pertumbuhan ekonomi dan kebijakan perdagangan internasional

24
Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Upload: others

Post on 30-Oct-2021

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan

Internasional

Page 2: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

PENDAHULUAN

• Akhir abad 20 mulai diberlakukan liberalisasi, terutama oleh negara2 maju

• STIGLITZ: “PERDAGANGAN ADALAH KEKUATAN POSITIF BAGI PEMBANGUNAN”.

• Liberalisasi perlu dikelola secara hati-hati

• Negara2 berkembang anggota WTO skeptis dengan hasil negosiasi tiap putaran perdagangan karena superioritas negara2 maju.

• Terjadinya unfair trade dan liberalisasi tidak sesuai ekspektasi

Page 3: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

PERDAGANGAN: BAIK UNTUK PEMBANGUNAN

• CONTOH:

1. RESTORASI MEIJI DI JEPANG. • RESTORASI MEIJI DI JEPANG DI AWAL ABAD 20 ADALAH HASIL

KOMBINASI FAKTOR INTERNASIONAL DAN DOMESTIK. INSTITUSI POLITIK DIBANGUN, DAN DENGAN CEPAT MENGADOPSI TEKNOLOGI BARAT SEPANJANG MISI IWAKURA KE EROPA DAN AMERIKA PADA 1870-AN. SISTEM PENDIDIKAN BARU DIBANGUN UNTUK SEMUA ANAK MUDA, MENGIRIMKAN PELAJAR KE AMERIKA DAN EROPA, DAN MENEKANKAN ILMU MODERN, MATEMATIKA, TEKNOLOGI, DAN BAHASA LUAR NEGERI.

Page 4: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• PEMERINTAH BANGUN REL KA, MEMPERBAIKI JARINGAN JALAN, DAN REFORMASI SEKTOR FINANSIAL.

• PERDAGANGAN JUGA MENJADI VITAL. MESIN, PERLENGKAPAN TRANSPORT, DAN BARANG KAPITAL LAIN DIIMPOR DARI BARAT SEBAGAI PERTUKARAN AKAN BAJU, MAINAN ANAK, DAN PRODUK JEPANG LAINNYA.

Page 5: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

2. PEMBANGUNAN INDUSTRI DI AMERIKA UTARA DAN NEGARA MACAN ASIA (INDIA DAN CHINA) DI PARUH KEDUA ABAD 20.

Page 6: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

KESUKSESAN DARI ASIA TIMUR

• Kesuksesan diawali oleh Jepang, kemudian diikuti Korsel, Taiwan, Hongkong, Singapur, dan Thailand, juga China

• Kesuksesan ini menunjukkan bahwa (1) inequality tidak perlu ada dalam proses pertumbuhan. Bertolak belakang dengan teori klasik bahwa Tabungan tinggi tercapai hanya melalui ketimpangan (Lewis, 1955)

Page 7: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

(2) tahap awal dalam pembangunan tidak dikaitkan dengan ketimpangan (KONTRA KUZNETS)>>> Bukti: Angka kemiskinan di Malaysia dan Thailand turun pada akhir abad 20

Page 8: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• KOREA & JEPANG FOKUS PADA KORPORASI DOMESTIK BERSKALA BESAR SERTA MEMBATASI INVESTASI LUAR NEGERI (FOREIGN DIRECT INVESTMENT/FDI).

• SEBALIKNYA, SINGAPURA & MALAYSIA MEMBUKA PELUANG BAGI INVESTASI LN SERTA MEMBUKA BERBAGAI KLUSTER AKTIVITAS. FDI MENCAPAI LEBIH DARI 30% GDP PADA TAHUN 1992.

