perubahan rencana strategis tahun 2016-2021 · 2019. 9. 13. · 2016-2021, rtrw kabupaten bantul...
TRANSCRIPT
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS TAHUN 2016-2021
INSPEKTORAT DAERAH
KABUPATEN BANTUL
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, Inspektorat
Daerah Kabupaten Bantul dapat menyelesaikan Perubahan Rencana Strategis
(Renstra) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tahun 2016 – 2021. Penyusunan
Perubahan Renstra (Perencanaan Startegis) adalah merupakan amanat Undang –
Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional
Bab. III pasal 7. Dengan telah ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Bantul, sesuai dengan ketentuan Undang – Undang
Nomor 25 Tahun 2004 Bab. V, pasal 15 bahwa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah
wajib menyiapkan Rancangan Renstra –OPD sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya sebagai bahan masukan untuk menyusun Rancangan Awal RPJMD. Setelah
RPJMD ditetapkan, maka Rancangan – OPD setelah mendapat koreksi, maka
ditetapkan menjadi Rancangan – OPD.
Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul sebagai salah satu Organsasi Perangkat
Daerah (OPD) di lingkungan Kabupaten Bantul bertekad menyusun Renstra sesuai
dengan tuntutan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Secara yuridis, sesuai
dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul,
memiliki tugas pokok yaitu membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh
Perangkat Daerah.
Perubahan Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul disusun berdasarkan
visi dan misi Kabupaten Bantul, visi dan misi kementerian terkait serta tugas pokok dan
fungsi Inspektorat Kabupaten Bantul. Selanjutnya Renstra akan menjadi landasan atau
pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana Kinerja Tahunan
(RKT).
Kami menyadari di dalam menyusun Rencana Strategis ini masih banyak
terdapat kekurangan, baik yang berkaitan dengan teknik perumusan maupun
penyajiannya. Namun demikian, besar harapan kami agar Renstra ini dapat
bermanfaat, khususnya bagi Inspektorat dan yang memerlukannya, untuk dijadikan
bahan pertimbangan bagi para pengambil keputusan maupun penentuan kebijakan
selanjutnya
Bantul, 16 Juli 2018
DAFTAR ISI
Halaman
Kata Pengantar .. ................................................................................. ......... ii
Daftar Isi .............................................................................................. ......... iv
Daftar Tabel ........................................................................................ ......... v
Daftar Gambar .................................................................................... ......... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................... ......... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................. ......... 1
1.2 Landasan Hukum .............................................................. ......... 3
1.3 Maksud dan Tujuan .......................................................... ......... 4
1.4 Sistematika Penulisan ...................................................... ......... 5
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH ......................... ... 6
2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Perangkat Daerah ............... ......... 6
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah ...................................... ......... 9
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah ............................... ......... 10
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan OPD ....... 12
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS ..................... ......... 13
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi... ........... ......... 13
3.2 Telaah Visi Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah Terpilih ............................................................ 14
3.3 Telaah Renstra K/L dan Renstra Propinsi................................. 15
3.4 Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis ............................................................................. 15
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis ............................................. ......... 17
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN ...................................................... ......... 18
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN ..................................... ......... 19
5.1 Strategi ............................................................................ ......... 19
5.2 Arah Kebijakan.................................................................. ......... 20
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN... 21
6.1 Program dan Kegiatan ..................................................... ......... 21
6.2 Sumber Pendanaan .......................................................... ......... 22
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN.................... 24
BAB VII PENUTUP .............................................................................. ......... 25
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Jumlah Aset Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul......................... ...... . 10
Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD ...... ...................................... ....... . 11
Tabel 2.3 Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan OPD ...... ............ ....... . 11
Tabel 3.1 Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah..................... . 13
Tabel 3.2 Pengaruh KRP RPJMD terhadap Isu-isu Lingkungan Strategis
Pembangunan Berkelanjutan ........................................................... . 16
Tabel 4.1 Tujuan dan Sasaran ...................................................................... . 18
Tabel 5.1 Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan.............................. . 22
Tabel 6.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang mengacu pada tujuan
dan sasaran RPJMD....................................................................... . 25
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Jabatan Struktural & Fungsional di Inspektorat Daerah Kab.Bantul ....... 9
Gambar 2.2 SDM Inspektorat berdasarkan Pendidikan ................................. ... ....... 9
Gambar 2.3 SDM Inspektorat berdasarkan Gol/Pangkat ............................... ......... 10
KEPUTUSAN INSPEKTUR DAERAH KABUPATEN BANTUL
NOMOR : 37 TAHUN 2018
TENTANG
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BANTUL TAHUN 2016-2021
KEPALA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN BANTUL
Menimbang: a. bahwa dengan adanya perubahan RPJMD Kabupaten Bantul
Tahun 2016-2021 maka OPD berkewajiban untuk
melaksanakan sinkronisasi Renstra Perangkat Daerah;
b. bahwa dalam rangka mewujudkan perencanaan yang terpadu
dan terarah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan
pelaksanaan pembangunan yang efektif dan efisien sesuai
dengan prioritas dan sasaran pembangunan daerah, maka
perlu dilakukan sinkronisasi Rencana Strategis (Renstra)
Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul;
c. bahwa berdasarkan ketentuan pertimbangan tersebut diatas
perlu ditetapkan Keputusan Inspektur Daerah Kabupaten
Bantul tentang Perubahan Rencana Strategis (Renstra)
Inspektorat Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021.
Mengingat :
1. Undang – undang Nomor 15 Tahun 1950 Tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan
Daerah Istimewa Yogyakarta;
2. Undang - Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara negara yang bersih dan bebas dari
Korupsi,Kolusi dan Nepotisme (KKN);
PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
INSPEKTORAT DAERAH (Jalan Prof.Dr.Soepomo,SH No.202 Kab.Bantul
Telp/Fax. (0274) 367325
Kode Pos : 55711 Website : www.inspektorat.bantulkab.go.id E-mail :
3. Undang – undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah;
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional;
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017
tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi
Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Daerah
Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembangunan Daerah Jangka Menengah Daerah dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah;
8. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 09 Tahun 2016
tentang Urusan Pemerintah Daerah;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor ...... Tahun 2018
tentang Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016
tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Bantul;
11. Peraturan Bupati Bantul Nomor 89 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Internal di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bantul;
12. Peraturan Bupati Bantul Nomor 107 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta
Tata Kerja Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
PERTAMA Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021.
KEDUA Tim Penyusun Rencana Strategis (Renstra) Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2019 adalah sebagaimana tercantum dalam
lampiran dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Keputusan Kepala Inspektorat ini
Ditetapkan di Bantul
pada tanggal 16 Juli 2018
Lampiran 1 :
KEPUTUSAN KEPALA INSPEKTORAT
DAERAH KABUPATEN BANTUL
NOMOR 37 TAHUN 2018
TANGGAL 16 Juli 2018
SUSUNAN DAN PERSONALIA
NO JABATAN DALAM TIM JABATAN DALAM DINAS Ket
1
2
3
4
Penanggung Jawab
Ketua
Sekretaris
Anggota
Kepala Inspektorat Daerah Kab. Bantul
Sekretaris pada Inspektorat Daerah Kab.
Bantul
Ka.Sub.Bag. Program dan Keuangan pada
Inspektorat Daerah Kab. Bantul
Irban/Auditor/P2UPD/Staf pada Inspektorat
Daerah Kab. Bantul sebanyak 40 (Empat
Puluh) orang
5
6
Penunjang
Kesekretariatan
Staf Administrasi
1. Ka.Sub.Bag. Umum dan kepegawaian pada
Inspektorat Daerah Kab. Bantul
2. Ka.Sub.Bag. Evaluasi, Data dan Laporan
pada Inspektorat Daerah Kab. Bantul
Staf pada Inspektorat Daerah Kab. Bantul
sebanyak 4 (empat) orang
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah bahwa Perencanaan
pembangunan daerah adalah suatu proses untuk menentukan kebijakan masa
depan, melalui urutan pilihan, yang melibatkan berbagai unsur pemangku
kepentingan, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumberdaya yang ada
dalam jangka waktu tertentu di daerah.
