persepsi siswa sekolah me nengah atas terhadap … · sebanyak 56,10% siswa di sma kolese de britto...
TRANSCRIPT
PERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS TERHADAP
PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH (Studi Kasus di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh :
Benny Yuniarto
NIM : 031334035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
To Be Man and Women for Others…
To Be Man and Women for Our Familly…
Finally, To Be Man and Woman for Our Self…
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kupersembahkan Karya Kecilku Ini Untuk :
Bapakku yang selalu ingin yang terbaik untuk anak-anaknya
Ibuku yang selalu setia dan sabar
Kakakku yang sangat menyanyangi keluarganya
Mia yang selalu mendukung dan mengingatkanku dengan sabar
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 November 2007
Benny Yuniarto
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan yang Mahakasih yang selalu memberikan
rencana-Nya yang terindah tepat pada waktunya. Ia telah memberikan berkat dan
semangat tiada henti hingga skripsi ini selesai dengan baik. Ia begitu besar dan
begitu indah dengan segala kasih dan cinta-Nya.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjan Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini tidak dapat berjalan
dengan baik apabila hanya dikerjakan oleh peneliti seorang diri. Oleh karena itu,
pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Selamat bekerja pa, sukses selalu…
3. Bapak Ig. Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi
dan Dosen Pembimbing Akademik Angkatan 2003 T.A 2007/2008 yang
sudah sangat membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. “Thanks”
4. Ibu B. Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Pd. selaku Dosen Penguji atas
segala kritikan serta masukan untuk skripsi ini. Makasih ya bu Tuhan
Memberkati…
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5. Ibu E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A selaku Dosen Penguji yang selalu menjadi
“rekan” bagi mahasiswa-mahasiswi khususnya angkatan 2003. “We’ll never
forget you”
6. Pa Heri, Bu Rita, Bu Lina yang pernah menjadi dosen pembimbing
akademik angkatan 2003. “Thanks”
7. Semua Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan
semangat dan inspirasi dalam hidup…
8. Mba Aris, Mba Titin, dan Pa Wawiek yang selalu siap sedia membantu dan
selalu melayani dengan senyuman. “Keep it”
9. Ibu Siwi (Stella Duce 2) dan Pa Arin (Kolese De Britto), dan semua siswa-
siswi yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini …
10. Mas Agus, Gabby PBI “03” dan semua komponen Laboratorium Pengajaran
Mikro FKIP USD…
11. Mas Anto, Mba Agnes di Dekanat FKIP dan seluruh tenaga administrasi
yang telah banyak memberikan pelajaran dan pengalaman dalam melayani
dan membantu sesama…
12. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan yang terbaik buat anaknya…
13. Kakaku yang selalu ingin terbaik...
14. Bude Lili buat subsidinya, ditunggu bantuan selanjutnya, he…
15. Bonny, Donny(alm), Simon(alm), Bella(almrh) dan Gabby dengan segala
kelucuannya dari dulu sampai sekarang yang tidak pernah berubah
16. Mia…”^ o^”. “Thanks for give all the best for me”
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17. Om dan Tante St.Soebantijo serta Mba Nike dan Ian yang selalu
mengingatkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
18. Simbok, yang selalu mengingatkan untuk makan. Simon, Jerry, Patso, Jager,
yang selalu menghibur dan memberikan inspirasi
19. Romo Hiro (PAK’03), Romo Fredi (PE’03) buat segala bimbingannya baik
secara fisik dan spriritual…”wish you all the best”
20. Teman-temanku di Pendidikan Akuntansi angkatan 2003 kelas A, Yayik dan
Amel (thanks udah ngebantuin penelitiannya y), Aci, Deni, Heni, Veni
(nama kita jangan ketuker lagi ya), Ari ndut, Ari item, Agus gudel, Koko
(selamat berjuang kawanku, jangan main mulu ya), “guys we made it…”
21. Panitia Kujungan Perusahaan “Surabaya-Bali” 2005, Panitia Olimpiade 2006
dan 2007, dan segenap Tim Tutorial PAK…Semangat ya...
22. Tim PPL SMK YPKK 1 Sleman periode Jan-Jul 2007 (Rino, Istadi, Yulius,
Luci, Ari, Dwi dan Dewi), tetap semangat ya…
23. Teman-temanku seperjuangan dikontrakan (Danang, Wahyu, Shokamp,
Bimo, Ryan) Ayo semangat…Jangan kelamaan di Yogya ya…
24. Anak-anak Strada’97 yang ada di Jogja…(Gpnk, Kumis, Udhay, Bejo,
Sudung, Bibir, Otonk, dll)
25. Semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu per satu, saya hanya bisa
mengucapkan banyak terima kasih. Hanya Tuhan yang bisa membalas
kebaikan kalian.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Akhir kata, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu peneliti dengan senang hati akan
menerima segala kritik dan saran yang berkaitan dengan penelitian ini.
Yogyakarta, 12 Desemberr 2007
Penulis
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PERSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS TERHADAP PERILAKU BULLYING DI SEKOLAH
Studi Kasus di SMA Kolese De Britto dan Stella Duce 2 Yogyakarta
Benny Yuniarto Universitas Sanata Dharma
2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan persepsi
siswa di SMA Kolese De Britto dan siswa di SMA Stella Duce 2 terhadap perilaku bullying di sekolah.
Penelitian ini merupakan penelitian explanatory research. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik purposive sampling. Subjek dari penelitian ini adalah siswa – siswi dari SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2. Sampel Penelitian dari SMA Kolese De Britto sebanyak 81 dari 701 siswa dan di SMA Stella Duce 2 sebanyak 87 dari 394 siswa. Teknik pengambilan yang digunakan adalah kuesioner.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan statistik deskriptif dan independent sample t-test. Secara deskriptif diperoleh hasil penelitian bahwa sebanyak 56,10% siswa di SMA Kolese De Britto mempersepsikan perilaku bullying yang terjadi di sekolah, baik dalam bentuk fisik, verbal, dan psikologis, termasuk peristiwa yang serius. Sedangkan di SMA Stella Duce 2, sebanyak 47,13% siswa mempersepsikan perilaku bullying yang terjadi di sekolah, baik dalam bentuk fisik, verbal, dan psikologis, termasuk peristiwa yang serius. Hasil uji t menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2. (thit = 0,134 dengan Asymp.Sig = 0,894).
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
SENIOR HIGH SCHOOL STUDENT’S PERCEPTION ON
BULLYING BEHAVIOR IN SCHOOL A Case Study at “Kolese De Britto” Senior High School and “Stella Duce 2”
Senior High School of Yogyakarta
Benny Yuniarto Sanata Dharma University
2007
The aim of this research was to know whether or not there was a difference
in student perception at “Kolese De Britto” Senior High School and student perception in “Stella Duce 2” Senior High School on bullying behavior in school.
The research was an explanatory research. The research samples were taken by the use of purposive sampling technique. The subject of this research was students of “Kolese De Britto” Senior High School and “Stella Duce 2” Senior High School. The samples taken in Kolese De Britto Senior High School were 81 from 701 students meanwhile in “Stella Duce 2” Senior High School were 87 from 394 students. The data collecting techniques used were questionare.
The data analysis of the research used were descriptive statistic and independent sample t-test. Based on the descriptive analysis, the result showed that 56,10% students in “Kolese De Britto” Senior High School have perception that bullying behavior (physical, verbal, and psychological bullying) in school, were considered as a serious problem. Whereas in “Stella Duce 2” Senior High School 47,13% students have perception that bullying behavior (physical, verbal, and psychological bullying) in school, were considered as a serious problem. The result of t-test showed that there’s no significant difference between student’s perception on bullying behavior in “Kolese De Britto” Senior High School and “Stella Duce 2” Senior High School (t-test = 0,134 with Asymp. Sig = 0,894).
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii
MOTTO …………….……………………………………………………. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………. v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA …………………………………. vi
KATA PENGANTAR ……………………………………………………. vii
ABSTRAK ……………………………………………………………….. xi
ABSTRACT ………………………………………………………………... xii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… xiii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… xvi
DAFTAR GRAFIK……………………………………………………...... xvii
DAFTAR LAMPIRAN .…………………………………………………... xviii
BAB I PENDAHULUAN .………………………………………………… 1
A. Latar Belakang Masalah …………..……………………………….. 1
B. Rumusan Masalah ……...…………………………………………... 6
C. Tujuan Penelitian ………………….……………………………….. 6
D. Manfaat Penelitian ……….…………………………………………. 6
1. Secara Teoritik ...….....….………………………………………. 6
2. Secara Praktis……............………………………………………. 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .…………………………………………… 8
A. Persepsi……………………………………… ……………………... 8
1. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Persepsi …………… 9
2. Ciri-Ciri dan Proses Terjadinya Persepsi ………...….................. 11
3. Aspek-Aspek yang Membentuk Persepsi………………………… 12
B. Masa Remaja…………………………. ……………………..………. 13
1. Ciri-Ciri Masa Remaja......………………………………………... 14
2. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja……………………………... 15
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Perilaku Bullying di Sekolah…………………..……………………… 17
1. Bentuk-Bentuk Perilaku Bullying di Sekolah…………………….. 19
2. Dampak Perilaku Bullying di Sekolah……………………………. 20
3. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Bullying………….. 20
D. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Bullying di Sekolah………….…… 22
E. Hipotesis……………………………………………………………… 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ….………………………………… 26
A. Jenis Penelitian ……………………………………………………….. 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian…...……………………………………. 26
1. Tempat Penelitian… ……………………………………………… 26
2. Waktu Penelitian………………………………………………….. 26
C. Subjek dan Objek Penelitian………….………………………………. 27
1. Subjek Penelitian…..…………………………………………. ….. 27
2. Objek Penelitian……………………. …………………………….. 27
D. Populasi dan Sampel…………………………………………………... 27
1. Populasi Penelitian………………………………………………… 27
2. Sampel Penelitian………………………………………………….. 27
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran.………………………………….. 28
F. Metode Pengumpulan Data…………………………………………… 30
G. Pengujian Instrumen Penelitian.…………………….………………… 31
1. Pengujian Valilditas………………………………………………. 31
2. Pengujian Reliabilitas…………………………………………….. 32
3. Seleksi Item………………………………………………………. 33
H. Teknik Analisis Data….. ……………………………………………... 34
1. Statistik Deskriptif………………………………………………… 34
2. Uji Prasyarat Analisis……………………………………………… 34
a) Uji Normalitas…....……………………………………………. 34
b) Uji Homogenitas………….…………………………..……….. 35
3. Pengujian Hipotesis……………………………………………….. 35
BAB IV HASIL ANALISIS DANAPEMBAHASAN ………………………. 37
A. Orientasi Kancah ……………………………………………………… 37
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Persiapan Penelitian …………………………………………………... 37
1. Persiapan Kusioner ……………………………………………….. 37
2. Perijinan …………………………………………………………... 38
3. Jadwal Penelitian …………………………………………………. 38
C. Pelaksanaan Penelitian ………………………………………………... 39
1. Try Out Penelitian ………………………………………………… 39
2. Pelaksanaan Penelitian ……………………………………………. 40
a. Penelitian di SMA Stella Duce 2……………………………… 40
b. Penelitian di SMA Kolese De Britto…………………………. 41
D. Hasil Penelitian ……………………………………………………….. 42
1. Deskripsi Variabel Penelitian …………………………………….. 42
2. Uji Prasyarat Analisis……………………………………………… 44
c) Uji Normalitas…....……………………………………………. 44
d) Uji Homogenitas………….…………………………..……….. 45
3. Uji Hipotesis ……………………………………………………... 45
E. Pembahasan …………………………………………………………... 46
BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN……………….. 55
A. Kesimpulan …………………………………………………………... 55
B. Saran ………………………………………………………………….. 55
C. Keterbatasan Penelitian……………………………………………….. 56
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………... 57
SUMBER GAMBAR ………………………………………………………… 60
LAMPIRAN …………………………………………………………………. 61
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Blue Print………………… ……………………………………….. 29
Tabel 3.2. Distribusi Butir-Butir Skala Persepsi terhadap Perilaku Bullying... 29
Tabel 3.3. Skor Item untuk Skala Persepsi Siswa terhadap Perilaku Bullying.. 30
Tabel 3.4. Validitas…………………….. ……………………………………. 32
Tabel 3.5. Reliabilitas…………………..……………………………………... 33
Tabel 4.1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian…………….………………………. 39
Tabel 4.2. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Bullying
di SMA Kolese De Britto ………………………………………… 42
Tabel 4.3. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Bullying
di SMA Stella Duce 2…... ……………………………………….. 43
Tabel 4.4. Uji Normalitas Data di SMA Kolese De Britto……….. ………… 44
Tabel 4.5. Uji Normalitas Data di SMA Stella Duce 2…..……….. ………… 44
Tabel 4.6. Hasil Uji Beda………………………………...……….. ………… 46
Tabel 4.7. Uji Beda Tiga Bentuk Perilaku Bullying……...……….. ………… 50
Tabel 4.8 Nilai Mean dan Standar Deviasi Skenario………………………... 51
Tabel 4.9. Uji Beda Skenario..…………………………...………..…………. 53
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1. Perbandingan Nilai Mean Skor Total di SMA Kolese De Britto
dan SMA Stella Duce 2 ………...……………………………… 47
Grafik 4.2. Perbandingan Nilai Mean Tiga Bentuk Perilaku Bullyingl di
SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 ….…………….. 49
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian……………………...……………………. 61
Lampiran 2. Surat Ijin Penelitian…………… ……………………………... 64
Lampiran 3. Data dan Hasil Analisis Data Try Out…………………............. 67
Lampiran 4. Data dan Hasil Analisis Data Penelitian…. …………………… 75
Lampiran 5. Surat Keterangan Penelitian……………………….. ………….. 98
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Setelah sekolah usai, Jared bersembunyi di dalam sekolah selama satu jam sambil berharap Tom tidak sedang mencari dirinya. Mungkin ini akan menjadi hari pertamanya bisa pulang ke rumah tanpa ada rasa takut dipukul dan diajak berkelahi. Jared perlahan-lahan melangkah keluar dari persembunyiannya, ia mengambil tasnya dengan cepat lalu berlari keluar sekolah. Jared terus berlari dan berlari menjauhi sekolah. Hingga di tengah jalan ia merasa sakit perut, namun ia masih tetap percaya bahwa ia akan sampai di rumah dengan selamat. Lalu secara tiba-tiba, Tom muncul di perempatan jalan dengan wajah yang sangat kesal dan siap mengajaknya untuk berkelahi (Milsom & Gallo, 2006:12)
Kenyamanan dan keamanan bagi seluruh anggota sekolah, khususnya
siswa dan siswi sekolah, baik di dalam maupun di sekitar sekolah sangat
diperlukan untuk menciptakan kondisi sekolah yang menunjang untuk
kegiatan belajar mengajar. Tindakan kekerasan di sekolah atau yang lebih
populer disebut bullying, memiliki dampak negatif yang besar bagi
kelancaran maupun kesuksesan kegiatan belajar mengajar. Bullying di
negara-negara maju seperti Amerika Serikat sudah menjadi keprihatinan
tersendiri (Bauman & Del Rio, 2004:1). Bahkan di Australia ada dua
pemerintahan negara bagian, Queensland dan Victoria, sudah
mencanangkan program melawan perilaku bullying di sekolah
(www.bullyresearch.com).