Page 9: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

MESKIPUN BERBEDA KEBIJAKAN, MEREKA PUNYA KESAMAAN. DIANTARANYA:

• TINGGINYA ANGKA INVESTASI MODAL FISIK DAN MANUSIA

• PESATNYA PERTUMBUHAN TINGKAT PRODUKTIVITAS PERTANIAN

• DAN MENURUNNYA ANGKA FERTILITAS

Page 10: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• DI ERA RESTORASI MEIJI DI PERTENGAHAN ABAD 19, PEMBANGUNAN SANGAT SENTRALISTIS DENGAN SLOGAN ‘SHOKUSAN-KOGYO’ (INDUSTRIALISASI) DAN ‘FUKOKU-KYOHEI’ (SEBUAH NEGARA YANG MAKMURI DENGAN KEKUATAN ANGKATAN PERANG).

Page 11: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• NAMUN DALAM KONTEKS MODERN, INTERVENSI PEMERINTAH SELEKTIF. MISALNYA DI JEPANG, PEMERINTAH MENGGIATKAN INDUSTRI BERAT. BAJA, ALUMINIUM, MOBIL, INDUSTRI GALANGAN KAPAL, ELEKTRONIK DAN SEMI-KONDUKTOR, MENDAPAT DUKUNGAN LUAS DARI PEMERINTAH. PEMERINTAH PERLUAS KREDIT BAGI PERUSAHAAN BESAR UNTUK MENDORONG INVESTASI.

Page 12: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• TIDAK TEPAT BAGI SISTEM PERDAGANGAN DUNIA UNTUK MEMBATASI KEMAMPUAN NEGARA BERKEMBANG UNTUK MENGGUNAKAN BAIK KEBIJAKAN PERDAGANGAN MAUPUN INDUSTRINYA UNTUK MENDORONG PROSES INDUSTRIALISASI.

Page 13: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

AMERIKA LATIN & KEB. SUBTITUSI IMPOR

• SETELAH PD II, NEGARA AMERIKA LATIN MENERAPKAN STRATEGI YANG CUKUP BERBEDA

DARI ASIA NEGARA TIMUR. SEPERTI BANYAK NEGARA BERKEMBANG, NEGARA AMERIKA LATIN

IKUTI PENGALAMAN NEGARA MAJU, DENGAN SEBUAH STRATEGI PERTUMBUHAN YANG

SENTRALISTIS. NEGARA BERKEMBANG JUGA MENYAKSIKAN KEBIJAKAN ‘BIG BANG’ DALAM

INDUSTRIALISASI DI UNI SOVIET DI MASA STALIN SEPANJANG ERA 1930-AN.

Page 14: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• KESUKSESAN INDUSTRI DAN EKONOMI SOVIET YANG SENTRALISTIS KEMUDIAN

MEYAKINKAN BANYAK NEGARA BERKEMBANG BAHWA PEMERINTAH PUNYA

PERAN YANG BESAR DALAM MENGELOLA PROSES INDUSTRIALISASI.

Page 15: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• PENGAMATAN INI DIDUKUNG OLEH PARA EKONOM PEMBANGUNAN YANG PERCAYA BAHWA SEBETULNYA PROBLEM MENDASAR DALAM NEGARA BERKEMBANG ADALAH PROBLEM STRUKTURAL DAN MEMERLUKAN INTERVENSI PEMERINTAH YANG CUKUP RADIKAL UNTUK MENGATASINYA.

Page 16: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• ARTHUR LEWIS (1955) MENYATAKAN BAHWA PEMBANGUNAN EKONOMI MEMERLUKAN KOORDINASI SEBAB “SETIAP SEKTOR HARUS TUMBUH DALAM RELASI YANG BENAR ANTARA SATU DENGAN LAINNYA ATAUKAH MEREKA TIDAK DAPAT TUMBUH SAMA SEKALI”. IA MENDUKUNG PENGELOLAAN PROSES INDUSTRIALISASI YANG TERJADI DALAM BANYAK SEKTOR UNTUK MENCAPAI ‘BALANCED GROWTH’.

Page 17: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

• EKONOM YANG LAIN BERPENDAPAT BAHWA PROBLEM KETERBELAKANGAN HANYA DAPAT DIATASI DENGAN INVESTASI BERSKALA BESAR (BIG PUSH) PADA BANYAK SEKTOR YANG MENGUATKAN SATU SAMA LAIN.

