rapat pemilihan dan pembentukan TPR2K, kepala sekolah menerbitkan Surat Keputusan (SK) tentang Penetapan TPR2K (lampiran 3).

Persyaratan menjadi Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas (TPR2K) Rusak Berat SD adalah sebagai berikut: a. Penanggung Jawab, adalah kepala sekolah penerima bantuan

rehabilitasi ruang kelas rusak berat yang bersangkutan. b. Ketua, adalah guru tetap sekolah penerima bantuan rehabilitasi ruang

kelas rusak berat yang bersangkutan dan bukan kepala sekolah.

Page 18: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

13

c. Sekretaris, sebagai pengelola administrasi teknis rehabilitasi ruang kelas rusak berat merangkap anggota TPR2K, adalah wakil wali murid yang memenuhi kriteria: 1) bukan anggota birokrasi (eksekutif maupun legislatif), seperti anggota

DPRD, Kepala Dinas, Camat, Kepala Desa, dan/atau pegawai negeri, GTT/PTT di lingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota, pengurus dewan pendidikan, pengurus partai politik, komite sekolah, LSM, LKMD/BPD;

2) mempunyai pengalaman/keterampilan/kemampuan dalam bidang kesekretariatan; dan

3) mendapat persetujuan dalam forum rapat pembentukan TPR2K. d. Bendahara merangkap anggota TPR2K, adalah Salah seorang guru,

berfungsi sebagai pemegang kas dan juru bayar TPR2K serta bertugas mencatat semua pengeluaran/penggunaan dana rehabilitasi ruang kelas SD dalam Buku Kas Umum (BKU).

e. Penanggungjawab Teknis rehabilitasi merangkap anggota TPR2K, bertanggungjawab dalam implementasi teknis rehabilitasi, adalah wakil wali murid atau tokoh masyarakat setempat, dan memenuhi kriteria: 1) anggota masyarakat setempat yang mendapat persetujuan dalam

forum rapat pembentukan Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas; 2) bukan anggota birokrasi (eksekutif maupun legislatif), seperti anggota

DPRD, Kepala Dinas, Camat, Kepala Desa, dan/atau pegawai negeri, GTT/PTT dilingkungan Pemerintah Kabupaten/Kota, pengurus dewan pendidikan, pengurus partai politik, komite sekolah, LSM, LKMD/BPD; serta

3) diutamakan berlatar belakang pendidikan teknik Bangunan/Sipil atau SMK Jurusan Bangunan dan memiliki pengalaman dalam bidang pekerjaan bangunan gedung.

f. Anggota adalah bagian dari TPR2K yang berfungsi membantu jabatan-jabatan tim TPR2K, bisa dari unsur sekolah dan atau komite sekolah dan atau masyarakat yang memiliki kompetensi atau pengalaman pada bidang yang dibutuhkan.

Tugas dan tanggung jawab TPR2K adalah:

a. menggalang partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat dalam bidang pendidikan;

b. melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak berat secara swakelola; c. memilih dan menetapkan perencana/pengawas di tingkat sekolah

(lampiran 4); d. memberikan arahan kepada perencana dan secara bersama-sama

menyusun rencana dan waktu pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat;

e. memilih dan menetapkan pekerja sesuai dengan keahliannya (lampiran 5);

Page 19: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

14

f. mencairkan dana bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat yang masuk ke rekening sekolah, dan memanfaatkan sesuai dengan rencana pelaksanaan rehabilitasi yang disusun;

g. mengadministrasikan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat, baik administrasi keuangan maupun teknis. Buku-buku yang digunakan untuk mencatat keluar masuknya dana dan dokumentasi lainnya harus diletakkan di sekolah;

h. melaksanakan pekerjaan sesuai dengan dokumen teknis; i. membuat informasi nama kegiatan dan informasi pelaksanaan kegiatan; j. mengirimkan informasi kemajuan pelaksanaan pekerjaan setiap minggu

melalui Short Massage Service (SMS) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

k. mengirimkan laporan kemajuan setiap minggu secara On Line kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

l. menyusun laporan pertanggungjawaban mingguan, bulanan, dan akhir; m. menyusun dokumen administrasi kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak

berat sebagai arsip sekolah; dan n. mempresentasikan hasil pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas

rusak berat dalam forum pertemuan yang dihadiri komite sekolah, dewan guru dan masyarakat sekitar sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas dari pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat.

3. Perencana/pengawas Perencana/pengawas bertanggungjawab kepada TPR2K dalam pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat. Kriteria perencana/pengawas adalah:

a. berpendidikan minimum STM/SMK jurusan bangunan atau berpengalaman di bidang konstruksi minimal 3 tahun serta pernah memimpin kelompok kerja;

b. bukan dari unsur pegawai negeri, unsur birokrat, atau merangkap jabatan sebagai birokrat (eksekutif maupun legislatif), seperti anggota DPRD, DPD dan/atau pengurus dewan pendidikan, pengurus partai politik, komite sekolah, LSM, LKMD/BPD; serta

c. sanggup bekerja dengan baik dan sungguh-sungguh, dapat bekerjasama dengan seluruh anggota TPR2K, dan seluruh pekerja dalam kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat.

Perencana/pengawas mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: a. Tahap Persiapan:

1) melakukan pendataan kondisi lokasi (ruang kelas dan meubeliar/perabot yang akan direhabilitasi);

2) membuat gambar desain dan struktur bangunan yang terdiri dari: a) site plan/tata letak bangunan; b) denah, tampak, potongan; c) rencana pondasi; d) rencana atap/kap; e) rencana plafon; f) rencana

Page 20: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

15

instalasi listrik/penerangan; g) rencana instalasi air bersih/air kotor (jika ada) dan; h) detail. Gambar desain dan struktur harus memenuhi prinsip bangunan tahan gempa dan harus mengacu pada rencana kerja dan syarat – syarat (RKS) sebagaimana dijelaskan pada BAB VIII;

3) membuat perencanaan rehabilitasi meubeliar/perabot yang di bahas bersama TPR2K (lampiran 6a dan 6b);

4) menyusun analisis harga satuan pekerjaan berdasarkan harga bahan dan upah;

5) membuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) (lampiran 7 dan 8); dan 6) membuat Jadwal Pelaksanaan Rehabilitasi (lampiran 9).

b. Tahap Pelaksanaan Rehabilitasi:

1) secara periodik membantu kepala sekolah dan tim pelaksana, mengarahkan dan membimbing pekerja dan tukang selama pekerjaan berlangsung;

2) mengawasi, memeriksa kualitas dan kuantitas bahan yang dibeli; 3) mengawasi, memeriksa dan mengevaluasi kemajuan pekerjaan; 4) membantu membuat laporan kemajuan mingguan; 5) membantu membuat laporan pertanggungjawaban mingguan,

bulanan dan akhir hasil pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas;

Page 21: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

16

BAB IV PENDANAAN

A. SUMBER DANA DAN BESARAN BIAYA REHABILITASI Sumber dana berasal dari pemerintah pusat (APBN) yang disalurkan langsung ke rekening sekolah. Dana bantuan digunakan untuk: (1) Rehabilitasi ruang kelas rusak; (2) Pembelian/rehabilitasi meubelair/perabot.

Sekolah harus memanfaatkan dana yang telah diterima secara optimal dengan satuan harga yang wajar. Jenis dan jumlah meubelair/perabot yang diadakan/direhabilitasi disesuaikan dengan kebutuhan.

Besaran biaya rehabilitasi sekolah dihitung dengan rumus:

N = (Rp. 101.600.000,00 x a x IKK x b) + (Rp. 5.000.000,00 x b)

Keterangan:

N = Biaya rehabilitasi di satu sekolah Rp. 101.600.000,00 adalah Satuan Biaya Pembangunan 1 (satu) ruang kelas baru

sekolah dasar untuk IKK = 1,00, dengan mempertimbangkan surat rekomendasi dari Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum berdasarkan surat Nomor BU.0106-Cb./197 Tanggal 31 Januari 2012

a = Persentase rata-rata tingkat kerusakan ruang kelas pada satu sekolah yang

dihitung berdasarkan analisis tingkat kerusakan bangunan/ruang (lampiran 10a dan 10b)

IKK adalah Indeks Kemahalan Konstruksi Kabupaten/Kota yang bersumber dari

Buku Kegiatan Percepatan Penyediaan data Statistik Dalam Rangka Kebijakan Dana Perimbangan Tahun 2011, Badan Pusat Statistik (BPS), Tahun 2011 (lampiran 11)

b = Jumlah ruang kelas rusak berat yang akan dibiayai Rp. 5.000.000,00 adalah Satuan biaya pembelian/rehabilitasi meubelair dan

perabot untuk satu ruang kelas

Page 22: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

17

Contoh:

1. SDN Girijaya Kabupaten Tasikmalaya: • Jumlah ruang kelas rusak berat = 3 rk • Rata-rata persentase tingkat kerusakan:

- ruang kelas 1 = tingkat kerusakan 50% - ruang kelas 2 = tingkat kerusakan 60% - ruang kelas 3 = tingkat kerusakan 70% Rata-rata = (50% + 60% + 70%) : 3 = 60%

• IKK Kabupaten Tasikmalaya = 0,83

Maka Biaya Rehabilitasi SDN Girijaya

= (Rp. 101.600.000,00 x 60% x 0,83 x 3) + (Rp. 5.000.000,00 x 3)

= Rp. 166.790.400,00

2. SD Inpres Nanai Kabupaten Asmat, provinsi Papua: • Jumlah ruang kelas rusak berat = 3 rk • Rata-rata persentase tingkat kerusakan:

- ruang kelas 1 = tingkat kerusakan 50% - ruang kelas 2 = tingkat kerusakan 60% - ruang kelas 2 = tingkat kerusakan 55% Rata-rata = (50% + 60% + 55%) : 3 = 55%

• IKK Kabupaten Asmat = 2,05

Maka Biaya Rehabilitasi SD Inpres Nanai

= (Rp. 101.600.000,00 x 55% x 2,05 x 3) + (Rp. 5.000.000,00 x 3)

= Rp. 358.662.000,00

B. RUANG LINGKUP PENGGUNAAN DANA 1. Dana bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD digunakan untuk

membiayai rehabiltasi berat dan/atau rehabilitasi total ruang kelas rusak berat berikut perabotnya.

2. Apabila terdapat sisa anggaran dari anggaran rehabilitasi ruang kelas rusak berat yang diterima sekolah, maka sisa anggaran dapat digunakan untuk kegiatan dengan prioritas sebagai berikut: a. merehabilitasi ruang kelas lain; b. merehabilitasi ruang lainnya, seperti: ruang guru, ruang kepala sekolah,

ruang perpustakaan; dan c. merehabilitasi jaringan air bersih, sanitasi, km/wc.

3. Dana bantuan tidak boleh digunakan untuk: a. diinvestasikan pada kegiatan produktif, misalnya untuk modal beternak,

berdagang, dan sebagainya; b. dipinjamkan kepada siapapun dengan alasan apapun;

Page 23: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

18

c. disimpan di bank dalam jangka waktu tertentu dengan tujuan memperoleh keuntungan;

d. dipindahbukukan ke bank lain/rekening pribadi; dan e. memberikan sumbangan, hadiah, uang tanda terimakasih, uang balas

jasa, uang komisi dan sejenisnya kepada pihak manapun, baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan, sekolah, konsultan maupun masyarakat.

C. MEKANISME PENYALURAN DANA 1. Persyaratan Penyaluran Dana

Persyaratan yang harus dilengkapi dalam penyaluran dana bantuan adalah: a. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB); b. Surat pernyataan kesanggupan melaksanakan pekerjaan dari kepala

sekolah; c. Fotokopi nomor rekening sekolah yang valid dan aktif pada bank

pemerintah; d. Kuitansi penerimaan dana bantuan yang ditandatangani oleh kepala

sekolah; dan e. Surat pernyataan kepala sekolah tidak sedang menerima bantuan

sejenis. 2. Proses Penyaluran Dana

a. Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan (PPKK) mengajukan usulan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) kepada Bendahara Pengeluaran Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar;

b. Bendahara Pengeluaran meneruskan usulan SPP-LS kepada pejabat pembuat Surat Perintah Membayar (SPM);

c. Pejabat pembuat SPM menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) yang ditujukan ke KPPN Jakarta III;

d. KPPN Jakarta III menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan mentransfer melalui bank operasional ke rekening sekolah penerima bantuan secara utuh;

e. Pencairan dana diatur sebagai berikut: Setelah dana bantuan masuk ke rekening bank atas nama sekolah, Kepala Sekolah bersama Bendahara TPR2K dapat mencairkan dana tersebut untuk pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat sesuai jadwal kerja yang telah disusun berdasarkan dokumen rancangan teknis dan biaya.

Page 24: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

19

D. DANA OPERASIONAL TPR2K Biaya operasional TPR2K untuk melaksanakan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD, termasuk biaya perencanaan/pengawasan, maksimum sebesar 3% dan sudah termasuk di dalam komponen biaya rehabilitasi ruang kelas yang diterima sekolah.

Contoh:

Biaya Rehabilitasi sekolah yang diterima oleh SDN Girijaya Tasikmalaya sebesar Rp. 166.790.000,00, dengan rincian:

Biaya rehabilitasi ruang kelas Termasuk Biaya Operasional = 151.790.000,00

Biaya pembelian/rehabilitasi meubelair = Rp. 15.000.000,00

Untuk menghitung biaya operasional, maka ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

Biaya rehabilitasi ruang kelas (Tanpa Biaya Operasional) = Rp. 151.790.000,00 x 100/103 = Rp. 147.368.932,00

Biaya operasional TPR2K maksimum = 3% x Rp. 147.368.932,00 = Rp. 4.421.068,00

Sedangkan biaya untuk upah para pekerja adalah bagian dari biaya fisik rehabilitasi ruang kelas.

E. PENGELOLAAN DANA Pengelolaan dana bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat menjadi tanggung jawab kepala sekolah. Kegiatan pengelolaan dana bantuan dilakukan oleh bendahara TPR2K yang mencakup pencatatan penerimaan dan pengeluaran dana, meliputi:

1. Pembukuan a. Setiap transaksi harus didukung dengan bukti yang sah. b. Bukti pengeluaran uang dalam jumlah tertentu harus dibubuhi meterai

yang cukup, sesuai dengan ketentuan tentang bea meterai. c. Bukti pengeluaran harus disertai uraian yang jelas tentang barang/jasa

yang dibayar, tanggal, dan nomor bukti. d. Nilai barang dan jasa yang dibayar tidak boleh lebih kecil dari uang yang

yang dikeluarkan.

Page 25: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

20

e. Seluruh penerimaan dan pengeluaran uang agar dicatat/dibukukan dalam Buku Kas Umum (BKU) (lampiran 12a dan 12b).

f. BKU ditulis dengan rapih, lengkap dan bersih (tidak boleh ada penghapusan/ditip-ex). Kalau ada kesalahan penulisan, kesalahan tersebut di coret namun masih terbaca, pembetulan ditulis rapih di atas/di bawahnya kemudian di paraf.

g. Semua transaksi baik penerimaan maupun pengeluaran dibukukan/ dicatat sesuai urutan kejadiannya.

h. Setiap akhir bulan, BKU ditutup, dihitung saldonya, dicocokkan dengan saldo yang ada di Kas dan di Bank.

i. Pajak-pajak yang timbul sebagai akibat dari transaksi pembayaran barang dan jasa ditanggung oleh sekolah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Buku Kas Umum (BKU), bukti-bukti pengeluaran dana, pembelian material, alat dan tenaga kerja serta laporan pekerjaan hendaknya disimpan sebaik-baiknya di tempat yang aman.

2. Dokumen Pendukung Pembukuan a. Kuitansi/tanda bukti pembayaran/nota/bon asli dari pihak yang

menerima pembayaran. b. Bukti transaksi lainnya. c. Semua dokumen ditandatangani ketua dan bendahara TPR2K, diketahui

kepala sekolah dan dibubuhi stempel sekolah.

3. Saldo Pembukuan Dana yang belum digunakan harus tetap berada di rekening sekolah, tidak boleh dipindahkan pada rekening lain atau disimpan di tempat lain. Jumlah saldo pembukuan dalam bentuk uang tunai setiap bulan tidak boleh lebih dari Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

Page 26: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

21

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN TPR2K harus menyusun jadwal kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat yang menggambarkan jenis dan urutan kegiatan serta waktu pelaksanaan kegiatan.

B. TRANSPARANSI PELAKSANAAN Dalam rangka transparansi pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat, TPR2K membuat: (1) informasi nama kegiatan; (2) informasi pelaksanaan kegiatan.

1. Informasi Nama Kegiatan TPR2K wajib memasang informasi nama kegiatan berukuran minimal 60 cm x 90 cm yang berisi nama kegiatan, pelaksana, nilai kegiatan, tanggal mulai, rencana selesai, sumber dana dan jumlah dana bantuan (lampiran 13).

2. Informasi Pelaksanaan Kegiatan TPR2K wajib memasang informasi pelaksanaan kegiatan dipasang di papan pengumuman sekolah atau di tempat lain yang mudah terlihat oleh masyarakat.

Adapun informasi yang harus disampaikan adalah:

a. Besaran dana dan sumber dana batuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat yang diterima sekolah.

b. Bagan organisasi TPR2K dilengkapi dengan data nama anggota. c. Gambar rencana, spesifikasi teknis dan perkiraan biaya rehabilitasi. d. Jadwal pelaksanaan kegiatan.

C. PELAKSANAAN FISIK KEGIATAN REHABILITASI Tahap pelaksanaan pekerjaan merupakan bagian yang memerlukan konsentrasi dan perhatian, karena akan menentukan kualitas hasil akhir rehabilitasi yang direncanakan. Pelaksanaan pekerjaan meliputi semua pekerjaan, mulai dari pembongkaran bagian bangunan yang akan diperbaiki, galian pondasi (jika ada) sampai dengan pekerjaan atap, finishing, serta pembersihan/perapihan lokasi.

Hal-hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan pelaksanaan fisik pekerjaan adalah:

Page 27: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

22

1. Proses Pelaksanaan Pekerjaan Agar setiap tahapan pekerjaan dapat terlaksana dan terkoordinasi dengan baik, sebelum pelaksanaan pekerjaan, TPR2K diwajibkan untuk mendiskusikan item pekerjaan yang akan dilaksanakan, mulai dari rencana anggaran pelaksanaan pekerjaan hingga rencana penggunaan dana secara periodik.

2. Perubahan Pekerjaan (jika diperlukan) Selama pelaksanaan pekerjaan, dimungkinkan terjadinya perubahan dari yang telah direncanakan, dan perubahan tersebut kemungkinan akan terkait dengan volume maupun biaya pekerjaan, dengan demikian setiap perubahan yang terjadi harus disertai dengan evaluasi dan dituangkan dalam berita acara revisi pekerjaan. Dalam evaluasi tersebut dibahas masalah-masalah antara lain:

a. Sebab-sebab timbulnya perubahan pekerjaan. b. Pengaruhnya terhadap biaya rehabilitasi. c. Pengaruhnya terhadap waktu pelaksanaan rehabilitasi. Hasil evaluasi ini harus dicatat dan ditandatangani oleh Ketua TPR2K. Hasil evaluasi merupakan pendukung terhadap tabel revisi pekerjaan dan berita acara perubahan pekerjaan. Apabila perubahan pekerjaan tersebut berpengaruh kepada biaya, maka perlu dilakukan perhitungan pekerjaan tambah kurang, dengan tidak merubah biaya total bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat yang telah disetujui (lampiran 14).

3. Rapat Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan TPR2K Selama pelaksanaan pekerjaan, minimal satu bulan sekali TPR2K mengadakan rapat evaluasi pembahasan yang mengikutsertakan seluruh unsur yang terlibat dalam pelaksanaan rehabilitasi. Risalah setiap hasil rapat evaluasi dituangkan dalam notula. Dalam rapat evaluasi ini dibahas hal-hal sebagai berikut:

a. Upaya optimalisasi penggalangan partisipasi masyarakat; b. Perubahan-perubahan rencana pelaksanaan (bila ada); c. Progres pelaksanaan pekerjaan dan posisi keuangan; d. Pembahasan masalah yang muncul dan solusi penyelesaiannya.

4. Menyusun Laporan Kemajuan Pekerjaan TPR2K wajib membuat laporan mingguan, bulanan, dan laporan akhir. Dalam menjalankan tugas penyusunan laporan tersebut, TPR2K dibantu oleh perencana/pengawas.

Page 28: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

23

5. Membuat Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Selama masa pelaksanaan pekerjaan, TPR2K wajib membuat dokumentasi kegiatan pelaksanaan rehabilitasi berupa foto untuk bahan laporan pertanggungjawaban akhir yang meliputi:

a. Kondisi yang ada sebelum dilaksanakan rehabilitasi (kondisi 0%); b. Kondisi pada saat proses pelaksanaan pekerjaan (kondisi 30%); c. Kondisi pada saat proses pelaksanaan pekerjaan (kondisi 70%); d. Kondisi akhir kegiatan pelaksanaan rehabilitasi (keadaan 100%).

Pengambilan foto agar mengikuti aturan sebagai berikut:

a. Foto diambil minimal 2 (dua) sisi (depan dan samping) untuk setiap kondisi;

b. Foto yang diambil pada kondisi berikutnya untuk setiap sisi harus diambil pada titik yang sama dengan kondisi sebelumnya;

Page 29: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

24

BAB VI

PENGAWASAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. PENGAWASAN DAN EVALUASI 1. Pengawasan

Agar diperoleh informasi nyata mengenai implementasi kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat, perlu dilakukan pengawasan secara intensif. Untuk memastikan kegiatan bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat terlaksana sebagaimana direncanakan, tepat sasaran, tepat waktu dan berhasilguna secara optimal, maka kegiatan yang perlu diawasi antara lain:

a. Fungsi dan kinerja organisasi pelaksana (TPR2K) pada masing-masing sekolah.

b. Proses penyerapan dan penggunaan dana bantuan rehabilitasi oleh sekolah.

c. Tatalaksana penyelenggaraan kegiatan, administrasi, dan pengelolaan keuangan oleh sekolah.

d. Kesesuaian antara rencana teknis dengan implementasi kegiatan dan/atau perubahan yang telah disetujui.

e. Kesesuaian antara kemajuan tahap pekerjaan dengan jadwal.

2. Evaluasi Berdasar hasil pengawasan yang dilakukan oleh berbagai pihak, Direktorat Pembinaan SD melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan, baik di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota maupun sekolah. Hasil evaluasi berguna sebagai umpan balik (feed back) untuk memperbaiki perencanaan dan implementasi kegiatan yang akan datang. Untuk itu, evaluasi meliputi proses sosialisasi, penyaluran dana dan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD.

3. Pelaksanaan Pengawasan dan Evaluasi Untuk melakukan kegiatan pengawasan dan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan bantuan rehabilitasi, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar membentuk tim pengawasan dan evaluasi.

