pes

13
PES YANG MEMATIKAN (BLACK DEATH) PES YANG MEMATIKAN (BLACK DEATH) Pernah mendengar penyakit pes? pasti pernah dong, setelah Perang Dunia II cina pernah kena wabah ini, beberapa tahun yang lalu India juga. Tidak ada seorang pun yang tahu dari mana penyakit pes itu berasal. Apakah anda tahu?? Ada yang menduga wabah ini berasal dari India yang dibawa oleh kapal para pedagang yang pulang dari India ke Timur Tengah dan Genoa di Itali, dan menyebar ke Indonesia melalui cara yang serupa. Ada yang menduga kuman ini dibawa oleh tentara Mongol yang menyerbu dari Asia ke Eropa melalui jalan darat. Kemudian diketahui bahwa kuman pes menyebar melalui binatang pengerat. Bakteri pes ini Pasteurella pestis (nama yang indah ya???) ngekos di tikus, tErus darah tikusnya diisep kutu, trus kutunya nggigit orang….. Korbannya: tikus, kutu, orang (ternyata ada yang lebih sakti dari ki joko bodo ye?). Wabah pes pernah melanda dunia selama berabad-abad. Sering terjadi infeksi yang berbahaya, yang di abad lalu pernah menyebabkan pandemi pes (black death) dengan akibat berjuta-juta kematian (ngeri aja ne). Anda ingin mengenal pestis lebih jauh???? Penyakit Pes???? Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Pasteurella pestis. Pes merupakan infeksi pada hewan pengerat liar, yang dikeluarkan dari satu hewan pengerat ke hewan lain dan kadang- kadang dari hewan pengerat ke manusia karena gigitan pinjal. Morfologi dan identifikasi

Upload: carlo-maulana-akbar

Post on 03-Jan-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pes

PES YANG MEMATIKAN (BLACK   DEATH)

PES YANG MEMATIKAN

(BLACK DEATH)

Pernah mendengar penyakit pes? pasti pernah dong, setelah Perang Dunia II cina pernah kena

wabah ini, beberapa tahun yang lalu India juga. Tidak ada seorang pun yang tahu dari mana

penyakit pes itu berasal. Apakah anda tahu??

Ada yang menduga wabah ini berasal dari India yang dibawa oleh kapal para pedagang yang pulang

dari India ke Timur Tengah dan Genoa di Itali, dan menyebar ke Indonesia melalui cara yang

serupa. Ada yang menduga kuman ini dibawa oleh tentara Mongol yang menyerbu dari Asia ke

Eropa melalui jalan darat. Kemudian diketahui bahwa kuman pes menyebar melalui binatang

pengerat.

Bakteri pes ini Pasteurella pestis (nama yang indah ya???) ngekos di tikus, tErus darah tikusnya

diisep kutu, trus kutunya nggigit orang….. Korbannya: tikus, kutu, orang (ternyata ada yang lebih

sakti dari ki joko bodo ye?). Wabah pes pernah melanda dunia selama berabad-abad. Sering terjadi

infeksi yang berbahaya, yang di abad lalu pernah menyebabkan pandemi pes (black death) dengan

akibat berjuta-juta kematian (ngeri aja ne).

Anda ingin mengenal pestis lebih jauh????

Penyakit Pes????

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bernama Pasteurella pestis. Pes merupakan infeksi pada

hewan pengerat liar, yang dikeluarkan dari satu hewan pengerat ke hewan lain dan kadang-kadang

dari hewan pengerat ke manusia karena gigitan pinjal.

Morfologi dan identifikasi

Pasteurella pestis adalah batang Gram-negatif gemuk yang menunjukkan pewarnaan bipolar yang

mencolok dengan pewarnaan khusus. Bakteri ini tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh sebagai anaerob

fakultatif pada banyak perbenihan bakteriologi. Pertumbuhan bakteri lebih cepat bila berada dalam

perbenihan yang mengandung darah atau cairan jaringan dan tumbuh paling cepat pada suhu 30o C.

Dalam biakan agar darah pada suhu 37o C, dalam 24 jam dapat muncul koloni yang sangat kecil.

Suatu inokulum virulen, yang berasal dari jaringan terinfeksi, menghasilkan koloni abu-abu dan

kental, tetapi setelah dibiak ulang di laboratorium, koloni menjadi tak teratur dan kasar. Organisme

ini tidak banyak memiliki aktivitas biokimia, dan hal ini agak bervariasi.

