GELAR BINTANG TIMUR BAGI MARIAPESAN GEMBALA BAIK

Penasihat: VIKJEN KAJ; Penanggung Jawab: SEKRETARIAT BERSAMA KAJ; Pelaksana: KOMISI KOMSOS KAJ; Redaktur: Rakadewa; Designer: Methano; Deputy Usaha: Yos E. Susanto, Lily Widjaja; Pemasangan Iklan: Sherly tlp. 021 42889232

Alamat Redaksi: Jl. Katedral no.7, Jakarta 10710, 021. 351 9193 ext. 241, www.kaj.or.id

Gelar “Bintang Timur” atau “Bintang Fajar” (Lat: Stella Mattutina) terkait erat dengan peran Maria sebagai Bunda Allah Putra. Karena Maria menjadi Ibu Yesus, Maria

menjadi fajar keselamatan Allah. Bintang Timur muncul di ufuk timur mendahului terbitnya matahari. Maria digelari “Bintang Timur” karena Maria tampil mendahului munculnya Yesus Kristus Penebus, Sang Matahari.

Kata “bintang timur”, kita temukan dalam Kitab Wahyu :”Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas

bangsa-bangsa; dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk – sama seperti yang Kuterima dari Bapa-Ku – dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur” (2:26-28).

Berkaitan dengan itu gelar “Bintang Timur” diberikan kepada Maria, karena ia adalah tanda pengharapan yang besar. Itulah yang dinyatakan secara resmi oleh Gereja dalam Konstitusi Dogmatis Tentang Gereja, “Sementara itu Bunda Yesus telah dimuliakan di sorga dengan badan dan jiwanya, dan menjadi citra serta awal Gereja yang harus mencapai kepenuhannya di masa yang akan datang. Begitu pula di dunia ini ia menyinari Umat Allah yang sedang mengembara sebagai tanda harapan yang pasti dan penghiburan, sampai tibalah hari Tuhan” (No. 68). Dengan demikian Bunda Maria menjadi pribadi yang bersinar seperti bintang timur, dan menjadi harapan bagi murid-murid Kristus yang bertekun dalam iman dan menang atas kuasa jahat seperti Kristus sendiri. Sama seperti terang bintang timur menghalau kegelapan fajar, demikian juga Bunda Maria memaklumkan kedatangan Yesus Sang Terang, yang menghalau kegelapan dosa.

Antifon Doa Catena Legionis mengutip Kid 6:10 yang menggambarkan Maria sebagai “Bintang Timur”: “Siapakah dia yang muncul laksana fajar merekah, indah bagaikan bulan purnama, bercahaya bagaikan surya, dahsyat seperti bala tentara dengan panji-panjinya?”. Semoga harapan kita diteguhkan setiap kali kita menyebut Bunda Maria sebagai Bintang Timur. Berkat Tuhan untuk Anda sekalian, keluarga dan komunitas Anda. + I. Suharyo. (*)

TAREKAT/ORDO HIDUP BAKTISacerdotum a Sacro Corde Jesu (SCJ)

DARI DEKENAT KE DEKENAT

”Inilah Aku datang untuk melaksanakan kehendak-Mu, ya Allah,” yang dalam bahasa Latinnya “Ecce Venio” merupakan sikap hidup Yesus yang mengutamakan kehendak Allah di atas kehendak pribadi-Nya, sikap Yesus ini telah menjadi semangat hidup utama para imam dan bruder SCJ. SCJ (Sacerdotum a Sacro Corde Jesu) adalah Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus yang didirikan oleh Venerabilis LEO

DEHON beranggotakan pastor dan bruder. SCJ hadir tersebar hampir di seluruh dunia : Eropa, Amerika, Amerika Latin, Africa dan Asia. SCJ mulai hadir di Indonesia sejak tahun 1924.Seringkali para anggotanya disebut sebagai DEHONIAN. Hingga saat ini pusat SCJ ada di Palembang, Sumatera. Prioritas utama SCJ adalah merebut hati manusia dan mengarahkannya kepada cinta kasih Allah dengan berbagai bentuk karya pastoral. Dengan prioritas ini, SCJ mau menjawab apa yang dikehendaki Allah dalam situasi konkret saat ini demi keselamatan manusia dan pembangunan Kerajaan Allah. Anda terpanggil mengikuti jejak Kristus seutuhnya sebagai DEHONIAN? Silahkan mengubungi Koordinator Komunitas Jakarta, Pastoran St. Antonius, Jln. Otista Raya No. 76 A, RT/RW 004/05 Bidaracina, Jakarta 13330, Telp. (021)819 2305. (*)

