pertrek no.40040 thn 2016 ttg tata cara pembentukan

7
PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN NOMOR: 40040/UN4.1/OT.10/2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN, PERUBAHAN NAMA, DAN PENUTUPAN DEPARTEMEN DI UNIVERSITAS HASANUDDIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA REKTOR UNIVERSITAS HASANUDDIN Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 ayat (11) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Hasanuddin; b. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (2) Peraturan Rektor tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas dan Sekolah Universitas Hasanuddin. c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Tata Cara Pembentukan, Perubahan Nama, dan Penutupan Departemen di Universitas Hasanuddin. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586); 3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670); 1

Upload: dinhque

Post on 22-Jan-2017

229 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertrek No.40040 Thn 2016 Ttg Tata Cara Pembentukan

P E R A T U R A N R E K T O R U N I V E R S I T A S HASANUDDIN NOMOR: 4 0 0 4 0 / U N 4 . 1 / O T . 1 0 / 2 0 1 6

T E N T A N G T A T A C A R A P E M B E N T U K A N , PERUBAHAN NAMA, DAN PENUTUPAN

D E P A R T E M E N DI U N I V E R S I T A S HASANUDDIN

DENGAN R A H M A T TUHAN YANG MAHA E S A

R E K T O R U N I V E R S I T A S HASANUDDIN

Menimbang : a. bahwa u n t u k melaksanakan ketentuan Pasal 37 ayat (11) Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Hasanuddin;

b. bahwa u n t u k melaksanakan ketentuan Pasal 47 ayat (2) Peraturan Rektor tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas dan Sekolah Universitas Hasanuddin.

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huru f a dan b, perlu menetapkan Peraturan Rektor tentang Tata Cara Pembentukan, Perubahan Nama, dan Penutupan Departemen di Universitas Hasanuddin.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5494);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5670);

1

Page 2: Pertrek No.40040 Thn 2016 Ttg Tata Cara Pembentukan

5. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 91);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5007);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5500);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penetapan Universitas Hasanuddin Sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 301);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 110, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5699);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2015 tentang Statuta Universitas Hasanuddin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5720);

12. Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 5441/ UN4/OT.4/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Pengelola Universitas Hasanuddin;

13. Peraturan Rektor Universitas Hasanuddin Nomor 25000 /UN4.1/0T. 10/206 tentang Organisasi dan Tata Kerja Fakultas dan Sekolah Universitas Hasanuddin.

M E M U T U S K A N

Menetapkan : PERATURAN REKTOR TENTANG PEMBENTUKAN, PERUBAHAN NAMA, DAN PENUTUPAN DEPARTEMEN D I UNIVERSITAS HASANUDDIN

BAB I K E T E N T U A N UMUM

Pasa l 1

Dalam Peraturan Rek t o r in i yang dimaksud dengan: 1. Universitas Hasanuddin yang selanjutnya disebut Unhas adalah perguruan

tinggi negeri badan hukum. > 2

Page 3: Pertrek No.40040 Thn 2016 Ttg Tata Cara Pembentukan

2. Statuta Unhas adalah peraturan dasar pengelolaan Unhas yang digunakan sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur operasional di Unhas.

3. Majelis Wali Amanat yang selanjutnya disingkat MWA adalah organ Unhas yang menetapkan, memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan di bidang nonakademik.

4. Rektor adalah organ Unhas yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan Unhas.

5. Lembaga Penjaminan Mutu Internal yang selanjutnya disingkat LPMI adalah unsur yang merencanakan, menerapkan, mengendalikan, mengoordinasikan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu akademik dan bertanggungjawab atas peningkatan mutu secara berencana dan berkelanjutan.

6. Fakultas adalah h impunan sumber daya pendukung yang menyelenggarakan dan mengelola pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi dalam satu rumpun disiplin i lmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya.

7. Dekan adalah pimpinan Fakultas atau Sekolah di l ingkungan Unhas yang berwenang dan bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan pendidikan pada masing-masing Fakultas atau Sekolah.

