perubahan sistem nilai budaya dan masalah 7

27
BAB VII PERUBAHAN SISTEM NILAI BUDAYA DAN MASALAH KEMANUSIAAN A. Perubahan Sitem Nilai Budaya 1. Konsep Sistem Nilai Budaya Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat, dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berfikir, dan tingkah laku mereka. System nilai budaya adalah hasil pengalaman hidup yang berlangsung dalam kurun waktu yang lama, sehingga menjadi kebiasaan yang berpola. Sistem nilai budaya yang berpola merupakan gambaran sikap dan tingkah laku anggota masyarakat yang diwujudkan dalam bentuk sikap dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat. 2. Alasan Perubahan Sistem Nilai Budaya. Ada beberapa alasan mengapa terjadi pergeseran dan perubahan tentang system nilai budaya menurut Munandar Sulaiman, antara lain; a. Jarak komunikasi antar etnis b. Pelaksanaan pembangunan c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi 3. Dampak Perubahan Sistem Nilai Budaya 1

Upload: tria-yuni-hartati

Post on 31-Dec-2015

410 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB VII

PERUBAHAN SISTEM NILAI BUDAYA DAN MASALAH

KEMANUSIAAN

A. Perubahan Sitem Nilai Budaya

1. Konsep Sistem Nilai Budaya

Sistem nilai budaya adalah konsepsi-konsepsi tentang nilai yang hidup

dalam alam pikiran sebagian besar anggota masyarakat, dan berfungsi

sebagai pedoman tertinggi bagi sikap mental, cara berfikir, dan tingkah

laku mereka. System nilai budaya adalah hasil pengalaman hidup yang

berlangsung dalam kurun waktu yang lama, sehingga menjadi kebiasaan

yang berpola. Sistem nilai budaya yang berpola merupakan gambaran

sikap dan tingkah laku anggota masyarakat yang diwujudkan dalam

bentuk sikap dan perbuatan dalam hidup bermasyarakat.

2. Alasan Perubahan Sistem Nilai Budaya.

Ada beberapa alasan mengapa terjadi pergeseran dan perubahan tentang

system nilai budaya menurut Munandar Sulaiman, antara lain;

a. Jarak komunikasi antar etnis

b. Pelaksanaan pembangunan

c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

3. Dampak Perubahan Sistem Nilai Budaya

Apabila terjadi perubahan pada system nilai budaya maka akan terjadi juga

perubahan sikap mental, pola pikir, dan pola tingkah laku anggota

masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan. Aspek kehidupan manusia

dapat dibedakan menjadi dua yaitu manusiawi dan tidak manusiawi.

Aspek kehidupan manusiawi diungkapkan sesuai dengan system nilai

budaya sebagai pandanagan hidup, melalui sikap salaing menyayangi,

melindungi, menghargai, dan lainnya yang dirasakan sebagai keindahan

hidup. Sebaiknya aspek kehidupan tidak manusiawi diungkapkan melalui

sikap dan perbuatan yang merugikan, menggelisahkan, dan menjadikan

1

Page 2: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

manusia menderita. Ungkapan berbagai aspek kehidupan akan dijabarkan

menjadi beberapa tema pengkajian Ilmu Sosial Budaya Dasar

B. MASALAH KEMANUSIAAN

1. Hakikat Manusia Sama

Manusia diciptakan Tuhan sama, mempunyai cipta, rasa, dan karsa.

Sebagai makhluk budaya manusia selalu menginginkan yang benar, baik

dan bermanfaat. Sifat ini disebut manusiawi. Sebab manusia memang

diciptakan sama dan universal. Namun dalam menghadapi lingkungan

alam dan sosial budaya manusia tidak saja menunjukkan kesamaan, tetapi

juga perbedaan dan ketidak seragaman, maka dari itu manusia berupaya

untuk menciptakan kesatuan pandangan guna mencegah terjadinya hal-

hal yang tidak manusiawi.

