persepsi orang tentang perilaku...

121
PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARING PERAWATAN PADA PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD SERANG TAHUN 2011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Disusun oleh: Ai Rosidah 107104000286 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H / 2012 M

Upload: phamhuong

Post on 06-Feb-2018

241 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARING

PERAWATAN PADA PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD SERANG TAHUN 2011

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)

Disusun oleh:

Ai Rosidah

107104000286

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H / 2012 M

Page 2: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini; saya :

Nama :Ai Rosidah

NIM : 107104000286

Program studi : Ilmu Keperawatan

Tahun Akademik :2007

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skripsi yang

berjudul:

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING

PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI

RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD SERANG TAHUN 2011

Apabila suatu saat terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan

menerima sangsi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benamya.

Page 3: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

iii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, April 2012

Ai Rosidah, NIM: 107104000286

Persepi Orang Tua Tentang Perilaku Caring Perawat Pada Pelaksanaan

asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Serang Tahun 2011

xiii + 80 halaman + 3 tabel + 5 gambar + 2 lampiran

Kata kunci: persepsi, orang tua, perawat dan perilaku caring

ABSTRAK

Caring merupakan salah satu bentuk pelayanan yang didalamnya terdiri

dari kasih sayang, keramahan, dan suatu pendekatan yang dinamis dimana

perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kualitas dan kepedulian kepada klien.

Perawat mempunyai tugas untuk selalu menerapkan perilaku yang penuh kasih

sayang, rasa sensitive kepada diri sendiri dan orang lain. Perawat dituntut untuk

selalu dapat menerapkan perilaku caring dalam proses asuhan keperawatan

karena berdampak pada kepuasan pasien dan juga persepsi pasien dan orang

tua.Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi persepsi orang tuatentang

perilaku caring perawat di ruang rawat inap anak RSUD Serang tahun 2011.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian

deskriptif. Penelitian dilakukan bulan Desember 2011- Januari 2012, dengan

jumlah sampel 96 responden dari 3 ruangan rawat inap anak RSUD Serang.

Tehnik pengambilan data menggunakan simple random sampling. Pengumpulan

data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Analisis yang digunakan adalah

analisis univariat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 96 responden sebanyak 94,8%

responden memiliki persepsi baik dan sebanyak 5,2% responden memiliki

persepsi kurangbaik. Saran, sikap caring yang sudah baik agar dapat

dipertahankan serta komunikasi terapeutik untuk dapat ditingkatkan agar

pencitraan orang tua dan keluarga pasien terhadap perawat tetap baik. Sikap

caring yang masih kurang pada beberapa perawat agar dapat ditingkatkan dengan

cara selalu mengingatkan antara sesama perawat dan kepada kepala ruangan agar

secara terus-menerus mengingatkan setiap perawat agar berperilaku caring saat

melaksanakan asuhan keperawatan.

Page 4: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

iv

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCE

NURSING SCIENCE STUDY PROGRAM

ISLAMIC STATE UNIVERSITY (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Undergraduated thesis, April 2012

Ai Rosidah, NIM: 107104000286

Parent’s Perception on Caring Behavior of Nurses in Implementation of

Nursing Care at Pediatric's Ward RSUD Serang 2011

xiii + 80 pages + 3 tables + 5 images + 2 attachements

Key words: perception, parent, nurse and caring attitude

ABSTRACT

Caring is one of service style which is consists of fondness, friendliness

and a dynamic approaches of nurses in improving work qualities and caring

toward the clients. It is the duty of nurses to always have a gently behavior and

the sense of self-sensitive through others. Nurses are required to always put the

caring on tops in nursing care in order to fulfill the satisfaction both of patients

and their parents. The aim of this study is to identify the parent’s perception

through caring behavior of nurses in implementation of nursing care at pediatric’s

ward RSUD Serang in 2011.

This study is a quantitative study using descriptive analysis. The study was

conducted in December 2011-January 2012 with total of 96 respondents in three

pediatric wards at RSUD Serang. The Data collection technique was using simple

random sampling in collecting the data with questionnaire. The analysis was using

univariate analysis.

The result showed that in total of 96 respondents, there were 94,8% of

respondents had a good perception and the rest 5,2% of respondents had

unfavorable perception. Based on this research, the recommendation are both of

caring behavior and therapeutic communications that was already good perception

toward nurses. Caring behavior should be maintenance but for good nurses who

had unfavorable perception can be improved by ongoing reminds among fellow

nurses and for the head nurse to continuing remind every nurses caring behavior is

very important in implementation nursing care.

Page 5: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN
Page 6: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN
Page 7: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI

Skripsi denganjudul

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWATPADA PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN

DI RUANG RAWAT INAP ANAK RSUD SERANG TAHUN 2011

Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Jakarta, Mei 2012

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu KesehatanUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

VI

Page 8: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

viii

RIWAYAT HIDUP

Nama : Ai Rosidah

Tempat, Tanggal Lahir : Tangerang, 3 Maret 1989

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Komplek Sek-Neg RI Blok B1/ 6 Rt

01/004 Panunggangan Utara Pinang

Tangerang- Banten

No. Telp/HP : 0856 9388 7488

e-mail : [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN :

1. TK SEKNEG, Tangerang (1994-1995)

2. SDN Panunggangan 1, Tangerang (1995-2001)

3. SMP Pondok Pesantren Daar El Qolam, Balaraja (2001-2004)

4. SMA Pondok Pesantren Daar El Qolam, Balaraja (2004-2007)

5. S1 Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (2007-2012)

Page 9: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

ix

KATA PENGANTAR

Bismillairrahmaniirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya. Shalawat dan salam tak lupa disampaikan kepada Rasul kita Nabi

Muhammad SAW yang telah membawa manusia dari zaman kegelapan ke zaman

yang terang benderang. Atas izinNya lah skripsi dengan judul “Persepsi Orang

Tua Tentang Perilaku Caring Perawat Pada Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di

Ruang Rawat Anak RSUD Serang Tahun 2011” dapat diselesaikan.

Skripi ini dibuat untuk memenuhi syarat akhir dari suatu program

akademik Ilmu Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk mendapat

gelar S.kep., akan tetapi penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata

sempurna, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan penulis terhadap pengetahuan,

pengalaman dan kemampuan penulis melihat fakta dan realita yang ada serta

bagaimana pemecahan masalah dari suatu fenomena yang terjadi disekitarnya.

Penulis banyak mendapatkan dukungan, bantuan, dan motivasi dari

berbagai pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini. Penulis menginginkan

memberikan ucapan terimakasih yang mungkin hanya bisa dituliskan dalam

skripsi kepada:

1. Prof. DR (hc). Dr. M. K. Tadjudin, Sp. And. selaku Dekan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Page 10: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

x

2. Drs. H. Achmad Gholib, MA, selaku Pembantu Dekan Bidang Administrasi

Umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dra. Farida Hamid, M.Pd, selaku Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Tien Gartinah, M.N. selaku Ketua Program Studi IImu Keperawatan

(PSIK) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Ns. Yanti Riyantini M.Kep.Sp.Kep.An dan Bapak Ns. Waras Budi Utomo,

S.Kp., M.KM. selaku pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pikiranya untuk memberikan bimbingan, petunjuk, nasehat dan

arahan kepada penulis selama menyusun skripsi.

6. Seluruh dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan khususnya dosen-

dosen Ilmu Keperawatan yang tidak bisa disebutkan satu persatu serta staf

akademik, dan petugas laboratorium..

7. Pihak RSUD Serang yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan

penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Ucapan terimakasihku teristimewa kepada keluarga tercinta, terutama ayah

dan ibu yang selalu memberikan doanya, motivasinya, kasih sayangnya dan

dukunganya baik moral maupun spiritual demi keberlangsungan studi penulis,

serta untuk kakak dan adikku (Aisyah dan Iqbal) yang selalu memberikan doa

dan semangat.

9. Sahabat-sahabatku Santi, Tya, Nisa, Farizah, Ella, Dawam, Anggun dan

teman-teman kosanku Dienar, Neta, Esa yang selalu memberikan motivasi dan

doanya.

Page 11: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

xi

10. Keluarga Besar PSIK UIN khususnya teman-teman angkatan 2007, kakak-

kakak dan adik-adik PSIK yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu

namanya. Terima kasih atas semangat dan dukungan kalian.

Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Penulis

mengharapkan kesempurnaan itu dapat terbentuk dengan sebuah kritikan dan

saran yang membangun dari berbagai pihak. Semoga rahmat Allah selalu

tercurahkan kepada kita semua.

Ciputat, April 2012

Ai Rosidah

Page 12: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................. ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

ABSTRACT ...................................................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. v

RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... xi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIR ........................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5

C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................. 5

D. Tujuan Penelitian ................................................................................... 5

1. Tujuan Umum ............................................................................. 5

2. Tujuan Khusus ............................................................................ 6

E. Manfaat Penelitian ................................................................................. 6

1. Pelayanan Keperawatan ................................................................ 7

2. Pendidikan Keperawatan ............................................................ 7

3. Rumah Sakit ............................................................................... 7

4. Peneliti Lain ................................................................................ 7

F. Ruang Lingkup Peneliti .......................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 8

A. Konsep Caring ........................................................................................ 8

1. Definisi ....................................................................................... 8

2. Faktor carative dalam caring ..................................................... 9

B. Persepsi .................................................................................................... 14

1. Definisi ....................................................................................... 14

2. Macam-macam Persepsi ............................................................. 15

3. Faktor yang mempengaruhi persepsi .......................................... 15

4. Proses terjadinya persepsi ........................................................... 16

Page 13: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

xiii

C. Perilaku .................................................................................................... 17

1. Definisi ....................................................................................... 17

2. Proses pembentukan perilaku ..................................................... 18

3. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku ......................... 20

4. Bentuk perilaku .......................................................................... 21

D. Keperawatan Anak .................................................................................. 22

1. Perawat ....................................................................................... 22

2. Paradigma keperawatan .............................................................. 23

3. Peran perawat anak ..................................................................... 25

E. Hospitalisasi Pada Anak .......................................................................... 28

1. Definisi ....................................................................................... 28

2. Reaksi anak terhadap proses hospitalisasi .................................. 30

3. Reaksi keluarga terhadap hospitalisasi anak .............................. 33

F. Kerangka Teori ........................................................................................ 34

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL ............. 35

A. Kerangka Konsep ....................................................................................... 35

B. Definisi operasional .................................................................................... 36

BAB IV METODE PENELITIAN ................................................................... 38

A. Desain penelitian ........................................................................................ 38

B. Populasi dan sampel penelitian ................................................................. 38

1. Populasi penelitian ......................................................................... 38

2. Sampel penelitian .......................................................................... 39

C. Lokasi dan waktu penelitian ..................................................................... 40

D. Tehnik pengumpulan sampel .................................................................... 40

E. Alat pengumpulan data ............................................................................. 41

F. Tehnik pengumpulan data ......................................................................... 42

1. Pengumpulan data ......................................................................... 42

2. Tahap pengumpulan data ............................................................... 43

G. Uji validitas dan realibilitas ...................................................................... 44

1. Uji validitas ................................................................................... 44

2. Realibilitas ..................................................................................... 44

H. Pengplahan data ........................................................................................ 45

I. Tehnik analisa data ..................................................................................... 47

J. Etika penelitian .......................................................................................... 47

1. Prinsip-prinsip ............................................................................... 47

2. Masalah etika penelitian ................................................................ 48

BAB V HASIL PENELITIAN ........................................................................ 50

A. Gambaran umum tempat penelitian ........................................................ 50

B. Gambaran persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat .............. 51

C. Distribusi frekuensi persepsi perilaku caring berkaitan 10 faktor ........... 52

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................ 56

A. Distribusi frekuensi persepsi orang tua tentang perilaku caring ................ 56

Page 14: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

xiv

B. Keterbatasan penelitian ............................................................................. 73

C. Implikasi penelitian .................................................................................... 74

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 76

A. Kesimpulan ............................................................................................... 76

B. Saran .......................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi operasional ....................................................................................... 35

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi persepsi orang tuatentang perilaku caring perawat ....... 51

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi persepsi orang tuatentang perilaku caring berkaitan

dengan 10 faktor perilaku caring perawat ..................................................................... 52

Page 16: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses terjadinya persepsi (Sunaryo, 2004) ............................................... 13

Gambar 2.2 Hierarki kebutuhan manusia (Abraham Maslow dalam Sunaryo,

2004) .............................................................................................................................. 13

Gambar 2.3 Cabang kebutuhan manusia (Jean Watson 1979, dalam Hidayat,

2004) .............................................................................................................................. 16

Gambar 2.4 Kerangka teori persepsi, perilaku caring, keperawatan & hospitalisasi

pada anak ....................................................................................................................... 33

Gambar 3.1 Kerangka konsep ........................................................................................ 34

Page 17: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian

Lampiran 2. Informed consent

Lampiran 3. Kuesioner

Lampiran 4. Hasil uji validitas dan realibilitas

Lampiran 5. Hasil analisis univariat

Page 18: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka kesakitan anak merupakan indikator status kesehatan anak.

Survei yang dilakukan oleh Survei Sensus Nasional (SUSENAS) tahun 2005

menunjukkan angka kesakitan pada kelompok anak usia 0-4 tahun ada 27,04%,

kelompok anak usia 5-12 tahun 15,41%, kelompok anak usia13-15 tahun ada

9,71% dan 8,59% pada kelompok anak usia 16-21 tahun. Keadaan ini

menunjukkan bahwa anak usia di bawah 5 tahun lebih rentan dengan penyakit

apabila dibandingkan dengan usia lainnya, hal ini yang dapat menyebabkan

anak harus menjalani hospitalisasi untuk mencapai kesehatan yang optimal.

Hospitalisasi adalah suatu proses dimana anak akan dirawat inap dan

mendapatkan serangkaian tindakan untuk mencapai kesehatan fisik secara

optimal. Hospitalisasi merupakan pengalaman yang mengancam bagi anak

(Asmadi, 2008). Anak yang menjalani hospitalisasi akan mempunyai perubahan

pada aspek privasi, gaya hidup, otonomi diri dan peran. Perubahan tersebut

dipengaruhi oleh sifat, tingkat perkembangan dan tingkat keparahan kesehatan

dan kondisi anak (Kyle, 2007). Hospitalisasi juga menimbulkan efek negatif

seperti trauma yang ditimbulkan dari tindakan-tindakan yang diberikan kepada

anak. Wong (2009) menyebutkan anak yang menjalani hospitalisasi akan

mengalami distres psikis yang meliputi kecemasan, ketakutan, kemarahan,

kekecewaan, kesedihan, malu, atau rasa bersalah. Perubahan yang terjadi pada

Page 19: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

2

hospitalisasi tidak berdampak pada anak saja orang tua anak pun akan

mengalami perubahan seperti perubahan peran, masalah keuangan, kesepian,

perubahan kebiasaan sosial. Hallstrom, Elander, Callery (1997 dalam Asmadi,

2008) membuktikan bahwa dampak hospitalisasi pada anak akan menimbulkan

stress pada orang tua seperti takut, rasa bersalah, stress dan cemas. Brewis

(1995 dalam Asmadi, 2008) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa rasa

takut pada orang tua muncul selama perawatan anak di rumah sakit.

Perawat sebagai pemberi pelayanan (caregiver) akan mempengaruhi

perilaku anak ketika menjalani hospitalisasi (Horner dalam Grayson 1990).

Menurut Casey (1997) untuk mencapai tujuan dari upaya pencegahan dan

pengobatan pada anak yang mengalami hospitalisasi sangat dibutuhkan

kerjasama antara orang tua dan tim kesehatan (Supartini, 2004). Menurut Wong

(2008) asuhan yang berpusat pada keluarga menunjukkan bahwa dalam

keperawatan anak, keluarga menjadi suatu elemen penting ketika anak

menjalani hospitalisasi.

Distress psikis merupakan salah satu dampak dari hospitalisasi, untuk

meminimalisir adanya dampak tersebut maka perawat harus dapat bersikap

ramah dan penuh kasih sayang , karena anak secara psikologis membutuhkan

cinta dan kasih sayang (Wong, 2009). Dampak hospitalisasi pun dapat

dirasakan oleh orang tua anak seperti ketakuan, cemas dan stress. Perilaku yang

harus ditunjukkan oleh perawat ketika melakukan proses asuhan keperawatan

adalah caring. Caring merupakan salah satu bentuk pelayanan yang didalamnya

terdiri dari kasih sayang, keramahan, dan suatu pendekatan yang dinamis

Page 20: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

3

dimana perawat bekerja untuk lebih meningkatkan kualitas dan kepedulian

kepada klien (Muhlisin & Ichsan, 2008). Leininger (1981) menekankan bahwa

mengasuh (caring) adalah tema sentral dari asuhan keperawatan serta

pengetahuan dan praktik keperawatan (Tomey, 2006).