Semua pasteurella pestis memiliki lipopolisakarida dengan aktivitas endotoksik bila dilepaskan.

Organisme ini menghasilkan banyak antigen dan toksin yang bertindak sebagai faktor virulensi.

Page 2: Pes

Bakteri ini menghasilkan koagulase pada suhu 280 C (suhu normal pinjal) tetapi tidak pada suhu

350 C (penularan lewat pinjal akan rendah atau tak pernah terjadi dalam cuaca yang sangat panas).

Pasteurella pestis juga menghasilkan bakteriosin (pestisin); enzim isositrat liase, yang konon

bersifat khusus; dan hasil-hasil lainnya. Beberapa antigen pasteurella pestis bereaksi silang dengan

pasteurella lain.

Gb. Pasteurella pestis

Patogenisis dan patologi

Bila pinjal menggigit hewan pengerat yang terinfeksi dengan pasteurella pestis, organisme yang

termakan akan berkembang biak dalam usus pinjal itu dan, dibantu oleh koagulase menyumbat

proventrikulusnya sehingga tidak ada makanan yang dapat lewat. Karena itu, pinjal lapar dan

ususnya tersumbat sehingga akan menggigit dengan ganas dan darah yang dihisapnya

terkontaminasi pasteurella pestis dari pinjal, darah itu dimuntahkan dalam luka gigitan. Organisme

yang diinokulasi dapat difagositosis, tetapi bakteri ini dapat berkembang biak secara intra sel atau

ekstra sel. P pestis dengan cepat mencapai saluran getah bening, dan terjadi radang haemorrogic

yang hebat dan kelenjar-kelenjar getah bening yang membesar, yang dapat mengalami nekrosis.

Meskipun infasinya dapat berhenti di situ P pestis sering mencapai ke aliran darah dan tersebar luas.

Gejala

Setelah terinfeksi selama 2-7 hari, timbul demam tinggi dan limfa denopati yang terasa nyeri,

biasanya disertai pembesaran kelenjar getah bening yang hebat dan nyeri pada lipat paha atau

ketiak, muntah-muntah dan diare dapat muncul pada sepsis dini. Kemudian terjadi pembekuan

intravaskuler yang

menyebar, menyebabkan hipotensi, perubahan mental, dan kegagalan ginjal dan jantung. Akhirnya,

dapat muncul tanda-tanda pneumonia dan meningitis dan P pestis berkembang biak secara intra

veskuler dan dapat dilihat pada sediaan apus darah.

Pengobatan

Bila tidak cepat diobati, pes dapat menyebabkan angka kematian hampir 50 % ; pneumonia akibat

pes hampir 100 % fatal. Obat pilihan adalah Streptomisin. Tetracyclin adalh obat alternatif dan

kadang-kadang diberikan kombinasi dengan Streptomisin. Resistensi terhadap P pestis belum

ditemukan.

Cara Penyebaran dan Pengendalian

Pasteurella pestis awalnya menginfeksi dan menyebar ke hewan pengerat rumah (misalnya tikus)

dan hewan lain (misalnya kucing), dan manusia dapat terinfeksi karena gigitan pinjal atau dengan

kontak. Vektor pes yang paling lazim adalah pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), tetapi pinjal lain

Page 3: Pes

dapat juga menularkan infeksi.

Untuk pengendalian pes dibutuhkan penelitian pada hewan yang terinfeksi, vektor,dan kontak

manusia dan pembantaian hewan yang terinfeksi pes. Semua pasien yang dicurigai menderita pes

harus diisolasi terutama kalau kemungkinan keterlibatan paru-paru belum disingkirkan. Kontak

pasien yang dicurigai menderita pneumonia pes harus diberi tetrasiklin 0’5 gram per hari selama 5

hari, sebagai kemoprofilaksis. Selain itu, kondisi lingkungan juga berperan dalam mencegah

penyebaran penyakit ini. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi kasus pes, perlu usaha masyarakat

dalam menjaga sanitasi dan higienitas lingkungannya.

Pes(sampar)merupakan penyakit yang terdaftar dalam Karantina International dan juga disebut

remerging disease,dan masih merupakan masalahkesehatan yang dapat menimbulkan kejadian luar

biasa (KLB) atupun wabah.Pes masuk pertama kali di Indonesia pada tahun 1910 melalui pelabuhan

TanjungPerak,Surabaya,kemudian,tahun 1916 melalui pelabuhan Tanjung

Mmas,Semarang,tahun1923 melalui pelabuhan Cirebon dan tahun 1927 melalui pelabuhan

Tegal.Korban yangdiakibatkan karena penyakit pes dari tahun 1910 sampai dengan tahun 1960

tercatat245.375 orang dengan angka kematian tertinggi yaitu 23.275 orang yang terjadi padatahun

1934.

Berkat peningkatan kemampuan kita di dalam pemberantasan penyakit pes yang

meliputipenatalaksanaan dan penanganan kasus, rodent dan pinjalnya maka sejak terjadinyawabah

pes pada tahun 1987 diKecamatan Nongkojajar,Kabupaten Pasuruan yangmenewaskan 21

orang;kasus pes pada manusia dapat ditekan hingga tidak ditemukan lagi adanya kematian.

Tujuan pembangunan dibidang kesehatan ialah memperbaiki tingkat kesehatan rakjat terutama bags

rakjat pedesaan. Dengan perbaikan kesehatan rakjat tersebut diharapkan pro¬duktivitas kerdja akan

meningkat dan dengan demikian mem¬bantu proses ladju pembangunan. Perbaikan kesehatan

rakjat merupakan salah satu investasi dalam manusia (human invest¬ment) jang tjukup panting

dalam pembangunan. Pelajanan kesehatan diselenggarakan oleh pemerintah mau¬pun masjarakat.

Dalam lingkungan pemerintah dilaksanakan pelajanan kesehatan jang terintegrasikan. Pelajanan

kesehatan oleh masjarakat pada achir-achir ini djuga menundjukkan per¬kembangan jang

meningkat, balk jang dilakukan oleh organi asi masjarakat maupun oleh perusahaan-perusahaan

untuk karyawan-karyawan mereka sendiri.Kesehatan masyarakat telah dibentuk pada tahun

1971/72. Sehingga dengan demikian dewasa ini unit kesehatan masyarakat tersebar diberbagai pro-

¬pinsi. Lima belas orang tenaga spesialis pendidikan ke¬sehatan masjarakat telah dididik, dimana

lima orang diantara¬-nya telah dikirim keluar negeri. Disamping itu telah ditingkatkan pengetahuan

dan ketrampilan sebanjak 228 orang petugas-petu¬gas kesehatan.

Page 4: Pes

Pengertian Penyakit Pes

Pes merupakan penyakit Zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain dan dapatditularkan kepada

manusia. Pes juga merupakan penyakit yang bersifat akut disebabkanoleh kuman/bakteri. Selain itu

pes juga dikenal dengan nama Pesteurellosis atauYersiniosis/Plague.

Pasteurella pestis adalah batang Gram-negatif gemuk yang menunjukkan pewarnaan bipolar yang

mencolok dengan pewarnaan khusus. Bakteri ini tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh sebagai anaerob

fakultatif pada banyak perbenihan bakteriologi. Pertumbuhan bakteri lebih cepat bila berada dalam

perbenihan yang mengandung darah atau cairan jaringan dan tumbuh paling cepat pada suhu 30o C.

Dalam biakan agar darah pada suhu 37o C, dalam 24 jam dapat muncul koloni yang sangat kecil.

Suatu inokulum virulen, yang berasal dari jaringan terinfeksi, menghasilkan koloni abu-abu dan

kental, tetapi setelah dibiak ulang di laboratorium, koloni menjadi tak teratur dan kasar. Organisme

ini tidak banyak memiliki aktivitas biokimia, dan hal ini agak bervariasi.

Semua pasteurella pestis memiliki lipopolisakarida dengan aktivitas endotoksik bila dilepaskan.

Organisme ini menghasilkan banyak antigen dan toksin yang bertindak sebagai faktor virulensi.

Bakteri ini menghasilkan koagulase pada suhu 280 C (suhu normal pinjal) tetapi tidak pada suhu

350 C (penularan lewat pinjal akan rendah atau tak pernah terjadi dalam cuaca yang sangat panas).

Pasteurella pestis juga menghasilkan bakteriosin (pestisin); enzim isositrat liase, yang konon

bersifat khusus; dan hasil-hasil lainnya. Beberapa antigen pasteurella pestis bereaksi silang dengan

pasteurella lain.Pes merupakan infeksi pada hewan pengerat liar, yang dikeluarkan dari satu hewan

pengerat ke hewan lain dan kadang- kadang dari hewan pengerat ke manusia karena gigitan pinjal.