Tim akan melaporkan hasil pengawasan dan evaluasi kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktur Pembinaan SD. Selanjutnya Direktur Jenderal Pendidikan Dasar melaporkan kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 30: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

25

B. PELAPORAN

Pelaporan pelaksanaan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012 dilakukan oleh Sekolah, Kabupaten/Kota dan Provinsi. 1. Pelaporan Tingkat Sekolah

Terdapat 2 (dua) jenis pelaporan tingkat sekolah, yaitu (a) Laporan Kemajuan Mingguan; dan (b) Laporan Pertanggungjawaban. a. Laporan Kemajuan Mingguan:

1) Sekolah wajib menyampaikan laporan kemajuan mingguan melalui: (a) Short Message Service (SMS); (b) Pengisian Aplikasi secara online. Dalam pelaksanaannya sekolah dibantu oleh pengawas/perencana sekolah dan konsultan pendamping provinsi

2) Laporan mingguan melalui SMS dilakukan setiap hari jum’at dengan menggunakan telepon genggam (handphone) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan cara mengetik: rehab#npsn#kemajuanfisik#kemajuankeuangan kirim ke: 085774996151 (contoh lampiran 15).

3) Laporan kemajuan mingguan secara online disampaikan melalui alamat pelaporan online Direktorat Pembinaan SD: http://rehab.ditpsd.org, yang memuat informasi perkembangan kemajuan pekerjaan sekolah penerima bantuan secara berkala setiap minggu. Informasi tersebut mencakup identitas sekolah, kemajuan fisik, kemajuan keuangan, foto kemajuan fisik, dll (contoh lampiran 16).

4) Pada laporan kemajuan minggu pertama sekolah wajib menyertakan (mengupload) foto kondisi awal (0%). Foto-foto kemajuan fisik berikutnya di laporkan (diupload) selambat-lambatnya setiap 1 (satu) bulan.

b. Laporan Pertanggungjawaban

1) Sekolah wajib melaporkan penerimaan dana bantuan segera setelah dana masuk ke rekening sekolah. Laporan penerimaan dana disampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota (lampiran 17).

Page 31: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

26

2) Sekolah wajib menyusun laporan pertanggungjawaban mingguan, bulanan, dan laporan akhir. a) Laporan pertanggungjawaban mingguan (lampiran 18) berisi

tentang: Informasi volume, satuan dan bobot pekerjaan; Prestasi pekerjaan mingguan; dan Jumlah dana yang digunakan.

b) Laporan pertanggungjawaban bulanan (lampiran 19) berisi tentang: Informasi volume, satuan dan bobot pekerjaan; Prestasi pekerjaan bulanan; Jumlah dana yang digunakan; dan Foto-foto kemajuan pelaksanaan rehabilitasi.

c) Laporan pertanggungjawaban akhir (lampiran 20) berisi tentang: Dokumen penyelesaian fisik; Dokumen penggunaan dana; dan Foto-foto pelaksanaan rehabilitasi (0%, 30%, 70% dan 100%)

dalam bentuk hardcopy dan softcopy (cd).

3) Laporan pertanggungjawaban mingguan yang disusun sekolah disampaikan kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

4) Laporan pertanggungjawaban bulanan yang disusun sekolah disampaikan kepada Dinas Pendidikan kabupaten/kota.

5) Laporan pertanggungjawaban akhir yang disusun sekolah disampaikan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar melalui Direktur Pembinaan Sekolah Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota setempat. Laporan akhir tingkat sekolah diserahkan selambat-lambatnya 7 hari setelah batas akhir pelaksanaan.

6) Sekolah wajib menyusun dokumentasi administrasi kegiatan yang harus disimpan sebagai arsip sekolah (lampiran 21).

2. Laporan Tingkat Kabupaten/Kota a. Dinas pendidikan kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan

kemajuan sekolah setiap minggu dengan menggunakan format 34 (F34) yang memuat informasi perkembangan seluruh sekolah meliputi: identitas sekolah, kemajuan fisik, kemajuan keuangan, foto kemajuan

Page 32: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

27

fisik, dll. Khusus foto kemajuan fisik dilaporkan setiap 1 (satu) bulan (lampiran 22).

b. Pada laporan kemajuan minggu pertama Dinas Pendidikan kabupaten/kota wajib menyertakan foto kondisi awal sekolah (0%).

c. Laporan kemajuan mingguan disampaikan ke alamat email Direktorat Pembinaan SD dan Dinas Pendidikan Provinsi. Alamat email untuk laporan kemajuan mingguan ke Direktorat Pembinaan SD: [email protected].

d. Ketentuan tentang foto kemajuan fisik: 1) Foto kondisi awal sekolah (0%) sebanyak 4 (empat) foto untuk

setiap sekolah, meliputi: (a) foto papan nama sekolah dan tampak luar; (b) foto bagian luar jarak dekat ruang kelas; (c) foto bagian dalam ruang kelas; dan (d) foto bagian lain yang dianggap perlu.

2) Foto kemajuan bulanan sebanyak 4 (empat) foto untuk setiap sekolah, meliputi: (a) foto tampak depan; (b) foto tampak samping; (c) foto bagian dalam ruang kelas; dan (d) foto bagian lain yang dianggap perlu.

3) Foto dalam bentuk digital (jpeg/jpg) maksimal berukuran 512KB atau dengan resolusi 800x600 per-foto.

4) Foto foto persekolah dikumpulkan dalam satu folder yang diberi nama dengan format : nama_kabkot#nama_sekolah . contoh nama folder di satu sekolah : kab. Bandung#SDN. Buahbatu I.

3. Laporan Tingkat Provinsi

a. Dinas Pendidikan Provinsi wajib mengirimkan laporan kemajuan sekolah tingkat provinsi setiap minggu dalam format 34 (F34) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Laporan kemajuan mingguan disampaikan ke alamat email Direktorat Pembinaan SD dan Dinas Pendidikan Provinsi (lampiran 22).

Alamat email untuk laporan kemajuan mingguan ke Direktorat Pembinaan SD: [email protected].

b. Dinas Pendidikan Provinsi wajib mengirimkan rekapitulasi laporan kemajuan tingkat provinsi setiap minggu dalam format 11 (F11) kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (lampiran 23).

Page 33: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

htp://w

ww.ditps

d.org

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

28

c. Dinas Pendidikan Provinsi wajib mengirimkan rekapitulasi laporan kemajuan bulanan yang meliputi kemajuan fisik dan kemajuan keuangan tingkat provinsi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (lampiran 24).

d. Dinas Pendidikan Provinsi wajib mengirimkan rekapitulasi laporan akhir yang mencakup realisasi fisik dan realisasi keuangan tingkat provinsi kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (lampiran 25).

C. PELAYANAN INFORMASI

Pelayanan informasi yang diperlukan bagi segenap lapisan masyarakat dapat diperoleh dari: 1. Tingkat Pusat

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gedung E Kemdikbud Lantai 18, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Kodepos 10270 Telp. 021-5725641 ext 53 atau Facimile 021-5725635

2. Tingkat Provinsi Dinas Pendidikan Provinsi masing-masing.

3. Tingkat Kabupaten/Kota Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota masing-masing.

4. Tingkat Sekolah SD penerima bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012.

Page 34: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

29

B A G I A N 2

BAB VII PEMAHAMAN TEKNIS

A. PEMAHAMAN GAMBAR TEKNIS Pemahaman mengenai “Gambar Teknis” sangat penting. Hal ini dimaksudkan agar TPR2K dapat mengetahui komponen bangunan apa saja yang akan dikonstruksikan dan bahan apa saja yang perlu dipersiapkan untuk setiap komponen bangunan. Dengan demikian selain bisa mambaca gambar teknis, diharapkan TPR2K mampu pula melakukan kontrol terhadap realisasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan termasuk kontrol penggunaan bahan maupun pemakaian biayanya.

Tabel 1 Pemahaman Gambar Teknis

No. Keterangan Gambar Penjelasan

1. Denah Lokasi (Site)

Gambar lokasi keberadaan tanah milik sekolah yang bersangkutan.

2. Rencana Tapak (Site Plan)

Tata letak bangunan-bangunan yang ada dalam lokasi bidang tanah sekolah.

3. Gambar Denah Gambar yang menunjukkan bagian-bagian ruangan pada bangunan yang akan dikerjakan dilengkapi dengan berbagai keterangan antara lain ukuran ruang, ketinggian lantai, tata letak pintu dan jendela dll.

4. Tampak Depan/Belakang

Gambar yang menunjukkan bentuk bangunan dilihat dari arah depan dan belakang.

5. Tampak Samping (Kiri/Kanan)

Gambar yang menunjukkan bentuk bangunan dilihat dari arah sebelah kiri dan kanan denah bangunan.

6. Gambar Potongan Gambar yang menunjukkan bentuk dan bagian-bagian bangunan pada posisi potongan, pada gambar denah umumnya ditunjukkan dengan tanda:

A

A Arah panah menunjukkan arah pandang bidang potongan

Page 35: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

30

7. Gambar Detail Gambar mengenai bagian bangunan (seperti: pondasi, kusen pintu/jendel, sambungan konstruksi kayu dan lain-lain yang dianggap perlu. Gambar tersebut dibuat berskala besar, misalnya 1 berbanding 10 (1:10), atau 1 berbanding 5 (1:5), untuk menunjukan detail-detail bagian bangunan tersebut.

8. Petunjuk Arah Gambar/simbul yang menunjukkan posisi bangunan terhadap arah mata angin. Notasi U = menunjukkan arah Utara, misalnya:

U

B. PEMAHAMAN BAHAN BANGUNAN

Pemahaman meliputi bagaimana melihat dan mengetahui kualitas dan manfaat bahan bangunan tersebut. Untuk lebih jelasnya secara ringkas disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2 Pemahaman Bahan Bangunan

No. Jenis Bahan Penjelasan 1. Pasir Urug

atau Timbunan

Kegunaan: • Pasir urug digunakan sebagai bahan pengisi dan dudukan

suatu komponen struktur bangunan, antara lain: pasangan pondasi batu kali, bahan penutup lantai, dan buis beton untuk saluran air.

• Berfungsi sebagai bahan pengering/pematus (drainase). • Sebagai bahan penambah kestabilan konstruksi. Jenis pasir yang digunakan: • Pasir berkualitas sedang atau pasir oplosan.

2. Pasir Pasang Kegunaan: • Digunakan untuk bahan campuran spesi/adukan pasangan,

baik pasangan pondasi batu kali maupun dinding bata, dan plesteran dinding.

Jenis pasir yang digunakan: • Pasir sungai, yaitu pasir yang diambil dari dasar sungai.

Memiliki ciri-ciri butiran keras dan bersisi tajam. Jenis pasir ini sangat baik terutama untuk bahan campuran spesi/adukan untuk pekerjaan pasangan.

• Pasir gunung, yang diperoleh dari hasil galian. Memiliki ciri-ciri butiran kasar dan tidak terlalu keras, sisi-sisinya tidak terlalu tajam. Jenis pasir ini sangat baik terutama untuk

Page 36: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

31

pekerjaan plesteran. • Untuk menggunakan pasir pasang harus diayak dahulu. Disarankan pasir harus bersih dari butiran tanah liat maupun kotoran organik lain yang dapat menurunkan kualitas pekerjaan.

3. Pasir Cor Kegunaan: • Digunakan untuk bahan campuran pembuatan struktur beton. Jenis pasir yang digunakan: • Pasir yang memiliki butiran keras dan bersisi tajam.

Butirannya lebih besar dari butiran pasir pasang. • Apabila digenggam dalam keadaan basah tidak lengket di

tangan karena jenis pasir ini memiliki kadar lumpur sangat kecil.

• Umumnya berwarna lebih hitam dibandingkan jenis pasir yang lainnya.

4. Batu belah Kegunaan: • Digunakan sebagai bahan utama pondasi, baik aanstamping

(pasangan batu kosong) maupun pasangan pondasi batu dengan pengikat spesi..

Jenis batu yang digunakan: • Batu kali yang dibelah dengan ukuran sesuai kebutuhan

(berdiamater ± 25 cm). Jenis batu ini paling baik digunakan untuk pekerjaan pondasi karena apabila tertanam dalam tanah kekuatannya relative tidak berubah.

• Dipersyaratkan batu yang akan digunakan tidak berbentuk bundar (bersisi tumpul). Oleh karena itu harus dibelah.

• Disarankan batu kali yang akan digunakan harus bersih dari kotoran yang dapat menurunkan kualitas pekerjaan

5. Kerikil/split Kegunaan: • Digunakan untuk bahan campuran pembuatan struktur beton • Untuk membantu meningkatkan kekuatan tanah. Jenis kerikil/split yang digunakan: • Kerikil/split berasal dari batu alam dipecah (manual/masinal). • Untuk bahan campuran pekerjaan beton (sloof, kolom, dan

balok) digunakan kerikil ø 0,5 cm s/d 2 cm • Untuk pekerjaan beton yang lain (plat, rabat) dapat

digunakan kerikil/split dengan butiran lebih besar, yaitu ø 3 cm s/d 5 cm.

Dipersyaratkan kandungan Lumpur sesedikit mungkin. 6. Batu Bata Kegunaan:

• Digunakan bahan utama pasangan dinding bata. • Bisa digunakan untuk pondasi pada konstruksi yang bersifat

ringan. Jenis bata yang digunakan:

Page 37: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

32

• Terbuat dari tanah liat dicetak dan dibakar cukup matang (berwarna merah kehitaman).

• Terbuat dari batuan putih (alam). • Terbuat dari tanah padas/keras (alam). • Berbentuk prisma segi empat panjang dengan ukuran

standar setempat. • Cukup padat dan tidak banyak porous (berpori besar). • Memiliki rusuk-rusuk yang siku-siku dan tajam. • Memiliki bidang datar dengan permukaan kasar dan tidak

menunjukkan tanda-tanda retak dan mudah patah. • Bata cetak (batako) hanya digunakan untuk pekerjaan

dinding yang berfungsi sebagai partisi (bukan pemikul beban).

7. Semen Portland (PC)

Kegunaan: • Sebagai bahan perekat spesi maupun adonan beton). Jenis semen yang digunakan: • Semen produksi pabrik dengan tipe sesuai kebutuhan. • Jika menggunakan semen curah, harus memiliki tempat dan

alat penyimpan standar sehingga semen tidak mengeras sebelum digunakan.

8. Air Kegunaan: • Sebagai bahan utama pelarut campuran/adukan spesi dan

beton. Jenis air yang digunakan: • Air bersih, tidak mengandung kotoran organik ataupun kimia. • Air laut, air selokan, dan air limbah industri tidak

diperkenankan dipergunakan untuk pekerjaan beton. 9. Kayu Kegunaan:

• Digunakan sebagai bahan konstruksi (Kap: kuda-kuda, nok, gording, usuk dan reng, balok tembok).

• Digunakan sebagai bahan kusen dan daun pintu/jendela. • Digunakan sebagai bahan perabot. • Digunakan untuk pondasi tiang pancang. • Digunakan untuk struktur dan dinding bangunan kayu. • Digunakan untuk lantai bangunan kayu. • Digunakan untuk cetakan/acuan atau bekisting. Jenis kayu yang digunakan: • Untuk pondasi tiang pancang, minimal jenis kayu besi atau

yang setara (kelas kuat I, kelas awet I). • Untuk struktur bangunan atau struktur kap, minimal kayu

kelas kuat II, seperti kamper, keruing yang berasal dari Kalimantan atau kayu lokal dengan kualitas setara.

• Memiliki tingkat kekeringan yang cukup sehingga tidak mudah berubah bentuk yang dapat mengakibatkan

Page 38: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

33

menurunya kualitas pekerjaan. • Seyogyanya digunakan kayu mutu A (lurus, tidak banyak

memiliki cacat kayu seperti: mata kayu, retak, dsb). • Untuk pekerjaan bekisting dapat digunkan kayu papan lunak

(kayu kelas III) atau multiplek. 10. Besi beton Kegunaan:

• Digunakan untuk tulangan pada pekerjaan beton bertulang. • Digunakan sebagai angkur pada pemasangan kusen. Jenis besi yang digunakan: • Besi standar untuk beton bertulang memiliki standar industri

Indonesia (SII), ukuran diameter penuh/tepat (tidak banci) dan tidak berkarat.

11. Cat Dinding Jenis cat yang digunakan: • Halus, rata dan tidak luntur apabila terkena air (dapat dilap

dengan lap basah). • Untuk bagian luar yang langsung berhubungan dengan

cuaca (matahari dan hujan), digunakan jenis cat yang tahan terhadap perubahan cuaca (weathershield).

Disarankan sebelum pengecatan, dinding dilapisi plamir dengan kualitas baik sehingga cat tidak mudah mengelupas atau luntur.

12. Cat Kayu/Besi

Jenis cat yang digunakan: • Halus, rata dan berwarna cerah (tidak kusam). • Tahan terhadap perubahan cuaca (tidak mudah mengelupas

akibat perubahan cuaca). • Cepat kering dan tidak luntur. Disarankan permukaan bidang yang akan dicat dilapisi plamir berkualitas baik sehingga cat tidak mudah mengelupas atau kusam

13. Politur Kayu Jenis politur yang digunakan: • Halus, rata, cepat kering dan tidak mudah luntur atau warna

pudar. • Sebelum dipolitur, permukaan kayu harus diratakan dengan

menggunakan dempul kayu. 14. Vernis Digunakan sebagai bahan finishing setelah dipolitur sehingga

lebih mengkilat dan tahan terhadap cuaca ataupun goresan. 15.

Penutup Atap

Jenis penutup atap yang digunakan: • Genteng tanah, seng gelombang, atau jenis penutup atap

yang lain. • Masing-masing jenis penutup atap harus memiliki ukuran

yang sama, tidak retak yang menyebabkan bocor atau rembesan air, tidak mudah pecah dan cukup kuat menahan injakan kaki pada saat dikerjakan/dipasang, dan tidak mudah berjamur/lumut.

Page 39: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

34

16. Penutup Lantai

Jenis penutup lantai yang digunakan: • Keramik, tegel, atau jenis penutup lantai lainnya yang

memiliki kualitas setara, papan kayu. • Dipakai kualitas No. 1/kw-1/kw-A (memiliki ukuran yang

seragam/sama, sudut-sudutnya siku/presisi, permukaan bidang datar/tidak baling).

17. Kaca Jenis kaca yang digunakan: Kaca dengan ketebalan 5 mm, berwarna bening atau jenis reyband (maks 40%) satu sisi, permukaan bidang rata/tidak bergelombang).

18. Kualitas Beton

• Untuk beton struktur (sloof, kolom, balok, dan ringbalk) digunakan perbandingan campuran 1 bagian semen : 2 bagian pasir : 3 bagian kerikil yang setara dengan mutu beton minimal K.175.

• Untuk beton non struktur atau beton rabat, digunakan perbandingan campuran 1 bagian semen : 3 bagian pasir : 3 5 bagian kerikil yang setara dengan mutu beton minimal K.125.

• Untuk mempercepat proses dan meningkatkan kualitas pekerjaan, dimungkinkan pemakaian bahan aditif.

C. PEMAHAMAN TENTANG ITEM PEKERJAAN Dalam pembangunan konstruksi gedung/ruang dikenal istilah item pekerjaan pembangunan. Item pekerjaan pembangunan ini adalah pengelompokan kegiatan yang diklasifikasikan sesuai komponen-komponen yang ada di dalam konstruksi bangunan. Pemahaman terhadap item pekerjaan akan mempermudah TPR2K dalam menyusun RAB dan menyusun rencana kerja. Item-item pekerjaan tersebut antara lain adalah:

1. Pekerjaan Persiapan

Pada tahap persiapan ini kegiatan yang dilaksanakan antara lain adalah:

a. Mempersiapkan gambar dan Jadwal Kerja b. Pembersihan lokasi (site clearing). c. Pembuatan bedeng kerja (direksi keet) untuk gudang bahan dan los kerja

untuk melakukan pembuatan dan perakitan komponen-komponen bangunan.

d. Membuat informasi kegiatan untuk penempelan informasi proses pelaksanaan rehabilitasi yang dipasang di depan direksi keet dan terlindung dari hujan.

e. Pengukuran bagian-bagian rencana bangunan (setting out).

Page 40: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

35

2. Pekerjaan Galian dan Urugan Tanah (jika ada)

Pekerjaan galian dan urugan (untuk pemasangan pondasi) dilaksanakan setelah pengukuran dan pemasangan bouwplank atau patok (tanda) selesai. Kedalaman galian tanah untuk pondasi tergantung struktur kekerasan tanah. Pekerjaan galian dan urugan tanah ini biasanya dilakukan dengan tenaga manusia dan dilaksanakan mengikuti tanda/bouwplank yang sudah dipasang. Pelaksanaan pekerjaan ini harus hati-hati, terutama apabila ada dinding atau lantai yang tetap dipertahankan, untuk itu perlu disiapkan perancah atau penopang untuk pengamanan konstruksi. Detail pekerjaan galian dan urugan tanah dapat dilihat pada bagian Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).

3. Pekerjaan Pondasi (jika ada)

Setelah pekerjaan galian selesai pekerjaan selanjutnya adalah pemasangan pondasi. Pekerjaan pondasi memakan biaya yang cukup besar, bila bangunan baru maka volume pekerjaan pondasi ini berkisar antara 8-12% dari total biaya pembangunan, namun setelah selesai tidak terlihat karena tertimbun di dalam tanah. Jenis pondasi bermacam-macam tergantung dari kondisi tanah pada pondasi tersebut akan dibuat. Jenis pondasi yang paling umum dipakai adalah pondasi batu kali atau tiang pancang kayu atau tongkat untuk daerah-daerah tertentu yang kondisi tanahnya berlumpur atau berair. Detail pekerjaan pondasi dapat dilihat dalam RKS.

4. Pekerjaan Beton

Bagian-bagian bangunan/ruang yang akan dibangun yang merupakan pekerjaan beton terutama adalah sloof, kolom, balok dan balok ring harus dilaksanakan secara hati-hati sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku. Campuran yang dipakai untuk pembuatan beton yaitu semen, pasir dan kerikil dengan perbandingan 1:2:3. Ukuran besi tulangan sesuai dengan gambar pelaksanaan. Detail pekerjaan beton dapat dilihat pada RKS.

5. Pekerjaan Pemasangan Dinding

Dinding pada umumnya terbuat dari pasangan batu bata, namun pada daerah-daerah tertentu dinding bangunan dapat dibuat dari bahan lain yang terdapat di sekitar lokasi proyek, misalnya papan kayu, ferosemen/dinding simpai, dinding sandwich fibersemen, atau bahan yang lainnya.

Pada dasarnya apapun bahan material yang digunakan untuk pembuatan dinding, semaksimal mungkin harus dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna ruangan tersebut.

Page 41: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

36

Apabila dinding bangunan terbuat dari papan kayu, maka hendaknya papan-papan kayu tersebut tersusun dengan rapi, rapat dan kuat sehingga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemakai ruangan tersebut serta dapat mengurangi kebisingan atau gangguan suara sehingga aktivitas pada masing-masing ruangan tidak saling mengganggu.

6. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

Pekerjaan kusen dan daun pintu/jendela merupakan bagian bangunan yang dipasang bersama-sama atau paralel dengan pemasangan dinding, namun demikian karena sifatnya yang peka terhadap gores dan air, maka dalam pemasangannya memerlukan alat-alat bantu dan alat-alat pelindung. Pada saat pekerjaan pondasi dimulai, sebaiknya kusen pintu dan jendela sudah mulai dipesan atau diproduksi. Dengan demikian pada saat dinding mulai dikerjakan, kusen pintu dan jendela sudah siap untuk dipasang. Semua pekerjaan kayu yang dicat, harus dimeni dan diplamir terlebih dahulu. Pengecatan dilakukan dengan pelapisan lebih dari satu kali sehinga diperoleh hasil yang baik, rapi, halus dan rata.

