pertanyaan kebijakan akuntansi
TRANSCRIPT
Audit BPK, Kebijakan Akuntansi dan Kebijakan Akuntansi Aset Daerah
Posted on 25 Januari 2011 | Tinggalkan Komentar
Sebagaimana diketahui, bahwa Pasal 330 Ayat (1) Permendagri 13/2006 menyatakan Ketentuan tentang pokok-pokok
pengelolaan keuangan daerah diatur dengan peraturan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 239 pada Permendagri yang sama menjelaskan terkait tentang kebijakan akuntansi. Ayat 1 dan ayat 2 menyatakan
Kepala daerah menetapkan peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah dengan berpedoman
pada standar akuntansi pemerintahan (SAP), Selanjutnya Kebijakan akuntansi merupakan dasar pengakuan, pengukuran
dan pelaporan atas aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta laporan keuangan.
Terdapat beberapa isu Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi terkait dengan pengakuan, pengukuran dan
pelaporan atas aset, yaitu :
1. Apakah pemda sudah mempunyai peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah? Kalau
belum, dapatkah teman-teman pengelola aset membuat peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi
“aset tetap”? Kalau tidak boleh, apakah harus menunggu teman-teman pengelola keuangan untuk membuat
peraturan kepala daerah tersebut? Samapai kapan?
2. Bagi Pemda yang sudah mempunyai peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi pemerintah daerah,
apakah sudah mengatur secara detail terkait dengan pengakuan, pengukuran dan pelaporan atas aset? Kalau
belum diatur secara deatil, apa yang perlu dilakukan oleh teman-teman pengelola Aset? dapatkah teman-teman
pengelola aset membuat peraturan kepala daerah tentang kebijakan akuntansi “aset tetap” untuk memperjelas
peraturan kepala daerah dimaksud? Kalau tidak boleh, apakah harus menunggu teman-teman pengelola keuangan
untuk merivisi peraturan kepala daerah tersebut?
Dalam prakteknya, beberapa pertanyaan auditor BPK dalam pemeriksaan aset daerah biasanya terkait dengan pengakuan,
pengukuran dan pelaporan atas aset. Misal :
1. Apakah suatu barang termasuk dalam persediaan atau aset tetap? Untuk bisa menjawab ini, teman-teman
pengelola barang sebaiknya mengetahui kriteria dan definisi suatu barang, apakah termasuk kategori persediaan
dan aset tetap.
2. Bagaimana menentukan biaya perolehan dan nilai wajar? Hal ini sangat mungkin per item barang akan
dipertanyakan dalam menentukan biaya perolehan dan nilai wajar oleh auditor BPK ke teman-teman Pemda.
Jawaban pengelola barang/keuangan daerah akan sering didebat oleh Auditor BPK karena perbedaan dalam
pemahaman KSAP.Bagaimana pengelola barang/keuangan daerah dapat menjelaskan/meyakinkan Auditor BPK jika Peraturan Kepala Daerah yang mengatur kebijakan akuntansi aset tetap keadaannya seperti pada point isu Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi diatas ? Apakah cukup dengan PP 24/2004? dan/atau hanya dengan SE MDN tentang Kebiajakan AKuntansi Daerah dan SE MDN tentang Modul Teknis dan Ilustrasi Penerapan Kebijakan AKuntansi Daerah? (Riris Prasetyo)