2. Manusia Sebagai Subjek dan Objek

Dalam mengkaji masalah kemanusiaan, manusia menempati posisi ganda

yaitu, tidak hanya sebagai subjek tetapi juga menjadi objek. Tema maslah

kemanusiaan diarahkan kepada;

- Diri manusia nilai-nilai kemanusiaan

- Hubungan manusia dengan manusia, dengan alam, dan dengan Tuhan

3. Tema Kajian Masalah Manusia

Tema-tema yang menjadi kajian pokok Ilmu Sosial Buaya antara lain;

- Keindahan dan keburukan

- Kasih sayang dan kebencian

- Tanggung jawab dan ketidak pedulian

- Keadilan dan kesewenang-wenangan

- Kegelisahan dan ketentraman

- Penderitaan dan kebahagiaan

- Harapan dan keberhasilan

2

Page 3: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB VIII

MASYARAKAT DAN PANDANGAN HIDUP

A. Tipe Pandangan Hidup

1. Konsep Pandangan Hidup

Pandangan hidup adalah hasil dari pemikiran dan pengalaman yang berupa

nilai-nilai kehidupan yang memberi manfaat, sehingga dijadikan

pegangan, pedoman, pengarahan, atau petunjuk hidup. Dilihat dari segi

pola kehidupan masyarakat, pandangan hidup dibagi menjadi dua, yaitu

pandangan hidup modern dan pandangan hidup tradisional. Pandangan

hidup tradisional merupakan gambaran pola hidup berdasarkan norma-

norma kehidupan tradisional. Sedangkan pandangan hidup modern

didasarkan atas kekuasaan yang intinya kekuatan dan paksaan.

2. Bermacam tipe pandangan hidup

Panadngan hidup digolongkan menjadi lima macam; Pandangan hidup

liberalisme, pandangan hidup sosialisme, Pandangan hidup komunisme,

Pandangan hidup religius, Pandangan hidup sosialisme religius.

B. Unsur-Unsur Pandangan Hidup

Konsep pandangan hidup meliputi unsur-unsur: cita-cita, kebajikan, usaha,

dan keyakinan/kepercayaan. Keempat unsure tersebut merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Cita-cita adalah apa yang diinginkan,

tujuan yang kehendak dicapai adalah kebijakan, yaitu segala hal yang baik dan

bermanfaat yang membuat manusia tertib, damai, tentram, sejahtera, dan

bahagia. Usaha dan perjuangan adalah kerja yang dilandasi keyakinan diri

yang diukur atas kemampuannya, jasmani dan iman terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

3

Page 4: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB IX

KEINDAHAN DAN KEBURUKAN

A. Keindahan dan Estetika

1. Konsep Keindahan

Indah merupakan konsep konkret hasil tanggapan terhadap suatu objek.

Indah dalam bahasa yunani disebut aesthesis, diserap kedalam bahasa

Indonesia disebut estetis, artinya sifat indah, yaitu nilai kualitas dari suatu

objek. Sedangkan keindahan sendiri akan mempunyai makna yang abstrak

jika tidak dihubungkan dengan suatu objek atau bentuk.

2. Estetis dan Estetika

Estetika adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat estetis suatu objek.

Objek telah estetika meliputi;

- Rasa keindahan (Sense of Beauty)

- Sifat keindahan (Nature of Beauty)

- Norma keindahan (Norms of Beauty)

- Cara menanggapi keindahan (Way of Sensing Beauty)

- Cara memperbandingkannya (Way of Comparing Beauty)

3. Sifat Keindahan

Sifat keindahan bersumber dari unsur rasa yang ada dalam diri manusia,

yang memberi pertimbangan bahwa keindahan adalah kebaikan dan

dibenarkan oleh akal.

Sifat-sifat keindahan antara lain 1) Baik, 2) Asli, 3) Abadi, 4) Wajar,

5) Nikmat, 6) Biasa, 7) Relatif.

B. Keindahan Dan Kebudayaan

1. Hubungan dengan Kebudayaan

Dalam hal keindahan, terdapat hubungan antara estetis dan kebudayaan.

Estetis adalah rasa yang terdapat dalam diri manusia sebagai unsur budaya,

sedangkan kebudayaan adalah pantulan dari estetis dalam diri manusia,

baik yang berupa sikap dan perilaku maupun yang berupa karya cipta.