Sementara itu di Indonesia, kasus yang terjadi di Institut Pemerintahan
Dalam Negeri (IPDN) yang menyebabkan seorang praja meninggal akibat
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dari penyiksaan yang dilakukan senior-seniornya (Samhadi, 2007) hingga
kasus gantung diri yang dilakukan oleh Fifi Kusrini, gadis 13 tahun siswi
SMP 10 Bantar Gebang Bekasi yang berawal dari korban sering diejek
sebagai anak tukang bubur oleh teman-teman sekolahnya (www.kpai.go.id).
Kasus Linda Utami, 15 tahun siswi kelas dua SLTPN 12 Jakarta, yang juga
gantung diri karena tidak tahan diejek teman-temannya karena pernah tidak
naik kelas (Samhadi, 2007) sampai kasus yang menimpa siswa Pangudi
Luhur Jakarta yang juga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh kakak
kelasnya (www.kompas.com), memperlihatkan bahwa sebenarnya perilaku
bullying terjadi pada semua tingkatan pendidikan di Indonesia mulai dari
yang dasar hingga Perguruan Tinggi (Samhadi, 2007). Bahkan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Yayasan Semai Jiwa Amini pada tiga SMA
di Semarang dan Jakarta menunjukkan bahwa 18,3% guru menganggap
penggencetan, olok-olok antar teman merupakan hal yang biasa dalam
kehidupan remaja. Sekitar 27,5% guru beranggapan bahwa sesekali siswa
mengalami penindasan dari senior terhadap yunior tidak akan berdampak
buruk pada kondisi psikologis siswa tersebut. Sebanyak 10% guru
berpendapat bahwa hukuman fisik merupakan cara menegur yang paling
efektif. Oleh karena itu, 10% guru juga melakukan kekerasan dengan cara
menghukum siswa yang melakukan kesalahan dengan hukuman fisik
(Elisabeth, 2006). Hal ini tentu saja sangat mengejutkan karena tampaknya
baik guru maupun siswa-siswi di sekolah belum memiliki kesadaran akan
bahaya perilaku bullying.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Olweus (www.wikipedia.com) seorang pemerhati masalah bullying
yang berasal dari Norwegia mengatakan bahwa bullying adalah perilaku
negatif yang dilakukan oleh seseorang ataupun lebih yang dilakukan kepada
individu lain atau kelompoknya dimana perilaku ini dilakukan secara
berulang-ulang. Perilaku negatif tersebut dapat berupa tindakan verbal,
tindakan fisik, dan juga secara psikologis. Beberapa peneliti mengartikan
bullying sebagai perilaku yang dilakukan oleh orang yang lebih besar dan
lebih kuat, dengan cara mengintimidasi orang lain melalui perbuatan yang
negatif secara berulang-ulang (Pellegrini & Bartini, 2000:2). Selain itu ada
juga yang mengatakan bahwa bullying menggambarkan kekerasan fisik,
verbal, dan psikologis oleh seseorang atau kelompok yang terjadi di sekolah
maupun antar sekolah dimana di dalamnya termasuk pengucilan dari
kelompok, intimidasi, pengrusakan, dan kekerasan (www.kidhelp.com).
Bullying telah dikenal sebagai masalah sosial yang terjadi di kalangan
anak-anak sekolah (Krahe, 2005:198). Di Indonesia, penelitian Tim Fakultas
Psikologi UI, menunjukkan bahwa bullying banyak terjadi di kalangan SMA
(Elisabeth, 2006). Fenomena ini terjadi karena siswa dan siswi di SMA
sedang berada pada masa perkembangan remaja, yaitu masa transisi antara
masa anak menjadi dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif,
dan sosio emosional (Santrock, 2003:26). Pada masa transisi ini, remaja
memiliki potensi untuk melakukan perilaku bullying. Bullying yang
dilakukan oleh remaja adalah salah satu cara mereka untuk mencari identitas
diri serta mencapai peran sosial di antara teman sebayanya. Banyak remaja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
yang menganggap bahwa teman sebaya merupakan aspek terpenting dalam
kehidupan mereka sehingga mereka berusaha untuk diterima dalam sebuah
pergaulan bersama teman sebayanya (Santrock, 2003:219).
Perilaku bullying menjadi sangat serius karena memiliki dampak yang
besar bagi perkembangan manusia yang mengalaminya. Berbagai penelitian
menunjukan adanya korelasi antara bullying dengan naiknya tingkat depresi,
agresi, penurunan nilai akademis hingga tindakan bunuh diri (Samhadi,
2007). Korban bullying juga mengalami kesepian dalam hidupnya, memiliki
kesulitan untuk menyelesaikan masalah sosial, kesulitan untuk mengontrol
emosinya (www.ncjrs.gov) dan penghargaan yang rendah terhadap dirinya
sendiri (Rogers, 1995:179). Akibat-akibat ini sebaiknya dihindarkan dengan
cara meminimalkan terjadinya perilaku bullying. Untuk meminimalkan
terjadinya perilaku bullying diperlukan pemahaman yang mendalam tentang
perilaku bullying itu sendiri.
Menurut Smith dan Thompson (Rogers, 1995:178) suatu tindakan
bukan dikategorikan sebagai perilaku bullying jika dua siswa atau kelompok
mempunyai kekuatan yang sama atau seimbang. Hal tersebut ditegaskan
lagi oleh Diena (www.kpai.go.id) dalam workshop nasional bertema
“Intervensi Efektif untuk Mengurangi Bullying di Sekolah-Sekolah” yang
memaparkan bahwa bullying itu bukan tentang apa yang ‘saya’ lakukan
kepada orang lain, melainkan apa persepsi si korban terhadap sikap ‘saya’.
Bullying terjadi ketika apapun yang dilakukan seseorang membuat orang
lain merasa kecil, takut dan tertindas. Oleh karena itu persepsi seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
terhadap perilaku bullying memiliki peran yang penting dalam
mengkategorikan tindakan tersebut termasuk bullying atau tidak. Penelitian
yang dilakukan oleh Morita (Taki, 2001:1) di negara Jepang, ditemukan
bahwa bullying yang terjadi di Jepang memiliki perbedaan dengan yang
ditemukan di Norwegia. Bullying yang terjadi di Jepang biasanya terjadi di
dalam kelas, sedangkan di Norwegia bullying terjadi di lingkungan sekolah
(Taki, 2001:1). Bullying di Jepang lebih dikenal dengan nama Ijime dimana
perilaku ini bisa terjadi kapan saja namun tetap di kalangan siswa-siswi
sekolah (Taki, 2001:2). Hal ini juga memperlihatkan bahwa terdapat
perbedaan persepsi terhadap perilaku bullying di setiap negara.
Bullying merupakan stimulus dari luar diri siswa dimana hal ini sangat
berkaitan dengan persepsi siswa itu sendiri. Persepsi merupakan suatu
proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses
diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera (Walgito, 2002:71).
Bullying sebagai stimulus akan diorganisasikan dan diinterpretasikan oleh
siswa sehingga siswa menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera
olehnya. Dalam mempersepsi suatu stimulus, hasil persepsi tiap orang
mungkin akan berbeda. Menurut Davidoff dan Rogers, hal ini dapat terjadi
karena persepsi itu bersifat individual (Walgito, 2002:72). Ketika persepsi
siswa terhadap perilaku bullying berbeda dengan siswa yang lain, maka
perilaku bullying yang terjadi di sekolah juga bisa berbeda-beda. Selain itu,
apabila siswa tidak menyadari bahwa perilakunya merupakan perilaku
bullying maka pencegahan terhadap terjadinya perilaku bullying menjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
terhambat. Kesadaran siswa terhadap terjadinya perilaku bullying dan akibat
yang ditimbulkan dari perilaku tersebut menjadi salah satu kunci untuk
mengurangi korban bullying di masa mendatang.
Fenomena-fenomena inilah yang membuat peneliti sangat tertarik
untuk melakukan sebuah penelitian tentang bagaimana persepsi siswa
terhadap perilaku bullying di sekolah khususnya di Sekolah Menengah Atas
yang ada di Yogyakarta.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
permasalahan yang dapat dirumuskan adalah apakah persepsi siswa
terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce
2 berbeda.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi siswa
terhadap perilaku bullying di sekolah.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritik
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan
secara umum pada dunia pendidikan tentang perilaku bullying di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
sekolah khususnya yang terjadi di kalangan siswa-siswi Sekolah
Menengah Atas.
2. Secara Praktis
a. Bagi Siswa
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa
untuk mengetahui perilaku bullying yang terjadi di lingkungan
sekolahnya dan dampak yang diakibatkan sehingga mereka
dapat mengurangi terjadinya perilaku bullying.
b. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru memahami
perilaku bullying yang terjadi di antara siswa sehingga dapat
meminimalkan bahaya yang terjadi akibat perilaku tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II
KAJIAN TEORI
Pada bagian ini diuraikan kajian teori dari variabel serta hipotesis dalam
penelitian ini. Pembahasan tentang variabel penelitian meliputi persepsi, masa
remaja, dan perilaku bullying di sekolah.
A. Persepsi
Kebanyakan orang menganggap sangatlah mudah untuk melakukan
perbuatan melihat, mendengar, membau, merasakan, dan menyentuh.
Namun informasi atau stimulus yang datang dari organ-organ indera kiranya
perlu diorganisasikan dan diinterpretasikan terlebih dahulu sebelum dapat
dimengerti oleh pikiran manusia (Malcom & Steve, 1988:83). Persepsi
merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu
proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera yang
kemudian oleh individu diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga
individu menyadari, mengerti tentang apa yang diindera (Walgito, 1992:69).
Irwanto, dkk (1988:55) berpendapat bahwa persepsi adalah proses
diterimanya rangsang seperti objek, kualitas, hubungan antar gejala maupun
peristiwa sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Persepsi biasanya
dimengerti sebagai bagaimana informasi yang berasal dari organ yang
terstimulasi diproses, termasuk bagaimana informasi tersebut diseleksi,
ditata, dan ditafsirkan (Matsumoto, 2004:59-60). Menurut Mahmud
(1989:41), persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada di dalam
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
otak. Menurut Chaplin (2005:358), persepsi adalah proses mengetahui atau
mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera.
Berdasarkan teori-teori di atas, dapat disimpulkan bahwa persepsi
adalah proses penerimaan, pengorganisasian, serta penafsiran stimulus yang
dapat berupa objek dan kejadian objektif dengan bantuan alat indera.
1. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Persepsi
Menurut Walgito (1992:70), ada beberapa faktor yang berperan
dalam persepsi yaitu sebagai berikut.
a. Objek yang dipersepsi
Suatu objek dapat menimbulkan stimulus yang diterima oleh
alat indera. Stimulus dapat datang dari luar maupun dari dalam
diri individu yang bersangkutan. Namun sebagian besar stimulus
datang dari luar individu.
b. Alat indera, syaraf dan pusat susunan syaraf
Alat indera digunakan sebagai alat untuk menerima stimulus. Di
samping itu harus ada syaraf sensoris yan berfungsi untuk
meneruskan stimulus. Stimulus tersebut lalu diterima oleh pusat
susunan syaraf, yaitu otak sebagai pusat kesadaran.
c. Perhatian
Perhatian diperlukan untuk membentuk atau menyadari persepsi
yang merupakan langkah pertama sebagai suatu persiapan dalam
rangka mengadakan persepsi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Irwanto, dkk (1978:70) mengatakan bahwa persepsi lebih
bersifat psikologis daripada proses penginderaan saja. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi persepsi, antara lain sebagai berikut.
a. Perhatian yang selektif
Dalam kehidupan, individu akan banyak sekali menerima
rangsang atau stimulus dari lingkungannya. Tidak semua
rangsang itu diterima sebagai sesuatu hal yang penting. Individu
akan memusatkan perhatian pada rangsang-rangsang yang
menarik bagi dirinya saja.
b. Ciri-ciri rangsang
Jika kita melihat suatu objek yang lebih besar dan memiliki
keunikan, maka rangsang yang ada pada objek tersebut tentu
saja berbeda dari rangsang yang lain. Jadi sesuatu hal yang
menarik yang terdapat dalam suatu rangsang, dapat
mempengaruhi persepsi terhadap rangsang tersebut.
c. Nilai-nilai dan kebutuhan hidup
Setiap individu tentu saja memiliki pandangan yang berbeda
satu sama lain. Pandangan yang berbeda tentang nilai maupun
kebutuhan hidup akan menyebabkan perbedaaan penafsiran
tentang rangsang yang diterima oleh setiap individu.
d. Pengalaman terdahulu
Pengalaman-pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi
bagaimana seseorang mempersepsikan dunianya. Dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
pengalaman tersebut, tentu saja setiap individu memiliki suatu
perbedaan mengenai rangsang yang diterimanya.
Persepsi secara umum diperlakukan sebagai satu variabel campur
tangan, bergantung pada faktor-faktor perangsang, cara belajar,
perangkat, keadaan jiwa atau suasana hati, dan faktor motivasional
(Chaplin, 2005:358). Apa yang kita persepsi pada suatu waktu tertentu
akan tergantung bukan saja pada stimulusnya sendiri, tetapi juga pada
latar belakang beradanya stimulus, seperti pengalaman-pengalaman
sensoris kita yang terdahulu, perasaan kita pada waktu itu, prasangka-
prasangka, keinginan-keinginan, sikap dan tujuan kita (Mahmud,
1989:42).
2. Ciri-Ciri dan Proses Terjadinya Persepsi
a. Ciri-Ciri Persepsi
Menurut Irwanto, dkk (1988:56), ciri-ciri umum persepsi
adalah:
1) rangsang-rangsang yang diterima harus sesuai dengan sifat
sensoris dasar dari masing-masing indera;
2) dunia persepsi mempunyai sifat ruang seperti atas bawah,
tinggi rendah;
3) dunia persepsi mempunyai dimensi waktu;
4) objek dan gejala dalam dunia persepsi mempunyai struktur
yang menyatu dengan konteksnya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
5) dunia persepsi adalah dunia yang penuh arti. Kita
cenderung mempersepsikan sesuatu yang kita anggap
memiliki makna bagi diri kita.
b. Proses Terjadinya Persepsi
Menurut Walgito (1992:70), proses persepsi diawali saat
suatu objek menimbulkan stimulus, lalu stimulus tersebut
mengenai alat indera yang berfungsi sebagai reseptor. Lalu
stimulus itu diteruskan oleh syaraf sensoris menuju otak. Terjadi
proses di otak yang berfungsi sebagai pusat kesadaran sehingga
individu menyadari apa yang dilihat, dirasa ataupun diraba.
Proses terjadinya diawali dengan penerimaan suatu
rangsang atau stimulus dari lingkungan sekitar yang bisa berupa
energi, suara, cahaya, dan getaran (Santrock, 2001:170). Lalu
stimulus tersebut sampai ke otak untuk diolah dan
diinterpretasikan yang akan menjadi persepsi terhadap stimulus
ataupun rangsang tersebut.
3. Aspek-Aspek yang Membentuk Persepsi
Irwanto, dkk (1988:55) menegaskan bahwa persepsi sebagai
proses penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima sehingga
menumbuhkan pengertian terhadap lingkungan, dengan demikian
persepsi adalah penafsiran terhadap pengalaman. Hal ini menunjukan
bahwa dalam persepsi terdapat aktivitas kognitif yang pada akhirnya
menentukan individu dalam sikap dan tingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Melalui persepsi individu dapat menjadi sadar, dapat mengerti
keadaan lingkungan sekitar dan juga dapat mengerti keadaan diri
individu yang bersangkutan. Oleh karena itu perasaan, pengalaman,
kemampuan berpikir, kerangka acuan dan aspek-aspek lain yang ada
dalam diri individu akan ikut berperan. Jadi dalam persepsi sekalipun
stimulus yang diterima sama tetapi karena pengalaman, kerangka
acuan, kemampuan berpikirnya tidak sama ada kemungkinan hasil
persepsi antara individu satu dengan yang lain juga tidak sama
(Walgito, 1994:53).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa proses persepsi
terbentuk karena adanya 2 aspek, yaitu sebagai berikut.
1. Aspek kognitif yang berupa kemampuan berpikir, kerangka
acuan dan pengalaman.
2. Aspek afektif yang berupa perasaan dan penilaian.
B. Masa Remaja
Siswa yang berada di Sekolah Menengah Atas berusia rata-rata
berusia 15-19 tahun. Menurut beberapa ahli, pada saat individu berusia 15-
19 tahun, mereka memasuki masa remaja. Remaja menurut WHO
(Sarwono, 2005:9) adalah suatu masa ketika:
a. individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
b. individu mengalami perkembangan psikologis dan pola indentifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa;
c. terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif mandiri;
Dalam kebanyakan budaya, remaja dimulai pada usia 10-13 tahun dan
berakhir kira-kira usia 18-22 tahun (Santrock, 2003:26). Remaja sendiri
diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa
dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosio emosional.
Menurut Piaget (Hurlock, 1980:206), secara psikologis masa remaja adalah
usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia di mana
anak tidak lagi merasa di bawah tingkat orang-orang yang lebih tua
melainkan berada dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam
masalah hak. Erikson seorang ahli psikologi mengatakan, masa remaja
merupakan suatu tahapan perkembangan yang kelima, yaitu identitas versus
kekacauan identitas dimana pada saat ini individu dihadapkan pada
pertanyaan siapa mereka, mereka itu sebenarnya apa, dan kemana mereka
menuju dalam hidupnya (Santrock, 2003:46).
Jadi dapat disimpulkan bahwa masa remaja adalah suatu tahap
perkembangan dimana individu mengalami perkembangan psikologis dan
pola identifikasi dari anak-anak menjadi orang dewasa yang mencakup
perubahan biologis, kognitif dan sosio emosional
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
1. Ciri-Ciri Masa Remaja
Seperti halnya dengan semua periode yang penting selama
rentang kehidupan, secara umum masa remaja memiliki ciri-ciri
(Hurlock, 1980:207) sebagai berikut:
a. perkembangan fisik yang cepat;
b. terjadinya periode peralihan sehingga terdapat keraguan dan
ketidakjelasan peran yang harus dilakukan;
c. kesulitan untuk menyelesaikan masalah-masalah pribadi;
d. adanya krisis identitas;
e. emosi yang mudah meninggi;
f. adanya perubahan minat, lalu disertai perubahan nilai-nilai.
2. Tugas-Tugas Perkembangan Remaja
Tugas-tugas perkembangan pada masa remaja menurut
Havighurst (Hurlock , 1980:10), yaitu:
a. mencapai hubungan baru dan lebih matang dengan teman sebaya
baik pria dan wanita;
b. mencapai peran sosial pria dan wanita;
c. menerima keadaan fisiknya dan menggunakan tubuhnya secara
efektif;
d. mengharapkan dan mencapai perilaku sosial yang bertanggung
jawab;
e. mencapai kemandirian emosional dari orang-orang tua dan
orang-orang dewasa lainnya;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
f. mempersiapkan karir ekonomi;
g. mempersiapkan perkawinan dan keluarga;
h. memperoleh perangkat nilai dan sistem etis sebagai pegangan
untuk berperilaku mengembangkan ideologi.
Ada berbagai faktor yang mempengaruhi penguasaan tugas-
tugas perkembangan seperti dikemukakan Hurlock (1980:11). Faktor-
faktor yang menghalangi penguasaan tugas-tugas perkembangan
adalah :
a. tingkat perkembangan yang mundur;
b. tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas
perkembangan atau tidak ada bimbingan untuk dapat
menguasainya;
c. tidak ada motivasi;
d. kesehatan yang buruk;
e. cacat tubuh;
f. tingkat kesehatan yang rendah.
Selain itu ada juga faktor-faktor yang membantu penguasaan
tugas perkembangan (Hurlock , 1980:11) adalah :
a. tingkat perkembangan yang normal atau yang diakselerasikan;
b. kesempatan-kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas dalam
perkembangan dan bimbingan untuk menguasainya;
c. motivasi;
d. kesehatan yang baik dan tidak ada cacat tubuh;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
e. tingkat kecerdasan yang tinggi;
f. kreativitas.
Dapat disimpulkan bahwa tugas-tugas perkembangan pada masa
remaja di antaranya mencapai peran sosial sebagai pria maupun
wanita, agar tercipta suatu hubungan baru yang lebih matang dalam
mencapai perilaku sosial yang bertanggung jawab untuk
mempersiapkan tahap kehidupan selanjutnya.
C. Perilaku Bullying di Sekolah
Bullying telah dikenal sebagai masalah sosial yang terjadi di kalangan
anak-anak sekolah (Krahe, 2005: 198). Bullying dalam Kamus Inggris-
Indonesia (Echols & Sadili, 1996:87) adalah kegiatan menggertak yang
dilakukan oleh seseorang untuk mengganggu orang yang lemah. Olweus
(www.wikipedia.com) seorang peneliti dan pemerhati masalah bullying dari
Norwegia mengatakan bahwa:
Bullying as when a person is exposed, repeatedely and over time, to negative action on the part of one or more other persons. The negative action is when a person intentionally inflicts injury or discomfort upon another person, through physical contact, through words or in other ways.
Bullying adalah perilaku negatif yang dilakukan kepada seseorang oleh satu
atau sekelompok orang secara berulang-ulang. Perilaku negatif tersebut
terjadi pada saat seseorang merasa terluka dan tidak nyaman karena orang
lain akibat perlakuan kasar secara fisik, kata-kata atau melalui cara lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
Sejalan dengan pengertian yang dikemukakan oleh Olweus, Smith dan
Thompson (Rogers, 1995:179) memaparkan pengertian yang lebih spesifik
tentang perilaku bullying, yaitu:
a student is being bullied, or picked on, when another student, or a group of student, say nasty or unpleasant things to him or her. It is also bullying when a student is hit, kicked, threatened, locked inside a room, sent nasty notes, when no-one ever talks to them and thing like that. These things can happen frequently and it is difficult for the student being bullied to defend himself or herself. It also bullying when a student is teased repeatedely in a nasty ways.
Bullying terjadi saat seseorang atau sekelompok orang melakukan tindakan
yang tidak menyenangkan terhadap orang lain. Hal tersebut dilakukan baik
secara fisik seperti memukul, menendang, mengancam dengan kata-kata dan
melakukan pengucilan terhadap seseorang yang dilakukan berulang kali,
hingga membuat orang tersebut tidak berdaya untuk melakukan perlawanan.
Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (www.popsy.wordpress.com)
bullying di sekolah sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang
oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap
siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.
Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan oleh orang yang lebih besar
dan lebih kuat, dengan cara mengintimidasi orang lain melalui perbuatan
yang negatif secara berulang-ulang (Pellegrini & Bartini, 2000:2; Ma,
2001: 2).
Mcmahon dan Estes (Mash, & Wolf , 1999:185) mengatakan bahwa
bullying adalah termasuk conduct problems dan perilaku antisosial
menunjuk pada tingkah laku dan sifat yang tidak sesuai dengan usia, dimana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
tejadi pelanggaran terhadap harapan orang tua, norma sosial, dan hak
personal dan properti yang dimiliki oleh orang lain.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa bullying adalah suatu
tindakan agresi oleh seorang/kelompok yang berupa penggunaan kekuasaan
atau kekuatan untuk menyakiti seorang/kelompok lain, dilakukan secara
berulang-ulang, sehingga korban merasa tertekan, trauma, dan tidak
berdaya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
1. Bentuk-Bentuk Perilaku Bullying di Sekolah
Menurut Diena (Samhadi, 2007), bullying di lingkungan sekolah
bisa terjadi dalam bentuk tidakan fisik seperti menampar, memukul,
menendang, meludah. Bisa berupa tindakan verbal seperti ejekan,
hinaan, fitnah, mengancam, membuat komentar berbau rasis, dan bisa
secara psikologis seperti mengucilkan, mempermalukan di depan
umum, meneror dan sebagainya.