7. Pekerjaan Atap

Penutup atap yang biasa dipakai adalah genteng tanah (liat), dipasang di atas reng, sedangkan atap metal (seng gelombang, corrugated sheet, atap multi roof, dll) dipasang di atas rangka atap (biasanya di atas gording). Bentuk atap jika masyarakat menghendaki, dapat disesuaikan dengan budaya daerah masing-masing lokasi sekolah.

8. Pekerjaan Langit-Langit /Plafon

Plafon atau langit-langit adalah bidang penutup konstruksi atap, sehingga ruang akan terlihat rapih dan terasa lebih segar karena plafon juga berfungsi sebagai isolator radiasi panas matahari dari penutup atap. Ketinggian plafon minimum adalah 3,5 m dari lantai ruangan atau menyesuaikan dengan fungsi ruangan agar memenuhi kecukupan penghawaan bagi pengguna ruang yang bersangkutan dan disarankan untuk dicat dengan warna terang.

Pemasangan plafon hendaknya dilakukan setelah penutup atap selesai dipasang.

9. Pekerjaan Lantai Lantai pada umumnya berupa permukaan tanah yang diratakan dan diberi perkuatan, kemudian dilapisi dengan penutup lantai, lantai bisa berupa beton rabat (beton tanpa tulangan), plester semen PC/acian, tegel abu-abu, keramik, lantai papan kayu, atau bahan lainnya.

Page 42: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

37

Beberapa catatan penting dalam urutan pelaksanaan pakerjaan lantai antara lain: Pekerjaan lantai dilaksanakan setelah pekerjaan atap, plafon, plesteran dan acian dinding selesai.

10. Pekerjaan Penggantung dan Pengunci

Pekerjaan penggantung berupa engsel-engsel pintu dan jendela, sedangkan pengunci adalah grendel, pengunci untuk pintu, serta hak angin untuk jendela. Semua bahan yang digunakan minimal harus memenuhi syarat kekuatan dan awet sehingga dapat menahan beban dan berfungsi dalam waktu cukup lama. Setiap daun jendela minimal dipasang 2 (dua) buah engsel dan untuk daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel. Pada daun pintu dipasang pengunci lengkap dengan handelnya (lock case, back plate, handle), sedangkan pada daun jendela dipasang grendel dan hak angin. Semua pekerjaan harus dilakukan dengan rapi sehingga pintu dan jendela dapat berfungsi dengan sempurna.

11. Pekerjaan Instalasi Listrik

Pekerjaan instalasi listrik adalah seluruh pekerjaan yang berkaitan dengan pemasangan kabel-kabel, lampu-lampu, switch/skaklar dan stop kontak serta sistim pemutus arus termasuk pentanahannya. Pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik harus benar-benar memenuhi persyaratan teknis, dan semua bahan yang digunakan hendaknya berkualitas cukup sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu cukup lama.

12. Pekerjaan Plumbing dan Drainasi (jika ada)

Pekerjaan plumbing dan drainasi adalah seluruh pekerjaan pamasangan pipa air bersih dan air kotor dari wastafel atau zink/bak cuci yang ada di ruang laboratorium IPA, pemasangan kran-kran dan wastafel/zink termasuk dalam hal ini adalah penyaluran air hujan secara sistematis sehingga tidak mengganggu kenyamanan pemakai atau merusak konstruksi bangunan.

13. Pekerjaan Finishing dan Perapihan

Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan antara lain: pengecatan dinding, pengecatan plafon, pengecatan pintu dan jendela, pengecatan lisplang. Sedangkan pekerjaan perapihan pada dasarnya merupakan penyempurnaan atau perapihan pekerjaan yang pada hakekatnya telah selesai namun masih diperlukan penyempurnaan. Sebagai contoh, misalnya terdapat pintu yang tidak dapat dibuka/tutup dengan sempurna; jika terdapat cat yang masih kurang rata, plesteran retak-retak, plafon melendut dan sebagainya.

Page 43: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

38

D. MENYUSUN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) Berdasarkan perkiraan volume setiap item pekerjaan, panitia atau TPR2K bisa membuat penyesuaian perhitungan berdasarkan kondisi maupun bahan-bahan yang akan dipakai di masing-masing lokasi pembangunan. Tahap pekerjaan yang ditempuh untuk mendapatkan volume pekerjaan adalah sebagai berikut:

1. Merinci seluruh jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan berdasarkan,hasil survay lapangan, gambar dan spesifikasi teknis/RKS.

2. Mengelompokkan jenis pekerjaan berdasarkan kelompok pekerjaan sejenis, dimulai dari pekerjaan persiapan, pekerjaan bongkaran, pekerjaan tanah dan galian pondasi, pekerjaan struktur, pekerjaan finishing (lantai, dinding, kusen dan plafon), pekerjaan atap, pekerjaan mekanikal/elektrikal (M/E), dan lain-lain

3. Memulai perhitungan jenis pekerjaan di atas dengan satuan m, m2, m3, kg, buah, unit dan lumpsum (Ls) yang didasarkan jenis pekerjaan sesuai dengan gambar kerja.

4. Daftar harga bahan/material yang dipakai dalam setiap item pekerjaan yang berlaku di sekitar wilayah dimana pekerjaan dilaksanakan.

5. Rumus perhitungan harga satuan item pekerjaan, disajikan pada Tabel “Analisa Harga Satuan Pekerjaan”.

Analisa harga satuan pekerjaan adalah perhitungan harga satuan setiap jenis pekerjaan dalam satuan tertentu (m’, m2, m3, kg, buah). Analisis harga satuan ini terdiri dari analisis harga bahan bangunan, harga upah dan harga alat bantu yang disesuaikan dengan banyaknya kebutuhan dalam satu satuan pekerjaan tersebut. Banyaknya keperluan bahan, upah dan alat dihitung berdasarkan pada formula Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu indeks atau faktor pengali pada masing-masing jenis satuan pekerjaan.

TPR2K bisa menambahkan item analisa disesuaikan dengan kondisi dan bahan-bahan yang dipakai di masing-masing lokasi pembangunan. Perhitungan anggaran biaya adalah hasil perkalian antara volume pekerjaan dengan harga satuan pekerjaan dari masing-masing jenis pekerjaan. Untuk lebih jelas, pengertian di atas dapat dijabarkan dalam rumus berikut :

Dengan format yang disediakan, TPR2K dapat menyusun perkiraan biaya dalam format RAB untuk melaksanakan pekerjaan pembangunan/rehabilitasi.

Rencana Anggaran Biaya = Volume Pekerjaan x Harga Satuan Pekerjaan

Page 44: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

39

E. MENYUSUN JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN Penjadwalan merupakan penerjemahan tahapan-tahapan pekerjaan konstruksi yang digambarkan dalam skala waktu. Dalam penyusunan jadwal perlu ditentukan kapan masing-masing kegiatan dimulai dan diselesaikan, sehingga pembiayaan dan pemakaian sumberdaya dapat diatur waktunya sesuai keperluannya. Selain itu penjadwalan ini dapat digunakan untuk pengendalian atau pengawasan pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

Dari beberapa cara yang biasa digunakan untuk mengontrol dan memonitor kemajuan pekerjaan di lapangan, salah satu cara yang sederhana dan cukup dikenal adalah diagram balok (Bar Chart) seperti dicontohkan pada Tabel 3.

Dari Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa ada beberapa pekerjaan yang dilaksanakan dalam waktu bersamaan. Akan tetapi yang dimaksud adalah misalnya pekerjaan pondasi dapat dilakukan setelah pekerjaan galian tanah mencapai hasil tertentu dan tidak harus menunggu sampai pekerjaan galian tanah selesai semuanya. Pekerjaan dinding misalnya, dapat dilakukan pada saat pekerjaan pondasi mencapai hasil tertentu (tidak harus selesai semuanya). Contoh lain; pembuatan/fabrikasi kusen pintu/jendela dapat dilakukan lebih awal sehingga pada saat harus dipasang sudah siap. Demikian pula pekerjaan-pekerjaan yang lain dapat dilakukan dengan cara yang sama sehingga tidak saling ketergantungan satu sama lainnya dan waktu penyelesaian pekerjaan lebih efisien.

Page 45: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

40

Tabel 3

JADWAL PELAKSANAN REHABILITASI

Nama Sekolah : .......................................

Desa : .......................................

Kecamatan : .......................................

Kabupaten/Kota : .......................................

Provinsi : .......................................

No. URAIAN PEKERJAAN

B U L A N ke

I II III

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I Pekerjaan Persiapan, pembongkaran

II Pekerjaan Galian dan Urugan

III Pekerjaan Pondasi

IV Pekerjaan Dinding

V Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

VI Pekerjaan Atap

VII Pekerjaan Plafon

VIII Pekerjaan Lantai

IX Pekerjaan Penggantung dan Pengunci

X Pekerjaan Instalasi Listrik

XI Pekerjaan Instalai Plumbing & Drainasi

XII Pekerjaan Finishing dan Perapihan

Page 46: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

41

BAB VIII RENCANA KERJA DAN SYARAT-SYARAT (RKS)

A. FISIK RUANG KELAS 1. PERSYARATAN UMUM DAN LINGKUP PEKERJAAN

Persyaratan umum rehabilitasi ruang kelas rusak berat bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam rangka upaya penuntasan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun yang bermutu. Perencanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat bagi sekolah penerima program, dilakukan berdasarkan hasil pendataan dan pemetaan komponen bangunan yang mengalami kerusakan pada masing-masing sekolah. Lingkup pekerjaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat antara lain meliputi: a. Pekerjaan Persiapan b. Pekerjaan Galian dan Urugan c. Pekerjaan Pondasi d. Pekerjaan Beton e. Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap f. Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran g. Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela h. Pekerjaan Penggantung, Pengunci dan Kaca i. Pekerjaan Langit-langit/Plafon j. Pekerjaan Lantai k. Pekerjaan Pengecatan/Politur l. Pekerjaan Instalasi Listrik m. Pekerjaan Finishing n. Pengadaan/Rehabilitasi Meubelair

2. PERSYARATAN TEKNIS Bangunan sekolah adalah salah satu fasilitas umum yang harus memiliki tingkat keamanan yang tinggi dan memiliki usia pemakaian minimum 20 tahun. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, dalam pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: a. Acuan pedoman rehabilitasi bangunan

Rehabilitasi ruang kelas rusak berat mengacu pada Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA, Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Dasar yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2004, dan Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa, Metode dan Cara Perbaikan Konstruksi yang dikeluarkan oleh Ditjen Cipta Karya tahun 2006.

Page 47: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

42

b. Acuan prototipe bangunan SD Terdapat 2 (dua) alternatif contoh prototipe bangunan SD yang dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas SD tahun 2012, yaitu:

1) Contoh prototipe bangunan SD alternatif 1 Contoh prototipe bangunan SD alternatif 1 (lampiran 24) dapat menjadi acuan sekolah yang menerima bantuan rehabilitasi 1 s.d 3 ruang kelas.

2) Contoh prototipe bangunan SD alternatif 2 Contoh prototipe bangunan SD alternatif 2 (lampiran 25) dapat menjadi acuan sekolah yang menerima bantuan rehabilitasi lebih dari 3 ruang kelas.

c. Acuan pedoman pekerjaan dan pemakaian bahan Peraturan teknis bangunan yang digunakan dalam rehabilitasi ruang kelas rusak berat adalah peraturan-peraturan tersebut di bawah ini termasuk segala perubahan dan tambahannya:

1) Tatacara Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SNI-03-1727-1989;

2) Petunjuk Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990; 3) Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) SNI 04-0225-2000; 4) Pedoman Plumbing Indonesia (PPI), SNI 03-6481-2000; 5) Tatacara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI

03-2847-2002; 6) Tatacara Perhitungan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI

03-1729-2002; 7) Peraturan Perencanaan Kayu Struktur SNI-T-02-2003; 8) Tatacara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung,

SNI 03-1726-2003; 9) Permendiknas Nomor 24 tahun 2007 tentang Standar Sarana dan

Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA; 10) Peraturan Umum Keselamatan Kerja dari Departemen Tenaga

Kerja; dan 11) Peraturan dan ketentuan lain yang berlaku di wilayah Indonesia.

d. Pelaksanaan Pekerjaan

1) Pekerjaan Persiapan

Pekerjaan persiapan pada intinya adalah kegiatan mengkoordinasikan dan menyiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan keseluruhan pekerjaan rehabilitasi berat ruang kelas rusak berat. Pekerjaan persiapan antara lain adalah: a) Pembersihan lahan; meliputi penebangan pohon, pembuangan

sampah dan hal-hal yang tidak diperlukan untuk pekerjaan.

Page 48: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

43

b) Pengukuran lahan; meliputi penentuan batas lokasi, kemiringan tanah.

c) Penyediaan air kerja: dilakukan untuk menyediakan air untuk pelaksanaan pekerjaan.

d) Mempersiapkan los/area kerja untuk fabrikasi komponen (mis: kusen, pintu, rangka besi/baja, dll).

e) Membuat atau menentukan ruang untuk gudang sebagai tempat penyimpanan bahan material dan peralatan kerja.

f) Melakukan pengukuran dan pemasangan bouwplank (rambu-rambu) jika ada pekerjaan ini.

g) Mempersiapkan format-format untuk mengendalikan, mengevaluasi, dan melaporkan pelaksanaan pekerjaan.

h) Mempersiapkan gambar kerja, RAB, dan jadwal kerja. i) Membuat dokumentasi pekerjaan mulai tahap awal sampai akhir,

baik keseluruhan hasil pelaksanaan pekerjaan maupun setiap jenis/masing-masing bagian pekerjaan.

2) Pekerjaan Galian/Urugan

Meliputi penggalian tanah untuk pondasi batu kali/batu belah dan atau pondasi beton dan pekerjaan lain yang memerlukan penggalian tanah, dan pengurugan kembali galian di sisi pondasi. Penggalian untuk pondasi dilakukan sampai kedalaman mencapai lapisan tanah cadas/keras (Gambar 1) atau sekurang-kurangnya sesuai dengan gambar rencana kerja yang dibuat. Pengurugan kembali galian yang tebalnya lebih dari 20 cm harus dilaksanakan selapis demi selapis (setiap ±10 cm) dan setiap lapisan harus di padatkan menggunakan mesin pemadat (Compactor) atau dikerjakan secara manual sehingga tidak terjadi penurunan tanah yang dapat mengakibatkan kerusakan pada pondasi, seperti pondasi patah/putus, pondasi menggantung ataupun kerusakan pada lantai bangunan. Jika ada pengurugan lain selain pengurugan pada pondasi, seperti pengurugan lantai, dilakukan seperti halnya pengurugan untuk pondasi (ada proses pemadatan)

Gambar 1. Galian Pondasi

Lapisan Tanah Cadas/Keras

Page 49: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

44

3) Pekerjaan Pondasi

Sebelum membuat pondasi, yang perlu mendapat perhatian yaitu apakah tanah tempat pondasi tersebut akan dibuat merupakan tanah keras, tanah basah, atau tanah berawa. Apabila tanah akan digunakan untuk pasangan batu kali, maka tanah yang kurang baik setelah digali pada kedalaman tertentu perlu dilakukan perbaikan dengan cara mengurug dengan sirtu (pasir batu) hingga cukup memenuhi kekerasan.

a) Pondasi Batu Kali Pondasi batu kali dipasang untuk mendukung struktur bangunan maupun dinding. Pondasi harus kedap air, artinya tidak dapat ditembus resapan air dan tidak meneruskan uap lembab ke bagian bangunan yang terletak di atasnya serta tahan terhadap unsur tanah agresip.

(1) Lingkup Pekerjaan Membongkar sebagian atau seluruh pondasi yang sudah ada yang akan diganti dengan pondasi baru, pemasangan profil pondasi, galian tanah dan urugan tanah, pekerjaan anti rayap (untuk daerah yang banyak rayap), dan pembuatan pondasi baru.

(2) Bahan yang digunakan adalah batu kali atau batu belah ukuran antara 10 cm s/d 20 cm, pasir pasang/cor dan semen/PC.

(3) Penjelasan pekerjaan: Menyiapkan lantai kerja dari pasir dengan tebal ± 5-10 cm,

kemudian menyemprotkan anti rayap (jika diperlukan). Menghamparkan atau meletakkan batu kosong (aanstamping)

dengan posisi berdiri bagian meruncing berada di bawah, dan berdiameter antara 20-25 cm.

Membuat pasangan batu kali di atas aanstamping dengan menggunakan adukan spesi 1PC:4Ps.

Pada lokasi yang tidak ditemukan tanah keras, maka dapat dibantu/diperkuat dengan cara memasang cerucuk kayu atau bambu yang dipasang/dimasukan sampai mencapai tanah keras.

b) Pondasi Beton Bertulang (foot plat) Pondasi beton yang dimaksud adalah pondasi dari bahan dasar beton yang dibuat untuk memperbaiki/meningkatkan kekuatan pondasi, terutama jika akan ada ruang yang dibangun di atas bangunan yang sudah ada sebelumnya tetapi pondasi sebelumnya tidak dipersiapkan untuk bangunan bertingkat. Pondasi beton biasanya dibuat pada bagian-bagian tertentu yang diperlukan untuk penguatan, seperti pada bagian struktur kolom.

Page 50: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

45

Pondasi beton tidak harus dibuat jika keadaan pondasi dari bangunan yang ada sudah baik, kuat, stabil dan atau bangunan tidak digunakan untuk ditingkatkan (untuk menumpu lantai 2). Pondasi beton yang dibuat harus memenuhi ketentuan mutu beton K 175 atau dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr dengan syarat dan ketentuan pelaksanaan seperti pada pekerjaan beton. (1) Lingkup Pekerjaan:

Pekerjaan galian dan urugan tanah, pekerjaan anti rayap (untuk daerah yang banyak rayap) dan pembuatan pondasi.

(2) Bahan yang digunakan, PC/Semen, pasir beton (Ps), kerikil/split (Kr), besi beton dan kawat bendrat.

(3) Penjelasan pekerjaan: Menyiapkan lantai kerja dari spesi 1 PC: 5 Ps setebal ± 5

cm. Meletakkan rangkaian besi beton dengan ukuran baja

tulangan minimal 12 mm untuk tulangan utama dan 8 mm untuk begel.

Cor rangkaian besi beton untuk pondasi dengan campuran 1 PC: 2 Ps: 3 Kr.

Pada lokasi yang tidak ditemukan tanah keras, maka dapat dibantu/diperkuat dengan cara memasang cerucuk kayu atau bambu yang dipasang/dimasukan/ditancapkan sampai mencapai tanah keras.

Gambar 2. Pasangan Pondasi Batu Kali

Anstamping

Lapisan Pasir 10 cm

Pas.Batu Kali 1Pc : 4 Ps

Sloof

Urugan Pasir Urugan Pasir

Ringbalk

Kolom

Lantai

Page 51: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

46

4) Pekerjaan Beton Pekerjaan beton meliputi sloof, kolom, balok, ringbalk dan plat lantai (jika ada pekerjaan plat), dilaksanakan sesuai dengan ketentuan teknis yang berlaku dengan mempertimbangkan faktor keamanan terhadap gempa. Untuk beton struktural maupun non struktural seperti kolom praktis setidak-tidaknya dibuat dengan mutu beton minimal K 175 atau dengan campuran 1 PC : 2 Ps : 3 Kr dan baja tulangan U 24, dengan ukuran besi tulangan, jumlah dan jarak pasang sesuai ketentuan yang diatur dalam SK SNI T-15.1991.03 dan PBI 1971. Untuk beton rabat dapat menggunakan campuran 1 PC : 3 Ps : 5 Kr. a) Lingkup Pekerjaan:

Pekerjaan bekisting, pembesian, pengecoran b) Bahan yang digunakan, kayu bekisting, PC/semen, pasir beton,

besi beton dan kawat bendrat. Bekisting dibuat dari kayu kelas III dengan ketebalan papan minimal 2 cm atau multiplek 9 mm, dengan balok-balok penahan dari kayu ukuran 4/6 cm atau 5/7 cm dan tiang penyangga dari kayu.

c) Penjelasan Pekerjaan: (1) Pekerjaan papan bekisting Bekisting dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran sloof,

balok dan kolom sesuai gambar perencanaan. Bekesting dibuat secara kokoh agar bentuk sloof, balok dan kolom tidak berubah dan tetap pada kedudukannya pada saat di cor.

Sebelum pengecoran, permukaan bekisting harus bebas dari kotoran (misalnya: serbuk gergaji, potongan kayu, tanah dsb). Permukaan dalam bekisting sebaiknya dilapisi pelumas agar bekisting mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton.

Setelah pengecoran, proses pengerasan beton tidak boleh terganggu dari benturan benda keras selama minimal 3x24 jam.

Pembongkaran bekisting hanya dapat dilakukan setelah beton mencapai kekerasan tertentu. Pembongkaran bekisting kolom dapat dilakukan setelah beton mencapai waktu 3 sampai 7 hari. Sedangkan untuk pembongkaran bekisting balok dan plat lantai dapat dilakukan setelah beton mencapai waktu 21 sampai 28 hari.

(2) Pekerjaan Pembesian Perakitan besi tulangan sesuai dengan gambar diameter tulangan, jumlah dan jarak pasang sesuai

ketentuan yang diatur dalam SK SNI T-15.1991.03 dan PBI 1971.

Tulangan beton harus diikat dengan kawat beton (bendraat) untuk menjaga ketebalan selimut beton maka antara

Page 52: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

47

tulangan dan bekisting dipasang beton tahu (decking) tebal ± 2 cm.

Setiap sambungan konstruksi (stek) yang direncanakan untuk dilanjutkan, maka pembesiannya harus dilebihkan minimal 40 x d (bentangan).

(3) Pekerjaan Pengecoran Pengecoran beton struktural minimal menggunakan mesin

pengaduk (molen) atau beton readymix, sedangkan beton non struktural dapat dilakukan secara manual. Dengan mutu beton sesuai ketentuan.

Jika secara manual, harus dilakukan dalam wadah pengadukan, tidak boleh langsung di atas tanah.

Sebelum pengecoran, bekisting harus dibersihkan dan disiram air bersih terlebih dahulu. Kekentalan beton harus diawasi.

Pengecoran harus merata, dan cukup padat dengan cara menggunakan penggetar (vibrator) atau memukul bagian luar begesting 5 s.d 10 kali agar beton dapat mengisi setiap bagian dari rangka.

Jika terjadi pemberhentian pengecoran pada balok dan lantai maka harus berhenti pada jarak 1/5 bentang dan dapat dilanjutkan jika sudah diberi pasta semen (air semen) pada bagian permukaan yang akan dilanjutkan.

Gambar 3 menunjukkan tulangan ikatan silang pada hubungan pertemuan sudut dan persilangan ringbalk disebut pengaku sendi. Tulangan ini berfungsi untuk menahan gaya horisontal atau gempa, sehingga bangunan tidak akan mudah roboh.

Gambar 3. Contoh Tulangan Konstruksi Sloof dan Ringbalk

Campuran 1 Pc : 2 Ps : 3Kr

Ø Minimum 10 mm

pengkaku

pengkaku

Page 53: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

48

Gambar 4 menunjukan hubungan antara kolom dengan ring balk dan pasangan dinding.

Gambar 4. Pasangan Dinding Batu Bata pada Sudut Tembok

Untuk bangunan yang akan dijadikan bertingkat, maka pekerjaan konstruksi beton ruang kelas di lantai 1 yang direhabilitasi/dibangun, yang meliputi pondasi, sloof, kolom, balok, plat dak beton dan tangga harus memenuhi persyaratan dan ketentuan konstruksi untuk bangunan bertingkat baik diameter tulangan, jumlah dan jarak pasangnya, serta tingkat kekuatan beton, sesuai ketentuan pekerjaan beton bangunan bertingkat sebagaimana diatur dalam SK SNI T-15.1991.03 dan PBI 1971. Perencanaan struktur beton untuk bangunan tersebut harus disertai bukti tertulis penghitungan struktur yang ditandatangani oleh ahli struktur.

