perusahaan - wom.co.id · sebagai ternyata dari laporan auditor tertanggal 20 ... granting full...

30
WOM FINANCE • 2012 Laporan Tahunan 78 Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Struktur Tata Kelola Perusahaan Praktik tata kelola perusahaan di Perseroan dilaksanakan dengan struktur sebagai berikut: Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), 1. Dewan Komisaris, 2. Direksi. 3. Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam organisasi Perseroan.RUPS memiliki hak untuk membuat keputusan tertentu, termasuk diantaranya mengubah Anggaran Dasar (AD), mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris, membuat keputusan menyangkut tindakan dan keputusan Perusahaan yang menjadi kewenangan RUPS. Di tahun 2012, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa, yang keduanya dilaksanakan pada 20 Juni 2012, di Ruang Arcadia, Plaza BII Tower II, lantai 39, Jl. MH Thamrin Kav. 51, Jakarta. Dalam RUPS Tahunan tersebut, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut: 1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2011 dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman Corporate Governance Structure Corporate governance practices in the Company is implemented with the following structure: 1. General Meeting of Shareholders (GMS), 2. Board of Commissioners, 3. Board of Directors. General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest body in the organization of the Company. GMS has the right to make certain decisions, including changing the Articles of Association (AD), appoint and dismiss Directors and Commissioners, make decisions about the actions and decisions of the Company under the authority of the GMS. In 2012, the Company held one (1) Annual GMS and one (1) Extraordinary GMS, both held on 20 June 2012, at Arcadia Room, Plaza BII Tower II, 39th floor, Jl. MH Thamrin Kav. 51, Jakarta. In the Annual GMS, the following was decided: 1. Approving and accepting the 2011 annual report and ratifying Financial Statements of the Company for the year ended 31 December 2010, which has been audited by the Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja, a member Firm of Ernst & Young Global Limited

Upload: doankien

Post on 26-Jun-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

78

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

Struktur tata Kelola PerusahaanPraktik tata kelola perusahaan di Perseroan dilaksanakan dengan struktur sebagai berikut:

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),1. Dewan Komisaris,2. Direksi.3.

rapat umum Pemegang Saham

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah organ tertinggi dalam organisasi Perseroan.RUPS memiliki hak untuk membuat keputusan tertentu, termasuk diantaranya mengubah Anggaran Dasar (AD), mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris, membuat keputusan menyangkut tindakan dan keputusan Perusahaan yang menjadi kewenangan RUPS.

Di tahun 2012, Perseroan menyelenggarakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) kali RUPS Luar Biasa, yang keduanya dilaksanakan pada 20 Juni 2012, di Ruang Arcadia, Plaza BII Tower II, lantai 39, Jl. MH Thamrin Kav. 51, Jakarta.

Dalam RUPS Tahunan tersebut, telah diputuskan hal-hal sebagai berikut:1. Menyetujui dan menerima baik Laporan Tahunan

Perseroan Tahun Buku 2011 dan mengesahkan Laporan Keuangan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2011, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman

corporate governance StructureCorporate governance practices in the Company is implemented with the following structure:

1. General Meeting of Shareholders (GMS),2. Board of Commissioners,3. Board of Directors.

general Meeting of Shareholders

General Meeting of Shareholders (GMS) is the highest body in the organization of the Company. GMS has the right to make certain decisions, including changing the Articles of Association (AD), appoint and dismiss Directors and Commissioners, make decisions about the actions and decisions of the Company under the authority of the GMS.

In 2012, the Company held one (1) Annual GMS and one (1) Extraordinary GMS, both held on 20 June 2012, at Arcadia Room, Plaza BII Tower II, 39th floor, Jl. MH Thamrin Kav. 51, Jakarta.

In the Annual GMS, the following was decided:

1. Approving and accepting the 2011 annual report and ratifying Financial Statements of the Company for the year ended 31 December 2010, which has been audited by the Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja, a member Firm of Ernst & Young Global Limited

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt79

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

& Surja, Firma anggota Ernst & Young Global Limited sebagai ternyata dari laporan auditor tertanggal 20 Februari 2012 dengan pendapat ‘Wajar dalam semua hal yang material’.

2. Memberikan pembebasan dan pelunasan sepenuhnya (acquit et de charge) kepada para anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan yang menjabat pada tahun 2011 atas tindakan kepengurusan dan pengawasan yang telah mereka lakukan selama Tahun Buku 2011, serta tidak termasuk dalam kategori tindak pidana.

3. Menerima dan menyetujui Laporan Direksi Perseroan atas penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi V Perseroan Tahun 2011.

4. Menggunakan laba bersih untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2011 sebesar Rp 5.394.843.353,- sebagai berikut:a. Menyisihkan sebesar Rp 1.000.000.000,-

(milliar rupiah)dari laba bersih Perseroan untuk digunakan sebagai Dana Cadangan umum guna memenuhi ketentuan dalam Pasal 70 Ayat 1 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Sisa dari laba bersih sebesar Rp 4.394.843.353,- akan dicatat sebagai Laba ditahan;

b. Tidak membagikan dividen; danc. Memberikan kuasa dengan hak subsitusi kepada

Direksi Perseroan untuk melaksanakan segala sesuatunya sehubungan penggunaan laba tersebut.

5. Memberi kuasa dan melimpahkan wewenang kepada Direksi Perseroan untuk menunjuk Akuntan Publik Terdaftar di Bapepam & LK untuk mengaudit pembukuan Perseroan tahun buku 2012 berikut

as stated in their report dated 20 February 2012 with unqualified opinion.

2. Granting full acquittance and discharge (acquit et de charge) for all members of the Board of Directors and Commissioners of the Company who served in the year 2011 from management and supervisory actions in the year 2011, and not included in the category of criminal.

3. Approving and Accepting the Report of the Board of Directors of the Company on the use of proceeds from the public offering of the Company’s Bonds V in 2011.

4. Utilizes the net profit for the year ended 31 December 2011 amounting to Rp 5,394,843,353.- as follows:

a. Set aside Rp 1,000,000,000. - (one billion rupiah) of the net profit of the Company for use as General Reserve Fund in order to meet the provisions of Article 70 Paragraph 1 Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies. The rest of the net profit of Rp 4,394,843,353, - will be recorded as Retained Earnings;

b. Will not distribute dividends; andc. Authorizing power and authority with the right of

substitution to the Board of Directors to implement everything related to uses of the earnings.

5. Authorizing power and authority to the Board of Directors to appoint registered Public Accountant Firm in Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution (Bapepam & LK) to audit the financial

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

80

menentukan honorarium dan persyaratan lain pengangkatannya dengan terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris Perseroan.

Memberikan kewenangan dan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan pelaksanaan penunjukan Akuntan Publik yang Terdaftar di Bapepam & LK, termasuk untuk memberitahukan dan mengumumkan ke publik (jika diperlukan).

6. Mengenai pembagian tugas dan wewenang para anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2012 diserahkan kepada Direksi Perseroan dengan memperhatikan ketentuan dalam Pasal 92 Ayat 6 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dengan memperoleh persetujuan terlebih dahulu dari Dewan Komisaris Perseroan.

7. Mengenai penentuan uang jasa dan tunjangan lainnya untuk para anggota Dewan Komisaris Perseroan diusulkan untuk dilimpahkan wewenangnya kepada Dewan Komisaris Perseroan dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan/atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi anggota Dewan Komisaris dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan Tahun Buku 2012. Melimpahkan wewenang dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menentukan besarnya gaji/honorarium dan/atau tunjangan lagi bagi para anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2012 dengan memperhatikan usul dan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi Perseroan dan besarnya uang jasa dan/atau tunjangan dalam bentuk apapun lainnya yang telah ditetapkan bagi anggota Direksi Perseroan dimaksud akan dicantumkan dalam Laporan Tahunan Tahun Buku 2012.

Sementara dalam RUPS Luar Biasa telah diputuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui rencana Perseroan untuk menjaminkan dan/atau mengalihkan/melepaskan sebagian besar atau seluruh aset Perseroan berupa piutang yang timbul dari dan terkait dengan pinjaman dan/atau pendanaan (termasuk pendanaan syari’ah) dari lembaga keuangan bank maupun bukan bank, baik dalam negeri maupun luar negeri, termasuk namun tidak terbatas dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk, pada Tahun Buku 2012 dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya serta dengan

statements of year 2012 including determine the honorarium as well as other requirements concerning the appointment, after get an approval from the Board of Commissioners.

Authorizing power and authority to the Board of Directors to take actions related to the appointment of the Public Accountant Firm registered with BAPEPAM & LK as indicated above, including to inform or announce to the public of such appointment (if necessary).

6. Regarding the division of duties and authority of the Board of Directors of the Company for the fiscal year 2012 submitted to the Board of Directors of the Company with respect to the provisions of Article 92 Paragraph 6 Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, with the prior approval of the Board of Commissioners.

7. Regarding the determination of fees and other benefits to the members of the Board of Commissioners of the Company is proposed to be delegated authority to the Board of Commissioners of the Company with respect to the proposal and recommendation of the Remuneration and Nomination Committee of the Company and the amount of fees and/ or benefits of any kind that have been assigned to members of the Board Commissioner referred to will be listed in the Annual Report for Fiscal Year 2012.

Authorizing power and authority to the Board of Commissioners of the Company to redetermine the amount of salary/ honorarium and/ or allowances for the members of the Board of Directors of the Company for the year 2012 with respect to the proposal and recommendation of the Remuneration and Nomination Committee of the Company and the amount of fees and/ or benefits of any kind that have been established for members of the Board of Directors of the Company referred to will be included in the Annual Report for Fiscal Year 2012.

While the Extraordinary GMS has decided the following:

1. Approved the Company’s plan to pledge and/or transfer/release substantial part or all assets of the Company in the form of receivables arising from and related to loan and/ or financing (including Sharia financing) from bank and non-bank financial institutions, both domestic and overseas, including but not limited to PT Bank International Indonesia Tbk, in Fiscal Year 2012 with the implementation in a period of 1 (one) year or until the next Annual General Meeting of Shareholders following the provisions of the Board of Directors of the Company and shall comply with other terms of

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt81

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

ketentuan Direksi Perseroan wajib memenuhi syarat-syarat persetujuan/perizinan lain yang diperlukan bagi Perseroan untuk melakukan tindakan tersebut.

2. Menyetujui rencana Perseroan untuk penerbitan surat hutang, baik dalam bentuk penawaran terbatas (Private Placement) (Medium Terms Note) (termasuk Medium Terms Note/MTN berbasis syari’ah) dan/atau dalam bentuk lainnya sampai dengan sejumlah Rp 500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) pada Tahun Buku 2012 dan memberikan jaminan aset Perseroan berupa piutang terkait dengan penerbitan surat hutang tersebut dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya serta dengan ketentuan Direksi Perseroan wajib memenuhi syarat-syarat persetujuan/perizinan lain yang diperlukan bagi Perseroan untuk melakukan tindakan tersebut.

Memberi kuasa dan wewenang dengan hak substitusi kepada Direksi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan penerbitan (Private Placement) (Medium Terms Note/MTN) (termasuk Medium Terms Note/MTN berbasis syari’ah) dan/atau dalam bentuk surat hutang lainnya dan pemberian jaminan sebagian besar atau seluruh piutang milik Perseroan sebagaimana dimaksud diatas dengan pelaksanaannya sampai dengan jangka waktu 1 (satu) tahun atau sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan berikutnya.

Keputusan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa diatas telah disampaikan kepada publik melalui pemasangan iklan di Investor Daily dan Harian Ekonomi Neraca,edisi 22 Juni 2012.

Dewan Komisaris

Anggota Dewan KomisarisBerdasarkan Berita Acara RUPSLB No.81 tertanggal 30 November 2011, susunan anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk periode 2012 adalah sebagai berikut:

Nama/Name Jabatan/Position tanggal Persetujuan/ Approval Date

tanggal Masa Akhir Jabatan/tenure

Stephen Liestyo Presiden Komisaris/President Commissioner 30 Nov 2011 AGMS 2014

Robbyanto Budiman Wakil Presiden Komisaris/Vice President Commissioner 11 Mei 2011 AGMS 2014

Garibaldi Thohir Komisaris/ Commissioner 11 Mei 2011 AGMS 2014

I Nyoman Tjager Komisaris Independen/Independent Commissioner 11 Mei 2011 AGMS 2014

Myrnie Zachraini Tamin Komisaris Independen/Independent Commissioner 11 Mei 2011 AGMS 2014

approval/ permit necessary for the Company to take such action.