Berdasarkan berbagai definisi tentang bullying, Berikut
dibedakan tiga kategori dari perilaku bullying (www.wikipedia.com;
Bauman & Rio, 2006:1-2) yaitu :
a. bullying secara fisik;
Termasuk meninju, mencekik, menjambak rambut, memukul,
menggigit, dan menggelitiki dengan keterlaluan.
b. bullying secara verbal;
Termasuk perbuatan seperti nama panggilan yang menyakitkan,
mengusik, dan.menghina.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
c. bullying secara psikologis;
Termasuk menolak, memeras, memfitnah, membuat gosip
mendaftarhitamkan, memanipulasi teman, mengisolasi,
membuang, dan menekan teman sebaya.
2. Dampak Perilaku Bullying di Sekolah
Berbagai penelitian menunjukan adanya korelasi antara bullying
dengan naiknya tingkat depresi, agresi, penurunan nilai akademis
hingga tindakan bunuh diri (Samhadi, 2007; www.wikipedia.com).
Korban bullying juga mengalami kesepian dalam hidupnya, memiliki
kesulitan untuk menyelesaikan masalah sosial, kesulitan untuk
mengontrol emosinya (www.ncjrs.gov). Penelitian yang dilakukan
Riauskina (www.popsy.wordpress.com), ketika korban mengalami
bullying maka akan timbul banyak emosi negatif seperti marah, kesal,
dendam, tertekan, sedih, malu, terancam, namun tidak berdaya untuk
menghadapinya. Dampak jangka panjang dari emosi-emosi negatif
tersebut (Rogers, 1995, 179) akan memunculkan perasaan rendah diri
bahwa dirinya tidak berharga.
3. Faktor yang Menyebabkan Terjadinya Bullying
Bullying adalah termasuk perilaku agresi sebagai bagian dari
conduct behavior problems pada anak. Oleh karena itu ada beberapa
faktor pembentuk perilaku agresi, antara lain sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
a. Frustasi dan Kemarahan
Frustasi adalah gangguan atau kegagalan dalam mencapai
tujuan (Sears, et all,2004:6). Dalam perspektif frustrasi-agresi,
Dollar, dkk (Berkowitz, 1995:44) menyebutkan bahwa frustrasi
dapat menimbulkan perilaku agresi. Apabila frustasi meningkat
maka akan cenderung membuat seseorang semakin marah dan
kemarahan itu merupakan salah satu faktor penting yang
menyebabkan munculnya perilaku agresi (Sears, et all,2004:6).
Jadi seseorang bisa melakukan tindakan bullying karena
dipicu oleh kemarahan dan rasa frustasi kepada seseorang yang
tidak disukainya.
b. Proses Belajar Masa Lalu
Sears, dkk (2004:11) mengungkapkan bahwa mekanisme
utama yang menentukan perilaku agresi manusia adalah proses
belajar masa lampau. Misalnya, ketika masih bayi, seorang anak
akan menunjukan perasaan agresinya yaitu dengan cara
menangis keras-keras, memukul-mukulkan tangannya. Hal itu
terjadi karena seorang bayi belum menyadari kehadiran orang
lain, sehingga perasaan agresinya belum diarahkan pada diri
seseorang. Berbeda ketika seseorang sudah memasuki masa
dewasa, individu akan semakin mampu untuk mengendalikan
sifat agresinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
c. Penguatan
Proses munculnya perilaku agresi ditunjang pula dengan
adanya proses penguatan / reinforcement (Sears, et all,
2004:12). Penguatan atau peneguhan yang diberikan pada
perilaku seseorang dan mendapatkan ganjaran yang
menyenangkan, maka akan menimbulkan kecenderungan akan
mengulangi perilaku yang sama. Jadi jikalau perilaku agresi
dikuatkan oleh seseorang, maka akan ada kecenderungan
perilaku tersebut diulangi kembali, karena mendapat keyakinan
bahwa tindakan yang dilakukannya adalah tindakan biasa saja.
d. Modeling
Adanya contoh-contoh yang diberikan oleh orang lain atau
modeling kepada seseorang, juga bisa mempengaruhi
kencenderungan agresi dari seseorang tersebut (Sears, et all,
2004:13). Seseorang dapat melakukan tindakan bullying karena
ia meniru atau melihat orang lain melakukan hal yang sama,
sehingga ia tertarik untuk melakukannya juga.
e. Perasaan Negatif dan Kejadian Tidak Menyenangkan
Berkowitz (Sears, et all, 2004:13) mengungkapkan bahwa
semua perasaan negatif dan tidak enak adalah dorongan dasar
bagi perilaku agresi. Pengaruh rasa tersinggung atau ancaman
terhadap harga diri seseorang mengakibatkan munculnya
dorongan agresi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
D. Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Bullying di Sekolah
Walgito (1992:69) mengemukakan bahwa persepsi merupakan suatu
proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya
stimulus oleh individu melalui alat indera yang kemudian oleh individu
diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari,
mengerti tentang apa yang diindera olehnya. Interpretasi seseorang tentang
stimulus yang ia terima akan sangat berpengaruh pada perilakunya. Setiap
individu memiliki perbedaan persepsi terhadap suatu stimulus tertentu.
Perbedaan persepsi itu timbul karena adanya perbedaan pada pengalaman,
kerangka acuan, kemampuan berpikir setiap individu (Walgito, 2004 : 53).
Ketika individu berada pada rentang usia 15 – 19 tahun, mereka
berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa
yang sering disebut dengan masa remaja. Individu tersebut mengalami masa
transisi yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosio emosional.
Pada masa transisi ini, remaja memiliki potensi untuk melakukan perilaku
bullying. Perilaku bullying menurut Smith dan Thompson (Rogers,
1995,179) terjadi saat seseorang atau sekelompok orang melakukan
tindakan yang tidak menyenangkan terhadap orang lain. Hal tersebut
dilakukan baik secara fisik seperti memukul, menendang, mengancam
dengan kata-kata dan melakukan pengucilan terhadap seseorang yang
dilakukan berulang kali, hingga membuat orang tersebut menjadi tidak
berdaya untuk melakukan perlawanan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Bullying yang dilakukan oleh siswa di sekolah adalah salah satu cara
mereka untuk mencari identitas diri serta mencapai peran sosial di antara
teman sebayanya. Menurut Santrock (2003: 219) banyak remaja yang
menganggap bahwa teman sebaya merupakan aspek terpenting dalam
kehidupan mereka sehingga mereka berusaha untuk diterima dalam sebuah
pergaulan bersama teman sebayanya.
Bullying merupakan stimulus dari luar diri siswa dimana hal ini sangat
berkaitan dengan persepsi siswa itu sendiri. Bullying dibedakan menjadi tiga
kategori yaitu bullying secara fisik, bullying secara verbal, bullying secara
psikologis. Menurut Diena (www.kpai.go.id), bullying itu bukan tentang apa
yang ‘saya’ lakukan kepada orang lain, melainkan apa persepsi si korban
terhadap sikap ‘saya’ (Samhadi, 2007). Bullying terjadi ketika apapun yang
dilakukan seseorang membuat orang lain merasa kecil, takut dan tertindas.
Oleh karena itu persepsi seseorang terhadap perilaku bullying memiliki
peran yang penting dalam mengkategorikan tindakan tersebut termasuk
bullying atau tidak.
Ketika persepsi siswa terhadap perilaku bullying berbeda dengan
siswa yang lain, maka perilaku bullying yang terjadi di sekolah juga bisa
berbeda-beda. Orang Jepang menganggap bullying yang terjadi di negaranya
berbeda dengan yang terjadi Norwegia. Bullying dalam masyarakat
Indonesia sebenarnya bukan menjadi sesuatu hal yang baru, namun
cenderung tidak diperhatikan atau bahkan diabaikan. Hal ini disebabkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
karena belum diketahui bahaya dan dampaknya bagi perkembangan
individu, khususnya siswa, dalam proses belajar di sekolah.
Di samping itu, untuk lebih jelasnya mengenai persepsi terhadap
perilaku bullying dapat dilihat pada skema di bawah ini.
MASA REMAJA
PERSEPSI
Aspek Kognitif Aspek Afektif
Perilaku Bullying • Bullying secara Verbal • Bullying secara Fisik • Bullying secara Psikologis
- masa peralihan - kesulitan menyelesaikan masalah pribadi - krisis identitas - emosi tinggi - perubahan minat - perubahan nilai-nilai - masa transisi
E. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
H0 : Persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan
SMA Stella Duce 2 identik.
H1 : Persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan
SMA Stella Duce 2 tidak identik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini diuraikan metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini. Pembahasan tentang metodologi penelitian meliputi jenis
penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, populasi dan
sampel penelitian, variabel penelitian dan pengukuran, metode pengumpulan data
dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang
dilakukan untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek
yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya
(Sugiyono, 2005:21). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode explanatory research. Penelitian ini bermaksud untuk
mendeskripsikan bagaimana persepsi siswa terhadap perlaku bullying yang
terjadi di sekolah.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella
Duce 2 Yogyakarta.
2. Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus s.d September 2007.
26
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa dan siswi SMA Kolese De Britto
dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi siswa tehadap perilaku bullying
di sekolah.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa dan siswi SMA Kolese
De Britto dan SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.
2. Sampel Penelitian
a. Teknik Penarikan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive
sampling, yaitu pemilihan sampel penelitian berdasarkan ciri-
ciri spesifik yang dimiliki (Nasution, 2004).
b. Sampel Penelitian
Sampel dari penelitian ini adalah siswa dan siswi dari SMA
Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 kelas XI yang
berjumlah 169 siswa. Alasan pemilihan sampel adalah subjek
memenuhi karakteristik masa remaja yaitu memiliki rentang usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
15 – 19 tahun dan berada pada masa peralihan dari masa kanak-
kanak menuju masa dewasa.
E. Varibel Penelitian dan Pengukuran
Persepsi siswa terhadap perilaku bullying merupakan sebuah proses
dimana siswa mengorganisasi dan menginterpretasi stimulus-stimulus dari
perilaku bullying. Adapun indikator perilaku bullying yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. bullying secara fisik,
termasuk meninju, mencekik, menjambak rambut, memukul,
menggigit, dan menggelitiki dengan keterlaluan.
2. bullying secara verbal,
termasuk perbuatan seperti nama panggilan yang menyakitkan,
mengusik, dan.menghina.
3. bullying secara psikologis,
termasuk menolak, memeras, memfitnah, membuat gosip
mendaftarhitamkan, memanipulasi teman, mengisolasi, membuang,
dan menekan teman sebaya.
Ketiga indikator tersebut akan dijabarkan dengan gambar dan disertai
dengan suatu skenario dengan tujuan supaya siswa dapat mengorganisasi
dan menginterpretasi perilaku bullying yang disajikan dalam gambar dan
skenario tersebut. Skala yang digunakan dinamakan skala persepsi siswa
terhadap perilaku bullying.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Hasil dari pengukuran diharapkan dapat menunjukkan bagaimana
persepsi siswa terhadap perilaku bullying di sekolah. Berikut dapat dilihat
blue print distribusi butir skala persepsi siswa terhadap perilaku bullying
pada tabel 1 dan tabel 2.
Tabel 3.1 Blue Print
No. Komponen Bobot
1. Bullying secara fisik 33,3 % (4 pertanyaan)
2. Bullying secara verbal 33,3 % (4 pertanyaan)
3. Bullying secara psikologis 33,3% (4 pertanyaan)
JUMLAH : 100 % (12 pertanyaan)
Tabel 3.2 Distribusi Butir-Butir Skala Persepsi
terhadap Perilaku Bullying (sebelum diuji kesahihannya)
No. Komponen Skenario No. Item Jumlah Item
1. Bullying secara fisik
Skenario B Skenario C Skenario H Skenario I
2 3 8 9
4
2. Bullying secara verbal
Skenario D Skenario E Skenario F Skenario J
4 5 6 10
4
3. Bullying secara psikologis
Skenario A Skenario G Skenario K Skenario L
1 7 11 12
4
JUMLAH 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
F. Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengumpulkan data
mengenai persepsi siswa terhadap perilaku bullying. Kuesioner akan
disajikan dalam bentuk gambar dan disertai dengan skenario yang
menggambarkan perilaku bullying yang terjadi baik fisik, verbal maupun
psikologis. Untuk setiap indikator akan disajikan empat gambar dan
skenario sehingga jumlah gambar dan skenario yang disajikan berjumlah 12.
Setiap gambar dan skenario yang disajikan akan diakhiri dengan satu
pertanyaan yang mengarah pada bagaimana persepsi siswa ketika ia berada
pada situasi yang digambarkan dalam skenario.
Alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan menggunakan metode
summated ratings atau model Likert. Skala ini memiliki empat alternatif
jawaban. Skala ini juga tidak memakai alternatif jawaban di tengah untuk
menghindari subjek memberikan jawaban netral atau tidak bisa menentukan
adanya pilihan dan adanya central tendency effect, terutama bagi respon
ragu-ragu dalam menentukan jawaban. Alternatif jawaban yang digunakan
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3 Skor item untuk skala persepsi siswa
terhadap perilaku bullying
Jawaban Skor Sangat Serius 4 Serius 3 Tidak Serius 2 Sangat Tidak Serius 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
G. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Pengujian Validitas
Validitas adalah tingkat kemampuan instrumen penelitian untuk
mengungkapkan data sesuai dengan yang hendak diungkapkannya. Uji
validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam
suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar
pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel
tertentu. Rumus dari uji validitas adalah dengan menggunakan teknik
Product Moment Co-Efficient Of Correlation dari Pearson (Hadi,
2000: 289). Rumusnya:
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑ ∑
Υ−ΥΧ−Χ
ΥΧ−ΧΥ=
2222 nn
nrxy
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi Product moment, uji satu arah
dengan taraf signifikasi (α) = 5%
n = jumlah sampel
X = jumlah nilai (skor) pertanyaan responden
Y = total nilai (skor) pernyataan responden
ΣY2 = jumlah skor kuadrat variabel y
ΣX2 = jumlah skor kuadrat variabel x
Jika r hitung > r table maka pengukuran tersebut valid. Hasil dari
pengujian validitas dapat dilihat pada table berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Tabel 3.4 Validitas
r hitung
skenario A 0.553 skenario B 0.528 skenario C 0.625 skenario D 0.547 skenario E 0.655 skenario F 0.718 skenario G 0.610 skenario H 0.659 skenario I 0.611 skenario J 0.585 skenario K 0.632 skenario L 0.545
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa hasil r hitung dari setiap
skenario > 0, 235 (r tabel df=48 alpha=0,05). Hal ini berarti semua
item dalam kuesioner penelitian ini valid.
2. Pengujian Reliabilitas
Setelah dilakukan uji validitas dan didapat kesimpulan bahwa
pengukuran tersebut valid, maka langkah selanjutnya adalah
mengukur reliabilitasnya. Reliabilitas adalah tingkat kestabilan dari
alat pengukur terhadap suatu gejala atau kejadian. Dalam pengukuran
reliabilitas (Anwar, 1997:78) ini menggunakan rumus Alpha dari
Cronbach :
⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡−
=)1(11 k
kr ⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡− ∑ 2
2
1t
b
σσ
Keterangan:
11r = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
∑ 2bσ = jumlah varians butir
2tσ = varians total
Menurut Nunnally (Ghozali, 2005:42) jika koefisien α> 0,6
maka kuesioner yang akan digunakan sebagai alat pengukur dalam
penelitian telah memenuhi syarat reabilitas. Hasil perhitungan
reliabilitas dapat dilihat pada table berikut ini.
Tabel 3.5 Reliabilitas
0,844 Alpha Cronbach
11r Skenario A 0,439 Skenario B 0,433 Skenario C 0,545 Skenario D 0,444 Skenario E 0,552 Skenario F 0,624 Skenario G 0,513 Skenario H 0,578 Skenario I 0,523 Skenario J 0,487 Skenario K 0,535 Skenario L 0,427
Hasil perhitungan menunjukkan koefisien α > 0,6, yaitu sebesar
0,844 yang menurut kriteria Nunnally (Ghozali, 2005:42) bisa
dikatakan reliabel.
3. Seleksi Item
Berdasarkan pengujian validitas dan reliabilitas di atas maka
tidak ada item yang digugurkan, sehingga 12 item tersebut akan
digunakan dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
H. Teknik Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan
persepsi siswa tehadap perilaku bullying di sekolah. Statistik
deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah mean, median
dan standar deviasi (SD).
2. Uji Prasyarat Analisis
a) Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk
mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal atau
tidak. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal maka
analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Asumsi
mengenai normalitas perlu dicek keberadaannya agar langkah-
langkah selanjutnya dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya
uji normalitas ini menggunakan rumus Tes Satu Sampel
Kolmogorov – Smirnov (Sugiyono, 2005:69). Adapun
persamaan rumusnya sebagai berikut :
D = Maksimum [ Fo(x) – Sn(x) ]
Keterangan :
D = Deviasi atau penyimpangan
Fo(x) = Distribusi frekuensi kumulatif teoritis
Sn(x) = Distribusi frekuensi yang diobservasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Apabila probabilitas (p) yang diperoleh melalui
perhitungan lebih kecil dari taraf signifikansi 5% dikatakan
signifikan, artinya ada beda antara distribusi data yang dianalisis
dengan distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel adalah
tidak normal pada taraf signifikansi 5%. Apabila probabilitas (p)
yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf
signifikansi 5% dikatakan tidak signifikan, artinya tidak ada
beda antara distribusi data yang dianalisis dengan distribusi
teoritis sehingga sebaran data variabel adalah normal.
b) Uji Homogenitas
Uji homogenitas menggunakan Levin’s test dengan SPSS
for windows untuk menguji homogenitas kedua varian. Jika
probabilitas > 0.05, maka H0 tidak dapat ditolak atau memiliki
varians yang sama (Ghozali, 2005:58).
3. Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
H0 : Persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De
Britto dan SMA Stella Duce 2 identik.
H1 : Persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De
Britto dan SMA Stella Duce 2 tidak identik.
Pengujian hipotesis menggunakan independent sample t test
dengan SPSS for windows untuk membandingkan nilai rata-rata dua
kelompok subjek (Ghozali, 2005:56). Jika probabilitas signifikansi <
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
0.05, maka H0 ditolak atau terdapat perbedaan yang signifikan diantara
dua kelompok subjek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Orientasi Kancah
Penelitian ini dilakukan di SMA Stella Duce 2 dan SMA Kolese De Britto
Yogyakarata. Subjek penelitian adalah siswa dan siswa kelas XI dari masing-
masing sekolah. Alasan pemilihannya adalah karena karakteristik subjek
penelitian sesuai dengan karakteristik subjek yang ingin diteliti. Adapun
karakteristik subjek yang dipilih adalah:
1. memenuhi karakteristik masa remaja yaitu memiliki rentang usia 15 – 19
tahun dan berada pada masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju
masa dewasa;
2. siswa-siswi kelas XI dianggap telah lebih baik mengenal lingkungan
sekolahnya.
B. Persiapan Penelitian
1. Persiapan Kuesioner
Peneliti mengumpulkan gambar-gambar yang memperlihatkan
perilaku bullying dari internet melalui situs pencarian gambar
www.google.com dan www.yahoo.co.id. Setelah memperoleh beberapa
gambar, kemudian peneliti membuat skenario yang menceritakan kisah
yang terjadi di dalam gambar. Skenario tersebut disusun sesuai dengan
37
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
tiga indikator perilaku bullying, yaitu secara fisik, verbal dan psikologis.
Di akhir skenario, terdapat sebuah pertanyaan yang mengarah pada
bagaimana persepsi siswa ketika ia berada pada situasi yang ada pada
gambar dan yang diceritakan dalam skenario.
2. Perijinan
Peneliti mengajukan permohonan ijin penelitian dengan membawa
surat ijin penelitian yang telah ditanda tangani oleh Ketua Jurusan kepada
Kepala SMA Kolese De Britto dan Kepala SMA Stella Duce 2 dengan
melampirkan proposal penelitian yang telah disetujui oleh pembimbing.
Setelah menyampaikan surat ijin penelitian, pihak sekolah meminta
waktu untuk mempelajari penelitian yang akan dilakukan. Sekolah
membutuhkan waktu kurang lebih 3 hari. Setelah itu peneliti kemudian
bertemu dengan pihak yang berwenang untuk menyampaikan secara lisan
maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.
Setelah pihak sekolah menyetujui, peneliti kemudian dipersilahkan untuk
membuat jadwal serta melaksanakan penelitian kepada guru pendamping
yang ditunjuk oleh pihak sekolah. Secara keseluruhan peneliti tidak
menemukan kesulitan dan hambatan yang berarti dalam proses perijinan
yang telah dilakukan.
3. Jadwal Penelitian
Jadwal dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian
No. Pelaksanaan Tempat Jenis Penelitian
Jumlah Subjek
1. Rabu, 5-09-2007
SMA Pangudi Luhur Sedayu
Try out 23 orang
2. Jumat, 7 -09- 2007
SMA Santa Maria
Try out 27 orang
3. Senin, 17 -09- 2007 11.30 – 12.50
SMA Stella Duce 2
Penelitian 50 orang
4. Kamis,20- 09- 2007 12.10 – 12.50
SMA Stella Duce 2
Penelitian 37 orang
5. Sabtu, 22 -09-2007 07.45-10.15
SMA Kolese De Britto
Penelitian 82 orang
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Try out Penelitian
Peneliti melaksanakan try out dengan maksud untuk menguji
validitas dan reliabilitas dari kuesioner yang telah dibuat. Try out
dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 5 September 2007 di SMA Pangudi
Luhur Sedayu dan 7 September 2007 di SMA Santa Maria Yogyakarta.
Peneliti menyebarkan 30 kuesioner di SMA Pangudi Luhur Sedayu. Dari
30 kuesioner yang disebarkan, kuesioner yang kembali dan terisi
sebanyak 23 kuesioner. Peneliti kemudian melaksanakan try out di SMA
Santa Maria Yogyakarta. Tujuan dari try out ini selain untuk menguji
validitas dan reliabilitas kuesioner yaitu untuk menghitung waktu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kira-kira dibutuhkan untuk mengisi kuesioner. Subjek penelitian
berjumlah 27 orang dengan waktu pengisian kurang lebih 15 menit.
Ketika subjek sudah selesai mengerjakan, peneliti meminta mereka
untuk memeriksa kembali pekerjaannya apakah ada yang terlewati atau
tidak. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada subjek penelitian yang
sudah bersedia untuk membantu try out dan memberikan kenang-
kenangan kepada mereka sebagai tanda terima kasih.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Penelitian di SMA Stella Duce 2
Penelitian dilaksanakan pada hari Senin tanggal 17 September
2007 pukul 11.30-12.50 di kelas XI IPS 2 dan XI Bahasa dan hari
Kamis tanggal 20 September 2007 pukul 12.10-12.50 di kelas XI
IPS 1. Subjek penelitian seluruhnya berjumlah 87 orang. Untuk
pelaksanaan penelitian, peneliti mendapatkan kesempatan untuk
masuk ke dalam kelas untuk membagikan kuesioner. Hal pertama
yang dilakukan oleh peneliti adalah memperkenalkan diri serta
menyampaikan maksud dan tujuan dari pelaksanaan penelitian ini.
Kemudian peneliti membagikan kuesioner dan meminta subjek
penelitian untuk mengisi data yang ada. Peneliti membebaskan
subjek penelitian untuk tidak menuliskan nama mereka. Ketika
subjek penelitian telah selesai menuliskan data yang diperlukan,
peneliti kemudian menjelaskan bagaimana cara mengisi kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
sesuai dengan petunjuk yang telah tersedia. Ada beberapa
pertanyaan yang muncul yaitu mengenai cara mengisi apakah harus
disilang atau dicentang, untuk hal tersebut akhirnya peneliti
memberikan kebebasan kepada subjek. Secara keseluruhan tidak
ada pertanyaan mengenai isi dan kata-kata maupun gambar yang
ada dalam kuesioner. Peneliti memberikan waktu 15 menit kepada
subjek untuk mengisi kuesioner yang diberikan.
Setelah selesai mengisi kuesioner, peneliti meminta subjek
untuk memeriksa kembali kuesioner yang telah diisi untuk
memastikan tidak ada yang telewati. Sebagai penutup peneliti
mengucapkan terima kasih kepada subjek penelitian yang telah
bersedia dan membantu peneliti untuk melaksanakan penelitian ini.
Selain itu peneliti juga memberikan kenang-kenangan sebagai tanda
terima kasih kepada subjek penelitian.
b. Penelitian di SMA Kolese De Britto
Penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu 22 September 2007 di
kelas XI IPA 3, XI IPA 4 dan XI IPA 5 pukul 07.45- 10.30. Subjek
penelitian secara keseluruhan berjumlah 82 orang. Untuk
pelaksanaan penelitian di SMA Kolese De Britto, peneliti
mendapatkan banyak bantuan dari guru yang telah ditunjuk oleh
pihak sekolah. Guru memberikan waktu jam pelajaran yang
dimilikinya untuk meminta subjek penelitiaan mengisi kuesioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
yang telah disediakan oleh peneliti. Secara keseluruhan penelitian
yang dilakukan berjalan dengan lancar. Tidak ada pertanyaan yang
berarti mengenai isi dan kata-kata yang ada dalam kuesioner.
D. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Variabel Penelitian
Tabel 4.2
Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Bullying di SMA Kolese De Britto
Jumlah Skor f fr (%) Kriteria
42 - 48 12 14,63 Sangat Serius 36 - 41 46 56,10 Serius 32 - 35 18 21,96 Cukup Serius 29 - 31 6 7,31 Tidak Serius 12 - 28 - - Sangat Tidak Serius Jumlah 82 100
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa tingkat persepsi siswa terhadap
perilaku bullying di SMA Kolese De Britto terperinci sebagai berikut 12
orang atau 14,63% mempersepsikan perilaku bullying di sekolah
berkategori sangat serius, 46 orang atau 56,10% mempersepsikan perilaku
bullying di sekolah berkategori serius, 18 orang atau 21,96%
mempersepsikan perilaku bullying di sekolah berkategori cukup serius,
dan 6 orang atau 7,31% mempersepsikan perilaku bullying di sekolah
berkategori tidak serius. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto yang
terbesar berkategori serius. Hal ini didukung hasil perhitungan rata-rata
=37,77, median =38, modus =40, dan standar deviasi =4,307
Tabel 4.3
Persepsi Siswa Terhadap Perilaku Bullying di SMA Stella Duce 2
Jumlah Skor f fr (%) Kriteria
42 - 48 18 20,69 Sangat Serius 36 - 41 41 47,13 Serius 32 - 35 21 24,14 Cukup Serius 29 - 31 6 6,89 Tidak Serius 12 - 28 1 1,15 Sangat Tidak Serius Jumlah 87 100
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa tingkat persepsi siswa terhadap
perilaku bullying di SMA Stella Duce 2 terperinci sebagai berikut. 18
orang atau 20,69% mempersepsikan perilaku bullying di sekolah
berkategori sangat serius, 41 orang atau 47,13% mempersepsikan perilaku
bullying di sekolah berkategori serius, 21 orang atau 24,14%
mempersepsikan perilaku bullying di sekolah berkategori cukup serius, 6
orang atau 6,89% mempersepsikan perilaku bullying di sekolah
berkategori tidak serius dan 1 orang atau 1,15% mempersepsikan perilaku
bullying di sekolah berkatagori sangat tidak serius. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa terhadap perilaku bullying di
SMA Stella Duce 2 yang terbesar berkategori serius. Hal ini didukung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
hasil perhitungan rata-rata =37,68, median =38, modus =40, dan standar
deviasi =4,453
2. Uji Prasyarat Analisis
a) Uji Normalitas
Penelitian ini menggunakan uji normalitas One Sample
Kolmogorov – Smirnov. Hasil dari uji normalitas yang dilakukan :
Tabel 4.4 Uji Normalitas Data di SMA Kolese De Britto
Skor
Kolmogorov – Smirnov Z 0,726
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,667
Uji Kolmogorov – Smirnov untuk data hasil penelitian di
SMA Kolese De Britto terlihat bahwa nilai K-S 0,726 dengan
probabilitas signifikansi (Asymp.Sig) 0,667. Oleh karena
probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan tidak signifikan. Hal ini
berarti tidak ada beda antara distribusi data yang dianalisis dengan
distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel adalah normal.
Tabel 4.5 Uji Normalitas Data di SMA Stella Duce 2
Skor
Kolmogorov – Smirnov Z 0,821
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,511
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Uji Kolmogorov – Smirnov untuk data hasil penelitian di
SMA Stells Duce 2 terlihat bahwa nilai K-S 0,821 dengan
probabilitas signifikansi (Asymp.Sig) 0,511. Oleh karena
probabilitas > 0,05 maka dapat dikatakan tidak signifikan. Hal ini
berarti tidak ada beda antara distribusi data yang dianalisis dengan
distribusi teoritis sehingga sebaran data variabel adalah normal.
b) Uji Homogenitas
Berdasarkan hasil uji Levin’s test, diperoleh nilai F hitung
sebesar 0,477 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0,491. Oleh
karena probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 tidak
dapat ditolak. Pernyataan ini menunjukkan bahwa kedua varian
homogen, yang berarti sampel yang digunakan mempunyai varian
yang sama.
3. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
H0 : Persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto
dan SMA Stella Duce 2 identik.
H1 : Persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto
dan SMA Stella Duce 2 tidak identik.
Uji hipotesis dilakukan dengan independent sample t test
menggunakan SPSS 15.0 for Windows. Hasil uji yang dilakukan tampak
sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 4.6 Hasil Uji Beda
Skor
t 0,134
Sign. (2-tailed) 0,894
Mean
Kolese De Britto Stella Duce 2
37,77 37,68
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis di atas, nilai t hitung sebesar
0,134 dengan probabilitas signifikansi 0,894 (two tail). Oleh karena
probabilitas signifikansi > 0,05 maka H0 tidak dapat ditolak. Pernyataan
tersebut mengandung arti bahwa persepsi siswa terhadap perilaku
bullying di SMA Kolese De Britto dan Stella Duce 2 identik atau tidak
memiliki perbedaan secara signifikan. Hasil perhitungan nilai mean pada
tabel juga menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara persepsi siswa di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2.
E. Pembahasan
Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap perilaku
bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 identik tidak dapat
ditolak. Pernyataan ini berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA
Stella Duce 2.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data dalam bentuk
grafik sebagai berikut :
Grafik 4.1 Perbandingan Nilai Mean Skor Total
di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2
SekolahStella Duce 2Kolese De Brito
Mea
n To
tal_
skor
40
30
20
10
0
Grafik 4.1 menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor yang
signifikan antara SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2. Hal ini juga
menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi siswa terhadap perilaku bullying di
kedua sekolah.
Deskripsi persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De
Britto menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (56,10%) mempersepsikan
perilaku bullying berkategori serius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
di SMA Kolese De Britto mempersepsikan perilaku bullying di sekolah yang
terjadi baik dalam bentuk fisik, verbal dan psikologis termasuk peristiwa yang
serius.
Deskripsi persepsi siswa terhadap perilaku bullying di SMA Stella Duce 2
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa (47,13%) mempersepsikan perilaku
bullying berkategori serius. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa di SMA
Stella Duce 2 mempersepsikan perilaku bullying di sekolah yang terjadi baik
dalam bentuk fisik, verbal dan psikologis termasuk peristiwa yang serius.
Persepsi terhadap perilaku bullying merupakan suatu proses yang
didahului oleh proses penginderaan, yaitu proses diterimanya stimulus yang
berupa perilaku bullying oleh individu melalui alat indera yang kemudian oleh
individu diorganisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu menyadari
dan mengerti tentang perilaku bullying yang diindera olehnya. Oleh karena itu,
persepsi seseorang tentang perilaku bullying yang ia terima akan berpengaruh
terhadap perilakunya. Siswa di SMA Kolese De Britto dan di SMA Stella Duce
2, mempersepsikan perilaku bullying sebagai perilaku yang serius. Persamaan
persepsi ini timbul karena adanya persamaan proses penginderaan,
pengorganisasian, dan penginterpretasian perilaku bullying yang pernah terjadi
di sekolah masing-masing. Selain itu, persamaan persepsi yang terjadi
dikarenakan adanya faktor pengalaman, kerangka acuan, dan kemampuan
berpikir setiap siswa yang ada di masing-masing sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berikut ini disajikan data perbandingan nilai mean diantara tiga bentuk
perilaku bullying baik di SMA Kolese De Britto maupun di SMA Stella Duce 2.
Grafik 4.2 Perbandingan Nilai Mean Tiga Bentuk Perilaku Bullying
di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2
SekolahStella Duce 2Kolese De Brito
Mean
12.5
10
7.5
5
2.5
0
Bull_psikoBull_verbalBull_fisik
Grafik 4.2 menunjukkan perbandingan nilai mean diantara tiga bentuk
perilaku bullying yaitu fisik, verbal, dan psikologis. Di SMA Kolese De Britto,
persepsi terhadap perilaku bullying fisik memiliki skor lebih tinggi daripada
perilaku bullying verbal dan psikologis. Kecenderungan serupa juga terjadi di
SMA Stella Duce 2. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku bullying yang
dianggap paling serius adalah perilaku bullying secara fisik seperti memukul,
meninju serta perlakuan kasar secara fisik lainnya. Persepsi terhadap perilaku
bullying secara verbal seperti menghina, membuat nama panggilan yang
menyakitkan dan berbagai perkataan yang tidak mengenakan, memiliki skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
tertinggi kedua. Sedangkan perilaku bullying secara psikologis seperti membuat
gosip, menekan, menolak, memfitnah teman sebaya dipersepsikan siswa
sebagai perilaku yang tidak terlalu serius dibandingkan bentuk perilaku
bullying yang berupa fisik dan verbal.
Untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada perbedaan persepsi siswa di
SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 terhadap tiga bentuk perilaku
bullying, dilakukan uji beda dengan independent sample t test. Berikut disajikan
data hasil uji beda yang telah dilakukan.
Tabel 4.7 Uji Beda Tiga Bentuk Perilaku Bullying
Bentuk Perilaku Bullying t Sign. (2-tailed) Keterangan
Bullying secara fisik 0,618 0,537 Identik
Bullying secara verbal 1,386 0,168 Identik
Bullying secara psikologis 0,501 0,617 Identik
Hasil dari uji beda pada tabel 4.9 menunjukkan bahwa probabilitas
signifikansi untuk ketiga bentuk perilaku bullying > 0,05. Hal ini berarti tidak
terdapat perbedaan yang signifikan diantara persepsi siswa di SMA Kolese De
Britto dan SMA Stella Duce 2 terhadap tiga bentuk perilaku bullying. Hasil ini
sejalan dengan hasil pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa persepsi
siswa terhadap perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella
Duce 2 identik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Berikut disajikan data perbandingan nilai mean dari setiap skenario yang
menggambarkan perilaku bullying baik di SMA Kolese De Britto maupun di
SMA Stella Duce 2.
Tabel 4.8 Nilai Mean dan Standar Deviasi Skenario
SMA Kolese De Britto SMA Stella Duce 2
Skenario Nilai Mean Std.Deviasi Nilai
Mean Std.Deviasi Bentuk Bullying
Skenario A 2,24 0,600 2,59 0,724 PsikologisSkenario B 3,23 0,654 3,28 0,604 Fisik Skenario C 3,38 0,601 3,49 0,608 Fisik Skenario D 2,96 0,637 2,93 0,643 Verbal Skenario E 3,28 0,774 2,93 0,846 Verbal Skenario F 3,55 0,612 3,41 0,620 Verbal Skenario G 3,01 0,619 2,91 0,676 PsikologisSkenario H 3,45 0,591 3,37 0,649 Fisik Skenario I 3,50 0,614 3,60 0,655 Fisik Skenario J 2,76 0,658 2,87 0,696 Verbal Skenario K 2,90 0,780 2,84 0,626 PsikologisSkenario L 3,50 0,614 3,46 0,661 Psikologis
Hasil dari perhitungan mean dan standar deviasi pada tabel 4.10
menunjukkan bahwa di SMA Kolese De Britto, persepsi tehadap skenario yang
menggambarkan perilaku bullying secara verbal memiliki nilai mean yang
tertinggi. Sedangkan di SMA Stella Duce 2, persepsi terhadapa skenario yang
menggambarkan perilaku bullying secara fisik memiliki nilai mean yang
tertinggi. Namun baik di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2,
persepsi terhadap skenario yang menggambarkan perilaku bullying secara
psikologis memiliki nilai mean yang terendah diantara skenario yang lain. Hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
ini menunjukkan bahwa perilaku bullying secara psikologis cenderung
dianggap sebagai perilaku yang tidak terlalu serius dibandingkan dengan
perilaku bullying yang lainnya.
Saat siswa mempersepsikan perilaku bullying merupakan perilaku yang
serius dan membahayakan, maka seseorang akan cenderung menghindari dan
tidak melakukan perilaku tersebut. Begitu pula sebaliknya, saat siswa
menganggap perilaku bullying sebagai perilaku yang biasa saja dan tidak
berbahaya, maka seseorang akan cenderung membiarkan perilaku tersebut
terjadi atau bahkan melakukannya. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa
siswa di SMA Kolese De Bitto dan SMA Stella Duce 2 mempersepsikan
perilaku bullying secara psikologis sebagai perilaku yang tidak terlalu serius
dibandingkan dengan perilaku bullying yang lainnya. Hasil penelitian ini juga
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Bauman dan Del Rio (2006) yang
memaparkan bahwa perilaku bullying secara psikologis cenderung dianggap hal
yang biasa terjadi dibandingkan dengan perilaku bullying yang lain. Hal ini
tentu saja menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Fakta menunjukkan bahwa
kejadian bunuh diri yang dilakukan oleh Fifi Kusrini (www.kpai.go.id) dan
Linda Utami (Samhadi, 2007) terjadi karena korban sering mengalami perilaku
bullying secara psikologis yaitu berupa ejekan dan dijauhi oleh teman-temannya
yang terjadi secara terus menerus.
Untuk mengetahui lebih lanjut apakah ada perbedaan persepsi siswa
terhadap skenario-skenario yang menggambarkan perilaku bullying di SMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2, dilakukan uji beda dengan
independent sample t test. Berikut disajikan data hasil uji beda yang telah
dilakukan.
