pertemuan 7

18
AGGRESION Pertemuan 7

Upload: akiva

Post on 06-Jan-2016

46 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pertemuan 7. Aggresion. AGGRESSION is……. Behavior that is designed to hurt or harm. Tidak selalu hanya berupa perbuatan , namun juga mungkin berupa kata-kata , ekspresi dan sebagainya . Merupakan emosi yang paling buruk dan perlu ditangani . - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan  7

AGGRESION

Pertemuan 7

Page 2: Pertemuan  7

AGGRESSION is……..

Behavior that is designed to hurt or harm. Tidak selalu hanya berupa perbuatan,

namun juga mungkin berupa kata-kata, ekspresi dan sebagainya.

Merupakan emosi yang paling buruk dan perlu ditangani.

Penyebab : frustrasi, sakit hati, kejengkelan, kekecewaan, pelecehan, dan ancaman.

Kegagalan untuk mengenal dan memahami kemarahan kita, menggiring kita ke berbagai problem.

Page 3: Pertemuan  7

Akibat Kemarahan

Kemarahan yang ditekan merupakan penyebab yang mendasari kecemasan dan depresi.

Kemarahan yang tidak terekspresikan dapat mengganggu hubungan, mempengaruhi pikiran, dan pola perilaku, juga berbagai problem-problem fisik, seperti tekanan darah tinggi, gangguan jantung, kepala pusing, gangguan kulit dan masalah-masalah lain yang saling terkait.

Kemarahan yang tak terkontrol menyebabkan kejahatan, emosi dan penganiayaan fisik serta prilaku-prilaku kekerasan lainnya.

Page 4: Pertemuan  7

12 langkah cara mengatasi kemarahan

1. Mengambil napas dalam-dalam, dan menghembuskannya perlahan-lahan.

2. Berdzikir dengan menyebut nama-nama Allah Yang Indah.

3. Menghentikan memikirkan hal yang membuat hati Anda menjadi panas. Hal ini dapat menolong Anda menghentikan siklus kemarahan Anda.

Page 5: Pertemuan  7

4.Letakkan diri Anda di dalam “sepatu” orang lain.

Empati mungkin akan menambah perspektif yang berbeda.

5. Jagalah di dalam pikiran, bahwa kita semua adalah manusia, yang bisa melakukan kesalahan.

6. Pelajari bagaimana menertawai diri Anda sendiri dan menemukn humor dalam berbagai situasi.

7. Pelajari juga bagaimana cara menjadi relaks atau santai.

Page 6: Pertemuan  7

8. Walaupun mungkin Anda pernah mendengar bahwa mengekspresikan kemarahan itu lebih baik daripada memendamnya, namun ingatlah bahwa amarah yang sering dilampiaskan sering bertentangan dengan hasil yang diharapkan dan bisa membuat kita diasingkan oleh banyak orang.

Page 7: Pertemuan  7

9. Hal penting lainnya adalah bahwa Anda perlu mempraktikkan “percaya pada orang lain”. Adalah biasa jika kita lebih mudah marah ketimbang percaya, namun dengan mempelajari bagaimana mempercayai orang lain, Anda akan dapat mengurangi amarah Anda yang langsung kepada mereka.

Page 8: Pertemuan  7

10. Ketrampilan ‘mendengarkan dengan baik’ akan meningkatkan komunikasi dan dapat memfasilitasi rasa percaya di antara orang-orang. Kepercayaan ini dapat membantu Anda dalam mengatasi emosi-emosi permusuhan yang potensial; menguranginya bahkan mungkin mengenyahkannya.

Page 9: Pertemuan  7

11. Pelajari juga bagaimana Anda menegaskan diri Anda sendiri. Hal ini merupakan sebuah pilihan yang konstruktif. Ketika Anda menemukan diri Anda marah pada seseorang, coba jelaskan kepada mereka apa yang mengganggu Anda tentang prilaku mereka dan mengapa Anda mesti marah kepada mereka.Anda membutuhkan kata-kata dan kerja yang lebih untuk menjadi tegas ketimbang harus memperlihatkan kemarahan Anda, namun ganjaran yang akan Anda peroleh menjadi seimbang. Andai kita menyadari semua ini, maka kita akan merasakan bahwa hidup ini terlalu singkat, jika kita hanya selalu marah pada segala hal.

Page 10: Pertemuan  7

12. Langkah terakhir memerlukan permintaan maaf kepada orang yang Anda telah marah kepadanya. Dengan membiarkan pergi kebencian dan melepaskan tujuan balas jasa atau ganti rugi, Anda akan merasakan bahwa beban berat berupa kemarahan telah terangkat dari pundak Anda.

Page 11: Pertemuan  7

Mengapa orang lebih mudah marah?

Adanya pengaruh dari faktor biologis atau faktor fisik kita. Seseorang yang reaktif akan mudah bereaksi termasuk dalam hal kemarahan.

Faktor bentukan lingkungan, jadi kalau kita melihat orangtua kita menyatakan ketidaksetujuannya melalui kemarahan dan kita menyaksikan ini berulang-ulang, kemungkinan besar metode penyampaian ketidaksetujuan dengan kemarahan itu akan terekam dalam benak kita dan akan menjadi satu dengan sistem kita.

Page 12: Pertemuan  7

Pengaruh kehidupan masa kecil kita atau masa lampau kita, misalnya yang dibesarkan di dalam rumah yang penuh dengan pertengkaran atau dia adalah korban penganiayaan baik secara emosional maupun secara fisik atau pun seksual dll. Akhirnya anak bertumbuh besar dengan menyimpan banyak dengki, kemarahan dan akhirnya mudah meledak pada saat dewasa. Sebab hatinya sudah tergenangi oleh emosi marah, sehingga apapun yang terjadi yang menyinggung perasaannya, reaksinya adalah langsung meledak dan tak bisa dia kuasai dengan mudah.

Page 13: Pertemuan  7

Situasi kehidupan kita sekarang ini, jadi lepas dari yang dulu dan yang hormonal, yang sekarang ini pun bisa membuat kita menjadi seorang yang pemarah. Contoh: keadaan yang kita alami sekarang ini seperti krisis ekonomi, keadaan politik yang tidak menentu yang sangat menekan kita .

Page 14: Pertemuan  7

Inspiring Story

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah …

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah … Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Page 15: Pertemuan  7

Akhirnya tibalah hari dimana anak tersebut merasa telah bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Page 16: Pertemuan  7

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. “Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini … di hati orang lain.

Page 17: Pertemuan  7

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu … Tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada … DAN luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik …”

Page 18: Pertemuan  7

TUGAS

Selama tahun ini, Anda pernah menyakiti hati siapa saja? Dalam peristiwa apa? Apa rencana Anda untuk memulihkannya?

Selama tahun ini, Anda pernah disakiti hati siapa saja? Dalam peristiwa apa? Apa rencana Anda untuk memulihkannya?

Cari kiat untuk menghilangkan/meredakan kemarahan! Tulis sumbernya!