2. Approving Company’s plan to issue debentures in the form of public offering (Bonds) and/or private placement (Medium Term Note) and/or others from up to Rp 500,000,000,000 (five hundred billion rupiah) in 2012 and to pledge Company’s assets in the form of accounts receivable in relation to the issuance of such debentures The Company with related receivable issuance of bonds with its execution up to 1 (one) year period or until the next Annual General Meeting of Shareholders following with the Board of Directors’ provision shall comply with the terms of the agreement/ other necessary permits for the Company to perform the act.

Giving power attorney and authority substitution rights to the Board of Directors to perform any necessary action regarding the issuance of (Private Placement) (Medium Terms Note/MTN) (including Sharia Based Medium Terms Note) and/ or other forms and debt collateral on the substantial portion or all accounts receivables of the Company referred to the above statement; with its execution up to 1 (one) year period or until the next Annual General Meeting of Shareholders.

Decisions of the above stated Annual GMS and Extraordinary GMS has been conveyed to the public through advertising in Investor Daily and Ekonomi Neraca, 22 June 2012 edition.

Board of commissioners

Member of the Board of Commissioners Based on the Minutes of Extraordinary General Meeting of Stockholders No. 81 dated November 30, 2011, the composition of the Company’s Boards of Commissioners for the period of 2012, is as follows:

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

82

Independensi Anggota Dewan Komisaris

Kriteria independensi Dewan Komisaris1. Jumlah anggota Dewan Komisaris sekurang-kurangnya

3 (tiga) orang dan tidak melampaui jumlah Direksi.

2. Sekurang-kurangnya 1 (satu) anggota Dewan Komisaris berdomisili di Indonesia.

3. Paling kurang 30% (tiga puluh persen) dari jumlah anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen. sesuai peraturan yang berlaku (Lampiran II Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004)

4. Penggantian dan atau pengangkatan Komisaris telah memperhatikan rekomendasi Komite Nominasi atau Komite Remunerasi dan Nominasi dan memperoleh persetujuan dari RUPS.

5. Komisaris Independen tidak merangkap jabatan sebagaimana yang telah ditetapkan dalam peraturan Bapepam-LK & Bursa Efek Indonesia bagi Perusahaan Publik (Perusahaan Tercatat)

6. Mayoritas Komisaris tidak saling memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi

Tugas Dewan KomisarisBerdasarkan Anggaran Dasar No.54 Tahun 2008, tugas Dewan Komisaris Perseroan termasuk diantaranya adalah sebagai berikut:

Setiap anggota Dewan Komisaris harus bekerja dengan itikad baik, kehati-hatian, dan bertanggung jawab atas tugas-tugas pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi, guna kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

Dewan Komisaris harus melakukan tugas dan tanggung jawabnya secara independen dan harus memastikan pelaksanaan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada semua tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan Komisaris harus memastikan apakah Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari Internal Audit Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan Bapepam-LK, dan/atau hasil pengawasan otoritas lain.

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komisaris wajib mengarahkan, memantau, dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Perseroan.Namun, Dewan Komisaris dilarang terlibat dalam pengambilan keputusan terkait dengan kegiatan operasional Perseroan, kecuali terhadap hal-hal lain sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan atau hukum dan peraturan yang berlaku.

Independence of the Board of Commissioners Members Criteria of Independence of the Board of Commissioners:1. The Board of Commissioners comprises at least three

(3) members and not more than the member of the Board of Directors.

2. At least one (1) member of the Board of Commissioners domiciled in Indonesia.

3. At least 30% (thirty percent) of the members of the Board of Commissioners is Independent Commissioner, in accordance with the prevailing rules (Attachment II of the Decree of the BOD of PT Jakarta Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004)

4. Replacement and/or appointment of Commissioners taking into consideration recommendations from the Nomination Committee or the Remuneration and Nomination Committee and with approval from GMS.

5. Independent Commissioner not hold concurrent position as stipulated in the regulations from Bapepam-LK & Indonesia Stock Exchange for Public Company (Listed Company)

6. Majority of the members of the Board of Commissioners have no family ties to the second degree with fellow members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors.

Duties of the Board of CommissionersBased on the Articles of Association No. 54 Year 2008, the BOC is assigned to perform, among others, the following duties:

Each Commissioner should work with good faith, prudent principles, and be responsible in discharging its supervisory function and provide advices to BOD for the interest of and in accordance with the purposes and objectives of the Company.

The Board of Commissioners should carry out its duties and responsibilities independently and should ensure the implementation of Good Corporate Governance in every business activity of the Company at all levels of the organization. The Board of Commissioners should ensure that the Board of Directors has initiated follow-up action on audit findings and recommendations from Internal Audit Unit, external auditor as well as oversight outcomes from Bapepam-LK and/or other authorities.

In discharging its supervisory function, Commissioner shall provide direction, monitor, and evaluate the implementation of the Company’s strategic policies. But the Board of Commissioners shall not involve in any operational decisions of the Company, except in other matters as stipulated the Articles of Association and prevailing laws.

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt83

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

Tanggung Jawab Dewan Komisaris

Tanggung jawab utama Dewan Komisaris antara lain adalah sebagai berikut:- Meninjau dan menyetujui rencana bisnis strategis

untuk Perusahaan; - Mengidentifikasi dan mengelola risiko utama yang

mempengaruhi Perusahaan; - Review kecukupan dan integritas sistem pengendalian

internal Perusahaan; - Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan;

- Menyetujui penunjukan dan kompensasi staf manajemen kunci;

- Menyetujui kebijakan-kebijakan baru yang berkaitan dengan gaji dan benefit staf;

- Menyetujui perubahan struktur organisasi perusahaan;

- Menyetujui pengangkatan direksi dan honorarium direksi dan tunjangan sesuai dengan undang-undang yang relevan.

Frekuensi RapatAnggaran Dasar Perseroan menetapkan bahwa Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

Pemanggilan Rapat Dewan Komisaris dilakukan oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris berhalanggan oleh 2 (dua) orang anggota Dewan Komisaris lainnya dan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.

Tingkat Kehadiran dalam RapatApabila semua anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Dewan Komisaris dapat diadakan di tempat kedudukan atau di tempat kegiatan usaha utama Perseroan atau di tempat lainnya sebagaimana yang ditentukan oleh Dewan Komisaris dan Rapat tersebut berhak mengambil keputusan yang sah dan mengikat.

Rapat Dewan Komisaris dipimpin oleh Presiden Komisaris, dalam hal Presiden Komisaris tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak

Responsibility of the Board of CommissionersThe responsibility of the Board of Commissioners among others are:- Review and approve the Company’s strategic business

plan;- Identify and manage the principal risks that affecting

the Company;- Review the adequacy and integrity of internal controls

system;- Supervise the management of the Company’s

business;- Approve the appointment and compensation of key

management staff;- Approve new policies related to staff salaries and

benefits;- Approve changes to the organizational structure of the

company;- Approve the appointment and honorarium of the

Board of Directors in accordance with the relevant legislation.

Meetings Frequency The Articles of Association of the Company stipulates that the Board of Commissioners Meetings can be held at any time when deemed necessary at the request of one or more members of the Board of Commissioners, or at the written request of one or more members of the Board of Directors, or at the written request of 1 (one) or more shareholders who together represent 1/10 (one tenth) of the total shares with valid voting rights.

Summons for the Meeting of the Board of Commissioners shall be made by the President Commissioner, in the event that the President Commissioner is unable, then by 2 (two) other members of the Board of Commissioners and must indicate the agenda, date, time and venue of the Meeting.

Attendance in the Meeting In the event that all members of the Board of Commissioners are present and/or represented in the Meeting of the Board of Commissioners, the aforementioned prior summons shall not be required, and the meeting shall be held at the domicile of the Company or at the place of business activities of the Company or other places as determined by the Board of Commissioners and the meeting shall be entitled to make valid and binding decisions.

Meetings of the Board of Commissioners should be chaired by the President Commissioner, in the event that the President Commissioner is unable to attend, of

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

84

ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris yang dipilih oleh dan dari anggota Dewan Komisaris yang hadir.

Di tahun 2012, Dewan Komisaris Perseroan telah melakukan 9 (sembilan) kali rapat, dengan tingkat kehadiran sebagai berikut:

Nama/ Name rapat Internal BOc/ Internal Meeting of BOc BOc & BOD

Jumlah Kehadiran/Total Attendance

Stephen Liestyo 7 7

Robbyanto Budiman 8 8

Garibaldi Thohir 5 5

I Nyoman Tjager 8 8

Myrnie Zachraini Tamin 9 9

Transparansi Kepemilikan SahamAnggota Dewan Komisaris wajib mengungkapkan kepemilikan saham jika mencapai 5% (lima perseratus) atau lebih, baik pada BII maupun pada perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri.

Transparansi Hubungan Keluarga Tidak terdapat Hubungan keluarga dari anggota Dewan Komisaris dengan sesama anggota Dewan Komisaris dan/atau anggota Direksi lainnya serta pemegang saham pengendali Bank.

Nama/Name Dewan KomisarisBoard of commissioners

DireksiBoard of Directors

Pemegang Saham LainnyaOther Shareholders

Ya/Yes Tidak/No Ya/Yes Tidak/No Ya/Yes Tidak/No

Dewan Komisaris/Board of Commissioners

Stephen Liestyo - √ - √ - √

Robbyanto Budiman - √ - √ - √

Garibaldi Thohir - √ - √ - √

I Nyoman Tjager - √ - √ - √

Myrnie Zachraini Tamin - √ - √ - √

Direksi

Anggota DireksiBerdasarkan Berita Acara RUPS-LB No.81 Tahun 2011, susunan anggota Direksi Perseroan dengan susunan sebagai berikut: *)

No. Nama/ Name Jabatan/ Position

1 Djaja Suryanto Sutandar Presiden Direktur/President Director

2 Simon Tan Kian Bing Direktur Tidak Terafiliasi/Unaffiliated Director

3 Ir. Purwadi Indra Martono Direktur/Director

4 Ir. C Guntur Triyudianto Direktur/Director

5 Martha Bambang* Direktur/Director

*) Efektif mengundurkan diri per 31 Agustus 2012

which impediment no evidence to third parties shall be required then the meetings should be chaired by one of the attending Commissioners.

In 2012, the Board of Commissioners of the Company met 9 (nine) times, with level of attendance as follow:

Transparency of Share Ownership Members of the Board of Commissioners should disclose their share ownership that reach 5% (five per cent) or more, in BII or other companies in and abroad.

Transparency of family ties All members of the Board of Commissioners have no family ties with fellow members of the Board of Commissioners and/or Board of Directors or controlling shareholders.

Board of Directors

Member of the Board of DirectorsAs stipulated in the Minutes of EGMS No. 81 Year 2011, the composition of the Board of Directors as follow: *)

*) Resigned effective per 31 August 2012

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt85

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

Independensi Anggota Dewan Direksi Sampai dengan Desember 2012 seluruh anggota Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Direksi pada perusahaan pembiayaan lain namun Direksi diperkenankan rangkap jabatan lebih dari 1 (satu) sebagai Komisaris perusahaan pembiayaan lain ((vide: PMK No. 84/2006, Pasal 20 ayat (1) dan ayat (2)).

Tugas DireksiBerdasarkan Anggaran Dasar No.54 Tahun 2008, tugas Direksi Perseroan termasuk diantaranya adalah sebagai berikut:

Setiap anggota Direksi wajib menunjukkan loyalitas dan memiliki niat baik dalam tugas mengelola Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.Kewajiban loyalitas danniat baik lebih lanjut dapat dibagi ke dalam 4 (empat) tugas spesifik sebagai berikut:- Kewajiban untuk bertindak dengan itikad baik untuk

kepentingan Perseroan;- Kewajiban bertindak untuk tujuan yang tepat;- Kewajiban untuk memperoleh kebijakan; dan- Kewajiban untuk menghindari benturan kepentingan.

Direksi harus mengelola Perseroan sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pembagian tugasdan wewenang setiap anggota Direksi ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham, namun, kekuasaan dan/atau kewenangan itu dapat dilimpahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham kepada Dewan Komisaris. Dalam hal hanya ada satu anggota Direksi,semua tugas dan kewenangan yang diberikankepada anggota Direksi sebagaimana tercantum dalam Anggaran Dasar, akan berlaku.

Direksi wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen dan harus menerapkan Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Perseroan pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Direksi harus menindaklanjutitemuan audit danrekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern, auditor eksternal, hasil pengawasan pihak otoritas dan/atauhasil pengawasan otoritas lainnya.

