persepsi siswa tentang pembelajaran online (e-learning
TRANSCRIPT
PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN ONLINE (E-LEARNING)
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMPIT ASH-SHIBGOH
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)
Disusun Oleh:
Muhammad Sirril Asror NIM: 11160182000012
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 2020
PERSEPSI SISWA TENTANG PEMBELAJARAN ONLINE (E-LEARNING)
PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI SMPIT ASH-SHIBGOH
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S.Pd.)
Oleh:
MUHAMMAD SIRRIL ASROR
NIM 11160182000012
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I
Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd
NIP 196710202001122001
Pembimbing II
Dr. Abd. Aziz Hsb, M. Pd
NIP 195705111997031001
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2020
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penelitian skripsi yang berjudul
“Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran Online (E-learning) Pada Masa Pandemi
Covid-19 di SMPIT Ash-Shibgoh”. Disusun oleh Muhammad Sirril Asror NIM
11160182000012 Jurusan Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah diuji
kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 15 Desember 2020.
Yang Mengesahkan
Pembimbing I
Dra. Nurdelima Waruwu, M. Pd
NIP 196710202001122001
Pembimbing II
Dr. Abd. Aziz Hsb, M. Pd
NIP 195705111997031001
i
ABSTRAK
Muhammad Sirril Asror (NIM. 11160182000012). Persespsi Siswa Tentang
Pembelajaran Online (E-learning) Pada Masa Pandemi Covid-19 di SMPIT
Ash-Shibgoh. Skripsi Program Strata Satu (S-1) Jurusan Manajemen
Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. 2020.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang
pembelajaran online yang dilaksanakan pada masa pandemi covid-19 dan merupakan
salah satu metode dalam dunia pendidikan yang belum banyak digunakan di lembaga
pendidikan di Indonesia sebelumnya. Penelitian ini dengan jenis kualitatif, metode
deskriptif. Data diperoleh dari peserta didik di sekolah SMPIT Ash-Shibgoh dengan
menggunakan teknik wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya pada aspek minat, berdasarkan
analisis hasil bahwa mayoritas siswa merasa terbebani dengan tingginya intensitas
tugas dan materi yang diberikan oleh guru, dan hampir seluruh siswa tidak
menyetujui dengan penerapan sistem belajar online dalam jangka waktu yang
panjang. Pada aspek perhatian, berdasarkan analisis hasil bahwa seluruh peserta didik
memiliki media penunjang untuk kegiatan belajar online seperti hand phone, laptop,
ataupun komputer. Pada aspek objek, berdasarkan hasil analisis bahwasannya setiap
guru membantu siswanya yang sedang melakukan kegiatan belajar online dengan
memotivasi, akan tetapi sebagian siswa merasa materi yang disampaikan guru sulit
untuk dipahami. Pada aspek lingkungan, berdasarkan analisis hasil bahwasannya
peran orang tua dalam membantu siswa ketika belajar online sangat berpengaruh
besar.
Dalam rangka meningkatkan penyelenggaraan program, terdapat beberapa
rekomendasi yang dapat disampaikan antara lain: 1) Bagi Kepala Sekolah, kepala
sekolah diharapkan mampu mengoptimalkan kegiatan belajar mengajar online yang
bertujuan mencerdaskan semua siswa walaupun di masa pandemi covid-19, kepala
sekolah hendaknya lebih mengefetifkan kegiatan belajar mengajar online dengan
melakukan evaluasi pembelajaran secara berkala.,2) Bagi Guru, guru setiap mata
pelajaran diharapkan melakukan pembelajaran online tatap muka melalui aplikasi
video conference seperti zoom, google meet, video call, dan lain sebagainya. guru
hendaknya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan saat mengajar online, 3)
Bagi Siswa, a. Siswa diharapkan lebih menciptakan suasana belajar saat dirumah
dengan menyiapkan alat-alat atau bahan untuk belajar online b. Siswa diharapkan
mencari sumber atau referensi yang lebih sehingga lebih memperkaya pengetahuan
untuk menyelesaikan tugas.
Kata Kunci: Persepsi, Pembelajaran Online, Covid-19
ii
ABSTRACT
Muhammad Sirril Asror (NIM. 11160182000012). Students' Perceptions of Online
Learning (E-learning) During the Covid-19 Pandemic at SMPIT Ash-Shibgoh.
Undergraduate Thesis (S-1) Department of Education Management, Faculty of
Tarbiyah and Teacher Training, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2020.
This study aims to determine how students' perceptions of online learning were
carried out during the Covid-19 pandemic and is one of the methods in the world of
education that has not been widely used in educational institutions in Indonesia
before. This research is a qualitative type, descriptive method. Data obtained from
students at Ash-Shibgoh SMPIT school using interview techniques.
The results of this study indicate that the aspect of interest is based on the analysis of
the results that the majority of students feel burdened by the high intensity of the
assignments and materials provided by the teacher, and almost all students do not
agree with the application of the online learning system in the long term. In the
aspect of attention, based on the analysis of the results, all students have supporting
media for online learning activities such as mobile phones, laptops, or computers. On
the object aspect, based on the results of the analysis that each teacher helps students
who are doing online learning activities by motivating, some students feel that the
material presented by the teacher is difficult to understand. In the environmental
aspect, based on the analysis of the results, the role of parents in helping students
when learning online is very influential.
In order to improve program implementation, there are several recommendations
that can be submitted, including: 1) For the Principal, the principal is expected to be
able to optimize online teaching and learning activities which aim to educate all
students even though during the Covid-19 pandemic, the principal should make
learning activities more efficient. teaching online by periodically evaluating
learning., 2) For teachers, teachers of each subject are expected to do face-to-face
online learning through video conference applications such as zoom, google meet,
video calls, and so on. teachers should increase their knowledge and skills when
teaching online, 3) For students, a. Students are expected to create a learning
atmosphere at home by preparing tools or materials for online learning b. Students
are expected to find more sources or references so that they enrich their knowledge to
complete the assignment.
Keywords: Perception, Online Learning, Covid-19
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan rasa syukur senantiasa penulis panjatkan
kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang berkat segala Rahmat dan Karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga
selalu terlimpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat, dan umatnya.
Selama penulisan skripsi ini, penulis menghadapi kesulitan dan hambatan
yang tidak sedikit. Namun demikian, berkat usaha dan do’a serta bantuan, arahan,
bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan
segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, M.A., Rektor UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta;
2. Dr. Sururin, M.Ag., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta;
3. Drs. Muarif SAM, M. Pd sebagai Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan
yang telah banyak membantu dalam keberlangsungan perkuliahan sampai
selesai;
4. Dra. Nurdelima Waruwu, M.Pd., sebagai Dosen Pembimbing I, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membantu, membimbing, dan
mengarahkan serta memotivasi penulis dalam penulisan skripsi ini;
5. Dr. Abd. Aziz Hsb, M.Pd., Dosen Pembimbing II, yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membantu, membimbing, mengarahkan
dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini;
6. Drs. Rusydy Zakaria, M.Ed., Dosen Pembimbing Akademik, yang telah
meluangkan waktu, tenaga, dan pikirannya dalam membimbing penulis selama
masa perkuliahan;
iv
7. Seluruh Dosen dan Staff Jurusan Manajemen Pendidikan yang telah
memberikan ilmu dan pelayanan yang baik selama menjalani perkuliahan;
8. Surma, ST,. M.M, selaku kepala sekolah SMPIT Ash-Shibgoh yang telah
mengizinkan, membantu, dan mendukung untuk melakukan penelitian ini
hingga selesai.
9. Ayahanda Dadang Sutisna dan Ibunda Dede Nurlia, orang tua tercinta yang
senantiasa mendoakan dan memotivasi serta membantu penulis baik moral
maupun materil hingga penulis tak sanggup untuk mendeskripsikan perjuangan
mereka sampai detik ini. Terimakasih pahlawanku
10. Kakak Nur Hakiem, Unik Gina Fitriyani dan Muhammad Nuril Anwar yang
telah membantu untuk mendoakan agar senantiasa penulis dinaungi kesehatan
dan keselamatan dari-Nya.
11. Yuli Winiarti S.Pd., partner yang menjadi rem bagi penulis untuk tidak terus
bermalas-malasan dalam merancang skripsi ini, yang menjadi aspek pendukung
dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan kampus, dan menjadi bahan bakar
semangat untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
12. Sahabat Alumni MA Husnul Khotimah angkatan 19, yang selalu menjadi bahan
untuk merefresh pikiran dari rasa penat selama menjalani kehidupan di kampus
ini.
13. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini adalah karya tulis yang jauh
dari kata sempurna, oleh karena itu penulis mohon maaf atas kesalahan-kesalahan
yang terdapat dalam skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah
wawasan baik baik bagi penulis maupun bagi pembaca secara umum.
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................................ v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. viii
BAB I ....................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Perumusan Masalah........................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 6
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 6
BAB II ...................................................................................................................... 8
LANDASAN TEORI ................................................................................................ 8
A. Kajian Teori ................................................................................................... 8
1. Persepsi ........................................................................................................... 8
2. Pembelajaran Online (E-learning) .............................................................. 20
B. Kajian Penelitian yang Relevan .................................................................... 30
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 33
vi
BAB III................................................................................................................... 35
METODOLOGI PENELITIAN .............................................................................. 35
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 35
B. Jenis dan Metode Penelitian ......................................................................... 35
C. Sumber Data ................................................................................................ 36
D. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 36
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................... 38
F. Teknik Analisis Data .................................................................................... 39
BAB IV .................................................................................................................. 41
HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................... 41
A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................................. 41
B. Deskripsi Data .............................................................................................. 44
C. Keterbatasan Penelirian ................................................................................ 59
BAB V .................................................................................................................... 60
PENUTUP .............................................................................................................. 60
A. Kesimpulan .................................................................................................. 60
B. Rekomendasi ................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 64
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...................................................................................... 66
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 35
Tabel 3.2 Instrumen Wawancara ............................................................................. 38
Tabel 4.3 Data Siswa SMPIT Ash-Shibgoh ............................................................. 43
Tabel 4.4 Data Guru SMPIT Ash-Shibgoh .............................................................. 43
Tabel 4.5 Tabel Hasil Wawancara ........................................................................... 46
Tabel 4.6 Tabel Hasil Wawancara ........................................................................... 50
Tabel 4.7 Tabel Hasil Wawancara ........................................................................... 54
Tabel 4.8 Tabel Hasil Wawancara ........................................................................... 57
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.2 Struktur Organisasi ............................................................................. 44
i
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 ........................................................................................................ 67
LAMPIRAN 2 ........................................................................................................ 71
LAMPIRAN 3 ...................................................................................................... 138
LAMPIRAN 4 ...................................................................................................... 140
LAMPIRAN 5 ...................................................................................................... 142
LAMPIRAN 6 ...................................................................................................... 144
LAMPIRAN 7 ...................................................................................................... 146
LAMPIRAN 8 ...................................................................................................... 148
LAMPIRAN 9 ...................................................................................................... 150
LAMPIRAN 10 .................................................................................................... 154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu proses mencetak generasi bangsa
yang unggul, bersaing dan dapat mencetak prestasi akademik maupun non
akademik di sekolah maupun di masyarakat kelak. Sebagaimana yang tertera
dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1, pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1
Artinya, pendidikan berperan dalam membangan sikap yang ada di
dalam diri peserta didik yaitu akhlak yang mulia, kepribadian yang baik,
memiliki kecerdasan, serta keterampilan yang sesuai dengan bakatnya
masing-masing, dan nantinya aspek-aspek tersebut berguna untuk
mewujudkan cita-cita bangsa yaitu menjadi negara yang maju dari berbagai
aspek. Akan tetapi, pada tahun 2019 seluruh dunia dihadapkan dengan
permasalahan yang berat yaitu adanya virus yang sifatnya mudah menyebar
dengan cepat. Hal tersebut menjadi sebab dari penurunan kualitas hampir
disemua aspek yang ada di dunia.
Virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit ini
pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, ibu kota provinsi
Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global, mengakibatkan pandemi
coronavirus 2019 yang sedang berlangsung. Gejala umum termasuk demam,
batuk, dan sesak napas. Gejala lain mungkin termasuk nyeri otot, produksi
1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 ayat I
2
dahak, diare, sakit tenggorokan, kehilangan indra penciuman, dan sakit perut.
Sementara sebagian besar kasus mengakibatkan gejala ringan, beberapa
diantaranya berkembang menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-
organ.
Awal penyebaran virus covid-19 ini adalah di negara China tepatnya
di kota Wuhan, penyebaran virus begitu cepat terjadi di kota tersebut dan pada
minggu selanjutnya penyebaran semakin meluas hingga ke sebagian negara
yang ada di dunia, publik begitu panik dengan adanya virus covid-19 ini
akibat penyebaran virus ini yang begitu cepat, sebagian dokter yang menjadi
garda terdepan pun tumbang satu persatu akibat kelelahan dalam menangani
pasien covid-19. Data WHO pada tanggal 1 Maret 2020 mengatakan bahwa
dapat dipastikan 65 negara yang terjangkit virus covid-19 ini.
Adanya dampak yang siginifikan akibat terjadinya pandemi covid-19
pada tahun 2020 ini di Indonesia, pandemi tersebut kian merambah ke
berbagai aspek salah satunya dunia pendidikan. Pemerintah pusat hingga
daerah memberikan kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga pendidikan,
hal tersebut disebabkan karena penularan virus corona yang semakin meluas.
Seluruh lembaga pendidikan tidak melaksanakan aktivitas belajar mengajar
seperti biasanya, karena hal ini dapat meminimalisir penyebaran virus covid-
19.
Dalam menanggapi pandemi covid-19 awalnya pemerintah masih ragu
untuk memberlakukan kebijakan lockdown di Indonesia, hal tersebut
dikarenakan tingkat kekhawatiran yang tinggi terkait menurunnya aspek yang
ada mulai dari ekonomi, pendidikan, dan bisnis kerja sama antar negara yang
tujuannya untuk menambah pemasukan negara. Suatu keputusan yang
dilakukan pemerintah sudah mulai diberlakukannya lockdown untuk
sementara waktu dan berpengaruh besar kepada semua aspek termasuk
pendidikan, persiapan akan metode yang digunakan menjadi kurang
maksimal.
3
Perkembangan teknologi yang begitu pesat menjadi pengaruh bagi
semua aspek, salah satunya pada aspek pendidikan. Perkembangan dalam
ilmu pengetahuan dan teknologi sangat membantu dunia pendidikan dalam
masa pandemi covid-19 yang sedang terjadi ini, hal tersebut dikarenakan
adanya alternatif yang tersedia untuk mengatasi salah satu permasalahn utama
pendidikan pada masa pandemi yaitu kegiatan belajar mengajar yang
dilakukan dalam jaringan (online).
Pembelajaran yang dilakukan dalam jaringan dapat membantu
sebagian besar lembaga pendidikan untuk tetap menjalani kegiatan belajar
mengajar seperti biasanya. Dengan adanya jaringan internet yang hampir
tersebar ke seluruh bagian dunia termasuk Indonesia, maka alternatif
pembelajaran dalam jaringan pun dapat terlaksana guna memutus rantai
penyebaran virus covid-19 dengan melakukan kegiatan belajar mengajar di
rumah masing-masing. Akan tetapi kegiatan belajar daring yang dilakukan
lembaga pendidikan di Indonesia belum maksimal dalam pelaksanaannya,
pemahaman guru dalam menggunakan metode baru masih rendah, hal tersebut
juga dirasakan oleh peserta didik.
Adapun permasalahan umum yang terjadi pada lembaga pendidikan di
Indonesia adalah pada kegiatan belajar daring adanya aspek-aspek yang belum
mencapai nilai standar untuk melaksanakan kegiatan belajar online pada masa
pandemi yaitu tidak semua latar belakang ekonomi keluarga bertaraf baik,
bahkan hal tersebut dibuktikan dengan masih tingginya angka kemiskinan
yang terdapat di negara Indonesia yang kemudian menjadi salah satu
penyebab sebagian peserta didik tidak memiliki media penunjang kegiatan
belajar online seperti handphone, laptop, dan komputer pribadi. Kemudian,
sebaran jaringan internet di Indonesia yang belum optimal mengakibatkan
penurunan mutu belajar siswa, dan kualitas jaringan yang tersebar masih
belum maksimal, serta masih rendahnya sosialisasi terkait pelaksanaan dan
teknis belajar online kepada peserta didik, dan suasana yang kurang kondusif
4
di dalam pelaksanaan kegiatan belajar online pada masa pandemi dan tujuan
pembelajaran pun menjadi kurang tersampaikan secara gamblang.
Dalam hal ini, menimbulkan adanya persepsi siswa terhadap
pelaksanaan pembelajaran online di sekolah. Pada kegiatan belajar online
yang dilakukan siswa juga diharapkan mampu mengembangkan dan
mengontrol diri sendiri dalam hal-hal positif, mampu bekerja sama dalam
lingkungan, serta dapat kreatif, inovatif, terampil, memiliki kebugaran
jasmani dan kebiasaan hidup sehat untuk mengikuti kegiatan belajar online
pada masa pandemi covid-19 ini. Persepsi merupakan kecakapan untuk
melihat, memahami, kemudian menafsirkan suatu stimulus sehingga
merupakan sesuatu yang berarti dan menghasilkan penafsiran. Persepsi dari
siswa mencerminkan sikap atau perilaku mereka berasal dari pengamatan
selama mengikuti proses pembelajaran daring.
Hasil pengamatan tersebut akan memunculkan sebuah persepsi dimana
persepsi tersebut bisa ke arah positif atau ke arah negatif tergantung dari
pengamatan setiap individunya. Saat pembelajaran daring berlangsung
beberapa siswa beranggapan bahwa pembelajaran daring tidak menyenangkan
dan sangat membosankan karena hanya mendengarkan dan melihat gerakan
melalui video atau gerakan langsung dari guru. Anggapan tersebut berbeda
dari yang diharapkan oleh guru yang mengupayakan pembelajaran menjadi
semenarik mungkin agar siswa merasa senang, nyaman dan tidak merasa
terbebani untuk mengikuti pembelajaran daring pada masa pandemi covid-19.
Adapun hasil dari studi pendahuluan peneliti yang bertujuan untuk
mendapatkan gambaran secara umum terkait pelaksanaan pembelajaran online
pada masa pandemi covid-19 di SMPIT Ash-Shibgoh yaitu, sosialisasi yang
dilakukan oleh pihak sekolah adalah dengan mengadakan rapat terlebih
dahulu antara pihak sekolah dengan pihak orang tua siswa yang di dalamnya
terdapat beberapa pembekalan kepada orang tua serta aspek-aspek penting
ketika pembelajaran online berlangsung dengan tujuan supaya orang tua dapat
5
membantu pihak sekolah dalam menjaga stabilitas mutu pembelajaran yang
baik ketika kegiatan belajar mengajar online pada masa pandemi ini
berlangsung. Akan tetapi, pada pelaksanaannya tidak semua orang tua dapat
mengawasi anaknya ketika pembelajaran online berlangsung, hal ini
dikarenakan ada beberapa orang tua siswa yang bekerja sehingga tingkat
pengawasan anaknya terhadap siswa masih rendah.