Perencanaan pembangunan daerah bertujuan untuk mewujudkan
pembangunan daerah dalam rangka peningkatan dan pemerataan pendapatan
masyarakat, kesempatan kerja, lapangan berusaha, meningkatkan akses dan
kualitas pelayanan publik dan daya saing daerah. Perencanaan pembangunan
daerah dilakukan terhadap rencana pembangunan daerah dan rencana
perangkat daerah. Rencana perangkat daerah terdiri atas: (1) Renstra Perangkat
Daerah; dan (2) Renja Perangkat Daerah.
Renstra Perangkat Daerah memuat tujuan, sasaran, program, dan
kegiatan pembangunan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan wajib
dan/atau urusan pemerintahan pilihan sesuai dengan tugas dan fungsi setiap
Perangkat Daerah, yang disusun berpedoman kepada RPJMD dan bersifat
indikatif. Renstra Perangkat Daerah disusun dengan tahapan:
a. persiapan penyusunan;
b. penyusunan rancanngan awal;
c. penyusunan rancangan;
d. pelaksanaan forum Perangkat Daerah/lintas Perangkat Daerah;
e. perumusan rancangan akhir; dan
f. penetapan.
Sebagaimana ketentuan Pasal 344 Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian, dan
Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan
Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, dinyatakan bahwa
tahapan penyusunan RPJMD sebagaimana berlaku mutatis mutandis terhadap
tahapan penyusunan Perubahan RPJMD. Dengan demikian, tahapan
penyusunan Renstra Perangkat Daerah juga berlaku mutatis mutandis dengan
penyusunan Perubahan Renstra Perangkat Daerah karena penyusunan Renstra
Perangkat Daerah merupakan proses satu kesatuan yang tidak terpisahkan
dengan penyusunan RPJMD.
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dalam
rangka menindaklanjuti Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021. Perubahan Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 berpedoman pada Perubahan RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 dan mengacu pada RPJMD DIY Tahun 2017-2022 serta
mempertimbangkan sejumlah dokumen terkait yaitu Perubahan KLHS Tahun
2016-2021, RTRW Kabupaten Bantul Tahun Tahun 2010-2030, Renstra
Inspektorat Daerah Propinsi DIY Tahun 2017-2022 dan Renstra Kementerian
Dalam Negeri Tahun 2015-2019.
. Perubahan Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Renja Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2019, 2020, dan 2021.
1.2. LANDASAN HUKUM
Peraturan perundang-undangan yang menjadi landasan hukum
penyusunan Perubahan Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021 adalah sebagai berikut:
1) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
2) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Sistem Pemerintahan
Daerah;
3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah;
4) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;
5) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2015 tentang Rencana
Strategis Kementerian Dalam Negeri Tahun 2015-2019;
6) Peraturan Daerah DIY Nomor 3 Tahun 2018 tentang Rencana Jangka
Menengah Daerah DIY Tahun 2017-2022;
7) Peraturan Gubernur DIY Nomor ....*) Tahun ....*) tentang Rencana Strategis
Perangkat Daerah DIY Tahun 2017-2022;
8) Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun
2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
DIY Tahun 2017 – 2022;
9) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 24 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Penyusunan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah;
10) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 04 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010–2030;
11) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 11 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bantul Tahun
2016–2021sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor .....*) Tahun 2018;
12) Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bantul;
13) Peraturan Bupati Bantul Nomor 107 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Inspektorat
Daerah Kabupaten Bantul
1.3. MAKSUD DAN TUJUAN
Perubahan Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021 disusun dengan maksud sebagai acuan bagi Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul dalam penyusunan Renja Inspektorat Daerah Kabupaten
Bantul Tahun 2019, 2020, dan 2021.
Adapun tujuan disusunnya Perubahan Renstra Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
a. Menyesuaikan gambaran tentang kondisi umum dan permasalahan
perangkat daerah dengan kondisi dan permasalahan terkini;
b. Menyesuaikan rencana kerangka pendanaan perangkat daerah terhadap
perubahan kemampuan keuangan daerah
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016-2021 disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Landasan Hukum
1.3. Maksud dan Tujuan
1.4 Sistematika Penulisan
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Perangkat Daerah
2.2. Sumber Daya Perangkat Daerah
2.3. Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat
Daerah
BAB III. PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1. Identifikasi Permsalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala
Daerah
3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi
3.4. Telaahan RTRW dan KLHS
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV. TUJUAN DAN SASARAN
BAB V. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
BAB VII. KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
BAB VIII. PENUTUP
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul dibentuk dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Bantul Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan
Perangkat Daerah Kabupaten Bantul. Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang pengawasan / melaksanakan
fungsi penunjang pengawasan.
Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul dipimpin oleh Inspektur yang
berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.
Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bupati Bantul Nomor 107 Tahun
2016 adalah membantu Bupati membina dan mengawasi pelaksanaan Urusan
Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh
Perangkat Daerah. Sedangkan Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut
Inspektorat menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui
audit, reviu, monitoring dan/atau evaluasi, pemantauan, dan kegiatan
pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Bupati;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat Daerah; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya
Adapun susunan organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul adalah
sebagai berikut:
a. Inspektur
b. Sekretariat, dipimpin Sekretaris yang terdiri atas :
- Sub Bagian Program dan Keuangan
- Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
- Sub Bagian Evaluasi, Data dan Laporan
c. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Aparatur
d. Inspektur Pembantu Bidang Perekonomian
e. Inspektur Pembantu Bidang Kesehjateraan Sosial dan Budaya
f. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Aset Daerah
g. Kelompok Jabatan Fungsional
Dengan bagan susunan organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1. Bagan Susunan Organisasi Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
Sedangkan tugas dan fungsi masing-masing struktur dalam susunan
organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan dan
pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
Inspektorat Daerah. Dalam melaksanakan tugas, Sekretaris
menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sekretariat;
- perumusan kebijakan teknis kesekretariatan;
- pemberian dukungan administrasi yang meliputi kepegawaian,
ketatausahaan, keuangan, kerumahtanggaan, kerja sama, hukum,
hubungan masyarakat, kearsipan, dokumentasi, organisasi dan tata
laksana;
- pengelolaan barang milik daerah;
- pengoordinasian pelaksanaan tugas satuan organisasi di lingkungan
Inspektorat Daerah;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas
Inspektorat Daerah;
- pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas dan
fungsi Sekretariat; dan
- pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Inspektur sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas menyiapkan bahan
perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan umum dan
kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sub bagian;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan umum dan
kepegawaian;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan tata usaha;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan kepegawaian;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan rumah tangga;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan tata persuratan dan kearsipan;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan kerjasama dan kehumasan;
- penyiapan dan pelaksanaan urusan hukum, organisasi dan tata laksana;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Sub
Bagian; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
c. Sub Bagian Program, Keuangan dan Aset mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan perencanaan
dan evaluasi, serta penatausahaan keuangan dan barang milik daerah.
Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian Program, Keuangan dan Aset
menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Sub bagian;
- penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan perencanaan dan
evaluasi;
- penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana strategis;
- penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana kegiatan dan
anggaran;
- penyiapan pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data dan informasi;
- penyiapan bahan penyusunan laporan program dan kegiatan;
- penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan keuangan;
- penyiapan dan pelaksanaan penatausahaan barang milik daerah;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi Sub
Bagian; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
d. Sub Bagian Evaluasi, Data dan Laporan mempunyai tugas menyiapkan
bahan perumusan kebijakan teknis dan pelaksanaan urusan evaluasi, data
dan laporan hasil pengawasan. Dalam melaksanakan tugas, Sub Bagian
Evaluasi, Data dan Laporan menyelenggarakan fungsi :
- Penyusunan rencana kerja sub bagian;
- Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis urusan evaluasi, data dan
laporan hasil pengawasan;
- Penyiapan bahan koordinasi dan penyusunan rencana pelaksanaan
tugas dan fungsi inspektorat daerah;
- Penyiapan bahan dan data terkait laporan hasil pengawasan oleh
pejabat pengawasan untuk dinilai dan dievaluasi. Sebagai bahan tindak
lanjut;
- Pengelolaan dokumen tindaklanjut hasil pengawasan. Pejabat
pengawasan fungsional;
- Pemantauan, monitoring dan evaluasi tindak lanjut laporan hasil
pemeriksaan pejabat pengawasan;
- Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi sub
bagian; dan
- Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
- Penyusunan laporan hasil pengawasan.
e. Inspektur Pembantu Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai tugas
membantu Inspektur merumuskan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan
Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah bidang pemerintahan dan
aparatur. Dalam melaksanakan tugas, Inspektur Pembantu Bidang
Pemerintahan dan Aparatur menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Inspektur Pembantu;
- perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan bidang pemerintahan dan aparatur;
- pelaksanaan pengawasan internal bidang pemerintahan dan apartur,
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
- penyusunan laporan hasil pengawasan bidang pemerintahan dan
aparatur;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi
Inspektur Pembantu; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
f. Inspektur Pembantu Bidang Keuangan dan Aset Daerah mempunyai tugas
membantu Inspektur merumuskan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan
Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah bidang keuangan dan aset
daerah.Dalam melaksanakan tugas, Inspektur Pembantu Bidang Keuangan
dan Aset Daerah menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Inspektur Pembantu;
- perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan bidang pemerintahan dan aparatur;
- pelaksanaan pengawasan internal bidang pemerintahan dan apartur,
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
- penyusunan laporan hasil pengawasan bidang keuangan dan aset
daerah;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi
Inspektur Pembantu; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
g. Inspektur Pembantu Bidang Perekonomian mempunyai tugas membantu
Inspektur merumuskan bahan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas
Pembantuan oleh Perangkat Daerah perekonomian.Dalam melaksanakan
tugas, Inspektur Pembantu Bidang Perekonomian menyelenggarakan
fungsi:
- penyusunan rencana kerja Inspektur Pembantu;
- perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan bidang pemerintahan dan aparatur;
- pelaksanaan pengawasan internal bidang pemerintahan dan apartur,
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
- penyusunan laporan hasil pengawasan perekonomian;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi
Inspektur Pembantu; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
h. Inspektur Pembantu Bidang Kesejahteraan Sosial dan Budaya mempunyai
tugas membantu Inspektur merumuskan bahan pembinaan dan pengawasan
pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan
Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah kesejahteraan sosial dan
budaya.Dalam melaksanakan tugas, Inspektur Pembantu Bidang
Kesejahteraan Sosial dan Budaya menyelenggarakan fungsi :
- penyusunan rencana kerja Inspektur Pembantu;
- perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan bidang pemerintahan dan aparatur;
- pelaksanaan pengawasan internal bidang pemerintahan dan apartur,
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
- penyusunan laporan hasil pengawasan kesejahteraan sosial dan
budaya;
- pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi
Inspektur Pembantu; dan
- pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Inspektur terkait dengan
tugas dan fungsinya.
2.2. SUMBER DAYA PERANGKAT DAERAH
2.2.1. Kondisi Kepegawaian
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi Inspektorat
Daerah Kabupaten Bantul didukung dengan sumberdaya sebagai berikut:
Jumlah pegawai Inspektorat Daerah per 31 Desember 2017 sebanyak 46
(empat puluh enam), sebagaimana tersaji pada Gambar 2.2.
2%2%9%
7%
46%
2%
4%
28%
Jabatan Struktural dan Fungsional di Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
Inspektur
Sekretaris
Inspektur Pembantu
Ka.Sub.Bag
JFAuditor
P2UPD
Staf Bidang
Staf Sekretariat
Sumber : Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Gambar 2.2
Jabatan Struktural dan Fungsional di Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
Ditinjau dari komposisi pendidikan pegawai, Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul memiliki pegawai dengan latar belakang pendidikan
tinggi, meliputi Diploma III/Sarjana Muda, Diploma IV/S-1, dan S-2,
dengan rincian seperti pada Gambar 2.3
0%
4%
20%
7%
54%
15%
0%
SDM Inspektorat Berdasarkan Pendidikan
SD
SMP
SMA
D-3
S-1
S-2
S-3
Sumber : Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Gambar 2.3
SDM Inspektorat Berdasarkan Pendidikan
Ditinjau dari komposisi pangkat dan golongan pegawai, Inspektorat
Daerah Kabupaten Bantul memiliki pegawai dengan golongan dan angkat
tinggi, meliputi Gol IV, Gol III dan Gol II, dengan rincian seperti pada
Gambar 2.4
II17%
III59%
IV24%
SDM Inspektorat Berdasarkan Gol/Pangkat
Sumber : Sub. Bagian Umum dan Kepegawaian
Gambar 2.4
SDM Inspektorat Berdasarkan Gol/Pangkat
2.2.2. Kondisi Sarana dan Prasarana
Selain itu, dalam menjalankan tugas dan fungsinya organisasi
Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul didukung pula dengan sarana
prasarana sebagai berikut:
Tabel 2.1
Jumlah Aset Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
No Uraian Aset Nilai (Rp)
1 Tanah 8.319.580
2 Peralatan dan Mesin 2.106.943.320
3 Gedung dan Bangunan 103.627.000
4 Jalan, Irigasi dan Jaringan 15.300.000
5 Aset Tetap Lainnya 43.521.734
6 Aset Lainnya (Aset Tidak Berwujud) 147.625.000
Jumlah 2.425.336.634 Sumber : Pengurus Barang
Adapun Kondisi sarana dan prasarana Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul sebagai berikut:
Tabel 2.2
Aset yang ada di Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
No