Watson menilai penyakit mungkin saja teratasi dengan upaya

pengobatan, akan tetapi tanpa perawatan penyakit akan tetap ada. Watson

memberikan pandangan tentang konsepnya yaitu tentang perilaku caring

perawat (Watson, 2008). Perawat mempunyai tugas untuk selalu menerapkan

perilaku yang penuh kasih sayang, rasa sensitif kepada diri sendiri dan orang

lain (Christensen, 2009). Perawat dituntut untuk selalu dapat menerapkan

caring dalam proses asuhan keperawatan karena berdampak pada kepuasan

pasien dan juga persepsi pasien dan orang tua.

Persepsi adalah suatu proses dimana individu menangkap rangsangan

kesan-kesan sensoris guna memberikan arti bagi lingkungan mereka (Robbins

& Judge, 2008). Apabila persepsi seseorang baik maka perilaku yang muncul

juga akan baik. Anne & Byrne (1992) menjelaskan bahwa seseorang

memerlukan persepsi yang baik untuk mendasari penerimaan dan interpretasi

yang baik dan informasi yang masuk untuk menyelesaikan masalah atau tugas

yang abstrak dengan sukses.

Penelitian yang dilakukan oleh Saputri (2009) mengenai persepsi pasien

tentang perilaku caring dalam pelayanan keperawatan didapat bahwa

pengetahuan perilaku caring perawat menurut pasien adalah perawat memberi

perhatian lebih kepada pasien dan keluarga dan perilaku caring perawat yang

Page 21: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

4

dirasakan pasien adalah perawat aktif bertanya, berbicara lembut, memberi

dukungan, responsif, terampil dan menghargai serta menjelaskan.

Hasil penelitian lain oleh Wahyuni (2008) mengenai perilaku caring

perawat di RS Haji Adam Malik didapatkan sebanyak 58% pasien menyatakan

perawat berperilaku baik dan 42% pasien menyatakan perawat berperilaku

cukup, dalam hal ini Wahyuni menjelaskan masih rendahnya pelaksanaan

karatif caring perawat terhadap pasien terutama aspek meningkatkan proses

belajar mengajar dan aspek memenuhi kebutuhan dasar manusia.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang merupakan

rumah sakit rujukan Provinsi Banten. Data pada bulan Januari-Juni 2011 di

RSUD kabupaten Serang terdapat 1.474 pasien anak yang dirawat. Hasil studi

pendahuluan yang dilakukan pada 5 orang tua pasien yang diajukan pertanyaan

tentang perilaku caring perawat 2 diantaranya menyatakan baik dan 3 lainnya

menyatakan cukup. Fenomena ini mengindikasikan bahwa adanya

kecenderungan perawat masih belum berperilaku caring pada saat memberikan

asuhan keperawatan.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

tentang persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat pada pelaksanaan

asuhan keperawatan di ruang rawat inap anak di Rumah Sakit Umum Daerah

Serang.

Page 22: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

5

B. Rumusan Masalah

Anak yang menjalani hospitalisasi akan mengalami distres psikis yang

meliputi kecemasan, ketakutan, kemarahan, kekecewaan, kesedihan, malu, atau

rasa bersalah (Wong, 2009). Dampak hospitalisasi pada anak akan

menimbulkan stress pada orang tua seperti takut, rasa bersalah, stress dan

cemas. Caring hadir sebagai suatu pendekatan yang dinamis dimana perawat

bekerja untuk lebih meningkatkan kualitas dan kepedulian kepada klien

(Muhlisin & Ichsan, 2008). Hasil studi pendahuluan yang dilakukan pada 5

orang tua pasien yang diajukan pertanyaan tentang perilaku caring perawat 2

diantaranya menyatakan baik dan 3 lainnya menyatakan cukup. Fenomena ini

mengindikasikan bahwa sebagian dari orang tua pasien masih belum melihat

perawat berperilaku caring pada saat memberikan asuhan keperawatan.

C. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan indentifikasi masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

pertanyaan penelitian yang akan diajukan adalah bagaimana persepsi orang tua

tentang perilaku caring perawat di ruang rawat inap anak RSUD Kabupaten

Serang?

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat di

ruang rawat inap anak RSUD Serang tahun 2011.

Page 23: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

6

2. Tujuan Khusus

Mengidentifikasi persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat:

a. Membentuk sistem nilai humanistik dan altruistik

b. Menanamkan keyakinan dan harapan

c. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain

d. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu

e. Mempromosikan dalam penerimaan ekspresi perasaan negatif dan

positif

f. Membantu menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan

g. Mengajarkan hubungan interpersonal

h. Menetapkan untuk mendukung perlindungan, perbaikan budaya

sosial dan spiritual

i. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia

j. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial dan fenomenologi

E. Manfaat Penelitian

1. Pelayanan keperawatan

Hasil penelitian ini dapat menjadi asupan bagi perawat pelaksana dalam

memberikan asuhan keperawatan dengan menerapkan perilaku caring

pada anak sehingga anak akan merasa nyaman dan aman ketika menjalani

hospitalisasi.

Page 24: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

7

2. Pendidikan keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu acuan siswa keperawatan

agar dapat lebih memahami tentang kosep caring yang dilakukan pada

saat memberikan asuhan keperawatan yang dikhususkan kepada pasien

anak.

3. Rumah sakit

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai acuan dasar untuk menerapkan

perilaku caring dalam asuhan keperawatan sehingga pasien merasa puas

dengan pelayanan keperawatan.

4. Penelitian keperawatan

Hasil penelitian dapat menjadi data dasar untuk peneliti selanjutnya

tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring perawat.

F. Ruang Lingkup

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis

penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian untuk mengetahui

gambaran tentang sesuatu secara objektif (Setiadi, 2007). Tujuan penelitian

deskriptif adalah mendeskripsikan suatu peristiwa atau kondisi populasi saat

ini (Danim, 2003).

Responden pada penelitian ini adalah seluruh orang tua pasien anak di

RSUD Serang di ruang anak kelas 1, 2, 3. Penelitian dilakukan pada bulan

Desember 2011 s.d Januari 2012 di RSUD Serang.

Page 25: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Caring

1. Definisi

Caring adalah perhatian kepada individu ataupun memberikan

bantuan kepada individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya

(Nursalam, 2003). Watson dalam Muhlisin & Ichsan, 2008 mendefinisikan

caring lebih dari sebuah eksistensi filosofi dan ia memandang caring sebagai

ideal moral keperawatan.

Proses caring keperawatan mencakup wilayah penyuluhan dalam

bentuk ilmu biofisik, perilaku, sosial dan humanistik. Penerapan ilmu caring

harus berlandaskan pengetahuan ilmiah dan perilaku humanistik untuk

mencapai kepedulian terhadap klien (Christensen, 2009). Pandangan teori

Watson dalam Hidayat, 2004 memahami bahwa manusia memiliki empat

kebutuhan dasar yang saling berhubungan diantaranya biofisikal, psikofisikal,

psikososial dan kebutuhan intrapersonal-interpersonal.

Page 26: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

9

Gambar 2.3 Cabang kebutuhan manusia menurut Jean Watson

2. Faktor carative dalam caring

Watson mengembangkan original carative factor menjadi clinical

caritas processes yang menawarkan pandangan yang lebih terbuka (Muhlisin

& Ichsan, 2008), yaitu:

Kebutuhan Biofisikal

Kebutuhan makan dan cairan

Kebutuhan eliminasai

Kebutuhan ventilasi

Kebutuhan

Psikofisikal

Kebutuhan aktivitas dan istirahat

Kebutuhan seksualitas

Kebutuhan

psikososial

Kebutuhan berprestasi

Kebutuhana berorganisasi

Kebutuhan intrapersonal-

interpersonal

Kebutuhan aktualisasi diri

Page 27: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

10

a. Membentuk sistem nilai humanistik dan altruistik.

Watson (2008) mengungkapkan bahwa perawat menerapkan perilaku

penuh kasih saying, kebaikan dan ketenangan dalam konteks kesadaran

terhadap caring. Faktor instrinsik yang dimiliki oleh manusia merupakan

suatu bentuk kasih sayang seperti emosi cinta, kepedulian dan cinta diri

sendiri dan orang lain. Watson dalam Asmadi, 2008 mengemukakan

bahwa asuhan keperawatan yang berdasarkan nilai humanistik dan

altruistik dapat dikembangkan melalui pemahaman nilai yang ada pada

diri seseorang, keyakinan, interaksi, kebudayaan dan pengalaman pribadi.

Manifestasi caring perawat pada pengertian humanistik adalah memanggil

namaanak dengan panggilan kesenangan, selalu mendengarkan keluhan

anak dan kebutuhan anak. Perawat membuat anak merasa nyaman

berbicara dengan suara lembut atau menyanyi dengan lembut atau dan

dengan kontak fisik seperti memegang, memeluk, menyentuh, serta

mencium (Potter & Perry, 2005)

b. Menanamkan keyakinan dan harapan.

Perawat hadir dengan sepenuhnya mewujudkan dan mempertahankan

sistem kepercayaan kepada klien. Kita tidak dapat mengabaikan

pentingnya suatu keyakinan dan pengharapan yang ada pada kehidupan

terutama ketika klien merasa kehilangan dan putus asa (Watson, 2008).

Pengembangan hubungan yang efektif antara klien dan perawat maka akan

terjalin suatu nilai kepercayaan dan keyakinan yang kuat dari dalam diri

Page 28: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

11

klien (Asmadi, 2008). Manifestasi perilaku caring perawat adalah

memotivasi pasien dan mendorong pasien mencari alternatif terapi secara

rasional, memotivasi pasien untuk menghadapi penyakitnya walaupun

penyakitnya termasuk terminal (Stuart dan Laraia, 2001)

c. Mengembangkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang lain.

Seorang perawat dituntut untuk dapat membangun dan mengembangkan

nilai senitivitas terhadap pribadi dan orang lain (Asmadi, 2008). Apabila

nilai tersebut sudah dikembangkan oleh perawat maka dalam pemberian

pelayanan perawat menjadi lebih sensitif dan bersikap wajar kepada klien

(Muhlisin & Ichsan, 2008). Manifestasi perilaku caring perawat adalah

bersikap empati dan mampu menempatkan diri pada posisi pasien, ikut

merasakan dan prihatin terhadap penderitaan yang diungkapkan pasien

serta siap membantu setiap saat (Tomey & Alligood, 2006)

d. Membina hubungan saling percaya dan saling membantu.

Hubungan yang harmonis haruslah terjalin secara terbuka, jujur dan tidak

dibuat-buat (Asmadi, 2008). Perawat memberikan informasi dengan jujur

dan selalu memperhatikan klien dengan sikap empati yaitu turut

merasakan apa yang klien rasakan (Muhlisin& Ichsan, 2008). Potter &

Perry (2005) menyarankan membangun nilai kepercayaan kepada anak

adalah membiarkan anak mengobservasi hubungan yang ramah antara

orang tua dan perawat sebelum secara langsung mendekati anak. Perawat

yang ramah dan informatif, mendengarkan dengan baik tentang

Page 29: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

12

kekhawatiran keluarga dan tidak menakutkan bagi anak telah membentuk

dasar untuk hubungan yang positif(Potter & Perry, 2005).

e. Mempromosikan dalam penerimaan ekspresi perasaan negatif dan positif.

Perawat harus siap menampung dan mendukung perasaan negatif dan

positif yang timbul dari diri klien. Berbagi perasaan merupakan

pengalaman yang cukup baik bagi perawat dan klien. Perawat harus

menggunakan intelektual maupun emosional yang mereka miliki pada saat

keadaan yang berbeda (Tomey& Alligood, 2006). Saat klien mengeluhkan

tentang masalah dan perasaan, perawat dapat memberikan waktunya untuk

mendengarkan apa yang dikeluhkan oleh klien (Muhlisin, 2008). Perawat

dapat memotivasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya baik positif

maupun negatif seperti memberikan keyakinan kepada anak-anak bahwa

tidak mengapa jika menangis (Potter & Perry, 2005)

f. Membantu menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.

Perawat menggunakan metode proses keperawatan sebagai pola pikir dan

pendekatan kepada klien. Perawat secara kreatif menggunakan diri sendiri

dan cara yang diketahui untuk terlibat dalam proses caring-healing yang

artristik (Muhlisin& Ichsan, 2008). Manifestasi perawat dapat melibatkan

anak dan keluarga dalam perencanaan perawatan dari saat pertama dalam

pertemuan pertama (Ricci & Kyle 2009).

g. Mengajarkan hubungan interpersonal.

Nilai ini menuntut perawat agar memberikan pengajaran kepada klien

untuk dapat menetapkan kebutuhan pribadi dan memberikan kesempatan

Page 30: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

13

untuk pertumbuhan personal klien (Muhlisin& Ichsan, 2008).Perawat

memberdayakan keluarga dan anak dengan memberikan pengetahuan

tentang segala sesuatu yang tidak dipahami (Ricci & Kyle 2009).

h. Menetapkan untuk mendukung perlindungan, perbaikan budaya sosial dan

spiritual.

Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan eksternal

klien terhadap kesehatan kondisi penyakit klien (Christensen, 2009).

Penciptaan lingkungan healing pada seluruh tingkatan baik fisik maupun

nonfisik lingkungan yang kompleks dari energi dan kesadaran yang

memiliki keutuhan. Supartini (2004) menambahkan perlunya modifikasi

lingkungan fisik agar tidak menakutkan. Modifikasi lingkungan tersebut

dapat berupa, mendesainnya seperti rumah, yaitu penataan dan dekorasi

yang bernuansa anak misalnya, menggunakan alat tenun dan tirai

bergambar bunga atau binatang lucu, hiasan di dinding bergambar dunia

binatang, papan nama pasien bergambar lucu, tangga dicat berwarna

warni.

i. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Nilai ini merupakan suatu kebutuhan yang memang diperlukan oleh klien.

Perawat harus mengetahui kebutuhan yang komprehensif yaitu kebutuhan

biofisik, psikososial, interpersonal dan psikofisikal klien. Pemenuhan

kebutuhan yang paling mendasar perlu dicapai sebelum beralih ketingkat

selanjutnya contohnya pemenuhan nutrisi, eliminasi dan ventilasi (Tomey

& Alligood, 2006).

Page 31: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

14

j. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomenologis.

Seorang klien terkadang harus dihadapkan pada pengalaman yang bersifat

provokatif dengan tujuan agar klien dapat meningkatkan pemahaman lebih

mendalam tentang diri sendiri (Muhlisin& Ichsan, 2008). Nilai eksistensi

dan fenomenologis dapat menjadikan seorang klien siap dan mempunyai

kekuatan dalam menghadapi kehidupan nyata dan kematian (Asmadi,

2008).

B. Persepsi

1. Definisi

Persepsi merupakan suatu proses yang digunakan individu untuk

memilih, mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi yang bertujuan

untuk penggambaran arti suatu objek (Rangkuti, 2009). Menurut Bimo

Walgito (2001 dalam Sunaryo, 2004) persepsi adalah proses

pengorganisasian dan penginterpretasian rangsangan yang diterima oleh

seorang individu yang merupakan suatu aktivitas berintegrasi dalam diri

individu.

Persepi merupakan sebuah proses dimana individu menangkap

rangsangan kesan-kesan sensoris guna memberikan arti bagi lingkungan

mereka (Robbins & Judge, 2008). Anne & Bryne (1992) mendefinisikan

persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, menerima, mengatur dan

menginterpretasikan suatu informasi yang didapat dari lingkungan sekitar.

Persepi dapat diartikan suatu proses penerimaan rangsangan, pemilihan dan

Page 32: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

15

penginterpretasian suatu informasi yang diterima individu dalam menilai

suatu objek

2. Macam-macam persepsi

Sunaryo (2004) membagi dua macam pesepsi, yaitu:

a. Eksternal perception, yaitu persepsi ini terjadi apabila rangsangan

datang dari luar individu

b. Self perception, yaitu persepsi yang terjadi apabila rangsangan

tersebut berasal dari dalam diri individu.