Kemudian, terdapat beberapa permasalahn terkait pelaksanaan
pembelajaran online pada masa pandemi covid-19 ini yaitu, kualitas jaringan
internet yang belum stabil sehingga hal tersebut menjadi faktor penghambat
dalam pelaksanaan pembelajaran online yang kondusif. Serta masih
rendahnya motivasi beberapa siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
mengajar online sehingga. Lalu, permasalahan lain yang dihadapi adalah
minimnya komunikasi orang tua kepada guru terkait perkembangan anak
selama kegiatan belajar online pada masa pandemi berlangsung.
Mengacu pada latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Persepsi Siswa Tentang
Pembelajaran Online (E-learning) di SMPIT Ash-Shibgoh.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dipaparkan, maka
peneliti dapat mengidentifikasi masalah, yaitu:
1. Minimnya komunikasi orang tua siswa kepada guru terkait pembelajaran
online
2. Pengawasan orang tua terhadap peserta didik belum optimal
3. Belum maksimalnya kualitas jaringan internet
4. Rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran online
6
C. Pembatasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah dipaparkan, maka
penelitian ini dibatasi pada masalah “Persepsi Siswa Tentang Pembelajaran
Online Pada Masa Covid-19 di SMPIT Ash-Shibgoh)”
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan dengan identifikasi masalah dan pembatasan masalah
yang telah dipaparkan, maka permasalahan ini dapat dirumuskan:
“Bagaimana persepsi siswa tentang pembelajaran online pada masa
pandemi covid-19 di SMPIT Ash-Shibgoh?”.
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan
untuk:
“Mengetahui persepsi siswa tentang pembelajaran online pada masa
pandemi covid-19 di SMPIT Ash-Shibgoh”.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi
semua pihak diantaranya:
1. Teoritis
a. Menambah dan memperkaya khazanah keilmuan dunia pendidikan
dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pada
pembelajaran online yang mulai diterapkan.
b. Memberikan sumbangan sebagai bahan pertimbangan dalam
pelaksanaan pembelajaran online.
2. Praktisi
a. Bagi pimpinan dan pengelola SMPIT Ash-Shibgoh, hasil penelitian
ini diharapkan menjadi bahan kajian dan evaluasi dalam pelaksanaan
pembelajaran online di SMPIT Ash-Shibgoh.
7
b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan sebagai pertimbangan
untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan dan pedagogik dalam
proses pembelajaran online di SMPIT Ash-Shibgoh.
c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan menjadi pengalaman
sekaligus wawasan tentang pembelajaran online yang mulai
diterapkan pada masa pandemi covid
8
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Secara etimologis, persepsi atau dalam bahasa Inggris
perception berasal dari bahasa Latin percipere, yang artinya
menerima atau mengambil.2
Persepsi adalah pandangan atau penilaian terhadap stimuli
yang diterima. Persepsi ini erat kaitannya dengan sensasi. Sensasi
hanya sekedar respons alat indera dalam menerima stimuli tanpa
adanya pandangan atau penilian terhadap stimuli setelah adanya
sensasi.3
Menurut Matsumoto & Juang, Persepsi adalah proses
mengumpulkan informasi mengenai dunia melalui pengindraan yang
kita miliki.4 Schiffman dan Kanuk mendefinisikan persepsi sebagai
proses dimana dalam proses tersebut individu memilih,
mengorganisasikan dan mengintepretasikan stimuli menjadi sesuatu
yang bermakna.5 Dengan demikian, dapat dirumuskan bahwa pada
hakikatnya persepsi adalah merupakan proses kognitif yang
memungkinkan kita menginterpretasikan dan memahami sekitar kita.6
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi
2 Aliyadi, Persepsi dan Perilaku Dosen Dalam Pembelajaran Berbasis E-learning,
(Ponorogo: Wade Group, 2017), h. 39 3 Markus, Utomo, Psikologi Komunikasi: Teori dan Praktik, (Yogyakarta: CV Budi Utama,
2017), h. 39 4 Sarlito W. Sarwono, Psikologi Lintas Budaya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), h. 24 5 Tatik Suryani, Perilaku Konsumen: Implikasi padaa Strategi Pemasaran, (Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2008), h. 97 6 Wibowo, Perilaku Dalam Organisasi , (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), h. 59
9
dan menafsirkan pesan.7 Persepsi ialah memberikan makna pada
stimuli inderawi (sensory stimuli).8 Hubungan sensasi dengan
persepsi sudah jelas. Sensasi adalah bagian dari persepsi.9 Desiderato
mengatakan bahwa menafsirkan makna informasi inderawi tidak
hanya melibatkan sensasi, tetapi juga atensi, ekspektasi, motivasi, dan
memori.10
Slameto mengatakan bahwasannya persepsi adalah:11
“Persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya pesan
dan informasi di dalam otak masnuia. Informasi dan pesan yang
diterima tersebut muncul dalam bentuk stimulus yang merangsang
otak untuk mengolah lebih lanjut yang kemudian mempengaruhi
seseorang dalam berperilaku”.
Persepsi lebih dari sekedar penerimaan pasif informasi, ia
merupakan sebuah proses aktif.12
Persepsi merupakan suatu proses
yang timbul akibat adanya sensasi, dimana pengertian sensasi adalah
aktivitas merasakan atau penyebab keadaan emosi yang
menggembirakan. Sensasi dapat didefinisikan juga sebagai tanggapan
yang cepat dari indera penerima kita terhadap stimuli dasar seperti
cahaya, warna, dan suara. Dengan adanya itu semua maka akan
timbul persepsi. Pengertian dari persepsi adalah bagaimana stimuli-
stimuli itu diseleksi, diorganisasikan, dan diinterpresenatasikan.
Persepsi dalam arti sempit adalah penglihatan, bagaimana cara
seseorang melihat sesuatu, sedangkan dalam arti luas adalah
7 Jalaluddin, Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2008), h.
51 8 Ibid 9 Ibid 10 Ibid 11 Lucy, Pujasari, Dkk, Psikologi Komunikasi, (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2016), h. 70 12 Aliyadi,Op.Cit, h. 39
10
pandangan atau pengertian, yaitu bagaimana seseorang memandang
atau mengartikan sesuatu.13
Persespsi kita dibentuk oleh tiga pasang pengaruh, yaitu:
1) Karakteristik dari stimuli
2) Hubungan stimuli dengan sekelilingnya
3) Kondisi-kondisi di dalam diri kita sendiri14
Persepsi adalah penelitian bagaimana kita mengintegrasikan
sensasi ke dalam percept objek, dan bagaimana kita selanjutya
menggunakan percept itu untuk mengenali dunia. Dalam penglihatan,
menentukan objek apa dinamakan sebagai proses pengenalan pola,
atau disingkat pengenalan (recognition) saja.15
Persepsi pada
hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di
dalam memahami informasi tentang lingkungan-lingkungannya, baik
lewat penglihatan, pendegaran, penghayatan, perasaan, dan
penciuman.16
Dari paparan yang telah disampaikan maka dapat disimpulkan
bahwasannya persespi merupakan pendapat yang didapatkan dari
panca indera individu tersebut seperti penciuman, penglihatan, serta
pendengaran yang kemudian mejadi sesuatu yang bermakna dalam
bentuk sikap ataupun tindakan.
b. Indikator Persepsi
Adapun indikator dari persepsi adalah sebagai berikut:
1) Tanggapan (respon)
Tanggapan sebagai salah satu fungsi jiwa yang pokok,
dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan ketika
13 Ibid, Hal, 39-40 14 Ibid 15 Aliyadi, Op.Cit, h, 40 16 Mifta, Thoha, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, (Jakarta: Rajawali
Pers, 2015), Ed. 1, Cet. 24, h. 141-142
11
objek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu
pengamatan.17
2) Pendapat
Pendapat merupakan hasil pekerjaan pikir yang
meletakkan hubungan antara tanggapan yang satu dengan yang
lain antara pengertian satu dengan pengertian yang lain, yang
dinyatakan dalam suatu kalimat.18
Adapun proses pembentukan pendapat adalah sebagai
berikut:
a) Menyadari adanya tanggapan/pengertian karena tidak
mungkin kita membentuk pendapat tanpa menggunakan
pengertian/tanggapan.
b) Menguraikan tanggapan/pengertian, misalnya: kepada
seorang anak diberikan sepotong karton berbentuk persegi
empat. Dari tanggapan yang majemuk itu (sepotong, karton,
kuning, persegi empat) dianalisa. Kalau anak tersebut
ditanya, apakah yang kau terima? Mungkin jawabannya
hanya “karton kuning” karton kuning adalah suatu
pendapat.
c) Menentukan hubungan logis antara bagian-bagian setelah
sifat-sifat dianalisa, berbagai sifat dipisahkan tinggal dua
pengertian saja kemudian satu sama lain dihubungkan,
misalnya menjadi “karton kuning”. Beberapa pengertian
yang dibentuk menjadi suatu pendapat yang dihubungkan
dengan sembarangan tidak akan menghasilkan suatu
hubungan logis dan tidak dapat dinyatakan dalam suatu
kalimat yang benar. Suatu kalimat dinyatakan benar dengan
17 Abu Ahmadi, Psikologi Umum, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), Cet. 4, h. 68 18 Ibid., h. 169
12
ciri sebagai berikut: 1) adanya pokok (subjek), 2) adanya
sebutan (predikat)19
3) Penilaian
Bila mempersepsikan sesuatu maka kita memilih
pandangan tertentu tentang hal yang dipersepsikan. Sebagaimana
yang dikutip oleh Renato Tagulisi dalam bukunya Alo Liliwery
dalam bukunya yang berjudul Persepsi Teoritis, Komunikasi
Antar Pribadi, menyatakan bahwa persepsi seseorang mengacu
pada proses yang membuatnya menjadi tahu dan berfikir, menilai
sifat-sifat kualitas dan keadaan internal seseorang.20
Dari paparan yang telah disampaikan maka ditarik sebuah
kesimpulan bahwsannya dalam persepsi terdapat indikator-
indikatornya yang berperan sebagai landasan terjadinya suatu persepsi
pada seseorang tentang obyek yang dilihat, didengar, dirasa, dan
dicium.
c. Proses Persepsi
Robbins mengemukakan bahwa proses terbentuknya persepsi
berasal dari beberapa faktor eksternal dan internal:.21
1) Pemilihan
Pada saat memperhatikan sesuatu berarti individu tidak
memperhatikan yang lainnya. Mengapa dan apa yang disaring
biasanya berasal dari beberapa faktor eksternal dan internal.
Faktor eksternal terdiri dari:
19 Ibid., h. 170 20 Aprilia, Cahyani, Dkk, Analisis Persepsi Pegawai Negeri Sipil Terhadap Produk Tabungan
Syariah, Jurnal JIMEBIS, Vol. 1, No. 1, 2020, h. 42 21 Tantri, Puspita, Proses Persepsi Diri Mahasiswa Dalam Berbusana Muslimah, Jurnal
Pemikiran Islam, Vol. 41, No. 2, 2017, h. 197
13
a) Ukuran, sesuatu yang besar maka akan lebih mudah menarik
perhatian
b) Kontras, sesuatu keadaan yang berlatar belakang kontras
biasanya sangat menonjol.
c) Intensitas kuatnya suatu rangsangan, contohnya suara keras di
dalam ruangan yang sepi.
d) Gerakan, perhatian seseorang akan lebih tertarik kepada obyek
yang bergerak untuk dilihat daripada obyek sama tapi diam.
e) Sesuatu yang baru. Obyek baru yang berada di lingkungan
yang dikenal akan lebih menarik perhatian.
2) Pengorganisasian
Pengelolaan stimulus atau informasi melibatkan proses
kognisi, dimana individu memahami dan memaknai stimulus
yang ada. Individu yang memiliki tingkat kognisi yang baik
cenderung akan memiliki persepsi yang baik terhadap obyek yang
dipersepsikan.
3) Interpretasi
Dalam interpretasi individu biasanya melihat konteks dari
suatu obyek. Selain itu, interpretasi juga terjadi apa yang disebut
dengan proses mengalami lingkungan, yaitu mengecek persepsi.
Apakah orang lain juga melihat sama seperti yang dilihat individu
melalui konsensus validitas dan perbandingan.
Menurut rumusan yang dikenal dengan teori rangsangan
tanggapan (stimulus-respon/SR), persepsi merupakan bagian-bagian
dari keseluruhan proses yang menghasilkan tanggapan setelah
rangsangan diterapkan kepada manusia. Subproses psikologis lainnya
yang mungkin adalah pengenalan, perasaan dan penalaran. Dari segi
psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi
14
dari cara dia memandang. Oleh karena itu, untuk mengubah tingkah
laku seseorang, harus dimulai dari mengubah persepsinya.22
Dengan adanya persepsi yang terdapat pada diri individu-
individu siswa maka pendapat yang muncul dari apa yang telah
disampaikan para guru berbeda antara siswa yang satu dengan yang
lainnya, hal tersebut terjadi karena perbedaan pandangan pada setiap
siswa dalam mengartikan sesuatu dalam kegiatan pembelajaran yang
berlangsung.
Sobur mengatakan bahwasannya dalam proses persepsi
terdapat tiga komponen utama, yaitu; a). Seleksi adalah proses
penyaringan oleh indera terhadap rangsangan dari luar, intensitas dan
jenisnya dan banyak atau sedikit., b). Interpretasi, yaitu proses
mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti bagi
seseorang. Interpretasi dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti
pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian
dan kecerdasan. c). intepretasi dan persepsi kemudian diterjemahkan
dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi.23
Maka dari itu dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwasannya
proses persepsi adalah kegiatan yang didalamnya terdapat seleksi,
intepretasi, dan simpulan terhadap informasi yang sampai kepada diri
individu. Stimulus yang berbeda-beda akan sampai kepada peserta
didik, akan tetapi peserta didik terbatas dalam menghayati stimulus
tersebut, hal tersebut terjadi karena stimulus yang diserap dan dihayati
hanya sesuai dengan minat dan tujuan yang diinginkan dan
dibutuhkan.
22 Aliyadi, Op.Cit, h. 41-42 23 Ibid, h. 42
15
Perhatian mempunyai fungsi memiliki dan mengarahkan
rangsangan-rangsangan yang sampai kepada kita, sehingga tidak kita
terima secara kacau. Perhatian dipengaruhi oleh beberapa faktor yang
dapat dibagi dalam dua golongan besar, yaitu faktor luar dan faktor
dalam. Faktor luar adalah faktor yang terdapat pada objek yang
diamati itu sendiri, yaitu intensitas atau ukuran, kontras, pengulangan,
dan gerakan. Sedangkan faktor dalam adalah faktor-faktor yang
berasal dalam diri individu si pengamat, yaitu motif, kesediaan, dan
harapan.24
Dari paparan yang telah disampaikan maka dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwasannya proses persepsi pada peserta didik
tidak semata-mata terjadi begitu saja tanpa sebab, akan tetapi persepsi
yang terjadi pada peserta didik merupakan suatu rangsangan akan hal-
hal yang terjadi ketika kegiatan belajar mengajar dilakukan, stimulus
yang diterima sangat bervarian akan tetapi pada akhirnya peserta didik
akan melakukan penyaringan mengenai stimulus, penyaringan tersebut
dilandasi dengan minat, tujuan, keinginan, dan kebutuhan peserta
didik saat itu.
d. Fungsi Persepsi
Penelitian tentang persepsi mencakup dua fungsi utama sistem
persepsi, yaitu lokalisasi atau menentukan letak suatu objek, dan
pengenalan atau menentukan jenis objek tersebut. Lokalisasi dan
pengenalan dilakukan oleh daerah konteks yang berbeda. Penelitian
persepsi juga mengurusi cara sistem perseptual mempertahankan
bentuk objek tetap konstan, walaupun citra (bayangan) objek retina
24 Ibid, h. 42-43
16
berubah. Permasalahan lain adalah cara kerja kapasitas perseptual kita
berkembang.25
Dari paparan yang telah disampaikan maka dapat ditarik
sebuah kesimpulan bahwsannya persepsi setiap individu yang satu
dengan individu yang lainnya berbeda, hal tersebut terjadi karena
objek yang diserap oleh masing-masing individu sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya. Persepsi yang muncul adalah hasil dari
proses perseptual yang terjadi pada individu-individu terhadap aspek
lain melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, dan perasaan.
Persepsi sangat berperan bagi para individu untuk memfilter hasil dari
panca indera menjadi sesuatu yang dibutuhkan dan sesuai dengan
keinginannya.
e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Toha dalam Arifin. dkk mengatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi seseorang adalah sebagai berikut:26
1) Faktor internal: perasaan, sikap dan karakteristik individu,
prasangka, keinginan atau harapan, perhatian (fokus), proses
belajar, keadaan fisik, gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan
juga minat, dan motivasi.
2) Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang
diperoleh, pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran,
keberlawanan, pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar atau
ketidak asingan suatu objek.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi
diantaranya, yaitu:
25 Ibid, Aliyadi, h. 49-50 26 Arifin, Dkk. Analisis Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta Terhadap
Keberadaan Perda Syariah di Kota Serang. Jurnal Penelitian Komunikasi dan Opini Publik. Vol. 21.
