persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan...
TRANSCRIPT
i
PERSEPSI GURU TERHADAPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUSKEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu SyaratMemperoleh Gelar Sarjana PendidikanProgram Studi Pendidikan Akuntansi
Oleh:
MARKUS EKO APRIYANTO
NIM: 021334028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
PERSEPSI GURU TERHADAPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUSKEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
Oleh:
Markus Eko Apriyanto
NIM: 021334028
Telah disetujui oleh:
Dosen Pembimbing
L. Saptono, S. Pd., M. Si. Tanggal 22 Oktober 2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSIPERSEPSI GURU TERHADAP
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKANDITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS
KEPEGAWAIAN, DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
Dipersiapkan dan ditulis oleh:Markus Eko Apriyanto
NIM: 021334028
Telah Dipertahankan Di Depan Panitia PengujiPada Tanggal 8 November 2007
Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua : Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. ...............................
Sekretaris : L. Saptono, S.Pd., M.Si. ...............................
Anggota : L. Saptono, S.Pd., M.Si. ...............................
Anggota : Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. ...............................
Anggota : Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. ...............................
Yogyakarta, 8 November 2007Fakultas Keguruan dan Ilmu PendidikanUniversitas Sanata DharmaDekan,
Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 8 November 2007Penulis,
Markus Eko Apriyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
PERSEPSI GURU TERHADAPKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS KEPEGAWAIAN,DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Studi Kasus Pada Guru-Guru di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
Markus Eko ApriyantoUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) perbedaan persepsiguru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkatpendidikan; (2) perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuanpendidikan ditinjau dari status kepegawaian; (3) perbedaan persepsi guru terhadapkurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
Penelitian dilaksanakan di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi LuhurYogyakarta pada bulan Agustus 2007. Populasi penelitian adalah guru-guru SD,SMP dan SMA di Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian ini merupakanpenelitian populasi dengan jumlah populasi sebanyak 160 guru. Metodepengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada perbedaan persepsi guruterhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan( 2 tabel = 3,84 < 2 hitung = 29,5664); (2) ada perbedaan persepsi guru terhadapkurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian ( 2 tabel =5,99 < 2 hitung = 37,6057); (3) ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulumtingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru ( 2 tabel = 7,81< 2 hitung = 8,6997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
TEACHER’S PERCEPTION TOWARD KURIKULUM TINGKAT SATUANPENDIDIKAN VIEWED FROM THE EDUCATIONAL LEVEL,
EMPLOYMENT STATUS, AND THE TIME TAKEN IN TEACHINGPROFESSION
A Case Study: Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
Markus Eko ApriyantoSanata Dharma University
Yogyakarta2007
The purposes of this research were to know about the differences ofteacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed from:1) the educational level; 2) employment status; 3) the time taken in teachingproffesion.
This research was conducted at Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta’sschools in August 2007. The population of this research taken from elementary,secondary, and high school’s teachers at Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta.Thepopulations of this research were 160 teachers.The method of collecting data isquestionnaire.
The result of this research shows that: (1) there is different teacher’sperception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed fromeducational level ( 2 table = 3,84 < 2 count = 29,5664); (2) there is differentteacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed fromthe employment status( 2 table = 5,99 < 2 count = 37,6057); (3) there is differentteacher’s perception toward Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan viewed fromthe time taken in teaching proffesion ( 2 table = 7,81 < 2 count = 8,6997).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah Maha Kasih karena skripsi ini telah selesai tepat
pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi.
Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi ini mendapatkan berbagai
masukan, kritik, dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik dan
saran untuk kesempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Ibu Guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur
Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menjadi responden
dalam penelitian ini.
5. Bapakku Yohanes Ponidi dan Ibuku Martina Samiyem yang telah
memberikan kesempatan untuk kuliah dan selalu memberikan dorongan agar
cepat lulus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
6. Pakdhe Sarema, adikku Fetty, dan Simbah yang telah banyak sekali
membantu dan mendukung untuk terus maju.
7. Diajeng Theresia Ari Purbandini, dengan kesabaran dan kasih sayangnya
yang luar biasa menjadikan penulis selalu terdorong untuk segera dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
8. Teman satu bendera: Cicilia Wulan Cahyaningsih, S.Pd. dan Anton Nugroho.
9. The band of brothers and sisters: Adjie ‘Big Bro’, Sila, Moko, Felly, Adi
Pals, Ayu, Yuli, Ebbie, Etha, Tia, Tyas ‘Nguk2’, Ayay, Betty Sobatdarikecil,
Anna, Wati, Ruri ‘Hungry’, Ninuk, Emi, Teddy, Edi, Dina, Fania, Boim,
Bowo, April, Dewa, Didik, semua teman-teman Pendidikan Akuntansi 2002
(Kelas A, B, C), dan teman Band (The Next).
10. Bapak, Ibu, dan rekan-rekan di Dekanat FKIP : Pak Sarkim, Pak Adimassana,
Bu Retno Priyani, Mbak Agnes, Mas Antok, Mas Agus, Beni dan Gaby yang
telah menghadirkan aura untuk tetap siaga, serta semua pihak yang tidak
memungkinkan untuk disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan dukungan, kritik, dan saran yang sungguh berarti bagi
keberhasilan dalam penulisan skripsi ini.
Semoga Allah Bapa senantiasa menyertai kita dan memberikan segala yang
terbaik untuk kita.
Yogyakarta, November 2007
Penulis
Markus Eko Apriyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………….................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN …………………………………….......... iii
MOTTO ...................................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v
ABSTRAK ................................................................................................. vi
ABSTRACT ............................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
DAFTAR ISI ………………………………………………………......... ix
DAFTAR TABEL ………………………………………………………. xiii
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………. xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah .............................................. 1
B. Batasan Masalah .......................................................... 5
C. Rumusan Masalah ....................................................... 6
D. Tujuan Penelitian ……………………………………. 6
E. Manfaat Penelitian …………………………………... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................... 8
A. Pengertian Persepsi ...................................................... 8
B. Guru ............................................................................. 11
C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ....................... 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
D. Tingkat Pendidikan .................................................... 27
E. Status Kepegawaian .................................................... 31
F. Lama Menjalani Profesi Guru .................................... 32
G. Kerangka Berfikir ....................................................... 33
BAB III METODE PENELITIAN ................................................. 39
A. Jenis Penelitian ............................................................ 39
B. Subjek dan Objek Penelitian ....................................... 39
C. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................... 39
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya ..................... 40
E. Populasi ………………..…………………………... 44
F. Teknik Pengumpulan Data …………………………. 45
G. Uji Kuesioner ………………………………………. 45
1. Uji Validitas ....................................................... 45
2. Uji Reliabilitas .................................................... 48
H. Uji Prasyarat Analisis ………………………………. 49
1. Uji Normalitas .................................................... 49
2. Uji Homogenitas ................................................ 50
I. Pengujian Hipotesis ………………………………… 51
BAB IV GAMBARAN UMUM …………………………………. 68
A. Sejarah Singkat Yayasan Pangudi Luhur …………... 68
B. Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur ……………... 70
C. Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
Cabang Yogyakarta ……………………………….... 72
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……………. 73
A. Deskripsi Data ……………………………………… 73
1. Deskripsi Responden Penelitian ........................... 74
a. Tingkat pendidikan guru .................................. 74
b. Status kepegawaian .......................................... 75
c. Lama menjalani profesi guru ............................ 75
2. Persepsi Guru Ditinjau Terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan ................................... 76
B. Analisis Data ……………………………………….. 80
1. Uji Prasyarat Analisis …….…………………….. 80
a. Uji Normalitas .................................................. 80
b. Uji Homogenitas .............................................. 83
2. Uji Hipotesis ……………………………………. 88
a. Hipotesis Pertama (Perbedaan Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau dari Tingkat Pendidikan) ................... 88
b. Hipotesis Kedua (Perbedaan Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau dari Status Kepegawaian) .................. 90
c. Hipotesis Ketiga (Perbedaan Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi Guru) ... 93
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………….. 96
1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan ....... 96
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Status Kepegawaian ...... 99
3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Ditinjau dari Lama Menjalani Profesi
Guru ........................................................................ 102
BAB VI PENUTUP ……………………………………………… 105
A. Kesimpulan …………………………………………. 105
B. Keterbatasan Penelitian …………………………….. 105
C. Saran ………………………………………………... 106
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 110
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SD/ MI ………………….…………….. 22
Tabel 2.2 Struktur Kurikulum SMP/ MTs …………………………….. 22
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas X………...………….. 23
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPA …….. 24
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII IPS …….. 24
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas XI dan XII Bahasa….. 25
Tabel 3.1 Operaionalisasi Variabel Persepsi Terhadap KTSP …….….. 40
Tabel 3.2 Skoring Berdasarkan Skala Likert …………………...….….. 43
Tabel 3.3 Hasil Pengukuran Validitas ……………………...………….. 47
Tabel 3.4 Uji Bartlett …………………………………………………... 50
Tabel 3.5 Daftar Kontingensi B x K
Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor ……....….. 52
Tabel 3.6 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
Dari Tingkat Pendidikan (Frekuensi Sesungguhnya) ……….. 54
Tabel 3.7 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 55
Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap
Koefisien Korelasi …………………………………………… 58
Tabel 3.9 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
Dari Status Kepegawaian (Frekuensi Sesungguhnya) …...….. 59
Tabel 3.10 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 60
Tabel 3.11 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap
Koefisien Korelasi …………………………………………… 62
Tabel 3.12 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
Dari Lama Menjalani Profesi Guru
(Frekuensi Sesungguhnya) ……………………………….….. 63
Tabel 3.13 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 65
Tabel 3.14 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap
Koefisien Korelasi …………………………………………… 67
Tabel 4.1 Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang
Yogyakarta …………………………………………………... 71
Tabel 5.1 Sebaran Responden Penelitian ………………………………. 73
Tabel 5.2 Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan …………. 74
Tabel 5.3 Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian …...……. 75
Tabel 5.4 Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalani Profesi Guru . 76
Tabel 5.5 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 77
Tabel 5.6 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan ……………………………. 77
Tabel 5.7 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………………. 78
Tabel 5.8 Persepsi Guru Terhdap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………………. 79
Tabel 5.9 Hasil Pengujian Normalitas
(Variabel Tingkat Pendidikan) ……………..………………... 81
Tabel 5.10 Hasil Pengujian Normalitas
(Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 81
Tabel 5.11 Hasil Pengujian Normalitas
(Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ……………..……... 81
Tabel 5.12 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett
(Variabel Tingkat Pendidikan) ………………...……………... 83
Tabel 5.13 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett
(Variabel Status Kepegawaian) ……………….……………... 84
Tabel 5.14 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett
(Variabel Lama Menjalani Profesi Guru) ………….………... 86
Tabel 5.15Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan …………………...……….. 88
Tabel 5.16 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Dari Tingkat Pendidikan …………………………………….. 89
Tabel 5.17 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP
Ditinjau Dari Status Kepegawaian ……………………......….. 91
Tabel 5.18 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
Dari Status Kepegawaian ……………...…………………….. 91
Tabel 5.19 Data Penelitian Tentang Persepsi Guru Terhadap KTSP
Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru …………….….. 93
Tabel 5.20 Tabel Kontingensi Persepsi Guru Terhadap KTSP Ditinjau
Dari Lama Menjalani Profesi Guru ………………………….. 94
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I Kuesioner Penelitian ………………………………...... 113
Lampiran II Data Validitas dan Reliabilitas ……………………….. 121
Lampiran III Uji Validitas dan Reliabilitas …………………………. 125
Lampiram IV Data Induk Penelitian ………………………………… 129
Lampiran V Distribusi Frekuensi (Mean, Median, Modus) ……….. 139
Lampiran VI Kategori Kecenderungan Variabel …………………… 143
Lampiran VII Uji Normalitas dan Homogenitas ……………………... 145
Lampiran VIII Tabel r dan 2 …………………………………………. 165
Lampiran IX Surat Ijin Penelitian ……………………………………. 168
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sektor pembangunan yang paling strategis dalam
upaya mewujudkan tujuan suatu bangsa. Sebagai sektor pembangunan yang
strategis, praktik pendidikan di negara kita masih jauh dari harapan. Kondisi
ini tercerminkan dari human development index Indonesia yang masih sangat
rendah. Pada tahun 2001 Indonesia menduduki peringkat 102 dari 104 negara,
tahun 2002 peringkat 104 dari 106 negara dan tahun 2003 peringkat 150 dari
153 negara yang diteliti (Suyanto, http://www.kompas.com, 3 Agustus 2006).
Ada banyak variabel yang bisa dijadikan sebagai dasar untuk
memperbaiki kualitas pendidikan. Salah satu diantaranya adalah kurikulum.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Melalui kurikulum inilah pemerintah berperan dalam penentuan dan
pembuatan arah pendidikan nasional. Dalam era pemerintahan orde baru,
Kurikulum 1984 disusun dengan berpedoman pada Cara Belajar Siswa Aktif
(CBSA). Kurikulum ini dirasakan mampu meningkatkan kualitas pendidikan
ke arah yang lebih baik. Kurikulum 1984 ini selanjutnya disempurnakan
dalam Kurikulum 1994. Sejalan dengan kemajuan jaman dan pengetahuan,
serta adanya perubahan peta politik Indonesia yang ditandai adanya reformasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
di tahun 1998, maka Kurikulum 1994 dirasakan perlu dilakukan perbaikan-
perbaikan. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan berbagai kebijakan yang
berhubungan dengan kurikulum dan pendidikan.
Pada Kurikulum 1994 ditekankan pentingnya daya serap pengetahuan
siswa akan informasi dan perkembangannya, sehingga siswa kurang
dipersiapkan untuk menghadapi dunia kerja. Siswa diharapkan memiliki
pengetahuan teoritis yang memadai, meskipun aspek kecakapan praktisnya
cenderung kurang. Dampaknya siswa tidak memiliki bekal yang cukup untuk
mengaplikasikan pengetahuan di dunia yang sesungguhnya. Kurikulum
Berbasis Kompetensi (KBK) adalah kurikulum pengganti Kurikulum 1994.
Inti perbedaan Kurikulum 1994 dengan KBK adalah Kurikulum 1994
menitikberatkan pada transfer pengetahuan dari guru ke murid, sedangkan
KBK menekankan pada keaktifan murid dalam membangun kompetensinya
sendiri melalui belajar secara aktif. Dengan kata lain, KBK dimaksudkan
untuk memberikan ruang bagi para murid untuk menemukan pengetahuan
dengan caranya sendiri.
Penggantian Kurikulum 1994 dengan KBK ternyata tidak membawa
perubahan yang berarti dalam praktik pendidikan nasional. Penggantian
kurikulum tampak agak dipaksakan demi mengikuti tren perkembangan dunia
pendidikan internasional. Dampaknya adalah kekurangsiapan pelaku-pelaku
pendidikan di Indonesia. Misalnya akselerasi guru dalam menerapkan pola
pengajaran KBK menjadi masalah, dimana guru menginginkan para murid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
membangun pengetahuannya sendiri, tetapi tidak diimbangi dengan adanya
motivasi dari guru tersebut.
Dengan melihat ketidaksuksesan penerapan KBK, pemerintah seakan
mendapatkan dorongan untuk membangun kebijakan tentang kurikulum yang
lebih baik. Pada awal tahun 2006 akhirnya pemerintah mengeluarkan
kurikulum terbaru yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau disingkat
KTSP. Dalam KTSP ini tercermin keinginan pemerintah untuk lebih
memajukan kualitas pendidikan nasional dengan memberikan porsi lebih
banyak pada lembaga pendidikan dalam menentukan arah pelaksanaan belajar
mengajarnya.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus
(Sarkim, 2006:1). Bila pada kurikulum-kurikulum sebelumnya negara yang
mengatur semuanya, maka pada KTSP ini sebagian tanggung jawab dalam
penyusunan kurikulum ada di tangan guru dan sekolah, walaupun tetap
berpatokan pada batasan-batasan yang dikeluarkan pemerintah.
Berhasil atau tidaknya KTSP ini akan bertumpu pada guru dan sekolah.
Hal ini mengingat mereka adalah perencana dan pelaksana KTSP. Meskipun
sudah mendapatkan otoritas dalam menyusun kurikulumnya sendiri,
keberhasilan kurikulum yang telah disusun oleh guru dan sekolah ditentukan
oleh Ujian Akhir Nasional (UAN). Kondisi demikian menjadi dilema para
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
guru. Di satu sisi guru dan sekolah ingin memberikan bekal pendidikan yang
optimal bagi para muridnya, tetapi disisi lain mereka harus memenuhi target
pemerintah melalui UAN-nya.
KTSP yang memberikan keleluasaan bagi guru dan sekolah dalam
menyusun kurikulumnya sendiri dikhawatirkan akan menemui banyak
kendala. Tingkat pendidikan guru salah satunya. Dalam suatu sekolah, ada
kemungkinan besar terdapat guru dengan tingkat pendidikan yang berbeda-
beda (D II, D III, S1, maupun S2). Tingkat pendidikan yang beragam
kemungkinan berdampak pada persepsi antar guru yang berbeda-beda
mengenai KTSP. Karenanya, semakin tinggi tingkat pendidikan guru diduga
mereka semakin memiliki persepsi yang positif terhadap KTSP.
Status kepegawaian seorang guru diduga kuat juga akan menentukan
totalitas seorang guru dalam menyusun kurikulum untuk sekolah. Seorang
guru tetap yayasan kemungkinan akan memiliki persepsi atau pandangan yang
berbeda tentang KTSP bila dibandingkan dengan guru honorer maupun guru
negeri yang diperbantukan. Hal ini dikarenakan adanya rasa memiliki dan
tanggung jawab terhadap perkembangan sekolah. Seorang guru honorer akan
memiliki persepsi kurang positif mengingat guru tersebut hanya dibayar untuk
bekerja, tanpa ada kepastian masa depan di yayasan tersebut. Sedangkan guru
negeri yang diperbantukan diduga akan kurang optimal dalam menyusun dan
melaksanakan KTSP mengingat statusnya yang dimiliki dan digaji oleh
negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Lama seorang guru menjalani profesinya dimungkinkan juga akan
berpengaruh terhadap cara pandang atau persepsi guru terhadap KTSP.
Persepsi tersebut terbentuk karena adanya pengalaman yang berbeda
mengenai penggunaan kurikulum. Seorang guru yang baru dua tahun
mengajar diduga akan memiliki persepsi kurang positif terhadap KTSP
mengingat belum adanya pengalaman mereka dibidang kurikulum apabila
dibandingkan dengan guru yang sudah dua puluh lima tahun mengajar. Atau
mungkin juga sebaliknya. Dengan kata lain lama seorang guru menjalani
profesi guru akan membedakan perilaku keguruan guru tersebut dengan guru
lainnya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “Persepsi Guru Terhadap Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, Ditinjau dari Tingkat Pendidikan, Status
Kepegawaian dan Lama Menjalani Profesi Guru”. Penelitian ini
merupakan studi kasus pada sekolah-sekolah yang berada dalam naungan
Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta.
B. Batasan Masalah
Banyak variabel yang berhubungan dengan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Penelitian ini akan memfokuskan pada
variabel tingkat pendidikan guru, status kepegawaian guru, dan lama guru
tersebut menjalani profesi guru. Sedangkan faktor-faktor dalam KTSP
mencakup 6 komponen yaitu visi dan misi, tujuan pendidikan tingkat satuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan,
kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu sebagai berikut:
1. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru?
2. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru?
3. Apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru?
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti dengan
diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
guru.
2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi guru terhadap
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi
guru.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan bermanfaat, bagi pihak-pihak berikut:
1. Bagi Pemerintah
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan dan
evaluasi mengenai kebijakan pemerintah akan kurikulum KTSP serta
sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan langkah-langkah yang
harus diambil dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan nasional.
2. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pemicu guru untuk menyusun
kurikulum sekolah sesuai yang diinginkan pemerintah dan dapat menjadi
masukan dalam menyikapi kebijakan-kebijakan pemerintah berkaitan
dengan kurikulum.
3. Bagi Universitas
Dapat memberi tambahan literatur mengenai penelitian yang berkaitan
dengan dunia keguruan terutama dalam hal kurikulum, serta menambah
jumlah referensi penelitian yang ada di perpustakaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Persepsi
Persepsi pada dasarnya adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman
seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi,
persepsi merupakan langkah berikutnya dari suatu proses penginderaan
(Thoha, 2000:146). Dengan kata lain, persepsi dapat menambah dan
mengurangi kejadian yang sesungguhnya diinderakan oleh seseorang.
Menurut Edgar F. Huse dan James L. Bowditch dalam Thoha
(2000:145), cara kebiasaan yang dapat dipergunakan untuk mengenal
penginderaan adalah:
1. Aspek penginderaan yang memiliki kesamaan antara satu orang dengan
yang lain disebut kenyataan. Misalkan ada suatu kejadian yang disaksikan
oleh orang banyak, maka itu disebut sebagai kenyataan dari kejadian itu.
Akan tetapi setiap orang dimungkinkan akan memiliki persepsi yang
berbeda akan penyebab kejadian itu.
2. Penginderaan tersusun dalam cara yang unik bagi kita. Setiap orang
memiliki kekhasan masing-masing, entah dari segi biologis, masa lalu,
pengalaman, nilai-nilai dan sebagainya.
Dalam persepsi, yang menjadi intinya adalah bahwa persepsi merupakan
sebuah penafsiran akan suatu situasi, jadi bukan merupakan pelabelan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
benar terhadap suatu situasi. Persepsi memiliki subproses sebagai berikut
(Thoha, 2000:146):
1. Stimulus
Pada tahap ini, individu memperoleh rangsangan dari suatu sumber.
Rangsangan ini mungkin ditangkap oleh penginderaan individu tersebut.
2. Registrasi
Pada tahap ini, seseorang akan terpengaruh atas apa yang diinderakannya.
Pada tahap registrasi, seseorang akan menerima informasi yang
diinderakannya, kemudian mendata dan mendaftar semua informasi
tersebut.
3. Interpretasi
Interpretasi merupakan penyebab utama dari perbedaan persepsi antar
individu. Interpretasi dipengaruhi oleh cara pendalaman (learning),
motivasi, dan kepribadian seseorang. Interpretasi merupakan subproses
dari persepsi yang sangat penting.
4. Umpan balik (feedback)
Pembentukan persepsi seseorang yang diakibatkan dari adanya suatu
ekspresi atau kejadian atas apa yang telah dilakukan individu tersebut.
Ada banyak sekali faktor yang dapat mempengaruhi persepsi seseorang.
Menurut Pareek (1984) dalam Desy Arisandy (http://www.journal-
psyche.com), ada empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya
perbedaan persepsi yaitu:
1. Perhatian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Terjadinya persepsi pertama kali diawali oleh adanya perhatian. Tidak
semua stimulus yang ada di sekitar kita dapat kita tangkap semuanya
secara bersamaan. Perhatian kita hanya tertuju pada satu atau dua objek
yang menarik bagi kita.
2. Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu
kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
3. Kesediaan
Adalah harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar
memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga
akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dulu.