3. Faktor yang mempengaruhi persepsi

Setiap individu melihat sesuatu hal yang sama namun mengartikan hal

tersebut berbeda dapat diartikan jika persepsi setiap individu berbeda-beda

walaupun objeknya sama. Perbedaan tersebut muncul karena adanya

beberapa faktor yang mempengaruhi pembentukannya. Faktor pengalaman,

pendidikan dan kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap

pembentukan persepsi (Hardjana, 2003)

Interpretasi sangat dipengaruhi oleh berbagai karakteristik pribadi dari

pembuat persepsi tersebut. Karakteristik pribadi dipengaruhi oleh sikap,

kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lalu dan harapan seseorang

(Robbins &Judge, 2008). Menurut Sukadji (1986 dalam Luthfi dkk) faktor-

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah:

a. Diri sendiri, interpretasi seseorang tentang apa yang dilihatnya

dipengaruhi oleh karakteristik individual seperti sikap, minat,

pengalaman dan harapan

Page 33: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

16

b. Sasaran persepsi, sasaran persepsi seseorang dapat disebabkan karena

kesamaan, kedekatan dan kebetulan

c. Faktor situasi, misalnya seseorang yang ada di tepi pantai mengenakan

pakaian renang itu merupakan sesuatu yang tidak mengherankan,

tetapi apabila seseorang itu memakai pakaian renang tetapi tidak

berada dalam situasi yang berhubungan dengan renang maka akan

sangat menarik perhatian, karena itu bukan hal yang wajar.

4. Proses terjadinya persepsi

Sunaryo (2004) proses terjadinya persepsi terjadi karena tiga proses,

yaitu:

a. Proses fisik, adanya stimulus berasal dari luar individu dan langsung

mengenai alat indra sebagai reseptor

b. Proses fisiologis, adanya stimulusberasal dari dalam individu dengan

menggunakan saraf sensorisyang menghantarkan ke dalam otak

secara fisiologis

c. Proses psikologis, adanya proses dalam otak sehingga individu

menyadari stimulus yang diterima

Komponen-komponen pembentuk proses persepsi ini tidak dapat

dihilangkan salah satunya, karena sudah menjadi syarat pembentukan proses

terjadinya persepsi yang terdiri dari proses fisik, proses fisiologis dan proses

psikologis. Proses persepsi dalam bagan dapat digambarkan seperti di bawah

ini:

Page 34: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

17

Gambar 2.1 Proses terjadi persepsi

C. Perilaku

1. Definisi

Perilaku dari sudut biologis dapat diartikan adanya suatu kegiatan

organisme yang saling bersangkutan dan dapat diamati secara langsung dan

tidak langsung. Perilaku secara operasional adalah suatu rangsangan respon

yang datangnya dari subjek luar (Soekidjo, 1993 dalam Sunaryo, 2004).

Robert Kwick (1974 dalam Sunaryo, 2004) mendefinisikan perilaku adalah

suatu tindakan organisme yang dapat kita amati dan pelajari.

Perilaku jika diibaratkan dengan gunung es, merupakan puncak

gunung es yang dapat dilihat oleh kedua mata. Perilaku yang terlihat itu dapat

diartikan hanyalah sebuah akibat yang muncul dikarenakan adanya sebab

Objek Stimulus

Reseptor

Persepsi

Saraf sensorik

Saraf motorik Otak

Page 35: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

18

(akar masalah), sedapat mungkin kita harus berhasil mengatasi akar masalah

tersebut secara otomatis perilaku akan berubah (Gunawan, 2007).

Skinner (1938 dalam Notoatmodjo 2007) mendefinisikan perilaku

sebagai hubungan antara stimulus dan respon. Skinner mengemukakan ada

dua respon (tanggapan) yaitu:

a. Responden respons (perilaku responden)

Tanggapan yang disebabkan oleh rangsangan tertentu atau electing stimuli

yang menimbulkan tanggapan yang relatif tetap. Emosi merupakan salah

satu contoh dari responden respons yang diakibatkan karena adanya hal-

hal yang tidak mengenakan.

b. Operant respon atau instrument behavior

Tanggapan ini timbul karena berkembang dan diikuti rangsangan tertentu.

Perangsangan tersebut atau semacamnya disebut reinforcing stimuli atau

reinforcer, karena perangsangan-perangsangan tersebut memperkuat

respon yang dilakukan oleh orang. Perangsangan yang demikian itu

mengikuti atau memperkuat suatu perilaku tertentu yang telah dilakukan.

2. Proses pembentukan perilaku

Perilaku manusia terbentuk atas dasar atau karena adanya

kebutuhan. Abraham Harold Maslow mengemukakan bahwa ada lima

kebutuhan dasar yang dimiliki oleh manusia, yaitu:

a. Kebutuhan fisiologi/biologis, merupakan kebutuhan pokok utama

yang dibutuhkan manusia, misalnya: makanan, elektrolit, udara, air

Page 36: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

19

dan seks. Apabila ini semua tidak terpenuhi maka kebutuhan fisiologis

dan biologis manusia tidak seimbang.

b. Kebutuhan rasa aman, manusia tidak akan hidup nyaman apabila

kebutuhan ini tidak terpenuhi. Rasa aman terhindar dari tindakan

kejahatan, terhindar dari peperangan dan permusuhan.

c. Kebutuhan mencintai dan dicintai, manusia mendambakan kasih

sayang dari orang lain baik dari orang tua, saudara, kekasih dan lain-

lain. Kebutuhan ini membuat manusia selalu merasa bahagia dan akan

membuat manusia merasa aman dan nyaman.

d. Kebutuhan harga diri, di dalam diri manusia ingin menjadi seseorang

yang selalu diperhatikan dan dihargai oleh orang lain. Hal seperti ini

membuat manusia menjadi sosok makhluk hidup yang berarti.

e. Kebutuhan aktualisasi diri, manusia selalu ingin lebih sukses

dibanding orang disekitarnya, berhasil dalam menggapai cita-citanya

dan merasa lebih baik dan menonjol dalam karier dan usahanya.

Kebutuhan – kebutuhan yang telah dijelaskan di atas tidak dapat

terpisahkan satu dengan lainnya, karena sudah merupakan suatu rangkaian

kehidupan. Satu kebutuhan tidak terpenuhi maka akan merusak kebutuhan

lainnya.

Page 37: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

20

Gambar 2.2 hierarki kebutuhan manusia menurut Abraham

Maslow

3. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku

Perilaku terbentuk dari beberpa faktor, dari dalam maupun luar. Green

(1980 dalam Maulana 2009) menjelaskan ada tiga faktor yang dapat

mempengaruhi perilaku manusia, diantaranya:

a. Faktor predisposisi

Faktor ini merupakan faktor yang berasal dari diri seseorang dan karena

ini seseorang dapat melakukan banyak hal seperti, pengetahuan, jenis

kelamin, usia, persepsi dan lain-lain.

b. Faktor pemungkin (enabling factor)

Faktor yang memungkinkan atau yang memfasilitasi perilaku seseorang

untuk melakukan sesuatu hal, seperti lingkungan hidup, sarana kesehatan,

atau sumber-sumber khusus yang dapat mendukung dan keterjangkaunya

sumber dan fasilitas.

Page 38: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

21

c. Faktor penguat (reinforcing factor)

Faktor ini merupakan faktor pendorong perilaku seseorang atau

memperkuat perilaku seseorang, seperti orang terdekat, tokoh masyarakat

dan keluarga.

4. Bentuk perilaku

Perilaku dapat diberi batasan sebagai suatu tanggapan individu

terhadap rangsangan yang berasal dari dalam maupun luar individu (Sunaryo,

2004). Perilaku ada dua macam:

a. Perilaku pasif

Perilaku ini masih terdapat di dalam diri manusia sifatnya tertutup dan

tidak dapat dilihat secara langsung.Perilaku ini dapat dilihat dari sikap

bukan dari tindakan nyata, seperti berfikir. Seseorang berfikir kita hanya

dapat melihat ia sedang berfikir tetapi kita tidak dapat melihat apa yang

ada difikirannya

b. Perilaku aktif

Perilaku aktif dapat dilihat langsung sebagai tindakan nyata, terbuka,

seperti saat seseorang membaca buku. Kita dapat melihat sikap dan

tindakan nyata orang tersebut yang sedang membaca buku.

Page 39: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

22

D . Keperawatan Anak

1. Perawat

Perawat adalah salah satu anggota tim kesehatan yang bekerja dengan

anak dan orang tua (Supartini, 2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia (Kepmenkes RI) Nomor 1239/Menkes/SK/XI/2001 menjelaskan

bahwa perawat adalah seseorang yang telah lulus dari pendidikan keperawatan

di dalam maupun di luar negeri sesuai dengan ketentua peraturan perundang-

undangan yang berlaku(Asmadi, 2008).

Florence Nightingale dalam Priharjo, 2008 menyatakan bahwa perawat

adalah mempertahankan kondisi pasien terhadap masalah kesehatan yang

dialaminya. Menurut Elis & Hartley (1980 dalam Priharjo, 2008) perawat

adalah orang yang mengasuh, melindungi dan merawat orang yang sakit,

lanjut usia dan luka. Perawat merupakan seseorang yang berlatar belakang

pendidikan keperawatan yang bertugas memberikan kenyamanan, merawat

dan melindungi pasien dari segala sesuatu kondisi abnormal yang dialami

pasien.

Keperawatan didefinisikan secara umum sebagai hubungan yang

dinamik dimana perawat membantu klien dalam memenuhi kebutuhan dasar

sehingga mencapai kesehatan yang optimal (Potter & Perry,

2005).International Council of Nurses (ICN) mendefinisikan keperawatan

sebagai suatu bentuk pelayanan yang mencakup pelayanan secara mandiri dan

Page 40: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

23

kolaboratif yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik

sehat maupun sakit dalam tatanan pelayanan keperawatan (Priharjo, 2008).

2. Paradigma keperawatan

Paradigma keperawatan terdiri dari empat konsep, yaitu:

a. Manusia

Manusia sebagai sistem adaptif yang selalu berinteraksi dan

berespons terhadap lingkungan, mempunyai kemampuan untuk

mempertahankan integritas diri melalui mekanisme adaptasi

(Kusnanto, 2004). Manusia sebagai klien keperawatan anak adalah

individu yang berusia 0 sampai 18 tahun yang sedang dalam proses

perkembangan dan pertumbuhan (Supartini, 2004).

Anak merupakan individu yang unik yang masih bergantung

bantuan orang dewasa dan lingkungannya.Anak secara psikologis

membutuhkan kasih sayang, cinta dan rasa aman dari orang dewasa

yang berada disekitar.

b. Sehat

Definisi sehat menurut Undang-Undang Kesehatan Republik

Indonesia No. 23 tahun 1992 adalah keadaan sejahtera tubuh, jiwa,

dan soial yang memungkinkan individu hidup produktif secara sosial

dan ekonomi (Asmadi, 2008). Sehat merupakan kondisi dinamis

manusia dalam rentang sehat dan sakit yang merupakan hasil interaksi

lingkungan.

Page 41: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

24

Sehat dalam keperawatan anak adalah kondisi dimana

kesejahteraan anak terpenuhi antara fisik, mental dan sosial pada masa

pertumbuhan dan perkembangan agara dapat tercapai secara optimal

(Supartini, 2004). Anak sepanjang rentang sehat-sakit memerlukan

bantuan perawat secara langsung maupun tidak langsung dan tidak

terlepas bimbingan dari keluarga.

c. Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

kesehatan manusia, baik internal maupun eksternal. Faktor internal

seperti aspek-aspek genetika, struktur dan fungsi tubuh serta

psikologis sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan fisik,

biologik, sosial, kultural dan spiritual (Asmadi, 2008). Anak selalu

bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya.Perkembangan

anak sangat dipengaruhi oleh rangsangan lingkungan eksternal seperti

lingkungan yang aman, peduli dan penuh kasih sayang (Supartini,

2004).

d. Keperawatan

Keperawatan merupakan suatu profesi pengabdian kepada

manusia dan kemanusiaan yang mementingkan kepantingan kesehatan

masyarakat di atas kepentingan pribadi (Kusnanto, 2004).

Keperawatan menggunakan kode etik keperawatan sebagai tuntutan

utama dalam melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan.

Page 42: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

25

Fokus utama dalam pelayanan keperawatan adalah peningkatan

kesehatan dan pencegahan penyakit dengan asuhan keperawatan yang

berfokus pada keluarga dan perawatan yang terapeutik. Konsep yang

mendasari kerjasama antara keluarga dan perawat adalah perawat

memfasilitasi keluarga agar tetap aktif dalam asuhan keperawatan

anaknya di rumah sakit dan memberdayakan kemampuan keluarga

dari aspek pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan

perawatan anak di rumah sakit (Supartini, 2004)

3. Peran perawat anak

a. Advokasi

Perawat sebagai advokasi bertanggung jawab terhadap diri

sendiri, profesi dan institusi tempat bekerja. Perawat harus bekerja

sama dengan keluarga dalam memenuhi kebutuhan mereka dan

merencanakan intervensi yang tepat sesuai kebutuhan (Wong, 2008).

Perawat membantu melindungi klien dari kejadian yang tidak

diinginkan ketika dalam tindakan diagnostik atau pengobatan. Perawat

pun melindungi hak-hak klien sebagai manusia secara hukum serta

membantunya dalam memenuhi kebutuhan dasar (Potter & Perry,

2005)

b. Pendidik

Perawat dapat memberikan penyuluhan kepada keluarga anak

secara langsung maupun tidak langsung. Kebutuhan orang tua terhadap

Page 43: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

26

pendidikan kesehatan merupakan suatu hal terpenting karena keingin

tahuan keluarga akan kondisi anak yang mencakup penyakit dan

perawat anak selama di rumah sakit. Perawat mempunyai peran sebagai

pendidik kesehatan dapat mengubah tiga sikap orang tua diantaranya

pengetahuan, keterampilan dan sikap keluarga khususnya saat anak

sakit (Supartini, 2004).

c. Konselor

Perawat sebagai konselor dapat memberikan konseling kepada

anak dan keluarga saat mereka membutuhkannya. Proses pemberian

konseling ini akan membedakan dengan pendidikan kesehatan yaitu

mendengarkan keluhan klien, melakukan sentuhan, hadir secara fisik

dan dapat bertukar pikiran anatara keluarga dan perawat (Supartini,

2004).

Wong (2008) menjelaskan perhatian pada kebutuhan emosi

memerlukan dukungan dan terkadang memerlukan konseling.

Konseling melibatkan pertukaran pendapat dan ide yang dapat

memberi dasar untuk pemecahan masalah.

d. Koordinator

Perawat melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan tim

kesehatan lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan yang

berkualitas (Wong, 2008). Tujuan dari berkolaborasi dengan tim

kesehatan lain agar terlaksananya asuhan yang holistik dan

komprehensif.

Page 44: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

27

Perawat dijadikan sebagai koordinator karena selama waktu 24

jam perawat berada disisi klien. Perawat bekerja sama dengan keluarga

sangat dibutuhkan dan juga harus terbina dengan baik, tidak hanya saat

perawat membutuhkan informasi dari orang tua tetapi ketika proses

perawatan anak keluarga harus bersikap aktif (Supartini, 2004)

e. Peran restoratif

Perawat membantu klien untuk mendapatkan kembali

kesehatannya melalui proses penyembuhan. Perawat memfokuskan

asuhannya kepada kebutuhan klien secara holistik (Potter & Perry,

2005).

Aspek penting dari restoratif adalah pengkajian dan evaluasi

status fisik yang berkesinambungan. Fokus utama pada pengkajian

fisik, patofisisologi dan rasional ilmiah yang dilakukan membantu

perawat dalam membuat keputusan mengenai status kesehatan (Wong,

2008)

f. Pengambilan keputusan etis

Perawat sering menghadapi masalah etis dalam perawatan

pasien. Dilema etis muncul ketika pertentangan dan pertimbangan

moral mendasari berbagai alternatif. Peran perawat sebagai anggota

tim pelayanan kesehatan secara rutin menggunakan metode

pemecahan masalah sistematis yang dikenal dengan proses

keperawatan (Wong, 2008). Perawat harus mempunyai suara untuk

Page 45: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

28

didengar oleh para pemegang kebijakan dan harus aktif dalam gerakan

yang dapat meningkatkan kesejahteraan anak (Supartini, 2004).

g. Peneliti

Berfikir kritis sangat diperlukan oleh perawat dalam

melakukan penelitian sehingga dapat melihat fenomena yang ada

dalam layanan asuhan keperawatan anak sehari-hari dan mempelajari

penelitian sebelumnya untuk dapat meningkatkan kualitas praktek

keperawatan anak (Supartini, 2004). Perawat pelaksana harus

berperan pada riset karena mereka yang mengamati respon individu

terhadap kesakitan dan kesehatan. Konsep praktek berdasarkan

penelitian juga melibatkan analisis riset dalam praktek keperawatan

sehari-hari (Wong, 2008).

