perumusan strategi wika beton baru

54
PERUMUSAN STRATEGI WIKA BETON MELALUI PENDEKATAN UMUM BAB 1 MANAJEMEN STRATEGI Suatu perusahaan memerlukan strategi untuk tumbuh dan berdaya saing menghadapi pertarungan bisnis lintas batas dan membutuhkan gagasan manajemen strategis untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Strategi yang dimaksud merupakan suatu pendekatan untuk menggapai masa depan yang: (1) melibatkan proses menilai keadaan saat ini dan faktor-faktor yang harus diantisipasi terkait dengan pelanggan dan pesaing (sebagai lingkungan eksternal) dan keadaan perusahaan itu sendiri (sebagai lingkungan internal); (2) proses envisioning peran baru ataupun peran yang lebih efektif agar lebih kreatif, dan (3) aligning kebijakan, pengalaman, praktek baik, dan sumberdaya untuk merealisasikan visi. Umumnya strategi sebuah perusahaan di susun dalam sebuah manajemen strategis. Bab berikut akan menguraikan secara singkat mengenai definisi manajemen strategis serta kegunaannya bagi sebuah perusahaan diikuti dengan studi kasus gambaran perusahaan dan iklim industri PT. Wijaya Karya (WIKA), secara spesifik pada unit bisnis WIKA BETON. Manajemen strategis berarti seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan performa perusahaan dalam jangka panjang (Bawono). Tindakan manajerial itu sendiri merupakan serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling) dan penganggaran (budgeting) (Nawawi, 2000). Terdapat beberapa definisi lain dari manajemen strategis, yaitu: (1) Manajemen strategis sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan startegis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya dimasa datang (Umar, 1999); (2) perencanaan berskala besar (perencanaan strategi) berorientasi jauh dimasa depan (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi (Nawawi, 2000); (3)

Upload: cikita-epril-puspita

Post on 24-Dec-2015

367 views

Category:

Documents


70 download

DESCRIPTION

Perumusan Strategi Wika Beton Baru

TRANSCRIPT

Page 1: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

PERUMUSAN STRATEGI WIKA BETON MELALUI PENDEKATAN UMUM

BAB 1

MANAJEMEN STRATEGI

Suatu perusahaan memerlukan strategi untuk tumbuh dan berdaya saing menghadapi pertarungan bisnis lintas batas dan membutuhkan gagasan manajemen strategis untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Strategi yang dimaksud merupakan suatu pendekatan untuk menggapai masa depan yang: (1) melibatkan proses menilai keadaan saat ini dan faktor-faktor yang harus diantisipasi terkait dengan pelanggan dan pesaing (sebagai lingkungan eksternal) dan keadaan perusahaan itu sendiri (sebagai lingkungan internal); (2) proses envisioning peran baru ataupun peran yang lebih efektif agar lebih kreatif, dan (3) aligning kebijakan, pengalaman, praktek baik, dan sumberdaya untuk merealisasikan visi. Umumnya strategi sebuah perusahaan di susun dalam sebuah manajemen strategis. Bab berikut akan menguraikan secara singkat mengenai definisi manajemen strategis serta kegunaannya bagi sebuah perusahaan diikuti dengan studi kasus gambaran perusahaan dan iklim industri PT. Wijaya Karya (WIKA), secara spesifik pada unit bisnis WIKA BETON.

Manajemen strategis berarti seperangkat keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan performa perusahaan dalam jangka panjang (Bawono). Tindakan manajerial itu sendiri merupakan serangkaian proses yang terdiri atas perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan (controlling) dan penganggaran (budgeting) (Nawawi, 2000).

Terdapat beberapa definisi lain dari manajemen strategis, yaitu: (1) Manajemen strategis sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan (formulating), penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan startegis antara fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuannya dimasa datang (Umar, 1999); (2) perencanaan berskala besar (perencanaan strategi) berorientasi jauh dimasa depan (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organsasi (Nawawi, 2000); (3) sedangkan Jauch dan Gluech (1998) mendefinisikan sebagai sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan.

Sehingga manajemen strategi merujuk pada keputusan dan tindakan manajerial yang mengarah pada penyusunan suatu atau sejumlah strategi efektif yang berorientasi masa depan (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan mendasar dan prinsipil agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi).

Manajemen strategis diperlukan untuk penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan pencapaian sasaran, serta pengalokasiaan sumber daya untuk penerapan kebijakan dan perencanaan pencapaian tujuan organisasi dengan pengkombinasian aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk pencapaian tujuan organisasi. Adanya Manajemen stretegis disuatu perusahan akan memberikan pemahaman yang lebih jelas akan visi strategis perusahaan; perusahaan akan lebih peka terhadap apa yang terjadi, perubahan lingkungan secara cepat, dan hal-hal strategis yang penting bagi perusahaan (Wheelen and Hunger, 2009).

Page 2: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Aktivitas-aktivitas pendukung pencapaian tujuan organisasi disebut juga sebagai knowledges (Shaw and Edwards, 2005, Desouza and Evaristo, 2003). Managemen strategis mendorong adanya penerapan aktivitas-aktivitas: praktek bermasyarakat; jaringan sosial, dan kelompok-kelompok kecil (Shaw and Edwards, 2005). Penerapan semua aktivitas tersebut memerlukan komitmen individual, kolektif, emosional, dan psikologis dari semua pihak yang terlibat dalam pencapaian tujuan suatu organisasi/perusahaan yang meliputi: (1) profitabilitas (keuntungan bersih); (2) pertumbuhan (peningkatan keseluruhan asset); (3) pemanfaatan sumber daya; dan (4) penguasaan pasar (Wheelen and Hunger, 2009).

Gambar 1. Proses pengembangan startegi (Anonim a)

Managemen strategis dibutuhkan perusahaan untuk tumbuh dan berdaya saing menghadapi pertarungan bisnis lintas batas guna mencapai tujuan organisasi, khususnya bagi perusahaan nasional, multinasional, global, internasional, dan transnasional (Desouza and Evaristo, 2003). Perencanaan dan implementasi kebijakan strategis diperlukan untuk mengatasi dan mengantisipasi masalah akibat adanya perubahan dunia. Tindakan strategis juga diperlukan dalam rangka perubahan dan pencapaian tujuan yang lebih konkrit dan indikatif (terukur). Untuk mengelola itu semua, sebuah manajemen strategi yang tepat dibutuhkan untuk diterapkan oleh setiap pengambil kebijakan. Mengingat setiap perusahaan memiliki karakteristik tersendiri (Desouza and Evaristo, 2003), pengembangan managemen strateginya pun unik disesuaikan dengan karakteristik masing-masing. Strategi managemen yang diterapkan (realized) mencakup seluruh aspek strategi yang ada dan tercakup pada proses pengembangan strategi sebagaimana ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 2. Proses manajemen strategis (Dobson, Starkey, and Richards, 2004)

Page 3: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Davenport et al. (1998) mengidentifikasikan kunci kesuksesan perusahaan global, diantaranya: budaya dan proses, pengembangan tujuan umum, bahasa umum untuk identifikasi aktivitas dan penyaringan. Chiesa and Manzini (1996) mengidentifikasi faktor pembantu penerapan aktivitas-transfer ilmu pengetahuan, di perusahaan multinasional: jaringan elektronik, forum dan pertemuan, penugasan sementara, tim internasional, internal market, penugasan lintas batas, peran lintas batas, dan perpindahan personel. Aktivitas-aktivitas managerial pembentuk visi strategi, penyusun obyektif/tujuan, penciptaan strategi, pewujudan dan pelaksanaan strategi terlebih dahulu melalui proses SWOT (Strenghs, Weakness, Opportunities, and Threats) (Gambar 2). Gambar 3 menunjukkan model dasar managemen strategis yang mencakup proses pengembangan strategi (Gambar 1) dan proses managemen strategis (Gambar 2).

Tahap formulasi (Gambar 3) meliputi beberapa langkah: analisis lingkungan organisasi (analisa SWOT); pembuatan rencana strategis (penetapan visi, misi, tujuan dan strategi). Strategi organisasi yang tepat dapat diperoleh dari pengalaman sehingga benar-benar sesuai dengan kondisi lingkungan. Implementasi strategi merupakan tahap penting, karena strategi yang sudah dibuat harus dijalankan. Motivasi pimpinan maupun karyawan sangat diperlukan di tahap ini. Pemimpin harus mampu meningkatkan motivasi, mendayagunakan struktur, sistem dan budaya organisasi secara berkesinambungan. Adanya struktur organisasi yang mengarah pada fungsi masing-masing bagian di dalam organisasi juga diperlukan. Sistem yang ada, (penganggaran, prosedur, sistem informasi dan budaya organisasi) perlu diperhatikan agar kebijakan yang dibuat akan lebih mudah diimplementasikan. Tahap evaluasi dan kontrol meliputi: (a) menentukan apa yang akan dikontrol, (b) membuat seperangkat standar, (c) mengukur hasil, (d) membandingkan anatara hasil dengan standar, (e) mencari alasan penyimpangan, dan (f) melakukan tindakan koreksi (Wheelen and Hunger, 2009).

Gambar 3. Model dasar managemen strategis (Wheelen and Hunger, 2009).

Keuntungan-keuntungan yang ditawarkan manajemen strategis (Greenly, 1986):a. Memungkinkan identifikasi, pemprioritasan, dan pemanfaatan peluang yang munculb. Menyediakan pandangan yang obyektif tentang persoalan-perosalan manajemen.c. Meminimalkan efek dari kondisi dan perubahan yang tidak menguntungkan.d. Memungkinkan keputusan besar yang mampu mendukung tujuan yang telah

ditetapkan secara lebih baik.e. Memungkinkan pendekatan yang kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk

menangani persoalan dan peluangf. Mendorong pemikiran kedepan dan perilaku positif terhadap perubahan

Banyak perusahaan beroperasi tanpa menetapkan strategi sebagai arah dan alat pencapaian perusahaan dikarenakan beberapa kemungkinan diantaranya:a. Perusahaan tidak sadar/jeli dalam menilai keadaan dan faktor-faktor yang harus

diantisipasi terkait dengan pelanggan dan pesaing (sebagai lingkungan eksternal) dan keadaan perusahaan itu sendiri (sebagai lingkungan internal)

b. Perusahaan belum berada pada taraf melakukan proses envisioning peran baru ataupun peran yang lebih efektif agar perusahaan lebih kreatif

Page 4: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

c. Perusahaan belum menerapkan pendekatan yang mengarah pada aligning kebijakan, pengalaman, praktek baik, dan sumber daya guna merealisasikan visi perusahaan

d. Perusahaan belum memahami bahwa strategi dapat memberikan keunggulan berupa competitive advantage dan superior performance bagi perusahaan

e. Perusahaan belum berfikir untuk menyediakan sarana dan arah yang jelas bagi karyawannya

f. Perusahaan masih bergerak dalam ruang lingkup/prespektif pasar lokal dan belum menyadari dampak perubahan lingkungan global di masa depan

g. Perusahaan belum menyadari bahwa semakin sulit dengan bertambahnya kompleksitas permasalahan sebagai akibat dari perubahan lingkungan, baik internal maupun eksternal.

h. Perusahaan belum berfikir antisipatif terhadap kondisi yang selalu berubah-ubah.