8. Senat Fakultas adalah organ yang menjalankan fungsi pertimbangan dan pengawasan akademik pada tingkat fakultas.

9. Gugus Penjaminan Mutu yang selanjutnya disingkat GPM adalah unsur dari Fakultas/Sekolah yang merencanakan, menerapkan, mengendalikan dan mengembangkan sistem penjaminan mutu akademik pada Fakultas/Sekolah dan Program Studi.

10. Departemen adalah unsur dari Fakultas yang mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik dalam satu atau beberapa cabang i lmu pengetahuan dan teknologi, dalam jenis pendidikan akademik, pendidikan profesi, dan/atau pendidikan vokasi.

11. Dosen adalah pendidik profesional dan i lmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan i lmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

12. Profesor adalah jabatan fungsional tertinggi bagi Dosen yang mengajar di l ingkungan satuan perguruan tinggi.

13. Nomor Induk Dosen Nasional yang selanjutnya disingkat dengan NIDN adalah nomor induk yang diterbitkan oleh Kementerian u n t u k dosen tetap yang pembiayaannya melalui anggaran pendapatan dan belanja negara.

14. Nomor Induk Dosen Khusus yang selanjutnya disingkat dengan NIDK adalah nomor induk yang diterbitkan oleh kementerian un tuk dosen yang diangkat perguruan tinggi berdasarkan perjanjian kerja yang pembiayaannya dibebankan pada perguruan tinggi.

15. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan dir i dan diangkat dengan tugas utama menunjang penyelenggaraan pendidikan tinggi di Unhas.

3

Page 4: Pertrek No.40040 Thn 2016 Ttg Tata Cara Pembentukan

BAB I I P E M B E N T U K A N D E P A R T E M E N

P a s a l 2

Prosedur Pembentukan Departemen adalah sebagai berikut: a. Fakultas membentuk Tim Penyusun Pembentukan Departemen; b. Fakultas membuat Dokumen Studi Kelayakan yang sekurang-kurangnya

mencakup: Keselarasan dengan Rencana Strategis Fakultas;

• Manfaat yang diberikan terhadap peningkatan mutu kinerja akademik dan nonakademik baik pada tingkat Fakultas maupun Universitas; Departemen/Jurusan/Bagian rujukan baik di dalam maupun di luar negeri;

• Ketersediaan sumberdaya manusia yang dihitung berdasarkan beban kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan secara komprehensif; Ketersediaan sarana dan prasarana dengan melihat dampak terhadap m u t u layanan; dan Ketersediaan pendanaan yang dihitung secara cermat.

c. Dokumen hasil studi kelayakan hams dievaluasi oleh Senat Fakultas un tuk mendapatkan persetujuan;

d. J ika hasil studi kelayakan disetujui oleh Senat Fakultas, maka Senat Fakultas memberikan Surat Rekomendasi kepada Dekan u n t u k menindak lanjuti rencana pembukaan Departemen dimaksud;

e. GPM Fakultas hams mengevaluasi kelayakan proposal pembukaan Departemen sesuai dengan persyaratan;

f. Fakultas mengusulkan proposal pembukaan Departemen ke Rektor dengan melampirkan Dokumen Hasil Studi Kelayakan, Surat Rekomendasi Senat Fakultas, dan Hasil Evaluasi GPM Fakultas;

g. Rektor menugaskan LPMI un tuk melakukan verifikasi terhadap kualitas dan kelayakan proposal yang diusulkan oleh Fakultas;

h. J ika proposal dinyatakan layak oleh LPMI, Rektor menemskan se lumh dokumen usulan pembukaan Departemen ke MWA;

i . J ika MWA menyatakan layak dan menyetujui proposal usulan pembukaan Departemen bam, maka MWA mengeluarkan Surat Persetujuan/Rekomendasi Pembukaan Departemen dimaksud kepada Rektor;

j . Berdasarkan persetujuan MWA, Rektor mengeluarkan Surat Keputusan Pembukaan Departemen dimaksud; dan

k. Rektor menyampaikan keberadaan Departemen dimaksud ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Pasa l 3