4. Sistem nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan
berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
Menurut Thoha (1983:147) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
pengembangan persepsi seseorang adalah:
1. Psikologi
Keadaan psikologi setiap individu akan mempengaruhi persepsi individu
tersebut.
2. Famili
Pengaruh yang paling besar terhadap sesorang adalah keluarganya,
mengingat keluarga adalah lingkungan pertama yang membentuk karakter
setiap individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
3. Kebudayaan
Kebudayaan yang berlaku di tempat seorang individu tinggal akan
membentuk dan mempengaruhi sikap, nilai, dan cara seseorang
memandang dan memahami keadaan di dunia ini.
B. Guru
1. Pengertian Guru
Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan/
pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tugas guru
sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih (Uzer Usman,
1990:4). Dengan berdasar teori McCleland, Suyanto
(http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) menuliskan bahwa saat guru
tampil di depan kelas, ia akan menjadi sosok yang menarik sehingga ia
bisa menebarkan virus nAch (Needs for Achievement) atau motivasi
berprestasi.
Istilah guru berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya pengajar,
pendidik, dan pengasuh dalam institusi pendidikan seperti sekolah atau
‘trusyen’ (Endang A. Suhesti, 2006:117). GBHN 1993 menyebutkan
bahwa guru sebagai pendidik dan pengajar memiliki peran yang sangat
strategis dalam mengantarkan keberhasilan peserta didik. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia (1991:337), guru diartikan sebagai orang yang
pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar. Menurut Samana
(1994:53-68) seorang guru haruslah memiliki kompetensi keguruan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi/
kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuantitatif.
Kompetensi keguruan meliputi kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi kepribadian-sosial
merupakan modal dasar bagi guru. Perincian kompetensi kepribadian-
sosial adalah sebagai berikut:
a. Guru menghayati dan mengamalkan nilai hidup
b. Guru hendaknya bertindak jujur dan bertanggungjawab
c. Guru mampu berperan sebagai pemimpin, baik di dalam lingkup
sekolah maupun di luar sekolah
d. Guru bersikap bersahabat dan terampil berkomunikasi dengan
siapapun demi tujuan yang baik
e. Guru mampu berperan serta aktif dalam pelestarian dan pengembangan
budaya masyarakatnya
f. Dalam persahabatan dengan siapapun, guru tidak kehilangan prinsip
serta nilai hidup yang diyakininya
g. Guru bersedia ikut berperan serta dalam berbagai kegiatan sosial, baik
dalam lingkup kesejawatannya maupun dalam kehidupan masyarakat
pada umumnya
h. Guru adalah pribadi yang bermental sehat dan stabil
i. Guru tampil secara pantas dan rapi
j. Guru mampu berbuat kreatif dengan penuh perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
k. Dalam keseluruhan relasi sosial dan profesionalnya guru hendaknya
mampu bertindak tepat waktu dalam janji dan penyelesaian tugas-
tugasnya
l. Guru hendaknya dapat menggunakan waktu luangnya (di luar tugas
keguruannya) secara bijaksana dan produktif
Sedangkan kompetensi profesionalnya dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Guru dituntut menguasai bahan ajar
b. Guru mampu mengelola program belajar mengajar
c. Guru mampu mengelola kelas
d. Guru mampu menggunakan media dan sumber pengajaran
e. Guru menguasai landasan-landasan kependidikan
f. Guru mampu mengelola interaksi belajar mengajar
g. Guru mampu menilai prestasi belajar siswa untuk kepentingan
pengajaran
h. Guru mengenal fungsi serta program pelayanan bimbingan dan
penyuluhan
i. Guru mengenal dan mampu ikut menyelenggarakan administrasi
sekolah
j. Guru memahami prinsip-prinsip penelitian pendidikan dan mampu
menafsirkan hasil-hasil pendidikan untuk kepentingan pengajaran
Sedang menurut Muhibbin Syah (2000:256), guru adalah tenaga
pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti mengembangkan
ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai implementasi konsep ideal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
mendidik. Agar memperoleh mutu dan standar yang sesuai dengan
tuntutan jaman, setiap bidang pekerjaan dan insan yang bekerja di
dalamnya haruslah profesional dan efektif.
Menurut Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006),
sejalan dengan pendapat Houle, ciri-ciri pekerjaan yang profesional, yaitu
meliputi:
a. Harus memiliki landasan yang kuat
b. Harus berdasarkan atas kompetensi individual
c. Memiliki sistem seleksi dan sertifikasi
d. Ada kerjasama dan kompetensi yang sehat antar sejawat
e. Adanya kesadaran profesional yang tinggi
f. Memiliki prinsip-prinsip etik
g. Memiliki sistem sanksi profesi
h. Adanya militansi individual
i. Memiliki organisasi profesi
Dengan merujuk pada hal di atas, guru yang profesional dalam
melaksanakan pembelajaran di kelas akan melaksanakannya secara efektif.
Sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Suyanto
(http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006) yang sejalan dengan pendapat
Gary A. Davis dan Margareth A. Thomas, terdapat empat ciri guru yang
efektif, yaitu:
a. Memiliki kemampuan yang terkait dengan iklim belajar di kelas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Memiliki kemampuan yang terkait dengan strategi manajemen
pembelajaran
c. Memiliki kemampuan yang terkait dengan pemberian umpan balik
(feedback) dan penguatan (reinforcement)
d. Memiliki kemampuan yang terkait dengan peningkatan diri
Karena guru merupakan seorang fasilitator dan ujung tombak
dalam dunia pendidikan, maka profesionalitas dan efektifitas wajib
dimiliki oleh setiap guru.
2. Hak dan Kewajiban Guru
Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi,
1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai hak untuk memperoleh:
a. penghasilan dan jaminan kesejahteraan sosial yang pantas dan
memadai
b. penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja
c. pembinaan karier sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas
d. perlindunagn hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil
kekayaan intelektual
e. kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas
pendidikan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.
Dalam Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional (Nawawi,
1994:68), guru sebagai pendidik mempunyai kewajiban untuk:
a. menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan,
kreatif, dinamis dan dialogis.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
b. mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu
pendidikan.
c. memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan
kedudukan sesuai dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya
3. Peranan Guru
Uzer Usman (1990:1) sejalan dengan pendapat Wrightman
menjelaskan bahwa peranan guru adalah serangkaian tingkah laku yang
saling berkaitan yang dilakukan dalam situasi tertentu serta berhubungan
dengan kemajuan perkembangan tingkah laku dan perkembangan siswa
yang menjadi tujuannya.
Peranan seorang guru adalah (Uzer Usman, 1990:16):
a. Guru sebagai demonstrator
Melalui peranannya tersebut, guru hendaknya senantiasa menguasai
bahan atau meteri pelajaran yang akan diajarkannya serta senantiasa
mengembangkannya dalam arti meningkatkan kemampuannya dalam
hal ilmu yang dimiliki karena hal ini akan sangat menentukan hasil
belajar yang akan dicapai oleh siswa.
b. Guru sebagai pengelola kelas (Learning Manager)
Dalam peranannya sebagai pengelola kelas, guru hendaknya mampu
mengelola kelas karena kelas merupakan lingkungan belajar serta
merupakan suatu aspek dari lingkungan sekolah yang perlu
diorganisasi.
c. Guru sebagai mediator dan fasilitator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Dalam peranannya sebagai mediator dan fasilitator, guru hendaknya
memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media
pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi guna
lebih mengefektifkan proses belajar mengajar.
d. Guru sebagai evaluator
Dalam peranannya sebagai evaluator, guru hendaknya selalu
mengadakan penilaian terhadap hasil yang telah dicapai dalam proses
pembelajaran, baik oleh pihak terdidik maupun oleh pihak pendidik.
4. Kode Etik Guru
Kode etik merupakan tatanan yang menjadi pedoman dalam
menjalankan tugas dan aktivitas suatu profesi. Dalam menjalankan
profesinya guru di Indonesia berpedoman pada kode etik guru yang berisi
sebagai berikut (Samana,1994:117):
a. Guru berbakti membimbing peserrta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila.
b. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional.
c. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai
bahan melakukan bimbingan dan pembinaan.
d. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar.
e. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan
masyarakat sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung
jawab bersama terhadap pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
f. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan
meningkatkan mutu dan martabat profesinya.
g. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan dan
kesetiakawanan sosial.
h. Guru secara bersama–sama memelihara dan meningkatkan mutu
organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
i. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang
pendidikan.
C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu (Sarkim, 2006:1). Setiap negara memiliki dan menetapkan
kurikulumnya masing-masing sesuai dengan karakteristik dan arah yang ingin
dicapai masing-masing negara. Kurikulum sebagai rancangan pendidikan
mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan,
pembelajaran, menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan (Surjanto
Budiwalujo, http://www.kompas.com, 13 Maret 2006).
Indonesia mengalami berkali-kali ganti kurikulum. Kurikulum pertama
yang diterapkan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah Kurikulum 1947
yang lebih dikenal dengan Rencana Pelajaran 1947. Kemudian disusul dengan
berganti-ganti oleh kurikulum 1950, 1968, 1975, dan 1994. Kurikulum 1994
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
menjadi tolok ukur kemajuan pendidikan di Indonesia karena telah berprinsip
pada keaktifan siswa dalam proses pembelajarannya. Kurikulum ini semakin
disempurnakan dengan Suplemen GBPP 1999.
Namun pemerintah merasa bahwa kurikulum pendidikan di Indonesia
masih jauh dari mutu kurikulum-kurikulum bangsa barat. Oleh karena itu,
pemerintah kemudian mencanangkan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau
KBK pada tahun 2004. Kurikulum ini menekankan pada kompetensi belajar
siswa. Setelah berjalan selama kurang lebih tiga tahun, pemerintah melihat
bahwa hasil yang diberikan oleh KBK tidak seperti yang diharapkan. Pada
awal tahun 2006, pemerintah menyusun kurikulum baru yang lebih
menekankan pada isi dan kompetensi. Produk terbaru tersebut kemudian
diberi label Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dasar
pengembangan kurikulum itu adalah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan
Standar Isi (SI) hasil rumusan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP
terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat pendidikan, kalender pendidikan dan silabus (Sarkim,
2006:1). Sesuai dengan namanya, KTSP memberikan kewenangan dan
tanggung jawab kepada guru dan sekolah untuk mengembangkan
kurikulumnya sendiri. Suyanto (http://www.kompas.com, 8 Agustus 2006)
memaparkan bahwa implementasi KTSP membutuhkan penciptaan iklim
pendidikan yang memungkinkan tumbuhnya semangat intelektual dan ilmiah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bagi setiap guru, mulai dari rumah, di sekolah, maupun di masyarakat. Ini
berkaitan adanya pergeseran peran guru yang semula lebih sebagai instruktur
kini menjadi fasilitator pembelajaran. KTSP merupakan sebuah bentuk
demokratisasi dan desentralisasi sektor pendidikan dari pemerintah kepada
setiap lembaga pendidikan. Dalam KTSP ini, Peraturan Pemerintah dijadikan
sebagai rambu-rambu dalam penyusunan KTSP agar terdapat konsistensi dan
persamaan dalam memuat suatu materi ke kurikulum.
Menurut Mulyasa (2006:176), terdapat enam komponen KTSP, yaitu:
1. Visi dan Misi Satuan Pendidikan
Visi dan misi satuan pendidkan dapat dikembangkan oleh lembaga
masing-masing dengan memperhatikan potensi dan kelemahan masing-
masing. Sebaiknya visi dan misi satuan pendidikan bukan hanya rumusan
yang hampa makna, tetapi merupakan acuan yang sarat dengan makna,
sehingga mewarnai seluruh kegiatan di satuan pendidikan tersebut.
2. Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan
a. Tujuan Pendidikan Dasar
Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
b. Tujuan Pendidikan Menengah
Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan
Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta ketrampilan
untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut sesuai
kejuruannya.
3. Menyusun Kalender Pendidikan
Kalender pendidikan adalah suatu kesepakatan bersama yang dirumuskan
oleh sekolah atau instansi pendidikan tertentu untuk dilaksanakan dalam
kurun waktu satu tahun. Kalender pendidikan mencakup semua rencana
jangka pendek dan merinci pelaksanaan rencana jangka panjang sekolah
dalam tahun berjalan. Kalender pendidikan juga memuat rancangan dan
rencana proses belajar menagajar, evaluasi, kegiatan-kegiatan sekolah,
libur sekolah, libur keagamaan dan libur nasional yang telah teralokasikan
dalam range waktu satu tahun. Kalender pendidikan menjadi acuan bagi
seluruh komponen sekolah untuk melaksanakan kegiatan dan tugasnya.
Penyususnan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu
pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam penyusunan
kelender pendidikan, pengembang kurikulum harus mampu menghitung
jam belajar efektif untuk pembentukan kompetensi peserta didik, dan
menyesuaikannya dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang
harus dimiliki oleh peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan pada
satuan pendidikan tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
4. Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan memuat
komponen mengenai mata pelajaran, kelas dan alokasi waktu sesuai
dengan jenjang pendidikannya, yang dispesifikasikan sebagai berikut:
Tabel 2.1Struktur Kurikulum SD/ MI
Kelas dan Alokasi WaktuKomponenI II III IV, V, dan VI
A.Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 32. Pendidikan Kewarganegaraan 23. Bahasa Indonesia 54. Matematika 55. Ilmu Pengetahuan Alam 46. Ilmu Pengetahuan Sosial 37. Seni Budaya dan Keterampilan 48. Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan4
B. Muatan Lokal 2C. Pengembangan Diri 2*)
Jumlah 26 27 28 322*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran Pembelajaran pada Kelas I sampai dengan Kelas III dilaksanakan
melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV sampai denganKelas VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
1 jam pelajaran adalah 35 menit
Tabel 2. 2Struktur Kurikulum SMP/ MTs
Kelas dan Alokasi WaktuKomponenVII VIII IX
A.Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 44. Bahas Inggris 4 4 45. Matematika 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 47. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 48. Seni Budaya 2 2 29. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan2 2 2
10.Keterampilan/ Teknologi InformasidanKomunikasi
2 2 2
B. Muatan Lokal 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*)
Jumlah 32 32 322*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran Substansi mata pelajaran IPA dan IPS pada SMP/ MTs merupakan
“IPA Terpadu” dan “IPS Terpadu”. 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.3Struktur Kurikulum SMA/ MA Kelas X
Alokasi WaktuKomponenSemester I Semester II
A.Mata Pelajaran1. Pendidikan Agama 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 23. Bahasa Indonesia 4 44. Bahas Inggris 4 45. Matematika 4 46. Fisika 2 27. Biologi 2 28. Kimia 2 29. Sejarah 1 110. Geografi 1 111. Ekonomi 2 212. Sosiologi 2 213. Seni Budaya 2 214. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
Kesehatan2 2
15. Teknologi Informasi danKomunikasi
2 2
16. Keterampilan/ Bahasa Asing 2 2B. Muatan Lokal 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*)
Jumlah 38 382*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.4Struktur Kurikulum SMA/ MA
Kelas XI dan XII IPA
Alokasi WaktuKelas XI Kelas XII
Komponen
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 23. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahas Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Fisika 4 4 4 47. Kimia 4 4 4 48. Biologi 4 4 4 49. Sejarah 1 1 1 110. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani,Olahraga
dan Kesehatan2 2 2 2
12. Teknologi Informasi danKomunikasi
2 2 2 2
13. Keterampilan/ Bahasa Asing 2 2 2 2B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 39 392*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.5Struktur Kurikulum SMA/ MA
Kelas XI dan XII IPS
Alokasi WaktuKelas XI Kelas XII
Komponen
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2A. Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3. Bahasa Indonesia 4 4 4 44. Bahas Inggris 4 4 4 45. Matematika 4 4 4 46. Sejarah 3 3 3 37. Geografi 3 3 3 38. Ekonomi 4 4 4 49. Sosiologi 3 3 3 310. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani,Olahraga
dan Kesehatan2 2 2 2
12. Teknologi Informasi danKomunikasi
2 2 2 2
13. Keterampilan/ Bahasa Asing 2 2 2 2B. Muatan Lokal 2 2 2 2C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)
Jumlah 39 39 39 392*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Tabel 2.6Struktur Kurikulum SMA/ MA
Kelas XI dan XII Bahasa
Alokasi WaktuKelas XI Kelas XII
Komponen
Smt 1 Smt 2 Smt 1 Smt 2A.Mata Pelajaran
1. Pendidikan Agama 2 2 2 22. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2 23. Bahasa Indonesia 5 5 5 54. Bahas Inggris 5 5 5 55. Matematika 3 3 3 36. Sastra Indonesia 4 4 4 47. Bahasa Asing 4 4 4 48. Antropologi 2 2 2 29. Sejarah 2 2 2 210. Seni Budaya 2 2 2 211. Pendidikan Jasmani,Olahraga
dan Kesehatan2 2 2 2
12. Teknologi Informasi danKomunikasi
2 2 2 2
13. Keterampilan 2 2 2 2B. Muatan Lokal 2 2 2 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
C. Pengembangan Diri 2*) 2*) 2*) 2*)Jumlah 39 39 39 39
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran 1 jam pelajaran adalah 45 menit
Dalam struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
terdapat lima kelompok pelajaran, yaitu:
a. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
c. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
d. Kelompok mata pelajaran estetika
e. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
5. Silabus
Setiap mata pelajaran yang diajarkan akan memiliki batasan-batasan
tertentu sejauh mana mata pelajaran tersebut akan didalami. Batasan-
batasan tersebut akan dikemas dalam suatu rencana pembelajaran yang
juga mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu,
dan sumber, bahan, alat belajar. Perangkat tersebut bernama silabus.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan
pencapaian kompetensi untuk penilaian (Sarkim, 2006:8).
6. Rencana Pelaksnaan Pembelajaran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk mencapai
satu atau lebih kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
dijabarkan dalam silabus. RPP merupakan komponen penting dari
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang pengembangannya
harus dilakukan secara profesional.
Dengan melihat uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan merupakan “perpanjangan tangan” pemerintah
untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia. Melalui KTSP, pemerintah
menggandeng tangan guru dan sekolah untuk bersama-sama menciptakan
suatu pola pendidikan melalui desentralisai sistem pendidikan. KTSP
memberikan kebebasan untuk menentukan laju pendidikan bagi tiap-tiap
sekolah sesuai dengan kemampuan dan kompetensi mereka, tetapi dengan
batas-batas yang tetap ditentukan pemerintah.
D. Tingkat Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
Pengertian pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(1981:232) adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya
pengajaran dan pelatihan. Pendidikan adalah keseluruhan proses, metode
belajar mengajar mengalihkan suatu pengetahuaan dari seorang kepada
orang lain sesuai dengan standar yang telah ditentukan (Siagian,
1987:175). Unsur yang penting dalam pendidikan adalah proses
pengembangan kemampuan, pengetahuan, sikap, tingkah laku, kompetensi
sosial serta pribadi optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Mengingat unsur-unsur demikian, Soejono Soekanto (1992:335)
mengatakan bahwa pendidikan memberikan nilai-nilai tertentu bagi
manusia, terutama dalam membuka pikiran serta menerima hal-hal baru
tentang bagaimana berpikir secara ilmiah.
2. Ruang Lingkup Pendidikan
Dilihat dari ruang lingkupnya pendidikan dapat dibagi menjadi
(Siagian, 1987:181):
a. Pendidikan Informal
Pendidikan informal adalah pendidikan yang diperoleh dari
pengalaman sehari-hari dengan sadar atau tidak sadar, sejak seorang
itu lahir sampai mati di dalam keluarga, dalam pekerjaan, atau
pengalaman sehari-hari.
b. Pendidikan Formal
Pendidikan formal adalah pendidikan sekolah yang merupakan sistem
pendidikan yang mengkhususkan diri pada penyelenggaraan
pendidikan generasi muda secara sistematis, berencana, berurutan
dengan tujuan pendidikan yang jelas untuk setiap tingkatan dan
dilaksanakan dalam situasi belajar antara pendidik dan anak didik serta
dengan sarana dan fasilitas yang direncanakan dan diadakan secara
khusus.
c. Pendidikan Non Formal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Pendidikan non formal adalah pendidikan teratur dengan sadar
dilakukan tetapi tidak selalu mengikuti peraturan yang sangat ketat dan
tetap.
3. Jenjang Pendidikan
Jenjang pendidikan adalah taraf pendidikan yang diselenggarakan
secara berkelanjutan yang berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik
dan tingkat kerumitan pelajaran. Di Indonesia, jenjang pendidikan dibagi
menjadi (Siagian, 1987:185):
a. Pendidikan Dasar
Pendidikan dasar adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
mengembangkan sikap dan kemampuan serta memberikan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan.
b. Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah adalah pendidikan yang diselenggarakan untuk
melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta
didik menjadi bagian dari organisasi masyarakat yang memiliki
kemampuan untuk mengadakan hubungan timbal balik.
c. Pendidikan Tinggi
Pendidikan tinggi adalah kelanjutan dari pendidikan menegah yang
diselenggarakan untuk menyiapkan peserta didik menjadi masyarakat
yang memiliki kemampuan akademik atau profesional.
Untuk meningkatkan kemampuan tenaga kependidikan, khususnya
guru, pemerintah telah mengusahakan berbagai lembaga yang menata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
usaha perbaikan mutu guru dengan menetapkan satu pola yaitu pola
pengembangan dari IKIP atau FKIP/FIP yang disebut Lembaga
Pengadaan Tenaga Kependidikan (LPTK).
LPTK mempunyai empat macam program pendidikan guru (Piet A.
Sahertian, 1994:68), yaitu:
1. Program non-gelar (program Diploma) dengan rincian sebagai
berikut:
a. Program Diploma (D-1) dengan lama studi 1-2 tahun.
b. Program Diploma 2 (D-2) dengan lama studi 2-3 tahun.
c. Program Diploma 3 (D-3) dengan lama studi 3-5 tahun.
2. Program Gelar yang melalui jenjang Sarjana (S-1), dengan lama
studi 4-7 tahun.
3. Program Pasca Sarjana (S2), dengan lama studi 6-9 tahun.
4. Program Doktor (S3), dengan lama studi 8-11 tahun.
Kemampuan mengajar pada berbagai tingkatan sekolah. Program Akta
mengajar ini terdiri atas (Piet A. Sahertian, 1994:71):
1. Akta I sebanyak 20 SKS selama dua semester.
2. Akta II sebanyak 20 SKS dan dapat ditempuh bagi mereka yang
sudah memperoleh 60 SKS dalam bidang non kependidikan.
3. Akta III sebanyak 20 SKS yang dapat ditempuh selama dua
semester setelah memiliki 90 SKS untuk bidang studi non
kependidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
4. Akta IV dengan beban kredit 20 SKS dapat ditempuh selama dua
semester setelah memiliki 120 SKS dalam bidang studi non
kependidikan.
5. Akta V dengan beban kredit 20 SKS bagi mereka yang telah
memiliki 160 SKS bidang studi di luar kependidikan.