DireksI memiliki tanggung jawab untuk menyetujui dan secara berkala meninjau strategi bisnis keseluruhan dan kebijakan yang signifikan dariPerseroan.Direksi mengevaluasi pandangan-pandangan dari manajemen

Independence of the Board of Directors Until December 2012, no members of the Board of Directors hold concurrent position as Director in other financing companies, but members of the Board of Directors were allowed to assume more than 1 (one) position as Commissioner at other financing companies (vide: PMK No. 84/2006, Article 20 verse (1) and verse (2)).

The Board of Directors DutiesPursuant to the Articles of Association No. 54 Year 2008, the duties of the Board of Directors among others are:

Each member of the Board of Directors shall demonstrate loyalty and good faith in managing the Company for the interest of the Company in accordance with the purpose and objective of the Company, which comprise the following 4 (four) duties:

- Obligation to act with good faith for the Company’s interest;

- Obligation to act for the right objectives;- Obligation to made policies;- Obligation to avoid conflict of interest.

The Board of Directors shall manage the Company in accordance with their authority and responsibility set forth in the Articles of Association and the prevailing rules and regulations.

Distribution of duties and authorities of each member of the Board of Directors is determined in the General Meeting of Shareholders; however, shareholders may delegate such power and/or authorities to the BOC. In the event there is only one member of the Board of Directors, all duties and authorities stipulated in the Articles of Association still prevail.

The Board of Directors shall discharge their duties and responsibilities independently and apply Good Corporate Governance principles in all business conduct at all level of organization. The Board of Directors shall follow up audit findings and recommendation from Internal Audit Unit, external auditor, oversight results from authority and/or other institution.

The Board of Directors is responsible to approve and periodically review the Company’s overall business strategy and significant policies. The Board of Directors evaluates opinions from senior management and evaluates

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

86

senior dengan mengevaluasi arah strategis Perseroan sekarang dan di masa depan. Direksi juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa manajemen senior memelihara dan memperbaharui sistem pengendalian internalnya yang memberikan jaminan kepuasan terhadap efektivitas dan efisiensi,dalam rangka menjalankan usaha, kontrol keuangan internal,dan kepatuhan terhadaphukum dan peraturan.

Tanggung Jawab DireksiTanggung jawab utama Direksi antara lain adalah sebagai berikut:- Mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan;

- Menyiapkan strategi bisnis dan rencana operasional tahunan;

- Menentukan kebijakan dalam mengelola Perseroan;- Menentukan kebijakan yang berkaitan dengan

kepegawaian termasuk gaji, pensiun, dan manfaat lainnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku;

- Mengangkat, memberikan penghargaan, memberikan sanksi,dan memberhentikan karyawan sesuai dengan peraturan kepegawaian Perseroan;

- Memastikan kompetensi Sumber Daya Manusia;- Menyiapkan laporan keuangan Perseroan;- Mengidentifikasi dan mengelola risiko utama yang

mempengaruhi Perseroan;- Meninjau kecukupan dan integritas sistem

pengendalian internal Perseroan;- Mengawasi pelaksanaan usaha Perseroan;

- Meninjau dan menyetujui perubahan struktur organisasi Perseroan;

- Menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan dalam setiap kegiatan usaha Perseroan untuk semua tingkatan atau jenjang organisasi; dan

- Menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari unit kerja Internal Audit Perseroan, auditor eksternal, hasil pengawasan Bapepam-LK dan/atau hasil pengawasan dari otoritas lain.

Frekuensi RapatAnggaran Dasar menetapkan bahwa Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu atas permintaan dari seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris atau atas permintaan tertulis 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.

the Company’s current and future strategic direction. The Board of Directors is also responsible to ensure that senior management maintains and improves internal control system for the fulfillment of effectiveness and efficiency in managing the business, controlling internal finance, and compliance to the prevailing rules and regulations.

Responsibilities of the Board of DirectorsResponsibilities of the Board of Directors among others:

- To represent the Company inside and outside of the court;

- To prepare annual business strategy and operational plan;

- To determine policies in managing the Company;- To determine policies related to employment, including

salary, pension, and other benefits according to the prevailing rules and regulations;

- To appoint, to reward, to sanction, and to dismiss employee in accordance with the Company’s regulation of employment;

- To ensure the competence of Human Resource;- To prepare Company’s financial statements;- To identify and to manage main risks that might have

impacts on the Company;- To review the adequacy and integrity of internal

control;- To oversee the implementation of the Company’s

business;- To review and to approve the changes in the Company’s

structure of organization;- To apply the principles of Good Corporate Governance

in every business conduct at all level of organization; and

- To follow up audit findings and recommendation from Internal Audit Unit, external auditor, oversight results from Bapepam-LK and/or other institution.

Meetings FrequencyThe Articles of Association of the Company stipulates that the Board of Directors Meetings can be held at any time when deemed necessary at the request of one or more members of the Board of Directors, or at the written request of one or more members of the Board of Commissioners, or at the written request of 1 (one) or more shareholders who together represent 1/10 (one tenth) of the total shares with valid voting rights.

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt87

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

Meetings AttendanceSummons for the Meeting of the Board of Directors should be made by 2 members of the Board of Directors, and must indicate the agenda, date, time and venue of the Meeting.

In the event that all members of the Board of Directors are present and/or represented in the Meeting of the Board of Directors, the aforementioned prior summons shall not be required, and the meeting shall be held at any place and the meeting shall be entitled to make valid and binding decisions.

Meeting of the Board of Directors is chaired by the President Director, in the event that President Director unable to attend, of which impediment no evidence to third parties shall be required, then the meeting should be chaired by one member of the Board of Directors appointed by and from the attending members.

Audit committeePursuant to the Provision of Jakarta Stock Exchange No. Kep-305/BEJ/07-2004 dated 19 July 2004 and Bapepam No. IX.1.5 dated 24 September 2004, the Company has established the Audit Committee to assist the Board of Commissioners in performing their duties.

a. Structure, Membership, Expertise and Independence of Audit Committee’s Member To implement Bapepam Regulation No. IX.1.5 dated 24 September 2004, there was no change in the composition of the Audit Committee in 2012.

As of 31 December 2012, the member of Audit Committee are as follow:

b. Duties and Responsibilities of the Audit CommitteeThe Audit Committee is assigned to offer opinion to the Board of Commissioners on matters related to reports or those forwarded to the Board of Commissioners by the Board of Directors, identify issues that require the attention of the Board of Commissioners, which include the followings:

Tingkat Kehadiran dalam RapatPemanggilan Tertulis Rapat Direksi dilakukan oleh 2 orang anggota Direktur, dan harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat Rapat.

Apabila semua anggota Direksi hadir atau diwakili, pemanggilan terlebih dahulu tersebut tidak disyaratkan dan Rapat Direksi dapat diadakan dimanapun dan berhak mengambil keputusan yang sah serta mengikat.

Rapat Direksi dipimpin oleh Presiden Direktur, dalam hal Presiden Direktur tidak dapat hadir atau berhalangan yang tidak perlu dibuktikan kepada pihak ketiga, maka Rapat akan dipimpin oleh seorang anggota Direksi yang dipilih oleh dan dari anggota Direksi yang hadir dalam Rapat.

Komite Audit Sesuai ketentuan Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 dan peraturan Bapepam No. IX.1.5 tanggal 24 September 2004, Perseroan telah membentuk Komite Audit untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan tugasnya.

a. Struktur, Keanggotaan, Keahlian dan Independensi Anggota Komite AuditSebagai pelaksanaan peraturan Bapepam No. IX.1.5 tanggal 24 September 2004, pada tahun 2012 tidak terjadi perubahan susunan keanggotaan Komite Audit.

Susunan anggota Komite Audit per 31 Desember 2012 sebagai berikut :

No Ketua/Anggota chaiman/Member Jabatan/ Position

1. Myrnie Zachraini Tamin Komisaris Independen/Independent Commissioner

2. Arief Achmad Dhani Pihak Independen/Independent Party

3. Tarmiden Sitorus Pihak Independen/Independent Party

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditKomite Audit bertugas memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris yang antara lain meliputi :

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

88

1. Melakukan pemantauan atas fungsi pengawasan dalam proses penyusunan Laporan Keuangan yang sesuai dengan standar dan kebijakan akuntansi yang berlaku serta menelaah informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya untuk menilai kesesuaiannya terhadap standar dan kebijakan yang berlaku.

2. Melakukan penelaahan atas rencana kerja dan pelaksanaan pemeriksaan oleh Internal Audit serta mengkaji kecukupan Piagam Internal Audit.

3. Melakukan penelaahan dan penilaian atas efektivitas pengendalian intern dan proses manajemen risiko, termasuk identifikasi risiko serta evaluasi pengendalian risiko untuk meminimalisasi risiko tersebut.

4. Melakukan pemantauan atas tindak lanjut hasil pemeriksaan Internal dan Eksternal Audit serta Bank Indonesia

5. Melakukan pemantauan atas pengembangan dan kecukupan organisasi Internal Audit, peningkatan transparansi laporan keuangan serta melakukan review atas ruang lingkup audit, profesionalisme, dan independensi eksternal auditor.

c. Program Kerja Komite Audit• Melakukan evaluasi atas rencana kerja, efektivitas

fungsi dan pelaksanaan rencana kerja Internal Audit

• Memastikan penyampaian laporan keuangan kepadapihak terkait (Bapepam, BII dan Depkeu) dilakukan secara akurat dan tepat waktu.

• Mengadakan rapat dengan Akuntan Publik untukmembahas rencana audit, pelaksanaan, temuan audit dan masalah-masalah yang dihadapi selama audit dilakukan

• MengadakanrapatberkaladenganInternalAudituntukmembahas temuan-temuan audit serta memonitor tindak lanjut Manajemen atas temuan audit

• Membahas permasalahan perpajakan dan legal yangdihadapi oleh Perseroan untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap perundang-undangan yang berlaku.

d. Rapat Komite AuditSelama tahun 2012, Komite Audit telah menyelenggarakan 9 (sembilan) kali rapat dimana 3 (tiga) diantaranya dihadiri oleh Direksi dan 2 (Dua) diantaranya dihadiri oleh Eksternal Auditor.

1. To monitor the function of oversight in the process of preparing financial statements in accordance with applied accounting policies and standards; and analyze financial information to be issued by the Company, such as financial report, projection and other financial information to assess their compliance with the standards and policies.

2. To review the work plan and the audit conducted by Internal Audit and review the adequacy of the Internal Audit Charter.

3. To review and to assess the effectiveness of internal control and risk management processes, including risk identification and evaluation of risk control to minimize the risk.

4. To monitor the follow-up of audit results of the Internal and External Audit and Bank Indonesia.

5. To monitor the development and the adequacy of internal audit organizations, increased transparency of financial statements and to review the scope of the audit, professionalism, and independence of the external auditor.

c. Audit Committee Work Program• ToevaluateInternalAuditworkplan,effectiveness

of its functions and implementation of its work plan.

• To ensure submission of financial statementsto related parties (Bapepam, BII and Depkeu) conducted accurately and in timely manner.

• To conduct meeting with the Public Accountantto discuss the audit plan, implementation, audit findings and problems encountered during the audit.

• To hold regular meetings with Internal Audit todiscuss the audit findings and monitoring the follow-up on audit findings conducted by the management.

• To discuss tax and legal issues faced by theCompany to ensure compliance with the prevailing legislation and regulations.

d. Meetings of the Audit Committee During 2012, the Audit Committee held 9 (nine)

meetings, 3 (three) of which attended by the Board of Directors and the 2 (two) attended by the External Auditor.

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt89

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

Tingkat kehadiran masing-masing anggota Komite Audit dalam rapat Komite Audit tahun 2012 adalah sebagai berikut:

Komite AuditAudit committee

1 2 3 4 5 6 7 8 9∑

15 Feb 20 Mar 12 Apr 14 Jun 20 Jul 27 Sept 25 Okt 7 Nov 20 Des

Rapat denganMeeting with

IA IA IA IA IA IA IA IA IA

BOD BOD BOD SKAI BII ACC

ACC E&Y E&Y

Myrnie Zachraini Tamin√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Tarmiden Sitorus √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Arief Achmad Dhani√ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Keterangan :Notes√ = Hadir PresentX = Absen Absent

IA : Internal Audit Legal : Legal Deaprtment

BOD Board of Director IT : Information Technology Department

ACC : Accounting Department BU : Business Unit

FIN : Finance Department SKAI BII : Internal Audit BII

TAX : Tax Department E&Y : Ernest & Young

Komite Audit beranggotakan 1 (satu) orang Komisaris Independen, dan 2 (dua) orang pihak ekstern (Independen) yang masing-masing merupakan ahli dibidang keuangan/akuntansi dan hukum.