Persyaratan Pembentukan Departemen adalah sebagai berikut: a. Membidangi kei lmuan sejenis dalam m m p u n i lmu pengetahuan tertentu; b. Mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik pembelajaran pada Program

Studi di Fakultas bersangkutan; ^ 4

Page 5: Pertrek No.40040 Thn 2016 Ttg Tata Cara Pembentukan

c. Memil iki kemampuan melaksanakan tugas perencanaan, pengembangan, pengendalian dan evaluasi mutu sumber daya Dosen, sarana dan prasarana, serta kerja sama dalam satu dan/atau beberapa cabang disiplin i lmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pendidikan, riset, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi i lmiah;

d. Sekurang-kurangnya beranggotakan 10 (sepuluh) orang Dosen yang memil iki NIDN atau NIDK (minimal 50 % yang memil iki NIDN) dengan keilmuan yang sama;

e. Dari j um lah anggota sebagaimana dimaksud pada poin d, sekurang-kurangnya terdapat 1 (satu) orang Profesor atau Lektor Kepala yang berpendidikan setingkat Doktoral, dan minimal 4 orang berpendidikan doktor; dan

f. Memiliki dokumen studi kelayakan pembukaan Departemen.

BAB I I I

P E R U B A H A N NAMA D E P A R T E M E N

Pasa l 4

Prosedur Perubahan Nama Departemen adalah sebagai berikut: a. Fakultas membentuk Tim Penyusun Perubahan Nama Departemen; b. Fakultas membuat Dokumen Studi Kelayakan yang sekurang-kurangnya

mencakup: Keselarasan dengan Rencana Strategis Fakultas;

• Manfaat yang diberikan terhadap peningkatan mutu kinerja akademik dan non-akademik baik pada tingkat Fakultas maupun Universitas; Departemen/Jurusan/Bagian rujukan baik di dalam maupun di luar negeri; Ketersediaan sumberdaya manusia yang dihitung berdasarkan beban kerja Dosen dan Tenaga Kependidikan secara komprehensif; Ketersediaan sarana dan prasarana dengan melihat dampak terhadap mutu layanan; dan Ketersediaan pendanaan yang dihitung secara cermat.

c. Dokumen hasil studi kelayakan hams dievaluasi oleh Senat Fakultas un tuk mendapatkan persetujuan;

d. J ika hasil studi kelayakan disetujui oleh Senat Fakultas, maka Senat Fakultas memberikan Surat Rekomendasi kepada Dekan u n t u k menindak lanjuti rencana perubahan nama Departemen dimaksud;

e. GPM Fakultas hams mengevaluasi kelayakan proposal perubahan nama Departemen sesuai dengan persyaratan;

f. Fakultas mengusulkan proposal pembahan nama Departemen ke Rektor dengan melampirkan Dokumen Hasil Studi Kelayakan, Surat Rekomendasi Senat Fakultas, dan Hasil Evaluasi GPM Fakultas;

g. Rektor menugaskan LPMI un tuk melakukan verifikasi terhadap kualitas dan kelayakan proposal yang diusulkan oleh Fakultas;

h. J ika proposal dinyatakan layak oleh LPMI, Rektor menemskan se lumh dokumen usulan pembahan nama Departemen ke MWA;

5

Page 6: Pertrek No.40040 Thn 2016 Ttg Tata Cara Pembentukan

i . J ika MWA menyatakan layak dan menyetujui proposal usulan perubahan nama Departemen, maka MWA mengeluarkan Surat Persetujuan/Rekomendasi Perubahan Nama Departemen dimaksud kepada Rektor;

j . Berdasarkan persetujuan MWA, Rektor mengeluarkan Surat Keputusan Perubahan Nama Departemen dimaksud; dan

k. Rektor menyampaikan perubahan nama Departemen dimaksud ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

Pasa l 5

Persyaratan Perubahan Nama Departemen adalah sebagai berikut: a. Membidangi kei lmuan sejenis dalam rumpun i lmu pengetahuan tertentu; b. Mendukung penyelenggaraan kegiatan akademik pembelajaran pada Program

