perubahan iklim dan peran arsitek untuk
TRANSCRIPT
-
8/7/2019 Perubahan Iklim dan peran Arsitek untuk
1/4
Perubahan Iklim dan peran Arsitek untuk Sustainable Life
Menghadapi pengaruh iklim global dan juga iklim local di Indonesia,dengan pola pikir bahwa harus
ada perubahan agar masa yang akan datang tidak lebih buruk dari masa sekarang (sustainable life)
menajdikan lingkungan-lingkungan binaan seperti rumah,wilayah,kompleks,dll akan menghasilkandampak terhadap kenyamanan penghuninya.Terjadi cara pandang dalam menyikapi perubahan iklim
dalam lingkungan binaan.Contohnya pada saat suhu semakin panas ,ada lingkungan binaan (dalam
ahl ini unit kecil yaitu rumah) yang beradaptasi dengan menggunakan AC dan ada yang
menggunakan tanaman agar dapat mendinginkan ruangan.Terjadi dua pendekatan untuk
beradaptasi,namun dampak yang dihasilkan ternyata lain.Bayangkan jika setiap rumah menghadapi
pemanasan global ini ditanggapi dengan teknologi pendingin dan satu lagi dengan
Alamiah.Dengan penggunaan AC , maka ruangan menjadi dingin,tetapi membutuhkan energi yang
berasal dari listrik dan pda sumbernya akan menghasilkan gas-gas yang malah akan membuat bumi
semakin panasa,dan AC pun menghasilkan panas diluar ruangan tersebut.
Jika seluruh rumah melakukannya dapat dibayangkan,udara diluar semakin panas,dan energi yang
dihasilkan besar sekali,tapi tidak seekstrem juga harus tanpa AC karena ada beberapa bangunan
dalam skala lebih besar yang memang memerlukannya.Penggunaan teknologi ini harus diimbangi
juga dengan beberapa upaya yang lebih baik agar iklim dan lingkungan bersahabt dengan kita.Pada
kasus ayng satunya ,jika kita menanam pohon,banyak keuntungan yang didapat yaitu pohon
mendinginkan ruangan dengan bayangannya,daunnya tidak meradiasikan panas,dan kita mendapat
O2 juga bayangkan jika seluruh rumah memiliki banyak pohon akan berpengaruh dan mengurangi
CO2 sebagai gas pencipta pemanasan global.
Dari kasus llingkungan binaan dan kaitannya dengan manusia,sudah ada perbedaan pendekatan
yang sebenarnya berdampak ke kehidupan yang akan datang.Di sini arsitek,akademisi,dan pihak-
pihak lain sebagai salah satu pemangku kepentingan pengembangan kota,dan merancang
lingkungan binaan adalah pihak yang berperan penting dalam memberikan jasa konsultasi untuk
pembangunan dan pengembangan lingkungan binaan. Arsitek berperan penting dalam merancang
bangunan untuk tempat tinggal, bekerja, rekreasi dan lain-lain. Arsitek bertanggung jawab
merancang bangunan agar layak dihuni dan digunakan untuk kegiatan ekonomi dan sosial sehari-
hari. Pada dasarnya, setiap pembangunan pasti akan mengubah keseimbangan lingkungan alami dan
mengubahnya menjadi lingkungan binaan (built environment).
Dalam perancangan bangunan, arsitek didukung oleh beberapa disiplin lainnya. Peran arsitek dan
disiplin lainnya sangat penting dalam merancang bangunan yang dapat beradaptasi dengan
perubahan iklim tersebut. Pengoperasian bangunan gedung bertingkat tinggi memerlukan energi
yang besar untuk penerangan dan pendinginan udara, sistem penyediaan air bersih, pembuangan air
dan sampah.Pengaruh perubahan iklim ini terhadap dunia arsitektur juga ternyata berkaitan juga
dengan pengaruh dunia arsitektur terhadap perubahan iklim.Seperti kasus penggunaan AC dan
-
8/7/2019 Perubahan Iklim dan peran Arsitek untuk
2/4
pohon dimana dipengaruhi iklim global tetapi juga pendekatan tersebut berpengaruh balik kepada
perubahan iklim global.Ada bangunan yang merespon dengan baik sehingga akan menjadikan hasil
yang lebih baik.Peran peran arsitek pada perancangan banguna-bangunan dan juga lingkungannya
akan berpengaruh terhadap iklim global.Sektor-sektor konstruksi,pembangunan pun berpengaruh
terhadap perusakan lingkungan ,dapat dilihat dari pengambilan material mulai dari hulu ke
hilir,secara terus menerus,mengurangi tanaman,yang akan menjadikan banyak bencana dan bumisemakin panas.