4

Page 5: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

2. Keindahan dalam Kebudayaan

Apabila dalam diri manusia sudah terbiasa berkembang rasa keindahan,

setiap wujud penampilannya selalu menyenangkan, menggembirakan,

menarik perhatian, dan tidak membosankan orang lain. Dalam kebudayaan

terdapat keindahan yang senantiasa dipelihara kelestarian dan

kelangsungannya, misalnya kehalusan tutur bahasa kerapian cara

berpakaian, dan kemegahan prasasti-prasasti peninggalan nenk moyang

dan lain sebagainya. Maka manusia harus benar-benar menjaga kelestarian

keindahan, karena keindahan menentukan kelestarian dan kelangsungan

suatu kebudayaan.

3. Keindahan dan Karya Cipta

a. Kontemplasi dan Ekstasi

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan

sesuatu yang indah, dalam konteksnya dengan keindahan kontemplasi

merupakan perenungan, pemikiran dan penatapan tentang sesuatu yang

indah dan ini cara mengisi waktu yang menyenangkan. Dan ekstasi

adalah kegembiraan luar biasa mengenai sesuatu, dalam konteksnya

dengan keindahan ekstasi adalah perasaan gembira dan senang melihat

atau mengalami sesuatu yang indah.

Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan dengan objek luar diri

manusia, akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Apabila

dihubungkan dengan kreativitas, kontemplasi merupakan faktor

pendorong untuk menciptakan sesuatu yang indah, sedangkan ekstasi

merupakan faktor pendorong untuk merasakan dan menikmati sesuatu

yang indah.

b. Keindahan, keserasian, kehalusan

Dalam keindahan tercermin unsur keserasian dan kehalusan.

Keserasian adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati

orang lain karena indah. Sedangkan kehalusan adalah kemampuan

menciptakan sikap, perilaku, perbuatan, tutur kata, ataupun cara

berbusana yang menyenangkan, menarik perhatian, dan

5

Page 6: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

menggembirakan akan orang lain. Dari kedua faktor tersebut, maka

akan timbullah keindahan yang dimaksud.

c. Kreativitas dan daya cipta

Keindahan adalah bagian dari kehidupan manusia yang bersifat

kodrati, karenanya manusia selalu berusaha untuk menciptakan

keindahan. Untuk memnuhi keindahan tersebut maka manusia

berkreasi dan berkreativitas untuk menciptakan dan menghasilkan

karya cipta. Karya cipta didasari dan dipengaruhi dari pengalaman

ataupun kenyataan yang telah direnungkan, ditimbang, dinilai,

sehingga menghasilkan suatu karya yang indah, yang bisa dinikmati

oleh orang lain.

6

Page 7: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB X

KASIH SAYANG

Hubungan dan Ungkapan Kasih Sayang

1. Konsep Kasih Sayang

Kasih sayang bersumber dari unsur rasa dalam dirimanusia, ungkapan

perasaan yang dibenarkan oleh akal, dan direalisasikan oleh karsa dalam

bentuk tingkah laku dan perbuatan yang bertanggung jawab. Dalam

rumusannya kasih sayang dapat diuraikan menjadi lima unsur yaitu;

a. Perasaan sayang, yang meliputi cinta, senang, suka, dan belas kasihan.

b. Kepada sesuatu, yaitu kepada objek.

c. Diungkapkan secara nyata, yaitu dalam bentuk sikap.

d. Penuh tanggung jawab

e. Pengabdian dan pengorbanan

2. Hubungan Kasih Sayang

Hubugan kasih sayang terjadi antara manusia dan manusia, antara manuisa

dan alam lingkungan, serta antara manusia dan hutan. Hubungan kasih sayang

antara manusia dengan manusia masih bias digolongkan lagi menjadi kasih

sayang antara orang tua dan anak, kasih sayang antara pria dan wanita, kasih

sayang antar sesama manusia karena hal tertentu.