E. Status Kepegawaian
Guru meliputi semua orang di sekolah-sekolah yang bertanggung jawab
dalam pendidikan para murid. Status (kedudukan) yang dipergunakan dalam
hubungannya dengan guru-guru berarti martabat atau penghargaan yang
diberikan kepada mereka, sebagai tingkat pengakuan atas pentingnya fungsi
mereka serta atas kemampuan mereka dalam melakukan tugas-tugasnya dan
persyaratan kerja, penggajian serta keuntungan-keuntungan materi lainnya
yang diberikan kepada mereka dibandingkan dengan golongan-golongan karya
lainnya.
Menurut Piet A. Sahertian (1994:10) yang dimaksud dengan status
kepegawaian guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototype-nya dalam
suatu sistem sosial. Di dalam pendidikan, status guru itu terdiri atas (Piet A.
Sahertian, 1994:13):
1. Guru negeri adalah guru yang diangkat dan bekerja dalam suatu instansi
milik pemerintah, guru yang diperkerjakan di suatu instansi swasta tetapi
tetap digaji oleh negara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
2. Guru swasta adalah guru yang diangkat oleh suatu yayasan tertentu dan
digaji oleh yayasan atau lembaga tersebut. Guru swasta masih dapat
dibedakan menjadi beberapa kelompok seperti :
a. Guru Honorer adalah guru yang bekerja karena diangkat oleh yayasan
atau lembaga tertentu dan digaji oleh yayasan tersebut tetapi belum
mengajar penuh atau dapat dikatakan sebagai guru bantu.
b. Guru Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh yayasan dan
sudah berstatus sebagai guru tetap dari yayasan.
c. Guru Tidak Tetap Yayasan adalah guru yang diangkat dan digaji oleh
yayasan tetapi statusnya belum tetap.
F. Lama Menjalani Profesi Guru
Untuk menjadi seorang guru, pendidikan terakhir yang harus dimiliki
minimal adalah lulusan D2 dan memiliki akta mengajar, atau dapat pula
dengan memiliki ijazah D2 FKIP. Untuk menjalani profesi guru, dibutuhkan
jiwa mendidik dan profesional dalam menekuni bidang tersebut. Perjuangan
untuk menjadi pendidik tidak hanya berhenti saat diterima mengajar di suatu
sekolah. Perjuangan berikutnya adalah memperoleh status. Guru yang bisa
bernafas lega adalah guru yang merupakan pegawai negeri atau guru negeri
serta guru yang telah diangkat menjadi guru tetap yayasan. Guru tidak tetap
maupun guru honorer adalah guru yang masih harus memperjuangkan
statusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Status kepegawaian mendorong seorang guru untuk mempertahankan
pekerjaannya. Seorang guru honorer atau guru tidak tetap yang dalam kurun
waktu tertentu tidak kunjung diangkat akan memunculkan dorongan bagi
mereka untuk berpindah profesi. Berbeda halnya dengan guru yang telah lama
menjadi guru tetap atau guru negeri. Lama menjalani profesi keguruan juga
akan menyebabkan mereka memiliki kualitas yang berbeda dalam segala hal.
Sebagai contoh, guru tidak tetap akan bekerja sebaik mungkin agar dia
dipertimbangkan untuk dapat diangkat menjadi guru tetap. Guru yang telah 5
tahun mengajar tentu akan memiliki cara mengajar yang berbeda
dibandingkan dengan guru yang baru 2 tahun mengajar atau bahkan guru yang
telah 30 tahun mengajar. Tetapi lama seorang guru dalam menjalani profesi
keguruan tidak seutuhnya menjamin bahwa guru yang lebih lama mengajar
akan memiliki kualitas yang lebih baik. Mungkin guru tersebut lebih unggul
pada pengalaman dibanding dengan guru-guru baru. Tetapi guru yang baru
mungkin memiliki memiliki kemampuan yang juga lebih baik, misalnya
kemampuan dalam memanfaatkan komputer dan penggunaan teknologi dalam
pengajarannya.
G. Kerangka Berpikir
1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Tingkat Pendidikan.
Dalam menyikapi pemberlakuan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, pandangan guru akan diduga dipengaruhi oleh latar belakang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
pendidikannya. Pandangan guru diduga akan berbeda pada latar belakang
pendidikan formal guru yang berbeda. Secara umum, pendidikan formal
dibagi dalam berbagai jenjang yaitu SD, SMP, SMA, dan Perguruan
Tinggi. Untuk dapat menjalani profesi sebagai seorang pengajar, maka
pendidikan formal minimal yang harus dimiliki adalah D2. Untuk guru
SMP tidak menutup kemungkinan masih adanya guru dengan latar
pendidikan SPG walaupun sekarang memang oleh pemerintah guru-guru
dengan latar pendidikan SPG diberikan kesempatan untuk melanjutkan ke
Perguruan Tinggi.
Latar belakang pendidikan erat kaitannya dengan wawasan dan
pengetahuan yang dimiliki oleh seorang guru. Wawasan dan pengetahuan
memiliki hubungan dengan kreatifitas seorang guru dalam memilih dan
mengemas proses pembelajarannya. Paul Suparno (2002:100) menuliskan
bahwa untuk menjadi seorang guru yang baik, maka seorang guru haruslah
berubah menjadi guru otonom. Guru otonom adalah pemikir dan
perancang bahan pelajaran yang kritis dan analitis, serta memiliki daya
kreativitas tinggi dan berperilaku inovatif. Tingkat pendidikan bagi guru
agar bisa menjadi guru yang otonom adalah minimal berpendidikan S1
untuk guru SD dan SMP, serta S2 untuk guru SMU. Seorang guru dengan
latar pendidikan S1 akan memiliki pengetahuan dan kemampuan yang
lebih jika dibandingkan dengan guru yang berlatar pendidikan D-2. Dalam
memandang KTSP, guru dengan latar belakang S1 akan memiliki
kemampuan beradaptasi yang lebih baik mengingat pengetahuan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
dimilikinya lebih daripada guru dengan latar belakang pendidikan yang
lebih rendah. Tingkat pendidikan guru diduga kuat mempengaruhi cara
pandang dan sikap guru terhadap suatu konsep atau ide baru.
Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
Ha1 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Status Kepegawaian.
Status kepegawaian merupakan sebuah pengakuan atas keberadaan
seseorang dalam suatu ruang lingkup pekerjaan pada sebuah instansi.
Status kepegawaian menempatkan seorang pekerja pada suatu posisi yang
membedakan hak dan kewajiban antar status yang berbeda. Status
kepegawaian bagi seorang guru merupakan suatu keadaan yang melabeli
mereka untuk profesionalitas kerja para guru tersebut.
Status kepegawaian berpengaruh terhadap kinerja seseorang. Status
kepegawaian seseorang akan sangat berpengaruh terhadap etos dan
mentalitas kerja (Djohar, 2006:118). Guru honorer akan memiliki totalitas
yang berbeda dalam menghadapi pekerjaannya dibandingkan dengan guru
tidak tetap yayasan. Hal ini muncul karena setiap guru memiliki orientasi
yang berbeda akan pekerjaannya jika ditinjau dari status kepegawaiannya.
Guru Tetap Yayasan akan memiliki mental dan etos kerja yang lebih baik
karena Guru Tetap Yayasan biasanya memiliki sense of belonging yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
tinggi pada yayasan yang menaunginya. Guru tetap yayasan diduga akan
memiliki pandangan yang lebih baik mengenai KTSP mengingat para guru
tetap yayasan memiliki ikatan batin dan tanggung jawab yang kuat
terhadap yayasan. Sedangkan guru negeri memiliki kecenderungan lebih
kaku mengingat status para guru tersebut sudah jelas. Guru negeri bekerja
berdasarkan ikatan kerja dengan dasar hukum yang jelas berkaitan dengan
status kepegawaian mereka, sehingga dengan kejelasan status tersebut
guru negeri diduga memiliki persepsi yang kurang positif terhadap KTSP.
Guru Tidak Tetap dan Guru Honorer diduga akan memiliki persepsi yang
lebih rendah mengingat status mereka yang bekerja pada yayasan semata-
mata hanya untuk mendapatkan penghasilan. Para guru tersebut hanya
dibayar untuk bekerja, tanpa mendapat kepastian jaminan masa depan
mereka di yayasan tempat mereka bekerja. Guru dengan status
kepegawaian yang berbeda akan memiliki paradigma tersendiri akan
sesuatu yang menyangkut profesinya.
Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
Ha2 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian.
3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Lama Menjalani Profesi Guru.
Profesionalitas seorang pekerja dipengaruhi pula oleh lama pekerja
tersebut menjalani profesinya. Semakin lama seseorang menggeluti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pekerjaannya maka semakin terasah pula kemampuannya. Seorang guru
yang telah puluhan tahun mengajar akan memiliki kualitas mengajar yang
berbeda dengan seorang guru yang baru satu tahun mengajar. Guru yang
telah lama menjalani profesi guru akan memiliki pengalaman mengajar,
kemampuan mengelola kelas, maupun mengevaluasi kelas dengan lebih
baik dibanding dengan guru baru. Akan tetapi, mungkin guru yang baru
tersebut memiliki kemampuan lain yang tidak dimiliki oleh guru yang
telah puluhan tahun mengajar, misalnya saja kemampuan mengoperasikan
komputer, pemanfaatan internet, metode pengajaran baru dan sebagainya.
Inti dari semua itu adalah bahwa suatu pengalaman mengajar
ataupun pengetahuan baru dari seseorang yang belum begitu
berpengalaman mengajar, akan menyebabkan perbedaan pandangan
ataupun persepsi akan suatu permasalahan. Perbedaan itu disebabkan oleh
adanya pola berpikir yang berbeda yang disebabkan oleh pembentukan
karakter atas diri guru selama menjalani profesinya. Paul Suparno
(2002:42) menguraikan bahwa lama seorang guru menjalani profesinya
akan mempengaruhi cara pandang. Seorang guru yang sudah dua puluh
lima tahun mengajar akan memandang KTSP sebagai sebuah kurikulum
yang merepotkan mengingat beratnya tugas seorang guru dalam peran
sertanya menyusun kurikulum, berbeda dengan kurikulum yang biasanya
digunakannya. Akan tetapi dengan pengalaman yang dimilikinya, hal
tersebut akan dapat disesuaikan dengan mudah. Seorang guru yang baru
satu tahun mengajar dan merupakan produk baru dari dunia kependidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
akan memandang KTSP sebagai sebuah kurikulum yang tepat
diaplikasikan mengingat dengan KTSP seorang guru dapat menyusun
kurikulum yang sesuai dengan konstruksi pengetahuan yang akan
diberikan kepada peserta didik. Akan tetapi dengan terbatasnya
pengalaman yang dimiliki, guru baru diduga akan berpersepsi kurang
positif mengingat perubahan kurikulum yang terjadi kurang dapat
diadaptasi dengan cepat.
Berdasarkan uraian di atas, diturunkan hipotesis penelitian sebagai
berikut :
Ha3 : Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada guru-guru di sekolah-
sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta. Data yang diperoleh
kemudian diolah dan dianalisis. Kesimpulan penelitian hanya berlaku pada
guru-guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
sebagai subyek penelitian ini.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah guru-guru sekolah-sekolah milik Yayasan
Pangudi Luhur di Yogyakarta.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani
profesi guru.
C. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Waktu untuk penelitian ini yaitu pada bulan Juli-Agustus 2007.
2. Tempat Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Tempat untuk penelitian ini adalah sekolah-sekolah di bawah naungan
Yayasan Pangudi Luhur di Daerah Istimewa Yogyakarta.
D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya
1. Variabel Persepsi Guru Terhadap KTSP
Persepsi guru adalah suatu proses penelaahan dan pemahaman
seseorang akan suatu informasi tentang lingkungannya, baik melalui
penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan dan penciuman. Jadi,
persepsi guru terhadap KTSP merupakan langkah berikutnya dari suatu
proses penginderaan terhadap kurikulum yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
KTSP mencakup 6 dimensi yaitu visi dan misi, tujuan pendidikan tingkat
satuan pendidikan, struktur dan muatan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan, kalender pendidikan, silabus, serta Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) (Mulyasa, 2006:176). Masing-masing dimensi
tersebut selanjutnya dijabarkan dalam bentuk pernyataan-pernyataan.
Berikut ini disajikan tabel operasionalisasi variabel persepsi guru terhadap
KTSP:
Tabel 3.1Operasionalisasi Variabel Persepsi Terhadap KTSP
PernyataanDimensi IndikatorPositif Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Visi dan Misi 1. Berorientasi ke depan2. Dikembangkan bersama oleh
seluruh warga sekolah3. Merupakan perpaduan antara
langkah strategis dan sesuatuyang dicita-citakan
4. Dinyatakan dalam kalimatyang padat bermakna
5. Dapat dijabarkan ke dalamtujuan dan indikatorkeberhasilanya
6. Berbasis nilai7. Membumi (Kontekstual)
2
3
4
5
6
1
7
Tujuanpendidikan
8. Kematangan diri anak didiksesuai tiap faseperkembangan
9. Kecerdasan, pengetahuan10. Ketrampilan hidup mandiri11. Mengikuti pendidikan lanjut
9
11
8
10
Kalenderpendidikan
12. Rencana sekolah13. Alokasi Waktu14. Penetapan Kalender
Pendidikan
121314
Struktur danmuatanKTSP
15. Mata pelajaran16. Muatan lokal17. Kegiatan Pengembangan diri18. Pengaturan Beban Belajar19. Kenaikan Kelas, Penjurusan,
dan Kelulusan20. Pendidikan Kecakapan Hidup21. Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal danGlobal
151617
19,21,22,24
25
26
1820,23
Silabus 22. Ilmiah23. Relevan24. Fleksibel25. Kontinuitas26. Konsisten27. Memadai28. Aktual dan kontekstual29. Efektif
27282930
323334
31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
30. Efisien 35
RencanaPelaksanaanPembelajaran
31. Kompetensi yang dirumuskandalam rencana pelaksanaanpembelajaran harus jelas;makin konkrit kompetensimakin mudah diamati, danmakin tepat kegiatan-kegiatanyang harus dilakukan untukmembentuk kompetensitersebut.
32. Rencana pelaksanaanpembelajaran harus sederhanadan fleksibel, serta dapatdilaksanakan dalam kegiatanpembelajaran, danpembentukan kompetensipeserta didik.
33. Kegiatan yang disusun dandikembangkan dalam rencanapelaksanaan pembelajaranharus menunjang, dan sesuaidengan kompetensi dasaryang akan diwujudkan.
34. Rencana pelaksanaanpembelajaran yangdikembangkan harus utuh danmenyeluruh, serta jelaspencapaiannya.
35. Harus ada koordinasi antarkomponen pelaksanaanprogram sekolah, terutamaapabila pembelajarandilaksanakan secara tim (teamteaching) atau dilaksanakandi luar kelas, agar tidakmengganggu jam-jampelajaran yang lain.
36
37
38
39
40
Pengukuran variabel persepsi guru terhadap KTSP didasarkan pada
indikator-indikatornya. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Jawaban setiap item instrumen tersaji dalam tabel berikut ini :
Tabel 3.2Skoring Berdasarkan Skala Likert
SkorKriteria Jawaban
Pernyataan
Positif
Pernyataan Negatif
Sangat Setuju ( SS ) 4 1
Setuju ( S ) 3 2
Tidak Setuju ( TS ) 2 3
Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1 4
2. Variabel Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan adalah taraf pendidikan formal terakhir yang
diselesaikan guru. Jenjang pendidikan formal guru diklasifikasikan sebagai
berikut :
a. Program Diploma 1 (D-1) Skor: 1
b. Program Diploma 2 (D-2) Skor: 2
c. Program Diploma 3 (D-3) Skor: 3
d. Program Strata 1 (S1) Skor: 4
e. Program Pasca sarjana (S2) Skor: 5
f. Program Doktor (S3) Skor: 6
3. Variabel Status Kepegawaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Menurut Piet A. Sahertian (1994:10) yang dimaksud dengan status
kepegawaian guru adalah kedudukan guru dilihat dari prototype-nya dalam
suatu sistem sosial. Pemberian skor untuk variabel status kepegawaian
adalah sebagai berikut:
a. Guru Tetap Yayasan Skor 4
b. Guru Negeri Skor 3
c. Guru Tidak Tetap Yayasan Skor 2
d. Guru Honorer Skor 1
4. Variabel Lama Menjalani Profesi Guru
Lama menjalani profesi guru adalah lamanya seorang guru dalam
menjalani profesi keguruan. Pemberian skor untuk variabel lama menjalani
profesi guru adalah sebagai berikut:
a. < 1 tahun Skor 0
b. 1-5 tahun Skor 1
c. 6-10 tahun Skor 2
d. 11-15 tahun Skor 3
e. >15 tahun Skor 4
E. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SD SMP, dan SMA di
bawah naungan Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta. Jumlah populasi
penelitian ini adalah 160 guru. Berikut ini rinciannya:
1. SD 55 guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. SMP 63 guru
3. SMA 42 guru
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Metode ini merupakan salah satu metode pengumpulan data
dengan menggunakan sejumlah daftar pertanyaan maupun pernyataan yang
disusun secara tertulis berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Dalam penelitian kuesioner ini melibatkan responden untuk mengisi dengan
jawaban yang sesuai keadaan responden yang sebenarnya. Metode ini
digunakan untuk mengumpulkan data mengenai persepsi guru terhadap KTSP,
tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru.
G. Uji Kuesioner
a. Pengujian Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan
berdasarkan uji korelasi product moment dari Karl Pearson dengan rumus
(Suharsimi Arikunto,1998:225):
})(}{)({
))(()(2222 YYNXXN
YXXYNrxy
Keterangan :N = Total respondenY = Total itemX = Total dari setiap item
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
rxy = Keofisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
Koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan
menunjukkan tinggi rendahnya tingkat validitas instrumen yang diukur.
Selanjutnya hasil koefisien korelasi ini dibandingkan dengan nilai r
korelasi Product Moment pada tabel. Jika hasil rhitung lebih besar dari pada
rtabel maka butir soal tersebut dapat dikatakan valid, dan begitu pula
sebaliknya.
Uji validitas ini didasrkan pada jawaban responden yang berjumlah
50 di luar populasi penelitian. Derajat kebebasan pada jumlah responden
sebanyak 50 adalah sebesar 48 (50-2), sehingga rtabel dari 0,05; 48 = 0,284.
Pengujian validitas butir pernyataan dilakukan dengan bantuan program
komputer SPSS 13.0.
Hasil pengujian untuk 40 butir pernyataan dari kuesioner tentang
persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah
sebagai berikut: pada taraf signifikansi 5% dengan db= n-2 diperoleh rtabel
sebesar 0,284. Sedangkan nilai rhitung adalah: 0,732 (butir 1); 0,426 (butir
2); 0,513 (butir 3); 0,822 (butir 4); 0,651 (butir 5); 0,386 (butir 6); 0, 691
(butir 7); 0,410 (butir 8); 0,501 (butir 9); 0,491 (butir 10); 0,766 (butir 11);
0,292 (butir 12); 0,442 (butir 13); 0,313 (butir 14); 0,628 (butir 15); 0,288
(butir 16); 0,332 (butir 17); 0,659 (butir 18); 0,486 (butir 19); 0,580 (butir
20); 0,356 (butir 21); 0,290 (butir 22); 0,651 (butir 23); 0,681 (butir 24);
0,343 (butir 25); 0,511 (butir 26); 0,707 (butir 27); 0,391 (butir 28); 0,359
(butir 29); 0,401 (butir 30); 0,668 (butir 31); 0,358 (butir 32); 0,694 (butir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
33); 0,472 (butir 34); 0,562 (butir 35); 0,464 (butir 36); 0,370 (butir 37);
0,405 (butir 38); 0,437 (butir 39); 0,436 (butir 40). Mengingat nilai-nilai
dari rhitung > rtabel (0,284), maka dapat disimpulkan bahwa semua butir
pernyataan tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan adalah valid. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
rangkuman tabel di bawah ini (lampiran 3, hal 127):
Tabel 3.3Hasil Pengukuran Validitas
NoItem
rhitung rtabel tarafsignifikansi 5%
Hasil
12345678910111213141516171819202122232425262728
0,7320,4260,5130,8220,6510,3860,6910,4100,5010,4910,7660,2920,4420,3130,6280,2880,3320,6590,4860,5800,3560,2900,6510,6810,3430,5110,7070,391
0,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,284
ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
293031323334353637383940
0,3590,4010,6680,3580,6940,4720,5620,4640,3700,4050,4370,436
0,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,2840,284
ValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValidValid
b. Pengujian Reliabilitas Kuesioner
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Alat ukur
dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut mampu memberikan hasil yang
tetap meskipun digunakan kapanpun. Untuk mengetahui koefisien
reliabilitas instrumen, maka digunakan rumus Alpha (Suharsimi
Arikunto,1998:236).
Rumus :
2
2
11 11 t
b
kkr
Dimana :r11 = reliabilitas instrumenk = banyaknya butir pertanyaan
2b = jumlah varian butir
2t = varian total
Reliabilitas instrumen pada penelitian ini menggunakan teknik
Alpha Cronbach. Jika koefisien nilai alpha > dari 0,60, maka instrumen
penelitian tersebut reliabel (dapat dipercaya). Sebaliknya jika nilai alpha <
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
dari 0,60, maka instrumen penelitian tersebut tidak reliabel (Nunally, 1967
dalam Imam Gozhali, 2001:42).
Pengujian reliabilitas instrumen penelitian ini didasarkan pada
butir-butir pernyataan yang valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan
bantuan program komputer SPSS 13.0. Dari hasil pengujian instrumen
tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
diperoleh nilai alpha 0,937. Nilai alpha tersebut > 0,60. Oleh karena nilai
alpha > 0,60 maka kuesioner tersebut dapat dipercaya atau dapat diandalkan
sebagai alat ukur.
H. Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas
Untuk mengetahui apakah data masing–masing variabel
berdistribusi normal atau tidak maka dilakukan uji normalitas. Pengujian
normalitas yang digunakan adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Uji
Kolmogorov Smirnov ini digunakan untuk menguji apakah dua sampel
berasal dari populasi-populasi yang mempunyai distribusi yang sama atau
berbeda. Dasar pengujian ini adalah membandingkan dua distribusi
kumulatif dan memfokuskan pada selisih terbesar antara kedua distribusi
tersebut dengan rumus (Wahid Sulaiman,2003:37) :
)}()({ 21 XSnxSnMaxD
Keterangan :Sn1 (x) : fungsi jenjang kumulatif observasi salah satu sampelSn1 (x) : k/n1 , k adalah banyaknya skor sama atau kurang dari X
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Pengambilan keputusan :
Jika Asymp. Sig < taraf nyata (0,05) maka Ho ditolak
Jika Asymp. Sig > taraf nyata (0,05) maka Ho diterima
2. Uji Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians populasi
yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah diambil dari
setiap populasi. Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk
melakukan pengujian ini. Pengujian yang dipakai adalah uji Bartlett. Uji
Bartlett menggunakan statistik chi kuadrat dengan rumus :
Ada beberapa metode yang telah ditemukan untuk melakukan
pengujian ini seperti uji Bartlett (Arikunto, 2000:415). Beberapa satuan
yang diperlukan untuk mengerjakan pengujian tes adalah:
1) Disusun daftar seperti yang disajikan dalam tabel berikut:Tabel 3.4
Uji Bartlett
Sampelke-
Derajatkebebasan
1/dk Si2 Log Si2 (dk) Log Si2
1
2
K
n1 – 1
n2 – 1
nk - 1
1/(n1 – 1)
1/(n2 – 1)
1/(nk– 1)
S12
S22
Sk2
Log S 12
Log S22
Log Sk2
(n1-1)Log S12
(n1-1)Log S22
(n1-1)Log Sk2
Jumlah 11n
11
1n
- - 21 ii LogSn
2 = (in 10) {B - (ni – 1) log Si2}
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
2) Mencari variansi gabungan dari semua sampel dengan rumus :
1/1 2ii nSnS
3) Mencari satuan B dengan rumus:
1log 2inSB
4) Menghitung harga Chi-kuadrat ( 2 ) dengan rumus
2ii
2 Slog1nB10n1
Dimana 1n10 = 2,3026 merupakan bilangan tetap yang disebut
logaritma asli daripada bilangan 10. Jadi rumus dapat ditulis:
2ii
2 Slog1nB3026,2
a) Jika 2 < taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis diterima atau tidak
ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil.
b) Jika 2 > taraf signifikansi 0,05 maka hipotesis ditolak atau terdapat
perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil.
I. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian normalitas dengan menggunakan SPSS
ternyata didapatkan hasil bahwa variabel yang diteliti berdistribusi normal.
Sedangkan hasil pengujian homogenitas menunjukkan bahwa varians populasi
untuk variabel tingkat pendidikan dan status kepegawaian adalah homogen,
serta varians untuk variabel lama menjalani profesi guru adalah tidak
homogen. Mengingat prasyarat pengujian hipotesis demikian, maka pengujian
hipotesis pertama, kedua, dan ketiga yang semula akan dilakukan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
menggunakan One Way Anova tidak dapat dilanjutkan dan diganti dengan
menggunakan statistik nonparametrik, yaitu dengan uji Chi Kuadrat. Chi
Kuadrat yang digunakan adalah uji independen antara dua variabel (Sudjana,
1996: 278). Langkah pertama adalah membuat tabel kontingensi B x K, yang
dalam daftar tersebut, faktor I terbagi atas B taraf dan faktor II terbagi atas K
taraf. Banyak pengamatan yang terjadi karena taraf ke-i faktor ke-I (i= 1,2. …,
B) dan taraf ke-j faktor ke-II (j=1,2,3, …, K) akan dinyatakan dengan Oij.
Hasilnya diringkas dalam tabel kontingensi B x K sebagai berikut:
Tabel 3.5Daftar Kontingensi B x K
Untuk Hasil Pengamatan Terdiri Atas Dua Faktor
FAKTOR II (K TARAF)1 2 K
Jumlah
1 O11
E11
O12
E12
….O1K
E1K
n10
2 O12
E21
O22
E22
….O2K
E2K
n20
.
.
.
.
.
.
.
.
FAKTOR II(B TARAF)
B OB1
EB1
OB2
EB2
….OBK
EBK
nBO
Jumlah n01 n02 …. nOK n
Untuk menghitung frekuensi yang diharapkan (Eij) atau frekuensi
teoritik setiap sel dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Eijn
nxn ojio
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Keterangan:Eij = frekuensi teoritik yang diharapkannio = jumlah baris ke-inoj = jumlah kolom ke-jn = jumlah semua frekuensi pengamatan
Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah sebagai berikut:
2 =
B
ji
K
1j ij
2ijij
E
)EO(
Keterangan :
2 = Chi KuadratOij = frekuensi yang terjadiEij = frekuensi yang diharapkan
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 hitung 2 tabel pada taraf
signifikansi 5% dan dk untuk distribusi chi kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1,
Ha2, dan Ha3 ditolak. Sedangkan jika 2 hitung > 2 tabel pada taraf signifikansi
5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1, Ha2, dan Ha3
diterima.
Pengujian terhadap hipotesis pertama, kedua, dan ketiga dilakukan
dengan menggunakan tabel kontingensi dan dengan menggunakan uji Chi
Kuadrat sebagai berikut:
1. Hipotesis I
a. Perumusan hipotesis
Ho1: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
Ha1: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
b. Pengujian Hipotesis
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya
Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat
positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif
Faktor II : Tingkat Pendidikan, kategori : D1, D2, D3, S1, S2, S3
Tabel 3.6Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Tingkat Pendidikan
(Frekuensi Sesungguhnya)
Tingkat PendidikanPersepsi Guru
Terhadap KTSP D1 D2 D3 S1 S2 S3Total
Sangat Positif a b c d e f ae
Positif g h i j k l af
Cukup Positif m n o p q r ag
Negatif s t u v w x ah
Sangat Negatif y z aa ab ac ad ai
Total aj ak al am an ao ap
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus:
Eaap
aeaj Eb
apaeak
Ec apaeal Ed ap
aeam
Eeap
aean Efap
aeao
Egap
afaj Ehap
afak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Eiap
afal Ej
apafam
Ek apafan El ap
afao
Emap
agaj Enap
agak
Eoap
agal Epap
agam
Eqap
agan Erap
agao
Esap
ahaj Et
apahak
Euap
ahal Ev
apaham
Ew apahan Ex ap
ahao
Ey apaiaj Ez ap
aiak
Eaaap
aial Eabap
aiam
Eacap
aian Eadap
aiao
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel
kontingensi:
Tabel 3.7Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Tingkat Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tingkat PendidikanPersepsi GuruTerhadap KTSP D1 D2 D3 S1 S2 S3
Total
SangatPositif
a
Ea
b
Eb
c
Ec
d
Ed
e
Ee
f
Ef
ae
Positifg
Eg
h
Eh
i
Ei
j
Ej
k
Ek
l
El
af
CukupPositif
m
Em
n
En
o
Eo
p
Ep
q
Eq
r
Er
ag
Negatifs
Es
t
Et
u
Eu
v
Ev
w
Ew
x
Ex
ah
SangatNegatif
y
Ey
z
Ez
aa
Eaa
ab
Eab
ac
Eac
ad
Ead
ai
Total aj ak al am an ao ap
4). Menghitung nilai 2 dengan menggunakan rumus:
2 =a
2a
E)E-a(
+b
2b
E)E-b(
+c
2c
E)E-c(
+d
2d
E)Ed(
+e
2e
E)Ee(
+
f
2f
E)E-f(
+g
2g
E
)E-g(+
h
2h
E)E-h(
+i
2i
E)Ei(
+j
2j
E
)Ej( +
k
2k
E)E-k(
+l
2l
E)E-l(
+m
2m
E)E-m(
+n
2n
E)En(
+o
2o
E)Eo(
+
p
2p
E
)E-p(+
q
2q
E
)E-q(+
r
2r
E)E-r(
+s
2s
E)Es(
+t
2t
E)Et(
+
u
2u
E)E-u(
+v
2v
E)E-v(
+w
2w
E)E-w(
+x
2x
E)Ex(
+y
2y
E
)Ey( +
z
2z
E)E-z(
+aa
2aa
E)E-aa(
+ab
2ab
E)E-ba(
+ac
2ac
E)Eac(
+
ad
2ad
E)Ead(
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
c. Penarikan Kesimpulan
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 hitung 2 tabel pada
taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-
1) maka Ha1 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.
Sedangkan jika 2 hitung > 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk
untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha1 diterima atau ada
perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan.
d. Mengukur Derajat Hubungan
Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara
tingkat pendidikan dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan adalah dengan menggunakan rumus Koefisien
Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
nC 2
2
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus
dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai
berikut (Sudjana, 2000: 282):
m1mC .maks
Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antarabanyak baris dan banyak kolom).Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks.
Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat
asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara tingkat
pendidikan guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada
ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono,
2004:183):
Tabel 3.8Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat
2. Hipotesis II
a. Perumusan hipotesis
Ho2: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
Ha2: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
b. Pengujian Hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya
Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat
positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif
Faktor II : Status Kepegawaian, kategori : GTY, PNS, GTT, GH
Tabel 3.9Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Status Kepegawaian
(Frekuensi Sesungguhnya)
Status KepegawaianPersepsi Guru
Terhadap KTSP GTY PNS GTT GH
Total
Sangat Positif a b c d u
Positif e f g h v
Cukup Positif i j k l w
Negatif m n o p x
Sangat Negatif q r s t y
Total z aa ab ac ad
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus:
Eaad
uz Eb
aduaa
Ecad
uab Ed
aduac
Eead
vz Ef
advaa
Egad
vab Eh
advac
Ei adwz
Ej adwaa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Ekad
wab El
adwac
Em adxz
En adxaa
Eo adxab Ep ad
xac
Eqad
yz Erad
yaa
Esad
yab Etad
yac
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel
kontingensi:
Tabel 3.10Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Status Kepegawaian
Status KepegawaianPersepsi GuruTerhadap KTSP GTY PNS GTT GH
Total
SangatPositif
a
Ea
b
Eb
c
Ec
d
Ed
u
Positife
Ee
f
Ef
g
Eg
h
Eh
v
CukupPositif
i
Ei
j
Ej
k
Ek
l
El
w
Negatifm
Em
n
En
o
Eo
p
Ep
x
SangatNegatif
q
Eq
r
Er
s
Es
t
Et
y
Total z aa ab ac ad
4). Menghitung nilai 2 dengan menggunakan rumus:
2 =a
2a
E)E-a(
+b
2b
E)E-b(
+c
2c
E)E-c(
+d
2d
E)Ed(
+e
2e
E)Ee(
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
f
2f
E)E-f(
+g
2g
E
)E-g(+
h
2h
E)E-h(
+i
2i
E)Ei(
+j
2j
E
)Ej( +
k
2k
E)E-k(
+l
2l
E)E-l(
+m
2m
E)E-m(
+n
2n
E)En(
+o
2o
E)Eo(
+
p
2p
E
)E-p(+
q
2q
E
)E-q(+
r
2r
E)E-r(
+s
2s
E)Es(
+t
2t
E)Et(
c. Penarikan Kesimpulan
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 hitung 2 tabel pada
taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1)
maka Ha2 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian.
Sedangkan jika 2 hitung > 2 tabel pada taraf signifikansi 5% dan dk
untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1) maka Ha2 diterima atau ada
perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
ditinjau dari status kepegawaian.
d. Mengukur Derajat Hubungan
Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara
status kepegawaian dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan adalah dengan menggunakan rumus Koefisien
Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
nC 2
2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus
dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai
berikut (Sudjana, 2000: 282):
m1m
C .maks
Keterangan:m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antarabanyak baris dan banyak kolom).
Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks.
Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat
asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara status
kepegawaian guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada
ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono,
2004:183):
Tabel 3.11Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat
3. Hipotesis III
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
a. Perumusan hipotesis
Ho3: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
Ha3: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
b. Pengujian Hipotesis
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1). Membuat tabel kontingensi dengan frekuensi yang sesungguhnya
Faktor I : Persepsi Guru Terhadap KTSP, kategori : sangat
positif, positif, cukup positif, negatif, sangat negatif
Faktor II : Lama Menjalani Profesi Guru, kategori : < 1 Th, 1 – 5
Th, 6 – 10 Th, 11 – 15 Th, > 15 Th
Tabel 3.12Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru
(Frekuensi Sesungguhnya)
Lama Menjalani ProfesiPersepsi Guru
Terhadap KTSP < 1 Th 1-5
Th
6-10
Th
11-15
Th
> 15 Th
Total
Sangat Positif a b c d e z
Positif f g h i j aa
Cukup Positif k l m n o ab
Negatif p q r s t ac
Sangat Negatif u v w x y ad
Total ae af ag ah ai aj
2). Menghitung frekuensi teoritik/diharapkan dengan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Eaaj
zae Eb
ajzaf
Ec ajzag
Ed ajzah
Eeaj
zai Efaj
aaae
Egaj
aaaf Ehaj
aaag
Eiaj
aaah Ejaj
aaai
Ekaj
abae El
ajabaf
Emaj
abag En
ajabah
Eo ajabai
Ep ajacae
Eq ajacaf Er aj
acag
Esaj
acah Etaj
acai
Euaj
adae Evaj
adaf
Ewaj
adag Ex
ajadah
Eyaj
adai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3). Memasukkan frekuensi teoritik/diharapkan ke dalam tabel
kontingensi:
Tabel 3.13Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru
Lama Menjalani ProfesiPersepsi GuruTerhadap
KTSP< 1Th
1-5Th
6-10Th
11-15Th
> 15Th
Total
SangatPositif
a
Ea
b
Eb
c
Ec
d
Ed
e
Ee
z
Positiff
Ef
g
Eg
h
Eh
i
Ei
j
Ej
aa
CukupPositif
k
Ek
l
El
m
Em
n
En
o
Eo
ab
Negatifp
Ep
q
Eq
r
Er
s
Es
t
Et
ac
SangatNegatif
u
Eu
v
Ev
w
Ew
x
Ex
y
Ey
ad
Total ae af ag ah ai aj
4). Menghitung nilai 2 dengan menggunakan rumus:
2 =a
2a
E)E-a(
+b
2b
E)E-b(
+c
2c
E)E-c(
+d
2d
E)Ed(
+e
2e
E)Ee(
+
f
2f
E)E-f(
+g
2g
E
)E-g(+
h
2h
E)E-h(
+i
2i
E)Ei(
+j
2j
E
)Ej( +
k
2k
E)E-k(
+l
2l
E)E-l(
+m
2m
E)E-m(
+n
2n
E)En(
+o
2o
E)Eo(
+
p
2p
E
)E-p(+
q
2q
E
)E-q(+
r
2r
E)E-r(
+s
2s
E)Es(
+t
2t
E)Et(
+
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
u
2u
E)E-u(
+v
2v
E)E-v(
+w
2w
E)E-w(
+x
2x
E)Ex(
+y
2y
E
)Ey(
c. Penarikan Kesimpulan
Kriteria pengambilan keputusan adalah jika 2 hitung 2 tabel pada
taraf signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1)
maka Ha3 ditolak atau tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani
status kepegawaian. Sedangkan jika 2 hitung > 2 tabel pada taraf
signifikansi 5% dan dk untuk distribusi Chi Kuadrat = (B-1)(K-1)
maka Ha3 diterima atau ada perbedaan persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani
profesi guru.
d. Mengukur Derajat Hubungan
Rumus yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan antara lama
menjalani profesi guru dan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan adalah dengan menggunakan rumus Koefisien
Kontingensi C sebagai berikut (Sudjana, 2000: 282):
nC 2
2
Agar dapat diketahui derajat hubungannya, maka C harus
dibandingkan dengan Cmaks. yang diperoleh dengan rumus sebagai
berikut (Sudjana, 2000: 282):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
m1m
C .maks
Keterangan:m adalah harga minimum antara B dan K (yakni minimum antarabanyak baris dan banyak kolom).Penarikan kesimpulan adalah dengan melihat harga C kepada Cmaks.
Makin dekat harga C kepada Cmaks, maka makin besar derajat
asosiasinya atau terdapat hubungan yang cukup besar antara lama
menjalani profesi guru dengan persepsinya terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
Untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang
ditemukan tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada
ketentuan yang tertera pada tabel sebagai berikut (Sugiyono,
2004:183):
Tabel 3.14Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien
Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan0,00 – 0,199 Sangat Rendah0,20 – 0,399 Rendah0,40 – 0,599 Sedang0,60 – 0,799 Kuat0,80 – 1,000 Sangat Kuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
BAB IV
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Yayasan Pangudi Luhur
Republik Indonesia terdiri dari beribu-ribu pulau dan tiga ribu lebih
pulau diantaranya dihuni penduduk dengan berbagai macam suku dan budaya.
Semenjak pergolakan dan kerusuhan perang dunia ke-2 dan perebutan perang
kemerdekaan, problem pengajaran dan pendidikan menjadi sangat
memprihatinkan. Berkaitan dengan hal tersebut, Dekrit Perfectae Caritatis
nomor 2 mendesak agar warisan berharga dalam kebiaraaan tetap
dipertahankan, terutama sekali dalam karya pendidikan dan pengajaran.
Berawal pada tahun 1952, sekolah-sekolah dibawah naungan Yayasan
Kanisius yang didalamnya berkarya para Bruder FIC bertambah banyak,
hingga mengalami kesulitan dalam pengelolaan terutama dari segi finansial.
Akhirnya sejumlah sekolah dan asrama ditanggung konggresi FIC, sekaligus
menjadi titik awal menuju tanggungjawab sendiri. Dua tahun kemudian
didirikanlah Yayasan Pangudi Luhur, tepatnya pada tanggal 6 Oktober 1954
dengan akta notaris, yang dirumuskan dalam rapat dewan oleh Br. Petrus
Claver, sekaligus penyerahan sekolah-sekolah yang ditanggung FIC kepada
Yayasan Pangudi Luhur sesuai dengan SK Kementrian pada tanggal 1
Agustus 1955. Dalam waktu yang singkat nama “Pangudi Luhur” sudah
terkenal dan mempunyai reputasi yang cukup baik Pada tahun 1958, Br.
Leonardus menjabat sebagai pimpinan Badan Pengurus Yayasan Pangudi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Luhur dan berkantor di bekas pastoran dan rumah yavenat, disinilah kantor
Yayasan Pangudi Luhur didirikan..
Pada tahun 1958, Br. Leonardus menjabat sebagai pimpinan Badan
Pengurus Yayasan Pangudi Luhur dan berkantor di bekas pastoran dan rumah
yavenat, disinilah kantor Yayasan Pangudi Luhur didirikan. Br. Leonardo
bertugas dibantu oleh beberapa pegawai dari sekolah, mencari penyelesaian
kesulitan, menangani keluhan, konflik dan keberatan sehingga banyak
menuntut perhatian, lebih-lebih sekolah Pangudi Luhur bertambah banyak.
Meskipun begitu, Br. Leonardo tidak selalu menikmati penghargaan atas
jasanya. Dengan pengertiannya yang cerdas ia mampu melihat dengan jelas
mana kekurangan dalam pengajaran pada umumnya, dan ia sungguh berusaha
meskipun dengan hasil yang sangat sedikit agar sekolah Pangudi luhur
menjadi lebih baik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pada tahun 1073, Br. Leonardo pindah ke Yogyakarta. Kantor Yayasan
Pangudi Luhur diambil alih oleh Br. Cajetanus Wiyarsoatmaja. Ia melanjutkan
kebijakan Br. Leonardo dan dibantu Br. Ignatius Ngadiso hingga tahun 1980
dan kepemimpinan Kantor Yayasan Pangudi Luhur diserahterimakan pada Br.
Antherus Sutrisno.
Dengan kebijakan yang luwes, dan menitikberatkan unsur-unsur yang
tidak begitu dipentingkan oleh orang Eropa serta lebih rasional pandangannya.
Sebagai seorang berpendidikan akademis (Drs) disertai pendidikan di East
Asian Pastoral Institute, Manila serta pengalaman praktek di sekolah-sekolah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
ia berusaha memperbaiki mutu sekolah yang masih kurang dalam beberapa
hal. Ia menaruh perhatian pada Katekese di sekolah-sekolah.
Tak dapat disangkal perkembangan Pendidikan Pangudi Luhur sangat
pesat semenjak dipegang tanduk kepemimpinannya oleh kalangan akademis,
terlebih lagi dilanjutkan kepemimpinan baru oleh Br. Dr. Martinus T.H, Br.
Drs. Anton Hadiwardaya , Br. Drs. Heribertus Sumarjo MM (th. 1996 – 2001),
dan kembali Kantor Yayasan Pangudi Luhur dipercayakan kembali pada Br.
Antherus Sutrisno hingga sekarang.
B. Visi dan Misi Yayasan Pangudi Luhur
1. Visi Yayasan Pangudi Luhur
a. Yayasan Pangudi Luhur merupakan komunitas iman yang berpusat
pada Yesus Kristus. Komunitas Iman tersebut ditandai dengan
semangat persaudaraan sejati, kemitraan, menanggung karya perutusan
bersama, mengembangkan komunikasi, dan berpihak kepada yang
lemah.
b. Yayasan Pangudi Luhur merupakan lembaga pendampingan kaum
muda untuk berkembang menjadi seorang pribadi yang berkualitas
tinggi, beriman, berwatak dan berbudi pekerti luhur.
2. Misi Yayasan Pangudi Luhur
Untuk bisa mencapai cita-cita yang termaktub dalam rumusan Visi diatas,
dirumuskan upaya-upaya konkret sebagai berikut:
a. Misi 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1) Menghidupkan dan mengembangkan unit kerja sebagai komunitas
iman dan persaudaraan sejati
2) Meningkatkan peranan mitra kerja dengan melaksanakan shared
mission yaitu menanggung karya perutusan bersama.
3) Menangani Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan Pangudi Luhur
secara profesional, realistis, kritis, dan kontekstual.
4) Meningkatkan dan mengembangkan komunikasi secara formal dan
informal antara Yayasan Pangudi Luhur dan Bruder serta Instansi
terkait.
5) Mengupayakan pelaksanaan Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan
Pangudi Luhur dengan tetap memberikan perhatian istimewa
kepada kaum miskin dan kekurangan, yang tersingkir dan yang
cacat, yang lemah dan terlupakan, dan mereka yang kurang
mengalami cinta.
b. Misi 2
Mengupayakan pelaksanaan Karya Kerasulan Pendidikan Yayasan
Pangudi Luhur sebagai karya pendampingan kaum muda untuk
berkembang menjadi seorang pribadi yang berkualitas tinggi, beriman,
berwatak, dan berbudi pekerti luhur, dengan terlaksananya kegiatan
pendidikan dan pembelajaran yang bermutu, terencana, tertib, disiplin,
konsisten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
C. Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta
Tabel 4.1Daftar Sekolah-Sekolah Yayasan Pangudi Luhur Cabang Yogyakarta
Nama Sekolah AlamatTK - SD Pangudi Luhur Jl. P. Senopati 18 YogyakartaTK- SD Pangudi Luhur III Boro, Kulonprogo, YogyakartaSD PL Kalirejo Boro, Kulonprogo, YogyakartaSD PL Sedayu Pos Sedayu, Bantul, YogyakartaSD - SMP Pangudi Luhur Boro, Kulonprogo, YogyakartaSMP PL Moyudan Kaliduren, Sleman, YogyakartaSMP PL Sedayu Pos Sedayu, Bantul, YogyakartaSMP Pangudi Luhur Jl. Timoho II YogyakartaSMA Pangudi Luhur Jl. P. Senopati 18 YogyakartaSMA PL Sedayu Pos Sedayu, Bantul, Yogyakarta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2007. Subjek
penelitian ini adalah guru-guru pada sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi
Luhur Cabang Yogyakarta. Sekolah-sekolah tersebut adalah SD Pangudi
Luhur 1 Yogyakarta, SD Pangudi Luhur 2 Yogyakarta, SD Pangudi Luhur 3
Yogyakarta, SD Pangudi Luhur 4 Yogyakarta, SD Pangudi Luhur 1 Boro, SD
Pangudi Luhur 3 Boro, SD Pangudi Luhur Sedayu, SMP Pangudi Luhur
Yogyakarta, SMP Pangudi Luhur Sedayu, SMP Pangudi Luhur Moyudan,
SMP Pangudi Luhur Boro, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, dan SMA
Pangudi Luhur Sedayu. Jumlah responden penelitian ini adalah 130 guru.