Komite remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi adalah komite yang berada di bawah koordinasi Dewan Komisaris yang berperan dalam melakukan kajian dan rekomendasi mengenai kebijakan dan besaran remunerasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris serta kesesuaiannya dengan penerapan praktik Good Corporate Governance, arahan RUPS serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Struktur Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi

No. Nama Komite/ Name of committee(s) Jabatan/ Position

1 I Nyoman Tjager Ketua – Komisaris Independen/Chairman – Independent Commissioner

2 Robbyanto Budiman Anggota- Komisaris/Member – Commissioner

3 Diah Rahayu * Anggota - merangkap Sekretaris/ Member – concurrently as a Secretary

keterangan :

*) Efektif mengundurkan di Februari 2012

Level of attendance of each member of the Audit Committee in Audit Committee meetings 2012 are as follows:

The Audit Committee consists of 1 (one) Independent Commissioner, and 2 (two) external parties (Independent), each of them is expert in finance/accounting and law.

remuneration and Nomination committee Remuneration and Nomination Committee is a committee under the coordination of the Board of Commissioners tasked with a role of evaluating and proposing recommendation for remuneration policies and amount of the Board of Directors and Board of Commissioners, and its compliance with the implementation of Good Corporate Governance practices, AGMS resolutions and the prevailing laws.

a. Structure of Remuneration and Nomination Committee Member

note:

*) Resigned effective February 2012

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

90

Secara keseluruhan, anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan.

Pejabat Eksekutif yang menjadi anggota Komite memiliki pengetahuan dan mengetahui ketentuan sistem remunerasi dan/atau nominasi serta succession plan.

Komite Remunerasi dan Nominasi diketuai oleh Komisaris Independen yaitu I Nyoman Tjager.

Jumlah anggota Komite Remunerasi dan Nominasi 3 (tiga) orang dan 1 (satu) orang diantaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak selaku Ketua.

Perseroan tidak membentuk komite Remunerasi dan Nominasi secara terpisah.

b. Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi

Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:1. Memberikan rekomendasi kepada Dewan

Komisaris.

2. Komite Remunerasi telah mengevaluasi kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi yang telah disampaikan kepada Pejabat Eksekutif dan pegawai dan telah disampaikan kepada Direksi.

3. Terkait dengan kebijakan remunerasi, Komite mempertimbangkan kinerja keuangan, prestasi kerja individual, kewajaran dengan per group, dan sasaran dan strategi jangka panjang Perseroan.

4. Komite Nominasi, memberikan rekomendasi calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi untuk disampaikan kepada RUPS.

c. Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Beserta Realisasinya

Pelaksanaan tugas Komite Remunerasi dan Nominasi di tahun 2012 diantaranya adalah:

Selain itu Komite juga mengusulkan untuk melakukan evaluasi kinerja bagi Direksi, merekomendasikan besaran bonus 2012 (Dewan Komisaris & Direksi) berdasarkan kinerja perusahaan

In overall, the members of the Remuneration and Nomination Committee possess knowledge and understanding on the provisions of the remuneration system and/or nomination and succession plan.

The Executive Officer who serves as member of the Committee posses the knowledge and understanding on the provisions of remuneration system and/or nomination and succession plan.

Remuneration and Nomination Committee is chaired by I Nyoman Tjager, an Independent Commissioner.

The Remuneration and Nomination Committee consist of 3 (three) members, 1 (one) of them is independent commissioner who acts as Chairman.

The Company does not establish separate Committees for Remuneration and Nomination.

b. Duties and Responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee

The Remuneration and Nomination Committee has the duties and responsibilities as follows:1. Provides recommendations to the Board of

Commissioners.

2. The Remuneration & Nomination Committee evaluates the remuneration policy for the Board of Commissioners, Board of Directors, and Executive Officers.

3. Concerning the remuneration policy, the Committee takes into account the financial performance, performance of the individual, fairness with the group, and long-term goals and strategies of the Company.

4. Provide recommendations to the Board of Commissioners on candidates for the BOC and/or the BOD to be submitted to the GMS.

c. Remuneration and Nomination Committee 2012 Work Program and Realization

The implementation of the Remuneration and Nomination Committee in 2012 are the followings:

In addition, the Committee also proposed to conduct Performance Evaluation for Board of Directors, recommended the amount of bonus 2012 Board of Commissioners and Board of Directors based

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt91

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

on company performance and make remuneration policies for Board of Commissioners and Board of Directors.

(a) Includes 1 Commissioner resigned and 1 newly appointed commissioner (2011)

(b) Includes 3 newly appointed commissioner Commissioners (2010)

(c) Includes 1 Director resigned (2012)

(d Includes 2 Directors resigned and 3 newly appointed Directors (2011)

(e) Includes one Director resigned (2010)

d. Remuneration and Nomination Committee Meetings1. The Nomination and Remuneration Committee is

scheduled at least twice a year.2. For meeting, a quorum is at least 2 persons.3. Minutes of Meeting should be circulated to all

member of the Committee at the latest 7 days after the meeting is held.

4. If deemed necessary by the Chairman of the Committee, it is possible to held off schedule meetings.

In 2012, the Nomination and Remuneration Committee meeting were held 3 kali times with the agenda as follow:Meeting 1 : Discussing the bonus for Board of Commissioner and Board of DirectorsMeeting 2 : Discussing the Remuneration for Board of Commissioner and Board of Directors Meeting 3 : Discussing the Resignation of Director of Human Capital

5. Committee’s meeting resolution is made by

dan membuat kebijakan remunerasi Dewan Komisaris & Direksi.

Jenis remunerasitype of remuneration

Jumlah Anggota Dewan KomisarisNumber of BOc

Jumlah remunerasi Dewan Komisaris (rp miliar)

total remuneration of BOc (rp million)

2012 2011 2010 2012 2011 2010

Honorarium 6(a) 6(b) 6(c) Rp 3.046 Rp 2.253 Rp 2.661

(a) Termasuk 1 Komisaris yang mengundurkan diri dan 1 Komisaris yang baru bergabung (2011)

(b) Termasuk 3 Komisaris yang baru bergabung (2010)

Jenis remunerasitype of remuneration

Jumlah Anggota DireksiNumber of BOD

Jumlah remunerasi Direksi (rp miliar)

total remuneration of BOD (rp million)

2012 2011 2010 2012 2011 2010

Honorarium 6(c) 6(d) 6(e) Rp 4.832 Rp 5.493 Rp 5.448

(c) Termasuk 1 Direktur yang mengundurkan diri (2012)

(d) Termasuk 2 Direktur yang mengundurkan diri dan 3 Direksi yang baru bergabung (2011)

(e) Termasuk 1 Direktur yang mengundurkan diri (2010)

d. Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi1. Rapat komite remunerasi dan nominasi sekurang-

kurangnya diselenggarakan 2 kali setahun2. Kuorum rapat minimal 2 orang3. Minutes of Meeting harus disirkulasikan kepada

semua anggota komite paling lambat 7 hari sesudah rapat diadakan

4. Jika diperlukan Ketua Komite dimungkinkan untuk mengadakan meeting di luar jadwal regular tahunan.

Selama tahun 2012 telah diadakan 3 kali pertemuan komite nominasi dan remunerasi dengan agenda sebagai berikut:Rapat 1 : Membicarakan mengenai pembagian bonus untuk Dewan Komisaris dan DireksiRapat 2 : Membicarakan mengenai Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan DireksiRapat 3 : Membicarakan mengenai pengunduran diri Direktur SDM.

5. Keputusan dalam Rapat Komite Remunerasi

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

92

dibuat berdasarkan kesepakatan bersama. Apabila kesepakatan bersama tidak terjadi, maka keputusan rapat Komite Remunerasi dilakukan dengan cara pengambilan suara terbanyak

6. Selain rapat regular, Komite Remunerasi dapat mengadakan rapat tambahan apabila diperlukan

7. Setiap rapat Komite Remunerasi dituangkan dalam risalah rapat atau keputusan yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite Remunerasi yang hadir

8. Setiap perselisihan pendapat dalam rapat harus dituliskan secara jelas dan didistribusikan terlebih dahulu kepada Komite Remunerasi sebelum rapat

9. Agenda Komite Remunerasi harus ditetapkan secara jelas dan didistribusikan terlebih dahulu kepada anggota Komite Remunerasi sebelum rapat

10. Komite khusus dalam rapat-rapat regular dari Komite Remunerasi dan Nominasi, aka nada undangan tetap kepada Presiden Direktur dan Presiden Komisaris Perseroan selaku undangan tanpa hak suara

11. Komite Remunerasi & Nominasi berhak meminta Direksi, Pejabat-pejabat dan Karyawan terkait lainnya sebagai pihak ketiga selaku undangan tanpa hak suara untuk menghadiri rapat Komite Remunerasi & Nominasi jika dibutuhkan

e. Wewenanga. Komite memiliki wewenang untuk

mencari informasi yang relevan/dibutuhkan dari karyawan/pejabat Perseroan

b. Komite memiliki wewenang untuk mencari informasi dari independent professional jika diperlukan

c. Temuan maupun rekomendasi tetap harus diajukan kepada Dewan Komisaris

Komite Pemantau risiko

a. Anggota dan Profil AnggotaBerdasarkan SKD/001/BOC/WOM/CORP/2012 pada tanggal 12 April 2012 tentang penunjukkan ketua Komite Pemantau Risiko, anggota Komite Pemantau Risiko Perusahaan terdiri dari:

Perseroan telah memiliki Komite Pemantau Risiko yang berada di bawah Komisaris dengan keanggotaan sebagai berikut:

No. Nama Komite/ Name of committee (s) Jabatan/Position

1. Stephen Sulistyo Ketua – Presiden Komisaris/Chairman – President Commissioner

consensus. If the consensus is not the case, then the resolution is made by majority vote.

6. In addition to regular meetings, the Remuneration Committee may hold additional meetings if deemed necessary.

7. The results of the Committee meetings are documented through the Minutes of Meeting, or resolution, signed by all members in attendance.

8. Any dissenting opinions in the meeting must be clearly recorded.

9. Meeting agenda of the Remuneration Committee should be clearly defined and distributed in advance to the members of the Committee.

10. Particularly for regular meeting of the Remuneration and Nomination Committee, President Director and President Commissioner are permanently invited without no voting rights.

11. Remuneration & Nomination Committee has the right to invite the Board of Directors, Executive Officers and other related employee as third party to attend the meetings of Remuneration & Nomination Committee without voting rights whenever necessary.

e. Authoritya. The Committee has the authority to seek relevant/

necessary information from employees/officers of the Company

b. The Committee has the authority to seek information from independent professionals if deemed necessary.

c. The findings and recommendations should still be submitted to the Board of Commissioners

risk Oversight committee

a. Members and Member Profiles Based on the SKD/001/BOC/WOM/CORP/2012 dated

12 April 2012 on the appointment of Chairman of the Risk Oversight Committee, member of the Company’s Risk Management Committee consists of:

The Company has established the Risk Oversight Committee under the Board of Commissioner and the members of which are:

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt93

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

b. Independence of the Risk Oversight Committee

Based on the Risk Management Implementation Guidance, the Risk Management Committee is chaired by a Director and has permanent and non-permanent members. A majority of the Board of Commissioner (more than 50% of the total number) becomes the permanent member of the Committee, appointed by the President Commissioner to carry out authority and responsibility permanently for a certain period.

c. Duties and Responsibilities The duties and responsibilities of the Risk Oversight

Committee generally include:a. To prepare risk management policies and

adjustments, including risk management strategies and contingency plans should there be any unusual external conditions;

b. To implement risk management policies and risk exposure taken;

c. To revise and/or improve the implementation of risk management on regular basis;

d. To follow up on any business decisions that are not in accordance with the general procedures and/or exceed the limits, by providing recommendation to the President Director, based on business consideration and analysis results;

e. To Conduct regular evaluation to ensure:1) The accuracy of risk assessment

methodologies,2) The adequacy of the implementation of risk

management information system 3) The compliance with risk policies, procedures

and limits. f. To recommend to the Company’s risk appetite to

the Risk Oversight Management (ROC).g. To develop risk management culture at all levels

of the organization and to ensure the increase of competency in risk management and human resources.

h. To take necessary step/action based on the Company’s risk profile and on an understanding of the risks inherent in all functional activities of the Company.