SYUKUR KEPADA ALLAH: JUMLAH GEMBALA UMAT-NYA BERTAMBAH. Keluarga besar Congregatio Immaculati Cordis Mariae (CICM) mendapatkan dua imam baru. Mereka ditahbiskan di Gereja St. Laurentius Alam Sutera, Tangerang oleh Uskup, Mgr. I Suharyo (10/2). Mereka adalah RP. lorianus Rinu Matte CICM dan RP. Agustinus Panggul CICM. “Terimakasih kepada para imam CICM atas pelayanan untuk KAJ. Semoga imam tertahbis CICM ini dapat terus berkarya dan setia sampai mati,” ungkap Mgr. Suharyo. (*)

PAROKI ALAM SUTERA JUARA 2014 SE-KAJ. Dari 37 peserta, Panitia Lomba Dekorasi Natal Daur Ulang 2014 se-KAJ telah memutuskan urutan pemenangnya: (Juara 1) Paroki Alam Sutra - St. LAURENTIUS; (Juara 2) Paroki Rawamangun - KELUARGA KUDUS; (Juara 3) Stasi Trinitas Cengkareng - St. MARIA IMAKULATA; (Harapan 1) Paroki Tomang - St. MARIA BUNDA KARMEL; (Harapan 2) Stasi Harapan Indah - ST. ALBERTUS dan (Harapan 3) Paroki Kemakmuran - BUNDA HATI KUDUS. Tujuan lomba bukan soal menjadi juara, tetapi makin tumbuhnya iman melalui kepedulian pada lingkungan hidup. (*)

PENGHARAPAN AKAN KESEMBUHAN LAHIR BATIN. “Perayaan Hari Orang Sakit Sedunia dipilih bertepatan dengan Pesan Bunda Maria dari Lourdes, karena banyak yang telah disembuhkan melalui perantaraan doa Bunda Maria. Kita pun berharap muncul mukjizat penyembuhan bagi kita,” demikian ungkap Uskup I. Suharyo yang mempersembahkan Perayaan Ekaristi dalam rangka Hari Orang Sakit Sedunia di RS Elisabeth, Kemang Pratama Bekasi (11/2). Mari kita juga mendoakan keluarga dan siapa saja yang sakit agar bukan saja disembuhkan secara fisik melainkan juga secara rohani. Amin. (*)

AYO IKUTAN LOMBA BIKIN TEMPAT SAMPAH UNIK. Gerakan Hidup Bersih dan Sehat KAJ bekerjasama dengan Panitia APP 2015 KAJ dan Komisi Kepemudaan KAJ, mengadakan Lomba Tempat Sampah Kreatif antar OMK Paroki/Stasi dan Pelajar/Mahasiswa se-KAJ.Tempat Sampah dibuat seunik dan semenarik mungkin serta tahan lama. Anda bisa melihat contoh-contohnya di internet. Foto/Video proses pembuatan dan hasil akhirnya diunggah ke Youtube. Persyaratan Lomba dan Link Youtube dikirim ke email: pemukat@gmail.com, paling lambat 6 April 2015. Info lengkap hubungi Pemikat KAJ: 021-3519193, eks 205 atau email: pemukat@gmail.com. (*)LOMBA FILM PENDEK & FOTOGRAFI. Komisi KOMSOS KAJ mengajak Anda semua perorangan maupun kelompok untuk mengikuti Lomba Film Pendek dan Fotografi bertema “Tiada Syukur Tanpa Peduli”. Memperebutkan hadiah total 27 jt. Pendaftaran dan Pengiriman Materi Lomba paling lambat 15 April 2015. Dan bekerja sama dengan Komisi Panggilan KAJ mengajak seluruh komunitas “Hidup Bhakti” yang berkarya di KAJ untuk

ikut lomba film pendek dan fotografi tentang panggilan menjadi imam/biarawan/birawati. Keterangan lebih lanjut untuk lomba-lomba ini, silakan klik www.kaj.or.id. (*)

PELATIHAN: SALAH SATU BUKTI PAROKI WAJIB MEMPERHATIKAN KATEKIS. Komisi Kateketik KAJ mengadakan Program Pelatihan bagi Katekis dan Pewarta Iman Paroki diantaranya: Optimalisasi Penggunaan Power Point; Katekese dengan Multimedia; Menyusun Bahan Katekese Inisiasi dengan Multimedia; Mempersiapkan Renungan Kitab Suci; Kursus Program Pembinaan Lanjut Katekis (PPLK); Studi Serial Katekese Berkelanjutan; Pembaruan Iman Katolik dan masih banyak lagi. Silakan Paroki memanfaatkan program-program ini. Permintaan pelatihan dan info lengkap: Petrus Danan Widharsana (0816 982 851) dan St. Hendro Budiyanto (0813 8585 0628). (*)