No. 1. 2017, h. 92
17
1) Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa
lalu dan hal lain yang termasuk apa yang ingin kita sebut sebagai
faktor-faktor personal. Yang menentukan persepsi bukan jenis
atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik orang yang memberikan
respons pada stimuli itu.27
2) Kerangka Rujukan (frame of references)
Dalam eksperimen psikofisik, Wever dan Zener
menunjukkan bahwa penilaian terhadap objek dalam hal beratnya
bergantung pada rangkaian objek yang dinilainya. Dalam
kegiatan komunikasi kerangka rujukan memengaruhi bagaimana
memberi makna pada pesan yang diterimanya.28
3) Faktor Struktural
Faktor-faktor struktural berasal semata-mata dari sifat
stimuli fisik dan efek-efek saraf yang ditimbulkannya pada sistem
saraf individu.29
4) Psikologis
Persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di alam dunia
ini sangat dipengaruhi oleh keadaan psikologi. Sebagai contoh,
terbenamnya matahari diwaktu senja yang indah tentram, akan
dirasakan sebagai bayang-bayang kelabu bagi seseorang yang
buta warna.30
5) Famili
Pengaruh yang paling besar terhadap anak-anak adalah
familinya. Orang tua yang telah mengembangkan suatu cara yang
khusus di dalam memahami dan melihat kenyataan di dunia ini,
27 Lucy, Pujasari, Dkk, Op.Cit, h. 71 28 Ibid 29 Ibid, h. 72 30 Mifta, Thoha, Op.Cit, h. 147
18
banyak sikap dan persepsi-persepsi mereka yang diturunkan
kepada anak-anaknya.31
6) Kebudayaan
Kebudayaan dan lingkungan masyarakat tertentu juga
merupakan salah satu faktor yang kuat di dalam mempengaruhi
sikap, nilai, dan cara seseorang memandang dan memahami
keadaan di dunia ini.32
7) Faktor-faktor Perhatian dari Luar
Adapun faktor-faktor perhatian dari luar yang terdiri dari
pengaruh-pengaruh lingkungan luar antara lain: intensitas,
ukuran, keberlawanan, pengulangan, gerakan, dan hal-hal lain
yang baru berikut ketidakasingan.33
Intensitas, prinsip intensitas
dari suatu perhatian dapat dinyatakan bahwa semakin besar
intensitas stimulus dari luar, layaknya semakin besar pula hal-hal
itu dapat dipahami (to be perceived).34
Suara keras, bau yang tajam, sinar yang terang akan lebih
banyak atau mudah diketahui dibandingkan dengan suara yang
lemah, bau yang tidak tajam, dan sinar yang buram.35
Dari
gerakan sesuatu objek yang menarik perhatian seseorang ini akan
timbul suatu persepsi. Dengan demikian persepsi ditimbulkan
dari proses penarikan sesuatu obyek, dan obyek yang bergerak
akan lebih banyak menarik perhatian seseorang dibandingkan
dengan obyek yang diam (stationary objects).36
31 Ibid 32 Ibid, h, 148 33 Ibid, h. 149 34 Ibid 35 Ibid 36 Ibid, h. 154
19
8) Faktor-faktor Perhatian dari Dalam
Beberapa faktor dari dalam diri seseorang yang
mempengaruhi proses seleksi persepsi antara lain: Proses belajar
(learning), motivasi, dan kepribadiannya.37
Belajar atau pemahaman learning dan persepsi, semua
faktor-faktor dari dalam yang membentuk adanya perhatian
kepada sesuatu obyek sehingga menimbulkan adanya persepsi
adalah didasarkan dari kekomplekan kejiwaan seperti yang
diuraikan di muka.38
Motivasi dan persepsi, selain proses selain proses belajar
dapat membentuk persepsi, faktor dari dalam lainnya yang juga
menentukan terjadinya persepsi antara lain motivasi dan
kepribadian. Walaupun motivasi dan kepribadian pada dasarnya
tidak bisa dipisahkan dari proses belajar, tetapi keduanya juga
mempunyai dampak yang amat penting dalam proses pemilihan
persepsi.39
Kepribadian dan persepsi. Dalam membentuk persepsi
unsur ini amat erta hubungannya dengan proses belajar dan
motivasi yang dibicarakan di atas, yang mempunyai akibat
tentang apa yang diperhatikan dalam menghadiri suatu situasi.40
Dari paparan yang telah disampaikan di atas bahwasannya
munculnya persespi pada individu masing-masing dikaenakan faktor-
faktor tertentu yang di mana faktor tersebut menjadi stimulus bagi
individu untuk menghasilkan sebuah persepi yang berasal dari
pendengarannya, penciumannya, dan penglihatanya.
37 Ibid 38 Ibid. h. 154-155 39 Ibid, 40 Ibid. h. 156
20
2. Pembelajaran Online (E-learning)
a. Pengertian Pembelajaran
Gagne & Brigss mendefinisikan isitilah pembelajaran berasa
dari bahasa Inggris “instruction” yang dimaknai sebagai usaha yang
bertujuan membantu orang belajar.41
Gagne mendefinisikan
pembelajaran sebagai serangkaian peristiwa eksternal yang dirancang
untuk mendukung beberapa proses belajar, yang bersifat internal.42
Adapaun Miarso mengatakan bahwa pembelajaran adalah suatu usaha
yang disengaja, bertujuan, dan terkendali agar orang lain belajar atau
terjadi perubahan yang relatif menetap pada diri orang lain.43
Smith dan Ragan menyatakan bahwa pembelajaran adalah
desain dan pengembangan penyajian informasi dan ativitas-aktivitas
yang diarahkan pada hasil belajar tertentu.44
Pembelajaran adalah
seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar
siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian ekstern yang
berperan terhadap rangkaian kejadian-kejadian intern yang
berlangsung dialami siswa.45
Adapun pembelajaran menurut beberapa ahli adalah:46
1) Duffy dan Rohler, pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja
melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang
dimiliki guru untuk mencapai tujuan kurikulum.
2) Gagne dan Briggs, mengartikan instruction atau pembelajaran
adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses
41 Nyayu, Khidijah, Psikologi Pendidikan, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2017), Cet. 4, h.
175 42 Ibid 43 Ibid 44 Ibid 45Ni Nyoman Parwati, Dkk, Belajar dan Pembelajaran, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada,
2018), h. 114 46 Ibid, h. 108
21
belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,
disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal.
3) Syaiful Sagala, pembelajaran adalah membelajarkan siswa
menggunakan asas pendidikan maupun teori belajar yang
merupakan penentu utama kerberhasilan pendidikan.
4) Dimyati dan Mudjiono, pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain intsruksional, untuk membangun siswa
belajar aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
5) Munandar, yang menyatakan bahwa pembelajaran dikondisikan
agar mampu mendorong kretivitas anak secara keseluruhan,
membuat peserta didik aktif, mencapai tujuan pembelajaran
secara efektif dan berlagsung dalam kondisi menyenangkan.
6) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
Berdasarkan uraian di atas, bahwasannya pembelajaran
merupakan suatu kegiatan untuk membantu dalam pemberian
rangsangan motivasi belajar pada setiap peserta didik, kemudaian
pendidik juga bisa menjadikan pemebelajaran ini supaya efktif
sehingga nantinya akan berpengaruh kepada kualitas dari sekolah,
peserta didik, dan para pendidiknya itu sendiri. Pembelajaran dapat
terjadi di mana saja baik itu dalam lingkungan keluarga, sekolah,
ataupun masyarakat, karena pengetahuan yang tersebar dimka ini
sangat banyak dan yang menyampaikan pengetahuan tersebut bukan
hanya guru di sekolah, akan tetapi orang tua di rumah bahkan
pengetahuan juga bisa didaptakan dari teman yang ada lingkungan
22
sekitar. Oleh karena itu pembelajaran merupakan dorongan bagi setiap
individu untuk mencapai tujuannya dengan cara terbaik menurut
individu masing-masing.
b. Pembelajaran Online (E-learning)
Derek Stockley dalam Prawiradilaga memaparkan definisi e-
learning sebagai penyampaian program pembelajaran, pelatihan, atau
pendidikan dengan menggunakaan saran elektronik seperti komputer
atau alat elektronik lain dengan berbagai cara untuk memberikan
pelatihan, pendidikan, atau bahan ajar.47
Jaya Kumar C. Koran mendefinisikan e-learning sebagai
sembarang pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan
rangkaian elektronik (LAN, WAN, atau internet) untuk
menyampaikan isi pembelajaran, interaksi, atau bimbingan. Ada pula
yang menafsirkan e-learning sebagai bentuk pendidikan jarak jauh
yang dilakukan melalui media internet.48
Pada dasarnya, e-learning mempunyai dua tipe, yaitu:
1) Synchronous Training
Synchronous training berarti “pada waktu yang sama”.
Synchronous training adalah tipe pelatihan di mana proses
pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang
mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut
memungkinkannya interkasi langsung antara guru dan murid,
baik melalui internet maupun intranet. Pelatihan e-learning
synchronous lebih banyak digunakan seminar atau konferensi
yang pesertanya berasal dari beberapa negara.
47 Dewi Salma Prawiradilaga, Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, (Jakarta: Prenada
Media Group, 2013), h. 33 48 Muhammad, Yazdi, E-learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif BerbasisTeknologi
Informasi, Jurnal Ilmiah Foristek, Vol. 2, No. 1, 2012, h. 146
23
2) Asynchronous Training
Asynchronous Training berarti “tidak pada waktu yang
bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada
waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan.
Pelatihan ini lebih populer di dunia e-learning karena
memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan karena dapat
mengakses pelatihan kapanpun dan di manapun.49
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwasannya e-learning
adalah sebuah gagasan yang dirancang dari hasil pekembangan
IPTEK, e-learning bertujuan untuk menciptakan kegiatan
pembelajaran yang efektif dan efisien serta menjadi acuan bahwa
tempat dan waktu bukanlah sebagai penghambat bagi para peserta
didik untuk terus belajar.
c. Keuntungan Pembelajaran Online (E-learning)
Adapun kelebihan yang didapatkan dari e-learning,
diantaranya:
1) Biaya
Kelebihan pertama adalah e-learning mampu mengurangi
biaya pelatihan dan pembelajaran. Hal tersebut terjadi karena e-
learning dapat dilakukan tanpa adanya batas dimensi tempat dan
dimensi waktu sehingga biaya yang keluar tidak begitu besar.
2) Fleksibilitas Waktu
E-learning membuat karyawan atau pelajar dapat
menyesuaikan waktu belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu
setelah makan siang, setelah kantor selesai dan menunggu
49 Empy, dan Hartono, E-learning, Konsep, dan Aplikasi, (Yogyakarta: Andi, 2005), Hal. 7-8
24
jemputan, atau ketika sedang menunggu laporan rekan dan tidak
ada pekerjaan mendesak.
3) Fleksibilitas Tempat
Dengan adanya e-learning maka para peserta didik
mendapatkan kemudahan untuk melakukan kegiatan belajar
karena tidak harus mengikuti kegiatan belajar di sekolah sehingga
dapat mengehmat biaya akomodasi.
4) Fleksibilitas Pembelajaran
E-learning dapat disesuaikan dengan keceparan belajar
masing-masing siswa. Siswa mengatur sendiri kecepatan
pelajaran yag diikuti.
5) Standarisasi Pengajaran
E-learning dapat menghapuskan perbedaan kemampuan dan
metode pengajarn yang diterapkan guru. Pelajaran e-learning
selalu memiliki kualitas sama setiap kali dan tidak tergantung
suasana hati pengajar.
6) Efektivitas Pengajaran
E-learning yang didesain dengan instuctional design
mutakhir membuat pelajar lebih mengerti isi pelajaran, e-learning
menjadi faktor pendukung untuk meningkatkan kualitas belajar
peserta didik.
7) Kecepatan Distribusi
E-learning dapat menjangkau para peserta didik dengan
cepat untuk melakukan kegiatan belajar megajar yang, hal
tersebut terjaid karena adanya perkembangan IPTEK yang begitu
25
cepat sehingga dapat menjangkau seseorang dengan begitu cepat
melalui internet.50
Kelebihan yang ditawarkan e-learning dalam jurnal yang
dituliskan oleh Muhammad Hasbi dan Muhammad Syarif adalah
sebagai berikut:51
1) Tersedianya fasilitas emoderating di mana guru dan siswa dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara
regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan
dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu.
2) Guru dan siswa dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk
belajar yang terstruktur dan terjadual melalui internet, sehingga
keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar
dipelajari.
3) Siswa dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan di
mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di
komputer.
4) Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan
dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di
internet secara lebih mudah.
5) Baik guru maupun siswa dapat melakukan diskusi melalui
internet yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak,
sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih
luas.
6) Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif
7) Relatif lebih efisien. Misalnya bagi mereka yang tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional.
50 Ibid, h. 9-15 51 Muhammad, Yazdi, Op.Cit, h. 147
26
Dari papaparan yang telah disampaikan bahwasannya
pembelajaran online yang diterapkan dibanyaj lembaga pendidikan di
Indonesia saat ini terdapat keuntungan didalamnya salah satunya
adalah dapat meminimalisir biaya akomodasi yang biasa digunakan
menuju sekolah ataupun biaya konsumsi. Maka dari itu terdapat
kelebihan pada aspek belajar online jika diterapkan dengan baik dan
benar.
d. Keterbatasan Pembelajaran Online
Adapun keterbatasn yang terdapat pada pembelajaran dalam
jaringan, diantaranya:
1) Budaya
Beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti pelatihan
melalui komputer. Penggunaan e-learning menuntut budaya self-
learning, di mana seseorang memotivasi diri sendiri agar mau
belajar. Sebaliknya, pada sebagian besar budaya pelatihan di
Indonesia, motivasi belajar lebih banyak tergantung pada
pengajar.
2) Investasi
Walaupun e-learning menghemat banyak biaya, tetapu
suatu organisasi harus mengeluarkan investasi awal cukup besar
untuk mulai mengimplementasikan e-learning. Investasi dapat
berupa biaya desain dan pembuatan program learning
management system, paket pelajaran dan biaya-biaya lain.
Apabila infrastruktur yang dimiliki belum memadai, organisasi
harus mengeluarkan sjumlah dana untuk membeli komputer,
jaringan, server, dan lain sebagainya.
27
3) Teknologi
Karena teknologi yang digunakan beragam, ada
kemungkinan teknologi tersebut tidak sejalan dengan yang sudah
ada dan terjadi konflik teknologi sehingga e-learning tidak
berjalan baik.
4) Infrastruktur
Internet belum menjangkau semua kota di Indonesia.
Layanan broadband baru ada di kota-kota besar. Akibatnya,
belum semua orang atau wilayah belum dapat merasakan e-
learning dengan internet.
5) Materi
Walaupun e-learning menawarkan berbagai fungsi, ada
beberapa materi yang tidak dapat diajarkan melalui e-learning.52
Dari paparan di atas maka dapat disimpulkan bahwasannya e-
laerning tidak serta merta menjadi pendukung untuk meningkatkan
kualitas belajar peserta didik, masih banyak keterbatas yang terdapat
dari berbagai aspek seperti budaya, invesatsi, teknologi, infrastruktur,
dan materi. Pembelajaran dalam jaringan harus dipersiapkan secara
matang oleh lembaga-lembaga pendidikan sehingga dapat
meminimalisir masalah-masalah dalam pelaksanaannya, dan esensi
belajarnya oun tetap terealisasikan dengan baik dan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
e. Strategi Pembelajaran Online (E-learning)
Dalam pelaksanaan e-learning perlu dirancang strateginya
terlebih dahulu, tujuan strategi tersebut adalah untuk memperjelas
suatu lembaga pendidikan dalam mencapai tujuan yang diinginkan.
52 Empy, dan Hartono, Op.Cit, h. 15-17
28
Adapun tujuan dari penyusunan startegi e-learning yaitu, memperjelas
tujuan pelatihan atau pendidikan yang ingin dicapai, mengetahui
sumber daya yang dibutuhkan, membuat semua pihak yang terlibat
untuk tetap mengacu pada tujuan yang sama, dan mengetahui
pengukuran keberhasilan.53
Maka dari itu penyusunan strategi sangat
berperan dalam pengimplemtasian e-learning yang efketif dan
kondusif.
Adapun langkah yang harus dilakukan dalam menyusun
strategi e-learning, yaitu:
1) Analisa
Dalam melakukan analisa tersapat beberapa aspek yang
harus diperhatikan yaitu kebutuhan organisasi, kebutuhan
pelatihan, budaya organisasi, dan infrastruktur.Maka dari itu,
analisa harus dilakukan dengan matang sehingga hasil dari
analisa tersebut nantinya akan menjadi acuan yang berguna dalam
menyusun perencanaan.
2) Perencanaan
Perencanaan yang dibuat meliputi banyak aspek strategi.
Aspek perencanaan yang harus ditinjau adalah:
a) Network
b) Learning Management System
c) Materi
d) Marketing
Keempat aspek tersebut harus diperhatikan secara detail,
mulai dari perispaian dari segi infrastruktur dan teknologi sebagai
penunjang kegiatan belajar online, adanya landasan sistem
sehingga dalam pelaksanaannya dapat terealisasikan sesuai
53 Empy, dan Hartono, Ibid, h. 22-24
29
dengan rencana dan memudahkan dalam mencapai tujuan yang
diinginkan, kemudian terdapat bahan ajar yang sesuai dengan
kebutuhan dan tujuan suatu organisasi dalam menunjang kegiatan
belajar mengajar berbasis online, dan terakhir perlu adanya
pemasaran guna menarik perhatian serta mensosialisasikan e-
learning kepada para peserta.
3) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan dapat dibagi menjadi tiga bagian
berdaskan waltu pelaksanaan, yaitu:
a) Pre-Launch
Dalam pelaksaan kegiatan maka harus dipersiapkan
sebelum peluncuran e-learning disuatu organisasi, produk
yang dipilih harus dipastikan bahwa tidak adanya kekurang
serta kelemahan.
b) Launch
Peluncuran perdana bisa diadakan melalui bermacam
pendekatan dan cara, baik yang besar maupun sederhana.
c) Post-Launch
Setelah memperkenalkan program e-learning kepada
seluruh anggota organisasi, maka harus dilakukan beberapa
kegiatan untuk menjaga tingkat keikutsertaan anggota dalam
progeam e-learning dan cara menjaga kepuasan
pembelajaran peserta pada pelatihan.
4) Evaluasi
Setelah melakukan perencaan dan pelaksanaan e-learning
maka harus dilakukan evaluasi guna mengetahui hasil yang sudah
dilakukan, kekurangan, dan kelebihan dalam proses kegiatan e-
learning. Adapun tingkatan peniliaian yang dilakukan adalah:
30
a) Level 1, mengukur kepuasan peserta pelatihan dari segi
interaksi dan tampilan program e-learning.
b) Level 2, mengukur hasil pembelajaran, apakah peserta
pelatihan dapat menyerap materi.
c) Level 3, mengukur apakah materi pembelajaran benar-benar
digunakan oleh peserta pelatihan ketika melakukan kegiatan
sehari-hari sehingga kinerja meningkat.
d) Mengukur berapa banyak hasil yang didapat oleh organisasi
dengan adanya pelatihan e-learning sehingga kinerjabsumber
daya manusia meningkat.54
Mengenai strategi dalam pelaksanaan e-learning yang telah
dibahas di atas maka dapat disimpulkan bahwasannya peran strategi
dalam pelaksanaan e-learning di suatu lenbaga pendidikan. Dengan
adanya strategi yang matang maka pelaksanaan kegiatan belajar
online dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Terdapat beberapa kajian penelitian yang relevan dengan penelitian
yang sedang dilakukan, yaitu:
1. Persepsi Siswa dan Guru Terhadap Pelaksanan Pembelajran Berbasis E-
learning di SMK Negeri 4 Jakarta
Sumber :
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpensil/article/view/9872
Peneliti : Gerry Krista Permana dan Daryati
Hasil :
Dalam penelitian ini menggunakan angket dalam mendapatkan
data-data yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Adapun hasil
54Empy, dan Hartono, Ibid, h. 22-31
31
dari penelitian ini adalah Persepsi siswa dan guru terhadap pelaksanaan
pembelajaran berbasis E-Learning di SMK Negeri 4 Jakarta secara
keseluruhan belum berjalan dengan baik terlihat dengan adanya jaringan
internet yang kadangkadang lambat dan terputus dan masih ada beberapa
orang guru dan siswa yang belum memahami teknologi informasi
komunikasi dan juga belum memahami prosedur dalam pelaksanaan
pembelajaran berbasis e-learning. Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian yang sedang dilakukan oleh penulis adalah pada judulnya
yaitu terdapat persepsi guru yang berpartisipasi selama kegiatan
penelitian berlangsung.