Page 5: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

1.1. GAMBARAN PERUSAHAAN & IKLIM INDUSTRIStudi kasus: SMART objectives PT. Wijaya Karya (WIKA)

Penerapan managemen strategi perusahaan akan di jabarkan lebih jauh melalui gambaran perusahaan dan iklim industri, studi kasus PT. Wijaya Karya (WIKA), sub bab 1.1. Sub bab ini menguraikan lebih lanjut visi, misi, sasaran 5 th, segmen dan wilayah, dan pangsa pasar, iklim persaingan PT. WIKA dalam industri konstruksi dan rancang bangun. Hal-hal tersebut berada pada tahapan formulasi dari empat tahap model dasar managemen strategis (Wheelen and Hunger, 2009).

Visi : Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara.

Misi : Menyediakan Produk-produk Energi, Industri & Infrastruktur Terpadu yang UnggulMemenuhi Harapan Pemangku Kepentingan UtamaMenjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik dan Memelihara Keberlanjutan PerusahaanEkspansi Strategis Keluar NegeriMengimplementasikan “Best Practices” dalan Sistem Manajemen Terpadu

Sasaran :SMART objectives perusahaan PT. Wijaya Karya (WIKA) 2012-2017Nama Perusahaan : PT. Wijaya Karya (Persero)Kegiatan Utama : Jasa konstruksi dan Rancang bangunBidang Usaha : Jasa Konstruksi Infrastruktur; Jasa Konstruksi Bangunan Gedung; Jasa Konstruksi Mekanikal dan Elektrikal; dan

Jasa Rancang Bangun, Energi.

Tabel 1. Sasaran SMART objectives PT. Wijaya Karya (WIKA) tahun 2012-2017Financial Objectives Strategic Objectives

Specific SpecificPeningkatan Pendapatan secara signifikan 2012-2017Peningktan Laba Bersih WIKA secara signifikan 2012-2017Peningkatan Earning per Share secara signifikan 2012-2017Peningkatan Deviden secara signifikan 2012-2017

Memrbesar pasar Jasa Konstruksi ke Manca Negara (Timur Tengah) Memperbanyak pabrik yang tersebar merata diseluruh IndonesiaMenggencarkan promosi produk dan konstruksi Memodifikasi produk dan teknik konstruksi baru dengan kualitas tinggiTarget meraih berbagai penghargaan terbaik dan terpercaya baik produk maupun konstruksi

Page 6: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Measurable MeasurableTarget pendapatan 2012 Rp 9,1T, Laba bersih 2012 Rp 430 MPendapatan dan laba bersih ditargetkan meningkat > 25% pertahun mulai 2012-2017Pengukuran didasarkan pada proyeksi laba bersih WIKA di tahun 2011 sekitar Rp 350 M, artinya, target laba tahun ini naik 22,8% ketimbang proyeksi laba tahun laluTarget Growth in earning meningkat > 25% pertahun 2012 -2017Pengukuran didasarkan pada Net Eraning per Share 2010 50,15 menjadi 60,59 pada 2011Target Deviden meningkat > 250% pertahun 2012-2017Pengukuran didasarkan pada deviden 2010 24,542 m menjadi 57,274 M pada 2011

Growth per tahun 2012-2017 ditargetkan sebesar: 26% Memperbesar Market share WIKA ditargetkan diatas 3%Komposisi pangsa pasar BUMN di sektor konstruksi adalah PT Adhi Karya sekitar 3 persen, lalu PT Wijaya Karya 2,75 persen, dan PT Pembangunan Perumahan sekitar 2,5 persenTahun 2012 market share ke 2 di Indonesia, target 2017 menjadi market leader di IndonesiaTahun 2012 memiliki 7 Pabrik Beton, pada tahun 2017 ditargetkan memiliki 12 Pabrik BetonModifikasi produk beton secara inovative ditargetkan minimal 5 hasil inovasi tiap tahun mulai 2012-2017

Achievable AchievableWIKA terus memburu kontrak-kontrak baru, tahun 2012 lewat konsorsium yang dibentuk bersama PT Mega Eltra dan PT Navigat, WIKA meraih kontrak baru pembangunan pembangkit listrik tenaga gas di Kalimantan Timur senilai Rp 925,44 M. Nilai kontrak kerjasama usaha yang diincar WIKA di tahun 2012 senilai Rp 2,9 T. Selain kontrak baru, perseroan ini pada 2012 masih memiliki kontrak carry over pada tahun lalu yang mencapai Rp 15,57 T. Kontrak-kontrak baru dan Klien-klien baru ditargetkan meningkat hingga 2017 Target perolehan kontrak dan klien 2102-2017 diperluas ke Pasar Internasional dengan memanfaatkan selisih kurs mata uang Indonesia terhadap mata uang asing

Gambar 4. Management Strategy WIKA (Anonim c)

Strategi Utama hingga tahun 2011 yang ditetapkan Korporasi yaitu Pertumbuhan (Growth Strategy), Perseroan menetapkan strategi pengembangan usaha berdasarkan formulasi antara integrasi vertikal dan integrasi horizontal. Strategi Integrasi Vertikal lebih pada upaya perbaikan operasional melalui backward integration yang lebih menekankan pada upaya memperbaiki daya saing dengan memperbaiki supply chain dan forward integration yang lebih menekankan perbaikan daya saing dengan memperkecil kemungkinan

Page 7: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

terjadinya rework dan keterlambatan delivery. Strategi ini diformulasi dengan strategi integrasi horizontal sebagai upaya memperkuat forward integration terutama dalam memenangkan persaingan dengan para pesaing di industri konstruksi guna mendapatkan kinerja operasional yang maksimal. Strategi ini akan dievaluasi dan pada 2012 akan dirumuskan strategi baru baik Bisnis Strategi maupun Strategi Korporat untuk pencapaian sasaran 2012-2017. Penetapan Strategi 2012-2017 didasarkan pada hasil analisis Faktor Internal-Ekternal hingga tahun 2011

Realistic RealisticTarget 2012 dianggap realistis mengingat total kontrak WIKA 2012 Rp 32,09 T. Jumlah tersebut tumbuh 20,68% daripada pencapaian tahun 2011 yang senilai Rp 25,69 T. Dari sisi kinerja melihat harga WIKA yang saat ini diperdagangkan diharga Rp. 690,- per lembarnya merefleksikan P/E 13.6x dimana jika mengacu pada proyeksi laba bersih sebesar Rp. 350 miliar, maka EPS Perusahaan adalah sebesar Rp. 58,-. Maka dengan perumbuhan laba bersih yang diperkirakan daiats sebesar Rp. 430 miliar dengan EPS sebesar Rp. 71,-. Dengan menggunakan P/E yang sama 13,6x maka harga sahama WIKA berada pada level Rp. 970,-Kondisi ini harus dijaga dan ditingkatkan hingga tahun 2017

Target meraih berbagai penghargaan terbaik dan terpercaya mulai 2012-2017 menjadi realistis karena kinerja WIKA menekankan pada  prospek karir jangka panjang dan budaya berbasis kinerjaCapaian realistis PT Wijaya Karya (Persero) Tbk hingga 2011:Pemenang Best Employers 2011 dari 140.000 karyawan di lebih dari 800 organisasi di 11 negara se-Asia-Pasifik, The Asia HRD Congress 2006 AwardsRunner Up – 1 untuk Kategori Services serta Commendation for The First Time Sustainability Reporting dari National Center for Sustainability Reporting (NCSR) (Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA))Trusted Company Predicated 2010 (Corporate Governance Perception Index Award 2010)Project of The Year Category 1 A Construction/Engineering in Excess of $ 1.000.000.000 (IAMPI Project Management Award 2011)

Page 8: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Gambar 5. Grafik saham WIKA 3 bulan terakhir (Anonim d)

Time TimeApril 2012 –Maret 2017 April 2012 –Maret 2017

Segmen dan Wilayah Pasar:PT. Wijaya Karya (WIKA) memiliki berbagai bidang usaha diantaranya:- PT. Wijaya Karya Beton, bidang usaha: Industri Pengecoran Beton- PT. Wijaya Karya Realty, bidang usaha: realty & property- PT. Wijaya Karya Intrade, bidang usah: industry dan perdagangan- PT. Wijaya Karya Insan Pertiwi, bidang usaha: mechanical-electrical- PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung, bidanng usaha: pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan gedung- PT. Wijaya Karya Jabar Power, bidang usaha: perusahaan listrik tenaga panas bumiWIKA memiliki segmen pasar baik pasar swasta maupun pasar non swasta/pemerintah dengan skala menengah besar dengan nilai kontrak umumnya diatas 5 M yang meliputi segmen pasar bidang: (1) konstruksi bangunan gedung: bangunan hunian dan bangunan fasilitas; (2) Industrial Plant, minyak dan Gas: minyak dan gas, sarana industri, pabrikasi baja; (3) konstruksi sipil: jalan, jalan tol dan jembatan, pengairan, perhubungan; dan (4) Engineering Procurement Construction (EPC).

Page 9: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Wilayah Pasar WIKA tersebar di seluruh Indonesia dan berdasarkan sasaran 2012-2017 akan dikembangkan ke manca negara yang difokuskan ke Timur Tengah mengingat Timur Tengah saat ini menjadi salah satu wilayah didunia yang paling gencar melakukan pembangunan proyek-proyek konstruksi High Rise Building.

Pangsa Pasar :Secara korporasi komposisi pangsa pasar BUMN di sektor konstruksi adalah PT Adhi Karya sekitar 3 persen, lalu PT Wijaya Karya 2,75 persen, dan PT Pembangunan Perumahan sekitar 2,5 persen

Iklim Persaingan dalam Industri :WIKA secara korporat bersaing ketat dalam industri sejenis (Konstruksi bangunan gedung, Industrial Plant, Minyak dan Gas, Konstruksi Sipil, dan EPC) dengan sesama BUMN seperti Korporasi Adhi Karya, PP, dan Waskita Karya.Secara bidang usaha selain dengan BUMN tersebut diatas WIKA bersaing secara ketat pula dengan kompetitor non BUMN atau perusahaan swasta seperti bidang usaha konstruksi WIKA bersaing dengan PT. TOTAL dan PT. TATA, sedangkan pada bidang usaha beton WIKA bersaing dengan perusahaan swasta LISA Concrete dan BORAL.

Page 10: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

BAB 2

RUANG LINGKUP DAN MODEL FORMULASI STRATEGI

Formulasi strategi menggunakan model tahapan manajemen strategi Comprehensive Strategic Management Model (David, 2011) akan digunakan untuk menjabarkan manajemen strategi studi kasus PT. Wijaya Karya Beton (WIKA BETON) dan PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA GEDUNG) tahun 2012-2017.

Strategi Perseroan WIKA hingga tahun 2011: sinergi dan integrasi kompetensi yang dimiliki oleh seluruh anak perusahaan dalam memaksimalkan kemampuan bisnis utama WIKA yang meliputi konstruksi sipil umum, utilitas, energi dan konstruksi bangunan gedung yang saat ini dikelola oleh WIKA Gedung

Pada pembahasan RUANG LINGKUP perumusan Strategi PT. Wijaya Karya (WIKA) tahun 2012-2017 hanya dibatasi pada 1 bidang bisnis yaitu: PT. Wijaya Karya Beton (WIKA BETON) RUANG LINGKUP

2.1.1 WIKA BETON

WIKA BETON merupakan bagian dari induk perusahaan yaitu Bidang usaha Produk Beton. Seiring dengan visi dan misi perseroan maka WIKA BETON resmi menjadi Entitas Anak pada tanggal 11 Maret 1997 sesuai dengan Akta Perusahaan Terbatas WIKA BETON No.44 tanggal 11 Maret 1997 di Jakarta.Bidang usaha spesifik WIKA BETON adalah industri pengecoran beton. Produk yang dihasilkan diantaranya: (1) beton pracetak untuk teras perumahan; (2) Tiang beton untuk jalur pendistribusian energi; (3) Bantalan beton pracetak; (4) Bantalan rel kerata api; dan (4) beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung.Perusahaan dalam menjalankan operasinya mempunyai 6 Wilayah Penjualan ("WP") dan 7 Pabrik Produk Beton ("PPB"), yang berlokasi tersebar di beberapa wilayah Indonesia (Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan) dengan kegiatan usaha dalam bidang industri beton, jasa konstruksi dan bidang usaha lainnya yang terkait dengan pengelolaan manajemen professional yang konsisten pada jaminan kualitas dan berorientasi pada kepuasan konsumen melalui pelaksanaan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000. WIKA BETON adalah penghasil utama dan pemimpin industri beton pracetak di Indonesia.

2.2 MODEL FORMULASI

Case Study WIKA BETON ini memakai model tahapan manajemen strategi Comprehensive Strategic Management Model (David, 2011) yang meliputi: tahap formulasi strategi (Strategy formulation), implementasi (Strategy implementation) dan evalusi strategi (Strategy evaluation).

Page 11: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Formulasi strategi. WIKA BETON mengembangkan visi dan misi tersendiri, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal masing-masing, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan, serta melakukan eksternal dan internal audit.

Tabel 2. Model Tahapan Manajemen Strategi-Comprehensive Strategic Management Model berdasarkan David (2011) untuk WIKA BETON

Visi & Misi Visi WIKA BETON (To be the faremost company in precast concrete product industry): Misi WIKA BETON (To be the market leader in precast concrete industry in Indonesia)

Sasaran Jangka Panjang

Penentuan suatu tahapan sudah tercapai/belum oleh WIKA BETON diperlukan tolak ukur, kurun waktu 2012-2017 dan rumusan hasil capaian secara jelas dan kuantitatif. Pembuatan sasaran jangka panjang mengacu kepada strategi bisnis WIKA BETON yang telah ditetapkan sebelumnya untuk 2012-2017

Strategi Fungsional

Strategi fungsional WIKA BETON bersifat operasional mengarah pada fungsional bidang masing-masing untuk memperjelas hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang bersifat spesifik

Analisis Lingkungan Internal & Eksternal

Analisa sumber-sumber tangible & intangible WIKA BETON (manpower, money, machines, methods, media) serta analisa lingkungan industri (industri pendukung, kompetitor) & kondisi Nasional (kekuatan ekonomi, sosial, budaya, politik, teknologi, dan persaingan).

Analisa sumber-sumber tangible & intangible dari WIKA BETON ditampilkan pada Tabel 3.

Analisis Pilihan Strategi

Macam-macam strategi dalam kelompok strategi generik akan dipilih/dikombinasi oleh WIKA BETON dengan menggunakan cara tertentu (SWOT, BCG, IE, SPACE, GS)

Implementasi strategi: WIKA BETON mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi pada WIKA BETON termasuk mengembangkan budaya pendukung strategi, menciptakan struktur organisasi efektif, mengarahkan usaha pemasaran masing-masing, menyiapkan anggaran, mengembangkan, memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Evaluasi strategi: yang dilakukan WIKA BETON adalah tahapan final manajemen strategis untuk mengetahui kapan strategi berjalan/tidak berjalan seperti yang diharapkan; evaluasi strategi dipakai WIKA BETON untuk mendapatkan informasi.

Program, Pelaksanaan, Pengendalian dan Evaluasi: Agar sasaran yang ingin diraih WIKA BETON terealisasikan menggunakan strategi yang telah ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan tidak efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan WIKA BETON minimal mengandung asas-asas untuk

Page 12: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

mencapai tujuan, realistis, wajar, efisien serta cerminan strategi dan kebijakan perusahaan WIKA korporasi. Perencanaan dibuat lebih detail dalam bentuk program-program kerja, jika program kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan kerja dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan WIKA BETON dimaksudkan untuk lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Pengendalian dilakukan melalui komite-komite sbb: Audit; GCG (Good Corporate Government); Perencanaan Keuangan dan Risiko Usaha; dan Remunerasi dan Nominasi. Sedangkan pengukuran performance diketahui melalui Survei kepuasan/tahun bagi klien pada proyek sedang berjalan dan proyek telah selesai.

Page 13: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Tabel 3. Variabel-variabel Internal & Eksternal WIKA BETON dan WIKA GEDUNGI. FOKUS

STRATEGI INTERNAL

A. SUMBER-SUMBER NYATA/TANGIBLE

(Manpower) WIKA Memiliki total karyawan 1317 (thn. 2010) dan WIKA GEDUNG adalah tulang punggung utama WIKA

(Money) Selama 50 tahun lebih telah terbukti dapat menjaga pertumbuhan laba secara berkelanjutan. Tahun 2010 berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 284,92 miliar (kenaikan sebesar 50,58% terhadap tahun 2009). Pendapatan bruto tahun 2011 Rp 9,4 triliun

(Money) Target kenaikan pendapatan 20% dan pertumbuhan revenue 15-20% di tahun 2012 dengan Belanja modal (capital expanditure/capex) 2012 sebesar Rp600 miliar.

(Money) IHSG yang stabil sepanjang tahun. Tahun 2012 akan menjual saham hasil pembelian kembali (buy back) sebesar 176.686.500 saham.

(Money) PT WIKA BETON telah melakukan Initial Public Offering (IPO) di semester II 2011 (Media) Cakupan wilayah kerja dan operasional WIKA GEDUNG meliputi seluruh Indonesia,

dengan kantor pusat di DKI Jakarta. WIKA juga melakukan kerjasama proyek konstruksi di beberapa negara yakni Aljazair, Uni Emirat Arab dan Libya

(Machines) WIKA BETON memiliki 7 pabrik beton sendiri di seluruh Indonesia (Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan), 6 area penjualan dan 3 kantor pemasaran

B. SUMBER-SUMBER TIDAK NYATA/ INTANGIBLE

o (Methods) Pelaksanaan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000 (jaminan konsistensi kualitas)

o (Methods) Komitmen menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management (TQM) dalam pelaksanaan manajemen sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis

o (Methods) menjalankan berbagai sistem sertifikasi internasional untuk memenuhi komitmen tata kelola berstandar dunia, penerapan inisiatif maupun prakarsa eksternal yang berlaku internasional: (1) Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008; (2) Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) OHSAS 18001:2007; (3) Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004, dan (4) Sistem Manajemen Informasi Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT).

o (Methods) menerapkan Code of Corporate Governance dalam setiap aktivitas Perseroan senantiasa mengacu pada prinsip-prinsip tata kelola meliputi: keterbukaan (Transparency); Keadilan/Kewajaran (Fairness); Akuntabilitas (Accountability); Pertanggungjawaban (Responsibility); dan Kemandirian (Independency)

o (Methods) memiliki Code of Conduct sebagai acuan pelaksanaan tugas sehari-hari berdasar SK Direksi No.SK.01.01/A.DIR/0448 /2009 tentang Perubahan Code of Conduct PT. Wijaya Karya Tbk. Code of Conduct mengatur kebijakan Perseroan mengenai etika perilaku, termasuk di

Page 14: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

antaranya pencegahan benturan kepentingano (Methods) Memiliki VISI-MISI yang jauh ke depan:

Visi WIKA BETON : To be the faremost company in precast concrete product industry; Misi WIKA BETON: To be the market leader in precast concrete industry in Indonesia

II. FOKUS STRATEGI EKSTER NAL

A. KONDISI/LINGKU NGAN INDUSTRI

Industri Pendukung:o Kapasitas produksi semen Indonesia tahun 2010 bertambah menjadi ±50,8 juta ton/tahun

mendukung WIKA BETON.o Industri logam besi baja tumbuh sebesar 10% di tahun 2010. Pada 2011, pertumbuhan

ditargetkan mencapai 13% menunjang WIKA BETON. Kompetitor:

o PT Pembangunan Perumahan (PP) merupakan saingan terberat WIKA GEDUNG, selain ADHI KARYA dan perusahaan konstruksi swasta lainnya seperti PT TOTAL dan PT. TATA

o PT. Adhimix Precast dan Varia saha Beton adalah kompetitor utama WIKA BETON selain perusahaan swasta seperti LISA Concrete dan BORAL

B.KONDISI/LINGKU NGAN NASIONAL

Kekuatan Ekonomi: o Pasar jasa konstruksi di Indonesia sangat dipengaruhi oleh daya beli dari masyarakat dan

pemerintah, dimana daya beli ini berkaitan erat dengan perkembangan ekonomi makro Indonesia.

o Produk Domestik Bruto (PDB) tahun 2011 tumbuh sebesar 6,5 %dibandingkan dengan tahun 2010. (BPS, Februari 2012)

o Saat ini pangsa pasar sektor konstruksi nasional terus tumbuh hingga kisaran 8,6% dari PDB nasional.(BPS)

Kekuatan Sosial, Budaya, Demografi, dan Lingkungan:o (WIKA BETON) Penghematan besi pada sistem pracetak sangat signifikan dibanding

pembangunan konvensional. Sistem pracetak menggunakan sistem column-slab yang efisien sehingga menjadi budaya tersendiri bagi pembangunan gedung rusunami dan rusunawa

Kekuatan Politik, Pemerintahan, dan Hukum: oWIKA BETON adalah BUMN, pemerintah memiliki kekuasaan menjalankan kegiatan usaha;

berwenang menetapkan kebijakan berkaitan kegiatan usaha; menanggung risiko yang terjadi, bertangggung jawab dan berperan besar untuk memajukannya

Page 15: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

o Pemerintah memiliki peranan sebagai pemegang saham (minimal 51% sahamnya dimiliki oleh Negara) (WIKA Financial Report)

oWIKA BETON memiliki pasar selektif dengan keutamaan proyek yang bersumber pada APBD dan APBN, anggaran dari BUMN serta anggaran yang bersumber dari pinjaman (loan) luar negeri

Kekuatan Teknologi: o Engineering WIKA menampilkan inovasi baru Metode Shoring Pada Tanah Lunak pada

Proyek Pembangunan Jalan Tolo Survei kepuasan/tahun bagi klien pada proyek sedang berjalan dan proyek telah selesai.

(Customer Satisfaction Index/CSI) dilakukan pada perkembangan pelaksanaan mencapai 20%-40% dan 90%-100%. Survei dilakukan Quality Department dan Tim Proyek secara berkala melibatkan konsultan Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Manajemen (LPPM)

o PT. WIKA menggunakan Sistem Manajemen Informasi Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT).

oWIKA BETON menggunakan Tiang Pancang Segiempat Sentrifugal Beton Prategang yang lebih efisien dibandingkan tiangpancang segiempat massif

Kekuatan Persaingan: o Berlakunya Asean Free Trade Area (AFTA) tahun 2003 menyebabkan kontraktor-kontraktor

asing dapat dengan bebas ikut bersaing memperebutkan proyek-proyek pada pasar konstruksi dan beton di Indonesia

o Harga saham WIKA dalam satu triwulan telah menguat hiingga 51,57%. Sedangkan ADHI naik sebesar 60,31% dibandingkan WIKA dan ADHI Saham PT Total Bangun Persada masih sangat murah dan kompetitif hanya menguat 17,07% namun 3 tahun mendatang diprediksi bisa naik 30% per tahun

Page 16: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

BAB 3

ANALISIS PILIHAN STRATEGI

Manajemen Strategi-Model Comprehensive Strategic Management (David, 2011) memerlukan tahapan formulasi strategi yang meliputi (1) environment scanning; (2) input stage; (3) matching stage dan (4) decision stage.

Environment scanning meliputi penilaian internal dan eksternal faktor telah di uraikan di Tabel 3, sedangkan input stage: tahapan input IFE, EFE dan CPM matrix akan di uraikan lebih lanjut pada sub bab 3.1, demikian pula dengan matching stage: SWOT, SPACE, IE, BCG, dan GS Matrix serta decision stage: QSP matrix berturut-turut pada sub bab 3.2. dan 3.3.

3.1 TAHAP INPUT IFE, EFE & CPM MATRIX

3.1.1 WIKA BETON

PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON) adalah salah satu dari unit bisnis yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997, unit bisnis ini merupakan perluasan WIKA di bidang industri beton pracetak. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastuktur lain.

Tabel 4. SWOT Analysis PT. WIKA BETONKeunggulan (STRENGTH) Peluang (OPPORTUNITIES)

1 Jaringan Operasi 1 Pasar Perdagangan bebas Asean2 Sumber Daya Manusia 2 Pasar Lokal & Internasional3 Sistem Manajemen Kualitas 3 Deregulasi4 Kualitas Produk 4 Dukungan pemerintah5 Kepuasan Pelanggan 5 Pasar Domestik6 Stabilitas Finansial  7 Budaya Perusahaan  8 Pelatihan dan Pengembangan Karyawan  9 Reputasi Perusahaan  

10 Tenaga Ahli Teknik  11 Aplikasi Konstruksi Berteknologi Tinggi  12 Kamatangan Organisasi dan Perusahaan  13 Rencana Bisnis Jauh ke depan  14 Pemimpin Pasar di Indonesia  15 Integrasi Pekerjaan  

Kelemahan (WEAKNESS) Tantangan (THREATS)1 Harga produk 1 Efek Perubahan Iklim2 Proyek beresiko tinggi 2 Kompetitor Kuat di Industri3 Biaya operasional 3 Barang Subtitusi4 Supplier terbatas 4 Masuknya Pemain Baru5 Akses terbatas di pasar internasional 5 Kebijakan-kebijakan Pemerintah

6Tumpang tindih pekerjaan (antar unit WIKA)

6 Stabilitas Ekonomi Internasional

7Ketergantungan pada proyek-proyek pemerintah

7 Stabilitas Ekonomi Nasional

8 Ketergantungan logistik 8 Kegagalan Pembayaran Proyek9 Produksi berdasarkan pesanan    

Page 17: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Tabel 5. Internal Factors Evaluation (IFE) Matrix PT. WIKA BETONNo URAIAN BOBOT RATING NILAI

KEUNGGULAN ( STRENGTHS)1 Jaringan Operasi 0,08 4 0,32

2 Sumber Daya Manusia 0,05 3 0,15

3 Sistem Manajemen Kualitas 0,07 4 0,28

4 Kualitas Produk 0,10 4 0,40

5 Kepuasan Pelanggan 0,08 4 0,32

6 Stabilitas Finansial 0,05 4 0,20

7 Budaya Perusahaan 0,02 4 0,08

8Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

0,02 4 0,08

9 Reputasi Perusahaan 0,03 4 0,12

10 Tenaga Ahli Teknik 0,03 4 0,1211 Aplikasi Konstruksi Berteknologi Tinggi 0,03 3 0,09

12Kematangan Organisasi dan Perusahaan

0,02 3 0,06

13 Rencana Bisnis Jauh ke depan 0,02 3 0,06

14 Pemimpin Pasar di Indonesia 0,05 4 0,20

15 Integrasi Pekerjaan 0,03 3 0,09

KELEMAHAN (WEAKNESSES) 1 Harga produk 0,05 1 0,05

2 Proyek beresiko tinggi 0,03 1 0,03

3 Biaya operasional 0,02 2 0,04

4 Supplier terbatas 0,05 1 0,05

5 Akses terbatas di pasar internasional 0,05 2 0,10

6Tumpang tindih pekerjaan (antar unit WIKA)

0,02 1 0,02

7Ketergantungan pada proyek-proyek pemerintah

0,05 2 0,10

8 Ketergantungan logistik 0,02 1 0,02

9 Produksi berdasarkan pesanan 0,03 2 0,06

  TOTAL 1,00   3,04

Page 18: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Tabel 6. Eksternal Factors Evaluation (EFE) Matrix PT. WIKA BETONNO URAIAN BOBOT RATING NILAIPELUANG (OPPORTUNITIES) 1 Pasar Perdagangan bebas Asean 0,10 3 0,302 Pasar Lokal & Internasional 0,10 3 0,303 Deregulasi 0,10 2 0,204 Dukungan pemerintah 0,10 3 0,305 Pasar Domestik 0,15 4 0,60

TANTANGAN (THREATS) 1 Efek Perubahan Iklim 0,05 1 0,052 Kompetitor Kuat di Industri 0,15 4 0,603 Barang Subtitusi 0,10 2 0,204 Masuknya Pemain Baru 0,05 1 0,055 Kebijakan-kebijakan Pemerintah 0,10 2 0,206 Stabilitas Ekonomi Internasional 0,05 2 0,107 Stabilitas Ekonomi Nasional 0,05 3 0,158 Kegagalan Pembayaran Proyek 0,08 3 0,24  TOTAL 1,00   2,76

TAHAP PENCOCOKAN: SWOT, SPACE, IE, BCG, DAN GS MATRIX

3.2.1 ANALISA DAN MATRIX SWOT

Analisis SWOT adalah analisis kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja. Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strength) dan kelemahan (Weakness) sementara, analisis eksternal mencakup faktor peluang (Opportunity) dan tantangan (Threaths). SWOT Matrix PT. WIKA BETON dan PT. WIKA GEDUNG dibuat berdasarkan input IFE dan EFE matrix pada sub bab 3.1.

3.2.1.1 WIKA BETON

Tabel 11. Analisis SWOT PT. WIKA BETONKEUNGGULAN (STRENGTHS) PELUANG (OPPORTUNITIES)

1. Memiliki jaringan operasi yang luas yaitu: 7 pabrik, 6 area pemasaran, dan 3 kantor pemasaran di seluruh Indonesia.

2. Karyawan yang kompeten dan profesional di bidangnya.

3. Menerapkan Managemen System sesuai dengan ISO 9001:2001, K3, ISO 14001:2004, 5R, K3, TQM, dan COBIT

4. Kualitas produk berstandart SNI5. Kepuasan pelanggan terjamin6. Laba per tahun stabil bahkan

cenderung mengalami peningkatan.

7. Budaya Perusahaan yang baik8. Melakukan Training and

Development untuk karyawan

1. AFTA membuka peluang untuk ekspansi pasar.

2. Local & overseas penetration market

3. Peraturan pemerintah yang mendukung pertumbuhan bisnis.

4. Dukungan pemerintah terhadap perusahaan BUMN.

5. Pertumbuhan industri semen dan logam/baja

Page 19: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

secara kontinyu untuk meningkatkan kualitas SDM.

9. Reputasi terjamin.10. Tenaga ahli teknik11. Menggunakan teknologi terkini.12. Kematangan Organisasi dan

Perusahaan 13. Membuat Business Plans yang

inovatif14. Merupakan market share leader

dalam negeri.15. Integrasi Pekerjaan

KELEMAHAN (WEAKNESSES) TANTANGAN (THREATS)1. Harga produk cenderung lebih

mahal dibandingkan produk sejenis.

2. Proyek beresiko tinggi3. Biaya operasi yang tinggi.4. Jumlah Supplier terbatas.5. Akses yang terbatas untuk

ekspansi ke Luar negeri.6. Overlapping job tasks between

units in WIKA7. Sangat bergantung pada proyek-

proyek pemerintah.8. Ketergantungan Logistik9. Produksi berdasarkan pesanan

1. Iklim yang senantiasa tidak menentu cukup mempengaruhi produksi.

2. Adanya kompetitor-kompetitor lain.3. Adanya barang pengganti.4. Induction of New Player.5. Perubahan kebijakan pemerintah

(pajak, tarif dasar listrik, BBM, dsb) sangat mempengaruhi biaya produksi.

6. Stabilitas ekonomi dalam negeri.7. Stabilitas ekonomi luar negeri.8. Kegagalan Pembayaran

Tabel 12. Matrix SWOT PT WIKA BETONSTRATEGI SO STRATEGI WO

1. Menjalankan berbagai sistem sertifikasi internasional untuk memenuhi komitmen tata kelola berstandar dunia (ISO 9001:2001, K3, ISO 14001:2004, 5R, K3, TQM, dan COBIT) (O1,O2,S3,S4, S5, S7,S9,S11)

2. Pemerintah memiliki peranan sebagai pemegang saham (minimal 51% sahamnya dimiliki oleh Negara) (O3, O4, S7, S10)

3. Penghematan besi pada sistem pracetak untuk mendukung efisiensi dan peningkatan produksi. (O5, S1, S9)

4. Penawaran saham ke public . (O1, O2, S9, S13, S14)

1. Bekerjasama dengan WIKA GEDUNG atau unit bisnis WIKA yang lain untuk proyek-proyek luar negeri. (O1, O2, W1, W5, W7)

2. Sistem pracetak menggunakan sistem column-slab yang lebih efisien. (O5, W3, W4, W8)

3. Bekerjasama dengan pemerintah untuk untuk proyek-proyek dalam negeri (O4,W1,W2,W3)

Page 20: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

STRATEGI ST STRATEGI WT1. Membeli mesin berteknologi terkini

untuk menjamin dan meningkatkan kualitas produk (T1, T2, S12)

2. Terlibat aktif dalam proyek-proyek industri jasa konstruksi (pembangunan infrastruktur) yang digagas oleh Pemerintah terkait dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (T2,T5, S3, S4, S5, S12, S15).

3. Pengerjaan proyek-proyek dengan sumber pendanaan yang jelas (T6, T7, T8, S13, S15)

4. Pengelolaan operasi Perusahaan didukung dengan efisiensi biaya keuangan dan penerapan anggaran kerja secara disiplin dan ketat (T6, T7, S1, S8, S15)

5. Pengelolaan pengadaan dan pengaturan keuangan dilakukan secara terpusat (T6, T7, S1, S12)

1. Keunggulan kualitas produk dengan kompetitor lain. (T2, T3, T4, W1, W2, W3)

2. Pembagian kerja antar unit bisnis WIKA dengan menerapkan Code of Conduct dalam mengerjakan suatu proyek (T2, T3, T4, W1, W6)

3. Menyediakan produk-produk unggul dengan layanan system terpadu (T2, T3, T4, W3, W4, W6)

KESIMPULAN DAN STRATEGI BERDASARKAN SWOT MATRIKS:Baik WIKA BETON secara umum menerapkan INTENSIVE and INTEGRATIVE STARTEGIS.

Strategi Intensive dan Integrative strategi perlu WIKA BETON,. Strategi yang sesuai untuk WIKA BETON adalah: (1) Integrasi Horizontal, (1) Penetrasi pasar, (3) Pengembangan pasar, (4) Pengembangan produk, (5) Integrasi ke belakang, dan (6) Integrasi ke depan.

Page 21: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

3.2.2. Boston Consultative Group (BCG) MATRIX

BCG Matrix ini merupakan porofolio PT. WIKA yang mana memperlihatkan unit-unit bisnis PT. WIKA dengan bidang-bidang bisnis yang terpisah dan dibuat berdasarkann relative market share dan industry growth rate masing-masing unit bisnis tersebut. Setiap unit bisnis dibuat berupa lingkaran yang mana besar/diameter lingkaran menunjukan nilai penjualannya terhadap total penjualan perusahaan, sedangkan pie slice menunjukkan besarnya laba terhadap total laba perusahaan induk.

Tabel 15. Informasi Keuangan Anak Perusahaan Afiliansi PT. Wijaya Karya (WIKA) (http://www.wika.co.id/wp-content/uploads/2011/10/WIKA_PressRelease_RUPS_ver.3.6.pdf)

TAHUN DIVISI 

PENDAPATAN LABA PENDAPATAN (%)

LABA SHARE MARKET (%)

GROWTH RATE (%)BERDIRI (Rp.) (Rp.) (%)

1985 WIKA REALTY 354.240.000.000,00 42.508.800.000,00 5,40 5,56 3 151997 WIKA BETON 1.023.360.000.000,00 133.036.800.000,00 15,6 17,39 65 302000 WIKA INTRADE 944.640.000.000,00 94.464.000.000,00 14,4 12,35 15 202008 WIKA GEDUNG 3.844.160.000.000,00 461.299.200.000,00 58,6 60,30 2,75 26

2008WIKA INSAN PERTIWI

223.040.000.000,00 20.073.600.000,00 3,40 02,62 8 10

2009WIKA JABAR POWER

170.560.000.000,00 13.644.800.000,00 2,60 01,78 3 10

TOTAL 6.560.000.000.000,00 765.027.200.000,00 100 100,00

Page 22: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Gambar 6. BCG Matriks PT. Wijaya Karya (WIKA)

KESIMPULAN DAN ALTERNATIF STRATEGI BERDASARKAN BCG MATRIKS:

Baik WIKA BETON masuk dalam area II-STAR, yang mana kedua perusahaan memiliki long run opportunity (WIKA BETON > WIKA GEDUNG) dan profitability (WIKA GEDUNG > WIKA BETON) WIKA BETON harus memperoleh investasi yang substansial untuk mempertahankan atau memperkuat posisi dominan mereka terutama WIKA BETON selaku pemimpin pasar. Strategi yang sesuai untuk WIKA BETON adalah: (1) Integrasi ke belakang, (2) Integrasi ke depan, (3) Integrasi Horizontal, (4) Penetrasi pasar, (5) Pengembangan pasar, dan (6) Pengembangan produk.

3.2.3. Internal External (IE) MATRIX

Sebagaimana BCG Matriks (Gambar 6), IFE-EFE Matriks (Gambar 7) juga merupakan matriks portofolio bisnis, namun matriks ini memerlukan informasi yang lebih banyak mengenai unit-unit bisnis yang ada pada perusahaan induk.

Penyusunan IFE-EFE Matriks (Gambar 7) dilakukan dengann menggunakann data-data yang telah dihimpun sebelumnya yaitu: IFE-EFE score untuk PT. WIKA BETON (Table 5 dan 6), IFE-EFE score untuk PT. WIKA GEDUNG (Tabel 8 dan 9), data informasi keuangan unit-unit bisnis PT. Wijaya Karya (WIKA) (Tabel 15) dan data pendapatan total PT. WIKA tahun 2010 Rp6.560.000.000.000,00. Adapun informasi-informasi pada Tabel-tabel 5, 6, 8, 9 serta 15 ditampilkan kembali untuk keperluan IFE-EFE Matriks pada Tabel 16.

Page 23: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Tabel 16. Eksternal dan Internal Faktor Evaluation unit-unit bisnis PT. Wijaya Karya (WIKA)

DIVISI EFE IFEKONTRIBUSI LABA

(%)WIKA BETON 2.76 3.04 17.39WIKA GEDUNG 2.97 3.21 60.30WIKA INTRADE 2.3 2.8 12.35WIKA REALTY 2.1 2.45 5.56

WIKA INSAN PERTIWI 2.2 2.35 2.62

WIKA JABAR POWER 1.8 2.25 1.78

Gambar 7. IFE-EFE Matriks PT. Wijaya Karya (WIKA)

KESIMPULAN DAN STRATEGI BERDASARKAN IE MATRIKS:WIKA BETON maupun WIKA GEDUNG masuk pada KUADRAN IV (GROW AND BUILD) namun tingkat pertumbuhan dan pembangunan WIKA GEDUNG > WIKA BETON: INTENSIVE dan INTEGRATIVE STARTEGIS.Strategi Intensive dan Integrative strategi perlu dijalankan WIKA GEDUNG maupun WIKA BETON, terutama WIKA GEDUNG karena pangsa pasar WIKA GEDUNG masih cukup luas. Strategi yang sesuai untuk WIKA BETON dan WIKA GEDUNG adalah: (1) Integrasi ke belakang, (2) Integrasi ke depan, (3) Integrasi Horizontal, (4) Penetrasi pasar, (5) Pengembangan pasar, dan (6) Pengembangan produk

3.2.4. Strategic Position and Action Evaluation (SPACE) MATRIX

Matriks ini disusun dengan mempertimbangkan faktor-faktor dalam IFE dan EFE matriks. Penempatan wilayah, dalam hal ini unit bisnis PT.WIKA BETON dilakukan dengan rating posisi financial dan competitive untuk posisi faktor internal, dan posisi stability dan industry untuk posisi faktor eksternal.

3.2.4.1 WIKA BETON

Page 24: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Tabel 17. Posisi Space Matriks PT. WIKA BETONPOSISI FAKTOR

INTERNALRATING

POSISI FAKTOR EKSTERNAL

RATING

FINANCIAL POSITION (FP) STABILITY POSITION (SP)Rentabilitas 6 Inflasi -2Solvabilitas 4 Stabilitas Ekonomi Nasional -1Likuiditas 5 Elastisitas Harga Permintaan -3Net Income 6 Daya Saing Dalam Negeri -2Modal Kerja 3 Perkembangan Teknologi -3

Jumlah 24 Jumlah -11COMPETITIVE POSITON (CP) INDUSTRY POSITION (IP)

Market Share -1 Financial Stability 4Customer Satisfaction -1 Profit Potential 5Quality Management System

-1 National Market Growth 5

Brand Image -1 AFTA Market 3Control Over Supplier -3 Employee Support 2

Jumlah -7 Jumlah 19

Tabel 17 menunjukkann PT. WIKA BETON memiliki nilai rata-rata FP = 4,8; SP = -2,2; CP = -1,4; IP = 3,8 sehingga posisi PT.WIKA BETON berada pada x = 2,6 dan y = 2,4 yaitu terletak pada wilayah AGGRESSIVE (Gambar 8).

Gambar 8. SPACE PT. WIKA BETON

KESIMPULAN DAN ALTERNATIF STRATEGI BERDSARKAN SPACE MATRIKS:WIKA BETON masuk dalam area AGGRESSIVE. Kedudukan yang sangat bagus bagi perusahaan untuk memanfaatkan berbagai kekuatan internalnya untuk:1. menarik keuntungan dari peluang-peluang eksternal, 2. mengatasi kelemahan internal, dan menghindari beragam ancaman eksternal

Page 25: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

WIKA BETON kuat secara finansial (lebih unggul dari WIKA GEDUNG) dan telah memiliki keunggulan kompetitif sebagai Market Leader (di industri yang tengah tumbuh dan stabil). Strategi yang sesuai untuk WIKA BETON adalah: 1. Integrasi ke belakang2. Integrasi ke depan3. Integrasi horizontal4. penetrasi pasar5. diversifikasi6. pengembangan produk atau strategi kombinasi kesemuanya masuk akal untuk

dipilih, bergantung situasi khusus yang dihadapi WIKA BETON

3.2.5. Grand Strategy (GS) MATRIX

Matriks ini disusun berdasarkan posisi perusahaan dalam kompetisi dan pertumbuhan pasar. WIKA BETON masuk pada KUADRAN I, dimana WIKA BETON terutama selaku market leader memiliki posisi strategis yang sempurna. WIKA BETON perlu menerapkan Strategi konsentrasi pasar (penetrasi dan pengembangan pasar) maka strategi efektif yang perlu dijalankan WIKA BETON adalah:1. Integrasi ke belakang (pengendalian pada perusahaan pemasok/supplier)2. Integrasi ke depan (mengendalikan bisnis penyalur/pengecer)3. Integrasi Horizontal (mengendalikan para pesaing)4. Mengambil keuntungan dari berbagai peluang eksternal yang muncul5. Mengambil resiko secara agressive jika perlu6. WIKA BETON sebaiknya tidak berpatokan pada satu produk tertentu, Strategi

Diversifikasi pada WIKA BETON dapat membantu mengurangi resiko yang berkaitan dengan lini produk yang sempit

7. WIKA BETON dan WIKA GEDUNG merupakan perusahaan dengan pertumbuhan pasar yang tinggi (WIKA BETON 30% dan WIKA GEDUNG 26%)

8. WIKA BETON dan WIKA GEDUNG memiliki posisi kompetitif yang kuat (WIKA BETON 65% dan WIKA GEDUNG 2,75%)

Gambar 10. Grand Strategy Matriks PT. WIKA GEDUNG & PT. WIKA BETON

Page 26: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

3.3 Decision Stage

3.3.1 WIKA BETON

3.3.1.1 Quantitative Strategic Planning (QSP) MATRIX

QSP Matriks ini bertujuan untuk menentukan prioritas pilihan strategi berdasarkan evaluasi daya tarik alternative strategi yang dihasilkan pada matriks-matriks di tahap evaluasi (sub bab 3.2): SWOT, BCG, IE, SPACE, dan GS Matriks.

Tabel 19. Input Stage QSPM PT. WIKA BETON

INPUT STAGE WIKA BETONEFE MATRIX IFE MATRIX CP MATRIX

2.76 3.04 2.70

Tabel 20. Matching Stage PT. WIKA BETON

MATCHING STAGE WIKA BETON

SWOT MATRIX SPACE MATRIX IE MATRIX BCG MATRIX GS MATRIXINTEGRASI

KEBELAKANGPENETRASI PASAR PENETRASI PASAR PENETRASI PASAR INTEGRASI KEDEPAN

PENETRASI PASAR DIVERSIFIKASI PENGEMBANGAN PASAR PENGEMBANGAN PASARINTEGRASI

KEBELAKANG

PENGEMBANGAN PASARPENGEMBANGAN

PRODUKPENGEMBANGAN

PRODUKPENGEMBANGAN

PRODUKINTEGRASI

HORIZONTALPENGEMBANGAN

PRODUKINTEGRASI

KEBELAKANGINTEGRASI

KEBELAKANGINTEGRASI

KEBELAKANGDIVERSIFIKASI

Page 27: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Tabel 21. QSPM PT. WIKA BETON

INTERNAL & EXTERNAL FACTORS WEIGHT

MARKET PENETRATION

MARKET DEVELOPMENT

PRODUCT DEVELOPMENT

BACKWARD INTEGRATION

Melakukan promosi penjualan beton secara ekstensif

Mengenalkan produk beton ke wilayah

Timur Tengah

Memodifikasi produk beton Pre-Cast & Pre-Stress

mengupayakan pengendalian

pemasok bahan baku beton

AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS

STRENGTHS                  

Jaringan Operasi 0,08 4 0,32 2 0,16 3 0,24 1 0,32

Sumber Daya Manusia 0,05 3 0,15 3 0,15 4 0,20 1 0,15

Sistem Manajemen Kualitas 0,07 2 0,14 3 0,21 4 0,28 1 0,14

Kualitas Produk 0,10 2 0,20 4 0,40 3 0,30 1 0,20

Kepuasan Pelanggan 0,08 3 0,24 1 0,08 4 0,32 2 0,48

Stabilitas Finansial 0,05 1 0,05 3 0,15 4 0,20 2 0,10

Budaya Perusahaan 0,02 3 0,06 2 0,04 4 0,08 - - (*)Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

0,02 3 0,06 2 0,04 4 0,08 - - (**)

Reputasi Perusahaan 0,03 4 0,12 1 0,03 3 0,09 2 0,06

Tenaga Ahli Teknik 0,03 3 0,09 4 0,12 2 0,06 1 0,03Aplikasi Konstruksi Berteknologi Tinggi

0,03 2 0,06 3 0,09 4 - - - (***)

Kematangan Organisasi dan Perusahaan

0,02 3 0,06 2 0,04 4 0,08 1 0,02

Rencana Bisnis yang Maju 0,02 2 0,04 4 0,08 3 0,06 1 0,02

Pemimpin Pasar di Indonesia 0,05 2 0,10 3 0,15 4 0,20 1 0,05

Integrasi Pekerjaan 0,03 3 0,09 1 0,03 2 0,06 4 0,12

WEAKNESSES                  

Page 28: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

Harga Produk 0,05 1 0,05 4 0,20 2 0,10 3 0,15

Peralatan Beresiko Tinggi 0,03 - - - - - - - -

Biaya Opersional 0,02 2 0,04 3 0,06 1 0,02 4 0,08

Supplier Terbatas 0,05 1 0,05 3 0,15 2 0,10 4 0,20

Akses Terbatas di Pasar Internasional 0,05 3 0,15 2 0,10 4 0,20 1 0,05Pekerjaan yg Tumpang Tindih antar unit WIKA 0,02 - - - - - - - -Ketergantungan pada Proyek2 pemerintah 0,05 - - - - - - - -

Inbound Logistic 0,02 - - - - - - - -

Production Sell by Order 0,03 2 0,06 3 0,09 4 0,12 1 0,03

  1,00                

OPPORTUNITIES                  

Pasar Perdagangan bebas Asean 0,10 3 0,30 1 0,10 4 0,40 3 0,30

Pasar Lokal & Internasional 0,06 4 0,24 2 0,12 3 0,18 1 0,06

Deregulasi 0,08 - - - - - - - -

Dukungan Pemerintah 0,08 - - - - - - - -

Pasar Domestik 0,13 3 0,39 2 0,26 4 0,52 1 0,13

THREATS                

Efek Perubahan Iklim 0.02                

Kompetitor Kuat di Industri 0,10 4 0,40 2 0,20 3 0,30 1 0,10

Barang Subtitusi 0,10 2 0,20 4 0,40 1 0,10 3 0,30

Masuknya Pemain Baru 0,05 3 0,15 4 0,20 2 0,10 1 0,05

Kebijakan2 Pemerintah 0,10 - - - - - - - -

Stabilitas Ekonomi Internasional 0,05 - - - - - - - -

Stabilitas Ekonomi Nasional 0,05 - - - - - - - -

Kegagalan Pembayaran Proyek 0,08 - - - - - - - -

Page 29: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

  1,00                

3,81 3,65 4,39 3,14Catatan: (*) Budaya Perusahaan tidak mempengaruhi pengendalian pemasok bahan baku beton; (**) Pelatihan dan Pengembangan Karyawan tidak mempengaruhi pengendalian pemasok bahan baku beton; (***) Aplikasi konstruksi berteknologi tinggi tidak mempengaruhi pengendalian pemasok bahan baku beton

KESIMPULAN QSP MATRIX WIKA BETON: Strategi yang paling menarik berdasarkan urutan nilai TAS adalah:1. Memodifikasi produk beton Pre-Cast maupun Pre Stress memiliki nilai TAS tertinggi yaitu 4,39 2. Melakukan Promosi penjualan beton secara Intensif dengan nilai TAS 3,813. Mengenalkan produk beton ke wilayah Timur Tengah dengan nilai TAS 3,654. Mengupayakan pengendalian pemasok bahan baku beton dengan nilai TAS 3,14 Sehingga memodifikasi produk beton Pre-Cast maupun Pre Stress merupakan strategi yang paling menarik untuk diterapkan WIKA BETON.

3.3.1.2 PENETAPAN STRATEGI BISNISPengembangan Produk (Product Development) merupakan Strategi yang direkomendasikan bagi WIKA BETON untuk diterapkan untuk 5 tahun kedepan karena strategi ini mengupayakan peningkatan produk beton WIKA dengan cara memodifikasi produk beton yang ada saat ini baik beton Pre-Cast maupun Pre-Stress. Secara bisnis untuk mewujudkan strategi ini WIKA BETON membutuhkan kemampuan keuangan untuk mendukung penelitian-penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh sumber daya manusia WIKA BETON. Strategi Pengembangan Produk (Product Development) WIKA BETON pada 2012-2017 akan sangat efektif karena: WIKA BETON memiliki produk-produk beton berhasil yang berada di tahap kematangan dari siklus hidup produk beton, rekomendasi

di sini adalah menarik konsumen yang terpuaskan untuk mencoba produk baru baik Pre-Cast maupun Pre-Stress (yang lebih baik) sebagai hasil pengalaman positif mereka dengan produk beton WIKA.

WIKA BETON berkompetisi di industri yang ditandai oleh perkembangan teknologi beton yang cepat dan Growth Rate yang tinggi WIKA BETON memiliki kapabilitas penelitian dan pengembangan yang sangat kuat.

3.3.1.3 IMPLIKASI STRATEGI WIKA BETON perlu mengidentifikasi jenis inovasi produk beton yang dapat menciptakan differrensiasi/nilai tambah/keunggulan daya

saing, dan/atau jenis produk beton baru baik beton Pre-Cast maupun Pres-Stress yang potensial.

Page 30: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

WIKA BETON perlu meningkatan sumberdaya, R&D Produk Beton Pre-Cast maupun Pre-Stress, dan teknologi beton terbaru dengan tetap dapat mengendalikan biaya produksinya.

Tabel 22. STRATEGI FUNGSIONAL WIKA BETON

DEPARTEMEN

MARKET PENETRATION MARKET DEVELOPMENT

Melakukan promosi penjualan beton secara ekstensif

Mengenalkan produk beton ke wilayah Timur Tengah

SDMTrainning skill dan knowledge Survey wilayah baru dan kompetitor

Evaluasi hasil trainning SDM Beton Evaluasi hasil survey wil. Timteng

KEUANGANPeningkatan anggaran promosi Dukungan anggaran untuk wilayah TimtengEvaluasi kemampuan keuangan Evaluasi kemampuan keuangan

PEMASARANPeningkatan personil marketing Pengiriman marketing senior ke wil. Timteng

Evaluasi target hasil promosi ekstensif Evaluasi hasil pengenalan oleh marketing

PRODUKSITrainning skill dan knowledge beton Survey produk beton kompetitor

Evaluasi kualitas produksi Evaluasi hasil survey produk kompetitor

FASILITASMedia promosi ditambah Membuka pabrik beton baruEvaluasi media promosi Evaluasi kapasitas pabrik thd wil. Timteng

JAMINAN MUTUPenyampaian standart MUTU produk

mengkomparasikan MUTU produk diwil. Timteng

Evaluasi MUTU yang ada Evaluasi hasil komparasi diwil. Timteng

DEPARTEMEN

PRODUCT DEVELOPMENT BACKWARD INTEGRATION

Memodifikasi produk beton yang ada baik beton Pre-Cast maupun Pre-Stress

Mengupayakan pengendalian pemasok bahan baku beton

SDMSkill inovasi produk kualitas tinggi Survey pemasok baruSkill pengkayaan varian produk Membina pemasok lama

Page 31: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

KEUANGANDukungan anggaran riset Negosiasi sistem pembayaran

Evaluasi anggaran riset beton Evaluasi sistem pembayaran

PEMASARANTraining produk knowledge Sinergi pemasaran dg pemasok

Evaluasi pemasaran hasil modifikasi Evaluasi pemasaran hasil sinergi

PRODUKSIRiset dan Inovasi produk baru Alternatif bahan baku baruMemperbanyak varian produk Evaluasi ketersediaan bahan produksi

FASILITASPengadaan mesin berteknologi tinggi Gathering dengan pemasok

Evaluasi akurasi dan presisi mesin Pengikatan kontrak multiyears

JAMINAN MUTURiset dan Inovasi MUTU produk Menjaga kualitas MUTU pemasok

mensertifikasi & mempatentkan MUTU produk Menetapkan strandard min. MUTU bahan baku

KESIMPULAN STRATEGI FUNSIONAL WIKA BETON: Secara fungsional untuk melakukan modifikasi produk beton baik Pre-Cast mapun Pre-Stress yang ada masing-masing departemen perlu melakukan: inovasi produk, dukungan anggaran keuangan, trainning produk knowledge, melakukan riset, memperbanyak varian, pengadaan mesin berteknologi, dan mensertifikasi / mempatentkan produk beton yang ada.

3.3.3 STRATEGI KORPORASI WIKAStrategi Utama yang ditempuh untuk mencapai sasaran perusahaan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan 2012-2017 adalah Strategi Intensif (Intensive Strategies) yang mengharuskan WIKA secara korporasi untuk melakukan adanya upaya-upaya intensif seperti berupaya selalu aktif dalam melakukan modifikasi produk-produk WIKA dan mengenalkan kemampuan kualitas hasil konstruksi WIKA ke wilayah Timur Tengah sehingga posisi WIKA terhadap kompetitor yang ada saat ini ingin tetap membaik dan pada 2017 berhasil menjadi market leader di Industri terkait. WIKA perlu melakukan terobosan strategi intensif dan berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan WIKA. Diantaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, WIKA Realty dan WIKA Gedung, sehingga dengan posisi market leader ditahun 2017 WIKA mampu menjadi perusahaan katalisator pembangunan nasional melalui pencapaian prestasi di bidang jasa konstruksi, enjinering, dan investasi terintegrasi, baik di dalam negeri, regional, maupun internasional.

Page 32: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

3.3.4 SKEDUL IMPLEMENTASI

Tabel 27. Skedul Implementasi WIKA BETON 

NO. ITEM

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016TAHUN

20174

s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

1 Departemen SDM                                          

 Skill inovasi produk kualitas tinggi                                          

 Skill pengkayaan varian produk                                          

2 Departemen Keuangan                                          

Dukungan anggaran riset                                          

Evaluasi anggaran riset beton                                          

3 Departemen Pemasaran                                          

Training produk knowledge                                          Evaluasi pemasaran hasil modifikasi                                          

4 Departemen Produksi                                          

 Riset dan Inovasi produk baru

                                         

  Memperbanyak varian produk                                          

5 Fasilitas                                          

 Pengadaan mesin berteknologi tinggi                                          

  Evaluasi akurasi dan presisi                                          

Page 33: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

mesin

6 Jaminan Mutu                                          

 Riset dan Inovasi MUTU produk                                          

 mensertifikasi & mempatentkan MUTU produk                                          

   Prioritas Utama          

Prioritas Menengah          

Prioritas Rendah    

Tabel 28. Skedul Implementasi WIKA GEDUNG 

NO. ITEM

TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 TAHUN 2015 TAHUN 2016TAHUN

20174

s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

7 s/d 9

10 s/d 12

1 s/d 3

4 s/d 6

1 Departemen SDM                                          

 Survey wilayah baru dan kompetitor                                          

 Evaluasi hasil survey wil. Timteng                                        

2Departemen Keuangan

                                          

 Dukungan anggaran untuk wilayah Timteng                                          

 Evaluasi kemampuan keuangan                                          

3Departemen Pemasaran

                                          

 Pengiriman marketing senior ke wil. Timteng                                          

 Evaluasi hasil pengenalan oleh marketing                                          

4Departemen Produksi

                                          

  Survey kualitas konstruksi                                          

Page 34: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

kompetitor

 Evaluasi kualitas konstruksi kompetitor                                          

5 Fasilitas                                          

 Menambah peralatan pendukung konstruksi                                          

 Evaluasi peralatan pendukung thd wil. Timteng                                          

6 Jaminan Mutu                                          

 Mengkomparasikan MUTU konstruksi diwil. Timteng                                          

 Evaluasi hasil komparasi diwil. Timteng                                          

     Prioritas Utama          

Prioritas Menengah          

Prioritas Rendah    

Page 35: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

WIKA KORPORASI untuk mencapai sasaran jangka waktu 5 tahun kedepan perlu menempuh Strategi Intensif (Intensive Strategies) sebagai Strategi Korporasi yang mengharuskan adanya upaya-upaya intensif sehingga posisi WIKA KORPORASI terhadap kompetitor yang ada saat ini ingin tetap membaik. WIKA KORPORASI perlu melakukan terobosan strategi intensif dan berevolusi menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi melalui pengembangan sejumlah anak perusahaan, diantaranya WIKA Beton, WIKA Intrade, WIKA Realty dan WIKA Gedung.

Pengembangan Produk (Product Development) merupakan Strategi Bisnis yang direkomendasikan bagi WIKA BETON untuk diterapkan 5 tahun kedepan karena strategi ini mengupayakan peningkatan produk beton WIKA dengan cara memodifikasi produk beton yang ada saat ini baik beton Pre-Cast maupun Pre-Stress. Secara bisnis untuk mewujudkan strategi ini WIKA BETON membutuhkan kemampuan keuangan untuk mendukung penelitian-penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh sumber daya manusia WIKA BETON.

Strategi Pengembangan Produk pada 2012-2017 akan sangat efektif karena WIKA BETON memiliki produk-produk beton berhasil yang berada di tahap kematangan dari siklus hidup produk beton, rekomendasi di sini adalah menarik konsumen yang terpuaskan untuk mencoba produk baru baik Pre-Cast maupun Pre-Stress (yang lebih baik) sebagai hasil pengalaman positif mereka dengan produk beton WIKA, WIKA BETON berkompetisi di industri yang ditandai oleh perkembangan teknologi beton yang cepat dan Growth Rate yang tinggi, WIKA BETON memiliki kapabilitas penelitian dan pengembangan yang sangat kuat.

Implikasi Strategi Pengembangan Produk, WIKA BETON perlu mengidentifikasi jenis inovasi produk beton yang dapat menciptakan differrensiasi/nilai tambah/keunggulan daya saing, dan/atau jenis produk beton baru baik beton Pre-Cast maupun Pres-Stress yang potensial, perlu meningkatan sumberdaya, R&D Produk Beton Pre-Cast maupun Pre-Stress, dan teknologi beton terbaru dengan tetap dapat mengendalikan biaya produksinya

WIKA BETON dapat meraih kunci keberhasilan dalam Strategi Pengembangan Produk disarankan untuk melakukan upaya modifikasi produk beton baik Pre-Cast mapun Pre-Stress yang ada dengan dukungan masing-masing departemen melalui: inovasi produk, dukungan anggaran keuangan, trainning produk knowledge, melakukan riset, memperbanyak varian, pengadaan mesin berteknologi, dan mensertifikasi /mempatenkan produk beton yang ada baik Pre-Cast maupun Pre-Stress.