Spesifikasi Barang
Tahun Kondisi Barang
(B/RR/RB)
Jumlah
Ket Nama / Jenis Barang Merk/ Type Barang
(unit)
1 Tanah 2000 B 1
2 Mobil Toyota Station 1989 B 1
3 Sepeda Motor Honda Win 1992 B 1
4 Sepeda Motor Suzuki RC 100 1994 B 1
5 Sepeda Motor Honda Supra 2002 B 1
6 Sepeda Motor Suzuki Sogun 2003 B 1
7 Mobil Toyota INOVA 2008 B 1
8 Sepeda Motor Yamaha Kripton 1997 B 1
9 Meja Rapat Lokal 2002 B 8
10 Meja Kursi Tamu/ Zice Zice 1989 B 2
11 Meja Kursi Tamu/ Zice Zice 1997 B 1
12 Rak Buku Lokal 1992 B 1
13 Almari Lokal 1982 B 1
14 Almari Lokal 1991 B 1
15 Almari Lokal 2000 B 1
16 Filling Lokal 1982 B 2
17 Filling Data Scrip 2002 B 3
18 Filling Brother 2004 B 1
19 Air Conditioner Panasonix 2005 B 1
20 Mesin Ketik Facit 1993 B 1
21 Printer HP 2000 B 1
22 Komputer IBM 2000 R 1
23 Komputer HP 2002 B 1
24 Printer HP D2466 2008 B 1
25 Meja Rapat Lokal 2002 B 7
26 Almari Arsip Lokal 2009 B 5
27 Printer Laser Jet P.1006 2009 B 6
28 Meja Lokal 2010 B 5
29 Kursi kerja Lokal 2010 B 3
30 Komputer SIM-X 2010 B 3
31 Sound Sistem Toa 2010 B 1
32 Kipas Angin Panasonic 2010 B 6
33 Sepeda Motor Suzuki RC 100 1997 B 3
34 Lemari Kaca Lokal 2009 B 3
35 Lemari Kaca Lokal 1988 B 3
36 Lemari Kaca Lokal 1988 B 2
37 Lemari Etalase Lokal 2010 B 1
38 Buku Peraturan 2010 B 84
39 Gedung Kantor 2000 B 1
40 Note book Tossiba 2011 B 1
41 Filling Cabinet Super VIP 2011 B 3
42 Buku Peraturan 2011 B 21
43 Lap Top Lenovo G460 2011 B 1
44 Printer HP Ce-Jet 13608
2011 B 1
45 Proyektor LCD Tossiba
2008 B 1
46 Sepeda Motor/ 5LM Yamaha Zupiter 2008 B 1
47 Komputer PC Intel Core 2012 B 1
48 Scanner Cannon Lide 110
2012 B 1
49 Almari Arsip Lokal 2012 B 2
50 Buku Peraturan 2012 B 33
51 Komputer PC Intel Core 2013 B 5
52 Printer Canon iP2770 2013 B 5
53 Mobil Toyota Station 1992 B 1
54 Buku Peraturan 2013 B 3
55 Filling Cabinet 4 Laci Horse 2013 B 1
56 Buku Perda Kab.Bantul 2013 B 3
57 Buku Peraturan 2014 B 19
58 Printer Inkjet
2014 B 8
59 Proyektor LCD View Sonic 2014 B 1
60 Kursi kerja STRAMM 2014 B 6
61 Rak Besi Serbaguna Brother 2014 B 10
62 Laptop ASSUS 2014 B 10
63 Komputer PC HP 2014 B 8
64 Mobil Toyota Station 1996 B 1
65 Sepeda Motor Honda Supra X Helm In 2014 B 8
66 Kipas Angin Panasonic 2014 B 8
67 Wireless Amplifier Fostex 2014 B 1
68 Kursi rapat Chitose 2014 B 15
69 Kursi kerja Comforpro 2014 B 3
70 Meja Kursi Tamu Lokal 2014 B 2
71 Note book Lenovo 2014 B 1
72 AC Mobil Denso 2014 B 1
73 Sepeda Motor Honda Mega Pro CW Fi 2014 B 1
74 Canopy 2014 B 1
75 White Board Magnet Sanko 2014 B 1
76 Toyota Kijang Super KF 70 Station 1997 B 1
77 Handy Talky (HT) Clarigo 328 2014 B 1
78 Speaker 15170 Fostex 2015 B 1
79 Televisi Panasonic LED 2015 B 2
80 Note book ACER ES1-111 2015 B 3
81 Printer Canon LBP 2900 2015 B 4
82 AC Split 1 PK Panasonic 2015 B 10
83 Computer PC Core 2 DUO 2008 B 1
84 Printer HP HP 2008 B 1
85 Laptop Tossiba 2008 B 1
86 Laptop ACER 2009 B 6
87 Suzuki APV APV 2008 B 1
88 Buku Peraturan 2008 B 223
89 Screen Gantung Manual Brite 2008 B 1
90 TELPON PABX Panasonix 2002 B 1
91 Laptop ACER 2007 B 1
92 Brangkas 1993 B 1
93 AC Split 1 PK Panasonic 2015 B 2
94 Printer Canon LBP 2900 2015 B 1
95 Alat Perekam Xtronic 2015 B 1
96 Mobil Toyota/AVANSA 2011 B 1
97 Mesin Ketik Manual Olympia 2015 B 1
98 Meja Lokal 1977 B
1
99 Meja Lokal 1981 B
1
100 Meja Lokal 1982 B 5
101 Meja Lokal 1983 B 3
102 Meja Lokal 1984 B 2
103 Meja Lokal 1985 B 4
104 Meja Lokal 1993 B 4
105 Meja Lokal 1995 B 2
106 Meja Lokal 1999 B 3
107 Kursi Lokal 1977 B 3
108 Kursi Lokal 1982 B 5
109 Kursi Lokal 1983 B 5
110 Kursi Lokal 1985 B 15
111 Kursi Chitose Chitose 2002 B 60
112 Kursi Lokal 1982 B 3
113 Kursi Lokal 1990 B 6
114 Kursi Lokal 1994 B 8
115 Kursi Lokal 1998 B 4
116 Kursi Lokal 1999 B 4
117 Meja Kursi Tamu Zice 2002 B 1
118 Rak Buku Lokal 1985 B 1
119 Rak Buku Lokal 1987 B 1
120 Rak Buku Lokal 1988 B 1
121 Rak Buku Lokal 2001 B 1
122 Almari Lokal 1980 B 1
123 Almari Lokal 1981 B 1
124 Almari Lokal 1984 B 1
125 Almari Lokal 1987 B 1
126 Almari Lokal 2004 B 1
127 Filling Royal 1983 B 4
128 Filling Yunika 1984 B 4
129 Filling Takasimura 1986 B 2
130 Filling Data scrip 1987 B 1
131 Filling Brother 1988 B 3
132 Filling Hitachi 2000 B 3
133 Kipas Angin Cosmos 1984 B 1
134 Kipas Angin National 1985 B 1
135 Kipas Angin Maspion 1992 B 3
136 Kipas Angin Maspion 1994 B 2
137 Meja Lokal 1977 B 1
138 Meja Lokal 1981 B 4
139 Meja Lokal 1982 B 2
140 Meja Lokal 1977 B 1
141 Meja Lokal 1981 B 3
142 Meja Lokal 1982 B 13
143 Meja Lokal 1983 B 1
144 Meja Lokal 1984 B 1
145 Meja Lokal 1985 B 2
146 Meja Lokal 1993 B 2
147 Meja Lokal 1995 B 2
148 Meja Lokal 1999 B 2
149 Kursi Putar Comforpro 2009 B 2
150 Meja Komputer Aztek 2008 B 1
151 Meja Komputer Lokal 2005 B 1
152 Aipon Panasonix 2002 B 1
153 Aipon Panasonix 2002 B 1
154 Aipon Panasonix 2002 B 1
155 Aipon Panasonix 2002 B 1
156 Aipon Panasonix 2002 B 1
157 Aipon Panasonix 2002 B 1
158 Meja Kenap Lokal 1998 B 1
159 Meja Kenap Lokal 1998 B 1
160 Papan Pengumuman Lokal 2002 B 1
161 Mesin Fax Sharp 2007 B 1
162 Pigura Lokal 2010 B 2
163 Pigura Lokal 2002 B 2
164 Lambang Garuda Lokal 1991 B 1
165 Lambang Garuda Lokal 1991 B 1
166 Whiteboard 1995 B 1
167 Meja Komputer 1997 B 1
168 Meja Komputer 1997 B 1
169 Meja Komputer 1997 B 1
170 Meja Komputer 2010 B 1
171 Meja Komputer 2010 B 1
172 Meja Komputer 2010 B 1
173 Meja Komputer 2010 B 1
174 Meja Komputer 2010 B 1
175 Meja Komputer 2010 B 1
176 Whiteboard 2011 B 3
177 Whiteboard 2013 B 3
178 Whiteboard 2013 B 1
Sumber : Pengurus Barang
2.3. KINERJA PELAYANAN INSPEKTORAT
Nilai capaian Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul selama kurun waktu 5
tahun periode Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Tahun 2011-2015
disajikan pada tabel berikut:
a. Kinerja Pelayanan OPD
Tabel 2.2
Pencapaian Kinerja Pelayanan OPD
No
Indikator
Kinerja Sesuai
Tupoksi OPD
Target Renstra 0PD Tahun ke Realisasi Capaian Tahun ke Rasio Capaian pada tahun ke
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Nilai Maturitas
SPIP
NA NA NA NA 1,92 1,97 NA NA NA NA 1,92 1,97 0 0 0 0 100 100
2 Persentase
jumlah temuan
eksternal dan
internal yang
ditindaklanjuti
95 95 96 114 89 89,5 95 95 96 114 89 90,5 100 100 100 100 100 100
3 Persentase
jumlah kasus
pengaduan yang
ditindaklanjuti.
100 100 100 100 100 100 100 100 100 109 91 84 100 100 100 109 91 84
Berdasarkan table diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Untuk mengukur tingkat capaian transparansi, efektifitas dan efisiensi birokrasi menggunakan pendekatan
pengukuran terhadap penilaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada pemerintah daerah. SPIP
merupakan wujud dari proses governance Pembinaan Penyelenggaraan SPIP dalam rangka pengukuran
keberhasilan penyelenggaraan SPIP berdasarkan PP 60 Tahun 2008 pasal 47 ayat (2) huruf b serta pasal 59
ayat (1) dan (2). Pemerintah diwajibkan menyelenggarakan SPIP secara menyeluruh, mulai dari pengenalan
konsep dan pedoman untuk penyelenggaraan SPIP, hingga pengukuran keberhasilan penyelenggaraan SPIP
dengan metodologi yang dapat mengukur peran SPIP dalam mendukung penyelenggaraan akuntabilitas
pengelolaan keuangan Negara.Penilaian maturitas SPIP bertujuan untuk media pengukuran tentang kematangan
penyelenggaraan sistem pengendalian intern oleh pemerintah dalam mendukung peningkatan kinerja,
transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara dan kegiatan/program di lingkungan pemerintah.