Tabel 4.9 Uji Beda Skenario
Skenario t Sign. (2-tailed) Keterangan
Skenario A 3,336 0,001 Tidak Identik
Skenario B 0,456 0,649 Identik
Skenario C 1,249 0,213 Identik
Skenario D 0,329 0,743 Identik
Skenario E 2,796 0,006 Tidak Identik
Skenario F 1,423 0,157 Identik
Skenario G 1,043 0,298 Identik
Skenario H 0,872 0,385 Identik
Skenario I 0,999 0,319 Identik
Skenario J 1,126 0,262 Identik
Skenario K 0,584 0,560 Identik
Skenario L 0,409 0.,683 Identik
Hasil dari uji beda pada tabel 4.11 menunjukkan bahwa probabilitas
signifikansi untuk skenario A sebesar 0,001 dan skenario E sebesar 0,006. Hal
ini berarti terdapat perbedaan yang signifikan diantara persepsi siswa di SMA
Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2 terhadap skenario A dan skenario E.
Namun nilai probabilitas signifikansi untuk skenario yang lainnya > 0,05,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sehingga secara keseluruhan hasil perhitungan ini sejalan dengan hasil dari
pengujian hipotesis yang telah dilakukan.
Kejadian yang menimpa siswa kelas X di SMA Negeri 34 Jakarta,
memperlihatkan akan bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari perilaku
bullying yang terjadi di sekolah. Perilaku bullying dalam bentuk apapun
memiliki dampak negatif bagi proses terbentuknya pribadi dan karakter
seseorang, khususnya pada masa remaja. Masa dimana terjadi proses pencarian
identitas diri untuk mencapai pribadi yang matang dan bertanggung jawab.
Selain itu pula banyak penelitian yang mengemukakan bahwa perilaku bullying
berkorelasi positif dengan turunnya nilai akademis siswa hingga dapat
menimbulkan perasaan rendah diri di kemudian hari. Oleh karena itu persamaan
persepsi akan bahaya dan dampak negatif yang ditimbulkan dari perilaku
bullying menjadi hal yang penting untuk dapat meminimalkan terjadinya
perilaku bullying di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
A. Kesimpulan
Pengujian hipotesis untuk penelitian ini menggunakan independent
sample t – test. Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat apakah ada
perbedaan persepsi terhadap perilaku bullying di SMA Kolose De Britto dan
di SMA Stella Duce 2. Uji hipotesis menghasilkan t sebesar 0,134 dengan
probabilitas signifikansi 0,874 (p > 0,05). Pernyataan tersebut mengandung
arti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara persepsi siswa terhadap
perilaku bullying di SMA Kolese De Britto dan SMA Stella Duce 2.
B. Saran
Dari hasil penelitian ini, diberikan beberapa saran.
1. Bagi Pihak Sekolah
Supaya senantiasa memperhatikan aktivitas dan pergaulan siswa di
sekolah sehingga dapat meminimalkan perilaku bullying yang mungkin
terjadi. Selain itu, sebaiknya pihak sekolah memberikan suatu
pendampingan berupa suatu pelatihan-pelatihan bagi siswa yang
bermasalah maupun siswa yang tidak bermasalah. Hal ini dilakukan agar
perkembangan siswa dapat terpantau dengan baik yang pada akhirnya
akan menghasilkan pribadi yang matang baik dalam hal intelektual dan
emosional.
55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
2. Bagi siswa – siswi di sekolah
Supaya mengetahui dan mengerti akan dampak negatif dari perilaku
bullying yang akan terjadi, sehingga dapat meminimalkan terjadinya
perilaku bullying.
3. Untuk penelitian selanjutnya
Supaya menggunakan subjek penelitian dengan sampel dari populasi
sekolah heterogen, sehingga dapat dilihat bagaimana persepsi siswa
terhadap perilaku bullying dari populasi tersebut. Hal ini sekaligus dapat
memudahkan generalisasi dari hasil penelitian yang sudah dilakukan di
sekolah homogen. Selain itu dapat ditambahkan variabel-variabel yang
terkait seperti umur, asal daerah, jenis kelamin untuk mengetahui
hubungan serta pengaruhnya terhadap perilaku bullying.
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang sudah dilakukan memiliki beberapa keterbatasan.
1. Menggunakan gambar perilaku bullying yang berasal dari sekolah
yang ada di luar negeri, sehingga kemungkinan akan menimbulkan
bias budaya yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang.
2. Subjek penelitian yang digunakan berasal dari dua sekolah homogen,
sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan pada subjek
yang berasal dari sekolah heterogen. Hal ini dikarenakan perilaku
bullying yang terjadi pada sekolah homogen dan sekolah heterogen
kemungkinan berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 2 SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 3 DATA DAN HASIL ANALISIS DATA TRY OUT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sken_A Sken_B Sken_C Sken_D Sken_E Sken_F Sken_G Sken_H Sken_I Sken_J Sken_K Sken_L TOTAL SKOR
3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 41 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 35 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 42 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 42 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 34 3 4 2 2 2 3 3 4 4 3 3 3 36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 3 30 2 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 36 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 36 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 2 3 30 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 3 3 33 2 4 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 30 2 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 3 35 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 1 1 26 1 3 3 3 2 4 3 4 3 1 3 4 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 47 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 42 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 39 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 2 4 34 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 41 1 3 4 2 2 4 3 4 4 3 2 3 35 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 38 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 42 3 3 4 2 3 4 2 2 4 2 2 4 35 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 34 2 3 4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 32 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 4 40 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 2 4 40 1 4 3 3 1 1 2 2 4 3 2 4 30 2 4 4 3 4 3 4 3 4 2 3 3 39 2 4 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 31 2 2 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 34 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 31 2 4 4 3 2 4 2 4 4 4 3 4 40 2 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 3 37 2 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 38 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 35 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 44 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 4 33 2 3 3 2 1 2 3 3 4 3 1 4 31 2 3 3 2 3 2 3 4 2 3 3 2 32 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 28 2 3 4 1 2 1 3 3 3 2 2 3 29 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 34 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 44 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 25 2 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 37 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Correlations [DataSet1] G:\Benzskrip\beny_toedit.sav
Correlations
skenario_
A skenario_
B skenario_
C skenario_
D skenario_
E skenario_
F skenario_
G skenario_
H skenario_
I skenario_
J skenario_
K skenario
_L TOTAL_SKOR
skenario_A Pearson Correlation 1 .141 .237 .224 .380(**) .353(*) .229 .224 .271 .324(*) .345(*) .204 .553(**) Sig. (2-tailed) .330 .097 .117 .006 .012 .109 .118 .057 .022 .014 .155 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_B Pearson Correlation .141 1 .312(*) .246 .138 .209 .227 .338(*) .351(*) .415(**) .354(*) .267 .528(**) Sig. (2-tailed) .330 .027 .086 .338 .146 .113 .016 .012 .003 .012 .061 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_C Pearson Correlation .237 .312(*) 1 .174 .421(**) .470(**) .252 .352(*) .486(**) .252 .367(**) .303(*) .625(**) Sig. (2-tailed) .097 .027 .227 .002 .001 .077 .012 .000 .077 .009 .032 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_D Pearson Correlation .224 .246 .174 1 .404(**) .382(**) .235 .232 .113 .300(*) .459(**) .182 .547(**) Sig. (2-tailed) .117 .086 .227 .004 .006 .100 .104 .434 .034 .001 .207 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_E Pearson Correlation .380(**) .138 .421(**) .404(**) 1 .497(**) .474(**) .389(**) .223 .176 .409(**) .143 .655(**) Sig. (2-tailed) .006 .338 .002 .004 .000 .001 .005 .120 .220 .003 .321 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_F Pearson Correlation .353(*) .209 .470(**) .382(**) .497(**) 1 .221 .483(**) .444(**) .269 .453(**) .331(*) .718(**) Sig. (2-tailed) .012 .146 .001 .006 .000 .123 .000 .001 .059 .001 .019 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_G Pearson Correlation .229 .227 .252 .235 .474(**) .221 1 .458(**) .337(*) .364(**) .325(*) .326(*) .610(**) Sig. (2-tailed) .109 .113 .077 .100 .001 .123 .001 .017 .009 .021 .021 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_H Pearson Correlation .224 .338(*) .352(*) .232 .389(**) .483(**) .458(**) 1 .332(*) .392(**) .335(*) .297(*) .659(**) Sig. (2-tailed) .118 .016 .012 .104 .005 .000 .001 .019 .005 .017 .036 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skenario_I Pearson Correlation .271 .351(*) .486(**) .113 .223 .444(**) .337(*) .332(*) 1 .391(**) .059 .514(**) .611(**) Sig. (2-tailed) .057 .012 .000 .434 .120 .001 .017 .019 .005 .682 .000 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_J Pearson Correlation .324(*) .415(**) .252 .300(*) .176 .269 .364(**) .392(**) .391(**) 1 .263 .192 .585(**) Sig. (2-tailed) .022 .003 .077 .034 .220 .059 .009 .005 .005 .065 .182 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_K Pearson Correlation .345(*) .354(*) .367(**) .459(**) .409(**) .453(**) .325(*) .335(*) .059 .263 1 .187 .632(**) Sig. (2-tailed) .014 .012 .009 .001 .003 .001 .021 .017 .682 .065 .194 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
skenario_L Pearson Correlation .204 .267 .303(*) .182 .143 .331(*) .326(*) .297(*) .514(**) .192 .187 1 .545(**) Sig. (2-tailed) .155 .061 .032 .207 .321 .019 .021 .036 .000 .182 .194 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
TOTAL_SKOR
Pearson Correlation .553(**) .528(**) .625(**) .547(**) .655(**) .718(**) .610(**) .659(**) .611(**) .585(**) .632(**) .545(**) 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Reliability [DataSet1] G:\Benzskrip\beny_toedit.sav Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N %
Valid 50 100.0Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 50 100.0a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on Standardized
Items N of Items .843 .844 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple
Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted skenario_A 33.40 20.735 .439 .279 .836 skenario_B 32.50 21.398 .433 .337 .836 skenario_C 32.26 20.890 .545 .425 .829 skenario_D 33.04 21.060 .444 .339 .835 skenario_E 33.16 19.811 .552 .519 .827 skenario_F 32.56 19.109 .624 .552 .821 skenario_G 32.94 20.547 .513 .456 .830 skenario_H 32.50 20.459 .578 .420 .826 skenario_I 32.26 20.809 .523 .566 .830 skenario_J 33.06 20.792 .487 .388 .832 skenario_K 33.00 20.286 .535 .496 .828 skenario_L 32.46 20.743 .427 .343 .837
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 4 DATA DAN HASIL ANALISIS DATA HASIL
PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sken_A Sken_B Sken_C Sken_D Sken_E Sken_F Sken_G Sken_H Sken_I Sken_J Sken_K Sken_L Sekolah
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Stella Duce 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 Stella Duce 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 Stella Duce 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 Stella Duce 2 4 1 3 2 1 2 4 2 1 4 3 4 Stella Duce 2 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 4 Stella Duce 2 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 4 4 3 2 4 2 4 4 3 3 3 Stella Duce 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 Stella Duce 2 1 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 4 Stella Duce 2 2 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 2 Stella Duce 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 Stella Duce 2 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 Stella Duce 2 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 Stella Duce 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 Stella Duce 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 Stella Duce 2 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 Stella Duce 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 Stella Duce 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Stella Duce 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 Stella Duce 2 3 4 3 4 1 2 2 4 4 2 3 3 Stella Duce 2 2 3 4 3 2 3 3 4 4 2 3 3 Stella Duce 2 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 4 Stella Duce 2 2 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 2 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 Stella Duce 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 Stella Duce 2 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 Stella Duce 2 3 3 4 3 2 4 2 3 4 2 3 4 Stella Duce 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 Stella Duce 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 1 3 3 2 1 3 2 4 4 3 2 2 Stella Duce 2 1 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 Stella Duce 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 Stella Duce 2 2 3 4 2 2 3 2 3 4 2 2 3 Stella Duce 2 2 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 Stella Duce 2 2 2 3 3 2 3 2 4 4 2 1 3 Stella Duce 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Stella Duce 2 2 3 4 2 3 4 3 4 4 2 3 3 Stella Duce 2 3 3 4 2 2 3 2 3 2 4 2 1 Stella Duce 2 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 4 Stella Duce 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 4 Stella Duce 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Stella Duce 2 2 2 3 2 4 2 4 3 4 2 2 4 Stella Duce 2 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 Stella Duce 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 Stella Duce 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 Stella Duce 2 3 2 3 2 1 4 2 2 4 1 2 4 Stella Duce 2 2 4 3 3 2 3 3 4 4 2 2 3 Stella Duce 2 2 3 4 2 4 4 3 3 2 4 2 3 Stella Duce 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 