Freda dalam Wong, (2008) menjelaskan ketika seorang

perawat mendasarkan praktik klinisnya sesuai dengan riset mereka

mampun berkontribusi pada kesehatan, kesejahteraan, dan pengobatan

tidak hanya itu saja berkontribusi juga kepada institusi dan profesi

keperawatan.

D. Hospitalisasi Pada Anak

1. Pengertian

Hospitalisasi merupakan hal yang tidak disukai oleh siapapun tak

terkecuali anak. Hospitalisasi merupakan proses dikarenakan suatu alasan

berencana atau darurat dan mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit

Page 46: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

29

untuk menjalani terapi dan perawatan sampai mencapai kesehatan yang

optimal (Wong, 2008). Hospitalisasi dan penyakit merupakan pengalaman

yang penuh tekanan, utamanya karena perpisahan dengan lingkungan normal

dimana orang lain berarti, seleksi perilaku koping terbatas, dan perubahan

status kesehatan (Potter & Perry, 2005). Hospitalisasi pada anak mempunyai

dampak (Asmadi, 2005), yaitu:

a. Privasi, saat dirawat di rumah sakit klien pasti kehilangan sebagian

privasinya. Kondisi ini disebabkan karena beberapa hal seperti, selama

dirawat di rumah sakit klien berulang kali diperiksa oleh petugas

kesehatan baik dengan dokter maupun perawat. Bagian tubuh yang

biasanya dijaga agar tidak dilihat orang tiba-tiba dilihat dan disentuh oleh

orang lain.

b. Gaya hidup, aktivitas yang dilakukan atau yang dijalani oleh klien sangat

berbeda sewaktu sebelum dirawat dan ketika dirawat. Hal ini disebabkan

karena perubahan situasi anatara rumah dan rumah sakit. Perubahan gaya

hidup akibat hospitalisasi inilah yang harus menjadi perhatian setiap

perawat. Asuhan keperawatan yang diberikan harus diupayakan

sedemikian rupa agar dapat menghilangkan atau meminimalkan perubahan

yang terjadi.

c. Otonomi, klien yang dirawat di rumah sakit akan mengalami perubahan

otonomi. Individu yang sakit dan dirawat di rumah sakit berada pada

posisi ketergantungan, klien bersikap pasrah terhadap tindakanapapun

yang dilakukan oleh petugas kesehatan demi mencapai kesehatan optimal.

Page 47: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

30

Perawat harus selalu memberi tahu klien sebelum melakukan intervensi

apapun dan melibatkan klien dalam intervensi.

d. Peran, klien yang dirawat di rumah sakit sudah pasti mengalami

perubahan peran,peran yang dijalani seseorang juga bergantung pada

status kesehatannya, peran yang dijalani sewaktu sehat tentu berbeda

dengan peran yang dijalani saat sakit. Perubahan yang terjadi akibat

hospitalisasi ini tidak hanya berpengaruh pada individu, tetapi juga pada

keluarga.

2. Reaksi anak terhadap proses hospitalisasi

Menurut supartini (2004) reaksi anak yang dirawat dirumah sakit sesuai

tahapan perkembangan adalah :

a. Masa bayi (0-1 tahun)

Masalah utama yang terjadi adalah karena dampak perpisahan dengan

orang tua sehingga ada gangguan pembentukan rasa percaya diri dan

kasih sayang.Anak usia lebih dari enam bulanakan terjadi Stranger

anxiety atau cemas apabila berhadapan dengan orangyang tidak

dikenalnya dan cemas karena perpisahan. Reaksi yang terjadi pada anak

usia 6 bulan adalah menangis, marah dan banyak melakukan gerakan

sebagai sikap stranger anxiety. Bayi akan merasa cemas apabila

ditinggalkan ibunya karena perpisahan dan perilaku yang ditunjukkan

adalah dengan menangis keras, pergerakan tubuh yang banyak, dan

exspresi wajah yang tidak menyenangkan.

Page 48: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

31

b. Masa toddler (2-3Tahun)

Anak usia toddler biasanya bereaksi terhadap hospitalisasi terhadap

sumber stress yang utama adalah cemas akibat perpisahan. Respon

perilaku anak sesuai dengan tahapannya, yaitu tahap proses, putus asa

dan pengingkaran. Tahap pengingkaran, prilaku yang ditunjukkan

adalah menangis kuat, menjerit memanggil orang tua, atau menolak

perhatian yang diberikan orang lain. Tahap putus asa, perilaku yang

ditunjukkan adalah, menangis berulang, kurang menunjukkan minat

untuk bermain dan makan, sedih, apatis.Tahap pengingkaran perilaku

yang ditunjukan adalah menerima perpisahan, membina hubungan

secara dangkal dan akan memulai menyukai ligkungan.

c. Masa prasekolah (3- 6Tahun)

Perawatan anak dirumah sakit memaksakan untuk berpisah dari

lingkungan yang dirasakannya aman.Penuh kasih sayang dan

menyenangkan, yaitu lingkungan rumah, permainan dan teman

sepermainannya. Reaksi terhadap perpisahan yang ditunjukkan anak usia

pra sekolah ialah dengan menolak makan, sering bertanya, menangis

walaupun secara berlahan, dan tidak kooperatif terhadap petugas

kesehatan, perawatan di rumah sakit juga membuat anak kehilangan

kontrol dirinya.

Perawatan anak dirumah sakit sering diekspresikan anak pra sekolah

sebagai hukuman sehingga anak merasa malu dan takut

bersalah.Ketakutan anak terhadap perlukaan muncul karena anak

Page 49: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

32

menganggap atau tindakan dan prosedur yang dilakukan mengancam

integritas tubuhnya.Reaksi yang timbul dari hal tersebut adalah reaksi

agresif dengan marah dan berontak, ekspresi verbal dengan

mengucapkan kata-kata marah, tidak mau bekerja sama terhadap

perawat dan ketergantungannya terhadap orang tua.

d. Masa sekolah (6-12 Tahun)

Perawatan anak di rumah sakit memaksa anak berpisah dengan

lingkungan yang dicintainya yaitu keluarga dan kelompok sosialnya dan

menimbulkan kecemasan.Kehilangan kontrol yangterjadisaat dirawat di

rumah sakit karena adanya pembatasan aktifitas. Kehilangan kontrol

tersebut berdampak terhadap perubahan peran dalam keluarga, anak

kehilangan kelompok sosialnya karena ia biasa melakukan kegiatan

bermain atau pergaulan sosial, perasaan takut mati, dan karena adanya

kelemahan fisik.

Reaksi terhadap adanya perlakuan fisik atau nyeri yang ditunjukkan

dengan ekspresi verbal maupun non verbal. Anak usia sekolah sudah

mampu mengontrol perlakuan jika merasa nyeri, yaitu dengan menggigit

bibir dan memegang sesuatu dengan erat.

e. Masa remaja (13-18 Tahun)

Anak usia remaja mengekspresikan perawatan di rumah sakit dengan

menimbulkan perasaaan cemas karena berpisah dengan teman

sebayanya karena anak remaja begitu percaya dan sering kali

terpengaruh terhadap teman sebayanya. Anak apabila dirawat di rumah

Page 50: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

33

sakit akan merasa kehilangan dan timbul perasaan cemas karena

perpisahan. Pembatasan aktifitas di rumah sakit membuat anak

kehilangan kontrol dirinya dan menjadi tergantung pada keluarga atau

petugas kesehatan di rumah sakit. Reaksi yang timbul akibat pembatasan

aktifitas ini adalah dengan menolak tindakan dan perawatan yang

dilakukan padanya atau anak tidak mau kooperatif terhadap petugas atau

menarik diri dari keluarga, sesama pasien, dan petugas kesehatan.

3. Respon keluarga terhadap hospitalisasi anak

Muscari (2005) menjelaskan beberapa reaksi keluarga yang akan muncul

ketika anaknya sakit atau dihospitalisasi:

a. Kemungkinan gangguan koping. Rasa takut dan ansietas tentang penyakit

anak atau hospitalisasi akan meningkat, memperburuk kemampuan

keluarga mengatasi masalah dan membantu anak melakukan koping.

b. Kehilangan kendali. Perasaan putus asa diakibatkan dari beberapa stresor

seperti beratnya penyakit, hospitalisasi sebelumnya, prosedur medis,

kurangnya sistem informasi, sistem pendukung, kekuatan ego, masalah

keluarga yang lain, keyakinan agama atau budaya, komunikasi keluarga,

dan kemampuan koping sebelumnya.

c. Kemungkinan stres yang ditunjukkan oleh orang tua. Contoh stress

keluarga antara lain ansietas, penyangkalan, rasa bersalah, marah, takut,

frustasi, depresi, dan mekanisme pertahanan, seperti displacement dan

proyeksi.

Page 51: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

34

F. Kerangka teori

Gambar 2.4 kerangka teori persepsi, perilaku caring, keperawatan& hospitalisasi

pada anak (modifikasi Watson, 1979)

Hospitalisasi

pada anak Distress psikis

Persepsi

orang tua

Caring

perawat

Perilaku caring perawat:

1. Membentuk system nilai

humanistik dan altruistik

2. Menanamkan keyakinan &

harapan

3. Mengembangkan sensitifitas

4. Membina hubungan saling

percaya dan saling bantu

5. Mempromosikan dalam

penerimaan ekspresif negatif

dan positif

6. Membantu menyelesaikan

masalah dan mengambil

keputusan

7. Mengajarkan hubungan

interpersonal

8. Menetapkan untuk mendukung

perlindungan, perbaikan budaya

& spiritual

9. Membantu dalam pemenuhan

kebutuhan manusia

10. Mengembangkan faktor

kekuatan eksistensial dan

fenomenologis

Faktor yang

mempengaruhi

persepsi: diri

sendiri, sasaran

persepsi, faktor

situasi

perilaku

Page 52: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

35

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka teori dan tujuan penelitian maka kerangka konsep

dengan judul “Persepsi Orang Tua Tentang Perilaku Caring Perawat Pada

Pelaksanaan Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Serang

Tahun 2011”, adalah:

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Faktor karatif caring perawat, meliputi:

1. Membentuk sistem nilai humanistik

dan altruistik

2. Menanamkan keyakinan & harapan

3. Mengembangkan sensitifitas

4. Membina hubungan saling percaya

dan saling bantu

5. Mempromosikan dalam penerimaan

ekspresif negatif dan positif

6. Membantu menyelesaikan masalah

dan mengambil keputusan

7. Mengajarkan hubungan interpersonal

8. Menetapkan untuk mendukung

perlindungan, perbaikan budaya &

spiritual

9. Membantu dalam pemenuhan

kebutuhan manusia

10. Mengembangkan faktor kekuatan

eksistensial dan fenomenologis

Persepsi orang tua

Page 53: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

36

B. Definisi Operasional

Table 3.1

Definisi Operasional

Variable Definisi operasional Cara ukur Hasil ukur Alat ukur Skala ukur

Persepsi orang tua

tentang perilaku caring

perawat

Penginterpretasian suatu

informasi yang diterima oleh

orang tua dalam menilai

perilaku caring perawat yang

meliputi:

1. Membentuk sistem

nilai humanistik dan

altruistik

2. Menanamkan

keyakinan dan

harapan

3. Mengembangkan

sensitivitas untuk

diri sendiri dan

orang lain

4. Membina hubungan

salin percaya dan

saling bantu

5. Mempromosikan

dalam penerimaan

ekspresi perasaan

negatif dan positif

6. Membantu

Angket Persepsi kurang baik (0) :

skor < 75

Persepsi baik (1) : skor > 75

Kuisioner Ordinal

Page 54: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

37

menyelesaikan

masalah dan

mengambil

keputusan

7. Mengajarkan

hubungan

interpersonal

8. Menetapkan untuk

mendukung

perlindungan,

perbaikan budaya

sosial dan spiritual

9. Membantu dalam

pemenuhan

kebutuhan manusia

10. Mengembangkan

faktor kekuatan

eksistensial dan

fenomenologi

Page 55: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

38

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis

penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian untuk mengetahui

gambaran tentang sesuatu secara objektif (Setiadi, 2007). Tujuan penelitian

untuk mengetahui persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat saat

melakukan asuhan keperawatan pada pasien anak.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik

tertentu yangditeliti (Hidayat, 2007). Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh orang tua pasien anak di RSUD Serang di ruang anak kelas 1, 2, 3,

di RSUD Kabupaten Serang.

Alasan pengambilan populasi karena orang tua anak yang dapat

menilai perilaku perawat ketika perawat memberikan asuhan keperawatan

kepada pasien anak.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh orang tua pasien anak di

RSUD Serang di ruang anak kelas 1, 2, 3. Responden berjenis kelamin

Page 56: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

39

laki-laki sebanyak 34 orang dan responden berjenis kelamin perempuan

sebanyak 62 orang. Sampel yang diambil berdasarkan pada kriteria.

a. kriteria inklusi, yaitu:

a) Mampu berkomunikasi dengan baik.

b) Memiliki anak yang dirawat di ruang rawat inap anak RSUD

Serang minimal hari kedua perawatan

c) Mampu membaca dan menulis

b. Jumlah Sampel

Penelitian ini menggunakan variabel tunggal (Univariat).

Dikemukakan bahwa ukuran besar sampel diambil dengan

menggunakan rumus Estimasi (Nursalam, 2003), yaitu:

Keterangan :

n : Besarnya sampel

Z21-α/2 : Confident interval = 95% = 1,96

p : Proporsi untuk sifat tertentu yang diperkirakan terjadi

pada populasi = 50% = 0,5

d : Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan

yang diinginkan

: Peneliti menggunakan presisi sebesar 10% = 0,1

Page 57: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

40

n =

n = = = 96,04

= 96 sampel

Peneliti mengantisipasi apabila terjadi data yang mengurangi

kelengkapan dengan menambah jumlah sampel sebanyak 10 % dari jumlah

responden sebenarnya (Hidayat, 2008), dengan perhitungan sebagai

berikut:

10% x 96 = 9,6 = 10

Jadi dari 96 sampel + 10 sampel cadangan = 106 sampel

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96

responden. Responden di tambahkan 10 sebagai cadangan apabila saat

pengambilan sampel ada yang belum memenuhi kriteria inklusi maka

digantikan dengan sampel cadangan, sehingga saat penelitian peneliti

mengambil sampel sebanyak 106 sampel.

C. Lokasi dan Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di ruang anak kelas 1, 2, 3, dan yang terdiri

dari, Ruang Flamboyan 1 sebanyak 34 responden, Ruang Flamboyan 2

sebanyak 36 responden, Ruang Flamboyan 3 sebanyak 36 responden, di

RSUD Kabupaten Serang pada tanggal 30 Desember 2011- 30 Januari 2012

Page 58: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

41

D. Teknik pengumpulan sampel

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sample

akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Teknik sampling yang

digunakan dalam penelitian ini adalah simple random sampling yaitu

membagikan kuesioner kepada semua orang tua pasien anak yang sedang

mendampingi anaknya di rumah sakit, lalu setelah semuanya terkumpul

seluruh kuesioner disesuaikan dengan kriteria inklusi.

E. Alat Pengumpul Data

Pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah kuesioner atau

angket yang disesuaikan dengan tujuan penelitian dan mengacu pada

kerangka konsep dan teori yang telah dibuat. Kuesioner terdiri dari 30

pernyataan: dengan pilihan jawaban menggunakan skala Likert. Skala

Likert banyak digunakan untuk riset SDM termasuk persepsi pekerja

(Istijanto, 2005). Pernyataan positif terdiri dari nomor 1 - 20 dengan nilai:

1 = Sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = Setuju

4 = Sangat setuju

Pernyataan negatif terdiri dari nomor 21 – 30 dengan nilai:

1= Sangat setuju

2 = Setuju

3 = Tidak setuju

4 = Sangat tidak setuju

Page 59: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

42

Keterangan:

1. Membentuk sistem nilai humanistik dan altruistik, terdiri dari

nomor : 1, 2, 21

2. Menanamkan keyakinan & harapan, terdiri dari nomor : 3, 4, 22

3. Mengembangkan sensitifitas, terdiri dari nomor : 5, 6, 23

4. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu, terdiri dari

nomor : 7, 8, 24

5. Mempromosikan dalam penerimaan ekspresif negatif dan positif,

terdiri dari nomor : 9, 10, 25

6. Membantu menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan,

terdiri dari nomor : 11, 12, 26

7. Mengajarkan hubungan interpersonal, terdiri dari nomor : 13, 14,

27

8. Menetapkan untuk mendukung perlindungan, perbaikan budaya &

spiritual, terdiri dari nomor : 15, 16, 28

9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia, teridiri dari

nomor : 17, 18, 29

10. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial dan fenomenologis,

terdiri dari nomor : 19, 20, 30

Page 60: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

43

F. Teknik pengumpulan data

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksananakan pada bulan Desember 2011- Januari

2012. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan

kuesioner.

2. Tahap pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan

proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam

penelitian (Nursalam & Efendi, 2003). Pengumpulan data dilakukan di

RSUD Serang dengan prosedur sebagai berikut :

1) Membuat surat permohonan dari PSIK UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta setelah proposal mendapat persetujuan dari pembimbing

akademik yang ditujukkan kepada Direktur Utama RSUD Serang

2) Peneliti mendapatkan persetujuan dari Direktur Utama RSUD

Serang lalu peneliti memperlihatkan surat persetujuan kepada

setiap kepala ruangan bukti bahwa peneliti sudah diizinkan untuk

melakukan penelitian.

3) Peneliti melakukan pendekatan dan penjelasan kepada calon

responden tentang penelitian yang akan dilakukan dan bagi

responden yang bersedia dipersilahkan untuk menandatangani

persetujuan penelitian.

4) Peneliti memberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner

kepada responden

Page 61: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

44

5) Peneliti mendampingi responden pada saat pengisian kuesioner

apabila responden tidak mengerti pernyataan didalam kuesioner

dapat langsung ditanyakan kepada peneliti.

G. Uji Validitas dan Realibilitas

1. Uji Validitas

Validitas didefinisikan sebagai sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya

(Gumilar, 2007). Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat

mengungkap variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto, 2006). Uji

validitas dapat menggunakan rumus Pearson Product Moment

Rumus Pearson Product Moment :

Keterangan :

= Koefisien korelasi

n = Jumlah responden

= Jumlah skor item

Uji validitas ini dilakukan di RSUD Serang di ruang rawat inap

anak kelas 3 dilakukan pada 30 responden pada tanggal 19-23

Desember 2011. Hasil r tabel menunjukkan nilai 0,374. Beberapa

pertanyaan yang kurang dari r tabel tidak dihapuskan karena masih

dianggap penting dan hanya diperbaiki redaksinya. Pertanyaan yang

Page 62: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

45

kurang dari r table adalah pada poin 1a, 1b, 1c, 2a, 2b, 3b, 5b, 8a, 9b,

10b.

2. Realibilitas

Realibilitas ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti

menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila

dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama,

dengan menggunakan alat ukur yang sama (Notoatmodjo, 2006).

Teknik pengujian pada penelitian ini menggunakkan teknik Alpha

Crombach (α), dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha. Ketentuannya

apabila r alpha > r tabel maka pertanyaan tersebut reliable. Sebaliknya

bila r alpha < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak reliable.

Uji reliable dilakukan untuk menguji kuesioner yang akan digunakan

dalam penelitian persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat

pada pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang rawat inap anak

RSUD Serang tahun 2011. Pernyataan ini diajukan kepada orang tua

anak dengan jumlah responden sebanyak 30, dilakukan pada tanggal

19-23 Desember 2011 di RSUD Serang sebanyak 30 orang.

Hasil dari uji reliabilitas penelitian menunjukkan nilai Alpha

Crombach (α) pada variable perilaku caring yaitu 0,875. Nilai tersebut

menunujukkan bahwa pertanyaan yang berada dalam kuisioner dapat

dikatakan reliabel.

Page 63: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

46

H. Pengolahan data

Proses pengolahan penelitian dan langkah-langkah pengolahan data

diantaranya:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

Data yang telah terkumpul dalam minggu terakhir, diperiksa kembali

kelengkapannya. Beberapa lembar kuesioner ada yang tidak terisi

lengkap, lalu mencari kembali responden baru dan kuesioner yang

tidak terisi lengkap dianggap gugur.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategorik. Pemberian kode ini

sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan

komputer. Misalnya pemberian kode untuk persepsi orang tua yaitu

0=persepsi kurang baik, dan 1=persepi baik

3. Entry Data

Data enteri adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan

ke dalam master tabel atau database computer. Data yang sudah

didapatkan dimasukan kedalam program SPSS hingga memunculkan

hasil, kemudian peneliti membuat distribusi frekuensi sederhana

Page 64: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

47

4. Cleaning data

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang

sudah di-entry, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin

terjadi pada saat meng-entry data ke komputer

I. Tekhnik Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan mengunakan komputer, yaitu

analisa univariat. Analisa univariat adalah analisis yang dilakukkan pada

dua atau lebih variabel yang hanya memiliki satu variabel terikat

(Setiadi, 2007). Analisa univariat merupakan analisa yang dilakukan

terhadap sebuah variabel. Analisa univariat yang digunakan adalah jenis

univariat distibusi frekuensi. Kita dapat mengetahui konsep yang akan

kita ukur sudah siap untuk diteliti atau tidak, selain itu kita pun dapat

mengetahui gambaran konsep secara terperinci (Umar, 2004). Variabel

pada penelitian ini meliputi persepsi orang tua terhadap perilaku caring

perawat

J. Etika Penelitian

1. Prinsip-prinsip Etika Penelitian

Peneliti harus memahami hak dasar dalam melaksanakan

penelitian khususnya jika yang menjadi subyek penelitian adalah

manusia. Manusia memiliki kebebasan dalam menentukan dirinya,

sehingga penelitian yang akan dilaksanakan benar-benar menjunjung

Page 65: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

48

tinggi kebebasan manusia. Beberapa prinsip penelitian pada manusia

yang harus dipahami antara lain:

a. Prinsip Manfaat

Prinsip aspek maka segala bentuk manfaat adalah segala bentuk

penelitian yang dilakukan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan

membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada

manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi. Penelitian

yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan

antara aspek risiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang

dilakukan dapat mengalami dilemma etik.

b. Prinsip Menghormati Manusia

Manusia mempunyai hak dan merupakan makhluk yang mulia yang

harus di hormati, karena manusia berhak untuk menentukan pilihan

antara mau dan tidak untuk diikut sertakan menjadi subyek penelitian.

c. Prinsip Keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia

dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak

menjaga privasi manusia dan tidak berpihak dalam perlakuan

terhadap manusia.

2. Masalah Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan

Page 66: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

49

berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian

harus diperhatikan. Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain

adalah sebagai berikut:

a. Informed Consent

Inform cosent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar

persetujuan. Informed consent tersebut diberikan sebelum

penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk

menjadi responden. Tujuan informed consent adalah agar subyek

mengerti maksud dan tujuan penelitian,mengetahui dampaknya.

Jika responden bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia, maka peneliti

harus menghormatinya.

b. Anonimity (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data

atau hasil penelitian yang akan disajikan.

c. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainya. Informasi yang telah dikumpulkan

Page 67: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

50

dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tersusun

yang akan dilaporkan pada hasil riset.

Page 68: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

50

BAB V

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian disajikan dalam bentuk analisa univariat yang

menggambarkan distribusi frekuensi dari responden.

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang adalah salah satu

Rumah Sakit milik pemerintah yang berada di Serang yang diresmikan

pada 20 Agustus 1938. RSUD Kabupaten Serang merupakan rumah sakit

tipe B yang memiliki total kapasitas tempat tidur sebanyak 300 tempat

tidur. Tugas Pokok dari Rumah Sakit Umum Daerah Serang yaitu

melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna

dengan upaya penyembuhan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi,

terpadu dengan upaya peningkatan serta pencegahan dan melaksanakan

upaya rujukan.

Tugas pokok Rumah Sakit Umum Daerah Serang tersebut

mempunyai fungsi yang dijabarkan melalui program-program berikut :

1. Penyelenggaraan pelayanan medis

2. Penyelenggaraan pelayanan penunjang

3. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan

Page 69: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

51

4. Penyelenggaraan pelayanan rujukan

5. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan

6. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan

7. Penyelenggaraan Administrasi Umum dan Keuangan

Data menunjukkan, kunjungan rawat inap anak di RSUD

Kabupaten Serang selama tahun 2011 sebanyak 528 pasien per bulan atau

6332 per tahun. Ruang khusus rawat inap anak adalah Ruang Flamboyan 1,

Flamboyan 2, Flamboyan 3. Tenaga perawat pelaksana yang bekerja di

ruangan anak sebanyak 38 perawat dengan rincian 10 perawat Ruang

Flamboyan 1, 14 perawat Ruang Flamboyan 2 dan 14 Ruang Flamboyan 3.

2. Gambaran Persepsi Orang TuaTentang Perilaku Caring Perawat

Analisis univariat menjelaskan atau mendeskripsikan tentang

perilaku caring perawat di RSUD Serang

1. Persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat

Tabel 5.1

Tabel 5.1 menunjukkan sebanyak 5 orang tua pasien (5,2 %)

memiliki persepsi kurang baik terhadap perilaku caring perawat secara

menyeluruh dan 91 orang tua pasien (94,8 %) memiliki persepi baik

terhadap perilaku caring perawat

Persepsi orang tua tentang

perilaku caring perawat

Frekuensi

1. Persepsi kurang baik

2. Persepsi baik

5

91

Distribusi frekuensi persepsi orang tua

tentang perilaku caring perawat pada

pelaksanaan asuhan keperawatan di ruang

rawat inap anak RSUD Serang tahun 2011

Page 70: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

52

Tabel 5.2

Distribusi frekuensi persepsi orang tua tentang perilaku caring

berkaitan dengan 10 faktor perilaku caring perawat

10 Faktor Perilaku Caring Persepsi

baik

Persepsi

kurang

baik

1. Membentuk sistem nilai humanistik dan altruistic 92 4

2. Menanamkan keyakinan & harapan 94 2

3. Mengembangkan sensitifitas 94 2

4. Membina hubungan saling percaya dan saling

bantu

94 2

5. Mempromosikan dalam penerimaan ekspresi

negatif dan positif

94 2

6. Membantu menyelesaikan masalah dan

mengambil keputusan

93 3

7. Mengajarkan hubungan interpersonal 95 1

8. Menetapkan untuk mendukung perlindungan,

perbaikan budaya & spiritual

95 1

9. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia 93 3

10. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial dan

fenomenologis

93 3

1. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku perawat

membentuk nilai humanistik dan altruistik

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 4 orang tua pasien (4,2%) memiliki persepsi kurang

baik dan sebanyak 92 orang tua pasien (95,8%) memiliki

persepsi baik yang berkaitan dengan perilaku caring perawat

membentuk nilai humanistik dan altruistik.

2. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

menanamkan keyakinan dan harapan

Page 71: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

53

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 2 orang tua pasien (2,1%) memiliki persepsi kurang

baik dan sebanyak 94 orang tua pasien (97,9%) memiliki

persepsi baik yang berkaitan dengan perilaku caring perawat

menanamkan keyakinan dan harapan.

3. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

mengembangkan sensitifitas

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 2 orang tua pasien (2,1%) memiliki persepsi kurang

baik dan sebanyak 94 orang tua pasien (97,9%) memiliki

persepsi baik yang berkaitan dengan perilaku caring perawat

mengembangkan sensitifitas.

4. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

membina hubungan saling percaya dan saling bantu

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 2 orang tua pasien (2,1%) memiliki persepsi kurang

baik dan sebanyak 94 orang tua pasien (97,9%) memiliki

persepsi baik yang berkaitan dengan perilaku caring perawat

membina hubungan saling percaya dan saling bantu.

5. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

mempromosikan dalam penerimaan ekspresi negatif dan positif

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 2 orang tua pasien (2,1%) memiliki persepsi kurang

Page 72: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

54

baik dan sebanyak 94 orang tua pasien (97,9%) memiliki

persepsi baik yang berkaitan dengan perilaku caring perawat

mempromosikan dalam penerimaan ekspresi negatif dan

positif.

6. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

membantu menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 3 orang tua pasien (3,1%) memiliki persepsi kurang

baik dan sebanyak 93 orang tua pasien (96,9%) memiliki

persepsi baik yang berkaitan dengan perilaku caring perawat

membantu menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan.

7. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

mengajarkan hubungan interpersonal.

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari

penelitiansebanyak 1 orang tua pasien (1%) memiliki persepsi

kurang baik dan sebanyak 95 orang tua pasien (99%) memiliki

persepsi baik yang berkaitan dengan perilaku caring perawat

mengajarkan hubungan interpersonal.

8. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

menetapkan untuk mendukung perlindungan, perbaikan

budaya& spiritual

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 1 orang tua pasien (1%) memiliki persepsi kurang

Page 73: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

55

baik dan sebanyak 95 orang tua pasien (99%) memiliki

persepsi baik yang berkaitan dengan perilaku caring perawat

menetapkan untuk mendukung perlindungan, perbaikan budaya

& spiritual.

9. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 3 orang tua pasien (3,1%) memiliki persepsi kurang baik

dan sebanyak 93 orang tua pasien (96,9%) memiliki persepsi baik

yang berkaitan dengan perilaku caring perawat membantu dalam

pemenuhan kebutuhan manusia.

10. Persepsi orang tua berkaitan dengan perilaku caring perawat

mengembangkan faktor kekuatan eksistensial dan fenomenologis

Tabel 5.2 menunjukkan data yang diperoleh dari penelitian

sebanyak 3 orang tua pasien (3,1%) memiliki persepsi kurang baik

dan sebanyak 93 orang tua pasien (96,9%) memiliki persepsi baik

yang berkaitan dengan perilaku caring perawat mengembangkan

faktor kekuatan eksistensial dan fenomenologis.

Page 74: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

56

BAB VI

PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai pembahasan yang meliputi interpretasi

dan deskripsi hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan selanjutnya dibahas

juga implikasi penelitian terhadap keperawatan dan penelitian yang

berhubungan dengan persepsi orang tua tentang perilaku caring perawat di

ruang rawat inap anak RSUD Serang.

A. Distribusi Frekuensi Persepsi Orang Tua Tentang Perilaku Caring

Persepsi adalah suatu proses yang digunakan individu untuk memilih,

mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi yang bertujuan untuk

penggambaran arti suatu objek (Rangkuti, 2009). Menurut Bimo Walgito

(2001 dalam Sunaryo, 2004) persepsi adalah proses pengorganisasian dan

penginterpretasian rangsangan yang diterima oleh seorang individu yang

merupakan suatu aktivitas berintegrasi dalam diri individu. Faktor-faktor

yang dapat mempengaruhi persepsi adalah diri sendiri, sasaran persepsi dan

faktor situasi (Sukadji 1986 dalam Luthfi dkk).

Hasil penelitian ini menggambarkan hampir semua responden

berpersepsi baik yaitu sebanyak 91 (94,8%) responden memiliki persepsi

baik dan sebanyak 5 (5,2%) responden memiliki persepsi kurang baik.

Page 75: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

57

Artinya hampir seluruhnya orang tua pasien anak sudah dapat menilai bahwa

perilaku perawat di ruang rawat inap anak RSUD Serang sudah memiliki

perilaku caring namun masih ada orang tua pasien anak yang menilai bahwa

perilaku perawat di ruang rawat inap anak RSUD Serang tidak dapat

memberikan rasa kenyamanan dan ketentraman kepada anak-anak mereka.

Desiranto dalam Sarwono, 2010 berpendapat fenomena ini terjadi

dikarenakan adanya perbedaan pengalaman terhadap perilaku perawat saat

memberikan asuhan keperawatan,

1. Membentuk sistem nilai humanistik dan altruistik.

Caring didasari oleh nilai-nilai kemanusiaan, yang termasuk

kedalam nilai-nilai kemanusiaan adalah kepedulian, kebaikan, cinta

kasih dan perhatian kepada orang lain (Watson, 2008). Faktor yang

pertama ini terdiri dari 3 pernyataan, yaitu:

a. Perawat selalu memanggil nama pasien sesuai dengan

nama panggilan pasien

b. Perawat selalu menghargai kebebasan pasien (misalnya

kebebasan dalam menerima atau memilih perawatan)

c. Perawat tidak pernah memperkenalkan diri kepada

keluarga pasien

Hasil penelitian didapatkan sebanyak 92 responden (95,8%)

memiliki persepsi yang baik dan sebanyak 4 responden (4,2%)

memiliki persepsi kurang baik berkaitan dengan faktor karatif caring

yang pertama yaitu membentuk sistem nilai humanistik dan altruistik.