Berikut ini disajikan tabel mengenai responden dari masing-masing sekolah
Tabel 5.1Sebaran Responden Penelitian
Nama Sekolah Sampel Tidak Kembali Rusak Gagal Responden
SD PL 1 Yogyakarta *)
SD PL 2 Yogyakarta *)
SD PL 3 Yogyakarta *)
SD PL 4 Yogyakarta *)
30 4 - - 26
SD PL Sedayu 9 - - - 9
SD PL 1 Boro 8 - - - 8
SD PL 3 Boro 8 - - - 8
SMP PL Yogyakarta 28 2 - - 26
SMP PL Sedayu 12 - - - 12
SMP PL Moyudan 13 - - - 13
SMP PL Boro 10 1 1 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
SMA PL Sedayu 21 - - 1 20
SMA PL Yogyakarta 21 - - 21 0
Jumlah 160 7 1 22 130
*) Berada dalam satu koordinasi
Respon rate = %25,81%100160130 x
Berikut ini disajikan deskripsi data variabel-variabel penelitian ini.
1. Deskripsi Responden Penelitian
a. Tingkat Pendidikan Guru
Tabel 5.2Deskripsi Responden Menurut Tingkat Pendidikan Guru
Pendidikan GuruD1 D2 D3 S1 S2 S3Sekolah
L P L P L P L P L P L PJml
SD PL 1 Yogyakarta *)
SD PL 2 Yogyakarta *)
SD PL 3 Yogyakarta *)
SD PL 4 Yogyakarta *)
1 - 4 1 - 1 4 15 - - - - 26
SD PL Sedayu 1 1 1 4 - - 1 1 - - - - 9
SD PL 1 Boro - - 2 4 - - 1 1 - - - - 8
SD PL 3 Boro - 2 1 3 - - - 2 - - - - 8
SMP PL Yogyakarta 2 - - - 3 - 8 13 - - - - 26
SMP PL Sedayu - - - - 1 - 4 6 - 1 - - 12
SMP PL Moyudan 2 - - - 1 - 6 4 - - - - 13
SMP PL Boro - - - - 1 1 4 2 - - - - 8
SMA PL Sedayu - - - - 1 - 12 7 - - - - 20
SMA PL Yogyakarta - - - - - - - - - - - - 0
JUMLAH 6 3 8 12 7 2 40 51 - 1 - - 130
*) Berada dalam satu koordinasi
Tabel 5.2 di atas menunjukkan bahwa responden dengan tingkat
pendidikan D1 ada 9 responden (6 laki-laki dan 3 perempuan), D2 ada
20 responden (8 laki-laki dan 12 perempuan), D3 ada 9 responden (7
laki-laki dan 2 perempuan), S1 ada 91 responden (40 laki-laki dan 51
perempuan), S2 ada 1 responden (1 perempuan), serta tidak ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
responden dengan tingkat pendidikan S3. Dengan demikian, sebagian
besar responden dari penelitian ini memiliki latar belakang tingkat
pendidikan S1.
b. Status Kepegawaian Guru
Tabel 5.3Deskripsi Responden Menurut Status Kepegawaian Guru
Status KepegawaianGTY GN GTT GHSekolah
L P L P L P L PJml
SD PL 1 Yogyakarta *)
SD PL 2 Yogyakarta *)
SD PL 3 Yogyakarta *)
SD PL 4 Yogyakarta *)
5 13 4 3 - - - 2 26
SD PL Sedayu 1 2 3 2 - 1 1 - 9
SD PL 1 Boro 2 2 - 1 1 - - 2 8
SD PL 3 Boro 1 4 - - - 1 - 2 8
SMP PL Yogyakarta 9 9 3 2 - 1 1 1 26
SMP PL Sedayu 4 3 - 2 1 1 - - 12
SMP PL Moyudan 5 2 5 2 - - - - 13
SMP PL Boro 2 1 - 2 1 - 2 - 8
SMA PL Sedayu 5 1 6 2 1 2 - 1 20
SMA PL Yogyakarta - - - - - - - - 0
JUMLAH 34 37 21 16 4 6 4 8 130
*) Berada dalam satu koordinasi
Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa responden dengan status guru
tetap yayasan ada 71 responden (34 laki-laki dan 37 perempuan), guru
negeri ada 37 responden (21 laki-laki dan 16 perempuan), guru tidak
tetap ada 10 responden (4 laki-laki dan 6 perempuan), dan guru
honorer ada 12 responden (4 laki-laki dan 8 perempuan). Dengan
demikian, sebagian besar responden dari penelitian ini memiliki latar
belakang status kepegawaian sebagai guru tetap yayasan.
c. Lama Menjalani Profesi Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Tabel 5.4Deskripsi Responden Menurut Lama Menjalani Profesi Guru
Lama Menjalani Profesi Guru<1 th 1-5 th 6-10 th 11-15 th >15 thSekolah
L P L P L P L P L PJml
SD PL 1 Yogyakarta *)
SD PL 2 Yogyakarta *)
SD PL 3 Yogyakarta *)
SD PL 4 Yogyakarta *)
- - - 6 - 1 2 2 6 9 26
SD PL Sedayu - 1 - - - 1 1 - 6 - 9
SD PL 1 Boro - - 1 2 2 - 1 - - 3 8
SD PL 3 Boro - - - 2 - 1 - 2 1 2 8
SMP PL Yogyakarta - - 1 4 - 3 5 1 5 4 26
SMP PL Sedayu - - 2 4 1 - 1 - 1 3 12
SMP PL Moyudan - - 1 2 - - 1 - 6 2 13
SMP PL Boro - - 2 - 2 - 1 - 1 3 8
SMA PL Sedayu - 1 1 4 1 1 5 - 7 - 20
SMA PL Yogyakarta - - - - - - - - - - 0
JUMLAH - 2 8 24 6 7 17 5 35 26 130
*) Berada dalam satu koordinasi
Tabel 5.4 di atas menunjukkan bahwa responden dengan lama
menjalani profesi guru kurang dari satu tahun ada 2 responden (2
perempuan), antara 1-5 tahun ada 32 responden (8 laki-laki dan 24
perempuan), 6-10 tahun ada 13 responden (6 laki-laki dan 7
perempuan), 11-15 tahun ada 22 responden (17 laki-laki dan 5
perempuan), dan lebih dari 15 tahun ada 61 responden (35 laki-laki
dan 26 perempuan). Dengan demikian, sebagian besar responden dari
penelitian ini memiliki latar belakang lama menjalani profesi sebagai
guru lebih dari 15 tahun.
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
dapat dijelaskan dalam tabel berikut ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel 5.5Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Skor Frekuensi Persentase Interpretasi Penilaian137 – 160119 – 136107 – 11895 -106
< 95
50651500
38,46 %50 %
11,54 %0 %0 %
Sangat PositifPositif
Cukup PositifNegatif
Sangat NegatifJumlah 130 100%
Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.5 di atas menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan pada sekolah-sekolah di bawah
naungan Yayasan Pangudi Luhur dikategorikan sangat positif sebanyak 50
guru atau 38, 46%, guru yang memiliki persepsi positif sebanyak 65 guru
atau 50 %, guru yang memiliki persepsi cukup positif sebanyak 15 guru
atau 11,54 % dan tidak ada guru yang memiliki persepsi negatif ataupun
sangat negatif terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden penelitian
memiliki persepsi positif. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai
mean 132,40; median 134,50 dan modus 132 (lampiran 5, hal 140).
a. Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau
dari tingkat pendidikan.
Tabel 5.6Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendididkan
D1 D2 D3 S1 S2 S3 TotalKriteria
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %
SangatPositif
Positif
CukupPositif
-
3
6
-
2,31
4,62
-
13
7
-
10
5,39
-
7
2
-
5,39
1,54
49
42
-
37,69
32,31
-
1
-
-
0,77
-
-
-
-
-
-
-
-
50
65
15
38,46
50
11,54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Negatif
SangatNegatif
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Juml ah 9 6,92 20 15,39 9 6,92 91 70 1 0,77 - - 130 100
Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa ditinjau dari tingkat pendidikan dapat
diuraikan sebagai berikut: 1) D1 terdapat sebanyak 3 guru (2,31 %)
memiliki persepsi positif dan 6 guru (4,62 %) memiliki persepsi cukup
positif; 2) D2 terdapat sebanyak 13 guru (10%) memiliki persepsi
positif dan 7 guru (5,39 %) memiliki persepsi cukup positif; 3) D3
terdapat sebanyak 7 guru (5,39 %) memiliki persepsi positif dan 2
orang guru (1,54 %) memiliki persepsi cukup positif; 4) S1 terdapat
sebanyak 49 guru (37,69 %) memiliki persepsi positif, dan 42 orang
guru (32,31 %) memiliki persepsi positif, 5) S2 terdapat 1 guru (0,77
%) yang memiliki persepsi sangat positif. Hal ini didukung dengan
hasil perhitungan nilai mean 132,40; median 134,50 dan modus 132
(lampiran 5, hal 140).
b. Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau
dari status kepegawaian.
Tabel 5.7Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau Dari Status Kepegawaian.
Status GuruGTY PNS GTT GH TotalKriteria
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %SangatPositif
Positif
CukupPositif
Negatif
40
24
7
-
30,77
18,46
5,39
-
6
24
7
-
4,62
18,46
5,39
-
3
7
-
-
-
2,31
5,39
-
-
-
1
10
1
-
0,77
7,69
0,77
-
50
65
15
-
38,46
50
11,54
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
SangatNegatif
- - - - - - - -
Jumlah 71 54,62 37 28,46 10 7,69 12 9,23 130 100
Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa ditinjau dari status kepegawaian dapat
diuraikan sebagai berikut: 1) GTY terdapat sebanyak 40 guru (30,77
%) memiliki persepsi sangat positif, 24 guru (18,46 %) memiliki
persepsi positif dan 7 guru (5,39 %) memiliki persepsi positif; 2) PNS
terdapat sebanyak 6 guru (4,62%) memiliki persepsi sangat positif, 24
guru (18,46 %) memiliki persepsi positif, dan 7 guru (5,39%) memiliki
persepsi cukup positif; 3) GTT terdapat sebanyak 3 guru (2,31 %)
memiliki persepsi sangat positif dan 7 orang guru (5,39%) memiliki
persepsi positif; 4) GH terdapat sebanyak 1 guru (0,77 %) memiliki
persepsi sangat positif, 10 guru (7,69 %) memiliki persepsi positif, dan
1 orang guru (0,77 %) memiliki persepsi cukup positif. Hal ini
didukung dengan hasil perhitungan nilai mean 132,40; median 134,50
dan modus 132 (lampiran 5, hal 140).
c. Persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau
dari lama menjalani profesi guru.
Tabel 5.8Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Ditinjau Dari Lama Menjalani Profesi Guru.
Lama Menjalani Profesi Guru< 1 Th 1 – 5 Th 6 – 10 Th 11 – 15 Th > 15 Th TotalKriteria
Jml % Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %SangatPositif
Positif
CukupPositif
Negatif
Sangat
-
1
1
-
-
-
0,77
0,77
-
-
9
22
1
-
-
6,92
16,92
0,77
-
-
6
7
-
-
-
4,63
5,39
-
-
-
14
7
1
-
-
10,77
5,39
0,77
-
-
21
28
12
-
-
16,15
21,54
9,23
-
-
50
65
15
-
-
38,46
50
11,54
-
-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
NegatifJumlah 2 1,54 32 24,62 13 10 22 16,93 61 46,92 130 100
Sumber : Data Penelitian
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa ditinjau dari lama menjalani profesi
guru dapat diuraikan sebagai berikut: 1) < 1 tahun terdapat sebanyak 1
guru (0,77%) memiliki persepsi positif dan 1 guru (0,77 %) memiliki
persepsi cukup positif; 2) 1 – 5 tahun terdapat sebanyak 9 guru (6,92
%) memiliki persepsi sangat positif, 22 guru (16,92 %) memiliki
persepsi positif, dan 1 guru (0,77 %) memiliki persepsi cukup positif;
3) 6 -10 tahun terdapat sebanyak 6 guru (4,63%) memiliki persepsi
sangat positif, 7 guru (5,39%) memiliki persepsi positif, 4) 11 – 15
tahun terdapat sebanyak 14 guru (10,77 %) memiliki persepsi sangat
positif, 7 orang guru (5,39 %) memiliki persepsi positif, dan 1 orang
guru (0,77 %) memiliki persepsi cukup positif; 5) > 15 Tahun terdapat
21 guru (16,15 %) yang memiliki persepsi sangat positif, 28 guru
(21,54 %) memiliki persepsi positif, dan 12 guru (9,23 %) memiliki
persepsi cukup positif. Hal ini didukung dengan hasil perhitungan nilai
mean 132,40; median 134,50 dan modus 132 (lampiran 5, hal 140).
B. Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mengetahui normal
atau tidaknya variabel tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan
lama menjalani profesi guru. Uji normalitas dalam penelitian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov dengan bantuan program
komputer SPSS 13. Hasil pengujian tersebut adalah sebagai berikut:
1). Tingkat Pendidikan
Tabel 5.9Hasil Pengujian Normalitas
(Variabel Tingkat Pendidikan)One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
D1 D2 D3 S1/S2N 9 20 9 92NormalParameters(a,b)
Mean 116,67 119,70 121,89 137,73
Std. Deviation 4,583 4,169 3,655 6,123Most ExtremeDifferences
Absolute ,164 ,101 ,290 ,092
Positive ,164 ,101 ,197 ,092Negative -,154 -,087 -,290 -,055
Kolmogorov-Smirnov Z ,492 ,452 ,870 ,879Asymp. Sig. (2-tailed) ,969 ,987 ,436 ,422
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
Dari tabel 5.9 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic significance
(asymp. Sig) untuk distribusi data variabel tingkat pendidikan
dengan tingkat pendidikan D1 adalah 0,969; D2=0,987; D3=0,436
dan S1 – S2=0,422 yang berarti lebih besar dari alpha (α) = 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk
tingkat pendidikan adalah normal.
2). Status Kepegawaian
Tabel 5.10Hasil Pengujian Normalitas
(Variabel Status Kepegawaian)One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
GH GTT PNS GTYN 12 10 37 71NormalParameters(a,b)
Mean 126,75 131,70 128,97 135,24
Std. Deviation 7,175 6,717 9,400 10,371Most Extreme Absolute ,116 ,159 ,140 ,140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Differences
Positive ,116 ,108 ,105 ,092Negative -,101 -,159 -,140 -,140
Kolmogorov-Smirnov Z ,402 ,501 ,850 1,181Asymp. Sig. (2-tailed) ,997 ,963 ,465 ,123
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
Dari tabel 5.10 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic
significance (asymp. Sig) untuk distribusi data variabel status
kepegawaian dengan status kepegawaian guru honorer adalah
0,997; guru tidak tetap=0,963; guru negeri=0,465 dan guru tetap
yayasan=0,123 yang berarti lebih besar dari alpha (α) = 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data untuk
status kepegawaian adalah normal.
3). Lama Menjalani Profesi
Tabel 5.11Hasil Pengujian Normalitas
(Variabel Lama Menjalani Profesi Guru)One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
< 1 Thdan
1 -5 Th6 – 10 Th 11 – 15 Th > 15 Th
N 34 13 21 62NormalParameters(a,b)
Mean 131,15 134,92 137,33 130,89
Std.Deviation
7,735 9,827 6,916 11,593
Most ExtremeDifferences
Absolute ,162 ,119 ,233 ,114
Positive ,074 ,118 ,155 ,114Negative -,162 -,119 -,233 -,090
Kolmogorov-Smirnov Z ,942 ,427 1,068 ,894Asymp. Sig. (2-tailed) ,337 ,993 ,204 ,401
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
Dari tabel 5.11 di atas, dapat diketahui nilai asymptotic
significance (asymp. Sig) untuk distribusi data variabel lama
menjalani profesi guru dengan lama menjalani profesi guru kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
dari 1 tahun dan 1-5 tahun adalah 0,337; 6-10 tahun=0,993; 11- 15
tahun=0,204 dan lebih dari 15 tahun=0,401 yang berarti lebih besar
dari alpha (α) = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
distribusi data untuk lama menjalani profesi guru adalah normal.
b. Uji Homogenitas
Pengujian ini digunakan untuk menguji kesamaan varians
populasi yang berdistribusi normal, berdasarkan sampel yang telah
diambil dari setiap populasi. Pengujian yang dipakai dalam penelitian
ini adalah uji Bartlett.
1). Pengujian Homogenitas untuk variabel tingkat pendidikan
Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett:
Tabel 5.12Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett
(Variabel Tingkat Pendidikan)
Sampel dk 1/(dk)2is log 2
is (dk) log 2is
1 8 0,125 21,7778 1,338 10,7042 19 0,052632 17,379 1,24 23,563 8 0,125 13,3611 1,1258 9,00644 90 0,011111 37,6012 1,5752 141,768
Jumlah () 125 0,313743 185,0384
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk
variabel tingkat pendidikan:
s2 =908198
)6012,37(90)3611,13(8)379,17(19)7778,21(8
=125
42,3995
= 31,96336
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
log s2 = log 31,9634
= 1,5047
Mencari nilai B:
B = (1,5047)(125)
= 188,0875
Mencari nilai Chi Kuadrat (2):
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (188,0875-185,0384)
= 7,0209
Menarik kesimpulan:
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk
= 3 didapat 2(0,95)(3) = 7,81. Karena 2
hitung = 7,0209 < 2tabel =
7,81, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi
antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen).
2). Pengujian Homogenitas untuk variabel status kepegawaian
Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett:
Tabel 5.13Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett
(Variabel Status Kepegawaian)
Sampel dk 1/(dk)2is log 2
is (dk) log 2is
1 70 0,014286 107,556 2,0316 142,2122 36 0,027778 88,36 1,9463 70,06683 9 0,111111 45,122 1,6543 14,88874 11 0,090909 51,477 1,7116 18,8276
Jumlah () 126 0,244084 245,9951
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk
variabel status kepegawaian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
s2 =1193670
)477,51(11)122,45(9)36,88(36)556,107(70
=126
23,11682
= 92,7161
log s2 = log 92,7161
= 1,9672
Mencari nilai B:
B = (1,9672)(126)
= 247,8672
Mencari nilai Chi Kuadrat (2):
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (247,8672-245,9951)
= 4,3107
Menarik kesimpulan:
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk
= 3 didapat 2(0,95)(3) = 7,81. Karena 2
hitung 4,3107 < 2tabel =
7,81, maka hipotesis diterima atau tidak ada perbedaan variansi
antara sampel-sampel yang diambil (varian homogen).
3). Pengujian Homogenitas untuk variabel lama menjalani profesi
guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Di bawah ini disajikan data yang digunakan dalam uji Bartlett:
Tabel 5.14Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett
(Variabel Lama Menjalani Profesi Guru)
Sampel dk 1/(dk)2is log 2
is (dk) log 2is
1 1 1 220,5 2,3434 2,34342 30 0,033333 51,8645 1,7149 51,4473 12 0,083333 96,5769 1,9849 23,81884 20 0,05 47,8333 1,6797 33,5945 62 0,016129 132,2489 2 131,5268
Jumlah () 125 1,182796 242,73
Dari tabel tersebut kemudian dicari variansi gabungan untuk
variabel lama menjalani profesi guru:
s2 =
622012301)2489,132(62)8333,47(20)5769,96(12)8645,51(30)5,220(1
=125
46,12091
= 96,7317
log s2 = log 96,7317
= 1,9856
Mencari nilai B:
B = (1,9856)(125)
= 248,2
Mencari nilai Chi Kuadrat (2):
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (248,2-242,73)
= 12,5952
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Menarik kesimpulan:
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk
= 4 didapat 2(0,95)(4) = 9,49. Karena 2
hitung 12,5952 > 2tabel =
9,49, maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara
sampel-sampel yang diambil.
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi Kuadrat dengan dk=3
untuk variabel tingkat pendidikan dan status kepegawaian didapat
2tabel = 7,81 serta 2
hitung untuk variabel tingkat pendidikan adalah
7,0209 dan 2hitung untuk variabel status kepegawaian adalah 4,3107
yang berarti lebih kecil dari 2tabel, maka hipotesis diterima atau tidak
ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil (varian
homogen). Sedangkan untuk variabel lama menjalani guru dengan
taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 4 didapat
2(0,95)(4) = 9,49. Karena 2
hitung =12,5952 lebih besar dari 2tabel = 9,49,
maka hipotesis ditolak atau ada perbedaan variansi antara sampel-
sampel yang diambil.
Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa untuk variabel
tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan lama menjalani profesi guru
berdistribusi normal. Sedangkan hasil pengujian homogenitas
menunjukkan variabel tingkat pendidikan dan status kepegawaian
memiliki varians homogen dan variabel lama menjalani profesi guru
memiliki varians tidak homogen. Oleh karena hasil pengujian prasyarat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
analisis menunjukkan kondisi demikian, maka pengujian hipotesis
dilakukan dengan berdasarkan statistik nonparametrik (Chi Square).
2. Uji Hipotesis
Penulis menggunakan uji Chi Square untuk menjawab permasalahan
dalam penelitian ini.
a. Pengujian Hipotesis I
1). Rumusan Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
Ha1: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan
2). Uji Hipotesis
Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
Tabel 5.15Data Penelitian Tentang Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Tingkat Pendidikan
Tingkat PendidikanPersepsi GuruTerhadap KTSP D1/D2/D3 S1/S2/S3
Total
P/SP 23 89 112CP/N/SN 15 3 18
Total 38 92 130
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu
sebagai berikut:
Ea130
11238 = 32,738 Eb130
11292 = 79,261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Ec130
1838 = 5,261 Ed
1301892
= 12,738
Kemudian dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan
dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil
gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.16Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Tingkat Pendidikan
Tingkat PendidikanPersepsi GuruTerhadap KTSP D1/D2/D3 S1/S2/S3
Total
P/SP23
32,738
89
79,261
112
CP/N/SN15
5,261
3
12,738
18
Total 38 92 130
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung 2 , yaitu:
2 =738,32
)738,3223( 2 +261,79
)261,7989( 2 +261,5
)261,515( 2 +
738,12)738,123( 2
= 2,8966 + 1,1967 + 18,0285 + 7,4446
= 29,5664
3). Penarikan Kesimpulan
Pada α= 0,05 dan dk = (2-1)(2-1) = 1, maka berdasar daftar Chi
Kuadrat didapat 2 tabel = 3,84. Nilai 2 tabel ini lebih rendah dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
2 hitung = 29,5664 dengan demikian Ha1 diterima. Oleh karena itu
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat
pendidikan.