Stella Duce 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 Stella Duce 2 2 4 4 3 3 4 2 2 3 2 4 4 Stella Duce 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 Stella Duce 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 Stella Duce 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 Stella Duce 2 1 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 4 Stella Duce 2 2 3 2 2 2 3 4 2 2 4 2 4 Stella Duce 2 3 4 4 2 3 3 3 4 4 2 3 3 Stella Duce 2 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 2 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 Stella Duce 2 2 3 4 3 2 2 2 4 4 2 2 2 Stella Duce 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 Stella Duce 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 Stella Duce 2 2 4 3 4 3 2 2 3 4 3 4 3 Stella Duce 2 2 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 4 Stella Duce 2 2 3 3 4 2 3 4 3 3 2 2 3 Stella Duce 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 Stella Duce 2 3 3 4 4 3 4 2 2 2 2 1 3 Stella Duce 2 2 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 Stella Duce 2 2 3 4 3 2 3 2 3 4 2 3 2 Stella Duce 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 Stella Duce 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 Stella Duce 2 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 2 4 Stella Duce 2 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 Stella Duce 2 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 Stella Duce 2 2 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 3 Stella Duce 2 2 3 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 Stella Duce 2 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 3 Kolese De Britto 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 Kolese De Britto 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 Kolese De Britto 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 Kolese De Britto 2 3 3 3 4 4 3 3 3 1 3 3 Kolese De Britto 3 3 4 2 2 4 3 3 4 3 2 3 Kolese De Britto 2 4 3 2 3 4 3 4 4 2 3 4 Kolese De Britto 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 Kolese De Britto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 Kolese De Britto 2 3 2 2 4 3 1 3 3 3 3 4 Kolese De Britto 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 Kolese De Britto 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 Kolese De Britto 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 2 4 Kolese De Britto 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 Kolese De Britto 2 2 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 Kolese De Britto 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 2 2 3 3 3 3 2 3 4 2 3 3 Kolese De Britto 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 4 Kolese De Britto 3 4 3 3 3 4 3 4 4 2 3 4 Kolese De Britto 2 4 3 2 4 4 4 2 4 4 4 4 Kolese De Britto 1 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 Kolese De Britto 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 Kolese De Britto 2 3 3 3 2 3 3 4 4 3 1 4 Kolese De Britto 2 3 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 Kolese De Britto 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 Kolese De Britto 2 3 3 3 4 2 3 4 3 2 3 4 Kolese De Britto 2 4 3 2 3 3 3 3 3 2 1 2 Kolese De Britto 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Kolese De Britto 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 Kolese De Britto 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 4 Kolese De Britto 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 Kolese De Britto 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Kolese De Britto 2 3 3 2 4 4 3 4 3 2 4 3 Kolese De Britto 2 3 4 3 2 4 3 4 4 2 4 4 Kolese De Britto 2 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 Kolese De Britto 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 Kolese De Britto 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 Kolese De Britto 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 Kolese De Britto 3 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 Kolese De Britto 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 4 Kolese De Britto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 1 4 Kolese De Britto 3 2 3 4 4 1 4 3 1 1 1 2 Kolese De Britto 2 4 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 Kolese De Britto 3 4 4 3 3 4 2 4 3 2 2 4 Kolese De Britto 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Kolese De Britto 2 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 4 Kolese De Britto 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 Kolese De Britto 1 4 2 2 3 3 2 3 3 2 4 4 Kolese De Britto 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 Kolese De Britto 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 Kolese De Britto 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 4 Kolese De Britto 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 Kolese De Britto 2 4 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 Kolese De Britto 2 3 3 2 1 3 2 2 3 3 2 4 Kolese De Britto 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 Kolese De Britto 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 Kolese De Britto 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 Kolese De Britto 2 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 Kolese De Britto 2 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 4 3 Kolese De Britto 2 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 2 2 3 2 2 3 2 4 4 2 2 4 Kolese De Britto 2 4 2 2 2 4 3 2 3 3 2 3 Kolese De Britto 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 Kolese De Britto 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 Kolese De Britto 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 Kolese De Britto 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 Kolese De Britto 2 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 Kolese De Britto 2 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 Kolese De Britto 1 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 1 Kolese De Britto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 Kolese De Britto 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 Kolese De Britto 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 Kolese De Britto 2 3 3 2 2 4 2 3 2 2 1 3 Kolese De Britto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
TOTAL SKOR Bull_Fisik Bull_Verbal Bull_Psiko
36 12 12 12 40 14 13 13 42 16 14 12 33 12 10 11 43 16 14 13 43 16 14 13 31 7 9 15 40 15 13 12 33 12 11 10 37 15 11 11 39 16 12 11 43 15 13 15 32 12 11 9 32 12 12 8 40 15 13 12 38 12 14 12 36 12 13 11 42 15 14 13 37 13 13 11 43 15 13 15 35 11 11 13 48 16 16 16 47 16 16 15 35 15 9 11 36 15 10 11 36 13 11 12 41 16 12 13 40 15 13 12 40 14 13 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42 16 13 13 32 12 10 10 43 14 16 13 37 14 11 12 32 11 10 11 43 16 14 13 30 14 9 7 39 15 12 12 40 14 14 12 45 16 15 14 32 14 9 9 41 15 13 13 42 15 13 14 39 14 14 11 31 13 10 8 48 16 16 16 37 15 11 11 31 12 11 8 39 14 12 13 33 11 9 13 36 12 12 12 34 12 10 12 38 14 12 12 37 13 11 13 39 13 13 13 35 12 10 13 30 11 8 11 35 15 10 10 36 12 14 10 40 13 15 12 41 15 15 11 37 13 12 12 35 14 11 10 35 11 11 13
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39 14 12 13 35 14 11 10 32 9 11 12 38 16 10 12 42 16 13 13 38 15 12 11 32 15 9 8 43 16 14 13 41 14 14 13 26 8 9 9 37 14 12 11 40 15 13 12 34 12 11 11 39 13 14 12 33 11 13 9 40 16 12 12 33 14 10 9 43 15 15 13 40 14 14 12 30 11 9 10 38 14 12 12 43 15 15 13 39 16 12 11 41 14 14 13 40 15 14 11 38 14 13 11 41 14 14 13 36 13 13 10 39 15 13 11 34 12 11 11 35 12 12 11 36 14 11 11 38 15 11 12 41 16 14 11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40 13 14 13 33 11 12 10 35 12 12 11 40 14 12 14 42 16 15 11 38 13 14 11 39 12 14 13 39 14 14 11 42 15 15 12 41 16 14 11 33 12 11 10 38 12 14 12 40 15 12 13 41 13 14 14 33 11 13 9 30 10 8 12 35 14 11 10 40 15 13 12 41 15 14 12 36 13 11 12 31 13 10 8 47 16 16 15 47 16 15 16 38 13 13 12 37 12 13 12 47 16 16 15 37 13 12 12 39 15 11 13 37 14 13 10 41 14 14 13 45 16 15 14 34 13 11 10 36 14 12 10 42 15 12 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31 10 11 10 29 9 10 10 39 16 12 11 38 15 12 11 48 16 16 16 39 14 13 12 42 16 14 12 33 12 10 11 34 12 11 11 48 16 16 16 39 13 14 12 37 13 13 11 42 16 14 12 33 13 9 11 30 11 9 10 38 13 14 11 33 12 11 10 37 13 13 11 40 14 13 13 41 15 15 11 37 15 12 10 40 15 13 12 36 12 12 12 32 10 10 12 40 16 13 11 32 13 9 10 32 11 11 10 43 15 14 14 40 16 12 12 39 12 13 14 35 13 10 12 38 14 11 13 40 14 14 12 37 14 15 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34 12 12 10 37 12 12 13 33 12 10 11 29 11 10 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NPar Tests [DataSet1] D:\Program Files\SPSS Evaluation\Pen-Stero.sav One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Total_skor N 87
Mean 37.68Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 4.453
Absolute .088Positive .072
Most Extreme Differences
Negative -.088Kolmogorov-Smirnov Z .821Asymp. Sig. (2-tailed) .511
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
NPar Tests [DataSet2] D:\Program Files\SPSS Evaluation\Pen-De Britto.sav One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Total_skor N 82
Mean 37.77Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 4.307
Absolute .080Positive .080
Most Extreme Differences
Negative -.076Kolmogorov-Smirnov Z .726Asymp. Sig. (2-tailed) .667
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T-Test [DataSet1] D:\Program Files\SPSS Evaluation\Pen-Final.sav Group Statistics
Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean Stella Duce 2 87 37.68 4.453 .477Total_skor Kolese De Britto 82 37.77 4.307 .476
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
Sig. (2-tailed) Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
F Sig. t df Upper Lower Total_skor Equal variances
assumed .477 .491 -.134 167 .894 -.090 .675 -1.422 1.242
Equal variances not assumed -.134 166.884 .894 -.090 .674 -1.421 1.240
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
T-Test [DataSet1] D:\Program Files\SPSS Evaluation\Pen-edit2.sav
Group Statistics
Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean Kolese De Brito 82 13.56 1.750 .193Bull_fisik Stella Duce 2 87 13.74 1.914 .205Kolese De Brito 82 12.55 1.806 .199Bull_verbal Stella Duce 2 87 12.15 1.932 .207Kolese De Brito 82 11.66 1.701 .188Bull_psiko Stella Duce 2 87 11.79 1.786 .191
Independent Samples Test
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
Sig. (2-tailed) Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
F Sig. t df Upper Lower Bull_fisik Equal variances
assumed .120 .730 -.618 167 .537 -.175 .283 -.733 .383
Equal variances not assumed -.620 166.855 .536 -.175 .282 -.731 .382
Bull_verbal Equal variances assumed .333 .565 1.386 167 .168 .399 .288 -.170 .968
Equal variances not assumed 1.389 166.990 .167 .399 .288 -.168 .967
Bull_psiko Equal variances assumed .090 .764 -.501 167 .617 -.135 .269 -.665 .396
Equal variances not assumed -.502 166.980 .617 -.135 .268 -.664 .395
T-Test [DataSet1] D:\Program Files\SPSS Evaluation\Pen-edit2.sav
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Group Statistics
Sekolah N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean Kolese De Brito 82 2.24 .600 .066skenarioA Stella Duce 2 87 2.59 .724 .078Kolese De Brito 82 3.23 .654 .072skenarioB Stella Duce 2 87 3.28 .604 .065Kolese De Brito 82 3.38 .601 .066skenarioC Stella Duce 2 87 3.49 .608 .065Kolese De Brito 82 2.96 .637 .070skenarioD Stella Duce 2 87 2.93 .643 .069Kolese De Brito 82 3.28 .774 .085skenarioE Stella Duce 2 87 2.93 .846 .091Kolese De Brito 82 3.55 .612 .068skenarioF Stella Duce 2 87 3.41 .620 .067Kolese De Brito 82 3.01 .619 .068skenarioG Stella Duce 2 87 2.91 .676 .072Kolese De Brito 82 3.45 .591 .065skenarioH Stella Duce 2 87 3.37 .649 .070Kolese De Brito 82 3.50 .614 .068skenarioI Stella Duce 2 87 3.60 .655 .070Kolese De Brito 82 2.76 .658 .073skenarioJ Stella Duce 2 87 2.87 .696 .075Kolese De Brito 82 2.90 .780 .086skenarioK Stella Duce 2 87 2.84 .626 .067Kolese De Brito 82 3.50 .614 .068skenarioL Stella Duce 2 87 3.46 .661 .071
Independent Samples Test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Levene's Test for
Equality of Variances t-test for Equality of Means
Sig. (2-tailed) Mean
Difference Std. Error Difference
95% Confidence Interval of the Difference
F Sig. t df Upper Lower skenarioA Equal variances
assumed 10.211 .002 -3.336 167 .001 -.342 .103 -.545 -.140
Equal variances not assumed -3.355 164.309 .001 -.342 .102 -.544 -.141
skenarioB Equal variances assumed .208 .649 -.456 167 .649 -.044 .097 -.235 .147
Equal variances not assumed -.455 163.882 .649 -.044 .097 -.236 .147
skenarioC Equal variances assumed .106 .745 -1.249 167 .213 -.116 .093 -.300 .067
Equal variances not assumed -1.249 166.599 .213 -.116 .093 -.300 .067
skenarioD Equal variances assumed .137 .712 .329 167 .743 .032 .099 -.162 .227
Equal variances not assumed .329 166.582 .743 .032 .099 -.162 .227
skenarioE Equal variances assumed .065 .800 2.796 167 .006 .349 .125 .103 .596
Equal variances not assumed 2.803 166.856 .006 .349 .125 .103 .596
skenarioF Equal variances assumed .431 .512 1.423 167 .157 .135 .095 -.052 .322
Equal variances not assumed 1.424 166.657 .156 .135 .095 -.052 .322
skenarioG Equal variances assumed 3.643 .058 1.043 167 .298 .104 .100 -.093 .301
Equal variances not assumed 1.046 166.861 .297 .104 .100 -.092 .301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
skenarioH Equal variances assumed .715 .399 .872 167 .385 .083 .096 -.105 .272
Equal variances not assumed .874 166.809 .383 .083 .095 -.105 .272
skenarioI Equal variances assumed .004 .949 -.999 167 .319 -.098 .098 -.291 .095
Equal variances not assumed -1.001 166.994 .318 -.098 .098 -.290 .095
skenarioJ Equal variances assumed .002 .961 -1.126 167 .262 -.117 .104 -.323 .089
Equal variances not assumed -1.128 166.996 .261 -.117 .104 -.323 .088
skenarioK Equal variances assumed 1.354 .246 .584 167 .560 .063 .108 -.151 .278
Equal variances not assumed .580 155.391 .563 .063 .109 -.152 .279
skenarioL Equal variances assumed .624 .431 .409 167 .683 .040 .098 -.154 .234
Equal variances not assumed .410 166.961 .682 .040 .098 -.153 .234
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN 5 SURAT KETERANGAN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI