perspektif pendidikan

15
4. Pendidikan Dalam Perspektif Struktural Fungsional 1) Teori Struktural Fungsional Lahirnya teori sosiologi dengan pendekatan struktural – fungsional merupakan titik awal dari lahirnya ilmu sosiologi itu sendiri, yang dipelopori oleh Auguste Comte (1798 – 1857) Latar belakang timbulnya diawali dari adanya proses pembaharuan yang disebut : Renaisance, Reformasi dan Aufklarung (Pencerahan) yang berdampak adanya perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

Upload: septy

Post on 09-Nov-2015

291 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 4.Pendidikan Dalam Perspektif Struktural FungsionalTeori Struktural FungsionalLahirnya teori sosiologi dengan pendekatan struktural fungsional merupakan titik awal dari lahirnya ilmu sosiologi itu sendiri, yang dipelopori oleh Auguste Comte (1798 1857)Latar belakang timbulnya diawali dari adanya proses pembaharuan yang disebut : Renaisance, Reformasi dan Aufklarung (Pencerahan) yang berdampak adanya perkembangan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

  • Tokoh-tokoh aliran struktural fungsional A.Comte, Herbert Spencer, Emile Dukheim, Talcott parson, Robert MertonPendapat aliran struktural fungsionalMasyarakat berkembang menuju ekuilibrium dan mengarah kepada terciptanya tertib sosialPendekatan : struktural fungsionalStruktur masyarakat menjalankan fungsinya masing-masingJika tidak menjalankan fungsi disfungsional, yang mengakibatkan terjadinya disekuilibrium (disharmoni)Upaya mengembalikan ke fungsinya, agar tercipta ekuilibrium mempertahankan struktur yang ada

  • 2) Pandangannya Terhadap PendidikanFungsi Pendidikan : mensosialisasikan generasi muda menjadi anggota masyarakat (nilai, budaya, status sosial, skill)Pendidikan : sebagai penjaga nilai sosial dan institusi penegak tertib sosialPendidikan : berupaya membantu mengintegrasikan masyarakatTeori Struktural Fungsional : menghasilkan persepektif yang merupakan harmoni, keseimbangan, regulasiMateri Pembelajaran : problem - oriented

  • 3) Kritik Terhadap Teori Struktural Fungsional (a)Bersifat konserfatif mempertahankan struktur yang ada, menolak perubahan yang mendasar(b)Menjadi alat golongan elite utnuk mempertahankan status quo

    4) Muncul Aliran Neo FungsionalMeninggalkan nilai budaya sebagai penentu /penyebab tunggal perkembangan masyarakat (meninggalkan pendekatan makro semata, dalam menelusuri perkembanagn masyarakat)Perubahan terjadi tidak harus menghasilkan konformitas dan harmoni, namun bisa pula menghasilkan perubahan stuktur, manakala terdapat ketegangan institusi

  • 5) PBM Dalam Persepektif FungsionalKurikulum : Menyesuaikan misi pendidikan dalam proses transmisi dan sosialisasi nilai nilai masyarakatMenyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat (kebutuhan peran di masyarakat dan kebutuhan tuntutan dunia kerja)(2) Peran GuruMendorong kesetiaan dan tanggung jawab siswa terhadap lingkungan masyarakatnya (cita-cita kelompok)Mendorong pengembangan dan penguasaan skill yang diperlukan oleh masyarakat (dunia kerja)

  • (3) Tujuan siswaSeperti tabularasa : bergantung pada guru Guru sebagai partner siswa yang memiliki posisi lebih dominan (digugu lan ditiru)Siswa tunduk pada nilai kolektif (sistem budaya masyarakatnya)

  • 5. Pendidikan Dalam Perspektif Struktural konflikTeori Struktural KonflikMuncul sebagai reaksi terhadap teori struktural fungsionalPelopor : Karl Marx (mendasarkan gagasannya pada teori Hegel tentang pertentangan ide atau antagonisme ide)

  • Pendapat teori struktural konflik tentang masyarakatKonteks sosial yang mendasari : adanya revolusi industri (pertentangan klas buruh dengan majikan)Pada dasarnya dalam masyarakat terdapat konflik/ dialektika kepentingan yang didasarkan pada materi/ekonomi dengan demikian kehidupan sosial adalah merupakan arena konflik yang melahirkan klas penguasa/dominan dan klas tersubordinasiAdanya konflik tersebut akan melahirkan perubahan masyarakat ke arah kemajuan (proses : these antithese sinthesa)

  • 2) Pandangan terhadap pendidikan Pendidikan : menciptakan ketimpangan dan ketidakadilanMerupakan sarana kelompok penguasa /elite untuk melegitimasi ide-ide yang memperkuat kelompok dominanCara mempertahankan status quo

  • b) Harus diubah Pendidikan : kekuatan yang bisa membebaskan diri dari tekanan penguasa/klas dominanSiswa dan seluruh praktisi pendidikan harus memiliki kesadaran diri dan kesadaran klasArena perjuangan klas dan agen pembaharuanReformasi kurikulum disusun berdasar ideologi perjuangan klasBerorientasi pada pemberdayaan masyarakat /memihak kepada rakyatPembelajaran dengan metode inquiry kritis

  • 3) Kritik terhadap teori struktural konflikPrinsip determinisme ekonomi yang mempengaruhi pemikiran dan kesadaran individu tidak selalu benarMendorong masyarakat bersikap skeptisDijumpai ada sekelompok masyarakat yang bisa membangun sistem sosial yang harmonis dan integrasi yang kuat

  • 4) Timbul aliran Neo MarxisPerkembangan masyarakat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor dialektika materialistis, namun juga oleh faktor kultur/budaya/ide dan gagasan individuTimbul teori kritis (critical theory) terhadap pendidikan : apakah pendidikan sebagai alat penguasa perlu dikritisi, terutama lewat kurikulum (formal - hidden)Mengkritisi timbulnya konflik ketika terjadi pergantian kurikulum/kebijakan pendidikan sering terjadi pro dan kontraHasil pendidikan : merupakan produk dari masyarakat nya yang merupakan hasil perkembangan integratif antara struktur, kultur, dan gagasan individu(c) Tokoh : Habermas, Gramsci

  • 6. Pendidikan Dalam Persepektif KonstruksionisFaham Konstruksionismepelopornya : Max Weber, SimmelPemikirannya didasarkan pada filsafat fenomenologis dan interaksionisme simbolikPendapatnya : manusia selalu bertindak dengan mengkonstruk realitas kehidupan sosial (atas dasar pemahaman dan pemaknaannya terhadap dunia sekitarnya)Maka untuk mempelajari masyarakat harus dilakukan melalui pemahaman masyarakat itu sendiri terhadap realitas kehidupannya (pendekatan : Verstehen)

  • 2) Pandangannya terhadap Pendidikan Pembelajaran merupakan proses yang dikendalikan sendiri (self-regulated) oleh siswaDasar pembelajaran : self concept (dimulai dari pemahaman dan pemaknaan siswa tentang dirinya/tentang lingkungannya)Siswa aktif menentukan tujuan, materi, sumber belajar, dsb. Siswa berinteraksi dengan lingkungannya. Fokusnya adalah mengarah kepada cara bagaimana siswa mengkontruk makna tentang kehidupan dan dunianyaSumber belajar : bukan hanya dari guru, melainkan juga dari teman dan orang lain disekitarnya

  • Model-model pembelajaran konstruksionis :Cooperative learningCollaborative learningPeer assisted learningDiscovery learningContekstual learning