Pengaruh Iklim terhadap arsitektur dan pengaruh balik arsitektur terhadap perubahan iklim harus
dilihat secara bijaksana.Indonesia sebagai Negara beriklim tropis,dalam pembangunannya
seharusnya dapat memanfaatkan keuntungan iklim tropis di Indonesia,seperti panas matahari yang
menyinari setiap hari,adanya daerah-daerah yang sering hujan,tanah yang bagus sehingga dapat
ditumbuhi tanaman.Negara lain pun yang beriklim subtropics,dll memiliki kelebihannya sendiri dan
iklim-iklim ini erat kaitannya dengan pembangunan diwilayah tersebut. Salah satu alasan mengapa
manusia membuat bangunan adalah karena kondisi alam iklim tempat manusia berada tidak selalu
baik menunjang aktivitas yang dilakukannya. Karena cukup banyak aktivitas manusia yang tidak
dapat diselenggarakan akibat ketidaksesuaian kondisi iklim luar, manusia membuat bangunan.
Dengan bangunan, diharapkan iklim luar yang tidak menunjang aktivitas manusia dapat
dimodifikasidiubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang lebih sesuai.Usaha manusia untuk
mengubah kondisi iklim luar yang tidak sesuai menjadi iklim dalam (bangunan) yang sesuai seringkali
tidak seluruhnya tercapai. Dalam banyak kasus, manusia di daerah tropis seringkali gagal
menciptakan kondisi termis yang nyaman di dalam bangunan. Ketika berada di dalam bangunan,
pengguna bangunan justru seringkali merasakan udara ruang yang panas, sehingga kerap mereka
lebih memilih berada di luar bangunan.
Pada saat arsitek melakukan tindakan untuk menanggulangi persoalan iklim dalam bangunan yang
dirancangnya, ia secara benar mengartikan bahwa bangunan adalah alat untuk memodifikasi iklim.
Iklim luar yang tidak sesuai dengan tuntutan penyelenggaraan aktivitas manusia dicoba untuk
diubah menjadi iklim dalam (bangunan) yang sesuai.Arsitek di daerah subtropis tentu berbeda dalam
pendekatan perancangan terhadap bangunan didaerahnya,dengan pendekatan dinding dua
lapis,atap dapat datar,dll.Di Indonesia,sudah ada ratusan tahun yang lalu rumah-rumah tradisional
yang terbukti sampai sekarang baik dalam hal beradaptasi terhadap iklim di Indonesia dan juga
perubahan Iklim.
Arsiteknya pada dahulu menggunakan pendekatan alamiah dan sebenarnya pada saat sekaran
pendekatan ini dapat diterapkan.Dengan aturan-aturan hanya kayu apa yang digunakan,material
bambu,pengangkatan lantai dari tanah karena lembabnya tanah,pemasukan udara melalui sela-sela
dindin,dll,berbeda sekali dengan konstruksi material yang menghabiskan banyak energi dan
pencariannya secara besar- besaran pada zaman sekarang ini. Di sini terlihat bahwa arsitektur yang
dirancang guna mengatasi masalah iklim setempat, karena pemecahan problematik iklim merupakan
-
8/7/2019 Perubahan Iklim dan peran Arsitek untuk
3/4
suatu tuntutan mendasar yang wajib dipenuhi oleh suatu karya arsitektur di manapun dia
dibangun. Dengan perbuahan iklim ini,dan juga pemanfaatan iklim di Indonesia, ada beberapa
arsitek yang menggunakan pendekatan seperti yang tadi dijelaskan diatas yaitu memikirkan masa
yang akan datang ( sustainable).