Demikian juga untuk rencana pembangunan ruang kelas baru pada lantai 2, kondisi ruang kelas pada lantai 1 harus sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan konstruksi untuk bangunan bertingkat. Diameter tulangan, jumlah dan jarak pasangnya harus sesuai ketentuan pekerjaan beton bangunan bertingkat sebagaimana yang diatur dalam SK SNI T-15.1991.03 dan PBI 1971, baik untuk pondasi, sloof, kolom, balok, plat dak.

Untuk mendukung kestabilan bangunan terhadap gempa, perlu dibuat pondasi setempat dari beton (foot plat) dengan dimensi dan ketebalan sesuai dengan kebutuhan, selain itu menggunakan pengkaku sendi yang diletakkan pada pertemuan sloof dan kolom, antara kolom dan ring balok, dan pengikat antar sloof. Pengkaku sendi menggunakan besi panjang 40 cm dengan diameter besi Ø 12 mm dan pengikat sloof panjang siku-siku minimal 1 meter.

Pasangan Batu bata Campuran 1Pc : 4Ps

Tulangan Ringbalk

Tulangan

Page 54: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

49

5) Pekerjaan Rangka Atap dan Penutup Atap Pekerjaan atap meliputi pembuatan dan pemasangan rangka atap (kuda-kuda, nok, gording, usuk dan reng, balok tembok dan lisplank) dan penutup atap.

a) Pekerjaan rangka atap kuda-kuda kayu (1) Lingkup Pekerjaan; pekerjaan rangka atap kuda-kuda kayu, dan

pekerjaan lapisan anti rayap/perusak hama. (2) Bahan yang digunakan;

Kayu dengan kelas kuat II dan diberi lapisan anti rayap /perusak hama kayu, paku, dan begel. Ukuran kayu yang digunakan untuk kuda-kuda umumnya 8/12 cm atau 8/15 cm yang disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk usuk umumnya digunakan kayu berukuran 5/7 cm dan untuk reng dapat digunakan kayu ukuran 2/3 cm atau 3/4 cm (Gambar 7).

(3) Penjelasan pekerjaan; Kayu yang digunakan untuk rangka atap sebelumnya harus

diawetkan terlebih dahulu, dengan cara diberi obat anti rayap.

Karena lebar ruangan 7 m sedangkan kayu yang ada di pasaran pada umumnya ukuran panjang 4 m, maka diperlukan sambungan pada rangka kuda-kuda, balok bubungan/nok, maupun gording (Gambar 6).

Untuk penyambungan rangka kuda-kuda kayu, yang harus diperhatikan adalah arah gaya yang terjadi pada masing-masing batang rangka tersebut. Gaya yang terjadi berupa gaya tekan dan gaya tarik. Pada batang yang menerima gaya tekan, dapat dibuat sambungan lubang dan pen sedangkan batang yang menerima gaya tarik, sambungan dapat berbentuk sambungan bibir miring berkait. Untuk perkuatan pada sambungan kayu dipasang plat besi (beugel) dan dibaut.

Pemasangan usuk dan reng hendaknya pada jarak yang sesuai dengan kebutuhan. Masing-masing jenis penutup atap memiliki ukuran yang berbeda sehingga penggunaan ukuran kayu, baik kuda-kuda, nok dan gording serta jarak usuk dan reng harus menyesuaikan.

Page 55: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

50

Gambar 5. Contoh Sambungan Rangka Kuda-kuda Kayu

b) Pekerjaan rangka atap kuda-kuda baja (1) Lingkup pekerjaan; perakitan kuda-kuda baja (2) Bahan yang digunakan; baja dengan mutu baja BJ37 yang diberi

lapisan pelindung anti karat, atau baja ringan dengan mutu baja yang sesuai dengan ketentuan persyaratan konstruksi yang berlaku dan dijamin oleh produsen

(3) Penjelasan pekerjaan; Sambungan kuda-kuda baja dapat menggunakan las atau

baut. Khusus untuk baja ringan bahan sambungan seperti yang sudah disyaratkan oleh produsen.

Kuda-kuda 8/12

Plat Beugel

Tiang Kuda-kuda 8/12 cm

Balok Penguat Sambungan Kuda-kuda 8/12 cm

Balok Kuda-Kuda 8/12 cm

Ikatan Angin

Usuk 5/7

Reng 3/4

Balok Nok 8/12

Gording 8/12

Papan Ruiter 3/15

Genteng

Genteng Nok

Page 56: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

51

Jika menggunakan kuda-kuda baja harus dilakukan pengecatan anti karat dulu pada seluruh permukan baja yang digunakan untuk melindungi dari karat/korosi.

Jika menggunakan baja ringan (truss), maka baja yang digunakan harus berasal dan dikerjakan oleh pabrikan yang telah memiliki lisensi dan garansi yang pasti dan jelas.

c) Pekerjaan Penutup Atap

(1) Lingkup Pekerjaan; pemasangan atap (2) Bahan yang digunakan; bahan penutup menggunakan bahan

yang tersedia dan mudah diperoleh antara lain genteng tanah liat, seng, asbes gelombang, sirap, genteng metal dan bahan lain yang setara.

(3) Penjelasan Pekerjaan; Pemasangan penutup atap genteng tanah liat disusun

dengan rapi dan bertumpu pada reng Bubungan dipasang dengan bahan yang sama dan tersusun

rapi Apabila menggunakan bahan penutup atap selain genting

tanah liat maka pemasangan dilakukan sesuai dengan spesifikasi pabrik atau bahan.

Bubungan dipasang dengan bahan yang sama dengan jenis penutup atap.

Untuk penutup atap dari genteng atau sirap kemiringan dibuat ≥ 35o-45o sedang atap seng atau asbes gelombang kemiringan ≥20o-30o

Pemasangan penutup atap harus rapi dan memenuhi syarat-syarat sehingga tidak berakibat bocor. Jika terjadi kebocoran setelah pemasangan maka bagian yang bocor tersebut harus dibongkar dan dipasang/diganti baru.

6) Pekerjaan Pasangan Dinding dan Plesteran

Dinding pada umumnya terbuat dari pasangan batu bata, namun pada daerah tertentu dimungkinkan dapat dibuat dari bahan lain yang terdapat di sekitar lokasi pelaksanaan, misalnya dari papan kayu atau bahan yang lainnya (misalnya batako, hollow block, dll). Pada dasarnya apapun bahan/material yang digunakan untuk pembuatan dinding semaksimal mungkin dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna ruang tersebut. Disamping itu karena bangunan tersebut digunakan untuk kegiatan belajar, maka hendaknya diupayakan dinding dapat meredam suara sehingga tidak menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu aktifitas pada masing-masing ruang kelas. a) Lingkup Pekerjaan; pasangan dinding, plesteran dinding dan acian

Page 57: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

52

b) Bahan yang digunakan; batu bata atau bahan dinding lainnya yang banyak terdapat di sekitar lokasi (misalnya: papan, batako dll), pasir pasang, dan PC/semen.

c) Penjelasan pekerjaan; Pekerjaan pasangan batu bata untuk dinding disesuaikan dengan

kebutuhan. Dimulai dari sloof sampai dengan setinggi 30 cm dari permukaan lantai, pasangan dinding ruang kelas dan dinding lain yang berhubungan langsung dengan air harus menggunakan spesi kedap air (trasraam) campuran 1 pc : 3 ps.

Pasangan dindingan biasa menggunakan spesi 1 PC: 6 Psr atau campuran 1 Pc: 3 Kp: 10 Psr.

Batu bata sebelum dipasang harus dibasahi sampai jenuh sehingga dapat melekat dengan sempurna.

Batu bata pecah terpasang tidak lebih dari 20 % dari jumlah batu utuh terpasang.

Pasangan dinding bata dilaksanakan dengan hubungan verband siar/nat masing-masing lapisan tidak saling bertemu, tegak lurus, siku dan rata.

Ketinggian perhari dalam pemasangan dinding bata adalah 1,5 m, untuk menjaga kekuatan.

Bidang dinding yang luasnya lebih besar dari 12 m2 harus ditambahkan kolom praktis.

Bagian dinding yang berhubungan dengan pekerjaan beton kolom diberi penguat stek besi beton Ø 10 mm jarak 50 cm, yang ditanam lebih dahulu pada bagian pekerjaan beton.

Pekerjaan plesteran trasram (kedap air) dengan campuran 1 pc : 3 ps harus dilakukan pada dinding ruangan setinggi 30 cm dari permukaan lantai, pada kaki bangunan atau dinding lainnya yang berhubungan langsung dengan air, benangan sudut tembok dan sudut beton.

Komposisi campuran spesi untuk pasangan dan plesteran biasa digunakan spesi dengan campuran 1 PC : 6 Ps atau campuran 1PC : 3 Kp : 10 Ps.

Seluruh permukaan yang akan diplester harus dibasahi dengan air bersih, baru kemudian di plester dengan rata, halus dan merupakan satu bidang tegak lurus dan siku.

Pada bagian luar diberi lapisan acian dengan rata dan halus sehingga bebas dari keretakkan ataupun cacat-cacat lainnya.

Apabila dinding bangunan dibuat dari papan kayu, maka papan–papan kayu tersebut harus disusun dengan rapi, rapat dan kuat sehingga dapat menciptakan rasa aman dan nyaman bagi pemakai ruang tersebut serta dapat mengurangi kebisingan atau gangguan suara sehingga aktivitas pada masing-masing ruang kelas tidak saling mengganggu.

Page 58: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

53

Jika menggunakan bahan dari kayu, dipilih kayu minimal kelas kuat II dan diupayakan kayu tersebut dilindungi dari kemungkinan gangguan hama perusak kayu. Dalam hal ini banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya dengan cara pencelupan, pengolesan bahan anti rayap dan sebagainya.

7) Pekerjaan Kusen, Daun Pintu dan Jendela Pekerjaan kusen, daun pintu dan jendela meliputi membuat dan memasang dengan bentuk dan ukuran sesuai gambar rencana. Jumlah dan tata letak pintu, jendela dan ventilasi disesuaikan dengan kebutuhan cahaya dan aliran udara yang baik, yaitu dengan memasang ventilasi silang.

Terkait dengan penerangan dan penghawaan alami bangunan yang harus digunakan secara optimal maka desain dan peletakan kusen pintu dan jendela serta ventilasi harus sedemikian sehingga cahaya dapat masuk secara optimal dan merata ke seluruh ruang kelas dan proses penggantian udara dalam ruangan terjadi secara silang (sistem penghawaan silang/cross ventilation). Desain jendela dan ventilasi hendaknya dibuat sesederhana mungkin sehingga mudah dibersihkan, menggunakan material bening (tembus pandang).

Untuk memperoleh penerangan alami bangunan yang cukup baik disyaratkan luas jendela minimal 20% dari luas lantai, sedangkan luas ventilasi disyaratkan 6% sampai dengan 10% dari luas lantai agar dapat diperoleh sirkulasi udara yang cukup baik.

Desain jendela, ketinggian ambang bawah jendela pada sisi selasar bangunan harus dibuat/dipasang pada ketinggian tertentu dari muka lantai ruang kelas agar siswa tidak kehilangan konsentrasi (siswa tidak dapat melihat keluar ruang ketika duduk dibangku), Sedangkan ketinggian ambang bawah jendela pada sisi dinding yang tidak berbatasan dengan selasar dibuat/dipasang untuk memungkinkan ruang kelas mendapatkan intensitas cahaya lebih banyak.

Tata letak pintu harus mempertimbangkan arah intensitas cahaya yang paling tinggi yang masuk ke dalam ruang kelas.

Daun pintu dibuat panil dengan tebal slimaran 4 cm (bahan dasar kayu 4/12 atau 4/15 sebelum diketam/dihaluskan) dan isian panil tebal 3 cm (bahan dasar kayu 3/10, 3/15, 3/25 atau 3/30 sebelum diketam/dihaluskan) dengan lebar minimal 90 cm untuk pintu berdaun tunggal (satu) dan minimal 75 cm untuk pintu berdaun ganda (dua) (Gambar 5), tinggi minimal 200 cm.

Page 59: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

54

a) Lingkup pekerjaan; pembuatan dan pemasangan kusen, daun pintu, daun jendela.

b) Bahan yang digunakan; kayu dengan kelas kuat dan kelas awet II dan tidak cacat serta kering dan cukup tua, kaca.

c) Lingkup pekerjaan; (1) Kusen:

Kayu harus utuh dan tidak cacat, dilindung/dihindari dari hujan dan pekerjaan lain yang akan menyebabkan cacat.

Sambungan-sambungan kayu, baik untuk kusen maupun untuk daun pintu dan jendela dibuat sambungan lubang dan pen dan dikunci dengan nagel (pantek/pen)

Bekas pemakuan harus ditutup dengan bahan penutup (dempul kayu) agar rapi dan hindari terlalu banyak pemakuan pada permukaan kayu.

Ambang batas bawah jendela pada dinding dibagian sisi selasar harus dipasang pada ketinggian yang tidak memungkinkan konsentrasi belajar dalam ruangan terganggu karena dapat melihat keluar.

Pada sisi lain ambang batas bawah jendela dipasang pada ketinggian yang memungkinkan pencahayaan yang lebih besar.

Untuk memperoleh ikatan yang kuat terhadap dinding, kusen pintu harus diberi angkur dari besi 10 mm sebanyak yang diperlukan (minimal 6 angkur, 3 dipasang pada tiang kusen di sekitar engsel pintu dan 3 lagi di tiang kusen seberangnya).

(2) Pekerjaan daun pintu dan jendela Sebelum pemasangan, daun pintu dan jendela harus

disimpan pada ruang dengan sirkulasi udara baik, tidak terkena cahaya langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

Semua kayu harus diserut halus, rata, lurus dan siku sudutnya.

Harus memperhatikan sambungan siku/sudut untuk rangka kayu dan penguat lainnya sehingga kekuatannya terjamin.

Seluruh daun pintu dari papan kayu panil/solid, kecuali untuk ruangan kamar mandi.

Daun jendela dapat dibuka keluar dengan pemasangan engsel dibagian ambang atas..

Sambungan-sambungan kayu, baik untuk kusen maupun untuk daun pintu dan jendela dibuat sambungan lubang dan pen dan dikunci dengan nagel (pantek/pen) sehingga diperoleh sambungan yang kuat.

Page 60: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

55

Semua pekerjaan kayu yang dicat, harus dimeni dan diplamir terlebih dahulu. Pengecatan dilakukan dengan pelapisan lebih dari satu kali sehingga diperoleh hasil yang baik, rapi, halus dan rata.

Gambar 7. Contoh Daun Pintu Panil

8) Pekerjaan Penggantung, Pengunci, dan Kaca Pekerjaan ini meliputi pemasangan engsel, grendel, pengunci untuk pintu dan jendela, serta hak angin untuk jendela, pemasangan kaca pada daun jendela serta penyetelan daun pintu dan jendela.

a) Lingkup pekerjaan; pemasangan engsel, handle, grendel, hak angin, pengunci, pengggantung, pemasangan kaca.

b) Bahan yang digunakan; engsel, handle, hak angin, pengunci, kaca. Semua bahan yang digunakan minimal harus memenuhi syarat kekuatan dan awet sehingga dapat menahan beban dan berfungsi dalam waktu cukup lama.

c) Penjelasan pekerjaan: Setiap daun pintu dipasang 3 (tiga) buah engsel, dipasang 30

cm dari tepi atas dan bawah, dan 1 buah dipasang di tengah. Daun jendela dipasang 2 (dua) buah engsel di ambang atas,

membuka keluar. Pada daun pintu dipasang pengunci lengkap dengan handelnya

(kunci tanam) dipasang setinggi 90 – 100 cm dari lantai atau sesuai gambar.

Pada daun jendela dipasang grendel dan hak angin. Kaca yang digunakan/dipasang harus memiliki permukaan yang

halus dan rata dengan tebal 5 mm. Dipasang dengan rapi.

90 cm

Kayu Kelas 2

75 cm

Page 61: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

56

Pemasangan engsel, handle, kunci, hak angin dan kaca setelah pengecatan dilakukan.

Sekrup-sekrup harus cocok dengan barang yang dipasang, tidak boleh memukul sekrup, cara memasang harus dengan diputar. Sekrup yang rusak harus diganti.

9) Pekerjaan Langit-langit (Plafon) Pekerjaan langit-langit meliputi pemasangan rangka dan penutup plafon. Tinggi langit-langit/penutup plafon ruang kelas minimal 3,5 m dari permukaan lantai, agar dicapai kenyamanan ruangan.

a) Lingkup pekerjaan; pemasangan rangka plafon dan penutup plafon.

b) Bahan yang digunakan; kayu minimal kelas kuat III dengan ukuran 6/10, 5/7, eternit/asbes/GRC datar, kayu lapis/tripleks/multipleks minimal 3 mm atau bahan lain yang tersedia dilokasi dengan kualitas baik sehingga keawetannya cukup lama.

c) Penjelasan pekerjaan: Saat memasang rangka kayu harus memperhatikan rencana

tata letak lampu dan bentuk rumah lampu. Rangka kayu menggunakan kayu kelas kuat III, yang diberi

pelindung hama perusak kayu dan diketam halus pada bagian bawah.

Jika menggunakan rangka aluminium, dipasang dengan bahan-bahan penunjang yang sesuai dengan rangka aluminium.

Rangka plafon kayu menggunakan ukuran 5/7 dan setiap mencapai luasan 9 m2 dipasang balok penggantung plafon ukuran 6/10 untuk menahan beban pekerja instalasi dan perawatan atap maupun plafon, serta mencegah penurunan plafon akibat berat sendiri plafon.

Penutup plafon dapat menggunakan eternit/asbes datar, kayu lapis dengan ketebalan, atau bahan lain yang tersedia di sekitar lokasi rehabilitasi berat pembangunan ruang kelas dilaksanakan.

10) Pekerjaan Lantai Lantai bangunan pada umumnya berada pada permukaan tanah yang dilapisi penutup lantai, dengan bahan penutup berupa beton rabat (beton tanpa tulangan), plester semen PC, tegel, keramik atau bahan lainnya seperti papan kayu.

Jika menggunakan keramik, bagian dalam dapat berupa keramik putih polos yang tidak terlalu memantulkan cahaya, tidak licin dan tidak berkesan licin, sedangkan untuk bagian luarnya dapat menggunakan keramik dof dengan warna lebih gelap, tidak licin dan tidak berkesan

Page 62: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

57

licin. Pemilihan warna keramik sebaiknya diserasikan dengan warna dinding atau warna cat/politur sehingga secara keseluruhan dapat menampilkan sebuah bangunan yang serasi, indah, dan menarik.

Sekeliling ruangan/bangunan dipasang minimal rabat beton, atau sesuai gambar, pada bagian tanah yang bersebelahan dengan dinding ruangan dan teras untuk memberikan penguatan permukaan tanah dari kikisan air dan untuk memberikan kebersihan serta keindahan lingkungan sekitar bangunan.

a) Lingkup pekerjaan; pemadatan tanah, pembuatan lantai kerja, pemasangan lantai, dan plint.

b) Bahan yang digunakan; keramik lantai, PC/semen, Pasir pasang, pasir beton, semen warna/grouting, atau lantai papan kayu kelas kuat II dengan tebal minimal 2 cm.

c) Penjelasan pekerjaan: (1) Lantai bukan Kayu: Jika penutup lantai akan dipasang langsung di atas tanah

maka tanah harus dipadatkan sehingga permukaan menjadi rata dan memiliki daya dukung tanah yang merata. Pemadatan tanah dengan menggunakan alat penumbuk.

Memberi/menaburkan pasir urugan yang bersih, bebas dari bahan organik dengan tebal minimal 10 cm atau sesuai gambar kemudian disiram air dan dipadatkan.

Di atas pasir diberi adukan rabat beton setebal 5 cm dgn campuran 1 PC/semen: 3 Ps: 5 Kr.

Jika akan dipasang di atas penutup lantai yang lama atau permukaan beton (lantai 2) maka cukup diberi urugan pasir setebal 10 cm kemudian pasangan penutup lantai.

Pemasangan keramik menggunakan adukan PC yang cukup padat agar tidak terjadi rongga udara, dengan terlebih dahulu merendam keramik dalam air.

Bidang lantai keramik harus benar-benar rata, dan harus dihindari dari injakan selama 3 x 24 jam setelah pemasangan.

Lebar nat keramik maksimal 5 mm membentuk garis lurus. Nat diisi oleh bahan pengisi/grouting semen warna. Pengisian nat minimal setelah 3x24 jam setelah pemasangan keramik

Pada pertemuan dinding dan lantai keramik dibuat plint. Jika penutup lantai berupa plester semen PC, maka pada

bagian bawah lantai diberi pasangan bata patahan setelah pemadatan tanah dan setelah diberi lapisan pasir setebal 10

Page 63: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

58

cm. Apabila menggunakan penutup lantai pada lantai dasar, pekerjaan plester semen PC penutup lantai dilakukan dengan baik sehingga diperoleh permukaan yang halus dan rata.

(2) Lantai Papan Kayu: Jika lantai terbuat dari papan kayu, maka pada bagian

bawah lantai harus diberi balok melintang sebagai bahan penyangga dengan jarak yang diperhitungkan cukup kuat menyangga beban lantai dan beban-beban lain yang ada di atasnya.

Pemasangan papan lantai menggunakan sambungan alur dan lidah sehingga diperoleh permukaan lantai yang rata (permukaan lantai diketam halus) dan papan-papan lantai tersebut tidak baling atau melengkung.

Kayu yang digunakan adalah kelas kuat 2 dengan ketebalan minimal 2 cm.

11) Pekerjaan Pengecatan/politur Pemilihan warna cat harus mempertimbangkan keserasian dengan lingkungan sekolah yang ada dan faktor kelelahan mata akibat pantulan cahaya yang terang dari permukaan yang dicat, terutama untuk penggunaan cat di dalam ruangan kelas.

a) Lingkup pekerjaan; pengecatan dinding, plafon, lisplang. Pengecatan/politur kusen, daun pintu dan jendela, ventilasi.

b) Bahan yang digunakan; Plamur tembok, plamur kayu, cat tembok, cat kayu/besi, atau politur kayu dengan kualitas baik dan memiliki tingkat keawetan yang cukup.

c) Penjelasan pekerjaan: (1) Pengecatan dinding/plafon Sebelum dilakukan pengecatan, permukaan dinding

diplamur secara rata dan halus. Diplamur sampai pori-pori permukaan tertutup rapat.

Pengecatan dinding dilakukan setelah penutup plafon terpasang.

Pengecatan dinding harus merata, berwarna sama dan tidak mengelupas ketika sudah kering.

Pengecatan pada plafon dimulai dengan membersihkan permukaan plafon dan memberi plamur secara merata. Setelah diplamur plafon dicat secara merata dengan warna sama dan tidak boleh mengelupas setelah kering.

Page 64: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

59

(2) Pengecatan Kayu dan besi Sebelum dicat, kayu harus di meni terlebih dahulu dengan

pengecatan minimal 2 (dua) kali dan dengan warna sama. Urutan pengecatan kusen baru adalah pertama 2 (dua) kali

pengecatan meni kayu/cat dasar, kedua 1 (satu) kali mengisi pori-pori kayu dengan plamur kayu, ketiga menghaluskan dengan kertas gosok/amplas secara merata, terakhir mengecat kayu secara merata minimal 2 (dua) kali.