Page 36: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

DAFTAR PUSTAKAAnonim a. What is Strategic Management?, diakses 18 Februari 2012,

<http://www.oup.com/uk/orc/.../haberberg_ch02.pdf>.Anonim b. Strategic Management, diakses 18 Februari 2012,

<http://media.wiley.com/product/.../EHEP000770.pdf>.Anonim c. Management Strategy, diakses 19 Februari 2012,

<http://www.wika.co.id/id/company-info/management-strategy/>.Anonim d. WIKA: Bidik Laba Bersih Rp 430 M, diakses 19 Februari 2012,

<http://www.seputarforex.com/data/saham_bei/berita.php?saham=JKSE&nid=82206&title=wika_bidik_laba_bersih_rp_430_m>

Anonim e. Produk, diakses 24 Februari 2012, <http://www.bumn.go.id/wika/tentang-kami/product/>

Anonim f. Produk, diakses 24 Februari 2012, <http://www.wika.co.id/id/company-info/who-we-are/>

Anonim g. Perusahaan Afiliasi, diakses 24 Februari 2012, <http://www.bumn.go.id/wika/tentang-kami/tentang-perusahaan-afiliasi/>

Anonim h. RUPS 2011, diakses 3 Maret 2012, <http://www.wika.co.id/wp-content/uploads/2011/10/WIKA_PressRelease_RUPS_ver.3.6.pdf>

Bawono, I.R. Manajemen Strategik Sektor Publik: Langkah Tepat Menuju Good Governance, diakses 18 Februari 2012, <http://icukranggabawono.com/jurnal/manajemen.pdf>.

Chiesa, V. & Manzini R. 1996. Managing Knowledge transfer within multinasional firms. International Journal of Technology Management, 12, 464-476.

David, F.R. 2011, Strategic Management. Concepts and Cases. 13th. Ed. Prentice Hall, New Jersey.

Gordon, G. 1986. Does Strategic Palnning Improve Company Performance?. Long Range Palnning, Vol.19, No. 2, 106

Dobson, P., Starkey, K., & Richards, J. 2004. Strategic Management: Issues & cases. Blackwell Publishing. United Kingdom.

Davenport, T.H., De Long, D.H. & Beers, M.C. 1998. Successful knowledge managements projects. Sloan Management Review, 39, 43-57.

Jauch, L. & Gluech, W. 1998. Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Edisi ketiga. Erlangga. Jakarta

Umar, H. 1999. Riset Strategi Perusahaan, Gramedia Pustaka Utama, ISBN: 979-655-298-1

Desouza, K. & Evaristo, R. 2003. Global Knowledge Management Strategies. European Management Journal, 21, 62-67.

Nawawi, H. 2000. Manajemen Startegi Organisasi Non Profit di Bidang Pemerintahan dengan Ilustrasi di bidang Pendidikan. Gadja Mada University Press. Yogayakarta

Shaw, D. & Edwards, J. S. 2005. Building user commitment to implementing a knowledge management strategy. Information & Management, 42, 977-988.

Wheelen, T.L., & Hunger, J.D. 2009. Concepts in Strategic Management & Business Policy. 12th Ed. Prentice Hall.

Page 37: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

KONDISI WIKA BETONSAAT INI

Tingginya harga produk dibandingkan produk sejenis.Tingginya biaya operasiTerbatasnya jumlah supplier Terbatasnya akses untuk ekspansi ke Luar negeri.Tingginya ketergantungan logistikTerbatasnya produksi berdasarkan pesanan

Bagaimana mewujudkan

kualitas produksi yang handal guna

mengembangkan daya

saing produk terhadap ancaman

masuknya produk lain

dalam rangka meningkatkan pangsa pasar

INSTRUMENTALTeori sdm : Sistem Manajemen Kualitas, Standar Nasional Produk, Pelathan&Pengembangan Karyawan, Integrasi PekerjaanPeraturan Perundangan : UU Ketenagakerjaan, UU K3, UU AMDAL, SNI, ISO, TQMParadigma Nasional : Pancasila, UU 1945, Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional

KONSEPSIMeningkatkan efisiensi produksi Meningkatkan jaringan mitra bisnis Meningkatkan integrasi teamwork dalam pekerjaan produk beton Mendayagunakan sumber kekayaan alam yang ada untuk inovasi produk

ENVIRONMENTALLingkungan Strategi : Global : menerapkan IPO pada IHSG, menerapkan ISO, TQM, QS 9000 pada metode kerja, menerapkan cobit, permintaan pasar timur tengah internasional tinggiRegional : permintaan pasar regional belum terserapNasional : market leader nasional telah diserap pasar 65% Peluang dan Kendala : Peluang terdiri dari : internasional, regional dan nasional sangat terbuka, Jaringan operasi luas, Karyawan kompetitif dan professional, budaya perusahaan yg baik Kendala terdiri dari : harga produk mahal, biaya operasi tinggi dan supplier terbatas

KONDISI YG DIHARAPKANTerwujudnya kehandalan kualitas produksi

TUJUAN ITerwujudnya kualitas produksi yang handal

TUJUAN IIBerkembangnya daya saing produk terhadap ancaman masuknya produk lain

TUJUAN IIIPeningkatan pangsa pasar

PENJABARAN ALUR PIKIR WIKA BETON

Page 38: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

PERUMUSAN STRATEGI WIKA BETON MELALUI PENDEKATAN KARSA SARANA UPAYA (K–S–U)

PERUMUSAN STRATEGI WIKA BETON

TEMA : EFISIENSI DAN MODIFIKASI HASIL PRODUKSI

POKOK PERMASALAHAN :Bagaimana mewujudkan kualitas produksi yang handal guna mengembangkan daya saing produk terhadap ancaman masuknya produk lain dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.

POKOK-POKOK PERSOALAN :- Tingginya harga produk dibandingkan produk sejenis.

- Tingginya biaya operasi yang tinggi.

- Terbatasnya jumlah supplier.

- Terbatasnya akses untuk ekspansi ke Luar negeri.

- Tingginya ketergantungan Logistik

- Terbatasnya produksi berdasarkan pesanan

KEBIJAKAN :Terwujudnya kehandalan kualitas produksi melalui peningkatan efisiensi produksi; peningkatan jaringan mitra bisnis; peningkatan integrasi pekerjaan; dan pendayagunaan sumber kekayaan alam untuk inovasi pekerjaan; guna mengembangkan daya saing produk terhadap ancaman masuknya produk lain dalam rangka meningkatkan pangsa pasar.

STRATEGI 1 :Meningkatkan efisiensi produksi dengan teknologi tinggi sehingga mampu menghasilkan produk berkualitas handal dengan biaya operasional rendah dan harga jual produk kompetitif. INDIKATOR :- Seluruh produk yang dihasilkan wajib memenuhi Sistem Manajemen Mutu

ISO 9001:2008 dan SNI.- Target pendapatan WIKA BETON 2012 Rp 1.023.360.000.000,00 dan target

laba WIKA BETON 2012 Rp 133.036.800.000,00.- Target market share WIKA BETON tahun 2012 diatas 65%.

V1V2

V3

S1

S4

S2 S3

Page 39: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

UPAYA :- Membeli mesin berteknologi terkini untuk menjamin dan meningkatkan

kualitas produk.- Mengubah sistem produksi yang berbasis tenaga kerja manusia menjadi

tenaga kerja mesin dengan layanan sistem terpadu.- Pembagian kerja di dalam unit bisnis WIKA Beton dengan menerapkan Code

of Conduct dalam memproduksi.- Mempertahankan kualitas hasil produk dengan berkomitmen menjalankan ISO

9000, QS 9000, 5R, dan Total Quality Management (TQM).- Menerapkan sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

OHSAS 18001:2007.- Menampilkan inovasi baru Metode Shoring Pada Tanah Lunak pada Proyek

Pembangunan Jalan Tol.- Memproduksi tiang Pancang Segiempat Sentrifugal Beton Prategang yang

lebih efisien dibandingkan tiangpancang segiempat massif.- Melakukan penghematan besi pada sistem pracetak sehingga hasil yang lebih

signifikan dibanding metode konvensional. - Menerapkan penggunaan sistem pracetak column-slab yang lebih efisien.

STRATEGI 2 :Meningkatkan jaringan mitra bisnis dengan terlibat aktif pada kegiatan-kegiatan yang bersifat konstruktif baik dalam skala nasional maupun internasional.

INDIKATOR :- Mampu membelanjakan minimal 10% dari laba WIKA BETON 2012 yakni

Rp133.036.800.000,00 untuk dipergunakan kegiatan seminar dan pelatihan berskala nasional maupun internasional.

- Menghadiri minimal 50% dari total kegiatan seminar maupun pelatihan yang diselenggarakan oleh seluruh asosiasi perusahaan konstruksi, supplier, dan institusi perguruan tinggi pada tahun 2012.

UPAYA :- Mengikuti seminar nasional dan internasional yang diselenggarakan oleh

swasta maupun pemerintah selaku stakeholder.- Mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh seluruh asosiasi perusahaan

konstruksi, supplier, dan institusi perguruan tinggi.- Mengikuti pameran produk konstruksi (beton) baik dalam skala nasional

maupun internasional.

Page 40: Perumusan Strategi Wika Beton Baru

STRATEGI 3 :Meningkatkan integrasi teamwork dalam pekerjaan produk beton yang dihasilkan mulai dari proses perencaaan, desain, produksi, finshing, quality control, hingga pengiriman produk

INDIKATOR :- Persentase rework pada setiap item pekerjaan mendekati 6Σ.- Program Training and Development bagi seluruh team diadakan secara rutin

setiap 3 bulan sekali.

UPAYA :- .Menetapkan SOP (Standard Operation Procedures) pada tiap-tiap tahapan

pekerjaan produk beton.- Meminimalkan kesalahan kerja / rework pada seluruh varian produk beton

yang dihasilkan.- Meningkatkan frekuensi program training and development bagi seluruh team.

- Menerapkan sistem manajemen informasi Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT).

SRATEGI 4 :Mendayagunakan sumber kekayaan alam yang ada untuk inovasi produk melalui alternative pemilihan bahan yang digunakan

INDIKATOR :- Modifikasi produk beton secara inovative ditargetkan minimal 5 hasil inovasi

tiap tahun mulai 2012-2017.- Hasil inovasi produk mampu menghasilkan penghematan Harga Pokok

Produksi (HPP) produk beton minimal 5% dari HPP produk sebelumnya.

UPAYA :- Menerapkan sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 terhadap

seluruh bahan yang digunakan dalam proses produksi.- Melakukan research and development penggunaan material baru bagi produk-

produk beton WIKA seperti beton ringan dan besi high strength.

KESIMPULANWIKA BETON dapat meraih kunci keberhasilan dalam mewujudkan kualitas produksi yang handal sehingga mampu mengembangkan daya saing produk terhadap ancaman masuknya produk lain melalui berbagai kebijakan yang dapat diambil seperti peningkatan efisiensi produksi; peningkatan jaringan mitra bisnis; peningkatan integrasi pekerjaan; dan pendayagunaan sumber kekayaan alam untuk inovasi pekerjaan

Page 41: Perumusan Strategi Wika Beton Baru