Studi di Fakultas bersangkutan; c. Memiliki kemampuan melaksanakan tugas perencanaan, pengembangan,

pengendalian dan evaluasi mutu sumber daya Dosen, sarana dan prasarana, serta kerja sama dalam satu dan/atau beberapa cabang disiplin i lmu pengetahuan dan teknologi melalui kegiatan pendidikan, riset, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi i lmiah;

d. Sekurang-kurangnya beranggotakan 10 (sepuluh) orang Dosen yang memil iki NIDN atau NIDK (minimal 60 % yang memil iki NIDN) dengan kei lmuan yang sama;

e. Dari j um lah anggota sebagaimana dimaksud pada poin d, sekurang-kurangnya terdapat 1 (satu) orang Profesor atau Lektor Kepala yang berpendidikan setingkat Doktoral, dan minimal 4 orang berpendidikan doktor; dan

f. Memiliki dokumen studi kelayakan pembukaan Departemen.

BAB IV

PENUTUPAN D E P A R T E M E N

Pasa l 6

Prosedur Penutupan Departemen adalah sebagai berikut: a. Fakultas membentuk Tim Penyusun Penutupan Departemen; b. Fakultas membuat Dokumen Studi Kelayakan yang sekurang-kurangnya

mencakup: • Dampak terhadap m u t u kinerja akademik dan non-akademik baik pada

fakultas maupun universitas; • Dampak dan solusi relokasi terhadap sumberdaya manusia baik Dosen

maupun Tenaga Kependidikan terkait; dan • Dampak dan solusi terhadap pemanfaatan sarana dan prasarana

Departemen. c. Dokumen hasil studi kelayakan harus dievaluasi oleh Senat Fakultas un tuk

mendapatkan persetujuan;

- ^ 6

Page 7: Pertrek No.40040 Thn 2016 Ttg Tata Cara Pembentukan

d. J ika hasil studi kelayakan disetujui oleh Senat Fakultas, maka Senat Fakultas memberikan Surat Rekomendasi kepada Dekan u n t u k menindak lanjut i rencana penutupan Departemen dimaksud;

e. GPM Fakultas harus mengevaluasi kelayakan proposal penutupan Departemen sesuai dengan persyaratan;

f. Fakultas mengusulkan proposal penutupan Departemen ke Rektor dengan melampirkan Dokumen Hasil Studi Kelayakan, Surat Rekomendasi Senat Fakultas, dan Hasil Evaluasi GPM Fakultas;

g. Rektor menugaskan LPMI un tuk melakukan verifikasi terhadap kualitas dan kelayakan proposal yang diusulkan oleh Fakultas;

h. J ika proposal dinyatakan layak oleh LPMI, Rektor meneruskan seluruh dokumen usulan penutupan Departemen ke MWA;

i . J ika MWA menyatakan layak dan menyetujui proposal usulan penutupan Departemen, maka MWA mengeluarkan Surat Persetujuan/Rekomendasi Penutupan Departemen dimaksud kepada Rektor;

j . Berdasarkan persetujuan MWA, Rektor mengeluarkan Surat Keputusan Penutupan Departemen dimaksud; dan

k. Rektor menyampaikan Penutupan Departemen dimaksud ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

BAB V K E T E N T U A N PENUTUP

Pasa l 7

(1) Untuk pertama kal i , Rektor menetapkan Departemen pada Fakultas d i l ingkungan Unhas yang telah memenuhi persyaratan sesuai peraturan Rektor in i , tanpa melalui prosedur sebagaimana yang dimaksud pada peraturan Rektor in i , sesuai dengan kondisi yang berlaku pada saat Peraturan Rektor in i ditetapkan.

(2) Untuk pertama kal i , Rektor menetapkan Anggota Departemen sesuai dengan kompetensi bidang i lmu dan home base Dosen, sesuai dengan kondisi yang berlaku di Fakultas pada saat Peraturan Rektor in i ditetapkan.

Pasa l 8

Peraturan Rektor in i mula i berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Makassar, f , H Pada tanggal 14 September 2016

M "•u REKTOR UNIVE IJAS HASANUDDIN ^

^ £;lf©#IA'A'RIES TINA PULUBUHU