Jika pekerjaan menggunakan politur maka urutan pelaksanaan adalah pertama menutupi lubang-lubang pada permukaan kayu dengan dempul, kedua menghaluskan dengan amplas, ketiga pengelapan dengan kain kompon (compound), terakhir pemolesan dengan politur secara merata, halus dan tidak kusam atau luntur.

12) Pekerjaan Instalasi Listrik Pekerjaan instalasi listrik dalam ruangan terkait dengan aspek penerangan atau tata cahaya khususnya penerangan buatan. Secara umum pencahayaan harus memiliki intensitas yang merata sehingga penempatan titik lampu harus mempertimbangkan penyebaran cahaya lampu pada bidang kerja, kemudahan pemeliharaan dan penggantian elemen yang rusak.

Untuk pekerjaan instalasi listrik harus dilakukan oleh orang yang memiliki keahlian tentang instalasi listrik. Pada prinsipnya pemasangan instalasi listrik harus memenuhi persyaratan teknis dan semua bahan yang digunakan hendaknya berkualitas baik sehingga dapat berfungsi dengan baik dalam waktu yang cukup lama.

a) Lingkup Pekerjaan; adalah seluruh sistem kelistrikan secara lengkap sehingga instalasi dapat bekerja dengan sempurna dan aman.

b) Bahan yang digunakan; kabel daya tegangan rendah, stop kontak, saklar, lampu, bahan isolasi, armatur dan junction box (jika pemasangan baru). Kabel yang digunakan memilikli standar industri Indonesia (SII) atau standar PLN.

c) Penjelasan pekerjaan Semua kabel distribusi ditanam dalam tembok dan berada dalam

pipa conduit PVC yang disesuaikan dengan ukuran. Tidak diperkenankan ada pencabangan atau sambungan kecuali

pencabangan connectornya menggunakan konduktor dan pada outlet/kontak penghubung.

Page 65: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

60

Stop kontak yang dipakai adalah stop kontak satu phasa rating 250 volt, yang dipasang rata dinding dan pada ketinggian kurang lebih 150 cm dari permukaan lantai atau pada posisi yang tidak mudah dijangkau siswa. Sangat disarankan menggunakan stop kontak yang berpengaman.

Saklar bertipe pemasangan rata dinding dengan rating 250 volt, dapat berupa saklar double atau tunggal. Saklar ditempatkan dekat pintu dipasang pada ketinggian kurang lebih 150 cm di atas permukaan lantai

13) Pekerjaan Finishing Pekerjaan finishing meliputi pekerjaan antara lain: pengecatan dinding, pengecatan plafon, pengecatan pintu dan jendela, pengecatan lisplang. Sedangkan pekerjaan perapihan pada dasarnya merupakan penyempurnaan atau perapihan pekerjaan yang telah selesai namun masih diperlukan penyempurnaan. Sebagai contoh, misalnya terdapat pintu yang tidak dapat dibuka/tutup dengan sempurna; jika terdapat cat yang masih kurang rata, plesteran retak-retak, dan sebagainya. Pedoman Teknis bahan dan pekerjaan sesuai dengan peraturan (SNI) yang berlaku.

B. MEUBELAIR/PERABOT RUANG KELAS

Pengguna utama ruang kelas adalah siswa sekolah dasar yang secara anatomis memiliki ukuran yang relatif kecil sehingga ukuran perabot harus dibuat sesuai dengan kondisi tersebut. Oleh karena itu standar dan spesifikasi teknis perabot ruang kelas harus memenuhi standar kenyamanan dan kekuatan yang dipersyaratkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk SD/MI, SMP/MTs dan SMA/MA dan Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Dasar yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2004 (lampiran 26).

1. Standar Meubelair/Perabot Ruang Kelas

Persyaratan meubelair/perabot ruang kelas harus memenuhi Standarisasi Perabot Sekolah Dasar Tahun 2005, meliputi: a. Kualitas b. Keamanan penggunaan c. Kenyamanan dalam penggunaan d. Kemudahan dalam pemakaian e. Kemudahan dalam pemeliharaan f. Kemudahan dalam perbaikan

Page 66: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

61

Untuk memenuhi persyaratan kenyamanan dan kemudahan dalam penggunaan serta kemudahan dalam pemeliharaan, maka ukuran standar ditentukan sebagai berikut:

Ukuran standar perabot ruang kelas:

NO JENIS PERABOT P (cm)

L (cm)

T (cm) KET

1 Meja siswa tunggal 60 55 65 - 71 2 Meja siswa ganda 120 55 65 - 71 3 Meja guru 75 60 73 4 Kursi siswa 38 38 40 5 Kursi guru 45 40 43 6 Papan tulis gantung/dinding 240 120 7 White board standar 240 120 8 Papan Jadwal 60 40 9 Papan absensi 60 40

10 Papan piket 80 60 11 Almari ruang kelas 70 - 80 40 - 60 180

2. Spesifikasi Teknis Meubelair/Perabot Ruang Kelas a. Meja siswa dan meja guru

1) Bahan untuk rangka menggunakan kayu dengan daun meja dari papan kayu kelas II atau multiplek tebal 18 mm,

2) Sambungan menggunakan konstruksi lubang dan pen yang diperkuat dengan pasak dan lem kayu,

3) Finishing dapat menggunakan cat atau politur dengan warna yang serasi.

b. Kursi siswa dan kursi guru 1) Bahan untuk rangka menggunakan kayu kelas II dengan dudukan

dan sandaran dari papan kayu dengan tebal 18 mm, 2) Sambungan menggunakan konstruksi lubang dan pen yang

diperkuat dengan pasak dan lem kayu, 3) Finishing dapat menggunakan cat atau politur dengan warna yang

serasi. c. Papan tulis gantung/dinding

1) Bahan menggunakan multiplek tebal 12 mm dengan rangka dari kayu kelas II ukuran 4/6 yang dipasang dibagian belakang papan tulis,

2) Sambungan menggunakan paku dengan kepala yang dibenamkan, 3) Finishing menggunakan cat dof untuk papan tulis dengan warna

hitam.

Page 67: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

62

d. Whiteboard standar 1) Bahan menggunakan multiplek tebal 12 mm dengan rangka dari

aluminium, 2) Finishing menggunakan lapisan formika warna putih yang direkatkan

dengan lem kayu.

e. Almari ruang kelas 1) Bahan untuk rangka menggunakan kayu kelas II dengan dinding

penutup dari teakwood tebal 4mm untuk merapikan bagian tepi digunakan vinyl jati,

2) Sambungan menggunakan konstruksi lubang dan pen yang diperkuat dengan pasak dan lem kayu,

3) Finishing menggunakan politur dengan warna yang serasi.

3. Kebutuhan Mebelair/Perabot Ruang Kelas a. Alternatif 1

NO JENIS PERABOT JUMLAH SATUAN

1 Meja siswa tunggal 32 buah 2 Meja guru 1 buah 3 Kursi siswa 32 buah 4 Kursi guru 1 buah 5 White board standar 1 buah 6 Papan Jadwal 1 buah 7 Papan absensi 1 buah 8 Papan piket 1 buah 9 Almari ruang kelas 1 buah

b. Alternatif 2

NO JENIS PERABOT JUMLAH SATUAN

1 Meja siswa ganda 16 buah 2 Meja guru 1 buah 3 Kursi siswa 32 buah 4 Kursi guru 1 buah 5 White board standar 1 buah 6 Papan Jadwal 1 buah 7 Papan absensi 1 buah 8 Papan piket 1 buah 9 Almari ruang kelas 1 buah

Page 68: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

63

BAB IX KETENTUAN LAIN

1. Selain ketentuan yang ada dalam buku Petunjuk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Tahun 2012 ini, Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar juga mempertimbangkan usulan yang disampaikan langsung dari sekolah, maupun dari instansi lain yang relevan.

2. Sanksi a. Jika berdasarkan hasil pengawasan dan evaluasi yang dilakukan oleh

Direktorat Pembinaan SD ternyata sekolah yang bersangkutan tidak melaksanakan kegiatan rehabilitasi ruang kelas rusak berat, maka pihak sekolah wajib mengembalikan dana bantuan sebesar dana yang telah diterima sekolah ke Kas Negara selambat-lambatnya 30 hari setelah hasil pengawasan dan evaluasi disepakati.

b. Direktorat Pembinaan SD berhak menghentikan sebagian atau seluruh kegiatan bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat dalam suatu kabupaten/kota atau sekolah penerima bantuan, apabila pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan butir-butir yang tertuang dalam petunjuk pelaksanaan. Selanjutnya apabila penghentian pelaksanaan kegiatan tersebut di atas terpaksa dilakukan, maka penyelesaian kegiatan tersebut menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota atau sekolah penerima bantuan yang bersangkutan.

c. Apabila terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan rehabilitasi maupun penggunaan dana bantuan maka pihak yang melakukan penyimpangan akan diberikan sanksi hukum sesuai peraturan perundangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia

Page 69: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

64

BAB X P E N U T U P

Petunjuk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012 ini perlu disebarluaskan kepada Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab/Kota dan seluruh sekolah penerima bantuan agar dapat diketahui dan dipahami informasi yang tertuang dalam petunjuk pelaksanaan ini.

Pada dasarnya segala bentuk perubahan terhadap petunjuk pelaksanaan ini tidak diperkenankan. Namun demikian apabila oleh karena sesuatu hal yang tidak dapat dihindarkan dan terpaksa dilakukan penyesuaian diluar ketentuan yang telah diatur dalam petunjuk pelaksanaan ini, maka harus mendapatkan persetujuan tertulis pengelola di tingkat pusat.

Jika terdapat hal-hal yang belum diatur dalam buku petunjuk pelaksanaan ini, akan diatur kemudian.

Page 70: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

65

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 71: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

66

(kop surat sekolah)

BERITA ACARA SERAH TERIMA ASET NEGARA BERUPA BARANG

SEBAGAI BANTUAN REHABILITASI KEPADA SD NEGERI/SWASTA ....... KAB. .......... PROP. ............

Pada hari ini .....................tanggal ..........................bulan .............................tahun dua ribu duabelas, bertempat di Ruang Kantor ............................................................... telah dilaksanakan serah terima Barang Inventaris Kekayaan Negara: 1. Nama : ........................................................ NIP. : ........................................................ Jabatan : Kepala SD ...................................... Alamat : SD ..................................................

Telephon/HP : ........................................................ Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA (sebagai pihak yang menyerahkan) 2. Nama : ........................................................ NIP. : ........................................................ Jabatan : Kabid/Subdin ................................. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ..................................................... Alamat : Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ..................... Provinsi .................. Telephon/HP : ........................................................ Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA (sebagai pihak yang menerima) Pihak pertama menyerahkan kepada pihak kedua sejumlah barang berupa hasil pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas SD (sebagaimana terlampir) sebagai aset negara sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas SD Tahun 2012. Dimikian berita Acara Serah Terima ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Yang menerima, yang menyerahkan, PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA cap ttd cap ttd Nama jelas .....…..……………… Nama jelas ................................. NIP............................................. NIP ..............................................

Mengetahui,

Kepala Dinas Pendidikan Direktur Pembinaan SD Provinsi ....................................... cap ttd cap ttd

Nama jelas .............................. Nama jelas .................................. NIP. ......................................... NIP................................................

LAMPIRAN 1

Page 72: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

67

Lampiran berita acara serah terima aset negara ................. Nomor : .....................................................

DAFTAR ASET NEGARA SD ...............................

NO NAMA BARANG JUMLAH KETERANGAN

1

2

3

4

5

Kepala SD ............................ (stempel dan ttd) ___________________________ NIP. ......................................

Page 73: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

68

(kop surat sekolah)

BERITA ACARA PEMILIHAN DAN PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA REHABILITASI RUANG KELAS

Nomor ……………………….. Pada hari ………. tanggal …………… bulan ……… tahun dua ribu dua belas, kami yang bertandatangan di bawah ini, melalui forum musyawarah pemilihan dan pembentukan Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas SD ….…………bertempat di ………………. yang dihadiri pihak sekolah, komite sekolah, wakil wali murid dan anggota masyarakat sebanyak ……….. orang, (daftar hadir terlampir) dengan ini menyatakan bahwa: Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas SD …………… telah dipilih secara musyawarah dengan penuh tanggung jawab serta tanpa tekanan dari pihak manapun.

Dari hasil musyawarah tersebut, ditetapkan bahwa:

NO NAMA ALAMAT JABATAN UNSUR DARI TANDA TANGAN

1 Penanggung Jawab Sekolah (kepala sekolah)

2 Ketua Sekolah (guru tetap)

3 Sekretaris Wakil Wali Murid

4 Bendahara Sekolah (Guru)

5 Penanggung Jawab Teknis

Wakil wali Murid atau unsur masyarakat (punya pengalaman di bidang bangunan)

6 Anggota Unsur sekolah, komite sekolah, masyarakat

Selanjutnya, kami yang bertandatangan selaku penanggung jawab kegiatan rehabilitasi SD …....... dengan ini menyatakan: 1. Sanggup untuk melaksanakan rehabilitasi sesuai dengan ketentuan dalam petunjuk

pelaksanaan, dan menggalang partisipasi masyarakat dalam rangka peningkatan sarana prasarana pendidikan.

2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas secara transparan dengan memberikan informasi secara terbuka melalui rapat dan papan pengumuman baik secara insidentil maupun berkala.

3. Tidak memberikan kepada pihak manapun dan tidak menggunakan uang bantuan rehabilitasi ruang kelas di luar ketentuan yang berlaku.

Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

………..…..…………….., ……….2012 Penanggung Jawab Kegiatan Kepala SD ..........................................

(stempel dan ttd) ……………………………… NIP. ………………………..

LAMPIRAN 2

Page 74: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

69

(kop surat sekolah)

KEPUTUSAN KEPALA SD ......................................... NOMOR : ....................................................................

TENTANG PENETAPAN TIM PELAKSANA REHABILITASI RUANG KELAS

SD ............................................................

Kepala SD ....................................... Menimbang: a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di tingkat Sekolah

Dasar diperlukan ruang kelas yang memadai. b. Bahwa untuk memenuhi ruang kelas yang memadai, diperlukan

Rehabilitasi Ruang Kelas melalui dana APBN lewat Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar.

c. Bahwa pelaksanaan Rehabilitasi Ruang Kelas dilakukan secara swakelola oleh Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas

d. Bahwa nama-nama yang tercantum dalam lampiran keputusan ini dipandang mampu untuk melaksanakan tugas dimaksud.

Mengingat : a. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan c. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 044/U/2002 tahun 2002

tentang Komite Sekolah dan Dewan Pendidikan d. Petunjuk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas SD

Tahun 2012 e. Berita Acara Pemilihan dan Pembentukan Tim Rehabilitasi Ruang Kelas

No...........

MEMUTUSKAN Menetapkan : Pertama : Mengangkat yang namanya tercantum dalam kolom dua dengan unsur dalam

kolom tiga dan jabatan dalam kolom 4 lampiran keputusan ini sebagai Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas

Kedua : Tugas Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas adalah memilih dan menetapkan serta memberi pengarahan kepada Perencana, menggalang partisipasi masyarakat serta membuat laporan keuangan dan pelaksanaan kegiatan.

Ketiga : Kegiatan rehabilitasi ruang kelas dibiayai oleh dana APBN dalam bentuk bantuan Rehabilitasi Ruang Kelas tahun 2012.

Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan berakhir setelah seluruh kegiatan rehabilitasi ruang kelas untuk SD selesai dilaksanakan.

Kelima : Apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini maka akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : ................................... Pada tanggal : ......................... 2012 Kepala SD ...................................... (Stempel dan ttd) ............................................................... NIP. ......................................

LAMPIRAN 3

Page 75: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

70

Lampiran Surat Keputusan Kepala Sekolah ………………………………............ Nomor : .....................................................

SUSUNAN TIM PELAKSANA REHABILITASI RUANG KELAS SD ...............................

NO NAMA ALAMAT JABATAN UNSUR DARI TANDA

TANGAN 1 Penanggung Jawab Sekolah (kepala sekolah)

2 Ketua Sekolah (guru tetap)

3 Sekretaris Wakil Wali Murid

4 Bendahara Sekolah (Guru)

5 Penanggung Jawab Teknis

Wakil wali Murid atau unsur masyarakat (punya pengalaman di bidang bangunan)

6 Anggota Unsur sekolah, komite sekolah, masyarakat

Kepala SD ............................ (stempel dan ttd) ___________________________ NIP. ......................................

Page 76: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

71

(kop surat sekolah)

SURAT TUGAS PERENCANA REHABILITASI RUANG KELAS Tanggal : ………………………………. Ketua Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas SD .............................................. Kabupaten /Kota ……………. Provinsi ……………… Berdasarkan berita acara pemilihan dan pembentukan Tim Pelaksana Rehabiliatsi Ruang Kelas SD .......................................…….............………, nomor …….......…................….., tanggal…….................................... Dengan ini menugaskan kepada

Nama : .............................................

Alamat : ……………………………….. Untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan rehabilitasi ruang kelas, dengan uraian tugas sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Membuat gambar rencana yang diperlukan, seperti:

Site plan (tata letak bangunan) atau gambar situasi; Denah, tampak dan potongan; Rencana pondasi; Rencana atap; Rencana plafon; Instalasi listrik/penerangan; Instalasi air bersih/air kotor (jika ada); Detail, antara lain: pondasi, kolom, kusen, kuda-kuda, dsb.

b. Menyusun spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi setempat.

c. Melakukan survei harga bahan dan upah kerja.

d. Membuat rencana anggaran biaya pelaksanaan.

e. Membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan.

f. Menyerahkan dokumen perencanaan sebanyak 3 (tiga) eksemplar.

g. Memberikan penjelasan tentang hasil perencanaan. 2. Tahap pelaksanaan rehabilitasi

a. Membantu Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas dalam mengarahkan dan membimbing tukang dan pekerja selama pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas.

b. Memeriksa kuantitas dan kualitas bahan yang digunakan untuk pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas.

c. Memantau dan mengevaluasi kinerja tukang dan pekerja selama pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas.

d. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan selama pekerjaan rehabilitasi dilakukan.

LAMPIRAN 4

Page 77: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

72

e. Membuat laporan mingguan, laporan bulanan dan berita acara kemajuan pekerjaan rehabilitasi untuk diserahkan kepada Ketua Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas.

f. Membantu Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas dalam membuat foto perkembangan fisik pekerjaan rehabilitasi.

g. Melaporkan permasalahan yang perlu ditangani oleh Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas.

h. Membantu membuat laporan akhir hasil pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas.

i. Perencana bertanggung jawab penuh terhadap hasil perencanaan pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas.

Jangka waktu penugasan perencana adalah selama pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas yang tidak boleh melebihi tahun anggaran 2012. Besar imbalan perencana dan pengawas adalah sebesar Rp…..........….................................................................. (…………...………....................................................................................)

Demikian surat tugas ini dibuat, untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya. Menyetujui Ketua Tim Pelaksana Rehabilitasi Mengetahui Perencana Ruang Kelas Kepala Sekolah

(stempel dan ttd)

..................................... ……………………………… ...................................... nama jelas NIP. ……………………….. NIP ...............................

Page 78: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

73

DAFTAR KEAHLIAN PEKERJA REHABILITASI RUANG KELAS SD NEGERI/SWASTA TAHUN 2012

Sekolah : …………………… Alamat : …………………… Kecamatan : …………………… Kabupaten/Kota : …………………… Provinsi : ……………………

NO NAMA ALAMAT UMUR KEAHLIAN*)

…………..…., ..……….2012 Mengetahui Ketua Tim Pelaksana

Kepala Sekolah SD Rehabilitasi Ruang Kelas

cap ttd

………………………………. ……………………………… NIP. …………………………. NIP ……………………………

Keterangan:

*) Diisi misalnya: kepala Tukang, Tukang batu, tukang kayu, tukang besi, tukang cat, pekerja/kuli

LAMPIRAN 5

Page 79: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

74

BERITA ACARA PENYEDIAAN MEUBELAIR/PERABOT RUANG KELAS

Pada hari …….……….., tanggal …………………….. di sekolah …….…………, pukul ………. s.d. ……….. telah dilaksanakan pembahasan bersama antara Kepala Sekolah, Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas, Perencana/Pengawas, dan Komite Sekolah dalam rangka penyediaan meubelair/perabot ruang kelas, yang akan direhabilitasi dengan menggunakan dana bantuan rehabilitasi ruang kelas SD tahun 2012 dari Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar sebesar Rp. ….…… ( …….................)

Hadir dalam rapat pembahasan ini adalah:

NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN

Pada rapat pembahasan ini spesifikasi dan jumlah meubelair/perabot ruang kelas ditetapkan sesuai petunjuk pelaksanaan dan sesuai kebutuhan. Daftar meubelair/perabot ruang kelas yang akan direhabilitasi/baru terdapat dalam lampiran berita acara ini.

.....................,………2012

Mengetahui, Ketua Tim Pelaksana Kepala Sekolah Rehabilitasi Ruang Kelas Cap/ttd

………………………… …………………………… NIP............................. Nama Jelas

LAMPIRAN 6a

Page 80: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

75

Lampiran Berita Acara penyediaan meubelair/perabot ruang kelas

DAFTAR MEUBELAIR/PERABOT RUANG KELAS YANG DIREHABILITASI

Sekolah : ……………………….. Kabupaten/Kota : ………………..… Alamat : ……………………….. Provinsi : ……………..…… Kecamatan : ……………………….. Jumlah biaya rehabilitasi meubelair/perabot ruang kelas: Rp. .…………………………………. ( .......................…………….)

No Nama

Meubelair/perabot ruang kelas

Spesifikasi Jumlah Biaya Jumlah

biaya (Rp)

Bahan (Rp)

Upah (Rp)

JUMLAH

.....................,………2012

Mengetahui, Ketua Tim Pelaksana Kepala Sekolah Rehabilitasi Ruang Kelas Cap/ttd

………………………… …………………………… NIP............................. Nama Jelas

LAMPIRAN 6b

Page 81: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

76

Contoh Format Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

REKAPITULASI RENCANA ANGGARAN BIAYA

Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SD Tahun 2012 Sekolah : ……………………… Alamat : ……………………… Kabupaten/Kota :……………………….

..……, .........…..2012 Ketua Tim Pelaksana Perencana, Rehabilitasi Ruang Kelas ttd & stempel …………………….. ..…………………….. NIP. NIP.

Mengetahui/Menyetujui, Kepala Sekolah

ttd & stempel

……………………............. NIP.

NO URAIAN PEKERJAAN JUMLAH HARGA

I PEKERJAAN PERSIAPAN Rp.

II PEKERJAAN TANAH Rp.

III PEKERJAAN PONDASI Rp.

IV PEKERJAAN BETON Rp.

V PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN Rp.

VI PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU & JENDELA Rp.

VII PEKERJAAN RANGKA ATAP & PENUTUP ATAP Rp.

VIII PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Rp.

IX PEKERJAAN CAT Rp.

X PEKERJAAN LISTRIK Rp.

XI PEKERJAAN KUNCI & PENGGANTUNG Rp.

XII PEKERJAAN LANTAI Rp.

A Total Biaya Fisik Rehab. Ruang Kelas (Jumlah I s.d XII) Rp.

B Biaya Rehabilitasi Meubelair untuk ……. ruang @ Rp. 5.000.000,00 Rp.

JUMLAH BIAYA REHABILITASI (A+B) Rp.

C Biaya Manajemen Operasional TPR2K = 3% x Total Biaya Fisik Rehab. Ruang Kelas Rp.

JUMLAH DANA Rp.

LAMPIRAN 7

Page 82: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

77

Contoh Format Rencana Anggaran Biaya

RENCANA ANGGARAN BIAYA ( RAB )

PEKERJAAN : REHABILITASI ……..(……….) RUANG KELAS SD TAHUN ANGGARAN : 2012

Sekolah : Alamat : Kabupaten/Kota :

No. Jenis Pekerjaan Sat. Volume Harga Satuan Jumlah Harga TOTAL Biaya

(Rp) (Rp) (Rp) A BIAYA FISIK REHAB. RUANG KELAS I PEKERJAAN PERSIAPAN 1 Pengukuran dan pas. Bouwplank m1 2 Pembersihan dan perataan lahan m2 3 ………………………………… …… Jumlah II PEKERJAAN TANAH

1 Gali tanah pondasi induk (0.70X1.00), L=76m m3

2 Gali tanah pondasi teras (0.50X0.60), L=24m m3

3 Urug pasir bawah pondasi, t=10 cm m3 4 Urugan pasir bawah lantai, t=10cm m3 5 Urug tanah kembali m3 6 Rabatan bawah lantai, t=5cm m2 7 Anti rayap m2 8 ………………………………………. …….. Jumlah

III PEKERJAAN PONDASI 1 Pas. Batu kosongan m3 2 Pas. Pondasi batu kali m3 3 ………………… ………. Jumlah

IV PEKERJAAN BETON

1 Pekerjaan Balok Sloof (12x20)cm, L=76

a. Beton m3 b. Bekisting m2 c. Pembesian kg 2 Pek. Balok latei (12x12)cm, L=48m a. Beton m3 b. Bekisting m2 c. Pembesian kg

3 Pek. Kolom beton (15x20)cm, h=4.00m, 34bh

a. Beton m3 b. Bekisting m2

LAMPIRAN 8

Page 83: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

78

c. Pembesian kg

4 Pek. Balok ring, gewel & konsol teras (12x20)

a. Beton m3 b. Bekisting m2 c. Pembesian kg Jumlah

V PEKERJAAN PASANGAN & PLESTERAN

1 Pas. Dinding 1/2 bata, 1:3, h=30 cm m2 2 Pas. Dinding 1/2 bata, 1:6 m2 3 Plesteran 1 : 3, tebal 15 mm m2 4 Plesteran 1 : 6, tebal 15 mm m2 5 …………………………………….. ………. Jumlah

VI PEKERJAAN KUSEN, DAUN PINTU & JENDELA

1 Kusen pintu dan jendela m3 2 Pas. Pintu panil m2 3 Pas. Jendela kaca m2 4 Pasang kaca 5 mm m2 5 …………………………………….. ……… Jumlah

VII PEKERJAAN RANGKA ATAP & PENUTUP ATAP

Atap genteng 1 Kuda-kuda Kayu 8/12 m3 2 Gording Kayu 8/12 m3 3 Usuk kayu 5/7, Reng 3/4 m2 4 Pasangan Lisplang 2/20 m’ 5 Penutup atap Genting kodok m2 6 Pasang Genting Bubungan bulat m’ 7 …………………………………….. ……… Jumlah

VIII PEKERJAAN LANGIT-LANGIT Langit-langit/eternit 1.00X1.00 1 Pas. Rangka 1.00X1.00, kayu 4/6 m2 2 Pas. Plafon m2 3 Pas. List plafon m1 4 ……………………………………… ……… Jumlah

IX PEKERJAAN CAT 1 Melabur Kayu Atap dengan residu m2 2 Pengecatan Dinding m2 3 Pengecatan Plafon m2 4 Pengecatan Kayu m2 5 ……………………………… Jumlah X PEKERJAAN LISTRIK 1 Pas. Instalasi titik lampu Ttk 2 Pas. Instalasi Stop Kontak ttk

Page 84: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

79

3 Pas. Sakelar tunggal bh 4 Pas. Sakelar ganda bh 5 Pas. Lampu TL 20 w bh 6 Pas. Lampu SL 18 w bh 7 ………………………………… …….. Jumlah

XI PEKERJAAN KUNCI & PENGGANTUNG

1 Pas. Kunci tanam 2 xputar bh 2 Pas. Engsel jendela 3” bh 3 Pas. Engsel pintu 4” bh 4 Pas. Grendel pintu bh 5 Pas. Grendel jendela bh 6 Pas. Hak angin bh 7 ……………………………….. ……… Jumlah

XII PEKERJAAN PENUTUP (PAS. KERAMIK)

1 Pas. Keramik lantai 30/30 m2 2 …………………………….. ………. Jumlah Jumlah (I s/d XII) B BIAYA REHAB. MEUBELAIR

XIII PEKERJAAN MEUBELAIR 1 Meja kursi siswa bh 2 Meja 1/2 biro dan kursi guru set 3 Almari guru bh 4 Papan tulis bh 5 …………………….. ……… Jumlah C BIAYA MANAJEMEN OPERASIONAL TPR2K

XIV

Manajemen Operasional = 3% x Total Biaya Fisik Rehab. Ruang kelas (I s/d XII) ls

Jumlah Rekapitulasi Jumlah (A+B+C) Pembulatan

Terbilang :

Page 85: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

80

JADWAL PELAKSANAN REHABILITASI

Nama Sekolah : ....................................... Desa : ....................................... Kecamatan : ....................................... Kabupaten/Kota : ....................................... Provinsi : .......................................

No. URAIAN PEKERJAAN B U L A N ke

I II III 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

I Pekerjaan Persiapan dan Pembongkaran

II Pekerjaan Galian dan Urugan III Pekerjaan Pondasi IV Pekerjaan Dinding

V Pekerjaan Kusen, Pintu dan Jendela

VI Pekerjaan Atap VII Pekerjaan Istalasi Air Hujan VIII Pekerjaan Plafond IX Pekerjaan Lantai X Pekerjaan Instalasi Listrik XI Pekerjaan Rehab Meubelair

XII Pekerjaan Finishing dan Perapihan

..……, .........…..2012 Ketua Tim Pelaksana Perencana, Rehabilitasi Ruang Kelas ttd & stempel …………………….. ..…………………….. NIP. NIP.

Mengetahui/Menyetujui, Kepala Sekolah

ttd & stempel

……………………............. NIP.

LAMPIRAN 9

Page 86: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

81

INSTRUMEN PENJARINGAN DATA

SEKOLAH DASAR TAHUN 2012

PETUNJUK

• Bacalah petunjuk pengisian Instrumen dengan seksama untuk mengisi instrumen ini tahap demi tahap, agar tidak keliru

• Jawablah pertanyaan dalam instrumen ini dengan seobyektif mungkin agar dapat tergambar dan kondisi yang sebenarnya

• Pengisian tidak perlu diketik, harus dengan tulis tangan dengan huruf cetak, rapih dan jelas. Penulisan jangan menggunakan pensil.

IDENTITAS SEKOLAH 1. Nama Sekolah : .............................................................. 2. Katagori Sekolah : SBI/RSBI/SSN/SPM *) 3. NSS : .............................................................. 4. Status : Negeri/Swasta *) 5. Terakreditasi : Ya/Tidak *) 6. Alamat Sekolah : .............................................................. : .............................................................. : Kab./Kota ............................................... 7. Nama Yayasan (bagi swasta) : .............................................................. 8. Alamat Yayasan : .............................................................. 9. Tahun didirikan/operasional : .............................................................. 10. Nomor Rekening Sekolah : .............................................................. : Bank........................ Cabang ............... 11. a. Nama Kepala Sekolah : .............................................................. b. NIP : .............................................................. c. Nomor Telepon : ……………………………………………. *) Coret yang tidak perlu PROFIL SEKOLAH 1. Data Siswa dalam 3 (tiga) tahun terakhir Tahun 2009/2010

Kelas Jumlah Siswa (orang) Jumlah Rombel Putra Putri Total

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6

LAMPIRAN 10a

Page 87: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

82

Tahun 2010/2011

Kelas Jumlah Siswa (orang) Jumlah Rombel Putra Putri Total

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6

Tahun 2011/2012

Kelas Jumlah Siswa (orang) Jumlah Rombel Putra Putri Total

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Kelas 4 Kelas 5 Kelas 6

2. Data Ruang SD

Nama Ruang Jumlah Ukuran (m) Jumlah rombel

Kondisi fisik ruang*)

Ruang Kelas 1 Baik/sedang/rusak Ruang Kelas 2 Baik/sedang/rusak Ruang Kelas 3 Baik/sedang/rusak Ruang Kelas 4 Baik/sedang/rusak Ruang Kelas 5 Baik/sedang/rusak Ruang Kelas 6 Baik/sedang/rusak R. Perpustakaan SD

Baik/sedang/rusak

Ruang Kepala SD Baik/sedang/rusak Ruang Kerja Guru Baik/sedang/rusak Ruang Tata Usaha Baik/sedang/rusak Ruang UKS Baik/sedang/rusak Dapur Baik/sedang/rusak Gudang Baik/sedang/rusak KM/WC Guru Baik/sedang/rusak KM/WC Anak Baik/sedang/rusak Lainnya Baik/sedang/rusak *) coret yang tidak perlu

Page 88: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

83

3. Data kondisi Ruang yang Mengalami Kerusakan Petunjuk Pengisian: • Hanya diisi untuk ruang-ruang yang mengalami kerusakan saja. • Ruang yang tidak mengalami kerusakan, tidak perlu diisikan kondisinya. • Beri tanda chek list (√ ), bukan angka atau tanda silang (x), pada kolom yang dipilih

sesuai kotak petunjuk pengisian • Pada kolom “rusak” ditulis besar nilai kerusakan (contoh: 46%, 50,6%, 62%) • Jika kondisi ruang kelas dipilih pada kolom “baik”, maka kolom tingkat kerusakan (1 s/d

5) tidak perlu diisi • Setiap tabel hanya untuk 1 (satu) ruang kelas, bukan untuk lebih dari satu ruang. • Jika tabel yang disiapkan, kurang maka sekolah diminta untuk

memperbanyak/menggandakan sendiri

a. Ruang Kelas …………*)

Komponen Bangunan Satuan Kondisi Tingkat

Kerusakan Baik Rusak 1 2 3 4 5

1. Atap a. Penutup Atap Luas/m2 b. Rangka Atap Luas/m2 c. Listplank & Talang Panjang/m

2. Plafon a. Rangka Plafond Luas/m2 b. Penutup & list Plafond Luas/m2 c. Cat Luas/m2

3. Dinding a. Kolom & balok ring Panjang/m b. Bata/dinding pengisi Luas/m2 c. Cat Luas/m2

4. Pintu & Jendela a. Kusen m3 b. Daun Pintu m3 c. Daun jendela Unit

5. Lantai a. Struktur Bawah Luas b. Penutup Lantai Luas

6. Pondasi a. Pondasi Panjang b. Sloof Panjang

7. Utilitas a. Instalasi listrik Unit b. Instalasi air hujan &pasangan

balok beton keliling bangunan Panjang

Petunjuk Pengisian Kolom Tingkat Kerusakan:

1. Jika ≤ 20% dari Total Luas; atau dari Total Panjang; atau dari Total Unit 2. Jika 21- 40% dari Total Luas; atau dari Total Panjang; atau dari Total Unit 3. Jika 41- 60% dari Total Luas; atau dari Total Panjang; atau dari Total Unit 4. Jika 61- 80% dari Total Luas; atau dari Total Panjang; atau dari Total Unit 5. Jika 81-100% dari Total Luas; atau dari Total Panjang; atau dari Total Unit *) 1 (satu) tabel hanya untuk satu ruang saja. Bisa diperbanyak sesuai kebutuhan ruang kelas

rusak (minimal 3 ruang).

Page 89: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

84

Menyatakan data tersebut di atas dibuat dengan sebenarnya dan dapat dipertanggungjawabkan Tempat : .........................................................................................................

Tanggal : ......................................................................................................... Mengetahui, Kepala SD ........................ Petugas Pendataan Nama: ............................... Nama: ......................................... NIP. .................................. NIP. .............................................

Informasi tambahan (jika diperlukan)

Page 90: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

85

DOKUMENTASI KONDISI PRASARANA SEKOLAH

FOTO-1

FOTO-2

Page 91: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

86

Catatan: Jumlah foto bisa lebih banyak

FOTO-3

FOTO-4

Page 92: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

87

format ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN/RUANG

Nama Bangunan: ..........................., Sekolah: ..................

No Komponen Bangunan Sub Komponen Bangunan

Bobot (%) Tingkat Kerusakan Terhadap Seluruh

Bangunan

Kerusakan maksimum

Bobot (%)

Nilai (%) (4x6)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Atap a. Penutup atap 10,56% 100% b. Rangka Atap 11,62% 100% c. Lis plang & talang 2,06% 100% 2 Plafon a. Rangka plafon 4,67% 100% b. Penutup & lis plafon 5,06% 100% c. Cat 1,41% 100% 3 Dinding a. Kolom dan balok ring 9,66% 100% b. Bata/dinding pengisi 13,68% 100% c. Cat 1,65% 100% 4 Pintu & Jendela a. Kusen 2,70% 100% b. Daun Pintu 2,47% 100% c. Daun jendela 5,15% 100% 5 Lantai a. Struktur bawah 2,89% 100% b. Penutup lantai 8,96% 100% 6 Pondasi a. Pondasi 11,15% 100% b. Sloof 3,30% 100% 7 Utilitas a. Listrik 1,79% 100% b. Instalasi air hujan &

pasangan rabat beton keliling bangunan

1,22% 100%

JUMLAH 100,00 % NILAI TINGKAT KERUSAKAN

KESIMPULAN PENGAMATAN TINGKAT KERUSAKAN % Tingkat Kerusakan : ......................... Ringan : ≤ 35% Jenis Perawatan : ......................... Sedang : >35% - 45% Luas Bangunan : ...x...m (......m2) Berat : >45% - 65% Total : >65%

Kepala Dinas Pendidikan Tim Teknis Kabupaten/Kota.............. Kabupaten/Kota.............

Nama: ........................ Nama: .......................... NIP. ......................... NIP. ..............................

Page 93: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

88

format ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN BANGUNAN/RUANG Bangunan: Ruang Kelas, Sekolah: SD Sawojajar, Kota Malang

No Komponen Bangunan

Sub Komponen Bangunan

Bobot (%) Tingkat Kerusakan Terhadap Seluruh

Bangunan

Kerusakan maksimum

Bobot (%)

Nilai (%) (4x6)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1 Atap a. Penutup atap 10,56% 100% 100,00% 10,56 b. Rangka Atap 11,62% 100% 100,00% 11,62 c. Lis plang & talang 2,06% 100% 100,00% 2,06 2 Plafon a. Rangka plafon 4,67% 100% 100,00% 4,67 b. Penutup & lis plafon 5,06% 100% 100,00% 5,06 c. Cat 1,41% 100% 100,00% 1,41 3 Dinding a. Kolom dan balok ring 9,66% 100% 25,00% 2,415 b. Bata/dinding pengisi 13,68% 100% 25,00% 3,42 c. Cat 1,65% 100% 100,00% 1,65 4 Pintu & Jendela a. Kusen 2,70% 100% 50,00% 1,35 b. Daun Pintu 2,47% 100% 100,00% 2,47 c. Daun jendela 5,15% 100% 50,00% 2,57 5 Lantai a. Struktur bawah 2,89% 100% 0,00% 0,00 b. Penutup lantai 8,96% 100% 100,00% 8,96 6 Pondasi a. Pondasi 11,15% 100% 20,00% 2,23 b. Sloof 3,30% 100% 20,00% 0,66 7 Utilitas a. Listrik 1,79% 100% 100,00% 1,79 b. Instalasi air hujan &

pasangan rabat beton keliling bangunan

1,22% 100% 100,00% 1,22

JUMLAH 100,00 % 64,12 NILAI TINGKAT KERUSAKAN 64,12 %

KESIMPULAN PENGAMATAN TINGKAT KERUSAKAN % Tingkat Kerusakan : 64,22% Ringan : ≤ 35% Jenis Perawatan : Rehabilitasi Berat Sedang : >35% - 45% Luas R. Kelas : 7x8m (56m2) Berat : >45% - 65% Luas Selasar : 2x8m (16m2) Total : >65% Luas Bangunan : 56m2 + (0,5x16m2) : 64 m2

Kepala Dinas Pendidikan Tim Teknis Kabupaten/Kota.............. Kabupaten/Kota.............

Nama: ........................ Nama: .......................... NIP. ......................... NIP. ..............................

Page 94: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

89

PANDUAN PENGHITUNGAN INSTRUMEN PENJARINGAN DATA KERUSAKAN

RUANG KELAS SD TAHUN 2012 Komponen bangunan terdiri dari:

Bagaimana menentukan tingkat kerusakan tiap komponen bangunan?

1. Atap a. Penutup atap adalah genteng, seng, zincalum atau bahan lain yang digunakan

sebagai penutup atap.

Contoh cara menghitung: Luas A+B = luas penutup atap ruangan Luas A = (3,5+2) x (1+9) x 1,2 Luas B = (3,5+1) x (1+9) x 1,2 Luas C = luas penutup atap yg rusak Presentase tingkat kerusakan = Luas C / (Luas A + B) x 100%

Kepala

Leher Badan Kaki

LAMPIRAN 10b

Page 95: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

90

b. Rangka atap adalah struktur rangka di bawah penutup atap (reng, usuk/kasau, gording) termasuk kuda-kudanya.

Luas C = luas rangka atap yg rusak cara menghitung: sama dengan cara menghitung tingkat kerusakan Penutup Atap

c. Listplank & talang

Contoh cara menghitung: a+b+c+d = panjang total listplank & talang ruang b’+d’ = panjang listplank yg rusak Presentase tingkat kerusakan = (b’+d’) / (a+b+c+d) x 100%

Page 96: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

91

2. Plafond a. Rangka Plafond adalah struktur rangka di atas plafond yang berfungsi menyangga

penutup plafond.

Contoh cara menghitung: Luas total rangka plafond ruang = 9x9 Luas A+B = luas rangka plafond yg rusak Presentase tingkat kerusakan = Luas (A+B) / (9x9) x 100%

b. Penutup & list Plafond adalah tripleks, asbes atau bahan lain yang digunakan sebagai penutup plafond dengan list-nya.

c. Cat Plafond adalah cat yang digunakan untuk warna penutup plafond dengan list-nya.

Luas A+B = luas penutup plafond/cat plafond yg rusak

cara menghitung: sama dengan cara menghitung tingkat kerusakan Rangka Plafond

Page 97: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

92

3. Dinding a. Kolom & Ringbalk adalah struktur rangka (beton/kayu) pada bidang dinding.

Contoh cara menghitung: No. 1-12 = kolom No. 13-27 = ringbalk Jumlah total kolom + ringbalk = 27 No. 6,8,15,19 = kolom & ringbalk yg rusak (4 buah) Presentase tingkat kerusakan = Luas 4 / 27 x 100%

b. Bata/Dinding Pengisi adalah dinding bata/batako/papan.

c. Cat Dinding adalah cat yang digunakan untuk warna dinding.

Contoh cara menghitung: Luas A+B+C+D = luas total dinding ruangan Luas A’+C’ = luas total dinding/cat yg rusak Presentase tingkat kerusakan = Luas (A’+C’) / (Luas A+B+C+D) x 100%

4. Pintu & Jendela a. Kusen adalah bingkai tempat menempatkan daun pintu & jendela pada dinding.

Contoh cara menghitung: No. 1 & 2 = kusen pintu (2 buah) No. A,B,C,D,E = kusen jendela (5 buah) Jumlah total kusen pintu + jendela = 7 No. 1 & C = kusen pintu & jendela yg rusak (2 buah) Presentase tingkat kerusakan = Luas 2 / 7 x 100%

Page 98: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

93

b. Daun Pintu adalah penutup bukaan/lubang untuk pintu.

c. Daun Jendela adalah penutup bukaan/lubang untuk jendela (termasuk kaca mati).

Contoh cara menghitung: No. 1-15 = daun jendela (15 buah) No. 1,3,13 = daun jendela yg rusak (3 buah) Presentase tingkat kerusakan = Luas 3 / 15 x 100% No. A,B,C = daun pintu (3 buah) No. C = daun pintu yg rusak (1 buah) Presentase tingkat kerusakan = Luas 1 / 3 x 100%

5. Lantai a. Struktur bawah lantai adalah urugan/pasangan yang berada di bawah penutup lantai.

Kerusakan yang terjadi biasanya adalah penurunan lantai.

b. Penutup Lantai adalah penutup permukaan lantai ruangan (keramik, tegel, plesteran/acian, papan kayu atau bahan lainnya).

Contoh cara menghitung: Luas total lantai ruangan = 9 x 9 Luas A + B = luas lantai yg rusak

(penutup lantai terkelupas atau mengalami penurunan lantai)

Presentase tingkat kerusakan = Luas (A+B) / (9x9) x 100%

Page 99: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

94

6. Pondasi a. Pondasi adalah struktur dasar bangunan yang berada di dalam tanah.

b. Sloof adalah struktur pasangan beton di atas pondasi dan di bawah lantai.

Contoh cara menghitung: Panjang total sloof/pondasi = (7x2) + ((3+3+3)x3) + (2x4) b = panjang sloof yang rusak Presentase tingkat kerusakan sloof = b / ((7x2) + ((3+3+3)x3) + (2x4)) x 100% a = panjang pondasi yang rusak Presentase tingkat kerusakan pondasi = a / ((7x2) + ((3+3+3)x3) + (2x4)) x 100%

7. Utilitas a. Instalasi listrik

Contoh cara menghitung: No. 1-8 = instalasi listrik (lampu, saklar, stop kontak) (8 unit) No. 1 & 8 = instalasi yang rusak (2 unit) Presentase tingkat kerusakan instalasi = 2 / 8 x 100%

b. Instalasi air hujan & pasangan beton keliling bangunan

Contoh cara menghitung: Panjang total saluran air & pasangan beton keliling bangunan = a + b + c b’ = panjang saluran yang rusak Presentase tingkat kerusakan instalasi = b’ / (a+b+c) x 100%

Page 100: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

95

DAFTAR IKK PROVINSI dan KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH INDONESIA *)

NO KD_KAB KAB_KOTA IKK

I 100 Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam 0.92 101 Kab. Aceh Barat 0.89 102 Kab. Aceh Besar 0.89 103 Kab. Aceh Selatan 0.91 104 Kab. Aceh Singkil 1.01 105 Kab. Aceh Tengah 0.91 106 Kab. Aceh Tenggara 0.93 107 Kab. Aceh Timur 0.96 108 Kab. Aceh Utara 0.98 109 Kab. Bireuen 0.93 110 Kab. Pidie 0.88 111 Kab. Simeulue 1.16 112 Kota Banda Aceh 0.87 113 Kota Sabang 1.01 114 Kota Langsa 0.95 115 Kota Lhokseumawe 0.98 116 Kab. Nagan Raya 0.90 117 Kab. Aceh Jaya 0.93 118 Kab. Aceh Barat Daya 0.95 119 Kab. Gayo Lues 1.00 120 Kab. Aceh Tamiang 0.94 121 Kab. Bener Meriah 0.99 122 Kab. Pidie Jaya 0.88 123 Kota Subulussalam 0.93

II 200 Provinsi Sumatera Utara 0.87 201 Kab. Asahan 0.84 202 Kab. Dairi 0.86 203 Kab. Deli Serdang 0.81 204 Kab. Tanah Karo 0.85 205 Kab. Labuhan Batu 0.97 206 Kab. Langkat 0.82 207 Kab. Mandailing Natal 0.87 208 Kab. Nias 0.99 209 Kab. Simalungun 0.83 210 Kab. Tapanuli Selatan 0.88 211 Kab. Tapanuli Tengah 0.85 212 Kab. Tapanuli Utara 0.86 213 Kab. Toba Samosir 0.88

LAMPIRAN 11

Page 101: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

96

214 Kota Binjai 0.81 215 Kota Medan 0.84 216 Kota Pematang Siantar 0.84 217 Kota Sibolga 0.89 218 Kota Tanjung Balai 0.86 219 Kota Tebing Tinggi 0.83 220 Kota Padang Sidimpuan 0.89 221 Kab. Pakpak Bharat 0.88 222 Kab. Nias Selatan 1.10 223 Kab. Humbang Hasundutan 0.84 224 Kab. Serdang Bedagai 0.83 225 Kab. Samosir 0.89 226 Kab. Batu Bara 0.86 227 Kab. Padang Lawas 0.88 228 Kab. Padang Lawas Utara 0.88 229 Kab. Labuhan Batu Utara 0.87 230 Kab. Labuhan Batu Selatan 0.86 231 Kab. Nias Utara 1.05 232 Kab. Nias Barat 1.04 233 Kota Gunung Sitoli 0.90

III 300 Provinsi Sumatera Barat 0.85 301 Kab. Lima puluh Kota 0.85 302 Kab. Agam 0.88 303 Kab. Kepulauan Mentawai 1.12 304 Kab. Padang Pariaman 0.85 305 Kab. Pasaman 0.86 306 Kab. Pesisir Selatan 0.92 307 Kab. Sijunjung 0.87 308 Kab. Solok 0.85 309 Kab. Tanah Datar 0.85 310 Kota Bukit Tinggi 0.87 311 Kota Padang Panjang 0.86 312 Kota Padang 0.83 313 Kota Payakumbuh 0.85 314 Kota Sawahlunto 0.85 315 Kota Solok 0.85 316 Kota Pariaman 0.83 317 Kab. Pasaman Barat 0.91 318 Kab. Dharmasraya 0.87 319 Kab. Solok Selatan 0.86

IV 400 Provinsi Riau 0.97 401 Kab. Bengkalis 1.03 402 Kab. Indragiri Hilir 1.03

Page 102: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

97

403 Kab. Indragiri Hulu 0.98 404 Kab. Kampar 0.95 405 Kab. Kuantan Singingi 0.95 406 Kab. Pelalawan 0.93 407 Kab. Rokan Hilir 1.03 408 Kab. Rokan Hulu 0.96 409 Kab. Siak 1.02 410 Kota Dumai 1.03 411 Kota Pekanbaru 0.93 412 Kab. Kepulauan Meranti 1.09

V 500 Provinsi Kepulauan Riau 1.02 501 Kab. Bintan 1.02 502 Kab. Natuna 1.11 503 Kab. Karimun 1.03 504 Kota Batam 1.02 505 Kota Tanjung Pinang 1.01 506 Kab. Lingga 1.03 507 Kab. Kepulauan Anambas 1.11

VI 600 Provinsi Jambi 0.89 601 Kab. Batanghari 0.92 602 Kab. Bungo 0.90 603 Kab. Kerinci 0.91 604 Kab. Merangin 0.92 605 Kab. Muaro Jambi 0.90 606 Kab. Sarolangun 0.94 607 Kab. Tanjung Jabung Barat 0.96 608 Kab. Tanjung Jabung Timur 0.96 609 Kab. Tebo 0.92 610 Kota Jambi 0.88 611 Kota Sungai Penuh 0.91

VII 700 Provinsi Sumatera Selatan 0.87 701 Kab. Lahat 0.92 702 Kab. Musi Banyuasin 0.94 703 Kab. Musi Rawas 0.92 704 Kab. Muara Enim 0.86 705 Kab. Ogan Komering Ilir 0.90 706 Kab. Ogan Komering Ulu 0.85 707 Kota Palembang 0.87 708 Kota Pagar Alam 0.93 709 Kota Lubuk Linggau 0.88 710 Kota Prabumulih 0.91 711 Kab. Banyuasin 1.01 712 Kab. Ogan Ilir 0.88

Page 103: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

98

713 Kab. OKU Timur 0.88 714 Kab. OKU Selatan 0.85 715 Kab. Empat Lawang 0.87

VIII 800 Provinsi Bangka Belitung 0.95 801 Kab. Bangka 0.94 802 Kab. Belitung 1.00 803 Kota Pangkal Pinang 0.93 804 Kab. Bangka Selatan 1.01 805 Kab. Bangka Tengah 0.97 806 Kab. Bangka Barat 1.00 807 Kab. Belitung Timur 1.02

IX 900 Provinsi Bengkulu 0.88 901 Kab. Bengkulu Selatan 0.91 902 Kab. Bengkulu Utara 0.90 903 Kab. Rejang Lebong 0.89 904 Kota Bengkulu 0.88 905 Kab. Kaur 0.94 906 Kab. Seluma 0.89 907 Kab. Mukomuko 0.92 908 Kab. Lebong 0.91 909 Kab. Kepahiang 0.91 910 Kab. Bengkulu Tengah 0.88

X 1000 Provinsi Lampung 0.84 1001 Kab. Lampung Barat 0.90 1002 Kab. Lampung Selatan 0.87 1003 Kab. Lampung Tengah 0.87 1004 Kab. Lampung Utara 0.88 1005 Kab. Lampung Timur 0.88 1006 Kab. Tanggamus 0.88 1007 Kab. Tulang Bawang 0.91 1008 Kab. Way Kanan 0.88 1009 Kota Bandar Lampung 0.85 1010 Kota Metro 0.85 1011 Kab. Pesawaran 0.87 1012 Kab. Pringsewu 0.87 1013 Kab. Mesuji 0.93 1014 Kab. Tulang Bawang Barat 0.89

XI 1100 Provinsi DKI Jakarta 0.90 1101 Kab. Kepulauan Seribu 0.90 1102 Kota Jakarta Barat 0.90 1103 Kota Jakarta Pusat 0.90 1104 Kota Jakarta Selatan 0.90 1105 Kota Jakarta Timur 0.90

Page 104: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

99

1106 Kota Jakarta Utara 0.90 XII 1200 Provinsi Jawa Barat 0.85

1201 Kab. Bandung 0.83 1202 Kab. Bekasi 0.88 1203 Kab. Bogor 0.87 1204 Kab. Ciamis 0.86 1205 Kab. Cianjur 0.84 1206 Kab. Cirebon 0.85 1207 Kab. Garut 0.84 1208 Kab. Indramayu 0.89 1209 Kab. Karawang 0.86 1210 Kab. Kuningan 0.88 1211 Kab. Majalengka 0.84 1212 Kab. Purwakarta 0.83 1213 Kab. Subang 0.85 1214 Kab. Sukabumi 0.87 1215 Kab. Sumedang 0.83 1216 Kab. Tasikmalaya 0.83 1217 Kota Bandung 0.84 1218 Kota Bekasi 0.89 1219 Kota Bogor 0.86 1220 Kota Cirebon 0.85 1221 Kota Depok 0.87 1222 Kota Sukabumi 0.88 1223 Kota Cimahi 0.87 1224 Kota Tasikmalaya 0.84 1225 Kota Banjar 0.85 1226 Kab. Bandung Barat 0.84

XIII 1300 Provinsi Banten 0.84 1301 Kab. Lebak 0.88 1302 Kab. Pandeglang 0.87 1303 Kab. Serang 0.86 1304 Kab. Tangerang 0.86 1305 Kota Cilegon 0.84 1306 Kota Tangerang 0.84 1307 Kota Serang 0.85 1308 Kota Tangerang Selatan 0.88

XIV 1400 Provinsi Jawa Tengah 0.83 1401 Kab. Banjarnegara 0.84 1402 Kab. Banyumas 0.84 1403 Kab. Batang 0.86 1404 Kab. Blora 0.89 1405 Kab. Boyolali 0.85

Page 105: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

100

1406 Kab. Brebes 0.86 1407 Kab. Cilacap 0.85 1408 Kab. Demak 0.85 1409 Kab. Grobogan 0.87 1410 Kab. Jepara 0.86 1411 Kab. Karanganyar 0.85 1412 Kab. Kebumen 0.85 1413 Kab. Kendal 0.88 1414 Kab. Klaten 0.85 1415 Kab. Kudus 0.87 1416 Kab. Magelang 0.85 1417 Kab. Pati 0.86 1418 Kab. Pekalongan 0.85 1419 Kab. Pemalang 0.86 1420 Kab. Purbalingga 0.84 1421 Kab. Purworejo 0.83 1422 Kab. Rembang 0.87 1423 Kab. Semarang 0.85 1424 Kab. Sragen 0.83 1425 Kab. Sukoharjo 0.84 1426 Kab. Tegal 0.85 1427 Kab. Temanggung 0.86 1428 Kab. Wonogiri 0.86 1429 Kab. Wonosobo 0.85 1430 Kota Magelang 0.85 1431 Kota Pekalongan 0.85 1432 Kota Salatiga 0.86 1433 Kota Semarang 0.81 1434 Kota Surakarta 0.85 1435 Kota Tegal 0.86

XV 1500 Provinsi DI Yogyakarta 0.84 1501 Kab. Bantul 0.85 1502 Kab. Gunung Kidul 0.89 1503 Kab. Kulon Progo 0.85 1504 Kab. Sleman 0.85 1505 Kota Yogyakarta 0.85

XVI 1600 Provinsi Jawa Timur 0.83 1601 Kab. Bangkalan 0.91 1602 Kab. Banyuwangi 0.84 1603 Kab. Blitar 0.83 1604 Kab. Bojonegoro 0.82 1605 Kab. Bondowoso 0.83 1606 Kab. Gresik 0.83

Page 106: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

101

1607 Kab. Jember 0.83 1608 Kab. Jombang 0.82 1609 Kab. Kediri 0.84 1610 Kab. Lamongan 0.82 1611 Kab. Lumajang 0.85 1612 Kab. Madiun 0.83 1613 Kab. Magetan 0.85 1614 Kab. Malang 0.84 1615 Kab. Mojokerto 0.82 1616 Kab. Nganjuk 0.83 1617 Kab. Ngawi 0.84 1618 Kab. Pacitan 0.87 1619 Kab. Pamekasan 0.93 1620 Kab. Pasuruan 0.83 1621 Kab. Ponorogo 0.85 1622 Kab. Probolinggo 0.83 1623 Kab. Sampang 0.92 1624 Kab. Sidoarjo 0.85 1625 Kab. Situbondo 0.83 1626 Kab. Sumenep 0.94 1627 Kab. Trenggalek 0.87 1628 Kab. Tuban 0.84 1629 Kab. Tulungagung 0.84 1630 Kota Blitar 0.83 1631 Kota Kediri 0.83 1632 Kota Madiun 0.83 1633 Kota Malang 0.85 1634 Kota Mojokerto 0.82 1635 Kota Pasuruan 0.83 1636 Kota Probolinggo 0.82 1637 Kota Surabaya 0.81 1638 Kota Batu 0.82

XVII 1700 Provinsi Kalimantan Barat 0.97 1701 Kab. Bengkayang 0.95 1702 Kab. Landak 0.96 1703 Kab. Kapuas Hulu 1.09 1704 Kab. Ketapang 0.95 1705 Kab. Pontianak 0.97 1706 Kab. Sambas 1.01 1707 Kab. Sanggau 0.99 1708 Kab. Sintang 1.03 1709 Kota Pontianak 0.96 1710 Kota Singkawang 0.96

Page 107: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

102

1711 Kab. Sekadau 1.02 1712 Kab. Melawi 1.05 1713 Kab. Kayong Utara 0.95 1714 Kab. Kubu Raya 0.95

XVIII 1800 Provinsi Kalimantan Tengah 1.01 1801 Kab. Barito Selatan 1.07 1802 Kab. Barito Utara 0.99 1803 Kab. Kapuas 0.99 1804 Kab. Kotawaringin Barat 1.01 1805 Kab. Kotawaringin Timur 1.00 1806 Kota Palangkaraya 0.96 1807 Kab. Barito Timur 1.03 1808 Kab. Murung Raya 1.08 1809 Kab. Pulang Pisau 1.01 1810 Kab. Gunung Mas 1.07 1811 Kab. Lamandau 1.08 1812 Kab. Sukamara 1.09 1813 Kab. Katingan 0.98 1814 Kab. Seruyan 1.08

XIX 1900 Provinsi Kalimantan Selatan 0.90 1901 Kab. Banjar 0.90 1902 Kab. Barito Kuala 0.96 1903 Kab. Hulu Sungai Selatan 0.92 1904 Kab. Hulu Sungai Tengah 0.93 1905 Kab. Hulu Sungai Utara 0.95 1906 Kab. Kota Baru 0.97 1907 Kab. Tabalong 0.97 1908 Kab. Tanah Laut 0.92 1909 Kab. Tapin 0.91 1910 Kota Banjar Baru 0.90 1911 Kota Banjarmasin 0.87 1912 Kab. Balangan 0.96 1913 Kab. Tanah Bumbu 0.97

XX 2000 Provinsi Kalimantan Timur 1.00 2001 Kab. Berau 1.03 2002 Kab. Bulungan 1.04 2003 Kab. Kutai Kartanegara 1.01 2004 Kab. Kutai Barat 1.03 2005 Kab. Kutai Timur 1.04 2006 Kab. Malinau 1.08 2007 Kab. Nunukan 1.08 2008 Kab. Pasir 1.02 2009 Kota Balikpapan 1.01

Page 108: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

103

2010 Kota Bontang 1.02 2011 Kota Samarinda 1.00 2012 Kota Tarakan 1.05 2013 Kab. Penajam Paser Utara 1.02 2014 Kab. Tana Tidung 1.05

XXI 2100 Provinsi Sulawesi Utara 0.99 2101 Kab. Bolaang Mongondow 0.94 2102 Kab. Minahasa 0.95 2103 Kab. Sangihe 1.28 2104 Kota Bitung 0.91 2105 Kota Manado 0.91 2106 Kab. Kepulauan Talaud 1.34 2107 Kab. Minahasa Selatan 0.95 2108 Kota Tomohon 0.93 2109 Kab. Minahasa Utara 0.92 2110 Kota Kotamobagu 0.96 2111 Kab. Bolaang Mongondow Utara 0.97 2112 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro 1.29 2113 Kab. Minahasa Tenggara 0.99

2114 Kab. Bolaang Mangondow Timur 0.93

2115 Kab. Bolaang Mangondow Selatan 0.95 XXII 2200 Provinsi Gorontalo 0.91

2201 Kab. Boalemo 0.98 2202 Kab. Gorontalo 0.93 2203 Kota Gorontalo 0.91 2204 Kab. Pohuwato 0.96 2205 Kab. Bone Bolango 0.90 2206 Kab. Gorontalo Utara 0.93

XXIII 2300 Provinsi Sulawesi Tengah 0.91 2301 Kab. Banggai 0.92 2302 Kab. Banggai Kepulauan 1.02 2303 Kab. Buol 0.98 2304 Kab. Toli-Toli 0.95 2305 Kab. Donggala 0.89 2306 Kab. Morowali 0.98 2307 Kab. Poso 0.94 2308 Kota Palu 0.87 2309 Kab. Parigi Moutong 0.90 2310 Kab. Tojo Una Una 0.93 2311 Kab. Sigi 0.89

XXIV 2400 Provinsi Sulawesi Selatan 0.86 2401 Kab. Bantaeng 0.86 2402 Kab. Barru 0.84

Page 109: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

104

2403 Kab. Bone 0.88 2404 Kab. Bulukumba 0.87 2405 Kab. Enrekang 0.91 2406 Kab. Gowa 0.82 2407 Kab. Jeneponto 0.85 2408 Kab. Luwu 0.88 2409 Kab. Luwu Utara 0.93 2410 Kab. Maros 0.84 2411 Kab. Pangkajene Kepulauan 0.87 2412 Kab. Pinrang 0.85 2413 Kab. Selayar 1.04 2414 Kab. Sidenreng Rappang 0.87 2415 Kab. Sinjai 0.90 2416 Kab. Soppeng 0.87 2417 Kab. Takalar 0.83 2418 Kab. Tana Toraja 0.91 2419 Kab. Wajo 0.87 2420 Kota Pare-pare 0.84 2421 Kota Makassar 0.82 2422 Kota Palopo 0.90 2423 Kab. Luwu Timur 0.97 2424 Kab. Toraja Utara 0.91

XXV 2500 Provinsi Sulawesi Barat 0.90 2501 Kab. Majene 0.91 2502 Kab. Mamuju 0.93 2503 Kab. Polewali Mandar 0.91 2504 Kab. Mamasa 0.99 2505 Kab. Mamuju Utara 0.96

XXVI 2600 Provinsi Sulawesi Tenggara 0.92 2601 Kab. Buton 0.97 2602 Kab. Konawe 0.93 2603 Kab. Kolaka 0.88 2604 Kab. Muna 0.96 2605 Kota Kendari 0.86 2606 Kota Bau-bau 0.99 2607 Kab. Konawe Selatan 0.95 2608 Kab. Bombana 0.96 2609 Kab. Wakatobi 1.00 2610 Kab. Kolaka Utara 0.93 2611 Kab. Konawe Utara 0.97 2612 Kab. Buton Utara 1.00

XXVII 2700 Provinsi Bali 0.86 2701 Kab. Badung 0.88

Page 110: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

105

2702 Kab. Bangli 0.87 2703 Kab. Buleleng 0.91 2704 Kab. Gianyar 0.86 2705 Kab. Jembrana 0.89 2706 Kab. Karangasem 0.87 2707 Kab. Klungkung 0.88 2708 Kab. Tabanan 0.87 2709 Kota Denpasar 0.85

XXVIII 2800 Provinsi Nusa Tenggara Barat 0.87 2801 Kab. Bima 0.89 2802 Kab. Dompu 0.90 2803 Kab. Lombok Barat 0.87 2804 Kab. Lombok Tengah 0.91 2805 Kab. Lombok Timur 0.89 2806 Kab. Sumbawa 0.91 2807 Kota Mataram 0.87 2808 Kota Bima 0.88 2809 Kab. Sumbawa Barat 0.93 2810 Kab. Lombok Utara 0.87

XXIX 2900 Provinsi Nusa Tenggara Timur 0.97 2901 Kab. Alor 1.06 2902 Kab. Belu 0.98 2903 Kab. Ende 1.00 2904 Kab. Flores Timur 1.02 2905 Kab. Kupang 0.97 2906 Kab. Lembata 1.03 2907 Kab. Manggarai 1.02 2908 Kab. Ngada 1.02 2909 Kab. Sikka 0.99 2910 Kab. Sumba Barat 0.99 2911 Kab. Sumba Timur 0.99 2912 Kab. Timor Tengah Selatan 0.97 2913 Kab. Timor Tengah Utara 0.97 2914 Kota Kupang 0.96 2915 Kab. Rote Ndao 0.98 2916 Kab. Manggarai Barat 1.00 2917 Kab. Nagekeo 1.02 2918 Kab. Sumba Barat Daya 0.99 2919 Kab. Sumba Tengah 1.03 2920 Kab. Manggarai Timur 1.01 2921 Kab. Sabu Raijua 0.96

XXX 3000 Provinsi Maluku 1.10 3001 Kab. Maluku Tenggara Barat 1.18

Page 111: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

106

3002 Kab. Maluku Tengah 1.07 3003 Kab. Maluku Tenggara 1.14 3004 Kab. Pulau Buru 1.10 3005 Kota Ambon 1.07 3006 Kab. Seram Bagian Barat 1.10 3007 Kab. Seram Bagian Timur 1.13 3008 Kab. Kepulauan Aru 1.15 3009 Kota Tual 1.11 3010 Kab. Maluku Barat Daya 1.18 3011 Kab. Buru Selatan 1.14

XXXI 3100 Provinsi Maluku Utara 1.10 3101 Kab. Halmahera Tengah 1.17 3102 Kab. Halmahera Barat 1.13 3103 Kota Ternate 1.05 3104 Kab. Halmahera Timur 1.20 3105 Kota Tidore Kepulauan 1.09 3106 Kab. Kepulauan Sula 1.14 3107 Kab. Halmahera Selatan 1.15 3108 Kab. Halmahera Utara 1.11 3109 Kab. Pulau Morotai 1.16

XXXII 3200 Provinsi Papua 2.10 3201 Kab. Biak Numfor 1.52 3202 Kab. Jayapura 1.37 3203 Kab. Jayawijaya 2.26 3204 Kab. Merauke 1.76 3205 Kab. Mimika 1.71 3206 Kab. Nabire 1.40 3207 Kab. Paniai 2.42 3208 Kab. Puncak Jaya 3.37 3209 Kab. Kepulauan Yapen 1.39 3210 Kota Jayapura 1.35 3211 Kab. Sarmi 1.71 3212 Kab. Keerom 1.48 3213 Kab. Yahukimo 2.09 3214 Kab. Pegunungan Bintang 3.02 3215 Kab. Tolikara 2.73 3216 Kab. Boven Digoel 1.76 3217 Kab. Mappi 2.10 3218 Kab. Asmat 2.05 3219 Kab. Waropen 1.53 3220 Kab. Supiori 1.54 3221 Kab. Mamberamo Raya 1.77 3222 Kab. Membramo Tengah 2.54

Page 112: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

107

3223 Kab. Yalimo 2.52 3224 Kab. Lanny Jaya 2.48 3225 Kab. Nduga 3.11 3226 Kab. Puncak 3.62 3227 Kab. Dogiyai 1.72 3228 Kab. Intan Jaya 3.56 3229 Kab. Deiyai 2.41

XXXIII 3300 Provinsi Papua Barat 1.43 3301 Kab. Sorong 1.35 3302 Kab. Manokwari 1.38 3303 Kab. Fak Fak 1.46 3304 Kota Sorong 1.20 3305 Kab. Sorong Selatan 1.46 3306 Kab. Raja Ampat 1.57 3307 Kab. Teluk Bintuni 1.47 3308 Kab. Teluk Wondama 1.44 3309 Kab. Kaimana 1.45 3310 Kab. Maybrat 1.88 3311 Kab. Tambrauw 1.50

*) sumber data: BPS tahun 2011, buku: Kegiatan Percepatan Penyediaan Data Statistik dalam Rangka Kebijakan Dana Perimbangan Tahun 2011

Page 113: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

108

BUKU KAS UMUM REHABILITASI RUANG KELAS SD TAHUN 2012

Minggu ke: ...................................

Sekolah : ……………………… Kab/Kota : ………………………..

Alamat : ……………………… Provinsi : …………………………

Penerimaan Pengeluaran

Tgl Uraian No. Bukti

Jumlah (Rp.) Tgl Uraian No.

Bukti Jenis Biaya

Jumlah (Rp.)

Pada hari ini : …………………………….. Tanggal ………………… Buku Kas Umum ditutup dengan keadaan/posisi Buku sebagai berikut :

Saldo Buku Kas Umum Rp. …………………

……………., ……2012

Mengetahui: Disetujui: Disusun oleh Kepala Sekolah Ketua Tim Pelaksana Bendahara Tim Pelaksana

Rehabilitasi Ruang Kelas (stempel & ttd) ................................ ................................ ............................. NIP.............................. NIP..............................… NIP .........................

Catatan : Pengisian pada kolom "jenis biaya" - Kelompok "Upah" = a - Kelompok "Bahan" = b - Kelompok "Alat" = c

- Kelompok "Biaya Operasional/Administrasi" = d

LAMPIRAN 12a

Page 114: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

109

BUKU KAS UMUM

REHABILITASI RUANG KELAS SD NEGERI DAN SWASTA TAHUN 2012

Bulan ke: ...................................

Sekolah : ……………………… Kab/Kota : ………………………..

Alamat : ……………………… Provinsi : …………………………

Penerimaan Pengeluaran

Tgl Uraian No. Bukti

Jumlah (Rp.) Tgl Uraian No.

Bukti Jenis Biaya

Jumlah (Rp.)

Pada hari ini : …………………………….. Tanggal ………………… Buku Kas Umum ditutup dengan keadaan/posisi Buku sebagai berikut :

Saldo Buku Kas Umum Rp. …………………

Terdiri dari :

- Saldo Bank Rp. …………………

- Saldo Kas Tunai Rp. …………………

Jumlah Rp. …………………

……………., ……2012

Mengetahui: Disetujui: Disusun oleh Kepala Sekolah Ketua Tim Pelaksana Bendahara Tim Pelaksana

Rehabilitasi Ruang Kelas (stempel & ttd) ................................ ................................ ............................. NIP.............................. NIP..............................… NIP .........................

Catatan : Pengisian pada kolom "jenis biaya" - Kelompok "Upah" = a - Kelompok "Bahan" = b - Kelompok "Alat" = c

- Kelompok "Biaya Operasional/Administrasi" = d

LAMPIRAN 12b

Page 115: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

110

Contoh Informasi Nama Kegiatan

LAMPIRAN 13

NAMA KEGIATAN : BANTUAN REHABILITASI RUANG KELAS SD NEGERI/SWASTA TAHUN 2012 LOKASI KEGIATAN : SD ......………………………………………………………. PELAKSANA : SWAKELOLA (TIM PELAKSANA REHABILITASI RUANG KELAS) NILAI KEGIATAN : Rp. …………………………………………. SUMBER DANA PEMERINTAH : APBN TAHUN ANGGARAN 2012 NILAI DANA SWADAYA MASYARAKAT : Rp. ………………………..………………… JANGKA WAKTU KEGIATAN : ………………………..…S/D……………………………..

Page 116: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

111

BERITA ACARA PERUBAHAN PEKERJAAN

REHABILITASI RUANG KELAS SD TAHUN 2012

Nomor: ……………………. Pada hari ini …..….. bulan …… tahun ………. kami yang bertandatangan di bawah ini : 1. Nama : ................. Jabatan : Ketua Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas pada Kegiatan Rehabilitasi

Ruang Kelas Tahun 2012 Alamat : SD ............, Kab/Kota ..........., Provinsi ............

Berdasarkan Surat Keputusan Kepala SD ......... Nomor ........... tentang Penetapan Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas pada Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas SD Tahun Anggaran 2012 tanggal ............................2012, dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Republik Indonesia yang selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. Nama : ........................................................... Jabatan : Perencana/pengawas Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SD Alamat SD : SD ............, Kab/Kota ..........., Provinsi ............. Alamat Rumah : ..........................................................

Berdasarkan Surat Tugas Perencana Rehabilitasi Ruang Kelas Nomor ............…………… tanggal ……………., dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama .........................…………*) selanjutnya disebut PIHAK KEDUA Berdasarkan hasil evaluasi surat permohonan PIHAK KEDUA serta penyesuaian dengan kondisi lapangan selama dalam pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas, dengan ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA menyatakan setuju untuk melakukan perubahan pelaksanaan pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas. Hasil perubahan pelaksanaan pekerjaan terdapat pada lampiran berita acara ini. Demikian berita acara ini dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinya

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA ttd & cap . …………………………………… ......................................... nama jelas NIP. .............................. Catatan *) Diisi sesuai dengan nama perencana

LAMPIRAN 14

Page 117: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

112

Lampiran : B.A Perubahan Pekerjaan Rehabilitasi Ruang Kelas SD Tahun 2012 Nomor : ………………….. Tanggal : ………………….

No Jenis Pekerjaan Lama Baru

Keterangan Vol Biaya (Rp) Vol Biaya

(Rp) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

JUMLAH …………….…,……….2012 Perencana/pengawas Lapangan

………………………….. nama jelas

Page 118: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

113

CONTOH PENGIRIMAN LAPORAN MINGGUAN via Short Massage Service (SMS)

REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK BERAT SD TAHUN 2012

Keterangan: rehab = rehab 12345678 = NPSN (nomor pokok sekolah nasional) 45 = persentase kemajuan fisik 40 = persentase kemajuan keuangan 085774996151 = nomor tujuan (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) Catatan: Apabila SMS berhasil terkirim, sekolah akan menerima SMS balasan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

LAMPIRAN 15

40

Page 119: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

114

Contoh: Pengisian Aplikasi Pelaporan online

Buka alamat aplikasi online: http://rehab.ditpsd.org Selanjutnya akan muncul tabel-tabel seperti berikut:

1. Masukkan User name untuk login

2. Pilih nama provinsi lokasi SD

LAMPIRAN 16

Page 120: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

115

3. Pilih nama Kabupaten/Kota lokasi SD

4. Pilih nama SD

5. Tambah nama SD apabila tidak terdata pada aplikasi

Page 121: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

116

6. Edit Profil Sekolah

7. Edit Data Program Bantuan Rehabilitasi SD

8. Masukkan Laporan Mingguan Pelaksanaan

Page 122: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

117

9. Masukkan Laporan Serah Terima Pekerjaan pada akhir pelaksanaan

10. Rekapitulasi Laporan bisa dilihat pada folder Rekapitulasi

Page 123: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

118

(kop surat sekolah) Nomor : ……………..,...…… 2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemberitahuan penerimaan dana bantuan Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota .............. Sehubungan dengan pelaksanaan pemberian dana bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat tahun anggaran 2012, dengan ini kami beritahukan dengan hormat bahwa dana bantuan rehabilitasi ruang kelas rusak berat untuk sekolah kami SD ..................................................., sebesar Rp........................... (...........................) telah kami terima pada tanggal .................................

Bersama ini kami lampirkan fotokopi saldo terakhir rekening sekolah kami sebagai bukti penerimaan dana bantuan dimaksud. Selanjutnya kami akan segera melaksanakan kegiatan rehabilitasi ruang kelas sesuai dengan batas waktu yang ditetapkan dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan.

Demikian pemberitahuan kami, atas perhatian Bapak kami ucapkan terima kasih.

Kepala Sekolah cap ttd …………………….. NIP. ………………

LAMPIRAN 17

Page 124: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

119

KOP SEKOLAH DASAR

Nomor : Tanggal : Lampiran : 1 ( satu ) berkas Perihal : Laporan Mingguan Penggunaan Dana dan Kemajuan Fisik Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012 Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten//Kota ............................

Bersama ini kami sampaikan laporan mingguan realisasi penggunaan dana dan kemajuan fisik Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD tahun 2012 yang telah dilaksanakan di SD………………………………..Kabupaten/Kota ..............................

Secara rinci laporan minggu ke……….kami tuangkan dalam Lampiran.

Demikianlah laporan ini kami sampaikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Sekolah SD ……………….

Ttd & stempel ……………………………… NIP.

LAMPIRAN 18

Page 125: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

120

Lampiran

LAPORAN MINGGUAN Pekerjaan : Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Nama Sekolah : …………………………………. Lokasi : Jl. ………………………....................... Desa ………………….. Kec. ............... Kab/Kota ……………… Prov …………

Minggu ke : ………………….. Tanggal : …..… s/d ………. Bulan : ……………………

Dana diterima tanggal:………………..

Besar Dana: Rp. ………………………

No Uraian Pekerjaan *) Volume Satuan Bobot Pekerjaan %

Prestasi Pekerjaan Minggu Lalu (%)

Prestasi Pekerjaan Minggu Ini (%)

Prestasi Pek. Kumulatif (%)

Prestasi Rerata Prestasi Rerata Prestasi Rerata (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)/100x(5) (8) (8)/100x(5) (6)+(8) (7)+(9)

Jumlah

Jumlah dana yang digunakan sampai dengan minggu ini (minggu ke …) Rp....................................... ......................................%

……………., ……2012

Mengetahui Menyetujui Dibuat oleh Kepala Sekolah Ketua Tim Pelaksana Perencana/pengawas Rehabilitasi Ruang Kelas (stempel & ttd) ………………………… ................................ ................................. NIP. ........................... NIP......................... nama jelas

Page 126: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

121

KOP SEKOLAH

Nomor : Tanggal : Lampiran : 1 ( satu ) berkas Perihal : Laporan Bulanan Penggunaan Dana dan Kemajuan Fisik Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012 Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten//Kota ............................

Bersama ini kami sampaikan laporan bulanan realisasi penggunaan dana dan kemajuan fisik Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD tahun 2012 yang telah dilaksanakan di SD………………………………..Kabupaten/Kota ..............................

Secara rinci laporan bulan ke……….kami tuangkan dalam Lampiran.

Demikianlah laporan ini kami sampaikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Kepala Sekolah SD ……………….........

Ttd & stempel

……………………………… NIP.

LAMPIRAN 19

Page 127: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

122

Lampiran

LAPORAN BULANAN

Pekerjaan : Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Nama Sekolah : …………………………………. Lokasi : Jl. ……………………… Desa …………………… Kec. ............. Kab/Kota ……………… Prov …………

Bulan ke : ……………….. Tanggal : …..… s/d ………. Bulan : ……………

Dana diterima tanggal:………………..

Besar Dana: Rp. ………………………

No Uraian Pekerjaan *) Volume Satuan Bobot

Pekerjaan %

Prestasi Pekerjaan Bulan Lalu (%)

Prestasi Pekerjaan Bulan Ini (%)

Prestasi Pek. Kumulatif (%)

Prestasi Rerata Prestasi Rerata Prestasi Rerata (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6)/100x(5) (8) (8)/100x(5) (6)+(8) (7)+(9)

Jumlah

Jumlah dana yang digunakan sampai dengan bulan ini (bulan ke………): Rp.................................. ............................%

……………., ……2012

Mengetahui Menyetujui Dibuat oleh Kepala Sekolah Ketua Tim Pelaksana Perencana Rehabilitasi Ruang Kelas (stempel & ttd) ………………………… ................................ ................................. NIP. ........................... NIP......................... nama jelas

Page 128: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

123

FOTO PERKEMBANGAN BULANAN PEKERJAAN REHABILITASI RUANG KELAS

Nama sekolah : ………………………… Kabupaten/Kota : …………………. Alamat : ………………………… Provinsi : …………………. Kecamatan : …………………………

Kemajuan fisik : ........ % Catatan : Objek foto meliputi jenis pekerjaan, antara lain: pek. pondasi, pek. atap, pek. beton, dll.

Page 129: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

124

KOP SEKOLAH

LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK BERAT SD TAHUN 2012

Yang terhormat, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kemdikbud u.p Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Jln. Jenderal Sudirman, Senayan, Komplek Kemdikbud, Gd.E, Lt.17 Jakarta 10270 Yang bertandatangan di bawah ini: Nama : …………………………… Jabatan : Kepala Sekolah Nama Sekolah : ........................................ Alamat Sekolah : ………………………............................................ Bersama ini kami melaporkan bahwa: 1. Seluruh pekerjaan rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012

sebagaimana tercantum dalam Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) telah selesai 100% sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

2. Laporan hasil penyelesaian fisik dan laporan penggunaan dana sebagaimana terlampir.

Demikian laporan akhir ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Mengetahui, Ketua Tim Pelaksana Rehabilitasi Kepala Sekolah Ruang Kelas .……………………… ……………………………. Nama jelas NIP. ……………………… Tembusan: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.

LAMPIRAN 20

Page 130: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

125

Lampiran Laporan Akhir:

LAPORAN PENYELESAIAN FISIK RUANG KELAS

No Jenis Pekerjaan Vol Sat Bobot %

Tingkat Penyelesaian % Ket.

I 1 2 2 4 5

………………… ………………… ………………… ………………… ………………… …………………

II 1 2 3 4 5 6 7 8

………………… ………………… ………………… ………………… ………………… ………………… ………………… ………………… ………………...

III 1 2 3 4 5 6

………………… ………………… ………………… ………………… ………………… ………………… …………………

…. … ….

………………… ………………… …………………

JUMLAH Total prestasi pekerjaan sampai dengan tanggal…………… sebesar ……….%

……………., ……2012

Mengetahui Menyetujui Dibuat oleh Kepala Sekolah Ketua Tim Pelaksana Perencana/pengawas Rehabilitasi Ruang Kelas (stempel & ttd) ………………………… ................................ ................................. NIP. ........................... NIP......................... nama jelas

Page 131: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

126

LAPORAN PENGGUNAAN DANA

Jumlah Dana Yang Diterima (Rp)

Jumlah Dana Yang Digunakan

(Rp) Sisa Dana

(Rp)

1 2 4 (1-2)

LAPORAN PAJAK

..……, .........…..2012 Kepala Sekolah Ketua TPR2K, ttd & stempel ……………………….. ..…………………….. NIP. NIP.

Ketua Yayasan*)

ttd & stempel

..................................... (nama jelas) Keterangan: *) ttd Ketua Yayasan hanya bagi SD Swasta

Jenis Pajak Pajak yang disetor (Rp)

1 2

PPN

PPh pasal 21

PPh pasal 22

JUMLAH

Page 132: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

127

FOTO PERKEMBANGAN PEKERJAAN REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK

BERAT

Awal 0% Kemajuan 30% Kemajuan 70% Akhir 100%

FOTO A

FOTO B

FOTO C

FOTO D

Page 133: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

128

SISTEMATIKA DOKUMEN ADMINISTRASI

REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK BERAT SD TAHUN 2012

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I DOKUMEN ADMINISTRASI

1. S.K Direktur Pembinaan Sekolah Dasar tentang Penetapan Sekolah Penerima Bantuan Rehabilitasi ruang kelas

2. Surat Perjanjian Pemberian Bantuan 3. Surat Perintah Mulai Kerja 4. Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan 5. SK Penetapan Tim Pelaksana Rehabilitasi Ruang Kelas 6. Surat Tugas Perencana/Pengawas 7. Laporan Mingguan 8. Laporan Bulanan 9. Laporan Akhir

BAB II DOKUMEN TEKNIS DAN BIAYA 1. Rencana Anggaran Biaya Rehabilitasi Ruang Kelas 2. Spesifikasi Teknis (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat) 3. Gambar Perancangan Teknis 4. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan (Time Schedulle)

BAB III DOKUMEN KEUANGAN 1. Laporan Keuangan Bulanan/Buku Kas Umum 2. Rekapitulasi Pembelian Alat dan bahan serta Upah Kerja 3. Perhitungan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan rehabilitasi ruang kelas (jika

ada) 4. Bukti setor pajak (PPN dan PPh)

BAB IV DOKUMENTASI KEGIATAN 1. Foto kegiatan 0% 2. Foto kegiatan 30% 3. Foto kegiatan 70% 4. Foto kegiatan 100%

Catatan: Dokumen administrasi kegiatan wajib disusun oleh sekolah dan disimpan sebagai dokumen administrasi (arsip sekolah).

LAMPIRAN 21

Page 134: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

129

Contoh: Pengisian Laporan kemajuan mingguan yang disampaikan melalui email = [email protected] Laporan Mingguan Perkembangan Pelaksanaan Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun Anggaran 2012 Provinsi : ......................... Kabupaten/Kota : ......................... Bulan : ......................... Minggu ke : .........................

No. Urut

Kode IDX *tdk diisi

Provinsi Kabupaten/Kota Nama Sekolah NPSN Alamat Koordinat (GPS)

Nama Kepala Sekolah

No.Tlp

Sekolah dan No.HP Kepala

Sekolah

Tanggal penandatangan

MOU

Tanggal penyaluran

dana ke sekolah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 ID IDX PROV KAB_KOT SD NPSN ALAMAT KOORDINAT KEPSEK HP_KEPSEK TGL_MOU TGL_SP2D

1

2

3

4

5

6

dst

Total

LAMPIRAN 22

Page 135: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

130

Jumlah ruang kelas rusak yang

dibantu

Jumlah dana yang

diterima oleh

sekolah

Tanggal dana masuk yang

diterima sekolah

Foto kondisi ruang

kelas/belajar rusak sblm rehabilitasi

Tanggl mulai kegiatan

konstruksi

Persentase kemajuan fisik (%)

Foto kemajuan

fisik Tanggal foto

kemajuan fisik

Kemajuan keuangan

(Rp)

Persentase kemajuan

keuangan (%) Ketersediaan

fasilitas internet

Keterlibatan TNI (0=Tidak,

1=Ya)

12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 RK DANA TGL_MSK_REK FT_RK_RSK MULAI_KEG_

KONS PERSEN_FISIK FT_MAJUFISIK TGL_FT_MAJUFISIK KEUANGAN PERSEN_KEU INTERNET KETER_TNI

Page 136: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

131

................, ........................... 2012 Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota …………. Pejabat Pembuat Komitmen Ttd & stempel ........................... NIP.

Dandim/Lanal/Lanud C,D (0=Tidak,

1=Ya)

Danrem/DanLantamal/DanLanud

A,B (0=Tidak, 1=Ya)

Pangdam/Pangarmada/Pangko

ops (0=Tidak,

1=Ya)

Jumlah tenaga kerja dari unsur

TNI

Jumlah tenaga kerja dari unsur

Non-TNI

Identifikasi masalah

dan tindak lanjut

Acara Serah Terima (0=Tid

ak, 1=Ya)

Tanggal Serah Terima

Tanggal Laporan

Nama penanggung jawab pelaporan

Jabatan penanggung

jawab laporan

24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

DANDIM DANREM PANGDAM JML_TNG_TNI JML_TNG_NON_TNI

IDENTF_MSL_TL

SERAH_TERIM

A TGL_SERAH_TERIMA TGL_LAPORAN PENANGGUNGJWB_LAP JBT_PENANGGU

NGJAWAB_LAP

Page 137: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

132

Contoh: Pengisian Rekapitulasi Laporan kemajuan mingguan yang disampaikan melalui email = [email protected] Rekapitulasi Laporan Mingguan Perkembangan Pelaksanaan Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun Anggaran 2012 Provinsi : ......................... Bulan : ......................... Minggu ke : ......................... Fisik : ................... % Keuangan : ................... %

................, ........................... 2012 Dinas Pendidikan Provinsi …………. Pejabat Pembuat Komitmen Ttd & stempel ........................... NIP.

No. Urut Provinsi Kabupaten/

Kota

Jumlah ruang kelas rusak yang

dibantu

Jumlah dana yang

diterima oleh

sekolah

Rata-rata persentase kemajuan fisik (%)

Kemajuan Keuangan

(Rp)

Rata-rata persentase kemajuan keuangan

(%)

Jumlah tenaga kerja dari unsur

TNI

Jumlah tenaga kerja dari unsur Non-TNI Permasalahan Tindak Lanjut

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 ID PROV KAB_KOTA RK DANA PERSEN_FISIK KEUANGA

N PERSEN_KEU JML_TNG_TNI JML_TNG_NON_TNI INDTF_MSL TND_LANJUT

1

2

3

dst

LAMPIRAN 23

Page 138: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

133

KOP DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

Nomor : Tanggal : Lampiran : 1 ( satu ) berkas Perihal : Rekapitulasi Laporan Bulanan Penggunaan Dana dan Kemajuan Fisik Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012 Kepada Yth. Direktur Pembinaan SD Direktorat Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

di

Jakarta Bersama ini kami sampaikan rekapitulasi laporan bulanan realisasi penggunaan dana dan realisasi kemajuan fisik rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012 yang telah diterima/dilaksanakan maupun yang belum diterima/dilaksanakan oleh sekolah-sekolah yang berhak menerima di provinsi .........................

Secara rinci rekapitulasi laporan bulanan kami tuangkan dalam lampiran. Demikianlah laporan ini kami sampaikan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ……………….

Ttd & stempel ……………………………… NIP.

LAMPIRAN 24

Page 139: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

134

Lampiran

Rekapitulasi Laporan Bulanan Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012 Provinsi : ......................... Bulan : ......................... Fisik : ........ % Keuangan : ........ %

No. Nama Kabupaten Jumlah Sekolah

Jumlah Ruang Kelas yang di

rehabilitasi

Jml Nominal Alokasi Dana Bantuan

(Rp)

Realisasi Keuangan

(Rp)

Persentase Kemajuan Keuangan

(%)

Presentase Kemajuan Fisik

(%)

Keterangan (masalah dan

penyelesaiannya)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

2

3

dst

Jumlah (Rata-rata)

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi …………. Ttd & stempel ........................... NIP.

Page 140: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

135

KOP DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

Nomor : Tanggal : Lampiran : 1 ( satu ) berkas Perihal : Rekapitulasi Laporan Akhir Penggunaan Dana dan Kemajuan Fisik Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012 Kepada Yth. Direktur Pembinaan SD Direktorat Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

di

Jakarta Bersama ini kami sampaikan rekapitulasi laporan akhir realisasi penggunaan dana dan realisasi kemajuan fisik rehabilitasi ruang kelas rusak berat SD tahun 2012 yang telah diterima/dilaksanakan maupun yang belum diterima/dilaksanakan oleh sekolah-sekolah yang berhak menerima di provinsi .........................

Secara rinci rekapitulasi laporan akhir kami tuangkan dalam lampiran. Demikianlah laporan ini kami sampaikan untuk digunakan sebagaimana mestinya. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi ……………….

Ttd & stempel ……………………………… NIP.

LAMPIRAN 25

Page 141: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

136

Lampiran

Rekapitulasi Laporan Akhir Kegiatan Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat SD Tahun 2012 Provinsi : ......................... Bulan : ......................... Fisik : ........ % Keuangan : ........ %

No. Nama Kabupaten Jumlah Sekolah

Jumlah Ruang Kelas yang di

rehabilitasi

Jml Nominal Alokasi Dana Bantuan

(Rp)

Realisasi Keuangan

(Rp)

Persentase Realisasi Keuangan

(%)

Presentase Realisasi Fisik

(%)

Keterangan (masalah dan

penyelesaiannya)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1

2

3

dst

Jumlah (Rata-rata)

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi …………. Ttd & stempel ........................... NIP.

Page 142: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

137

CONTOH PROTOTIPE BANGUNAN SD ALTERNATIF 1

LAMPIRAN 26

Page 143: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

138

Page 144: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

139

Page 145: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

140

CONTOH PROTOTIPE BANGUNAN SD ALTERNATIF 2

LAMPIRAN 27

Page 146: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

141

Page 147: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

142

LAMPIRAN 28

Page 148: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

143

Page 149: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

p e t u n j u k p e l a k s a n a a n p r o g r a m n a s i o n a l r e h a b i l i t a s i r u a n g k e l a s r u s a k b e r a t S D t a h u n 2 0 1 2

144

Page 150: Petunjk Pelaksanaan Program Nasional Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak Berat Sd Tahun 20121

http:/

/www.di

tpsd.o

rg

PETUNJUK PELAKSANAAN

PROGRAM NASIONAL REHABILITASI RUANG KELAS RUSAK BERAT SD

TAHUN 2012

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

JAKARTA 2012