No. Nama Komite/ Name of committee (s) Jabatan/Position

2. Robbyanto Budiman Wakil Ketua Komite- Wakil Presiden Komisaris/Vice Chairman – Vice President Commissioner

3. Komisaris/Commissioner Anggota Komite Pemantau Risiko/Member of Risk Oversight Committee

4. Komisaris Independen/ Independent Commissioner Anggota Komite Pemantau Risiko/Member of Risk Oversight Committee

b. Independensi Anggota Komite Pemantau RisikoBerdasarkan pedoman penerapan pemantau risiko, Komite Pemantau Risiko dipimpin oleh seorang Komisaris dengan Keanggotaan Pemantau Risiko bersifat Tetap dan Tidak Tetap.Anggota Tetap adalah mayoritas Komisaris lebih dari 50% dari keseluruhan jumlah anggota Komisaris yang ditunjuk oleh Presiden Komisaris untuk melaksanakan wewenang dan tanggung jawab secara permanen untuk jangka waktu tertentu.

c. Tugas dan Tanggung JawabTugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko secara umum meliputi:a. Mempersiapkan kebijakan manajemen risiko dan

perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko dan rencana darurat (contingency plan) jika terjadi kondisi eksternal yang luar biasa;

b. Melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan eksposur risiko yang diambil;

c. Merevisi dan/atau menyempurnakan penerapan manajemen risiko secara periodic;

d. Menindaklanjuti keputusan bisnis yang tidak sesuai dengan prosedur umum dan atau melebihi batasan dalam bentuk rekomendasi kepada Direktur Utama berdasarkan suatu pertimbangan bisnis dan hasil analisa

e. Melakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan:1) Keakuratan metodologi penilaian risiko,2) Kecukupan penerapan sistem informasi

manajemen risiko3) Kesesuaian kebijakan risiko, prosedur, dan limit

yang ditetapkanf. Merekomendasikan risk appetite Perusahaan

kepada Risk Oversight Management (ROC)g. Mengembangkan budaya manajemen risiko di

semua tingkatan organisasi dan memastikan peningkatan kompetensi SDM dalam manajemen risiko dan

h. Mengambil suatu langkah/tindakan yang dianggap perlu berdasarkan profil risiko Perusahaan berdasarkan pemahaman terhadap risiko yang melekat pada seluruh aktivitas fungsional

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

94

Perusahaan.

d. Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko secara khusus meliputi:a. Bidang Risiko Kredit

1) Menetapkan risiko kredit Perseroan yang dapat diterima beserta batasan-batasannya;

2) Memastikan risiko kredit dan komposisi portfolio tetap berada dalam batasan-batasan yang telah ditentukan; dan

3) Memastikan kebijakan dan standar perkreditan telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta prosedur dan pedoman perusahaan.

b. Bidang Risiko Operasional1) Menyetujui kerangka kerja, strategi-strategi

untuk risiko operasional, hukum, reputasi, strategik, kepatuhan, likuiditas, dan pasar;

2) Menyetujui teknik-teknik operasional yang umum; dan

3) Menyetujui proses identifikasi, analisa, dan evaluasi risiko.

Pelaksanaan Komite Pemantau risikoKegiatan Komite Pemantau Risiko antara lain berupa pertemuan koordinasi yang dilakukan Departemen sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan. Namun, jika ada sesuatu hal yang sangat penting, frekuensi pertemuan bisa ditingkatkan.Kegiatan ini belum dilakukan mengingat Komite Pemantau Risiko baru terbentuk, sehingga jadwal pertemuan koordinasi masih dalam tahap penyesuaian.

Jika ada anggota komite berhalangan hadir, maka ketua komite wajib melakukan penunjukan, sehingga posisi ketua dan anggota memiliki jumlah yang sama dengan susunan Komite Pemantau Risiko yang telah dibentuk. Penunjukan untuk Anggota Tidak Tetap dilakukan minimal 1 (satu) minggu sebelum pertemuan reguler diadakan.Penunjukan atas Anggota Tidak Tetap dilakukan minimal oleh Anggota Tetap Komite Pemantau Risiko.

Pemanggilan rapat komite disampaikan kepada setiap anggota komite secara langsung dengan mendapat tanda terima atau dengan telefax yang segera ditegaskan dengan surat tercatat sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari dan dalam keadaan mendesak sekurangnya 3 (tiga) hari sebelum rapat komite diadakan. Pemanggilan tersebut harus mencantumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat.

d. Duties and Responsibilities of the Risk Oversight Committee specifically includes:a. Credit Risk Sector

1) Determinging acceptable credit risks and their limitation;

2) Ensuring that credit risk and portfolio composition remains within the limits that have been set, and

3) Ensuring that the policies and credit standards are in accordance with the legislation and the Company’s procedures and guidelines.

b. Field of Operational Risk1) Approving the framework, strategies for

operational, legal, reputation, strategic, compliance, liquidity, and market risks;

2) Approving operational techniques in general, and

3) Approving risk identification, analysis, and evaluation.

Implementation Of risk Oversight committee The Risk Oversight Committee conducts coordination meetings at least once every 3 (three) months. However, should there is something very important, then the meeting could be held more often. This activity has not been done yet since the Risk Management Committee is newly formed, so that the coordination meeting schedule is still in the adjustment phase.

If any member of the committee was unable to attend, then the chairman of the committee shall make the appointment, so that the position of the chairman and members have the same number with the composition of the Risk Management Committee. Appointment of non-permanent members should be at least 1 (one) week prior to the regular meeting held. The appointment of a non-permanent member performed at least by a Permanent Member of Risk Management Committee.

Summons for the Meeting of the Committee must be delivered directly to each member of the Committee, by obtaining proper receipts or by telegram or telefax, as confirmed in writing, by no later than 7 (seven) and in emergency situation 3 (three) days days prior to the date of the Meeting. Summons must include the agenda, date, time, and place.

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt95

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

Sekretaris Perusahaan

Profil Sekretaris PerusahaanBerdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 515/DIR/IV/2012, Perusahaan mengangkat Tuty Clara Assaf sejak tanggal 16 April 2012 sebagai Sekretaris Perusahaan ini menggantikan Veranica yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan Perseroan. Tuty Clara Assaf menyelesaikan pendidikan Magister Kenotariatan pada Universitas Diponegoro, pada tahun 2009 dan meraih gelar Sarjana Hukum dari Unversitas Indonesia pada tahun 1988, di bidang Hukum Kegiatan Ekonomi. Mengawali karir di Singapore Airlines - Jakarta Office dan selanjutnya di beberapa lembaga keuangan baik bank maupun bukan bank sebagai Legal Corporate pada PT Bank Surya, PT Bank Tiara Asia,Tbk serta sebelumnya juga pernah berkarir sebagai Associate pada konsultan hukum LBAF Law Firm. Dalam Perseroan, Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur.

Tugas dan Tanggung JawabBerdasarkan Peraturan IX.I.4 Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor Kep-63/PM/1996 Tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan, Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab termasuk diantaranya:a. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap

informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perusahaan;

b. Memberikan masukan kepada Direksi atau Perusahaan untuk mematuhi ketentuan UU No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya;

c. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal;

d. Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan Bapepam dan masyarakat;

e. Sebagai Pejabat Penghubung (Liaison Officer).

Selama tahun 2012, Perusahaan telah melakukan korespondensi dengan Bapepam &LK dan Bursa Efek Indonesia antara lain:

Korespondensi keBapepam-LKSelama Tahun 2012

No. Nomor Surat/ Number of Letter tanggal/ Date Perihal/ Subject

1 3/I/CS/2012 20 Januari 2012 Kesiapan Menjelang Jatuh Tempo Obligasi/Preparation for Maturity Bonds

2 5/I/CS/2012 25 Januari 2012 Permintaan Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi EfekRequest for Explanation on the Volatility Securities Transactions

3 20/II/CS/2012 22 Februari 2012 Penyampaian Bukti Iklan Laporan KeuanganProof Ads Submission Letter of Financial Statements

4 27/III/CS/2012 08 Maret 2012 Salinan Elektronik (soft copy) Laporan Keuangan Tahunan 2011Soft copy of 2011 Annual Statements

5 28/III/CS/2012 12 Maret 2012 Keterbukaan Informasi: Penyampaian Bukti Iklan pelunasan Bond seri ADisclosure Information: Proof Ads Submission of Bonds Series A Payment

corporate Secretary

Profile of Corporate SecretaryPursuant to the Directors Decree No. 515/DIR/IV/2012, the Company on April 16, 2012 appointed Tuty Clara Assaf as its Corporate Secretary to replace Veranica who had previously served for the same position. Tuty Clara Assaf graduated with Magister Notary from Diponegoro University in 2009 and earned her law degree from the University of Indonesia in 1988 majoring in Economic Law. She began his career in Singapore Airlines – the Jakarta Office and later worked at several financial institutions both banks and non-bank i.e as Legal Corporate at PT Bank Surya PT Bank Tiara Asia Tbk after serving as an Associate at the legal counsel Law Firm LBAF. At the the Company, the Corporate Secretary reports to the President Director.

Duties and ResponsibilitiesAccording to Regulation IX.I.4, this is the Decree of the Head of Bapepam No. Kep-63/PM/1996 regarding Corporate Secretary appointment, a Corporate Secretary has the following duties and responsibilities:a. To give public service through which investors have

access to information they need about the Company;

b. To give inputs to the Board of Directors or the Company in order to comply with the provisions of Law no. 8 of 1995 regarding Capital Market and its binding regulations;

c. To keep updated about the capital market particularly its prevailing rules and regulations;

d. To connect the Company and Bapepam and the public;

e. To serve as a Liaison Officer.

During 2012, the Company was actively corresponding with Bapepam-LK and the Indonesia Stock Exchange, including in:

Correspondence with Bapepam-LK During 2012

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

96

No. Nomor Surat/ Number of Letter tanggal/ Date Perihal/ Subject

6 31/III/CS/2012 12 Maret 2012 Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan RUPSNotification of GMS Plan

7 33/III/CS/2012 16 Maret 2012 Pemberitahuan Rencana Penundaan Penyelenggaraan RUPSNotification of GMS Suspension Plan

8 36/IV/CS/2012 10 April 2012 Cover Letter: Penyampaian Laporan SyariahCover Letter: Sharia Report Submission

9 40/IV/CS/2012 30 April 2012 Cover Letter: Penyampaian Annual Report 2011Cover Letter: 2011Annual Report Submission

10 43/V/CS/2012 14 Mei 2012 Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan RUPSNotification of GMS Plan

11 45/V/CS/2012 21 Mei 2012 Surat Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan RUPST & LB Proof Ads Submission Letter of AGMS & EGMS Notification on Newspaper

12 48/VI/CS/2012 05 Juni 2012 Surat Penyampaian Bukti Iklan Panggilan RUPST & LB Proof Ads Submission Letter of AGMS & EGMS Invitation on Newspaper

13 49/VI/CS/2012 15 Juni 2012 Tanggapan Surat Bapepam No. S-438/BL.10/2012Response Letter of Bapepam No. S-438/BL.10/2012

14 51/VI/CS/2012 22 Juni 2012 Surat Penyampaian Bukti Iklan RUPST & LBProof Ads Submission Letter of AGMS & EGMS on Newspaper

15 52/VII/CS/2012 09 Juli 2012 Surat Penyampaian Laporan Keuangan Tengah TahunanSubmission Letter of First Half Financial Statements

16 53/VII/CS/2012 30 Juli 2012 Keterbukaan Informasi: Fasilitas Pinjaman dari MSIDisclosure Information: Loans Facilities from MSI

17 54/VIII/CS/2012 10 Agustus 2012 Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahun (unaudited)Submission of unaudited First Half Financial Statements

18 55/VIII/CS/2012 14 Agustus 2012 Pemberitahuan Penyampaian Laporan Keuangan Tengah TahunNotification of unaudited First Half Financial Statements

19 56/VIII/CS/2012 16 Agustus 2012 Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan Tengah TahunProof Ads Submission of Financial Statements on Newspaper

20 64/IX/CS/2012 14 September 2012 Penyampaian Hasil Pemeringkat dari Fitch RatingsSubmission of the Fitch Ratings Result

21 65/IX/CS/2012 17 September 2012Penyampaian Bukti Iklan di Media untuk Hasil Pemeringkat dari Fitch Ratings IndonesiaProof Ads Submission in the Media for the Result of Fitch Ratings Indonesia

22 67/X/CS/2012 22 Oktober 2012 Permintaan KlarifikasiRequest of Clarification

23 68/X/CS/2012 29 Oktober 2012 Penyampaian Laporan Keuangan Triwulan III Submission of 3rd Quarter Financial Statements

24 69/XI/CS/2012 01 Nopember 2012 Keterbukaan Informasi: Pengangkatan Kepala Internal AuditDisclosure Information: Appointment of Audit Internal Head

25 99/XI/C S/2012 21 Nopember 2012

Sanksi Administratif atas Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan Tengah Tahunan 2012 dan Pengumuman di Surat KabarAdministrative sanction on the Late Submission of 2012 First Half Financial Statements and Its Notification on Newspaper

Korespondensi ke Bursa Efek Indonesia Selama Tahun 2012

No. Nomor Surat/ Number of Letter tanggal/ Date Perihal/ Subject

1 2/I/CS/2012 20 Januari 2012 Kesiapan Menjelang Jatuh Tempo ObligasiPreparation for Maturity Bonds

2 4/I/CS/2012 25 Januari 2012 Permintaan Penjelasan atas Volatilitas Transaksi EfekRequest for Explanation on the Volatility Securities Transactions

3 21/II/CS/2012 22 Februari 2012 Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan TahunanProof Ads Submission Financial Report

4 29/III/CS/2012 12 Maret 2012 Keterbukaan Informasi: Penyampaian Bukti Iklan Pelunasan ObligasiDisclosure Information: Proof Ads Submission on Newspaper Obligation payment

5 32/II/CS/2012 12 Februari 2012 Pemberitahuan Rencana Penyelenggaraan RUPSNotification of GMS Plan

6 34/III/CS/2012 16 Maret 2012 Pemberitahuan Rencana Penundaan Penyelenggaraan RUPSNotification of GMS Suspension Plan

Correspondence with the Indonesia Stock Exchange During 2012

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt97

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

No. Nomor Surat/ Number of Letter tanggal/ Date Perihal/ Subject

7 57/VIII/CS/2012 29 Agustus 2012 Surat Tanggapan No. S-05856/BEI.PPJ/08-2012Response Letter No. S-05856/BEI.PPJ/08-2012

8 70/IX/CS/2012 07 Nopember 2012 Public Expose PT Wahana Ottomitra MultiarthaPublic Expose of PT Wahana Ottomitra Multiartha

9 86/IX/CS/2012 20 Nopember 2012 Surat Penyampaian Materi Public ExposeSubmission Letter of Material for Public Expose

10 100/IX/CS/2012 23 Nopember 2012 Revisi Materi Public ExposeRevision of Material for Public Expose

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Sekretaris Perusahaan di tahun 2012 adalah:1. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan

dan Luar Biasa (RUPST & LB) pada 20 Juni 2012;

2. Pelaksanaan Paparan Publik pada 23 November 2012;3. Menghadiri setiap Rapat Dewan Komisaris dan Direksi;

4. Menjalin komunikasi yang intensif dengan Departemen Keuangan, Bapepam &LK, Bank Indonesia, KSEI, BAE, dan instansi terkait lainnya; dan

5. Menjalin komunikasi dengan wartawan dan media lainnya.

Selama tahun 2012, Perseroan telah melakukan publikasi antara lain:

tanggal/ Date Publikasi/ Publication Media

12 Maret 2012 Iklan pelunasan bond seri A obligasiPaid up Ads of Bonds Series A

Harian Ekonomi NeracaEkonomi Neraca Newspaper

17 April 2012Iklan Pemberitahuan Pergantian Pejabat Corporate SecretaryNotification Ads of Corporate Secretary Change

Harian Ekonomi NeracaEkonomi Neraca Newspaper

5 Juni 2012 Panggilan Publikasi RUPST & RUPSLBPublication of AGMS & EGMS Invitation

Harian Investor Daily dan Harian Ekonomi NeracaInvestor Daily and Ekonomi Neraca Newspaper

22 Juni 2012 Pemberitahuan Hasil RUPST 7 RUPSLBNotification of AGMS & EGMS Results

Harian Investor Daily dan Harian Ekonomi NeracaInvestor Daily and Ekonomi Neraca Newspaper

16 Agustus 2012 Pemberitahuan Laporan Keuangan Tengah Tahun 2012Notification of 2012 First Half Financial Statements

Harian Ekonomi NeracaEkonomi Neraca Newspaper

17 September 2012 Pemberitahuan Hasil Pemeringkatan PerusahaanNotification of Result of the Company’s Ranking

Harian Ekonomi NeracaEkonomi Neraca Newspaper

Selama tahun 2012, Sekretaris Perusahaan juga telah mengelola aktivitas komunikasi baik baik kepada pihak internal maupun eksternal, yaitu:

1. Internal a. Email Blast, seperti: Pesan Manajemen, President

Letter, Ucapan Selamat Hari Raya, Sosialisasi Program/Aktivitas Perseroan.

b. Intranet, seperti: Portal yang dapat diakses oleh seluruh karyawan.

2. Eksternala. Website, dengan nama http://www.wom.co.id

masyarakat dapat mengakses seluruh informasi

The Corporate Secretary managed to carry out the following activities during 2012:1. The Company’s General Meeting of Shareholders and

Extraordinary Meeting of Shareholders held on June 20, 2012;

2. Public Exposure held on November 23, 2012;3. Attending each meeting of the Board of Commissioners

and Board of Directors;4. Establishing an intensive communication with the

Ministry of Finance, Bapepam & LK, Bank Indonesia, KSEI, BAE, and other relevant authorities, and

5. Establishing good communication with journalists and other media.

During 2012, the Company made the following publications:

During 2012, the Corporate Secretary was actively managing both internal and external communications activities through:

1. Internala. Email Blast, such as: Management Message,

President Letter, Holiday Season Greetings, and Corporate Socialization Program/Activity.

b. Intranet, such as an internal portal that can be accessed by all employees.

2. Externala. The Company’s website, with the name http://www.

wom.co.id on which the public can access all

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

98

information about the Company like its company profile, existing products and services and job openings.

b. Corporate email, which is [email protected], through which the public can ask any information about the Company. In addition, they can also express complaints or give suggestions through this email address.

Public ExposureThe Company held Public Exposure on November 23, 2013 at the Sentral Senayan Building 3, 28th floor, in Central Jakarta. This public exposure was attended by among other attendees the Board of Directors and Shareholders.The Public Exposure presented much information about the Company, including:1. Industry Outlook2. The Company Overview3. Vision, Mission and Values4. Fundamental Improvements5. Financial Performance6. Awards, Achievements & Milestones7. Future Corporate Strategy

Internal Audit Unit

The Board of Directors is responsible for the formulation of the Company’s internal audit system for internal reporting processes, which covers the Company’s entire standard operating procedures and reporting lines. In this, the Board of Directors is assisted by the Internal Audit Division which is an independent function reporting directly to the President Director and the Board of Commissioners through the Audit Committee.

The Internal Audit has a mission to support the Board of Commissioners in monitoring the Company’s operational activities based on risk levels in a paradigm as “the

mengenai Perusahaan didalam website seperti profil perusahaan, produk dan jasa yang dimiliki, serta lowongan pekerjaan.

b. Email Corporate, dengan nama email: [email protected], masyarakat dapat bertanya tentang informasi Perusahaan. Selain itu, masyarakat yang memiliki keluhan atau masukan dapat menyampaikannya melalui alamat email tersebut.

Paparan PublikPerseroan melaksanakan Paparan Publik pada 23 November 2012, di Gedung Sentral Senayan 3 lantai 28, Jakarta Pusat. Paparan publik ini dihadiri antara lain oleh Direksi, dan Pemegang Saham.Informasi yang disampaikan dalam Paparan Publik tersebut adalah:1. Industri Outlook2. Tinjauan Perusahaan3. Visi, Misi dan Nilai4. Perbaikan Fundamental5. Kinerja Keuangan6. Penghargaan, Prestasi & Peristiwa Penting7. Strategi Perusahaan ke Depan

Unit Internal Audit

Obyek AuditAudit Object

2012

rencana AuditAudit Plan

realisasi AuditAudit realization

Pencapaian (%)Achievement (%)

Audit OperasionalOperational Audit (Branch)

50 54 166%

Audit Pelaporan Keuangan (Proyek)Financial and Reporting Audit (Project)

4 1 25%

Audit Sistem dan Teknologi Informasi (Proyek)IT and System Audit (Project)

5 4 80%

Pengembangan dan Jaminan Mutu Kegiatan Audit (Proyek)Development and Quality Assurance Audit (Project)

9 9 100%

Penugasan khusus (Proyek)Special Assignment (Project)

3 3 100%

JumlahTotal

71 71 100%

Direksi bertanggung jawab dalam merancang sistem internal audit untuk proses pelaporan internal, mencakup seluruh prosedur operasi standar perusahaan dan jalur pelaporan. Dalam pelaksanaannya, Direksi dibantu oleh Divisi Internal Audit yang merupakan fungsi independen yang melapor langsung kepada Presiden Direktur, dan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit.

Misi Internal Audit adalah mendukung Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan kegiatan pengawasan internal terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt99

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

berdasarkan tingkat risiko dengan tetap mempertahankan paradigma sebagai “auditee partner” dan konsultan dalam menjalankan tugasnya serta melaksanakan review dan evaluasi terhadap proses pengendalian internal dan pengelolaan risiko atas kegiatan operasional perusahaan menuju tercapainya tujuan perusahaan dan GCG.

Internal Audit Perseroan telah menerapkan pendekatan audit berdasarkan risiko, yaitu perencanaan dan aktivitas audit dilakukan berdasarkan penilaian risiko pada area operasional perusahaan. Penilaian risiko digunakan untuk memprioritaskan audit pada cabang atau unit bisnis yang lebih berisiko. Hasil penilaian risiko dan profil risiko perusahaan secara keseluruhan dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan rencana audit tahunan.

Tanggung jawab Divisi Internal Audit adalah:• Menyusundanmelaksanakanrencanaaudittahunan.• Mengujidanmengevaluasipelaksanaanpengendalian

internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan.

• Melakukanpemeriksaandanpenilaianatasefisiensidanefektivitas di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya, termasuk melaporkan kemungkinan melaksanakan peningkatan pada proses tersebut.

• Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukanatas dasar indikasi-indikasi yang ditemukan dan/atau permintaan dari pihak Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan/atau Komite Audit.

• Memberikan laporan atau informasi kepada PresidenDirektur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit mengenai perkembangan (progress) dan hasil-hasil pelaksanaan rencana audit tahunan dan kecukupan sumber daya audit serta pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

• MenyusunprogramuntukmengevaluasimutukegiatanInternal Audit yang dilakukan.

• Berkoordinasi dengan Komite Audit dan EksternalAudit dalam kaitan dengan tugas-tugas pengawasan perusahaan.

Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Divisi Internal Audit melakukan audit operasional cabang dan unit bisnis, audit sistem & informasi teknologi, dan audit pelaporan keuangan serta pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit. Audit operasional cabang dan unit bisnis dilakukan secara prioritas berdasarkan tingkat risiko yang tertinggi, meliputi proses penjualan, kredit, penagihan

auditees partner” and consultants in carrying out their duties, and reviews and evaluates internal control and risk management on operational activities as the Company moves forwards to securing GCG implementation and achieving its goals.

The Company’s Internal Audit has adopted a risk-based audit approach in which audit planning and activities are carried out based on risk assessment in the area of operations. Risk assessment is used to emphasize audits at branches or business units that are exposed to bigger risks. Findings from risk assessment and the Company’s resultant overall risk profile will serve as the basis for the Company’s annual audit plan formulation.

Internal Audit Division’s responsibilities are:• ToFormulateandexecuteanannualauditplan.• To evaluate and put into test the implementations

of internal control and risk management systems in accordance with the Company’s policy.

• Toinspectandassessefficiencyandeffectivenessinthe areas of accounting, finance, taxation, operations, human resources, marketing, information technology and other activities, including suggesting in the processes when possible.

• Toconductspecialinspectionsifnecessarybasedonidentified suspicions/or by requests from the Board of Directors, the Board of Commissioners and/or the Audit Committee.

• ToreportorgiveinformationtothePresidentDirectorand the Board of Commissioners through the Audit Committee on progresses made, on how the annual audit plan has been executed, about the adequacy of resources and how the suggested improvements have been followed up.

• Todevelopaprogramtoevaluatethequalityofinternalaudit activities carried out.