4). Mengukur derajat hubungan (koefisien kontingensi C)
Menghitung nilai C:
C =)1305664,29(
5664,29
= 0,4305
Menghitung nilai Cmaks.:
Cmaks. =2
12= 0,7071
Dengan membandingkan C = 0,4305 dan Cmaks. = 0,7071, tampak
hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,6088. Nilai tersebut
terkategorikan kuat. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
derajat hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan guru dengan
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
b. Pengujian Hipotesis II
1). Rumusan Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
Ha2: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian
2). Uji Hipotesis
Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Tabel 5.17Data Penelitian Tentang Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Status Kepegawaian
Status KepegawaianPersepsi GuruTerhadap KTSP GTY PNS/GTT/GH
Total
SP 40 10 50P 24 41 65
CP/N/SN 7 8 15Total 71 59 130
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu
sebagai berikut:
Ea 1305071 = 27,308 Eb 130
5059 = 22,692
Ec130
6571 = 35,5 Ed
1306541
= 20,5
Ee130
1571 = 8,192 Ef
1301559
= 6,807
Kemudian dari data penelitian tentang variabel status kepegawaian
dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil
gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.18Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Status Kepegawaian
Status KepegawaianPersepsi GuruTerhadap KTSP GTY PNS/GTT/GH
Total
SP
40
27,308
10
22,692
50
P
24
35,5
41
20,5
65
CP/N/SN7 8 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
8,192 6,807Total 71 59 130
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung 2 , yaitu:
2 =308,27
)308,2740( 2+
692,22)692,2210( 2
+5,35
)5,3524( 2+
5,20)5,2041( 2
+192,8
)192,87( 2+
807,6)807,68( 2
= 5,8989 + 7,0988 + 3,7254 + 20,5 + 0,1735 + 0,2091
= 37,6057
3). Penarikan Kesimpulan
Pada α= 0,05 dan dk = (2-1)(3-1) = 2, maka berdasar daftar chi
kuadrat didapat 2 tabel = 5,99. Nilai 2 tabel ini lebih rendah dari
2 hitung = 37,6057 dengan demikian Ha2 diterima. Oleh karena itu
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status
kepegawaian.
4). Mengukur Derajat Hubungan (Koefisien Kontingensi C)
Menghitung nilai C:
C =)1306057,37(
6057,37
= 0,4737
Menghitung nilai Cmaks.:
Cmaks. =2
12= 0,7071
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Dengan membandingkan C = 0,4737 dan Cmaks. = 0,7071, tampak
hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,6699. Nilai tersebut
terkategorikan kuat. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa terdapat
derajat hubungan yang kuat antara status kepegawaian guru dengan
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
c. Pengujian Hipotesis III
1). Rumusan Hipotesis
Ho: Tidak ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani
profesi guru.
Ha3: Ada perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi
guru.
2). Uji Hipotesis
Di bawah ini akan disajikan tabel dari data penelitian:
Tabel 5.19Data Penelitian Tentang Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Lama Menjalani Profesi
Lama Menjalani ProfesiPersepsi GuruTerhadap KTSP < 1 Th/
1-5 Th6-10 Th 11-15
Th> 15 Th
Total
SP 9 6 14 21 50P/CP/N/SN 25 7 8 40 80
Total 34 13 22 61 130
Dari data tersebut kemudian dihitung frekuensi teoritik, yaitu
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Ea130
5034 = 13,076 Eb
1305013
= 5
Ec130
5022 = 8,462 Ed
1305061
= 23,462
Ee130
8034 = 20,923 Ef130
8013 = 8
Eg130
8022 = 13,538 Eh130
8061 = 37,538
Kemudian dari data penelitian tentang variabel tingkat pendidikan
dan perhitungan frekuensi teoretik dapat disusun tabel hasil
gabungannya (tabel kontingensi) yaitu sebagai berikut:
Tabel 5.20Tabel Kontingensi Persepsi Guru
Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanDitinjau Dari Lama Menjalani Profesi
Lama Menjalani ProfesiPersepsi GuruTerhadap KTSP < 1 Th/
1-5 Th6-10 Th 11-15
Th> 15 Th
Total
SP
9
13,076
6
5
14
8,462
21
23,462
50
P/CP/N/SN
25
20,923
7
8
8
13,538
40
37,538
80
Total 34 13 22 61 130
Kemudian dari tabel kontingensi tersebut dapat dihitung 2 , yaitu:
2 =076,13
)076,139( 2 +5
)56( 2 +462,8
)462,814( 2 +462,23
)462,2321( 2 +
923,20)923,2025( 2 +
8)87( 2 +
538,13)538,138( 2 +
538,37)538,3740( 2
= 1,2706 + 0,2 + 3,6244 + 0,2584 + 0,7944 + 0,125 + 2,2654 +
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
0,1615
= 8,6997
3). Penarikan Kesimpulan
Pada α= 0,05 dan dk = (2-1)(4-1) = 3, maka berdasar daftar chi
kuadrat didapat 2 tabel = 7,81. Nilai 2 tabel ini lebih rendah dari
2 hitung = 8,6997, dengan demikian Ha3 diterima. Oleh karena itu
maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama
menjalani profesi guru.
4). Mengukur Derajat Hubungan (Koefisien Kontingensi C)
Menghitung nilai C:
C =)1306997,8(
6997,8
= 0,2505
Menghitung nilai Cmaks.:
Cmaks. =2
12 = 0,7071
Dengan membandingkan C = 0,2505 dan Cmaks. = 0,7071, tampak
hasil yang ditunjukkan adalah sebesar 0,3542. Nilai tersebut
terkategorikan rendah. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa
terdapat derajat hubungan yang rendah antara lama menjalani
profesi guru dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat
satuan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
C. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Tingkat Pendidikan.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α) =
0,05 dan dk = (2-1)(2-1) = 1, tampak bahwa nilai 2 tabel = 3,84 < 2 hitung
= 29,5664, artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru.
Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa
terdapat derajat hubungan yang kuat antara tingkat pendidikan guru
dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal
ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,4305 dan Cmaks. =
0,7071 yang diperoleh hasil sebesar 0,6088.
Deskripsi data penelitian tentang tingkat pendidikan guru
menunjukkan bahwa terdapat 9 guru dengan latar belakang pendidikan D1,
20 guru dengan latar belakang pendidikan D2, 9 guru dengan latar
belakang pendidikan D3, 91 guru dengan latar belakang pendidikan S1,
dan 1 orang guru dengan latar belakang pendidikan S2. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berlatar belakang
pendidikan S1. Sedangkan deskripsi data tentang persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh data bahwa 50 guru
memiliki persepsi sangat positif, 65 guru memiliki persepsi positif, dan 15
guru memiliki persepsi cukup positif. Hasil tersebut menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
sebagian besar responden memiliki persepsi positif terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan.
Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar guru
memiliki latar belakang tingkat pendidikan S1. Hal tersebut berarti
sebagian besar guru memiliki latar belakang memadai untuk menjadi
seorang pengajar. Untuk menjadi seorang pengajar, maka seorang guru
harus memiliki pendidikan formal. Pendidikan formal di Indonesia terbagi
dalam jenjang SD, SMP, SMA/SMK dan perguruan tinggi. Untuk dapat
menjadi seorang guru maka perlu menempuh pendidikan formal keguruan
di perguruan tinggi. Tingkat pendidikan yang bisa dicapai adalah Diploma
1 (D1), Diploma 2 (D2), Diploma 3 (D3), Program Sarjana (S1), Pasca
Sarjana (S2) ataupun Doktor (S3).
Sedangkan hasil deskripsi tentang persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar adalah positif. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya dukungan guru terhadap penyusunan visi
dan misi sekolah yang jelas, tujuan pendidikan yang mencakup
kematangan peserta didik, kecerdasan, keterampilan untuk mandiri dan
membekali peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Rencana
jangka pendek dan jangka panjang sekolah, serta struktur dan muatan
KTSP yang menyangkut mengenai kearifan lokal serta pendidikan
kecakapan hidup memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar
guru. Serta pengemasan proses pembelajaran yang aktual dan kontekstual,
konsisten, berkelanjutan, efektif, efisien, fleksibel, dan rencana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
pembelajaran yang terkoordinasi secara menyeluruh juga memperoleh
dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Persepsi positif ini timbul
karena kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki kualitas dan muatan
ideal yang mampu memberikan bekal bagi peserta didik agar dapat
mengimplementasikan pelajaran yang didapat disekolah pada dunia nyata.
Tingginya tingkat pendidikan seorang guru erat kaitannya dengan
kemampuan dan kompetensi mengajar yang dimiliki oleh guru tersebut.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru, maka akan memiliki
kompetensi mengajar yang baik, mampu menerapkan teknologi dalam
proses pembelajaran, dan mampu menerima perubahan-perubahan dan
penyesuaian demi kemajuan proses belajar menagajar. Achmad Sanusi
(www.pikiran-rakyat.com, 20 Juni 2006) mengungkapkan bahwa
kompetensi seorang guru sangat ditentukan oleh tingkat pendidikannya.
Kompetensi tersebut akan diimplementasikan pada berbagai aspek
keguruannya. Guru dengan pendidikan S1 tentu akan memiliki pandangan,
sikap, dan respon yang lebih baik daripada guru dengan latar pendidikan
D3 ataupun D1.
Kebijakan pemerintah yang menginginkan seorang guru minimal
berpendidikan S1 melalui kebijakan sertifikasi guru dan dosen akan
mendorong guru yang belum berpendidikan S1 untuk mengasah
kompetensinya agar dapat memiliki akselerasi yang sejajar dengan guru
S1. Hal ini senada dengan apa yang dikemukakan oleh Paul Suparno
(2002:100), yang menuliskan bahwa untuk menjadi seorang guru yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
baik, maka seorang guru haruslah berubah menjadi guru otonom. Guru
otonom adalah pemikir dan perancang bahan pelajaran yang kritis dan
analitis, serta memiliki daya kreativitas tinggi dan berperilaku inovatif.
Tingkat pendidikan bagi guru agar bisa menjadi guru yang otonom adalah
minimal berpendidikan S1 untuk guru SD dan SMP, serta S2 untuk guru
SMU.
2. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Status Kepegawaian.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α) =
0,05 dan dk = (2-1)(3-1) = 2, tampak bahwa nilai 2 tabel = 5,99 < 2 hitung
= 37,6057, artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru.
Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa
terdapat derajat hubungan yang kuat antara status kepegawaian guru
dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal
ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,4737 dan Cmaks. =
0,7071 yang diperoleh hasil 0,6699.
Deskripsi data penelitian tentang status kepegawaian guru
menunjukkan bahwa terdapat 71 guru dengan status guru tetap yayasan, 37
guru dengan status guru negeri yang diperbantukan, 10 guru dengan status
guru tidak tetap, dan 12 orang guru dengan status guru honorer. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki status
kepegawaian sebagai guru tetap yayasan. Sedangkan deskripsi data tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan diperoleh data
bahwa 50 guru memiliki persepsi sangat positif, 65 guru memiliki persepsi
positif, dan 15 guru memiliki persepsi cukup positif. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki persepsi positif
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Hasil deskripsi data menunjukkan bahwa sebagian besar guru
memiliki status kepegawaian sebagai guru tetap yayasan yang bekerja dan
digaji oleh Yayasan Pangudi Luhur. Guru dengan status sebagai guru tetap
yayasan akan memiliki etos kerja yang lebih baik jika dibandingkan
dengan guru dengan status kepegawaian non GTY. Guru tetap yayasan
akan memiliki sense of belonging pada instansi yang telah memayunginya
serta karena kelangsungan hidup yayasan juga tergantung dari kinerjanya.
Berbeda dengan guru negeri (PNS) yang kesejahteraan dan statusnya telah
dijamin oleh negara ataupun dengan guru tidak tetap yang statusnya masih
belum pasti maupun dengan guru honorer yang hanya digaji untuk bekerja.
Sedangkan hasil deskripsi tentang persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar adalah positif. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya dukungan guru terhadap penyusunan visi
dan misi sekolah yang jelas, tujuan pendidikan yang mencakup
kematangan peserta didik, kecerdasan, keterampilan untuk mandiri dan
membekali peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Rencana
jangka pendek dan jangka panjang sekolah, serta struktur dan muatan
KTSP yang menyangkut mengenai kearifan lokal serta pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
kecakapan hidup memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar
guru. Serta pengemasan proses pembelajaran yang aktual dan kontekstual,
konsisten, berkelanjutan, efektif, efisien, fleksibel, dan rencana
pembelajaran yang terkoordinasi secara menyeluruh juga memperoleh
dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Persepsi positif ini timbul
karena kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki kualitas dan muatan
ideal yang mampu memberikan bekal bagi peserta didik agar dapat
mengimplementasikan pelajaran yang didapat disekolah pada dunia nyata.
Ditinjau dari status kepegawaian guru yang berbeda-beda tersebut,
maka terlihat bahwa persepsi mereka mengenai kurikulum tingkat satuan
pendidikan juga berbeda. Guru tetap yayasan memiliki loyalitas terhadap
yayasan yang menaunginya sehingga persepsinya lebih positif bila
dibandingkan dengan guru negeri yang diperbantukan, guru tidak tetap,
maupun guru honorer. Loyalitas guru tetap yayasan terhadap yayasan yang
menaunginya tampak tindakan yang diambil para guru tersebut terhadap
berbagai kebijakan yayasan maupun kebijakan pemerintah, dalam hal ini
adalah kurikulum tingkat satuan pendidikan. Guru tetap yayasan memiliki
persepsi positif dan mengaplikasikan kurikulum tingkat satuan pendidikan
dengan sungguh-sungguh untuk menjaga daya saing sekolahnya terhadap
sekolah swasta lain maupun sekolah negeri. Guru negeri juga memiliki
persepsi positif karena tanggung jawab mereka adalah kepada negara yang
telah memperbantukan mereka ke sekolah swasta. Guru tidak tetap dan
guru honorer memiliki persepsi positif dan cukup positif terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
kurikulum tingkat satuan pendidikan Hal ini dikarenakan belum adanya
kejelasan status mereka pada yayasan tempat mereka bekerja sehingga
pemahaman dan pengaplikasian kurikulum tingkat satuan pendidikan
semata-mata untuk kepentingan pengajaran dan administrasi. Akan tetapi,
perbedaan tersebut tetap menunjukkan etos kerja para guru yang baik
sebagai pendidik mengingat persepsi yang muncul adalah sangat positif,
positif dan cukup positif.
3. Persepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau
dari Lama Menjalani Profesi Guru.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi (α) =
0,05 dan dk =(2-1)(4-1) = 3, tampak bahwa nilai 2 tabel = 7,81 < 2 hitung =
8,6997, yang artinya terdapat perbedaan persepsi guru terhadap kurikulum
tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru.
Sedangkan hasil pengujian koefisien kontingensi menunjukkan bahwa
terdapat derajat hubungan yang rendah antara status kepegawaian guru
dengan persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan. Hal
ini ditunjukkan dengan membandingkan nilai C = 0,2505 dan Cmaks. =
0,7071 yang diperoleh 0,3542.
Deskripsi data penelitian tentang lama menjalani profesi guru
menunjukkan bahwa terdapat 2 guru yang menjalani profesi guru kurang
dari 1 tahun, 32 guru yang telah menjalani profesi guru antara 1 sampai 5
tahun, 13 guru yang telah menjalani profesi guru antara 6 sampai 15 tahun,
22 guru yang telah menjalani profesi guru antara 11 sampai 15 tahun, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
61 orang guru yang telah menjalani profesi guru lebih dari 15 tahun. Hasil
tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
pengalaman menjadi guru lebih dari 15 tahun. Sedangkan deskripsi data
tentang persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan
diperoleh data bahwa 50 guru memiliki persepsi sangat positif, 65 guru
memiliki persepsi positif, dan 15 guru memiliki persepsi cukup positif.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki
persepsi positif terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Sedangkan hasil deskripsi tentang persepsi guru terhadap
kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar adalah positif. Hal
ini ditunjukkan dengan adanya dukungan guru terhadap penyusunan visi
dan misi sekolah yang jelas, tujuan pendidikan yang mencakup
kematangan peserta didik, kecerdasan, keterampilan untuk mandiri dan
membekali peserta didik untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Rencana
jangka pendek dan jangka panjang sekolah, serta struktur dan muatan
KTSP yang menyangkut mengenai kearifan lokal serta pendidikan
kecakapan hidup memperoleh dukungan yang positif dari sebagian besar
guru. Serta pengemasan proses pembelajaran yang aktual dan kontekstual,
konsisten, berkelanjutan, efektif, efisien, fleksibel, dan rencana
pembelajaran yang terkoordinasi secara menyeluruh juga memperoleh
dukungan yang positif dari sebagian besar guru. Persepsi positif ini timbul
karena kurikulum tingkat satuan pendidikan memiliki kualitas dan muatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
ideal yang mampu memberikan bekal bagi peserta didik agar dapat
mengimplementasikan pelajaran yang didapat disekolah pada dunia nyata.
Lama seorang guru menjalani profesinya berpengaruh pada
perbedaan persepsinya terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Seorang guru yang baru saja menjalani profesi guru memiliki bekal
pendidikan dan pengetahuan yang relatif lebih baru bila dibandingkan
dengan seorang guru yang telah 23 tahun mengajar. Hal tersebut akan
berdampak pada adaptasi dan penerimaan akan suatu kebijakan baru,
dalam hal ini kurikulum tingkat satuan pendidikan. Guru yang telah lama
menjalani profesi guru akan lebih mudah mengadaptasi pergantian
kurikulum, mengingat setiap kurikulum baru adalah penyempurnaan dari
kurikulum-kurikulum sebelumnya yang telah mereka terapkan. Semakin
lama seorang guru menjalani profesinya, semakin banyak pula pengalaman
dalam mengajar, mendalami kurikulum, maupun menerapankan
kurikulum. Pengalaman seorang guru erat kaitannya dengan kompetensi
mengajar yang dimiliki. Kemampuan memahami kurikulum, menyikapi,
dan mengadapatasikannya dalam pembelajaran akan terbentuk seiring
dengan lama seorang guru menjalani profesinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab V, maka penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari tingkat pendidikan guru. Hasil ini didukung oleh
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 2 tabel = 3,84 lebih
kecil dari 2 hitung = 29,5664.
2. Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari status kepegawaian guru. Hasil ini didukung oleh
perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 2 tabel = 5,99 lebih
kecil dari 2 hitung = 37,6057.
3. Ada perbedaan persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ditinjau dari lama menjalani profesi guru. Hasil ini didukung
oleh perhitungan statistik yang menunjukkan bahwa nilai 2 tabel = 7,81
lebih kecil dari 2 hitung = 8,6997.
B. Keterbatasan Penelitian
1. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan alat bantu
kuesioner. Jumlah pernyataan yang digunakan untuk mengukur variabel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah 40
butir. Masing-masing pernyataan memiliki 4 pilihan jawaban (SS,S,TS,
dan STS). Karena masing-masing pilihan jawaban tidak dijabarkan dalam
uraian yang rinci, maka dimungkinkan responden memiliki interpretasi
yang berbeda-beda. Hal ini memungkinkan hasil penelitian tidak sesuai
dengan keadaan yang sesungguhnya.
2. Penulis tidak mampu melacak kejujuran setiap responden dalam
memberikan jawaban. Oleh sebab itu, maka apabila responden menjawab
dengan tidak jujur maka hasil penelitian ini tidak mencerminkan keadaan
yang sesungguhnya.
C. Saran
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti sejalan dengan penelitian ini
adalah:
1. Hasil penelitian pertama menunjukkan adanya perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari tingkat
pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru di
sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta memiliki latar
belakang pendidikan S1. Semakin tinggi tingkat pendidikan seorang guru,
maka kompetensinya sebagai seorang guru juga akan semakin kuat.
Kompetensi seorang guru berkaitan dengan bagaimana guru tersebut
mengajar, mengemas pembelajaran, memberikan nilai, menjalankan tugas,
maupun merespon kebijakan-kebijakan, baik kebijakan sekolah maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
kebijakan negara melalui departemen pendidikan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa para guru yang berpendidikan S1 memiliki persepsi
yang sangat positif terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Sedangkan guru yang berpendidikan D1, D2, maupun D3 memiliki
persepsi positif dan cukup positif terhadap kurikulum tingkat satuan
pendidikan. Hal ini dapat menjadi acuan bagi Yayasan Pangudi Luhur
untuk memberi kesempatan dan subsidi pendidikan bagi para guru yang
belum mencapai tingkat pendidikan S1 untuk melanjutkan studi. Ini juga
seturut dengan program pemerintah yang menghendaki guru memiliki
sertifikasi mengajar minimal dengan latar belakang pendidikan S1.
2. Hasil penelitian kedua menunjukkan adanya perbedaan persepsi guru
terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ditinjau dari status
kepegawaian guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar
guru di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta
memiliki status kepegawaian sebagai guru tetap yayasan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa guru tetap yayasan memiliki persepsi paling positif
jika dibandingkan guru-guru dengan status kepegawaian yang lain. Hal ini
dimungkinkan karena adanya rasa ‘memiliki’ oleh para guru tetap yayasan
terhadap yayasan yang telah menaungi mereka. Sense of belonging akan
memunculkan etos kerja guru yang baik terhadap segala hal, dalam hal ini
adalah persepsi guru terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan.
Sehubungan dengan hal tersebut, ini hendaknya menjadi acuan bagi
yayasan untuk memperbaiki sistem perekrutan tenaga pengajar di sekolah-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur. Seleksi tenaga pengajar dengan
status honorer maupun guru tidak tetap sebaiknya diminimalisir. Seleksi
yang lebih menitikberatkan pada kualifikasi pengajar yang bermutu untuk
diangkat menjadi guru tetap yayasan akan meningkatkan kualitas tenaga
pengajar di sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur.
3. Hasil penelitian ketiga menunjukkan adanya perbedaan persepsi guru
terhadap kurikulum tingkat satuan pendidikan ditinjau dari lama menjalani
profesi guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru di
sekolah-sekolah milik Yayasan Pangudi Luhur Yogyakarta telah menjalani
profesi guru lebih dari 15 tahun. Lama seorang guru menjalani profesinya
memiliki kaitan yang erat dengan pengalaman keguruan. Pengalaman
keguruan tersebut diimplementasikan dalam kecakapan mengajar,
menyusun program pembelajaran, dan merespon perubahan kebijakan-
kebijakan. Pengetahuan baru, terutama di bidang teknologi yang dikuasai
oleh para guru muda dapat juga dijadikan acuan untuk menjadi seorang
guru yang kompeten. Alangkah lebih baik apabila pengalaman seorang
guru senior dikombinasikan dengan pengetahuan seorang guru muda untuk
membentuk suatu kondisi belajar mengajar yang menyenangkan.