SOSOK HIDUP BAKTIJIKA DITEGUR: MALU. ”Jika umat ditegur karena membuang sampah sembarangan menjadi malu, itu artinya gerakan peduli sampah sudah berhasil”, tutur Romo Andang Binawan SJ, Vikaris Episcopal dan juga Koordinator Gerakan Hidup Bersih dan Sehat KAJ. “Mencintai lingkungan adalah wujud kita mencintai Tuhan. Sayangnya masih cukup banyak umat di KAJ, termasuk gembalanya, belum peduli akan lingkungan. Tentu dibanding

dulu sudah banyak kemajuan. Di paroki-paroki sudah ada seksi/sub seksi lingkungan hidup, hanya di tingkat keuskupan yang strukturnya belum ada. Memang menumbuhkan budaya peduli lingkungan butuh waktu lama. Mulai dengan sampah, karena masalah sampah merupakan sesuatu yang nyata, tak mengenal usia, tak mengenal waktu. Keterlibatan umat penting, bukan semata-mata hasilnya”, Romo Andang menjelaskan diiringi senyumnya yang sejuk. Cinta lingkungan tertanam di Romo Andang ketika ia masih SD, lewat program lingkungan hidup di sekolah. Dibesarkan di Muntilan, ia banyak mendapat inspirasi dari Romo van Lith SJ. Kebetulan, yang mungkin bukan kebetulan, ia dilahirkan, masuk novisiat, dan ditahbiskan 100 tahun setelah Romo van Lith dilahirkan, masuk novisiat, dan ditahbiskan. Dan ternyata Romo van Lith juga peduli akan lingkungan. Romo Andang yang sehari-hari membagi waktunya untuk membina frater-frater, memberi kuliah, membina kategorial, membantu Tribunal KAJ, dan lingkungan, bisa di hubungi di email: albi234@yahoo.co.uk. (*)

SEMAKIN BERIMAN, SEMAKIN BERSAUDARA, SEMAKIN BERBELARASA

021-63857123 021-6319577

• Semua Tour didampingi Romo/Pendeta• Gratis DVD Rekaman perjalanan Anda• Visa Israel & Europe 30 hari

• Ritz Classic Jerusalem Mesir 11H• Ritz Jerusalem Mesir +Petra/Dubai 12/13H• Ritz Holy Turki Dubai 10H • Ritz Holy Europe Lourdes 12H• Ritz Holy Europe Lourdes+Jerusalem 17H• Ritz Holy Fatima Lourdes Barcelona 13H• Ritz Holy Fatima Lourdes+Roma 14H• Ritz Europe Lourdes Leisure+Swiss 13H

• Ritz Jerusalem Mesir 08/11H• Ritz Holyland Turki (7 Gereja) 08H• Ritz Our Lady of Lavang 07H• Ritz Korea Naju 08H• Ritz Lourdes Express 07H• Ritz Our Lady of Batangas 06H

ZIARAH & WISATA PASKAH

“SEMAKIN TUA SEMAKIN MANIS”. Demikian tema yang akan diangkat dalam Retret Pasangan Suami Istri yang akan diadakan oleh Komisi Kerasulan Keluarga KAJ pada 27-29 Maret 2015 di Wisma Abdi, Cipayung, Bogor. Hadir sebagai pembimbing RP. Erwin Santoso MSF (Ketua Komisi Kerasulan Keluarga KAJ). Pendaftaran hubungi: Sari-Hamdani (0812 1085 318/0811 915191); Rosanah-Alex (0818 498 198/0818 903 243). (*)

BAGAIMANA PENGELOLAAN DANA APP? Dana APP dari paroki 100% diserahkan ke keuskupan. Kemudian 70% tetap di keuskupan, 30% disetor ke KWI yang dikelola oleh Komisi PSE KWI yang dibagi menjadi 15% untuk dana APP Nasional, 10% Dana Solidaritas Antarkeuskupan, dan 5% untuk Karitas Internasional (Karina) membantu korban bencana. Paroki hanya boleh memotong dana APP untuk membiayai bahan-bahan APP. Jika ada paroki yang ketika merancang program APP kekurangan dana, maka bisa mengajukan bantuan ke Komisi PSE KAJ. Jangan sampai paroki kaya semakin kaya dan paroki miskin semakin terpuruk. (*)