2. Persepsi Mahasiswa PGSD pada Inovasi Pembelajaran Berbasis E-
learning
Sumber :
http://journal2.um.ac.id/index.php/wsd/article/download/11267/5315
Peneliti : Tri Wardati dan Prima Rias
Hasil :
Dalam penelitian ini menggunakan angket dalam mendapatkan
data-data yang dibutuhkan dan sesuai dengan penelitian yang sedang
dilakukan. Hasil penelitian ini adalah pada pelaksanaan pembelajaran
berbasis e-learning, hal yang menjadi kebutuhan utama adalah kesiapan
pembelajaran baik dari kesiapan sumber daya manusia maupun sarana
prasarana. Pembelajaran akan berjalan lancar jika seluruh elemen dapat
bekerja sama dengan baik. Lebih baik lagi jika elemen-elemen tersebut
telah memiliki kemampuan dasar untuk mendukung penyelenggaraan
pembelajaran berbasis e-learning. Terdapat perbedaan yang mencolok
adalah pada objek peserta didiknya yaitu peserta didik yang menjadi
penelitian yang sedang penulis lakukan adalah peserta didik tingkat
menengah pertama (SMP).
32
3. Persepsi Mahasiswa Dalam Pembelajaran Online
Sumber :
http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/wanastra/article/download/393
1/2647
Peneliti : Nuryana Adijaya dan Lestanto Pudji
Hasil :
Dalam penelitian ini metode yang digunakan untuk mendapatkan
data-data dan informasi terkait adalah dengan menggunakan metode
linkert scale survey. Hasil dari pada penelitian ini adalah respon
mahasiswa terhadap lingkungan belajar di perkuliahan online belum
mendukung mahasiswa belajar. Oleh karena itu untuk meningkatkan
kulaitas lingkungan belajar dalam perkuliahan online, maka diperlukan
dukungan semua pihak. Perbedaan yang terjadi pada penelitian ini jika
dibandingkan dengan penelitian yang sedang penulis lakukan adalah
pada tingkat anak didiknya sebagai objek dari penelitian tersebut.
4. Persepsi Mahasiswa PIAUD Terhadap Kuliah Online Di masa Pandemi
Covid 19
Sumber :
http://ejournal.uinsuska.ac.id/index.php/KINDERGARTEN/article/view/
9609
Peneliti : Laode Anhusadar
Hasil :
Dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode
survei deskritptif dengan tujuan untuk mendapatkan data-data dan
informasi secara detail mengenai masalah terkait. Hasil dari penelitian
tersebut adalah mahasiswa secara kesuluruhan atau 100% memilih kuliah
tatap muka dibandingkan dengan kuliah online. Persepsi mahasiswa
terhadap kuliah online termasuk kategori tinggi, hal ini diharapkan dapat
33
membantu mahasiswa dalam pelaksanaan proses perkuliahan di masa
pandemi covid 19, karena perkuliahan yang baik dan benar akan
membantu mahasiswa dalam meningkatkan pemahaman dan keilmuan
mahasiswa. Meskipun masih banyak mahasiswa yang di daerahnya
belum mendapatkan jaringan internet yang memadai tetapi tidak menjadi
mengurangi semangat mahasiswa untuk mengikuti kuliah online.
C. Kerangka Berpikir
Adanya pandemi covid-19 menjadi salah satu faktor penghambat
paling utama yang menjadikan aspek ekonomi, bisnis, dan pendidikan
menurun dalam keberlangsungannya. Hampir sebagian negara di dunia
terdampak virus covid-19 ini, hal itu dikarenakan penyebaran virus covid-19
yang begitu cepat sehingga dalam jangka beberapa bulan saja virus tersebut
mampu menyebar dengan skala penyebarannya yang lebih besar. Dengan
adanya hal tersebut pemerintah Indonesia memutuskan untuk menerapkan
kebijakan lockdown yang berarti semua kegiatan dilakukan di rumah guna
memutus rantai penyebaran virus tersebut.
Para ahli yang bergerak di bidang teknologi dan pendidikan membuat
terobosan yang sebenarnya sudah digunakan di beberapa lembaga pendidikan
yaitu pembelajaran online (E-Learning). Terobosan tersebut mulai
dimobilisasikan kepada para pihak yang terkait dengan lembaga pendidikan
mulai dari guru-guru dan para peserta didiknya, pembelajaran online tersebut
dapat dilaksanakn dengan efektif mengingat hampir seluruh guru dan peserta
didik mampu mengoperasikan media-media seperti hand phone, laptop,
komputer, dan sebagainya untuk mengakses jaringan internet dalam
mendapatkan informasi-informasi yang diinginkan.
Dalam pelaksanaan pembelajaran online realitanya belum bisa sesuai
dengan apa yang direncanakan, hal tersebut dikarenakan sebagian lembaga
pendidikan masih belum beradaptasi untuk menerapkan pembelajaran online
34
dalam kegiatan belajar mengajarnya. Adapun hal-hal lain yang menjadi faktor
kurang efektifnya pelaksanaan pembelajaran online adalah jaringan internet
yang masih di bawah standar dalam penyebaran dan kualitas jaringannya
sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran online di lembaga pendidikan
masih belum efektif.
35
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian terkait persepsi siswa tentang pembelajaran online
pada masa pandemi covid-19 adalah di SMPIT Ash-Shibgoh, dan lebih
tepatnya di Jl. Raya Serang KM. 012 Rt.05/Rw.02 Desa Bitung Jaya
Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangerang, Banten. Penelitian dilakukan
melalui rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan
B. Jenis dan Metode Penelitian
Dalam peneltitian yang dilakukan terkait “Persepsi Siswa tentang
Pembelajaran Online Pada Masa Pandemi Covid-19”. Penelitian ini tidak
dimaksudkan untuk menguji hipotesis maka jenis yang digunakan adalah jenis
kualitatif. Jenis penelitian kualitatif sering disebut jenis penelitian naturalistik
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah.55
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif. Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis
55 Sugiyono, Metode Penelitian:Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2017),
h. 8
Aktivitas Waktu
Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Jan
Studi Pendahuluan
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Data
Penyusunan Skripsi
Bimbingan Skripsi
Sidang Munaqosah
Revisi
36
tertentu, tetapi hanya menggambarkan “apa adanya” tentang sesuatu variabel,
gejala atau keadilan.56
C. Sumber Data
Peneliti akan melakukan wawancara kepada pihak yang berkaitan
dengan penelitian ini, adapun pihak tersebut adalah peserta didik tingkat
Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT) di sekolah Ash-Shibgoh.
Kemudian, jumlah informan pada yang peneliti gunakan adalah 15 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun tenik dalam pengumpulan data yang dilakukan untuk
mendapatkan informasi secara akurat pada peneltiian ini yaitu:
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode wawancara. Wawancara yang
digunakan adalah wawancara tidak terstruktur yaitu, pedoman
wawancara yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan.57
Adapun Creswell dalam Rachmawati menjelaskan bahwa
prosedur wawancara seperti tahapan berikut ini:58
a. Identifikasi para partisipan berdasarkan prosedur sampling yang
dipilih.
b. Tentukan jenis wawancara yang akan dilakukan dan informasi apa
yang relevan dalam menjawab pertanyaan penelitian.
c. Siapkan alat perekam yang sesuai, misalnya mike untuk
pewawancara maupun partisipan. Mike harus cukup sensitif
56 Suharsismi, Arikunto, Manajemen Penelitian,(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000), cet. 5, h.
310 57 Ibid, h. 202 58Rachmawati, Imami. Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif: Wawancara. Jurnal
Keperawatan Indonesia. Vol. 11. No. 1. 2007, h. 39
37
merekam pembicaraan terutama bila ruangan tidak memiliki struktur
akustik yang baik dan ada banyak pihak yang harus direkam.
d. Cek kondisi alat perekam, misalnya batereinya. Kaset harus kosong
dan tepat pada pita hitam bila mulai merekam. Jika perekaman
dimulai, tombol perekam sudah ditekan dengan benar.
e. Susun protokol wawancara, panjangnya kurang lebih empat sampai
lima halaman dengan kira-kira lima pertanyaan terbuka dan
sediakan ruang yang cukup di antara pertanyaan untuk mencatat
respon terhadap komentar partisipan.
f. Tentukan tempat untuk melakukan wawancara. Jika mungkin
ruangan cukup tenang, tidak ada distraksi dan nyaman bagi
partisipan. Idealnya peneliti dan partisipan duduk berhadapan
dengan perekam berada di antaranya, sehingga suara suara keduanya
dapat terekam baik. Posisi ini juga membuat peneliti mudah
mencatat ungkapan non verbal partisipan, seperti tertawa, menepuk
kening, dan sebagainya.
g. Berikan inform consent pada calon partisipan.
h. Selama wawancara, sesuaikan dengan pertanyaan, lengkapi pada
waktu tersebut (jika mungkin), hargai partisipan dan selalu bersikap
sopan santun. Pewawancara yang baik adalah yang lebih banyak
mendengarkan daripada berbicara.
Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara dengan guru
dan peserta didik SMPIT Ash-Shibgoh. Peneliti menggunakan
wawancara terstruktur yang digunakan untuk memperoleh data yang
akurat.
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumen digunakan untuk menggali informasi dalam
kaitannya dengan arsip, catatan atau data dari kegiatan pembelajaran
38
online di SMPIT Ash-Shibgoh. Informasi yang bersifat dokumentatif ini
bermanfaat dalam memberikan gambaran secara keseluruhan yang
bertujuan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam pada
pelaksanaan pembelajaran online pada masa pandemi covid-19.
Dokumen yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan peneliti untuk
melengkapi data. Adapun dokumen yang dibutuhkan seperti dokumen
jadwal belajar, data peserta didik, dan materu video pembelajaran dari
guru.
E. Instrumen Penelitian
Penyusunan instrumen penelitian ini berdasarkan pada metode yang
dipilih. Oleh karena itu, instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti itu
sendiri. Kemudian dikembangkan menurut metode yang digunakan yaitu
wawancara. Berikut merupakan tabel kisi-kisi intrumen penelitian:
Sumber
Data Aspek
Jawaban
Ya Seimbang Tidak
Siswa
Internal
a. Minat
b. Perhatian
Eksternal
a. Objek
b. Lingkungan
Tabel 3.2 Instrumen Wawancara
Adapun perhitungan analisis persepsi siswa tentang pembelajaran
online, dihitung berdasarkan:
39
Keterangan:
Banyak Siswa : Banyak siswa yang memilih Ya/Tidak
Seluruh Siswa : Seluruh siswa yang diwawancarai
F. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan penelitian dan mendapatkan data di lapangan,
langkah selanjutnya adalah menganalisa data melalui proses klasifikasi data,
pengkategorisasian data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Pada tahap ini, data diolah dan dianalisis sehingga dapat
menggambarkan dan menyimpulkan temuan untuk menjawab permasalahan
yang diajukan oleh penelitian. Miles dan Huberman mengemukakan bahwa
aktivitas dalam analisis data yaitu:59
1. Data Reduction
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh
tujuan yang akan dicapai. Reduksi data pada penelitian ini adalah untuk
memilah dari semua data yang ditemukan, kemudian mengambil data
yang sesuai dengan penelitian.
2. Data Display
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplay data. Dengan mendisplay data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Penyajian data pada
59 Sugiyono, Op.Cit., h. 247-252.
40
penelitian ini adalah setelah data telah melewati tahap reduksi data, maka
dilakukanlah penyajian data hasil penelitian.
3. Verification
Langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan
yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang
valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan
data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang
kredibel.
41
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Profil SMPIT Ash-Shibgoh
a. Nama Sekolah : SMPIT Ash-Shibgoh
b. NPSN : 20614721
c. Bentuk Pendidikan : SMPIT
d. Status Sekolah : Swasta
e. Status Kepemilikan : Yayasan
f. No. SK Pendirian : 001/YASH-SKP/II/2007
g. Tanggal SK : 2007-02-01
h. SK Izin Operasional : 421.3/034/Dispend/2009
i. Tanggal SK : 2009-01-27
j. Alamat : Jl. Raya Serang KM. 12 RT. 05/02
k. Desa/Kelurahan : Bitung Jaya
l. Kecamatan : Cikupa
m. Kabupaten/Kota : Kab. Tangerang
n. Provinsi : Prov. Banten
o. RT/RW : 05/02
p. Akreditasi : A
q. No. SK Akreditasi : 100/BAP-S/M-SK/XI/2016
r. Tanggal SK : 26-11-2016
s. No. Sertifikat ISO : Belum Bersertifikat
t. Luas Tanah : 780 m²
u. Daya Listrik : 2,300
v. Fax : 02122028272
w. Email : [email protected]
x. Website : http://ashShibgoh.sch.id
42
2. Visi dan Misi SMPIT Ash-Shibgoh
Agar tercapainya tujuan dari suatu lembaga, dapat tertuang dalam
visi misi sekolah. Adapun visi misi SMPIT Ash-Shibgoh adalah sebagai
berikut:
a. Visi
“Mencetak insan Qur’ani, menguasai IPTEK, dan berwawasan
global”.
Visi yang terdapat pada sekolah SMPIT Ash-Shibgoh
menunjukkan bahwasannya sekolah ingin membentuk peserta didik
yang memiliki keeratan secara jasmani dan rohaninya kepada Al-
Qur`an yang menjadi kitab suci bagi umat islam, serta menjadi pribadi
muslim yang baik, cerdas dan berwawasan luas.
b. Misi
1) Mewujudkan lingkungan belajar yang Islami dan menyenangkan.
2) Melahirkan insan berkarakter Al-Quran
3) Menumbuhkembangkan siswa sesuai potensi dan bakatnya
4) Menumbuhkan pribadi berjiwa leadership dan enterpreneurship.
5) Menghantarkan siswa mampu berinteraksi dengan kemajuan
teknologi, menguasai sains dan bahasa Internasional.
6) Menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan
pendidikan berkelas internasional
7) Mewujudkan kemandirian finansial untuk pengembangan mutu
pendidikan berkelas internasional60
Adanya misi yang tertera di atas adalah suatu usaha-usaha sekolah
dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Misi juga merupakan suatu
langkah yang dilakukan sekolah supaya bisa mengimplementasikan visi
60 Profil SMPIT Ash-Shibgoh diakses pada web resmi https://www.ashshibgoh.sch.id/ pada
11 November 2020 pukul 13.03 WIB
43
dengan baik dan benar. Maka dari itu, visi dan misi sekolah merupakan
suatu aspek yang saling berkaitan guna mendapatkan hasil yang
diinginkan, dengan begitu maka harus diterapkan kepada seluruh warga
sekolah.
3. Keadaan Siswa SMPIT Ash-Shibgoh
Siswa yang berada di sekolah SMPIT Ash-Shibgoh berjumlah 159
siswa laki-laki dan perempuan dengan jenjang pendidikan kelas 7, kelas 8,
dan kelas 9. Berikut adalah tebel data siswa di SMPIT Ash-Shibgoh:
Tingkat Jumlah
Kelas 7 47
Kelas 8 69
Kelas 9 43
Total 159
Tabel 4.3 Data Siswa SMPIT Ash-Shibgoh
4. Keadaan Guru SMPIT Ash-Shibgoh
Guru yang mengajar di SMPIT Ash-Shibgoh sebanyak 8 guru
dengan status guru tetap yayasan dan 1 guru berstatus sebagai guru
honorer. Berikut tabel data guru di SMPIT Ash-Shibgoh:
Status Jumlah
PNS 0
GTT 0
GTY (Guru Tetap Yayasan) 8
Honor 1
Total 9
Tabel 4.4 Data Guru SMPIT Ash-Shibgoh
44
5. Struktur Organisasi SMPIT Ash-Shibgoh
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
Sumber; http://ashShibgoh.sch.id
Ketua : H. Hendra Mulia
Sekertaris : Sri Puji Astuti, S.Pd
Bendahara : Juniawan
Wakil Bidang Pendidikan : Feni Pratiwi, S.Pd
Wakil Bidang Sosial : Ity Yulia Darwin, M.Pd
Wakil Bidang HRD : Surma, S.T.,M.M
Wakil Bidang Penjamin Mutu : Sulaimah,S.Pd
Wakil Bidang Sarana Prasarana : Abdul Wahab, S.Pd
B. Deskripsi Data
Setelah peneliti melakukan pengambilan data dengan menggunakan
teknik wawancara, pada tahap selanjutnya yaitu dibagia pembahasan hasil
penelitian ini, penulis akan menjelaskan terkait hasil dari data-data yang
45
penulis dapatkan. Adapun pihak yang menjadi informan dalam penelitian ini
adalah peserta didik dari sekolah SMPIT As-Shibgoh.
1. Minat
Lin & Huang dalam jurnal ini mengatakan bahwasannya minat
adalah suatu rasa lebih suka, rasa ketertarikan, perhatian, fokus,
ketekunan, usaha, pengetahuan, keterampilan, motivasi, pengatur
perilaku, dan hasil interaksi seseorang atau individu dengan konten atau
kegiatan tertentu.61
Hal yang diteliti pada aspek minat diantaranya intensitas tugas
yang diberikan guru terhadap, persepsi siswa terkait pelaksanaan
pembelajaran online pada masa pandemi covid-19 di SMPIT Ash-
Shibgoh, minat siswa tentang belajar online, kejenuhan siswa terhadap
metode belajar online dan perbandingan antusias siswa dalam kegiatan
belajar pada sebelum dan sesudah pandemi. Berikut tabel hasil
wawancara terhadap siswa pada aspek minat:
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Seimbang Tidak
1 Bagaimana menurut
pendapat anda, apakah
anda merasa terbebani jika
guru memberikan banyak
tugas?