• TocoordinatewiththeAuditCommitteeandExternalAudit with regards to the Company’s supervisory functions.

In performing its duties and responsibilities, the Internal Audit Division does audit work on branch and business units operations, on systems and information technology, on financial reporting, and on the development and quality assurance of its audit activities. Audit works on branch and business units operations are prioritized based on risk levels, including in sales, financing, customer billing,

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

100

konsumen, unit tarikan, keuangan, jaminan konsumen, pelayanan konsumen dan kegiatan operasional lainnya. Audit sistem dan informasi teknologi dilakukan terhadap beberapa proses sistem yang berisiko, meliputi keamanan sistem, logika program aplikasi sistem dan jaringan sistem. Audit pelaporan keuangan dilakukan terhadap beberapa komponen dalam laporan keuangan dan operasional pusat perusahaan yang berisiko terhadap efisiensi dan efektivitas keuangan perusahaan. Sedangkan pengembangan & jaminan mutu kegiatan audit melakukan pengembangan metodologi dan prosedur audit, keahlian sumber daya manusia dan teknologi audit serta memberikan jaminan mutu atas kegiatan audit yang dilakukan oleh tim auditor agar tercapainya tujuan audit.

Sepanjang tahun 2012, Internal Audit telah melakukan 71 penugasan. Selain itu, Internal Audit juga memonitor pelaksanaan rencana dan anggaran audit tahun 2012, memastikan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan atas temuan-temuan audit melalui proses Letter Of Commitment (LOC), pengkinian audit manual, kertas kerja dan metode audit sampling berbasis risiko, memberikan penilaian atas tingkat pengendalian risiko cabang dan unit bisnis dengan menggunakan Risk Audit Scoring (RAS). Disamping itu, Internal Audit juga mengadakan program pelatihan melalui Audit Development Program (ADP) untuk mengembangkan keahlian sumber daya manusia audit, terutama untuk tenaga auditor baru agar dapat memahami dan mengerti secara keseluruhan latar belakang, bisnis proses dan pengendalian (kontrol) perusahaan serta proses auditing yang dilakukan oleh tim audit.

Sistem Manajemen Risiko OperasionalDalam strategi pengelolaan risiko operasional Perseroan, diperlukan pendekatan manajemen risiko dikarenakan tantangan-tantangan yang disebabkan oleh menguatnya pertumbuhan ekonomi dan adanya pemberlakuan peraturan-peraturan baru. Perseroan harus mengkombinasikan langkah taktis untuk meminimalisasi jumlah kredit bermasalah dan langkah strategis untuk meningkatkan infrastruktur dan kompetensi sumber daya manusia.

Pada tahun 2012 Perseroan telah memantapkan berjalannya proses yang telah dibangun sejak tahun 2008 dalam pelaksanaan pemetaan atas risiko-risiko yang telah terjadi dan yang masih bersifat potensi. Hal ini terlihat dari telah terbentuknya:1. Fasilitas pengelolaan informasi (Jendela Email).2. Fasilitas penyaringan, pencatatan, dan kontrol atas data

dari setiap risiko yang ada (Corporate Loss Database/CLDB).

3. Tim khusus penanganan masalah (Fraud

traction unit, financial, consumer assurance, customer service and other operational activities. Audit work on information technology systems and processes is done on several systems that are at risk, including system security, system application program logics and system network. Audit work on financial reporting is done on several components of the Company’s financial statements and operations center that are exposed to efficiency and effectiveness risks. Meanwhile, the audit development and quality assurance is tasked to develop audit methodology and procedure, human resource expertise and technology audit while providing assurance on the audit works done by the audit team in order to achieve the audit objectives.In 2012, the Internal Audit assigned 71 audit works.

In addition, the Internal Audit also monitored the execution of audit plans and budgets in 2012, ensured that the improvements suggested by findings in audit works were made through the Letter Of Commitment (LOC), updated the audit manuals, working papers and risk-based audit sampling methods, and gave assessments on risk control levels at branches and business units applying the Audit Risk Scoring (RAS). In addition, Internal Audit also ran the Audit Development Program (ADP) to develop the skills of its human resources, especially for new auditors in order for them to have a comprehension on the Company’s overall background, business processes and controls as well as on the company’s auditing process made by the audit team.

Operations Risk Management SystemWithin the Company’s operational risk management strategies, risk management approach is essential to answer challenges brought about by strong economic growth and new regulations. the Company realizes that they must combine tactical measures to keep non-performing loans low and makes strategic steps to improve its HR infrastructure and competencies.

In 2012, the Company was strengthening its existing process initiated in 2008 to map potential and occurring risks. This is evident from the establishments of:

1. Information management facilities (e-mail Window).2. Facilities for screening, recording, and control over

the data obtained from existing risks (Corporate Loss Database/CLDB).

3. A special fraud-handling team (Fraud Investigation).

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt101

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

Investigation).4. Fasilitas pengidentifikasian potensi risiko (Key Risk

Indicators, Branch Self Assesssment, Risk Control Self Assessment, Risk Control Program baik Visit maupun Call).

5. Pelaksanaan Key Control Standard [KCS] sebagai alat untuk mengontrol risiko operational disetiap kantor cabang berdasarkan pendekatan risiko bisnis (risk base approach), pemeriksaan KCS menggunakan metode sampling yang dilaksanakan oleh petugas independen Operations Control Specialist (OCS). Penerapan KCS bertujuan untuk membangun kesadaran risiko (risk awareness) dan sebagai sistem peringatan dini (early warning system) atas potensi risiko operasional di kantor cabang. Dengan diterapkannya KCS diharapkan dapat meningkatkan kualitas proses bisnis internal dan pelayanan (internal business process and services), serta menghindari potensi kerugian Perseroan.

6. Program peningkatan kepedulian terhadap risiko melalui Sosialisasi Operandi Kasus Fraud, Fraud Story dan Poster Pelaku Fraud.

Sejak Q3 2012 telah dimulai Risk Control Program yang merupakan pengembangan dari program sebelumnya dimana sampel yang digunakan dalam melakukan survei ke konsumen diambil dari sampel konsumen yang memiliki spesifikasi anomali tertentu. Dengan demikian temuan hasil survei diharapkan menjadi lebih akurat dan efektif. Pada Q4 2012 telah diputuskan untuk memperluas coverage area dalam program Visit maupun Call yang akan diimplementasikan mulai Q2 2013. Direncanakan coverage area untuk program ini akan ditingkatkan dari saat ini 19 kota menjadi 70 kota pada Q1 2013.

Pelaksanaan Risk Control Self Assessment (RCSA) selama 2012 melibatkan 14 Divisi dari total 18 Divisi yang ada. Terhitung mulai Q1 2013 program ini diperluas menjadi 18 Divisi. Diharapkan melalui perluasan program RCSA, tingkat kepedulian risiko semakin meluas yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat penyimpangan risiko operasional secara positif.

Salah satu bentuk komitmen Perseroan terhadap kelangsungan bisnis adalah sejak tahun 2011 Perseroan telah memiliki kerangka kerja BCP frame work. Business Continuity Planning pada Perseroan dibuat untuk memastikan bisnis Perseroan dapat tetap berjalan pada saat bencana dengan sumber daya yang terbatas. BCP Perseroan untuk mempertahankan kelangsungan fungsi bisnis saat dan setelah gangguan terjadi, sehingga dapat

4. Facilities for identifying potential risks (Key Risk Indicators, Branch Self Assessment, Risk Control Self Assessment, Risk Control Program whether Visit or Call).

5. The implementation of Key Control Standard (KCS) as a risk-based approach tool for controlling operational risks in each branch, KCS inspection through the application of sampling method performed by an independent officer of the Operations Control Specialist (OCSl). The Application of KCS is aimed to building risk awareness culture and intended as an early warning system to identify potential operational risks at branch offices. The implementation of KCS is also expected to improve the quality of internal business processes and business process services as well as internal services, which may prevent the Company from suffering potential loss.

6. A program to increase risk awareness through socializations of Fraud Case Modus, Fraud Story and Pictures of Fraud actors.

Risk Control Program has been run since Q3 2012, which is a continuation of the existing program using samples from consumers who have certain anomaly specifications. Thus, findings from the survey are expected to be more accurate and effective.

In Q4 2012, the Company decided to expand the coverage area in its Visit or Call program that will be first implemented in Q2 2013. This program will cover 70 cities in Q3 2013, which is a significant increase from currently 19 cities.

The implementation of Risk Control Self Assessment (RCSA) during 2012 involved 14 Divisions out of the Company’s 18 Divisions. Starting from Q1 2013 the program will cover the entire 18 Divisions. The expansion of this RCSA program is expected to increase risk awareness level across the Company that will ultimately bring positive impacts to the level of operational risks through positive deviations.

One of The Company commitments to the continuation of the business is that The Company has since 2011 had a BCP framework. Business Continuity Planning at WOM Finance is made to ensure that the company can continue to run the business when the disaster occurred, although with limited resources. The Company’s BCP is designed to maintain business functions during and after a disaster strikes and minimize losses caused by such disaster.

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

102

meminimalisasi kerugian yang diakibatkan oleh bencana. Pelaksanaan uji coba BCP sudah dilaksanakan pada kantor pusat, diharapkan kegiatan operational tetap berjalan.

Dengan menerapkan 3 cara utama pengendalian risiko yaitu mengelola, memantau dan merangkum setiap risiko operasional yang dimiliki melalui Self Assessment (baik Branch Self Assessment (BSA) maupun Risk Control Self Assessment (RCSA)), Key Risk Indicators (KRI), dan Event Risk Reporting (Jendela dan CLDB) diharapkan akan dapat membentuk suatu profil risiko di setiap wilayah maupun cabang.

Etika Perusahaana. Perusahaan kita memiliki code of conduct yang disebut

“Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku”b. “Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku” tsb terdiri dari,

6 prinsip, yaitu - Prinsip 1: Tanggung Jawab Kepada Perusahaan- Prinsip 2: Tanggung Jawab di Tempat Kerja- Prinsip 3: Mewakili Perusahaan- Prinsip 4: Kerahasiaan- Prinsip 5: Kegiatan Investasi- Prinsip 6: Kepatuhan

c. Penyebarannya : “Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku” ini diberikan kepada setiap karyawan baru bersamaan dengan pemberian buku “Peraturan Perusahaan” Penegakannya :

Dalam “Kode Etik dan Pedoman Tingkah Laku” ini di dalamnya terdapat bagian tersendiri mengenai “Membunyikan Peluit”

Kebijakan “Membunyikan Peluit“ ini dianut oleh Perseroan. Jika ada yang mengetahui akan adanya kemungkinan timbulnya suatu pelanggaran, maka pihak yang mengetahui hal tersebut dapat melakukan pelaporan dapat dilakukan pelaporan kepada :

Permasalahan Hukum/LitigasiPermasalahan hukum yang disajikan adalah permasalahan hukum atas perkara perdata, hubungan industrial, dan pidana yang masih dalam proses di tahun 2012. Tidak ada dari perkara-perkara tersebut yang memiliki dampak material terhadap kondisi keuangan Perusahaan. Sedangkan untuk anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Perusahaan juga tidak menghadapi tuntutan dari pihak ketiga atau terlibat sebagai pihak dalam kasus hukum di tahun 2012.

Laporan permasalahan hukum yang terjadi di tahun 2012 sebagaimana tabel berikut:

The BCP was first tested at the central office indicating confidence that operational activities will still be running during a disaster.

The Company is expecting to have respective Risk Profiles at each branch through the implementation of 3 risk control key approaches which are to manage, monitor and summarize operational risks the Company is exposed to through Self Assessment (be it through Branch Self Assessment (BSA) or Risk Control Self Assessment (RCSA)), Key Risk Indicators (KRI), and Event Risk Reporting (Jendela and CLDB).

Code of Conducta. Our Company has a code of conduct called the “Code

of Ethics and Code of Conduct”b. The “Code of Ethics and Code of Conduct” consists of

6 principles, namely- Principle 1: Responsible to the Company - Principle 2: Responsibility at Workplace- Principle 3: Representing the Company- Principle 4: Confidentiality- Principle 5: Investment Activities- Principle 6: Compliance

c. Dissemination: Every new employee receives this “Code of Ethics and Code of Conduct” along with the book of “Company Rules” Enforcement:

This “Code of Ethics and Code of Conduct” contains a

separate segment regarding “Whistleblowing”

The Company upholds the “Whistleblowing “policy. if

there is any person who aware about any violation, he/she may report it through:

Legal Case/Litigation Legal issue in this annual report covers civil cases, industrial relationship cases, and criminal cases that still underwent some legal process in 2012. None of these matters have material impact to financial condition of the company. None of the members of the Board of Commissioners and/or the Board of Directors faced a lawsuit from a third party in 2012.