Capaian kinerja yang sudah dicapai menunjukkan nilai maturitas SPIP di Kabupaten Bantul mencapai nilai 1,97
2. Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul sebagai APIP (Aparat Pengawas Intern Pemerintah) memiliki peran dan
fungsi melaksanakan tugas pengawasan urusan pemerintahan yang diatur dalam pasal 4 Peraturan Menteri
Dalam Negeri nomor 64 tahun 2007. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) dalam lingkup pemerintah daerah
di Indonesia telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan
Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 tahun 2007
tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 9 tahun 2009 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan,
Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Fungsional dan Peraturan Bupati Bantul
Nomor 89 Tahun 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Internal di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bantul. Tuntutan kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan auditor atau APIP
di Indonesia dalam peraturan tersebut di atas, secara hukum mengisyaratkan kewajiban untuk penyelesaiannya.
Penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan merupakan bagian yang tak dapat dipisahkan dari suatu rangkaian
pengawasan yang meliputi : perencanaan pengawasan, proses pengawasan, laporan hasil pengawasan sampai
dengan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan.Kegiatan ini merupakan bentuk koordinasi, konsolidasi,
verifikasi dan evaluasi pelaksanaan hasil pengawasan dan/atau pemeriksaan di lembaga-lembaga pengawasan
antara lain KPK, BPK RI, BPKP, Inspektorat Jenderal Kementrian, Inspektorat DIY dan Inspektorat Kabupaten
Bantul. Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Bantul menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI atas
LKPD dan LHP ADTT serta LHP Reguler/Kinerja Inspektorat dan LHP Pemeriksaan Khusus kepada OPD/Unit
Kerja obyek pemeriksaan dengan capaian sebesar 90,5%.
3. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti adanya beberapa aduan masyarakat yang berkaitan
dengan penyelenggaraan pemerintahan maupun kinerja aparat pemerintah. Capaian kinerja yang sudah dicapai
menunjukkan bahwa penanganan pengaduan telah ditindaklanjuti 100%
b. Kinerja Keuangan
Tabel 2.3
Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD
Sumber
Keuangan
Anggaran (Pagu Indikatif) pada Tahun ke
(Rp).00.000.000
Realisasi anggaran pada Tahun ke
(Rp) Rasio antara Realisasi dan anggaran tahun ke
Rata-rata
pertumbuhan
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Anggaran Realisasi
APBD 1,5 1,8 1,6 3,0 2,3 3,4 1,4 1,7 1,5 2,8 2,3 3,1 93 94 93 93 100 91 2,2 5,5
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pertumbuhan anggaran rata-rata 2,2 % dan pertumbuhan realisasi
anggaran sebesar 5,5%
2.4. TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN OPD
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul dalam pengembangan
pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang berdasarkan analisis
SWOT (strength, weakness, opportunity, threat)adalah sebagai berikut:
Faktor Keberhasilan Internal
Faktor Kunci Keberhasilan Eksternal
Strength (Kekuatan) 1. Adanya Komitmen pimpinan yang
tinggi dan peraturan tentang pembentukan organisasi dan tupoksi pembinaan dan pengawasan sebagai produk Hukum daerah
2. Internal Audit Charter (IAC)
Weakness (Kelemahan) 1. Kompetensi SDM, dukungan
sarpras dan anggaran pengawasan masih belum memadai
2. Kurangnya metode pembinaan pengawasan
Opportunity (Peluang) 1. Political will pemerintah yang
menempatkan peran pengawasan dalam posisi strategis dalam sistem manajemen pembangunan baik daerah maupun nasional
2. Inspektorat selaku Aparat Pngawasan Intern Pmerintah (APIP) sebagai pengawal pelaksanaan Sistem Pengedalian Internal (SPIP) yang strategis
S-O 1. Laksanakan koordinasi anatara
pimpinan dan lembaga terkait untuk membangun komitmen peran pengawasan yang strategis
2. Laksanakan koordinasi anatara pimpinan dan lembaga terkait untuk membangun SPIP
3. Sosialisasikan IAC pada manajemen Pemda
4. Terapkan IAC dalam pengawalan SPIP
W-O 1. Laksanakan peningkatan SDM
dan Sarpras dengan peningkatan usulan anggaran pengawasan kepada Pemda dan DPRD
2. Susun metode pengawasan yang efektif dalam pengawalan pelaksaaan SPIP
3. Laksanakan peningkatan SDM dengan pengusulan anggaran untuk penguatan SPIP kepada Pemda dan DPRD
4. Penyusunan metode pembinaan SPIP
Threat (Ancaman) 1. Komitmen obyek pemeriksaan
dalam menyelesaian tindak ln penyusunan Manajemen Risiko masih rendah
2. Komitmen APIP dalam peningkatan level kapabilitas masih rendah
S-T 1. Laksanakan kegiatan dalam rangka
mewujudkan penyelesaian tindak lanjut dan penyusunan manejemen risiko
2. Laksanakan kegiatan peningkatan level kapabilitas untuk mendukung terwujudnya penyelesaian tindak lanjut dan penyusunan manejemen risiko
3. Terapkan IAC untuk mendukung terwujudnya penyelesaian tindak lanjut dan penyusunan manejemen risiko
4. Implementasi IAC untuk mendukung peningkatan kapabilitas APIP
W-T 1. Bangun Komitmen
terhadap penyelesaian tindak lanjut dan penyusunan manajemen risiko
2. Pelatihan SDM untuk peningkatan Kapabilitas APIP
3. Penyusunan Metode penyelesaian tindak lanjut
4. Penyusunan metode peningkatan Kapabilitas APIP
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUPOKSI
3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUPOKSI
Memperhatikan gambaran layanan pada Inspektorat Daerah Kabupaten
Bantul dan pelaksanaan tugas dan fungsinya serta memperhatikan segala
kondisi yang ada baik dari aspek kelembagaan, sumber daya manusia (SDM),
sumber daya keuangan dan peralatan yang ada maka ada beberapa kendala
dan permasalahan diantaranya :
Tabel 3.1
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Nilai SPIP
rendah
Penyelesaian tindak lanjut
temuan internal dan
eksternal masih rendah
1. Komitmen obyek pemeriksaan dalam
menyelesaian tindak lanjut masih
rendah
2. Monev tindaklanjut temuan masih
rendah
3. Metode penyelesaian tindak lanjut
belum memadai
4. Sarana dan prasarana penyelesaian
tindak lanjut belum memadai
Penyelesaian tindak lanjut
kasus pengaduan belum
optimal
1. Kompetensi SDM dalam pelaksanaan
Investigasi masih belum memadai
2. Peran Unit Pengaduan belum efektif
3. Metode penyelesaian penyelesaian
kasus belum memadai
4. Sarana dan prasarana penyelesaian
tindak lanjut belum memadai
Nilai PMPRB belum
memadai
1. Komitmen pelaksanaan Peningkatan
nilai PMPRB masih rendah
2. Monev PMPRB masih rendah
3. Metode peningkatan PMPRB belum
memadai
4. Dukungan Sarana dan prasarana
belum memadai
Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
Implementasi SPIP masih
rendah
1. Komitmen obyek pemeriksaan dalam
Implementasi SPIP masih rendah
2. Monev SPIP masih belum memadai
3. Pemahaman SPIP tentang
manajemen risiko masih rendah
4. Dukungan Sarana dan prasarana
belum memadai
3.2. TELAAH VISI MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA
DAERAH TERPILIH
Visi Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan dalam RPJMD
Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 adalah:
“Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan
sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
Secara filosofis visi tersebut adalah cita-cita untuk mewujudkan masyarakat
Kabupaten Bantul yang:
1. Sehat yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kesehatan jasmani,
rohani dan sosial.