3. Ungkapan Kasih Sayang

Kaih sayang dapat diungkapkan dengan berbagai cara, contohnya;

a. Melalui kata-kata dan pernyataan

b. Bentuk tulisan, telegram, dan facsimile

c. Gerakan

d. Media

7

Page 8: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB XI

TANGGUNG JAWAB DAN KESADARAN

A. Konsep Tanggung Jawab dan Alasannya

1. Konsep Tanggung Jawab

Dalam hubungannya dengan manusia lain, lingkungan, dan tuhan manusia

dituntut untuk memnuhi kewajiban serta haknya. Konsep tanggung jawab

berkenan dengan pemenuhan kewajiban mengcakup dua hal, yaitu

tanggung jawab negatif dan tanggung jawab negatif (Tidak bertanggung

jawab). Kewajiban dan hak ditimbulkan dari beberapa factor, yaitu adanya

perjanjian

2. Adanya moralitas pada diri manusia,

dan adanya ciptaan-ciptaan tuhan yang menuntut manusia untuk

bertanggung jawab sesuai 4 norma kehidupan beragama.

Secara terarah konsep tanggung jawab adalah, bertanggung jawab kepada

diri sendiri, manusia lain, lingkungan dan Tuhan

3. Kesadaran Bertanggung Jawab

Tanggung jawab timbul karena adanya kesadaran atau pengertian atas

segala perbuatannya bagi diri sendiri, orang lain, lingkungan, dan Tuhan.

Timbulnya kesadaran itu sendiri karena manusia hidup bermasyarakat dan

juga hidup di lingkungan alam. Tanggung jawab adalah ciri manusia yang

beradab. Manusia merasa dirinya bertanggung jawab karena dia menyadari

akibat perbuatannya salah atau benar. Agar kesadaran bertanggung jawab

dapat tumbuh dan ditingkatkan, perlu ditempuh upaya pendidikan,

penyuluhan, keteladanan, dan ketakwaan kepada Tuhan.

B. Kewajiban dan Tanggung Jawab

1. Kebutuhan dan Kewajiban

Setiap manusia mempunyai kebutuhan yang berada, untuk memenuhi

kebutuhan itu diperlukan perjuangan, yaitu usaha untuk memenuhi

8

Page 9: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

kebutuhan itu sendiri, maka dari sinilah timbul kewajiban dan tanggung

jawab.

2. Tipe Tanggung Jawab

- Tanggung Jawab kepada diri sendiri

- Tanggung Jawab kepada keluarga

- Tanggung Jawab kepada sesama manusia

- Tanggung Jawab kepada alam lingkungan

- Tanggung Jawab kepada Tuhan

C. Pengabdian dan Pengorbanan

1. Perbuatan Mulia Tanpa Pamrih

Tanggug jawab dapat juga diwujudkan melalui pengabdian dan

pengorbanan, baik kepada sesama manusia, alam lingkungan, dan Tuhan

Sang Pencipta. Pengabdian lebih ditujukan pada perbuatan baik untuk

kepentingan pihak lain, sedangkan pengorbana lebih ditujukan pada

pemberian sesuatu untuk kepentingan pihak lain. Dalam prakteknya

pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu

menuntut pengabdian.

2. Pengorbanan dan Pengabdian Wujud Tnaggung Jawab

Pengabdian sifatnya terus-menerus, dalam waktu lama dan tidak hanya

sepintas, maka dalam pengabdian selalu disertai dengan pengorbanan dan

ini adalah wujud tanggung jawab dari seorang manusia terhadap diri

sendiri, sesama, lingkungan juga terhadap Tuhan.

9

Page 10: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB XII

KEADILAN DAN KESEWENANG-WENANGAN

A. Adil dan Rasa Keadilan

1. Konsep Adil dan Rasa Keadilan

Adil adalah tidak sewenang-wenang terhadap diri sendiri maupun kepada

pihak lain, jadi konsep adil berlaku untuk diri sendiri sebagai individu,

pihak lain sebagai anggota masyarakat, kepada alam lingkungan dan

Tuhan sang Pencipta. Adil bersifat kodrati yang sudah dibekalkan Tuhan

kepada manusia, rasa keadilan mendorong manusia untuk berbuat benar

(akal), berbuat baik (rasa),berbuat jujur (karsa), dan bermanfaat. Setiap

manusia pasti akan mangalami perlakuan adil dan tidak adil, karena

manusia adalah makhluk budaya maka manusia jugalah yang dapat

menciptakan keadilan dan menghapus kesewenang-wenangan.