2 (13,33%) 9 (60%) 4 (26,67%)
2 Menurut pendapat anda,
jika anda terbebani dengan
pemberian materi atau
tugas oleh guru.
Bagaimana anda
menyikapi hal tersebut?
Beristirahat Meminta tambahan waktu
pengumpulan tugas
10 (66,7%) 5 (33,3%)
3 Menurut anda, bagaimana
pelaksanaan pembelajaran
Baik Tidak Baik
15 (100%) 0 (0%)
61 Siti, Nurhasanah, Dkk. Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran. Vol. 1. No. 1. 2016, h. 130
46
online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
4 Bagaimana menurut anda,
apakah anda menyukai
sistem pembelajaran
online saat ini?
4 (26,67%) 4 (26,67%) 7 (46,67%)
5 Bagaimana menurut anda,
apakah anda merasa bosan
dengan metode belajar
online?
15 (100%) 0 (0%)
6 Bagaimana menurut anda,
apakah anda lebih
bersemangat mengikuti
kegiatan belajar di kelas?
15 (100%) 0 (0%)
Tabel 4.5 Tabel Hasil Wawancara
Pertanyaan pertama pada aspek minat adalah “Bagaimana
menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?”. Terdapat 2 siswa dengan 13,33 % yang
menyatakan terbebani terhadap tugas yang diberikan oleh guru, hal ini
sesuai dengana jawaban Syalwa sebagai siswi kelas 7, yang
menyatakan “iyasih, kayak kebanyakan tugas gitu, pusing kebanyakan
tugas jadinya”.62
Namun terdapat 4 siswa dengan 26,67% yang
menyatakan tidak terbebani, hal ini dipertegas oleh Syafana sebagai
salah satu siswi kelas 9 yang mengatakan “tidak terlalu sih, merasa
terbebani kalau dalam satu hari deadlinenya sama, jadi bingung mau
ngerjain yang mana”63
. Adapun 9 siswa atau 60% siswa seimbang
antara ya dan tidak terbebani dipengaruhi oleh beberapa faktor
diantaranya tugas yang diberikan ada yang sudah pahami, namun ada
beberapa pelajaran yang masih sulit dipahami siswa salah satu
contohnya adalah matematika. Hal ini diperkuat oleh Ulya sebagai
62 Hasil wawancara dengan siswi kelas 7 SMPIT Ash-shibgoh, Syalwa pada 31 Oktober pukul
18.16 WIB 63 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Syafana pada 31 Oktober
pukul 14.17 WIB
47
siswi kelas 9 yang menyatakan “kadang iya kadang engga, tergantug
ngerti apa engga ama tugasnya”.64
Pertanyaan kedua yakni “Menurut pendapat anda, jika anda
terbebani dengan pemberian materi atau tugas oleh guru. Bagaimana
anda menyikapi hal tersebut?” Terdapat 10 siswa dengan 66,7% siswa
mengatasi permasalahan intensitas tugas yang diberikan guru dengan
beristirahat sejenak guna me refresh pikiran siswa tersebut, kemudian
terdapat 5 siswa dengan 33,3% menyikap permasalahan tersebut
dengan meminta perpanjangan waktu pengumpulan tugas kepada guru
yang memberikan tugas tersebut.
Pertanyaan ketiga yakni “Menurut anda, bagaimana
pelaksanaan pembelajaran pnline di SMPIT As-Shibgoh selama ini??”.
Pada aspek ini 15 siswa dengan 100% menyatakan bahwasannya
pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT Ash-Shibgoh sudah baik,
hal ini dapat dilihat dari kinerja guru yang selalu mendorong serta
membantu siswa untuk tetap menjaga kualitas belajar dengan ketika
kegiatan belajar online dilakukan, kemudian adanya potongan SPP
juga merupakan bentuk dukungan pihak sekolah untuk mengikuti
arahan pemerintah dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di
rumah masing-masing, tujuan potongan tersebut adalah siswa
diharapkan dapat mengalokasikan biaya pendidikannya untuk membeli
kuota data internet. Adapun bantuan kuota dari pihak sekolah untuk
mengurangi beban pengeluaran biaya dalam mengikuti kegiatan
belajar mengajar online selama masa pandemi.
Pertanyaan keempat yakni “Bagaimana menurut anda, apakah
anda menyukai sistem pembelajaran online saat ini?”. Terdapat 4 siswa
dengan 26.67% menyukai sistem belajar online yang diterapkan pada
64 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Ulya pada 31 Oktober pukul
19.50 WIB
48
masa pandemi, namun terdapat 7 siswa atau 46,67% tidak menyukai
sistem belajar online yang diterapkan pada masa pandemi, serta 4
siswa dengan 26,67% menyatakan suka dan tidak suka dikarenakan
beberapa faktor diantaranya pada aspek suka yaitu, bisa mengerjakan
tugas tanpa harus terkekang oleh dimensi ruang dan waktu, dan dapat
lebih fokus dalam mengerjakan tugas serta memahami materi. Pada
aspek tidak sukanya yaitu rasa jenuh yang dialami karena tidak
bertemu teman-teman untuk berkomunikasi secara langsung, serta
penerapan belajar online yang intensitas waktunya sudah terlalu lama
sehingga menimbulkan rasa jenuh. Adapun pernyataan dari Araf
sebagai siswa kelas 7 yang berkaitan dengan hal tersebut yaitu “suka
iya engga suka juga iya, sukanya karena lebih santai buat ngerjain
tugas, kalo ga sukanya susah buat temenan karena komunikasinya
susah”.65
Pertanyaan kelima yakni “Bagaimana menurut anda, apakah
anda merasa bosan dengan metode belajar online?”. Terdapat 15 siswa
dengan 100% merasa bosan dengan kegiatan belajar online yang
diterapkan sekolah, hal tersebut dikarenakan jangka waktu penerapan
belajar online yang sudah terlalu lama menjadi sebab munculnya rasa
jenuh pada peserta didik.
Pertanyaan keenam yakni “Bagaimana menurut anda, apakah
anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan belajar di kelas?”.
Terdapat 15 siswa dengan 100% menyatakan lebih bersemangat dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas.
65 Hasil wawancara dengan siswi kelas 7 SMPIT Ash-shibgoh, Araf pada 1 November pukul
09.19 WIB
49
2. Perhatian
Suryabrata dalam jurnal ini mengatakan bahwasannya perhatian
adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek, atau banyak
sedikit kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.66
Hal yang diteliti pada pada aspek perhatian diantaranya media
penunjang yang dimiliki siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
online, aspek pendukung pada media belajar yang dimiliki yaitu
jaringan internet, perbandingan antara pemberian tugas dan pemberian
materi kepada siswa saat kegiatan belajar online dilakukan, peranan
belajar online saat masa pandemi terhadap kualitas belajar siswa, dan
peranan belajar online terhadap siswa dalam memahami materi secara
mudah. Berikut tabel hasil wawnacara terhadap siswa pada aspek
perhatian:
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Seimbang Tidak
1 Apakah anda memiliki media
penunjang belajar daring (Hand
Phone, laptop, komputer)?
15 (100%) 0 (0%)
2 Apakah terdapat jaringan
internet pada media penunjang
anda?
15 (100%) 0 (0%)
3 Bagaimana menurut anda,
apakah guru lebih banyak
memberikan tugas atau materi
selama belajar daring
dilakukan?
Tugas Seimbang Materi
9 (60%) 2 (13,33%) 4 (26,67%)
4 Menurut pendapat anda, apakah
belajar daring pada masa
pandemi covid-19 membantu
dalam peningkatan kualitas
belajar?
3 (20%) 12 (80%)
66 Dessy, Indah, Dkk. Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar.
Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran. Vol. 2. No. 3. 2019, h. 371
50
5 Bagaimana menurut anda,
apakah belajar daring dapat
membantu dalam memahami
materi secara mudah?
4 (26,67%) 3 (20%) 8 (53,33%)
Tabel 4.6 Tabel Hasil Wawancara
Pertanyaan pertama yakni “Apakah anda memiliki media
penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop, komputer)?”. Terdapat
15 siswa degan 100% memiliki hand phone, laptop, atau komputer
sebagai media penunjang untuk mengikuti kegiatan belajar online yang
diterapkan oleh pihak sekolah
Pertanyaan kedua yakni, “Apakah terdapat jaringan internet
pada media penunjang anda?”. Terdapat 15 siswa dengan 100%
memiliki jaringan internet yang dapat tersambung kepada media
penunjang dalam mengikuti kegiatan belajar online yang diterapkan
oleh pihak sekolah.
Pertanyaan ketiga yakni “Bagaimana menurut anda, apakah
guru lebih banyak memberikan tugas atau materi selama belajar daring
dilakukan?”. Terdapat 9 siswa dengan 60% menyatakan bahwa guru
lebih sering memberikan tugas kepada siswa saat kegiatan belajar
online dilakukan. Adapun pernyataan dari Annisa sebagai salah satu
siswi kelas 7 yang terkait adalah “tugas, iya jadi ga seimbang, jadi
tiba-tiba udah dikasih tugas aja, terus juga anak-anaknya pada protes
soal tugasnya udah dikasih padahal belum diajarin materinya”.67
Namun, terdapat 4 siswa dengan 26,67% menyatakan bahwa intensitas
pemberian materi dari guru kepada siwa lebih tinggi pada saat belajar
online dilakukan, hal ini sesuai dengan pernyataan dari Viona sebagai
salah satu siswi kelas 9 yaitu “lebih banyak ngasih materi”.68
67 Hasil wawancara dengan siswi kelas 7 SMPIT Ash-shibgoh, Annisa pada 31 Oktober pukul
19.30 WIB 68 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Viona pada 31 Oktober pukul
18.40 WIB
51
Kemudian, terdapat 2 siswa dengan 13,33% menyatakan bahwa
pemberian tugas dan pemberian materi yang diberikan oleh guru
kepada siswa adalah seimbang. Hal ini ditujukkan dengan pernyataan
Nabila sebagai salah satu siswi kelas 9 yaitu “sebagian ada yang materi
sebagian ada yang tugas, seimbang jadinya ka”69
Pertanyaan keempat yakni “Menurut pendapat anda, apakah
belajar daring pada masa pandemi covid-19 membantu dalam
peningkatan kualitas belajar?”. Terdapat 3 siswa dengan 20%
menyatakan bahwasannya kegiatan belajar online yang diterapkan
sekolah dapat membantu siswa untuk meningkatkan kulitas belajar
siswa pada masa pandemi. Adapun salah satu pernyataan dari Nabila
sebagai salah satu siswi kelas 9 yaitu, “iya ka, jadi lebih sering ngeliat
video di youtube tentang pelajaran”.70
Namun, terdapat 12 siswa
dengan 80% menyatakan bahwasannya kegiatan belajar online tidak
membantu dalam meningkatkan kualitas belajar siswa., adapun salah
satu pernyataan dari Alya sebagai siswi kelas 9 yaitu “engga, karena
ada beberapa yang gabisa dipahami, tapi kalo secara langsung bisa
langsung paham, terus lama juga respon gurunya”71
. Sebagian besar
siswa merasa kurang ada peningkatan kualitas belajar selama kegiatan
belajar online berlangsung.
Pertanyaan kelima yakni “Bagaimana menurut anda, apakah
belajar daring dapat membantu dalam memahami materi secara
mudah?”. Terdapat 4 siswa dengan 26,67% menyatakan bahwa belajar
online dapat membantu untuk memahami materi secara muda, salah
satu pernyataan terkait hal ini berasal dari Safeera sebagai siswi kelas
69 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Nabila pada 31 Oktober pukul
15.52 WIB 70 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Nabila pada 31 Oktober pukul
15.52 WIB 71 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Alya pada 31 Oktober pukul
16.19 WIB
52
9 dengan menyatakan “pemahaman materinya sih cepet masuk di aku,
karena ada platform media belajar gitu dan materi yang dikasih itu
masuk cepet ke otak aku, platform yang aku pake itu genius dan ruang
guru”.72
Namun, terdapat 8 siswa dengan 53,33% menyatakan belajar
online tidak membantu siswa untuk memahami materi secara mudah,
hal ini sesuai dengan salah satu pernyataan dari Meysa sebagai salah
satu siswi kelas 9 yaitu “agak susah sih, soalnya kalo kita dikasih
video dan kita ga ngerti sama video itu kita harus cari video lain yang
sama yang mudah dipahami, agak ribet jadinya”73
. Adapun 3 siswa
dengan 20% menyatakan bahwa peran belajar online dalam membantu
untuk memahami materi secara mudah dapat dilihat dari sumber
belajar yang diberikan oleh guru kepada siswanya, pernyataan dari
Bisma sebagai salah satu siswa kelas 8 terkait hal tersebut adalah “kalo
saya tergantung sama link youtube, kalo channel youtube nya gampang
dimengerti jadi gampang”.74
3. Objek
Objek penelitian ini adalah penunjang kegiatan belajar online
seperti guru, hand phone, dan internet. Guru memiliki peran yang
besar dalam suksesnya belajar online pada masa pandemi covid-19 ini.
Kemudian, media belajar seperti hand phone juga sangat berperan
dalam melaksanakan kegiatan belajar online, karena dapat
memudahkan mobilitas siswa dalam mengerjakan tugas serta
memahami materi yang diberikan oleh guru. Adapun internet yang
berperan sebagai pendukung untuk mengikuti prosedur belajar online
72 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Safeera pada 31 Oktober pukul
14.31 WIB 73 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Meysa pada 31 Oktober pukul
14.50 WIB 74 Hasil wawancara dengan siswi kelas 8 SMPIT Ash-shibgoh, Bisma pada 31 Oktober pukul
16.14 WIB
53
yang telah ada sebagaimana mestinya. Hal yang diteliti pada aspek
objek ini diantaranya terkait motivasi yang diberikan guru apakah
dapat meningkatkan kualitas belajar atau tidak, pemahaman
penyampaian materi oleh guru kepada siswa, selain itu peneliti juga
melihat dari persepsi siswa terkait besar kecilnya peran internet dalam
proses pembelajaran online Covid-19 ini, bentuk tugas yang berikan,
penguasaan guru terhadap materi yang diajarkan, dan penyampaian
materi oleh guru secara sistemaris. Berikut tabel hasil wawancara
persepsi siswa pada aspek objek:
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Seimbang Tidak
1 Menurut pendapat anda, apakah
guru setiap mata pelajaran
mendorong anda (baik secara
langsung maupun secara tidak
langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas
harian) anda?
15 (100%) 0 (0%)
2 Bagaimana menurut anda,
apakah materi yang
disampaikan guru selama masa
pandemi covid-19 ini mudah
dipahami?
3 (20%) 3 (20%) 9 (60%)
3 Bagaimana menurut anda,
apakah internet berperan besar
pada belajar daring saat ini?
15 (100%) 0 (0%)
4 Bagaimana bentuk tugas yang
dikumpulkan kepada guru saat
belajar online? Foto Video
5 Bagaimana menurut anda,
apakah guru menguasai setiap
materi yang disampaikan?
15 (100%) 0 (0%)
6 Bagaimana menurut anda,
apakah guru menyampaikan
materi dengan sistematis/urut?
15 (100%) 0 (0%)
54
Tabel 4.7 Tabel Hasil Wawancara
Pertanyaan pertama adalah “Menurut pendapat anda, apakah
guru setiap mata pelajaran mendorong anda (baik secara langsung
maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan kualitas belajar
(misalnya tugas harian) anda?”, terdapat 15 siswa atau 100% siswa
merasa bahwa guru setaip mata pelajaran mendorongnya dalam
meningkatkan kualitas belajar. Dari hasil wawancara ini dapat dilihat
bahwasannya setiap guru selalu mendorong siswanya untuk
meningkatkan kualitas belajarnya dengan berbagai macam cara yaitu
menjaga semangat belajar siswa, memotivasi siswa yang merasa jenuh
dengan kegiatan belajar online, serta membantu siswa untuk lebih
memahami materi serta tugas.
Pertanyaan kedua yakni “Bagaimana menurut anda, apakah
materi yang disampaikan guru selama masa pandemi covid-19 ini
mudah dipahami?”. Terdapat 3 siswa atau 20% siswa menyatakan
bahwa materi yang disampaikan guru saat masa pandemi covid-19 ini
mudah dipahami, salah satu pernyataan yang terkait dengan hal
tersebut berasal dari Amel sebagai siswi kelas 9 yaitu “insyaallah bisa
dipahami, gurunya bisa ngajarinnya juga, bisa gampang dipahami itu
tergantung dari video yang dikasih ke siswanya, tergantung gurunya
juga jadinya”.75
Namun, berbanding terbalik dengan tanggapan 9 siswa dengan
rerata 60% merasa penyampaian materi oleh guru tidak mudah
dipahami dikarenakan banyak guru yang metode belajarnya hanya
mengirimkan video dari salah satu channel youtube dan langsung
diberikan tugas tanpa diberikan secara mendalam oleh beberapa guru.
75 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Amel pada 31 Oktober pukul
19.37 WIB
55
Hal ini yang menyebabkan sulitnya siswa dalam menjawab soal yang
diberikan diantaranya karena siswa tersebut tidak diberikan penjelasan
yang lebih mendalam, kecuali jika guru langsung menjelaskan terkait
materi yang dijelaskan, terlebih adanya pernyataan dari salah satu
siswa yaitu Daffa siswa kelas 7 menyatakan “agak-agak susah sih,
karena ga langsung gitu guru ngajarinnya”.76
Selanjutnya, ada 3 siswa
menyatakan seimbang antara memahami materi dengan tidak
memahami materi, hal ini dikarenakan siswa tidak memahami
pembelajaran jika guru hanya memberikan tugas dan materi melalui
channel youtube saja tanpa dijelaskan sedangkan jika guru
menjelaskan langsung melalui aplikasi zoom atau aplikasi lain siswa
dapat lebih memahami. Adapun pernyataan salah satu siswa yaitu Ulya
siswi kelas 9 menyatakan “ada yang gampang ada juga yang engga,,
tergantung materinya”.77
Selanjutnya pertanyaan ketiga berisi “Bagaimana menurut
anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring saat ini?”,
terdapat 15 siswa dengan rerata 100% siswa menyatakan internet
berperan besar pada belajar online ini. Tanpa adanya jaringan internet
maka siswa akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan siswa yang
lain, guru, serta sulitnya mencari referensi dalam mengerjakan tugas
dan memahami materi.