Legal issues that occurred in 2012 are presented in the following table:

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt103

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

No.Pokok Perkara/Gugatan

Principal Case/ Claims

Status Perkara/Gugatan

per-31 Desember 2012

Status of Case/ Claims

Pengaruh terhadap Kondisi

Perusahaan

Impact on the Company Condition

1.

Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK). Termination of Employment (PHK)

Dispute.

No. Perkara Case No:

56/G/2012/PHI.SBY

Di Pengadilan Hubungan Industrial pada

Pengadilan Negeri Surabaya

Penggugat: Perseroan

Plaintiff: Employee

Tergugat: Karyawan

Defendant: Company

Proses kasasi di Mahkamah Agung

The process of appeal in the Supreme

Court

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

2.

Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK). Termination of Employment (PHK)

Dispute.

No. Perkara Case No:

153/G/2011/PHI.Mdn

Di Pengadilan Hubungan Industrial pada

Pengadilan Negeri Medan

Penggugat: Karyawan

Plaintiff: Employee

Tergugat: Perseroan

Defendant: Company

Proses kasasi di Mahkamah Agung

The process of appeal in the Supreme

Court

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

3.

Penggelapan dalam jabatan

(Pasal 374 KUHP).

Embezzlement in office (Article 374

KUHP).

No. Perkara Case No:

LP/3015/XI/2011/SU/Resta Medan

di Pengadilan Negeri Medan

Pelapor: Perseroan

Plaintiff: Employee

Terlapor: Karyawan

Defendant: Company

Proses Persidangan di Pengadilan Negeri

Medan

Trial Process in the tangerang District

Court

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

4.

Pemalsuan surat ( Pasal 263 KUHP)

dan Penggelapan dalam jabatan (Pasal

374 KUHP). Mail counterfeiting ( Article

263 KUHP) and Embezzlement in office

(Article 374 KUHP).

No. Perkara Case No:

LP/2994/K/VIII/2012/Resta.Tgr

Di Pengadilan Negeri Tangerang

Pelapor: Perseroan

Plaintiff: Company

Terlapor: Karyawan

Defendant: Employee

Proses Persidangan di Pengadilan Negeri

Tangerang.

Trial Process in the tangerang District

Court.

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.Legal cases, both civil and criminal, involving members of the Board of Commissioners as one of the parties are as follows:

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

104

No.Pokok Perkara/Gugatan

Principal Case/ Claims

Status Perkara/Gugatan

per-31 Desember 2012

Status of Case/ Claims

Pengaruh terhadap Kondisi

Perusahaan

Impact on the Company Condition

5.

Penggelapan dalam jabatan (Pasal 374

KUHP). Embezzlement in office (Article

374 KUHP).

No. Perkara Case No:

LP/K/304/2012/P Kaltim/Res BPPN/Seksel

Di Pengadilan Negeri Balikpapan

Pelapor : Perseroan

Plaintiff : Company

Terlapor : Karyawan

Defendant : Employee

Proses Persidangan di Pengadilan Negeri

Balikpapan.

Trial Process in the Balikpapan District

Court

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

6.

Penggelapan (Pasal 372 KUHP) dan

Penggelapan dalam Jabatan (Pasal 374

KUHP). Embezzlement (Article 372

KUHP) and Embezzlement in office

(Article 374 KUHP).

No. Perkara Case No:

LP/B/62/VI/2012/JBR/RES SMI KOTA/SEK

CITAMIANG

Di Pengadilan Negeri Sukabumi

Pelapor: Perseroan

Plaintiff: Employee

Terlapor: Karyawan

Defendant: Company

Proses Persidangan di Pengadilan Negeri

Sukabumi.

Trial Process in the Sukabumi District

Court.

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

7.

Penggelapan dalam Jabatan (Pasal 374

KUHP). Embezzlement in office (Article

374 KUHP).

No. Perkara Case No:

LP/115/XI/2011/POLSEKTA

Di Pengadilan Negeri Kediri

Pelapor: Perseroan

Plaintiff: Company

Terlapor: Karyawan

Defendant: Employee

Proses Persidangan di Pengadilan Negeri

Kediri.

Trial Process in the Kediri District Court.

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

8.

Penggelapan dalam Jabatan (Pasal 374

KUHP). Embezzlement in office (Article

374 KUHP).

No. Perkara Case No:

STPL/689/X/2012/POLSEK

Di Pengadilan Negeri Malang

Pelapor: Perseroan

Plaintiff: Company

Terlapor: Karyawan

Defendant: Employee

Proses Persidangan di Pengadilan Negeri

Malang.

Trial Process in the Malang District Court

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt105

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

No.Pokok Perkara/Gugatan

Principal Case/ Claims

Status Perkara/Gugatan

per-31 Desember 2012

Status of Case/ Claims

Pengaruh terhadap Kondisi

Perusahaan

Impact on the Company Condition

9.

Perbuatan Melawan Hukum Tort

No. Perkara Case No:

53/Pdt.G/2011/PN.NGJK

di Pengadilan Negeri Nganjuk

Penggugat: Konsumen

Plaintiff: Consumer

Tergugat: Perseroan

Defendant: Company

Proses banding di Pengadilan Tinggi

Appeals process in the High Court

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

10.

Perbuatan Melawan Hukum Tort

No. Perkara Case No:

581/Pdt.G/PN.SBY

di Pengadilan Negeri Surabaya

Penggugat: Konsumen

Plaintiff: Consumer

Tergugat: Perseroan

Defendant: Company

Proses banding di Pengadilan Tinggi

Appeals process in the High Court

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

11.

Perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja

(PHK). Termination of Employment (PHK)

Dispute.

No. Perkara Case No.: 159/G/2011/PHI.

SBY

Di Pengadilan Hubungan Industrial pada

Pengadilan Negeri Surabaya

Penggugat: Karyawan

Plaintiff: Employee

Tergugat: Perseroan

Defendant: Company

Proses kasasi di Mahkamah Agung

The process of appeal in the Supreme

Court

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

12.

Perkara Pajak Lebih Bayar Tax Dispute

No. Perkara Case No:

: 16.043437.2006

di Pengadilan Pajak

Pemohon: Perseroan

Plaintiff: Company

Termohon: Dirjen Pajak

Defendant: Director General of Taxation

Proses peninjauan kembali di Mahkamah

Agung.

The process of judicial review in the

Supreme Court.

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

13.

Perkara Pajak Lebih Bayar Tax Dispute

No. Perkara Case No:

16.050946.2007

di Pengadilan Pajak

Pemohon: Perseroan

Plaintiff: Company

Termohon: Dirjen Pajak

Defendant: Director General of Taxation

Proses peninjauan kembali di Mahkamah

Agung.

The process of judicial review in the

Supreme Court.

Tidak berdampak secara material terhadap

kondisi keuangan Perseroan.

No material impact on the financial

condition of the Company.

WO

M F

ina

nc

e •

2012

Lap

ora

n T

ahu

nan

106

Kasus-kasus hukum baik perdata maupun pidana yang melibatkan anggota Dewan Komisaris sebagai pihak adalah sebagai berikut:

No.Pokok Perkara/Gugatan

Principal Case/ Claims

Status Perkara/Gugatanper-31 Desember 2012

Status of Case/ Claims

Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan

Impact on the Company Condition

- - - -

Kasus-kasus hukum baik perdata maupun pidana yang melibatkan anggota Direksi sebagai pihak adalah sebagai berikut:

No.Pokok Perkara/Gugatan

Principal Case/ Claims

Status Perkara/Gugatanper-31 Desember 2012

Status of Case/ Claims

Pengaruh terhadap Kondisi Perusahaan

Impact on the Company Condition

- - - -

WhistleblowingWhistleblowing system adalah sistem penyampaian informasi terkait terjadinya penyimpangan di Kantor Cabang, Kantor BU, atau Unit Kerja lainnya yang ada di Perseroan Sejak tahun 2008, Perseroan telah mengembangkan media pendukung sistem ini yaitu menggunakan email Perseroan yang bisa diakses oleh siapa saja yang dinamakan Jendela. Sistem ini telah disosialisasikan ke seluruh Unit Kerja, baik di Kantor Pusat, Kantor Regional, Kantor Cabang/Kapos/Kanit, maupun gudang/SMT. Bentuk sosialisasi yang dilakukan antara lain melalui pemasangan poster yang berisi informasi tentang Jendela.

JENDELA(dihandle oleh OPRISK)

(handled by OPRISK)

Atasan LangsungDirect Supervisor

Komite Disiplin Internal (KDI)

Internal Discipline Committee

DireksiBOD

MekanismeBerdasarkan kebijakan yang telah diperbaharui pada 2012, mekanisme pelaksanaan whistleblowing system di Perusahaan adalah sebagai berikut:• SetiapkaryawanwajibmelaporkanadanyaPelanggaran

atau Kesalahan, baik karena kesengajaan dan atau karena kelalaian, yang secara potensial berisiko menimbulkan kerugian materiil (dan immateriil) bagi Perseroan.

• Pelaporan wajib dilakukan paling lambat 1 x 24 jamsejak Pelapor mengetahui atau mendeteksi adanya Pelanggaran atau Kesalahan baik karena kesengajaan dan/atau karena kelalaian yang berpotensi menimbulkan risiko atau kelemahan dari suatu aktivitas operasional.

Legal cases, both civil and criminal, involving members of the Board of Directors as one of the parties are as follows:

WhistleblowingWhistleblowing system is a system of delivering information, related to the irregularities occurred at the Branch Office, Business Units, or other Units in the Company. Since 2008, the Company has developed a supporting media for this system, using corporate email called Jendela, accessible for anyone. This system has been socialized to all Unist, at the Head Office, Regional Offices, Branches / Kapos / Kanit, and warehouses / SMT. The socialization is conducted by placing posters containing information about Jendela.

MechanismBased on the policy, that has been refurbished in 2012, the mechanism for implementing whistleblowing systems are as follows:• Every employee shall report any violations or errors,

whether due to deliberate action or negligence and, that potentially might cause material (and immaterial) losses for the Company.

• Reportmustbesubmittednolaterthan1x24hourssince the whistleblower knows or detects any violations or errors either intentionally and/or due to negligence that could pose a pottential risk or shortcoming of operational activity.

• Reports are submitted via corporate email [email protected]. The reports will be received directly by the Board of Directors, Internal Audit Division, Policy &

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance

WO

M Fin

an

ce • 2012 A

nn

ual R

epo

rt107

Laporan BisnisBusiness Report

Analisa & Pembahasan ManajemenManagement Discussion & Analysis

Data PerseroanCorporate Data

Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance

Laporan KeuanganFinancial Report

• Pelaporan disampaikan melalui corporate emailyaitu [email protected]. Laporan ini akan diterima langsung oleh Direksi, Divisi Internal Audit, Divisi Policy & Procedure, serta Operations Risk Management. Selanjutnya, laporan akan ditindaklanjuti dengan memberikan Ticket Jendela kepada Pelapor agar proses penyelesaian kasus tersebut dapat dimonitor sampai tuntas.

• Laporan tersebut akan dinilai apakah masuk kategoriFraud/Litigasi atau Non Fraud. Jika termasuk kategori Fraud/Litigasi, maka diberikan kepada Tim Fraud Investigasi dan atau Tim komersial Litigasi untuk dilakukan penanganan lebih lanjut sesuai dengan skala prioritas. Jika termasuk kategori Non Fraud dan bukan kasus litigasi, maka laporan ditindaklanjuti oleh Tim Operations Risk Control yang akan meneruskan kepada fungsi/divisi terkait di Kantor Pusat untuk ditangani lebih lanjut.

• Hasildaripenanganankasustersebutakandituangkandalam laporan akhir yang akan dimasukkan ke dalam database.

Procedure Division, and Risk Management Operations. Then, the report will be followed up by giving Window Ticket to the whistleblower so the process can be monitored until the case closed.

• ReportswillbeassessedandsortedaccordingtotheFraud/Litigation category or Non-Fraud category. For the category Fraud/Litigation, the case will be handed over to Fraud Investigation Team and/or Commercial Litigation Team for further handling according to scale of priority. For the category non-Fraud category, the case will be followed up by Risk Control Operations team who will proceed it to related function / divisions in the Head Office for further handling.

• The results of the case will be outlined in the finalreport to be inserted into database.