2. Perlakuan adil dan tidak adil

a. Perlakuan Adil

Setiap manusia dapat melihat perlakuan adil dari sudut pandang

masing-masing, sehingga tanggapannya mungkin sama berbeda.

Ketidaksamaan pandangan ini terletak pada nilai dan bobot kualitas

perlakuannya, walaupun yang satu dan yang lain memandang

perlakuan itu sebagai perlakuan adil, karena nilai bobot kualitas

perlakuannya berbeda, maka timbullah gradasi perlakuan dari

perlakuan adil ke perlakuan kurang adil. Sampai keperlakuan tidak adil.

b. Perlakuan Tidak Adil

Apabila perlakuan manusia tidak disadari oleh rasa keadilan, yang

akan terjadi adalah perlakuan tidak adil. Perlakuan tidak adil adalah

perlakuan yang sewenang-wenang. Akibat perlakuan tersebut adalah

penderitaan dan ketidak pastian. Kehidupan manusia jadi tidak menentu,

tidak tenteram dan gelisah, bahkan mungkin menyebabkan kematian.

10

Page 11: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

B. Keadilan Manusia dan Keadilan Tuhan

1. Pengakuan Kepada Perlakuan Adil

Perlakuan adil sesama manusia mendapat pengakuan secara universal

dalam HAM Declaration of Human Right. Pengakuan tersebut bermula

dari Declaration of Independence Amerika 1776. di Indonesia pengakuan

bias dibaca di pemukaan Undang-Undang Dasar 1945, dan Undang-

Undang no. 31 tahun 1999 tentang Hak Azazi Manusia.

2. Keadilan Manusia

Keadilan antara manusia dibedakan menjadi tiga;

a. Keadilan Koordinat

Keadilan koordinat terjadi dalam hubungan antara sesama anggota

masyarakat (anggota kelompok). Dalam hubungan tersebut, kedudukan

semua pihak adalah setara, sejajar, dan tidak melebihi satu sama lain.

b. Keadilan Subordinat

Keadilan Subordinat terjadi dalam hubungan rakyat kepada

penguasanya, warga negara terhadap pemerintah. Apabila rakyat telah

memilih dan mengangkat pemimpinnya sebagai penguasa, penguasa

wajib memenuhi tuntutan rakyat secara wajar dan adil.

c. Keadilan Superordinat

Keadilan Superordinat terjadi dalam hubungan dari penguasa kepada

rakyatnya, pemerintah kepada warga negara, pemimpin terhadap

anggotanya. Dalam hubungan ini inisiatif pelaksanaan memenuhi

kebutuhan dari atasan kepada bawahan yang merupakan negoisasi dari

janji penguasa ketika diangkat menjadi atasan akan menjadikan

keadaan adil terhadap bawahannya.

3. Keadilan Tuhan

Keadilan tuhan terjadi dalam hubungan manusia dengan Tuhannya,

keadilan Tuhan bersifat mutlak. Tuhan adalah pencipta segala yang ada

dilangit dan bumi. Karena manusia adalah makhluk Tuhan, sudah adil

apabila dalam hubungan manusia dengan Tuhan, menusia mengabdikan

dirinya kepada Tuhan.

11

Page 12: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

4. Usaha Menciptakan Keadilan

Usaha yang dapat ditempuh untuk menciptakan keadilan, antara lain;

a. Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

b. Meningkatkan penguasaan ilmu pengetahuan dan tehnologi

c. Mengenal seni dan karya seni

d. Menganut pola hidup sederhana

e. Banyak memperoleh informasi mengenai kehidupan manusia yang

berjuang menumbuhkan keadilan

f. Pemulihan bagi yang terkena ketidak adilan

12

Page 13: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB XIII

KEGELISAHAN DAN PENYEBABNYA

1. Konsep Kegelisahan

Kegelisahan yang berasal dari kata gelisah artinya perasaan tidak tentram,

tidak tenang, tidak sabar lagi, cemas dan khawatir. Kegelisahan adalah gejala

universal, yang bersifat kejiwaan, dan ada pada manusia manapun.