Sehubungan dengan hal tersebut, Yayasan Pangudi Luhur hendaknya
mengatur rotasi dan reposisi para pengajarnya dengan cermat. Dalam
sebuah sekolah hendaknya ditempatkan pengajar dengan latar belakang
masa mengajar yang berbeda-beda. Hal ini akan mendorong sinergi antar
para pengajar untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman. Selain hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
tersebut, hendaknya Yayasan Pangudi Luhur juga secara berkala
mengadakan seminar guru untuk semakin mempertajam kemampuan guru.
Mengikutsertakan guru dalam pelatihan-pelatihan kurikulum tingkat
satuan pendidikan yang diadakan oleh pemerintah juga merupakan
langkah yang bisa diambil Yayasan Pangudi Luhur untuk membekali para
tenaga pengajarnya.
4. Berkaitan dengan penelitian ini, peneliti selanjutnya disarankan untuk
lebih menitikberatkan penelitiaannya pada pengaruh keikutsertaan guru-
guru dalam seminar-seminar KTSP pada persepsinya terhadap KTSP.
Keikutsertaam guru-guru dalam seminar-seminar yang berhubungan
dengan KTSP dimungkinkan akan mempengaruhi persepsi para guru
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi.2000. Manajemen Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.
Arisandy,Desy.1984. Hubungan antara Persepsi Karyawan Terhadap DisiplinKerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik Ken Lila Production.http://www.journal-psyche.com
Budiwalujo, Suryanto. 2006. Bagaimana Memahami Kurikulum Pendidikan?.http://www.kompas.com
Debby. 2001. Gaya Belajar. http://www.balita-anda.indoglobal.com/
Djohar, M.S. 2006. Guru: Pendidikan dan Pembinaannya. Yogyakarta: C.V.Grafika Indah
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.Semarang: Badan Penerbit UNDIP
Masidjo,Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta:Kanisius.
Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: RemajaRosdakarya.
Hadari, Nawawi. 1994. Kebijakan Pendidikan di Indonesia Ditinjau dari SudutHukum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Poerwadarminta, W.J.S. 1981. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PN BalaiPustaka.
Sahertian, Piet. 1994. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta:Andi Offset.
Samana, A. 1994. Profesionalisme Keguruan. Yogyakarta: Kanisius
Sanusi, Achmad, Prof. Dr. H. 2006. Kata Kuncinya Guru Harus Mandiri.http://www.pikiran-rakyat.com/
Sarkim, T., 2006. Handout KTSP untuk Pertemuan Guru-Guru YayasanTarakanita Wilayah Yogyakarta.
Shalahuddin, Mahfudh.1991. Pengantar Psikologi Umum. Surabaya: Bina IlmuOffset, PT.
Siagian, S. P. 1987. Pengembangan Sumber Daya Insani. Jakarta: Gunung Agung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sudjana. 2002. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.
Suhesti, Endang A., 2006. Sang Guru. Yogyakarta : Ekspresi Buku.
Suparno, Paul. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Suyanto. 2006. Guru Yang Profesional dan Efektif. http://www.kompas.com
Suyanto. 2006. Persoalan Implementasi Kurikulum Berbasisi Kompetensi.http://www.kompas.com
Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya.
Thoha, Miftah. 2000. Perilaku Organisasi: Konsep Dasar dan Aplikasinya.Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Usman, M., Uzer. 1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung : RemajaRosdakarya
Winkel.1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia,PT.
Winkel.1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia,PT.
Zuriah, Nurul. 2006. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan : Teori –Aplikasi. Bandung: Bumi Aksara.
--------, Majalah Bianglala Pangudi Luhur, Edisi 035/ Th VI, Maret 2007.
--------, Majalah Plus SMA Pangudi Luhur Sedayu, Edisi 6, Desember 2006.
--------. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan PendidikanJenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Badan StandarNasional Pendidikan.
--------. 2006. Panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: BalaiPenerbit Dharma Bhakti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER PENELITIAN
PERSEPSI GURU TERHADAP KURIKULUM TINGKAT SATUANPENDIDIKAN DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS
KEPEGAWAIAN DAN LAMA MENJALANI PROFESI GURU
Program Studi Pendidikan AkuntansiFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata DharmaYogyakarta
2007
PRODI PENDIDIKAN AKUNTANSIUNIVERSITAS SANATA DHARMA
Mrican, Tromol Pos 29 YOGYAKARTA (0274) 515352, 513301
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Hal: Pengisian Kuesioner
Kepada Yth: Bapak/Ibu Guru SD/SMP/SMA Pangudi Luhur di Yogyakarta
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas SanataDharma, Yogyakarta. Saya bermaksud mengadakan kegiatan penelitian dengan judul“Persepsi Guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dariTingkat Pendidikan, Status Kepegawaian, dan Lama Menjalani Profesi Guru”dalam rangka penyusunan skripsi.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya mohon kesediaan Bapak/Ibu Guru menjadiresponden penelitian ini. Saya berharap Bapak/Ibu Guru berkenan untuk menjawabkeseluruhan pertanyaan sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Sejalan denganetika penelitian, saya akan menjamin kerahasiaan jawaban Bapak/Ibu Guru danmemastikan bahwa jawaban Bapak/Ibu Guru hanyalah semata-mata untuk mencapaitujuan penelitian ilmiah ini.
Saya menyadari bahwa pengisian kuesioner ini sedikit banyak mengganggu aktivitasBapak/Ibu Guru. Oleh sebab itu, saya mohon maaf sebelumnya.
Demikian permohonan saya. Atas perhatian dan kerja sama Bapak/Ibu Guru, sayamengucapkan terima kasih.
Yogyakarta, Juli 2007Hormat saya,
Markus Eko ApriyantoPeneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PETUNJUK PENGISIAN KUESIONER
1. Kuesioner ini terdiri dari 2 (dua) bagian:Bagian I Identitas RespondenBagian II Persepsi Guru terhadap KTSP
2. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang paling Bapak/Ibu Guru anggapsesuai dengan keadaan pada kotak yang disediakan di sebelah kanan setiappernyataan
3. Untuk kuesioner bagian II pilihlah :SS jika Saudara sangat setuju dengan pernyataanS jika Saudara setuju dengan pernyataanTS jika Saudara tidak setuju dengan pernyataanSTS jika Saudara sangat tidak setuju dengan pernyataan
4. Selesai mengerjakan telitilah kembali dan pastikan bahwa setiap pernyataan dalamkuesioner ini telah semuanya dijawab.
BAGIAN IIdentitas Responden
1. Nama : _____________________________
2. Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan (coret salah satu)
3. Pendidikan formal terakhir :
Diploma 1 (D1) Strata 1 (S1)
Diploma 2 (D2) Strata 2 (S2)
Diploma 3 (D3) Strata 3 (S3)
4. Status Kepegawaian :
Guru Tetap Yayasan Guru Tidak Tetap
Guru Negeri Guru Honorer
5. Masa kerja guru : ……… tahun, …….. bulan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAGIAN II
No PERNYATAAN PENDAPAT
1/ Kurikulum idealnya menjawab kebutuhan-kebutuhan saat ini, agar lebih realistis.
2/ Penyusunan kurikulum denganmemadukan kepentingan warga sekolahakan lebih meningkatkan partisipasiwarga sekolah.
3/ Kurikulum idealnya disusun denganlangkah-langkah yang jelas sesuaidengan tujuan yang diharapkan.
4/ Sekolah memiliki visi yang jelas agarmemudahkan dalam penyusunan KTSP.
5/ Sekolah harus menetapkan tujuan danindikator berdasarkan visi sekolah.
6/ Visi sekolah harus memuat nilai-nilai luhuryang terus menerus diperjuangkan agarterealisasi.
7/ Visi sekolah tidak harus dijabarkan secaraterperinci .
8/ Menurut saya, usaha pematanganpeserta didik tidak harus sesuai denganfase perkembangan.
9/ Peningkatan kecerdasan danpengetahuan peserta didik lebih mudahdicapai dengan KTSP.
10/ Dalam KTSP, peserta didik dituntut untuklebih bergantung pada orang lain.
11/ Menurut saya, KTSP dimaksudkan untukmemudahkan peserta didik melanjutkanpendidikan lebih lanjut.
12/ Dalam kalender pendidikan dapat dilihathari belajar efekif yang dapat digunakanuntuk kegiatan pembelajaran, termasukhari libur dan lain-lain dalam satu tahunpelajaran sesuai dengan rencana sekolah
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13/ Penyusunan kalender pendidikan dalamKTSP mengharuskan pengembangkurikulum mampu menghitung jam belajarefektif untuk pembentukan kompetensidasar peserta didik, danmenyesuaikannya dengan standarkompetensi dan kompetensi dasar.
14/ Penetapan kalender pendidikan dalamKTSP harus sesuai dengan kebutuhandaerah, karakteristik sekolah, sertakebutuhan peserta didik dan masyarakat.
15/ Pelaksanaan kurikulum pada dasarnyamemberikan kebebasan sekolah untukmenentukan mata pelajaran besertaalokasi waktu dan berpedoman StandarIsi.
16/ Kebebasan sekolah menyelenggarakanmata pelajaran muatan lokal merupakankebijakan yang ideal.
17/ KTSP membantu siswa dalammengembangkan dan mengekspresikandiri sesuai dengan potensi, kebutuhan,bakat, minat, dan karakteristik pesertadidik sesuai dengan kondisi sekolah
18/ Beban belajar di sekolah seharusnyaditetapkan oleh pusat.
19/ Menurut saya, guru memberikanpenugasan berupa tes, karya ilmiah danlaporan kegiatan untuk mengetahui hasilbelajar siswa.
20/ Menurut saya, acuan penilaian dalamKTSP tidak harus berdasarkan apa yangbisa dilakukan peserta didik setelahmengikuti proses belajar.
21/ Menurut saya, sistem penilaian dalamKTSP harus sesuai dengan pengalamanbelajar yang ditempuh peserta didiksecara terus-menerus.
22/ Menurut saya, penilaian dalam KTSPdiarahkan untuk mengukur tingkatpencapaian kompetensinya.
23/ Menurut saya, dalam KTSP hasilpenilaian belajar tidak dianalisa lebihlanjut.
24/ KTSP memberikan kebijakan lebih besarpada guru dan kepala sekolah untukmenentukan kenaikan kelas, penjurusan,dan kelulusan peserta didik.
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25/ Dengan menggunakan KTSP, siswadapat menguasai pengetahuan danketerampilan akademik sertaberpartisipasi aktif dalam kehidupanbermasyarakat
26/ Sekolah idealnya mengarahkan pesertadidik memiliki ketrampilan yangmendukung keunggulan lokal dan global.
27/ Menurut saya, silabus dalam KTSP harusmemuat keseluruhan materi kegiatanserta dapat diupertanggungjawabkansecara keilmuan.
28/ Menurut saya, silabus harusdikembangkan relevan dengan tingkatperkembangan fisik, intelektual, sosial,emosional, dan spiritual peserta didik.
29/ Menurut saya, komponen silabus dapatmengakomodasikan keragaman pesertadidik, pendidik, serta dinamika perubahanyang terjadi di sekolah dan tuntutanmasyarakat.
30/ Silabus dalam KTSP mengemas programpembelajaran yang memiliki keterkaitansatu sama lain dalam membentukkompetensi dan pribadi peserta didik.
31/ Menurut saya, dalam KTSP tidak adahubungan yang konsisten dalampengembangan silabus.
32/ Menurut saya, cakupan dalam silabusharus memadai untuk menunjangpencapaian kompetensi dasar
33/ Menurut saya, cakupan silabus harusmemperhatikan perkembangan ilmu,teknologi, dan seni mutakhir dalamkehidupan nyata dan peristiwa saat ini.
34/ Silabus dalam KTSP yang mengharuskanpenyusunan dengan memperhatikanketerlaksanaan silabus tersebut dalamproses pembelajaran.
35/ Guru dituntut dapat mengembangkansilabus sehemat mungkin tanpamengurangi kualitas pencapaian danpembentukan kompetensi
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36/ Dalam KTSP, guru membuat jenis soalberdasarkan kompetensi dasar yang telahdirumuskan.
37/ Dengan menggunakan KTSP, guru perlumemberikan latihan sesuai dengankemampuan siswa sehingga siswaberperan aktif untuk mencapaikompetensi .
38/ Dalam KTSP, Rencana PelaksanaanPembelajaran yang baik sangatmembantu pelaksanaan pembelajaran,karena baik guru maupun peserta didikmengeahui dengan pasti tujuan yangingin dicapai dan cara mencapainya.
39/ Guru harus mampu mengembangkanrencana pelaksanaan pembelajaran yangbaik logis dan sistematis sehingga gurudapat mempertanggungjawabkan apayang dilakukannya.
40/ Dengan menggunakan KTSP guru perlumembuat team teaching dan melakukanrapat rutin untuk menyempurnakanproses pembelajaran.
Terima Kasih Atas Partisipasinya
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
STS ssTS S SS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
DATA VALIDITAS & RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NOMOR PERNYATAANR.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 JUMLAH1 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1262 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1383 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 1274 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1315 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 1406 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1287 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1368 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 1439 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 11910 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 14111 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12012 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 15013 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 12814 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 13715 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 12016 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 2 12717 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 4 3 3 3 3 3 12618 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12919 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 14420 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 13721 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 12022 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 14523 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 12024 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 14325 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12526 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 15127 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 13829 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 13130 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 13331 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 13632 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 15233 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 15734 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12135 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 14836 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12337 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 12038 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 14139 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 12540 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 14141 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 14242 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 12043 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 14844 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 14145 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 14046 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 13747 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 13548 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 14649 4 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 14150 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
UJI VALIDITAS & RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ReliabilityWarnings
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statistics basedon its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as system missingvalues.
Case Processing Summary
N %Valid 50 100.0Excluded(a) 0 .0
Cases
Total 50 100.0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach'sAlpha
Cronbach'sAlpha Based
onStandardized
Items N of Items.937 .935 40
Item Statistics
Mean Std. Deviation NITEM_1 3.54 .503 50ITEM_2 3.36 .485 50ITEM_3 3.54 .503 50ITEM_4 3.62 .490 50ITEM_5 3.54 .503 50ITEM_6 3.68 .471 50ITEM_7 3.56 .501 50ITEM_8 3.52 .505 50ITEM_9 3.46 .542 50ITEM_10 3.50 .614 50ITEM_11 3.52 .544 50ITEM_12 3.40 .495 50ITEM_13 3.24 .517 50ITEM_14 3.32 .551 50ITEM_15 3.52 .544 50ITEM_16 3.16 .422 50ITEM_17 3.12 .385 50ITEM_18 3.52 .580 50ITEM_19 3.48 .580 50ITEM_20 3.54 .503 50ITEM_21 3.20 .404 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ITEM_22 3.10 .364 50ITEM_23 3.58 .499 50ITEM_24 3.54 .503 50ITEM_25 3.08 .488 50ITEM_26 3.22 .418 50ITEM_27 3.58 .499 50ITEM_28 3.24 .431 50ITEM_29 3.08 .340 50ITEM_30 3.14 .405 50ITEM_31 3.54 .503 50ITEM_32 3.12 .328 50ITEM_33 3.50 .505 50ITEM_34 2.96 .450 50ITEM_35 3.42 .499 50ITEM_36 3.08 .396 50ITEM_37 3.14 .351 50ITEM_38 3.26 .443 50ITEM_39 3.34 .519 50ITEM_40 3.10 .364 50
Summary Item Statistics
Mean Minimum Maximum Range
Maximum/
Minimum Variance N of ItemsInter-ItemCorrelations .266 -.219 .843 1.061 -3.852 .032 40
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Mean ifItem Deleted
ScaleVariance if
Item Deleted
CorrectedItem-TotalCorrelation
SquaredMultiple
Correlation
Cronbach'sAlpha if Item
DeletedITEM_1 130.82 98.232 .732 . .933ITEM_2 131.00 101.388 .426 . .936ITEM_3 130.82 100.355 .513 . .935ITEM_4 130.74 97.584 .822 . .932ITEM_5 130.82 99.008 .651 . .934ITEM_6 130.68 101.896 .386 . .936ITEM_7 130.80 98.653 .691 . .934ITEM_8 130.84 101.362 .410 . .936ITEM_9 130.90 100.051 .501 . .935ITEM_10 130.86 99.388 .491 . .936ITEM_11 130.84 97.280 .766 . .933ITEM_12 130.96 102.611 .292 . .937ITEM_13 131.12 100.924 .442 . .936ITEM_14 131.04 101.998 .313 . .937
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ITEM_15 130.84 98.709 .628 . .934ITEM_16 131.20 103.143 .288 . .937ITEM_17 131.24 103.043 .332 . .936ITEM_18 130.84 97.892 .659 . .934ITEM_19 130.88 99.822 .486 . .936ITEM_20 130.82 99.702 .580 . .935ITEM_21 131.16 102.709 .356 . .936ITEM_22 131.26 103.502 .290 . .937ITEM_23 130.78 99.073 .651 . .934ITEM_24 130.82 98.722 .681 . .934ITEM_25 131.28 102.165 .343 . .937ITEM_26 131.14 101.307 .511 . .935ITEM_27 130.78 98.542 .707 . .933ITEM_28 131.12 102.189 .391 . .936ITEM_29 131.28 103.185 .359 . .936ITEM_30 131.22 102.338 .401 . .936ITEM_31 130.82 98.844 .668 . .934ITEM_32 131.24 103.288 .358 . .936ITEM_33 130.86 98.572 .694 . .934ITEM_34 131.40 101.306 .472 . .935ITEM_35 130.94 99.935 .562 . .935ITEM_36 131.28 101.920 .464 . .936ITEM_37 131.22 103.032 .370 . .936ITEM_38 131.10 101.969 .405 . .936ITEM_39 131.02 100.959 .437 . .936ITEM_40 131.26 102.441 .436 . .936
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation N of Items134.36 105.786 10.285 40
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
DATA INDUK PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BUTIR PERNYATAANR.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40TOTAL TP SK LM
1 1 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 142 4 4 42 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 135 4 2 3
3 1 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 138 4 4 34 1 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 2 2 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 114 3 1 4
5 1 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 4 132 4 4 16 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 136 4 3 4
7 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 137 4 2 2
8 1 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 142 4 4 19 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 139 4 2 1
10 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 140 4 2 111 1 4 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 129 4 1 1
12 1 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 132 4 2 013 1 3 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 136 4 3 4
14 1 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 135 4 3 215 2 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 131 4 3 4
16 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 146 4 4 2
17 1 3 4 4 4 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 129 4 3 318 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 133 4 3 4
19 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 136 4 3 420 2 4 3 4 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 139 4 4 3
21 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 116 1 4 422 2 4 4 4 4 4 2 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 133 4 4 2
23 2 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 114 2 3 324 1 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 116 2 3 4
25 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 151 4 4 4
26 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 118 2 4 427 1 4 4 3 3 4 2 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 132 4 4 1
28 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 137 4 4 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29 2 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 150 4 4 430 1 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 128 4 1 1
31 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 149 4 4 432 1 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 140 4 4 4
33 1 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 136 4 3 434 1 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 3 127 4 1 1
35 1 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 136 4 3 336 2 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 146 4 4 4
37 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 122 3 3 4
38 2 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 139 4 4 139 1 3 4 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 119 2 4 4
40 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 147 4 4 441 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 138 4 4 1
42 1 4 4 4 4 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 140 4 3 343 1 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 144 4 4 4
44 1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147 4 4 445 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116 2 4 1
46 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 143 4 4 4
47 1 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 122 1 4 448 1 4 4 3 3 4 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 121 2 4 4
49 1 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 138 4 1 350 1 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 140 4 4 3
51 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 2 4 452 2 3 3 3 3 3 1 2 4 1 2 3 4 4 3 3 3 1 4 2 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 120 2 4 1
53 2 3 3 4 4 3 1 2 4 1 3 3 4 4 3 3 3 1 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 121 2 1 154 1 4 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 119 1 2 2
55 2 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 123 2 2 1
56 2 3 4 4 4 4 2 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 122 2 1 157 1 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 4 124 2 4 4
58 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 120 2 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59 2 4 4 4 4 4 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 149 4 4 460 2 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 139 4 4 3
61 1 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 122 2 4 262 1 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 119 2 1 1
63 1 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 133 4 3 164 1 3 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 137 4 3 4
65 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 1 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 132 4 1 166 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 144 4 4 3
67 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 132 4 3 4
68 2 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 123 3 1 269 1 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 125 3 4 4
70 1 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 138 4 4 471 1 3 4 4 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 125 1 4 4
72 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 111 2 3 073 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 116 2 3 4
74 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 147 4 4 275 1 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 121 2 3 4
76 1 3 4 2 3 4 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 130 2 4 3
77 2 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 3 4 3 1 4 2 4 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 114 1 3 478 1 3 3 4 3 3 2 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 135 4 3 4
79 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 124 2 3 480 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117 1 4 4
81 1 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 145 4 4 382 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 112 1 3 4
83 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 136 4 3 484 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 137 4 3 4
85 1 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 125 3 3 4
86 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 145 4 3 187 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 137 4 4 3
88 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 139 4 4 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89 2 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 4 3 4 122 3 4 490 3 3 2 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 4 3 3 124 3 4 4
91 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 148 4 4 392 2 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 140 4 4 4
93 2 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 152 4 4 494 1 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 132 4 3 1
95 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 141 4 4 496 4 1 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 4 2 4 4 3 3 1 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 141 4 4 3
97 1 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 151 4 4 2
98 1 4 4 4 3 4 3 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 1 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 135 4 4 299 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 136 4 1 3
100 1 4 4 4 3 4 2 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 138 4 4 2101 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 135 4 4 1
102 1 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 139 4 4 2103 1 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 141 4 4 3
104 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 136 4 4 1105 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 132 4 1 1
106 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 124 3 4 4
107 1 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 139 4 4 1108 1 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 130 4 4 1
109 1 4 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 134 4 3 4110 1 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 4 3 141 4 4 3
111 1 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 143 5 3 4112 1 4 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 4 3 4 4 138 4 4 1
113 2 4 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 131 4 2 1114 2 3 4 4 2 3 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 4 3 3 3 129 4 2 2
115 2 4 4 4 4 3 4 1 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 148 4 4 4
116 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 3 138 4 4 1117 1 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132 4 2 1
118 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 127 4 3 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119 2 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 129 4 4 1120 2 4 4 4 3 3 2 4 2 1 2 4 3 4 3 3 3 1 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 130 4 3 4
121 2 4 4 3 3 3 2 1 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 112 1 3 4122 2 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 2 4 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 3 118 3 4 4
123 2 4 4 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 133 4 4 4124 1 3 4 4 3 4 2 4 3 4 3 4 2 3 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 139 4 3 4
125 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 127 4 3 4126 1 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 136 4 4 3
127 1 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 130 4 3 4
128 2 3 4 3 4 4 3 3 1 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 135 4 4 1129 2 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 4 3 3 4 2 2 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 113 1 4 4
130 1 3 4 3 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 132 4 4 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
MEAN, MEDIAN, MODUS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Frequencies
Statistics
KTSPValid 130N
Missing 269Mean 132,40Median 134,50Mode 132(a)Variance 101,374Range 41Minimum 111Maximum 152
a Multiple modes exist. The smallest value is shown
KTSP
Frequency Percent Valid PercentCumulative
Percent111 1 ,3 ,8 ,8112 2 ,5 1,5 2,3113 1 ,3 ,8 3,1114 3 ,8 2,3 5,4116 4 1,0 3,1 8,5117 2 ,5 1,5 10,0118 2 ,5 1,5 11,5119 3 ,8 2,3 13,8120 2 ,5 1,5 15,4121 3 ,8 2,3 17,7122 5 1,3 3,8 21,5123 2 ,5 1,5 23,1124 4 1,0 3,1 26,2125 3 ,8 2,3 28,5127 3 ,8 2,3 30,8128 1 ,3 ,8 31,5129 4 1,0 3,1 34,6130 4 1,0 3,1 37,7131 2 ,5 1,5 39,2132 9 2,3 6,9 46,2133 4 1,0 3,1 49,2134 1 ,3 ,8 50,0135 6 1,5 4,6 54,6136 9 2,3 6,9 61,5137 5 1,3 3,8 65,4138 7 1,8 5,4 70,8139 8 2,0 6,2 76,9
Valid
140 5 1,3 3,8 80,8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
141 4 1,0 3,1 83,8142 2 ,5 1,5 85,4143 2 ,5 1,5 86,9144 2 ,5 1,5 88,5145 2 ,5 1,5 90,0146 2 ,5 1,5 91,5147 3 ,8 2,3 93,8148 2 ,5 1,5 95,4149 2 ,5 1,5 96,9150 1 ,3 ,8 97,7151 2 ,5 1,5 99,2152 1 ,3 ,8 100,0Total 130 32,6 100,0
Missing System 269 67,4Total 399 100,0
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI
KATEGORI KECENDERUNGANVARIABEL
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATEGORI KECENDERUNGAN VARIABEL
Penulis mengelompokkan persepsi ke dalam kategori sangat positif, positif,
cukup positif, negatif, dan sangat negatif, yang didasarkan dari skor yang ada
dalam data penelitian. Untuk menilai skor yang ada penulis menggunakan
Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
Kategori kecenderungan menurut Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
untuk penilaian persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
adalah sebagai berikut.