Page 76: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

58

Pernyataan yang terdiri dari 3 poin diatas yang memdapatkan nilai

terkecil yaitu perilaku perawat tidak pernah memperkenalkan diri

kepada pasien dan keluarga pasien. Seiring dengan penelitian yang

dilakukan oleh Edy (2008) didapatkan 56,4% perawat tidak

memperkenalkan diri saat pertama kali bertemu pasien. Terlihat bahwa

hasil penelitian ini mendapatkan nilai yang lebih tinggi dibandingkan

dengan penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan

oleh Hermawan (2009) bahwa perawat dituntut untuk selalu

menerapkan komunikasi terapeutik dalam melakukan tindakan

keperawatan agar orang tua dan pasien tahu apa yang akan dilakukan

oleh perawat salah satu dari komunikasi terapeutik adalah

memperkenalkan diri.

Orang tua menyadari perilaku perawat yang dapat membuat

anak merasa nyaman yaitu seperti berbicara dengan suara lembut atau

menyanyi dengan lembut atau dan dengan kontak fisik seperti

memegang, memeluk, menyentuh, serta mencium (Potter & Perry,

2005). Peneliti menyarankan agar persepsi orang tua sebanyak 95,8%

dapat dipertahankan oleh perawat pelaksana RSUD Serang agar

pencitraan orang tua dan keluarga pasien terhadap perawat tetap baik.

1. Menanamkan keyakinan dan harapan

Page 77: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

59

Kita tidak dapat mengabaikan pentingnya suatu keyakinan dan

pengharapan yang ada pada kehidupan terutama ketika klien merasa

kehilangan dan putus asa (Watson, 2008). Faktor yang kedua ini terdiri

dari 3 pernyataan, yaitu:

a. Perawat selalu meyakinkan anak bahwa tindakan yang

dilakukannya tidak menimbulkan kesakitan

b. Perawat selalu memberi penjelasan pada orang tua dan pasien

bahwa takdir berbeda pada setiap orang dan memberi

keyakinan bahwa kehidupan dan kematian sudah ditentukan

c. Perawat selalu menjelaskan prosedur yang akan dilakukan

dengan nada cepat sehingga pasien dan orang tua tidak

mengerti

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebanyak 94

responden (97,9%) memiliki persepsi baik dan sebanyak 2 responden

(2,1%) memiliki persepsi kurang baik yang berkaitan dengan faktor

karatif caring yang kedua yaitu menanamkan keyakinan dan harapan.

Persepsi kurang baik didapatkan dari pernyataan “Perawat selalu

memberi penjelasan pada orang tua dan pasien bahwa takdir berbeda

pada setiap orang dan memberi keyakinan bahwa kehidupan dan

kematian sudah ditentukan”, sebanyak 2,1% responden tidak

menyetujui dengan pernyataan tersebut. Hal ini sejalan dengan hasil

Page 78: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

60

penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008) sebanyak 49%

perawat tidak memberikan keyakinan dan harapan kepada pasien,

dibuktikan dengan banyaknya perawat yang tidak memberikan

keyakinan dan harapan kepada pasien dan keluarga.

Data di atas tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan

oleh Asmadi (2008) bahwa banyak orang tua menilai terjalinnya

hubungan yang efektif antara klien dan perawat apabila perawat dapat

membangun nilai kepercayaan dan keyakinan yang kuat ke dalam diri

klien. Perawat hadir dengan sepenuhnya, mewujudkan dan

mempertahankan sistem kepercayaan yang ada dalam kehidupan

subjektif dari dirinya dan orang dirawat (Muhlisin dan Ichsan, 2008).

Philip Kotler (1997 dalam Muhlisin & Ichsan, 2008) menyatakan

bahwa pengetahuan, kemampuan dan kesopanan pemberi jasa untuk

menimbulkan kepercayaan dan keyakinan yang berupa pengetahuan

dan kemampuan petugas kesehatan menetapkan problematic pasien,

keterampilan petugas dalam bekerja, pelayanan yang sopan dan ramah,

serta jaminan keamanan pelayanan dan kepercayaan terhadap

pelayanan.

2. Mengembangkan sensitifitas untuk diri sendiri dan orang lain

Penerimaan terhadap perasaan diri merupakan kualitas

personel yang harus dimiliki perawat sebagai orang yang akan

memberikan bantuan kepada pasien, apabila nilai tersebut sudah

dikembangkan oleh perawat maka dalam pemberian pelayanan

Page 79: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

61

perawat menjadi lebih sensitif dan bersikap wajar kepada klien

(Muhlisin & Ichsan, 2008). Faktor yang ketiga ini terdiri dari 3

pernyataan, yaitu:

a. Sikap perawat selalu menentramkan hati pasien

b. Perawat memuji pasien ketika pasien melakukan tindakan

positif untuk mencapai kesembuhannya

c. Perawat tidak dapat mengendalikan sikap ketika pasien

bersikap kasar

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebanyak 94

responden (97,9%) memiliki persepsi baik dan sebanyak 2 responden

(2,1%) memiliki persepsi kurang baik yang berkaitan dengan faktor

karatif caring yang ketiga yaitu mengembangkan sensitifitas terhadap

diri sendiri dan orang lain. Persepsi kurang baik didapat dari

pernyataan “Perawat tidak dapat mengendalikan sikap ketika pasien

bersikap kasar“, sebanyak 2,1% responden setuju dengan pernyataan

tersebut.

Rosalina (2008) berpendapat seorang perawat harus memiliki

kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional perawat sangat

menentukan perilaku saat melayani pasien, jika perawat memiliki

kecerdasan emosional baik maka perilaku perawat dalam memberikan

layanan kepada pasien pun baik karena perawat memiliki kecerdasan

emosional yang baik dapat mengontrol emosi-emosinya pada saat

Page 80: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

62

berinteraksi langsung dengan pasien maupun keluarganya. Persepsi

baik sebanyak 97,9% agar selalu dipertahankan dengan selalu

mendengarkan arahan-arahan dari kepala ruangan ataupun kritikan

dari keluarga pasien.

3. Membina hubungan saling percaya dan saling bantu

Hubungan saling percaya akan meningkatkan dan menerima

perasaan positif dan negatif. Perawat dapat menunujukkan sikap

empati, harmonis, jujur, terbuka dan hangat serta perawat harus dapat

berkomunikasi terapeutik yang baik dalam membina hubungan saling

percaya dan saling bantu (Asmadi, 2008). Faktor karatif caring yang

keempat ini terdiri dari 3 pernyataan, yaitu:

a. Perawat memberikan informasi kepada orang tua tentang

kondisi anak dengan jelas

b. Perawat selau memperkenalkan diri kepada pasien anak

dan orang tua ketika pertama kali bertemu

c. Perawat tidak memberikan penjelasan tentang penyakit

yang diderita kepada pasien anak

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebanyak 94

responden (97,9%) memiliki persepsi baik dan sebanyak 2 responden

(2,1%) memiliki persepsi kurang baik yang berkaitan dengan faktor

karatif caring yang keempat yaitu membina hubungan saling percaya

dan saling bantu. Data tersebut jauh berbeda dengan hasil penelitian

Page 81: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

63

Wahyuni (2008) yaitu sebanyak 61% perawat tidak membina

hubungan saling percaya dan saling bantu. Persepsi kurang baik dapat

dilihat dari penyataan “perawat selalu memperkenalkan diri kepada

pasien anak dan orang tua ketika pertama kali bertemu”, sebanyak

2,1% responden tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Hasil

penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Amrullah (2008) yaitu memperkenalkan diri ketika pertama kali

bertemu pasien merupakan bagian dari komunikasi terapeutik.

Komunikasi terapeutik ditunjukkan dengan empati, rasa

percaya, dan perhatian (Supartini, 2004). Perawat harus selalu

membina hubungan yang harmonis, empati, hangat dan selalu

melakukan asuhan keperawatan secara jujur tampil apa adanya tanpa

dibuat-buat (Asmadi, 2008). Muscari (2005) menyatakan disaat anak

dan orang tua merasa berduka ataupun masih dalam proses berduka

perawat harus dapat memberikan kontak yang konsisten dengan cara

membina hubungan saling percaya kepada anak dan orang tuanya.

Peneliti menyarankan agar perawat pelaksana selalu dapat

membiasakan diri untuk memperkenalkan diri kepada pasien, dan

untuk penyampaian informasi yang tepat dan jelas kepada keluarga

agar selalu dipertahankan

4. Mempromosikan dalam penerimaan ekspresi negatif dan positif

Perawat harus dapat menggunakan intelektual maupun

emosional yang mereka miliki pada saat keadaan yang berbeda

Page 82: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

64

(Tomey & Alligood, 2006). Blais (2007) mengemukakan bahwa

perawat harus siap untuk perasaan negatif, berbagai perasaan duka

cita, cinta, dan kesedihan yang merupakan pengalaman yang penuh

resiko. Faktor karatif caring yang kelima terdiri dari 3 pernyataan,

yaitu:

a. Perawat mendorong pasien untuk mengungkapkan apa yang

dirasakan

b. Perawat menunjukkan ekspresi wajah sesuai situasi

c. Perawat tidak pernah menunjukkan sikap penuh kesabaran

ketika pasien banyak meminta

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebanyak 94

responden (97,9%) memiliki persepsi baik dan sebanyak 2 responden

(2,1%) memiliki persepsi kurang baik yang berkaitan dengan faktor

karatif caring yang kelima yaitu mempromosikan dalam penerimaan

ekspresi negatif dan positif. Persepsi kurang baik dapat dilihat dari

pernyataan “Perawat menunjukkan ekspresi wajah sesuai situasi”,

sebanyak 2,1% responden tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008) tentang penerimaan

ekspresi negatif dan positif didapatkan hasil sebanyak 45% perawat

tidak pernah melakukan penerimaan perasaan positif dan negatif.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan Muhlisin

dan Ichsan (2008) yaitu saat klien mengeluhkan tentang masalah dan

perasaan, perawat dapat memberikan waktunya untuk mendengarkan

Page 83: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

65

apa yang dikeluhkan oleh klien. Potter & Perry (2005) berpendapat

untuk membentuk hubungan dasar yang positif perawat dapat bersikap

ramah dan informatif, mendengarkan dengan baik tentang

kekhawatiran keluarga, dan tidak menakutkan bagi anak.. Perawat

dapat memotivasi pasien untuk mengungkapkan perasaannya baik

positif maupun negatif seperti memberikan keyakinan kepada anak-

anak bahwa tidak mengapa jika menangis.

5. Membantu menyelesaikan masalah dan mengambil keputusan

Perawat menerapkan proses keperawatan secara sistematis

memecahkan masalah secara ilmiah dalam menyelenggarakan

pelayanan yang berfokus klien (Muhlisin & Ichsan, 2008). Proses

keperawatan seperti halnya proses penelitian yaitu sistematis dan

terstruktur. Faktor karatif caring yang keenam ini terdiri dari 3

pernyataan yaitu:

a. Perawat memberikan alternatif lain dalam pengobatan

ketika orang tua dalam kebingungan

b. Perawat bersikap tanggap apabila mengetahui pasien dan

keluarganya menghadapi masalah dalam pengobatan

c. Perawat tidak pernah menanyakan apa-apa ketika

mengetahui pasien dan keluarga dalam kesulitan

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebanyak 93

responden (96,9%) memiliki persepsi baik dan sebanyak 3 responden

Page 84: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

66

(3,1%) memiliki persepsi kurang baik yang berkaitan dengan faktor

karatif caring yang keenam yaitu membantu menyelesaikan masalah

dan mengambil keputusan. Persepsi kurang baik terhadap faktor ini

dapat dilihat dari pernyataan “Perawat tidak pernah menanyakan apa-

apa ketika mengetahui pasien dan keluarga dalam kesulitan”,

sebanyak 3,1% responden menyatakan setuju dengan pernyataan

tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008) sebanyak

60% responden menyatakan bahwa perawat tidak pernah atau jarang

melakukan metode penyelesaian masalah secara sistematis di ruangan.

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan pernyataan Muhlisin

& Ichsan (2008) yaitu perawat secara kreatif menggunakan diri

sendiri dan cara yang diketahui untuk terlibat dalam proses caring-

healing yang artristik. Dwidiyanti (2010) berpendapat bahwa perawat

harus menggunakan metode proses keperawatan sebagai pola pikir

dan pendekatan asuhan kepada klien. Peneliti menyarankan kepada

perawat pelaksana agar dapat mengkaji, merencanakan,

melaksanakan, dan mengevaluasi proses keperawatan sesuai dengan

masalah klien.

6. Mengajarkan hubungan interpersonal

Faktor ini merupakan konsep yang penting dalam keperawatan

untuk membedakan caring dan curing (Blais, 2007). Menurut komite

keperawatn RSUP Fatmawati (2008) perawat dalam praktek

Page 85: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

67

keperawatan dituntut untuk meningkatkan proses belajar mengajar

interpersonal sehingga tangung jawab tentang kesehatannya ada pada

pasien. Perawat memfasilitasi proses pembelajaran dengan teknik yang

telah dibuat untuk memberi kesempatan klien melakukan perawatan

diri, menentukan kebutuhan diri dan memberi peluang untuk

pertumbuhan diri mereka. Faktor karatif caring yang ketujuh terdiri

dari 3 pernyataan, yaitu:

a. Perawat memberi kesempatan kepada pasien/orang tua

untuk bertanya tentang penyakit yang sedang dialami

b. Perawat memberikan penyuluhan kesehatan kepada

orang tua dan pasien anak

c. Perawat kurang jelas dalam menjawab pertanyaan

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebanyak 95

responden (99%) memiliki persepsi baik dan sebanyak 1 responden

(1%) kurang baik yang berkaitan dengan faktor karatif caring yang

ketujuh yaitu mengajarkan hubungan interpersonal. Persepsi kurang

baik dapat dilihat dari pernyataan “Perawat kurang jelas dalam

menjawab pertanyaan”, sebanyak 1% responden setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal tersebut tidak sesuai dengan pernyataan

Muhlisin dan Ichsan (2008) bahwa perawat dapat memberikan

pengajaran kepada klien untuk dapat menetapkan kebutuhan pribadi

dan memberikan kesempatan untuk pertumbuhan personal klien

Page 86: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

68

Hubungan interpersonal ini merupakan tujuan dari

keperawatan untuk membentuk interaksi antara perawat dan klien di

dalam lingkungan asuhan keperawatan (Christensen, 2009). Asmadi

(2008) menyatakan bahwa perawat bertanggungjawab akan

kesejahteraan dan kesehatan klien. Perawat pun memfasilitasi proses

belajar mengajar yang didesain untuk memberikan kemampuan kepada

klien untuk memenuhi kebutuhan pribadinya, memberikan asuhan

mandiri dan menetapkan kebutuhan personal klien.

7. Menetapkan untuk mendukung perlindungan, perbaikan budaya &

spiritual

Perawat perlu mengenali pengaruh lingkungan internal dan

eksternal klien terhadap kesehatan kondisi penyakit klien (Christensen,

2009). Potter & Perry (2005) menekankan bahwa perawat harus dapat

menciptakan kebersamaan, keindahan, kenyamanan, kepercayaan, dan

kedamaian. Faktor karatif caring kedelapan ini terdiri dari 3

pernyataan, yaitu:

a. Perawat mempersilahkan pasien untuk melakukan aktivitasnya

sesuai dengan batasan yang dimiliki pasien

b. Perawat menjelaskan semua alat-alat yang berada disekitar

pasien

c. Perawat tidak pernah mengizinkan pasien untuk menjalankan

aktivitas yang diinginkan pasien

Page 87: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

69

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebanyak 95

responden (99 %) memiliki persepsi baik dan sebanyak 1 responden (1

%) memiliki persepsi kurang baik yang berkaitan dengan faktor karatif

caring yang kedelapan yaitu menetapkan untuk mendukung

perlindungan, perbaikan budaya & spiritual. Persepsi kurang baik

dapat dilihat dari pernyataan “perawat menjelaskan alat-alat yang

berada disekitar pasien”. Responden yang memiliki persepsi baik lebih

banyak yaitu 99% dibandingkan dengan responden yang memiliki

persepsi kurang baik yaitu 1%. Hasil penelitian ini lebih baik apabila

dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2010)

didapatkan 60% perawat dapat mengontrol diri anak dan orang tua

dengan cara memperkenalkan alat-alat yang akan digunakan dan

berada disekitar pasien kepada pasien dan orang tua.