Arsitek dalam merancang lingkungan binaan salah satunya bangunan menyadari perubahan iklima
dalah sesuatu yang berpengaruh terhadap bangunan yang akan dibuatnya,dan juga manusia
mengetahui bahwa iklim sangat berpengaruh terhadap tempat yang ia tinggali. Banyak cara untuk
pendekatan terhadap perubahan iklim dan juga iklim setempat di berbagai daerah.Contoh diatas
dengan menggunakan Menciptakan iklim mikro (dalam dearah tertentu) dengan menanam pohon
pelindung dengan tajuk lebar akan mengurangi suhu cukup signifikan dalam daerah yang
terlindungi/teduh. Ruang terbuka (hijau) juga penting, selain sebagai penyerap karbon, juga
merupakan ruang interaksi sosial bagi pengguna bangunan. Penghawaan dan pencahayaan alami
dapat mengurangi beban pengoperasian bangunan. Selain itu, penyinaran panas yang berlebihan
juga harus dihindari untuk mengurangi beban pendinginan udara.
Hal ini dapat dilakukan dengan merancang sirip-sirip atau kanopi di jendela-jendela bangunan.Air
hujan yang terjadi di Indonesia dimanfaatkan secara baik untuk memenuhi kebutuhan air penghuni
bangunan..Jika iklim mikro ini diterapkan disetiap rumah ,dapat dibayangkan bagaimana hasilnya.
Indonesia, sebagai negara tropis, mendapatkan sinar matahari, sepanjang tahun. Hal ini dapat
dimanfaatkan oleh perancang dengan memasang solar panel untuk menyimpan energi surya yang
dapat memenuhi sebagian kebutuhan energi bangunan Indonesia, dengan teknologi rendah dan
harga yang terjangkau. Ada beberapa teknologi lainnya yang dapat dimanfaatkan seperti mikro hidro
(untuk komunitas) dan tenaga angin (di daerah dengan kecepatan angin tertentu).
Teknologi tidak selamanya menyumbang terhadap pemanasan global,tetapi juga dengan penerapan
teknologi yang baik dan terencana ,akan menjadi sebuah lingkungan binaan yang baik dan
berkelanjutan.Lingkungan yang beradaptasi dengan pengaruh iklim local dan iklim global dapat
dimanfaatkan dengan baik,selain mengurangi dampak pemanasan global juga member sumbangsih
terhadap keberlanjutan lingkungan binaan tersebut
Adaptasi dan pendekatan terhadap perubahan iklim global dapat dilakukan dengan mengadopsi
kearifan lokal dalam perancangan.Pada zaman dahulu di Indonesia para perancang rumahrumah
yang disebut Arsitektur Tradisional sudah menerapkan rancangan yang terbukti bertahan dalam
menghadapi iklim di Indonesia. Pada tahun 1980 an para arsitek Indonesia bergelut dengan topik
Arsitektur Tropis yang bertujuan memanfaatkan sebesar mungkin keuntungan geografis Indonesia
di daerah tropis guna mengurangi pemakaian energi di dalam bangunan.Sekarang yang dibicarakan
menjadi Green Architecture ataupun Sustainable Architecture yang sebenarnya merupakan
penyempurnaan dari prinsip-prinsip dasar yang terbahas dalam Arsitektur Tropis denganmemanfaatkan kemajuan teknologi (yang baik) dalam pergerakan arsitektur global.Protokol
Kyoto,Climate exchange,Peringatan Hari Bumi,merupakan perhatian nyata warga dunia terhadap
perubahan iklim global yang semakin terasa.,dan bumi,sebgai tempat manusia tinggal dan
beraktivitas sudah semakin terdesak,dengan segala kerusakan yang manusia timbulkan dimuka
bumi.
-
8/7/2019 Perubahan Iklim dan peran Arsitek untuk
4/4
Arsitek dalam hal ini memiliki peran penting ,dalam dunia rsitektur ,bangunan terbentuk umumnya
menyesuaikan dengan iklim dimana bangunan itu berada,bangunan berfungsi untuk manusia
beraktivitas didalamnya dan dapat menghadapi iklim global.Dalam menghadapi iklim seperti ini,tidak
hanya bangunan yang kuat merespon perubahan iklim tetapi juga memanfaatnkan dan
mejadikannya sebagai bangunan yang sustainable,member sumbangsih dengan mengurangi efek
pemanasan global dan juga berperan menjadikan bumi semakin baik dan bersahabat denganmanusia
http://rizkilesus.wordpress.com/2010/01/17/perubahan-iklim-
peran-arsitek-untuk-sustainable-life/