Factor-factor yang mempengaruhi kegelisahan antara lain;

a. ketidak pastian suatu keadaan tertentu

b. ketidak pastian dari perbuatan orang lain

c. keterasingan

d. kesepian

e. dll

Pada dasarnya kegelisahan merupakan perasaan manusia yang takut akan

kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya, kegelisahan seseorang bias

dilihat dari tingkah laku dan gerak-gerik seseorang yang lain dari biasanya.

2. Kegelisahan, pengaruhnya, dan harapan

Kegelisahan yang terjadi pada seseorang akan berpengaruh secara psikologis,

tidak hanya pada kehidupan peribadi tetapi juga terhadap kehidupan orang

lain.kegelisahan pada dasarnya terjadi karena ketidak pastian, keterasingan,

kesepian, akibat sikap dan perbuatan diri sendiri. Dampak pada kegelisahan

contohnya kehilangan harga diri atau martabat, hilangnya nam baik di

masyarakat, bahkan hilangnya kepercayaan maupun jabatan. Ketidakpastian,

ketersaingan dan kesepian dapat terjadi saling kait mengkait satu sama lain.

Ketiga factor penyebab kegelisahan tersebut harus mengenai nilai-nilai

kemanusian yang bersifat unik yaitu menyentuh harkat dan martabat manusia.

Dampak negatif kegelisahan menimbulkan kerugian atau kehilangan karena

tidak adanya lagi harapan, dan dampak positifnya manusia bias lebih

terdorong untuk mencari kesempurnaan, menjadi lebih kreatif dan produktif.

13

Page 14: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB XIV

PENDERITAAN DAN PENYEBABNYA

A. Harapan dan Kebutuhan

1. Konsep Harapan

Harapan berarti suatu keinginan supaya sesuatu itu menjadi kenyataan atau

tercapai. Dalam konsepnya harapan dapat dijabarkan sebagai berikut;

keinginan manusia agar kebutuhan hidupnya dapat menjadi kenyataan

karena usaha yang dilandasi kemampuan yang menyakinkan.

2. Perjuangan Mengatasi Penderitaan

Pembebasan dari penderitaan pada hakikatnya meneruskan kelangsungan

hidup. Manusia tidak boleh pesimis, karena Tuhan memang menakdirkan

manusia untuk bahagia dan menderita, maka manusia harus optimis dalam

berusaha mengatasi kesulitan hidup.

B. Penyebab Penderitaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi penderitaan:

1. Perbuatan buruk manusia

a. Perbuatan buruk kepada orang lain

b. Perbuatan buruk kepada alam lingkungan

2. Perkawinan, Perceraian, Kematian

3. Penyakit, Siksaan dan Azab Tuhan

C. Pengaruh Penderitaan

1. Pengaruh Negatif

a. Penyesalan karena tidak bahagia

b. Sikap kecewa

c. Putus asa

d. Bunuh diri

2. Pengaruh Positif

a. Sikap optimis mengatasi penderitaan hidup

b. Lebih kreatif dan produktif

c. Tidak mudah menyerah pada keadaan

14

Page 15: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

BAB XV

HARAPAN DAN KEBERHASILAN

A. Harapan dan Kebutuhan

1. Konsep harapan

Harapan berarti suatu keinginan supaya sesuatu itu menjadi kenyataan atau

tercapai. Dalam konsepnya harapan dapat dijabarkan sebagai berikut;

keinginan manusia agar kebutuhan hidupnya dapat menjadi kenyataan

karena usaha yang dilandasi kemampuan yang menyakinkan.

2. Keinginan dan Kebutuhan

Harapan selalu dilatarbelakangi oleh masalah kehidupan yang berfokus

pada kebutuhan hidup, yang bertujuan untuk mewujudkan kesejahteraan

dan kebaikan. Maka, harapan selalu menumbuhkan sikap positif, optimis,

dan kreatif, karena ada unsur yang menentukan, yaitu usaha yang sudah

dirintis serta yang didukung oelh kemampuan. Keinginan ada tiga macam

yaitu angan-angan, cita-cita, harapan.