Pertanyaan keempat yakni “Bagaimana bentuk tugas yang
dikumpulkan kepada guru saat belajar online?”. Bentuk tugas yang
dikumpulkan kepada guru terdapat 2 macam, diantaranya pengiriman
berbentuk foto dan video. Sebanyak 15 siswa atau 100 persen siswa
76 Hasil wawancara dengan siswi kelas 7 SMPIT Ash-shibgoh, Daffa pada 31 Oktober pukul
16.33 WIB 77 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Ulya pada 31 Oktober pukul
19.50 WIB
56
pengiriman tugas melalui foto dan video disesuaikan dengan guru dan
mata pelajarannya.
Pertanyaan kelima adalah “Bagaimana menurut anda, apakah
guru menguasai setiap materi yang disampaikan?”, terdapat 15 siswa
atau 100% menyatakan guru sudah menguasai materi yang
disampaikan. Dalam hal ini, siswa melihat berdasarkan pengiriman
video melalui channel youtube dari guru sebagai bentuk referensi
belajar untuk peserta didik. Selanjutnya, pertanyaan keenam yakni
“Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?”, sebanyak 15 siswa atau 100% menyatakan guru
menyampaikan materi dengan sistematis atau urut.
4. Lingkungan
Lingkungan merupakan aspek yang memiliki peranan penting
dalam pelaksanaan belajar online siswa di rumah. Lingkungan yang
mendukung proses belajar maka akan berdampak pada ketertarikan
siswa dalam belajar dimanapun khususnya pada belajar online saat
pandemi Covid-19 ini. Adapun hal yang diteliti dari aspek lingkungan
ini diantaranya lokasi pengerjaan tugas apakah dirumah atau ditempat
lain seperti warung internet atau yang lain, sumber referensi yang
diberikan oleh guru itu tersendiri atau siswa wajib mencari, pemberikan
bantuan internet dari pihak sekolah, bantuan dari orang tua, kebebanan
orang tua terhadap adanya belajar online saat pandemi covid-19.
Berikut tabel hasil wawancara persepsi siswa terhadap pembelajaran
online saat pandemi pada aspek lingkungan:
No. Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
1 Apakah lokasi biasa anda
mengerjakan tugas d rumah?
15 (100%) 0 (0%)
57
2 Apakah para guru memberikan
referensi kepada anda?
15 (100%) 0 (0%)
3 Adakah bantuan kuota internet dari
pihak sekolah?
15 (100%) 0 (0%)
4 Bagaimana menurut anda, apakah
orang tua membantu mengerjakan
tugas saat belajar online dilakukan?
10 (66,7%) 5 (33,3%)
5 Bagaimana menurut anda, apakah
orang tua anda terbebani dengan
adanya belajar dari pada masa
pandemi covid-19 ini?
12 (80%) 3 (20%)
Tabel 4.8 Tabel Hasil Wawancara
Pertanyaan pertama diantaranya “Apakah lokasi biasa anda
mengerjakan tugas dirumah?”. Ada 15 siswa atau 100% siswa
mengerjakan tugas di rumah. Adanya arahan dari pemerintah terkait
protokol kesehatan yang harus diterapkan oleh seluruh masyarakat
menyebabkan peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru di rumah masing-masing siswa.
Pertanyaan kedua yakni “Apakah para guru memberikan
referensi kepada anda?”, terdapat 15 siswa atau 100% siswa
menyatakan semua referensi belajar diberikan oleh guru. Dalam hal ini
pihak guru selalu memberikan sumber belajar kepada para siswa untuk
menunjang kegiatan belajar online selama masa pandemi covid-19.
Selanjutnya pertanyaan ketiga yakni “Adakah bantuan kuota
internet dari pihak sekolah?”. Sebanyak 15 siswa atau 100%
menyatakan adanya bantuan kuota internet dari pihak sekolah. Hal ini
menunjukkan bahwa pihak sekolah mendukung dan memfasilitasi
siswa dalam belajar online semaksimal mungkin.
Pertanyaan keempat yakni “Bagaimana menurut anda, apakah
orang tua membantu mengerjakan tugas saat belajar online
dilakukan?”. Terdapat 10 siswa atau 66,7% siswa orang tua membantu
atau mendampingi saat belajar online dirumah. Adanya salah satu
58
siswa yaitu Wildan sebagai siswa kelas 7 menyatakan “suka ka, suka
nanya kalo ada yang saya ga ngerti”.78
Dapat dilihat dari pernyataan
tersebut bahwasannya sebagian orang tua siswa membantu dalam
mengerjakan tugas jika terdapat materi yang kurang dipahami.
Sedangkan, terdapat 5 siswa dengan rerata 33,3% siswa tidak
mendapatkan bantuan atau didampingi oleh orang tua. Terdapat salah
satu pernyataan siswa terkait hal tersebut yaitu Bisma siswa kelas 8
menyatakan “engga, kerja semua, kalo ada yang ga ngerti nanya ke
guru”.79
Hal ini menunjukkan bahwasannya tidak semua orang tua
dapat membantu dan mendampingi siswa dalam mengerjakan serta
memahami materi yang diberikan oleh guru karena disebabkan
beberapa faktor, salah satunya orang tua yang bekerja.
Pertanyaan kelima yakni “Bagaimana menurut anda, apakah
orang tua anda terbebani dengan adanya belajar dari pada masa
pandemi covid-19 ini?”. Terdapat 12 siswa atau 80% siswa
menyatakan orang tua merasa terbebani dengan adanya belajar online
di masa pandemi Covid-19. Adapun pernyataan dari salah siswa yaitu
Amel siswa kelas 9 menyatakan “merasa terbebani sih, karena megang
hp terus setiap hari, mantengin tugas, kadang juga guru ngasihnya
telat. Jadi kerjaan orang tua di rumah ga bisa aku bantuin”.80
Dapat
dilihat dari pernyataan tersebut bahwasannya orang tua merasa
terbebani dikarenakan siswa sering mengeluhkan materi atau pelajaran
yang belum dipahami siswa.
Selanjutnya, terdapat 3 siswa atau 20% siswa menyatakan
orang tuanya merasa tidak terbebani dengan adanya belajar online saat
78 Hasil wawancara dengan siswi kelas 7 SMPIT Ash-shibgoh, Wildan pada 31 Oktober pukul
18.29 WIB 79 Hasil wawancara dengan siswi kelas 8 SMPIT Ash-shibgoh, Bisma pada 31 Oktober pukul
16.14 WIB 80 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Amel pada 31 Oktober pukul
19.37 WIB
59
pandemi Covid-19 karena orang tua menganggap siswa belajar
dirumah dapat sekaligus membantu meringankan pekerjaan rumah
yang biasa dilakukan orang tua. Salah satu siswa yaitu Nabila sebagai
siswi kelas 9 menyatakan “aku ga pernah nanya sih, engga sih
kayaknya, karena di rumah aku jadi bisa sambil jagain adek gitu”81
C. Keterbatasan Penelirian
Pada penelitian Persepsi Peserta Didik terhadap Pembelajaran Online
di SMPIT As-Shibgoh ini, peneliti memahami bahwa penelitian yang telah
dilakukan memiliki keterbatasan diantaranya masih terbatasnya keahlian
peneliti dalam melakukan penelitian dengan metode kualitatif deskriptif.
Selanjutnya, masih kurangnya referensi terkait penelitian persepsi peserta
didik terhadap pembelajaran online selama masa pandemi Covid-19. Selain
itu, data yang peneliti butuhkan ada beberapa yang belum tersedia,
keterbatasan waktu, dan terhalang oleh wabah virus covid-19 yang
menyebabkan waktu penelitian sedikit tertunda dan tidak bisa dilakukan tatap
muka dengan narasumber yakni peserta didik SMPIT Ash-Shibgoh.
Keterbatasan-keterbatasan di atas menyebabkan kurang sempurnanya dalam
penelitian ini.
81 Hasil wawancara dengan siswi kelas 9 SMPIT Ash-shibgoh, Nabila pada 31 Oktober pukul
15.52 WIB
60
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dapat
ditarik kesimpulan bahwa persepsi siswa tentang pembelajaran online (E-
learning) di SMPIT Ash-Shibgoh sebagai berikut:
1. Minat
Kegiatan belajar online yang diterapkan oleh pihak sekolah pada
masa pandemi menjadi sebab munculnya berbagai macam persepsi yang
berasal dari peserta didik, diantaranya adalah peserta didik merasa
terbebani oleh tingginya intensitas pemberian materi atau pemberian
tugas dari guru. Akan tetapi, dalam hal ini terdapat 10 orang siswa yang
diteliti menyatakan bahwa beristirahat merupakan cara untuk
mengurangi beban pada pikiran siswa dalam mengerjakan tugas sehingga
dapat fresh ketika mengerjakan tugas kembali.
Selanjutnya, seluruh siswa yang diteliti menyatakan bahwa
pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT Ash-Shibgoh dapat
dikatakan baik, dapat dilihat dari sikap dan tindakan guru yang selalu
mendorong serta memotivasi siswa untuk tetap mengikuti kegiatan
belajar online dan meningkatkan kualitas belajar pada masa pandemi
covid-19 ini.
Dapat dikertahui juga siswa SMPIT Ash-Shibgoh merasa lebih
bersemangat ketika mengikuti kegiatan belajar di kelas dibanding
61
kegiatan belajar dengan sistem online. Hal ini dikarenakan siswa
dengan langsung bertatap muka dengan guru. Sedangkan kegiatan
belajar dengan sistem online menimbulkan kejenuhan karena tidak
langsung bertatap muka dengan guru dan teman-teman saat proses
belajar berlangsung.
2. Perhatian
Pada aspek perhatian, peneliti melihat dari media yang digunakan
dalam menunjang proses belajar online. Sebanyak 100% siswa telah
memiliki ponsel, laptop dan komputer yang menjaga alat penunjang saat
proses belajar. Selain itu sebanyak 100% pula mengatakan internet
merupakan media yang sangat berperan dalam proses belajar dan semua
siswa memiliki jaringan internet yang stabil.
Sebanyak 60% siswa menyatakan bahwa guru lebih banyak
memberikan tugas dibandingkan memberikan materi. Hal ini
dikarenakan guru lebih sering mengirimkan video dari salah satu channel
youtube yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan,
Sebanyak 80% siswa mengatakan bahwa mereka merasa tidak
terbantu dalam peningkatan kualitas belajar. Hal ini dikarenakan kurang
adanya pemahaman saat menyerap materi yang diberikan. Selain itu
sebanyak 53,33% siswa merasa pembelajaran online belum membantu
dalam memahami materi dengan mudah.
3. Objek
Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan
suasana belajar yang kondusif, walaupun saat belajar online pada masa
pandemi Covid-19 ini. Sebanyak 100% siswa menyatakan guru setiap
mata pelajaran mendorong siswa dalam meningkatkan kualitas belajar
melalui materi dan tugas yang diberikan. Namun, berbanding terbalik
dengan 60% siswa menyatakan materi yang disampaikan guru selama
pandemi covid-19 ini sulit dipahami. Sebanyak 15 siswa merasa bahwa
62
internet berperan yang sangat besar saat belajar, tanpa adanya internet
maka siswa akan sulit untuk berkomunikasi dengan guru dan siswa lain
serta sulitnya mencari referensi.
Adapun bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar
online yakni berupa foto dan video. Selain itu, sebesar 100% siswa
menyatakan bahwa guru menguasai dan menyampaikan materi secara
sistematis.
4. Lingkungan
Lingkungan sangat berperan penting dalam mencapai tujuan
pembelajaran online yang baik, serta dapat diserap secara mendalam oleh
siswa. Sebanyak 15 siswa menyatakan bahwa mereka mengerjakan tugas
di rumah masing-masing dengan referensi yang telah diberikan guru
seluruhnya. Adapun kuota internet siswa dalam menunjang proses
belajar dibantu oleh sekolah. Penerapan belajar online dirumah ini pula
sekitar 66,7% orang tua siswa membantu mengerjakan tugas saat online
dan sebanyak 80% pula orang tua siswa merasa terbebani dengan adanya
belajar online karena siswa kurang memahami pelajaran yang diberikan
sehingga orang tua merasa kewalahan dengan pembelajaran siswa yang
semakin sulit.
B. Rekomendasi
Penelitian ini menghasilkan beberapa temuan. Maka dari itu peneliti
memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan pengelola SMPIT
Ash-Shibgoh untuk pembelajaran online atau penelitian selanjutnya. Peneliti
memberikan beberapa rekomendasi kepada beberapa pihak terkait sebagai
berikut:
63
1. Guru
a. Guru sebaiknya menggunakan metode pembelajaran yang bervarian
supaya kejenuhan siswa dapat diminimialisir.
b. Guru seharusnya menyeimbangkan antara materi yang diberikan
dengan pemberian tugas sehingga siswa lebih memahami tugas yang
diberikan sesuai dengan materi yang diberikan.
2. Siswa
a. Siswa diharapkan lebih menciptakan suasana belajar saat dirumah
dengan menyiapkan alat-alat atau bahan untuk belajar online
b. Siswa diharapkan mencari sumber atau referensi yang lebih
sehingga lebih memperkaya pengetahuan untuk menyelesaikan
tugas.
c. Siswa diharapkan dapat menanamkan rasa pentingnya pendidikan
bagi kehidupan, supaya motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan
belajar tetap terjaga
64
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu, 1982, Psikologi Umum, Surabaya: Bina Ilmu.
Aliyadi, 2017, Persepsi dan Perilaku Dosen Dalam Pembelajaran Berbasis E-
learning, Ponorogo: Wade Group.
Arifin, Dkk. 2017, Analisis Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Mahasiswa Untirta
Terhadap Keberadaan PERDA Syariah di Kota Serang. Jurnal Penelitian
Komunikasi dan Opini Publik. Vol. 21. No. 1.
Assauri, Sofjan, 2018, Manajemen Bisnis Pemasaran, Depok: PT Raja Grafindo
Persada.
Cahyani, Aprilia, Dkk, 2020, Analisis Persepsi Pegawai Negeri Sipil Terhadap
Produk Tabungan Syariah, Jurnal JIMEBIS, Vol. 1, No. 1.
Empy, dan Hartono, 2005, E-learning, Konsep, dan Aplikasi, Yogyakarta: Andi.
Indah, Dessy, Dkk. 2019, Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Motivasi Terhadap
Hasil Belajar. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran. Vol. 2. No. 3.
Khodijah, Nyayu, 2017, Psikologi Pendidikan, Depok: PT Rajagrafindo Persada
Nurhasanah, Siti, 2016, Dkk, Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar
Siswa, Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran. Vol. 1. No. 1.
Parwati, Ni Nyoman, Dkk, 2018, Belajar dan Pembelajaran, Depok: PT. Raja
Grafindo Persada.
Prawiradilaga, Dewi Salma, 2013, Mozaik Teknologi Pendidikan E-learning, Jakarta:
Prenada Media Group.
Profil SMPIT Ash-Shibgoh diaskes http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/ pada 24
November 2020 pukul 00.13 WIB
Pujasari, Lucy, Dkk, 2016, Psikologi Komunikasi, Yogyakarta: CV Budi Utama.
Puspita, Tantri, 2017, Proses Persepsi Diri Mahasiswa Dalam Berbusana Muslimah,
Jurnal Pemikiran Islam, Vol. 41, No. 2.
65
Rachmawati, Imami, 2007, Pengumpulan Data Dalam Penelitian Kualitatif:
Wawancara, Jurnal Keperawatan Indonesia, Vol. 11. No. 1.
Rakhmat, Jalaluddin, 2008, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sugiyono, 2017, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Bandung:
Alfabeta.
Suharsimi, Arikunto, 2000, Manajemen Penelitian, Jakarta: PT Rineka Cipta.
Suryani, Tatik, 2008, Perilaku Konsumen: Implikasi padaa Strategi Pemasaran,
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Thoha, Mifta, 2015, Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta:
Rajawali Pers.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 1 ayat I
Utomo, Markus, 2017, Psikologi Komunikasi: Teori dan Praktik,,Yogyakarta: CV
Budi Utama.
W. Sarwono, Sarlito, 2014, Psikologi Lintas Budaya, Jakarta: Rajawali Pers.
Wibowo, 2013, Perilaku Dalam Organisasi , Jakarta: Rajawali Pers.
Yazdi, Muhammad, 2012, E-learning Sebagai Media Pembelajaran Interaktif
BerbasisTeknologi Informasi, Jurnal Foristek, Vol. 2, No. 1.
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
68
Pedoman Wawancara
Sasaran: Siswa/i SMPIT Ash-Shibgoh
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
69
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama masa
pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Pedoman Wawancara
Sasaran: Guru SMPIT Ash-Shibgoh
70
1. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan oleh pihak sekolah terkait pembelajaran
online pada masa pandemi covid-19 ini?
2. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap peserta
didik terkait pembelajaran online ini?
3. Apa saja permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran online
berlangsung?
4. Jika terdapat siswa yang memiliki tingkat motivasi rendah dalam mengikuti
pembelajaran online, bagaimana guru dalammenyikapi hal tersebut?
71
LAMPIRAN 2
TRANSKRIP WAWANCARA
72
Transkrip Wawancara
Nama : Syafana
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Tidak terlalu sih, merasa terbebani kalau dalam satu hari deadlinenya
sama, jadi bingung mau ngerjain yang mana.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo aku minta dipanjangin lagi deadline pengumpulan tugasnya.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Masih kurang ka, soalnya ada beberapa guru yang belum ngasih
materi tapi langsung ngasih tugas jadinya ga ngerti.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Sukanya ada, tapi lebih banyak yang ga sukanya. Sukanya karena
online tuh ga merasa capek kan karana di rumah, susahnya itu karena ya itu
73
susah buat mahamin materinya dan kadang-kadang kalo ada waktu buat
mahamin materi malah ada tugas.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
Jawab:
Bosen banget, pengen cepet-cepet offline aja, bosen karena harus liat
hp, ga ada temen buat sharing secara langsung jadi bikin bored.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Semangatlah, karena udah akhir tahun SMP, karena kalo ga semangat
nanti nilainya bobrok.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, ada hp ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka, aku pake wi-fi.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Jujur, tugas sih lebih banyak, bahkan ada yang tugas tetep ngalir tapi
materi ga dikasih, ada beberapa pelajaran tugas itu dikasih tapi materinya ga
dikasih jadi langsung ke soal-soal aja.
74
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Menurut aku sendiri, iya sih jadi lebih sering belajar dari pada masa
offline, karena materi yang dikasih itu sedikit. Jadi, harus cari materi sendiri
lagi, terus kalo offline tuh terpaku sama buku doang.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
Pemahaman materinya sih cepet masuk di aku, karena ada platform
media belajar gitu dan materi yang dikasih itu masuk cepet ke otak aku, aku
pake platform genius dan ruang guru.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Iya, kalo di sekolah aku Matematika doang sih sering ngadaian kajian
zoom meeting buat ngebahas ulang materinya buat anak-anak yang belum
paham, selebihnya engga.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama masa
pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Kalo di sekolah aku sistemnya bukan guru yang nerangin sendiri, tapi
guru ngasih materi dari youtube gitu kan biasanya, kadang-kadang ada yang
kurang dipahami.
75
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Berperan banget, karena aplikasi belajar itu kan pake internet, jadi
penting banget lah.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Dalam bentuk foto, jadi kita ngerjain di buku terus fotonya dikirim ke
guru.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Kurang sih, karena menurut aku kalo guru itu mampu dia bikin
materinya sendiri bukan dari situs lain.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, sesuai bab nya.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya,saya mengerjakan tugas di rumah, buat apa di tempat lain.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Ada, dari buku, dari youtube sama dari website.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
76
Jawab:
Ada, 30GB semua operator.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Kalo aku sih, biasanya nonton caranya, biar bisa dapet jawabannya.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Kalo mamah sih, terbebaninya aku harus liat hp terus, selebihnya sih
engga selama aktivitas belajar aku ga nurun, cuma masalahin kesehatan mata
aku karena liat hp terus.
77
Transkrip Wawancara
Nama : Safeera
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Ga begitu sih, bisa lebih rajin gitu kalo dikasih banyak tugas.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Biasanya saya minta keringanan tugas dengan meminta tambahan
waktu buat ngumpulin tugasnya.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sudah baik, pembelajarannya sudah baik sih ka di SMPIT Ash-
Shibgoh
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Iya ga suka kalo terus-terusan gini, udah kelamaan.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
78
Jawab:
Iya lumayan, bosennya karena terlalu lama.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya, karena lebih rame aja gitu, terus seru gitu kalo tatap muka.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya hp.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka,
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Kebanyakan ngasih tugas dibanding materi.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Iya, lumayan. Sama aja sih tidak ada peningkatan tidak ada penurunan
juga.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
79
Engga begitu sih, karena susah kalo materinya lewat video doang,
lebih gampang dijelasin langsung”
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Ngebantu, kalo misalnya kita nanya ada yang ga ngerti pasti dijawab
“oh gini oh gitu”, jadi lebih diperjelas lagi ama gurunya.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Lumayan, karena guru cuma ngasih video doang jadi susah gitu, jadi
guru ga pernah jelasin materi, paling matematika doang.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya, karena kalo ga ada internet gabisa ngapa-ngapain gitu, gabisa
buka tugas juga di google classroom.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Dalam bentuk foto, nanti dikirim ke google classroom atau ke
gurunya.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
80
Menurut aku iya, karena kalo ada yang ga ngerti guru bisa jelasinnya.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, berurutan.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, di rumah, paling kalo lagi diluar ngerjainnya di kafe atau dimana
gitu.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya, referensinya itu dari youtube.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada, berapa ya waktu itu, lupa.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Engga, karena kan orangtua sibuk ama kerjaan rumah papah juga kerja
jadi aku sendiri, paling cuma ngingetin doang.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Kurang tau sih, gapernah nanya juga.
81
Transkrip Wawancara
Nama : Alya
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Dikit, sedikitnya karena ngerasa kurang produktif kalo ga ada tugas,
tapi gabisa ngatur waktu kalo tugasnya udah numpuk.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo saya menyikapinya palingan minta tambahin waktu sih ka buat
deadline tugasnya ke guru mapelnya.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Selama ini sudah baik sih ka pembelajarannya
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Ada suka ada engganya. Sukanya bisa santai ngerjainnya, terus kalo
lagi gabut bisa ngerjain tugas dan ga capek-capek pergi ke sekolah. Kalo ga
sukanya ga ketemu temen, kangen sama guru-guru.
82
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
Jawab:
Bosen sih, karena dirumah terus ga ketemu temen-temen, kan biasanya
kalo di sekolah rame, ngerjain tugas juga bareng.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya, lebih bersemengat di sekolah.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya hp ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, nisa tersambung ke internet ka,
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Tugas sih ka lebih banyak mah.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Engga, karena ada beberapa yang ga bisa dipahami, tapi kalo secara
langsung bisa langsung paham, terus lama juga respon gurunya.
83
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
Engga, karena rumit waktu kegiatan belajarnya berlangsung, karena
materinya ada beberapa yang kadang agak susah buat dipahamin.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Iya ka, tapi ga semuanya sih ka, alya lebih sering nanya ke temen sih
ka kalo ada yang ga paham, kalo ke guru alya malu.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Kurang, karena kan ada cuma dikasih video kayak contoh doang ada
juga yang dari pembelajaran orang lain, jadi gurunya ga nerangin secara
langsung.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya, iya banget. Karena kalo paket data abis ga bisa ngapa-ngapain,
nyari informasi tentang tugas ama materi juga jadi susah.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Foto ka, ngerjainnya tetep di buku.
84
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Menurut aku iya, karena kalo ada yang ga ngerti guru bisa jelasinnya.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, secara urut ka nyampeinnya.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, di rumah ka.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya ka pada ngasih sumber belajarnya, biasanya dari youtube atau ga
buku paket.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada ka, cuma gatau dapet berapa giga.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Engga, soalnya orang tua saya kerja sih, jadi kalo ada yang ga ngerti
nanya nya ke temen atau ga ke guru.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
85
Jawab:
Iya ka, kalo online kan jadi lebih rumit, terus jadi boros paket data
buat ikut kelas juga ka
86
Transkrip Wawancara
Nama : Amel
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Kadang terbebani kadang engga, karena sesuai ama tugasnya kalo
tugasnya gampang berarti ga terbebani.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo amel sih lebih ngerjainnya sedikit-sedikit dulu terus kalo udah
capek istirahat dulu baru di lanjut besok gitu.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Bagus, maksudanya ga banyak materi ga banyak tugas juga, seimbang
jadinya.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Awal-awal suka, cuma pas lama kelamaaan belajar online jadi kadang
suka kadang engga.
87
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
Jawab:
Kadang bosen kadang engga, tapi jalanin aja karena kondisinya lagi
kayak gini juga.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Lebih bersemangat, ada temen-temen yang bisa diajak ngorbol.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Punya hp ka, ada komputer juga.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, bisa sambung ke internet juga ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Rata rata tugas sih ka, kalo materi gitu biasanya lewat youtube gitu
terus kalo ga paham baru nanya ke guru bidang pelajaran yang lagi dipelajari
di youtube.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
88
Kurang sih ka, karena komunikasinya susah gitu ka, kayak pelajaran
matematika yang dijelasin via online jadi susah buat mahamin materinya.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
Lumayan memahami sih ka, tergantung sama materinya dan
tergantung lagi bosen apa engga ama belajar ka.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Iya ka, gurunya membantu jelasin kalo ada materi yang susah
dipahamin siswa-siswanya.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Insyaallah bisa dipahami, gurunya bisa ngajarinnya juga bisa gampang
dipahami lewa video yang dikasih ke siswanya, tergantung gurunya juga.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Berperan, karena buat nyari refrensi, ngumpulin tugas, ama belajar
juga.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
89
Foto, kadang juga disuruh buat video tentang nyimpulin materi itu.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Udah sih ka, gurunya juga nyampein materinya di luar kepala.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, berurutan sih ka.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, di kamar ka.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Kadang ngasih refereni, boleh ngambil referensi dari youtube atau ga
nyari di google tentang materi yg diajarin.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada ka, tapi baru bulan ini ngasihnya.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Jarang ngebantuin, kadang sama kaka kadang kalo udah ga bisa nanya
di grup, kadang nanya ke temen, kadang juga nyari di internet.
90
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Merasa terbebani sih, karena megang hp terus setiap hari, mantengin
tugas, kadang juga guru ngasihnya telat, jadi kerjaan orang tua di rumah ga
bisa aku bantuin.
91
Transkrip Wawancara
Nama : Meysa
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Sebenernya banyak tugas gapappa asalkan ngerti sama materinya,
cuma kadang tugas cuma 3 soal gitu tapi kalo ga ngerti materinya berasa
banyak banget tugasnya.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Biasanya kalo eca sih kerjain dulu setengah abis itu istirahat abis itu
ngerjain setengah lagi sampe selesai.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sebenernya enak-enak aja sih ka, maksudanya ga ngasih banyak
materi dan ga ngasih banyak tugas juga jadinya seimbang aja gitu, kalo pun di
kasih tugas juga itu ga sampe numpuk.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
92
Ada suka ada engganya, kalo daring kayak gini bisa santai, tapi
dukanya itu kalo materi ga ngerti gitu susah jadinya, terus biasanya bareng
temen ini malah engga, cepet ngantuk juga belajarnya.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
Jawab:
Iya bosen, kan suasananya itu itu aja ka kalo di rumah belajarnya
online tuh.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka, bersemangat karena ketemu temen-temen juga.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Engga sih kayaknya, jadi ada materi ada tugas gitu. seimbang jadinya.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
93
Jawab:
Kayaknya engga deh, kadang ada materi yang bisa nyangkut di otak
kadang juga ada yang ga nyangkut, tergantung sama video-video yang
dikasih, beberapa ada video yang ga jelas.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
Agak susah sih, soalnya kalo kita dikasih video dan kita ga ngerti
sama video itu kita harus cari video lain yang sama yang mudah dipahami,
agak ribet.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Kayaknya sih iya, soalnya setiap ada materi disuruh ngerangkum gitu,
jadi ada poin penting setiap materinya.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Ada yang mudah ada yg engga, kyknya mudah engganya itu
tergantung mood belajar deh soalnya kayak udah bosen gitu sama belajar
daring.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
94
Pasti, besar banget. Apalagi kalo masalah sinyal.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Di fotoin ka, ngerjain dari buku gitu.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Iya udah bisa ka gurunya buat ngajarin materinya ke kita.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, secara berurutan ka nyampein materinya.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, biasanya di rumah sih.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya biasanya ka, dalam bentuk video, link youtube, kadang juga
youtube, dari buku pelajaran gitu kadang.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada, 30 GB kalo ga salah kemarin.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
95
Iya ka, kalo ga ngerti suka nanya, alhamdulillahnya bisa jawab orang
tuanya.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Iya ka merasa terbebani, karena ga maksimal kalo belajar di rumah.
96
Transkrip Wawancara
Nama : Rahma
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Iya, karena materi yang dikasih suka kurang paham.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Tugasnya sih tetep ngerjain tapi buat menyikapinya itu biasanya
ngerjain dengan temen-temen via video call, jadi kalo ama temen-temen
ngerjainnya ga capek-capek banget dan lebih ringan juga karena barengan.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Kalo untuk pelaksanaan pembelajarannya alhamdulillah lancar-lancar
aja terus gurunya juga kalo ngasih tugas ama materi seimbang terus kalo ada
yang ga paham gurunya juga jelasin ulang lewa google meet atau ga zoom.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Engga, karena ga ketemu temen-temen, terus materi yang disampein
kurang ngerti di otak, bosen jadinya.
97
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
Jawab:
Bosen, karena di rumah aja ka.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka, lebih semangat di kelas karena ketemu temen-temen.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya hp doang.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Seminggu tugas seminggu materi, seimbang jadinya.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Kurang, materinya itu lho susah, mau nanya itu terhambat apalagi kalo
sinyalnya jelek.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
98
Jawab:
Ada materi yang gampang dicerna ada yg susah dicerna materinya ka.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Iya, kalo ada yang ga ngerti dibantu dengan dijelasin sampai ngerti ka
sama gurunya.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Iya, gampang kadang gurunya jelasinnya juga pelan pelan, kadang
juga susah buat dipahami kalo yang dari youtube, soalnya suka beda gitu
sama materi yang ada di buku.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya, karena kan sekarang apa-apa harus pake internet, buka youtube
pake internet, buka whatsapp pake internet.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Di foto ka, tetep nulis juga di buku.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Iya ka, menguasai.
99
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya ka, secara berurutan.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, biasanya di rumah.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Dari google, dari youtube kadang gurunya ngasih video pembelajaran.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Iya ka, 30 atau ga 10 GB.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Engga, kecuali kalo aku yang nanya gitu.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Terbebani, udah bayar spp tapi belajarnya tetep sendiri kuota cepet
abis juga.
100
Transkrip Wawancara
Nama : Ulya
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Kadang iya kadang engga, tergantung ngerti apa engga ama tugasnya.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo saya menyikapinya itu palingan istirahat sebentar dulu ka baru
nanti ngerjain lagi sampe selesai.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sudah baik sih ka, gurunya juga suka nanya di grup kalo ada yang ga
paham bisa langsung tanya ke gurunya.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Suka sih, tapi ga terlalu. Sukanya karena bisa lebih santai buat
ngerjain tugas, ga sukanya karena banyak tugas.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
101
Jawab:
Bosen, karena ga ketemu temen-temen
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya, lebih semangat kalo ada temen jadi bisa belajar ama ngobrol
langsung.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya hp ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Lebih banyak tugas ka.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Engga, karena banyak materi yang belum dipahami tiba-tiba udah
dikasih tugas.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
102
Tergantung pelajarannya, ada yang iya ada yang engga.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Ngebantu, diingetin di grup terus dimotivasi gitu kalo lagi males atau
bosen belajar online.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Ada yang gampang ada juga yang engga, tergantung materinya.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya, karena kan ngerjain tugasnya dari online gitu dikumpulinnya.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Di fotoin gitu, kadang dalam bentuk video.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Belum ka, karena kurang peka buat jelasin ulang materi yang
disampein.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
103
Iya ka, berurutan.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, ngerjainnya di rumah.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Ngasih, kadang dari youtube, kalo ga dari artikel gitu.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada, 30 GB kalo ga salah.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Ngebantu, kadang dibantuin kalo ada yang ga ngerti.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Iya, banyak tugas sama ga ngerti sama materinya.
104
Transkrip Wawancara
Nama : Viona
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Engga sih, biasa aja.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Sebagai seorang murid saya tetap mengerjakan tugasnya sampe
selesai, kalo lagi capek palingan istirahat sih ka
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Pelaksanaannya sudah baik sih ka, tapi saya tetap lebih suka belajar
tatap muka ka.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Engga, soalnya udah kelas 9 udah mau masuk SMA takut pelajarannya
ga masuk ke otak, takut susah nanti UN nya.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
105
Jawab:
Iya bosen, bosen aja soalnya ga ketemu temen.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka, karena bisa ketemu langsung sama temen-temen dan guru-
gurunya.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya hp ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Lebih banyak ngasih materi.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Tergantung pelajarannya, ada yang sussah diapahami ada yang
gampang dipahami.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
106
Jawab:
Untuk yang ngafal masih gampang dipahami, kalo yang ngitung kayak
matematika gitu susah buat dipahami.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Dibantu ka, kalo ada yang nanya dijelasin saampe ngerti sama
gurunya.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Insyaalah masih banyak yang dipahami, masih gampang.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya, kalo banyak yang pake atau kayak demo kemarin agak lama
internetnya jadi susah buat belajar sama ngumpulin tugasnya.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Di fotoin gitu ka.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Iya sudah bisa menguasai ka.
107
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, secara berurutan.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, di rumah.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya, kadang video sendiri, kadang dari youtube.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada ka, tapi kurang tahu berapa nya mah.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Iya ka, ngebantu kadang suka nanya, tapi saya ngerjainnya sendiri.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Terbebani sih, tapi ada alhamdulillah nya juga karena belajar sendiri
lebih fokus jadinya.
108
Transkrip Wawancara
Nama : Nabila
Kelas : 9 (sembilan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Terbebani sih ga begitu, cuma kadang waktunya aja yang kurang
cukup.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo saya menyikapinya sih dengan istirahat sejenak dulu ka nah kalo
udah fresh lagi baru deh saya kerjain lagi.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sudah baik sih ka pembelajaran onlinenya, gurunya juga suka jelasin
ulang kalo kita ada yang ga paham
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Kurang suka, karena pelajarannya jadi kurang masuk, karena kan kalo
dijelasin secara langsung bisa lebih paham.
109
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
Jawab:
Bosen sih ga begitu, karena ga ketemu temen-temen aja.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka, semangat karena bisa kumpul bareng sama temen-temen.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya hp ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada internet ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Sebagian ada yang materi sebagaian ada yang tugas, seimbang jadinya
ka.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Iya ka, jadi lebih sering liat video di youtube tentang pelajaran.
110
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
Iya sih ngebantu jadi lebih paham, karena dari videonya itu kita bisa
lebih bisa banyak nyimak.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Iya, ngebantu buat semangat ngerjain tugasnya.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Ada yang cepet dipahami ada yang harus bertahap dulu mahaminya.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya, karena kalo internetnya lambat bikin kita jadi susah, jadi telat
ngumpulin tugasnya.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Di fotoin, terus dikumplin ke googe classroom.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
111
Belum semuanya juga sih.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, secara berurutan.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, biasanya di kamar ka.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya, biasanya dari youtube, google atau ga buku.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada bantuan, cuma kalo aku ga minta karena aku pake wifi.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Aku engga, karena orang tua kerja, kalo ada yang ga ngerti nanya ke
temen yang ngerti.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Aku ga pernah nanya sih, engga sih kayaknya karena di rumah aku
jadi bisa sambil jagain adik gitu.
112
Transkrip Wawancara
Nama : Bisma
Kelas : 8 (delapan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Lumayan, kalo tugas ga terlalu terbebani.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo saya biasanya lebih ke tidur dulu abis itu baru saya kerjain lagi
sampai selesai ka tugasnya.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sudah baik sih ka kalo pelaksanaan pembelajaran online nya di
SMPIT Ash-Shibgoh.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Lumayan suka sih, bisa banyak waktu luang buat main, bisa sambil
rebahan juga.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
113
Jawab:
Bosen banget, karena ga ketemu temen hawanya jadi beda.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka alhamdulillah, soalnya ketemu temen-temen.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya hand phone ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Kalo yang matematika sama Bahasa Inggris banyakan materinya,
selebihnya tugas.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Kurang sih, susah banget buat ngerti pelajaran sendiri, ga efektif kalo
di online.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
114
Jawab:
Kalo saya tergantung sama link youtube, kalo chanel youtube nya
gampang dimengerti jadi gampang.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Iya, biasanya boleh nanya lewat whatsapp, ada juga yang dikasih tahu,
jadi abis nonton boleh nanya.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Itu tadi, tergantung chanel youtube nya, guru itu ga nerangin.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya berperan, ya itu harus buka youtube, buka google classroom, buka
materinya juga harus pake internet.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Tulisan di buku tulis, abis itu di foto.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Iya sih, kan bisa ngejawab pertanyaan dari murid.
115
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, urut ga ngacak.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, biasanya di kamar.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya, kadang buku paket juga, youtube juga, link google juga.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Pernah waktu itu, tapi lupa.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Engga, kerja semua soalnya. Jadi, kalo ada yang ga ngerti nanya ke
guru.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Wah gatau dah itu, kayaknya sih engga.
116
Transkrip Wawancara
Nama : Daffa
Kelas : 8 (delapan)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Tidak ka, ya engga terbebani aja gitu.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo saya paling istirahat dulu sama kerjain tugasnya sedikit-sedikit
sih ka.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sudah baik ka, karena adanya potonga SPP dan bantuan kuota dari
pihak sekolahnya.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Lumayan, sukanya bisa santai terus bisa sambil makan, kalo ga
sukanya ga ketemu temen-temen jadinya sepi.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
117
Jawab:
Iya bosen, kan suasananya itu itu aja ka kalo di rumah belajarnya
online tuh.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka, lebih semangat dikelas karena bisa rame.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya hand phone ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Banyakan tugas, semuanya sama rata ka buat ngasih tugas, sama-sama
banyak.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Kurang ngebantu, karena apa-apa itu harus nyari sendiri.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
118
Kurang mengerti, karena ga ada bantuan langsung dari guru.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
“ngebantu dan sesuai juga ama yg ditanya murid-muridnya biasanya.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Agak-agak susah sih, karena ga langsung gitu guru ngajarinnya.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Berpengaruh ka, karena liat materinya harus pake internet.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Tugasnya ditulis di buku abis itu di fotoin.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Nguasain sih, soalnya kalo ada yang saya tanya gurunya bisa ngasih
bantuan buat jawab.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, materinya berurutan.
119
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, di rumah nenek.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya biasanya buku, suruh baca halaman sekian buat mahamin materi
ini.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Belum dapet, tapi ada.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Iya ka, orang tua ngebantu terus suka ngingetin juga.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Iya ka merasa terbebani, pusing mamahnya, kuotanya cepet abis.
120
Transkrip Wawancara
Nama : Wildan
Kelas : 7 (tujuh)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Kalo itu sih saya tidak terlalu terbebani, karena biar nambah kegiatan
biar ga bosen.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo saya palingan kerjain tugasnya dulu satu-satu dan kalo udah
capek saya istirahat dulu ka biar segeran dikit kepalanya.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sudah baik ka, adanya bantuan kuota dari sekolah soalnya jadi
lumayan bantu.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Suka-suka aja sih, karena jadi lebih santai aja kalo belajar.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
121
Jawab:
Bosen, karena kalo ga ada pelajaran bingung mau ngapain.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka, lebih semangat di kelas bisa ketemu temen-temen.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Seimbang sih, jadi tugas ada materisnya juga ada”.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Engga sih ka, bikin ga pinter, karena materinya itu dari google bukan
dari guru.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
122
Kalo ini sih lumayan lah sedikit-sedikit membantu, dari pada ga sama
sekali.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Iya, guru ngebantu kalo ada murid yang ga paham, jadi kalo ada murid
yang ga paham diulangi lagi sampai dia paham.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Lumayan sih ka, soalnya kadang ga ngerti juga karena belajarnya
online.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya ka berpengaruh sih, kalo ga ada internet kita tidak bisa
menggunakan classroom.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Di fotoin ka, ngerjain dari buku gitu.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Udah ka, soalnya gurunya ga grogi buat nyampein materi belajarnya.
123
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya ka, materinya disampeinnya sesuai susunan, ga ngacak.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, biasanya di rumah sih.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya ka, sumbernya dari youtube video pembelajaran gitu.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada ka, kurang tau tapi berapa giganya.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Iya suka ka, suka nanya kalo ada yg saya ga ngerti.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Terbebani, enakan sekolah langsung aja. Apalagi kalo ada tugas gitu
kadang bisa kadang engga orang tuanya buat bantuin.
124
Transkrip Wawancara
Nama : Syalwa
Kelas : 7 (tujuh)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Iyasih, kayak kebanyakan tugas gitu, pusing kalo kebanyakan tugas.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Saya menyikapinya itu istirahat dulu palingan ka kalo udah kerasa
capek dan pusing, abis itu lanjut lagi deh.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sudah baik ka pelaksanaannya, soalnya guru-gurunya pada baik juga
bisa jelasin ulang kalo ada yang ga kita paham.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Ada sukanya ada engganya. Sukanya sih lebih santai, kalo engganya
karena ga biasa ketemu sama temen-temen sama guru-guru juga.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
125
Jawab:
Iya bosen, karena di rumah aja gitu ga bisa keluar terus ga ketemu
temen-temen juga.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka, lebih semangat kalo di kelas ka..
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Lebih banyak ngasih materinya.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Biasa aja ka, kayak belajar biasa aja ka.
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
126
Engga ka, karena dikasih tahunya lewat video jadi kurang dapet gitu
ka buat mahaminnya.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Iya dibantu ka, dijelasin sampai paham banget gitu, ga semua guru
begitu tapinya ka.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Ada yang gampang ada yang susah. Yang gampang kalo dijelasin via
zoom gitu, kalo yang susah itu kalo dikasih video dari youtube gitu.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iya ngaruh banget, karena kalo ga ada internet ga bisa belajar.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Ngerjain di buku terus di fotoin ka, kirim di google classroom.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Iya udah bisa ngejalasinnya ka guru-gurunya.
127
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, secara berurutan ka nyampein materinya.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, biasanya di rumah sih.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya, sumbernya dari youtube sama buku palingan ka.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada ka bantuan internet, dapet 35 GB ka.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Iya ka, kadang kalo ada yg susah dibantuin sama orang tua.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Iya sih, karena harus beli paket internet terus.
128
Transkrip Wawancara
Nama : Annisa
Kelas : 7 (tujuh)
Hari dan Tanggal : Sabtu, 31 Oktober 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Sedikit lah ka, gara-gara banyak tugas jadi kepikiran semua tugas.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo nisa sih biasanya minta tolong ke keluarga sih buat ngerjain
tugasnya ka.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Sudah baik ka, cuma kadang ada yang efektif ke nisa ada yang engga
ka mata pelajarannya kayak matematika sama bahasa Inggris ka.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Ga suka, karena kalo belajar online itu susah kalo ga ngerti, jadi ga
efektif ka kalo ga paham sama materinya.
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
129
Jawab:
Iya ka bosen, enakan belajar langsung.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya lebih semangat dikelas, bisa kumpul bareng temen-temen, banyak
ngobrol sama guru soal tugas kalo ga paham.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Tugas, iya jadi ga seimbang. Jadi, tiba-tiba udah dikasih tugas aja,
terus juga anak-anaknya pada protes soal tugasnya udah dikasih padahal
belum diajarin materinya.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Engga, karena kurang interaksi ama guru jadi susah buat mahaminnya.
130
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
Menurut Nisa engga, karena kurang paham aja ama materinya.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
Ngebantu, biasanya guru itu kalo misalnya anak-anaknya pada bosen
ada games juga kayak tebak-tebakan gitu.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Susah susah gampang, tergantung pelajaran.
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Berperan ka, karena kalo ngerjain sama ngumpulin tugas pake internet.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Di fotoin ka, ngerjain dari buku gitu.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
Iya udah bisa nyampeinnya.
131
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, secara berurutan ka nyampein materinya.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, biasanya di rumah.
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya ngasih ka, biasanya suka ke youtube atau ga ke buku paket.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Ada, 30 GB ka.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Iya ka, suka bantuin, ya ngajarin aja, tapi kebanyakan kakak yang
bantuin.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Engga, soalnya kan larinya ke kakak bukan ke orang tua.
132
Transkrip Wawancara
Nama : Araf
Kelas : 7 (tujuh)
Hari dan Tanggal : Minggu, 1 November 2020
Pertanyaan:
Minat
1. Bagaimana menurut pendapat anda, apakah anda merasa terbebani jika guru
memberikan banyak tugas?
Jawab:
Agak terbebani, soalnya kalo ada tugas yang satu belum selesai terus
ada tugas lagi muncul jadi nambah beban pikiran ka.
2. Menurut pendapat anda, jika anda terbebani dengan pemberian materi atau
tugas oleh guru. Bagaimana anda menyikapi hal tersebut?
Jawab:
Kalo sikap saya sih buat ngerjain tugas itu biasanya nanya ke keluarga
kalo ada yang ga saya pahami ka.
3. Menurut anda, bagaimana pelaksanaan pembelajaran online di SMPIT As-
Shibgoh selama ini?
Jawab:
Menurut saya sih sudah baik ka, soalnya ada potongan SPP dan
bantuan kuota dari pihak sekolahnya.
4. Bagaimana menurut anda, apakah anda menyukai sistem pembelajaran online
saat ini?
Jawab:
Suka iya, engga suka juga iya. Sukanya karena lebih santai buat
ngerjain tugas, kalo ga sukanya susah buat temenan karena komunikasinya
susah.
133
5. Bagaimana menurut anda, apakah anda merasa bosan dengan metode belajar
online?
Jawab:
Bosen, karena ribet gitu ka belajarnya harus fotoin tugas, terus
ngerjain tugasnya sendirian juga.
6. Bagaimana menurut anda, apakah anda lebih bersemangat mengikuti kegiatan
belajar di kelas?
Jawab:
Iya ka, bersemangat karena ketemu temen-temen juga.
Pertanyaan:
Perhatian
1. Apakah anda memiliki media penunjang belajar daring (Hand Phone, laptop,
komputer)?
Jawab:
Iya, punya nad phone ka.
2. Apakah terdapat jaringan internet pada media penunjang anda?
Jawab:
Iya, ada ka.
3. Bagaimana menurut anda, apakah guru lebih banyak memberikan tugas atau
materi selama belajar daring dilakukan?
Jawab:
Guru lebih banyak ngasih materi sih, kalo tugas mah sedikit.
4. Menurut pendapat anda, apakah belajar daring pada masa pandemi covid-19
membantu dalam peningkatan kualitas belajar?
Jawab:
Sedikit juga sih, kalo online tuh agak susah buat mahamin materinya,
jadi belajarnya kurang maksimal.
134
5. Bagaimana menurut anda, apakah belajar daring dapat membantu dalam
memahami materi secara mudah?
Jawab:
Susah, karena ada yang beda ama materinya.
Pertanyaan:
Objek
1. Menurut pendapat anda, apakah guru setiap mata pelajaran mendorong anda
(baik secara langsung maupun secara tidak langsung) untuk meningkatkan
kualitas belajar (misalnya tugas harian) anda?
Jawab:
membantu sih gurunya mah, misalnya ada yg ga ngerti gurunya harus
dichat terus nanya sampe dia ngerti.
2. Bagaimana menurut anda, apakah materi yang disampaikan guru selama
masa pandemi covid-19 ini mudah dipahami?
Jawab:
Susah, karena belajar online itu kurang maksimal
3. Bagaimana menurut anda, apakah internet berperan besar pada belajar daring
saat ini?
Jawab:
Iyasih, karena kalo belajar online itu kayak aplikasi zoom, google
classroom itu kan harus pake intenet.
4. Bagaimana bentuk tugas yang dikumpulkan kepada guru saat belajar online?
Jawab:
Di fotoin ka, ngerjain dari buku gitu, abis itu kumpulin di classroom.
5. Bagaimana menurut anda, apakah guru menguasai setiap materi yang
disampaikan?
Jawab:
135
Iya udah bisa ka gurunya buat ngajarin materinya ke siswanya.
6. Bagaimana menurut anda, apakah guru menyampaikan materi dengan
sistematis/urut?
Jawab:
Iya, secara berurutan.
Pertanyaan:
Lingkungan
1. Apakah lokasi biasa anda mengerjakan tugas d rumah?
Jawab:
Iya, biasanya di kamar
2. Apakah para guru memberikan referensi kepada anda?
Jawab:
Iya biasanya ka, dari youtube iya, buku paket iya, tapi kebanyakan dari
youtube sih biasanya ka.
3. Adakah bantuan kuota internet dari pihak sekolah?
Jawab:
Kalo ga salah sih dapet, cuma saya belum dapet.
4. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua membantu mengerjakan tugas
saat belajar online dilakukan?
Jawab:
Iya ka, membantu sih, misalnya ada yg kurang ngerti aku nanya ke
orang tua “ini gimna”.
5. Bagaimana menurut anda, apakah orang tua anda terbebani dengan adanya
belajar dari pada masa pandemi covid-19 ini?
Jawab:
Kalo orang tua saya engga sih, kayak yaudah jalanin aja, kan lagi masa
pandemi juga soalnya.
136
Pedoman Wawancara
Sasaran: Guru SMPIT Ash-Shibgoh
1. Bagaimana sosialisasi yang dilakukan oleh pihak sekolah terkait pembelajaran
online pada masa pandemi covid-19 ini?
Adapun untuk sosialisasinya adalah undangan rapat terlebih dahulu untuk
orang tua, setelah itu dibagikan kertas, form, terus ada kode-kode
pembelajaran sesuai dengan mata pelajaran dan gradenya terus bahwasannya
ada tambahan kuota internet dari pemerintah terus adanya potongan SPP dari
pihak sekolah untuk menambah biaya kuota saat pembelejaran online
berlangsung, kurang lebih seperti itu sosialisasi kepada orang tua siswa.
Adapaun sosialisasi kepada siswanya adalah siswanya disuruh membawa hp
dulu yang biasanya ga boleh bawa hp ke sekolah, kemudian suruh masukin
buat aplikasi google classrom, masukin kode masing-masing guru, kemudian
semua guru bergantian untuk sosialiasi ke kelas-kelas terkait pembelajaran
secara online atau darin
2. Bagaimana pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap peserta
didik terkait pembelajaran online ini?
Adapun pengawasan yang dilakukan oleh pihak sekolah terhadap siswanya
dalam pelaksanaan pembelajaran online tersebut adalah dengan memberikan
arahan kepada guru untuk melakukan pengawasa melalui orang tua, grup
kelas, ataupun chat via whatsapp. Kemudian, adanya beberapa orang tua
siswa yang bekerja sehingga menyebabkan rendahnya komunikasi antara guru
dan orang tua siswa tersebut, dalam menyikapi hal ini guru melkukan metode
visit home yang dimana guru mendatangi rumah siswa tersebut untuk
menanyakan kendala yang dialami dan memberikan motivasi belajar selama
kegiatan kegiatan belajar online berlangsung.
3. Apa saja permasalahan yang terjadi selama pelaksanaan pembelajaran online
berlangsung?
137
Untuk permasalahan yang biasa terjadi dalam pelaksanaan online biasanya sih
jaringan internet yang ga satbil dan itu mempengaruhi saat pembelajaran
online berlangsung via google meet atau zoom, dan untuk membua video
pembelajaran sendiri oleh gurunya sangat membutuhkan waktu lama karena
harus adanya proses editing video dan lain-lainnya, itu sih kesulitannya yang
dihadapi guru. Adapun kesulitan dalam menghadapi siswa adalah semangat
siswa yang rendah, serta kurangnya interaksi dan itu mengakibatkan siswa
yang tidak bertanggungjawab tidak mengerjakan tugasnya, akan tetapi
biasanya guru sebisa mungkin menghubungi siswa tersebut dan menanyakan
kendala apa yang dihadapi, kadang ada ya lagi pulang kampung, lupa, dan
kalo kelas putri sih rata-rata dikerjain dan kelas putri agak sulit karena mereka
lebih suka belajar secara online.
4. Jika terdapat siswa yang memiliki tingkat motivasi rendah dalam mengikuti
pembelajaran online, bagaimana guru dalam menyikapi hal tersebut?
Dalam menyikapi hal ini pastinya setiap guru memiliki metode atau cara yang
berbeda-beda yang pasti adalah adanya arahan dari pihak pimpinan untuk
terus memotivasi siswa supaya tetap menjaga esensi belajarnya sehingga mutu
dari belajar itu sendiri tetap terjaga.
138
LAMPIRAN 3
STRUKTUR ORGANISASI SMPIT ASH-SHIBGOH
139
140
LAMPIRAN 4
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
141
142
LAMPIRAN 5
SURAT IZIN PENELITIAN
143
144
LAMPIRAN 6
SURAT KETERANGAN PENELITIAN
145
146
LAMPIRAN 7
JADWAL PEMBELAJARAN JARAK JAUH
147
148
LAMPIRAN 8
KEGIATAN PEMBELAJARAN ONLINE DI SMPIT ASH-SHIBGOH
149
150
LAMPIRAN 9
DAFTAR UJI REFERENSI
151
152
153
154
LAMPIRAN 10
PROFIL PENULIS
155
PROFIL PENULIS
Muhammad Sirril Asror, lahir di Tangerang 6
Februari 1999. Putra bungsu dari pasangan
Bapak Dadang Sutisna dan Ibu Dede Nurlia,
mengenyam pendidikan formal pada tingkat
sekolah dasar di MI Al-Hidayah pada 2004
hingga 2010, lalu melanjutkan pendidikan di
MTS Husnul Khotimah Kuningan pada tahun
2011 hingga 2013, dan MA Husnul Khotimah
Kuningan pada tahun 2014 hingga 2016,
kemudian melanjutkan pendidikan ke jenjang
perguruan tinggi di Manajemen Pendidikan,
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis aktif di bidang ekstrakurikuler tingkat sekolah yakni tim Futsal MA
Husnul Khotimah dengan bertujuan untuk mengimplementasikan pribahasa ``dalam
tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat``, kemudian penulis juga aktif di organisasi
tingkat mahasiswa yakni Himpunan Mahasiswa Angkatan Manajemen Pendidikan
2016 (HMA MP 16) sebagai ketua divisi Seni dan Olahraga dengan bertujuan untuk
belajar tentang organisasi serta mengimplementasikan ilmu manajemen yang telah
dipelajari, selain itu penulis juga aktif di organisasi Ikatan Silaturrahmi Alumni
Husnul Khotimah 19 (ISLAH 19) sebagai ketua region Jabodetabek dengan bertujuan
untuk tetap menjaga keharmonisan antar alumni setelah lulus dari sekolah tingkat
atas, kemudian penulis juga aktif di bidang olahraga yakni sebagai anggota tim Futsal
tingkat Jurusan dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang bertujuan untuk tetap
menajaga kebugaran dan kemampuan dalam bermain Futsal serta belajar tentang
strategi dan menambah teman lintas jurusan.
Dengan ketekunan dan motivasi tinggi untuk terus belajar, berusaha dan
memperbaiki kualitas pada diri pribadi, penulis telah menyelesaikan tugas akhir ini.
Semoga dengan adanya karya ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia
pendidikan. Aamiin.
Motto: “Hidup ini gejolak, ketika kita tenang maka kita mati, karena hakikat tenang
adalah bersama-Nya di alam sana nanti”.