2. Cerdas yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki kecerdasan
intelektual, emosional dan spiritual.
3. Sejahtera yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang produktif, mandiri,
memiliki tingkat penghidupan yang layak dan mampu berperan dalam
kehidupan sosial.
4. Kemanusiaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang peduli, saling
menghargai dan mengembangkan semangat gotong-royong.
5. Kebangsaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang memiliki rasa
patriotisme cinta tanah air dan tumpah darah untuk bersama-sama
mewujudkan pembangunan.
6. Keagamaan yaitu masyarakat Kabupaten Bantul yang beriman, menjalankan
ibadah dan mengembangkan toleransi beragama.
Dengan memperhatikan seluruh aspek pembangunan yang dibutuhkan oleh
Kabupaten Bantul dan dengan memperhatikan langkah-langkah yang harus
ditempuh untuk mencapai visi pembangunan Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021,
maka dirumuskan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari
KKN melalui percepatan reformasi birokrasi.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, cerdas, terampil dan
berkepribadian luhur.
3. Mewujudkan kesejahteraan masyarakat difokuskan pada percepatan
pengembangan perekonomian rakyat dan pengentasan kemiskinan.
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana-prasarana umum, pemanfaatan
Sumber Daya Alam dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan
pengelolaan risiko bencana.
5. Meningkatkan tata kehidupan masyarakat Bantul yang agamis, nasionalis,
aman, progresif dan harmonis serta berbudaya istimewa.
Dikaitkan dengan visi dan misi RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-
2021, maka tugas dan fungsi Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul terkait erat
dengan pencapaian misi ke-1. Faktor-faktor pendorong dan penghambat
pelayanan Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul terhadap pencapaian visi dan
misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Inspektorat Daerah Kabupaten
Bantul terhadap Pencapaian Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati
No Misi ke-1 Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1.
Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi
1. Political will pemerintah yang menempatkan peran pengawasan dalam posisi strategis dalam sistem manajemen pembangunan baik daerah maupun nasional
2. Inspektorat selaku Aparat Pngawasan Intern Pmerintah (APIP) sebagai pengawal pelaksanaan Sistem Pengedalian Internal (SPIP) yang strategis
3. Adanya Komitmen pimpinan yang tinggi dan peraturan tentang pembentukan organisasi dan tupoksi pembinaan dan pengawasan sebagai produk Hukum daerah
4. Internal Audit Charter (IAC)
1. Kompetensi SDM, dukungan sarpras dan anggaran pengawasan masih belum memadai
2. Kurangnya metode pembinaan pengawasan
3. Komitmen obyek pemeriksaan dalam menyelesaian tindak ln penyusunan Manajemen Risiko masih rendah
4. Komitmen APIP dalam peningkatan level kapabilitas masih rendah
3.3. TELAAH RENSTRA K/L DAN RENSTRA PROVINSI
3.3.1 Telaahan Renstra Kementerian Dalam Negeri
Sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Dalam Negeri adalah
sebagai berikut:
1. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Kokohnya persatuan dan
kesatuan serta karakter bangsa melalui pengamalan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan kebhinekaan sebagai tatanan dan perilaku
hidup berbangsa dan bernegara” (T1), adalah:
a. Terpeliharanya persatuan dan kesatuan bangsa;
b. Terpeliharanya stabilitas politik dalam negeri dalam rangka
mewujudkan demokrasi yang berkualitas.
2. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitas
penyelenggaraan urusan dan tata kelola pemerintahan dan
pembangunan di Daerah” (T2), adalah:
a. Meningkatnya kualitas pelaksanaan otonomi daerah untuk
mencapai kesejahteraan masyarakat dan mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah;
b. Meningkatnya kualitas pelayanan publik dalam penyelenggaraan
pembangunan daerah;
c. Menguatnya peran Gubernur sebagai Wakil Pemerintah dalam
pelaksanaan koordinasi pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan pemerintahan di daerah.
3. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitas
pengelolaan keuangan pemerintah daerah” (T3) adalah meningkatnya
kualitas pengelolaan keuangan daerah yang partisipatif, transparan,
efektif, efisien, akuntabel dan kompetitif.
4. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Optimalisasi
penyelenggaraan pemerintahan desa dalam memberikan pelayanan
prima kepada masyarakat dan mendorong percepatan pembangunan
desa” (T4), adalah meningkatnya kualitas dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan desa dalam pelayanan masyarakat.
5. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan kualitas
pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, dengan
dukungan database yang akurat dan terpercaya” (T5), adalah:
a. Meningkatnya kualitas database kependudukan nasional sebagai
dasar penerbitan dokumen kependudukan;
b. Meningkatnya pendayagunaan database kependudukan nasional
bagi pelayanan publik dan kepentingan pembangunan nasional.
6. Sasaran Strategis yang ingin dicapai dalam “Peningkatan tata kelola
dan kualitas kelembagaan pemerintahan dalam negeri” (T6), adalah:
a. Meningkatnya efektivitas dan produktivitas kerja Kementerian
Dalam Negeri;
b. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme aparatur bidang
pemerintahan dalam negeri;
c. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan keuangan Kementerian
Dalam Negeri;
d. Meningkatnya kinerja dalam mendukung Reformasi Birokrasi.
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementerian Dalam
Negeri tersebut, faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan
Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra
Kementerian Dalam Negeri
No
Sasaran Jangka Menengah Renstra Kementerian Dalam
Negeri
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Peningkatan tata kelola dan kualitas kelembagaan pemerintahan dalam negeri
1. Political will pemerintah yang menempatkan peran pengawasan dalam posisi strategis dalam sistem manajemen pembangunan baik daerah maupun nasional
2. Inspektorat selaku Aparat Pngawasan Intern Pmerintah (APIP) sebagai pengawal pelaksanaan Sistem Pengedalian Internal (SPIP) yang strategis
3. Adanya Komitmen pimpinan yang tinggi dan peraturan tentang pembentukan organisasi dan tupoksi pembinaan dan pengawasan sebagai produk Hukum daerah
4. Internal Audit Charter (IAC)
1. Kompetensi SDM, dukungan sarpras dan anggaran pengawasan masih belum memadai
2. Kurangnya metode pembinaan pengawasan
3. Komitmen obyek pemeriksaan dalam menyelesaian tindak ln penyusunan Manajemen Risiko masih rendah
4. Komitmen APIP dalam peningkatan level kapabilitas masih rendah
3.3.2 Telaahan Renstra Propinsi DIY
Sasaran jangka menengah Renstra Inspektorat Propinsi DIY adalah
Meningkatnya Kualitas Pengawasan Dan Pengendalian Internal.
Ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Propinsi DIY tersebut,
faktor-faktor pendorong dan penghambat pelayanan Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Ditinjau dari Sasaran Jangka Menengah Renstra
Propinsi DIY
No
Sasaran Jangka Menengah
Renstra Inspektorat DIY
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Meningkatnya Kualitas Pengawasan Dan Pengendalian Internal
1. Political will pemerintah yang menempatkan peran pengawasan dalam posisi strategis dalam sistem manajemen pembangunan baik daerah maupun nasional
2. Inspektorat selaku Aparat Pngawasan Intern Pmerintah (APIP) sebagai pengawal pelaksanaan Sistem Pengedalian Internal (SPIP) yang strategis
3. Adanya Komitmen pimpinan yang tinggi dan peraturan tentang pembentukan organisasi dan tupoksi pembinaan dan pengawasan sebagai produk Hukum daerah
4. Internal Audit Charter (IAC)
1. Kompetensi SDM, dukungan sarpras dan anggaran pengawasan masih belum memadai
2. Kurangnya metode pembinaan pengawasan
3. Komitmen obyek pemeriksaan dalam menyelesaian tindak ln penyusunan Manajemen Risiko masih rendah
4. Komitmen APIP dalam peningkatan level kapabilitas masih rendah
3.4 Telaahan RTRW dan KLHS
3.4.1. Telaahan RTRW
Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bantul ditetapkan
melalui Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul Tahun 2010-2030. Tujuan
penataan ruang di Kabupaten Bantul adalah mewujudkan Kabupaten
Bantul yang maju dan mandiri dengan bertumpu pada sektor pertanian
sebagai basis ekonomi serta didukung sektor industri pengolahan,
pariwisata-budaya, perdagangan, dan jasa serta perikanan dan kelautan
dengan memperhatikan pelestarian lingkungan dan pengurangan risiko
bencana. Dengan demikian, faktor-faktor pendorong dan penghambat
pelayanan Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul ditinjau dari implikasi
RTRW adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi RTRW
No
Telaahan RTRW terkait Tupoksi .
Inspektorat Daerah Kabupaten
Bantul
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. Nihil
1. Political will pemerintah yang menempatkan peran pengawasan dalam posisi strategis dalam sistem manajemen pembangunan baik daerah maupun nasional
2. Inspektorat selaku Aparat Pngawasan Intern Pmerintah (APIP) sebagai pengawal pelaksanaan Sistem Pengedalian Internal (SPIP) yang strategis
3. Adanya Komitmen
1. Kompetensi SDM, dukungan sarpras dan anggaran pengawasan masih belum memadai
2. Kurangnya metode pembinaan pengawasan
3. Komitmen obyek pemeriksaan dalam menyelesaian tindak ln penyusunan Manajemen Risiko masih rendah
4. Komitmen APIP dalam peningkatan level kapabilitas masih rendah
pimpinan yang tinggi dan peraturan tentang pembentukan organisasi dan tupoksi pembinaan dan pengawasan sebagai produk Hukum daerah
4. Internal Audit Charter (IAC)
3.4.2. Telaahan KLHS
Sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH),
lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya,
keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang
mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup. Telaahan terhadap KLHS
diperlukan untuk memastikan bahwa program dan kegiatan yang
direncanakan telah mengintegrasikan prinsip-prinsip pembangunan
berkelanjutan. Dengan demikian, faktor-faktor pendorong dan penghambat
pelayanan Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul ditinjau dari implikasi
KLHS adalah sebagai berikut:
Tabel 3.6 Faktor Pendorong dan Penghambat Pelayanan Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul Ditinjau dari Implikasi KLHS
No
Telaahan KLHS terkait Tupoksi .
Inspektorat Daerah Kabupaten
Bantul
Faktor Pendorong Faktor Penghambat
1. NIHIL
1. Political will pemerintah yang menempatkan peran pengawasan dalam posisi strategis dalam sistem manajemen pembangunan baik daerah maupun nasional
2. Inspektorat selaku Aparat Pngawasan
1. Kompetensi SDM, dukungan sarpras dan anggaran pengawasan masih belum memadai
2. Kurangnya metode pembinaan pengawasan
3. Komitmen obyek pemeriksaan dalam menyelesaian tindak ln penyusunan Manajemen Risiko masih rendah
4. Komitmen APIP dalam
Intern Pmerintah (APIP) sebagai pengawal pelaksanaan Sistem Pengedalian Internal (SPIP) yang strategis
3. Adanya Komitmen pimpinan yang tinggi dan peraturan tentang pembentukan organisasi dan tupoksi pembinaan dan pengawasan sebagai produk Hukum daerah
4. Internal Audit Charter (IAC)
peningkatan level kapabilitas masih rendah
3.4. PENENTUAN ISU-ISU STRATGIS
Isu strategis adalah permasalahan utama yang disepakati untuk dijadikan
prioritas penanganan selama kurun waktu lima tahun mendatang. Adapun isu
strategis dalam Perubahan Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Tahun
2016-2021 adalah :
1. Penyelesaian tindak lanjut temuan internal dan eksternal masih rendah
2. Penyelesaian tindak lanjut kasus pengaduan belum optimal
3. Nilai PMPRB belum memadai
4. Implementasi SPIP masih rendah
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu 5 tahun. Sedangkan sasaran adalah rumusan kondisi yang menggambarkan
tercapainya tujuan berupa hasil pembangunan daerah/perangkat daerah yang diperoleh
dari pencapaian outcome program perangkat daerah. Rumusan tujuan dan sasaran
merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana
untuk mengevaluasi pilihan tersebut. Selanjutnya, rumusan pernyataan tujuan dan
sasaran jangka menengah Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul disajikan pada tabel
berikut:
Tabel 4.1
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Perangkat Daerah Inspektorat
Daerah Kabupaten Bantul
No Tujuan Sasaran Indikator Kinerja Sasaran
Capaian Indikator Kinerja
Target Indikator Kinerja
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, efisien dan bebas KKN
Meningkatnya Transparasi Efektifitas
dan Efisiensi Birokrasi
Nilai Maturitas
SPIP
1,97 2 3,0 3,1 3,2 3,3
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Strategi merupakan rangkaian tahapan atau langkah-langkah yang berisikan
grand design perencanaan pembangunan dalam upaya untuk mewujudkan tujuan dan
sasaran misi pembangunan daerah yang telah ditetapkan. Sedangkan arah kebijakan
merupakan pedoman untuk menentukan tahapan pembangunan selama 5 tahun guna
mencapai sasaran RPJMD secara bertahap. Strategi dan arah kebijakan untuk
mewujudkan tujuan dan sasaran perangkat daerah adalah sebagai berikut:
Tabel 5.1
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
VISI : “Terwujudnya Masyarakat Kabupaten Bantul yang sehat, cerdas, dan sejahtera, berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, dan kebangsaan dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”
MISI ke 1 : Meningkatkan tata kelola pemerintahan yg baik, efektif, efisien dan bebas dari KKN melalui percepatan reformasi birokrasi
Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, efisien dan bebas KKN
Meningkatnya Transparasi Efektifitas dan Efisiensi Birokrasi
Sosialisasi Internal
Audit Charter
(IAC)
Sosialisasi Internal Audit
Charter (IAC) tahun 2019
Penguatan
Kapabilitas APIP
Penguatan Kapabilitas
APIP tahun 2019
Penguatan SPIP
dengan
implementasi
Manajemen Risiko
pada OPD
Penguatan SPIP dengan
implementasi
Manajemen Risiko pada
OPD tahun 2019 s.d
2021
Penyelesaian
Tindak Lanjut
Pemeriksaan
Peningkatan
Penyelesaian Tindak
Lanjut Pemeriksaan
tahun 2019 s.d 2021
BAB VI
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Tahap penyusunan program dan kegiatan perangkat daerah serta
pendanaannya merupakan langkah teknokratis dalam menerjemahkan berbagai
analisis dan metodologi perumusan sebelumnya ke dalam bentuk program/kegiatan.
Rencana program dan kegiatan disertai pendanaan indikator Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul disajikan pada tabel berikut:
Tabel 6.1
Rencana Program, Kegiatan, dan Pendanaan Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program
Prioritas Pembangunan (DILENGKAPI
DENGAN KEGIATAN)
Indikator Kinerja
Program (Outcome) dan
Kegiatan (output)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Perangkat Daerah
Penanggung Jawab
Tahun 2016 (CAPAIAN) Tahun 2017 (CAPAIAN) Tahun 2018 (APBD) Tahun 2019 (SEPAKAT) Tahun 2020 (SEPAKAT) Tahun 2021 (SEPAKAT)
Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp Target Rp
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Pengawasan
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Nilai PMPRB Online
60 427,109,300 61 983,718,400 62 1,082,090,240 63 1,190,299,264 64 1,309,329,190 65 1,440,262,109 Inspektorat
Kegiatan Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
427,109,300 983,718,400 1,082,090,240 1,190,299,264 1,309,329,190 1,440,262,109 Inspektorat
Jumlah Evaluasi Reformasi Birokrasi
1 1 1 1 1 1
Jumlah Evaluasi LHKASN
0 1 1 1 1 1
Jumlah Laporan Unit Konsultasi, Asistensi dan Pendampingan
1 1 1 1 1 1
Jumlah Kebijakan, Sisdur Pengawasan
5 5 5 5 5 5
Jumlah Laporan Peer Review
1 4 4 4 4 4
Jumlah Laporan FORPI
1 11 11 11 11 11
Jumlah Laporan Whistle blower System
0 1 1 1 1 1
Jumlah Laporan Penanganan Benturan Kepentingan
0 1 1 1 1 1
Jumlah Laporan Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG)
0 1 1 1 1 1
Jumlah Laporan Kegiatan Pencegahan KKN
1 1 1 1 1 1
Jumlah Laporan Penilaian IACM
1 1 1 1 1 1
Jumlah Evaluasi Zona Integritas
4 4 4 4 4 4
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Persentase Jumlah OPD yang SPIP Baik
0 0 0 0 20 116,069,000 30 127,675,900 40 140,443,490 50 154,487,839 Inspektorat
Kegiatan Pelaksanaan Pendampingan SPIP di Kabupaten Bantul
0 0 0 0 116,069,000 127,675,900 140,443,490 154,487,839 Inspektorat
Jumlah Evaluasi SPIP OPD
0 0 1 1 1 1
Jumlah Penilaian Mandiri Maturitas SPIP
0 0 1 1 1 1
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Persentase Jumlah Kasus Pengaduan Yang ditindak lanjuti
100 215,047,200 100 444,968,150 100 489,464,965 100 538,411,461 100 592,252,607 100 651,477,868 Inspektorat
Kegiatan Penanganan Kasus / Pengaduan Masyarakat dan Pemeriksaan Khusus
215,047,200 444,968,150 489,464,965 538,411,461 592,252,607 651,477,868 Inspektorat
Jumlah Laporan Unit Pengaduan
0 1 1 1 1 1
Jumlah Pemeriksaan Khusus dan Kasus
20 25 25 25 25 25
Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH
Persentase Jumlah Temuan Eksternal dan Internal yang ditindak lanjuti
89.5 1,339,534,900 90 969,944,100 90.5 1,066,938,510 91 1,173,632,362 91.5 1,290,995,598 92 1,420,095,157 Inspektorat
Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Internal secara berkala
1.339.534.000 969.944.100 1.066.938.510 1.173.632.362 1.290.995.598 1.420.095.157 Inspektorat
Jumlah Reviu LKPD
1 1 1 1 1 1
Jumlah Reviu LKJ
1 1 1 1 1 1
Jumlah Reviu Aset OPD
1 1 1 1 1 1
Jumlah Reviu Persediaan OPD
1 1 1 1 1 1
Jumlah Reviu RKPD OPD
0 1 1 1 1 1
Jumlah Reviu RKA OPD
0 1 1 1 1 1
Jumlah Reviu PBJ OPD
0 1 1 1 1 1
Jumlah Pemeriksaan Reguler /Berkala
48 48 48 48 48 48
Jumlah Evaluasi AKIP OPD
1 1 1 1 1 1
Jumlah cash/stock opname
1 1 1 1 1 1
Jumlah Laporan Tindak Lanjut
12 12 12 12 12 12
Jumlah Pendataan Penilaian Risiko
12 12 12 12 12 12
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Nilai AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
73 275,829,503 74 306,477,225 75 340,530,250 76 374,583,275 77 412,041,603 78 453,245,763 Inspektorat
Kegiatan Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Perkantoran
719.663.750 453.942.250 499.336.475 556.120.123 611.732.135 672.905.348 Inspektorat
Jumlah Benda Pos (Materai)
2000 4000 6000 6000 6000 6000
Jumlah jasa telepon, listrik dan air 12
12
12
12
12
12
Jumlah perpanjangan STNK kendaraan dinas 12
12
12
12
12
12
Jumlah jasa Pengelola keuangan dan barang 96
96
96
96
96
96
Jumlah paket kebersihan 1
1
1
1
1
1
Jumlah pemeliharaan peralatan Kantor (Komputer, Laptop, Printer, Ac, Scaner dll) 1
1
1
1
1
1
Jumlah penyediaan alat tulis kantor 1
1
1
1
1
1
Jumlah paket barang cetakan 1
1
1
1
1
1
Jumlah Penggandaan
65.000
65.000
65.000
65.000
65.000
65.000
Jumlah Peralatan dan Perlengkapan Kantor 10
10
10
10
10
10
Jumlah langganan surat kabar 12
12
12
12
12
12
Jumlah Personil Jaga malam dan satpam 72
72
72
72
72
72
Jumlah Dokumen Arsip 3000
3200
3500
3700
3900
4000
Kegiatan Penyediaan Rapat-rapat, Koordinasi dan Konsultasi
183.100.000 273.300.000 300.630.000 330.693.000 363.762.300 400.138.530 Inspektorat
Jumlah Makan Minum Rapat
200 200 200 200 200 200
Jumlah Makan Minum Tamu
100 100 100 100 100 100
Jumlah Perjalanan diinas ke luar daerah
256 256 256 256 256 256
Jumlah Perjalanan diinas ke dalam daerah
50 50 50 50 50 50
Program Peningkatan Sarpras Aparatur
Persentase pemenuhan sarpras aparatur
1 199,474,650 2 221,638,500 3 246,265,000 4 270,891,500 5 297,980,650 6 327,778,715 Inspektorat
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
195.000.000 55.000.000 60.500.000 66.550.000 73.205.000 80.525.500 Inspektorat
Jumlah Pemeliharaan Bangunan Kantor
1 1 1 1 1 1
Pemeliharaan kendaraan dinas /operasional
186.200.000 170.550.000 187.605.000 206.365.500 227.002.050 249.702.255 Inspektorat
Jumlah BBM dan Pelumas
15000 15000 15000 15000 15000 15000
Jumlah Service Kendaraan
1 1 1 1 1 1
Jumlah Suku Cadang Kendaraan
1 1 1 1 1 1
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Cakupan peningkatan kapastas sumber daya aparatur
1 200.385.550 2 149.440.600 3 164.384.660 4 180.823.126 5 198.905.439 6 217.795.982 Inspektorat
Pendidikan, pelatihan, sosialisasi, bimtek dan peningkatan kapasitas aparatur
200.385.550 149.440.600 164.384.660 180.823.126 198.905.439 217.795.982 Inspektorat
Jumlah ASN Yang di Diklat Penjenjangan atau Subtantif
4 4 4 4 4 4
Jumlah Laporan PAK
2 2 2 2 2 2
Jumlah pelatihan kantor sendiri
12 12 12 12 12 12
Jumlah tenaga APIP yang dilatih
5 5 5 5 5 5
3.466.040.700 3.500.863.500 3.967.008.850 4.570.570.736 4.807.627.809 5.287.390.588
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Indikator kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul yang mengacu pada
tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 menunjukkan kinerja
yang akan dicapai oleh Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul dalam 5 tahun
mendatang sebagi komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran
RPJMD Tahun 2016-2021. Indikator kinerja Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul yang
mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD disajikan pada tabel berikut:
Tabel 7.1
Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
No Indikator Kinerja Program (Outcome)
Realisasi Indikator Kinerja
Target Indikator Kinerja Kondisi Kinerja Akhir
RPJMD 2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Nilai PMPRB Online 60 61 62 63 64 65 65
2 Persentase Jumlah OPD yang SPIP Baik
0 0 20 30 40 50 50
3 Persentase Jumlah Kasus Pengaduan Yang ditindaklanjuti
100 100 100 100 100 100 100
4 Persentase Jumlah Temuan Eksternal dan Internal yang ditindaklanjuti
89.5 90 90.5 91 91.5 92 92
5 Nilai AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah)
73 74 75 76 77 78 78
6 Persentase pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
1 2 3 4 5 6 6
7 Persentase pemenuhan sarana dan prasarana aparatur
1 2 3 4 5 6 6
BAB VIII
PENUTUP
Perubahan Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021
merupakan perubahan dokumen perencanaan Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul
yang disusun sesui dengan tugas dan fungsi perencanaan Inspektorat Daerah
Kabupaten Bantul serta berpedoman pada Perubahan RPJMD Tahun 2016-2021.
Perubahan Renstra Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2016-2021 akan
menjadi pedoman Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul dalam dalam menyusun Renja
Inspektorat Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2019, 2020, dan 2021.