Menurut Ricci & Kyle (2009) tindakan keperawatan yang

dapat membantu meningkatkan kontrol diri anak dan keluarga salah

satunya adalah memperkenalkan alat-alat yang berada disekitar pasien

contohnya cairan infus dan infus set dan meyakinkan pasien bahwa

alat-alat tersebut tidak mencelakakan pasien.

Memperkenalkan atau menjelaskan alat-alat yang berada

disekitar pasien merupakan suatu bentuk dari atraumatic care yaitu

menguatkan kontrol diri anak dan orang tua (Potter & Perry 2005)..

Perbedaan persepsi ini sangat dipengaruhi oleh berbagai karakteristik

Page 88: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

70

pribadi dari pembuat persepsi. Karakteristik pribadi dipengaruhi oleh

sikap, kepribadian, motif, minat, pengalaman masa lalu dan harapan

seseorang (Robbins & Judge, 2008).

Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa perawat

mempunyai tugas untuk menciptaan lingkungan healing pada seluruh

tingkatan baik fisik maupun nonfisik. Supartini (2004) menambahkan

perlunya modifikasi lingkungan fisik agar tidak menakutkan.

Modifikasi lingkungan tersebut dapat berupa, mendesain ruangan

seperti rumah, yaitu penataan dan dekorasi yang bernuansa anak

misalnya, menggunakan alat tenun dan tirai bergambar bunga atau

boneka.

8. Membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia

Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri.

Manusia akan selalu membutuhkan peran dari orang lain dalam

memenuhi kebutuhan sehari-hari (Waluyo, dkk 2008). Manusia

mempunyai dua macam kebutuhan yaitu kebutuhan materi dan

kebutuhan non materi (Asmadi, 2008). Kebutuhan pasien pada tingkat

rendah adalah biofisikal, misalnya makan, minum, eliminasi dan

ventilasi. Kebutuhan psikososial adalah kemampuan aktivitas dan

seksual (Wahyuni, 2008).

Page 89: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

71

Pemenuhan kebutuhan yang paling mendasar perlu dicapai

sebelum beralih ketingkat selanjutnya contohnya pemenuhan nutrisi,

eliminasi dan ventilasi (Tomey & Alligood, 2006). Faktor yang

kesembilan ini terdiri dari 3 pernyataan yaitu sebagai berikut:

a. Perawat selalu memastikan kepada pasien/ orang tua bahwa

yang dibutuhkan oleh pasien sudah terpenuhi semua

sebelum meninggalkan pasien

b. Perawat membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan

dasarnya (buang air besar, buang air kecil, makan, minum,

ganti, baju)

c. Perawat tidak cepat dan tepat dalam melakukan tindakan

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah

sebanyak 93 responden (96,9 %) memiliki persepsi baik dan

sebanyak 3 responden (3,1 %) memiliki persepsi kurang baik

yang berkaitan dengan faktor karatif caring yang kesembilan

yaitu membantu dalam pemenuhan kebutuhan manusia.

Persepsi kurang baik dapat dilihat dari pernyataan “perawat

tidak cepat dan tepat dalam melakukan tindakan”, sebanyak

3,1% responden menyatakan setuju dengan pernyataan

tersebut.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wahyuni

(2008) di RS H. Adam Malik didapatkan hasil sebanyak 71%

Page 90: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

72

perawat tidak atau jarang membantu memenuhi kebutuhan pasien.

Peneliti berpendapat perilaku perawat pelaksana di RSUD Serang

jauh lebih baik dibandingkan perawat di RS H. Adam Malik

Medan bila dilihat dari hasil penelitian. Peneliti menyarankan agar

perawat pelaksana RSUD Serang khususnya di ruang rawat inap

anak mempertahankan perilaku memenuhi kebutuhan dasar

manusia karena kebutuhan dasar merupakan suatu perilaku yang

bertujuan untuk meningkatkan kepuasan klien agar dapat

mempertahankan hidup (Nursalam, 2001)

9. Mengembangkan faktor kekuatan eksistensial dan fenomenologis

Watson berpendapat faktor yang kesepuluh ini dapat

menjadikan seorang klien siap dan mempunyai kekuatan dalam

menghadapi kehidupan nyata dan kematian (Asmadi, 2008). Faktor ini

sulit untuk dipahami, karena hal ini meliputi pengalaman berpikir

menuju pemahaman yang lebih baik tentang diri mereka sendiri dan

orang lain (Tomey & Alligood, 2006). Faktor karatif caring yang

kesepuluh ini terdiri dari 3 pernyataan yaitu sebagai berikut:

a. Perawat menghargai kepentingan pribadi pasien

b. Perawat memotivasi pasien dalam menghadapi

kondisi/penyakit yang sedang dialami pasien

c. Perawat tidak memberikan rasa aman dan nyaman kepada

pasien

Page 91: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

73

Data yang diperoleh dari hasil penelitian adalah sebanyak 93

responden (96,9 %) memiliki persepsi baik dan sebanyak 3 responden

(3,1 %) memiliki persepsi kurang baik yang berkaitan dengan faktor

karatif caring yang kesepuluh mengembangkan faktor kekuatan

eksistensial dan fenomenologis. Persepsi kurang baik dapat dilihat dari

pernyataan “Perawat tidak memberikan rasa aman dan nyaman kepada

pasien”, sebanyak 3,1% responden setuju dengan pernyataan tersebut

artinya masih terdapat perawat yangtidak melakukan pengembangan

faktor kekuatan eksistensial dan fenomenologis kepada pasien.

Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008) sebanyak 48%

perawat tidak memiliki perilaku yang dapat mengembangkan faktor

kekuatan eksistensial dan fenomenologis kepada pasien.

Peneliti menyarankan kepada perawat pelaksana RSUD Serang

untuk dapat mempertahankan perilaku caring yang kesepuluh yaitu

memberikan rasa aman dan nyaman terhadap pasien dan dapat

memotivasi klien dan keluarga untuk berserah diri kepada Tuhan Yang

Maha Esa, karena hal ini dapat menguatkan klien maupun orang tua

dalam menghadapi kehidupan dan kematian (Asmadi, 2008).

B. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian ini,

keterbatasan penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

Page 92: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

74

1. Ketidakmampuan responden berkomunikasi bahasa Indonesia

sehingga peneliti harus bertanya terlebih dahulu tentang kemampuan

berkomunikasi

2. Instrumen penelitian sudah ada yang baku tetapi tidak memenuhi

kebutuhan peneliti akan subjek yang diteliti sehingga peneliti

memodifikasi instrumen yang sudah ada untuk menyesuaikan subjek

yang diteliti dan sudah dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

3. Persepsi caring baru dapat ditinjau dari segi orangtua sedangkan

persepsi dari segi perawat belum dapat dilakukan

C. Implikasi Hasil Penelitian

1. Implikasi Terhadap Pelayanan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi asupan bagi

perawat pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan dengan

selalu menerapkan perilaku caring pada anak sehingga anak akan

merasa nyaman dan aman ketika menjalani hospitalisasi, karena dari

hasil penelitian penerapan perilaku caring pada saat asuhan

keperawatan sebagian sudah baik.

2. Implikasi Terhadap Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu acuan siswa

keperawatan agar dapat lebih memahami tentang kosep caring yang

dilakukan pada saat memberikan asuhan keperawatan yang

Page 93: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

75

dikhususkan kepada pasien anak dan juga dapat memberikan

gambaran kepada para siswa keperawatan tentang penerapan perilaku

caring oleh perawat pelaksana dilapangan.

3. Implikasi Terhadap Rumah Sakit

Hasil penelitian ini diharapkan sebagai acuan dasar untuk

penerapan perilaku caring dalam asuhan keperawatan oleh perawat

pelaksana sehingga pasien merasa puas dan untuk meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan di RSUD Serang.

4. Implikasi Terhadap Penelitian

Hasil penelitian dapat menjadi data dasar untuk peneliti

selanjutnya tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku caring

perawat

Page 94: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

76

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan

pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

1. Orang tua yang memiliki persepsi baik terhadap perilaku caring

perawat secara menyeluruh lebih banyak jumlahnya dibandingkan

dengan orang tua yang memiliki persepsi kurang baik terhadap

perilaku caring perawat

a. Persepsi orang tua tentang membentuk sistem nilai humanistik

dan altruistik sebanyak 4,2% memiliki persepsi kurang baik

dan 95,8% memiliki persepsi baik

b. Persepsi orang tua tentang menanamkan keyakinan & harapan

sebanyak 2,1% memiliki persepsi kurang baik dan sebanyak

97,9% memiliki persepsi baik

c. Persepsi orang tua tentang mengembangkan sensitifitas

terhadap diri sendiri dan orang lain sebanyak 2,1% memiliki

persepsi kurang baik dan sebanyak 97,9% memiliki persepsi

baik

Page 95: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

77

d. Persepsi orang tua tentang membina hubungan saling percaya

dan saling bantu sebanyak 2,1% memiliki persepsi kurang baik

dan sebanyak 97,9% memiliki persepsi baik

e. Persepsi orang tua tentang mempromosikan dalam penerimaan

ekspresi negatif dan positif sebanyak 2,1% memiliki persepi

kurang baik dan sebanyak 97,9% memiliki persepsi baik.

f. Persepsi orang tua tentang membantu menyelesaikan masalah

dan mengambil keputusan sebanyak 3,1% memiliki persepsi

kurang baik dan sebanyak 96,9% memiliki persepsi baik

g. Persepsi orang tua tentang mengajarkan hubungan

interpersonal sebanyak 1% memiliki persepsi kurang baik dan

sebanyak 99% memiliki persepsi baik

h. Persepsi orang tua tentang menetapkan untuk mendukung

perlindungan, perbaikan budaya & spiritual sebanyak 1%

memiliki persepsi kurang baik dan sebanyak 99% memiliki

persepsi baik.

i. Persepsi orang tua tentang membantu dalam pemenuhan

kebutuhan manusia sebanyak 3,1% memiliki persepsi kurang

baik dan sebanyak 96,9% memiliki persepsi baik

j. Persepsi orang tua tentang mengembangkan faktor kekuatan

eksistensial dan fenomenologi sebanyak 3,1% memiliki

persepsi kurang baik dan sebanyak 96,9% memiliki persepsi

baik

Page 96: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

78

B. Saran

1. RSUD Kabupaten Serang

a. Kepala ruangan

a) Memberikan arahan-arahan kepada perawat pelaksana agar

tetap menerapkan perilaku caring saat melaksanakan asuhan

keperawatan.

b) Mengingatkan secara terus-menerus pentingnya berperilaku

caring saat maelaksanakan asuhan keperawatan

b. Perawat pelaksana

a) Mempertahankan sikap caring dan komunikasi terapeutik agar

pencitraan orang tua dan keluarga pasien terhadap perawat tetap

baik.

b) Memiliki dan meningkatkan kecerdasan emosional karena

kecerdasan emosional sangat menentukan baik buruknya

perilaku saat melayani pasien.

c) Membiasakan untuk memperkenalkan diri kepada pasien, dan

dapat menyampaikan informasi yang tepat dan jelas kepada

keluarga.

d) Memperbaiki penerapan perilaku caring yang masih belum

terlaksana

2. Peneliti selanjutnya

a. Melakukan penelitian tentang perilaku caring ditinjau dari segi

persepsi perawat.

Page 97: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

79

b. Melakukan penilaian perilaku caring dengan cara observasi dan

wawancara mendalam kepada orang tua pasien ataupun keluarga

pasien

c. Melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

perawat berperilaku caring dan tidak berperilaku caring dalam

melaksanakan asuhan keperawatan

Page 98: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

DAFTAR PUSTAKA

Amrulloh, D. Persepsi Perawat Terhadap Perilaku Caring di BRSD RAA

Soewondho Pati. Program Magister Universitas Diponegoro. 2008

Anne & Byrne, D. Psychology for Nurses:Theory and Practice .Australia:

Elsevier Macmillan Education Australia Pty Ltd. 1992

Arikunto, S. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta. 2006.

Asmadi. Konsep dasar keperawatan. Jakarta: EGC. 2008

Blais,K.K. Praktek keperawatan professional. Ed. 4.Jakarta :EGC. 2007

Christensen, P.J. Proses Keperawatan :Aplikasi Model Konseptual. Ed. 4. Jakarta:

Penerbit Buku Kedoktean EGC. 2009.

Dwidiyanti, M. 2010. http://staff.undip.ac.id/psikfk/meidiana/2010/06/04/konsep-

caring (diakses pada tanggal 23 Februari 2012)

Edy.S.N.Hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan kecemasan pasien

gangguan kardiovaskuler yang pertama kali dirawat di ICCU RSU Tugurejo

Semarang, Journal keperawatanvol 1, No 2 Maret 2008.

Gumilar, I. Modul Praktikum: Metode Riset Untuk Bisnis dan Manajemen.

Bandung: UniversitasWidyatama. 2007

Grayson, W.B. Pediatric Nursing Care. St. Louis: Mosby Company. 1990

Hardjana, A.M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta:

Kanisius. 2003

Hermawan, A.H. Persepsi pasien tentang pelaksanaan komunikasi terapeutik

perawat dalam asuhan keperawatan pada pasien di unit gawat darurat RS

Mardi Rahayu Kudus.2009

Hidayat, A.A. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

2004

____________ Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta:

Salemba Medika. 2008

Istijanto. Riset Sumber Daya Manusia; Cara Praktis Mendeteksi Dimensi-Dimensi

Kerja Karyawan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2005

Kusnanto. Pengantar Profesi dan Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta:

Penerbit Buku Kedoktean EGC. 2004

Page 99: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Kyle, T. Essentials of Pediatric Nursing.China : Library of Congress Cataloging

in Publication Data. 2008

Luthfi, I dkk. Psikologi Sosial. Jakarta :LembagaPenelitian UIN Jakarta. 2009

Maulana, HDJ. Promosi Kesehatan. Jakarta : EGC. 2009

Muhlisin, A & Ichsan, B. Aplikasi model koseptual caring Jean Watson dalam

asuhan keperawatan.Berita ilmu keperawatan ISSN 1979-2697, vol. 1 No.3,

September. 2008

Muscari, M.E. Panduan Belajar :Keperawatan Pediatrik. Ed. 3.Jakarta :Penerbit

Buku Kedoktean EGC. 2005

Notoatmodjo, S. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta :Rineka Cipta.

2007

Nursalam & Efendi, F. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika. 2003

Nursalam. Proses dan Dokumentasi Praktek Keperawatan :Konsep dan Praktek.

Jakarta: Salemba. 2008

Potter, P.A dan Perry, A.G. Buku ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,

Proses, dan Praktik Volume 1. Ed. 4.Jakarta :Penebit Buku Kedokteran

EGC.2005

Priharjo, R. Konsep & Perspektif praktik Keperawatan Profesional. Jakarta :

EGC. 2008

Rangkuti, F. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated

Marketing Communication.Jakarta :Gramedia pustaka utama. 2009

Ricci,SS& Kyle, T. Maternity and Pediatric Nursing.Library of Congress

Cataloging in Publication Data. 2009

Robbins, S.P. & Judge, T.A.. Perilaku Organisasi; Buku 1.Jakarta :Salemba

Empat. 2008

Rosalina, W.L. Pengaruh kecerdasan emosional perawat terhadap perilaku

melayani konsumen dan kinerja perawat rumah sakit umum daerah

kabupaten Indramayu.Jurnal Vol.2, No. 3, November 2008 hal 195-216.

2008

Saputri, MMA. Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawatan Dalam

Pelayanan Keperawatan di Ruang Maranatha I. 2009

Page 100: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Sarwono, J. Pintar Menulis Karangan Ilmiah“ Kunci Sukses dalam Menulis

Ilmiah. Yogyakarta : ANDI. 2010

Setiadi. Riset Keperawatan; Konsep dan Penulisan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

2007

Sunaryo. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta :Penerbit Buku Kedokteran EGC.

2004

Supartini, Y. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak .Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC. 2004

Tomey, A.M &Alligood, M.R. Nursing Theorist and Their Work. 6th

ed. United

State of America: Mosby. 2006

Umar, H. Metode Riset Ilmu Administrasi. Jakarta :Gramedia Pustaka Utama.