• PAUL ROSENSTEIN-RODAN (1961) MENGATAKAN BAHWA UPAYA PEMBANGUNAN EKONOMI YANG TERLALU SEMPIT PADA BEBERAPA SEKTOR SAJA HANYA AKAN MENIMBULKAN PROBLEM KETIDAKCUKUPAN PERMINTAAN YANG AKAN MENGHAMBAT PERTUMBUHAN.

Page 18: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Pengertian Kebijakan Ek. Internasional

• Tindakan/ kebijakan ekonomi pemerintah, yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi komposisi, arah serta bentuk daripada perdagangan dan pembayran internasional

• Instrumen:

1. Kebijakan perdagangan internasional

2. Kebijakan pembayaran internasional

3. Kebijakan bantuan luar negeri

• Tujuan Kebijakan Ek. Internasional

1. Autarki

2. Welfare (Kesejahteraan)

3. Proteksi

4. Pembangunan Ekonomi

Page 19: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional

• Kebijakan Perdagangan internasional mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang sedang berjalan (current account) pada neraca pembayaran internasional (BOP), khususnya tentang ekspor dan impor barang dan jasa

• Kebijakan pembayaran internasional meliputi tindakan/ kebijakan pemerintah terhadap rekening modal (capital account) dalam neraca pembayaran internasional (BOP) yang berupa pengawasan terhadap pembayaran internasional

• Kebijakan bantuan luar negeri adalah tindakan/ kebijakan pemerintah yang berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman (loans), bantuan yang bertujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan militer terhadap negara lain.

Page 20: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Tujuan Kebijakan Perdagangan Internasional

1. Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari pengaruh buruk atau negatif dari situasi perdagangan internasional yang tidak baik

2. Melindungi kepentingan industri di dalam negeri

3. Melindungi lapangan kerja

4. Menjaga keseimbangan BOP

5. Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi

6. Menjaga stabilitas nilai tukar

Page 21: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan Ekspor

• Berbagai tindakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mempengaruhi struktur, komposisi, dan arah transaksi serta kelancaran usaha untuk peningkatan devisa ekspor suatu negara

• Kebijakan di bidang ekspor dibedakan:

a. Kebijakan ekspor dalam negeri

b. Kebijakan ekspor luar negeri

Page 22: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Contoh Kebijakan Ekspor dalam Negeri

1. Kebijakan perpajakan dalam bentuk pembebasan, keringanan, pengembalian pajak untuk barang-barang ekspor tertentu

2. Fasilitas kredit perbankan yang murah untuk mendorong peningkatan ekspor tertentu

3. Penetapan prosedur/ tata laksana ekspor yang relatif mudah

4. Pemberian subsidi ekspor

5. Pembentukan asosiasi ekportir

6. Pembentukan kelembagaan seperti bounded island Batam, Export Processing Zone

7. Larangan/ pembatasan ekspor

Page 23: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Contoh Kebijakan Ekspor Luar Negeri

1. Pembentukan International Trade Promotion Center (ITPC) di berbagai negara

2. Pemanfaatan General System of Preferency (GSP), yaitu fasilitas keringanan bea masuk yang diberikan negara-negara industri untuk barang manufaktur yang berasal dari negara sedang berkembang seperti Indonesia (hasil dari UNCTAD)

3. Menjadi anggota Commodity Association of Producer, seperti OPEC

4. Menjadi anggota Commodity Agreement between Producer and Consumer

Page 24: Pertumbuhan Ekonomi dan Kebijakan Perdagangan Internasional

Kebijakan Impor

• Berbagai tindakan dan peraturan yang dikeluarkan pemerintah, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang mempengaruhi struktur, komposisi, dan arah transaksi serta kelancaran usaha untuk melindungi/ mendorong pertumbuhan industri dalam negeri dan penghematan devisa

• Kebijakan di bidang impor dibedakan menjadi:

a. Kebijakan Tariff Barrier

b. Kebijakan Non Tariff Barrier