B. Percaya diri mengatasi kesulitan

1. Percaya Diri

Untuk membangkitkan sikap percaya diri manusia diharapkan mempunyai

kemampuan fisik (Jasmani), dan intelektual (Skill, professional), sehingga

dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut manusia percaya bahwa

suatu usaha akan berhasil. Tapi sifat percaya diri tidaklah mutlak karena

masih ada lagi kekuatan yang lebih di atas manusia yaitu Tuhan, sehingga

manusia tidak berbuat takabbu

2. Gairah Mengatasi Kesulitan

dalam setiap usaha untuk mewujudkan harapan, pastilah akan ditemukan

hambatan dan kesulitan. Untuk mengatasi hal-hal tersebut maka manusia

layaknya meningkatkan kemampuan yang dimilikinya, dengan cara;

a. meningkatkan pendidikan atau pelatihan baik formal ataupun non formal

b. Meningkatkan pengalaman

15

Page 16: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

c. Banyak komunikasi

d. Banyak memperoleh informasi tentang keberhasilan

e. Banyak mengatasi gejala kehidupan manusia

f. Mempertebal keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

C. Keberhasilan dan Kegagalan

1. Konsep Keberhasilan

Keberhasilan adalah pencapaian hasil usaha seseorang berdasarkan

kemampuan yang dimilikinya. Untuk memnuhi standar keberhasilan

individual (individual welfare), setiap orang harus meningkatkan

kemampuannya masing-masing, baik dari segi skill, professional dan

pendidikan, sehingga ketika kemampuan yang dimiliki setiap individual

telah memadai, maka terciptalah individual welfare. Apabila keberhasilan

individu telah terapai dan berkembang dikalangan banyak orang, dan

menyejahterakan masyarakat luas, maka disebutlah sebagai keberhasilan

masyarakat (social welfare)

2. Faktor Pendukung Keberhasilan

Untuk menuju keberhasilan, factor-faktor pendukungnya sangat banyak,

antara lain;

a. Kemauan kerja keras, jujur, disiplin, dan idealisme

b. Keahlian dan professional di bidangnya

c. Fasilitas

d. Perencanaan yang baik dan sempurna

e. Tujuan sebagai ukuran keberhasilan

Keberhasilan memiliki dua kemungkinan yaitu semu dan nyata,

keberhasilan nyata adalah yang sebagai berikut;

a. Menyejahterakan individu dan masyarakat luas

b. Menciptakan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian dengan alam

lingkuangan

16

Page 17: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

3. Dampak Keberhasilan

Keberhasilan mempunyai dua dampak yaitu positif dan negatif;

- Dampak Positif

a. Pemantapan percaya diri karena adanya kemampuan

b. Mempertebal keimanan

c. Penghargaan pada harkat dan martabat manusia

d. Pengembangan IPTEK

e. Kemakmuran dan keadilan masyarakat

- Dampak Negatif

a. Takabbur

b. Individualisme

c. Sombong

d. Memperlemah Iman

e. Tidak Adil

4. Kegagalan dan Dampaknya

Kegagalan adalah usaha yang tidak mencapai tujuan yang ditetapkan.

Kegagalan ada dua yaitu nyata dan semu. Kegagalan nyata adalah

kegagalan yang tanpa hasil sama sekali. Kegagalan semu adalah kegagalan

tapi masih memiliki hasil yang tidak sempurna.

Dampak positif kegagalan;

a. Dasar untuk mengkoreksi diri

b. Peringatan bahwa ada yang lebih kuasa yaitu Tuhan

c. Dasar untuk membangkitkan kreatifitas mengatasi kegagalan

d. Pendorong perjuangan masa depan

Dampak negatif kegagalan;

a. Frustasi/Putus asa

b. Rendah Diri

c. Memperlemah Iman

d. Murtad/Bunuh Diri

17

Page 18: Perubahan Sistem Nilai Budaya Dan Masalah 7

MATA KULIAH

ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

OLEH :

SALASIAH, S. Sos, M. Si

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SAMARINDA2012

18