2004

Wahyuni, AS. Hubungan Pelaksanaan Caratif Caring Pada Perawat Dengan

Kepuasan Pasien Rawat Inap RS Haji Adam Malik Medan.Badan Penelitian

Universitas Sumatera Utara. 2008

Waluyo, dkk. Ilmu Pengetahuan sosial.Jakarta :Pusat Perbukuan, Departemen

Pendidikan nasional. 2008

Watson, J. Nursing: The Philosophy and Science of Caring. Colorado : University

Press of Colorado. 2008

Wong, D.L. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik .Ed. 6.Jakarta ;Penerbit Buku

Kedokteran EGC. 2008

Page 101: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

LEMBAR PERSETUJUAN

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP ANAK

RSUD KABUPATEN SERANG TAHUN 2011

Assalamualaikum.WR. WB

Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang mengadakan

penelitian untuk mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan tugas akhir (skripsi).

Untuk itu saya mohon kepada Bapak/Ibu selaku orang tua pasien (sebagai responden

studi saya) dapat meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner ini. Jawaban Bapak/Ibu

dalam kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya, sehingga kejujuran Bapak/Ibu dalam

menjawab kuesioner ini akan sangat saya hargai. Terimakasih banyak atas bantuan dan

kerjasama Bapak/Ibu untuk peran sertanya dalam studi saya.

Assalamualaikum.WR. WB

TTD Hormat Saya,

Peneliti

Ai Rosidah

Page 102: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

KUESIONER

PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA

PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP

ANAK RSUD SERANG TAHUN 2011

Petunjuk pengisian:

1. Berilah tanda checklist () pada pilihan jawaban yang tersedia

Bila ada pernyataan yang kurang dimengerti, tanyakan pada peneliti

A. Kuesioner persepsi orang tua tentang perilaku caring

No

Pernyataan

Skala Likert

Selalu Jarang Kadang-

kadang

Tidak

pernah

1. Perawat selalu memanggil nama pasien

sesuai dengan nama panggilan pasien

2. Perawat selalu menghargai kebebasan

pasien (misalkan: kebebasan dalam

menerima atau memilih perawatan)

3. Perawat selalu meyakinkan anak bahwa

tindakan yang dilakukannya tidak

menimbulkan kesakitan

4. Perawat selalu memberi penjelasan pada

orang tua dan pasien bahwa takdir

berbeda pada setiap orang dan memberi

keyakinan bahwa kehidupan dan kematian

sudah ditentukan.

5. Sikap perawat selalu menentramkan hati

pasien

6. Perawat memuji pasien ketika pasien

melakukan tindakan positif untuk

mencapai kesembuhannya

7. Perawat memberikan informasi kepada

orang tua tentang kondisi anak dengan

jelas

8. Perawat selalu memperkenalkan diri

kepada pasien anak dan orang tua dan

pasien ketika pertama kali bertemu

9. Perawat mendorong pasien untuk

mengungkapkan apa yang dirasakan.

10. Perawat menunjukkan ekspresi wajah

sesuai situasi

11. Perawat memberikan alternatif lain dalam

pengobatan ketika orang tua dalam

kebingungan

12. Perawat bersikap tanggap apabila

mengetahui pasien dan keluarganya

menghadapi masalah dalam pengobatan

dan mencoba membantu

Page 103: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

13. Perawat memberi kesempatan kepada

pasien/orang tua untuk bertanya tentang

penyakit yang sedang dialami

14. Perawat memberikan penyuluhan

kesehatan kepada orang tua dan pasien

anak

15. Perawat mempersilahkan pasien untuk

melakukan aktivitasnya sesuai dengan

batasan yang dimiliki pasien

16. Perawat menjelaskan semua alat-alat yang

berada disekitar pasien

17. Perawat selalu memastikan kepada

pasien/ orang tua bahwa yang dibutuhkan

oleh pasien sudah terpenuhi semua

sebelum meninggalkan pasien

18. Perawat membantu pasien dalam

memenuhi kebutuhan dasarnya (buang air

besar, buang air kecil, makan, minum,

ganti, baju)

19. Perawat menghargai kepentingan pribadi

pasien

20. Perawat memotivasi pasien dalam

menghadapi kondisi/penyakit yang

sedang dialami pasien

21. Perawat tidak pernah memperkenalkan

diri kepada pasien dan keluarga

22. Perawat selalu menjelaskan prosedur

yang akan dilakukan dengan nada cepat

sehingga pasien dan orang tua tidak

mengerti

23. Perawat tidak dapat mengendalikan sikap

ketika pasien bersikap kasar

24. Perawat tidak memberikan penjelasan

tentang penyakit yang diderita kepada

pasien anak

25. Perawat tidak pernah menunjukkan sikap

penuh kesabaran ketika pasien banyak

meminta

26. Perawat tidak pernah menanyakan apa-

apa ketika mengetahui pasien dan

keluarga dalam kesulitan

27. Perawat kurang jelas dalam menjawab

pertanyaan

28. Perawat tidak pernah mengizinkan pasien

untuk menjalankan aktivitas yang

diinginkan pasien

29. Perawat tidak cepat dan tepat dalam

melakukan tindakan

30. Perawat tidak memberikan rasa aman dan

nyaman kepada pasien

Page 104: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

KEMENTERIAN AGAMAT-NIVERSITAS ISLAM NEGERI ( UIN )SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKT]LTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Jl. Kertamukti No. 5 Pisangan Ciputat 15419Telp.Website

(62-21)'l 47 167 18 Fax : (62-21) 7 404985www.uinjkt. ac.id; E-mail : [email protected]

I tll,\rll I

Nomor : Un.01/F10/KM.01 .2lU27eqDC]|1Lampiran : -

llal : Perxnohonan Izin Pengamtrilan Data

Nama

NIh.{

Semester

Program Studi

Fakultas

iakarta. $ Oktober 20ll

Ai Rosidah

1 07r 04000286

IXIlrau Keperawatan

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Svarif

Hida3afullah Jakarta

Kepada Yang Terhonnat,Direktur iJtamaRumah Sakit Umum Daerah Serangdr

Serang

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Dalam rangka penyelesaian tugas akhir perkuliahan mahasiswadiperlukan penyusunan Skripsi yang berjudul '?ersepsi Orang TuaTentang Perilaku Caring Perawat Pada Pelaksanaan AsuhanKeperawatan di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Serang Tahun 20tr 1""

Sehubungan dengan itu kami mohon diberikan izin melaksanakanpengambilan data atas nama :

Demikian atas perhatian dan bantuan saudara kami ucapkan terimakasih.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

A.n. DekanPem

Bi

t2

199t03 2 003

-j{

Tembusan:Delqan FKIK

Page 105: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

PEMERINTAH KABU PATEN SERANG

TELP. (0254) TANGSUNG/SENTRAL. 200528 & a00829

AUTOFAX t0254) 2AA724

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHJAI-AN RUMAH SAKIT NO. 1

SERANG{421121

SURAT KETERANGANNo:870 /Ps.34? IIV I 2An

Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Serang, dengan ini menerangkan

bahwa:

Nama

NIM

Jurusan

Judul

Benar nama tersebut

sejak tanggal Desember 20AI

: Ai Rosidah

: 107104000286

: Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Islam Negeri Jakarta

: Persepsi Orang Tua Tentang Perilaku Caring Perawat

Pada Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Di Ruang

Rawat Inap Anak RSUD Serang tahun 2011

telah melaksanakan Penelitian di RSIJD Kabupaten Serang

sampai dengan Februart 2AI2

Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

prrl2012upaten Serang

& Diklat

199743 2 006

Page 106: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

PEMERINTAH KABU PATEN SERANG

TELP. (0254) |-ANGSUNG/SENTRAL. 200s28 & 200829

AUTOFAX (0254) 200724

RUMAH SAKIT UMUM DAERAHJALAN RUMAH SAKIT NO. 1

SERANG(421121

Nnmor

Lanrgriran

t 9r t!1&l

: ii09r'TU. Ztlq ti:{ / ?#l iI

:-: Permslrrnan iiin Fenelitian

{*.--*- lfr {-..+-**l** '}n1 1rrur al-t lB, &rJ r-rvlrtwt! rL'vl 4v r I

Kepafra Yth"

IJekan Universitss islam Negeri tlifNi,$y*rif Hid nyaiullah J akaria

$i-JA KART A

h"ienr1":ei'h;rtika;-r s-rrat t'rari LTniversitas islam liegeri i fftJ i fiyarif

Hidayafuilali Jakarla td**ror Un.Sl i F.lii i Klv'1.il1.2 14133 I ?i]11 Perihal

Pernohcnan kin Sturii Peirdahuluan tanggat 19 $eptembsr ?*1i i:ada pr=insipq;a

kan'ri iidak lo:*hei:ata* dan siap untuk meffibr,nfr rnaha.qis*a Saudara *nfuk

meiaksanakan studi pardahuluan di Rumah Sakit Umum *aerah l{abupaten ,$erang

^+-- ^ .

1\( t 1a.A-ivlA r\.LWI PROGRAM STLIBI

1. Ai Rnsiciah r u,t rtrrttjutrl6t ilrnu Keperawatan

Dernikiari atas perhatian dan kcdasama yaag baik kami ucapkan terima

kasih.

RSLrB Kabupaten i$erangian & Diftlat

Page 107: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

RELIABILITY

/VARIABLES=a1 a2 a3

/SCALE('nilai humanistik dan altruistik') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Scale: nilai humanistik dan altruistik

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.130 .206 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

a1 3.63 .490 30

a2 3.20 .714 30

a3 2.97 .850 30

Page 108: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.267 2.967 3.633 .667 1.225 .114 3

Item Variances .491 .240 .723 .483 3.010 .059 3

Inter-Item Correlations .080 -.045 .315 .361 -6.939 .033 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

a1 6.17 1.178 .184 .100 -.094a

a2 6.60 .938 .120 .101 -.054a

a3 6.83 .971 -.048 .002 .454

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates

reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.80 1.614 1.270 3

RELIABILITY

/VARIABLES=b1 b2 b3

/SCALE('keyakinan dan harapan') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Scale: keyakinan dan harapan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

Page 109: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.308 .303 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

b1 3.27 .583 30

b2 3.07 .691 30

b3 3.20 .610 30

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.178 3.067 3.267 .200 1.065 .010 3

Item Variances .397 .340 .478 .138 1.405 .005 3

Inter-Item Correlations .127 .039 .211 .172 5.442 .006 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

b1 6.27 .961 .173 .045 .230

b2 6.47 .740 .236 .060 .075

b3 6.33 .989 .114 .017 .344

Page 110: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.53 1.499 1.224 3

RELIABILITY

/VARIABLES=c1 c2 c3

/SCALE('sensitifitas') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Scale: sensitifitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.538 .542 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

c1 3.37 .556 30

c2 3.17 .531 30

c3 3.37 .556 30

Page 111: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.300 3.167 3.367 .200 1.063 .013 3

Item Variances .300 .282 .309 .028 1.098 .000 3

Inter-Item Correlations .283 .108 .487 .379 4.517 .029 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

c1 6.53 .740 .370 .237 .404

c2 6.73 .685 .497 .278 .195

c3 6.53 .878 .207 .064 .654

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.90 1.403 1.185 3

RELIABILITY

/VARIABLES=d1 d2 d3

/SCALE('saling percaya') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Scale: saling percaya

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Page 112: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.666 .674 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

d1 3.43 .504 30

d2 3.10 .607 30

d3 3.23 .568 30

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.256 3.100 3.433 .333 1.108 .028 3

Item Variances .315 .254 .369 .115 1.452 .003 3

Inter-Item Correlations .408 .330 .478 .148 1.449 .004 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

d1 6.33 .920 .547 .303 .495

d2 6.67 .851 .431 .196 .643

d3 6.53 .878 .470 .249 .581

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.77 1.702 1.305 3

RELIABILITY

/VARIABLES=e1 e2 e3

/SCALE('penerimaan ekspresi') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Page 113: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Scale: penerimaan ekspresi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.483 .520 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

e1 3.23 .626 30

e2 2.83 .834 30

e3 3.23 .568 30

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.100 2.833 3.233 .400 1.141 .053 3

Item Variances .470 .323 .695 .372 2.153 .039 3

Inter-Item Correlations .266 .143 .423 .280 2.957 .016 3

Page 114: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

e1 6.07 1.237 .324 .181 .353

e2 6.47 1.016 .219 .056 .593

e3 6.07 1.237 .411 .209 .242

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.30 2.079 1.442 3

RELIABILITY

/VARIABLES=f1 f2 f3

/SCALE('menyelesaikan masalah') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Scale: menyelesaikan masalah

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.486 .481 3

Page 115: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

f1 3.00 .587 30

f2 3.23 .728 30

f3 3.33 .479 30

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.189 3.000 3.333 .333 1.111 .029 3

Item Variances .368 .230 .530 .300 2.305 .023 3

Inter-Item Correlations .236 .122 .323 .200 2.635 .008 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

f1 6.57 .944 .302 .106 .390

f2 6.33 .644 .394 .155 .214

f3 6.23 1.151 .246 .071 .480

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.57 1.633 1.278 3

RELIABILITY

/VARIABLES=g1 g2 g3

/SCALE('hubungan interpersonal') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Page 116: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Scale: hubungan interpersonal

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.486 .487 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

g1 3.43 .568 30

g2 3.13 .571 30

g3 3.33 .547 30

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.300 3.133 3.433 .300 1.096 .023 3

Item Variances .316 .299 .326 .028 1.092 .000 3

Inter-Item Correlations .240 .184 .296 .112 1.609 .003 3

Page 117: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

g1 6.47 .740 .348 .124 .311

g2 6.77 .806 .264 .072 .456

g3 6.57 .806 .305 .101 .388

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.90 1.403 1.185 3

RELIABILITY

/VARIABLES=h1 h2 h3

/SCALE('perbaikan budaya') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Scale: perbaikan budaya

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.370 .344 3

Page 118: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

h1 3.03 .490 30

h2 2.93 .583 30

h3 3.10 .712 30

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.022 2.933 3.100 .167 1.057 .007 3

Item Variances .362 .240 .507 .267 2.110 .018 3

Inter-Item Correlations .149 .008 .349 .341 43.370 .025 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

h1 6.03 1.137 .064 .009 .510

h2 6.13 .809 .280 .122 .153

h3 5.97 .585 .323 .129 .016

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.07 1.444 1.202 3

RELIABILITY

/VARIABLES=i1 i2 i3

/SCALE('pemenuhan kebutuhan') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Page 119: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Scale: pemenuhan kebutuhan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.724 .720 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

i1 3.20 .610 30

i2 3.20 .551 30

i3 3.17 .648 30

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.189 3.167 3.200 .033 1.011 .000 3

Item Variances .365 .303 .420 .116 1.383 .003 3

Inter-Item Correlations .461 .193 .698 .505 3.611 .052 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

i1 6.37 .861 .780 .620 .320

i2 6.37 1.344 .367 .286 .821

i3 6.40 1.007 .531 .517 .658

Page 120: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

9.57 2.116 1.455 3

RELIABILITY

/VARIABLES=j1 j2 j3

/SCALE('faktor kekuatan') ALL

/MODEL=ALPHA

/STATISTICS=DESCRIPTIVE SCALE

/SUMMARY=TOTAL MEANS VARIANCE CORR.

Reliability

[DataSet1] F:\samaaa.sav

Scale: faktor kekuatan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's

Alpha Based on

Standardized

Items N of Items

.257 .260 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

j1 3.30 .535 30

j2 3.47 .571 30

j3 3.30 .596 30

Page 121: PERSEPSI ORANG TENTANG PERILAKU CARINGrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25483/1/Ai... · PERSEPSI ORANG TUA TENTANG PERILAKU CARING PERAWAT PADA PELAKSANAAN ASUHAN

Summary Item Statistics

Mean Minimum Maximum Range

Maximum /

Minimum Variance N of Items

Item Means 3.356 3.300 3.467 .167 1.051 .009 3

Item Variances .323 .286 .355 .069 1.241 .001 3

Inter-Item Correlations .105 -.023 .357 .379 -15.818 .038 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

j1 6.77 .668 .245 .128 -.041a

j2 6.60 .869 -.026 .001 .524

j3 6.77 .599 .232 .128 -.046a

a. The value is negative due to a negative average covariance among items. This violates

reliability model assumptions. You may want to check item codings.

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

10.07 1.168 1.081 3