B.Cara Penularan dan Faktor Penyebab PenyakIt

Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent.Kuman-kuman pes yang

terdapat di dalam darah tikus sakit,dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia,apabila ada pinjal

yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi,dan kuman-kuman tersebut akan

dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang sama yaitu melalui gigitan.

1.

_______ _____

Penularan pes secara eksidental dapat terjadi pada orang – orang yang bila digigit oleh pinjal tikus

hutan yang infektif.Ini dapat terjadi pada pekerja-pekerja di hutan,ataupun pada orang-orang yang

mengadakan rekreasi/camping di hutan.

2. Direct contact

Penularan pes ini dapat terjadi pada para yang berhubungan erat dengan tikus hutan,

misalnya para Biologi yang sedang mengadakan penelitian di hutan, dimana ianya

terkena darah atau organ tikus yang mengandung kuman pes.

Page 5: Pes

3.

_________________________

Kasus yang umum terjadi dimana penularan pes pada orang karena digigit oleh pinjal

infeksi setelah menggigit tikus domestik/komersial yang mengandung kuman pes.

4.

Penularan pes dari tikus hutan komersial melalui pinjal .Pinjalyang efektif kemudian

menggigit manusia.

5. __ ___

Penularan pes dari orang ke orang dapat pula terjadi melalui gigitan pinjal manusia Culex Irritans

(Human flea)

6. droplet

_______________

Penularan pes dari orang yang menderita pes paru-paru kepada orang lain melalui

percikan ludah atau pernapasan.

Pada no.1s/d5,penularan pes melalui gigitan pinjal akan mengakibatkan pes bubo.Pes

bubo dapat berlanjut menjadi pes paru-paru (sekunder pes)

FAKTOR PENYEBAB PES

Pes disebabkan oleh :

Kuman/BAKTERI Yersinia pestis(Pasteurella pestis).

Kuman berbentuk batang,ukuran 1,5-2X0,5-0,7 mikron.

Bersifat bipolar,non motil,non sporing.

Gram negatif

Pada suhu 280C merupakan suhu optimun tetapi kapsul terbentuk tidak sempurna

Pada shu 370C merupakan suhu yang terbaik bagi pertumbuhan bakteri tersebut.

Mata rantai infeksi

Perubahan patologi akibat pes adalah tidak khas.reaksi radang didapatkan pada endotel pembuluh

limfa dan pembuluh darah pada bubonic flague,pada tempat infeksi terdapat lesi local berupa fesikel

yang kemudian berubah menjadi radang nekrotik.

Sejumlah besar kuman pesdapat dijumpai dikelenjar-kelenjar infeksi sebagai contoh jantung sering

kali ikut terserang dan pendarahan infiltrasi dengan sel-sel radang,paru-paru dapat mengalami

kerusakan yang berat karena adanya bendungan dan pendarahan ke dalam alveoli dan bronkioli.

Dari bronkiolitis dan alveolitis bacterial tersebut kemudian akan terdjadi bronkopneumonia dan

akhirnya konsolidasi lubus.

Susunan saraf pusat juga dapat mengalami gangguan berupa bendungan dan pendarahan kecil pada

Page 6: Pes

otak dan terkadang terjadi meningitis.

Strategi Pengendalian dan Penanganan Penyakit

Pasteurella pestis awalnya menginfeksi dan menyebar ke hewan pengerat rumah (misalnya tikus)

dan hewan lain (misalnya kucing), dan manusia dapat terinfeksi karena gigitan pinjal atau dengan

kontak. Vektor pes yang paling lazim adalah pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), tetapi pinjal lain

dapat juga menularkan infeksi.Untuk pengendalian pes dibutuhkan penelitian pada hewan yang

terinfeksi, vektor,dan kontak manusia dan pembantaian hewan yang terinfeksi pes. Semua pasien

yang dicurigai menderita pes harus diisolasi terutama kalau kemungkinan keterlibatan paru-paru

belum disingkirkan. Kontak pasien yang dicurigai menderita pneumonia pes harus diberi tetrasiklin

0’5 gram per hari selama 5 hari, sebagai kemoprofilaksis. Selain itu, kondisi lingkungan juga

berperan dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi kasus

pes, perlu usaha masyarakat dalam menjaga sanitasi dan higienitas lingkungannya.

C.Tahap Pencegahan Penyakit dan pengobatan

1.Tahap Pencegahan

Pencegahan penyakit pes dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada

masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak dengan tikus serta pinjalnya

harus diisolasi teruatama yang menderiata poneumia semua perlengkapa yang berhubungan dengan

korban harus dimusnahkan dan semua orang yang berhubungan dengan korban harus diberi obat

pencegahan.perlindungan erseorangan dengan vaksinasi selama epidemic pes dapat mengurangi

penularan penyakit pes.

Memberantas tikus dengan racun perangkap dan mengawasi secara teratur terjadnya wabah pes

pinjal tikus dapat diberantas dengan insektisida misalnya DDT.

2.Pengobatan Penyakit

Kemoterapi saat ini sangat efektif untuk menurunkan angka kematian penderita. Yang paling efektif

untuk mengobati pes adalah krolampenikol,oksitetrasiklin dan streptomisin.untuk dosisnya adalah

sebagai berikut:

1. Untuk tersangka pes

a) Tetracycline 4x250 mg biberikan selama 5 hari berturut-turut atau

b) Cholamphenicol 4x250 mg diberikan selama 5 hari berturut-turut

2. Untuk Penderita Pes

Streptomycine dengan dosis 3 gram/hari (IM) selama 2 hari berturut-turut,kemudian

dosis dikurangi menjadi 2 garam/hari selama 5 hari berturut-turut.Setelah panas hilang

dilanjutkan dengan pemberian :

a) Tetracycline 4-6 gram/hari selama 2 hari berturut-turut,kemudian dosis diturunkan

menjadi 2 gram/hari selama 5 hari berturut-turut atau

Page 7: Pes

b) Chlomphenicol 6-8 gram/hari selama 5 hari berturut –turut, kemudian dosis

diturunkan menjadi 2 gram/hari selama 5 hari berturut-turut.

3. Untuk pencegahan terutama ditujukan pada:

a) Penduduk yang kontak (serumah) dengan pendeita pes bobo.

b) Seluruh penduduk desa/dusun/RW jika ada penderita pes paru

Tetapi yang dianjurkan adalah dengan pemberian Tertracycline 500mg/hari selama 10

hari berturut-turut

D.Peran Keluarga dalam Usaha Pencegahan Penyakit

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat. Dalam hal ini peran keluarga sangat penting dalam

pencegahan penyakit pes demi terciptanya keluarga yang sehat dan bersih dan masing masing

anggota keluarga menjaga kebersihan. memperbaiki rumah karena rumah yang kotor menjadi

tempat tinggal menyenangkan bagi tikus dan kutu-kutunya. Rumah-rumah tidak boleh dibangun

secara berdempetan, apalagi bersesak-sesakan di sebuah area. Pada masa itu, rumah rakyat sebagian

besar dibangun dari bambu atau gedek. Dinding-dinding gedek itu sering kali dibikin rangkap

sehingga di antaranya terdapat celah atau lubang yang memungkinkan tikus bersarang. Oleh karena

itu, disarankan agar dinding cukup satu lapis saja. Kalaupun harus dibangun rangkap, maka dinding

bagian dalamnya harus dibikin agar mudah dibuka dan dibersihkan.

A.Kesimpulan

Pes merupakan penyakit Zoonosa terutama pada tikus dan rodent lain dan dapatditularkan kepada

manusia

Secara alamiah penyakit pes dapat bertahan atau terpelihara pada rodent.Kuman-kuman pes yang

terdapat di dalam darah tikus sakit,dapat ditularkan ke hewan lain atau manusia,apabila ada pinjal

yang menghisap darah tikus yang mengandung kuman pes tadi,dan kuman-kuman tersebut akan

dipindahkan ke hewan tikus lain atau manusia dengan cara yang sama yaitu melalui gigitan.

Pencegahan penyakit pes dapat dilakukan melalui penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada

masyarakat dengan cara mengurangi atau mencegah terjadinya kontak dengan tikus serta pinjalnya

Peran keluarga sangat penting dalam pencegahan penyakit pes demi terciptanya keluarga yang sehat

dan bersih dan masing masing anggota keluarga menjaga kebersihan.

B.Saran

Melalui makalah ini penulis berharap agar para pembaca senantiasa peduli akan kesehatan serta

berperilaku hidup sehat agar terhindar dari penyakit pes dengan memulai pencegahan sejak dini

sehingga penyakit tidak berkembang menjadi kronis.

Page 8: Pes

PLAGUE/PENYAKIT PES

Penyebaran penyakit plague/pes

Plague, disebut juga penyakit pes, adalah infeksi yang disebabkan bakteri Yersinia pestis (Y. pestis) dan ditularkan oleh kutu tikus (flea), Xenopsylla cheopis. Selain jenis kutu tersebut, penyakit ini juga ditularkan oleh kutu jenis lain. Di Indonesia dan negara2 Asia Tenggara kutu carrier plague adalah Xenophylla astia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus, gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang terinfeksi. Kutu yang terinfeksi dapat membawa bakteri ini sampai berbulan2 lamanya. Selain itu pada kasus pneumonic plague, penularan terjadi dari dari percikan air liur penderita yang terbawa oleh udara.

Jenis2 plague dan gejalanya pada manusia

Ada 3 jenis penyakit plague yaitu:

Bubonic plague : Masa inkubasi 2-7 hari. Gejalanya kelenjar getah bening yang dekat dengan tempat gigitan binatang/kutu yang terinfeksi akan membengkak berisi cairan (disebut Bubo). Terasa sakit apabila ditekan. Pembengkakan akan terjadi. Gejalanya mirip flu, demam, pusing, menggigil, lemah, benjolan lunak berisi cairan di di tonsil/adenoid (amandel), limpa dan thymus. Bubonic plague jarang menular pada orang lain.

Septicemic plague : Gejalanya demam, menggigil, pusing, lemah, sakit pada perut, shock, pendarahan di bawah kulit atau organ2 tubuh lainnya, pembekuan darah pada saluran darah, tekanan darah rendah, mual, muntah, organ tubuh tidak bekerja dg baik. Tidak terdapat benjolan pada penderita. Septicemic plague jarang menular pada orang lain. Septicemic plague dapat juga disebabkan Bubonic plague dan Pneumonic plague yang tidak diobati dengan benar.

Pneumonic plague : Masa inkubasi 1-3 hari. Gejalanya pneumonia (radang paru2), napas pendek, sesak napas, batuk, sakit pada dada. Ini adalah penyakit plague yang paling berbahaya dibandingkan jenis lainnya. Pneumonic plague menular lewat udara, bisa juga merupakan infeksi sekunder akibat Bubonic plague dan Septicemic plague yang tidak diobati dengan benar.

Binatang yang dapat menjadi pembawa plague

Semua binatang pengerat (tikus, marmut, hamster, tupai, dll), kucing, anjing, kelinci, rusa, kambing dll.

Gejala plague pada kucing

Demam, muntah, diare, kondisi bulu yang buruk, lidah membengkak, luka pada mulut (sariawan), terdapat kotoran pada mata.

Diagnosa plague

Diagnosa dilakukan dengan mengambil cairan dari bubo, dahak (pada pneumonic plague) dan tes darah. Tes darah diulang setelah 10-14 hari.

Pengobatan plague

Plague pada manusia dan kucing dapat diobati dengan Streptomycin, Tetracyclin, Doxycyclin, Gentamycin. Streptomycyn dosis tinggi terbukti lebih efektif mengobati plague. Penicilin tidak efektif untuk penyakit plague. Diazepam diberikan untuk mengurangi rasa lelah. Heparin biasanya diberikan apabila terdapat gejala pembekuan darah.

Pencegahan plague

1. Orang2/binatang di sekitar penderita plague harus diobati dg antibiotic selambat2nya 7 hari setelah kontak dg penderita.

Page 9: Pes

3. Memakai sarung tangan, baju panjang, masker, dan goggle (kacamata) pd waktu kontak dg penderita plague

4. Tidak mengijinkan kucing makan tikus, kelinci atau binatang hidup berdarah panas lainnya.

5. Tidak mengijinkan kucing bermain di luar rumah, terutama di daerah yg banyak terdapat sarang tikus.

6. Mengontrol populasi tikus dan kutu di lingkungan anda.

7. Vaksinasi plague apabila akan bepergian ke daerah epidemi plague.