Tingkat Pemahaman KTSP Kategori Kecenderungan Variabel81% - 100% Sangat Tinggi66% - 80% Tinggi56% - 65% Cukup46% - 55% Rendah
< 46% Sangat RendahBerdasarkan kategori di atas, maka dilakukan analisis sebagai berikut:
Skor tertinggi yang diharapkan 4 x 40 = 160
Skor terendah yang diharapkan 1 x 40 = 40
Penilaian persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II, dapat ditentukan sebagai
berikut :
Skor = nilai terendah + % (nilai tertinggi – nilai terendah)
= 40 + 81% (160 – 40) = 137,2 dibulatkan menjadi 137
= 40 + 66% (160 – 40) = 119,2 dibulatkan menjadi 119
= 40 + 56% (160 – 40) = 107,2 dibulatkan menjadi 107
= 40 + 46% (160 – 40) = 95,2 dibulatkan menjadi 95
Di bawah 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penilaian :
Skor Penilaian137 – 160 Sangat Positif119 – 136 Positif107 – 118 Cukup Positif95 -106 Negatif
< 95 Sangat Negatif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VII
UJI NORMALITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
NormalitasOne-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
D1 D2 D3 S1/S2N 9 20 9 92
Mean 116,67 119,70 121,89 137,73NormalParameters(a,b) Std. Deviation 4,583 4,169 3,655 6,123
Absolute ,164 ,101 ,290 ,092Positive ,164 ,101 ,197 ,092
Most ExtremeDifferences
Negative -,154 -,087 -,290 -,055Kolmogorov-Smirnov Z ,492 ,452 ,870 ,879Asymp. Sig. (2-tailed) ,969 ,987 ,436 ,422
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
GH GTT PNS GTYN 12 10 37 71
Mean 126,75 131,70 128,97 135,24NormalParameters(a,b) Std. Deviation 7,175 6,717 9,400 10,371
Absolute ,116 ,159 ,140 ,140Positive ,116 ,108 ,105 ,092
Most ExtremeDifferences
Negative -,101 -,159 -,140 -,140Kolmogorov-Smirnov Z ,402 ,501 ,850 1,181Asymp. Sig. (2-tailed) ,997 ,963 ,465 ,123
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
<1th/1-5th 6-10 th 11-15 th > 15th
N 34 13 21 62Mean 131,15 134,92 137,33 130,89Normal
Parameters(a,b) Std. Deviation 7,735 9,827 6,916 11,593Absolute ,162 ,119 ,233 ,114Positive ,074 ,118 ,155 ,114
Most ExtremeDifferences
Negative -,162 -,119 -,233 -,090Kolmogorov-Smirnov Z ,942 ,427 1,068 ,894Asymp. Sig. (2-tailed) ,337 ,993 ,204 ,401
a Test distribution is Normal.b Calculated from data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VIII
UJI HOMOGENITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Uji Homogenitas
A. Tingkat PendidikanPersepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dariTingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
D1 D2 D3 S1 S2114 114 114 142 143122 116 122 135119 118 123 138125 119 125 132114 116 125 136117 121 122 137112 117 124 142112 120 124 139113 121 118 140
123 129122 132124 136120 135122 131119 146111 129116 133121 136130 139124 133
151132137150128149140136127136146139147138140144147143138
Persepsi GuruTerhadap KTSP
140
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149139133137132144132138147135145136137145137139148140152132141141151135136138135139141136132139130134141138131129148138132127129130133139127136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130135132
Jumlah () 1048 2394 1097 12528 143Rata-rata ( x ) 116,4444 119,7 121,8889 137,6703 143
Varians Untuk Tiap Tingkat Pendidikan1. D1
xi xi - x (xi – x )2
114122119125114117112112113
-2,44445,55562,55568,5556-2,44440,5556-4,4444-4,4444-3,4444
5,97509130,864696,53109173,198295,9750910,30869119,7526919,7526911,86389
Jumlah () 1048 174,2222Rata-rata ( x ) 116,4444
21s =
82222,174 = 21,7778
2. D2xi xi - x (x i – x )2
114116118119116121117120121123122124120122119111116121130124
-5,7-3,7-1,7-0,7-3,71,3-2,70,31,33,32,34,30,32,3-0,7-8,7-3,71,3
10,34,3
32,4913,692,890,49
13,691,697,290,091,69
10,895,29
18,490,095,290,49
75,6913,691,69
106,0918,49
Jumlah () 2394 330,2Rata-rata ( x ) 119,7
22s =
192,330 = 17,3790
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. D3xi xi - x (xi – x )2
114122123125125122124124118
-7,88890,11111,11113,11113,11110,11112,11112,1111
-3,8889
62,234740,0123431,2345439,6789439,6789430,0123434,4567434,45674315,12354
Jumlah () 1097 106,8889Rata-rata ( x ) 121,8889
23s =
88889,106
= 13,3611
4. S1xi xi - x (xi – x )2
142 4,3297 18,7463135 -2,6703 7,130502138 0,3297 0,108702132 -5,6703 32,1523136 -1,6703 2,789902137 -0,6703 0,449302142 4,3297 18,7463139 1,3297 1,768102140 2,3297 5,427502129 -8,6703 75,1741132 -5,6703 32,1523136 -1,6703 2,789902135 -2,6703 7,130502131 -6,6703 44,4929146 8,3297 69,3839129 -8,6703 75,1741133 -4,6703 21,8117136 -1,6703 2,789902139 1,3297 1,768102133 -4,6703 21,8117151 13,3297 177,6809132 -5,6703 32,1523137 -0,6703 0,449302150 12,3297 152,0215128 -9,6703 93,5147149 11,3297 128,3621140 2,3297 5,427502136 -1,6703 2,789902127 -10,6703 113,8553136 -1,6703 2,789902
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146 8,3297 69,3839139 1,3297 1,768102147 9,3297 87,0433138 0,3297 0,108702140 2,3297 5,427502144 6,3297 40,0651147 9,3297 87,0433143 5,3297 28,4057138 0,3297 0,108702140 2,3297 5,427502149 11,3297 128,3621139 1,3297 1,768102133 -4,6703 21,8117137 -0,6703 0,449302132 -5,6703 32,1523144 6,3297 40,0651132 -5,6703 32,1523138 0,3297 0,108702147 9,3297 87,0433135 -2,6703 7,130502145 7,3297 53,7245136 -1,6703 2,789902137 -0,6703 0,449302145 7,3297 53,7245137 -0,6703 0,449302139 1,3297 1,768102148 10,3297 106,7027140 2,3297 5,427502152 14,3297 205,3403132 -5,6703 32,1523141 3,3297 11,0869141 3,3297 11,0869151 13,3297 177,6809135 -2,6703 7,130502136 -1,6703 2,789902138 0,3297 0,108702135 -2,6703 7,130502139 1,3297 1,768102141 3,3297 11,0869136 -1,6703 2,789902132 -5,6703 32,1523139 1,3297 1,768102130 -7,6703 58,8335134 -3,6703 13,4711141 3,3297 11,0869138 0,3297 0,108702131 -6,6703 44,4929129 -8,6703 75,1741
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148 10,3297 106,7027138 0,3297 0,108702132 -5,6703 32,1523127 -10,6703 113,8553129 -8,6703 75,1741130 -7,6703 58,8335133 -4,6703 21,8117139 1,3297 1,768102127 -10,6703 113,8553136 -1,6703 2,789902130 -7,6703 58,8335135 -2,6703 7,130502132 -5,6703 32,1523
Jumlah () 12528 3384,11Rata-rata ( x ) 137,6703
24s =
9011,3384
= 37,6012
5. S2Karena frekuensinya hanya 1, maka tidak terdapat variansi.
Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet
Sampel dk 1/(dk)2is log 2
is (dk) log 2is
1 8 0,125 21,7778 1,338 10,7042 19 0,052632 17,379 1,24 23,563 8 0,125 13,3611 1,1258 9,00644 90 0,011111 37,6012 1,5752 141,768
Jumlah () 125 0,313743 185,0384
Variansi Gabungan Untuk Tingkat Pendidikan:
s2 =908198
)6012,37(90)3611,13(8)379,17(19)7778,21(8
=125
42,3995
= 31,96336 Sehingga log s2 = log 31,9634= 1,5047
B = (1,5047)(125)= 188,0875
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (188,0875-185,0384)= 7,0209
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat2
(0,95)(3) = 7,81. Karena 2hitung = 7,0209 < 2
tabel = 7,81, maka hipotesis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
diterima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil(varian homogen).
B. Status KepegawaianPersepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dariStatus Kepegwaian.
Status KepegawaianGTY PNS GTT GH
142 136 135 114138 136 137 129132 135 139 128142 131 140 127146 129 132 138139 133 119 121116 136 123 122133 114 131 119151 116 129 132118 136 132 123132 136 136137 122 132150 140149 120140 133146 137139 132119 111147 116138 121144 114147 135116 124143 112122 136121 137140 125117 145120 132124 134149 143139 127122 130144 112125 139138 127125 130147
Persepsi GuruTerhadap KTSP
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117145137139122124148140152141141151135138135139141136124139130141138148138129118133136135113132
Jumlah () 9602 4772 1317 1521Rata-rata ( x ) 135,2394 128,973 131,7 126,75
Varians Untuk Status Kepegawaian1. GTY
xi xi - x (x i – x )2
142 6,7606 45,70571138 2,7606 7,620912132 -3,2394 10,49371142 6,7606 45,70571146 10,7606 115,7905139 3,7606 14,14211116 -19,2394 370,1545133 -2,2394 5,014912151 15,7606 248,3965118 -17,2394 297,1969
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132 -3,2394 10,49371137 1,7606 3,099712150 14,7606 217,8753149 13,7606 189,3541140 4,7606 22,66331146 10,7606 115,7905139 3,7606 14,14211119 -16,2394 263,7181147 11,7606 138,3117138 2,7606 7,620912144 8,7606 76,74811147 11,7606 138,3117116 -19,2394 370,1545143 7,7606 60,22691122 -13,2394 175,2817121 -14,2394 202,7605140 4,7606 22,66331117 -18,2394 332,6757120 -15,2394 232,2393124 -11,2394 126,3241149 13,7606 189,3541139 3,7606 14,14211122 -13,2394 175,2817144 8,7606 76,74811125 -10,2394 104,8453138 2,7606 7,620912125 -10,2394 104,8453147 11,7606 138,3117130 -5,2394 27,45131117 -18,2394 332,6757145 9,7606 95,26931137 1,7606 3,099712139 3,7606 14,14211122 -13,2394 175,2817124 -11,2394 126,3241148 12,7606 162,8329140 4,7606 22,66331152 16,7606 280,9177141 5,7606 33,18451141 5,7606 33,18451151 15,7606 248,3965135 -0,2394 0,057312138 2,7606 7,620912135 -0,2394 0,057312139 3,7606 14,14211141 5,7606 33,18451136 0,7606 0,578512124 -11,2394 126,3241
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139 3,7606 14,14211130 -5,2394 27,45131141 5,7606 33,18451138 2,7606 7,620912148 12,7606 162,8329138 2,7606 7,620912129 -6,2394 38,93011118 -17,2394 297,1969133 -2,2394 5,014912136 0,7606 0,578512135 -0,2394 0,057312113 -22,2394 494,5909132 -3,2394 10,49371
Jumlah () 9602 7528,93Rata-rata ( x ) 135,2394
21s =
7093,7528
= 107,556
2. PNSxi xi - x (xi – x )2
136 7,027 49,37873136 7,027 49,37873135 6,027 36,32473131 2,027 4,108729129 0,027 0,000729133 4,027 16,21673136 7,027 49,37873114 -14,973 224,1907116 -12,973 168,2987136 7,027 49,37873136 7,027 49,37873122 -6,973 48,62273140 11,027 121,5947120 -8,973 80,51473133 4,027 16,21673137 8,027 64,43273132 3,027 9,162729111 -17,973 323,0287116 -12,973 168,2987121 -7,973 63,56873114 -14,973 224,1907135 6,027 36,32473124 -4,973 24,73073112 -16,973 288,0827136 7,027 49,37873137 8,027 64,43273125 -3,973 15,78473145 16,027 256,8647
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132 3,027 9,162729134 5,027 25,27073143 14,027 196,7567127 -1,973 3,892729130 1,027 1,054729112 -16,973 288,0827139 10,027 100,5407127 -1,973 3,892729130 1,027 1,054729
Jumlah () 4772 3180,973Rata-rata ( x ) 128,973
22s =
36973,3180
= 88,360
3. GTTxi xi - x (xi – x )2
135 3,3 10,89137 5,3 28,09139 7,3 53,29140 8,3 68,89132 0,3 0,09119 -12,7 161,29123 -8,7 75,69131 -0,7 0,49129 -2,7 7,29132 0,3 0,09
Jumlah () 1317 406,1Rata-rata ( x ) 131,7
23s =
91,406
= 45,122
4. GH
xi xi - x (xi – x )2
114 -12,75 162,5625129 2,25 5,0625128 1,25 1,5625127 0,25 0,0625138 11,25 126,5625121 -5,75 33,0625122 -4,75 22,5625119 -7,75 60,0625132 5,25 27,5625123 -3,75 14,0625136 9,25 85,5625132 5,25 27,5625
Jumlah () 1521 566,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rata-rata ( x ) 126,75
24s =
1125,566
= 51,477
Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet
Sampel dk 1/(dk)2is log 2
is (dk) log 2is
1 70 0,014286 107,556 2,0316 142,2122 36 0,027778 88,36 1,9463 70,06683 9 0,111111 45,122 1,6543 14,88874 11 0,090909 51,477 1,7116 18,8276
Jumlah () 126 0,244084 245,9951
Variansi Gabungan Untuk Status Kepegawaian:
s2 =1193670
)477,51(11)122,45(9)36,88(36)556,107(70
=126
23,11682
= 92,7161 Sehingga log s2 = log 92,7161= 1,9672
B = (1,9672)(126)= 247,8672
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (247,8672-245,9951)= 4,3107
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 3 didapat2
(0,95)(3) = 7,81. Karena 2hitung 4,3107 < 2
tabel = 7,81, maka hipotesisditerima atau tidak ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil(varian homogen).
C. Lama Menjalani Profesi GuruPersepsi Guru Terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Ditinjau dariLama Menjalani Profesi Guru.
Lama Menjalani Profesi Guru< 1 Th 1 - 5 Th 6 - 10 Th 11-15 Th > 15 Th
132 132 137 135 142111 142 135 138 114
139 146 129 136140 133 139 136129 119 114 131
Persepsi GuruTerhadap KTSP
132 122 137 133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128 123 136 136127 147 140 116139 151 138 116138 135 140 151116 138 139 118120 139 144 150121 129 130 149123 145 140122 137 136119 148 146133 141 122132 136 119145 141 147135 141 144136 136 147132 143139 122130 121138 117131 124138 120132 149129 137135 132132 125
138125116121114135124117112136137125139122124140152132141124134143148
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127130112118133139127130113
Jumlah () 243 4084 1754 2884 8247Rata-rata ( x ) 121,5 131,7419 134,9231 137,3333 130,9048
Varians Untuk Lama Menjalani Profesi Guru1. < 1 Th
x i xi - x (xi – x )2
132 10,5 110,25111 -10,5 110,25
Jumlah () 243 220,5Rata-rata ( x ) 121,5
21s =
15,220
= 220,5
2. 1 – 5 Thxi xi - x (xi – x )2
132 0,2581 0,066616142 10,2581 105,2286139 7,2581 52,68002140 8,2581 68,19622129 -2,7419 7,518016132 0,2581 0,066616128 -3,7419 14,00182127 -4,7419 22,48562139 7,2581 52,68002138 6,2581 39,16382116 -15,7419 247,8074120 -11,7419 137,8722121 -10,7419 115,3884123 -8,7419 76,42082122 -9,7419 94,90462119 -12,7419 162,356133 1,2581 1,582816132 0,2581 0,066616145 13,2581 175,7772135 3,2581 10,61522136 4,2581 18,13142132 0,2581 0,066616139 7,2581 52,68002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130 -1,7419 3,034216138 6,2581 39,16382131 -0,7419 0,550416138 6,2581 39,16382132 0,2581 0,066616129 -2,7419 7,518016135 3,2581 10,61522132 0,2581 0,066616
Jumlah () 4084 1555,935Rata-rata ( x ) 131,7419
22s =
30935,1555 = 51,8645
3. 6 – 10 Thxi xi - x (xi – x )2
137 2,0769 4,313514135 0,0769 0,005914146 11,0769 122,6977133 -1,9231 3,698314119 -15,9231 253,5451122 -12,9231 167,0065123 -11,9231 142,1603147 12,0769 145,8515151 16,0769 258,4667135 0,0769 0,005914138 3,0769 9,467314139 4,0769 16,62111129 -5,9231 35,08311
Jumlah () 1754 1158,923Rata-rata ( x ) 134,9231
23s =
12923,1158 = 96,5769
4. 11 – 15 Thxi xi - x (xi – x )2
135 -2,3333 5,444289138 0,6667 0,444489129 -8,3333 69,44389139 1,6667 2,777889114 -23,3333 544,4429137 -0,3333 0,111089136 -1,3333 1,777689140 2,6667 7,111289138 0,6667 0,444489140 2,6667 7,111289139 1,6667 2,777889144 6,6667 44,44489
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130 -7,3333 53,77729145 7,6667 58,77829137 -0,3333 0,111089148 10,6667 113,7785141 3,6667 13,44469136 -1,3333 1,777689141 3,6667 13,44469141 3,6667 13,44469136 -1,3333 1,777689
Jumlah () 2884 956,6667Rata-rata ( x ) 137,3333
24s =
206667,956
= 47,8333
5. > 15 Thxi xi - x (xi – x )2
142 11,0952 123,1035114 -16,9048 285,7723136 5,0952 25,96106136 5,0952 25,96106131 0,0952 0,009063133 2,0952 4,389863136 5,0952 25,96106116 -14,9048 222,1531116 -14,9048 222,1531151 20,0952 403,8171118 -12,9048 166,5339150 19,0952 364,6267149 18,0952 327,4363140 9,0952 82,72266136 5,0952 25,96106146 15,0952 227,8651122 -8,9048 79,29546119 -11,9048 141,7243147 16,0952 259,0555144 13,0952 171,4843147 16,0952 259,0555143 12,0952 146,2939122 -8,9048 79,29546121 -9,9048 98,10506117 -13,9048 193,3435124 -6,9048 47,67626120 -10,9048 118,9147149 18,0952 327,4363137 6,0952 37,15146132 1,0952 1,199463125 -5,9048 34,86666138 7,0952 50,34186
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125 -5,9048 34,86666116 -14,9048 222,1531121 -9,9048 98,10506114 -16,9048 285,7723135 4,0952 16,77066124 -6,9048 47,67626117 -13,9048 193,3435112 -18,9048 357,3915136 5,0952 25,96106137 6,0952 37,15146125 -5,9048 34,86666139 8,0952 65,53226122 -8,9048 79,29546124 -6,9048 47,67626140 9,0952 82,72266152 21,0952 445,0075132 1,0952 1,199463141 10,0952 101,9131124 -6,9048 47,67626134 3,0952 9,580263143 12,0952 146,2939148 17,0952 292,2459127 -3,9048 15,24746130 -0,9048 0,818663112 -18,9048 357,3915118 -12,9048 166,5339133 2,0952 4,389863139 8,0952 65,53226127 -3,9048 15,24746130 -0,9048 0,818663113 -17,9048 320,5819
Jumlah () 8247 8199,429Rata-rata ( x ) 130,9048
25s =
62429,8199 = 132,2489
Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlet
Sampel dk 1/(dk)2is log 2
is (dk) log 2is
1 1 1 220,5 2,3434 2,34342 30 0,033333 51,8645 1,7149 51,4473 12 0,083333 96,5769 1,9849 23,81884 20 0,05 47,8333 1,6797 33,5945 62 0,016129 132,2489 2 131,5268
Jumlah () 125 1,182796 242,73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Variansi Gabungan Untuk Lama Menjalani Profesi Guru:
s2 =622012301
)2489,132(62)8333,47(20)5769,96(12)8645,51(30)5,220(1
=125
46,12091
= 96,7317 Sehingga log s2 = log 96,7317= 1,9856
B = (1,9856)(125)= 248,2
Chi Kuadrat (2) = 2,3026 (248,2-242,73)= 12,5952
Dengan taraf signifikansi 0,05 dari daftar Chi-Kuadrat dengan dk = 4 didapat2
(0,95)(4) = 9,49. Karena 2hitung 12,5952 > 2
tabel = 9,49, maka hipotesis ditolakatau ada perbedaan variansi antara sampel-sampel yang diambil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IX
IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN X
TABEL CHI & TABEL r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI